Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan manusia melalui berbagai teori. Teori-teori tersebut mencakup teori tugas perkembangan, teori psikoseksual Freud, teori psikososial Erikson, serta menjelaskan periode-periode perkembangan manusia.
2. pendahuluan
Setiap manusia akan tumbuh dan
berkembang sesuai dgn tingkat
kebutuhannya, yg dlm perkembangannya
akan mengalami perubahan.
Perkembangan manusia terjadi karena proses
kematangan dan pengalaman yg terjadi pada
serangkaian perubahan yg progresif,
sistematis, dan berkesinambungan
3. a. Sistematis
perubahan dlm perkembangan itu bersifat saling
ketergantungan atau mempengaruhi antara satu
bagian ke bagian lain. Ex: kemampuan berjalan
anak sering dengan matangnya otot kaki
b. Progresif
perubahan yg terjadi bersifat maju, meningkat dan
mendalam baik secara kuantitaif ( fisik)/maupun
kualitatif Psikis)
c. Berkesinambungan
perubahan yang terjadi pada setiap individu masih
berurutan
4. Pengertian pertumbuhan dan
perkembangan
Pertumbuan (growth)berkaitan dengan perubahan yg
bersifat kuantitatif, yg mengacu pada jumlah ukuran
besar kecil, dan luas.
Pertumbuhan merupakan perubahan secara fisiologis
sebagai hasil kematangan fungsi-2 fisik yg
berlangsung secara normal
Perkembangan (development) Perubahan dan
perluasan secara bertahap, perkembangan tahap
kompleksitas dari yang lebih rendah ke yang lebih
tinggi , peningkatan dan perluasan kapasitas
seseorang melalui pertumbuhan, maturasi serta
pembelajaran
5. PERIODE USIA PERKEMBANGAN
1. PERIODE PRANATAL (KONSEPSI SAMPAI
LAHIR)
Germinal : konsepsi sampai kira kira 2 mg
Embrio : 2 sampai 8 mg
Janin : 8 sampai 40 mg (lahir)
Cepatnya laju pertumbuhan dan
ketergantungan yang bersifat total membuat
periode ini menjadi periode yang terpenting
dalam proses perkembangan
6.
7. 2. PERIODE MASA BAYI (LAHIR SAMPAI 1 TAHUN)
Neonatus : lahir sampai 28 hari
Bayi : 1 bulan sampai 1 tahun
Masa bayi merupakan masa perkembangan motorik,
kognitif dan sosial yang cepat
3. PERIODE MASA KANAK-KANAK (1-6 TH)
Todler : 1 -3 tahun
Prasekolah : 3-6 tahun
Ciri :Aktivitas yang tinggi, dan penemuan penemuan .
Perkembangan fisik dan kepribadian yang besar,
terbentuknya konsep diri, kemandirian, kontrol diri dan
penguasaan diri.
8. 4. PERIODE MASA KANAK-KANAK
PERTENGAHAN ( 6-12 TAHUN)/ USIA
SEKOLAH
Berpusat di dunia hubungan teman sebaya
yang lebih luas
Terjadi perkembangan mental, sosial , moral .
Periode ini merupakan periode kritis dalam
perkembangan konsep diri
9. 5. PERIODE MASA KANAK-KANAK AKHIR (11-
19 TAHUN)
Prapubertas : 10-13 Tahun
Remaja : 13 -18 tahun
Periode maturasi dan perubahan cepat
Masa transisi
Maturasi biologik, kepribadian disertai dengan
gejolak emosi dan fisik yang tidak menentu
Lebih berfokus pada identitas individu dari pada
kelompok
10. 6. PERIODE DEWASA
Dewasa awal (21-40 th)
penyesuaian terhadap pola-pola hidup baru
dan harapan mengembangkan sifat-sifat serta
nila-nilai baru, spt menikah, karier.
Dewasa akhir (40-60 th)
masa transisi, masa menyesuaikan kembali,
mendekati masa tua
7. MANULA (>60 tahun)
Penurunan fungsi fisik, menopause
11. Ciri-ciri Pertumbuhan
Dalam pertumbuhan akan terjadi perubahan ukuran dalam hal
bertambahnya ukuran fisik, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar
kepala, lingkar lengan, lingkar dada, dan lain- lain.
Dalam pertumbuhan dapat terjadi perubahan proporsi yang dapat terlihat
pada proporsi fisik atau organ manusia yang muncul mulai dari masa
konsepsi hingga dewasa.
Pada pertumbuhan dan perkembangan terjadi hilangnya ciri-ciri lama
yang ada selama masa pertumbuhan, seperti hilangnya kelenjar timus,
lepasnya gigi susu, atau hilangnya refleks-refleks tertentu.
Dalam pertumbuhan terdapat ciri baru yang secara perlahan mengikuti
proses kematangan, seperti adanya rambut pada daerah aksila, pubis,
atau dada.
12. Ciri ciri Perkembangan
Perkembangan selalu melibatkan proses pertumbuhan yang diikuti dari perubahan
fungsi, seperti perkembangan sistem reproduksi akan diikuti perubahan pada fungsi
alat kelamin.
Perkembangan memiliki pola yang konstan dengan hukum tetap, yaitu perkembangan
dapat terjadi dari daerah kepala menuju ke arah kaudal atau dari bagian proksimal ke
bagian distal.
Perkembangan memiliki tahapan yang berurutan mulai dari kemampuan melakukan
hal yang sederhana menuju kemampuan melakukan hal yang sempurna.
Perkembangan setiap individu memiliki kecepatan pencapaian perkembangan yang
berbeda.
Perkembangan dapat menentukan pertumbuhan tahap selanjutnya, di mana tahapan
perkembangan harus melewati tahap demi tahap
13. 13
Teori-teori tumbuh kembang
Development task theory (Robert
Havighurst) --- 6 stages
1. Infancy & Early Childhood (masa bayi
dan kanak-kanak awal)
Belajar berjalan, mengambil makanan padat
Belajar bicara
Belajar mengontrol eliminasi (urin & fekal)
Belajar tentang perbedaan jenis kelamin
Membentuk konsep-konsep sederhana
mengenai kenyataan sosial dan fisik
Belajar membedakan mana yang benar dan
mana yang salah, mengembangkan hati nurani
Belajar mengadakan hubungan emosi
14. 14
2. Middle childhood (masa sekolah)
Membangun perilaku yang sehat
Belajar ketrampilan fisik yang diperlukan untuk
permainan-permainan yang luar biasa
Belajar bergaul dengan teman sebaya
Belajar peran sosial terkait dengan maskulinitas
dan feminitas
Mengembangkan ketrampilan dasar seperti
membaca, menulis dan berhitung
Mengembangkan konsep-konsep yang
dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari
Membangun moralitas, hati nurani dan nilai-nilai
Pencapaian kemandirian
Membangun perilaku dalam kelompok sosial
maupun institusi (sekolah)
15. 15
3. Adolescence (remaja )
Membina hubungan baru yang lebih dewasa dengan teman
sebaya baik laki maupun perempuan
Pencapaian peran sosial maskulinitas atau feminitas
Pencapaian kemandirian emosi dari orang tua, orang lain
Pencapaian kemandirian dalam mengatur keuangan
Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan secara efektif
Memilih dan mempersiapkan pekerjaan
Mempersiapkan pernikahan dan kehidupan keluarga
Membangun ketrampilan dan konsep-konsep intelektual yang
perlu bagi warga negara
Pencapaian tanggungjawab sosial
Memperolah nilai-nilai dan system etik sebagai penuntun
dalam berperilaku
16. 16
4. Early Adulthood (dewasa muda)
Memilih pasangan
Belajar hidup bersama orang lain sebagai
pasangan
Mulai berkeluarga
Membesarkan anak
Mengatur rumah tangga
Mulai bekerja
Mendapat tanggungjawab sebagai warga
negara
Menemukan kelompok sosial yang cocok
17. 17
5. Middle-age (dewasa lanjut)
Mendapat tanggungjawab sosial dan sebagai
warga negara
Membangun dan mempertahankan standard
ekonomi keluarga
Membimbing anak dan remaja untuk menjadi
dewasa yang bertanggungjawab dan
menyenangkan
Mengembangkan kegiatan-kegiatan di waktu
luang
Membina hubungan dengan pasangannya
sebagai individu
Mengalami dan menyesuaikan diri dengan
beberapa perubahan fisik
Menyesuaikan diri dengan kehidupan sebagai
orang tua yang bertambah tua
18. 18
6. Later maturity (usia lanjut)
Menyesuaikan diri dengan penurunan
kekuatan fisik dan kesehatan
Menyesuaikan diri dengan situasi pensiun
dan penghasilan yang semakin berkurang
Menyesuaikan diri dengan keadaan
kehilangan pasangan (suami/istri)
Membina hubungan dengan teman
sesama usia lanjut
Melakukan pertemuan-pertemuan sosial
Membangun kepuasan kehidupan
Kesiapan menghadapi kematian
19. 19
Teori Perkembangan Psikoseksual
(Sigmund Freud)
a. Tahap oral-sensori (lahir sampai usia 12 bulan)
karakteristik :
• aktivitas melibatkan mulut
(sumber utama kenyamanan)
• Perasaan dependen (bergantung pada orang lain)
• Gangguan pd tahap ini --- kesulitan mempercayai
orang lain, menunjukkan perilaku seperti
menggigit kuku, mengunyah permen karet,
merokok, menyalahgunakan obat, minum alkohol,
makan terlalu banyak, overdependen.
20. 20
b. Tahap anal-muskular (usia 1-3 tahun /
toddler)
Karakteristik :
Organ anus dan rectum merupakan
sumber kenyamanan
Masa “toilet training” --- dapat terjadi konflik
Mengotori adalah aktivitas yang umum
Gangguan pada tahap ini dapat
menimbulkan kepribadian obsesif-
kompulsif seperti keras kepala, kikir, kejam
dan tempertantrum
21. 21
c. Tahap falik (3-6 tahun / pra sekolah)
Karakteristik :
Organ genital sebagai sumber
kenyamanan
Masturbasi dimulai dan keingintahuan
seksual menjadi terbukti
Dapat mengalami kompleks Oedipus atau
kompleks Elektra
Hambatan pada tahap ini dapat
menyebabkan kesulitan dalam indentitas
seksual dan bermasalah dengan otoritas,
ekspresi malu, dan takut.
22. 22
d. Tahap latensi (6-12 tahun / masa sekolah)
Karakteristik :
energi digunakan untuk aktivitas fisik dan
intelektual
Ini adalah periode tenang, dimana kegiatan
sexual tidak muncul (tidur).
Anak mungkin terikat dalam aktivitas
erogenus (perasaan erotik) dengan teman
sebaya yang sama jenis kelaminnya.
Penggunaan mekanisme pertahanan diri
muncul pada waktu ini
Konflik yang tidak diatasi pada masa ini
dapat menyebabkan obsesif dan kurang
motivasi diri.
23. 23
e. Genital (13 tahun keatas / pubertas atau
remaja sampai dewasa)
Karakteristik :
genital menjadi pusat dari tekanan dan
kesenangan seksual
Produksi hormon seksual menstimulasi
perkembangan heteroseksual
Energi ditujukan untuk mencapai hubungan
seksual yang matur
Pada awal fase sering terjadi emosi yang
belum matang, kemudian mulai
berkembang kemampuan untuk menerima
dan memberi cinta
24. 24
Teori perkembangan Psikososial
(Erik H Erickson )
a. Trust vs mistrust -- bayi (lahir – 12 bulan)
Indikator positif : belajar percaya pada orang lain
Indikator negatif : tidak percaya, menarik diri dari
lingkungan masyarakat, pengasingan.
Pemenuhan kepuasan untuk makan dan
mengisap, rasa hangat dan nyaman, cinta dan
rasa aman ---- menghasilkan kepercayaan.
Pada saat kebutuhan dasar tidak terpenuhi secara
adekuat --- bayi menjadi curiga, penuh rasa takut,
dan tidak percaya. Hal ini ditandai dengan perilaku
makan, tidur dan eliminasi yang buruk.
25. 25
b. Otonomi vs ragu-ragu dan malu (autonomy vs
shame & doubt) -- todler (1-3 tahun)
Indikator positif : kontrol diri tanpa kehilangan
harga diri
Indikator negatif : terpaksa membatasi diri atau
terpaksa mengalah
Anak mulai mengembangkan kemandirian
membuka dan memakai baju, berjalan,
mengambil, makan sendiri, dan ke toilet. Mulai
terbentuk kontrol diri.
Jika kemandirian todler tidak didukung oleh orang
tua, mungkin anak memiliki kepribadian yang
ragu-ragu
jika anak dibuat merasa buruk pada saat
melakukan kegagalan, anak akan menjadi
pemalu.
26. 26
c. Inisiatif vs merasa bersalah (initiative vs guilt) -- pra sekolah
( 3-6 tahun)
Indikator positif : mempelajari tingkat ketegasan dan tujuan
mempengaruhi lingkungan. Mulai mengevaluasi kebiasaan
(perilaku) diri sendiri.
Indikator negatif : kurang percaya diri, pesimis, takut salah.
Pembatasan dan kontrol yang berlebihan terhadap aktivitas
pribadi
Inisiatif, mencoba hal-hal baru, perilaku kuat, imajinatif dan
intrusif, perkembangan perasaan bersalah dan identifikasi
dengan orang tua yang berjenis kelamin sama.
Pembatasan --- mencegah anak dari perkembangan inisiatif.
Rasa bersalah mungkin muncul pada saat melakukan
aktivitas yang berlawanan dengan orang tua.
Anak perlu belajar untuk memulai aktivitas tanpa merusak
hak-hak orang lain.
27. 27
d. Industri vs inferior (industry vs inferiority) -- usia sekolah (6-
12 tahun)
Indikator positif : mulai kreatif, berkembang, manipulasi.
Membangun rasa bersaing dan ketekunan.
Indikator negatif : hilang harapan, merasa cukup, menarik
diri dari sekolah dan teman sebaya.
Anak mendapatkan pengenalan melalui demonstrasi
ketrampilan dan produksi benda-benda serta
mengembangkan harga diri melalui pencapaian
Anak dipengaruhi oleh guru dan sekolah.
Perasaan inferior --- terjadi pada saat orang dewasa
memandang usaha anak untuk belajar bagaimana sesuatu
bekerja melalui menipulasi adalah sesuatu yang bodoh atau
merupakan masalah.
Perasaaan inferior --- ketidaksuksesan di sekolah,
ketidaksuksesan dalam perkembangan ketrampilan fisik dan
mencari teman.
28. 28
e. Identitas vs bingung peran (identity vs role
confusion) -- remaja (12 - 18 tahun)
Indikator positif : menghubungkan sesuatu dengan
perasaan diri, merencanakan aktualisasi diri
Indikator negatif : kebingungan, ragu-ragu, dan
tidak mampu menemukan identitas diri
Individu mengembangkan penyatuan rasa “ diri
sendiri”.
Teman sebaya mempunyai pengaruh yang kuat
terhadap perilaku.
Kegagalan untuk mengembangkan rasa identitas
--- kebingungan peran, yang sering muncul dari
perasaan tidak adekuat, isolasi dan keragu-
raguan.
29. 29
f. Intimasi vs isolasi (intimacy vs isolation) –
dewasa muda (18-25 sampai 45 tahun)
indikator positif : berhubungan intim dengan
orang lain. Mempunyai komitmen dalam bekerja
dan berhubungan dengan orang lain.
Indikator negatif : menghindari suatu hubungan,
komitmen gaya hidup atau karir
Individu mengembangkan kedekatan dan berbagi
hubungan dengan orang lain, yang mungkin
termasuk pasangan seksual.
Ketidakpastian individu mengenai diri sendiri
akan mempunyai kesulitan mengembangkan
keintiman.
Seseorang tidak bersedia atau tidak mampu
berbagi mengenai diri sendiri, akan merasa
sendiri.
30. 30
g. Generativitas vs stagnasi atau absorpsi diri –
dewasa tengah (45 – 65 tahun)
indikator positif : kreatifitas, produktivitas dan
perhatian dengan orang lain
indikator negatif : perhatian terhadap diri sendiri,
kurang merasa nyaman
Orang dewasa --- bimbingan untuk generasi
selanjutnya, mengekspresikan kepedulian pada
dunia di masa yang akan datang
Absorpsi diri orang dewasa akan direnungkan
dengan kesejahteraan pribadi dan peningkatan
materi
Perenungan diri sendiri mengarah pada stagnasi
kehidupan.
31. 31
h. Integritas ego vs putus asa -- dewasa akhir (65
tahun keatas)
indikator positif : penerimaan kehidupan pribadi
sebagai sesuatu yang berharga dan unik. Siap
menerima kematian
indikator negatif : perasaan kehilangan, jijik
terhadap orang lain.
Masa lansia dapat melihat ke belakang dengan
rasa puas dan penerimaan hidup dan kematian
Resolusi (pencapaian) yang tidak berhasil dalam
krisis ini bisa menghasilkan perasaan putus asa
karena individu melihat kehidupan sebagai bagian
dari ketidakberuntungan, kekecewaan dan
kegagalan.
32.
33. PRINSIP TUMBUH
KEMBANG
Prinsip tumbang secara umum adalah :
1. Tumbuh kembang merupakan proses terus
menerus dan kompleks
2. Tumbuh kembang merupakan proses yang
teratur dan dapat diprediksi
3. Tumbuh kembang berbeda dan terintergrasi
4. Setiap aspek tumbuh kembang berbeda ada
disetiap tahapnya dan dapat dimodifikasi
5. Tahapan tumbang spesifik untuk setiap
orang
34. Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan
Hereditas ( keturunan /pembawaan)
Kondisi Lingkungan
1. Prenatal : kesehatan ibu, gizi ibu, pemakaian
bahan kimia oleh ibu, keadaan dan keteganangan
emosi ibu
2. Natal : jenis kelahiran (normal / sungsang, operasi
caesar), pengobatan ibu
3. Post natal : jenis kelamin, umur, gizi, perawatan,
kepekaan terhadap penyakit, penyakit kronis,
hormon-2, sikap ortu, stimulasi, lingkungan fisik .
34