SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
pendahuluan
 Setiap manusia akan tumbuh dan
berkembang sesuai dgn tingkat
kebutuhannya, yg dlm perkembangannya
akan mengalami perubahan.
 Perkembangan manusia terjadi karena proses
kematangan dan pengalaman yg terjadi pada
serangkaian perubahan yg progresif,
sistematis, dan berkesinambungan
a. Sistematis
perubahan dlm perkembangan itu bersifat saling
ketergantungan atau mempengaruhi antara satu
bagian ke bagian lain. Ex: kemampuan berjalan
anak sering dengan matangnya otot kaki
b. Progresif
perubahan yg terjadi bersifat maju, meningkat dan
mendalam baik secara kuantitaif ( fisik)/maupun
kualitatif Psikis)
c. Berkesinambungan
perubahan yang terjadi pada setiap individu masih
berurutan
Pengertian pertumbuhan dan
perkembangan
 Pertumbuan (growth)berkaitan dengan perubahan yg
bersifat kuantitatif, yg mengacu pada jumlah ukuran
besar kecil, dan luas.
 Pertumbuhan merupakan perubahan secara fisiologis
sebagai hasil kematangan fungsi-2 fisik yg
berlangsung secara normal
 Perkembangan (development) Perubahan dan
perluasan secara bertahap, perkembangan tahap
kompleksitas dari yang lebih rendah ke yang lebih
tinggi , peningkatan dan perluasan kapasitas
seseorang melalui pertumbuhan, maturasi serta
pembelajaran
PERIODE USIA PERKEMBANGAN
1. PERIODE PRANATAL (KONSEPSI SAMPAI
LAHIR)
Germinal : konsepsi sampai kira kira 2 mg
Embrio : 2 sampai 8 mg
Janin : 8 sampai 40 mg (lahir)
Cepatnya laju pertumbuhan dan
ketergantungan yang bersifat total membuat
periode ini menjadi periode yang terpenting
dalam proses perkembangan
2. PERIODE MASA BAYI (LAHIR SAMPAI 1 TAHUN)
Neonatus : lahir sampai 28 hari
Bayi : 1 bulan sampai 1 tahun
Masa bayi merupakan masa perkembangan motorik,
kognitif dan sosial yang cepat
3. PERIODE MASA KANAK-KANAK (1-6 TH)
Todler : 1 -3 tahun
Prasekolah : 3-6 tahun
Ciri :Aktivitas yang tinggi, dan penemuan penemuan .
Perkembangan fisik dan kepribadian yang besar,
terbentuknya konsep diri, kemandirian, kontrol diri dan
penguasaan diri.
4. PERIODE MASA KANAK-KANAK
PERTENGAHAN ( 6-12 TAHUN)/ USIA
SEKOLAH
Berpusat di dunia hubungan teman sebaya
yang lebih luas
Terjadi perkembangan mental, sosial , moral .
Periode ini merupakan periode kritis dalam
perkembangan konsep diri
5. PERIODE MASA KANAK-KANAK AKHIR (11-
19 TAHUN)
Prapubertas : 10-13 Tahun
Remaja : 13 -18 tahun
Periode maturasi dan perubahan cepat
Masa transisi
Maturasi biologik, kepribadian disertai dengan
gejolak emosi dan fisik yang tidak menentu
Lebih berfokus pada identitas individu dari pada
kelompok
6. PERIODE DEWASA
Dewasa awal (21-40 th)
penyesuaian terhadap pola-pola hidup baru
dan harapan mengembangkan sifat-sifat serta
nila-nilai baru, spt menikah, karier.
Dewasa akhir (40-60 th)
masa transisi, masa menyesuaikan kembali,
mendekati masa tua
7. MANULA (>60 tahun)
Penurunan fungsi fisik, menopause
Ciri-ciri Pertumbuhan
Dalam pertumbuhan akan terjadi perubahan ukuran dalam hal
bertambahnya ukuran fisik, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar
kepala, lingkar lengan, lingkar dada, dan lain- lain.
Dalam pertumbuhan dapat terjadi perubahan proporsi yang dapat terlihat
pada proporsi fisik atau organ manusia yang muncul mulai dari masa
konsepsi hingga dewasa.
Pada pertumbuhan dan perkembangan terjadi hilangnya ciri-ciri lama
yang ada selama masa pertumbuhan, seperti hilangnya kelenjar timus,
lepasnya gigi susu, atau hilangnya refleks-refleks tertentu.
Dalam pertumbuhan terdapat ciri baru yang secara perlahan mengikuti
proses kematangan, seperti adanya rambut pada daerah aksila, pubis,
atau dada.
Ciri ciri Perkembangan
 Perkembangan selalu melibatkan proses pertumbuhan yang diikuti dari perubahan
fungsi, seperti perkembangan sistem reproduksi akan diikuti perubahan pada fungsi
alat kelamin.
 Perkembangan memiliki pola yang konstan dengan hukum tetap, yaitu perkembangan
dapat terjadi dari daerah kepala menuju ke arah kaudal atau dari bagian proksimal ke
bagian distal.
 Perkembangan memiliki tahapan yang berurutan mulai dari kemampuan melakukan
hal yang sederhana menuju kemampuan melakukan hal yang sempurna.
 Perkembangan setiap individu memiliki kecepatan pencapaian perkembangan yang
berbeda.
 Perkembangan dapat menentukan pertumbuhan tahap selanjutnya, di mana tahapan
perkembangan harus melewati tahap demi tahap
13
Teori-teori tumbuh kembang
Development task theory (Robert
Havighurst) --- 6 stages
1. Infancy & Early Childhood (masa bayi
dan kanak-kanak awal)
 Belajar berjalan, mengambil makanan padat
 Belajar bicara
 Belajar mengontrol eliminasi (urin & fekal)
 Belajar tentang perbedaan jenis kelamin
 Membentuk konsep-konsep sederhana
mengenai kenyataan sosial dan fisik
 Belajar membedakan mana yang benar dan
mana yang salah, mengembangkan hati nurani
 Belajar mengadakan hubungan emosi
14
2. Middle childhood (masa sekolah)
 Membangun perilaku yang sehat
 Belajar ketrampilan fisik yang diperlukan untuk
permainan-permainan yang luar biasa
 Belajar bergaul dengan teman sebaya
 Belajar peran sosial terkait dengan maskulinitas
dan feminitas
 Mengembangkan ketrampilan dasar seperti
membaca, menulis dan berhitung
 Mengembangkan konsep-konsep yang
dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari
 Membangun moralitas, hati nurani dan nilai-nilai
 Pencapaian kemandirian
 Membangun perilaku dalam kelompok sosial
maupun institusi (sekolah)
15
3. Adolescence (remaja )
Membina hubungan baru yang lebih dewasa dengan teman
sebaya baik laki maupun perempuan
Pencapaian peran sosial maskulinitas atau feminitas
Pencapaian kemandirian emosi dari orang tua, orang lain
Pencapaian kemandirian dalam mengatur keuangan
Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan secara efektif
Memilih dan mempersiapkan pekerjaan
Mempersiapkan pernikahan dan kehidupan keluarga
Membangun ketrampilan dan konsep-konsep intelektual yang
perlu bagi warga negara
Pencapaian tanggungjawab sosial
Memperolah nilai-nilai dan system etik sebagai penuntun
dalam berperilaku
16
4. Early Adulthood (dewasa muda)
 Memilih pasangan
 Belajar hidup bersama orang lain sebagai
pasangan
 Mulai berkeluarga
 Membesarkan anak
 Mengatur rumah tangga
 Mulai bekerja
 Mendapat tanggungjawab sebagai warga
negara
 Menemukan kelompok sosial yang cocok
17
5. Middle-age (dewasa lanjut)
 Mendapat tanggungjawab sosial dan sebagai
warga negara
 Membangun dan mempertahankan standard
ekonomi keluarga
 Membimbing anak dan remaja untuk menjadi
dewasa yang bertanggungjawab dan
menyenangkan
 Mengembangkan kegiatan-kegiatan di waktu
luang
 Membina hubungan dengan pasangannya
sebagai individu
 Mengalami dan menyesuaikan diri dengan
beberapa perubahan fisik
 Menyesuaikan diri dengan kehidupan sebagai
orang tua yang bertambah tua
18
6. Later maturity (usia lanjut)
Menyesuaikan diri dengan penurunan
kekuatan fisik dan kesehatan
Menyesuaikan diri dengan situasi pensiun
dan penghasilan yang semakin berkurang
Menyesuaikan diri dengan keadaan
kehilangan pasangan (suami/istri)
Membina hubungan dengan teman
sesama usia lanjut
Melakukan pertemuan-pertemuan sosial
Membangun kepuasan kehidupan
Kesiapan menghadapi kematian
19
Teori Perkembangan Psikoseksual
(Sigmund Freud)
a. Tahap oral-sensori (lahir sampai usia 12 bulan)
karakteristik :
• aktivitas melibatkan mulut
(sumber utama kenyamanan)
• Perasaan dependen (bergantung pada orang lain)
• Gangguan pd tahap ini --- kesulitan mempercayai
orang lain, menunjukkan perilaku seperti
menggigit kuku, mengunyah permen karet,
merokok, menyalahgunakan obat, minum alkohol,
makan terlalu banyak, overdependen.
20
b. Tahap anal-muskular (usia 1-3 tahun /
toddler)
Karakteristik :
Organ anus dan rectum merupakan
sumber kenyamanan
Masa “toilet training” --- dapat terjadi konflik
Mengotori adalah aktivitas yang umum
Gangguan pada tahap ini dapat
menimbulkan kepribadian obsesif-
kompulsif seperti keras kepala, kikir, kejam
dan tempertantrum
21
c. Tahap falik (3-6 tahun / pra sekolah)
Karakteristik :
 Organ genital sebagai sumber
kenyamanan
 Masturbasi dimulai dan keingintahuan
seksual menjadi terbukti
 Dapat mengalami kompleks Oedipus atau
kompleks Elektra
 Hambatan pada tahap ini dapat
menyebabkan kesulitan dalam indentitas
seksual dan bermasalah dengan otoritas,
ekspresi malu, dan takut.
22
d. Tahap latensi (6-12 tahun / masa sekolah)
Karakteristik :
energi digunakan untuk aktivitas fisik dan
intelektual
Ini adalah periode tenang, dimana kegiatan
sexual tidak muncul (tidur).
Anak mungkin terikat dalam aktivitas
erogenus (perasaan erotik) dengan teman
sebaya yang sama jenis kelaminnya.
Penggunaan mekanisme pertahanan diri
muncul pada waktu ini
Konflik yang tidak diatasi pada masa ini
dapat menyebabkan obsesif dan kurang
motivasi diri.
23
e. Genital (13 tahun keatas / pubertas atau
remaja sampai dewasa)
Karakteristik :
 genital menjadi pusat dari tekanan dan
kesenangan seksual
 Produksi hormon seksual menstimulasi
perkembangan heteroseksual
 Energi ditujukan untuk mencapai hubungan
seksual yang matur
 Pada awal fase sering terjadi emosi yang
belum matang, kemudian mulai
berkembang kemampuan untuk menerima
dan memberi cinta
24
Teori perkembangan Psikososial
(Erik H Erickson )
a. Trust vs mistrust -- bayi (lahir – 12 bulan)
Indikator positif : belajar percaya pada orang lain
Indikator negatif : tidak percaya, menarik diri dari
lingkungan masyarakat, pengasingan.
Pemenuhan kepuasan untuk makan dan
mengisap, rasa hangat dan nyaman, cinta dan
rasa aman ---- menghasilkan kepercayaan.
Pada saat kebutuhan dasar tidak terpenuhi secara
adekuat --- bayi menjadi curiga, penuh rasa takut,
dan tidak percaya. Hal ini ditandai dengan perilaku
makan, tidur dan eliminasi yang buruk.
25
b. Otonomi vs ragu-ragu dan malu (autonomy vs
shame & doubt) -- todler (1-3 tahun)
 Indikator positif : kontrol diri tanpa kehilangan
harga diri
 Indikator negatif : terpaksa membatasi diri atau
terpaksa mengalah
 Anak mulai mengembangkan kemandirian
membuka dan memakai baju, berjalan,
mengambil, makan sendiri, dan ke toilet. Mulai
terbentuk kontrol diri.
 Jika kemandirian todler tidak didukung oleh orang
tua, mungkin anak memiliki kepribadian yang
ragu-ragu
 jika anak dibuat merasa buruk pada saat
melakukan kegagalan, anak akan menjadi
pemalu.
26
c. Inisiatif vs merasa bersalah (initiative vs guilt) -- pra sekolah
( 3-6 tahun)
 Indikator positif : mempelajari tingkat ketegasan dan tujuan
mempengaruhi lingkungan. Mulai mengevaluasi kebiasaan
(perilaku) diri sendiri.
 Indikator negatif : kurang percaya diri, pesimis, takut salah.
Pembatasan dan kontrol yang berlebihan terhadap aktivitas
pribadi
 Inisiatif, mencoba hal-hal baru, perilaku kuat, imajinatif dan
intrusif, perkembangan perasaan bersalah dan identifikasi
dengan orang tua yang berjenis kelamin sama.
 Pembatasan --- mencegah anak dari perkembangan inisiatif.
 Rasa bersalah mungkin muncul pada saat melakukan
aktivitas yang berlawanan dengan orang tua.
 Anak perlu belajar untuk memulai aktivitas tanpa merusak
hak-hak orang lain.
27
d. Industri vs inferior (industry vs inferiority) -- usia sekolah (6-
12 tahun)
 Indikator positif : mulai kreatif, berkembang, manipulasi.
Membangun rasa bersaing dan ketekunan.
 Indikator negatif : hilang harapan, merasa cukup, menarik
diri dari sekolah dan teman sebaya.
 Anak mendapatkan pengenalan melalui demonstrasi
ketrampilan dan produksi benda-benda serta
mengembangkan harga diri melalui pencapaian
 Anak dipengaruhi oleh guru dan sekolah.
 Perasaan inferior --- terjadi pada saat orang dewasa
memandang usaha anak untuk belajar bagaimana sesuatu
bekerja melalui menipulasi adalah sesuatu yang bodoh atau
merupakan masalah.
 Perasaaan inferior --- ketidaksuksesan di sekolah,
ketidaksuksesan dalam perkembangan ketrampilan fisik dan
mencari teman.
28
e. Identitas vs bingung peran (identity vs role
confusion) -- remaja (12 - 18 tahun)
 Indikator positif : menghubungkan sesuatu dengan
perasaan diri, merencanakan aktualisasi diri
 Indikator negatif : kebingungan, ragu-ragu, dan
tidak mampu menemukan identitas diri
 Individu mengembangkan penyatuan rasa “ diri
sendiri”.
 Teman sebaya mempunyai pengaruh yang kuat
terhadap perilaku.
 Kegagalan untuk mengembangkan rasa identitas
--- kebingungan peran, yang sering muncul dari
perasaan tidak adekuat, isolasi dan keragu-
raguan.
29
f. Intimasi vs isolasi (intimacy vs isolation) –
dewasa muda (18-25 sampai 45 tahun)
indikator positif : berhubungan intim dengan
orang lain. Mempunyai komitmen dalam bekerja
dan berhubungan dengan orang lain.
Indikator negatif : menghindari suatu hubungan,
komitmen gaya hidup atau karir
Individu mengembangkan kedekatan dan berbagi
hubungan dengan orang lain, yang mungkin
termasuk pasangan seksual.
Ketidakpastian individu mengenai diri sendiri
akan mempunyai kesulitan mengembangkan
keintiman.
Seseorang tidak bersedia atau tidak mampu
berbagi mengenai diri sendiri, akan merasa
sendiri.
30
g. Generativitas vs stagnasi atau absorpsi diri –
dewasa tengah (45 – 65 tahun)
 indikator positif : kreatifitas, produktivitas dan
perhatian dengan orang lain
 indikator negatif : perhatian terhadap diri sendiri,
kurang merasa nyaman
 Orang dewasa --- bimbingan untuk generasi
selanjutnya, mengekspresikan kepedulian pada
dunia di masa yang akan datang
 Absorpsi diri orang dewasa akan direnungkan
dengan kesejahteraan pribadi dan peningkatan
materi
 Perenungan diri sendiri mengarah pada stagnasi
kehidupan.
31
h. Integritas ego vs putus asa -- dewasa akhir (65
tahun keatas)
 indikator positif : penerimaan kehidupan pribadi
sebagai sesuatu yang berharga dan unik. Siap
menerima kematian
 indikator negatif : perasaan kehilangan, jijik
terhadap orang lain.
 Masa lansia dapat melihat ke belakang dengan
rasa puas dan penerimaan hidup dan kematian
 Resolusi (pencapaian) yang tidak berhasil dalam
krisis ini bisa menghasilkan perasaan putus asa
karena individu melihat kehidupan sebagai bagian
dari ketidakberuntungan, kekecewaan dan
kegagalan.
PRINSIP TUMBUH
KEMBANG
 Prinsip tumbang secara umum adalah :
1. Tumbuh kembang merupakan proses terus
menerus dan kompleks
2. Tumbuh kembang merupakan proses yang
teratur dan dapat diprediksi
3. Tumbuh kembang berbeda dan terintergrasi
4. Setiap aspek tumbuh kembang berbeda ada
disetiap tahapnya dan dapat dimodifikasi
5. Tahapan tumbang spesifik untuk setiap
orang
Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan
 Hereditas ( keturunan /pembawaan)
 Kondisi Lingkungan
1. Prenatal : kesehatan ibu, gizi ibu, pemakaian
bahan kimia oleh ibu, keadaan dan keteganangan
emosi ibu
2. Natal : jenis kelahiran (normal / sungsang, operasi
caesar), pengobatan ibu
3. Post natal : jenis kelamin, umur, gizi, perawatan,
kepekaan terhadap penyakit, penyakit kronis,
hormon-2, sikap ortu, stimulasi, lingkungan fisik .
34

More Related Content

Similar to KONSEP TUMBANG - BARU.ppt

gfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
gfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasagfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
gfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasaAsep Egok
 
aaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
aaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasaaaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
aaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasaAsep Egok
 
2756298.ppt
2756298.ppt2756298.ppt
2756298.pptBoBa43
 
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II (perkembangan seksual pada remaja)
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II (perkembangan seksual pada remaja)PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II (perkembangan seksual pada remaja)
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II (perkembangan seksual pada remaja)Firdasari6
 
uas the perkembangan peserta didik.docx
uas the perkembangan peserta didik.docxuas the perkembangan peserta didik.docx
uas the perkembangan peserta didik.docxridafarida14
 
Periode Perkembangan Masa Remaja Awal
Periode Perkembangan Masa Remaja AwalPeriode Perkembangan Masa Remaja Awal
Periode Perkembangan Masa Remaja Awalwahyuhidayat330
 
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...weny maniez
 
635Kespro_Remaja.pdf
635Kespro_Remaja.pdf635Kespro_Remaja.pdf
635Kespro_Remaja.pdfFauzia22
 
Perkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdf
Perkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdfPerkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdf
Perkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdfrosistrahmawaty1
 
ppt_Psikologi_Perkembangan_Remaja.pptx
ppt_Psikologi_Perkembangan_Remaja.pptxppt_Psikologi_Perkembangan_Remaja.pptx
ppt_Psikologi_Perkembangan_Remaja.pptxBangUdinPolman
 
Masa puber, remaja dan gadis remaja
Masa puber, remaja dan gadis remajaMasa puber, remaja dan gadis remaja
Masa puber, remaja dan gadis remajaNova Ci Necis
 
Memahami karakteristik perkembangan anak usia sekolah
Memahami karakteristik perkembangan anak usia sekolahMemahami karakteristik perkembangan anak usia sekolah
Memahami karakteristik perkembangan anak usia sekolahRahmat Hidayat
 
PERTUMBUHAN+dan+perkembangan.pdf
PERTUMBUHAN+dan+perkembangan.pdfPERTUMBUHAN+dan+perkembangan.pdf
PERTUMBUHAN+dan+perkembangan.pdfMOHALFIQRAM
 

Similar to KONSEP TUMBANG - BARU.ppt (20)

Perkembangan Remaja
Perkembangan RemajaPerkembangan Remaja
Perkembangan Remaja
 
gfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
gfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasagfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
gfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
 
aaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
aaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasaaaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
aaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
 
2756298.ppt
2756298.ppt2756298.ppt
2756298.ppt
 
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II (perkembangan seksual pada remaja)
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II (perkembangan seksual pada remaja)PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II (perkembangan seksual pada remaja)
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II (perkembangan seksual pada remaja)
 
Pembahasan
PembahasanPembahasan
Pembahasan
 
Perkembangan dan Kebutuhan Dasar Anak
Perkembangan dan Kebutuhan Dasar AnakPerkembangan dan Kebutuhan Dasar Anak
Perkembangan dan Kebutuhan Dasar Anak
 
uas the perkembangan peserta didik.docx
uas the perkembangan peserta didik.docxuas the perkembangan peserta didik.docx
uas the perkembangan peserta didik.docx
 
3up tugas
3up tugas3up tugas
3up tugas
 
Remaja
RemajaRemaja
Remaja
 
Periode Perkembangan Masa Remaja Awal
Periode Perkembangan Masa Remaja AwalPeriode Perkembangan Masa Remaja Awal
Periode Perkembangan Masa Remaja Awal
 
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
 
635Kespro_Remaja.pdf
635Kespro_Remaja.pdf635Kespro_Remaja.pdf
635Kespro_Remaja.pdf
 
Perkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdf
Perkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdfPerkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdf
Perkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdf
 
ppt_Psikologi_Perkembangan_Remaja.pptx
ppt_Psikologi_Perkembangan_Remaja.pptxppt_Psikologi_Perkembangan_Remaja.pptx
ppt_Psikologi_Perkembangan_Remaja.pptx
 
Masa Remaja
Masa RemajaMasa Remaja
Masa Remaja
 
Masa puber, remaja dan gadis remaja
Masa puber, remaja dan gadis remajaMasa puber, remaja dan gadis remaja
Masa puber, remaja dan gadis remaja
 
Memahami karakteristik perkembangan anak usia sekolah
Memahami karakteristik perkembangan anak usia sekolahMemahami karakteristik perkembangan anak usia sekolah
Memahami karakteristik perkembangan anak usia sekolah
 
PERTUMBUHAN+dan+perkembangan.pdf
PERTUMBUHAN+dan+perkembangan.pdfPERTUMBUHAN+dan+perkembangan.pdf
PERTUMBUHAN+dan+perkembangan.pdf
 
MATERI LPP 3.pptx
MATERI  LPP 3.pptxMATERI  LPP 3.pptx
MATERI LPP 3.pptx
 

Recently uploaded

KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 

Recently uploaded (20)

KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 

KONSEP TUMBANG - BARU.ppt

  • 1.
  • 2. pendahuluan  Setiap manusia akan tumbuh dan berkembang sesuai dgn tingkat kebutuhannya, yg dlm perkembangannya akan mengalami perubahan.  Perkembangan manusia terjadi karena proses kematangan dan pengalaman yg terjadi pada serangkaian perubahan yg progresif, sistematis, dan berkesinambungan
  • 3. a. Sistematis perubahan dlm perkembangan itu bersifat saling ketergantungan atau mempengaruhi antara satu bagian ke bagian lain. Ex: kemampuan berjalan anak sering dengan matangnya otot kaki b. Progresif perubahan yg terjadi bersifat maju, meningkat dan mendalam baik secara kuantitaif ( fisik)/maupun kualitatif Psikis) c. Berkesinambungan perubahan yang terjadi pada setiap individu masih berurutan
  • 4. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan  Pertumbuan (growth)berkaitan dengan perubahan yg bersifat kuantitatif, yg mengacu pada jumlah ukuran besar kecil, dan luas.  Pertumbuhan merupakan perubahan secara fisiologis sebagai hasil kematangan fungsi-2 fisik yg berlangsung secara normal  Perkembangan (development) Perubahan dan perluasan secara bertahap, perkembangan tahap kompleksitas dari yang lebih rendah ke yang lebih tinggi , peningkatan dan perluasan kapasitas seseorang melalui pertumbuhan, maturasi serta pembelajaran
  • 5. PERIODE USIA PERKEMBANGAN 1. PERIODE PRANATAL (KONSEPSI SAMPAI LAHIR) Germinal : konsepsi sampai kira kira 2 mg Embrio : 2 sampai 8 mg Janin : 8 sampai 40 mg (lahir) Cepatnya laju pertumbuhan dan ketergantungan yang bersifat total membuat periode ini menjadi periode yang terpenting dalam proses perkembangan
  • 6.
  • 7. 2. PERIODE MASA BAYI (LAHIR SAMPAI 1 TAHUN) Neonatus : lahir sampai 28 hari Bayi : 1 bulan sampai 1 tahun Masa bayi merupakan masa perkembangan motorik, kognitif dan sosial yang cepat 3. PERIODE MASA KANAK-KANAK (1-6 TH) Todler : 1 -3 tahun Prasekolah : 3-6 tahun Ciri :Aktivitas yang tinggi, dan penemuan penemuan . Perkembangan fisik dan kepribadian yang besar, terbentuknya konsep diri, kemandirian, kontrol diri dan penguasaan diri.
  • 8. 4. PERIODE MASA KANAK-KANAK PERTENGAHAN ( 6-12 TAHUN)/ USIA SEKOLAH Berpusat di dunia hubungan teman sebaya yang lebih luas Terjadi perkembangan mental, sosial , moral . Periode ini merupakan periode kritis dalam perkembangan konsep diri
  • 9. 5. PERIODE MASA KANAK-KANAK AKHIR (11- 19 TAHUN) Prapubertas : 10-13 Tahun Remaja : 13 -18 tahun Periode maturasi dan perubahan cepat Masa transisi Maturasi biologik, kepribadian disertai dengan gejolak emosi dan fisik yang tidak menentu Lebih berfokus pada identitas individu dari pada kelompok
  • 10. 6. PERIODE DEWASA Dewasa awal (21-40 th) penyesuaian terhadap pola-pola hidup baru dan harapan mengembangkan sifat-sifat serta nila-nilai baru, spt menikah, karier. Dewasa akhir (40-60 th) masa transisi, masa menyesuaikan kembali, mendekati masa tua 7. MANULA (>60 tahun) Penurunan fungsi fisik, menopause
  • 11. Ciri-ciri Pertumbuhan Dalam pertumbuhan akan terjadi perubahan ukuran dalam hal bertambahnya ukuran fisik, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar dada, dan lain- lain. Dalam pertumbuhan dapat terjadi perubahan proporsi yang dapat terlihat pada proporsi fisik atau organ manusia yang muncul mulai dari masa konsepsi hingga dewasa. Pada pertumbuhan dan perkembangan terjadi hilangnya ciri-ciri lama yang ada selama masa pertumbuhan, seperti hilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu, atau hilangnya refleks-refleks tertentu. Dalam pertumbuhan terdapat ciri baru yang secara perlahan mengikuti proses kematangan, seperti adanya rambut pada daerah aksila, pubis, atau dada.
  • 12. Ciri ciri Perkembangan  Perkembangan selalu melibatkan proses pertumbuhan yang diikuti dari perubahan fungsi, seperti perkembangan sistem reproduksi akan diikuti perubahan pada fungsi alat kelamin.  Perkembangan memiliki pola yang konstan dengan hukum tetap, yaitu perkembangan dapat terjadi dari daerah kepala menuju ke arah kaudal atau dari bagian proksimal ke bagian distal.  Perkembangan memiliki tahapan yang berurutan mulai dari kemampuan melakukan hal yang sederhana menuju kemampuan melakukan hal yang sempurna.  Perkembangan setiap individu memiliki kecepatan pencapaian perkembangan yang berbeda.  Perkembangan dapat menentukan pertumbuhan tahap selanjutnya, di mana tahapan perkembangan harus melewati tahap demi tahap
  • 13. 13 Teori-teori tumbuh kembang Development task theory (Robert Havighurst) --- 6 stages 1. Infancy & Early Childhood (masa bayi dan kanak-kanak awal)  Belajar berjalan, mengambil makanan padat  Belajar bicara  Belajar mengontrol eliminasi (urin & fekal)  Belajar tentang perbedaan jenis kelamin  Membentuk konsep-konsep sederhana mengenai kenyataan sosial dan fisik  Belajar membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mengembangkan hati nurani  Belajar mengadakan hubungan emosi
  • 14. 14 2. Middle childhood (masa sekolah)  Membangun perilaku yang sehat  Belajar ketrampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan yang luar biasa  Belajar bergaul dengan teman sebaya  Belajar peran sosial terkait dengan maskulinitas dan feminitas  Mengembangkan ketrampilan dasar seperti membaca, menulis dan berhitung  Mengembangkan konsep-konsep yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari  Membangun moralitas, hati nurani dan nilai-nilai  Pencapaian kemandirian  Membangun perilaku dalam kelompok sosial maupun institusi (sekolah)
  • 15. 15 3. Adolescence (remaja ) Membina hubungan baru yang lebih dewasa dengan teman sebaya baik laki maupun perempuan Pencapaian peran sosial maskulinitas atau feminitas Pencapaian kemandirian emosi dari orang tua, orang lain Pencapaian kemandirian dalam mengatur keuangan Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan secara efektif Memilih dan mempersiapkan pekerjaan Mempersiapkan pernikahan dan kehidupan keluarga Membangun ketrampilan dan konsep-konsep intelektual yang perlu bagi warga negara Pencapaian tanggungjawab sosial Memperolah nilai-nilai dan system etik sebagai penuntun dalam berperilaku
  • 16. 16 4. Early Adulthood (dewasa muda)  Memilih pasangan  Belajar hidup bersama orang lain sebagai pasangan  Mulai berkeluarga  Membesarkan anak  Mengatur rumah tangga  Mulai bekerja  Mendapat tanggungjawab sebagai warga negara  Menemukan kelompok sosial yang cocok
  • 17. 17 5. Middle-age (dewasa lanjut)  Mendapat tanggungjawab sosial dan sebagai warga negara  Membangun dan mempertahankan standard ekonomi keluarga  Membimbing anak dan remaja untuk menjadi dewasa yang bertanggungjawab dan menyenangkan  Mengembangkan kegiatan-kegiatan di waktu luang  Membina hubungan dengan pasangannya sebagai individu  Mengalami dan menyesuaikan diri dengan beberapa perubahan fisik  Menyesuaikan diri dengan kehidupan sebagai orang tua yang bertambah tua
  • 18. 18 6. Later maturity (usia lanjut) Menyesuaikan diri dengan penurunan kekuatan fisik dan kesehatan Menyesuaikan diri dengan situasi pensiun dan penghasilan yang semakin berkurang Menyesuaikan diri dengan keadaan kehilangan pasangan (suami/istri) Membina hubungan dengan teman sesama usia lanjut Melakukan pertemuan-pertemuan sosial Membangun kepuasan kehidupan Kesiapan menghadapi kematian
  • 19. 19 Teori Perkembangan Psikoseksual (Sigmund Freud) a. Tahap oral-sensori (lahir sampai usia 12 bulan) karakteristik : • aktivitas melibatkan mulut (sumber utama kenyamanan) • Perasaan dependen (bergantung pada orang lain) • Gangguan pd tahap ini --- kesulitan mempercayai orang lain, menunjukkan perilaku seperti menggigit kuku, mengunyah permen karet, merokok, menyalahgunakan obat, minum alkohol, makan terlalu banyak, overdependen.
  • 20. 20 b. Tahap anal-muskular (usia 1-3 tahun / toddler) Karakteristik : Organ anus dan rectum merupakan sumber kenyamanan Masa “toilet training” --- dapat terjadi konflik Mengotori adalah aktivitas yang umum Gangguan pada tahap ini dapat menimbulkan kepribadian obsesif- kompulsif seperti keras kepala, kikir, kejam dan tempertantrum
  • 21. 21 c. Tahap falik (3-6 tahun / pra sekolah) Karakteristik :  Organ genital sebagai sumber kenyamanan  Masturbasi dimulai dan keingintahuan seksual menjadi terbukti  Dapat mengalami kompleks Oedipus atau kompleks Elektra  Hambatan pada tahap ini dapat menyebabkan kesulitan dalam indentitas seksual dan bermasalah dengan otoritas, ekspresi malu, dan takut.
  • 22. 22 d. Tahap latensi (6-12 tahun / masa sekolah) Karakteristik : energi digunakan untuk aktivitas fisik dan intelektual Ini adalah periode tenang, dimana kegiatan sexual tidak muncul (tidur). Anak mungkin terikat dalam aktivitas erogenus (perasaan erotik) dengan teman sebaya yang sama jenis kelaminnya. Penggunaan mekanisme pertahanan diri muncul pada waktu ini Konflik yang tidak diatasi pada masa ini dapat menyebabkan obsesif dan kurang motivasi diri.
  • 23. 23 e. Genital (13 tahun keatas / pubertas atau remaja sampai dewasa) Karakteristik :  genital menjadi pusat dari tekanan dan kesenangan seksual  Produksi hormon seksual menstimulasi perkembangan heteroseksual  Energi ditujukan untuk mencapai hubungan seksual yang matur  Pada awal fase sering terjadi emosi yang belum matang, kemudian mulai berkembang kemampuan untuk menerima dan memberi cinta
  • 24. 24 Teori perkembangan Psikososial (Erik H Erickson ) a. Trust vs mistrust -- bayi (lahir – 12 bulan) Indikator positif : belajar percaya pada orang lain Indikator negatif : tidak percaya, menarik diri dari lingkungan masyarakat, pengasingan. Pemenuhan kepuasan untuk makan dan mengisap, rasa hangat dan nyaman, cinta dan rasa aman ---- menghasilkan kepercayaan. Pada saat kebutuhan dasar tidak terpenuhi secara adekuat --- bayi menjadi curiga, penuh rasa takut, dan tidak percaya. Hal ini ditandai dengan perilaku makan, tidur dan eliminasi yang buruk.
  • 25. 25 b. Otonomi vs ragu-ragu dan malu (autonomy vs shame & doubt) -- todler (1-3 tahun)  Indikator positif : kontrol diri tanpa kehilangan harga diri  Indikator negatif : terpaksa membatasi diri atau terpaksa mengalah  Anak mulai mengembangkan kemandirian membuka dan memakai baju, berjalan, mengambil, makan sendiri, dan ke toilet. Mulai terbentuk kontrol diri.  Jika kemandirian todler tidak didukung oleh orang tua, mungkin anak memiliki kepribadian yang ragu-ragu  jika anak dibuat merasa buruk pada saat melakukan kegagalan, anak akan menjadi pemalu.
  • 26. 26 c. Inisiatif vs merasa bersalah (initiative vs guilt) -- pra sekolah ( 3-6 tahun)  Indikator positif : mempelajari tingkat ketegasan dan tujuan mempengaruhi lingkungan. Mulai mengevaluasi kebiasaan (perilaku) diri sendiri.  Indikator negatif : kurang percaya diri, pesimis, takut salah. Pembatasan dan kontrol yang berlebihan terhadap aktivitas pribadi  Inisiatif, mencoba hal-hal baru, perilaku kuat, imajinatif dan intrusif, perkembangan perasaan bersalah dan identifikasi dengan orang tua yang berjenis kelamin sama.  Pembatasan --- mencegah anak dari perkembangan inisiatif.  Rasa bersalah mungkin muncul pada saat melakukan aktivitas yang berlawanan dengan orang tua.  Anak perlu belajar untuk memulai aktivitas tanpa merusak hak-hak orang lain.
  • 27. 27 d. Industri vs inferior (industry vs inferiority) -- usia sekolah (6- 12 tahun)  Indikator positif : mulai kreatif, berkembang, manipulasi. Membangun rasa bersaing dan ketekunan.  Indikator negatif : hilang harapan, merasa cukup, menarik diri dari sekolah dan teman sebaya.  Anak mendapatkan pengenalan melalui demonstrasi ketrampilan dan produksi benda-benda serta mengembangkan harga diri melalui pencapaian  Anak dipengaruhi oleh guru dan sekolah.  Perasaan inferior --- terjadi pada saat orang dewasa memandang usaha anak untuk belajar bagaimana sesuatu bekerja melalui menipulasi adalah sesuatu yang bodoh atau merupakan masalah.  Perasaaan inferior --- ketidaksuksesan di sekolah, ketidaksuksesan dalam perkembangan ketrampilan fisik dan mencari teman.
  • 28. 28 e. Identitas vs bingung peran (identity vs role confusion) -- remaja (12 - 18 tahun)  Indikator positif : menghubungkan sesuatu dengan perasaan diri, merencanakan aktualisasi diri  Indikator negatif : kebingungan, ragu-ragu, dan tidak mampu menemukan identitas diri  Individu mengembangkan penyatuan rasa “ diri sendiri”.  Teman sebaya mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perilaku.  Kegagalan untuk mengembangkan rasa identitas --- kebingungan peran, yang sering muncul dari perasaan tidak adekuat, isolasi dan keragu- raguan.
  • 29. 29 f. Intimasi vs isolasi (intimacy vs isolation) – dewasa muda (18-25 sampai 45 tahun) indikator positif : berhubungan intim dengan orang lain. Mempunyai komitmen dalam bekerja dan berhubungan dengan orang lain. Indikator negatif : menghindari suatu hubungan, komitmen gaya hidup atau karir Individu mengembangkan kedekatan dan berbagi hubungan dengan orang lain, yang mungkin termasuk pasangan seksual. Ketidakpastian individu mengenai diri sendiri akan mempunyai kesulitan mengembangkan keintiman. Seseorang tidak bersedia atau tidak mampu berbagi mengenai diri sendiri, akan merasa sendiri.
  • 30. 30 g. Generativitas vs stagnasi atau absorpsi diri – dewasa tengah (45 – 65 tahun)  indikator positif : kreatifitas, produktivitas dan perhatian dengan orang lain  indikator negatif : perhatian terhadap diri sendiri, kurang merasa nyaman  Orang dewasa --- bimbingan untuk generasi selanjutnya, mengekspresikan kepedulian pada dunia di masa yang akan datang  Absorpsi diri orang dewasa akan direnungkan dengan kesejahteraan pribadi dan peningkatan materi  Perenungan diri sendiri mengarah pada stagnasi kehidupan.
  • 31. 31 h. Integritas ego vs putus asa -- dewasa akhir (65 tahun keatas)  indikator positif : penerimaan kehidupan pribadi sebagai sesuatu yang berharga dan unik. Siap menerima kematian  indikator negatif : perasaan kehilangan, jijik terhadap orang lain.  Masa lansia dapat melihat ke belakang dengan rasa puas dan penerimaan hidup dan kematian  Resolusi (pencapaian) yang tidak berhasil dalam krisis ini bisa menghasilkan perasaan putus asa karena individu melihat kehidupan sebagai bagian dari ketidakberuntungan, kekecewaan dan kegagalan.
  • 32.
  • 33. PRINSIP TUMBUH KEMBANG  Prinsip tumbang secara umum adalah : 1. Tumbuh kembang merupakan proses terus menerus dan kompleks 2. Tumbuh kembang merupakan proses yang teratur dan dapat diprediksi 3. Tumbuh kembang berbeda dan terintergrasi 4. Setiap aspek tumbuh kembang berbeda ada disetiap tahapnya dan dapat dimodifikasi 5. Tahapan tumbang spesifik untuk setiap orang
  • 34. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan  Hereditas ( keturunan /pembawaan)  Kondisi Lingkungan 1. Prenatal : kesehatan ibu, gizi ibu, pemakaian bahan kimia oleh ibu, keadaan dan keteganangan emosi ibu 2. Natal : jenis kelahiran (normal / sungsang, operasi caesar), pengobatan ibu 3. Post natal : jenis kelamin, umur, gizi, perawatan, kepekaan terhadap penyakit, penyakit kronis, hormon-2, sikap ortu, stimulasi, lingkungan fisik . 34