Preeklamsi adalah timbulnya hipertensi dan proteinuria pada kehamilan akibat vasospasme dan aktivasi endotel yang menurunkan perfusi organ. Kondisi ini memiliki berbagai komplikasi serius bagi ibu dan janin seperti eklampsia, HELLP syndrome, dan kematian janin jika tidak ditangani dengan tepat.
2. Pre- Eklamsia
• Preeklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai
dengan proteinuria pada umur kehamilan > 20 minggu
atau segera setelah persalinan
(NIH working group on blood pressure in Pregnancy)
• Sindrome spesifik kehamilan berupa berkurangnya
perfusi organ akibat vasospasme dan aktivasi endotel.
(cuningham FG, Leveno KJ, Bloom SL (editors). Williams Obstetrics. 23rd Edition. New York:
McGraw-Hill.2010)
Definisi
3. Insidensi
Hipertensi kehamilan Sering diderita wanita usia muda
dan nullipara (3-10%)
usia tua lebih sering mengalami hipertensi kronik dan
superimposed PEB
Preeklampsia 5%
(cuningham FG, Leveno KJ, Bloom SL (editors). Williams Obstetrics. 23rd Edition. New
York: McGraw-Hill.2010)
4. Faktor Risiko
1. Ras
2. Etnik
3. Genetik
4. Obesitas
5. Multifetal gestasional
6. Usia ibu >35 tahun
(cuningham FG, Leveno KJ, Bloom SL (editors). Williams Obstetrics. 23rd Edition. New York: McGraw-Hill.2010)
12. Robson S.C., Hypertention And Renal Diseases In Pregnancy In : Keith DE, Eds Dewhurt’s Textbook Of Ostetrics
And Gynecology For Post Graduate 6th Ed. Blackwell Science Inc USA 1999 :165-85
13. Manifestasi Klinis
1. TD hipertensi
2. Proteinuria
3. Napas pendek, sianosis, ronkiedema paru
4. Nyeri kepala hebat tidak hilang dengan analgetik
5. Nyeri epigastrium
6. Gangguan penglihatan skotoma atau pandangan kabur
14. Klasifikasi
Disebut preeklamsi ringan bila terdapat:
1. Tekanan darah >140 / 90 mmHg pada kehamilan > 20 mg.
2. Proteinuria kuantitatif (Esbach) 300 mg /
Disebut preeklampsia berat bila terdapat:
1. Tekanan darah >160 / 110 mmHg.
2. Proteinuria kuantitatif (Esbach) 5 gr / 24 jam, atau dipstick +4.
3. Oliguria/ produksi urin < 500 cc/24 jam
4. Kenaikan kadar kreatinin plasma
5. Trombosit < 100.000 / mm3.
6. Hemolisis mikroangiopathi ( peningkatan LDH )
7. Peningkatan SGOT / SGPT.
6. Adanya sakit kepala hebat atau gangguan serebral, gangguan penglihatan.
7. Nyeri di daerah epigastrium yang menetap.
15.
16. Prediksi dan Pencegahan
Prediksi
Roll over test
Asam urat
Fibronectin
Aktivasi koagulasi
Stress oksidative
Sitokin
Peptiuda plasenta
Fetal DNA
Uterine artery dopler velocimetry
18. Prinsif medikamentosa pada preeklampsia:
1. Anti hipertensi
2. Anti konvulsi
3. antioksidan
Pemberian obat antihipertensi lini pertama :
Nifedifin 10-20 mg per oral, diulang setelah 30 menit,
maksimum 120 mg dalam 24 jam
AH lini kedua :
Sodium nitropusid 0,25 mikrogram IV/kg/menit, infus
ditingkatkan
Antioksidan :
1. NAC 3x600
19. ANTI KEJANG MgSO4
Menggeser kalsium transmisi
neuromuskular tidak terjadi
kadar asetilkolin ↓
perangsangan serat saraf ↓
Syarat pemberian :
1. Harus ada antidotum (kalsium
glukonas) 10% dalam 10 cc iv 3
menit
2. Refleks patela (+) kuat
3. RR > 16 x/menit tdk ada disstres
nafas
Dihentikan bila :
1. intoksikasi (+)
2. Setelah 24 jam pasca persalinan atau 24
jam setelah kejang berakhir
Dosis awal: 4 g r iv sebagai larutan
20% selama 1 a5 menit
Maintenance : 6 gram dalam ringer /
6 jam
20. Penatalaksanaan Umum PEB
Jika sudah aterm persalinan harus terjadi dalam 24 jam
Pasang infus Ringer Laktat
Ukur keseimbangan cairan, jangan sampai terjadi overload cairan
Kateterisasi urin untuk pengeluaran volume dan proteinuria
Jika jumlah urin <30 ml/jam infus dipertahankan 1l/8 jam
Jangan tinggalkan ibu sendirian
Observasi tanda vital
21. Sikap terhadap Kehamilan (Konservatif)
Indikasi
• Kehamilan preterm < 34 minggu tanpa disertai tanda-tanda
impending eklampsia dengan keadaan janin baik dengan diberikan
terapi pematangan paru dengan dexametason 12 mg/hari
Selama perawatan konservatif
• MgSO4 dihentikan bila ibu sudah mencapai tanda tanda
preeklampsia ringan, selambat-lambatnya dalam waktu 24 jam
22. Terminasi dapat dilakukan
pada usia kehamilan > 34
minggu. Indikasinya :
Ibu :
Adanya tanda-tanda
impending eklampsia
Kegagalan terapi pada
perawatan konservatif,
yaitu keadaan klinik dan
laboratorik memburuk
Diduga solusio plasenta
Timbul onset persalinan,
ketuan pecah, atau
perdarahan
Janin :
• Adanya tanda fetal disterss
• Adanya tanda-tanda IUGR
• NST nonreaktif dengan profil biofisik abnormal
• Terjadinya oligohidroamnion
Laboratorium :
Adanya tanda-tanda HELLP
sindrom khususnya
menurunnya trombosit
dengan cepat
24. Prognosis : jika penanganan baik dan tidak terlambat
maka prognosisnya dubia ad bonam
25. Daftar Pustaka
Cuningham FG, Leveno KJ, Bloom SL (editors). Williams Obstetrics. 23rd Edition.
New York: McGraw-Hill.2010
Manuaba, IBG, Manuaba, IAC dan Manuaba, IBGF 2007, pengantar kuliah obstetri,
EGC, Jakarta
Robson S.C., Hypertention And Renal Diseases In Pregnancy In : Keith DE, Eds
Dewhurt’s Textbook Of Ostetrics And Gynecology For Post Graduate 6th Ed.
Blackwell Science Inc USA 1999 :165-85