1. Tugas IPS
Peninggalan Bercorak Hindu-Budha
No
Nama
Kerajaan/Abad/Tahun/Ra
ja yang Terkenal
Bukti/Prasati/Artefak Keterangan
1
Kerajaan Kutai
Abad 4 Masehi
Raja Mulawarman
Yupa
1) Tugu Batu berhuruf Pallawa, Bahasa Sansekerta
2) Isi :
• Berisi silsilah : Kundungga berputera Acwawarman yang seperti dewa Matahari.
Acwawarman berputera tiga – seperti api tiga. Dari ketiga putra tersebut,
Mulawarman raja yang baik, kuat dan kuasa.
• Tempat sedekah : Sang Mulawarman, raja yang mulia dan terkemuka telah memberi
sedekah 20.000 ekor lembu kepada para Brahmana di tempat tanah yang sangat suci
“Waprakecvara”.
• Macam-macam sedekah yang lain seperti : wijen, malai bunga, lampu dan lain-lain.
Segi sosial: masyarakat mengenal
kasta-kasta karena pengaruh India.
Segi ekonomi : disebutkan raja
menghadiahkan 20.000 ekor
lembu, berarti peternakan maju,
begitupun dalam bidang pertanian,
karena Kutai terletak di tepi
sungai. Dengan demikian Kutai
merupakan kerajaan yang makmur.
2
Kerajaan Taruma Negara
Abad 5 Masehi
Raja Purnawarman
Prasasti Ciaruteun
1) Terdapat gambar dua telapak kaki dengan tulisan huruf Palawa dan bahasa Sanskerta
2) Isi :
Inilah dua kaki yang seperti kaki Dewa Wisnu, ialah kaki yang mulia Sang Purnawarman di
negeri Taruma, raja yang gagah berani di dunia.
Prasasti Kebon Kopi
1) Terdapat gambar dua kaki gajah dengan tulisan huruf Pallawa dan Bahasa Sansekerta
2) Isi :
'Inilah dua telapak kaki gajah yang seperti Airawata, gajah penguasa negeri Taruma yang
gagah perkasa.'
Tapak kaki dipuja merupakan
ajaran Hindu Vaisnawa: raja dianggap keturunan Dewa.
Segi Sosial : kehidupan rakyatnya
aman dan tenteram.
Segi ekonomi : pertanian
merupakan mata pencaharian yang
pokok.
Perdagangan berkembang pula.
Perekonomian maju, raja
memberikan sedekah 1.000 ekor
lembu pada para Brahmana.
2. Prasasti Jambu
1) Terdapat gambar sepasang kaki dengan tuisan berhuruf Pallawa Bahasa Sansekerta
2) Isi :
Gagah mengagumkan dan jujur terhadap tugas adalah pemimpin manusia yang tiada
taranya yang termasyur Sri Purnawarman yang memerintah di Taruma dan baju zirahnya
yang terkenal tidak dapat ditembus senjata musuh. Inilah sepasang kakinya, yang
senantiasa berhasil menggempur kota-kota musuh, hormat kepada para pangeran, tetapi
merupakan duri dalam daging bagi musuhnya.
Prasasti Tugu
1) Terdapat di dekat Tanjung Priok, Jakarta Utara.dengan tulisan berhuruf Pallawa bahasa
Sansekerta
2) Isinya:
Dahulu sebuah sungai yang bernama Candrabhaga, yang digali oleh seorang guru
Rajadiraja mengalir ke laut setelah melalui puri.Dari tahun ke-22 masa pemerintahan
Purnawarman telah digali Sungai Gomati yang penjangnya 6122 tombak (± 12 km).
Penggalian selesai 21 hari dimulai tanggal 6 paro peteng bulan Phalguna dan selesai
tanggal 13 paro terang bulan Caitra. Lalu diadakan selamatan dan oleh Purnawarman
dihadiahkan kepada Brahmana 1.000 ekor sapi.
Prasasti Lebak
1) Terdapat di Lebak, Banten dengan tulisan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta
2) Isinya:
Inilah tanda keperwiraan, keagungan, dan keberanian yang sesungguhsungguhnya dari
raja dunia, yang mulia Purnawarman yang menjadi panji sekalian raja.
Prasasti Pasir Awi
1) Di lereng selatan bukit Pasir Awi (± 559m dpl) di kawasan hutan perbukitan Cipamingkis,
desa Sukamakmur, kecamatan Jonggol, kabupaten Bogor
2) Prasasti Pasir Awi berpahatkan gambar dahan dengan ranting dan dedaunan serta buah-
buahan (bukan aksara) juga berpahatkan gambar sepasang telapak kaki.
3. Prasasti muara Cianten
1) Prasasti Muara Cianten terletak di tepi(sungai) Cisadane dekat Muara Cianten yang
dahulu dikenal dengan sebutan prasasti Pasir Muara (Pasiran Muara)
2) Prasasti Muara Cianten dipahatkan pada batu besar dan alami dengan ukuran 2.70 x 1.40
x 140 m3. Merupakan pahatan gambar sulur-suluran (pilin) atau ikal yang keluar dari umbi.
3
Kerajaan Ho-Ling/Kaling
Abad 6 Masehi
Ratu His-mo / Sima
-
Pemerintahan dan Kehidupan
Masyarakat :
Dalam berita Cina disebut adanya
raja atau Ratu Sima, yang
memerintah pada tahun 674 M.
Beliau terkenal sebagai raja yang
tegas, jujur dan bijaksana.
Keadaan sosial dan ekonomi :
Mata pencaharian penduduknya
sebagian besar bertani
4
Kerajaan Sriwijaya
Abad 7 Masehi
Raja Balaputradewa
Prasasti Talang Tao
1) Prasasti Talang Tuwo ditemukan pada tahun 684 M di kaki Bukit Seguntang yang ditulis
dalam aksara Pallawa, berbahasa Melayu Kuna
2) Isi :
menceritakan pembuatan taman Sriksetra atas perintah Dapunta Hyang Sri Jayanaga
untuk kemakmuran rakyatd isertai doa-doa agama Buddha Mahayana.
Prasasti Kedukan Bukit
1) Di temukan pada 688 M di Kampung Kedukan Bukit, Kelurahan 35 Ilir, Palembang,
Sumatra Selatan, di tepi Sungai Tatang yang mengalir ke Sungai Musi dalam aksara
Pallawa, menggunakan bahasa Melayu Kuna
2) Isi :
menceritakan perjalanan suci Dapunta Hyang dengan perahu dari Minangtamwan
(Minangkabau) pada tanggal 7 paro terang bulan Jyestha tahun 682 dengan membawa
tentara sebanyak 20.000 orang. Pada tanggal 5 paro terang bulan Asadha mereka datang
dan membuat kota dan kerajaan Sriwijaya memperoleh kemenangan.
Prasasti Karang Berahi
4. 1) Ditemukan pada tahun 686 M di daerah Karang Berahi, di tepian sungai Merangin, daerah
Jambi. Yang di tulis dengan huruf Pallawa dan bahasanya Melayu Kuna
2) Isi :
menceritakan permintaan kepada dewa untuk menghukum setiap orang yang berbuat
jahat terhadap Sriwijaya.
Prasasti Kota Kapur
1) Ditemukan pada tahun 686 M di pesisir barat Pulau Bangka. Yang ditulis dalam aksara
Pallawa dan menggunakan bahasa Melayu Kuna
2) Isi :
menceritakan tentang
(1) Usaha Sriwijaya menaklukkan Bhumi Jawa yang tidak setia pada Sriwijaya,
(2) Doa permintaan kepada para dewa agar menjaga kesatuan Sriwijaya. Disebutkan juga
bahwa bhumi Jawa tidak mau kepada Sriwijaya kemakmuran rakyat disertai doa-
doaagama Buddha.
Prasasti Ligor
1) Ditemukan pada Tahun 775 di di Genting Kra
2) Isi :
menceritakan tentang
(1) Pembangunan Trisamaya Caitya oleh pendeta Buddha atas perintah raja Sriwijaya,
(2) Raja Wisnu dari keluarga Syailendra.
Prasasti Telaga Batu
1) Ditemukan di daerah Sabokingking, Kel. 3 Ilir, Kec. Ilir Timur II, Kota Palembang,
Sumatra Selatan, yang ditulis dalam aksara Pallawa dengan menggunakan bahasa Melayu
Kuna.
2) Isi :
menceritakan tentang kutukan-kutukan raja terhadap siapa saja yang tidak taat dan
melakukan kejahatan.
5
Kerajaan Kanjuruhan
Tahun 760 M
Prasasti Dinaya
1) Ditemukan di sebelah barat laut Malang, Jawa Timur. Angka tahunnya tertulis dengan
5. Raja Gajayana Candrasengkala
2) Isi :
menceritakan bahwa pada abad 8 ada kerajaan yang berpusat di Kanjuruhan dengan
rajanya
yang bernama Dewa Simha. Ia mempuyai seorang putra yang bernama Liswa, setelah naik
tahta dan melalui upacara abhiseka Liswa bernama Gajayana. Liswa ini mempunyai putri
yang bernama Utteyana yang kawin dengan Janania.
6
Kerajaan Mataram
Hindu/Mataram Kuno
(Bagian Utara)
Tahun 732 M
Raja Sanjaya
Prasasti Canggal
1) Ditemukan di desa Canggal, daerah Kedu dekat desa Sleman, daerah Yogya. Prasasti ini
berbahasa sanskerta dan hurufnya Pallawa.
2) Isi :
Asal-usul Sanjaya dan pembangunan lingga di bukit Stirangga.
Prasasti Kalasan
1) Ditemukan pada tahun 778M di sebelah timur Yogyakarta.
2) Isi :
Dalam prasasti itu disebutkan Raja Panangkaran dengan nama Syailendra Sri Maharaja
Dyah Pancapana Rakai Panangkaran.
Prasasti Kedu
1) Atau dikenal juga dengan nama prasasti Mantyasih ditemukn pada tahun 907 M
2) Isi :
mencantumkan silsilah Raja-raja yang memerintah di Kerajaan Mataram.
7
Kerajaan Mataram di Jawa
Timur (Kerajaan Medang)
Abad 9 M
Raja Airlangga
Prasasti Calcuta
Isi :
a. Menguraikan silsilah Airlangga.
b. Peristiwa penyerangan raja Wora-Wari.
c. Pelarian Airlangga ke hutan Wonogiri.
d. Pendirian pertapaan di Pucangan.
e. Airlangga berperang melawan raja Wengker
Prasasti Anjuk Ladang
1) Ditemukan pada tahun 937 M,
6. 2) sumber sejarah yang mengungkapkan keberadaan Mpu Sindok (raja pertama Medang dan
pendiri Dinasti Isyana).
8
Kerajaan Kediri
Tahun 1042 M
Raja Jayabaya
Jangka JayaBaya
Berisi ramalan Raja Jaya Baya
Arca Syiwa
ini dibangun pada masa Kerajaan Kediri yang bercorak Hindu sebagai persembahan kepada
Dewa Syiwa.
Patung Airlangga
Patung Airlangga dalam perwujudan Dewa Wisnu, salah satu peninggalan Kerajaan Kediri.
9
Kerajaan Singasari
Tahun 1222 M
Kertanegara
Kitab Pararaton
1) atau disebut juga Katuturanira Ken Arok, isinya
2) Isi :
menceritakan riwayat Ken Arok dari lahir sampai menjadi raja dan urutan raja-raja yang
memerintah di Singasari.
Negarakertagama
1) ditulis oleh Prapanca yang merupakan seorang pujangga kraton Majapahit pada tahun
1365
2) Isi : Pandangan filsafat, keindahan kraton Majapahit, perjalanan suci Hayam Wuruk ke
tempat percandian leluhurnya antara lain ke Singasari. Memuat riwayat Ken Arok juga.
Patung Ken Dedes (Pradnyaparamitha)
Patung yang sesungguhnya merupakan perwujudan dewi Kebijaksanaan dan Ilmu Pengetahuan
versi agama Budha ini disebut Pradnyaparamitha. Patung ini adalah yang terhalus dan
terindah yang pernah ditemukan dalam dunia arkeologi Indonesia. Tingginya sekitar 1,26 m
dan terbuat dari batu gunung atau andesit. Beliau duduk diatas bunga teratai dan kedua
tanggannya membentuk sikap dharmacakramudra atau memutar roda dunia.
Candi Singasari
Makam dari Raja Kertanegara sebagai pemeluk agama hindu
7. 10
Kerajaan Majapahit
Tahun 1292
Raja Hayam Wuruk
Prasasti Kudadu
Negarakertagama
1) ditulis oleh Prapanca yang merupakan seorang pujangga kraton Majapahit pada tahun
1365
2) Isi :
Pandangan filsafat, keindahan kraton Majapahit, perjalanan suci Hayam Wuruk ke
tempat percandian leluhurnya antara lain ke Singasari. Memuat riwayat Ken Arok juga.
Kitab Pararaton
menceritakan raja-raja Singosari dan Majapahit
Kitab Ranggalawe
menceritakan Pemberontakan Ranggalawe
Runtuh akibat Perang Saudara
11
Kerajaan Bali
Abad 7 M
Raja Dharmodayana
(Udayana)
Prasasti Blanjong
1) Ditemukan pada tahun 914 di dekat banjar Blanjong, desa Sanur Kauh, di daerah Sanur,
Denpasar, Bali dengan menggunakan bahasa Bali Kuno, dan huruf Kawi dengan
menggunakan bahasa Sanskerta.
2) Isi :
Dalam prasasti ini disebutkan Raja yang bernama Khesari Warmadewa, Indonesia Pada
Masa Hindu-Budha 171 istananya terletak di Sanghadwala.
12
Kerajaan Pajajaran
Tahun 923 M
Sri Jayabhupati
Prasasti Batu Tulis
1) Ditemukan di Jalan Batutulis, Kelurahan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor
yang berukir kalimat-kalimat dalam bahasa dan aksara Sunda Kuno.
2) Isi :
• Semoga selamat, ini tanda peringatan Prabu Ratu almarhum
• Dinobatkan dia dengan nama Prabu Guru Dewataprana, dinobatkan (lagi) dia dengan
nama Sri Baduga Maharaja Ratu Aji di Pakuan Pajajaran Sri Sang Ratu Dewata.
• Dialah yang membuat parit (pertahanan) Pakuan.
• Dia putera Rahiyang Dewa Niskala yang dipusarakan di Gunatiga, cucu Rahiyang
Niskala Wastu Kancana yang dipusarakan ke Nusa Larang.
• Dialah yang membuat tanda peringatan berupa gunung-gunungan, membuat undakan
untuk hutan Samida[2]
, membuat Sahiyang Telaga Rena Mahawijaya (dibuat) dalam
8. Euodia Putri Prastika
Kelas : VII C / 08
(tahun) Saka "Panca Pandawa Mengemban Bumi"[3]
.
Prasasti Sanghyang Tapak
1) Ditemukan pada tahun tahun 952 saka (1030 M), di tepi Sungai Cicatih, Cibadak,
Sukabumi, Jawa Barat. Prasasti ini ditulis dengan bahasa Jawa Kuno dalam huruf Kawi
2) Isi :
Selamat dan sejahtera. Pada tahun Saka 952, bulan Kartika pada hari ke-12th bagian
terang, hari Hariang, Kaliwon, hari pertama, Wuku Tambir. Hari ini adalah hari dimana
raja kerajaan Sunda, Maharaja Sri Jayabupati Jayamanahen Wisnumurti Samarawijaya
Sakalabuwanamandaleswaranindita Haro Gowardhana Wikramottunggadewa, membuat
tanda tapak di bagian timur Sanghiyang Tapak. Dibuat oleh Sri Jayabupati raja kerajaan
Sunda. Tidak ada seorangpun yang boleh melanggar aturan ini. Di bagian sungai ini tidak
boleh menangkap ikan, di kawasan pemujaan Sanghyang Tapak dekat hulu sungai. Jauh
hingga ke batas Sanghyang Tapak yang ditandai dua pohon besar. Demikanlah tulisan ini
dibuat, ditegakkan dengan sumpah kerajaan Sunda.
Piagam persumpahan raja ditulis di atas prasasti keempat (D 98). Terdiri atas 20 baris,
sumpah ini memanggil semua kekuatan gaib, dewata (hyang) dari langit dan bumi untuk
membantu menjaga dan melindungi mandat sang raja. Siapa saja yang melanggar aturan
ini akan dihukum oleh segenap makhluk halus, mati dengan cara yang mengerikan seperti
otaknya disedot, darahnya diminum, ususnya dihancurkan, dan dada dibelah dua. Prasasti
ini ditutup dengan kalimat, "I wruhhanta kamung hyang kabeh" (Oh ketahuilah kamu
sekalian hyang).
Prasasti Kawali
Ditemukan di Ciamis
Kampung Tugu
Ditemukan di Jakarta