2. Kata Pengantar
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
sehingga presentasi ini selesai dengan baik.
Dan harapan kami semoga presentasi ini dapat
menambah pengetahuan dan pembelajaran bagi
para teman-teman dan Bapak Topo.
Kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam pekerjaan kami. Oleh sebab
itu, kami tetap menerima kritikan dan saran yang
diajukan.
3. Bukti adanya Kerajaan Medang
Prasasti Mpu Sindok
Prasasti ini menyebutkan beberapa
tulisan tentang usaha-usaha yang
dilakukan Mpu Sindok ketika
memerintah di Kerajaaan Medang
Prasasti Calcuta
Prasasti ini menyebutkan tentang
silsilah raja-raja yang memerintah di
Dinasti Isyana (Mpu Sindok) sampai
masa masa pemerintahan Raja Air
Langga.
4. Bukti adanya Kerajaan Medang
Berita dari India
Berita dari India menerangkan bahwa
Kerajaan Sriwijaya menjalin hubungan
persahabatan dengan Kerajaan Chola untuk
membendung dan menghalangi kemajuan
Kerajaan Medang Kamulan pada masa
pemerintahan Raja Dharmawangsa.
Berita dari Cina
Berita dari Cina berasal dari catatan-catatan
yang ditulis pada zaman dinasti Sung yang
menerangkan bahwa antara kerajaan yang
berada di Jawa dan Kerajaan Sriwijaya
5. SistemPemerintahanKerajaanMedang
Menganut sistem monarki (kerajaan)
Raja merupakan pemimpin tertinggi Kerajaan
Medang
Jabatan tertinggi sesudah raja ialah Rakryan
Mahamantri i Hino.
Jabatan berikutnya berturut-turut adalah
Mahamantri i Halu ,Mahamantri i Sirikan, dan
Rakryan Kanuruhan
6. Sejak berdiri dan berkembang, Kerajaan Medang Kamulan memiliki
raja-raja penting yang memerintah kerajaan tersbut, diantaranya
adalah:
1. Mpu Sindok, memerintah Kerajaan Medang Kamulan dengan
gelar Sri Isyanatunggadewa. Karena desakan dari Kerajaan
Sriwijaya, maka Mpu Sindok memindahkan pusat pemerintahannya
dari Jawa Tengah ke Jawa Timur.
2. Dharmawangsa, merupakan seorang raja besar. Dharmawangsa
percaya bahwa kedudukan ekonomi Kerajaan Sriwijaya yang kuat
merupakan ancaman bagi Kerajaan Medang Kamulan.
Dharmawangsa melakukan penyerangan ke Sriwijaya, tetapi
selang beberapa tahun kemudian Sriwijaya menyerang balik
Medang Kamulan.
3. Airlangga, usaha-usaha yang dilakukan Airlangga, telah
mendorong Kerajaan Medang Kamulan kepuncak kejayaan dan
Raja –Raja penting dalam Kerajaan Medang
7. Peninggalan Kerajaan Medang
Peninggalan-peninggalan Kerajaan
Medang Kamulan, antara lain:
Prasasti Tangeran (933 M), isinya Mpu
Sindok memerintah bersama
permaisurinya Sri Wardhani pu Kbi;
Prasasti Bangil, isinya Mpu Sindok
memerintahkan pembangunan candi
untuk tempat peristirahatan mertuanya
yang bernama Rakyan Bawang;
Prasasti Lor (939 M), isinya Mpu Sindok
memerintahkan membangun Candi
Jayamrata dan Jayamstambho di Desa
Anyok Lodang;
Prasasti Kalkuta, isinya tentang
peristiwa hancurnya istana milik
Dharmawangsa juga memuat silsilah
raja-raja Medang Kamulan.
8. Peninggalan Kerajaan Medang
Candi-candi peninggalan Kerajaan Medang
antara lain:
Candi Kalasan
Candi Plaosan
Candi Prambanan
Candi Sewu
Candi Mendut
Candi Borobudur
9. Kehancuran Kerajaan Medang
Prasasti Pucangan mengisahkan kehancuran
Kerajaan Medang yang dikenal dengan sebutan
Mahapralaya atau “kematian besar”.
Dharmawangsa menikahkan putrinya dengan
seorang pangeran Bali yang baru berusia 16
tahun, bernama Airlangga. Di tengah
keramaian pesta, tiba-tiba istana diserang
pasukan Wurawari dari Lwaram dengan
bantuan laskar Sriwijaya. Istana
Dharmawangsa yang terletak di kota Wwatan
hangus terbakar. Dharmawangsa sendiri
tewas dalam serangan tersebut, sedangkan
Airlangga lolos dari maut.
10. Kehancuran Kerajaan Medang
Selain itu, terdapat juga versi lain yang
menunjukkan bahwa penyebab runtuhnya
kerajaan Medang Kamulan dikarenakan adanya
perpecahan kekuasaan atau kerajaan yakni
Janggala dan Panjalu. Kedua kerajaan ini
merupakan kerajaan bawahan dari kerajaan
Medang Kamulan.
11. Nilai-nilaiyang bisadiambildariKerajaanMedang
Persaingan ketat sering terjadi keduanya seakan berlomba mendirikan
beragam bangunan candi bercorak hindu prambanan misalnya yang
dibangun masa rakai Pikatan kemudian candi bercorak budha misalnya
candi borobudur dibangun masa rakai warak atau Samaratungga.Walaupun
candi-candi dibangun oleh kedua wangsa atau dinasti kerajaan Mataram
kuno sebagai upaya menunjukkan legimitasi kekuasaan ,tetapi tidak
sepenuhnya raja-raja kedua dinasti memiliki ambisi besar merebut tahta
kerajaan sebagai raja Mataram kuno. Ada sejumlah Raja Mataram kuno
yang memfokuskan dalam bidang agama seperti rakai warak atau
Samaratungga yang membangun candi Borobudur sebagai upaya agar
masyarakat Mataram kuno makin dekat dengan agamanya serta rakai
garung membangun komplek candi dieng,candi gedung sewu sebagai
tempat ibadah.
Perbedaan keyakinan maupun karakter antar kedua wangsa membuat
persaingan politik kian ketat tetapi kejadian ini tidak berlangsung lama
setelah Samaratungga mengadakan perkawinan politik antara rakai
pikatan/wangsa sanjaya dengan pramodyawhardani/wangsa sailendra.
Pasca perkawinan rakai pikatan dengan pramodyawardhani kehidupan
12. Nilai-nilai yang bisa diambil dari Kerajaan Medang
Sikap kerukunan serta toleransi beragama
Gotong Royong
Bekerja sama
Persaingan yang ketat namun sehat
Perbedaan yang saling menyatukan (Bhinneka
Tunggal Ika)