Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan maritim yang berpusat di Sumatera dan meluas ke wilayah sekitarnya seperti Semenanjung Malaya hingga abad ke-7 sampai ke-15 Masehi. Kerajaan ini menjadi pusat perdagangan internasional dan agama Buddha di Asia Tenggara.
2. DIBUAT OLEH :
1. AIDIA MUSIKA RAHIM
2. AYU AMIRA FARHANA
3. ITSNAINI NUSYAIBAH
4. NADA NUR FITRIA
5. ULYATUN TASYAK
3. Merupakan kerajaan
besar di Indonesia
Diperkirakan berdiri
pada tahun ke-7 M.
Memiliki wilayah yang
strategis, dekat dengan
Selat Malaka.
Pengaruh Kerajaan
Sriwijaya ini meluas
hingga Selat Malaka,
Selat Sunda, Selat
Bangka, Laut Jawa
bagian barat, Bangka,
Jambi Hulu, dan
mungkin juga Jawa
Barat (Tarumanegara),
Semenanjung Malaya
hingga ke Tanah
Genting Kra.
Terdapat di tepi Sungai
Musi, Sumatera
Selatan.
4. Ditinjau dari :
1. Raja-Raja yang
memerintah
a. DapuntaHyang Sri
Jayanasa
- Merupakan pendiri
Kerajaan Sriwijaya
- Memperluas sampai
wilayah Jambi
- Menduduki daerah
Minangatamwan
b. Balaputera Dewa
- Awalnya, merupakan
Raja di Kerajaan
Syailendra, dan diangkat
oleh Raja Dharma Setru
(kakak dari ibu Raja
Balaputera Dewa)
karena dia tidak memiliki
keturunan.
- Masa pemerintahan
diperkirakan dimulai
pada tahun 850 M.
- Meningkatnya kegiatan
pelayaran dan
perdagangan rakyat.
- Hubungan dengan
kerajaan Chola dan
Benggala (Nalada)
5. c. Sri Sanggarama
Wijayatunggawarman
- Diserang oleh Kerajaan
Chola, Rajanya
bernama Raja Rajendra
Chola..
- Raja ditawan dan baru
dilepas pada masa
pemerintahan Raja
Kulotungga I di Chola.
2. Wilayah kekuasaan
Setelah menguasai
Palembang ibukota
dipindahkan dari Muara
Takus ke Palembang.
Setelah di Palembang,
dengan mudah dapat
menguasai daerah-
daerah di sekitarnya,
seperti pulau Bangka
yang terletak di Sungai
Batanghari dan mungkin
juga Jawa Barat.
Abad ke-7 M berhasil
menguasai kunci-kunci
jalan perdagangan.
6. Abad ke-8 M perluasan
wilayah ke arah Utara,
yaitu menduduki
Semenanjung Malaya
dan Tanah Genting Kra.
Akhir abad ke-8 M, telah
berhasil menguasai
seluruh jalur
perdagangan di Asia
Tenggara.
Daerah lain yang
menjadi kekuasaan
Sriwijaya, diantaranya
Tulang-Bawah dan
daerah Kedah yang
untuk
mengembangkann
usaha perdagangan
dengan India.
Berdasarkan berita dari
China, Sriwijaya
menggusur kerajaan
Kaling.
7. 3. Hubungan dengan
luar negeri
Menjalin hubungan
dengan kerajaan di
luar Indonesia, seperti
dengan kerajaaan di
India yang bernama
kerajaan Pala atau
Nalada di Benggala.
8.
9. Kerajaan Sriwijaya
merupakan kerajaan
maritim yang membawa
kejayaan bangsa
Indonesia.
Awalnya kerajaan ini
bertumpu pada bidang
pertanian.
Berdasarkan sumber
sejarah :
- Prasati Ligor (775 M)
berisi mengenai
Ibukota Ligor yang
berfungsi mengawasi
pelayaran dan
perdagangan di Selat
Malaka.
- Prasati Talang Tuwo
(684 M)
berisikan tentang
pembangunan Taman
Srisetra sebagai tempat
rekreasi.
Komoditas utama :
emas, gading, perak,
damar, dan rempah-
rempah.
10. Perdagangan
internasional menjadikan
masyarakat dapat
bersosialisasi dan
berkomunikasi dengan
para pedagang.
Bahasa Melayu Kuno
digunakan sebagai
bahasa pengantar
terutama dengan
pedagang dari JaBar,
Bangka, Jambi, dan
Semenanjung Malaysia.
Budaya India juga masuk
dalam masyarakat India.
I-tsing menerangkan
bahwa banyak pendeta
yang datang ke Sriwijaya
untuk belajar bahasa
Sansekerta dan menyalin
kitab2 suci agama
Buddha.
Guru yang terkenal di
masa itu adalah Sakyakirti
yang mengaranag buku
Hastadandasastra.
Menjalin hubungan
dengan Kerajaan Pala
dan Kerajaan
Cholamandala.
11. Pertama adalah agama
Hindu, kemudian agama
Buddha.
Merupakan pusat agama
Buddha di Asia Tenggaradan
Asia Timur selain di India.
Agam Buddha yang
berkembang merupakan
agama Buddha Mahayana.
Juga agama Buddha
Hinayana.
Dikenalkan pada tahun 425
M.
Pada tahun 671 M seorang
biksu dari China bernama I-
tsing singgah di Sriwijaya
untuk belajar bahasa
Sansekerta.
Pada tahun 717 M dua
pendeta Tantris bernama
Wajrabodhi dan
Amograwajra datang ke
Sriwijaya.
Dan pada 1011-1023 M
datang pendeta dari Tibet
bernama Attisa (Atica) untuk
belajar agama Buddha
kepada mahaguru yang
bernama Dharmakitri
(Dharmapala)
12. PRASASTI KEDUKAN BUKIT (683 M)
- Ditemukan di Bukit Seguntang, Palembang.
- Menyebutkan bahwa tentara sebanyak 20.000
orang berhasil menundukkan Minangatamwan
(Jambi).
13. PRASASTI TELAGA
BATU
- Ditemukan di sekitar
kota Palembang
- Menerangkan tentang
kutukan raja terhadap
siapa saja yang tidak
taat terhadap Raja
Sriwijaya dan juga
melakukan tindakan
kejahatan.
- Ciri-ciri :
- dipahat di sebuah
batu andesit yang
dibentuk layaknya
sebuah prasasti.
- dengan ukuran 118 cm
dan lebar kepala ular
kobra.
- di bagian bawah
tengah terdapat
semacam cerat
(pancuran) 148 cm.
- di bagian atasnya
terdapat hiasan 7 ekor
tempat mengalirkan air
pembasuh.
- tulisan pada prasati
berjumlah 28 baris,
berhuruf pallawa, dan
berbahasa Melayu
Kuno.
14. PRASASTI TALANG TUWO (684 M)
- tentang pembuatan Taman Srikesetra atas
perintah Raja Dapunta Hyang.
15. PRASASTI KOTA KAPUR (686 M)
- Ditemukan di Pulau Bangka.
- Menyebutkan bahwa kerajaan Sriwijaya
berusaha untuk menaklukan Bumi Jawa yang
tidak setia kepada Kerajaan Sriwijaya.
16. PRASATI KARANG BERAHI (686 M)
- Ditemukan di pedalaman Jambi di Tanah
Genting Kra Ligor.
- Yang menunjukkan penguasaan Kerajaan
Sriwijaya atas daerah Jambi.
17. PRASASTI LIGOR (775 M)
- Ditemukan di Tanah Genting Kra Ligor.
- Menyebutkan tentang Ibukota Ligor dengan
tujuan untuk mengawasi pelayaran dan
perdagangan di selat malaka.
- Juga berisi pujian bagi raja yang berhasil
menaklukkan musuh-musuhnya dan merupakan
wujud kembar dewa kasta yang dengan
kekuatannya disebut (sebagai dewa) Wisnu.
18. PRASASTI NALADA (860 M)
- Ditemukan di India Bagian Timur.
- Ditemukan perintah pembangunan sebuah
biara di Nalanda atas perintah Raja Balaputra
Dewa.
- Juga dijelaskan bahwa Kerajaan Sriwijaya
telah mengadakan hubungan dengan Kerajaan
Pala di Benggala (India Timur).
19. PRASASTI PASEMAH
- Ditemukan di Palas Pasemah (Provinsi
Lampung) dan tidak berangka tahun.
-Prasasti ini mencertitakan bahwa daerah
Lampung Selatan telah diduduki oleh
Kerajaan Sriwijaya pada akhir abad ke-7
Masehi.
20. PRASASTI BUKIT SIGUNTANG
- Prasasti Bukit Siguntang berisikan tentang
peperangan yang banyak merenggut nyawa.
21. ARCA BUDHA SAKYAMURNI
- Bukit Siguntang berada di Kota Palembang
merupakan komplek pemakaman raja-raja
Kerajaan Sriwijaya.
- Ditemukan peninggalan Kerajaan Sriwijaya
dalam bentuk arca Budha Sakyamurni yang
mengunakan jubah.
22. Prasasti Amoghapasha (1286 M)
- Ditemukan di provinsi Jambi.
- Isi dari prasasti ini menyebutkan bahwa raja
Kertanegara telah menghadiahkan arca
amogapasha pada raja Suwarnabhumi yang
bernama Tribhuwanaraja Mauliwarmadewa.
Raja dan rakyatnya sangat gembira.
23. Prasasti Katon (1079 M)
- Ditemukan di Kanton (China)
- Berisi tentang bantuan Raja Sriwijaya dalam
memperbaiki sebuah kuil agama Thao di
Kanton.
24. Piagam leiden (1006 M)
- Ditemukan di India.
- Prasasti ini dikeluarkan oleh raja kerajaan Cola
yang bernama Rajakesariwarman yang dikenal
dengan Raja raja I.
- Isinya menyebutkan bahwa pada tahun 1006 M,
Marawijayatunggawarman meresmikan wihara di
India yang diberi nama Cudamaniwarmavihara atas
ijin dari Rajakesariwarman, raja-raja I dari Cola.
25. Prasasti Srilanka
- Diperkirakan dibuat pada abad XII.
- Dalam prasasti ini menyebutkan bahwa
Suryanaraya dari wangsa Malayupura
dinobatkan sebagai maharaja di Suwarnapura.
26. Prasasti Grahi (1183 M)
- Menyebutkan nama seorang raja Srimat
Trilokyaraja
Maulibhusanawarmadewa memerintahkan
mahasenapati Jalanai yang memerintah
Grahi untuk membuat arca Budha.
27. Prasasti Tanjore (1030 M)
- Ditemukan di India
- Dibuat oleh raja Cola yang bernama
Rajendracoladewa.
-Disebutkan bahwa pada tahun 1017 M
pasukannya menyerang kerajaan
Swarnabhumi (Sumatera). Serangan itu diulang
kembali pada tahun 1025, rajanya yang
bernama Sanggramawijayatunggawarman
berhasil ditawan oleh pasukan Cola, tetapi
akhirnya Sanggramawijaya dilepaskan.
28. Candi Muara Takus
- Terletak di desa Muara Takus, Kecamatan
Tigabelas Koto Kampar, Kabupaten Kampar,
Propinsi Riau.
- Kompleks Candi Muara Takus merupakan
satu-satunya peninggalan sejarah yang
berbentuk candi di Provinsi Riau.
- Candi ini bernuansa Buddhistis. Hal tersebut
merupakan petunjuk bahwa agama Budha
pernah berkembang di kawasan ini.
29. Hal-hal yang menjadi
penyebab kemunduran
Kerajaan Sriwijaya
adalah :
Serangan Raja
Dharmawangsa pada
tahun 990 M, yang
berkuasa di kerajaan
Sriwijaya adalah Raja Sri
Sudamani Warmadewa.
Serangan ini tidak
mengalami keberhasilan,
namun menjadikan
Kerajaan Sriwijaya
melemah.
Serangan dari Kerajaan
Cholamanda yang
diperintahkan oleh Raja
Rajendracoladewa pada
tahun 1023 dan 1030.
ditujukan di semenanjung
malaka dan berhasil
menawan Raja Sriwijaya.
Serangan ketiga dilakukan
pada tahun 1068 M
dilakukan oleh
Wirarajendra, cucu
Rajendracoladewa.
30. Pengiriman ekspedisi
Pamalayu atas perintah
Raja Kartanegara pada
tahun 1275-1292 M, dan
diterima baik oleh Raja
Mauliwarmadewa,
seorang Raja Melayu
(Jambi) yang makin
melemahkan Kerajaan
Sriwijaya.
Muncul dan
berkembangnya kerajaan
Islam Samudera Pasai
yang mengambil alih
posisi Sriwijaya.
Serangan Kerajaan
Majapahit dipimpin oleh
Adityawarman atas
perintah Mahapatih Gajah
Mada pada tahun 1477
yang mengakibatkan
sriwijaya ditaklukan oleh
Majapahit.
31.
32. Mengapa ada perpindahan agama dari
hindu ke budha pada masa raja
balaputradewa?
Foni karena datangnya balaputradewa di
kerajaan sriwijaya yang membawa agama
budha dari kerajaan mataram kuno