Kerajaan Tarumanagara merupakan kerajaan Hindu tertua di Jawa yang berkuasa pada abad ke-4 hingga ke-7 Masehi. Kerajaan ini dipimpin oleh Raja Purnawarman yang dikenal bijak dan perhatian terhadap kesejahteraan rakyatnya. Tarumanagara merupakan kerajaan penting dalam sejarah awal Indonesia.
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Kerajaan Tarumanagara Hindu Budha Pertama
1. TARUMANAGARA
MASA KERAJAAN HINDU BUDHA DI
INDONESIA
Kelompok 2
Bella Sagita Firnanda
Ega Agustesa Cahyani
Mia Friska Kusuma Wardani
Veda Septian Cahya Budi
2. Kerajaan Tarumanagara merupakan kerajaan Hindu tertua
di Pulau Jawa yang berkuasa pada abad IV-VII Masehi.
Kerajaan Tarumanagara adalah kerajaan Hindu beraliran
Wisnu. Tarumanagara berasal dari kata Tarum dan Nagara.
Nagara artinya kerajaan atau negara sedangkan Taruma
berasal dari kata Tarum yang merupakan nama sungai
yang membelah Jawa Barat yaitu Citarum.
KERAJAAN
TARUMANAGARA
3. Kerajaan Tarumanagara diduga terletak di daerah Bogor, Jawa Barat. Hal ini didasarkan pada penemuan
sejumlah prasasti di daerah sekitar Bogor. Karena banyaknya prasasti yang di temukan di daerah Bogor, ini
menunjukkan bahwa Bogor merupakan daerah penting yang menjadi Ibu kota atau pusat pemerintahan
bagi Tarumanagara.
Bogor sangat ideal untuk tempat berdirinya Kerajaan Tarumanagara. Selain memiliki tanah yang subur,
wilayah Bogor berada 100 km di sebelah selatan Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan pelabuhan
penting bagi Perdagangan Internasional.
GEOGRAF
IS
4. Menurut Naskah Wangsakerta dari Cirebon, Tarumanegara didirikan oleh
Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358, yang kemudian
digantikan oleh putranya, Dharmayawarman (382-395). Maharaja
Purnawarman adalah raja Tarumanagara yang ketiga (395-434 M). Ia
membangun ibukota kerajaan baru pada tahun 397 yang terletak lebih
dekat ke pantai. Dinamainya kota itu Sundapura--pertama kalinya nama
"Sunda" digunakan.
Namun naskah ini mengundang polemik dan banyak pakar sejarah yang
meragukan naskah-naskah ini bisa dijadikan rujukan sejarah.
Bila melihat dari catatan sejarah ataupun prasasti yang ada, tidak ada
penjelasan atau catatan yang pasti mengenai siapakah yang pertama
kalinya mendirikan kerajaan Tarumanegara. Raja yang pernah berkuasa
dan sangat terkenal dalam catatan sejarah adalah Purnawarman. Dari
prasasti-prasasti yang telah ditemukan diketahui bahwa kerajaan dipimpin
oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358 M dan beliau
memerintah sampai tahun 382 M.
POLITIK
5. No. Nama Raja Tahun Berkuasa
1 Jayasingawarman 358-382
2 Dharmayawarman 382-395
3 Purnawarman 395-434
4 Wisnuwarman 434-455
5 Indrawarman 455-515
6 Candrawarman 515-535
7 Suryawarman 535-561
8 Kertawarman 561-628
9 Sudhawarman 628-639
10 Hariwangsawarman 639-640
11 Nagajayawarman 640-666
12 Linggawarman 666-669
RAJA-RAJA YANG PERNAH BERKUASA DI
TARUMANAGARA BERDASARKAN NASKAH
WANGSAKERTA
6. Kerajaan Tarumanagara merupakan kerajaan yang menganut Hindu beraliran Wisnu. Hal ini dibuktikan dengan
ditemukannya Prasasti Kebon Kopi dan Prasasti Ciaruteun.
AGAMA
SOSIALKehidupan sosial Kerajaan Tarumanagara sudah teratur rapi. Hal ini dikarenakan upaya Raja Purnawarman untuk
terus meningkatkan kesejahteraan rakyat. Salah satu contohnya adalah Pada tahun 417M ia memerintahkan
penggalian Sungai Gomati dan Candrabaga sepanjang 6112 tombak (sekitar 11 km) sebagai saluran irigasi dan
pencegah banjir.
BUDAYAMasuknya pengaruh agama dan kebudayaan Hindu, memengaruhi kehidupan budaya Kerajaan Tarumanegara.
Pengaruh itu berupa sistem dewa dewi, bahasa dan sastra, mitologi, dan upacara. Mitologi Hindu yang banyak
ditemukan dalam prasasti-prasasti Tarumanegara adalah Airawata. Misalnya yang terdapat pada prasasti
Telapak Gajah. Gajah tunggangan Batara Indra itu dijadikan nama gajah perang milik Purnawarman. Bahkan,
bendera Kerajaan Tarumanegara berlukiskan rangkaian bunga teratai di atas kepala gajah.
Prasasti pada zaman ini menggunakan aksara Sunda kuno, yang pada awalnya merupakan perkembangan dari
aksara tipe Pallawa Lanjut, yang mengacu pada model aksara Kamboja dengan beberapa cirinya yang masih
melekat. Pada zaman ini, aksara tersebut belum mencapai taraf modifikasi bentuk khasnya sebagaimana yang
digunakan naskah-naskah (lontar) abad ke-16.
7. EKONOMI
Masyarakat Tarumanegara mengutamakan bidang pertanian
sebagai sumber mata pencaharian mereka. Mereka berladang secara
berpindah-pindah. Selain itu, bidang pelayaran dan perdagangan tidak kalah
penting dalam perekonomian Tarumanegara.
Dalam prasasti Tugu, dinyatakan bahwa raja Purnawarman
memerintahkan rakyatnya untuk membuat sebuah sungai sepanjang 6122
tombak. Sungai ini bernama Gomati dan Candrabhaga yang dibangun oleh
golongan budak dan kaum sudra. Pada akhirnya sungai ini selain berfungsi
sebagai sarana pencegah banjir, juga berfungsi sebagai sarana lalu lintas
pelayaran perdagangan antar daerah di Kerajaan Tarumanegara dengan
daerah lain di luar kerajaan. Berdasarkan catatan Fa-Hien, seorang musafir
Cina, masyarakat Tarumanegara memperdagangkan beras dan kayu jati.
8. BUKTI TERTULIS
1. Prasasti Kebon Kopi, dibuat sekitar 400 M (H Kern 1917), ditemukan di
perkebunan kopi milik Jonathan Rig, Ciampea, Bogor. Di dalam Prasasti ini
terdapat gambar telapak kaki gajah Airawata.
2. Prasasti Tugu, ditemukan di Kampung Batutumbu, Desa Tugu, Kecamatan
Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, sekarang disimpan di museum di Jakarta.
Prasasti tersebut isinya menerangkan penggalian Sungai Candrabaga oleh
Rajadirajaguru dan penggalian Sungai Gomati sepanjang 6112 tombak atau
12km oleh Purnawarman pada tahun ke-22 masa pemerintahannya.
Penggalian sungai tersebut merupakan gagasan untuk menghindari bencana
alam berupa banjir yang sering terjadi pada masa pemerintahan
Purnawarman, dan kekeringan yang terjadi pada musim kemarau.
3. Prasasti Cidanghiyang atau Prasasti Lebak atau Prasasti Munjul, ditemukan di
aliran Sungai Cidanghiyang yang mengalir di Desa Lebak, Kecamatan Munjul,
Kabupaten Pandeglang, Banten, berisi pujian kepada Raja Purnawarman.
9. 4. Prasasti Ciaruteun, Prasasti Ciaruteun atau prasasti Ciampea
ditemukan ditepi sungai Ciarunteun, dekat muara sungai
Cisadane Bogor prasasti tersebut menggunakan huruf Pallawa
dan bahasa Sansekerta yang terdiri dari 4 baris disusun ke dalam
bentuk Sloka dengan metrum Anustubh. Di samping itu terdapat
lukisan semacam laba-laba serta sepasang telapak kaki Raja
Purnawarman. Gambar telapak kaki pada prasasti Ciarunteun
mempunyai 2 arti yaitu:
Cap telapak kaki melambangkan kekuasaan raja atas daerah
tersebut (tempat ditemukannya prasasti tersebut).
Cap telapak kaki melambangkan kekuasaan dan eksistensi
seseorang (biasanya penguasa) sekaligus penghormatan
sebagai dewa. Hal ini berarti menegaskan kedudukan
Purnawarman yang diibaratkan dewa Wisnu maka dianggap
sebagai penguasa sekaligus pelindung rakyat.
5. Prasasti Muara Cianten, ditemukan di tepi sawah, tidak jauh dari
prasasti Telapak Gajah peninggalan Purnawarman. Prasasti ini
ditulis menggunakan aksara ikal yang hingga saat ini belum dapat
dibaca.
BUKTI TERTULIS
10. 6. Prasasti Jambu atau prasasti Pasir Koleangkak,
ditemukan di bukit Koleangkak di perkebunan jambu,
sekitar 30 km sebelah barat Bogor, prasasti ini juga
menggunakan bahwa Sansekerta dan huruf Pallawa
serta terdapat gambar telapak kaki yang isinya memuji
pemerintahan raja Purnawarman.
7. Prasasti Pasir Awi ditemukan di daerah Leuwiliang, juga
tertulis dalam aksara ikal yang belum dapat dibaca.
BUKTI TERTULIS
11. Sumber sumber luar negeri tentang keberadaan kerajAan tarumanagara adalah semuanya berasal dari
Tiongkok (Cina), yaitu:
a. Berita Fa-hsien
Fa shien adalah seorang pendeta budha Cina. Pada tahun 414 M, dalam bukunya yang berjudul Fa Kao Chi, ia
menceritakan bahwa di Ye Po Ti (Jayadhipa) bagian barat, hanya sedikit yang dijumpai orang-orang yang
beragama budha, yang banyak adalah orang-orang yang beragama Hindu dan beragama kotor (maksudnya,
Animisme). To lo mo adalah ucapan lidah orang Cina bagi kata Taruma.
Menurut cerita, pada tahun 414 M (pada masa Purnawarman berkuasa) Fa hsien berangkat dari Srilangka
untuk kembali ke Kanton Cina. Pendeta budha ini sebelumnya sudah bertahun-tahun belajar tentang agama
budha dari kerajaan-kerajaan yang bercorak budha. Setelah berlayar, kapal yang ditumpanginya diterjang badai.
Sang pendetapun terdampar dan terpaksa mendarat di Ye Po ti, ejaan orang Cina untuk Jawadhipa (pulau Jawa),
yang kemungkinan besar, tanah yang didarati adalah tarumanagara, yang memang terletak di barat pulau jawa.
b. Berita dari Dinasti Sui
Dari dinasti Sui menceritakan bahwa pada tahun 528 dan 535 M, telah datang utusan (duta) dari To lo mo
(Taruma) yang terletak di sebelah selatan. To lo mo adalah ejaan lidah cina untuk nama taruma.
c. Berita dari Dinasti Tang
Dari dinasti Tang menceritakan bahwa tahun 666 M dan 669 M, telah datang utusan dari Tolomo
Dari tiga berita diatas, para ahli menyimpulkan bahwa istilah To Lo Mo secara merupakan penyesuaian kata-
katanya sama dengan Tarumanagara.
SUMBER DARI LUAR
NEGERI
12. 1. Raja Purnawarman juga dikenal sebagai raja yang kuat dan bijak kepada rakyatnya.
2. Rakyat pada jaman kerajaan tarumanegara bergotong royong menggali sungai gomati
dan candrabaga.
3. Raja Purnawarman adalah raja yang termashur dan setia kepada tugasnya.
4. Purnawarman merupakan raja yang terkuat dan selalu berhasil menghancurkan
benteng musuh.
5. Purnawarman selalu menghadiahkan jamuan kehormatan (kepada mereka yang setia
kepadanya).
6. Purnawarman merupakan duri bagi musuh musuhnya.
7. Kehidupan rakyat pada masa raja purnawarman adalah hidup makmur, aman, dan
sejahtera.
1. Kita harus mempunyai sifat bijaksana dalam memimpin.
Sebagai pemimpin harus memperhatikan kesejahteraan rakyat.
1. Sebagai pemimpin harus setia kepada tugas yang telah diberikan untuk kita demi
kepentingan rakyat dan bersama.
2. Sebagai pemimpin hendakya menjadi pelindung yang kuat untuk rakyat.
3. Hendakya bisa memilih antara yang baik dan yang buruk.
HAL YANG PERLU
DITERAPKAN
HAL YANG PERLU
DITELADANI