SlideShare a Scribd company logo
1 of 83
Nama 
Anggota : 
Dwi Ratna Sari 
Grace Noor Roselina 
Ilma Nafiah 
Indira Larasati 
C. Ningsih Jumitri
Kerajaan Singasari
Kerajaan singasari adalah sebuah 
Kerajaan di Jawa Timur yang 
didirikan oleh Ken Arok pada tahun 
1222. Nama resmi Kerajaan 
Singosari sendiri sesungguhnya 
ialah Kerajaan Tumapel. Menurut 
Kitab Nagarakretagama, ketika 
pertama kali didirikan tahun 1222, 
ibu kota Kerajaan Tumapel 
bernama Kutaraja. Seperti yang 
tertulis pula pada Prasasti 
Kudadu.Menurut Kitab Pararaton, 
Tumapel semula hanya sebuah 
daerah bawahan Kerajaan 
Kadiri/Kediri.
Keberadaan Kerajaan Singosari dibuktikan 
melalui candi-candi yang banyak 
ditemukan di Jawa Timur yaitu daerah 
Singosari sampai Malang, juga melalui 
kitab sastra peninggalan zaman Majapahit 
yang berjudul Negarakertagama karangan 
Mpu Prapanca yang menjelaskan tentang 
raja-raja yang memerintah di Singosari 
serta kitab Pararaton yang juga 
menceritakan riwayat Ken Arok yang 
penuh keajaiban.
Kertanagara adalah raja terakhir dan raja terbesar dalam 
sejarah Singhasari (1268 – 1292). Ia adalah raja pertama 
yang mengalihkan wawasannya ke luarJawa.Pada 
tahun 1275 ia mengirim pasukan Ekspedisi 
Pamalayu untuk menjadikan Sumatra sebagai benteng 
pertahanan dalam menghadapi ekspansi bangsa Mongol. 
Saat itu penguasa Sumatra adalah Kerajaan 
Dharmasraya(kelanjutan dari Kerajaan Malayu). Kerajaan 
ini akhirnya dianggap telah ditundukkan, dengan 
dikirimkannya bukti arca Amoghapasa yang 
dariKertanagara, sebagai tanda persahabatan kedua 
negara. 
Pada tahun 1284, Kertanagara juga mengadakan ekspedisi 
menaklukkan Bali. Pada tahun 1289 Kaisar Kubilai 
Khan mengirim utusan ke Singhasari meminta 
agar Jawa mengakui kedaulatan Mongol.Namun 
permintaan itu ditolak tegas 
olehKertanagara. Nagarakretagama menyebutkan daerah-daerah 
bawahan Singhasari di luar Jawa pada 
masa Kertanagara antara lain, Melayu, Bali,Pahang, Gurun, 
dan Bakulapura.
Kitab Pararaton 
→berisi cerita mitos dari riwayat Ken Arok yang penuh keajaiban 
hingga riwayat raja-raja Singasari. 
Kitab Negarakertagama 
→karya Mpu Prapanca (1365) yang berisi perkembangan kehidupan 
kerajaan Majapahit dan memuat pula raja yang berkuasa di 
Singasari. 
Kidung Harsawijaya 
→menyebutkan raja Jayakatwang sebagai samantharaja 
(raja bawahan) yang patuh kepada Kertanegara. Namun 
dalam perkembangannya, Jayakatwang pada akhirnya 
menyerang kedudukan Kertanegara.
Perkembangan kerajaan 
Singasari banyak 
diwarnai dengan 
pembunuhan. Hal ini 
dapat dilihat dari raja 
yang memerintah :
1. Ken Arok 
(1222–1227 M) 
Pendiri Kerajaan Singasari adalah Ken Arok yang 
sekaligus juga menjadi Raja Singasari yang pertama 
dengan gelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabumi. 
Munculnya Ken Arok sebagai raja pertama Singasari 
menandai munculnya suatu dinasti baru, yakni Dinasti 
Rajasa (Rajasawangsa) atau Girindra (Girindrawangsa). 
Ken Arok hanya memerintah selama lima tahun (1222– 
1227 M). Pada tahun 1227 M, Ken Arok dibunuh oleh 
seorang suruhan Anusapati (anak tiri Ken Arok). Ken 
Arok dimakamkan di Kegenengan dalam bangunan 
Siwa–Buddha.
2. Anusapati 
(1227–1248 M) 
Dengan meninggalnya Ken Arok maka takhta Kerajaan Singasari jatuh ke 
tangan Anusapati. Dalam jangka waktu pemerintahaannya yang lama, 
Anusapati tidak banyak melakukan pembaharuan-pembaharuan karena 
larut dengan kesenangannya menyabung ayam. Peristiwa kematian Ken 
Arok akhirnya terbongkar dan sampai juga ke Tohjoyo (putra Ken Arok 
dengan Ken Umang). Tohjoyo mengetahui bahwa Anusapati gemar 
menyabung ayam sehingga diundangnya Anusapati ke Gedong Jiwa 
(tempat kediamanan Tohjoyo) untuk mengadakan pesta sabung ayam. 
Pada saat Anusapati asyik menyaksikan aduan ayamnya, secara tiba-tiba 
Tohjoyo menyabut keris buatan Empu Gandring yang dibawanya dan 
langsung menusuk Anusapati. Dengan demikian, meninggallah Anusapati 
yang didharmakan di Candi Kidal.
Candi Kidal
3. Tohjoyo 
(1248 M) 
Dengan meninggalnya Anusapati maka tahta 
Kerajaan Singasari dipegang oleh Tohjoyo. 
Namun, Tohjoyo memerintah Kerajaan 
Singasari tidak lama sebab anak Anusapati 
yang bernama Ranggawuni berusaha 
membalas kematian ayahnya. Dengan bantuan 
Mahesa Cempaka dan para pengikutnya, 
Ranggawuni berhasil menggulingkan Tohjoyo 
dan kemudian menduduki singgasana.
4. Ranggawuni 
(1248–1268 M) 
Ranggawuni naik takhta Kerajaan Singasari pada tahun 1248 M 
dengan gelar Sri Jaya Wisnuwardana oleh Mahesa Cempaka (anak 
dari Mahesa Wongateleng) yang diberi kedudukan sebagai ratu 
angabhaya dengan gelar Narasinghamurti. Ppemerintahan 
Ranggawuni membawa ketenteraman dan kesejahteran rakyat 
Singasari. Pada tahun 1254 M Wisnuwardana mengangkat putranya 
yang bernama Kertanegara sebagai yuwaraja (raja muda) dengan 
maksud mempersiapkannya menjadi raja besar di Kerajaan 
Singasari. Pada tahun 1268 Wisnuwardanameninggal dunia dan 
didharmakan di Jajaghu atau Candi Jago sebagai Buddha 
Amogapasa dan di Candi Waleri sebagai Siwa.
Candi Jago
5. Kertanegara 
(1268-1292 M) 
Kertanegara adalah Raja Singasari terakhir dan terbesar karena mempunyai 
cita-cita untuk menyatukan seluruh Nusantara. Ia naik takhta pada tahun 
1268 dengan gelar Sri Maharajadiraja Sri Kertanegara. Dalam 
pemerintahannya, ia dibantu oleh tiga orang mahamentri, yaitu mahamentri 
i hino, mahamentri i halu, dan mahamenteri i sirikan. Untuk dapat 
mewujudkan gagasan penyatuan Nusantara, ia mengganti pejabat-pejabat 
yang kolot dengan yang baru, seperti Patih Raganata digantikan oleh Patih 
Aragani. Banyak Wide dijadikan Bupati di Sumenep (Madura) dengan 
gelar Aria Wiaraja. Setelah Jawa dapat diselesaikan, kemudian perhatian 
ditujukan ke daerah lain. Kertanegara mengirimkan utusan ke Melayu yang 
dikenal dengan nama Ekspedisi Pamalayu 1275 yang berhasil menguasai 
Kerajaan Melayu. Hal ini ditandai dengan pengirimkan Arca Amoghapasa 
ke Dharmasraya atas perintah Raja Kertanegara.
Arca Amoghapasa
Selain menguasai Melayu, Singasari juga menaklukan 
Pahang, Sunda, Bali, Bakulapura (Kalimantan Barat), dan 
Gurun (Maluku). Kertanegara juga menjalin hubungan 
persahabatan dengan raja Champa,dengan tujuan untuk 
menahan perluasaan kekuasaan Kubilai Khan dari Dinasti 
Mongol. Kubilai Khan menuntut raja-raja di daerah selatan 
termasuk Indonesia mengakuinya sebagai yang dipertuan. 
Kertanegara menolak dengan melukai muka utusannya 
yang bernama Mengki. Tindakan Kertanegara ini membuat 
Kubilai Khan marah besar dan bermaksud menghukumnya 
dengan mengirimkan pasukannya ke Jawa. Mengetahui 
sebagian besar pasukan Singasari dikirim untuk 
menghadapi serangan Mongol maka Jayakatwang (Kediri) 
menggunakan kesempatan untuk menyerangnya. Serangan 
dilancarakan dari dua arah, yakni dari arah utara 
merupakan pasukan pancingan dan dari arah selatan 
merupakan pasukan inti.
Kehidupan Kerajaan 
Dari segi sosial, kehidupan masyarakat 
Singasari mengalami masa naik turun. Ketika 
Ken Arok menjadi Akuwu di Tumapel, dia 
berusaha meningkatkan kehidupan 
masyarakatnya. Banyak daerah-daerah yang 
bergabung dengan Tumapel. Namun pada 
pemerintahan Anusapati, kehidupan sosial 
masyarakat kurang mendapat perhatian karena 
ia larut dalam kegemarannya menyabung ayam. 
Pada masa Wisnuwardhana kehidupan sosial 
masyarakatnya mulai diatur rapi. Dan 
pada masa Kertanegara, ia meningkatkan taraf 
kehidupan masyarakatnya. Upaya 
yang ditempuh Raja Kertanegara dapat dilihat 
dari pelaksanaan politik dalam negeri dan 
luar negeri.
Politik Dalam Negeri : 
Mengadakan pergeseran pembantu-pembantunya seperti 
Mahapatih Raganata digantikan oleh Aragani, dll. 
Berbuat baik terhadap lawan-lawan politiknya seperti 
mengangkat putra Jayakatwang (Raja Kediri) yang 
bernama Ardharaja menjadi menantunya. 
Memperkuat angkatan perang. 
Politik Luar Negeri : 
Melaksanakan Ekspedisi Pamalayu untuk menguasai 
Kerajaan melayu serta melemahkan posisi Kerajaan 
Sriwijaya di Selat Malaka. 
Menguasai Bali. 
Menguasai Jawa Barat. 
Menguasai Malaka dan Kalimantan.
Berdasarkan segi budaya, ditemukan candi-candi 
dan patung-patung diantaranya candi 
Kidal, candi Jago, dan candi Singasari. 
Sedangkan patung-patung yang ditemukan 
adalah patung Ken Dedes sebagai Dewa 
Prajnaparamita lambing kesempurnaan ilmu, 
patung Kertanegara dalam wujud patung Joko 
Dolog, dan patung Amoghapasa juga 
merupakan perwujudan Kertanegara (kedua 
patung kertanegara baik patung Joko Dolog 
maupun Amoghapasa menyatakan bahwa 
Kertanegara menganut agama Buddha 
beraliran Tantrayana).
Kehidupan Politik 
Dalam rangka mewujudkan Stabilitas politik Kerajaan 
Singasari, Raja Kertanegara menempuh jalan sebagai 
berikut. 
a. Kebijakan dalam negeri 
• Pergantian pejabat kerajaan, bertujuan menggalang 
pemerintahan yang kompak. 
• Memelihara keamanan dan melakukan politik 
perkawinan. Tujuannya menciptakan kerukunan dan 
politik yang stabil. 
b.Kebijakan Luar Negeri 
• Menggalang persatuan ‘Nusantara’ dengan mengutus 
ekspedisi tentara Pamalayu ke Kerajaan Melayu 
(Jambi). Mengutus pasukan ke Sunda, Bali, Pahang. 
• Menggalang kerjasama dengan kerajaan lain. 
Contohnya menjalin persekutuan dengan kerajaan 
Campa.
Kehidupan Ekonomi 
Dalam kehidupan ekonomi, 
walaupun tidak ditemukan 
sumber secara jelas. Ada 
kemungkinan perekonomian 
ditekankan pada pertanian dan 
perdagangan karena Singosari 
merupakan daerah yang subur 
dan dapat memanfaatkan 
sungai Brantas dan Bengawan 
Solo sebagai sarana lalu lintas 
perdagangan dan pelayaran.
Keruntuhan Kerajaan Singosari 
Sebagai sebuah kerajaan, perjalanan kerajaan Singasari bisa 
dikatakan berlangsung singkat. Hal ini terkait dengan adanya 
sengketa yang terjadi dilingkup istana kerajaan yang kental dengan 
nuansa perebutan kekuasaan. Pada saat itu Kerajaan Singasari 
sibuk mengirimkan angkatan perangnya ke luar Jawa. Akhirnya 
Kerajaan Singasari mengalami keropos di bagian dalam. Pada 
tahun 1292 terjadi pemberontakan Jayakatwang bupati Gelang- 
Gelang, yang merupakan sepupu, sekaligus ipar, sekaligus besan 
dari Kertanegara sendiri. Dalam serangan itu Kertanegara mati 
terbunuh. Setelah runtuhnya Singasari, Jayakatwang menjadi raja 
dan membangun ibu kota baru di Kediri. Riwayat Kerajaan 
Tumapel-Singasari pun berakhir.
Peninggalan – Peninggalan Kerajaan Singasari
1. Candi Singasari 
Candi ini berlokasi di Kecamatan Singosari,Kabupaten Malang dan 
terletak pada lembah di antara Pegunungan Tengger dan Gunung Arjuna. 
Berdasarkan penyebutannya pada Kitab Negarakertagama serta Prasasti 
Gajah Mada yang bertanggal 1351 M di halaman komplek candi, candi ini 
merupakan tempat “pendharmaan” bagi raja Singasari terakhir, Sang 
Kertanegara, yang mangkat(meninggal) pada tahun 1292 akibat istana 
diserang tentara Gelang-gelang yang dipimpin oleh Jayakatwang. Kuat 
dugaan, candi ini tidak pernah selesai dibangun.
2. Candi Jago 
Arsitektur Candi Jago disusun seperti teras punden berundak. 
Candi ini cukup unik, karena bagian atasnya hanya tersisa 
sebagian dan menurut cerita setempat karena tersambar petir. 
Relief-relief Kunjarakarna dan Pancatantra dapat ditemui di 
candi ini. Sengan keseluruhan bangunan candi ini tersusun atas 
bahan batu andesit.
3. Candi Sumberawan 
Candi Sumberawan merupakan satu-satunya stupa yang ditemukan 
di Jawa Timur. Dengan jarak sekitar 6 km dari Candi Singosari, Candi 
ini merupakan peninggalan Kerajaan Singasari dan digunakan oleh 
umat Buddha pada masa itu. Pemandangan di sekitar candi ini 
sangat indah karena terletak di dekat sebuah telaga yang sangat 
bening airnya. Keadaan inilah yang memberi nama Candi Rawan.
4. Arca Dwarapala 
Arca ini berbentuk Monster dengan ukuran yang sangat besar. 
Menurut penjaga situs sejarah ini, arca Dwarapala merupakan 
pertanda masuk ke wilayah kotaraja, namun hingga saat ini tidak 
ditemukan secara pasti dimanan letak kotaraja Singhasari.
5. Prasasti Manjusri 
Prasasti Manjusri merupakan manuskrip 
yang dipahatkan pada bagian belakang Arca 
Manjusri, bertarikh 1343, pada awalnya 
ditempatkan di Candi Jago dan sekarang 
tersimpan di Museum Nasional Jakarta.
6. Prasasti Mula Malurung 
Prasasti Mula Malurung adalah piagam pengesahan 
penganugrahan desa Mula dan desa Malurung untuk 
tokoh bernama Pranaraja. Prasasti ini berupa lempengan-lempengan 
tembaga yang diterbitkan Kertanagara pada 
tahun 1255 sebagai raja muda di Kadiri, atas perintah 
ayahnya Wisnuwardhana raja Singhasari. 
Kumpulan lempengan Prasasti Mula Malurung ditemukan 
pada dua waktu yang berbeda. Sebanyak sepuluh 
lempeng ditemukan pada tahun 1975 di dekat kota 
Kediri, Jawa Timur. Sedangkan pada bulan Mei 2001, 
kembali ditemukan tiga lempeng di lapak penjual barang 
loak, tak jauh dari lokasi penemuan sebelumnya. 
Keseluruhan lempeng prasasti saat ini disimpan di 
Museum Nasional Indonesia, Jakarta.
7. Prasasti Singasari 
Prasasti Singosari, yang bertarikh tahun 
1351 M, ditemukan di Singosari, 
Kabupaten Malang, Jawa Timur dan 
sekarang disimpan di Museum Gajah 
dan ditulis dengan Aksara Jawa. 
Prasasti ini ditulis untuk mengenang 
pembangunan sebuah caitya atau candi 
pemakaman yang dilaksanakan oleh 
Mahapatih Gajah Mada. Paruh pertama 
prasasti ini merupakan pentarikhan 
tanggal yang sangat terperinci, termasuk 
pemaparan letak benda-benda angkasa. 
Paruh kedua mengemukakan maksud 
prasasti ini, yaitu sebagai pariwara 
pembangunan sebuah caitya.
8. Candi Jawi 
Candi ini terletak di pertengahan 
jalan raya antara Kecamatan 
Pandaan – Kecamatan Prigen dan 
Pringebukan. Candi Jawi banyak 
dikira sebagai tempat pemujaan 
atau tempat peribadatan Buddha, 
namun sebenarnya merupakan 
tempat pedharmaan atau 
penyimpanan abu dari raja terakhir 
Singhasari, Kertanegara. Sebagian 
dari abu tersebut juga disimpan 
pada Candi Singhasari. Kedua candi 
ini ada hubungannya dengan Candi 
Jago yang merupakan tempat 
peribadatan Raja Kertanegara.
9. Prasasti Wurare 
Prasasti Wurare adalah sebuah prasasti yang isinya memperingati penobatan 
arca Mahaksobhya di sebuah tempat bernama Wurare (sehingga prasastinya 
disebut Prasasti Wurare). Prasasti ditulis dalam bahasa Sansekerta, dan 
bertarikh 1211 Saka atau 21 November 1289. Arca tersebut sebagai 
penghormatan dan perlambang bagi Raja Kertanegara dari kerajaan 
Singhasari, yang dianggap oleh keturunannya telah mencapai derajat Jina 
(Buddha Agung). Sedangkan tulisan prasastinya ditulis melingkar pada bagian 
bawahnya.
10. Candi Kidal 
Candi Kidal adalah salah satu 
candi warisan dari kerajaan 
Singasari. Candi ini dibangun 
sebagai bentuk penghormatan 
atas jasa besar Anusapati, Raja 
kedua dari Singhasari, yang 
memerintah selama 20 tahun 
(1227 – 1248). Kematian 
Anusapati dibunuh oleh Panji 
Tohjaya sebagai bagian dari 
perebutan kekuasaan Singhasari, 
juga diyakini sebagai bagian dari 
kutukan Mpu Gandring.
Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit dapat dikatakan 
sebagai kelanjutan Kerajaan 
Singasari. Alasannya, Raden Wijaya 
sebagai pendiri Kerajaan Majapahit 
merupakan salah seorang pangeran 
dari Kerajaan Singasari yang berhasil 
meloloskan diri ketika Jayakatwang 
dari Kediri menghancurkan 
Singasari. Raden Wijaya melarikan 
diri ke Sumenep (Madura) untuk 
meminta perlindungan kepada Arya 
Wiraraja. Setelah berada di Madura, 
Raden Wijaya mulai menyusun taktik 
dan strategi untuk merebut kembali 
takhta Kerajaan Singasari.
Atas nasihat Arya Wiraraja, Raden Wijaya menyerah 
dan berpura-pura bersedia menghambakan diri 
kepada Jayakatwang agar dapat mengatur siasat 
menggulingkannya. Atas jaminan Arya Wiraraja, Raden 
Wijaya diterima mengabdi di Kediri oleh Jayakatwang. 
Raden Wijaya sangat rajin bekerja dan taat kepada raja 
sehingga memperoleh kepercayaan penuh. Setelah 
memperoleh kepercayaan raja, Raden Wijaya dianjurkan 
oleh Arya Wiraraja agar memohon kepada raja untuk 
dapat menempati daerah “liar” di utara Pegunungan 
Arjuna guna membuka permukiman baru di sana. 
Permohonan itu pun dikabulkan oleh Jayakatwang. 
Daerah “liar” yang disebut hutan Tarik segera dibuka 
dengan bantuan para prajurit dari Madura.
Dalam waktu singkat, hutan Tarik cepat 
berkembang. Penduduk dari daerah sekitar hutan 
Tarik mulai berdatangan. Raden Wijaya segera 
menghimpun penduduk, terutama kaum muda. 
Mereka dilatih menjadi prajurit yang gagah berani 
dan persenjataannya pun dilengkapi. Makin hari 
makin mantap persiapannya. Hutan Tarik kemudian 
terkenal dengan nama Majapahit. Di Madura, Arya 
Wiraraja pun sudah bersiap-siap dengan prajuritnya 
untuk membantu Majapahit menyerang Kediri.
Bertepatan dengan selesainya persiapan untuk melawan 
Raja Jayakatwang, tentara Mongol yang dikirim oleh 
Kubhilai Khan untuk menghukum • 
Kertanegara telah tiba 
di Jawa. Mereka dipimpin oleh Shihpi, Ka-Hsing, dan 
Iheh-mi-shih. Tentara Mongol sebagian mendarat di 
Tuban dan lainnya mendarat di Sedayu (Sugalu), Gresik. 
Tentara Mongol setelah mendarat segera berkuda 
bergerak cepat menuju Kediri. Ketika bertemu perutusan 
tentara Mongol, Raden Wijaya berpura-pura bersedia 
mengakui kekuasaan Kubhilai Khan dan membantu 
menghukum Raja Jawa di Kediri. Sebagian prajurit 
Majapahit bergabung dengan tentara Mongol dan 
bergerak ke arah Kediri.
Jayakatwang tidak kuasa membendung serbuan 
tentara gabungan Mongol– Majapahit yang datang 
secara mendadak. Akibatnya, hancurlah pertahanan 
Kediri. Raja Jayakatwang tertangkap dan dibawa ke 
benteng pertahanan tentara Mongol di Ujung Galuh. 
Di sana Jayakatwang dibunuh oleh tentara Mongol. 
Dengan taktik dan strategi yang jitu, Raden Wijaya 
dan Arya Wiraraja berbalik menyerbu tentara Mongol 
dari berbagai jurusan. Tentara Mongol tidak 
menyangka adanya serangan balik sehingga tidak 
dapat bertahan. Akibatnya, lebih dari 3.000 tentara 
Mongol dapat dibinasakan, sedangkan sisanya lari 
tunggang-langgang menuju ke kapal untuk 
pulang ke negerinya.
Kehidupan 
Politik 
Kehidupan politik yang terjadi di 
Kerajaan Majapahit dapat dilihat 
pada masa pemerintahan raja-raja 
berikut ini :
Raden Wijaya dinobatkan menjadi Raja Majapahit 
pertama pada tahun 1293 dengan gelar Kertarajasa 
Jayawardhana. Para sahabatnya yang ikut berjuang tidak 
disia-siakan. Mereka diangkat menjadi pejabat negara. Arya 
Wiraraja yang paling berjasa diberi kedudukan tinggi dan 
berkuasa di daerah Lumajang hingga Blambangan. Nambi 
diberi kedudukan sebagai rakryan mahapatih, Sora sebagai 
patih di Daha, dan Rangga Lawe sebagai amanca nagara di 
Tuban. 
Ternyata ada sahabat Raden Wijaya yang tidak puas 
dengan jabatan yang diterimanya sehingga terjadi 
pemberontakan. Pemberontakan pertama terjadi pada tahun 
1295 yang dilakukan oleh Rangga Lawe (Parangga Lawe) 
Bupati Tuban. Rangga Lawe memberontak karena tidak 
puas terhadap kebijaksanaan Kertarajasa yang dirasa 
kurang adil. Kedudukan Patih Majapahit seharusnya 
diberikan kepadanya. Namun, oleh Kertarajasa kedudukan 
itu telah diberikan kepada Nambi (anak Wiraraja). 
Pemberontakan Rangga Lawe dapat ditumpas dan ia tewas 
oleh Kebo Anabrang.
Lembu Sora, sahabat Rangga Lawe, karena 
tidak tahan melihat kematiannya, kemudian 
membunuh Kebo Anabrang. Peristiwa itu 
dijadikan alasan Mahapatih yang mempunyai 
ambisi politik besar di Majapahit menyusun 
strategi agar raja bersedia menghukum tindakan 
Lembu Sora. Lembu Sora membangkang perintah 
raja dan mengadakan pemberontakan pada tahun 
1298–1300. Lembu Sora gugur bersama 
sahabatnya, Jurudemung dan Gajah Biru. 
Untuk memperkuat kedudukannya sebagai 
Raja Majapahit, Raden Wijaya menikahi keempat 
putri Kertanegara, yaitu Tribhuwaneswari, 
Narendraduhita, Prajnaparamita, dan Gayatri. Hal 
itu dimaksudkan agar tidak lagi terjadi perebutan 
kekuasaan oleh anggota keluarga Kertanegara 
lainnya. Di samping itu, Raden Wijaya juga 
memperistri Dara Petak, putri dari Melayu yang 
dibawa oleh prajurit Singasari dari tugasnya di 
Melayu.
Perkawinan Raden Wijaya dengan 
Tribhuwaneswari mempunyai anak, yaitu 
Jayanegara, sedangkan dengan Gayatri memiliki 
dua orang putri, yaitu Tribhuwanatunggadewi 
(Bhre Kahuripan) dan Rajadewi Maharaja (Bhre 
Daha). Keturunan dari Gayatri itulah yang nanti 
akan melahirkan raja-raja besar di Majapahit. 
Susunan pemerintahan Kertarajasa tidak 
banyak berbeda dengan pemerintahan Singasari. 
Raja dibantu oleh tiga orang mahamenteri (i 
hino, i sirikan, dan i halu) dan dua orang pejabat 
lagi, yaitu rakryan rangga dan rakryan 
tumenggung. Pada tahun 1309 Kertarajasa wafat 
dan didharmakan di Simping dengan Arca Syiwa 
dan di Antahpura (di kota Majapahit) dengan 
arca perwujudannya berbentuk Harihara 
(penjelmaanWisnu dan Syiwa).
Setelah Kertarajasa mangkat, digantikan 
putranya yang bernama Kala Gemet dengan gelar 
Sri Jayanegara. Kala Gemet sudah diangkat 
sebagai raja muda (kumararaja) sejak ayahnya 
masih memerintah (1296). Ternyata, Jayanagara 
adalah raja yang lemah. Oleh karena itu, pada 
masa pemerintahannya terus dirongrong oleh 
sejumlah pemberontakan. 
Pada tahun 1316 timbul pemberontakan 
yang dipimpin oleh Nambi yang menjabat 
Rakryan Patih Majapahit. Nambi memusatkan 
kekuatannya di daerah Lumajang dan Pajarakan. 
Pemberontakan Nambi mendapat dukungan dari 
ayahnya (Wiraraja). Raja Jayanegara atas nasihat 
Mahapati memerintahkan Lumajang dan 
Pajarakan digempur sampai hancur. Terjadilah 
pertempuran sengit dan Nambi pun gugur.
Keadaan belum pulih, terjadi lagi 
pemberontakan Semi pada tahun 1318. 
Setahun kemudian (1319) terjadi 
pemberontakan Kuti. Semi dan Kuti adalah 
dua orang dari tujuh dharmmaputra. 
Pemberontakan inilah yang paling 
berbahaya karena Kuti berhasil 
menduduki ibu kota Kerajaan Majapahit. 
Jayanegara terpaksa melarikan diri dan 
mengungsi ke Badander di bawah 
perlindungan pasukan Bayangkara yang 
dipimpin oleh Gajah Mada.
pendekatan kepada rakyat. Ternyata masih 
banyak rakyat yang memihak raja dan Gajah Mada 
pun berhasil menanamkan rasa kebencian kepada 
Kuti. Dengan strategi yang jitu, Gajah Mada 
mengadakan serangan secara tiba-tiba ke pusat 
kerajaan. Pasukan Kuti dapat dihancurkan dan Kuti 
tewas dalam pertempuran itu. Setelah keadaan 
benar-benar aman, Jayanegara pulang ke ibu kota 
untuk meneruskan pemerintahannya. Karena 
jasanya yang besar, Gajah Mada diangkat menjadi 
Patih Kahuripan. Dua tahun berikutnya, ia diangkat 
menjadi Patih Daha menggantikan Arya Tilan 
(1321). 
Pada tahun 1328 terjadilah musibah yang 
mengejutkan. Raja Jayanegara dibunuh oleh Tanca 
(seorang tabib kerajaan). Tanca kemudian dibunuh 
oleh Gajah Mada. Peristiwa itu disebut Patanca. 
Jayanegara didharmakan di Candi Srenggapura di 
Kapopongan.
Raja Jayanegara tidak berputra sehingga 
ketika baginda mangkat, takhta kerajaan 
diduduki oleh adik perempuannya dari ibu 
berbeda (Gayatri) yang bernama Bhre 
Kahuripan. Ia dinobatkan menjadi Raja 
Majapahit dengan gelar 
Tribhuwanatunggadewi Jayawisnuwarddhani. 
Selama memerintah, Tribhuwanatunggadewi 
didampingi suaminya yang bernama 
Cakradhara atau Cakreswara yang menjadi raja 
di Singasari (Bhre Singasari) dengan gelar 
Kertawardhana. Berkat bantuan dan saran dari 
Patih Gajah Mada, pemerintahannya dapat 
berjalan lancar walaupun masih timbul 
pemberontakan.
Pada tahun 1331 timbul pemberontakan 
Sadeng dan Keta di daerah Besuki, tetapi 
dapat dihancurkan oleh pasukan Gajah 
Mada. Karena jasanya itu, Gajah Mada naik 
pangkat lagi dari Patih Daha menjadi 
Mahapatih Majapahit menggantikan Pu 
Naga. Setelah diangkat menjadi Mahapatih 
Majapahit, dalam suatu persidangan besar 
yang dihadiri oleh para menteri dan pejabat 
negara lainnya, Gajah Mada mengucapkan 
sumpah untuk menyatukan Nusantara di 
bawah naungan Majapahit. Sumpahnya itu 
dikenal dengan nama Sumpah Palapa. 
Palapa berarti garam atau rempah-rempah 
yang dapat melezatkan berbagai masakan. 
Oleh karena itu, sumpah itu dapat diartikan 
bahwa Gajah Mada tidak akan makan 
palapa (hidup enak) sebelum berhasil 
menyatukan Nusantara.
Semula banyak pejabat negara yang 
menertawakannya, tetapi Gajah Mada 
sudah bertekad baja, bersemangat 
membara, dan maju terus pantang 
mundur. Gajah Mada mempersiapkan 
segala sesuatunya untuk mewujudkan 
sumpahnya, seperti prajurit pilihan, 
persenjataan, dan armada laut yang kuat. 
Setelah persiapannya matang, tentara 
Majapahit sedikit demi sedikit bergerak 
menyerang untuk menaklukkan wilayah 
kerajaan lain.
Pada tahun 1334 Bali berhasil ditaklukkan oleh 
Gajah Mada yang dibantu oleh Laksamana Nala dan 
Adityawarman. Adityawarman adalah seorang pejabat 
Majapahit keturunan Melayu dan berkedudukan sebagai 
werdhamantri dengan gelar Arya Dewaraja Pu Aditya. 
Setelah penaklukkan Bali, satu demi satu daerah di 
Sumatra, Semenanjung Malaka, Kalimantan, Sulawesi, 
Nusa Tenggara, Maluku, dan Irian (Papua) bagian barat 
berhasil ditundukkan dan mengakui kekuasaan Majapahit. 
Tugas besar itu tercapai pada masa pemerintahan Raja 
Hayam Wuruk. Agar pengakuan kekuasaan Majapahit di 
Sumatra kekal, Adityawarman diangkat menjadi raja di 
Melayu menggantikan Mauliwarmadewa (1343). 
Adityawarman segera menata kembali struktur 
pemerintahan dan meluaskan daerah kekuasaannya 
hingga Pagarruyung–Minangkabau. Setelah itu, 
Adityawarman memindahkan pusat kerajaan dari Jambi ke 
Pagarruyung. Adityawarman memerintah hingga tahun 
1375. 
Pada tahun 1372 Tribhuwanatunggadewi meninggal 
dan didharmakan di Panggih dengan nama Pantarapurwa.
Hayam Wuruk setelah naik takhta bergelar Sri 
Rajasanagara dan dikenal pula dengan nama Bhre Hyang 
Wekasing Sukha. Ketika Tribhuwanatunggadewi masih 
memerintah, Hayam Wuruk telah dinobatkan menjadi 
rajamuda (kumararaja) dan mendapat daerah Jiwana 
sebagai wilayah kekuasaannya. Dalam memerintah 
Majapahit, Hayam Wuruk didampingi oleh Gajah Mada 
sebagai patih hamangkubumi. 
Hayam Wuruk adalah raja yang cakap dan didampingi 
oleh patih yang gagah berani pula. Pada masa pemerintahan 
Raja Hayam Wuruk inilah Majapahit mencapai puncak 
kebesaran. Wilayah kekuasaannya hampir seluas negara 
Indonesia sekarang. Bahkan, pengaruhnya terasa sampai ke 
luar Nusantara, yaitu sampai ke Thailand (Campa), Indocina, 
dan Filipina Selatan. Dengan kenyataan itu, berarti Sumpah 
Palapa Gajah Mada benar-benar terwujud sehingga seluruh 
pembesar kerajaan selalu hormat kepadanya. Kecuali 
sebagai seorang negarawan dan jenderal perang, Gajah 
Mada juga ahli hukum. Ia berhasil menyusun kitab 
Kutaramanawa yang digunakan sebagai dasar hukum di 
Majapahit.
Pada saat pemerintahan Raja Hayam Wuruk, ada satu 
daerah di Pulau Jawa yang belum tunduk kepada 
Majapahit, yaitu Kerajaan Sunda di Jawa Barat. Kerajaan 
Sunda itu diperintah oleh Sri Baduga Maharaja. Gajah 
Mada ingin menundukkan secara diplomatis dan 
kekeluargaan. Kebetulan pada tahun 1357 Raja Hayam 
Wuruk bermaksud meminang putri Sri Baduga yang 
bernama Dyah Pitaloka untuk dijadikan permaisuri. 
Lamaran itu diterimanya. Dyah Pitaloka dengan diantarkan 
oleh Sri Baduga beserta prajuritnya berangkat ke 
Majapahit. Akan tetapi, ketika sampai di Bubat, Gajah 
Mada menghentikan rombongan pengantin. Gajah Mada 
menghendaki agar putri Kerajaan Sunda itu 
dipersembahkan kepada Hayam Wuruk sebagai tanda 
tunduk Raja Sunda kepada Majapahit. Tentu saja maksud 
Gajah Mada itu ditentang oleh raja dan kaum bangsawan 
Sunda. Akibatnya, terjadilah pertempuran sengit yang tidak 
seimbang. Sri Baduga beserta para pengikutnya gugur, 
Dyah Pitaloka bunuh diri di tempat itu juga. Peristiwa itu 
terkenal dengan nama Perang Bubat.
Setelah Raja Hayam Wuruk mangkat, 
terjadilah perebutan kekuasaan di antara 
putra-putri Hayam Wuruk. Kemelut politik 
pertama meletus pada tahun 1401. Seorang 
raja daerah dari bagian timur, yaitu Bhre 
Wirabhumi mem- berontak terhadap Raja 
Wikramawardhana. Raja Wikramawardhana 
adalah suami Kusumawardhani yang berhak 
mewarisi takhta kerajaan ayahnya (Hayam 
Wuruk), sedangkan Bhre Wirabhumi adalah 
putra Hayam Wuruk dari selir. 
Dalam kitab Pararaton, pertikaian 
antarkeluarga itu disebut Perang Paregreg. 
Pasukan Bhre Wirabhumi dapat dihancurkan 
dan ia terbunuh oleh Raden Gajah.
Wikramawardhana wafat pada tahun 
1429 dan digantikan oleh putrinya yang 
bernama Suhita. Penobatan Suhita menjadi 
Raja Majapahit dimaksudkan untuk 
meredakan pertikaian keluarga tersebut. 
Namun, benih balas dendam sudah 
telanjur tertanam pada keluarga Bhre 
Wirabhumi. Akibatnya, pada tahun 1433 
Raden Gajah dibunuh karena 
dipersalahkan telah membunuh Bhre 
Wirabhumi. Hal itu menunjukkan bahwa 
pertikaian antarkeluarga Majapahit terus 
berlangsung.
Suhita meninggal dan digantikan Dyah 
Kertawijaya. Ia hanya memerintah selama 
empat tahun (1447–1451) karena pada 
tahun 1451 meninggal dan didharmakan di 
Kertawijayapura. Apa yang diperbuat oleh 
raja tidak ada keterangan yang jelas. 
Sepeninggal Kertawijaya, pemerintahan 
Majapahit dipegang oleh Bhre Pamotan 
dengan gelar Sri Rajawarddhana. 
Rajawarddhana juga disebut Sang Sinagara. 
Dalam kitab Pararaton disebutkan bahwa ia 
berkedudukan di Keling, Kahuripan. Ini lebih 
dikuatkan lagi oleh Prasasti Waringin Pitu 
yang dikeluarkan oleh Kertawijaya (1447).
Sepeninggal Rajawarddhana (1453), 
Kerajaan Majapahit selama tiga tahun 
(1453–1456) tidak mempunyai seorang 
raja. 
Pada tahun 1456 Majapahit 
diperintah oleh Bhre Wengker dengan 
gelar Girindrawardhana. Bhre Wengker 
adalah anak Bhre Tumapel Kertawijaya. 
Masa pemerintahannya berlangsung 
selama 10 tahun (1456–1466).
Keruntuhan Kerajaan 
Majapahit Berkembangnya agama Islam di pesisir utara 
Jawa yang kemudian diikuti berdirinya Kerajaan 
Demak mempercepat kemunduran Kerajaan 
Majapahit. Raja dan pejabat penting Demak 
adalah keturunan Raja Majapahit yang sudah 
masuk Islam. Mereka masih menyimpan dendam 
nenek moyangnya sehingga Majapahit berusaha 
dihancurkan. Peristiwa itu terjadi pada tahun 
1518–1521. Penyerangan Demak terhadap 
Majapahit itu dipimpin oleh Adipati Unus (cucu 
Bhre Kertabhumi).
Struktur Pemerintahan Kerajaan 
Majapahit 
Wilayah kekuasaan Majapahit pada saat 
pemerintahan Hayam Wuruk meliputi seluruh 
Nusantara, termasuk Singapura dan 
Semenanjung Melayu. Bahkan, pengaruh 
Kerajaan Majapahit terasa sampai ke luar 
Nusantara, yaitu ke Filipina Selatan dan Thailand 
(Campa). Wilayah yang luas itu dibagi-bagi 
dalam delapan daerah atau disebut Daerah 
Delapan, yaitu Jawa, Sumatra, Kalimantan 
(Tanjungpura), Semenanjung Melayu, Nusa 
Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Majapahit merupakan kerajaan Hindu 
yang diketahui agak lengkap struktur 
pemerintahannya. Struktur pemerintahaan 
Kerajaan Majapahit mencerminkan adanya 
kekuasaan yang bersifat teritorial dan 
sentralisasi. Raja dianggap sebagai penjelmaan 
dewa yang memegang kekuasaan politik 
sehingga dengan sendirinya menempati 
struktur pemerintahan tertinggi di kerajaan. 
Dalam menjalankan pemerintahan, raja 
dibantu oleh sejumlah pejabat. Adapun nama 
jabatan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Rakryan Mahamantri 
Katrini 
Rakryan Mahamantri Katrini dijabat 
oleh putra-putra raja yang 
merupakan gabungan jabatan dari 
pangkat rakryan mahamantri i 
hino, rakryan mahamantri i halu, 
dan rakryan mahamantri i sirikan.
2. Rakryan Mantri 
Pakira-Kiran 
Rakryan Mantri Pakira-Kiran adalah suatu 
dewan yang terdiri atas lima orang pejabat 
tinggi kerajaan yang berfungsi sebagai badan 
pelaksana pemerintahan. Dewan ini terdiri 
atas patih hamangkubumi (perdana menteri), 
rakryan tumenggung, rakryan demung, 
rakryan rangga, dan rakryan kanuruhan. 
Kelima pejabat itu juga disebut Sang 
Pancaring Wilwatikta atau Menteri 
Mancanagara. Selain dewan menteri, masih 
banyak menteri lainnya, seperti 
werdhamenteri, yuwamenteri, dan 
aryadhikara.
3. Dharmmaddyaksa 
Dharmmaddyaksa adalah jabatan bidang 
keagamaan. Jabatan untuk urusan 
agama Syiwa disebut 
dharmmaddhyaksa ring kasaiwan, 
sedangkan jabatan untuk agama 
Buddha disebut dharmmaddhyaksa 
ring kasogatan.
Kedua jabatan itu masih dibantu oleh para pejabat 
bawahannya yang disebut dharmaupapati atau sang 
pamegat. Jumlah mereka banyak sekali. Akan tetapi, di 
dalam prasasti-prasasti peninggalan Majapahit biasanya 
yang disebut paling banyak tujuh orang. Pada zaman 
Hayam Wuruk dikenal adanya tujuh upapati yang disebut 
sang upapati sapta. Ketujuh upapati itu adalah sang 
pamegat i tirwan, sang pamegat i kandamuhi, sang 
pamegat i manghuri, sang pamegat i pamwatan, sang 
pamegat i jambi, sang pamegat i kandangat atuha, dan 
sang pamegat i kandangan rare. 
Di samping jabatan tersebut, raja juga mempunyai 
suatu lembaga yang berfungsi sebagai dewan 
pertimbangan kerajaan. Dewan pertimbangan kerajaan 
itu disebut Bhatara Sapta Prabu.
4. Urusan Kelautan dan Angkatan 
Laut 
Urusan kelautan dan angkatan laut dipegang 
oleh Laksamana Nala. Ia telah berjasa besar 
dalam berbagai ekspansinya ke luar Jawa 
untuk menyatukan Nusantara.
Kehidupan Sosial 
Pada waktu tertentu diselenggarakan 
upacara Srrada di ibu kota kerajaan 
dengan tujuan menghormati arwah 
nenek moyang. Upacara Srrada dihadiri 
oleh semua pejabat termasuk para 
adipati. Upacara Srrada yang paling 
besar diselenggarakan pada tahun 1362, 
yaitu pada saat memperingati 12 tahun 
meninggalnya Rajapatni atas perintah 
ibunda Raja Tribuwanatunggadewi.
Raja Hayam Wuruk sangat 
memperhatikan pula keadaan daerah-daerah 
kerajaan. Beberapa kali ia 
mengadakan perjalanan kenegaraan 
meninjau daerah kekuasaan Majapahit 
dengan disertai para pembesar kerajaan. 
Di antaranya adalah perjalanan ke daerah : 
1. Pajang (1351), 
2. Lasem (1354), 
3. Lumajang (1359), 
4. Blitar (1361), 
5. Simping sambil meresmikan sebuah 
candi (1363), dan 
6. Kediri (1365).
Pada masa Kerajaan Majapahit berkembang 
agama Hindu Syiwa dan Buddha. Kedua umat 
beragama itu memiliki toleransi yang besar sehingga 
tercipta kerukunan umat beragama yang baik. Raja 
Hayam Wuruk beragama Syiwa, sedangkan Gajah 
Mada beragama Buddha. Namun, mereka dapat 
bekerja sama dengan baik. 
Rakyat ikut meneladaninya, bahkan Empu 
Tantular menyatakan bahwa kedua agama itu 
merupakan satu kesatuan yang disebut Syiwa– 
Buddha. Hal itu ditegaskan lagi dalam kitab Sutasoma 
dengan kalimat Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana 
Dharmma Mangrwa. Artinya, walaupun beraneka 
ragam, tetap dalam satu kesatuan, tidak ada agama 
yang mendua.
Urusan keagamaan diserahkan kepada pejabat 
tinggi yang disebut dharmmaddhyaksa. Jabatan itu 
dibagi dua, yaitu dharmmaddhyaksa ring kasaiwan 
untuk urusan agama Syiwa dan dharmmaddhyaksa 
ring kasogatan untuk urusan agama Buddha. Kedua 
pejabat itu dibantu oleh sejumlah pejabat keagamaan 
yang disebut dharmmaupatti. Pejabat itu, pada zaman 
Hayam Wuruk yang terkenal ada tujuh orang yang 
disebut sang upatti sapta. Di samping sebagai pejabat 
keagamaan, para upatti juga dikenal sebagai kelompok 
cendekiawan atau pujangga. Misalnya, Empu Prapanca 
adalah seorang dharmmaddhyaksa dan juga seorang 
pujangga besar dengan kitabnya Negarakertagama. 
Untuk keperluan ibadah, raja juga melakukan 
perbaikan dan pembangunan candi-candi.
Kehidupan Kebudayaan 
Pada masa Majapahit bidang seni 
budaya berkembang pesat, terutama 
seni sastra. Karya seni sastra yang 
dihasilkan pada masa Majapahit, 
antara lain sebagai berikut :
1. Kitab Negarakertagama karangan Empu 
Prapanca pada tahun 1365. 
Isinya menceritakan hal-hal sebagai berikut: 
– Sejarah raja-raja Singasari dan Majapahit dengan masa 
pemerintahan- nya. 
– Keadaan kota Majapahit dan daerah-daerah 
kekuasaannya. 
– Kisah perjalanan Raja Hayam Wuruk ketika berkunjung 
ke daerah kekuasaannya di Jawa Timur beserta daftar 
candi-candi yang ada. 
– Kehidupan keagamaan dengan upacara-upacara 
sakralnya, misalnya upacara Srrada untuk 
menghormati roh Gayatri dan menambah kesaktian 
raja.
2. Kitab Sutasoma karangan Empu Tantular. 
Kitab tersebut berisi riwayat Sutasoma, 
seorang anak raja yang menjadi pendeta Buddha. 
3. Kitab Arjunawijaya karangan Empu Tantular. 
Kitab tersebut berisi tentang riwayat raja 
raksasa yang berhasil ditundukkan oleh Raja 
Arjunasasrabahu. 
4. Kitab Kunjarakarna dan Parthayajna 
Kitab itu berisi kisah raksasa Kunjarakarna 
yang ingin menjadi manusia, dan pengembaraan 
Pandawa di hutan karena kalah bermain dadu 
dengan Kurawa.
Di samping seni sastra, seni bangunan 
juga berkembang pesat. Bermacam-macam 
candi didirikan dengan ciri khas 
Jawa Timur, yaitu dibuat dari bata, 
misalnya Candi Panataran, Candi 
Tigawangi, Candi Surawana, Candi Jabung, 
dan Gapura Bajang Ratu. 
Majapahit mencapai puncak kejayaan 
berkat usaha Patih Gajah Mada dan Raja 
Hayam Wuruk. Pada tahun 1364 Gajah 
Mada meninggal. Hal itu menimbulkan 
kesulitan bagi Raja Hayam Wuruk untuk 
mencari penggantinya. Oleh karena itu, 
tugas patih hamangkubumi diserahkan 
kepada dewan menteri yang terdiri atas 
Empu Tanding, Empu Nala, dan Patih 
Dami. Setelah tiga tahun dari kematian 
Gajah Mada, raja mengangkat Gajah 
Enggon menjadi patih hamangkubumi.
Pada tahun 1389 Raja Hayam 
Wuruk mangkat dan didharmakan di 
Tayung (daerah Berbek, Kediri). Hayam 
Wuruk mempunyai seorang putri dan 
seorang putra dari dua orang istri. Dari 
permaisurinya lahir Kusumawardhani, 
sedangkan dari selirnya lahir Bhre 
Wirabhumi. 
Berdasarkan sumber sejarah yang 
ada, baik berupa prasasti maupun 
kitab- kitab kuno, disebutkan bahwa 
Raden Wijaya sebagai pendiri Kerajaan 
Majapahit sebenarnya masih kerabat 
atau pangeran dari Kerajaan Singasari. 
Untuk keperluan tersebut, buatlah 
silsilah Kerajaan Singasari dari Ken Arok 
sampai Raden Wijaya.
Kondisi Perekonomian 
Kegiatan ekonomi yang dijalankan oleh rakyat dan 
pemerintah Kerajaan Majapahit adalah sebagai berikut : 
• Di Pulau Jawa dititikberatkan pada sektor pertanian rakyat yang 
banyak menghasilkan bahan makanan. 
• Di luar Jawa, terutama bagian timur (Maluku), dititikberatkan 
pada tanaman rempah-rempah dan tanaman perdagangan 
lainnya. 
• Di sepanjang sungai-sungai besar berkembang kegiatan 
perdagangan yang menghubungkan daerah pantai dan pedalaman. 
• Di kota-kota pelabuhan, seperti Tuban, Gresik, Sedayu, Ujung 
Galuh, Canggu, dan Surabaya, dikembangkan perdagangan 
antarpulau dan dengan luar negeri, seperti Cina, Campa, dan India. 
• Dari kota-kota pelabuhan, pemerintah menerima bea cukai, 
sedangkan dari raja-raja daerah pemerintah menerima pajak dan 
upeti dalam jumlah yang cukup besar. 
• Perekonomian yang maju ini membuat rakyat hidup sejahtera dan 
keluarga raja beserta para pejabat negara lebih makmur lagi.
Kerajaan Singasari

More Related Content

What's hot

Ppt kerajaan kediri
Ppt kerajaan kediriPpt kerajaan kediri
Ppt kerajaan kediriYoga Rifqi
 
Sejarah Kerajaan Singasari
Sejarah Kerajaan SingasariSejarah Kerajaan Singasari
Sejarah Kerajaan SingasariAprilia Dewi
 
Sejarah Wajib - Kerajaan Majapahit (Kelas X)
Sejarah Wajib - Kerajaan Majapahit (Kelas X)Sejarah Wajib - Kerajaan Majapahit (Kelas X)
Sejarah Wajib - Kerajaan Majapahit (Kelas X)maghfiraputeri
 
Kerajaan Singasari XI IIS3 SMA 7 Purworejo
Kerajaan Singasari XI IIS3 SMA 7 PurworejoKerajaan Singasari XI IIS3 SMA 7 Purworejo
Kerajaan Singasari XI IIS3 SMA 7 Purworejoshaayu
 
Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram KunoKerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kunochlorophylls
 
Kerajaan Kalingga atau Holing
Kerajaan Kalingga atau HolingKerajaan Kalingga atau Holing
Kerajaan Kalingga atau HolingMohamad Nur Faizi
 
sejarah kerajaan pajajaran
sejarah kerajaan pajajaransejarah kerajaan pajajaran
sejarah kerajaan pajajaranazof
 
KERAJAAN ISLAM DI MALUKU UTARA
KERAJAAN ISLAM DI MALUKU UTARAKERAJAAN ISLAM DI MALUKU UTARA
KERAJAAN ISLAM DI MALUKU UTARAAryansa Dewi
 
Kesultanan Demak
Kesultanan DemakKesultanan Demak
Kesultanan DemakHerdiana
 
Kerajaan mataram kuno XI IA 5
Kerajaan mataram kuno XI IA  5 Kerajaan mataram kuno XI IA  5
Kerajaan mataram kuno XI IA 5 Stella Bakti Lakka
 
Kerajaan kalingga power point
Kerajaan kalingga power pointKerajaan kalingga power point
Kerajaan kalingga power pointSiti Nur Khotimah
 
Presentasi Sejarah Mataram Kuno SMA XI
Presentasi Sejarah Mataram Kuno SMA XI  Presentasi Sejarah Mataram Kuno SMA XI
Presentasi Sejarah Mataram Kuno SMA XI M-ia
 

What's hot (20)

Kerajaan kediri Lengkap
Kerajaan kediri LengkapKerajaan kediri Lengkap
Kerajaan kediri Lengkap
 
Ppt kerajaan kediri
Ppt kerajaan kediriPpt kerajaan kediri
Ppt kerajaan kediri
 
Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan TarumanegaraKerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara
 
Sejarah Kerajaan Singasari
Sejarah Kerajaan SingasariSejarah Kerajaan Singasari
Sejarah Kerajaan Singasari
 
Kerajaan buleleng
Kerajaan bulelengKerajaan buleleng
Kerajaan buleleng
 
Sejarah Wajib - Kerajaan Majapahit (Kelas X)
Sejarah Wajib - Kerajaan Majapahit (Kelas X)Sejarah Wajib - Kerajaan Majapahit (Kelas X)
Sejarah Wajib - Kerajaan Majapahit (Kelas X)
 
Kerajaan Singasari XI IIS3 SMA 7 Purworejo
Kerajaan Singasari XI IIS3 SMA 7 PurworejoKerajaan Singasari XI IIS3 SMA 7 Purworejo
Kerajaan Singasari XI IIS3 SMA 7 Purworejo
 
Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram KunoKerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno
 
Kerajaan Kalingga atau Holing
Kerajaan Kalingga atau HolingKerajaan Kalingga atau Holing
Kerajaan Kalingga atau Holing
 
sejarah kerajaan pajajaran
sejarah kerajaan pajajaransejarah kerajaan pajajaran
sejarah kerajaan pajajaran
 
KERAJAAN ISLAM DI MALUKU UTARA
KERAJAAN ISLAM DI MALUKU UTARAKERAJAAN ISLAM DI MALUKU UTARA
KERAJAAN ISLAM DI MALUKU UTARA
 
Kesultanan Demak
Kesultanan DemakKesultanan Demak
Kesultanan Demak
 
kerajaan-mataram-kuno
kerajaan-mataram-kuno kerajaan-mataram-kuno
kerajaan-mataram-kuno
 
Kerajaan mataram kuno XI IA 5
Kerajaan mataram kuno XI IA  5 Kerajaan mataram kuno XI IA  5
Kerajaan mataram kuno XI IA 5
 
Kerajaan singasari
Kerajaan singasariKerajaan singasari
Kerajaan singasari
 
Kerajaan pajajaran
Kerajaan pajajaranKerajaan pajajaran
Kerajaan pajajaran
 
Kerajaan kalingga power point
Kerajaan kalingga power pointKerajaan kalingga power point
Kerajaan kalingga power point
 
Presentasi Sejarah Mataram Kuno SMA XI
Presentasi Sejarah Mataram Kuno SMA XI  Presentasi Sejarah Mataram Kuno SMA XI
Presentasi Sejarah Mataram Kuno SMA XI
 
Sriwijaya ppt
Sriwijaya pptSriwijaya ppt
Sriwijaya ppt
 
Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan TarumanegaraKerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara
 

Similar to Kerajaan Singasari

Kerajaan Singasari
Kerajaan SingasariKerajaan Singasari
Kerajaan Singasariilmal
 
Kerajaan Singasari.pptx
Kerajaan Singasari.pptxKerajaan Singasari.pptx
Kerajaan Singasari.pptxwahyualhadi3
 
kerajaan singasari.pptx
kerajaan singasari.pptxkerajaan singasari.pptx
kerajaan singasari.pptxBagusEbi
 
Karya ilmiah kerajaan singasari
Karya ilmiah kerajaan singasariKarya ilmiah kerajaan singasari
Karya ilmiah kerajaan singasariwrindra
 
SEJARAH SINGASARI X IPS 1 SMAN 1 GLAGAH BWI
SEJARAH SINGASARI X IPS 1 SMAN 1 GLAGAH BWI SEJARAH SINGASARI X IPS 1 SMAN 1 GLAGAH BWI
SEJARAH SINGASARI X IPS 1 SMAN 1 GLAGAH BWI Haqnan Hotspur
 
Kerajaan singasari, sejarah wajib kelas 10
Kerajaan singasari, sejarah wajib kelas 10Kerajaan singasari, sejarah wajib kelas 10
Kerajaan singasari, sejarah wajib kelas 10ElisabethYesi
 
Xi ipa 4 singasari... kelompok 6
Xi ipa 4 singasari... kelompok 6Xi ipa 4 singasari... kelompok 6
Xi ipa 4 singasari... kelompok 6Atika Fauziyyah
 
Sejarah indonesia
Sejarah indonesiaSejarah indonesia
Sejarah indonesiaHello Kitty
 
Presentation1 130219071033-phpapp02
Presentation1 130219071033-phpapp02Presentation1 130219071033-phpapp02
Presentation1 130219071033-phpapp02raranurwansyah_
 
Sejarah indonesia
Sejarah indonesiaSejarah indonesia
Sejarah indonesiaxak3d
 

Similar to Kerajaan Singasari (20)

kerajaan singhasari
kerajaan singhasarikerajaan singhasari
kerajaan singhasari
 
kerajaan singhasari
kerajaan singhasarikerajaan singhasari
kerajaan singhasari
 
Kerajaan Singasari
Kerajaan SingasariKerajaan Singasari
Kerajaan Singasari
 
Kerajaan Singasari.pptx
Kerajaan Singasari.pptxKerajaan Singasari.pptx
Kerajaan Singasari.pptx
 
kerajaan singasari.pptx
kerajaan singasari.pptxkerajaan singasari.pptx
kerajaan singasari.pptx
 
Kerajaan singosari
Kerajaan singosariKerajaan singosari
Kerajaan singosari
 
Karya ilmiah kerajaan singasari
Karya ilmiah kerajaan singasariKarya ilmiah kerajaan singasari
Karya ilmiah kerajaan singasari
 
Tugas sejarah (2)
Tugas sejarah (2)Tugas sejarah (2)
Tugas sejarah (2)
 
SEJARAH SINGASARI X IPS 1 SMAN 1 GLAGAH BWI
SEJARAH SINGASARI X IPS 1 SMAN 1 GLAGAH BWI SEJARAH SINGASARI X IPS 1 SMAN 1 GLAGAH BWI
SEJARAH SINGASARI X IPS 1 SMAN 1 GLAGAH BWI
 
Kerajaan Singasari
Kerajaan SingasariKerajaan Singasari
Kerajaan Singasari
 
Kehidupan politik
Kehidupan politikKehidupan politik
Kehidupan politik
 
Kerajaan singasari, sejarah wajib kelas 10
Kerajaan singasari, sejarah wajib kelas 10Kerajaan singasari, sejarah wajib kelas 10
Kerajaan singasari, sejarah wajib kelas 10
 
Kerajaan Singasari
Kerajaan SingasariKerajaan Singasari
Kerajaan Singasari
 
Planet saturnus
Planet saturnusPlanet saturnus
Planet saturnus
 
sejarah wajib
 sejarah wajib sejarah wajib
sejarah wajib
 
Xi ipa 4 singasari... kelompok 6
Xi ipa 4 singasari... kelompok 6Xi ipa 4 singasari... kelompok 6
Xi ipa 4 singasari... kelompok 6
 
Sejarah indonesia
Sejarah indonesiaSejarah indonesia
Sejarah indonesia
 
Kerajaan Singasari
Kerajaan SingasariKerajaan Singasari
Kerajaan Singasari
 
Presentation1 130219071033-phpapp02
Presentation1 130219071033-phpapp02Presentation1 130219071033-phpapp02
Presentation1 130219071033-phpapp02
 
Sejarah indonesia
Sejarah indonesiaSejarah indonesia
Sejarah indonesia
 

Recently uploaded

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 

Recently uploaded (20)

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 

Kerajaan Singasari

  • 1.
  • 2. Nama Anggota : Dwi Ratna Sari Grace Noor Roselina Ilma Nafiah Indira Larasati C. Ningsih Jumitri
  • 4. Kerajaan singasari adalah sebuah Kerajaan di Jawa Timur yang didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222. Nama resmi Kerajaan Singosari sendiri sesungguhnya ialah Kerajaan Tumapel. Menurut Kitab Nagarakretagama, ketika pertama kali didirikan tahun 1222, ibu kota Kerajaan Tumapel bernama Kutaraja. Seperti yang tertulis pula pada Prasasti Kudadu.Menurut Kitab Pararaton, Tumapel semula hanya sebuah daerah bawahan Kerajaan Kadiri/Kediri.
  • 5. Keberadaan Kerajaan Singosari dibuktikan melalui candi-candi yang banyak ditemukan di Jawa Timur yaitu daerah Singosari sampai Malang, juga melalui kitab sastra peninggalan zaman Majapahit yang berjudul Negarakertagama karangan Mpu Prapanca yang menjelaskan tentang raja-raja yang memerintah di Singosari serta kitab Pararaton yang juga menceritakan riwayat Ken Arok yang penuh keajaiban.
  • 6. Kertanagara adalah raja terakhir dan raja terbesar dalam sejarah Singhasari (1268 – 1292). Ia adalah raja pertama yang mengalihkan wawasannya ke luarJawa.Pada tahun 1275 ia mengirim pasukan Ekspedisi Pamalayu untuk menjadikan Sumatra sebagai benteng pertahanan dalam menghadapi ekspansi bangsa Mongol. Saat itu penguasa Sumatra adalah Kerajaan Dharmasraya(kelanjutan dari Kerajaan Malayu). Kerajaan ini akhirnya dianggap telah ditundukkan, dengan dikirimkannya bukti arca Amoghapasa yang dariKertanagara, sebagai tanda persahabatan kedua negara. Pada tahun 1284, Kertanagara juga mengadakan ekspedisi menaklukkan Bali. Pada tahun 1289 Kaisar Kubilai Khan mengirim utusan ke Singhasari meminta agar Jawa mengakui kedaulatan Mongol.Namun permintaan itu ditolak tegas olehKertanagara. Nagarakretagama menyebutkan daerah-daerah bawahan Singhasari di luar Jawa pada masa Kertanagara antara lain, Melayu, Bali,Pahang, Gurun, dan Bakulapura.
  • 7. Kitab Pararaton →berisi cerita mitos dari riwayat Ken Arok yang penuh keajaiban hingga riwayat raja-raja Singasari. Kitab Negarakertagama →karya Mpu Prapanca (1365) yang berisi perkembangan kehidupan kerajaan Majapahit dan memuat pula raja yang berkuasa di Singasari. Kidung Harsawijaya →menyebutkan raja Jayakatwang sebagai samantharaja (raja bawahan) yang patuh kepada Kertanegara. Namun dalam perkembangannya, Jayakatwang pada akhirnya menyerang kedudukan Kertanegara.
  • 8. Perkembangan kerajaan Singasari banyak diwarnai dengan pembunuhan. Hal ini dapat dilihat dari raja yang memerintah :
  • 9. 1. Ken Arok (1222–1227 M) Pendiri Kerajaan Singasari adalah Ken Arok yang sekaligus juga menjadi Raja Singasari yang pertama dengan gelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabumi. Munculnya Ken Arok sebagai raja pertama Singasari menandai munculnya suatu dinasti baru, yakni Dinasti Rajasa (Rajasawangsa) atau Girindra (Girindrawangsa). Ken Arok hanya memerintah selama lima tahun (1222– 1227 M). Pada tahun 1227 M, Ken Arok dibunuh oleh seorang suruhan Anusapati (anak tiri Ken Arok). Ken Arok dimakamkan di Kegenengan dalam bangunan Siwa–Buddha.
  • 10. 2. Anusapati (1227–1248 M) Dengan meninggalnya Ken Arok maka takhta Kerajaan Singasari jatuh ke tangan Anusapati. Dalam jangka waktu pemerintahaannya yang lama, Anusapati tidak banyak melakukan pembaharuan-pembaharuan karena larut dengan kesenangannya menyabung ayam. Peristiwa kematian Ken Arok akhirnya terbongkar dan sampai juga ke Tohjoyo (putra Ken Arok dengan Ken Umang). Tohjoyo mengetahui bahwa Anusapati gemar menyabung ayam sehingga diundangnya Anusapati ke Gedong Jiwa (tempat kediamanan Tohjoyo) untuk mengadakan pesta sabung ayam. Pada saat Anusapati asyik menyaksikan aduan ayamnya, secara tiba-tiba Tohjoyo menyabut keris buatan Empu Gandring yang dibawanya dan langsung menusuk Anusapati. Dengan demikian, meninggallah Anusapati yang didharmakan di Candi Kidal.
  • 12. 3. Tohjoyo (1248 M) Dengan meninggalnya Anusapati maka tahta Kerajaan Singasari dipegang oleh Tohjoyo. Namun, Tohjoyo memerintah Kerajaan Singasari tidak lama sebab anak Anusapati yang bernama Ranggawuni berusaha membalas kematian ayahnya. Dengan bantuan Mahesa Cempaka dan para pengikutnya, Ranggawuni berhasil menggulingkan Tohjoyo dan kemudian menduduki singgasana.
  • 13. 4. Ranggawuni (1248–1268 M) Ranggawuni naik takhta Kerajaan Singasari pada tahun 1248 M dengan gelar Sri Jaya Wisnuwardana oleh Mahesa Cempaka (anak dari Mahesa Wongateleng) yang diberi kedudukan sebagai ratu angabhaya dengan gelar Narasinghamurti. Ppemerintahan Ranggawuni membawa ketenteraman dan kesejahteran rakyat Singasari. Pada tahun 1254 M Wisnuwardana mengangkat putranya yang bernama Kertanegara sebagai yuwaraja (raja muda) dengan maksud mempersiapkannya menjadi raja besar di Kerajaan Singasari. Pada tahun 1268 Wisnuwardanameninggal dunia dan didharmakan di Jajaghu atau Candi Jago sebagai Buddha Amogapasa dan di Candi Waleri sebagai Siwa.
  • 15. 5. Kertanegara (1268-1292 M) Kertanegara adalah Raja Singasari terakhir dan terbesar karena mempunyai cita-cita untuk menyatukan seluruh Nusantara. Ia naik takhta pada tahun 1268 dengan gelar Sri Maharajadiraja Sri Kertanegara. Dalam pemerintahannya, ia dibantu oleh tiga orang mahamentri, yaitu mahamentri i hino, mahamentri i halu, dan mahamenteri i sirikan. Untuk dapat mewujudkan gagasan penyatuan Nusantara, ia mengganti pejabat-pejabat yang kolot dengan yang baru, seperti Patih Raganata digantikan oleh Patih Aragani. Banyak Wide dijadikan Bupati di Sumenep (Madura) dengan gelar Aria Wiaraja. Setelah Jawa dapat diselesaikan, kemudian perhatian ditujukan ke daerah lain. Kertanegara mengirimkan utusan ke Melayu yang dikenal dengan nama Ekspedisi Pamalayu 1275 yang berhasil menguasai Kerajaan Melayu. Hal ini ditandai dengan pengirimkan Arca Amoghapasa ke Dharmasraya atas perintah Raja Kertanegara.
  • 17. Selain menguasai Melayu, Singasari juga menaklukan Pahang, Sunda, Bali, Bakulapura (Kalimantan Barat), dan Gurun (Maluku). Kertanegara juga menjalin hubungan persahabatan dengan raja Champa,dengan tujuan untuk menahan perluasaan kekuasaan Kubilai Khan dari Dinasti Mongol. Kubilai Khan menuntut raja-raja di daerah selatan termasuk Indonesia mengakuinya sebagai yang dipertuan. Kertanegara menolak dengan melukai muka utusannya yang bernama Mengki. Tindakan Kertanegara ini membuat Kubilai Khan marah besar dan bermaksud menghukumnya dengan mengirimkan pasukannya ke Jawa. Mengetahui sebagian besar pasukan Singasari dikirim untuk menghadapi serangan Mongol maka Jayakatwang (Kediri) menggunakan kesempatan untuk menyerangnya. Serangan dilancarakan dari dua arah, yakni dari arah utara merupakan pasukan pancingan dan dari arah selatan merupakan pasukan inti.
  • 18. Kehidupan Kerajaan Dari segi sosial, kehidupan masyarakat Singasari mengalami masa naik turun. Ketika Ken Arok menjadi Akuwu di Tumapel, dia berusaha meningkatkan kehidupan masyarakatnya. Banyak daerah-daerah yang bergabung dengan Tumapel. Namun pada pemerintahan Anusapati, kehidupan sosial masyarakat kurang mendapat perhatian karena ia larut dalam kegemarannya menyabung ayam. Pada masa Wisnuwardhana kehidupan sosial masyarakatnya mulai diatur rapi. Dan pada masa Kertanegara, ia meningkatkan taraf kehidupan masyarakatnya. Upaya yang ditempuh Raja Kertanegara dapat dilihat dari pelaksanaan politik dalam negeri dan luar negeri.
  • 19. Politik Dalam Negeri : Mengadakan pergeseran pembantu-pembantunya seperti Mahapatih Raganata digantikan oleh Aragani, dll. Berbuat baik terhadap lawan-lawan politiknya seperti mengangkat putra Jayakatwang (Raja Kediri) yang bernama Ardharaja menjadi menantunya. Memperkuat angkatan perang. Politik Luar Negeri : Melaksanakan Ekspedisi Pamalayu untuk menguasai Kerajaan melayu serta melemahkan posisi Kerajaan Sriwijaya di Selat Malaka. Menguasai Bali. Menguasai Jawa Barat. Menguasai Malaka dan Kalimantan.
  • 20. Berdasarkan segi budaya, ditemukan candi-candi dan patung-patung diantaranya candi Kidal, candi Jago, dan candi Singasari. Sedangkan patung-patung yang ditemukan adalah patung Ken Dedes sebagai Dewa Prajnaparamita lambing kesempurnaan ilmu, patung Kertanegara dalam wujud patung Joko Dolog, dan patung Amoghapasa juga merupakan perwujudan Kertanegara (kedua patung kertanegara baik patung Joko Dolog maupun Amoghapasa menyatakan bahwa Kertanegara menganut agama Buddha beraliran Tantrayana).
  • 21. Kehidupan Politik Dalam rangka mewujudkan Stabilitas politik Kerajaan Singasari, Raja Kertanegara menempuh jalan sebagai berikut. a. Kebijakan dalam negeri • Pergantian pejabat kerajaan, bertujuan menggalang pemerintahan yang kompak. • Memelihara keamanan dan melakukan politik perkawinan. Tujuannya menciptakan kerukunan dan politik yang stabil. b.Kebijakan Luar Negeri • Menggalang persatuan ‘Nusantara’ dengan mengutus ekspedisi tentara Pamalayu ke Kerajaan Melayu (Jambi). Mengutus pasukan ke Sunda, Bali, Pahang. • Menggalang kerjasama dengan kerajaan lain. Contohnya menjalin persekutuan dengan kerajaan Campa.
  • 22. Kehidupan Ekonomi Dalam kehidupan ekonomi, walaupun tidak ditemukan sumber secara jelas. Ada kemungkinan perekonomian ditekankan pada pertanian dan perdagangan karena Singosari merupakan daerah yang subur dan dapat memanfaatkan sungai Brantas dan Bengawan Solo sebagai sarana lalu lintas perdagangan dan pelayaran.
  • 23. Keruntuhan Kerajaan Singosari Sebagai sebuah kerajaan, perjalanan kerajaan Singasari bisa dikatakan berlangsung singkat. Hal ini terkait dengan adanya sengketa yang terjadi dilingkup istana kerajaan yang kental dengan nuansa perebutan kekuasaan. Pada saat itu Kerajaan Singasari sibuk mengirimkan angkatan perangnya ke luar Jawa. Akhirnya Kerajaan Singasari mengalami keropos di bagian dalam. Pada tahun 1292 terjadi pemberontakan Jayakatwang bupati Gelang- Gelang, yang merupakan sepupu, sekaligus ipar, sekaligus besan dari Kertanegara sendiri. Dalam serangan itu Kertanegara mati terbunuh. Setelah runtuhnya Singasari, Jayakatwang menjadi raja dan membangun ibu kota baru di Kediri. Riwayat Kerajaan Tumapel-Singasari pun berakhir.
  • 24. Peninggalan – Peninggalan Kerajaan Singasari
  • 25. 1. Candi Singasari Candi ini berlokasi di Kecamatan Singosari,Kabupaten Malang dan terletak pada lembah di antara Pegunungan Tengger dan Gunung Arjuna. Berdasarkan penyebutannya pada Kitab Negarakertagama serta Prasasti Gajah Mada yang bertanggal 1351 M di halaman komplek candi, candi ini merupakan tempat “pendharmaan” bagi raja Singasari terakhir, Sang Kertanegara, yang mangkat(meninggal) pada tahun 1292 akibat istana diserang tentara Gelang-gelang yang dipimpin oleh Jayakatwang. Kuat dugaan, candi ini tidak pernah selesai dibangun.
  • 26. 2. Candi Jago Arsitektur Candi Jago disusun seperti teras punden berundak. Candi ini cukup unik, karena bagian atasnya hanya tersisa sebagian dan menurut cerita setempat karena tersambar petir. Relief-relief Kunjarakarna dan Pancatantra dapat ditemui di candi ini. Sengan keseluruhan bangunan candi ini tersusun atas bahan batu andesit.
  • 27. 3. Candi Sumberawan Candi Sumberawan merupakan satu-satunya stupa yang ditemukan di Jawa Timur. Dengan jarak sekitar 6 km dari Candi Singosari, Candi ini merupakan peninggalan Kerajaan Singasari dan digunakan oleh umat Buddha pada masa itu. Pemandangan di sekitar candi ini sangat indah karena terletak di dekat sebuah telaga yang sangat bening airnya. Keadaan inilah yang memberi nama Candi Rawan.
  • 28. 4. Arca Dwarapala Arca ini berbentuk Monster dengan ukuran yang sangat besar. Menurut penjaga situs sejarah ini, arca Dwarapala merupakan pertanda masuk ke wilayah kotaraja, namun hingga saat ini tidak ditemukan secara pasti dimanan letak kotaraja Singhasari.
  • 29. 5. Prasasti Manjusri Prasasti Manjusri merupakan manuskrip yang dipahatkan pada bagian belakang Arca Manjusri, bertarikh 1343, pada awalnya ditempatkan di Candi Jago dan sekarang tersimpan di Museum Nasional Jakarta.
  • 30. 6. Prasasti Mula Malurung Prasasti Mula Malurung adalah piagam pengesahan penganugrahan desa Mula dan desa Malurung untuk tokoh bernama Pranaraja. Prasasti ini berupa lempengan-lempengan tembaga yang diterbitkan Kertanagara pada tahun 1255 sebagai raja muda di Kadiri, atas perintah ayahnya Wisnuwardhana raja Singhasari. Kumpulan lempengan Prasasti Mula Malurung ditemukan pada dua waktu yang berbeda. Sebanyak sepuluh lempeng ditemukan pada tahun 1975 di dekat kota Kediri, Jawa Timur. Sedangkan pada bulan Mei 2001, kembali ditemukan tiga lempeng di lapak penjual barang loak, tak jauh dari lokasi penemuan sebelumnya. Keseluruhan lempeng prasasti saat ini disimpan di Museum Nasional Indonesia, Jakarta.
  • 31. 7. Prasasti Singasari Prasasti Singosari, yang bertarikh tahun 1351 M, ditemukan di Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur dan sekarang disimpan di Museum Gajah dan ditulis dengan Aksara Jawa. Prasasti ini ditulis untuk mengenang pembangunan sebuah caitya atau candi pemakaman yang dilaksanakan oleh Mahapatih Gajah Mada. Paruh pertama prasasti ini merupakan pentarikhan tanggal yang sangat terperinci, termasuk pemaparan letak benda-benda angkasa. Paruh kedua mengemukakan maksud prasasti ini, yaitu sebagai pariwara pembangunan sebuah caitya.
  • 32. 8. Candi Jawi Candi ini terletak di pertengahan jalan raya antara Kecamatan Pandaan – Kecamatan Prigen dan Pringebukan. Candi Jawi banyak dikira sebagai tempat pemujaan atau tempat peribadatan Buddha, namun sebenarnya merupakan tempat pedharmaan atau penyimpanan abu dari raja terakhir Singhasari, Kertanegara. Sebagian dari abu tersebut juga disimpan pada Candi Singhasari. Kedua candi ini ada hubungannya dengan Candi Jago yang merupakan tempat peribadatan Raja Kertanegara.
  • 33. 9. Prasasti Wurare Prasasti Wurare adalah sebuah prasasti yang isinya memperingati penobatan arca Mahaksobhya di sebuah tempat bernama Wurare (sehingga prasastinya disebut Prasasti Wurare). Prasasti ditulis dalam bahasa Sansekerta, dan bertarikh 1211 Saka atau 21 November 1289. Arca tersebut sebagai penghormatan dan perlambang bagi Raja Kertanegara dari kerajaan Singhasari, yang dianggap oleh keturunannya telah mencapai derajat Jina (Buddha Agung). Sedangkan tulisan prasastinya ditulis melingkar pada bagian bawahnya.
  • 34. 10. Candi Kidal Candi Kidal adalah salah satu candi warisan dari kerajaan Singasari. Candi ini dibangun sebagai bentuk penghormatan atas jasa besar Anusapati, Raja kedua dari Singhasari, yang memerintah selama 20 tahun (1227 – 1248). Kematian Anusapati dibunuh oleh Panji Tohjaya sebagai bagian dari perebutan kekuasaan Singhasari, juga diyakini sebagai bagian dari kutukan Mpu Gandring.
  • 36. Kerajaan Majapahit dapat dikatakan sebagai kelanjutan Kerajaan Singasari. Alasannya, Raden Wijaya sebagai pendiri Kerajaan Majapahit merupakan salah seorang pangeran dari Kerajaan Singasari yang berhasil meloloskan diri ketika Jayakatwang dari Kediri menghancurkan Singasari. Raden Wijaya melarikan diri ke Sumenep (Madura) untuk meminta perlindungan kepada Arya Wiraraja. Setelah berada di Madura, Raden Wijaya mulai menyusun taktik dan strategi untuk merebut kembali takhta Kerajaan Singasari.
  • 37. Atas nasihat Arya Wiraraja, Raden Wijaya menyerah dan berpura-pura bersedia menghambakan diri kepada Jayakatwang agar dapat mengatur siasat menggulingkannya. Atas jaminan Arya Wiraraja, Raden Wijaya diterima mengabdi di Kediri oleh Jayakatwang. Raden Wijaya sangat rajin bekerja dan taat kepada raja sehingga memperoleh kepercayaan penuh. Setelah memperoleh kepercayaan raja, Raden Wijaya dianjurkan oleh Arya Wiraraja agar memohon kepada raja untuk dapat menempati daerah “liar” di utara Pegunungan Arjuna guna membuka permukiman baru di sana. Permohonan itu pun dikabulkan oleh Jayakatwang. Daerah “liar” yang disebut hutan Tarik segera dibuka dengan bantuan para prajurit dari Madura.
  • 38. Dalam waktu singkat, hutan Tarik cepat berkembang. Penduduk dari daerah sekitar hutan Tarik mulai berdatangan. Raden Wijaya segera menghimpun penduduk, terutama kaum muda. Mereka dilatih menjadi prajurit yang gagah berani dan persenjataannya pun dilengkapi. Makin hari makin mantap persiapannya. Hutan Tarik kemudian terkenal dengan nama Majapahit. Di Madura, Arya Wiraraja pun sudah bersiap-siap dengan prajuritnya untuk membantu Majapahit menyerang Kediri.
  • 39. Bertepatan dengan selesainya persiapan untuk melawan Raja Jayakatwang, tentara Mongol yang dikirim oleh Kubhilai Khan untuk menghukum • Kertanegara telah tiba di Jawa. Mereka dipimpin oleh Shihpi, Ka-Hsing, dan Iheh-mi-shih. Tentara Mongol sebagian mendarat di Tuban dan lainnya mendarat di Sedayu (Sugalu), Gresik. Tentara Mongol setelah mendarat segera berkuda bergerak cepat menuju Kediri. Ketika bertemu perutusan tentara Mongol, Raden Wijaya berpura-pura bersedia mengakui kekuasaan Kubhilai Khan dan membantu menghukum Raja Jawa di Kediri. Sebagian prajurit Majapahit bergabung dengan tentara Mongol dan bergerak ke arah Kediri.
  • 40. Jayakatwang tidak kuasa membendung serbuan tentara gabungan Mongol– Majapahit yang datang secara mendadak. Akibatnya, hancurlah pertahanan Kediri. Raja Jayakatwang tertangkap dan dibawa ke benteng pertahanan tentara Mongol di Ujung Galuh. Di sana Jayakatwang dibunuh oleh tentara Mongol. Dengan taktik dan strategi yang jitu, Raden Wijaya dan Arya Wiraraja berbalik menyerbu tentara Mongol dari berbagai jurusan. Tentara Mongol tidak menyangka adanya serangan balik sehingga tidak dapat bertahan. Akibatnya, lebih dari 3.000 tentara Mongol dapat dibinasakan, sedangkan sisanya lari tunggang-langgang menuju ke kapal untuk pulang ke negerinya.
  • 41. Kehidupan Politik Kehidupan politik yang terjadi di Kerajaan Majapahit dapat dilihat pada masa pemerintahan raja-raja berikut ini :
  • 42.
  • 43. Raden Wijaya dinobatkan menjadi Raja Majapahit pertama pada tahun 1293 dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana. Para sahabatnya yang ikut berjuang tidak disia-siakan. Mereka diangkat menjadi pejabat negara. Arya Wiraraja yang paling berjasa diberi kedudukan tinggi dan berkuasa di daerah Lumajang hingga Blambangan. Nambi diberi kedudukan sebagai rakryan mahapatih, Sora sebagai patih di Daha, dan Rangga Lawe sebagai amanca nagara di Tuban. Ternyata ada sahabat Raden Wijaya yang tidak puas dengan jabatan yang diterimanya sehingga terjadi pemberontakan. Pemberontakan pertama terjadi pada tahun 1295 yang dilakukan oleh Rangga Lawe (Parangga Lawe) Bupati Tuban. Rangga Lawe memberontak karena tidak puas terhadap kebijaksanaan Kertarajasa yang dirasa kurang adil. Kedudukan Patih Majapahit seharusnya diberikan kepadanya. Namun, oleh Kertarajasa kedudukan itu telah diberikan kepada Nambi (anak Wiraraja). Pemberontakan Rangga Lawe dapat ditumpas dan ia tewas oleh Kebo Anabrang.
  • 44. Lembu Sora, sahabat Rangga Lawe, karena tidak tahan melihat kematiannya, kemudian membunuh Kebo Anabrang. Peristiwa itu dijadikan alasan Mahapatih yang mempunyai ambisi politik besar di Majapahit menyusun strategi agar raja bersedia menghukum tindakan Lembu Sora. Lembu Sora membangkang perintah raja dan mengadakan pemberontakan pada tahun 1298–1300. Lembu Sora gugur bersama sahabatnya, Jurudemung dan Gajah Biru. Untuk memperkuat kedudukannya sebagai Raja Majapahit, Raden Wijaya menikahi keempat putri Kertanegara, yaitu Tribhuwaneswari, Narendraduhita, Prajnaparamita, dan Gayatri. Hal itu dimaksudkan agar tidak lagi terjadi perebutan kekuasaan oleh anggota keluarga Kertanegara lainnya. Di samping itu, Raden Wijaya juga memperistri Dara Petak, putri dari Melayu yang dibawa oleh prajurit Singasari dari tugasnya di Melayu.
  • 45. Perkawinan Raden Wijaya dengan Tribhuwaneswari mempunyai anak, yaitu Jayanegara, sedangkan dengan Gayatri memiliki dua orang putri, yaitu Tribhuwanatunggadewi (Bhre Kahuripan) dan Rajadewi Maharaja (Bhre Daha). Keturunan dari Gayatri itulah yang nanti akan melahirkan raja-raja besar di Majapahit. Susunan pemerintahan Kertarajasa tidak banyak berbeda dengan pemerintahan Singasari. Raja dibantu oleh tiga orang mahamenteri (i hino, i sirikan, dan i halu) dan dua orang pejabat lagi, yaitu rakryan rangga dan rakryan tumenggung. Pada tahun 1309 Kertarajasa wafat dan didharmakan di Simping dengan Arca Syiwa dan di Antahpura (di kota Majapahit) dengan arca perwujudannya berbentuk Harihara (penjelmaanWisnu dan Syiwa).
  • 46.
  • 47. Setelah Kertarajasa mangkat, digantikan putranya yang bernama Kala Gemet dengan gelar Sri Jayanegara. Kala Gemet sudah diangkat sebagai raja muda (kumararaja) sejak ayahnya masih memerintah (1296). Ternyata, Jayanagara adalah raja yang lemah. Oleh karena itu, pada masa pemerintahannya terus dirongrong oleh sejumlah pemberontakan. Pada tahun 1316 timbul pemberontakan yang dipimpin oleh Nambi yang menjabat Rakryan Patih Majapahit. Nambi memusatkan kekuatannya di daerah Lumajang dan Pajarakan. Pemberontakan Nambi mendapat dukungan dari ayahnya (Wiraraja). Raja Jayanegara atas nasihat Mahapati memerintahkan Lumajang dan Pajarakan digempur sampai hancur. Terjadilah pertempuran sengit dan Nambi pun gugur.
  • 48. Keadaan belum pulih, terjadi lagi pemberontakan Semi pada tahun 1318. Setahun kemudian (1319) terjadi pemberontakan Kuti. Semi dan Kuti adalah dua orang dari tujuh dharmmaputra. Pemberontakan inilah yang paling berbahaya karena Kuti berhasil menduduki ibu kota Kerajaan Majapahit. Jayanegara terpaksa melarikan diri dan mengungsi ke Badander di bawah perlindungan pasukan Bayangkara yang dipimpin oleh Gajah Mada.
  • 49. pendekatan kepada rakyat. Ternyata masih banyak rakyat yang memihak raja dan Gajah Mada pun berhasil menanamkan rasa kebencian kepada Kuti. Dengan strategi yang jitu, Gajah Mada mengadakan serangan secara tiba-tiba ke pusat kerajaan. Pasukan Kuti dapat dihancurkan dan Kuti tewas dalam pertempuran itu. Setelah keadaan benar-benar aman, Jayanegara pulang ke ibu kota untuk meneruskan pemerintahannya. Karena jasanya yang besar, Gajah Mada diangkat menjadi Patih Kahuripan. Dua tahun berikutnya, ia diangkat menjadi Patih Daha menggantikan Arya Tilan (1321). Pada tahun 1328 terjadilah musibah yang mengejutkan. Raja Jayanegara dibunuh oleh Tanca (seorang tabib kerajaan). Tanca kemudian dibunuh oleh Gajah Mada. Peristiwa itu disebut Patanca. Jayanegara didharmakan di Candi Srenggapura di Kapopongan.
  • 50.
  • 51. Raja Jayanegara tidak berputra sehingga ketika baginda mangkat, takhta kerajaan diduduki oleh adik perempuannya dari ibu berbeda (Gayatri) yang bernama Bhre Kahuripan. Ia dinobatkan menjadi Raja Majapahit dengan gelar Tribhuwanatunggadewi Jayawisnuwarddhani. Selama memerintah, Tribhuwanatunggadewi didampingi suaminya yang bernama Cakradhara atau Cakreswara yang menjadi raja di Singasari (Bhre Singasari) dengan gelar Kertawardhana. Berkat bantuan dan saran dari Patih Gajah Mada, pemerintahannya dapat berjalan lancar walaupun masih timbul pemberontakan.
  • 52. Pada tahun 1331 timbul pemberontakan Sadeng dan Keta di daerah Besuki, tetapi dapat dihancurkan oleh pasukan Gajah Mada. Karena jasanya itu, Gajah Mada naik pangkat lagi dari Patih Daha menjadi Mahapatih Majapahit menggantikan Pu Naga. Setelah diangkat menjadi Mahapatih Majapahit, dalam suatu persidangan besar yang dihadiri oleh para menteri dan pejabat negara lainnya, Gajah Mada mengucapkan sumpah untuk menyatukan Nusantara di bawah naungan Majapahit. Sumpahnya itu dikenal dengan nama Sumpah Palapa. Palapa berarti garam atau rempah-rempah yang dapat melezatkan berbagai masakan. Oleh karena itu, sumpah itu dapat diartikan bahwa Gajah Mada tidak akan makan palapa (hidup enak) sebelum berhasil menyatukan Nusantara.
  • 53. Semula banyak pejabat negara yang menertawakannya, tetapi Gajah Mada sudah bertekad baja, bersemangat membara, dan maju terus pantang mundur. Gajah Mada mempersiapkan segala sesuatunya untuk mewujudkan sumpahnya, seperti prajurit pilihan, persenjataan, dan armada laut yang kuat. Setelah persiapannya matang, tentara Majapahit sedikit demi sedikit bergerak menyerang untuk menaklukkan wilayah kerajaan lain.
  • 54. Pada tahun 1334 Bali berhasil ditaklukkan oleh Gajah Mada yang dibantu oleh Laksamana Nala dan Adityawarman. Adityawarman adalah seorang pejabat Majapahit keturunan Melayu dan berkedudukan sebagai werdhamantri dengan gelar Arya Dewaraja Pu Aditya. Setelah penaklukkan Bali, satu demi satu daerah di Sumatra, Semenanjung Malaka, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Irian (Papua) bagian barat berhasil ditundukkan dan mengakui kekuasaan Majapahit. Tugas besar itu tercapai pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk. Agar pengakuan kekuasaan Majapahit di Sumatra kekal, Adityawarman diangkat menjadi raja di Melayu menggantikan Mauliwarmadewa (1343). Adityawarman segera menata kembali struktur pemerintahan dan meluaskan daerah kekuasaannya hingga Pagarruyung–Minangkabau. Setelah itu, Adityawarman memindahkan pusat kerajaan dari Jambi ke Pagarruyung. Adityawarman memerintah hingga tahun 1375. Pada tahun 1372 Tribhuwanatunggadewi meninggal dan didharmakan di Panggih dengan nama Pantarapurwa.
  • 55.
  • 56. Hayam Wuruk setelah naik takhta bergelar Sri Rajasanagara dan dikenal pula dengan nama Bhre Hyang Wekasing Sukha. Ketika Tribhuwanatunggadewi masih memerintah, Hayam Wuruk telah dinobatkan menjadi rajamuda (kumararaja) dan mendapat daerah Jiwana sebagai wilayah kekuasaannya. Dalam memerintah Majapahit, Hayam Wuruk didampingi oleh Gajah Mada sebagai patih hamangkubumi. Hayam Wuruk adalah raja yang cakap dan didampingi oleh patih yang gagah berani pula. Pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk inilah Majapahit mencapai puncak kebesaran. Wilayah kekuasaannya hampir seluas negara Indonesia sekarang. Bahkan, pengaruhnya terasa sampai ke luar Nusantara, yaitu sampai ke Thailand (Campa), Indocina, dan Filipina Selatan. Dengan kenyataan itu, berarti Sumpah Palapa Gajah Mada benar-benar terwujud sehingga seluruh pembesar kerajaan selalu hormat kepadanya. Kecuali sebagai seorang negarawan dan jenderal perang, Gajah Mada juga ahli hukum. Ia berhasil menyusun kitab Kutaramanawa yang digunakan sebagai dasar hukum di Majapahit.
  • 57. Pada saat pemerintahan Raja Hayam Wuruk, ada satu daerah di Pulau Jawa yang belum tunduk kepada Majapahit, yaitu Kerajaan Sunda di Jawa Barat. Kerajaan Sunda itu diperintah oleh Sri Baduga Maharaja. Gajah Mada ingin menundukkan secara diplomatis dan kekeluargaan. Kebetulan pada tahun 1357 Raja Hayam Wuruk bermaksud meminang putri Sri Baduga yang bernama Dyah Pitaloka untuk dijadikan permaisuri. Lamaran itu diterimanya. Dyah Pitaloka dengan diantarkan oleh Sri Baduga beserta prajuritnya berangkat ke Majapahit. Akan tetapi, ketika sampai di Bubat, Gajah Mada menghentikan rombongan pengantin. Gajah Mada menghendaki agar putri Kerajaan Sunda itu dipersembahkan kepada Hayam Wuruk sebagai tanda tunduk Raja Sunda kepada Majapahit. Tentu saja maksud Gajah Mada itu ditentang oleh raja dan kaum bangsawan Sunda. Akibatnya, terjadilah pertempuran sengit yang tidak seimbang. Sri Baduga beserta para pengikutnya gugur, Dyah Pitaloka bunuh diri di tempat itu juga. Peristiwa itu terkenal dengan nama Perang Bubat.
  • 58.
  • 59. Setelah Raja Hayam Wuruk mangkat, terjadilah perebutan kekuasaan di antara putra-putri Hayam Wuruk. Kemelut politik pertama meletus pada tahun 1401. Seorang raja daerah dari bagian timur, yaitu Bhre Wirabhumi mem- berontak terhadap Raja Wikramawardhana. Raja Wikramawardhana adalah suami Kusumawardhani yang berhak mewarisi takhta kerajaan ayahnya (Hayam Wuruk), sedangkan Bhre Wirabhumi adalah putra Hayam Wuruk dari selir. Dalam kitab Pararaton, pertikaian antarkeluarga itu disebut Perang Paregreg. Pasukan Bhre Wirabhumi dapat dihancurkan dan ia terbunuh oleh Raden Gajah.
  • 60.
  • 61. Wikramawardhana wafat pada tahun 1429 dan digantikan oleh putrinya yang bernama Suhita. Penobatan Suhita menjadi Raja Majapahit dimaksudkan untuk meredakan pertikaian keluarga tersebut. Namun, benih balas dendam sudah telanjur tertanam pada keluarga Bhre Wirabhumi. Akibatnya, pada tahun 1433 Raden Gajah dibunuh karena dipersalahkan telah membunuh Bhre Wirabhumi. Hal itu menunjukkan bahwa pertikaian antarkeluarga Majapahit terus berlangsung.
  • 62.
  • 63. Suhita meninggal dan digantikan Dyah Kertawijaya. Ia hanya memerintah selama empat tahun (1447–1451) karena pada tahun 1451 meninggal dan didharmakan di Kertawijayapura. Apa yang diperbuat oleh raja tidak ada keterangan yang jelas. Sepeninggal Kertawijaya, pemerintahan Majapahit dipegang oleh Bhre Pamotan dengan gelar Sri Rajawarddhana. Rajawarddhana juga disebut Sang Sinagara. Dalam kitab Pararaton disebutkan bahwa ia berkedudukan di Keling, Kahuripan. Ini lebih dikuatkan lagi oleh Prasasti Waringin Pitu yang dikeluarkan oleh Kertawijaya (1447).
  • 64. Sepeninggal Rajawarddhana (1453), Kerajaan Majapahit selama tiga tahun (1453–1456) tidak mempunyai seorang raja. Pada tahun 1456 Majapahit diperintah oleh Bhre Wengker dengan gelar Girindrawardhana. Bhre Wengker adalah anak Bhre Tumapel Kertawijaya. Masa pemerintahannya berlangsung selama 10 tahun (1456–1466).
  • 65. Keruntuhan Kerajaan Majapahit Berkembangnya agama Islam di pesisir utara Jawa yang kemudian diikuti berdirinya Kerajaan Demak mempercepat kemunduran Kerajaan Majapahit. Raja dan pejabat penting Demak adalah keturunan Raja Majapahit yang sudah masuk Islam. Mereka masih menyimpan dendam nenek moyangnya sehingga Majapahit berusaha dihancurkan. Peristiwa itu terjadi pada tahun 1518–1521. Penyerangan Demak terhadap Majapahit itu dipimpin oleh Adipati Unus (cucu Bhre Kertabhumi).
  • 66. Struktur Pemerintahan Kerajaan Majapahit Wilayah kekuasaan Majapahit pada saat pemerintahan Hayam Wuruk meliputi seluruh Nusantara, termasuk Singapura dan Semenanjung Melayu. Bahkan, pengaruh Kerajaan Majapahit terasa sampai ke luar Nusantara, yaitu ke Filipina Selatan dan Thailand (Campa). Wilayah yang luas itu dibagi-bagi dalam delapan daerah atau disebut Daerah Delapan, yaitu Jawa, Sumatra, Kalimantan (Tanjungpura), Semenanjung Melayu, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
  • 67. Majapahit merupakan kerajaan Hindu yang diketahui agak lengkap struktur pemerintahannya. Struktur pemerintahaan Kerajaan Majapahit mencerminkan adanya kekuasaan yang bersifat teritorial dan sentralisasi. Raja dianggap sebagai penjelmaan dewa yang memegang kekuasaan politik sehingga dengan sendirinya menempati struktur pemerintahan tertinggi di kerajaan. Dalam menjalankan pemerintahan, raja dibantu oleh sejumlah pejabat. Adapun nama jabatan tersebut adalah sebagai berikut :
  • 68. 1. Rakryan Mahamantri Katrini Rakryan Mahamantri Katrini dijabat oleh putra-putra raja yang merupakan gabungan jabatan dari pangkat rakryan mahamantri i hino, rakryan mahamantri i halu, dan rakryan mahamantri i sirikan.
  • 69. 2. Rakryan Mantri Pakira-Kiran Rakryan Mantri Pakira-Kiran adalah suatu dewan yang terdiri atas lima orang pejabat tinggi kerajaan yang berfungsi sebagai badan pelaksana pemerintahan. Dewan ini terdiri atas patih hamangkubumi (perdana menteri), rakryan tumenggung, rakryan demung, rakryan rangga, dan rakryan kanuruhan. Kelima pejabat itu juga disebut Sang Pancaring Wilwatikta atau Menteri Mancanagara. Selain dewan menteri, masih banyak menteri lainnya, seperti werdhamenteri, yuwamenteri, dan aryadhikara.
  • 70. 3. Dharmmaddyaksa Dharmmaddyaksa adalah jabatan bidang keagamaan. Jabatan untuk urusan agama Syiwa disebut dharmmaddhyaksa ring kasaiwan, sedangkan jabatan untuk agama Buddha disebut dharmmaddhyaksa ring kasogatan.
  • 71. Kedua jabatan itu masih dibantu oleh para pejabat bawahannya yang disebut dharmaupapati atau sang pamegat. Jumlah mereka banyak sekali. Akan tetapi, di dalam prasasti-prasasti peninggalan Majapahit biasanya yang disebut paling banyak tujuh orang. Pada zaman Hayam Wuruk dikenal adanya tujuh upapati yang disebut sang upapati sapta. Ketujuh upapati itu adalah sang pamegat i tirwan, sang pamegat i kandamuhi, sang pamegat i manghuri, sang pamegat i pamwatan, sang pamegat i jambi, sang pamegat i kandangat atuha, dan sang pamegat i kandangan rare. Di samping jabatan tersebut, raja juga mempunyai suatu lembaga yang berfungsi sebagai dewan pertimbangan kerajaan. Dewan pertimbangan kerajaan itu disebut Bhatara Sapta Prabu.
  • 72. 4. Urusan Kelautan dan Angkatan Laut Urusan kelautan dan angkatan laut dipegang oleh Laksamana Nala. Ia telah berjasa besar dalam berbagai ekspansinya ke luar Jawa untuk menyatukan Nusantara.
  • 73. Kehidupan Sosial Pada waktu tertentu diselenggarakan upacara Srrada di ibu kota kerajaan dengan tujuan menghormati arwah nenek moyang. Upacara Srrada dihadiri oleh semua pejabat termasuk para adipati. Upacara Srrada yang paling besar diselenggarakan pada tahun 1362, yaitu pada saat memperingati 12 tahun meninggalnya Rajapatni atas perintah ibunda Raja Tribuwanatunggadewi.
  • 74. Raja Hayam Wuruk sangat memperhatikan pula keadaan daerah-daerah kerajaan. Beberapa kali ia mengadakan perjalanan kenegaraan meninjau daerah kekuasaan Majapahit dengan disertai para pembesar kerajaan. Di antaranya adalah perjalanan ke daerah : 1. Pajang (1351), 2. Lasem (1354), 3. Lumajang (1359), 4. Blitar (1361), 5. Simping sambil meresmikan sebuah candi (1363), dan 6. Kediri (1365).
  • 75. Pada masa Kerajaan Majapahit berkembang agama Hindu Syiwa dan Buddha. Kedua umat beragama itu memiliki toleransi yang besar sehingga tercipta kerukunan umat beragama yang baik. Raja Hayam Wuruk beragama Syiwa, sedangkan Gajah Mada beragama Buddha. Namun, mereka dapat bekerja sama dengan baik. Rakyat ikut meneladaninya, bahkan Empu Tantular menyatakan bahwa kedua agama itu merupakan satu kesatuan yang disebut Syiwa– Buddha. Hal itu ditegaskan lagi dalam kitab Sutasoma dengan kalimat Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharmma Mangrwa. Artinya, walaupun beraneka ragam, tetap dalam satu kesatuan, tidak ada agama yang mendua.
  • 76. Urusan keagamaan diserahkan kepada pejabat tinggi yang disebut dharmmaddhyaksa. Jabatan itu dibagi dua, yaitu dharmmaddhyaksa ring kasaiwan untuk urusan agama Syiwa dan dharmmaddhyaksa ring kasogatan untuk urusan agama Buddha. Kedua pejabat itu dibantu oleh sejumlah pejabat keagamaan yang disebut dharmmaupatti. Pejabat itu, pada zaman Hayam Wuruk yang terkenal ada tujuh orang yang disebut sang upatti sapta. Di samping sebagai pejabat keagamaan, para upatti juga dikenal sebagai kelompok cendekiawan atau pujangga. Misalnya, Empu Prapanca adalah seorang dharmmaddhyaksa dan juga seorang pujangga besar dengan kitabnya Negarakertagama. Untuk keperluan ibadah, raja juga melakukan perbaikan dan pembangunan candi-candi.
  • 77. Kehidupan Kebudayaan Pada masa Majapahit bidang seni budaya berkembang pesat, terutama seni sastra. Karya seni sastra yang dihasilkan pada masa Majapahit, antara lain sebagai berikut :
  • 78. 1. Kitab Negarakertagama karangan Empu Prapanca pada tahun 1365. Isinya menceritakan hal-hal sebagai berikut: – Sejarah raja-raja Singasari dan Majapahit dengan masa pemerintahan- nya. – Keadaan kota Majapahit dan daerah-daerah kekuasaannya. – Kisah perjalanan Raja Hayam Wuruk ketika berkunjung ke daerah kekuasaannya di Jawa Timur beserta daftar candi-candi yang ada. – Kehidupan keagamaan dengan upacara-upacara sakralnya, misalnya upacara Srrada untuk menghormati roh Gayatri dan menambah kesaktian raja.
  • 79. 2. Kitab Sutasoma karangan Empu Tantular. Kitab tersebut berisi riwayat Sutasoma, seorang anak raja yang menjadi pendeta Buddha. 3. Kitab Arjunawijaya karangan Empu Tantular. Kitab tersebut berisi tentang riwayat raja raksasa yang berhasil ditundukkan oleh Raja Arjunasasrabahu. 4. Kitab Kunjarakarna dan Parthayajna Kitab itu berisi kisah raksasa Kunjarakarna yang ingin menjadi manusia, dan pengembaraan Pandawa di hutan karena kalah bermain dadu dengan Kurawa.
  • 80. Di samping seni sastra, seni bangunan juga berkembang pesat. Bermacam-macam candi didirikan dengan ciri khas Jawa Timur, yaitu dibuat dari bata, misalnya Candi Panataran, Candi Tigawangi, Candi Surawana, Candi Jabung, dan Gapura Bajang Ratu. Majapahit mencapai puncak kejayaan berkat usaha Patih Gajah Mada dan Raja Hayam Wuruk. Pada tahun 1364 Gajah Mada meninggal. Hal itu menimbulkan kesulitan bagi Raja Hayam Wuruk untuk mencari penggantinya. Oleh karena itu, tugas patih hamangkubumi diserahkan kepada dewan menteri yang terdiri atas Empu Tanding, Empu Nala, dan Patih Dami. Setelah tiga tahun dari kematian Gajah Mada, raja mengangkat Gajah Enggon menjadi patih hamangkubumi.
  • 81. Pada tahun 1389 Raja Hayam Wuruk mangkat dan didharmakan di Tayung (daerah Berbek, Kediri). Hayam Wuruk mempunyai seorang putri dan seorang putra dari dua orang istri. Dari permaisurinya lahir Kusumawardhani, sedangkan dari selirnya lahir Bhre Wirabhumi. Berdasarkan sumber sejarah yang ada, baik berupa prasasti maupun kitab- kitab kuno, disebutkan bahwa Raden Wijaya sebagai pendiri Kerajaan Majapahit sebenarnya masih kerabat atau pangeran dari Kerajaan Singasari. Untuk keperluan tersebut, buatlah silsilah Kerajaan Singasari dari Ken Arok sampai Raden Wijaya.
  • 82. Kondisi Perekonomian Kegiatan ekonomi yang dijalankan oleh rakyat dan pemerintah Kerajaan Majapahit adalah sebagai berikut : • Di Pulau Jawa dititikberatkan pada sektor pertanian rakyat yang banyak menghasilkan bahan makanan. • Di luar Jawa, terutama bagian timur (Maluku), dititikberatkan pada tanaman rempah-rempah dan tanaman perdagangan lainnya. • Di sepanjang sungai-sungai besar berkembang kegiatan perdagangan yang menghubungkan daerah pantai dan pedalaman. • Di kota-kota pelabuhan, seperti Tuban, Gresik, Sedayu, Ujung Galuh, Canggu, dan Surabaya, dikembangkan perdagangan antarpulau dan dengan luar negeri, seperti Cina, Campa, dan India. • Dari kota-kota pelabuhan, pemerintah menerima bea cukai, sedangkan dari raja-raja daerah pemerintah menerima pajak dan upeti dalam jumlah yang cukup besar. • Perekonomian yang maju ini membuat rakyat hidup sejahtera dan keluarga raja beserta para pejabat negara lebih makmur lagi.