SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
TENTANG




              DISUSUN OLEH :


 NAMA               : Esir Runggang

 NO. STAMBUK : 201 113 050

 KELAS              : C1
KATA PENGANTAR

        Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena dengan

rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk bekerja bersama untuk

menyelesaikan makalah ini. dimana makalah ini dengan judul “IRISAN KERUCUT”. Tidak lupa

saya ucapkan terimakasih kepada Dosen Mata Kuliah dan teman-teman yang telah memberikan

dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini

masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang

sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Dan semoga dengan selesainya makalah ini

dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...




                                                                                  Penuslis
BAB I
                                      PENDAHULUAN

       A. LATARBELAKANG

       Dalam matematika, irisan kerucut adalah lokus dari semua titik yang membentuk kurva
dua-dimensi, yang terbentuk oleh irisan sebuah kerucut dengan sebuah bidang. Tiga jenis kurva
yang dapat terjadi adalah Parabola, Elips, dan hiperbola. Apollonius dari Perga adalah
matematikawan Yunani yang pertama mempelajari irisan kerucut secara sistematik pada awal
abad ke-2 SM.
       Jika sebuah bidang mengiris kerucut sejajar dengan satu dan hanya satu generator, maka
irisannya adalah parabola. Jika bidang pengiris sejajar dengan dua generator, maka irisannya akan
memotong kedua kulit dan membentuk sebuah hiperbola. Sebuah elips terjadi jika bidang pengiris
tidak sejajar dengan generator mana pun. Lingkaran adalah kasus khusus dari elips, yang terbentuk
jika bidang pengiris memotong semua generator dan tegak lurus sumbu kerucut.
       Kasus-kasus degenerasi terjadi jika bidang-bidang pengiris melalui verteks kerucut. Irisan-
irisannya dapat berupa titik, garis lurus, dan dua garis lurus yang saling berpotongan. Sebuah titik
terjadi jika bidang pengiris melalui verteks kerucut namun tidak memotong generator mana pun.
Kasus ini merupakan elips yang terdegenerasi. Jika bidang pengiris melalui verteks kerucut, dan
hanya satu generator, maka yang terjadi adalah sebuah garis lurus, dan merupakan parabola yang
terdegenerasi. Sebuah hiperbola terdegenerasi terjadi jika bidang pengiris melalui verteks kerucut
dan dua generator sehingga memberikan dua garis lurus yang saling berpotongan.
BAB II
                                    IRISAN KERUCUT


   A. Pengertian Irisan kerucut
1. Definisi Irisan Kerucut
     Irisan kerucut adalah sebuah bangun datar yang diperoleh dengan cara memotong kerucut
   lingkaran tegak berselimut ganda menurut aturan tertentu.

2. Macam – Macam Irisan Kerucut
    Berdasarkan letak bidang datar yang mengirisnya, maka irisan kerucut dapat berupa titik,
   garis, segitiga, lingkaran, parabola, elips, dan hiperbola.
    Jika bidang yang mengiris melalui puncak kerucut, maka irisan yang terbentuk berupa
       titik.
    Jika bidang yang mengiris berimpit dengan garis pelukis kerucut, maka irisan yang
       terbentuk berupa sebuah garis.
    Jika bidang yang mengiris melalui sumbu simetri kerucut dan tegak lurus lingkaran alas,
       maka irisan terbentuk berupa segitiga.
    Jika bidang yang mengiris tegak lurus sumbu simetri kerucut, tetapi tidak melalui
       puncak, maka irisan yang terbentuk berupa lingkaran.
    Jika bidang yang mengiris sejajar garis pelukis kerucut, maka irisan yang terbentuk
       berupa parabla.
    Jika bidang yang mengiris tidak melalui puncak, tidak memotong lingkaran alas, tidak
       sejajar sumbu simetri maupun garis pelukis kerucut, maka irisan yang terbentuk berupa
       elips.
    Jika bidang yang mengiris tidak melalui puncak, memotong lingkaran alas, dan tidak
       sejajar sumbu simetri maupun garis pelukis kerucut maka irisannya berbentuk hiperbola.

   B. LINGKARAN

a. Pengertian lingkaran
    Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap satu titik
tertentu. Titik tertentu disebut pusat lingkaran. Jarak yang sama disebut jari-jari lingkaran.

b. Menentukan Persamaan Lingkaran
1. Persamaan Lingkaran dengan Pusat O(0,0) dan Jari-jari r
   Perhatikan gambar di bawah ini !

               Y                         Persamaan dalam x dan y yang memenuhi pada
                                         Gambar di samping adalah :
                       P(x,y)
                   r                      x2 + y2 = r2
                                X
              O


    Kedudukan titik P(x,y) terhadap lingkaran dapat terletak pada, di dalam, ataupun di luar
  limgkaran.
  a. Jika titik P(x,y) terletak pada lingkaran, maka berlaku x2 + y2 = r2.
  b. Jika titik P(x,y) terletak di dalam lingkaran, maka berlaku x2 + y2 < r2.
  c. Jika titik P(x,y) terletak di luar lingkaran, maka berlaku x2 + y2 > r2.
Contoh:
  1. Tentukan persamaan lingkaran yang pusatnya O(0,0) dengan jari-jari 5 !

     Jawab:
          x2 + y2 = r2
      x2 + y2 = 52
      x2 + y2 = 25

  2. Tentukan pusat dan jari-jari lingkaran yang memenuhi persamaan x2 + y2 = 5 !
     Jawab:
     Pusat lingkaran x2 + y2 = 5 adalah (0,0). Jari-jari r2 = 5 berarti r = 5 .


2. Persamaan Lingkaran dengan Pusat (a, b) dan Jari-jari r

      Y
                        P(x,y)
                    r                      (x – a)2 + (y – b)2 = r2
      b
              (a,b)

                                 X
     O          a


  Contoh:
  1. Tentukan persamaan lingkaran yang berpusat di titik (3, 6) dan berjari-jari r = 7 !
     Jawab:
     (x – a)2 + (y – b)2 = r2
      (x – 3)2 + (y – 6)2 = 72
      (x – a)2 + (y – b)2 = 49

  2. Suatu lingkaran yang berpusat di titik (-2, 1) melalui titik (4, 9). Tentukan persamaan
     lingkarannya !
     Jawab:
     Jarak kedua titik merupakan jari-jari, maka :
     (4 + 2)2 + (9 – 1)2 = r2
      62 + 82 = r2
      r2 = 100
     Persamaan lingkarannya :
     (x – a)2 + (y – b)2 = r2
     (x + 2)2 + (y – 1)2 = 100


3. Bentuk Umum Persamaan Lingkaran
    Jika bentuk persamaan lingkaran (x – a)2 + (y – b)2 = r2 kita jabarkan menjadi suku-suku
   yang paling sederhana, maka kita peroleh bentuk sebagai berikut :
   (x – a)2 + (y – b)2 = r2
   x 2 – 2ax + a2 + y 2 – 2by + b2 = r2
   x 2 + y 2 – 2ax – 2by + a2 + b2 = r2
   x 2 + y 2 – 2ax – 2by + a2 + b2 - r2 = 0
   atau ditulis :

    x 2 + y 2 + Ax + By + C = 0
  Dengan :
                                1    1
          1) Pusat lingkaran P(- A, - B)
                                2    2
1        1
         2) Jari-jari lingkaran r =      ( A) 2  ( B ) 2  C
                                          2        2
  Contoh:
  1. Tentukan pusat dan jari-jari lingkaran x 2 + y 2 + 6x + 4y – 3 = 0 !
     Jawab:
                           1      1
     Pusat lingkaran = P(- A, - B) = P(-3, -2)
                           2      2
     Jari-jari lingkaran :
      r = 32  2 2  3  9  4  3  16  4
      Jadi, pusat P(-3, -2) dan jari-jari r = 4.

  2. Tentukan pusat dan jari-jari lingkaran 3x 2 + 3y 2 - 4x + 8y – 1 = 0 !
     Jawab:
     3x 2 + 3y 2 - 4x + 8y – 1 = 0
                 4      8   1
     x2+ y2 - x + y – = 0
                 3      3   3
                 1     1         4 8        2 4
     Pusat P(- A, - B) = P( , ) = P( , )
                 2     2         6 6        3 3
                      1        1
     Jari-jari r = ( A) 2  ( B ) 2  C
                      2        2
                        2      4     1
              r=       ( )2  ( )2 
                        3      3     3
                       23 1
              r=            23
                       9   3



c. Persamaan Garis Singgung Lingkaran
1. Persamaan Garis Singgung Melalui Titik Pada Lingkaran dengan Pusat (0,0)
    Jika diketahui titik P(x1,y1) terletak pada lingkaran x2 + y2 = r2 maka persamaaan garis
   singgung di titik P(x1,y1) adalah :

     x1. x + y1. y = r2
                    Y



                          P(x,y)
                   r
                                    X
               O
                                    g


  Contoh:
  Sebuah lingkaran dengan persamaan x2 + y2 = 25. Titik (3, 4) pada lingkaran itu. Tentukan
  persamaan garis singgung lingkaran yang melalui titik (3, 4) !
  Jawab:
  x1. x + y1. y = r2
  3x + 4y = 25

2. Persamaan Garis Singgung Melalui Titik Di Luar Lingkaran
  Persamaan garis singgung melalui titik di luar lingkaran O(0, 0) adalah :
   y = mx  r m2  1
P(a, b)
                   Y




     g2
                                  X
              O

                       g1


  Contoh:
  Tentukan persamaan garis singgung lingkaran x2 + y2 = 25 yang tegak lurus dengan garis
  4x – 3y – 5 = 0 !
  Jawab:
  Untuk x2 + y2 = 25, maka r = 5
                                           4
  Untuk 4x – 3y – 5 = 0, maka gradien m1 =
                                           3
                                 3
  Gradien garis singgung m2 = -
                                 4
  Jadi, persamaan garis singgungnya adalah :
  y = m2 x  r m 2  1
     3     9
  y=- x5    1
     4    16

       3       5
  y = - x  5.
       4       4

     3   25           3    25
  y=- x+    atau y = - x -
     4   4            4    4


3. Persamaan Garis Singgung Pada Lingkaran dengan Pusat (a,b) dan bergradien m
   Persamaan garis singgung pada lingkaran dengan pusat (a,b) dan bergradien m dirumuskan
   sebagai berikut :

    y - b = m(x – a)  r m2  1

  Contoh:
  Tentukan persamaan garis singgung melalui titik (2,1) pada lingkaran x2 + y2 +2x –4y –5 =
  0!
  Jawab:
  Pusat lingkaran x2 + y2 + 2x – 4y – 5 = 0 adalah P(-1, 2) dan jari-jari 10 , maka persamaan
  garis singgungnya :
   (x1 – a)(x – a) + (y1 – b)(y – b) = r2
   (2 + 1)(x + 1) + (1 – 2)(y – 2) = 10
   3(x + 1) – 1(y – 2) = 10
   3x + 3 – y + 2 = 10
   3x – y = 5
d. Persamaan Garis Singgung Persekutuan Luar dan Dalam
 1. Garis Singgung Persekutuan Luar (Sl)
             A
                            Sl               B
         Q   R
                            d
                                            r
         O                              P
                                        L2
    L1

   Panjang garis singgung persekutuan luar (Sl) antara dua lingkaran yang jari-jarinya R dan r
   dengan R > r, serta jarak antara kedua pusat lingkaran adalah d yaitu :

         Sl =        d 2  (R  r) 2

   Contoh:
   Diketahui lingkaran yang berpusat di P berjari-jari 4 cm dan lingkaran yang berpusat di Q
   berjari-jari 2 cm. PQ = 10 cm.
   Tentukan panjang garis singgung sekutu luarnya !

   Jawab:
             S
                                             R
    T 
    

         P                              Q




   Buat QT sejajar dengan SR
             Sl =     d 2  (R  r) 2
         QT =         PQ2  ( PS  QR) 2
                 = 10 2  (4  2) 2
                 =    96
                 = 4 6 cm.


2. Garis Singgung Persekutuan Dalam (Sd)

                  Q
                  
             M

     R                     Sd
                                            P
         O                  d
                                        r
                                        N        L2
    L1

   Panjang garis singgung persekutuan dalam (Sd) antara dua lingkaran yang jari-jarinya R dan
   r dengan R > r, serta jarak antara kedua pusat lingkaran adalah d yaitu :

         Sl =        d 2  (R  r) 2
Contoh:
   Diketahui lingkaran dengan pusat O dan jari-jari 2 cm, lingkaran lain dengan pusat P dan
   jari-jari 1 cm, OP = 5 cm.
   Hitung panjang garis singgung sekutu dalamnya !

   Jawab:
                    S
                    
               R


                                               P
           O

                                           Q

   Buat PS sejajar QR
           Sd =        d 2  (R  r) 2
           PS =         OP 2  (OR  RS) 2
                   =    5 2  (2  1) 2
                   = 16
                   = 4 cm

    C. PARABOLA

 a. Pengertian Parabola
    Parabola adalah tempat kedudukan titik-titik yang jaraknya ke satu titik tertentu sama
dengan jaraknya ke sebuah garis tertentu (direktriks).

 b. Persamaan Parabola
1. Persamaan Parabola dengan Puncak O(0,0)
   Perhatikan gambar berikut ini !

       d           Y

     A                    L2     P(x,y)
                       Q
     B


               O                F(p,0)             X




                        L1

     x = -p



  Persamaan parabola dengan titik puncak O(0,0) dan titik focus F(p,0) adalah :
              y2 = 4px
  Keterangan:
     - Titik O(0,0) adalah titik puncak parabola
     - Titik F(p,0) adalah titik fokus parabola
     - Garis x = -p adalah garis direktriks
     - Sumbu X adalah sumbu simetri
- L1L2 adalah lactus rectum = 4p
Parabola terbuka ke kanan

Contoh:
Diketahui peramaan parabola y2 = 16x. Tentukan koordinat puncak, koordinat focus,
persamaan sumbu simetri, persamaan direktriks, dan sketsa gambarnya !
Jawab:
a. koordinat puncak O(0,0)
b. koordinat focus (4,0)
c. sumbu simetri pada sumbu X, dengan persamaan y = 0
d. Persamaan garis direktriksnya x = -4 atau x + 4 = 0

    d          Y

   A                  L2     P(x,y)
                   Q
   B


           O                F(4,0)                X




                   L1

  x = -4



Untuk parabola yang puncaknya di O(0,0) dan fokusnya di F(-p,0) persamaannya adalah :
           y2 = -4px
Keterangan:
   - Titik O(0,0) adalah titik puncak parabola
   - Titik F(-p, 0) adalah titik fokus parabola
   - Garis x = p adalah garis direktriks
   - Sumbu X adalah sumbu simetri
Parabola terbuka ke kiri.


Untuk parabola yang puncaknya di O(0,0) dan fokusnya di F(0,p) persamaannya adalah :
               x2 = 4py
Keterangan:
   - Titik O(0,0) adalah titik puncak parabola
   - Titik F(0, p) adalah titik fokus parabola
   - Garis y = -p adalah garis direktriks
   - Sumbu Y adalah sumbu simetri
Parabola terbuka ke atas.


Untuk parabola yang puncaknya di O(0,0) dan fokusnya di F(-p,0) persamaannya adalah :
               x2 = -4py
Keterangan:
   - Titik O(0,0) adalah titik puncak parabola
   - Titik F(0, -p) adalah titik fokus parabola
- Garis y = p adalah garis direktriks
       - Sumbu Y adalah sumbu simetri
    Parabola terbuka ke bawah.

2. Persamaan Parabola dengan Puncak P(, )
   Perhatikan gambar berikut ini !

Y       d

       A                P(x,y)



                                               y=
         (,)       F( + p, )

O                                               X




    Persamaan parabola yang berpuncak di titik (, ) adalah :
               (y - )2 = 4p(x - )
    Keterangan :
          - titik puncak P(, )
          - titik fokus F( + p, )
          - persamaan direktriks : x =  - p
          - persamaan sumbu simetri : y = 
    Parabola terbuka ke kanan.

    Contoh:
    Tentukan persamaan parabola jika titik puncaknya (2, 3) dan titik fokusnya (6, 3) !

    Jawab:
    Puncak (2, 3) dan focus (6, 3), maka : p = 6 – 2 = 4
    Persamaan parbolanya :
    (y - )2 = 4p(x - )
     (y - 3)2 = 4.4(x - 2)
     y2 – 6y + 9 = 16(x – 2)
     y2 – 6y + 9 = 16x – 32
     y2 – 6y – 16x + 41 = 0

    Contoh:
    Diketahui persamaan parabola sebagai berikut : y2 + 4y – 4x + 8 = 0.
    Tentukan koordinat puncak , koordinat focus, persamaan sumbu simetri, persamaan
    direktriks, dan sketsa gambarnya !

    Jawab:
    y2 + 4y – 4x + 8 = 0
     y2 + 4y = 4x - 8
     (y + 2)2 – 4 = 4x - 8
     (y + 2)2 = 4x - 4
     (y + 2)2 = 4(x – 1)  (y - )2 = 4p(x - )
    Berarti :  = -2;  = 1; p = 1
Jadi, koordinat puncaknya (1, -2), koordinat fokusnya ( + p, ) = (2, -2), persamaan sumbu
   simetrinya y = -2, dan persamaan garis direktriksnya : x =  - p  x = 1 – 1  x = 0
   Grafiknya :




               Y

                   1   2                X
           O

           -1
                                   y = -2
           -2          F




   Untuk parabola yang berpuncak di P(, ) dan terbuka ke kiri persamaannya adalah :
             (y - )2 = -4p(x - )
   Keterangan :
         - titik puncak P(, )
         - titik fokus F( - p, )
         - direktriks x =  + p
         - persamaan sumbu simetri : y = 

   Untuk parabola yang berpuncak di P(, ) dan terbuka ke atas persamaannya adalah :
             (x - ) 2 = 4p(y - )
   Keterangan :
         - titik puncak P(, )
         - titik fokus F(,  + p)
         - direktriks y =  - p
         - persamaan sumbu simetri : x = 

   Untuk parabola yang berpuncak di P(, ) dan terbuka ke bawah persamaannya adalah :
            (x - ) 2 = -4p(y - )
   Keterangan :
         - titik puncak P(, )
         - titik fokus F(, - p)
         - direktriks x =  + p
         - persamaan sumbu simetri : x = 
D. ELIPS
  a. Pengertian Elips
     Elips adalah tempat kedudukan titik-titik yang jumlah jaraknya terhadap dua titik tertentu
 mempunyai nilai yang tetap.
 Kedua titik tersebut adalah titik focus / titik api.

  b. Persamaan Elips
 1. Persamaan Elips dengan Pusat O(0,0)
    Perhatikan gambar di bawah ini !
Y


                                   P(x,y)


                                                       X
                     fFF2    O      F1



           d2                                  d1


  Persamaan Elips dengan Pusat di O(0,0) adalah :

                x2 y2
                  2
                     2  1 atau b2x2 + a2y2 = a2b2
                a    b

  Keterangan :
   - Pusat O(0,0)
   - Puncak A1(a, 0) dan A2(-a, 0)
   - Fokus F1(c, 0) dan F2(-c, 0) dengan a2 = b2 + c2
   - Sumbu simetri : sumbu X dan sumbu Y
   - Sumbu simetri yang melalui titik fokus F1 dan F2 disebut sumbu utama / sumbu
      transversal.
   - Sumbu simetri yang tegak lurus sumbu utama disebut sumbu sekawan.
   - Sumbu utama = 2a dan sumbu sekawan = 2b
                         a2
   - Direktriks : x = 
                         c
                         c
   - Eksentrisitas : e =
                         a

    x2 y2
             1 merupakan persamaan elips dengan pusat O(0,0) yang sumbu panjangnya 2b
   b2 a2
   dan sejajar sumbu Y sedang sumbu pendeknya 2a dan sejajar sumbu X.



2. Persamaan Elips dengan Pusat (, )

                (x   )2 ( y   )2
                                    1
                   a2         b2
  Keterangan:
   - Pusat (, )
   - Puncak A1( + a, ) dan A2( - a, )
   - Fokus F1( + c, ) dan F2( - c, )
   - Sumbu simetri x =  dan y = 
   - Sumbu panjang = 2a dan sumbu pendek = 2b
                         a2
   - Direktriks : x =      
                         c
                         c
   - Eksentrisitas : e =
                         a
(x   )2 ( y   )2
                         1 merupakan persamaan elips dengan pusat (, ) yang sumbu
       b2         a2
    panjangnya 2b dan sejajar sumbu Y sedang sumbu pendeknya 2a dan sejajar sumbu X.


    Contoh:
    Tentukan : pusat, focus, sumbu simetri, sumbu panjang, sumbu pendek, direktriks, dan
    eksentrisitas dari persamaan elips berikut ini :
        a) 9x2 + 25y2 = 900
        b) x2 + 4y2 – 4x + 24y + 4 = 0

    Jawab:
    a) 9x2 + 25y2 = 900
        x2    y2
                1
       100 36
       a = 10, b = 6, c = 8
        pusat O(0,0)
        Fokus (8, 0) dan (-8, 0)
        Sumbu simetri : sumbu X dan sumbu Y
        Sumbu panjang = 2a = 20
        Sumbu pendek = 2b = 12
                            a2     100        1
        Direktriks : x =      =      =  12
                            c        8        2
                            c 8 4
        Eksentrisitas : e =       
                            a 10 5

    b) x2 + 4y2 – 4x + 24y + 4 = 0
       (x – 2)2 – 4 + 4(y + 3)2 – 36 = -4
       (x – 2)2 + 4(y + 3)2 = 36
        ( x  2) 2 ( y  3) 2
                             1
            36         9
       pusat (2, -3)
        a = 6, b = 3, c =  a 2  b 2  39  9  27  3 3
        Fokus (3 3  2, -3)
        Sumbu simetri : x = 2 dan y = -3
        Sumbu panjang = 2a = 12
        Sumbu pendek = 2b = 6
                           a2            36
        Direktriks : x =       =          2  4 3  2
                           c            3 3
                              c 3 3 1
        Eksentrisitas : e =           3
                              a   6   2
E. HIPERBOLA
  a. Pengertian Hiperbola
       Hiperbola adalah tempat kedudukan titik-titik yang selisih jarak titik itu terhadap dua
  buah titik tertentu mempunyai nilai yang tetap. Kedua titik tertentu itu disebut fokus dari
  hiperbola.

  b. Persamaan Hiperbola
 1. Persamaan Elips dengan Pusat O(0,0)
    Perhatikan gambar berikut ini !
g2   Y g1
                               P



                                            X
F2(-c, 0)    A2    O      A1     F1(c, 0)




Persamaan Hiperbola dengan Pusat di O(0,0) adalah :

              x2 y2
                2
                   2  1 atau b2x2 - a2y2 = a2b2
              a    b

Keterangan :
 - Pusat O(0,0)
 - Fokus F1(c, 0) dan F2(-c, 0) dengan c2 = a2 + b2
 - Titik puncak A1(a, 0) dan A2(-a, 0), selisih jarak = 2a dengan c > a
                                  a2
 - Persamaan direktriks : x = 
                                  c
                                b
 - Persamaan asymtot ; y =  x
                                a

  y2 x2
         1 merupakan persamaan hiperbola dengan pusat O(0,0) yang sumbu utama pada
  a2 b2
 sumbu Y.

 Contoh:
 Tentukan persamaan hiperbola jika diketahui puncaknya P1(-5, 0) dan P2(5, 0) serta
 fokusnya F1(-8, 0) dan F2(8, 0) !

 Jawab:
 Puncak (5, 0), maka a = 5
 Fokus (8, 0), maka c = 8
 b2 = c2 – a2 = 64 -25 = 39
                          x2 y2
 Persamaan hiperbola :         1
                         25 39

 Contoh:
                                            x2 y2
 Diketahui hiperbola dengan persamaan             1.
                                            64 36
 Tentukan :
 a) Koordinat puncak                            d) persamaan garis asymtot
 b) Koordinat fokus                             e) Sketsa grafiknya
 c) Persamaan garis direktriks

 Jawab:
           x2 y2
 Hiperbola       1 , berarti :
           64 36
 a2 = 64  a =8
 b2 = 36  b =6
 c = a 2  b 2  64  36  10
 a) Koordinat puncaknya (8, 0) dan (-8, 0)
 b) Titik fokusnya (10, 0) dan (-10, 0)
a2        64
   c) Persamaan garis direktriknya: x =    x= 
                                         c        10
                                     b         6
   d) Persamaan garis asymtot : y =  x  y =  x
                                     a         8
   e) Grafiknya :
                    Y

                     6



                                             X
  F2(-10, 0) A2 (-8,0) O   A1(8,0)   F1(10, 0)


                     -6




F. Persamaan Hiperbola dengan Pusat (, )

               (x   )2 ( y   )2
                                   1
                  a2         b2
  Keterangan:
   - Pusat (, )
   - Titik puncak A1( + a, ) dan A2( - a, )
   - Fokus F1( + c, ) dan F2( - c, )
   - Sumbu utama y =  dan sumbu sekawan x = 
                         a2
   - Direktriks : x =      
                         c
                         c
   - Eksentrisitas : e =
                         a
                            b
   - Asymtot : (y - ) =  (x - )
                            a

   ( y   )2 (x   )2
                        1 merupakan persamaan hiperbola dengan pusat (, ) dan sumbu
       a2         b2
   utama sejajar sumbu Y.

   Contoh:
   Diketahui hiperbola dengan persamaan dalam bentuk umum sebagai berikut :
   9x2 – 16y2 – 18x – 64y – 199 = 0.
   Tentukan :
   a) Koordinat titik pusat                  d) persamaan garis asymtot
   b) Koordinat titik focus                  e) Sketsa grafiknya
   c) Koordinat titik puncak

   Jawab:
   Bentuk persamaan diubah ke dalam bentuk umum :
   9x2 – 16y2 – 18x – 64y – 199 = 0
    9x2 – 18x – 16y2 – 64y = 199
    9(x2 – 2x) – 16(y2 + 4y) = 199
    9(x – 1)2 – 9 – 16(y + 2)2 + 64 = 199
    9(x – 1)2 – 16(y + 2)2 = 199 + 9 - 64
    9(x – 1)2 – 16(y + 2)2 = 144
       ( x  1) 2 ( y  2) 2
                           1
          16          9
(x   )2 ( y   )2
Bandingkan dengan                              1
                              a2         b2
Diperoleh:
 = 1 dan  = -2
a2 = 16  a = 4
b2 = 9  b = 3
c = a 2  b 2  16  9  5
a) Koordinat titik pusat (1, -2)
b) Koordinat puncak (  a, ) = (5, -2) dan (-3, -2)
c) Koordinat fokus (  c, ) = (6, -2) dan (-4, -2)
d) Persamaan asymtot :
                     b                         4
        (y - ) =  (x - )  (y + 2) =  (x - 1)
                     a                         3

e) Grafiknya:



                       Y



                  O                               X

F2(-4,-2) A2 (-3,-2)        A1(5,-2)   F1(6,-2)
BAB III
                                              PENUTUP
  A. KESIMPULAN

  Irisan kerucut adalah lokus dari semua titik yang membentuk kurva duadimensi, yang terbentuk
oleh irisan sebuah kerucut dengan sebuah bidang. Empat jenis yang dapat terjadi adalah
Lingkaran, Parabola, Elips, dan Hiperbola. Jika sebuah bidang mengiris kerucut sejajar dengan
satu dan hanya satu generator, maka irisannya adalah parabola. Jika bidang pengiris sejajar dengan
dua generator, maka irisannya akan memotong kedua kulit dan membentuk sebuah hiperbola.
Sebuah elips terjadi jika bidang pengiris tidak sejajar dengan generator mana pun. Lingkaran
adalah kasus khusus dari elips, yang terbentuk jika bidang pengiris memotong semua generator
dan tegak lurus sumbu kerucut. Lingkaran didefinisikan sebagai tempat kedudukan atau lokus
titik-titik P(x,y) yang jaraknya r sampai suatu titik M yang dinamakan pusat lingkaran adalah
sama. Elips adalah tempat kedudukan titik-titik yang jumlah jaraknya
terhadap dua titik tertentu adalah tetap, kedua titik tertentu itu disebut titik focus. Parabola adalah
tempat kedudukan titik-titik yang jaraknya sama terhadap suatu titik tertentu dan garis tertentu.
Titik –tertentu itu disebut titik api ( fokus ) dan garis tertentu itu disebut direktriks. Hiperbola
adalah tempat kedudukan titik-titik yang selisih jaraknya terhadap dua titik tertentu adalah tetap,
kedua titik tertentu
DAFTAR PUSTAKA



 Purcell, dkk. 2004. Kalkulus jilid 2. Jakarta : Erlangga.
 Maman Suherman. 1986. Geometri Analitik Datar. Jakarta : Karunika.
 Leithold, dkk. 1993. Kalkulus dan Ilmu Ukur Analitik. Jakarta : Erlangga.
 http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|
 id&u=http://www.algebralab.org/lessons/lesson.aspx%3Ffile
 %3DAlgebra_conics_circle.xml
 http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|
 id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Hyperbola
 http://id.wikipedia.org/wiki/Irisan_kerucut
 http://id.wikipedia.org/wiki/Elips
 http://id.wikipedia.org/wiki/Parabola
 http://dartono.multiply.com/journal/item/10

More Related Content

What's hot

Vektor Matematika Peminatan
Vektor Matematika PeminatanVektor Matematika Peminatan
Vektor Matematika PeminatanMaisyah Wanda
 
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Paraboloida eliptik dan paraboloida hiperbolik
Paraboloida eliptik dan paraboloida hiperbolikParaboloida eliptik dan paraboloida hiperbolik
Paraboloida eliptik dan paraboloida hiperbolikamahamah4
 
Integral Tak Wajar ( Kalkulus 2 )
Integral Tak Wajar ( Kalkulus 2 )Integral Tak Wajar ( Kalkulus 2 )
Integral Tak Wajar ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Rotasi Transformasi Geometri
Rotasi Transformasi GeometriRotasi Transformasi Geometri
Rotasi Transformasi GeometriKristalina Dewi
 
Vektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierVektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierSartiniNuha
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi Nia Matus
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleksIrwandaniin
 
Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Phe Phe
 

What's hot (20)

20. soal soal vektor
20. soal soal vektor20. soal soal vektor
20. soal soal vektor
 
Vektor Matematika Peminatan
Vektor Matematika PeminatanVektor Matematika Peminatan
Vektor Matematika Peminatan
 
Modul 3 kongruensi
Modul 3   kongruensiModul 3   kongruensi
Modul 3 kongruensi
 
1 Bilangan Kompleks
1 Bilangan Kompleks1 Bilangan Kompleks
1 Bilangan Kompleks
 
Soal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaanSoal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaan
 
Basis dan Dimensi
Basis dan DimensiBasis dan Dimensi
Basis dan Dimensi
 
deret kuasa
deret kuasaderet kuasa
deret kuasa
 
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
 
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
 
Paraboloida eliptik dan paraboloida hiperbolik
Paraboloida eliptik dan paraboloida hiperbolikParaboloida eliptik dan paraboloida hiperbolik
Paraboloida eliptik dan paraboloida hiperbolik
 
Integral Tak Wajar ( Kalkulus 2 )
Integral Tak Wajar ( Kalkulus 2 )Integral Tak Wajar ( Kalkulus 2 )
Integral Tak Wajar ( Kalkulus 2 )
 
Rotasi Transformasi Geometri
Rotasi Transformasi GeometriRotasi Transformasi Geometri
Rotasi Transformasi Geometri
 
Vektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierVektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar Linier
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi
 
Integral Garis
Integral GarisIntegral Garis
Integral Garis
 
Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
 
kemonotonan dan kecekungan
kemonotonan dan kecekungankemonotonan dan kecekungan
kemonotonan dan kecekungan
 
Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )
 
relasi himpunan
relasi himpunanrelasi himpunan
relasi himpunan
 

Viewers also liked

Bab 3 irisan kerucut
Bab 3 irisan kerucutBab 3 irisan kerucut
Bab 3 irisan kerucutEko Supriyadi
 
Rangkuman Rumus Parabola, Elips, Hiperbola
Rangkuman Rumus Parabola, Elips, HiperbolaRangkuman Rumus Parabola, Elips, Hiperbola
Rangkuman Rumus Parabola, Elips, HiperbolaSafira APM
 
Materi Irisankerucut PPT
Materi Irisankerucut  PPTMateri Irisankerucut  PPT
Materi Irisankerucut PPTAkhmad Puryanto
 
Irisan kerucut parabola
Irisan kerucut parabolaIrisan kerucut parabola
Irisan kerucut parabolaJulius Nugroho
 
Matematika Peminatan K-13 - Irisan Kerucut
Matematika Peminatan K-13 - Irisan KerucutMatematika Peminatan K-13 - Irisan Kerucut
Matematika Peminatan K-13 - Irisan KerucutEga Agustina Cahyani
 
Bab 2 irisan kerucut-Peminatan
Bab 2 irisan kerucut-PeminatanBab 2 irisan kerucut-Peminatan
Bab 2 irisan kerucut-PeminatanAhmad Hamdani
 
Soal dan pembahasan ellips
Soal dan pembahasan ellipsSoal dan pembahasan ellips
Soal dan pembahasan ellipsNida Shafiyanti
 
makalah Matematika Parabola
makalah Matematika Parabolamakalah Matematika Parabola
makalah Matematika ParabolaAkhmad Puryanto
 
22. modul persamaan parabola pak sukani
22. modul persamaan parabola pak sukani22. modul persamaan parabola pak sukani
22. modul persamaan parabola pak sukanisukani
 
Kumpulan Soal Pra-Kalkulus
Kumpulan Soal Pra-KalkulusKumpulan Soal Pra-Kalkulus
Kumpulan Soal Pra-KalkulusPutri Lestari
 
Jeopardy factor review
Jeopardy  factor reviewJeopardy  factor review
Jeopardy factor reviewcosmocog
 
Tempat kedudukan
Tempat kedudukanTempat kedudukan
Tempat kedudukanNur Fadzri
 
Irisan Kerucut - Parabola
Irisan Kerucut - ParabolaIrisan Kerucut - Parabola
Irisan Kerucut - ParabolaFarida Ayuni
 
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-10-semester-1-kurikulum-2013-edisi-r...
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-10-semester-1-kurikulum-2013-edisi-r...Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-10-semester-1-kurikulum-2013-edisi-r...
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-10-semester-1-kurikulum-2013-edisi-r...igaoctriana15
 

Viewers also liked (20)

Bab 3 irisan kerucut
Bab 3 irisan kerucutBab 3 irisan kerucut
Bab 3 irisan kerucut
 
Rangkuman Rumus Parabola, Elips, Hiperbola
Rangkuman Rumus Parabola, Elips, HiperbolaRangkuman Rumus Parabola, Elips, Hiperbola
Rangkuman Rumus Parabola, Elips, Hiperbola
 
Materi Irisankerucut PPT
Materi Irisankerucut  PPTMateri Irisankerucut  PPT
Materi Irisankerucut PPT
 
Irisan kerucut parabola
Irisan kerucut parabolaIrisan kerucut parabola
Irisan kerucut parabola
 
Matematika Peminatan K-13 - Irisan Kerucut
Matematika Peminatan K-13 - Irisan KerucutMatematika Peminatan K-13 - Irisan Kerucut
Matematika Peminatan K-13 - Irisan Kerucut
 
Bab 2 irisan kerucut-Peminatan
Bab 2 irisan kerucut-PeminatanBab 2 irisan kerucut-Peminatan
Bab 2 irisan kerucut-Peminatan
 
Soal dan pembahasan ellips
Soal dan pembahasan ellipsSoal dan pembahasan ellips
Soal dan pembahasan ellips
 
Irisan kerucut
Irisan kerucutIrisan kerucut
Irisan kerucut
 
makalah Matematika Parabola
makalah Matematika Parabolamakalah Matematika Parabola
makalah Matematika Parabola
 
22. modul persamaan parabola pak sukani
22. modul persamaan parabola pak sukani22. modul persamaan parabola pak sukani
22. modul persamaan parabola pak sukani
 
Kumpulan Soal Pra-Kalkulus
Kumpulan Soal Pra-KalkulusKumpulan Soal Pra-Kalkulus
Kumpulan Soal Pra-Kalkulus
 
Jeopardy factor review
Jeopardy  factor reviewJeopardy  factor review
Jeopardy factor review
 
Makalah memahami irisan
Makalah memahami irisanMakalah memahami irisan
Makalah memahami irisan
 
Tempat kedudukan
Tempat kedudukanTempat kedudukan
Tempat kedudukan
 
Irisan Kerucut - Parabola
Irisan Kerucut - ParabolaIrisan Kerucut - Parabola
Irisan Kerucut - Parabola
 
Irisan Kerucut - Parabola
Irisan Kerucut - ParabolaIrisan Kerucut - Parabola
Irisan Kerucut - Parabola
 
Makalah memahami irisan
Makalah memahami irisanMakalah memahami irisan
Makalah memahami irisan
 
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-10-semester-1-kurikulum-2013-edisi-r...
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-10-semester-1-kurikulum-2013-edisi-r...Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-10-semester-1-kurikulum-2013-edisi-r...
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-10-semester-1-kurikulum-2013-edisi-r...
 
Irisan kerucut
Irisan kerucutIrisan kerucut
Irisan kerucut
 
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan PembelajaranRencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
 

Similar to Makalah irisan kerucut

Persamaan Lingkaran Kls XI.pptx
Persamaan Lingkaran Kls XI.pptxPersamaan Lingkaran Kls XI.pptx
Persamaan Lingkaran Kls XI.pptxsatori14
 
Transformasi (translasi rotasi)
Transformasi (translasi rotasi)Transformasi (translasi rotasi)
Transformasi (translasi rotasi)C Lis Ec
 
Persamaan lingkaran
Persamaan lingkaranPersamaan lingkaran
Persamaan lingkaranlinda2508
 
KEL 2 LINGKARAN 2.pptx
KEL 2 LINGKARAN 2.pptxKEL 2 LINGKARAN 2.pptx
KEL 2 LINGKARAN 2.pptxssuser56a51c
 
Lingkaran(PPT)
Lingkaran(PPT)Lingkaran(PPT)
Lingkaran(PPT)Mathbycarl
 
modul-matematika-lingkaran-xi-wajib.docx
modul-matematika-lingkaran-xi-wajib.docxmodul-matematika-lingkaran-xi-wajib.docx
modul-matematika-lingkaran-xi-wajib.docxWijayantiniAya
 
Persamaan lingkaran (sri ayu wahyuni)
Persamaan lingkaran (sri ayu wahyuni)Persamaan lingkaran (sri ayu wahyuni)
Persamaan lingkaran (sri ayu wahyuni)MathFour
 
Persamaan lingkaran dan garis singgung lingkaran
Persamaan lingkaran dan garis singgung lingkaranPersamaan lingkaran dan garis singgung lingkaran
Persamaan lingkaran dan garis singgung lingkaranKoencoeng Amboeradoel
 
Irisan kerucut bakal soal uas ganjil
Irisan kerucut bakal soal uas ganjilIrisan kerucut bakal soal uas ganjil
Irisan kerucut bakal soal uas ganjilToyibah Al-jabbar
 
persamaan lingkaran dan garis singgung
persamaan lingkaran dan garis singgungpersamaan lingkaran dan garis singgung
persamaan lingkaran dan garis singgungmfebri26
 
modul-matematika-lingkaran.doc
modul-matematika-lingkaran.docmodul-matematika-lingkaran.doc
modul-matematika-lingkaran.docWisang Geni
 
Persamaan lingkaran dan sifat sifatnya
Persamaan lingkaran dan sifat sifatnyaPersamaan lingkaran dan sifat sifatnya
Persamaan lingkaran dan sifat sifatnya1724143052
 
Persamaan lingkaran yang berpusat di o
Persamaan lingkaran yang berpusat di oPersamaan lingkaran yang berpusat di o
Persamaan lingkaran yang berpusat di orahmahsy
 
Persamaan Lingkaran
Persamaan Lingkaran Persamaan Lingkaran
Persamaan Lingkaran Rfebiola
 

Similar to Makalah irisan kerucut (20)

Irisan kerucut
Irisan kerucutIrisan kerucut
Irisan kerucut
 
Irisan kerucut
Irisan kerucutIrisan kerucut
Irisan kerucut
 
Lingkaran
LingkaranLingkaran
Lingkaran
 
Lingkaran fienn
Lingkaran fiennLingkaran fienn
Lingkaran fienn
 
Lingkaran fienn
Lingkaran fiennLingkaran fienn
Lingkaran fienn
 
Persamaan Lingkaran Kls XI.pptx
Persamaan Lingkaran Kls XI.pptxPersamaan Lingkaran Kls XI.pptx
Persamaan Lingkaran Kls XI.pptx
 
Transformasi (translasi rotasi)
Transformasi (translasi rotasi)Transformasi (translasi rotasi)
Transformasi (translasi rotasi)
 
Persamaan lingkaran
Persamaan lingkaranPersamaan lingkaran
Persamaan lingkaran
 
KEL 2 LINGKARAN 2.pptx
KEL 2 LINGKARAN 2.pptxKEL 2 LINGKARAN 2.pptx
KEL 2 LINGKARAN 2.pptx
 
Lingkaran(PPT)
Lingkaran(PPT)Lingkaran(PPT)
Lingkaran(PPT)
 
modul-matematika-lingkaran-xi-wajib.docx
modul-matematika-lingkaran-xi-wajib.docxmodul-matematika-lingkaran-xi-wajib.docx
modul-matematika-lingkaran-xi-wajib.docx
 
Persamaan lingkaran (sri ayu wahyuni)
Persamaan lingkaran (sri ayu wahyuni)Persamaan lingkaran (sri ayu wahyuni)
Persamaan lingkaran (sri ayu wahyuni)
 
Persamaan lingkaran dan garis singgung lingkaran
Persamaan lingkaran dan garis singgung lingkaranPersamaan lingkaran dan garis singgung lingkaran
Persamaan lingkaran dan garis singgung lingkaran
 
Irisan kerucut bakal soal uas ganjil
Irisan kerucut bakal soal uas ganjilIrisan kerucut bakal soal uas ganjil
Irisan kerucut bakal soal uas ganjil
 
persamaan lingkaran dan garis singgung
persamaan lingkaran dan garis singgungpersamaan lingkaran dan garis singgung
persamaan lingkaran dan garis singgung
 
modul-matematika-lingkaran.doc
modul-matematika-lingkaran.docmodul-matematika-lingkaran.doc
modul-matematika-lingkaran.doc
 
3 lingkaran
3 lingkaran3 lingkaran
3 lingkaran
 
Persamaan lingkaran dan sifat sifatnya
Persamaan lingkaran dan sifat sifatnyaPersamaan lingkaran dan sifat sifatnya
Persamaan lingkaran dan sifat sifatnya
 
Persamaan lingkaran yang berpusat di o
Persamaan lingkaran yang berpusat di oPersamaan lingkaran yang berpusat di o
Persamaan lingkaran yang berpusat di o
 
Persamaan Lingkaran
Persamaan Lingkaran Persamaan Lingkaran
Persamaan Lingkaran
 

More from Esir R UKI Toraja

More from Esir R UKI Toraja (6)

Profil SMK Tiranus Rantetayo
Profil SMK Tiranus RantetayoProfil SMK Tiranus Rantetayo
Profil SMK Tiranus Rantetayo
 
Cara memasang pasword pada laptop
Cara memasang pasword pada laptopCara memasang pasword pada laptop
Cara memasang pasword pada laptop
 
4. kata pengantar laporan KKN 2013
4. kata pengantar laporan KKN 20134. kata pengantar laporan KKN 2013
4. kata pengantar laporan KKN 2013
 
Pinnacle studio 14
Pinnacle studio 14Pinnacle studio 14
Pinnacle studio 14
 
Makalah perbedaan analog dan digital
Makalah perbedaan analog dan digitalMakalah perbedaan analog dan digital
Makalah perbedaan analog dan digital
 
Tugas ka lkulusss
Tugas ka lkulusssTugas ka lkulusss
Tugas ka lkulusss
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 

Makalah irisan kerucut

  • 1. TENTANG DISUSUN OLEH :  NAMA : Esir Runggang  NO. STAMBUK : 201 113 050  KELAS : C1
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk bekerja bersama untuk menyelesaikan makalah ini. dimana makalah ini dengan judul “IRISAN KERUCUT”. Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada Dosen Mata Kuliah dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin... Penuslis
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG Dalam matematika, irisan kerucut adalah lokus dari semua titik yang membentuk kurva dua-dimensi, yang terbentuk oleh irisan sebuah kerucut dengan sebuah bidang. Tiga jenis kurva yang dapat terjadi adalah Parabola, Elips, dan hiperbola. Apollonius dari Perga adalah matematikawan Yunani yang pertama mempelajari irisan kerucut secara sistematik pada awal abad ke-2 SM. Jika sebuah bidang mengiris kerucut sejajar dengan satu dan hanya satu generator, maka irisannya adalah parabola. Jika bidang pengiris sejajar dengan dua generator, maka irisannya akan memotong kedua kulit dan membentuk sebuah hiperbola. Sebuah elips terjadi jika bidang pengiris tidak sejajar dengan generator mana pun. Lingkaran adalah kasus khusus dari elips, yang terbentuk jika bidang pengiris memotong semua generator dan tegak lurus sumbu kerucut. Kasus-kasus degenerasi terjadi jika bidang-bidang pengiris melalui verteks kerucut. Irisan- irisannya dapat berupa titik, garis lurus, dan dua garis lurus yang saling berpotongan. Sebuah titik terjadi jika bidang pengiris melalui verteks kerucut namun tidak memotong generator mana pun. Kasus ini merupakan elips yang terdegenerasi. Jika bidang pengiris melalui verteks kerucut, dan hanya satu generator, maka yang terjadi adalah sebuah garis lurus, dan merupakan parabola yang terdegenerasi. Sebuah hiperbola terdegenerasi terjadi jika bidang pengiris melalui verteks kerucut dan dua generator sehingga memberikan dua garis lurus yang saling berpotongan.
  • 4. BAB II IRISAN KERUCUT A. Pengertian Irisan kerucut 1. Definisi Irisan Kerucut Irisan kerucut adalah sebuah bangun datar yang diperoleh dengan cara memotong kerucut lingkaran tegak berselimut ganda menurut aturan tertentu. 2. Macam – Macam Irisan Kerucut Berdasarkan letak bidang datar yang mengirisnya, maka irisan kerucut dapat berupa titik, garis, segitiga, lingkaran, parabola, elips, dan hiperbola.  Jika bidang yang mengiris melalui puncak kerucut, maka irisan yang terbentuk berupa titik.  Jika bidang yang mengiris berimpit dengan garis pelukis kerucut, maka irisan yang terbentuk berupa sebuah garis.  Jika bidang yang mengiris melalui sumbu simetri kerucut dan tegak lurus lingkaran alas, maka irisan terbentuk berupa segitiga.  Jika bidang yang mengiris tegak lurus sumbu simetri kerucut, tetapi tidak melalui puncak, maka irisan yang terbentuk berupa lingkaran.  Jika bidang yang mengiris sejajar garis pelukis kerucut, maka irisan yang terbentuk berupa parabla.  Jika bidang yang mengiris tidak melalui puncak, tidak memotong lingkaran alas, tidak sejajar sumbu simetri maupun garis pelukis kerucut, maka irisan yang terbentuk berupa elips.  Jika bidang yang mengiris tidak melalui puncak, memotong lingkaran alas, dan tidak sejajar sumbu simetri maupun garis pelukis kerucut maka irisannya berbentuk hiperbola. B. LINGKARAN a. Pengertian lingkaran Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap satu titik tertentu. Titik tertentu disebut pusat lingkaran. Jarak yang sama disebut jari-jari lingkaran. b. Menentukan Persamaan Lingkaran 1. Persamaan Lingkaran dengan Pusat O(0,0) dan Jari-jari r Perhatikan gambar di bawah ini ! Y Persamaan dalam x dan y yang memenuhi pada Gambar di samping adalah : P(x,y) r x2 + y2 = r2 X O Kedudukan titik P(x,y) terhadap lingkaran dapat terletak pada, di dalam, ataupun di luar limgkaran. a. Jika titik P(x,y) terletak pada lingkaran, maka berlaku x2 + y2 = r2. b. Jika titik P(x,y) terletak di dalam lingkaran, maka berlaku x2 + y2 < r2. c. Jika titik P(x,y) terletak di luar lingkaran, maka berlaku x2 + y2 > r2.
  • 5. Contoh: 1. Tentukan persamaan lingkaran yang pusatnya O(0,0) dengan jari-jari 5 ! Jawab: x2 + y2 = r2  x2 + y2 = 52  x2 + y2 = 25 2. Tentukan pusat dan jari-jari lingkaran yang memenuhi persamaan x2 + y2 = 5 ! Jawab: Pusat lingkaran x2 + y2 = 5 adalah (0,0). Jari-jari r2 = 5 berarti r = 5 . 2. Persamaan Lingkaran dengan Pusat (a, b) dan Jari-jari r Y P(x,y) r (x – a)2 + (y – b)2 = r2 b (a,b) X O a Contoh: 1. Tentukan persamaan lingkaran yang berpusat di titik (3, 6) dan berjari-jari r = 7 ! Jawab: (x – a)2 + (y – b)2 = r2  (x – 3)2 + (y – 6)2 = 72  (x – a)2 + (y – b)2 = 49 2. Suatu lingkaran yang berpusat di titik (-2, 1) melalui titik (4, 9). Tentukan persamaan lingkarannya ! Jawab: Jarak kedua titik merupakan jari-jari, maka : (4 + 2)2 + (9 – 1)2 = r2  62 + 82 = r2  r2 = 100 Persamaan lingkarannya : (x – a)2 + (y – b)2 = r2 (x + 2)2 + (y – 1)2 = 100 3. Bentuk Umum Persamaan Lingkaran Jika bentuk persamaan lingkaran (x – a)2 + (y – b)2 = r2 kita jabarkan menjadi suku-suku yang paling sederhana, maka kita peroleh bentuk sebagai berikut : (x – a)2 + (y – b)2 = r2 x 2 – 2ax + a2 + y 2 – 2by + b2 = r2 x 2 + y 2 – 2ax – 2by + a2 + b2 = r2 x 2 + y 2 – 2ax – 2by + a2 + b2 - r2 = 0 atau ditulis : x 2 + y 2 + Ax + By + C = 0 Dengan : 1 1 1) Pusat lingkaran P(- A, - B) 2 2
  • 6. 1 1 2) Jari-jari lingkaran r = ( A) 2  ( B ) 2  C 2 2 Contoh: 1. Tentukan pusat dan jari-jari lingkaran x 2 + y 2 + 6x + 4y – 3 = 0 ! Jawab: 1 1 Pusat lingkaran = P(- A, - B) = P(-3, -2) 2 2 Jari-jari lingkaran : r = 32  2 2  3  9  4  3  16  4 Jadi, pusat P(-3, -2) dan jari-jari r = 4. 2. Tentukan pusat dan jari-jari lingkaran 3x 2 + 3y 2 - 4x + 8y – 1 = 0 ! Jawab: 3x 2 + 3y 2 - 4x + 8y – 1 = 0 4 8 1 x2+ y2 - x + y – = 0 3 3 3 1 1 4 8 2 4 Pusat P(- A, - B) = P( , ) = P( , ) 2 2 6 6 3 3 1 1 Jari-jari r = ( A) 2  ( B ) 2  C 2 2 2 4 1 r= ( )2  ( )2  3 3 3 23 1 r=  23 9 3 c. Persamaan Garis Singgung Lingkaran 1. Persamaan Garis Singgung Melalui Titik Pada Lingkaran dengan Pusat (0,0) Jika diketahui titik P(x1,y1) terletak pada lingkaran x2 + y2 = r2 maka persamaaan garis singgung di titik P(x1,y1) adalah : x1. x + y1. y = r2 Y P(x,y) r X O g Contoh: Sebuah lingkaran dengan persamaan x2 + y2 = 25. Titik (3, 4) pada lingkaran itu. Tentukan persamaan garis singgung lingkaran yang melalui titik (3, 4) ! Jawab: x1. x + y1. y = r2 3x + 4y = 25 2. Persamaan Garis Singgung Melalui Titik Di Luar Lingkaran Persamaan garis singgung melalui titik di luar lingkaran O(0, 0) adalah : y = mx  r m2  1
  • 7. P(a, b) Y g2 X O g1 Contoh: Tentukan persamaan garis singgung lingkaran x2 + y2 = 25 yang tegak lurus dengan garis 4x – 3y – 5 = 0 ! Jawab: Untuk x2 + y2 = 25, maka r = 5 4 Untuk 4x – 3y – 5 = 0, maka gradien m1 = 3 3 Gradien garis singgung m2 = - 4 Jadi, persamaan garis singgungnya adalah : y = m2 x  r m 2  1 3 9 y=- x5 1 4 16 3 5 y = - x  5. 4 4 3 25 3 25 y=- x+ atau y = - x - 4 4 4 4 3. Persamaan Garis Singgung Pada Lingkaran dengan Pusat (a,b) dan bergradien m Persamaan garis singgung pada lingkaran dengan pusat (a,b) dan bergradien m dirumuskan sebagai berikut : y - b = m(x – a)  r m2  1 Contoh: Tentukan persamaan garis singgung melalui titik (2,1) pada lingkaran x2 + y2 +2x –4y –5 = 0! Jawab: Pusat lingkaran x2 + y2 + 2x – 4y – 5 = 0 adalah P(-1, 2) dan jari-jari 10 , maka persamaan garis singgungnya : (x1 – a)(x – a) + (y1 – b)(y – b) = r2  (2 + 1)(x + 1) + (1 – 2)(y – 2) = 10  3(x + 1) – 1(y – 2) = 10  3x + 3 – y + 2 = 10  3x – y = 5
  • 8. d. Persamaan Garis Singgung Persekutuan Luar dan Dalam 1. Garis Singgung Persekutuan Luar (Sl) A Sl B Q R d r O P L2 L1 Panjang garis singgung persekutuan luar (Sl) antara dua lingkaran yang jari-jarinya R dan r dengan R > r, serta jarak antara kedua pusat lingkaran adalah d yaitu : Sl = d 2  (R  r) 2 Contoh: Diketahui lingkaran yang berpusat di P berjari-jari 4 cm dan lingkaran yang berpusat di Q berjari-jari 2 cm. PQ = 10 cm. Tentukan panjang garis singgung sekutu luarnya ! Jawab: S R  T   P Q Buat QT sejajar dengan SR Sl = d 2  (R  r) 2 QT = PQ2  ( PS  QR) 2 = 10 2  (4  2) 2 = 96 = 4 6 cm. 2. Garis Singgung Persekutuan Dalam (Sd) Q  M R Sd P O d r N L2 L1 Panjang garis singgung persekutuan dalam (Sd) antara dua lingkaran yang jari-jarinya R dan r dengan R > r, serta jarak antara kedua pusat lingkaran adalah d yaitu : Sl = d 2  (R  r) 2
  • 9. Contoh: Diketahui lingkaran dengan pusat O dan jari-jari 2 cm, lingkaran lain dengan pusat P dan jari-jari 1 cm, OP = 5 cm. Hitung panjang garis singgung sekutu dalamnya ! Jawab: S  R P O Q Buat PS sejajar QR Sd = d 2  (R  r) 2 PS = OP 2  (OR  RS) 2 = 5 2  (2  1) 2 = 16 = 4 cm C. PARABOLA a. Pengertian Parabola Parabola adalah tempat kedudukan titik-titik yang jaraknya ke satu titik tertentu sama dengan jaraknya ke sebuah garis tertentu (direktriks). b. Persamaan Parabola 1. Persamaan Parabola dengan Puncak O(0,0) Perhatikan gambar berikut ini ! d Y A L2 P(x,y) Q B O F(p,0) X L1 x = -p Persamaan parabola dengan titik puncak O(0,0) dan titik focus F(p,0) adalah : y2 = 4px Keterangan: - Titik O(0,0) adalah titik puncak parabola - Titik F(p,0) adalah titik fokus parabola - Garis x = -p adalah garis direktriks - Sumbu X adalah sumbu simetri
  • 10. - L1L2 adalah lactus rectum = 4p Parabola terbuka ke kanan Contoh: Diketahui peramaan parabola y2 = 16x. Tentukan koordinat puncak, koordinat focus, persamaan sumbu simetri, persamaan direktriks, dan sketsa gambarnya ! Jawab: a. koordinat puncak O(0,0) b. koordinat focus (4,0) c. sumbu simetri pada sumbu X, dengan persamaan y = 0 d. Persamaan garis direktriksnya x = -4 atau x + 4 = 0 d Y A L2 P(x,y) Q B O F(4,0) X L1 x = -4 Untuk parabola yang puncaknya di O(0,0) dan fokusnya di F(-p,0) persamaannya adalah : y2 = -4px Keterangan: - Titik O(0,0) adalah titik puncak parabola - Titik F(-p, 0) adalah titik fokus parabola - Garis x = p adalah garis direktriks - Sumbu X adalah sumbu simetri Parabola terbuka ke kiri. Untuk parabola yang puncaknya di O(0,0) dan fokusnya di F(0,p) persamaannya adalah : x2 = 4py Keterangan: - Titik O(0,0) adalah titik puncak parabola - Titik F(0, p) adalah titik fokus parabola - Garis y = -p adalah garis direktriks - Sumbu Y adalah sumbu simetri Parabola terbuka ke atas. Untuk parabola yang puncaknya di O(0,0) dan fokusnya di F(-p,0) persamaannya adalah : x2 = -4py Keterangan: - Titik O(0,0) adalah titik puncak parabola - Titik F(0, -p) adalah titik fokus parabola
  • 11. - Garis y = p adalah garis direktriks - Sumbu Y adalah sumbu simetri Parabola terbuka ke bawah. 2. Persamaan Parabola dengan Puncak P(, ) Perhatikan gambar berikut ini ! Y d A P(x,y) y= (,) F( + p, ) O X Persamaan parabola yang berpuncak di titik (, ) adalah : (y - )2 = 4p(x - ) Keterangan : - titik puncak P(, ) - titik fokus F( + p, ) - persamaan direktriks : x =  - p - persamaan sumbu simetri : y =  Parabola terbuka ke kanan. Contoh: Tentukan persamaan parabola jika titik puncaknya (2, 3) dan titik fokusnya (6, 3) ! Jawab: Puncak (2, 3) dan focus (6, 3), maka : p = 6 – 2 = 4 Persamaan parbolanya : (y - )2 = 4p(x - )  (y - 3)2 = 4.4(x - 2)  y2 – 6y + 9 = 16(x – 2)  y2 – 6y + 9 = 16x – 32  y2 – 6y – 16x + 41 = 0 Contoh: Diketahui persamaan parabola sebagai berikut : y2 + 4y – 4x + 8 = 0. Tentukan koordinat puncak , koordinat focus, persamaan sumbu simetri, persamaan direktriks, dan sketsa gambarnya ! Jawab: y2 + 4y – 4x + 8 = 0  y2 + 4y = 4x - 8  (y + 2)2 – 4 = 4x - 8  (y + 2)2 = 4x - 4  (y + 2)2 = 4(x – 1)  (y - )2 = 4p(x - ) Berarti :  = -2;  = 1; p = 1
  • 12. Jadi, koordinat puncaknya (1, -2), koordinat fokusnya ( + p, ) = (2, -2), persamaan sumbu simetrinya y = -2, dan persamaan garis direktriksnya : x =  - p  x = 1 – 1  x = 0 Grafiknya : Y 1 2 X O -1 y = -2 -2 F Untuk parabola yang berpuncak di P(, ) dan terbuka ke kiri persamaannya adalah : (y - )2 = -4p(x - ) Keterangan : - titik puncak P(, ) - titik fokus F( - p, ) - direktriks x =  + p - persamaan sumbu simetri : y =  Untuk parabola yang berpuncak di P(, ) dan terbuka ke atas persamaannya adalah : (x - ) 2 = 4p(y - ) Keterangan : - titik puncak P(, ) - titik fokus F(,  + p) - direktriks y =  - p - persamaan sumbu simetri : x =  Untuk parabola yang berpuncak di P(, ) dan terbuka ke bawah persamaannya adalah : (x - ) 2 = -4p(y - ) Keterangan : - titik puncak P(, ) - titik fokus F(, - p) - direktriks x =  + p - persamaan sumbu simetri : x =  D. ELIPS a. Pengertian Elips Elips adalah tempat kedudukan titik-titik yang jumlah jaraknya terhadap dua titik tertentu mempunyai nilai yang tetap. Kedua titik tersebut adalah titik focus / titik api. b. Persamaan Elips 1. Persamaan Elips dengan Pusat O(0,0) Perhatikan gambar di bawah ini !
  • 13. Y P(x,y) X fFF2 O F1 d2 d1 Persamaan Elips dengan Pusat di O(0,0) adalah : x2 y2 2  2  1 atau b2x2 + a2y2 = a2b2 a b Keterangan : - Pusat O(0,0) - Puncak A1(a, 0) dan A2(-a, 0) - Fokus F1(c, 0) dan F2(-c, 0) dengan a2 = b2 + c2 - Sumbu simetri : sumbu X dan sumbu Y - Sumbu simetri yang melalui titik fokus F1 dan F2 disebut sumbu utama / sumbu transversal. - Sumbu simetri yang tegak lurus sumbu utama disebut sumbu sekawan. - Sumbu utama = 2a dan sumbu sekawan = 2b a2 - Direktriks : x =  c c - Eksentrisitas : e = a x2 y2   1 merupakan persamaan elips dengan pusat O(0,0) yang sumbu panjangnya 2b b2 a2 dan sejajar sumbu Y sedang sumbu pendeknya 2a dan sejajar sumbu X. 2. Persamaan Elips dengan Pusat (, ) (x   )2 ( y   )2  1 a2 b2 Keterangan: - Pusat (, ) - Puncak A1( + a, ) dan A2( - a, ) - Fokus F1( + c, ) dan F2( - c, ) - Sumbu simetri x =  dan y =  - Sumbu panjang = 2a dan sumbu pendek = 2b a2 - Direktriks : x =   c c - Eksentrisitas : e = a
  • 14. (x   )2 ( y   )2   1 merupakan persamaan elips dengan pusat (, ) yang sumbu b2 a2 panjangnya 2b dan sejajar sumbu Y sedang sumbu pendeknya 2a dan sejajar sumbu X. Contoh: Tentukan : pusat, focus, sumbu simetri, sumbu panjang, sumbu pendek, direktriks, dan eksentrisitas dari persamaan elips berikut ini : a) 9x2 + 25y2 = 900 b) x2 + 4y2 – 4x + 24y + 4 = 0 Jawab: a) 9x2 + 25y2 = 900 x2 y2  1 100 36 a = 10, b = 6, c = 8 pusat O(0,0) Fokus (8, 0) dan (-8, 0) Sumbu simetri : sumbu X dan sumbu Y Sumbu panjang = 2a = 20 Sumbu pendek = 2b = 12 a2 100 1 Direktriks : x =  =  =  12 c 8 2 c 8 4 Eksentrisitas : e =   a 10 5 b) x2 + 4y2 – 4x + 24y + 4 = 0 (x – 2)2 – 4 + 4(y + 3)2 – 36 = -4 (x – 2)2 + 4(y + 3)2 = 36 ( x  2) 2 ( y  3) 2  1 36 9 pusat (2, -3) a = 6, b = 3, c = a 2  b 2  39  9  27  3 3 Fokus (3 3  2, -3) Sumbu simetri : x = 2 dan y = -3 Sumbu panjang = 2a = 12 Sumbu pendek = 2b = 6 a2 36 Direktriks : x =   =   2  4 3  2 c 3 3 c 3 3 1 Eksentrisitas : e =   3 a 6 2 E. HIPERBOLA a. Pengertian Hiperbola Hiperbola adalah tempat kedudukan titik-titik yang selisih jarak titik itu terhadap dua buah titik tertentu mempunyai nilai yang tetap. Kedua titik tertentu itu disebut fokus dari hiperbola. b. Persamaan Hiperbola 1. Persamaan Elips dengan Pusat O(0,0) Perhatikan gambar berikut ini !
  • 15. g2 Y g1 P X F2(-c, 0) A2 O A1 F1(c, 0) Persamaan Hiperbola dengan Pusat di O(0,0) adalah : x2 y2 2  2  1 atau b2x2 - a2y2 = a2b2 a b Keterangan : - Pusat O(0,0) - Fokus F1(c, 0) dan F2(-c, 0) dengan c2 = a2 + b2 - Titik puncak A1(a, 0) dan A2(-a, 0), selisih jarak = 2a dengan c > a a2 - Persamaan direktriks : x =  c b - Persamaan asymtot ; y =  x a y2 x2   1 merupakan persamaan hiperbola dengan pusat O(0,0) yang sumbu utama pada a2 b2 sumbu Y. Contoh: Tentukan persamaan hiperbola jika diketahui puncaknya P1(-5, 0) dan P2(5, 0) serta fokusnya F1(-8, 0) dan F2(8, 0) ! Jawab: Puncak (5, 0), maka a = 5 Fokus (8, 0), maka c = 8 b2 = c2 – a2 = 64 -25 = 39 x2 y2 Persamaan hiperbola :  1 25 39 Contoh: x2 y2 Diketahui hiperbola dengan persamaan   1. 64 36 Tentukan : a) Koordinat puncak d) persamaan garis asymtot b) Koordinat fokus e) Sketsa grafiknya c) Persamaan garis direktriks Jawab: x2 y2 Hiperbola   1 , berarti : 64 36 a2 = 64  a =8 b2 = 36  b =6 c = a 2  b 2  64  36  10 a) Koordinat puncaknya (8, 0) dan (-8, 0) b) Titik fokusnya (10, 0) dan (-10, 0)
  • 16. a2 64 c) Persamaan garis direktriknya: x =  x=  c 10 b 6 d) Persamaan garis asymtot : y =  x  y =  x a 8 e) Grafiknya : Y 6 X F2(-10, 0) A2 (-8,0) O A1(8,0) F1(10, 0) -6 F. Persamaan Hiperbola dengan Pusat (, ) (x   )2 ( y   )2  1 a2 b2 Keterangan: - Pusat (, ) - Titik puncak A1( + a, ) dan A2( - a, ) - Fokus F1( + c, ) dan F2( - c, ) - Sumbu utama y =  dan sumbu sekawan x =  a2 - Direktriks : x =   c c - Eksentrisitas : e = a b - Asymtot : (y - ) =  (x - ) a ( y   )2 (x   )2   1 merupakan persamaan hiperbola dengan pusat (, ) dan sumbu a2 b2 utama sejajar sumbu Y. Contoh: Diketahui hiperbola dengan persamaan dalam bentuk umum sebagai berikut : 9x2 – 16y2 – 18x – 64y – 199 = 0. Tentukan : a) Koordinat titik pusat d) persamaan garis asymtot b) Koordinat titik focus e) Sketsa grafiknya c) Koordinat titik puncak Jawab: Bentuk persamaan diubah ke dalam bentuk umum : 9x2 – 16y2 – 18x – 64y – 199 = 0  9x2 – 18x – 16y2 – 64y = 199  9(x2 – 2x) – 16(y2 + 4y) = 199  9(x – 1)2 – 9 – 16(y + 2)2 + 64 = 199  9(x – 1)2 – 16(y + 2)2 = 199 + 9 - 64  9(x – 1)2 – 16(y + 2)2 = 144 ( x  1) 2 ( y  2) 2   1 16 9
  • 17. (x   )2 ( y   )2 Bandingkan dengan  1 a2 b2 Diperoleh:  = 1 dan  = -2 a2 = 16  a = 4 b2 = 9  b = 3 c = a 2  b 2  16  9  5 a) Koordinat titik pusat (1, -2) b) Koordinat puncak (  a, ) = (5, -2) dan (-3, -2) c) Koordinat fokus (  c, ) = (6, -2) dan (-4, -2) d) Persamaan asymtot : b 4 (y - ) =  (x - )  (y + 2) =  (x - 1) a 3 e) Grafiknya: Y O X F2(-4,-2) A2 (-3,-2) A1(5,-2) F1(6,-2)
  • 18. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Irisan kerucut adalah lokus dari semua titik yang membentuk kurva duadimensi, yang terbentuk oleh irisan sebuah kerucut dengan sebuah bidang. Empat jenis yang dapat terjadi adalah Lingkaran, Parabola, Elips, dan Hiperbola. Jika sebuah bidang mengiris kerucut sejajar dengan satu dan hanya satu generator, maka irisannya adalah parabola. Jika bidang pengiris sejajar dengan dua generator, maka irisannya akan memotong kedua kulit dan membentuk sebuah hiperbola. Sebuah elips terjadi jika bidang pengiris tidak sejajar dengan generator mana pun. Lingkaran adalah kasus khusus dari elips, yang terbentuk jika bidang pengiris memotong semua generator dan tegak lurus sumbu kerucut. Lingkaran didefinisikan sebagai tempat kedudukan atau lokus titik-titik P(x,y) yang jaraknya r sampai suatu titik M yang dinamakan pusat lingkaran adalah sama. Elips adalah tempat kedudukan titik-titik yang jumlah jaraknya terhadap dua titik tertentu adalah tetap, kedua titik tertentu itu disebut titik focus. Parabola adalah tempat kedudukan titik-titik yang jaraknya sama terhadap suatu titik tertentu dan garis tertentu. Titik –tertentu itu disebut titik api ( fokus ) dan garis tertentu itu disebut direktriks. Hiperbola adalah tempat kedudukan titik-titik yang selisih jaraknya terhadap dua titik tertentu adalah tetap, kedua titik tertentu
  • 19. DAFTAR PUSTAKA  Purcell, dkk. 2004. Kalkulus jilid 2. Jakarta : Erlangga.  Maman Suherman. 1986. Geometri Analitik Datar. Jakarta : Karunika.  Leithold, dkk. 1993. Kalkulus dan Ilmu Ukur Analitik. Jakarta : Erlangga.  http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|  id&u=http://www.algebralab.org/lessons/lesson.aspx%3Ffile  %3DAlgebra_conics_circle.xml  http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|  id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Hyperbola  http://id.wikipedia.org/wiki/Irisan_kerucut  http://id.wikipedia.org/wiki/Elips  http://id.wikipedia.org/wiki/Parabola  http://dartono.multiply.com/journal/item/10