SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
MAKALAH TAFSIR, TA’WIL DAN TERJEMAHAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunian-
Nya kepada kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Didalam makalah ini
kami membahas tentang Tafsir, Ta‟wil, dan Terjemah Al-Qur‟an .
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan baik
dari segi isi maupun dalam penyajian materinya. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang sifstnya membangun demi perbaikan makalah ini.
Muara Bungo, 13 Des 2013
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A. Pemahaman Tafsir 2
B. Pemahaman Ta‟wil 5
C. Pemahaman Terjemah 8
D. Klasifikasi Tafsir Bil-Ma‟tsur dan Bil-Ro‟yi 10
BAB III PENUTUP 12
Daftar Pustaka 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Oleh beberapa komunitas dalam peradaban, terutama umat Islam, Al ur‟an di anggap sebagai
kitab suci yang lengkap dan sempurna. Al Qur‟an adalah sebuah teks (dengan T besar) yang
mengatasi dan melampaui teks-teks yang lain dalam sejarah. Hal itu disebabkan Al-Qur‟an
merupakan wahyu yang diturunkan oleh Allah melalui malaikat jibril kepada umat manusia. Ruh
ke Ilahian Al-Qur‟an lah yang membuatnya tahan dari berbagai kritik dan gempuran.
Sebagai sebuah teks, Al-Qur‟an merupakan pedoman hidup bagi umat Islam. Semua hal yang
ada pada aspekk kehidupan telah diatur didalamnya. Walaupun begitu, disamping berbahasa arab
tidak dipungkiri dari ayat-ayatnya masih banyak yang besifat global. Sehingga tidak bisa
dipahami secara tekstual, untuk itu bagi orang awam untuk memahaminya perlu penerjemahan
dan penafsiran terlebih dahulu.
Dalam makalah ini kami akan memaparkan beberapa hal yang erat kaitannya untuk
memahami Al-Qur‟an. Yaitu kami akan memaparkan mengenai Tafsir, Ta‟wil dan Terjemah.
B. Rumusan Masalah
1. Pemahaman Tafsir
2. Pemahaman Ta‟wil
3. Pemahaman Terjemah
4. Klasifikasi Tafsir Bil-Ma‟sur dan Bil-Ro‟yi
BAB II
PEMBAHASAN
C. Pemahaman Tafsir
a. Pengertian
Secara etimologi tafsir ialah “keterangan” (Al-idhah) dan penjelas (Al-bayan). Tafsir adalah
mashdar dari kata kerja (fiil) “fassara”.Kata itu berasal dari akar kata kata “Al fasr” kemudian di
ubah menjadi bentuk taf‟il yaitu menjadi “Al Taftsir” yang seperti penjelas atau
keterangan.Dalam kitab Lisanul Arab disebutkan “tafsir” adalah “Al Faslul bayan”, yakni
keterangan yangb memberikan penjelasan “Fassarosy syaia” berarti “abanahu”, menjelaskan (
tafsir adalah mashdar dari kata fassara ).
Ada pula yang mengatakan “ al Fasru Kasyful mughthi”, penafsiran (Al-Fasr) adalah usaha
untuk menyingkapkan suatu yang tertutup. Ada pula yang mengatakan “ Kasiful Muradi
„anillafdzul musykili”, (mengungkapkan arti yang dimaksud dari lafal yang pelik). Juga
dikatakan bahwa kata “tafsir” itu diambil dari kata mashdar “tafsirah” yaitu sebuah sebuah nama
bagi suatu yang di pergunakan dokter untuk mengetahui suatu penyakit.
Sebagian ulama‟ berpendapat bahwa kata tafsir (fusara) adalah kata kerja yang terbalik dari
kata “safara” yang juga berarti menyingkapkan. Pembentukan kata dari al-fasr menjadi bentuk
taf‟il yakni “al-tafsir” adalah untuk menunjukan arti tafsir (banyak, sering, berbuat). Menurut Ar-
Raghib, kata “al-fasr” dan dan “as-safr” adalah sua kata yang berdekatan makna dan lafadnya.
Yang pertama untuk menunjukan arti menampakkan (menzahirkan) makna yang ma‟qul (
abstrak) sedangkan yang kedua untuk menunjukan arti menampakkan benda pada penglihatan
mata.
Dalam Al-Qur‟an dinyatakan:
Artinya:
“Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil, melainkan
Kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya”.
Menurut Al-kilby dalam At Tas-hiel Tafsir ialah mensyarahkan al Qur‟an, menerangkan
maknanya dan menjelaskan apa yang dikehendakinya dengan nashnya atau dengan isyaratnya
dengan tujuanya. Menurut az Zarkassy tafsir adalah menerangkan makna-makna al Qur‟an dan
mengeluarkan hukum-hukumnya dan hikmah-hikmahnya.
Jadi kesimpulannya tafsir ialah semacam ilmu yang membahas cara mengucapkan lafal Al-
Qur‟an dan kandungannya, hukumnya yang mengandung keterangan tentang hal – ihwal
susunannya. Dengan definisi yang ringkas tafsir ialah ilmu yang membahas tenteng hal-ihwal
Al-Qur‟anul karim, dari segi indikasinya apa yang dimaksud oleh Allah.
Para ulama telah bersepakat bahwa mempelajari tafsir itu hukumnya fardhu kifayah dan ini
termasuk salah satu dari sekian banyak ilmu agama. Al-Ishbahani berkata, karya yang paling
mulia yang dipersembahkan oleh manusia adlah tafsir Al-Qur‟an. Keistimewaan suatu karya itu
dapat ditinjau dari beberapa aspek, yaitu aspek materinya, aspek tujuannya, dan tingkat
kebutuhan terhadapnya. Karya tafsir sudah mencakup ketiga aspek ini.
Berikut ini adalah beberapa metode tafsir, yaitu:
1. Al-Tafsir al-Tahlily
Al-Tafsir al-Tahlily adalah suatu metode tafsir yang bermaksud menjelaskan kandungan ayat-
ayat al Qur‟an dari seluruh aspeknya. Di dalam tafasirnya penafsir mengikuti runtutan ayat
sebagaimana yang telah tersusun dalam mushaf. Para tafsir Tahlily ini ada yang terlalu bertele-
tele dengan uraian panjang lebar dan sebaliknya ada pula yang terlalu sederhana dan ringkas.
2. At-Tafsir al-Ijmali
Al Tafsir al Ijmali adalah suatu metode tafsir yang menafsirkan ayat-ayat al Qur‟an dengan
mengemukakan makna global. Di dalam sistematika uraianya, penafsir akaan membahas ayat
demi ayat sesuai dengan susunan yang ada di dalam mushaf, kemudian mengemukakan makna
global yang di masud oleh ayat tersebut. Makna yang di ungkapkan biasanya diletakan di dalam
rangkaian ayat-ayat ataumenurut pola-pola yang di akui oleh jumhur ulama dan mudah di
pahami oleh semua orang.
3. At-Tafsir al-Muqaran (metode perbandingan)
Tafsir al Muqaran adalah mengemukakan penafsiran ayat-ayat al Qur‟an yang di tulis oleh
sejumlah para penafsir. Disini seorang penafsir menghimpun ayat- ayat al Qur‟an, kemudian ia
mengkaji dan meneliti penafsiran sejumlah penafsir mengenai ayat tersebut mengenai kitab tafsir
mereka, apakah mereka generasi penafsir dari golongan salaf atau khalaf, dan apakah tafsir
mereka itu tafsir bil Ma‟tsur ataupun tafsir mereka adalah tafsir bil Ra‟yi.
Dari segi keluasaan penjelasannya, tafsir Al-Qur‟an dapat dibagi dua, yaitu:
1) Metode Tafsir Ijmali
Tafsir Ijmali yaitu: tarsir Al-Qur‟an yang dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur‟an hanya
dijelaskna secara global saja, tidak secara mendalam atau panjang lebar dan mudah dipahami
oleh orang awam.
2) Metode Tafsir Itrabi
Tafsir Itrab, yaitu kitab tafsir Al-Qur‟an yang dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur‟an dilakukan
secara detail dan terperinci serta uaraian-uraian yang panjang lebar sehingga menjadi jelas dan
terang.
E. Pemahaman Ta‟wil
Menurut bahasa Ta‟wil di ambil dari kata Awwala – Yuawwilu – Ta‟wilan : kembali kepada
asalnya.
Ada pula yang mengatakan bahwa ta‟wil berasal dari akar kata “Al „Aulu” yang berarti “Ar
Ruyu”, yaitu “kembali”. Dikatakan pula bahwa ia diambil dari kata “Al-Ayalah”, yang berarti
“As-Siya sah”, yakni mengatur, seakan-akan mengatur-atur kalimat, menimbang-nimbangnya,
membolak-balikannya untuk memperoleh arti dan maksudnya.
Adapun Ta‟wil menurut istilah ulama salaf yaitu menegaskan yang dimaksud ada dua macam,
yaitu:
1. Ta‟wil adalah menafsirkan kalimat dan menerangkan artinya, baik arti tersebut sama dengan
bunyi lahiriah kalimat tersebut ataupun berlawanan.
2. Ta‟wil adalah Esensi dari apa yang dikehendaki oleh suatu kalimat. Maka apabila kalimat itu
berupa tuntutan, maka ta‟wilnya adalah esensi dari perbuatan yang dituntut, dan jika berupa
rangkaian kalimat berita maka ta‟wilnya adalah esensi dari suatu yang diberitakan.
Takwil mengunggulkan sebagian makna ayat yang memiliki beberapa makna. Imam Suyuti
membahas maslah ini secara panjang lebar dalam kitabnya al Itqan. Dimana beliau banyak
menukilkandari beberapa pendapat para ulama yang hampir mendekati kebenaran.
Adapun mengenai arti takwil menurut istilah banyak para ulama lain memberikan
pendapatnya antara lain sebagai berikut ini :
a. Menurut Al-Jurzzani
Memalingkan suatu lafazh dari makna d‟zamirnya terhadap makna yang dikandungnya apabila
makna alternative yang dipandang sesuai dengan ketentuan Al-kitab dan As-sunnah.
b. Menurut defenisi lain
Takwil adalah mengenbalikan sesuatu kepada ghayahnya (tujuannya) yakni menerangkan apa
yang dimaksud.
c. Menurut Ulama Salaf
a) Menafsirkan dan mejelaskan makna suatu ungkapan baik yang bersesuaian dengan makna
ataupun bertentangan.
b) Hakekat yang sebenarnya yang dikehendaki suatu ungkapan.
d. Menurut Khalaf
Mengalihkan suatu lafazh dari maknanya yang rajin kepada makna yang marjun karena ada
indikasi untuk itu.
Jadi Pengertian takwil menurut istilah adalah suatu usaha untuk memahami lafazh-lafazh
(ayat-ayat) Al-Qur‟an melalui pendekatan pemahaman arti yang dikandung oleh lafazh itu.
Perbedaan Tafsir dan Ta‟wil:
1. Menurut Al-Raghib, “Tafsir lebih umum dari pada Ta‟wil, tafsir lebih banyak digunakan
untuk kata-kata dan padanannya. Ta‟wil lebih banyak digunakan dalam makna dan kalimat, juga
Ta‟wil paling sering digunakan dalam hubungannya dalam kitab Illahi, sedangkan Tafsir
digunakan baik pada kitab-kitab Illahi maupun lainnya.”
2. Menurut Al-Maturidi, “Tafsir adalah mematikan bahwa yang dimaksud dengan lafadz
adalah ini, dan kesaksian kepada Allah bahwa artinya kata itu begini. Jika tegak dalil yang pasti,
maka tafsir itu benar, jika tidak itulah Tafsir bil al-ra‟y. karena itu dilarang. Ta‟wil berarti
mentarjih (menganggap lebih kuat) satu makna diantara berbagai makna tanpa dan kepastian
kesaksian kepada Allah.”
3. Menurut Abu Thalib At-Taghlibi, “Tafsir itu menjelaskan posisi makna kata, apakah arti
sebenarnya atau kiasan. Haqiqat atau Majaz. Seperti tafsir “Shirath” sebagai jalan, “al-shayb”
sebagai hujan. Ta‟wil adalah tafsir batin dari kata; diambil dari kata awwal. Ta‟wil mwnjadi
upaya mengembalikan untuk mencapai tujuan. Jadi Ta‟wil menginformasikan hakikat yang
dimaksud dan tafsir menginformasikan petunjuk yang dimaksud.
Kita tidak akan melanjutkan polemic para ulama tentang perbedaan tafsir dan ta‟wil. Tetapi,
sebagai pengantar singkat, saya ingin menjelaskan keduanya; tanpa mengulang lagi perdebatan
para ulama. Saya mulai dengan tafsir. Jalaluddin al-Syuyuthi, pakar besar dalam ilmu-ilmu Al-
Qur‟an dan Hadits membuat definisi yang palng singkat tentang tafsir: Mengungkap makna Al-
Qur‟an dan menerangkan maksudnya.
F. Pemahaman Terjemah
a. Pengertian
Terjemah berasal dari bahasa Arab yang berarti memindahkan makna lafal ke dalam bahasa
lain. Menurut pengertian istilah ialah memindahkan pembicaraan dari satu bahasa ke dalam
bahasa lain, dengan kata lain terjemah memindahkan makna kata bahasa pertama kepada kedua.
Sedangkan pengertian tarjamah secara terminologis, sebagaimana didefinisikan oleh
Muhammad „Abd al-‟Azhim al Zarqani sebagai berikut:
Tarjamah ialah mengungkapkan makna kalam (pembicaraan) yang terkandung dalam suatu
bahasa dengan kalam yang lain dan dengan menggunakan bahasa yang lain (bukan bahasa
pertama), lengkap dengan semua makna-maknanya dan maksud-maksudnya.
Kata “terjemah” dapat dipergunakan pada dua arti:
1. Terjemah harfiyah, yaitu mengalihkan lafaz-lafaz dari satu bahasa ke dalam lafaz-lafaz yang
serupa dari bahasa lain sedemikian rupa sehingga susunan dan tertib bahasa kedua sesuai dengan
susunan dan tertib bahasa pertama.
2. Terjemah tafsiriyah atau terjemah maknawiyah, yaitu menjelaskan makna pembicaraan
dengan bahasa lain tanpa terikat dengan tertib kata-kata bahasa asal atau memperhatikan susunan
kalimatnya.
Mereka yang mempunyai pengetahuan tentang bahasa-bahasa tentu mengetahui bahwa terjemah
harfiyah dengan pengertian sebagaimana di atas tidak mungkin dapat dicapai dengan baik jika
konteks bahasa asli dan cakupan semua maknanya tetap dipertahankan. Sebab karakteristik
setiap bahasa berbeda satu dengan yang lain dalam hal tertib bagian-bagian kalimatnya.
3. Syarat-syarat terjemah
Secara umum, syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam tarjamah, baik
tarjamah harfiyah maupun tarjamah tafsiriyah adalah:
1) Penerjemah memahami tema yang terdapat dalam kedua bahasa, baik ba
2) dikehendak hasa pertama maupun bahasa terjemahnya.
3) Penerjemah memahami gaya bahasa (uslub) dan ciri-ciri khusus atau karakteristik dari
kedua bahasa tersebut.
4) Hendaknya dalam terjemahan terpenuhi semua makna dan maksud yang i oleh bahasa
pertama.
5) Hendaknya bentuk (sighat) terjemahan lepas dari bahasa pertama (ashl). Seolah-olah tidak
ada lagi bahasa pertama melekat dalam bahasa terjemah tersebut.
G. Klasifikasi Tafsir Bil-Ma‟tsur dan Bil-Ro‟yi
a. Tafsir Bi Al-Ma‟tsur
Adalah penafsiran Al-Qur‟an yang mendasarkan pada penjelasan Al-Qur‟an rasul, para
sahabat melalui ijtihadnya. Tafsir Bi Al-Ma‟tsur wajib untuk mengikuti dan diambil karena
terjaga dari penyelewengan makna kitabullah.
Jenis-jenis Tafsir Bil-Ma‟tsur:
1. Tafsir Al-Qur‟an dengan Al-Qur‟an
Penafisiran Al-Qur‟an oleh Al-Qur‟an merupakan sumber Tafsir yang tertingi. Berbagai
pertanyaan yang muncul berkenaan dengan beberapa ayat Al-Qur‟an tertentu, telah dijelaskan
oleh ayat-ayat lain di dalam kitabullah yang sama, sehingga di dalam Al-Qur‟an sendiri sudah
terangkum adanya sebuah tafsir.
2. Tafsir Al-Qur‟an dengan Sunnah
Ada sejumlah contoh penafsiran Al-Qur‟an yang dilakukan dengan Sunnah Rasul, baik yang
merupakan jawaban atas pertanyaan beliau kepada malaikat Jibril, taupun beliau atas pertanyaan
para sahabat tentang suatu hal di dalam Al-Qur‟an.
3. Tafsir Al-Qur‟an oleh Sahabat
Peringat sesudah Tafsir Al-Qur‟an denga Al-Qur‟an dan Al-Qur‟an dengan Sunnah Rasul
selanjutnya penjelasan Al-Qur‟an dengan Qaul Sahabat. Diantara sahabat yang dianggap sebagai
pakar ilmu tafsir yaitu Abu Bakar, Umar, Usman, Ali dan sebagainya.
b. Tafsir Bil-Ra‟yi
Berdasarkan pengertian ra‟yi berarti keyakinan dan ijtihad sebagaimana dapat didefinisikan
tafsir Bir-ra‟yi adalah penjelasan yang diambil berdasarkan ijtihad dan metodenya dari dalil
hukum yang ditunjukkan.
Jenis-jenis Tafsir Bil-Ra‟yi:
1. Tafsir Mahmud (yang terpuji), yaitu yang sesuai dengan sumber-sumber tafsir, aturan
syari‟ah dan bahasa Arab.
2. Tafsir Madzmum (tercela), yang disusun tanpa pengetahuan yang memadai tetang sumber-
sumber tafsir, syari‟ah, dan bahasa arab. Oleh sebab itu tafsir semacam ini semata-mata hanyalah
bedasar kepada pendapat pribadi semata, oleh sebab itu hendaknya ditolak.
BAB III
PENUTUP
Demikianlah makalah yang dapat kami buat, sebagai manusia biasa kita menyadari dalam
pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu kritik dan
saran yang bersifat konstruktif sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan
berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Al Farmawi, Abd Al Hayy, Metode Tafsir maudhu‟i, Jakarta: PT. Raja Grafindo, 1996
As Shidiqy, T.M.Hasbi, Sejarah dan Pengantar Ilmu Al Qur‟an/Tafsir, Jakarta: PT Bulan
Bintang, 1989
Masykur, Kahar, Pokok-Pokok Ulumul Qur‟an, Jakarta: Rineka cipta, 1992
www.hanny.blogdetik.com/20/04/tafsir-takwil-dan-terjemah.05/10/2010
http://muhammaddarussalam.blogspot.com/2010/03/makalah-tafsir-tawil-dan terjemah.html
Makalah Tafsir, Ta‟wil Dan Terjemah

More Related Content

What's hot

Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam
Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam IslamFiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam
Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam IslamHaristian Sahroni Putra
 
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhDaftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhSuya Yahya
 
Makalah alquran hadist
Makalah alquran hadistMakalah alquran hadist
Makalah alquran hadistRaden Sengkuni
 
berbahasa indonesia yang baik dan benar
berbahasa indonesia yang baik dan benarberbahasa indonesia yang baik dan benar
berbahasa indonesia yang baik dan benardila monica
 
Tugas power point makalah b.indo
Tugas power point makalah b.indoTugas power point makalah b.indo
Tugas power point makalah b.indoFuad Nasir
 
Kumpulan pertanyaan otonomi
Kumpulan pertanyaan otonomiKumpulan pertanyaan otonomi
Kumpulan pertanyaan otonomiArya D Ningrat
 
5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesiaErlita Marcelia II
 
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSIANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSIArief Kurniatama
 
Makalah fiqih thaharoh
Makalah  fiqih thaharohMakalah  fiqih thaharoh
Makalah fiqih thaharohfriskacaca
 
Islam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaanIslam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaanzahfath06
 
Makalah Bahasa Indonesia (Ejaan Yang Disempurnakan)
Makalah Bahasa Indonesia (Ejaan Yang Disempurnakan)Makalah Bahasa Indonesia (Ejaan Yang Disempurnakan)
Makalah Bahasa Indonesia (Ejaan Yang Disempurnakan)Ibrahim Naki
 
Makalah kebudayaan
Makalah kebudayaanMakalah kebudayaan
Makalah kebudayaanPastime.net
 
Perbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis Nabawi
Perbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis NabawiPerbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis Nabawi
Perbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis NabawiFaatihah Abwabarrizqi
 
PPT DAFTAR PUSTAKA BAHASA INDONESIA
PPT DAFTAR PUSTAKA BAHASA INDONESIAPPT DAFTAR PUSTAKA BAHASA INDONESIA
PPT DAFTAR PUSTAKA BAHASA INDONESIAHanifa Zulfitri
 

What's hot (20)

Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam
Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam IslamFiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam
Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam
 
Makalah Bahasa baku dan bahasa nonbaku
Makalah Bahasa baku dan bahasa nonbakuMakalah Bahasa baku dan bahasa nonbaku
Makalah Bahasa baku dan bahasa nonbaku
 
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhDaftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
 
Makalah alquran hadist
Makalah alquran hadistMakalah alquran hadist
Makalah alquran hadist
 
berbahasa indonesia yang baik dan benar
berbahasa indonesia yang baik dan benarberbahasa indonesia yang baik dan benar
berbahasa indonesia yang baik dan benar
 
Tugas power point makalah b.indo
Tugas power point makalah b.indoTugas power point makalah b.indo
Tugas power point makalah b.indo
 
Kebudayaan islam
Kebudayaan islamKebudayaan islam
Kebudayaan islam
 
Kumpulan pertanyaan otonomi
Kumpulan pertanyaan otonomiKumpulan pertanyaan otonomi
Kumpulan pertanyaan otonomi
 
Fiil,isim,huruf
Fiil,isim,hurufFiil,isim,huruf
Fiil,isim,huruf
 
5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia
 
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSIANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
 
Makalah fiqih thaharoh
Makalah  fiqih thaharohMakalah  fiqih thaharoh
Makalah fiqih thaharoh
 
Islam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaanIslam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaan
 
Makalah Bahasa Indonesia (Ejaan Yang Disempurnakan)
Makalah Bahasa Indonesia (Ejaan Yang Disempurnakan)Makalah Bahasa Indonesia (Ejaan Yang Disempurnakan)
Makalah Bahasa Indonesia (Ejaan Yang Disempurnakan)
 
Makalah kebudayaan
Makalah kebudayaanMakalah kebudayaan
Makalah kebudayaan
 
Perbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis Nabawi
Perbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis NabawiPerbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis Nabawi
Perbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis Nabawi
 
Makalah Zakat
Makalah ZakatMakalah Zakat
Makalah Zakat
 
Hak milik
Hak milikHak milik
Hak milik
 
PPT DAFTAR PUSTAKA BAHASA INDONESIA
PPT DAFTAR PUSTAKA BAHASA INDONESIAPPT DAFTAR PUSTAKA BAHASA INDONESIA
PPT DAFTAR PUSTAKA BAHASA INDONESIA
 
Contoh abstrak artikel ilmiah
Contoh abstrak artikel ilmiahContoh abstrak artikel ilmiah
Contoh abstrak artikel ilmiah
 

Viewers also liked

Makalah al qur'an hadist
Makalah al qur'an hadistMakalah al qur'an hadist
Makalah al qur'an hadistAgus Suyitno
 
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Khusnul Kotimah
 
Materi kuliah 2 Pengembangan Kurik 2015_Jur PAI FITK UIN Suka oleh Sukiman
Materi kuliah 2 Pengembangan Kurik 2015_Jur PAI FITK UIN Suka oleh SukimanMateri kuliah 2 Pengembangan Kurik 2015_Jur PAI FITK UIN Suka oleh Sukiman
Materi kuliah 2 Pengembangan Kurik 2015_Jur PAI FITK UIN Suka oleh Sukimansadirun
 
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARIarfian kurniawan
 
Prinsip prinsip pendidikan islam perspektif al-quran dan hadis
Prinsip prinsip pendidikan islam perspektif al-quran dan hadisPrinsip prinsip pendidikan islam perspektif al-quran dan hadis
Prinsip prinsip pendidikan islam perspektif al-quran dan hadisAchmad Arifudin
 
pengembangan kurikulum pai
pengembangan kurikulum paipengembangan kurikulum pai
pengembangan kurikulum paiRoisMansur
 
fungsi dan tujuan al-qur'an
fungsi dan tujuan al-qur'anfungsi dan tujuan al-qur'an
fungsi dan tujuan al-qur'anTri Nofita Sari
 
Buku alquran hadis_ma_10_siswa
Buku alquran hadis_ma_10_siswaBuku alquran hadis_ma_10_siswa
Buku alquran hadis_ma_10_siswanutamania
 
Rukun Islam (Contoh Media Pembelajaran PAI)
Rukun Islam (Contoh Media Pembelajaran PAI)Rukun Islam (Contoh Media Pembelajaran PAI)
Rukun Islam (Contoh Media Pembelajaran PAI)Nur Putri Maulidia
 

Viewers also liked (11)

Makalah al qur'an hadist
Makalah al qur'an hadistMakalah al qur'an hadist
Makalah al qur'an hadist
 
Makalah Qurdits
Makalah QurditsMakalah Qurdits
Makalah Qurdits
 
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
 
Materi kuliah 2 Pengembangan Kurik 2015_Jur PAI FITK UIN Suka oleh Sukiman
Materi kuliah 2 Pengembangan Kurik 2015_Jur PAI FITK UIN Suka oleh SukimanMateri kuliah 2 Pengembangan Kurik 2015_Jur PAI FITK UIN Suka oleh Sukiman
Materi kuliah 2 Pengembangan Kurik 2015_Jur PAI FITK UIN Suka oleh Sukiman
 
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
 
Membangun Peradaban Islam
Membangun Peradaban IslamMembangun Peradaban Islam
Membangun Peradaban Islam
 
Prinsip prinsip pendidikan islam perspektif al-quran dan hadis
Prinsip prinsip pendidikan islam perspektif al-quran dan hadisPrinsip prinsip pendidikan islam perspektif al-quran dan hadis
Prinsip prinsip pendidikan islam perspektif al-quran dan hadis
 
pengembangan kurikulum pai
pengembangan kurikulum paipengembangan kurikulum pai
pengembangan kurikulum pai
 
fungsi dan tujuan al-qur'an
fungsi dan tujuan al-qur'anfungsi dan tujuan al-qur'an
fungsi dan tujuan al-qur'an
 
Buku alquran hadis_ma_10_siswa
Buku alquran hadis_ma_10_siswaBuku alquran hadis_ma_10_siswa
Buku alquran hadis_ma_10_siswa
 
Rukun Islam (Contoh Media Pembelajaran PAI)
Rukun Islam (Contoh Media Pembelajaran PAI)Rukun Islam (Contoh Media Pembelajaran PAI)
Rukun Islam (Contoh Media Pembelajaran PAI)
 

Similar to Makalah al quran hadist

Method of Tafsir
Method of TafsirMethod of Tafsir
Method of TafsirHakim Ahma
 
TAFSIR BI AL-MA'TSUR DAN TAFSIR BI AL-RA'YI
TAFSIR BI AL-MA'TSUR DAN TAFSIR BI AL-RA'YITAFSIR BI AL-MA'TSUR DAN TAFSIR BI AL-RA'YI
TAFSIR BI AL-MA'TSUR DAN TAFSIR BI AL-RA'YIMuhammad Rizaki
 
20140306100342 modul unit 1 5 (1)
20140306100342 modul unit 1 5 (1)20140306100342 modul unit 1 5 (1)
20140306100342 modul unit 1 5 (1)Sukor Bakar
 
Makalah Muhkam Mutasyabih
Makalah Muhkam MutasyabihMakalah Muhkam Mutasyabih
Makalah Muhkam Mutasyabihazzaazza50746
 
Kaidah kaidah yang dibutuhkan oleh mufassir
Kaidah kaidah yang dibutuhkan oleh mufassirKaidah kaidah yang dibutuhkan oleh mufassir
Kaidah kaidah yang dibutuhkan oleh mufassirDarmansyaD
 
94-Article Text-229-1-10-20151121.pdf
94-Article Text-229-1-10-20151121.pdf94-Article Text-229-1-10-20151121.pdf
94-Article Text-229-1-10-20151121.pdfLintangLining
 

Similar to Makalah al quran hadist (20)

Method of Tafsir
Method of TafsirMethod of Tafsir
Method of Tafsir
 
MAKALAH TAFSIR TAHLI
MAKALAH TAFSIR TAHLIMAKALAH TAFSIR TAHLI
MAKALAH TAFSIR TAHLI
 
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Murni. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Murni. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Murni. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Murni. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
 
Tafsir
TafsirTafsir
Tafsir
 
Makalah metodologi
Makalah metodologiMakalah metodologi
Makalah metodologi
 
TAFSIR BI AL-MA'TSUR DAN TAFSIR BI AL-RA'YI
TAFSIR BI AL-MA'TSUR DAN TAFSIR BI AL-RA'YITAFSIR BI AL-MA'TSUR DAN TAFSIR BI AL-RA'YI
TAFSIR BI AL-MA'TSUR DAN TAFSIR BI AL-RA'YI
 
20140306100342 modul unit 1 5 (1)
20140306100342 modul unit 1 5 (1)20140306100342 modul unit 1 5 (1)
20140306100342 modul unit 1 5 (1)
 
Konsep ulum al quran
Konsep ulum al quranKonsep ulum al quran
Konsep ulum al quran
 
Ma'ani al-quran
Ma'ani al-quranMa'ani al-quran
Ma'ani al-quran
 
Jenis tafsir
Jenis tafsirJenis tafsir
Jenis tafsir
 
Bab dua
Bab duaBab dua
Bab dua
 
Makalah Muhkam Mutasyabih
Makalah Muhkam MutasyabihMakalah Muhkam Mutasyabih
Makalah Muhkam Mutasyabih
 
Bab dua
Bab duaBab dua
Bab dua
 
TUGAS TAFSIR TEMATIK-2 OLEH Agung Setiawan. SM IV-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS TAFSIR TEMATIK-2 OLEH Agung Setiawan. SM IV-B FDK UINSU 2019/2020TUGAS TAFSIR TEMATIK-2 OLEH Agung Setiawan. SM IV-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS TAFSIR TEMATIK-2 OLEH Agung Setiawan. SM IV-B FDK UINSU 2019/2020
 
Fungsi tafsir tarbawi
Fungsi tafsir tarbawiFungsi tafsir tarbawi
Fungsi tafsir tarbawi
 
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK PMI OLEH Kokoh Yeri Kustioro. SM II PMI-A FDK UINSU 20...
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK PMI OLEH Kokoh Yeri Kustioro. SM II PMI-A FDK UINSU 20...TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK PMI OLEH Kokoh Yeri Kustioro. SM II PMI-A FDK UINSU 20...
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK PMI OLEH Kokoh Yeri Kustioro. SM II PMI-A FDK UINSU 20...
 
Al qur’an dan tafsir
Al qur’an dan tafsirAl qur’an dan tafsir
Al qur’an dan tafsir
 
Kaidah kaidah yang dibutuhkan oleh mufassir
Kaidah kaidah yang dibutuhkan oleh mufassirKaidah kaidah yang dibutuhkan oleh mufassir
Kaidah kaidah yang dibutuhkan oleh mufassir
 
94-Article Text-229-1-10-20151121.pdf
94-Article Text-229-1-10-20151121.pdf94-Article Text-229-1-10-20151121.pdf
94-Article Text-229-1-10-20151121.pdf
 
Pengertian ulumul qur
Pengertian ulumul  qurPengertian ulumul  qur
Pengertian ulumul qur
 

Makalah al quran hadist

  • 1. MAKALAH TAFSIR, TA’WIL DAN TERJEMAHAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunian- Nya kepada kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Didalam makalah ini kami membahas tentang Tafsir, Ta‟wil, dan Terjemah Al-Qur‟an . Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan baik dari segi isi maupun dalam penyajian materinya. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifstnya membangun demi perbaikan makalah ini. Muara Bungo, 13 Des 2013
  • 2. DAFTAR ISI Halaman Judul i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Rumusan Masalah 1 BAB II PEMBAHASAN 2 A. Pemahaman Tafsir 2 B. Pemahaman Ta‟wil 5 C. Pemahaman Terjemah 8 D. Klasifikasi Tafsir Bil-Ma‟tsur dan Bil-Ro‟yi 10 BAB III PENUTUP 12 Daftar Pustaka 13
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Oleh beberapa komunitas dalam peradaban, terutama umat Islam, Al ur‟an di anggap sebagai kitab suci yang lengkap dan sempurna. Al Qur‟an adalah sebuah teks (dengan T besar) yang mengatasi dan melampaui teks-teks yang lain dalam sejarah. Hal itu disebabkan Al-Qur‟an merupakan wahyu yang diturunkan oleh Allah melalui malaikat jibril kepada umat manusia. Ruh ke Ilahian Al-Qur‟an lah yang membuatnya tahan dari berbagai kritik dan gempuran. Sebagai sebuah teks, Al-Qur‟an merupakan pedoman hidup bagi umat Islam. Semua hal yang ada pada aspekk kehidupan telah diatur didalamnya. Walaupun begitu, disamping berbahasa arab tidak dipungkiri dari ayat-ayatnya masih banyak yang besifat global. Sehingga tidak bisa dipahami secara tekstual, untuk itu bagi orang awam untuk memahaminya perlu penerjemahan dan penafsiran terlebih dahulu. Dalam makalah ini kami akan memaparkan beberapa hal yang erat kaitannya untuk memahami Al-Qur‟an. Yaitu kami akan memaparkan mengenai Tafsir, Ta‟wil dan Terjemah. B. Rumusan Masalah 1. Pemahaman Tafsir 2. Pemahaman Ta‟wil 3. Pemahaman Terjemah 4. Klasifikasi Tafsir Bil-Ma‟sur dan Bil-Ro‟yi
  • 4. BAB II PEMBAHASAN C. Pemahaman Tafsir a. Pengertian Secara etimologi tafsir ialah “keterangan” (Al-idhah) dan penjelas (Al-bayan). Tafsir adalah mashdar dari kata kerja (fiil) “fassara”.Kata itu berasal dari akar kata kata “Al fasr” kemudian di ubah menjadi bentuk taf‟il yaitu menjadi “Al Taftsir” yang seperti penjelas atau keterangan.Dalam kitab Lisanul Arab disebutkan “tafsir” adalah “Al Faslul bayan”, yakni keterangan yangb memberikan penjelasan “Fassarosy syaia” berarti “abanahu”, menjelaskan ( tafsir adalah mashdar dari kata fassara ). Ada pula yang mengatakan “ al Fasru Kasyful mughthi”, penafsiran (Al-Fasr) adalah usaha untuk menyingkapkan suatu yang tertutup. Ada pula yang mengatakan “ Kasiful Muradi „anillafdzul musykili”, (mengungkapkan arti yang dimaksud dari lafal yang pelik). Juga dikatakan bahwa kata “tafsir” itu diambil dari kata mashdar “tafsirah” yaitu sebuah sebuah nama bagi suatu yang di pergunakan dokter untuk mengetahui suatu penyakit. Sebagian ulama‟ berpendapat bahwa kata tafsir (fusara) adalah kata kerja yang terbalik dari kata “safara” yang juga berarti menyingkapkan. Pembentukan kata dari al-fasr menjadi bentuk taf‟il yakni “al-tafsir” adalah untuk menunjukan arti tafsir (banyak, sering, berbuat). Menurut Ar- Raghib, kata “al-fasr” dan dan “as-safr” adalah sua kata yang berdekatan makna dan lafadnya. Yang pertama untuk menunjukan arti menampakkan (menzahirkan) makna yang ma‟qul ( abstrak) sedangkan yang kedua untuk menunjukan arti menampakkan benda pada penglihatan mata. Dalam Al-Qur‟an dinyatakan: Artinya: “Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil, melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya”. Menurut Al-kilby dalam At Tas-hiel Tafsir ialah mensyarahkan al Qur‟an, menerangkan maknanya dan menjelaskan apa yang dikehendakinya dengan nashnya atau dengan isyaratnya dengan tujuanya. Menurut az Zarkassy tafsir adalah menerangkan makna-makna al Qur‟an dan mengeluarkan hukum-hukumnya dan hikmah-hikmahnya.
  • 5. Jadi kesimpulannya tafsir ialah semacam ilmu yang membahas cara mengucapkan lafal Al- Qur‟an dan kandungannya, hukumnya yang mengandung keterangan tentang hal – ihwal susunannya. Dengan definisi yang ringkas tafsir ialah ilmu yang membahas tenteng hal-ihwal Al-Qur‟anul karim, dari segi indikasinya apa yang dimaksud oleh Allah. Para ulama telah bersepakat bahwa mempelajari tafsir itu hukumnya fardhu kifayah dan ini termasuk salah satu dari sekian banyak ilmu agama. Al-Ishbahani berkata, karya yang paling mulia yang dipersembahkan oleh manusia adlah tafsir Al-Qur‟an. Keistimewaan suatu karya itu dapat ditinjau dari beberapa aspek, yaitu aspek materinya, aspek tujuannya, dan tingkat kebutuhan terhadapnya. Karya tafsir sudah mencakup ketiga aspek ini. Berikut ini adalah beberapa metode tafsir, yaitu: 1. Al-Tafsir al-Tahlily Al-Tafsir al-Tahlily adalah suatu metode tafsir yang bermaksud menjelaskan kandungan ayat- ayat al Qur‟an dari seluruh aspeknya. Di dalam tafasirnya penafsir mengikuti runtutan ayat sebagaimana yang telah tersusun dalam mushaf. Para tafsir Tahlily ini ada yang terlalu bertele- tele dengan uraian panjang lebar dan sebaliknya ada pula yang terlalu sederhana dan ringkas. 2. At-Tafsir al-Ijmali Al Tafsir al Ijmali adalah suatu metode tafsir yang menafsirkan ayat-ayat al Qur‟an dengan mengemukakan makna global. Di dalam sistematika uraianya, penafsir akaan membahas ayat demi ayat sesuai dengan susunan yang ada di dalam mushaf, kemudian mengemukakan makna global yang di masud oleh ayat tersebut. Makna yang di ungkapkan biasanya diletakan di dalam rangkaian ayat-ayat ataumenurut pola-pola yang di akui oleh jumhur ulama dan mudah di pahami oleh semua orang. 3. At-Tafsir al-Muqaran (metode perbandingan) Tafsir al Muqaran adalah mengemukakan penafsiran ayat-ayat al Qur‟an yang di tulis oleh sejumlah para penafsir. Disini seorang penafsir menghimpun ayat- ayat al Qur‟an, kemudian ia mengkaji dan meneliti penafsiran sejumlah penafsir mengenai ayat tersebut mengenai kitab tafsir mereka, apakah mereka generasi penafsir dari golongan salaf atau khalaf, dan apakah tafsir mereka itu tafsir bil Ma‟tsur ataupun tafsir mereka adalah tafsir bil Ra‟yi. Dari segi keluasaan penjelasannya, tafsir Al-Qur‟an dapat dibagi dua, yaitu: 1) Metode Tafsir Ijmali
  • 6. Tafsir Ijmali yaitu: tarsir Al-Qur‟an yang dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur‟an hanya dijelaskna secara global saja, tidak secara mendalam atau panjang lebar dan mudah dipahami oleh orang awam. 2) Metode Tafsir Itrabi Tafsir Itrab, yaitu kitab tafsir Al-Qur‟an yang dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur‟an dilakukan secara detail dan terperinci serta uaraian-uraian yang panjang lebar sehingga menjadi jelas dan terang. E. Pemahaman Ta‟wil Menurut bahasa Ta‟wil di ambil dari kata Awwala – Yuawwilu – Ta‟wilan : kembali kepada asalnya. Ada pula yang mengatakan bahwa ta‟wil berasal dari akar kata “Al „Aulu” yang berarti “Ar Ruyu”, yaitu “kembali”. Dikatakan pula bahwa ia diambil dari kata “Al-Ayalah”, yang berarti “As-Siya sah”, yakni mengatur, seakan-akan mengatur-atur kalimat, menimbang-nimbangnya, membolak-balikannya untuk memperoleh arti dan maksudnya. Adapun Ta‟wil menurut istilah ulama salaf yaitu menegaskan yang dimaksud ada dua macam, yaitu: 1. Ta‟wil adalah menafsirkan kalimat dan menerangkan artinya, baik arti tersebut sama dengan bunyi lahiriah kalimat tersebut ataupun berlawanan. 2. Ta‟wil adalah Esensi dari apa yang dikehendaki oleh suatu kalimat. Maka apabila kalimat itu berupa tuntutan, maka ta‟wilnya adalah esensi dari perbuatan yang dituntut, dan jika berupa rangkaian kalimat berita maka ta‟wilnya adalah esensi dari suatu yang diberitakan. Takwil mengunggulkan sebagian makna ayat yang memiliki beberapa makna. Imam Suyuti membahas maslah ini secara panjang lebar dalam kitabnya al Itqan. Dimana beliau banyak menukilkandari beberapa pendapat para ulama yang hampir mendekati kebenaran. Adapun mengenai arti takwil menurut istilah banyak para ulama lain memberikan pendapatnya antara lain sebagai berikut ini : a. Menurut Al-Jurzzani
  • 7. Memalingkan suatu lafazh dari makna d‟zamirnya terhadap makna yang dikandungnya apabila makna alternative yang dipandang sesuai dengan ketentuan Al-kitab dan As-sunnah. b. Menurut defenisi lain Takwil adalah mengenbalikan sesuatu kepada ghayahnya (tujuannya) yakni menerangkan apa yang dimaksud. c. Menurut Ulama Salaf a) Menafsirkan dan mejelaskan makna suatu ungkapan baik yang bersesuaian dengan makna ataupun bertentangan. b) Hakekat yang sebenarnya yang dikehendaki suatu ungkapan. d. Menurut Khalaf Mengalihkan suatu lafazh dari maknanya yang rajin kepada makna yang marjun karena ada indikasi untuk itu. Jadi Pengertian takwil menurut istilah adalah suatu usaha untuk memahami lafazh-lafazh (ayat-ayat) Al-Qur‟an melalui pendekatan pemahaman arti yang dikandung oleh lafazh itu. Perbedaan Tafsir dan Ta‟wil: 1. Menurut Al-Raghib, “Tafsir lebih umum dari pada Ta‟wil, tafsir lebih banyak digunakan untuk kata-kata dan padanannya. Ta‟wil lebih banyak digunakan dalam makna dan kalimat, juga Ta‟wil paling sering digunakan dalam hubungannya dalam kitab Illahi, sedangkan Tafsir digunakan baik pada kitab-kitab Illahi maupun lainnya.” 2. Menurut Al-Maturidi, “Tafsir adalah mematikan bahwa yang dimaksud dengan lafadz adalah ini, dan kesaksian kepada Allah bahwa artinya kata itu begini. Jika tegak dalil yang pasti, maka tafsir itu benar, jika tidak itulah Tafsir bil al-ra‟y. karena itu dilarang. Ta‟wil berarti mentarjih (menganggap lebih kuat) satu makna diantara berbagai makna tanpa dan kepastian kesaksian kepada Allah.” 3. Menurut Abu Thalib At-Taghlibi, “Tafsir itu menjelaskan posisi makna kata, apakah arti sebenarnya atau kiasan. Haqiqat atau Majaz. Seperti tafsir “Shirath” sebagai jalan, “al-shayb” sebagai hujan. Ta‟wil adalah tafsir batin dari kata; diambil dari kata awwal. Ta‟wil mwnjadi upaya mengembalikan untuk mencapai tujuan. Jadi Ta‟wil menginformasikan hakikat yang dimaksud dan tafsir menginformasikan petunjuk yang dimaksud.
  • 8. Kita tidak akan melanjutkan polemic para ulama tentang perbedaan tafsir dan ta‟wil. Tetapi, sebagai pengantar singkat, saya ingin menjelaskan keduanya; tanpa mengulang lagi perdebatan para ulama. Saya mulai dengan tafsir. Jalaluddin al-Syuyuthi, pakar besar dalam ilmu-ilmu Al- Qur‟an dan Hadits membuat definisi yang palng singkat tentang tafsir: Mengungkap makna Al- Qur‟an dan menerangkan maksudnya. F. Pemahaman Terjemah a. Pengertian Terjemah berasal dari bahasa Arab yang berarti memindahkan makna lafal ke dalam bahasa lain. Menurut pengertian istilah ialah memindahkan pembicaraan dari satu bahasa ke dalam bahasa lain, dengan kata lain terjemah memindahkan makna kata bahasa pertama kepada kedua. Sedangkan pengertian tarjamah secara terminologis, sebagaimana didefinisikan oleh Muhammad „Abd al-‟Azhim al Zarqani sebagai berikut: Tarjamah ialah mengungkapkan makna kalam (pembicaraan) yang terkandung dalam suatu bahasa dengan kalam yang lain dan dengan menggunakan bahasa yang lain (bukan bahasa pertama), lengkap dengan semua makna-maknanya dan maksud-maksudnya. Kata “terjemah” dapat dipergunakan pada dua arti: 1. Terjemah harfiyah, yaitu mengalihkan lafaz-lafaz dari satu bahasa ke dalam lafaz-lafaz yang serupa dari bahasa lain sedemikian rupa sehingga susunan dan tertib bahasa kedua sesuai dengan susunan dan tertib bahasa pertama. 2. Terjemah tafsiriyah atau terjemah maknawiyah, yaitu menjelaskan makna pembicaraan dengan bahasa lain tanpa terikat dengan tertib kata-kata bahasa asal atau memperhatikan susunan kalimatnya. Mereka yang mempunyai pengetahuan tentang bahasa-bahasa tentu mengetahui bahwa terjemah harfiyah dengan pengertian sebagaimana di atas tidak mungkin dapat dicapai dengan baik jika konteks bahasa asli dan cakupan semua maknanya tetap dipertahankan. Sebab karakteristik setiap bahasa berbeda satu dengan yang lain dalam hal tertib bagian-bagian kalimatnya. 3. Syarat-syarat terjemah Secara umum, syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam tarjamah, baik tarjamah harfiyah maupun tarjamah tafsiriyah adalah:
  • 9. 1) Penerjemah memahami tema yang terdapat dalam kedua bahasa, baik ba 2) dikehendak hasa pertama maupun bahasa terjemahnya. 3) Penerjemah memahami gaya bahasa (uslub) dan ciri-ciri khusus atau karakteristik dari kedua bahasa tersebut. 4) Hendaknya dalam terjemahan terpenuhi semua makna dan maksud yang i oleh bahasa pertama. 5) Hendaknya bentuk (sighat) terjemahan lepas dari bahasa pertama (ashl). Seolah-olah tidak ada lagi bahasa pertama melekat dalam bahasa terjemah tersebut. G. Klasifikasi Tafsir Bil-Ma‟tsur dan Bil-Ro‟yi a. Tafsir Bi Al-Ma‟tsur Adalah penafsiran Al-Qur‟an yang mendasarkan pada penjelasan Al-Qur‟an rasul, para sahabat melalui ijtihadnya. Tafsir Bi Al-Ma‟tsur wajib untuk mengikuti dan diambil karena terjaga dari penyelewengan makna kitabullah. Jenis-jenis Tafsir Bil-Ma‟tsur: 1. Tafsir Al-Qur‟an dengan Al-Qur‟an Penafisiran Al-Qur‟an oleh Al-Qur‟an merupakan sumber Tafsir yang tertingi. Berbagai pertanyaan yang muncul berkenaan dengan beberapa ayat Al-Qur‟an tertentu, telah dijelaskan oleh ayat-ayat lain di dalam kitabullah yang sama, sehingga di dalam Al-Qur‟an sendiri sudah terangkum adanya sebuah tafsir. 2. Tafsir Al-Qur‟an dengan Sunnah Ada sejumlah contoh penafsiran Al-Qur‟an yang dilakukan dengan Sunnah Rasul, baik yang merupakan jawaban atas pertanyaan beliau kepada malaikat Jibril, taupun beliau atas pertanyaan para sahabat tentang suatu hal di dalam Al-Qur‟an. 3. Tafsir Al-Qur‟an oleh Sahabat Peringat sesudah Tafsir Al-Qur‟an denga Al-Qur‟an dan Al-Qur‟an dengan Sunnah Rasul selanjutnya penjelasan Al-Qur‟an dengan Qaul Sahabat. Diantara sahabat yang dianggap sebagai pakar ilmu tafsir yaitu Abu Bakar, Umar, Usman, Ali dan sebagainya.
  • 10. b. Tafsir Bil-Ra‟yi Berdasarkan pengertian ra‟yi berarti keyakinan dan ijtihad sebagaimana dapat didefinisikan tafsir Bir-ra‟yi adalah penjelasan yang diambil berdasarkan ijtihad dan metodenya dari dalil hukum yang ditunjukkan. Jenis-jenis Tafsir Bil-Ra‟yi: 1. Tafsir Mahmud (yang terpuji), yaitu yang sesuai dengan sumber-sumber tafsir, aturan syari‟ah dan bahasa Arab. 2. Tafsir Madzmum (tercela), yang disusun tanpa pengetahuan yang memadai tetang sumber- sumber tafsir, syari‟ah, dan bahasa arab. Oleh sebab itu tafsir semacam ini semata-mata hanyalah bedasar kepada pendapat pribadi semata, oleh sebab itu hendaknya ditolak.
  • 11. BAB III PENUTUP Demikianlah makalah yang dapat kami buat, sebagai manusia biasa kita menyadari dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
  • 12. DAFTAR PUSTAKA Al Farmawi, Abd Al Hayy, Metode Tafsir maudhu‟i, Jakarta: PT. Raja Grafindo, 1996 As Shidiqy, T.M.Hasbi, Sejarah dan Pengantar Ilmu Al Qur‟an/Tafsir, Jakarta: PT Bulan Bintang, 1989 Masykur, Kahar, Pokok-Pokok Ulumul Qur‟an, Jakarta: Rineka cipta, 1992 www.hanny.blogdetik.com/20/04/tafsir-takwil-dan-terjemah.05/10/2010 http://muhammaddarussalam.blogspot.com/2010/03/makalah-tafsir-tawil-dan terjemah.html Makalah Tafsir, Ta‟wil Dan Terjemah