SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
PEMIKIRAN GUS DUR
TERHADAP PANCASILA SEBAGAI
DASAR NEGARA
Dosen Pembimbing :
Dr.Made Pramono,M.Hum.
Dibuat oleh :
Amirah (18030174027)
LATAR BELAKANG
Abdurrahman Wahid (selanjutnya disebut Gus Dur) adalah salah satu
kyai atau ulama yang turut berperan dalam sejarah perpolitikan Indonesia,
yang secara genetik juga merupakan keturunan kiai atau ulama besar
sekaligus tokoh penting bangsa Indonesia. Seperti diketahui bersama, ia
adalah salah satu tokoh yang mendirikan organisasi keagaman bernama
Nahdlatul Ulama (NU) pada tahun 1926.
Alasan yang mendasari penulis dalam mengangkat tema tentang Gus
Dur sebagai kajian dalam makalah ini berdasarkan beberapa hal; pertama,
Gus Dur merupakan tokoh nasional dengan segenap atribut yang luar biasa;
kedua, pengaruhnya yang cukup besar, dan; ketiga, yang terpenting adalah
gagasan dan kiprahnya dalam bagi kehidupan berbangsa dan bernegara,
yang dalam hal ini adalah gagasannya mengenai Pancasila dan UUD 1945
sebagai filosofi dan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta
kiprahnya untuk mempertahanan filosofi dan dasar negara tersebut.
Sebagaimana pernyataan Gus Dur yang dikutip oleh Douglas E.
Ramage:
“Pancasila adalah serangkaian prinsip-prinsip yang bersifat lestari. Ia
memuat ide-ide yang baik tentang hidup bernegara yang mutlak
diperjuangkan. Saya akan mempertahankan Pancasila yang murni dengan
jiwa raga saya, terlepas dari kenyataan bahwa ia tidak jarang dikebiri atau
dimanipulasi, baik oleh segelintir tentara maupun sekelompok umat Islam.”
Hubungan antara Agama dan Pancasila
• Di Indonesia, dinamika perdebatan hubungan antara
Agama dan Negara tampak dominan dalam perpolitikan
nasional sejak masa perumusan dasar negara Indonesia,
sebelum akhirnya disahkannya Pancasila sebagai dasar
Negara Indonesia Merdeka.
• Mengenai pandangan Gus Dur terhadap Pancasila
sebagai dasar negara RI, sebagaimana dikutip Douglas E.
Ramage, Gus Dur mengatakan bahwa tanpa Pancasila,
negara RI tidak pernah ada. Lebih lanjut, Gus Dur
mengatakan bahwa Pancasila adalah serangkaian prinsip-
prinsip yang bersifat lestari. Ia memuat ide yang baik
tentang hidup bernegara yang mutlak diperjuangkan. Gus
Dur mengatakan bahwa dirinya akan mempertahankan
Pancasila yang murni dengan jiwa-raganya, terlepas dari
kenyataan bahwa Pancasila tidak jarang dikebiri atau
dimanipulasi.
Meski demikian, bukan berarti terdapat pertentangan antara Islam dengan
Pancasila. Menurut Gus Dur, pola hubungan antara Pancasila dan Agama tidak
boleh digambarkan sebagai pola yang bersifat polaritatif, melainkan dialogis
yang sehat, yang berjalan terus-menerus secara dinamis. Sebagaimana dikutip
Listiyono Santoso, Gus Dur mengatakan bahwa salah kalau Islam dan Pancasila
dipertentangkan, karena peranannya justru saling mengisi, mendukung dan
menutup. Keabadian Islam mendapatkan jalur konkretisasinya melalui
Pancasila, sedangkan kehadiran Pancasila itu sendiri bersumber juga pada ajaran
agama.
Dengan demikian, hubungan antara agama dan pemeluknya, menurut Gus
Dur, tidak lantas terputus karena kehadiran Pancasila sebagai ideologi negara
dan pandangan hidup bangsa. Justru pandangan hidup bangsa menentukan
bahwa warga negara harus taat kepada agama dan kepercayaannya masing-
masing.
Dalam kata pengantar untuk buku karya Einar Martahan Sitompul,
Abdurrahman Wahid mengemukakan bahwa Islam harus dipandang sebagai
aqidah dan Pancasila sebagai asas, dan keduanya mempunyai hubungan yang
saling mengisi dan kreatif, yang akan menyuburkan keduanya.
Lebih detail mengenai Agama dan Pancasila, Abdurrahman Wahid
menegaskan perlunya pembedaan di antara keduanya, yakni Islam sebagai
agama dan Pancasila sebagai ideologi negara. Pancasila didudukkan menjadi
landasan konstitusional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sedangkan
Islam menjadi aqidah dalam kehidupan kaum muslimin, dan bahwa antara
ideologi sebagai landasan konstitusional tidak dipertentangkan dengan agama,
tidak mencari penggantinya dan tidak diperlakukan sebagai agama.
Agama (Islam) dan Pancasila, menurut Gus Dur,
tidak boleh diidentikkan secara menyeluruh karena fungsi
masing-masing yang berbeda. Pancasila berfungsi
sebagai landasan hidup berbangsa dan bernegara. Dalam
keadaan yang demikian, Pancasila haruslah mewadahi
aspirasi agama dan menopang kedudukannya secara
fungsional. Agama merupakan landasan keimanan warga
masyarakat dan menjadi unsur motivatif, yang
memberikan warna spiritual kepada kegiatan mereka.
Agama menempatkan seluruh kegiatan masyarakat pada
tingkat yang tidak sekadar bersifat insidental belaka.
Dalam acuan paling dasar, menurut Gus Dur, Pancasila
berfungsi sebagai pengatur hidup manusia sebagai sebuah
kolektivitas yang disebut bangsa, sedangkan agama
memberikan kepada kolektivitas tersebut tujuan
kemasyarakatan (social purpose). Tanpa tujuan
kemasyarakatan yang jelas dan nyata, hidup bangsa
hanya berputar-putar pada siklus pertentangan antara cita
pemikiran dan kecenderungan naluri alamiah belaka.
Pemikiran Gus Dur terhadap Pancasila
sebagai Dasar Negara
“Tanpa Pancasila, negara akan bubar. Pancasila adalah
seperangkat asa dan ia akan ada selamanya. Ia adalah gagasan
tentang negara yang harus kita miliki dan perjuangkan. Dan
Pancasila ini akan saya perjuangkan dengan nyawa saya. Tidak
peduli apakah ia dikebiri oleh Angkatan Bersenjata atau
dimanipulasi umat Islam.” (Gus Dur, dalam GUS DUR dan
Negara Pancasila).
Dilontarkan pada tahun 90an, ini merupakan pernyataan
yang penuh risiko, karena pada saat itu rakyat Indonesia sudah
sangat bosan dan jenuh mendengar Pancasila yang selalu disebut
oleh pejabat-pejabat dan hampir setiap hari dipropagandakan
dalam media massa. Seolah-olah Pancasila saat itu telah menjadi
mantra pemerintahan dalam menjalankan kebijakan, dan sempat
menjadi ejekan karena semua kegiatan harus berlabelkan
Pancasila, seperti pers Pancasila, ekonomi Pancasila, bahkan
sepak bola Pancasila
Gus Dur sangat mahfum Pancasila sebagai dasar negara dalam
perjalanan historis Indonesia banyak menuai polemik dan perdebatan antara
kelompok yang pro dan kelompok yang kontra. Gus Dur juga mengakui
polemik dan perdebatan tersebut menimbulkan ketegangan. Namun
ketegangan itu disebutnya sebagai “ketegangan kreatif” yakni, sikap
kelapangan dada dan toleransi dalam lalu lintas kebangsaan yang kreatif
serta mampu memajukan dan mengembangkan kualitas bangsa Indonesia.
Menurut Gus Dur, Pancasila bukan persoalan unik dan hanya di
Indonesia. Di banyak negarapun, untuk merumuskan dan memantapkan
dasar negara ada yang mengambil jalan dialog terbuka dan dialog dengan
proses tawar-menawar yang sepi (silent bargainings). Di Indonesia yang
terjadi adalah dengan silent bargainings pada kelompok elit.Alternatif yang
diinginkan Gus Dur terkait ketegangan kreatif dalam merumuskan dan
memantapkan Pancasila sebagai dasar negara ialah kelapangan dada dan
toleransi sampai batas-batas tertentu dimana setiap kelompok tidak ada yang
merasa ada konsesi berlebihan.Paling layak disorot dan dijadikan bahan
introspeksi adalah sejarah Indonesia di masa rezim Orde Baru, dengan
demokrasi berlabel Pancasila. Di sini tampak keluwesan Gus Dur dalam
memandang demokrasi. Gus Dur menyebutkan, demokrasi itu politik yang
tak berhenti berkembang, penuh dinamika dan tak ada demokrasi yang layak
dan cocok. Tetapi yang terpenting harus setia dengan cita-cita ideal kita
yakni bebas berbicara, berpendapat, dan berbeda pendapat.
Di samping itu, tampak juga ketegasan dan komitmen Gus Dur dalam
membela Pancasila. Pancasila menurut Gus Dur sangat mungkin diselewengkan dan
disalah tafsirkan oleh kelompok tertentu. Persoalan singkatnya begini: Di kalangan
pemerintah pada rezim Orde Baru mengartikan demokrasi sebagai kelembagaan
seperti lembaga perwakilan tetapi pihak lain berbicara soal perilaku demokrasi.
Bukti ketegasan Gus Dur – selalu mengajak kembali pada Pancasila dan UUD 1945,
bahkan Gus Dur berani mempertaruhkan nyawa untuk Pancasila.
Peristiwa rezim Orde Baru terulang kembali saat ini dalam proses demokrasi
Indonesia. Demokrasi kembali dikebiri dan ditafsirkan sebagai kelembagaan seperti
lembaga perwakilan rakyat (DPR) oleh para kelompok elit. Banyak pendapat pakar
yang sangat akademis dan bahkan cenderung sulit dicerna. Padahal Gus Dur sudah
mengajarkan kepada kita untuk kembali pada Pancasila.
Rapat Akbar di Senayan yang cukup merepotkan Rezim Soeharto itu
sesungguhnya dirancang untuk menyampaikan pesan yang sifatnya khusus, yaitu
menegaskan kembali kesetiaan NU kepada Pancasila sebagai ideologi negara dan
falsafah hidup bangsa Indonesia. Dalam uraian ini saya mencoba untuk mengangkat
catatan historis yang menjadi alasan penerimaan NU terhadap Pancasila, saya juga
mencoba mengangkat uraian dari pandangan para pengamat asing terhadap
Pemikiran Gus Dur tentang Pancasila yang diyakininya sebagai jawaban kongkret
bagi kehidupan dan persatuan nasional.Dalam pandangan Abdurrahman Wahid,
Pancasila adalah sebuah kesepakatan politik yang memberi peluang bagi bangsa
Indonesia untuk mengembangkan kehidupan nasional yang sehat di dalam sebuah
negara kesatuan.
Di samping itu, tampak juga ketegasan dan komitmen Gus Dur dalam membela
Pancasila. Pancasila menurut Gus Dur sangat mungkin diselewengkan dan disalah
tafsirkan oleh kelompok tertentu. Persoalan singkatnya begini: Di kalangan pemerintah
pada rezim Orde Baru mengartikan demokrasi sebagai kelembagaan seperti lembaga
perwakilan tetapi pihak lain berbicara soal perilaku demokrasi. Bukti ketegasan Gus Dur –
selalu mengajak kembali pada Pancasila dan UUD 1945, bahkan Gus Dur berani
mempertaruhkan nyawa untuk Pancasila.
Peristiwa rezim Orde Baru terulang kembali saat ini dalam proses demokrasi
Indonesia. Demokrasi kembali dikebiri dan ditafsirkan sebagai kelembagaan seperti
lembaga perwakilan rakyat (DPR) oleh para kelompok elit. Banyak pendapat pakar yang
sangat akademis dan bahkan cenderung sulit dicerna. Padahal Gus Dur sudah mengajarkan
kepada kita untuk kembali pada Pancasila
Rapat Akbar di Senayan yang cukup merepotkan Rezim Soeharto itu sesungguhnya
dirancang untuk menyampaikan pesan yang sifatnya khusus, yaitu menegaskan kembali
kesetiaan NU kepada Pancasila sebagai ideologi negara dan falsafah hidup bangsa
Indonesia. Dalam uraian ini saya mencoba untuk mengangkat catatan historis yang
menjadi alasan penerimaan NU terhadap Pancasila, saya juga mencoba mengangkat uraian
dari pandangan para pengamat asing terhadap Pemikiran Gus Dur tentang Pancasila yang
diyakininya sebagai jawaban kongkret bagi kehidupan dan persatuan nasional.Dalam
pandangan Abdurrahman Wahid, Pancasila adalah sebuah kesepakatan politik yang
memberi peluang bagi bangsa Indonesia untuk mengembangkan kehidupan nasional yang
sehat di dalam sebuah negara kesatuan.
Pancasila melalui slogannya Bhineka Tuggal Ika, yang
berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua, mengandung
makna bahwa meskipun masyarakat Indonesia sangatlah
plural baik dari segi agama, suku bangsa, bahasa dan
sebagainya tetapi mereka diikat dan disatukan oleh sebuah
common platform (landasan hidup bersama) yakni
Pancasila.
Menurut Abdurrahman Wahid bangsa Indonesia harus
tetap berpegang kepada Pancasila. Bagi Gus Dur, Pancasila
merupakan syarat bagi demokratisasi dan perkembangan
Islam spiritual yang sehat dalam konteks nasional. Pancasila
adalah kompromi politik yang memungkinkan semua orang
Indonesia hidup bersama-sama dalam sebuah kesatuan
nasional. Pandangan seperti inilah yang menunjukkan
bahwa dalam melihat negara itu harus didasarkan pada
realitas obyektif, bukan sekedar idealisasi konseptual.
KESIMPULAN
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari pemikiran Gus
Dur terhadap Pancasila yaitu sebagai berikut :
Pertama, pandangan Gus Dur mengenai hubungan antara
agama (Islam) dan Negara masuk dalam kategori paradigma
substantif-inklusif. Secara garis besar paradigma ini tidak
menekankan formalisasi agama dalam sebuah institusi Negara.
Demikian juga dengan Gus Dur ,Gus Dur lebih menekankan
realisasi nilai-nilai agama(Islam) dalam sebuah institusi Negara
yang sudah ada tanpa harus menunggu dikembangkan/diformalkan
sebab berdasarkan fakta sejarah Islam,nabi tidak pernah
menganjurkan untuk menformalkan agama Islam atau bahkan
mendirikan Negara agama islam .
Kedua, menurut Gus Dur yang paling cocok dijadikan dasar
bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Pancasila.
Dimana tidak ada pertentangan dan tidak perlu dipertentangkan
antara agama (islam) dengan pancasila.

More Related Content

What's hot

Hegemoni dan Counter Hegemony Otoritas Tradisional: Studi Pemikiran Gender Ul...
Hegemoni dan Counter Hegemony Otoritas Tradisional: Studi Pemikiran Gender Ul...Hegemoni dan Counter Hegemony Otoritas Tradisional: Studi Pemikiran Gender Ul...
Hegemoni dan Counter Hegemony Otoritas Tradisional: Studi Pemikiran Gender Ul...InternationalJournal Ihya' 'Ulum al-Din
 
Makalah ilmu kalam final!
Makalah ilmu kalam final!Makalah ilmu kalam final!
Makalah ilmu kalam final!Amadeus Alief
 
Al qur'an dan al-hadits sebagai pedoman hidup 2
Al qur'an dan al-hadits sebagai pedoman hidup 2Al qur'an dan al-hadits sebagai pedoman hidup 2
Al qur'an dan al-hadits sebagai pedoman hidup 2Alvie Messi
 
Makalah aswaja-pak-mahmud
Makalah aswaja-pak-mahmudMakalah aswaja-pak-mahmud
Makalah aswaja-pak-mahmuddektah net
 
Dr. Hasani Ahmad Said, Diskursus Munasabah al-Quran; menyoal otentisitas alquran
Dr. Hasani Ahmad Said, Diskursus Munasabah al-Quran; menyoal otentisitas alquranDr. Hasani Ahmad Said, Diskursus Munasabah al-Quran; menyoal otentisitas alquran
Dr. Hasani Ahmad Said, Diskursus Munasabah al-Quran; menyoal otentisitas alquranHasaniahmadsaid
 
Makalah paham ahlussunnah waljama
Makalah paham ahlussunnah waljamaMakalah paham ahlussunnah waljama
Makalah paham ahlussunnah waljamaRinoputra Stain
 
tokoh pemikiran islam semasa: Fazlur rahman ( fpi ukm)
tokoh pemikiran islam semasa: Fazlur rahman ( fpi ukm)tokoh pemikiran islam semasa: Fazlur rahman ( fpi ukm)
tokoh pemikiran islam semasa: Fazlur rahman ( fpi ukm)Aina Sofieyah
 
Ahlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok Ajarannya
Ahlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok AjarannyaAhlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok Ajarannya
Ahlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok AjarannyaA Faiz
 
Arah baru metode pemikiran hukum islam
Arah baru metode pemikiran hukum islamArah baru metode pemikiran hukum islam
Arah baru metode pemikiran hukum islamRaden Aziz
 
Fikih kel 9
Fikih kel 9Fikih kel 9
Fikih kel 9Ltfltf
 
Sejarah kelahiran ilmu kalam
Sejarah kelahiran ilmu kalamSejarah kelahiran ilmu kalam
Sejarah kelahiran ilmu kalamabdullahtamlikha
 

What's hot (19)

Hegemoni dan Counter Hegemony Otoritas Tradisional: Studi Pemikiran Gender Ul...
Hegemoni dan Counter Hegemony Otoritas Tradisional: Studi Pemikiran Gender Ul...Hegemoni dan Counter Hegemony Otoritas Tradisional: Studi Pemikiran Gender Ul...
Hegemoni dan Counter Hegemony Otoritas Tradisional: Studi Pemikiran Gender Ul...
 
Makalah ilmu kalam final!
Makalah ilmu kalam final!Makalah ilmu kalam final!
Makalah ilmu kalam final!
 
Al quran dan hadits
Al quran dan haditsAl quran dan hadits
Al quran dan hadits
 
Gerakan Pemikiran Abdurrahman Wahid
Gerakan Pemikiran Abdurrahman WahidGerakan Pemikiran Abdurrahman Wahid
Gerakan Pemikiran Abdurrahman Wahid
 
Al qur'an dan al-hadits sebagai pedoman hidup 2
Al qur'an dan al-hadits sebagai pedoman hidup 2Al qur'an dan al-hadits sebagai pedoman hidup 2
Al qur'an dan al-hadits sebagai pedoman hidup 2
 
Resensi buku ilmu kalam
Resensi buku ilmu kalamResensi buku ilmu kalam
Resensi buku ilmu kalam
 
RESUME TUGAS HADIS TEMATIK. OLEH WULAN APRIL LAILI. MD-C SM V FDK UINSU 2019
RESUME TUGAS HADIS TEMATIK. OLEH WULAN APRIL LAILI. MD-C SM V FDK UINSU 2019RESUME TUGAS HADIS TEMATIK. OLEH WULAN APRIL LAILI. MD-C SM V FDK UINSU 2019
RESUME TUGAS HADIS TEMATIK. OLEH WULAN APRIL LAILI. MD-C SM V FDK UINSU 2019
 
Makalah aswaja-pak-mahmud
Makalah aswaja-pak-mahmudMakalah aswaja-pak-mahmud
Makalah aswaja-pak-mahmud
 
Dr. Hasani Ahmad Said, Diskursus Munasabah al-Quran; menyoal otentisitas alquran
Dr. Hasani Ahmad Said, Diskursus Munasabah al-Quran; menyoal otentisitas alquranDr. Hasani Ahmad Said, Diskursus Munasabah al-Quran; menyoal otentisitas alquran
Dr. Hasani Ahmad Said, Diskursus Munasabah al-Quran; menyoal otentisitas alquran
 
1.aswj perdebatan makna dan eksistensi
1.aswj perdebatan makna dan eksistensi1.aswj perdebatan makna dan eksistensi
1.aswj perdebatan makna dan eksistensi
 
Makalah paham ahlussunnah waljama
Makalah paham ahlussunnah waljamaMakalah paham ahlussunnah waljama
Makalah paham ahlussunnah waljama
 
Makalah Ilmu Kalam
Makalah Ilmu KalamMakalah Ilmu Kalam
Makalah Ilmu Kalam
 
tokoh pemikiran islam semasa: Fazlur rahman ( fpi ukm)
tokoh pemikiran islam semasa: Fazlur rahman ( fpi ukm)tokoh pemikiran islam semasa: Fazlur rahman ( fpi ukm)
tokoh pemikiran islam semasa: Fazlur rahman ( fpi ukm)
 
Kitab al ^aqidah-print3
Kitab al ^aqidah-print3Kitab al ^aqidah-print3
Kitab al ^aqidah-print3
 
Kyai dan perubahan_sosial
Kyai dan perubahan_sosialKyai dan perubahan_sosial
Kyai dan perubahan_sosial
 
Ahlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok Ajarannya
Ahlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok AjarannyaAhlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok Ajarannya
Ahlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok Ajarannya
 
Arah baru metode pemikiran hukum islam
Arah baru metode pemikiran hukum islamArah baru metode pemikiran hukum islam
Arah baru metode pemikiran hukum islam
 
Fikih kel 9
Fikih kel 9Fikih kel 9
Fikih kel 9
 
Sejarah kelahiran ilmu kalam
Sejarah kelahiran ilmu kalamSejarah kelahiran ilmu kalam
Sejarah kelahiran ilmu kalam
 

Similar to Pemikiran Gus Dur

Seandainya indonesia tanpa pancasila
Seandainya indonesia tanpa pancasilaSeandainya indonesia tanpa pancasila
Seandainya indonesia tanpa pancasilarania icha
 
Pemikiran Para Presiden RI Tentang Pancasila
Pemikiran Para Presiden RI Tentang PancasilaPemikiran Para Presiden RI Tentang Pancasila
Pemikiran Para Presiden RI Tentang PancasilaCandraAinurRofiq
 
Akibat penafsiran pancasila oleh pemimpin
Akibat penafsiran pancasila oleh pemimpinAkibat penafsiran pancasila oleh pemimpin
Akibat penafsiran pancasila oleh pemimpinAdi Pratama
 
Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaPancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaDedy Setiady
 
Pemikiran Para Presiden RI tentang Pancasila
Pemikiran Para Presiden RI tentang PancasilaPemikiran Para Presiden RI tentang Pancasila
Pemikiran Para Presiden RI tentang PancasilaCandraAinurRofiq
 
Bab 01 pemikiran politik gus dur
Bab 01 pemikiran politik gus durBab 01 pemikiran politik gus dur
Bab 01 pemikiran politik gus durmoviedz
 
KEL 1 Pancasila Sebagai Ideologi Negara.pptx
KEL 1 Pancasila Sebagai Ideologi Negara.pptxKEL 1 Pancasila Sebagai Ideologi Negara.pptx
KEL 1 Pancasila Sebagai Ideologi Negara.pptxdeanisaaliyahsubiyan
 
Membuka Kedok Tokoh Liberal NU www.kabarmakkah.com
Membuka Kedok Tokoh Liberal NU www.kabarmakkah.comMembuka Kedok Tokoh Liberal NU www.kabarmakkah.com
Membuka Kedok Tokoh Liberal NU www.kabarmakkah.comAbdul Choliq
 
2017 d febiana safira
2017 d febiana safira2017 d febiana safira
2017 d febiana safiranugrohodwic7
 
Pendidikan Pancasila - Pancasila dalam sejarah indonesia
Pendidikan Pancasila - Pancasila dalam sejarah indonesiaPendidikan Pancasila - Pancasila dalam sejarah indonesia
Pendidikan Pancasila - Pancasila dalam sejarah indonesiaTri Maulidya
 
Pancasila_sebagai_Ideologi_Negara.pptx
Pancasila_sebagai_Ideologi_Negara.pptxPancasila_sebagai_Ideologi_Negara.pptx
Pancasila_sebagai_Ideologi_Negara.pptxfitriamira4
 
Pancasila dalam refleksi.pptx
Pancasila dalam refleksi.pptxPancasila dalam refleksi.pptx
Pancasila dalam refleksi.pptxNurhasanSalim
 
Pendidikan Pancasila (Miftah'll Everafter)
Pendidikan Pancasila (Miftah'll Everafter)Pendidikan Pancasila (Miftah'll Everafter)
Pendidikan Pancasila (Miftah'll Everafter)Miftah Iqtishoduna
 
Rini Risdayanti_0125_SII_politik islam indonesia.pptx
Rini Risdayanti_0125_SII_politik islam indonesia.pptxRini Risdayanti_0125_SII_politik islam indonesia.pptx
Rini Risdayanti_0125_SII_politik islam indonesia.pptxRezzaAnandaSyafrizal
 
pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
pancasila sebagai ideologi bangsa dan negarapancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
pancasila sebagai ideologi bangsa dan negaraAbd Taj Khalwatiyah
 
Politik Islam dalam Pemikiran Mohammad Natsir.pptx
Politik Islam dalam Pemikiran Mohammad Natsir.pptxPolitik Islam dalam Pemikiran Mohammad Natsir.pptx
Politik Islam dalam Pemikiran Mohammad Natsir.pptxAdeWahyuJagoaannenkn
 

Similar to Pemikiran Gus Dur (20)

Alfaza 17060484163[1]
Alfaza 17060484163[1]Alfaza 17060484163[1]
Alfaza 17060484163[1]
 
Seandainya indonesia tanpa pancasila
Seandainya indonesia tanpa pancasilaSeandainya indonesia tanpa pancasila
Seandainya indonesia tanpa pancasila
 
Pemikiran Para Presiden RI Tentang Pancasila
Pemikiran Para Presiden RI Tentang PancasilaPemikiran Para Presiden RI Tentang Pancasila
Pemikiran Para Presiden RI Tentang Pancasila
 
Akibat penafsiran pancasila oleh pemimpin
Akibat penafsiran pancasila oleh pemimpinAkibat penafsiran pancasila oleh pemimpin
Akibat penafsiran pancasila oleh pemimpin
 
Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaPancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbuka
 
Pemikiran Para Presiden RI tentang Pancasila
Pemikiran Para Presiden RI tentang PancasilaPemikiran Para Presiden RI tentang Pancasila
Pemikiran Para Presiden RI tentang Pancasila
 
Bab 01 pemikiran politik gus dur
Bab 01 pemikiran politik gus durBab 01 pemikiran politik gus dur
Bab 01 pemikiran politik gus dur
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
 
Nurcholish madjid
Nurcholish madjidNurcholish madjid
Nurcholish madjid
 
KEL 1 Pancasila Sebagai Ideologi Negara.pptx
KEL 1 Pancasila Sebagai Ideologi Negara.pptxKEL 1 Pancasila Sebagai Ideologi Negara.pptx
KEL 1 Pancasila Sebagai Ideologi Negara.pptx
 
Tugas kwn
Tugas kwn Tugas kwn
Tugas kwn
 
Membuka Kedok Tokoh Liberal NU www.kabarmakkah.com
Membuka Kedok Tokoh Liberal NU www.kabarmakkah.comMembuka Kedok Tokoh Liberal NU www.kabarmakkah.com
Membuka Kedok Tokoh Liberal NU www.kabarmakkah.com
 
2017 d febiana safira
2017 d febiana safira2017 d febiana safira
2017 d febiana safira
 
Pendidikan Pancasila - Pancasila dalam sejarah indonesia
Pendidikan Pancasila - Pancasila dalam sejarah indonesiaPendidikan Pancasila - Pancasila dalam sejarah indonesia
Pendidikan Pancasila - Pancasila dalam sejarah indonesia
 
Pancasila_sebagai_Ideologi_Negara.pptx
Pancasila_sebagai_Ideologi_Negara.pptxPancasila_sebagai_Ideologi_Negara.pptx
Pancasila_sebagai_Ideologi_Negara.pptx
 
Pancasila dalam refleksi.pptx
Pancasila dalam refleksi.pptxPancasila dalam refleksi.pptx
Pancasila dalam refleksi.pptx
 
Pendidikan Pancasila (Miftah'll Everafter)
Pendidikan Pancasila (Miftah'll Everafter)Pendidikan Pancasila (Miftah'll Everafter)
Pendidikan Pancasila (Miftah'll Everafter)
 
Rini Risdayanti_0125_SII_politik islam indonesia.pptx
Rini Risdayanti_0125_SII_politik islam indonesia.pptxRini Risdayanti_0125_SII_politik islam indonesia.pptx
Rini Risdayanti_0125_SII_politik islam indonesia.pptx
 
pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
pancasila sebagai ideologi bangsa dan negarapancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
 
Politik Islam dalam Pemikiran Mohammad Natsir.pptx
Politik Islam dalam Pemikiran Mohammad Natsir.pptxPolitik Islam dalam Pemikiran Mohammad Natsir.pptx
Politik Islam dalam Pemikiran Mohammad Natsir.pptx
 

Recently uploaded

MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 

Recently uploaded (20)

MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 

Pemikiran Gus Dur

  • 1. PEMIKIRAN GUS DUR TERHADAP PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA Dosen Pembimbing : Dr.Made Pramono,M.Hum. Dibuat oleh : Amirah (18030174027)
  • 2. LATAR BELAKANG Abdurrahman Wahid (selanjutnya disebut Gus Dur) adalah salah satu kyai atau ulama yang turut berperan dalam sejarah perpolitikan Indonesia, yang secara genetik juga merupakan keturunan kiai atau ulama besar sekaligus tokoh penting bangsa Indonesia. Seperti diketahui bersama, ia adalah salah satu tokoh yang mendirikan organisasi keagaman bernama Nahdlatul Ulama (NU) pada tahun 1926. Alasan yang mendasari penulis dalam mengangkat tema tentang Gus Dur sebagai kajian dalam makalah ini berdasarkan beberapa hal; pertama, Gus Dur merupakan tokoh nasional dengan segenap atribut yang luar biasa; kedua, pengaruhnya yang cukup besar, dan; ketiga, yang terpenting adalah gagasan dan kiprahnya dalam bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, yang dalam hal ini adalah gagasannya mengenai Pancasila dan UUD 1945 sebagai filosofi dan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta kiprahnya untuk mempertahanan filosofi dan dasar negara tersebut. Sebagaimana pernyataan Gus Dur yang dikutip oleh Douglas E. Ramage: “Pancasila adalah serangkaian prinsip-prinsip yang bersifat lestari. Ia memuat ide-ide yang baik tentang hidup bernegara yang mutlak diperjuangkan. Saya akan mempertahankan Pancasila yang murni dengan jiwa raga saya, terlepas dari kenyataan bahwa ia tidak jarang dikebiri atau dimanipulasi, baik oleh segelintir tentara maupun sekelompok umat Islam.”
  • 3. Hubungan antara Agama dan Pancasila • Di Indonesia, dinamika perdebatan hubungan antara Agama dan Negara tampak dominan dalam perpolitikan nasional sejak masa perumusan dasar negara Indonesia, sebelum akhirnya disahkannya Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia Merdeka. • Mengenai pandangan Gus Dur terhadap Pancasila sebagai dasar negara RI, sebagaimana dikutip Douglas E. Ramage, Gus Dur mengatakan bahwa tanpa Pancasila, negara RI tidak pernah ada. Lebih lanjut, Gus Dur mengatakan bahwa Pancasila adalah serangkaian prinsip- prinsip yang bersifat lestari. Ia memuat ide yang baik tentang hidup bernegara yang mutlak diperjuangkan. Gus Dur mengatakan bahwa dirinya akan mempertahankan Pancasila yang murni dengan jiwa-raganya, terlepas dari kenyataan bahwa Pancasila tidak jarang dikebiri atau dimanipulasi.
  • 4. Meski demikian, bukan berarti terdapat pertentangan antara Islam dengan Pancasila. Menurut Gus Dur, pola hubungan antara Pancasila dan Agama tidak boleh digambarkan sebagai pola yang bersifat polaritatif, melainkan dialogis yang sehat, yang berjalan terus-menerus secara dinamis. Sebagaimana dikutip Listiyono Santoso, Gus Dur mengatakan bahwa salah kalau Islam dan Pancasila dipertentangkan, karena peranannya justru saling mengisi, mendukung dan menutup. Keabadian Islam mendapatkan jalur konkretisasinya melalui Pancasila, sedangkan kehadiran Pancasila itu sendiri bersumber juga pada ajaran agama. Dengan demikian, hubungan antara agama dan pemeluknya, menurut Gus Dur, tidak lantas terputus karena kehadiran Pancasila sebagai ideologi negara dan pandangan hidup bangsa. Justru pandangan hidup bangsa menentukan bahwa warga negara harus taat kepada agama dan kepercayaannya masing- masing. Dalam kata pengantar untuk buku karya Einar Martahan Sitompul, Abdurrahman Wahid mengemukakan bahwa Islam harus dipandang sebagai aqidah dan Pancasila sebagai asas, dan keduanya mempunyai hubungan yang saling mengisi dan kreatif, yang akan menyuburkan keduanya. Lebih detail mengenai Agama dan Pancasila, Abdurrahman Wahid menegaskan perlunya pembedaan di antara keduanya, yakni Islam sebagai agama dan Pancasila sebagai ideologi negara. Pancasila didudukkan menjadi landasan konstitusional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sedangkan Islam menjadi aqidah dalam kehidupan kaum muslimin, dan bahwa antara ideologi sebagai landasan konstitusional tidak dipertentangkan dengan agama, tidak mencari penggantinya dan tidak diperlakukan sebagai agama.
  • 5. Agama (Islam) dan Pancasila, menurut Gus Dur, tidak boleh diidentikkan secara menyeluruh karena fungsi masing-masing yang berbeda. Pancasila berfungsi sebagai landasan hidup berbangsa dan bernegara. Dalam keadaan yang demikian, Pancasila haruslah mewadahi aspirasi agama dan menopang kedudukannya secara fungsional. Agama merupakan landasan keimanan warga masyarakat dan menjadi unsur motivatif, yang memberikan warna spiritual kepada kegiatan mereka. Agama menempatkan seluruh kegiatan masyarakat pada tingkat yang tidak sekadar bersifat insidental belaka. Dalam acuan paling dasar, menurut Gus Dur, Pancasila berfungsi sebagai pengatur hidup manusia sebagai sebuah kolektivitas yang disebut bangsa, sedangkan agama memberikan kepada kolektivitas tersebut tujuan kemasyarakatan (social purpose). Tanpa tujuan kemasyarakatan yang jelas dan nyata, hidup bangsa hanya berputar-putar pada siklus pertentangan antara cita pemikiran dan kecenderungan naluri alamiah belaka.
  • 6. Pemikiran Gus Dur terhadap Pancasila sebagai Dasar Negara “Tanpa Pancasila, negara akan bubar. Pancasila adalah seperangkat asa dan ia akan ada selamanya. Ia adalah gagasan tentang negara yang harus kita miliki dan perjuangkan. Dan Pancasila ini akan saya perjuangkan dengan nyawa saya. Tidak peduli apakah ia dikebiri oleh Angkatan Bersenjata atau dimanipulasi umat Islam.” (Gus Dur, dalam GUS DUR dan Negara Pancasila). Dilontarkan pada tahun 90an, ini merupakan pernyataan yang penuh risiko, karena pada saat itu rakyat Indonesia sudah sangat bosan dan jenuh mendengar Pancasila yang selalu disebut oleh pejabat-pejabat dan hampir setiap hari dipropagandakan dalam media massa. Seolah-olah Pancasila saat itu telah menjadi mantra pemerintahan dalam menjalankan kebijakan, dan sempat menjadi ejekan karena semua kegiatan harus berlabelkan Pancasila, seperti pers Pancasila, ekonomi Pancasila, bahkan sepak bola Pancasila
  • 7. Gus Dur sangat mahfum Pancasila sebagai dasar negara dalam perjalanan historis Indonesia banyak menuai polemik dan perdebatan antara kelompok yang pro dan kelompok yang kontra. Gus Dur juga mengakui polemik dan perdebatan tersebut menimbulkan ketegangan. Namun ketegangan itu disebutnya sebagai “ketegangan kreatif” yakni, sikap kelapangan dada dan toleransi dalam lalu lintas kebangsaan yang kreatif serta mampu memajukan dan mengembangkan kualitas bangsa Indonesia. Menurut Gus Dur, Pancasila bukan persoalan unik dan hanya di Indonesia. Di banyak negarapun, untuk merumuskan dan memantapkan dasar negara ada yang mengambil jalan dialog terbuka dan dialog dengan proses tawar-menawar yang sepi (silent bargainings). Di Indonesia yang terjadi adalah dengan silent bargainings pada kelompok elit.Alternatif yang diinginkan Gus Dur terkait ketegangan kreatif dalam merumuskan dan memantapkan Pancasila sebagai dasar negara ialah kelapangan dada dan toleransi sampai batas-batas tertentu dimana setiap kelompok tidak ada yang merasa ada konsesi berlebihan.Paling layak disorot dan dijadikan bahan introspeksi adalah sejarah Indonesia di masa rezim Orde Baru, dengan demokrasi berlabel Pancasila. Di sini tampak keluwesan Gus Dur dalam memandang demokrasi. Gus Dur menyebutkan, demokrasi itu politik yang tak berhenti berkembang, penuh dinamika dan tak ada demokrasi yang layak dan cocok. Tetapi yang terpenting harus setia dengan cita-cita ideal kita yakni bebas berbicara, berpendapat, dan berbeda pendapat.
  • 8. Di samping itu, tampak juga ketegasan dan komitmen Gus Dur dalam membela Pancasila. Pancasila menurut Gus Dur sangat mungkin diselewengkan dan disalah tafsirkan oleh kelompok tertentu. Persoalan singkatnya begini: Di kalangan pemerintah pada rezim Orde Baru mengartikan demokrasi sebagai kelembagaan seperti lembaga perwakilan tetapi pihak lain berbicara soal perilaku demokrasi. Bukti ketegasan Gus Dur – selalu mengajak kembali pada Pancasila dan UUD 1945, bahkan Gus Dur berani mempertaruhkan nyawa untuk Pancasila. Peristiwa rezim Orde Baru terulang kembali saat ini dalam proses demokrasi Indonesia. Demokrasi kembali dikebiri dan ditafsirkan sebagai kelembagaan seperti lembaga perwakilan rakyat (DPR) oleh para kelompok elit. Banyak pendapat pakar yang sangat akademis dan bahkan cenderung sulit dicerna. Padahal Gus Dur sudah mengajarkan kepada kita untuk kembali pada Pancasila. Rapat Akbar di Senayan yang cukup merepotkan Rezim Soeharto itu sesungguhnya dirancang untuk menyampaikan pesan yang sifatnya khusus, yaitu menegaskan kembali kesetiaan NU kepada Pancasila sebagai ideologi negara dan falsafah hidup bangsa Indonesia. Dalam uraian ini saya mencoba untuk mengangkat catatan historis yang menjadi alasan penerimaan NU terhadap Pancasila, saya juga mencoba mengangkat uraian dari pandangan para pengamat asing terhadap Pemikiran Gus Dur tentang Pancasila yang diyakininya sebagai jawaban kongkret bagi kehidupan dan persatuan nasional.Dalam pandangan Abdurrahman Wahid, Pancasila adalah sebuah kesepakatan politik yang memberi peluang bagi bangsa Indonesia untuk mengembangkan kehidupan nasional yang sehat di dalam sebuah negara kesatuan.
  • 9. Di samping itu, tampak juga ketegasan dan komitmen Gus Dur dalam membela Pancasila. Pancasila menurut Gus Dur sangat mungkin diselewengkan dan disalah tafsirkan oleh kelompok tertentu. Persoalan singkatnya begini: Di kalangan pemerintah pada rezim Orde Baru mengartikan demokrasi sebagai kelembagaan seperti lembaga perwakilan tetapi pihak lain berbicara soal perilaku demokrasi. Bukti ketegasan Gus Dur – selalu mengajak kembali pada Pancasila dan UUD 1945, bahkan Gus Dur berani mempertaruhkan nyawa untuk Pancasila. Peristiwa rezim Orde Baru terulang kembali saat ini dalam proses demokrasi Indonesia. Demokrasi kembali dikebiri dan ditafsirkan sebagai kelembagaan seperti lembaga perwakilan rakyat (DPR) oleh para kelompok elit. Banyak pendapat pakar yang sangat akademis dan bahkan cenderung sulit dicerna. Padahal Gus Dur sudah mengajarkan kepada kita untuk kembali pada Pancasila Rapat Akbar di Senayan yang cukup merepotkan Rezim Soeharto itu sesungguhnya dirancang untuk menyampaikan pesan yang sifatnya khusus, yaitu menegaskan kembali kesetiaan NU kepada Pancasila sebagai ideologi negara dan falsafah hidup bangsa Indonesia. Dalam uraian ini saya mencoba untuk mengangkat catatan historis yang menjadi alasan penerimaan NU terhadap Pancasila, saya juga mencoba mengangkat uraian dari pandangan para pengamat asing terhadap Pemikiran Gus Dur tentang Pancasila yang diyakininya sebagai jawaban kongkret bagi kehidupan dan persatuan nasional.Dalam pandangan Abdurrahman Wahid, Pancasila adalah sebuah kesepakatan politik yang memberi peluang bagi bangsa Indonesia untuk mengembangkan kehidupan nasional yang sehat di dalam sebuah negara kesatuan.
  • 10. Pancasila melalui slogannya Bhineka Tuggal Ika, yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua, mengandung makna bahwa meskipun masyarakat Indonesia sangatlah plural baik dari segi agama, suku bangsa, bahasa dan sebagainya tetapi mereka diikat dan disatukan oleh sebuah common platform (landasan hidup bersama) yakni Pancasila. Menurut Abdurrahman Wahid bangsa Indonesia harus tetap berpegang kepada Pancasila. Bagi Gus Dur, Pancasila merupakan syarat bagi demokratisasi dan perkembangan Islam spiritual yang sehat dalam konteks nasional. Pancasila adalah kompromi politik yang memungkinkan semua orang Indonesia hidup bersama-sama dalam sebuah kesatuan nasional. Pandangan seperti inilah yang menunjukkan bahwa dalam melihat negara itu harus didasarkan pada realitas obyektif, bukan sekedar idealisasi konseptual.
  • 11. KESIMPULAN Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari pemikiran Gus Dur terhadap Pancasila yaitu sebagai berikut : Pertama, pandangan Gus Dur mengenai hubungan antara agama (Islam) dan Negara masuk dalam kategori paradigma substantif-inklusif. Secara garis besar paradigma ini tidak menekankan formalisasi agama dalam sebuah institusi Negara. Demikian juga dengan Gus Dur ,Gus Dur lebih menekankan realisasi nilai-nilai agama(Islam) dalam sebuah institusi Negara yang sudah ada tanpa harus menunggu dikembangkan/diformalkan sebab berdasarkan fakta sejarah Islam,nabi tidak pernah menganjurkan untuk menformalkan agama Islam atau bahkan mendirikan Negara agama islam . Kedua, menurut Gus Dur yang paling cocok dijadikan dasar bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Pancasila. Dimana tidak ada pertentangan dan tidak perlu dipertentangkan antara agama (islam) dengan pancasila.