Makalah ini membahas tentang pengertian Pancasila menurut pemikiran Nurcholish Madjid, Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, dan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Nurcholish Madjid menganggap Pancasila sebagai ideologi terbuka dan dinamis yang dapat menjadi titik temu berbagai agama. Pancasila juga dijadikan sebagai pandangan hidup bangsa dalam mengatur kehidupan bermasyarakat. Terdap
1. MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA
PENGERTIAN PANCASILA
MENURUT PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID
Oleh :
Alfaza Putri Isabella
17060484163
PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2018
2. KATA PENGANTAR
Segala puji bagi ALLAH SWT, karena atas nikmat dan hidayahnya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya, makalah Pendidikan Pancasila , “ Pancasila
menurut pemikiran Nurcholish Madjid ” Pancasila yang sering kita dengar atau yang sering kita
ucapkan dalam kegiatan peringtan-peringatan Nasional, dan sebagainya.
Harapan kami dalam pembuatan makalah ini dapat membantu mahasiswa dalam
pembelajaran serta mampu memberi kontribusi yang lebih baik bagi mahasiswa dan dosen.
Penyusun menyadari bahwa baik isi maupun cara penyusunan makalah ini belum sempurna, maka
dari itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk langkah penulisan
berikutnya.
Demikianlah mudah-mudahan makalah ini berguna dan dapat dimanfaatkan sebaik-
baiknya.
Surabaya , 18 Februari 2018
Penyusun
3. DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ……………………………………………….. i
DAFTAR ISI …………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………. … 1
A. Latar Belakang ………………………………………….. … 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………….. 1
C. Tujuan ………………………………………………………. 1
D. Manfaat ……………………………………………………... 2
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………. 3
A. Pancasila dalam Pemikiran Nurcholish Madjid …………….. 3
B. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Indonesia ……………………………………………………….. 5
A. C. Nilai-nilai Pancasila …………………………………………. 6
BAB III PENUTUP ……………………………………………………... 10
A. Simpulan ……………………………………………………... 10
B. Saran ………………………………………………………….. 10
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………. 11
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila dalam perjalanan bangsa Indonesia bukan sesuatu yang baru, melainkan sudah
lama dikenal sebagai bagian dalam nilai-nilai budaya kehidupan bangsa Indonesia. Kemudia nilai-
nilai tersebut dirumuskan sebagai dasar Negara Indonesia. Artinya, Pancasila digali dan berasal
dari nilai-nilai pandangan hidup masyarakat Indonesia.
Pancasila sebagai dasar negara berfungsi sebagai pokok pangkal bagi warga negara
Indonesia dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Terdapat lima
sila dalam Pancasila, setiap silanya memiliki nilai-nilai tersendiri. Nilai-nilai tersebut sekaligus
sebagai jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia. Nilai Pancasila berkembang sebagai nilai dasar
dan puncak budaya bangsa yang dirumuskan dan ditetapkan melalui pemikiran para tokoh bangsa
sebagai dasar negara dan pandangan hidup.
Pancasila sebagai dasar negara menjadi perjanjian luhur bangsa yang perlu dijunjung
tinggi. Bangsa Indonesia bertekad untuk menjalankan dan mengatur negara berdasarkan Pancasila.
Sebagai dasar negara maka Pancasila sekaligus sebagai sumber hukum, dalam arti semua hukum
yang disusun harus berdasarkan Pancasila, termasuk aturan hukum penyelenggaraan negara
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang telah dipaparkan , maka rumusan masalah yang diangkat dalam
makalah ini adalah :
1. Apakah pengertian Pancasila menurut pemikiran Nurcholish Madjid ?
2. Apakah Pancasila dijadikan sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia ?
3. Apakah pengertian dari Nilai-nilai Pancasila ?
C. Tujuan Pembuatan Makalah
1. Menjelaskan tentang pengertian Pancasila menurut Nurcholish Madjid
2. Menjelaskan tentang Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
3. Menjelaskan tentang Nilai-nilai yang ada dalam Pancasila
5. D. Manfaat Pembuatan Makalah
1. Memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai Pancasila
2. Memberikan pengetahuan tentang Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
3. Memberikan pengetahuan tentang Nilai-nilai yang ada dalam Pancasila
6. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pancasila dalam Pemikiran Nurcholish Madjid
Pancasila, yang dianggap sebagai filsafat bangsa Indonesia, juga menjadi perhatian utama
Nurcholish Madjid dalam sebuah terobosan politik-pembaruan, tokoh Pembaharuan Islam di era
1960-an. Ia mengeluarkan statement yang cukup fenomenal tentang wacana pancasila sebagai
ideologi terbuka, yang pada masanya sangat tidak lazim dilakukan.
Cak Nur menganggap, dengan paradigma demokrasi sebagai tatanan sosial politik modern,
maka dibutuhkan ideologi modern yang sifatnya open minded. Pancasila bisa menjadi ideologi
modern kalau diperlakukan dan dipahami sebagai ideologi terbuka. Menurutnya pancasila tidak
harus dirumuskan secara detail sekali untuk selamanya (once and for all), sebab itu akan
menyebabkan Ideologi ketinggalan zaman .
Pancasila tidak lain kecuali mesti difahami dan dipandang sebagai ideologi terbuka dan
dinamis, dan pancasila juga tidak mengizinkan adanya badan tunggal yang monopoli hak untuk
menafsirkannya. Bahwa Pancasila sebagai ideologi terbuka, sesuai dengan rancangan untuk
landasan kehidupan sosial politik Indonesia yang plural dan modern .
Pancasila dimasukkan dalam landasan failasufis bersama (common philosophical ground),
sebuah masyarakat plural yang modern yaitu masyarakat Indonesia. Sebuah bangsa harus punya
landasan, dan landasan itu adalah kumpulan nilai-nilai, sebuah gagasan besar bagaimana sebuah
bangsa terbentuk, tujuan-tujuan idealisme-nya dalam bermasyarakat, dan bagaimana manusia di
dalamnya melihat lingkungan, penafsiran nilai-nilai ini adalah ‘Pengalaman dari Bangsa itu sendiri
.
Pancasila harus menjadi ideologi terbuka, dengan argumentasi logis bahwa masyarakat
yang keanekaragaman harus diberi kebebasan mengambil bagian aktif dalam usaha-usaha
menjabarkan nilai-nilai ideologi nasional itu, dan mengaktualkannya dalam kehidupan
masyarakat. Umat Islam Indonesia berkewajiban membela pancasila baik sebagai keutuhan
maupun dalam perincian pelaksanaanya, serta berkewajiban pula mempertahankan nilai
kesepakatan itu dari setiap bentuk pengkhianatan .
7. Antara pancasila dan UUD 45 adalah persenyawaan yang tak boleh terpisahkan dari
konstitusi bangsa ini, nilai-nilai Islam yang menjadi muatan tersebut sudah menjadi kesepakatan
antar golongan untuk membangun masyarakat politik bersama.
Menurut Nurcholish Madjid, Pancasila merupakan kalimat-un sawa, yakni landasan
bernegara yang memiliki titik temu atau perjumpaan dengan agama-agama yang hidup di
Indonesia. Untuk menguatkan argumentasi ini, Nurcholish Madjid mengeksplorasi historisitas
sejarah Islam dengan mengumpamakan Pancasila dengan Piagam Madinah (Shahifat al-Madinah),
sebuah piagam yang dilakukan Nabi Muhammad untuk menaungi masyarakat plural yang
memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk masing-masing golongan yang hidup di Madinah
pada masa itu. Sebagai konsekuensi dari penerimaan umat Islam terhadap Pancasila ini, umat Islam
pun harus toleran terhadap agama-agama lain, terutama agama yang hidup di Indonesia.
Ajakan kepada kalimat un-sawa untuk membenamkan klaim-klaim eksklusivistik kaum
ahli kitab bahwa merekalah sebagai satu-satunya pihak yang bakal selamat atau masuk surga,
seperti ditemui dalam Qs. al-Baqoroh (2):113. Nurcholish Madjid menilai Pancasila tidak
bertentangan dengan Islam melainkan bahwa mencerminkan anjuran dan prinsip-prinsip dalam al-
Qur’an.
Pancasila sering diistilahkan commom platform (kalimat-un sawa’) semua agama telah
mempunyai hak dan status yang sama. Sila Pancasila memuat nilai dasar tentang kerangka umum
dalam hidup kebersamaan, sehingga wajib dipahami dan diikuti bersama. Umat Islam telah
menanggapi secara positif keberadaan Pancasila, karena dari berbagai ayat Al-Qur’an sama sekali
tidak bertentangan, bahkan mendukung kehadiran falsafah ini .
Nilai-nilai pancasila baik potensial maupun aktual, telah terkandung dalam ajaran semua
agama yang ada. Dengan begitu pancasila adalah “titik temu” dari semua pandangan hidup yang
ada di negara Indonesia termasuk pandangan yang dirangkum oleh agama-agama.
Oleh karenanya, dengan sangat liberal Nurcholish Madjid mempertegas Pancasila dapat
dipandang sepenuhnya sebagai “titik temu” antar umat yang berbeda-beda, hal itu merupakan
perintah agama. Pancasila dapat juga dikatakan sebuah ideologi modern.
Hal itu tidak saja karena ia diwujudkan dalam zaman modern, tetapi ia juga memberi
landasan filosofis bersama (common philosocopical ground) sebuah masyarakat plural yang
modern yaitu masyarakat Indonesia. Maka disini yang diperlukan adalah sikap untuk
8. mengembangkan paham kemajemukan masyarakat atau pluralisme sosial dalam realistas
masyarakatnya.
Di negara Indonesia kebebasan beragama sudah menjadi ketentuan yang termuat dalam
konstitusi Indonesia. Nurcholish Madjid mempertegas kembali bahwa, negara didasarkan atas
kepercayaan kepada satu Tuhan, yaitu Tuhan yang Maha Esa dan menjamin kebebasan beragama.
Sehingga, lima agama resmi kemudian diakui: Islam, Protestan, Katolik, Hindu dan Budha,
adalah ide tentang Pancasila yang dapat mempersatukan antar berbagai pemeluk agama. Inilah
format kerja sama antar pemeluk agama yang dilandasi azas “pluralisme positif” antar agama,
yaitu kerja sama antar pemeluk agama dengan tetap berpegang pada ajarannya masing-masing.
Tetapi, juga menyumbangkan kekayaan etika dan moralitas keagamaan secara positif ke dalam
masyarakat yang hendak dibangun bersama .
Sikap toleransi ini disebut Nurcholish Madjid sebagai al-hanifiyat al-samhah, yakni sikap
beragama yang bersemangat mencari kebenaran yang lapang, toleran, tanpa kefanatikan dan tidak
membelenggu jiwa. Sikap beragama yang lapang, menurut Nurcholish Madjid, memiliki dimensi
historis dan teologisnya bagi agama-agama yang berakar dari tradisi Nabi Ibrahim, dimana ia tidak
terikat pada agama-agama formal, melainkan agama yang memiliki semangat pencarian kebenaran
dan tunduk pada kebenaran itu sendiri. Sebab Pancasila adalah sebuah ideologi bersama (common
platform), yang merupakan prinsip-prinsip yang menjadi titik pertemuan dan persamaan antara
warga negara Muslim dan non-Muslim untuk mendukung Republik Indonesia.
Dengan begitu pancasila, dengan gagasan inklusifnya akan senantiasa mencari titik temu
(common platform) selayaknya semboyan kemajemukan yang dikandungnya. Kesadaran bangsa
Indonesia adalah bangsa Muslim, tidak saja merupakan realisme cultural dan sosiologis, tetapi
juga sebagai peringatan bahwa, dalam analisis terakhir, kaum Muslim Indonesia dengan ajaran
Islamnya adalah yang pertama-tama bertanggung jawab atas usaha pembinaan dan pengembangan
nilai-nilai nasional bangsa. Perlu dibangkitkan keinsafan pada kaum Muslim Indonesia maju
mundurnya bangsa Indonesia akan mengakibatkan kredit-diskredit kepada agama Islam dan
umatnya .
B. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
Makna atau arti pancasila sebagai pandangan hidup bangsa indonesia adalah kristalisasi
pengalaman-pengalaman hidup dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia yang telah membentuk
sikap, watak, perilaku, tata nilai, moral, etika yang melahirkan pandangan hidup. Pancasila sebagai
9. pandangan hidup sering disebut dengan way of life, weltanschauung, pandangan dunia, pegangan
hidup, pedoman hidup, dan petunjuk hidup sehari-hari. Dalam hal ini, Pancasila dipergunakan
sebagai petunjuk hidup sehari-hari.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa juga berarti bahwa pancasila menjadi petunjuk
atau pedoman diberbagai kegiatan kehidupan untuk mengatur kehidupan bernegara dan berbangsa
Indonesia. Sebagai pandangan hidup pancasila juga berfungsi sebagai pegangan hidup, norma, dan
pedoman disemua aspek kehidupan mulai dari masyarakan hingga berbangsa Indonesia sebagai
mana UUD 1945 dan Pancasila yang menjadi Dasar Negara Republik Indonesia. Dapat
disimpulkan bahwa semua perilaku dan sikap setiap individu harus dijiwai dengan nilai-nilai
pancasila.
C. Nilai-nilai Pancasila
1. Nilai Ketuhanan
Didalam pancasila sila pertama yang berbunyi “ Ketuhanan Yang Maha Esa” terkandung nilai
ketuhanan. Nilai ketuhanan adalah nilai yang menggambarkan bahwa rakyat Indonesia adalah
rakyat yang memiliki agama dan menyakini akan adanya Tuhan. Dengan keyakinan tersebut maka
secara langsung harus bertakwa kepada Tuhan dan menjalankan aturan-aturan yang ada didalam
agama oleh setiap pemeluknya. Dengan kata lain menjalankan semua perintahNya dan menjauhi
segala laranganNya.
Implementasi nilai ketuhanan adalah :
1. Percaya dan takwa terhadap Tuhan sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
2. Hormat menghormati dan bekerja sama antar pemeluk agama dan penganut kepercayaan
yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
10. 3. Saling menghormati dan kebebasan menjalankan ibadat sesuai dengan agama dan
kepercayaannya.
4. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.
2. Nilai Kemanusiaan
Didalam sila kedua Pancasila yang berbunyi “ Kemanusiaan yang adil dan beradab” terkandung
nilai kemanusiaan. Dan makna dari nilai kemanusiaan tersebut adalah pengakuan dan
menghormati martabat dan hak orang lain / sesama manusia, saling tolong menolong, dan bersikap
sebagai manusia yang beradab.
Implementasi nilai kamanusiaan adalah :
1. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban antara sesama
manusia.
2. Saling mencintai sesama manusia.
3. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
4. Mengakui adanya masyarakat yang bersifat majemuk dan saling menghargai adanya
perbedaaan tersebut.
5. Melakukan musyawarah, jujur dan saling berkerjasama.
6. Melakukan sesuatu dengan pertimbangan moral dan ketentuan agama sebagai manusia
yang beradab.
11. 3. Nilai Persatuan
Untuk sila ketiga Pancasila yang berbunyi “ Persatuan Indonesia” terdapat nilai persatuan yang
memiliki makna walaupun Indonesia merupakan negara kepulauan dan dihuni oleh berbagai
suku bangsa persatuan haruslah tetap dijunjung dengan tidak saling membeda-bedakan apalagi
sampai terjadi perpecahan. Dalam nilai persatuan juga terkandung nilai patriotisme dan cinta
tanah air, dimana setiap rakyat indonesia haruslah bersatu dan rela berkorban demi tanah air
tercinta.
Implementasi nilai persatuan :
1. Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan bangsa dan negara serta keselamatan
bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi atau golongan.
2. Rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara.
3. Cinta tanah air dan bangsa.
4. Bangga sebagai bangsa indonesia.
5. Saling menghormati adanya perbedaan suku, ras etnis dan agama sehingga dapat
terjadinya persatuan.
12. 4. Nilai Kerakyatan
Dalam sila keempat pancasila yang berbunyi “ Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan” yang dimana nilai yang terkandung dalam
sila ini adalah nilai kerakyatan yang berarti kedaulatan berada ditangan rakyat, setiap rakyat
berhak memilih perwakilan mereka, setiap rakyat memiliki kedudukan, hak, dan kewajiban yang
sama, dan musyawarah serta gotong royong merupakan nilai yang terkandung dalam sila
keempat.
Implementasi nilai kerakyatan :
1. Mengutamakan kepentingan bersama.
2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan bersama.
4. Keputusan musyawarah yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan.
5. Nilai Keadilan
13. Terakhir untuk sila kelima pancasila yang berbunyi “ Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
indonesia” yang dimana didalamnya terkandung nilai keadilan yang berarti keadilan dalam
kehidupan sosial haruslah meliputi seluruh rakyat indonesia, persamaan hak dalam berbagai hak
yang dilandasi dengan hak dan kewajiban setiap orang, dan sikap saling menghormati orang lain
agar dapat tercapainya keadilan.
Implementasi nilai keadilan :
1. Berbuat luhur dan saling membantu dan gotong royong.
2. Bersikap adil.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Menghormati hak-hak orang lain.
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
6. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
14. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan negara Indonesia itu sangat penting. Karena
Ideologi merupakan alat yang paling ampuh untuk menciptakan negara Indonesia yang kokoh,
bermartabat dan berbudaya tinggi.
Tanpa Ideologi bangsa akan rapuh dan hilang jati dirinya. Pancasila sebagai sumber nilai
menunjukkan identitas bangsa Indonesia yang memiliki nilai-nilai
kemanusiaan yang luhur, hal ini menandakan bahwa dengan Pancasila bangsa
Indonesia menolak segala bentuk penindasan, penjajahan dari satu bangsa terhadap
bangsa yang lain. Ideologi bangsa Indonesia itu adalah Pancasila.
Indonesia mempunyai Ideologi Pancasila diharapkan mampu untuk membawa bangsa
Indonesia menjadi bangsa yang lebih bagus dari sekarang. Ideologi juga diharapkan mampu
untuk membangkitkan kesadaran bangsa. Setiap pengambilan keputusan harus berdasarkan
ideologi negara Indonesia yaitu Pancasila. Supaya dalam pengambilan keputusan keputusan
tidak keluar dari aturan dan kaidah negara Indonesia.
Tidak hanya negara yang menganut ideologi Pancasila, tetapi juga masyarakat Indonesia,
masyarakat Indonesia dalam bertingkah laku juga harus berpedoman teguh pada ideologi
Pancasila supaya cita-cita yang diharapkan oleh masyarakat tersebut dapat terwujud dengan
benar
B. Saran
Dalam makalah ini penulis berkeinginan supaya makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan
dapat menambah pengetahuan tentang Pancasila sebagai ideology bangsa dan Negara.