Dokumen tersebut membahas persepsi terhadap pancasila sebagai dasar negara Indonesia sejak Orde Lama hingga Orde Reformasi. Pada Orde Lama di bawah Soekarno, pancasila diartikan sebagai implementasi politik ideologi demokrasi terpimpin. Pada Orde Baru, pancasila ditafsirkan secara sekuler untuk mendukung deideologisasi. Akan tetapi, penafsiran ini menuai kritik karena dianggap melemahkan peran agama. P
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Akibat penafsiran pancasila oleh pemimpin
1. Prof. Dr. Lucky resta aditama. M,si
(anggota dewan
pertimbangan presiden)
2. Persepsi mengenai keberadaan pancasila
sebagai dasar negara, ideologi, dan
kepribadian bangsa mengalami pasang
surut. Pada masa lalu penafsiran
pancasila bermacam macam. Tergantung
pada kepentingan apa dan siapa yang
melakukan penafsiran.
3. “dalam masa demokrasi terpimpin, pertai partai
politik dituntut untuk mengakui pancasila
sebagai landasan bergerak, ini tecermin pada
perubahan anggaran dasar mereka. Tetepi
bagi mereka yang menginginkan dasar lain,
seperti islam, sosialisme, atau ajaran jesus
kristus, dasar ini bisa dicantumkan juga
sehingga masing masing mereka
mempergunakan baik pancasila maupun
dasar mereka masing masing”
4. Orde lama (1959-1965)
Pada masa kepemimpinan soekarno pancasila
ditafsirkan sebagai implementasi politis
idiologis. Dengan memakai konsep demokrasi
terpimpin.
5. Orde lama (1959-1965)
Demokrasi terpimpin adalah lawan demokrasi
liberal. Ia tetap demokrasi dan bukan diktatur,
demokrasi terpimpin bukan demokrasi politik
atau demokrasi ekonomi dan demokrasi
sosial, melainkan demokrasi total. Dan
demokrasi terpimpin adalah demokrasi karya
untuk melaksanakan masyarakat adil dan
makmur.
6. Orde lama (1959-1965)
Pada 3 desember 1960, MPRS menetapkan
ketetapan tentang garis garis besar tentang
haluan pembangunan nasional semesta
berencana tahapan pertama 1961-1969, yang
antara lain berisi ketetapan. (1) menetapkan
pancasila dan manipol (manifesto politik)
sebagai mata pelajaran perguruan rendah
sampai perguruan tinggi (2) menetapkan
pendidikan agama menjadi mata pelajaran
disekolah sekolah. Mulai sekolah dasar
sampai universitas.
7. Orde lama (1959-1965)
Pada 10 nopember 1960, presiden soekarno
menyampaikan amanatnya, yang antara lain
menekankan bahwa pola pembangunan yang
harus dilakukan diindonesia adalah bersifat
“sosialisme bedasarkan pancasila.” sebagai
pelaksanaan demokrasi terpimpin dibentuk
dewan perancang nasional, untuk
merumuskan pola pembangunan nasional
semesta yang diantaranya manjelaskan
rancangan “pola pembangunan masyarakat
adil dan makmur atau masyarakat sosialisme
ala indonesia”
8. Orde lama (1959-1965)
Meskipun soekarno di akui sebagai penggali
pancasila, tapi penafsiran presiden sokarno
mendapatkan banyak kritikan.
As’ad said ali, menjelaskan bahwa ketika itu,
presiden soekarno memang menjadikan doktrin
manipol/usdek sebagai tafsir pancasila.
Dalam pidato soekarno berjudul jalannya revolusi
kita (jarek). Menurut soekarno, manipol usdek
adalah tafsir resmi pancasila. Keduanya
merupakan satu kesatuan, sambil membuat
perupamaan merupakan kesatuan antara alquran
dan hadist.
9. Orde lama (1959-1965)
Manipol/usdek adalah sebuah doktrin yang
mengajarkan pentingnya menyatukan
kekuatan kekuatan kekuatan
“revolusi”termasuk aliran nasionalis, agama,
dan komunis, agama dan komunis dalam
rangka memberantas musuh musuh revolusi
khususnya kekuatan imperialisme-
kolonialisme untuk mewujudkan UUD 1945,
sosialisme indonesia, demokrasi terpimpin,
ekonomi terpimpin, kepribadian indonesia.
10. ORDE BARU
Nilai nilai pancasila dijadikan ruh demokrasi pada
orde baru nyatanya juga tidak jauh dengan distorsi
idiologi yang dipraktekkan penguasa pada waktu
itu.
Dimasa orde baru, pancasila kemudian cenderung
ditafsirkan secara sekular untuk mendukung visi
“deidiologisasi” partai partai politik dan organisasi
massa islam. Semangat sangat menggebu gebu
untuk mempencasilakan segala hal, sampai sampai
pancasila ditempatkan sebagai pedoman perilaku
dan moral bangsa.
11. ORDE BARU
Upaya pemerintah orde baru untuk menempatkan
pancasila sebagai landasan moral melalui
sosialisasi dan indoktrinisasi pendidikan moral
pancasila (PMP) dan pedoman penghayatan dan
pengamalan pancasila (p4) banyak menuai protes.
12. ORDE BARU
Sjafrudin prawiranegara dalam surat yang dikirim
kesuharto menyatakan, bahwa tidak ada yang
namanya moralitas pancasila, karena urusan moral
sudah ada dalam agama masing masing. Sjafrudin
menekankan bahwa pancasila adalah asas negara
dan landasan konstitusi.
Prof HM rasidi juga berpendapat p4 membahayakan
keberadaan islam. Misalnya ajaran kerukunan
beragama telah membelenggu umat islam supaya
tidak menentang permurtaddan oleh aliran
kebatinan.
13. ORDE BARU
Menurut riswanda irmawan, penataran p4
dimaksudkan untuk mengurangi pentingnya idiologi
islam. Ada juga yang menyebut proses
pancasilasisasi mempunyai implikasi deislamisasi.
Muhammad natsir menyebut diberlakukannya
pelajaran PMP disekolah sekolah merupakan
bentuk pendangkalan agama dan penyamaan
agama dengan pancasila
14. ORDE BARU
Tetapi presiden soeharto berpendapat bahwa
pancasila adalah dasar falsafah negara dan idiologi
negara dan pandangan hidup masyarakat
indonesia yang akan selalu memberi bimbingan
setiap gerak kegiatan kita, negara, masyarakat dan
manusia indonesia. Juga pancasila dipandangnya
sebagai tujuan bangsa indonesia. Tetapi, dalam
berbagai kesempatan preseiden doekarno selalu
mengungkapkan bahwa pancasila jangan
dipertentangkan dengan agama. Dalam
ungkapannya “jangan mengagamakan pancasila
dan jangan mempancasilakan agama”
15. ORDE BARU
Tumbangnya pemerintahan orde baru tahun 1988,
menyusul kejatuhan pemerintahan soeharto
kemudian memunculkan berbgai kritik terhadap
penafsiran pancasila dimasa oede baru. Sebuah
buku berjudul pendidikan kewarganegaraan yang
merupakan buku ajar diperguruan tinggi, misalnya,
menyebutkan kekeliruan orde baru dan orde lama
yang menjadikan pancasila sebagai idiologi
tertutup. Padahal, sejak ditetapkan oleh PPKI pada
18 agustus 1945, seharusnya pancasila diletakkan
posisinya sebagai idiologi terbuka.
16. ORDE REFORMASI
Jatuhnya orde baru dan tampilnya ored reformasi
masih belum memuaskan kehidupan banyak
masyarakat indonesia. Pembicaraan tentang
pancasila menjadi terlupakan. Dimasa reformasi
yang diwarnai kebebasan inilah, maka dimulai
kembali berbagai perbincangan tentang pancasila.
Tujuannya untuk mencari kembali makna dan
kedudukan pancasila dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara.
17. ORDE REFORAMSI
Kaelan dalam seminar di UGM 1 februari 2006
mengatakan kekawatirannya akan masa depan
pancasila:
“jikalau kita mau jujur dewasa ini pancasila hanya tinggal
rumusan verbal sila sila pancasila yang terdapat dalam
pembukaan UUD 1945. perguruan tinggi ppun
nampaknya sudah menghilangkan pancasila dalam
kajian ilmiah. Kalangan elit politik merasa tidak populer
jikalau berbicara pancasila, apalagi bersaudara dan
berniat melaksanakannya. Jikalau ini dibiarkan berlalu
maka bukannya mustahil dalam waktu singkat negara
indonesia yang diperjuangkan oleh para pendiri bangsa
dengan daarah dan nyawanya akan hancur oleh anak
anak bangsa sendiri yang berpola pikir terjajah oleh
bangsa lain.”