SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
PUSAT BELAJAR LINTAS KADER
Pusat
Belajar
Lintas
Kader

PuBLiKa

Diterbitkan oleh: PC PMII Kota Jayapura Edisi: 1, Maret 2010
AHL AS SUNNAH WA AL JAMA’AH
(Perdebatan Makna Dan Eksistensi)
Oleh: Suryono (Ketua Umum PMII Kota Jayapura)
1.Pendahuluan
Perdebatan eksistensi aswaja mulai mengemuka, diperkirakan pada
akhir dasawarsa 1980-an dan awal 1990-an ditangan-terutama-generasi
muda NU yang tergabung dalam pergerakan mahasiswa islam Indonesia
(PMII). Kemudian fenomena tersebut semakin dipertajam sejak munculnya
Prof. Dr. Said Aqil Siraj dengan segudang kontroversinya pada pertengahan
dasa warsa 1990-an.
Gugatan said terutama tentang pemaknaan aswaja NU selama ini
yang menurutnya sangat ekslusif dan begitu sederhana. Kemudian ia
berkesimpulan bahwa bukanlah hal yang tepat meletakkan aswaja sebagai
madzhab, karena akan terjadi pola madzhab dalam madzhab sehingga
menjadilah aswaja tak lebih sebagai Manhaj Al Fikr (Metode Berpikir).
2.Perdebatan makna dan eksistensi
Selama ini, dalam masyarakat NU selalu di dengungkan-dengungkan,
bahwa ahll as sunnah wa al jama’ah adalah golongan umat Islam yang dalam
aqidahnya berpedoman pada Al Asy’ary dan Al-Maturdy, dalam fiqih
mengikuti salah satu madzhab empat (Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali)
serta dalam tasawuf mengikuti Al Junaidi dan Al Ghozali.
Kemudian, akan menjadi sebuah terobosan brilian ketika misalnya
PMII yang notabene adalah komunitas anak muda NU memahami aswaja
sebagai metode, bukan saja sebagai madzhab. Dengan catatan, bahwa
pendekatan sebagai metode itu melalui ungkapan hadist: Ma Ana Alaihi Al
Yauma Wa Ashaby (metodeku adalah para sahabatku saat ini) .
Ini berarti, komunitas muda NU menjadikan hadist tentang
penggolongan Muslimin, sebagai landasan legitimasi keberadaan aswaja.
Memang istilah Ma Ana Alaihi Al Yauma Wa Ashaby, bukanlah satu-satunya
identitas keselamatan. Yang sebanding denganya misalnya adalah: As
Sawad Al A’dham , Al Jama’ah, Ahl As Sunnah Wal Jamaah. Namun
kesemuanya mengarah pada identitas keselamatan yang saling menopang
sebagai istilah.
Sementara itu, diluar pemaknaan diatas, prof.dr. Said Aqil Siraj yang
notabene katib syuriyah PBNU kala itu, mendobrak dua pemaknaan tersebut
mengidentifikasikan golongan yang selamat dari umat Islam dengan istilah ahl
as sunnah wal jamaah. Menurutnya, Aswaja tidak lebih dari pernyataan
semangat pendobrakan terhadap banyaknya penyimpangan-penyimpangan.
Ringkasnya, ia adalah istilah sejarah, bukan muatan hadist. Kedua, Aswaja
dipahami sebagai Manhaj Al Fikr, bukan sebagai Madzhab. Sebab
semangatnya adalah pencaraian jalan tengah, untuk menjadi moderat dari
berbagai aliran.
Agaknya, pendapat dua kubu tadi memang berbeda secara diametral.
Mayoritas komunitas NU untuk melegitimasi paham Aswajanya merujuk ke
hadist, yang memang jelas menggunakan istilah ahl as sunnah wal jamaah.
Terutamanya riwayat At-Thabrani. Sedangkan menurut Said memahami
Aswaja sebagai identitas aliran yang pernah muncul dalam kurun sejarah.
Konsekwensinya Said tak terlalu terikat dengan makna kebahasaan Aswaja.
Hadits tentang sekte tersebut memang bukan hadist yang lepas dari
banyak kritik. Artinya masih kontroversi. Baik di tinjau dari segi sanad maupun
dari makna matan hadist tersebut. Namun dalam hal ini penulis sependapat
dengan golongan yang menerima pendapat yang menerima hadits tersebut,
dengan beberapa alasan. Pertama, hadist ini didukung oleh Ashab As Sunan,
yakni; At-Turmudzi, Abu Daud, kemudia At-Thabrani dan Ahmad Bin
Hanbal. Yang disebut terakhir ini memiliki kedudukan istimewa, karena Ibnu
Hanbal adalah tokoh Aswaja versi Salafiyun, tokoh yang sangat teguh atas
goncangan faham Mu’tazilah. Kedua, hadist-hadist tersebut cukup banyak,
sehingga saling menguatkan. Katiga, walaupun secara tegas tak memakai
istilah Ahl As Sunnah Wal Jamaah, namun dalam soal interprestasi ajaran
dalam kitab Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim, menunjukan adanya
indikasi perpecahan umat, dengan pemecahan agar mengikuti sunnah Nabi
saw.
Sehingga, mengartikan Aswaja sebagai cerminan Ma Ana Alaihi Al
Yauma Wa Ashaby adalahdapat diterima. Disisi lain pendekatan Manhaj Al
Fikr dari SaidAqilSiraj juga dapat diterima, karena dalam realiatas historis,
golongan umat Islam yang diberi identitas Aswaja, adalah golongan yang
tidak ekstrim, moderat, toleran dan lurus. Misalnya ajaran Al-Asy’ari yang
dianggap peletup Aswaja merupakan jalan tengah, antara faham Qodaraiyah
dan Jabariyah, juga antara golongan liberalis (mu’tazilah) dengan golongan
literalis (mujassimah). Al-Ghozali ajaranya begitu menengahi antara filosofi
yang rasionalis dengan kaum battiniyah yang non-rasional. Sehingga
kecendrungan untuk menggabungkan pandangan komunitas NU yang
menerima hadist Ma Ana Alaihi Al Yauma Wa Ashaby dengan pendekatan
Manhaj Al Fikr. Maka rumusan kyai Imam Ghozali : “komunitas muslim yang
karena semangat mereka untuk menegakkan islam yang ideal seperti pada
masa rosul dan masa sahabat, dan sebagai akibat dari pergumulan mereka
dengan berbagai aliran pemikiran, baik internal maupun eksternal, mereka
memilih bersikap dan berpola pikir moderat dan menengahi, harmonis dalam
arti serasi dan seimbang, toleran, serta bertindak adil dan berani, adalah
sangat disetujui.
Namun, meskipun demikian secara praktis apa yang selama ini di
dengung-dengungkan sebagai Aswaja model NU, tetap saja dapat di
aplikasikan, selagi melihat adanya kesesuain dan aslah.
Kita sangat fleksibel, dalam mengikuti arus pemikiran para ulama ahli
tauhid dan tasawuf dengan alasan.
Pertama, dalam anggaran dasar NU ditegaskan bahwa tujuan
didirakanya NU adalah menegakan faham Aswaja dan menganut salah satu
dari empat madzhab. Artinya penekanan aspek amaliahnya memang tertuju
pada salah satu madzhab empat, terutama Syafi’i, sehingga ijtihad dan
pengambilan pendapat dari aspek tauhid dan tasawuf dapat luas lagi.
Kedua, dalam Qonun Asasi (tata institusi), yang dianggap sebagai
pihak ortodoksi Aswaja, ternyata tak pernah tercantum sama sekali batasan
sama sekali batasan-batasan dan defenisi Aswaja. KH. Hasyim Asy’ari hanya
mengemukakan mengenaii keharusan warga NU untuk berpegang dari salah
satu madzhab empat. Jadi kia Hasyim tidak pernah menyebutkan landasan
teologis dan taswuf yang harus dipegang oleh pengikut Aswaja NU.
Sehinmgga nam-nama Al Asy’ari, Al Mathuridy, Al Junaidy tidak disebutsebut dalam Qonun Asasi.
Kenapa, dalam qonun tidak tercantum nama-nama tokoh dalam bidang
theologi dan tasawuf. Kita tau persis. Namun, kalau kita lihat pendapat tokoh
tersebut, akan terlihat, betapa misalnya, Al-Asy’ari dalam mengkaji
persoalan-persoalan aqidah itu banyak yang tak terlepas dari logika filosifis.
Apalagi memang memang sebelumnyal Asy’ari dikenal sebagai tokoh
Mu’tazilah. Sedangkan Al Junaidy, ada pandangan theologis yang sama
dengan mu’tazilah dalam hal penafsiran segala sifat Allah. Pendapatpendapat pengikut Al Asy’ary yang mudah dipahami khalayak umum juga
banyak. Jadi kita lebih leluasa untuk memilah-milah. Demikian juga kita harus
lebih selektif dalam mengikuti taswuf Al Junaidy. Sedangkan tasawufnya AlGhozali memang banyak dikaji dan cocok bagi komunitas NU, walau dalam
kitab-kitab lain, corak tasawuf falsafi juga begitu tampak.
3.penutup
Sehubungan dengan sifat ilmu yang dinamis, maka tiada patut diskusi
ilmiah jika hal ini dikebiri dan dinilai subjektif sepihak. Demikian juga dalam
aplikasi keilmuan, kita berusaha mengaplikasikan pendapat yang lebih layak
diikuti sehingga perkembangan penafsiran, diarahkan dalam rangka
mendapatkan pendapat yang lebih benar dan maslahah. Waluhu ‘alam...
SALAM
http://expedisipassompa.blogspot.com/2010/03/pusat-belajar-lintas-kader_14.html

More Related Content

What's hot

Makalah ilmu kalam final!
Makalah ilmu kalam final!Makalah ilmu kalam final!
Makalah ilmu kalam final!Amadeus Alief
 
Akidah ahli sunnah wal jamaah
Akidah ahli sunnah wal jamaahAkidah ahli sunnah wal jamaah
Akidah ahli sunnah wal jamaahKhairul Anwar
 
Makalah paham ahlussunnah waljama
Makalah paham ahlussunnah waljamaMakalah paham ahlussunnah waljama
Makalah paham ahlussunnah waljamaRinoputra Stain
 
ahli sunnah wal jama'ah menurut syari'ah
ahli sunnah wal jama'ah menurut syari'ahahli sunnah wal jama'ah menurut syari'ah
ahli sunnah wal jama'ah menurut syari'ahluthfil hakim
 
ASWAJA + NDP + PKT
ASWAJA + NDP + PKTASWAJA + NDP + PKT
ASWAJA + NDP + PKTPMII
 
69011339 makalah-mu-tazilah
69011339 makalah-mu-tazilah69011339 makalah-mu-tazilah
69011339 makalah-mu-tazilahAgus Setiawan
 
Buku Panduan Sekolah Aswaja
Buku Panduan Sekolah AswajaBuku Panduan Sekolah Aswaja
Buku Panduan Sekolah AswajaPMII
 
Akidah Ahli Sunnah wal Jamaah: Sejarah dan Perkembangannya
Akidah Ahli Sunnah wal Jamaah: Sejarah dan PerkembangannyaAkidah Ahli Sunnah wal Jamaah: Sejarah dan Perkembangannya
Akidah Ahli Sunnah wal Jamaah: Sejarah dan PerkembangannyaAhmad Zaki Abdul Latiff
 
Pengertian ilmu-kalam
Pengertian ilmu-kalamPengertian ilmu-kalam
Pengertian ilmu-kalamKhairul Iksan
 
SEJARAH AHLI SUNNAH WAL JAMAAH DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBANGUNAN INSAN DI UTHM
SEJARAH AHLI SUNNAH WAL JAMAAH DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBANGUNAN INSAN DI UTHMSEJARAH AHLI SUNNAH WAL JAMAAH DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBANGUNAN INSAN DI UTHM
SEJARAH AHLI SUNNAH WAL JAMAAH DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBANGUNAN INSAN DI UTHMaswajanu
 
Mu'tazilah - Aliran dalam Ilmu Kalam
Mu'tazilah - Aliran dalam Ilmu KalamMu'tazilah - Aliran dalam Ilmu Kalam
Mu'tazilah - Aliran dalam Ilmu Kalamade orreo
 
Fikih kel 9
Fikih kel 9Fikih kel 9
Fikih kel 9Ltfltf
 
Sejarah kelahiran ilmu kalam
Sejarah kelahiran ilmu kalamSejarah kelahiran ilmu kalam
Sejarah kelahiran ilmu kalamabdullahtamlikha
 
Sejarah dan perkembangan ilmu kalam
Sejarah dan perkembangan ilmu kalamSejarah dan perkembangan ilmu kalam
Sejarah dan perkembangan ilmu kalamoonx
 
Teologi Islam - Mutazilah
Teologi Islam - MutazilahTeologi Islam - Mutazilah
Teologi Islam - MutazilahIslamic Studies
 
Sejarah timbulnya aliran kalam klasik
Sejarah timbulnya aliran kalam klasikSejarah timbulnya aliran kalam klasik
Sejarah timbulnya aliran kalam klasikHashiful Insi
 
Aliran teologi islam mu'tazilah
Aliran teologi islam mu'tazilahAliran teologi islam mu'tazilah
Aliran teologi islam mu'tazilahAbdul Fauzan
 

What's hot (20)

Makalah ilmu kalam final!
Makalah ilmu kalam final!Makalah ilmu kalam final!
Makalah ilmu kalam final!
 
Akidah ahli sunnah wal jamaah
Akidah ahli sunnah wal jamaahAkidah ahli sunnah wal jamaah
Akidah ahli sunnah wal jamaah
 
Makalah paham ahlussunnah waljama
Makalah paham ahlussunnah waljamaMakalah paham ahlussunnah waljama
Makalah paham ahlussunnah waljama
 
Makalah Ilmu Kalam
Makalah Ilmu KalamMakalah Ilmu Kalam
Makalah Ilmu Kalam
 
ahli sunnah wal jama'ah menurut syari'ah
ahli sunnah wal jama'ah menurut syari'ahahli sunnah wal jama'ah menurut syari'ah
ahli sunnah wal jama'ah menurut syari'ah
 
ASWAJA + NDP + PKT
ASWAJA + NDP + PKTASWAJA + NDP + PKT
ASWAJA + NDP + PKT
 
Rasionalisme mu'tazilah
Rasionalisme mu'tazilahRasionalisme mu'tazilah
Rasionalisme mu'tazilah
 
69011339 makalah-mu-tazilah
69011339 makalah-mu-tazilah69011339 makalah-mu-tazilah
69011339 makalah-mu-tazilah
 
Buku Panduan Sekolah Aswaja
Buku Panduan Sekolah AswajaBuku Panduan Sekolah Aswaja
Buku Panduan Sekolah Aswaja
 
Akidah Ahli Sunnah wal Jamaah: Sejarah dan Perkembangannya
Akidah Ahli Sunnah wal Jamaah: Sejarah dan PerkembangannyaAkidah Ahli Sunnah wal Jamaah: Sejarah dan Perkembangannya
Akidah Ahli Sunnah wal Jamaah: Sejarah dan Perkembangannya
 
Pengertian ilmu-kalam
Pengertian ilmu-kalamPengertian ilmu-kalam
Pengertian ilmu-kalam
 
SEJARAH AHLI SUNNAH WAL JAMAAH DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBANGUNAN INSAN DI UTHM
SEJARAH AHLI SUNNAH WAL JAMAAH DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBANGUNAN INSAN DI UTHMSEJARAH AHLI SUNNAH WAL JAMAAH DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBANGUNAN INSAN DI UTHM
SEJARAH AHLI SUNNAH WAL JAMAAH DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBANGUNAN INSAN DI UTHM
 
Mu'tazilah - Aliran dalam Ilmu Kalam
Mu'tazilah - Aliran dalam Ilmu KalamMu'tazilah - Aliran dalam Ilmu Kalam
Mu'tazilah - Aliran dalam Ilmu Kalam
 
Fikih kel 9
Fikih kel 9Fikih kel 9
Fikih kel 9
 
Sejarah kelahiran ilmu kalam
Sejarah kelahiran ilmu kalamSejarah kelahiran ilmu kalam
Sejarah kelahiran ilmu kalam
 
Sejarah dan perkembangan ilmu kalam
Sejarah dan perkembangan ilmu kalamSejarah dan perkembangan ilmu kalam
Sejarah dan perkembangan ilmu kalam
 
Teologi Islam - Mutazilah
Teologi Islam - MutazilahTeologi Islam - Mutazilah
Teologi Islam - Mutazilah
 
Aswaja sbg manhajul fikr
Aswaja sbg manhajul fikrAswaja sbg manhajul fikr
Aswaja sbg manhajul fikr
 
Sejarah timbulnya aliran kalam klasik
Sejarah timbulnya aliran kalam klasikSejarah timbulnya aliran kalam klasik
Sejarah timbulnya aliran kalam klasik
 
Aliran teologi islam mu'tazilah
Aliran teologi islam mu'tazilahAliran teologi islam mu'tazilah
Aliran teologi islam mu'tazilah
 

Similar to 1.aswj perdebatan makna dan eksistensi

Makalah Studi Teologi Islam : Ahlussunnah Waljama'ah
Makalah Studi Teologi Islam : Ahlussunnah Waljama'ahMakalah Studi Teologi Islam : Ahlussunnah Waljama'ah
Makalah Studi Teologi Islam : Ahlussunnah Waljama'ah057SherliIsraniHukum
 
Aswajasbgmanhajulfikr 131106015409-phpapp01
Aswajasbgmanhajulfikr 131106015409-phpapp01Aswajasbgmanhajulfikr 131106015409-phpapp01
Aswajasbgmanhajulfikr 131106015409-phpapp01Rahman Ghifari
 
fdokumen.com_aswaja-an-nahdliyah-55849018dd55b.ppt
fdokumen.com_aswaja-an-nahdliyah-55849018dd55b.pptfdokumen.com_aswaja-an-nahdliyah-55849018dd55b.ppt
fdokumen.com_aswaja-an-nahdliyah-55849018dd55b.pptZammSarungSutra
 
Kritik & solusi syiah di indonesia
Kritik & solusi syiah di indonesiaKritik & solusi syiah di indonesia
Kritik & solusi syiah di indonesiaEdi Awaludin
 
Makalah Hukum Shalat Jumat
Makalah Hukum Shalat JumatMakalah Hukum Shalat Jumat
Makalah Hukum Shalat Jumatmujibzunari
 
Tokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik .pdf
Tokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik  .pdfTokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik  .pdf
Tokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik .pdfZukét Printing
 
Tokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik.docx
Tokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik.docxTokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik.docx
Tokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik.docxZukét Printing
 
Beografi Imam Al-Asy’ari dan Al-Maturidi.docx
Beografi Imam Al-Asy’ari dan Al-Maturidi.docxBeografi Imam Al-Asy’ari dan Al-Maturidi.docx
Beografi Imam Al-Asy’ari dan Al-Maturidi.docxZukét Printing
 
Beografi Imam Al-Asy’ari dan Al-Maturidi.pdf
Beografi Imam Al-Asy’ari dan Al-Maturidi.pdfBeografi Imam Al-Asy’ari dan Al-Maturidi.pdf
Beografi Imam Al-Asy’ari dan Al-Maturidi.pdfZukét Printing
 
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.pdf
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.pdfPengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.pdf
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.pdfZukét Printing
 
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.docx
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.docxPengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.docx
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.docxZukét Printing
 
MAKALAH ASWAJA.docx
MAKALAH ASWAJA.docxMAKALAH ASWAJA.docx
MAKALAH ASWAJA.docxAhmadSukronM
 
Kelompok Khawarij, Jabariyah, Qodariyah, Mu’tazilah, Syiah dan Murji’ah - Cop...
Kelompok Khawarij, Jabariyah, Qodariyah, Mu’tazilah, Syiah dan Murji’ah - Cop...Kelompok Khawarij, Jabariyah, Qodariyah, Mu’tazilah, Syiah dan Murji’ah - Cop...
Kelompok Khawarij, Jabariyah, Qodariyah, Mu’tazilah, Syiah dan Murji’ah - Cop...Zukét Printing
 
Kelompok Khawarij, Jabariyah, Qodariyah, Mu’tazilah, Syiah dan Murji’ah - Cop...
Kelompok Khawarij, Jabariyah, Qodariyah, Mu’tazilah, Syiah dan Murji’ah - Cop...Kelompok Khawarij, Jabariyah, Qodariyah, Mu’tazilah, Syiah dan Murji’ah - Cop...
Kelompok Khawarij, Jabariyah, Qodariyah, Mu’tazilah, Syiah dan Murji’ah - Cop...Zukét Printing
 
Buku saku muharrik masjid lengkap
Buku saku muharrik masjid lengkapBuku saku muharrik masjid lengkap
Buku saku muharrik masjid lengkapltmnubwi
 
TUGAS UAS RESUME PPT TAUHID DAN ILMU KALAM ASRUL HIKMAH PGMI 1-C.pptx
TUGAS UAS RESUME PPT TAUHID DAN ILMU KALAM ASRUL HIKMAH PGMI 1-C.pptxTUGAS UAS RESUME PPT TAUHID DAN ILMU KALAM ASRUL HIKMAH PGMI 1-C.pptx
TUGAS UAS RESUME PPT TAUHID DAN ILMU KALAM ASRUL HIKMAH PGMI 1-C.pptxAsrulHikmahUINMatara
 
Ushul Fiqh Perkembangan Hukum Islam.doc
Ushul Fiqh Perkembangan Hukum Islam.docUshul Fiqh Perkembangan Hukum Islam.doc
Ushul Fiqh Perkembangan Hukum Islam.docAndreaGilang
 

Similar to 1.aswj perdebatan makna dan eksistensi (20)

Makalah Studi Teologi Islam : Ahlussunnah Waljama'ah
Makalah Studi Teologi Islam : Ahlussunnah Waljama'ahMakalah Studi Teologi Islam : Ahlussunnah Waljama'ah
Makalah Studi Teologi Islam : Ahlussunnah Waljama'ah
 
Aswajasbgmanhajulfikr 131106015409-phpapp01
Aswajasbgmanhajulfikr 131106015409-phpapp01Aswajasbgmanhajulfikr 131106015409-phpapp01
Aswajasbgmanhajulfikr 131106015409-phpapp01
 
Tantangan Aswaja.pptx
Tantangan Aswaja.pptxTantangan Aswaja.pptx
Tantangan Aswaja.pptx
 
fdokumen.com_aswaja-an-nahdliyah-55849018dd55b.ppt
fdokumen.com_aswaja-an-nahdliyah-55849018dd55b.pptfdokumen.com_aswaja-an-nahdliyah-55849018dd55b.ppt
fdokumen.com_aswaja-an-nahdliyah-55849018dd55b.ppt
 
Aliran muktazilah
Aliran muktazilahAliran muktazilah
Aliran muktazilah
 
Ebook syiah
Ebook syiahEbook syiah
Ebook syiah
 
Kritik & solusi syiah di indonesia
Kritik & solusi syiah di indonesiaKritik & solusi syiah di indonesia
Kritik & solusi syiah di indonesia
 
Makalah Hukum Shalat Jumat
Makalah Hukum Shalat JumatMakalah Hukum Shalat Jumat
Makalah Hukum Shalat Jumat
 
Tokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik .pdf
Tokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik  .pdfTokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik  .pdf
Tokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik .pdf
 
Tokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik.docx
Tokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik.docxTokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik.docx
Tokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik.docx
 
Beografi Imam Al-Asy’ari dan Al-Maturidi.docx
Beografi Imam Al-Asy’ari dan Al-Maturidi.docxBeografi Imam Al-Asy’ari dan Al-Maturidi.docx
Beografi Imam Al-Asy’ari dan Al-Maturidi.docx
 
Beografi Imam Al-Asy’ari dan Al-Maturidi.pdf
Beografi Imam Al-Asy’ari dan Al-Maturidi.pdfBeografi Imam Al-Asy’ari dan Al-Maturidi.pdf
Beografi Imam Al-Asy’ari dan Al-Maturidi.pdf
 
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.pdf
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.pdfPengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.pdf
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.pdf
 
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.docx
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.docxPengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.docx
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.docx
 
MAKALAH ASWAJA.docx
MAKALAH ASWAJA.docxMAKALAH ASWAJA.docx
MAKALAH ASWAJA.docx
 
Kelompok Khawarij, Jabariyah, Qodariyah, Mu’tazilah, Syiah dan Murji’ah - Cop...
Kelompok Khawarij, Jabariyah, Qodariyah, Mu’tazilah, Syiah dan Murji’ah - Cop...Kelompok Khawarij, Jabariyah, Qodariyah, Mu’tazilah, Syiah dan Murji’ah - Cop...
Kelompok Khawarij, Jabariyah, Qodariyah, Mu’tazilah, Syiah dan Murji’ah - Cop...
 
Kelompok Khawarij, Jabariyah, Qodariyah, Mu’tazilah, Syiah dan Murji’ah - Cop...
Kelompok Khawarij, Jabariyah, Qodariyah, Mu’tazilah, Syiah dan Murji’ah - Cop...Kelompok Khawarij, Jabariyah, Qodariyah, Mu’tazilah, Syiah dan Murji’ah - Cop...
Kelompok Khawarij, Jabariyah, Qodariyah, Mu’tazilah, Syiah dan Murji’ah - Cop...
 
Buku saku muharrik masjid lengkap
Buku saku muharrik masjid lengkapBuku saku muharrik masjid lengkap
Buku saku muharrik masjid lengkap
 
TUGAS UAS RESUME PPT TAUHID DAN ILMU KALAM ASRUL HIKMAH PGMI 1-C.pptx
TUGAS UAS RESUME PPT TAUHID DAN ILMU KALAM ASRUL HIKMAH PGMI 1-C.pptxTUGAS UAS RESUME PPT TAUHID DAN ILMU KALAM ASRUL HIKMAH PGMI 1-C.pptx
TUGAS UAS RESUME PPT TAUHID DAN ILMU KALAM ASRUL HIKMAH PGMI 1-C.pptx
 
Ushul Fiqh Perkembangan Hukum Islam.doc
Ushul Fiqh Perkembangan Hukum Islam.docUshul Fiqh Perkembangan Hukum Islam.doc
Ushul Fiqh Perkembangan Hukum Islam.doc
 

1.aswj perdebatan makna dan eksistensi

  • 1. PUSAT BELAJAR LINTAS KADER Pusat Belajar Lintas Kader PuBLiKa Diterbitkan oleh: PC PMII Kota Jayapura Edisi: 1, Maret 2010 AHL AS SUNNAH WA AL JAMA’AH (Perdebatan Makna Dan Eksistensi) Oleh: Suryono (Ketua Umum PMII Kota Jayapura) 1.Pendahuluan Perdebatan eksistensi aswaja mulai mengemuka, diperkirakan pada akhir dasawarsa 1980-an dan awal 1990-an ditangan-terutama-generasi muda NU yang tergabung dalam pergerakan mahasiswa islam Indonesia (PMII). Kemudian fenomena tersebut semakin dipertajam sejak munculnya Prof. Dr. Said Aqil Siraj dengan segudang kontroversinya pada pertengahan dasa warsa 1990-an. Gugatan said terutama tentang pemaknaan aswaja NU selama ini yang menurutnya sangat ekslusif dan begitu sederhana. Kemudian ia
  • 2. berkesimpulan bahwa bukanlah hal yang tepat meletakkan aswaja sebagai madzhab, karena akan terjadi pola madzhab dalam madzhab sehingga menjadilah aswaja tak lebih sebagai Manhaj Al Fikr (Metode Berpikir). 2.Perdebatan makna dan eksistensi Selama ini, dalam masyarakat NU selalu di dengungkan-dengungkan, bahwa ahll as sunnah wa al jama’ah adalah golongan umat Islam yang dalam aqidahnya berpedoman pada Al Asy’ary dan Al-Maturdy, dalam fiqih mengikuti salah satu madzhab empat (Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali) serta dalam tasawuf mengikuti Al Junaidi dan Al Ghozali. Kemudian, akan menjadi sebuah terobosan brilian ketika misalnya PMII yang notabene adalah komunitas anak muda NU memahami aswaja sebagai metode, bukan saja sebagai madzhab. Dengan catatan, bahwa pendekatan sebagai metode itu melalui ungkapan hadist: Ma Ana Alaihi Al Yauma Wa Ashaby (metodeku adalah para sahabatku saat ini) . Ini berarti, komunitas muda NU menjadikan hadist tentang penggolongan Muslimin, sebagai landasan legitimasi keberadaan aswaja. Memang istilah Ma Ana Alaihi Al Yauma Wa Ashaby, bukanlah satu-satunya identitas keselamatan. Yang sebanding denganya misalnya adalah: As Sawad Al A’dham , Al Jama’ah, Ahl As Sunnah Wal Jamaah. Namun kesemuanya mengarah pada identitas keselamatan yang saling menopang sebagai istilah. Sementara itu, diluar pemaknaan diatas, prof.dr. Said Aqil Siraj yang notabene katib syuriyah PBNU kala itu, mendobrak dua pemaknaan tersebut mengidentifikasikan golongan yang selamat dari umat Islam dengan istilah ahl as sunnah wal jamaah. Menurutnya, Aswaja tidak lebih dari pernyataan semangat pendobrakan terhadap banyaknya penyimpangan-penyimpangan. Ringkasnya, ia adalah istilah sejarah, bukan muatan hadist. Kedua, Aswaja dipahami sebagai Manhaj Al Fikr, bukan sebagai Madzhab. Sebab semangatnya adalah pencaraian jalan tengah, untuk menjadi moderat dari berbagai aliran. Agaknya, pendapat dua kubu tadi memang berbeda secara diametral. Mayoritas komunitas NU untuk melegitimasi paham Aswajanya merujuk ke hadist, yang memang jelas menggunakan istilah ahl as sunnah wal jamaah. Terutamanya riwayat At-Thabrani. Sedangkan menurut Said memahami Aswaja sebagai identitas aliran yang pernah muncul dalam kurun sejarah. Konsekwensinya Said tak terlalu terikat dengan makna kebahasaan Aswaja. Hadits tentang sekte tersebut memang bukan hadist yang lepas dari banyak kritik. Artinya masih kontroversi. Baik di tinjau dari segi sanad maupun dari makna matan hadist tersebut. Namun dalam hal ini penulis sependapat dengan golongan yang menerima pendapat yang menerima hadits tersebut, dengan beberapa alasan. Pertama, hadist ini didukung oleh Ashab As Sunan, yakni; At-Turmudzi, Abu Daud, kemudia At-Thabrani dan Ahmad Bin Hanbal. Yang disebut terakhir ini memiliki kedudukan istimewa, karena Ibnu
  • 3. Hanbal adalah tokoh Aswaja versi Salafiyun, tokoh yang sangat teguh atas goncangan faham Mu’tazilah. Kedua, hadist-hadist tersebut cukup banyak, sehingga saling menguatkan. Katiga, walaupun secara tegas tak memakai istilah Ahl As Sunnah Wal Jamaah, namun dalam soal interprestasi ajaran dalam kitab Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim, menunjukan adanya indikasi perpecahan umat, dengan pemecahan agar mengikuti sunnah Nabi saw. Sehingga, mengartikan Aswaja sebagai cerminan Ma Ana Alaihi Al Yauma Wa Ashaby adalahdapat diterima. Disisi lain pendekatan Manhaj Al Fikr dari SaidAqilSiraj juga dapat diterima, karena dalam realiatas historis, golongan umat Islam yang diberi identitas Aswaja, adalah golongan yang tidak ekstrim, moderat, toleran dan lurus. Misalnya ajaran Al-Asy’ari yang dianggap peletup Aswaja merupakan jalan tengah, antara faham Qodaraiyah dan Jabariyah, juga antara golongan liberalis (mu’tazilah) dengan golongan literalis (mujassimah). Al-Ghozali ajaranya begitu menengahi antara filosofi yang rasionalis dengan kaum battiniyah yang non-rasional. Sehingga kecendrungan untuk menggabungkan pandangan komunitas NU yang menerima hadist Ma Ana Alaihi Al Yauma Wa Ashaby dengan pendekatan Manhaj Al Fikr. Maka rumusan kyai Imam Ghozali : “komunitas muslim yang karena semangat mereka untuk menegakkan islam yang ideal seperti pada masa rosul dan masa sahabat, dan sebagai akibat dari pergumulan mereka dengan berbagai aliran pemikiran, baik internal maupun eksternal, mereka memilih bersikap dan berpola pikir moderat dan menengahi, harmonis dalam arti serasi dan seimbang, toleran, serta bertindak adil dan berani, adalah sangat disetujui. Namun, meskipun demikian secara praktis apa yang selama ini di dengung-dengungkan sebagai Aswaja model NU, tetap saja dapat di aplikasikan, selagi melihat adanya kesesuain dan aslah. Kita sangat fleksibel, dalam mengikuti arus pemikiran para ulama ahli tauhid dan tasawuf dengan alasan. Pertama, dalam anggaran dasar NU ditegaskan bahwa tujuan didirakanya NU adalah menegakan faham Aswaja dan menganut salah satu dari empat madzhab. Artinya penekanan aspek amaliahnya memang tertuju pada salah satu madzhab empat, terutama Syafi’i, sehingga ijtihad dan pengambilan pendapat dari aspek tauhid dan tasawuf dapat luas lagi. Kedua, dalam Qonun Asasi (tata institusi), yang dianggap sebagai pihak ortodoksi Aswaja, ternyata tak pernah tercantum sama sekali batasan sama sekali batasan-batasan dan defenisi Aswaja. KH. Hasyim Asy’ari hanya mengemukakan mengenaii keharusan warga NU untuk berpegang dari salah satu madzhab empat. Jadi kia Hasyim tidak pernah menyebutkan landasan teologis dan taswuf yang harus dipegang oleh pengikut Aswaja NU. Sehinmgga nam-nama Al Asy’ari, Al Mathuridy, Al Junaidy tidak disebutsebut dalam Qonun Asasi.
  • 4. Kenapa, dalam qonun tidak tercantum nama-nama tokoh dalam bidang theologi dan tasawuf. Kita tau persis. Namun, kalau kita lihat pendapat tokoh tersebut, akan terlihat, betapa misalnya, Al-Asy’ari dalam mengkaji persoalan-persoalan aqidah itu banyak yang tak terlepas dari logika filosifis. Apalagi memang memang sebelumnyal Asy’ari dikenal sebagai tokoh Mu’tazilah. Sedangkan Al Junaidy, ada pandangan theologis yang sama dengan mu’tazilah dalam hal penafsiran segala sifat Allah. Pendapatpendapat pengikut Al Asy’ary yang mudah dipahami khalayak umum juga banyak. Jadi kita lebih leluasa untuk memilah-milah. Demikian juga kita harus lebih selektif dalam mengikuti taswuf Al Junaidy. Sedangkan tasawufnya AlGhozali memang banyak dikaji dan cocok bagi komunitas NU, walau dalam kitab-kitab lain, corak tasawuf falsafi juga begitu tampak. 3.penutup Sehubungan dengan sifat ilmu yang dinamis, maka tiada patut diskusi ilmiah jika hal ini dikebiri dan dinilai subjektif sepihak. Demikian juga dalam aplikasi keilmuan, kita berusaha mengaplikasikan pendapat yang lebih layak diikuti sehingga perkembangan penafsiran, diarahkan dalam rangka mendapatkan pendapat yang lebih benar dan maslahah. Waluhu ‘alam... SALAM http://expedisipassompa.blogspot.com/2010/03/pusat-belajar-lintas-kader_14.html