SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
TUGAS INDIVIDU
FISIOLOGI TUMBUHAN
“Transportasi Air di Dalam Tumbuhan”
Disusun oleh:
NAMA : ARI KURNIA
NIM : C51112103
KELAS : AGROTEKNOLOGIC
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan eksperimen, status air dalam tumbuhan tergantung pada laju relatif
penyerapan air oleh akar dan keluarnya air melalui proses transpirasi. Percobaan-percobaan
tersebut juga menunjukan bahwa apa yang terjadi pada suatu ujung tanaman (akar) akan
mempengaruhi ujung tanaman yang lain (daun).
Sebagai contoh, apabila penganbilan air yang dilakukan oleh akar kurang akan
menyebabkan keluarnya air pada seluruh bagian tanaman termasuk sel daun. Suatu desifit
yang menyebankan berkurangnya evaporasi dari daun dan tentu saja laju transpirasi pada
daun menjadi lebih rendah. Sebaliknya transpirasi yang berlebihan juga dapat menyebabkan
defisit air.
Defisit tekanan difusi didalam sel-sel tanaman termasuk sel-sel akar menimbulkan
gradien potensial air dari larutan tanah ke akar yang menyebabkan terjadinya penyerapan air
secara keseluruhan, sisitem akan bekerja sebaagai suatu kesatuan yang selalu cenderung
menjaga semua sel dalam tanaman agar mendekati kondisi turgid.
Bagaimana hubungan antara ujung akar dan pucuk tanaman dalam hal pergerakan air
tersebut atau jalur apakah yang digunakan air untuk bergerak dari akar menuju daun ?
Percobaan tersebut akan memberikan jawabannya
B. Tujuan Praktikum
Untuk mempelajari transportasi air didalam jaringan tumbuhan.
BAB II
TIJAUAN PUSTAKA
Pengangkutan air pada tumbuhan meliputi 2 cara yaitu pengangkutan air dan garam mineral
diluar pembuluh xilem (ekstravaskuler) dan pengangkutan air melalui pembuluh xilem
(intravaskuler).
1. Transfortasi ekstravaskuler
Proses pengangkutan ekstravaskuler sebagai berikut, air bergerak secara horizontal yaitu dari
pemukaan akar menuju ke sel epidermis (rambut akar) kemudian bergerak diantara sel-sel
korteks. Untuk sampai ke stele air harus melewati sitoplasma sel-sel endodermis.
Transportasi ekstravakuler ada dua macam yaitu :
a. Transportasi simplas
Yaitu pengangkutan air dan zat terlarut secara difusi osmosis, dari sel ke sel melalui
bagian sel tumbuhan yang hidup misalnya sitoplasma (plasmodesmata) dan vakuola. Pada
transportasi simplas ini air dan zat terlarut terhalang oleh nilai osmosis dan sel endodermis
serta perisikel (perikambium) yang lebih rendah dari sel-sel korteks disebelah luarnya
sehingga transportasi air dan zat terlarut dari korteks ke stele baik simplas maupun apoplas
harus dengan transpor aktif atau pompa ion. Arus simplas berari air atau zat terlarut bergerak
dari plasma sel ke plasma sel lainnya, serta mampu menembus lapisan endodermis.
b. Transportasi Apoplas
Merupakan pengangkutan air dan zat terlarut secara difusi osmosis (transpor pasif)
diluar sitoplasma melalui bagian sel tumbuhan yang tidak hidup, misalnya melalui dinding
sel dan ruang antar sel. Pada transportasi apoplas, air tidak bisa masuk ke xilem karena
terhalang penebalan zat gabus(suberin) pita kaspari sel endodermis, sehingga air harus
dipompa menembus sitoplasma sel endodermis dan transportasi menjadi bersifat simplastik
terutama melalui peresap (sel penerus air) yang letaknya sejajar dan dengan permukaan akar
dan tidak berhadapan dengan xilem. Arus apoplas berarti air atau zat terlarut masuk kedalam
tmbuhan melalui dinding sel sereta ruang antar sel yang menyebabakan arus ini hanya sampai
pada endodermis. Arus apoplas ini hanya sampai endodermis karena dinding sel endodermis
mempunyai penebalan lignin yang tidak tembus air (pita caspari atau penebalan lebih lanjut),
dan harus melewati plasma.
2. Transportasi Intravaskuler
Merupakan pengangkutan air dan garam mineral dari akar menuju bagian atas
tumbuhan (daun ) melalui xilem. Urutannya Xilem akar, xilem batang, xilem tangkai daun,
xilem tulang daun. Selanjutnya dari xilem tulang daun masuk ke sel-sel mesofil daun untuk di
gunakan dalam fotosintesis. Proses transportasi air melalui xilem bersifat apopplastik karena
sel-se xilem bersifat sel mati. Faktor yang mempengaruhi transportasi air dan zat terlarut
melalui xilem dari akar hingga ke daun antara lain:
a. Daya kapilaritas
Yaitu kemampuan naiknya cairan didalam pipa kapiler karena adanya adhesi(daya tarik
menarik antar molekul tak sejenis) dan kohesi (daya tarik menarik antar molekul sejenis). Air
dan zat terlarut dapat diangkut keatas karena daya adhesi lebih besar dari kohesi.
b. Daya hisap daun
Merupakan kemampuan daun untuk meningkatkan aliran air dari akar kedaun pada saat
transpirasi atau penguapan. Molekul air dari akar sampai kedaun berderet secara
berkesinambungan seolah-olah membentuk rantai molekul air . Potensial air akan makin kecil
jika menjauh dari air. Dengan demikian potensial air daun lebih kecil dari potensial air di
akar dan batang. Pada saat transpirasi, potensial air di daun akan mengecil dan
mengakibatkan terjadinya tarikan air keatas dari sel-sel dibawahnya.
c. Daya tekan akar
Merupakan kemampuan akar mendorong air dalam xilem akar menuju keatas. Daya tekan
akar merupakan hasil aktifitas sel-sel epidermis dengan rambut akarnya yang terus menerus
menyerap air dan zat terlarut dalam tanah dan menyebabkan konsentrasi air dan tekanan
turgor sel akar meningkat. Meningkatnya konsentrasi air dan tekanan turgor sel akar
menyebabkan terjadinya dorongan air keatas didalam pembuluh xilem.
d. Terori vital
Perjalanan air di dalam tanaman akan terlaksana krn bantuan sel-sel hidup, dalam hal ini
adalah sel-sel parenkim kayu & sel-sel jari-jari empulur yang ada di sekitar xilem.
Pengangkutan air serta zat hara berjalan dari sel ke sel dan arahnya horizontal. Didalam akar,
pengakutan initerjadi dari bulu akar ke epidermis, korteks, endodermis, dan stele
(berkas pengangkut). Misalnya pengangkutan air dan garam mineral dari dalam tanah. bulu
akar merupakan tempat masuknya air dan mineral dari dalam tanah.masuknya air dan mineral
ini adala secara osmosis. Dari bulu akar air dan mineral masuk lewat korteks menuju menuju
silinder pusat. Setelah mencapai stele, air dan mineral diangkut menuju silinder pusat,
Setelah mencapa stele, air dan mineral diangkut ke atas secaraintrafasikuler melalui
xilem.parenkim xilem mempunyai fungsi untuk transfor kearah lateral, pengangkutan air
melalui xilem dapat terus berlangsung meskipun xilem itu mati, ini membuktikan bahea
tenaga untuk mendorong air bukan berasal dari xilem itu sendiri.
Terdapat dua macam pembuluh angkut pada tumbuhan, yaitu pembuluh xylem dan pembuluh
floem. Adapun fungsi dari masing-masing pembuluh tersebut adalah; xylem berfungsi untuk
mengangkut air dan juga mineral-mineral dari dalam tanah ke batang dan juga daun-daun.
Selain itu, fungsi xylem adalah untuk menyangga tanaman itu sendiri sehingga tidak mudah
jatuh atau roboh. Xilem sel penyusunnya meliputi elemen trakea, serat xilem dan parenkim
xilem. Xilem pada tumbuhan berbunga mempunyai dua tipe sel, yaitu trakeid dan unsur
pembuluh. Kedua tipe sel ini merupakan sel mati. Pada dasarnya xylem merupakan jaringan
kompleks Karena terdiri dari beberapa tipe sel yang berbeda baik hidup maupun tidak hidup.
Dinding sel xylem tebal karena dilapisi oleh lignin.
Sedangkan fungsi floem yaitu membawa gula terlarut dari daun ke seluruh bagian tumbuhan,
dan pergerakan materi dari tempat produksi, daun dewasa, ke tempat pemanfaatannya dalam
jaringan yang sedang tumbuh dan bereproduksi atau ke tempat penyimpanan. Flem Sel
penyusunnya meliputi sel-sel tapis,komponen pembuluh tapis sel pengantar, serat floem dan
parenkim floem. Fungsinya untuk menyalurkan zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke
seluruh bagian tumbuhan.Pada tumbuhan tertentu, serabut floem dapat digunakan sebagai
tali, misalnya rami (Boehmeria nivea).
Adapun yang menyebabkan air dapat diangkut oleh tumbuhan melawan arah gaya berat
adalah karena tumbuhan menggunakan tekanan akar, tenaga kapilaritas, dan juga tarikan
transpirasi. Namun, pada tanaman-tanaman yang sangat tinggi, yang sangat berperan paling
penting adalah tarikan transpirasi. Dalam proses ini, ketika air menguap dari sel mesofil,
maka cairan dalam sel mesofil akan menjadi semakin jenuh. Sel-sel ini akan menarik air
melalu osmosis dari sel-sel yang berada lebih dalam di daun. Sel-sel ini pada akhirnya akan
menarik air yang diperlukan dari jaringan xylem yang merupakan kolom berkelanjutan dari
akar ke daun. Oleh karena itu, air kemudian dapat terus dibawa dari akar ke daun melawan
arah gaya gravitasi, sehingga proses ini terus menerus berlanjut. Proses penguapan air dari sel
mesofil daun biasa kita sebut dengan proses transpirasi. Oleh itu, pengambilan air dengan
cara ini biasa kita sebut dengan proses tarikan transpirasi dan selama akar terus menerus
menyerap air dari dalam tanah dan transpirasi terus terjadi, air akan terus dapat diangkut ke
bagian atas sebuah tanaman.
BAB III
METODE KERJA
A. Alat dan Bahan
2 pucuk daun puring yang mirip (satu ranting/cabang), 2 botol selai (jam) yang besarnya
sama, sumbat gabus, vaseline, pisau kecil
B. Cara Kerja
1. Siapkan 2 pucuk daun puring yang ukuran daunnya sama. Masing-masing dipotong dengan
ukuran 30 cm.
2. Kupas kulit bagian pangkal batang (buang floemnya) sepanjang 3 cm dari pangkal batang.
Apabila daunnya terlalu banyak boleh dikurangi. Tetapi jumlah daunnya antara kedua pucuk
harus sama.
3. Sisipkan setiap batang melalui sumbat gabus yang telah dilubangi dan dipasang pada botol
selai yang sudah diisi dengan air sampai bagian .
4. Sebelum dimasukan kedalam botol selai, masing-masing bagian pangkal tanaman diolesi
dengan vaseline
5. Rendam pucuk tanaman tersebut dalam botol selai yang telah berisi air. Usahakan ujung
tanaman tidak menyentuh dasar botol. Beri tanda permukaan air awal.
6. Amati setelah 2 hari dan 7 hari. Beri tanda setiap terjadi penurunan volume air dalam botol.
Bandingkan kondisi kedua pucuk tanaman tersebut.
7. Tentukan berapa pengurangan volume yang terjadi pada masing-masing botol.
C. Hasil Pengamatan
No. Perlakuan
Volume Air (ml) Kondisi
TanamanAwal Setelah 2 hari Setelah 7 hari
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Pengangkutan Zat Melalui Xylem
Pengangkutan zat pada tumbuhan dibedakan menjadi :
A. Pengangkutan Ekstravaskuler
Pengangkutan air dan garam mineral di luar berkas pembuluh pengangkut. Pengangkutan
ini berjalan dari sel ke sel dan biasanya dengan arah horisontal. Pengangkutan air dengan
arah horizontal, mulai dari epidermis bulu-bulu akar, kemudian masuk ke lapisan korteks,
lalu ke endodermis dan sampai ke berkas pembuluh angkut dalam air.
Skema :Bulu akar epidermis korteks endodermis xylem.
Pada saat air dan mineral melalui jaringan-jaringan tersebut, ada dua kemungkinan jalan
yang dilalui, pertama, air dan mineral akan melalui ruang antar sel dalam setiap jaringan.
Pengangkutan semacam ini disebut Apoplast. Kedua, air dan mineral bergerak melalui jalur
dalam sel yaitu sitoplasma. Air akan masuk ke dalam sel dan berpindah dari satu sel ke sel
yang lain disebut Simplast. Pengangkutan secara Simplast dapat masuk ke stele melalui sel
penerus pada endodermis, sedangkan pengangkutan secara apoplast tidak dapat sampai ke
stele karena terhalang oleh sel U endodermis.
Penganngkutan ekstravaskluler dibedakan :
- transportasi/ lintasan apoplas : menyusupnya air tanah secara bebas atau transpor pasif
melalui semua bagian tak hidup dari tumbuhan (dinding sel dan ruang antar sel)
- transportasi/ lintasan simplas : bergeraknya air dan garam mineral melalui bagian hidup dari
sel tumbuhan (sitoplasma dan vakoula).
2. Pengangkutan Zat Melalui Floem
Air dan zat terlarut yang diserap akar diangkut menuju daun akan dipergunakan sebagai
bahan fotosintesis yang hasilnya berupa zat gula/ amilum/ pati. Pengangkutan hasil
fotosintesis berupa larutan melalui phloem secara vaskuler ke seluruh bagian tubuh disebut
translokasi.
Untuk membuktikan adanya pengangkutan hasil fotosintesis melewati phloem dapat dilihat
dari pada proses pencangkokan. Batang yang telah kehilangan kulit (phloem) mengalami
hambatan pengangkutan akibat terjadinya timbunan makanan yang dapat memacu munculnya
akar apabila bagian batang yang terkelupas kulitnya tertutup tanah yang selalu basah.
Beberapa tumbuhan menyimpan hasil fotosintesis pada akarnya atau batangnya. Pada
umumnya jaringan phloem tersusun oleh 4 komponen, yaitu :
- buluh tapis
- sel pengiring
- parenkim phloem
- serabut-serabut
BAB V
PENUTUP
Fungsi jaringan pengangkut xylem adalah mengangkut air serta zat-zat yang terlarut
didalamnya dan jaringan floem berfungsi mengangkut zat makanan hasil fotosintesis serta
proses pengangkutan air pada tanaman dimulai dari penyerapan air oleh akar melalui
jaringan xylem dan kemudian ditransportkan ke seluruh bagian tanaman terutama daun.
Tetapi pada saat xylem ditutup floem menggantikan fungsinya, tetapi transportasi pada floem
ini lebih sedikit dibandingkan transportasi air yang terjadi pada xylem. Kondisi tanaman pada
percobaan sangat segar baik tanaman yang xylemnya ditutup dan yang floemnya ditutup
dengan vaseline.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Macam Macam Tipe Pembuluh Angkut -
Jenis jenisPembuluh Angkut.http://d5d.org
Feryanto, Indra. 2011. Panduan Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Fakultas Pertanian
Perikanan dan Biologi Universitas Bangka Belitung.
Iriawati. 2009. Jaringan Pembuluh. http://www.sith.itb.ac.id
Lakitan, Benyamin. 2012. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta. Rajawali Pers.
Winxp. 2010. Jaringan Pengangkut/ Jaringan Pembuluh. http://file.upi.edu
http://kurniaari.blogspot.com/2013/12/laporan-praktikum-transportasi-air-di.html Diposkan 18th
December2013 oleh arie_Blog
laporan praktikum JARINGAN PENGANGKUT AIR PADA
TUMBUHAN
LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN
PERMEABILITAS SEL
RISKA FITRAH APRIANTI
05091007064
KELOMPOK I (SATU)
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2010
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Status air dari tumbuhan bergantung pada kecepatan relatif penyerapan air oleh akar dan kehilangan
air oleh tranpirasi. Penyerapan air yang tidak cukup oleh akar akan menimbulkan defisit air dalam
tumbuhan, termasuk sel-sel daun, suatu defisit yang mengakibatkan penurunan evaporasi ari dari
daun sehingga laju transpirasi menjadi rendah. Selain itu, transpirasi yang berlebihan juga dapat
menimbulkan defisit air. Sistem tranport bekerja sebagai suatu unit yang cenderung menjaga agar sel
tumbuhan selalu dalam keadaan turgid.
Untuk dapat diserap tanaman, molekul-molekul air harus berada pada permukaan akar. Dari
permukan akar ini air (bersama bahan-bahan terlarut) diangkut menuju pembuluh xylem. Lintasan
pergerakan air dari permukaan akar menuju pembuluh xylem disebut lintasan radial pergerakan air.
Pada awalnya, diperkirakan air naik kebagian atas tanaman karena adanya tekanan dari akar. Hal ini
didasarkan atas fakta bahwa jika batang tanaman dipotong dan kemudian dihubungkan dengan
selang manometer air raksa mak air di dalam selang akan terdorong ke atas oleh tekanan yang
berasal dari akar. Jadi dapat disimpulkan bahwa tekanan akar adalah relatif rendah dan tidak terjadi
pada semua spesies tanaman dan juga hanya terjadi pada kondisi lingkungan yang menghambat laju
transpirasi.
Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan tumbuhan
melalui stomata. Kemungkinan kehilangan air dari jaringan tumbuhan melalui bagian tanaman yang
lain dapat saja terjadi porsi kehilangan tersebut sangat kecil dibandingkan dengan yang hilang melalui
stomata. Oleh sebab itu, dalam perhitungan besarnya jumlah air yang hilang dari jaringan tanaman
umumnya difokuskan pada air yang hilang melalui stomata
Tumbuhan yang bertanspirasi akan menaikan cairan yang ditimbulkan oleh tarikan transpirasi. Air
yang mengisi tracheid mati dan pembuluh xylem merupakan kolom air yang kontinu dan bergerak
bebas sepanjang tumbuhan atau secara harafiah ditarik keatas sepanjang secara utuh. Air dalam
pembuluh xylem tumbuhan yang bertranspirasi berada dalam keadaan tekanan hidrostatik. Tegangan
tersebut dialami oleh seluruh kolom air yang terdapat dalam pembuluh xylem tumbuhan yang
disebabkan oleh lebih kecilnya laju absorbsi air oleh akar dibandingkan laju transpirasi melalui daun.
B. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui jaringan apa yang berfungsi untuk mengangkut air dari akar
ke daun.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Air merupakan kebutuhan pokok bagi semua tanaman juga merupakan bahan penyusun utama dari
protoplasma sel. Di samping itu, air adalah komponen utama dalam proses fotosintesis,
pengangkutan assimilate hasil proses ini ke bagian-bagian tanaman hanya dimungkinkan melalui
gerakan air dalam tanaman. Dengan peranan tersebut di atas, jumlah pemakaian air oleh tanaman
akan berkorelasi posistif dengan produksi biomase tanaman, hanya sebagian kecil dari air yang
diserap akan menguap melalui stomata atau melalui transpirasi (Dwidjoseputro,1984).
Air dalam pembuluh xylem tumbuhan yang sedang bertranspirasi berada dalam keadaan tekanan
hidrostatik negatif tegangan. Tegangan tersebut yang dialami oleh seluruh kolam air yang terdapat
dalam pembuluh xylem, yang juga disebabkan oleh laju absorbsi air. Air yang mengisi tracheid mati
dan pembuluh xylem merupakan kolam air yang kontinu dan bergerak bebas sepanjang tubuh
tumbuhan atau secara harfiah ditarik ke atas secara utuh (Lakitan, 2004).
Dalam fisiologi tumbuhan, peranan air dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman, yaitu : air
merupakan bahan penyusun utama dari pada protoplasma. Kandungan air yang tinggi aktivitas
fisiologis tinggi sedang kandungan air rendah aktivitas fisiologisnya rendah. Air merupakan reagen
dalam tubuh tanaman, yaitu pada proses fotosintesis. Air merupakan pelarut substansi (bahan-bahan)
pada berbagai hal dalam reaksi-reaksi kimia (Kramer dan Kozlowski, 1960).
Air dapat diserap tanaman melalui akar bersama-sama dengan unsur-unsur hara yang terlarut
didalamnya, kemudian diangkut kebagian atas tanaman, terutama daun, melului pembuluh xylem.
Pembuluh xylem pada akar, batang dan daun merupakan suatu system yang kontinu, berhubungan
satu sama lain. ( Lakitan. 2004 )
Molekul air dapat terikat pada suatu permukaan hirofilik oleh tenaga hidrasi dengan kekuatan antara -
100 MPa sampai – 300 MPa. Dengan demikian air yang sudah berada didalam pembuluh xilem tidak
akan tertarik lagi oleh gaya gravitasi (Sastrodinoto, 1980).
Allamanda berasal dari Brazil dan secara luas didetribusikan di wilayah tropis. Allamanda merupakan
tanaman yang merambat dengan lapisan yang tebal, daunnya membentuk lingkaran besar, bunga
berbentuk terompet dengan warna kuning terang. Kulit biji yang berduri mengikuti bunga dengan
benih bersayap yang terbang ketika kulit kering dan terbuka. Allamanda adalah tanaman tahunan
pada iklim tropis dan dapat diperlakukan sebagai tanaman semusim. ( Salisbury. 1995 )
Dalam sistematika tumbuhan, kedudukan tanaman Allamanda (Allamanda cathartica) diklasifikasikan
sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisio : Spermatophyta
Divisio : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Subclass : Asteridae
Ordo : Gentianales
Famili : Apocynaceae
Genus : Allamanda
Spesies : Allamanda cathartica
Tanaman Allamanda punya getah yang seperti susu dan dipertimbangkan sifat racunnya, semua
bagian adalah obat pencuci perut yang tinggi. Teksturnya kasar dan daunnya bercahaya berwarna
hijau, tanaman ini sering dipangkas dan digunakan sebagai semak belukar. Beberapa aktivitas sudah
dibiakkan untuk keharumannya, satu populernya terutama punya kuncup berwarna coklat yang
lembut dan daun warna hijau yang lebih gelap. ( Haryadi. 1996 )
Bunga Allamanda mempunyai ciri-ciri, diantaranya bunga majemuk, bentuk tandan, berkelamin dua,
tangkai silindris, pendek, hijau, kelopak berbentuk lanset, permukaan halus, benang sari bertancap
pada mahkota, mahkota berseling pada lekukan, tangkai putik silindris, kepala putik bercabang dua,
kuning, mahkota bentuk terompet atau corong pada permukaan rata dan kuning.
Allamanda punya daun yang sama dan punya bunga dengan batang leher berwarna kemerah-
merahan ini disebut semak, sebagai berikut :
Bahan makanan susah didapat pada masa pertumbuhan, dipendekkan pada musim semi.
Kebiasaan berbunga dan berdiameter sampai dengan inci (15 cm), bentuk terompet 1 atau 2
berbunga kuning pada musim panas atau kemarau.
Allamanda sejenis tanaman hias yang mempesona ketika bunganya penuh semarak dimana tanaman
akan menjadi menarik perhatian secepatnya. Pada daerah tropis Allamanda sering dipendekkan dan
dipelihara sebagai bunga hias yang mempesona dimana Allamanda berbunga banyak atau lebat
yang mempunyai perhatian semua orang.
Allamanda merupakan tanaman naungan, bungan ini tumbuh sepanjang tahun daunnya berupa
semak, tinggi tanaman ini setinggi 15 kaki (4-5 m). Allamanda lebih suka terdapat banyak air
sementara kondisi panas. Cukup toleransi pada musim kemarau, membutuhkan udara yang relatif
lembab.
Allamanda tanaman yang tumbuh baik dalam tanah yang lembab, tetapi menjadi klorosis yang sangat
alkil. Suhu wilayah yang direkomendasikan sunset (24-27) , Allamanda lebih suka pada area atau
wilayah salju atau dingin, bunga ini dapatdiperlakukan seperti bunga bougenville ( Fahn, 1991).
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A. Tempat dan Waktu
Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas
Sriwijaya pada tanggal 14-23 Oktober 2010 yang dimulai pada pukul 10.00 WIB sebanyak 2 kali
pengamatan.
B. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah :
Cabang berdaun dari Allamanda, panjang 30 cm dengan 4 payung daun sebanyak 3 tangkai
Vaselin
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah :
3 penyumbat botol
3 botol selai
C. Cara Kerja
Pilih 3 cabang berdaun dari tanaman Allamanda. Potong cabang-cabang tersebut sedemikian rupa
sehingga apabila dimasukkan kedalam botol, maka jarak bekas potongan dengan dasar botol 61 cm.
Kuliti ketiga cabang tersebut sepanjang 3 cm dari bekas potongan.
* Cabang pertama untuk perlakuan kontol
* Cabang kedua untuk perlakuan xylem tertutup, yaitu dengan mengoles ujung cabang bekas
potongan dengan vaselin.
* Cabang ketiga untuk perlakuan floem tertutup, yaitu dengan mengoleskan
bagian yang dikuliti dengan vaselin sampai batas ujunG cabang. Ratakan vaselin
Isi botol dengan air destilasi, masukkan cabang kedalam lubang pada sumbat gabus dan tutupkanlah
sumbat tersebut pada botol. Berilah tanda tinggi permukaan air pada saat percobaan dimulai. Amati
sesudah 48 jam dan sesudah 1 minggu. Pengamatan meliputi tinggi permukaan air dan keadaan
cabang tanaman.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Tabel Pengamatan
Tabel Pengamatan Dt1 Dt2
Kontrol
Xylem Tertutup
Floem Tertutup 0,4 cm
0,7 cm
0,1 cm 0,7 cm
0,9 cm
0,5 cm
Perhitungan :
1. Kontrol
V1 = p . r2. Dt1
= 3,14 . ( 3 cm )2 . 0,4 cm
= 3,14 . 9 cm2 . 0,4 cm
= 11,304 cm3
V2 = p . r2 . Dt2
= 3,14 . ( 3 cm )2 . 0,7 cm
= 3,14 . 9 cm2 . 0,7 cm
= 19,782 cm3
2. Xylem Tertutup
V1 = p . r2. Dt1
= 3,14 . ( 3 cm )2 . 0,7 cm
= 3,14 . 9 cm2 . 0,7 cm
= 19,782 cm3
V2 = p . r2 . Dt2
= 3,14 . ( 3 cm )2 . 0,9 cm
= 3,14 . 9 cm2 . 0,9 cm
= 25,434 cm3
3. Floem Tertutup
V1 = p . r2. Dt1
= 3,14 . ( 3 cm )2 . 0,1 cm
= 3,14 . 9 cm2 . 0,1 cm
= 2,826 cm3
V2 = p . r2 . Dt2
= 3,14 . ( 3 cm )2 . 0,5 cm
= 3,14 . 9 cm2 . 0,5 cm
= 14,13 cm3
Keterangan :
Dt1 = Perubahan tinggi air setelah 3 hari
Dt2 = Perubahan tinggi air setelah 7 hari
r = Jari-jari botol ( 3 cm )
p = Phi ( 3,14 )
B. Pembahasan
Pada dasarnya air yang berada didalam tanah masuk kedalam tanaman melalui akar yang masuk
malalui jaringan xilem. Seperti yang telah dikemukakan oleh E. Munch dari jerman pada tahun 1930.
beliau mengatakan bahwa dinding sel dari keseluruhan tanaman dan pembuluh xilem dapat dianggap
sebagai suatu sistem tunggal yang disebut sebagai apoplas. Dari hasil pengamatan yang ada di
laboratorium fisiologi tumbuhan pada tanggal 23 Oktober yang lalu di hasilkan bahwa tanaman
allamanda pada perlakuan kontrol mengalami pertumbuhan karena pada perlakuan kontrol air yang
ada di dalam botol selai mengalami penurunan itu berarti xilem pada batang tanman allamanda masih
berfungsi walau tidak berfungsi seutuhnya. Hal ini sama dengan pernyatan prof. Benyamin lakitan
dalam bukunya “Fisiologi Tumbuhan” beliau mengatakan bahwa dinding pembuluh xilem tersusun
dari senywa yang bersifat hidrofilik, yakni selulosa, hemiselulosa, dan lignin.
Adanya tenaga tarikan terhadap kolom air didalam pembuluh secara sederhana dapat dibuktikan
dengan memotong tangkai daun atau batang tanaman. Peryatan tersebut merupan teori dari serapan
dan pengangkutan air, maka dari itu pad perlakuan yang diberikan pada tanaman allamanda melalui
xilem tertutup berarti pembuluh xilem ditutup oleh lapisan vaselin dan tidak bisa melakukan tarikan
terhadap air maka yang terjadi tanaman akan layu dan apabila sampai tanaman mengalami
kekurangan air dan mati.
Perlakuan yang dibeikan pada tanaman allamanda di dalam praktikum ini berkaitan erat dengan teori
kapilaritas. Teori ini adalah merupakan gejala akibat interaksi antara permukaan benda padat dengan
benda cair yang menyebabkan ganguan terhadap bentuk permukaan cairan yang semula datar
menjadi agak berkurang. Didalam pipa kecil, hal ini menyebabkan naiknya permukan cairan. Hal ini
disebabkan karena cairan tertarik oleh dinding bagian dalam pipa oleh gaya adhesi. Secara visual hal
ini terlihat dari bentuk permukaan cairan (meniscus) didalam pipa. Tinggi permukaan yang ada
didalam botol selai sangat tergantung pada diameter botol selai tesebut.
Floem tertutup merupakan perlakuan kedua dari jaringan pengangkut air. Hasil dari pengamatan
menyatakan keadaan air mengalami kapilaritas. Air pada botol selai yang ketiga ini mengalami
penurangan air yang cukup banyak dengan notasi nilai 0,6.
Dari pengamatan yang dilakukan di laboratorium menunjukan bahwa tanaman allamanda akan mati
jika pada pembuluh xylem tertutup oleh lapisan vaselin maka tanaman akan mengalami kekurangan
air. Hal ini disebabkan karena lapisan xilem ysng merupakan jaringn pengangkut air dari akar sampai
pada tubuh tumbuhan terhambat.
Mekanisme pengangkutan melalui floem dianalogikan sebagai dengan model Munch dengan
menggunakan osmometer. Osmometer pertama diasosiasikan dengan daun sedangkan kedua
diasosiasika sebagai organ- organ penenerima (sebagai limbung, misalnya buah, jaringan
meristeman dan akar). Perbedaan antara antara osmometer dengan pengangkutan floem yang
sesungguhnya terletak pada sumber dan limbungnya. Hal ini menunjkan bahwa tanaman allamanda
yang diberi perlakuan dengan floem tertutup masih mampu mempertahankan kadar air yang ada
pada tubuh tumbuhan tersebut. Dari percobaan diatas dapat kita ketahui sesungguhnya tanaman
apapun akan tetap bisa mempertahankan kadar air dalam tubuh tumbhan tersebut asalkan pada
jaringan xilem tidak tertutupi atau mati dikarenakan terpotong. Pembuluh xylem pada akar, batang,
dan daun merupakan suatu system yang kontinyu, berhubungan satu sama lain. Air dapat naik dari
akar melalui jaringan xylem yang dipengaruhi oleh proses transpirasi tumbuhan, air akan hilang
dalam bentuk uap dari permukaan daun. Air diserap tanaman melalui akar bersama-sama dengan
unsure hara yang terlarut didalamnya, kemudian diangkut kebagian atas tanaman terutama daun,
melalui pembuluh xylem..
Pada xylem tertutup, tanaman masih dapat mengabsorbsi air akibat transpirasi. Pada keadaan ini
tanaman masih mempunyai jaringan pengangkut air dan masing-masing dapat berfungsi dengan
baik. Pada kontrol baik jaringan tanaman floem maupun jaringan xylem dibiarkan terbuka, sehingga
jaringan xylem masih berfungsi dengan baik.
Pada floem tertutup berfungsi dengan baik sehingga tanaman tidak harus mengabsorbsi air, dari
percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa yang bertugas sebagai pengangkut air dari
akar ke daun adalah jaringan xylem. Sedangkan jaringan yang menyebarkan hasil fotosintesis adalah
floem.
Proses transpirasi mempengaruhi laju kecepatan air, dimana air akan dapat naik dari akar ke daun,
dimana air akan menjadi bentuk uap yang hilang dari permukaan daun. Transpirasi akan
menimbulkan tarikan transpirasi yang akan memaksa air naik ke atas. Naiknya air atau cairan dalam
tumbuhan yang bertranspirasi dipengaruhi factor dari tanaman yaitu suhu pada daun dan suhu
lingkungan sekitar tanaman.
Setelah diperhitungkan dapat diketahui bahwa air yang lebih banyak hilang terdapat pada perlakuan
pada volume 1 xylem tertutup, sedangkan pada kontrol dan floem tertutup air yang hilang lebih
sedikit, tetapi untuk volume 2 jumlah air yang hilang sama semua atau tak ada bedanya sedikitpun.
Bila translokasi xylem dan system pembuluh merupakan suatu proses transport pasif dimana terjadi
evaporasi air dari daun turut mempengaruhi maka translokasi floem tergantung pada metabolisme.
Menurut hipotesis aliran massa, proses penyimpanan pada sumber dan pemakaian sink cukup untuk
menggerakkan aliran gula melalui tabung tapis. Tetapi beberapa ahli fisiologi tumbuhan, memandang
proses penyimpanan dan pemakaian kurang memadai dan mereka lebih mendukung mekanisme
aliran massa yang disertai suatu proses pemompaan aktif yang terjadi didalam tapis sendiri.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Bedasarkan praktikum yang telah dilaksanakan maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
Xylem merupakan jaringan pengangkut air dari akar ke bagian atas tumbuhan (daun) untuk
melakukan fotosintesis
Floem merupakan jaringan yang berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian
tumbuhan.
Transpirasi dalam kehidupan tumbuhan membantu transportasi dari akar ke daun melalui pembuluh
xylem.
Naiknya air atau cairan dalam tumbuhan yang bertranspirasi dipengaruhi factor dari tanaman yaitu
suhu pada daun dan suhu lingkungan sekitar tanaman.
Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan tumbuhan
melalui stomata.
Air dapat naik ke atas tubuh tumbuhan disebabkan kecilnya laju absorbsi oleh akar dibandingkan laju
transpirasi.
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan pada praktikum ini adalah dalam melakukan praktikum sebaiknya
bunga Allamanda yang digunakan dalam praktikum ini harus masih segar dan juga dalam
mengoleskan vaselin agar lebih merata supaya hasil yang didapat akan baik, begitupula dalam
perhitugannya sangat dibutuhkan kecermatan agar tidak terjadi kesalahan dalam perhitungan.
DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro, D. 1984. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta.
Fahn, A. 1991. Anatomi Tumbuhan Edisi Ketiga. Gajah Mada Universitas Press:
Yogyakarta.
Lakitan, Benjamin. 2004. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja Grafindo
Persada: Jakarta.
Salisbury, B. Frank dan Cleon W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid I. ITB:
Bandung.
Haryadi, Sri Setyadi. 1996. Pengantar Agronomi. PT. Gramedia Pustaka Utama:
Jakarta.
Sastrodinoto, Soenarjo. 1980. Biologi Umum II. PT. Gramedia: Jakarta.
Wareing P.F. and IDI Philips. 1976. The Control of Growth and Differentiation in Plant. Pergamon
Press.
JARINGAN TRANSPORT AIR
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Status air dan tumbuhan pada kecepatan relatif penyerapan air oleh akar dan kehilangan
air oleh transpirasi menerupai air tidak cukup oleh akar menimbulkan devisit air dalam
tumbuhan, termasuk sel-sel daun, suatu devisit yang mengakibatkan penurun evaporasi air
dari daun sehingga transpirasi menjadi rendah. Selain itu transpirasi yang berlebihan dapat
menimbulkan defisit air. Sistem transportasi bekerja sebagai suatu unit yang cenderung
menjaga agar sel tumbuhan selalu dalam keadaan turgit atau segar.
Beberapa percobaan telah membuktikan bahwa keadaan air tanaman tergantung atas
kecepatan absorbsi air oleh akar dan kehilangan air oleh transpirasi. Transpirasi sebenarnya
tidak lain dari kehilangan air yang disebabkan menguapnya air dari sel-sel tumbuhan dan
keluat melalui mulut daun dalam bentuk uap air. Transpirasi yang terjadi secara besar-
besaran mengakibatkan kekurangan air bagi tanaman. Transportasi air dalam batang tanaman
adalah melalui jaringan-jaringan dalam tubuh tanaman. Dan bagai mana pergerakan air
kedaun. Kekurangan air menurunkan perkembangan hasil panen dengan cara mengurangi
pengembangan daundan menurunkan proses fotosintetis.
Penurunan air selama inisiasi pembangunan, penyerbukan, atau perkembangan biji
mungkin sangat menurunkan jumlah atau hasil dari produksi tanaman itu sendiri.Jumlah
evapotranspirasi dari suatu tajuk tanaman bududaya merupakan fungsi landaian potensial air
dari dalam tanah sampai keudara bebas dan tahanan terhadap aliran melalui tanaman atau dari
permukaan tanah.
Air merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan tanaman, tanpa air maka
mobilitas akan tanaman tersebut akan terganggu dan itu akan mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan akan tanaman tersebut. Air mempunyai fungsi yang sangat penting bagi
tanaman, salah satu fungsinya adalah untuk mengatur suhu tubuh tanaman melalui proses
transpirasi. Ketika tanaman melakukan proses fotosintesis, maka tanaman akan menghasilkan
energi yang berguna untuk tanaman tumbuh dan berkembang.
Tumbuhan merupakan mahluk hidup yang bagi kita tidak terlihat seperti sebuah mahluk
hidup karena ia tidak dapat bergerak. Mereka memang tidak memiliki alat gerak seperti kaki
dan tangan yang terdapat pada hewan dan manusia, tetapi organ-organ mereka sangatlah
kompleks untuk dipelajari. Ada beberapa tumbuhan yang sudah sepenuhnya berkembang
menjadi tumbuhan lengkap yang memiliki daun, akar, batang, bunga dan buah. Ada juga
tumbuh-tumbuhan yang tidak memiliki beberapa organ-organ tersebut.
Namun, di setiap tumbuhan tersebut pasti ada jaringan pengangkutan terpenting yang
terdiri dari xilem dan juga floem. Berikut ini, akan dipapaparkan betapa pentingnya mereka
bagi proses kehidupan sebuah tanaman dan juga bagaimana mereka berperan untuk
mengambil air dari dalam tanah dan kemudian menyebarkannya ke seluruh bagian tanaman
agar semua organ tanaman dapat berkembang secara maksimal.
Berkas pengangkut pada tumbuhan tersusun oleh jaringan xilem yang berfungsi sebagai
saluran pengangkutan air dan zat-zat hara dari akar ke bagian tubuh yang lain serta jaringan
floem yang berfungsi sebagai pengangkut hasil assimilasi dari daun ke tempat-tempat
penyimpanan makanan cadangan dan bagian tubuh lainnya. Sel-sel penyusun jaringan xylem
berdinding tebal dan keras, pada penampang lintang selnya kelihatan sebagai bagian yang
jernih. Sel-sel penyusun jaringan floem lebih lunak dan tipis, pada penampang melintang
kelihatan sebagai bagian yang jernih.
1.2 Tujuan
Percobaan ini akan melihat fungsi jaringan pengangkut dan proses pengangkutan dan
proses pengangkutan air pada jaringan tanaman.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Air dalam pembuluh xilem tumbuhan yang sedang bertranspirasi berada dalam
keadaan tekanan hidrostatik negatif tegangan. Tegangan tersebut yang dialami oleh seluruh
kolam air yang terdapat dalam pembuluh xylem, yang juga disebabkan oleh laju absorbsi air.
Air yang mengisi tracheid mati dan pembuluh xylem merupakan kolam air yang kontinu dan
bergerak bebas sepanjang tubuh tumbuhan atau secara harfiah ditarik ke atas secara utuh
(Lakitan, 2004).
Air dapat diserap tanaman melalui akar bersama-sama dengan unsur-unsur hara yang
terlarut didalamnya, kemudian diangkut kebagian atas tanaman, terutama daun, melului
pembuluh xylem. Pembuluh xylem pada akar, batang dan daun merupakan suatu system yang
kontinu, berhubungan satu sama lain ( Lakitan, 2004 ).
Air merupakan kebutuhan pokok bagi semua tanaman juga merupakan bahan
penyusun utama dari protoplasma sel. Di samping itu, air adalah komponen utama dalam
proses fotosintesis, pengangkutan asimilat hasil proses ini ke bagian-bagian tanaman hanya
dimungkinkan melalui gerakan air dalam tanaman. Dengan peranan tersebut di atas, jumlah
pemakaian air oleh tanaman akan berkorelasi posistif dengan produksi biomasa tanaman,
hanya sebagian kecil dari air yang diserap akan menguap melalui stomata atau melalui
transpirasi (Dwidjoseputro,1984).
Molekul air dapat terikat pada suatu permukaan hidrofilik oleh tenaga hidrasi dengan
kekuatan antara - 100 MPa sampai – 300 MPa. Dengan demikian air yang sudah berada
didalam pembuluh xilem tidak akan tertarik lagi oleh gaya gravitasi (Prawiranta, 1980).
Allamanda berasal dari Brazil dan secara luas didistribusikan di wilayah tropis.
Allamanda merupakan tanaman yang merambat dengan lapisan yang tebal, daunnya
membentuk lingkaran besar, bunga berbentuk terompet dengan warna kuning terang. Kulit
biji yang berduri mengikuti bunga dengan benih bersayap yang terbang ketika kulit kering
dan terbuka. Allamanda adalah tanaman tahunan pada iklim tropis dan dapat diperlakukan
sebagai tanaman semusim ( Salisbury, 1995 ).
Allamanda cathastica merupakan tumbuhan yang banyak tumbuh didaerah
tropis. Umumnya tanaman ni tumbuh didaerah dingin dan cukup air. Tanaman ini
tidak dapat tumbuh didaerah tanah yang jenuh atau tergenang karena batang dan
daunya akan cepat membusuk, dan tanaman ini juga tidak dapat tumbuh didaerah
yang kurang air karena daun dan batangnya akan mengerdil. Tanamn ini juga merupakan
tanaman yang mempunyai ciri yaitu dengan bentuk daunya yang menyerupai bentuk payung
dengan jumlah daun 3-4 lembar. Tanamn ini merupakan tanaman yang mempunyai bunga
berwarna kuning yang bentuknya menyerupai terompet. Dan mempunyai akar tunggang
sehingga merupakan tanaman dikotiledon. Pada daun muda warna daun yaitu hujau muda
sedangkan pada daun tua berwarna hijau tua atau hijau gelap.
Pembuluh xilem berasal dari sel-sel silindris yang biasanya mengarah
keujung-ujung. Pada saat matang dinding sel-sel itu melarut dan kandungan
sitoplasmiknya mati. Hasilnya adalah pembuluh xilem, saluran bersambung yang
tidak mati. Hasilnya adalah pembuluh xilem bersambung dengan transpor air dan
mineral keatas (Kimball, 1992).
Xilem dan floem dikelilingi oleh satu lapisan sel-sel yang hidup yang disebut dengan
perisikel. Jaringan vaskuler dan parisikel mebentuk suatu tabung yang disebut stele.
Disebelah luar stele terdapat sel-sel endodermis, pada bagian dinding transversalnya dean
juga pada dinding radialnya terdapat suberin yang menebal,dikenal dengan pita kaspari.
Suberin mempunyai sifat yang tidak dapat ditembus air, lapisan luar
indodermis terdapat beberapa lapisan sel korteks yang bersifat permeabel, sehingga besar
kemungkinan air dari permukaan akan bergerak menuju pembuluh xilem melalui dinding sel
korteks tersenut ( Lakitan, 1995 ).
Pergerakan air pada akar melalui linatasan radian dengan konsep apoplas dan simplas,
lalu masuk kedalam pembuluh xilem untuk dibawa kedaun, naiknya cairan atau air krena
adanya tenaga pendorong (driving force ), hidrasi pada dinding pembuluh xilem untuk
dibawa kedaun, hidrasi pada dinding pembuluh yang dilaluinya, dan gaya kohesi antar
molekul air yaitu absorbsi aktif. Terjadi bilamana kelembaban tanah tersebut tinggi dan
tumbuhan melakukan transpirasi yang rendah. Dalam kondisi tersebut, absorbsi air
dinyatakan terutama akibat osmosis, walaupun mekanisme lain mungkin terlibat. Yang kedua
adalah absorbsi pasif, terjadi bilamana mengalami transpirasi yang sangat tinggi. Pada
kondisi tersebut, absorbsi aktif tidak berfungsi kerena gerakan air yang cepat melalui akar
akan menghanyutkan solut yang menentukan dalam absorbi aktif. Mungkin juga transpirasi
yang cepat menguras air dan menurunkan tekanan turgor dalam sel akar hidur sehingga
perembesan solut menjadi menurun. Dalam kondisi transpirasi yang cepat kondisi kehilngan
air cenderung melampaui absorbsi, dan kolom air dalm sel pembuluh mengalami tegangan.
Dan kemudian tegangan tersebut akan dilanjutkan keakar (Sutami, 1984)
Fungsi air sebagai larutan ini penting sekali artinya bagi kehidupan
tumbuhan. Struktur molekul protein dan asam nukleat sangat ditentukan dengan
adanya molekul air disekitarnya. Aktivitas senyawa lain didalam protoplasma juga
sangat ditentukan kandungan air (Kimball, 1998).
Untuk menyatakan status air atau perimbangan air dalam tubuh tumbuhan
dapat dilakukan dengan dua cara yang umum digunakan, yaitu satu diantaranya
berdasarkan atas energi air didalamnya jaringan tumbuhan yang lazim disebut
potensial air, dan ini merupakan cara yang paling tepat untuk menentukan status air dari
jaringan tanaman dengan memakai istilah potensial air. Suatu jaringan akan mengalami
defisit air jika potensial air tersebut kurang atau lebih dari 0 (nol) bar. Cara yang kedua
adalah dengan mengukur kuantitas air dari suatu jaringan kandungan airnya dan menyatakan
dengan kondisi standart tertentu ( Zuljati, 1997).
III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 3 November 2012 di laboratorium KP2
Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi (FPPB) Universitas Bangka Belitung.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah botol, sumbat karet/ gabus, pisau silet
dan spatula. Bahan yang digunakan adalah 4 cabang tanaman Alamanda sepanjang 30 cm,air
destilata dan vaselin.
3.3 Cara Kerja
1. Pilih 2 cabang berdaun dari tanaman Alamanda. Potong kedua cabang tersebut sedemikian
rupa sehingga cabang tersebut dimasukkan ke dalam botol, maka jarak bekas potongan
dengan dasar botol kurang lebih 1 cm.
2. Kuliti kedua cabang tersebut sepanjang 3 cm dari pangkal cabang.
3. a. Untuk menutupi xilem, olesi ujung cabang bekas potongan dengan vaselin
b. Untuk menutupi floem, ujung dibiarkan terbuka dan potong kulit bagian pinggir diolesi
vaselin.
4. Gunakan spatula hangat untuk meratakan vaselin.
5. Isi botol dengan air destilata, masukkan cabang ke dalam lubang pada sumbat gabus dan tutup
sumbat tersebut pada botol. Tutup bagian yang terbuka pada sumbat menggunakan vaselin,
agar tidak ada rongga udara. Berilah tanda tinggi permukaan air pada saat percobaan dimulai.
6. Amati setelah 48 jam dan ulangi sesudah 1 minggu, meliputi tinggi permukaan air dan
keadaan cabang tanaman
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tanaman Hari ke-2 Hari ke-7
Air Daun Air Daun
Kontrol 92 ml agak layu 70 ml agak layu
Xilem diolesi 88 ml segar 72ml agak layu
Floem diolesi 90 ml segar 72 ml segar
Diolesi
semua
95 ml segar 85 ml segar
4.2 Pembahasan
Penyerapan air pada tumbuhan biasanya melalui bagian sebagai berikut: jaringan
tumbuhan (akar), epidermis-korteks-endodermis-perisikel-xilem.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa tanaman yang
xilemnya diolesi vaselin berarti floemnya terbuka pada hari ke-7 kondisi daun tanaman
Alamanda tampak agak layu. Hal itu dikarenakan penyerapan air terhambat. Sebagaimana
kita ketahui bahwa jaringan yang berfungsi mengangkut air ke daun yaitu fungsi dari xilem.
Oleh sebab itu transpirasi pun tidak berlangsung atau terhambat juga. Selisih jumlah air yang
berkurang dari pengamatan hari kedua ke hari ke-7 yaitu sekitar 16 ml. Sebagai ganti air
diserap dari bagian floem yang terbuka.
Pada tanaman Alamanda yang bagian floemnya diolesi oleh vaselin, berarti bagian
xilemnya terbuka kondisi daunya masih tetap segar. Pengurangan jumlah air dari pengamatan
hari kedua sampai hari ke-7 yaitu sebnyak 18ml. Hal ini dikarenakan penyerapan air dari
jaringan tanaman berlangsung baik yaitu dari xilem. Transpirasi yang terjadipun berlangsung
baik. Sebagaimana kita ketahui bahwa transpirasi adalah proses kehilangan air dari jaringan
tumbuhan. Semakin tinggi transpirasi yang terjadi maka penyerapan air pun semakin tinggi.
Hal itu terjadi karena untuk menggantikan air yang telah hilang melalui penguapan. Jika
sirkulasi transpirasi dan penyerapan air nya baik maka kondisi tanaman pun akan baik pula,
terlihat dari kondisi tanaman yang masih tampak segar.
Sedangkan pada tanaman kontrol pada pengamatan hari kedua daunnya sudah tampak
agak layu. Hal ini mungkin dikarenakan tanamannya masih agak muda. Jumlah selisih air
yang gerkurang dari hari ke-2 sampai dengan hari ke-7 adalah sebnyak 22 ml. Air pada
tanaman ini paling banyak berkurangnya dikarenakan bagian xilem dan floemnya terbuka
semua. Air bisa saja masuk melalui dua jaringan ini.
Untuk tanaman yang bagian xilem dan floemnya diolesi semua saat diamati masih
tampak segar. Hal ini terjadi mungkin dikarenakan kesalahan pada pengolesan vaselin yang
tidak merata sehingga ada celah untuk air bisa masuk ke jaringan tanaman. Jumlah air yang
berkurang hanya berselisih 10ml. Seharusnya tanaman yang ini tampak layu dikarenakan
semua bagian jaringan pengangkutnya ditutupi semua oleh vaselin.
V. KESIMPULAN
Xilem adalah jaringan pada tumbuhan yang berfungsi mengangkut air dan unsur
hara lain yang terlarut di dalamnya menuju ke daun, akan tetapi jika xilem tertutup bisa
digantikan oleh floem. Air diserap melalui jaringan tumbuhan melewati epidermis, korteks,
endodermis, perisikel,xilem.
DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro, D. 1984. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta.
Lakitan, Benjamin. 2004. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja Grafindo
Persada: Jakarta.
Prawiranta, W et.al. 1980. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Departemen BotaniFakultas Pertanian IPB.
Bogor.
Salisbury, B. Frank dan Cleon W. Ross. 1995.Fisiologi Tumbuhan Jilid I. ITB.Bandung.
Sutarmi Tjitrosmo, Siti. 1984. Botani Umum II. Angkasa. Bandung.
Laporan PraktikumFisiologiTumbuhan Jaringan Pengangkut
Air
I. Tujuan Praktikum :
Mengamati jaringan pengangkutan air pada tanaman tingkattinggi.
II. Bahan dan Alat :
Bahan :
Cabang tanaman Alamanda cathartika
Alat :
Botol
Pisau
Vaselin
Penutup botol
kapas
III. cara kerja :
1. dipilih ujung-ujung cabang tanaman yang disediakan yang kira-kira sama besarnya.Cabang ini dimasukkan
kedam botol sehingga pangkalnya1 cm diatas dasar botol.
2. kulit batang sepanjang kira-kira 3 cm dari pangkal batang dikupas,pengupasan dilakukan didalam air.
3. sebagian batang,xylemnya ditutup dengan vaselin,phloemnya dibiarkan terbuka dan segera dimasukkan
kembali kedam botol yang telah diisi air suling.
4. pada awal percobaan tinggi permukaan air dalam botol ditandai.Pada hari ke-4 dan ke-10 amati tinggi
permukaan air.Bila berkurang,tambah dengan air silingsehingga mencapai batas semula.
V. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN.
PERLAKUAN Rata-rata air diserap hari ke CATATAN MORFOLOGI
4 10
Xylem ditutup 0,2 mm - Hari ke-4 tanaman menjadi layu Hari ke-10 tanaman menjadi mati
fhloem ditutup 0,2 mm 0,6 mm Hari ke-4 tanaman terlihatsegar Hari ke-10 daun tanaman bagian bawah
menguning
kontrol Rata-rata air yang diserap /hari slama 10 hari 0,9 mm Tanaman tampak tumbuh dengan baik dan terlihat
segar.
Pembahasan
Xylem ditutup
Setelah dilakukan pengamatan pada tanaman alamanda dengan perlakuan xylemnya yang ditutup. Pada
pengamatan hari ke-4 serapan air rata-rata /hari adalah sebanyak 0,2 mm dan catatan morfologi adalah tanaman
nampak menjadi layu dengan cirri-ciri daun tanaman alameda tidak segar dan daun-daunnya pun menjadi
kuning,ahirnya daun tersebutrontok. Sedangkan pada pengamata pada hari ke-10 tanaman alamanda tersebut
sudah mati,berarti penyerapan air sudah tidak berlangsung.Dari keterangan tersebuttelah dapatmembuktikan
jaringan pengangkutan unsure hara yang ada di air dilakukan oleh jaringan xylem.Berarti dengan adanya
jeringan xylem mengangkutunsure hara ke daun,tanaman dapatm elakukan proses metabolismenya sehingga
tanaman dapathidup,jika hal ini tidak terjadi maka tanaman akan mati.
Floem ditutup
Uantuk tanaman alamanda cathartica dengan pelakuan yang berbeda lagi yakni pada bagian floemnya yang
ditutup pada pengamatan pada hari ke-4 rata-rata air yan diserap /hari adalah 0,2 mm dengan morfologi
tanaman alamandanya pada hari ke-4 tersebuttanaman tetap segar dengan kata lain tanaman tersebutmasih
tumbuh dengan baik.Sedangkan pada pengamatan pada hari ke-10 ratarata tanaman alamanda menyerap air
/hari nya dalalah 0,6 mm.sedangkan untuk pengamatan morfologisnya pada hari ke-10 tanaman alamanda
tersebutmesih tetap hidup namun pada daun bagian bawah menguning.Hal ini menunjukkan bahwa tanaman
yang bagian floemnya di tutup dengan vaselin masih tetap dapathidup karena yang paling berperan dalam
proses penyerapan unsure hara adalah jaringan xylem sedangkan jeringan floem hanya menebarkan makannya
yang dihasilkan dari proses fotosintesis keseluruh bagian tanaman,sehingga tidak terlalu berpengaruh bersar
dalam peruses pertumbuhan.
Control.:
Dari tanama yang di anggap sebagai control dengan perlakuan kulitbatang kira-kira 3 cm daeri pangkal batang
dikupas,yang pengkupasan dilakukan dalam air,tanpa penutupan bagian jarigan pengangkutan unsur hara dari
akar kedaun.Nampak tanaman tumbuh dengan normal dan penyerapa air rata-rata /hari adalah 0,9 mm jika di
bandingkan dengan tanaman yang perlakuan fhloemnyua yang ditutp atau pun xylemnya yang dittutup, walau
pun pada perlakuan floemnya yang ditutup tanaman dapathidup namun terjadi perbedaan secara morfologinya .
Hal ini nampak jelas pada morfologi dar tanaman tersebutyakni tanama terlihatsegarhal ini membuktukan
bahwa memeng jaringqan pengangkutan hara tanaman dari tanah yang diserap oleh akar diangkutoleh jeringan
xylem dan juga hasil fotosintesis disebarkan kembali keseluruh bagian tanaman melalui jaringan floem hal ini
nampak pada bagian yang dikupas dari beberapa contoh control ada yang telah ditumbuhi akar.
VI. kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang kami lakukan pada Jaringan Pengangkutan Air dapat dimbil kesimpulan
1. jaringan pengangkutan pada tanaman tingkattinggi adalah xylem dan floem
2. pada system pengankutan unsure hara dari luar bagian tanaman diserap oleh akar dan di angkutoleh jeringa
xylem untuk di masak di daun
3. jaringan floem dalam pengangkuata air dan unsure hara tidak terlalu berperan namun jaringan floen ini
berperan dalam penyebaran hasil fotosintesis dari daun keseluruh bagian tanaman.
4. tanaman dapat tumbuh dengan baik jika tidak ada factor-faktor penghambatatau pun hambatan pada jaringan
pengangkutan.
Daftar pustaka
Anonym. 2005.Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Fisiologi Tanaman.Fakultas Pertanian.Universitas Bengkulu.
Bengkulu.
Dwidjuseptutro, D.1985. Penghantar Fisiologi Tumbuhan.Pt. Gremedia.Jakarta.
Grander, Pearce dan R.L. Mithell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya.Universitas Indonesia.Jakarta.
Salisbury,frank B dan Ross,Clean W. 1995.Fisiologi Tumbuhan jilid 2.ITB. Bandung.
Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan
JARINGAN PENGANGKUT AIR
Oleh :
Kelompok 1
Azhari : 1105101050067
Haritsa Adli Putri : 1105101050018
Zulfajri : 1105101050043
LABORATORIUM FISIOLOGI TUMBUHAN
FAKULATS PERTANIAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Percobaan
Status air dari tumbuhan bergantung pada kecepatan relatif penyerapan air oleh akar
dan kehilangan air oleh transpirasi. Penyerapan air yang tidak cukup oleh akar akan
menimbulkan defisit air dalam tumbuhan, termasuk sel-sel daun, suatu defisit yang
mengakibatkan penurunan evaporasi ari dari daun sehingga laju transpirasi menjadi rendah.
Selain itu, transpirasi yang berlebihan juga dapat menimbulkan defisit air. Sistem tranport
bekerja sebagai suatu unit yang cenderung menjaga agar sel tumbuhan selalu dalam keadaan
turgid. Untuk dapat diserap oleh tanaman, molekul-molekul air harus berada pada permukaan
akar. Dari permukaaan akar ini air bersama bahan-bahan terlarut diangkat menuju pembuluh
xylem. Lintasan pergerakan air dari permukaan arar menuju pembuluh xylem disebut lintasan
radial pergerakan air. Pada awalnya, diperkirakan air naik ke bagian atas tanaman karena
adanya tekanan dari akar. Hal ini didasarkan atas fakta bahwa jika batang tanaman dipotong
dan kemudian dihubungkan dengan selang manometer air raksa mak air di dalam selang akan
terdorong ke atas oleh tekanan yang berasal dari akar. Jadi dapat disimpulkan bahwa tekanan
akar adalah relatif rendah dan tidak terjadi pada semua spesies tanaman dan juga hanya
terjadi pada kondisi lingkungan yang menghambat laju transpirasi.
Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap dari
jaringan tumbuhan melalui stomata. Kemungkinan kehilangan air dari jaringan tumbuhan
melalui bagian tanaman yang lain dapat saja terjadi porsi kehilangan tersebut sangat kecil
dibandingkan dengan yang hilang melalui stomata. Oleh sebab itu, dalam perhitungan
besarnya jumlah air yang hilang dari jaringan tanaman umumnya difokuskan pada air yang
hilang melalui stomata. Tumbuhan yang bertanspirasi akan menaikan cairan yang
ditimbulkan oleh tarikan transpirasi. Air yang mengisi tracheid mati dan pembuluh xylem
merupakan kolom air yang kontinu dan bergerak bebas sepanjang tumbuhan atau secara
harafiah ditarik ke atas sepanjang secara utuh. Air dalam pembuluh xylem tumbuhan yang
bertranspirasi berada dalam keadaan tekanan hidrostatik. Tegangan tersebut dialami oleh
seluruh kolom air yang terdapat dalam pembuluh xylem tumbuhan yang disebabkan oleh
lebih kecilnya laju absorbsi air oleh akar dibandingkan laju transpirasi melalui daun.
B. Tujuan Percobaan
Percobaan ini bertujuan untuk memahami proses jaringan pengangkut air di dalam
tanaman.
C. Manfaat Percobaan
Diharapkan dengan adanya percobaan ini, mahasiswa dapat menyesuaikan teori dan hasil
praktik yang sudah dilakukan. Pemahaman mahasiswa terhadap “Jaringan Pengangkut
Air” pada tanaman diharapkan juga dapat bertambah pengetahuan dengan adanya percobaan
ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Air dalam pembuluh xylem tumbuhan yang sedang bertranspirasi berada dalam keadaan
tekanan hidrostatik negatif tegangan. Tegangan tersebut yang dialami oleh seluruh kolam air
yang terdapat dalam pembuluh xylem, yang juga disebabkan oleh laju absorbsi air. Air yang
mengisi tracheid mati dan pembuluh xylem merupakan kolam air yang kontinu dan bergerak
bebas sepanjang tubuh tumbuhan atau secara harfiah ditarik ke atas secara utuh (Lakitan,
2004).
Air dapat diserap tanaman melalui akar bersama-sama dengan unsur-unsur hara yang
terlarut didalamnya, kemudian diangkut kebagian atas tanaman, terutama daun, melului
pembuluh xylem. Pembuluh xylem pada akar, batang dan daun merupakan suatu system yang
kontinu, berhubungan satu sama lain ( Lakitan, 2004 ).
Air merupakan kebutuhan pokok bagi semua tanaman juga merupakan bahan penyusun
utama dari protoplasma sel. Di samping itu, air adalah komponen utama dalam proses
fotosintesis, pengangkutan assimilate hasil proses ini ke bagian-bagian tanaman hanya
dimungkinkan melalui gerakan air dalam tanaman. Dengan peranan tersebut di atas, jumlah
pemakaian air oleh tanaman akan berkorelasi posistif dengan produksi biomase tanaman,
hanya sebagian kecil dari air yang diserap akan menguap melalui stomata atau melalui
transpirasi (Dwidjoseputro,1984).
Molekul air dapat terikat pada suatu permukaan hidrofilik oleh tenaga hidrasi dengan
kekuatan antara - 100 MPa sampai – 300 MPa. Dengan demikian air yang sudah berada
didalam pembuluh xilem tidak akan tertarik lagi oleh gaya gravitasi (Sastrodinoto, 1980).
Allamanda berasal dari Brazil dan secara luas didetribusikan di wilayah tropis. Allamanda
merupakan tanaman yang merambat dengan lapisan yang tebal, daunnya membentuk
lingkaran besar, bunga berbentuk terompet dengan warna kuning terang. Kulit biji yang
berduri mengikuti bunga dengan benih bersayap yang terbang ketika kulit kering dan terbuka.
Allamanda adalah tanaman tahunan pada iklim tropis dan dapat diperlakukan sebagai
tanaman semusim ( Salisbury, 1995 ).
BAB III
BAHAN DAN METODE PERCOBAAN
A. Tempat dan Waktu Percobaan
Tempat Percobaan : Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Gedung Type B Lantai II
Waktu Percobaan : Kamis, 15 Maret 2012, Pukul : 10.00 WIB
Bahan Kimia : Vaselin, Aquades
Alat-alat : Erlenmeyer, tutup gabus atau karet, pisau, baskom, dan mistar.
C. Cara Kerja
1. Sediakan 6 cabang tanaman yang ukurannya kira-kira sama besarnya.
2. Buanglah jaringan-jaringan yang ada diluar xylem dari cabang tadi sepanjang 3 cm
dari pangkalnya. Pngupasan dilakukan dalam air.
3. Masukkan cabang tanaman ke dalam tutup gabus dan masukkan dalam erlenmayer yang telah
diisi aquades, sehingga pangkalnya berada kira-kira 1cm di atas dasar wadah.
4. Tutup xylem 2 cabang tanaman dengan vaselin, sedangkan floemnya tetap terbuka. Kemudian
segera masukkan kembali dalam erlenmayer yang tadi dan tutup rapat dengan cara mengoles
vaselin pada tutup gabus.
5. Tutup floem 2 cabang tanaman lainnya dengan vaselin dan xylem dibiarkan terbuka.
Kemudian masukkan kembali kedalam erlenmayer yang telah berisi aquades kemudian tutup
rapat dengan olesan vaselin.
6. Buat juga perlakuan yang sama sebagai kontrol (2 cabang).
7. Tentukan tinggi permukaan air dalam erlenmayer pada awal percobaan.
8. Amatilah setelah 3, 5, 7, dan 10 hari setelah perlakuan, amati tinggi permukaan air pada
erlenmayer, bila berkurang tambahkan aquades hingga permukaannya mencapai batas
semula.
9. Catat jumlah penambahan air tersebut dan keadaan morfologisnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Percobaan
Dari percobaan yang kami lakukan terhadap cabang tanaman Allamnda cathartica,
dengan perlakuaan 1. Xilem tertutup floem terbuka, 2. Xilem terbuka floem tertutup, dan 3.
Kontrol didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel pengamatan
No Perlakuan Jumlah penambahan air
hari ke ...... (ml)
Keadaan morfologi
tanaman
4 6 8 11
1 Xilem tertutup floem
terbuka
6 2 5 4 Daun bersifat layu dan
menguning
2 Xilem terbuka floem
tertutup
0 2 3 3 Keadaan daun tidak
berubah
3 Kontrol 7 3 7 6
Daun berwarna hijau dan
tumbuh subur
B. Pembahasan
Pada dasarnya air yang berada didalam tanah masuk kedalam tanaman melalui
akar yang masuk malalui jaringan xilem. Seperti yang telah dikemukakan oleh E. Munch dari
jerman pada tahun 1930. beliau mengatakan bahwa dinding sel dari keseluruhan tanaman dan
pembuluh xilem dapat dianggap sebagai suatu sistem tunggal yang disebut sebagai apoplas.
1. Xilem tertutup floem terbuka
Pada perlakuan yang diberikan pada tanaman Allamnda cathartica melalui xilem
tertutupfloem terbuka, berarti pembuluh xilem ditutup oleh lapisan vaselin dan tidak bisa
melakukan tarikan terhadap air, maka yang terjadi pada tanaman tersebut adalah tanaman
akan layukarena kekurangan air dan tanaman tersebut juga akan mati. Dari pengamatan yang
dilakukan di laboratorium menunjukan bahwa tanaman allamanda akan mati jika pada
pembuluh xylem tertutup oleh lapisan vaselin maka tanaman akan mengalami kekurangan air.
Hal ini disebabkan karena lapisan xilem ysng merupakan jaringn pengangkut air dari akar
sampai pada tubuh tumbuhan terhambat.
2. Xilem terbuka floem tertutup
Xilem terbuka floem tertutup merupakan perlakuan kedua dari jaringan pengangkut air. Hasil
dari pengamatan menyatakan keadaan air mengalami kapilaritas. Pada floem tertutup
berfungsi dengan baik sehingga tanaman tidak harus mengabsorbsi air, dari percobaan yang
telah dilakukan dapat diketahui bahwa yang bertugas sebagai pengangkut air dari akar ke
daun adalah jaringan xylem. Sedangkan jaringan yang menyebarkan hasil fotosintesis adalah
floem.
3. Kontrol
Perlakuan kontrol merupakan perlakuan ketiga dari jaringan pengangkut air. Hasil dari
pengamatan pada perlakuan kontrol mengalami pertumbuhan karena pada perlakuan kontrol
air yang ada di dalam tabung erlenmayer mengalami penurunan itu berarti xilem pada batang
tanman allamanda masih berfungsi walau tidak berfungsi seutuhnya.
KESIMPULAN
1. Xylem merupakan jaringan pengangkut air dari akar ke bagian atas tumbuhan (daun) untuk
melakukan fotosintesis.
2.Floem merupakan jaringan yang berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh
bagian tumbuhan.
3. Transpirasi dalam kehidupan tumbuhan membantu. transportasi dari akar ke daun melalui
pembuluh xylem..
4 Naiknya air atau cairan dalam tumbuhan yang bertranspirasi dipengaruhi factor dari tanaman
yaitu suhu pada daun dan suhu lingkungan sekitar tanaman.
5. Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan
tumbuhan melalui stomata.
6. Air dapat naik ke atas tubuh tumbuhan disebabkan kecilnya laju absorbsi oleh akar
dibandingkan laju transpirasi.
DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro, D. 1984. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta.
Lakitan, Benjamin. 2004. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja Grafindo
Persada: Jakarta.
Salisbury, B. Frank dan Cleon W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid I. ITB:
Bandung.
LAPORAN FISTUM JARINGAN TRANSPORT AIR
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan serta mengangkut air dan
garam-garam mineral dari akar ke daun, tumbuhan menggunakan jaringan pengangkut. Macam
Macam Jaringan pengangkut terdiri dari: (1) Xilem (pembuluh kayu). Xilem disusun oleh
trakeid, trakea, pembuluh xilem (pembuluh kayu), parenkim kayu, dan sklerenkim kayu (serabut
kayu). Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral dan dari dalam tanah menuju ke
daun. (2) Floem (pembuluh tapis). Floem disusun oleh sel ayakan atau tapis, pembuluh tapis, sel
pengiring, sel parenkim kulit kayu, dan serabut kulit kayu (sel sklerenkim). Floem berfungsi untuk
mengangkut zat-zat hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh. Xilem dan floem bersatu membentuk
suatu ikatan pembuluh angkut (Anonim 2012).
Proses fisiologi yang berlangsung pada tumbuhan banyak berkaitan dengan air atau bahan-bahan
(senyawa atau ion) yang terlarut di dalam air. Air dapat melarutkan lebih banyak jenis bahan kimia
dibandingkan dengan zat cair lainnya. Sifat ini disebabkan karena air memiliki konstanta dielektrik
yang paling tinggi. Konstanta dielektrik merupakan ukuran dari kemampuan untuk menetralisir daya
tarik-menarik antara molekul atau atom yang bermuatan listrik berbeda. Oleh sebab itu, air merupakan
pelarut yang sangat baik untuk ion-ion bermuatan positif maupun negatif. Sisi positif molekul air
dapat mengikat anion sedangkan sisi negatifnya akan mengikat kation, sehingga molekul-molekul air
seolah membentuk pembungkus bagi ion-ion tersebut. Fenomena ini menyebabkan ion-ion tersebut
tidak dapat menyatu untuk membentuk kristal atau endapan (Lakitan 2012).
Air berperan sangat penting dalam keberlangsungan semua system kehidupan secara umum. Air bagi
tanaman mutlak diperlukan, tanpa air tidak akan ada pertumbuhan tanaman. Statsu air dalam tubuh
atau jaringan tanaman ditentukan oleh laju penyerapan air dan proses kehilangan air melalui proses
transpirasi.
Penyerapan air yang tidak cukup oleh akar tumbuhan akan menimbulakan defisit air dalam tumbuhan,
termasuk sel-sel daun yang akan mengakibatkan penurunan evaporasi air dari daun sehingga laju
transpirasi menjadi rendah. Air pada system tanaman akan bergerak dari sumber air di dalam tanah, ke
perakaran dan melewati jaringan xylem yang tersusun secara sinambung dan kontinu mulai dari akar,
batang dan daun. Pergerakan air dalam tanah ke atmosfer dapat dibagi dalam 3 fase yaitu:
1. Larutan tanah, dipisahkan dari xilem oleh sebuah membran.
2. Pembuluh xilem yang berupa tabung sebagai penghubung antara akar dan daun.
3. Udara, dipisahkan dari ujung xilem bagian atas oleh sebuah membran (Feryanto 2011).
1.2. Tujuan
Percobaan ini akan melihat fungsi jaringan pengangkut dan proses pengangkutan air pada jaringan
tanaman.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Sistem jaringan pembuluh pada tumbuhan terdiri dari dua jaringan yaitu xilem dan floem yang
berfungsi transport air dan materi organik ke seluruh bagian tumbuhan dan melakukan transport jarak
jauh antara akar dan taruk (Iriawati 2009).
Fungsi utama xylem adalah mengangkut air serta zat-zat yang terlarut didalamnya. Floem berfungsi
mengangkut zat makanan hasil fotosintesis. Pada batang berkas xylem umumnya berasosiasi dengan
floem pada satu ikatan pembuluh. Kombinasi xylem dan floem membentuk sistem jaringan pembuluh
di seluruh tubuh tumbuhan, termasuk semua cabang batang dan akar.
Xilem, terdiri dari trakeid, trakea / pembuluh kayu, parenkim xylem, dan serabut / serat xylem.
Berdasarkan asal terbentuknya terbagi menjadi xylem primer dan xylem sekunder. Xilem primer
berasal dari prokambium sedangkan xilem sekunder berasal dari kambium. Berdasarkan proses
terbentuknya xilem primer dapat dibedakan menjadi protoxylem dan metaxylem. Protoxilem adalah
xylem primer yang pertama kali terbentuk sedangkan metaxilem yang terbentuk kemudian.
Floem terdiri dari unsur tapis (sel tapis dan komponen pembuluh tapis), sel pengiring / sel pengantar,
parenkim dan serabut / serat floem. Berdasarkan asal terbentuknya terbagi menjadi floem primer dan
floem sekunder. Floem primer berasal dari prokambium sedangkan floem sekunder berasal dari
kambium.
Berdasarkan proses terbentuknya floem primer terdiri dari protofloem dan metafloem. Protofloem
adalah floem primer yang pertama kali terbentuk sedangkan metafloem terbentuk kemudian (winxp
2010).
Air diserap tanaman melalui akar bersama-sama dengan unsur-unsur hara yang terlarut di dalamnya,
kemudian diangkut ke bagian atas tanaman, terutama daun, melalui pembuluh xilem. Pembuluh xilem
pada akar, batang, dan daun merupakan suatu sistem yang kontinu, berhubungan satu sama lain.
Untuk dapat diserap oleh tanaman, molekul-molekul air harus berada pada permukaan akar. Dari
permukaan akar ini air (bersama-sama bahan-bahan yang terlarut) diangkut menuju pembuluh xilem.
Lintasan pergerakan air dari permukaan akar menuju pembuluh xilem ini disebut lintasan radial
pergerakan air (Lakitan 2012).
Masih menurut Lakitan 2012, ada 4 teori yang menjelaskan tentang pengangkutan air di dalam
pembuluh xilem yaitu:
Teori tekananan akar. Pada awalnya diperkirakan air naik ke bagian atas tanaman karena adanya
tekanan dari akar. Hal ini didasarkan atas fakta bahwa jika batang tanaman dipotong dan kemudian
dihubungkan dengan selan manometer air raksa, maka air di dalam selang akan terdorong ke atas oleh
tekanan yang berasal dari akar. Tetapi dari hasil pengukuran yang intensif pada berbagai jenis
tanaman, maka besarnya tekanan tersebut umumnya tidak lebih dari 0,1 Mpa (mega pascal). Selain itu
tekanan akar hanya teramati pada kondisi tanah yang berkecukupan air dan kelembaban udara relatif
tinggi, atau dengan kata lain pada saat laju transpirasi sengat rendah.
Teori kapilaritas. Kapilaritas merupakan gejala yang timbul akibat interaksi antara permukaan benda
padat dengan benda cair yang menyebabkan gangguan terhadap bentuk permukaan cairan yang
semula data. Didalam pipa yang kecil, hal ini menyebabkan naiknya permukaan cairan. Hal ini
disebabkan karena cairan ditarik oleh dinding bagian dalam pipa oleh gaya adhesi. Secara visual hal
ini terlihat dari bentuk permukaan cairan (meniscus) di dalam pipa. Tinggi permukaan ciran yang di
dalam pipa kapiler sangat tergantung pada diameter pipa kapiler tersebut.
Teori sel pemompa. Pada abad ke-19 diyakkini bahwa pergerakan vertikal air dari akar ke daun adalah
karena adanya peranan sel-sel khusus yang berfungsi memompakan air ke atas. Sel-sel ini
diperkirakan berada pada setiap interval jarak tertentu dan pada possi yang berurutang secara suksesif.
Setiap sel pemompa bertugas memompkan air sampai pada posisi sel pemompa yang berada
diatasnya. Hal ini berlangsung secara kontinu dari akar sampa ke daun. Tetapi hasil kajian natomis
yang teliti gagal menemukan keberadaan sel-sel pemompa ini.
Teori kohesi. Ada 3 elemen dasar dari teori kohesi untuk menjelaskan pergerakan vertikal air dalam
tubuh tumbuhan, yaitu tenaga pendorong (driving force), hidrasi pada lintasan yang dilalui, dan gaya
kohesi antara molekul air.
Dari keseluruhan teori tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa teori yang mampu untuk menjelaskan
pergerakan vertikal air di dalam pembuluh xilem adalah teori kohesi yang didasarkan atas 3 konsep
yakni adanya perbedaan potensi air antara tanah dan atmosfir sebagai tenaga pendorong, adanya
tenaga hidrasi dinding pembuluh xilem yang mampu mempertahankan molekul air terhadap gaya
gravitasi, dan adanya gaya kohesi antara molekul air yang menjaga keutuhan kolom air di dalam
pembuluh xilem.
III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober 2012 di Laboratorium Pertanian Fakultas
Pertanian, Perikanan, dan Biologi Universitas Bangka Belitung.
3.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah botol, sumbat karet/gabus, pisau silet dan spatula.
Sedangkan bahan yang digunakan adalah 4 cabang berdaun tanamanAlamanda sepanjang 30 cm, air
destilata dan vaselin.
3.3. Cara Kerja
1. Pilih 2 cabang tanaman Alamanda. Potong kedua cabang tersebut sedemikian rupa sehingga
apabila cabang tersebut dimasukkan ke dalam botol, maka jarak bekas potongan dengan dasar botol
kurang lebih 1 cm.
2. Kuliti kedua cabang tersebut sepanjang 3 cm dari pangkal cabang.
3. Untuk menutup xilem, olesi ujung cabang bekas potongan dengan vaselin.
Untuk menupi floem, ujung dibiarkan terbuka dan potongan kulit bagian pinggir diolesi vaselin.
4. Gunakan spatula hangat untuk meratakan vaselin.
5. Isi botol dengan air destilata, masukkan cabang ke dalam lubang pada sumbat gabus dan tutup
sumbat tersebut pada botol. Tutup bagian yang terbuka pada sumbat menggunakan vaselin, agar tidak
ada rongga udara. Berilah tanda tinggi permukaan air pada saat percobaan dimulai.
6. Amati setelah 48 jam dan sesudah 1 minggu, meliputi tinggi permukaan air dan keadaan cabang
tanaman.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Tabel 1. Perlakuan
Waktu pengamatan (hari ke-)
Volume air (ml) Keadaan Tanaman
Floem dibuka Xilem dibuka Floem dibuka Xilem dibuka
2 89 88 Segar Segar
7 70 60,5 Segar Segar
Tabel 2. Kontrol
Waktu Pengamatan
(Hari Ke-)
Volume Air (ml) Keadaan Tanaman
Kontrol
Xilem dan floem
ditutup Kontrol
Xilem dan floem
ditutup
2 92 92 Layu Layu
7 80 89 Layu Mati
4.2. Pembahasan
Dari hasil praktikum di atas, dapat dilihat bahwa tanaman Alamanda yang mengalami paling banyak
pengurangan volume air pada pengamatan hari ke-7 adalah tanaman dengan xilem terbuka sebanyak
39,5 ml dan masih dalam keadaan segar. Hal ini dikarenakan jaringan pembuluh xilem memang
memiliki fungsi utama mengangkut air serta zat-zat yang terlarut didalamnya sehingga
tanaman Alamanda dengan xilem terbuka dapat menyerap air dengan baik.
Pada tanaman Alamanda dengan floem terbuka juga mengalami pengurangan air yang cukup banyak
yaitu sebesar 30 ml dan tanaman tersebut masih dalam keadaan segar. Walaupun fungsi utama dari
jaringan floem adalah mengangkut zat makanan hasil fotosintesis. Namun pada batang berkas xylem
umumnya berasosiasi dengan floem pada satu ikatan pembuluh. Kombinasi xylem dan floem
membentuk sistem jaringan pembuluh di seluruh tubuh tumbuhan, termasuk semua cabang batang dan
akar sehingga tanaman dengan floem terbuka masih dapat menyerap air dengan baik pula.
Yang paling sedikit mengalami pengurangan volume air adalah tanaman dengan xilem dan floem
tertutup, serta pada pengamatan hari ke-7 tanaman tersebut mati. Hal ini dikarenakan tanaman tidak
dapat menyerap air karena tertutupnya berkas pembuluh pengangkut pada tanaman tersebut, sehingga
sel-sel tanaman mengalami kekeringan dan akhirnya mati. Pada tanaman kontrol, jumlah air yang
berkurang sebesar 20 ml dan tanaman layu. Dalam hal ini tanaman tersebut layu karena sistem
jaringan pembuluhnya tidak dapat menyerap air secara optimal sehingga air yang diserap terbatas.
V. KESIMPULAN
Fungsi jaringan pengangkut xylem adalah mengangkut air serta zat-zat yang terlarut didalamnya dan
jaringan floem berfungsi mengangkut zat makanan hasil fotosintesis serta proses pengangkutan air
pada tanaman dimulai dari penyerapan air oleh akar melalui jaringan xylem dan kemudian
ditransportkan ke seluruh bagian tanaman terutama daun.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Macam Macam Tipe Pembuluh Angkut -
Jenis jenisPembuluh Angkut.http://d5d.org [21 November 2012].
Feryanto, Indra. 2011. Panduan Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Fakultas Pertanian Perikanan
dan Biologi Universitas Bangka Belitung.
Iriawati. 2009. Jaringan Pembuluh. http://www.sith.itb.ac.id [21 November 2012]
Lakitan, Benyamin. 2012. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta. Rajawali Pers.
Winxp. 2010. Jaringan Pengangkut/ Jaringan Pembuluh. http://file.upi.edu [21 November 2012].
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIOLOGI TUMBUHAN
JARINGAN TRANSPORT AIR
Kelompok 1
Ovi Lavenia
(2011111005)
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN BIOLOGI
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
BALUN IJUK
2012
About these ads
Jan8By ovilave • Bookmark the permalink.

More Related Content

What's hot

PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ MetamorfosisPPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ MetamorfosisAgustin Dian Kartikasari
 
Laporan Praktikum DIFUSI
Laporan Praktikum DIFUSILaporan Praktikum DIFUSI
Laporan Praktikum DIFUSIVitalis Intan
 
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Laporan pengamatan Biologi SMA - Pengaruh Air terhadap Pertumbuhan Dan Perkem...
Laporan pengamatan Biologi SMA - Pengaruh Air terhadap Pertumbuhan Dan Perkem...Laporan pengamatan Biologi SMA - Pengaruh Air terhadap Pertumbuhan Dan Perkem...
Laporan pengamatan Biologi SMA - Pengaruh Air terhadap Pertumbuhan Dan Perkem...Rizki Amalia
 
Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Ke...
Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Ke...Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Ke...
Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Ke...Fitroh NH
 
Respirasi Pada Tumbuhan
Respirasi Pada TumbuhanRespirasi Pada Tumbuhan
Respirasi Pada TumbuhanRhiza Amalia
 
Biologi 11 jaringan tumbuhan
Biologi 11   jaringan tumbuhanBiologi 11   jaringan tumbuhan
Biologi 11 jaringan tumbuhanNisa 'Icha' El
 
Praktikum Mengetahui Letak Stomata, Cara Membuka dan Menutup Stomata Pada Tum...
Praktikum Mengetahui Letak Stomata, Cara Membuka dan Menutup Stomata Pada Tum...Praktikum Mengetahui Letak Stomata, Cara Membuka dan Menutup Stomata Pada Tum...
Praktikum Mengetahui Letak Stomata, Cara Membuka dan Menutup Stomata Pada Tum...Hariyatunnisa Ahmad
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiAgustin Dian Kartikasari
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 

What's hot (20)

Biji
Biji Biji
Biji
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ MetamorfosisPPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
 
Laporan Praktikum DIFUSI
Laporan Praktikum DIFUSILaporan Praktikum DIFUSI
Laporan Praktikum DIFUSI
 
Tekanan akar
Tekanan akar Tekanan akar
Tekanan akar
 
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
 
Buah (fructus)
Buah (fructus)Buah (fructus)
Buah (fructus)
 
M11 kelompok 7 jaringan tanaman
M11 kelompok 7 jaringan tanamanM11 kelompok 7 jaringan tanaman
M11 kelompok 7 jaringan tanaman
 
Makalah morfologi batang
Makalah morfologi batangMakalah morfologi batang
Makalah morfologi batang
 
Laporan pengamatan Biologi SMA - Pengaruh Air terhadap Pertumbuhan Dan Perkem...
Laporan pengamatan Biologi SMA - Pengaruh Air terhadap Pertumbuhan Dan Perkem...Laporan pengamatan Biologi SMA - Pengaruh Air terhadap Pertumbuhan Dan Perkem...
Laporan pengamatan Biologi SMA - Pengaruh Air terhadap Pertumbuhan Dan Perkem...
 
Arah tumbuh batang
Arah tumbuh batang Arah tumbuh batang
Arah tumbuh batang
 
Lembar Kerja Mahasiswa Fisiologi Tumbuhan
Lembar Kerja Mahasiswa Fisiologi TumbuhanLembar Kerja Mahasiswa Fisiologi Tumbuhan
Lembar Kerja Mahasiswa Fisiologi Tumbuhan
 
Makalah tumbuhan paku
Makalah tumbuhan pakuMakalah tumbuhan paku
Makalah tumbuhan paku
 
Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Ke...
Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Ke...Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Ke...
Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Ke...
 
Respirasi Pada Tumbuhan
Respirasi Pada TumbuhanRespirasi Pada Tumbuhan
Respirasi Pada Tumbuhan
 
Botani umum
Botani umumBotani umum
Botani umum
 
Biologi 11 jaringan tumbuhan
Biologi 11   jaringan tumbuhanBiologi 11   jaringan tumbuhan
Biologi 11 jaringan tumbuhan
 
Praktikum Mengetahui Letak Stomata, Cara Membuka dan Menutup Stomata Pada Tum...
Praktikum Mengetahui Letak Stomata, Cara Membuka dan Menutup Stomata Pada Tum...Praktikum Mengetahui Letak Stomata, Cara Membuka dan Menutup Stomata Pada Tum...
Praktikum Mengetahui Letak Stomata, Cara Membuka dan Menutup Stomata Pada Tum...
 
Laporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasiLaporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasi
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
 

Similar to Bahan jaringan pengangkut_air

Proses pengangkutan pada tumbuhan dimulai dari pengambilan zat
Proses pengangkutan pada tumbuhan dimulai dari pengambilan zatProses pengangkutan pada tumbuhan dimulai dari pengambilan zat
Proses pengangkutan pada tumbuhan dimulai dari pengambilan zatKurnia Wati
 
Transportasi dalam tanaman
Transportasi dalam tanamanTransportasi dalam tanaman
Transportasi dalam tanamanAnggi Setiawan
 
HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR-HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR.pptx
HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR-HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR.pptxHUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR-HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR.pptx
HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR-HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR.pptxAgathaHaselvin
 
makalah tumbuhan
 makalah tumbuhan makalah tumbuhan
makalah tumbuhanenglaciel
 
Ipa sistem transportasi pada tumbuhan
Ipa sistem transportasi pada tumbuhanIpa sistem transportasi pada tumbuhan
Ipa sistem transportasi pada tumbuhanErlyna Rahmawati
 
TRANSPIRASI, GUTASI, MEKANISME BUKA TUTUP STOMATA.pptx
TRANSPIRASI, GUTASI, MEKANISME BUKA TUTUP STOMATA.pptxTRANSPIRASI, GUTASI, MEKANISME BUKA TUTUP STOMATA.pptx
TRANSPIRASI, GUTASI, MEKANISME BUKA TUTUP STOMATA.pptxAshrya
 
TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN.pptx
TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN.pptxTRANSPORTASI PADA TUMBUHAN.pptx
TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN.pptxRICKYPUTRO2
 
Absorpsi dan Translokasi.pdf
Absorpsi dan Translokasi.pdfAbsorpsi dan Translokasi.pdf
Absorpsi dan Translokasi.pdfWan Na
 
Rangkuman morfologi tumbuhan
Rangkuman morfologi tumbuhanRangkuman morfologi tumbuhan
Rangkuman morfologi tumbuhanyanto abdulah
 
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)Malikul Mulki
 
Pengangkutan extravaskuler
Pengangkutan extravaskulerPengangkutan extravaskuler
Pengangkutan extravaskulerMuhammad Fadlil
 
TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN DAN PROSES-PROSES YANG TERJADI SAAT PENGANGKUTAN.pptx
TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN DAN PROSES-PROSES YANG TERJADI SAAT PENGANGKUTAN.pptxTRANSPORTASI PADA TUMBUHAN DAN PROSES-PROSES YANG TERJADI SAAT PENGANGKUTAN.pptx
TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN DAN PROSES-PROSES YANG TERJADI SAAT PENGANGKUTAN.pptxAnisaSeptisariIsmail
 
Laporan praktikum ipa 2 kapilaritas
Laporan praktikum ipa 2 kapilaritas Laporan praktikum ipa 2 kapilaritas
Laporan praktikum ipa 2 kapilaritas Muhammad Ridlo
 
Penuntun-Laboratorium-Fisiologi-Tumbuhan.pdf
Penuntun-Laboratorium-Fisiologi-Tumbuhan.pdfPenuntun-Laboratorium-Fisiologi-Tumbuhan.pdf
Penuntun-Laboratorium-Fisiologi-Tumbuhan.pdfKuSultan
 

Similar to Bahan jaringan pengangkut_air (20)

Proses pengangkutan pada tumbuhan dimulai dari pengambilan zat
Proses pengangkutan pada tumbuhan dimulai dari pengambilan zatProses pengangkutan pada tumbuhan dimulai dari pengambilan zat
Proses pengangkutan pada tumbuhan dimulai dari pengambilan zat
 
Transportasi dalam tanaman
Transportasi dalam tanamanTransportasi dalam tanaman
Transportasi dalam tanaman
 
struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
struktur dan fungsi jaringan tumbuhanstruktur dan fungsi jaringan tumbuhan
struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
 
HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR-HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR.pptx
HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR-HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR.pptxHUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR-HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR.pptx
HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR-HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR.pptx
 
Air dan Tanaman
Air dan Tanaman Air dan Tanaman
Air dan Tanaman
 
makalah tumbuhan
 makalah tumbuhan makalah tumbuhan
makalah tumbuhan
 
Ipa sistem transportasi pada tumbuhan
Ipa sistem transportasi pada tumbuhanIpa sistem transportasi pada tumbuhan
Ipa sistem transportasi pada tumbuhan
 
Lesson 1.8
Lesson 1.8Lesson 1.8
Lesson 1.8
 
TRANSPIRASI, GUTASI, MEKANISME BUKA TUTUP STOMATA.pptx
TRANSPIRASI, GUTASI, MEKANISME BUKA TUTUP STOMATA.pptxTRANSPIRASI, GUTASI, MEKANISME BUKA TUTUP STOMATA.pptx
TRANSPIRASI, GUTASI, MEKANISME BUKA TUTUP STOMATA.pptx
 
TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN.pptx
TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN.pptxTRANSPORTASI PADA TUMBUHAN.pptx
TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN.pptx
 
Absorpsi dan Translokasi.pdf
Absorpsi dan Translokasi.pdfAbsorpsi dan Translokasi.pdf
Absorpsi dan Translokasi.pdf
 
Rangkuman morfologi tumbuhan
Rangkuman morfologi tumbuhanRangkuman morfologi tumbuhan
Rangkuman morfologi tumbuhan
 
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
 
70080885 makalah
70080885 makalah70080885 makalah
70080885 makalah
 
Pengangkutan extravaskuler
Pengangkutan extravaskulerPengangkutan extravaskuler
Pengangkutan extravaskuler
 
TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN DAN PROSES-PROSES YANG TERJADI SAAT PENGANGKUTAN.pptx
TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN DAN PROSES-PROSES YANG TERJADI SAAT PENGANGKUTAN.pptxTRANSPORTASI PADA TUMBUHAN DAN PROSES-PROSES YANG TERJADI SAAT PENGANGKUTAN.pptx
TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN DAN PROSES-PROSES YANG TERJADI SAAT PENGANGKUTAN.pptx
 
Tugas dinda kalista
Tugas dinda kalistaTugas dinda kalista
Tugas dinda kalista
 
Tugas dinda kalista
Tugas dinda kalistaTugas dinda kalista
Tugas dinda kalista
 
Laporan praktikum ipa 2 kapilaritas
Laporan praktikum ipa 2 kapilaritas Laporan praktikum ipa 2 kapilaritas
Laporan praktikum ipa 2 kapilaritas
 
Penuntun-Laboratorium-Fisiologi-Tumbuhan.pdf
Penuntun-Laboratorium-Fisiologi-Tumbuhan.pdfPenuntun-Laboratorium-Fisiologi-Tumbuhan.pdf
Penuntun-Laboratorium-Fisiologi-Tumbuhan.pdf
 

Bahan jaringan pengangkut_air

  • 1. TUGAS INDIVIDU FISIOLOGI TUMBUHAN “Transportasi Air di Dalam Tumbuhan” Disusun oleh: NAMA : ARI KURNIA NIM : C51112103 KELAS : AGROTEKNOLOGIC FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan eksperimen, status air dalam tumbuhan tergantung pada laju relatif penyerapan air oleh akar dan keluarnya air melalui proses transpirasi. Percobaan-percobaan tersebut juga menunjukan bahwa apa yang terjadi pada suatu ujung tanaman (akar) akan mempengaruhi ujung tanaman yang lain (daun).
  • 2. Sebagai contoh, apabila penganbilan air yang dilakukan oleh akar kurang akan menyebabkan keluarnya air pada seluruh bagian tanaman termasuk sel daun. Suatu desifit yang menyebankan berkurangnya evaporasi dari daun dan tentu saja laju transpirasi pada daun menjadi lebih rendah. Sebaliknya transpirasi yang berlebihan juga dapat menyebabkan defisit air. Defisit tekanan difusi didalam sel-sel tanaman termasuk sel-sel akar menimbulkan gradien potensial air dari larutan tanah ke akar yang menyebabkan terjadinya penyerapan air secara keseluruhan, sisitem akan bekerja sebaagai suatu kesatuan yang selalu cenderung menjaga semua sel dalam tanaman agar mendekati kondisi turgid. Bagaimana hubungan antara ujung akar dan pucuk tanaman dalam hal pergerakan air tersebut atau jalur apakah yang digunakan air untuk bergerak dari akar menuju daun ? Percobaan tersebut akan memberikan jawabannya B. Tujuan Praktikum Untuk mempelajari transportasi air didalam jaringan tumbuhan.
  • 3. BAB II TIJAUAN PUSTAKA Pengangkutan air pada tumbuhan meliputi 2 cara yaitu pengangkutan air dan garam mineral diluar pembuluh xilem (ekstravaskuler) dan pengangkutan air melalui pembuluh xilem (intravaskuler). 1. Transfortasi ekstravaskuler Proses pengangkutan ekstravaskuler sebagai berikut, air bergerak secara horizontal yaitu dari pemukaan akar menuju ke sel epidermis (rambut akar) kemudian bergerak diantara sel-sel korteks. Untuk sampai ke stele air harus melewati sitoplasma sel-sel endodermis. Transportasi ekstravakuler ada dua macam yaitu : a. Transportasi simplas Yaitu pengangkutan air dan zat terlarut secara difusi osmosis, dari sel ke sel melalui bagian sel tumbuhan yang hidup misalnya sitoplasma (plasmodesmata) dan vakuola. Pada transportasi simplas ini air dan zat terlarut terhalang oleh nilai osmosis dan sel endodermis serta perisikel (perikambium) yang lebih rendah dari sel-sel korteks disebelah luarnya sehingga transportasi air dan zat terlarut dari korteks ke stele baik simplas maupun apoplas harus dengan transpor aktif atau pompa ion. Arus simplas berari air atau zat terlarut bergerak dari plasma sel ke plasma sel lainnya, serta mampu menembus lapisan endodermis. b. Transportasi Apoplas Merupakan pengangkutan air dan zat terlarut secara difusi osmosis (transpor pasif) diluar sitoplasma melalui bagian sel tumbuhan yang tidak hidup, misalnya melalui dinding sel dan ruang antar sel. Pada transportasi apoplas, air tidak bisa masuk ke xilem karena terhalang penebalan zat gabus(suberin) pita kaspari sel endodermis, sehingga air harus dipompa menembus sitoplasma sel endodermis dan transportasi menjadi bersifat simplastik terutama melalui peresap (sel penerus air) yang letaknya sejajar dan dengan permukaan akar dan tidak berhadapan dengan xilem. Arus apoplas berarti air atau zat terlarut masuk kedalam tmbuhan melalui dinding sel sereta ruang antar sel yang menyebabakan arus ini hanya sampai pada endodermis. Arus apoplas ini hanya sampai endodermis karena dinding sel endodermis mempunyai penebalan lignin yang tidak tembus air (pita caspari atau penebalan lebih lanjut), dan harus melewati plasma. 2. Transportasi Intravaskuler Merupakan pengangkutan air dan garam mineral dari akar menuju bagian atas tumbuhan (daun ) melalui xilem. Urutannya Xilem akar, xilem batang, xilem tangkai daun, xilem tulang daun. Selanjutnya dari xilem tulang daun masuk ke sel-sel mesofil daun untuk di gunakan dalam fotosintesis. Proses transportasi air melalui xilem bersifat apopplastik karena sel-se xilem bersifat sel mati. Faktor yang mempengaruhi transportasi air dan zat terlarut melalui xilem dari akar hingga ke daun antara lain: a. Daya kapilaritas Yaitu kemampuan naiknya cairan didalam pipa kapiler karena adanya adhesi(daya tarik menarik antar molekul tak sejenis) dan kohesi (daya tarik menarik antar molekul sejenis). Air dan zat terlarut dapat diangkut keatas karena daya adhesi lebih besar dari kohesi.
  • 4. b. Daya hisap daun Merupakan kemampuan daun untuk meningkatkan aliran air dari akar kedaun pada saat transpirasi atau penguapan. Molekul air dari akar sampai kedaun berderet secara berkesinambungan seolah-olah membentuk rantai molekul air . Potensial air akan makin kecil jika menjauh dari air. Dengan demikian potensial air daun lebih kecil dari potensial air di akar dan batang. Pada saat transpirasi, potensial air di daun akan mengecil dan mengakibatkan terjadinya tarikan air keatas dari sel-sel dibawahnya. c. Daya tekan akar Merupakan kemampuan akar mendorong air dalam xilem akar menuju keatas. Daya tekan akar merupakan hasil aktifitas sel-sel epidermis dengan rambut akarnya yang terus menerus menyerap air dan zat terlarut dalam tanah dan menyebabkan konsentrasi air dan tekanan turgor sel akar meningkat. Meningkatnya konsentrasi air dan tekanan turgor sel akar menyebabkan terjadinya dorongan air keatas didalam pembuluh xilem. d. Terori vital Perjalanan air di dalam tanaman akan terlaksana krn bantuan sel-sel hidup, dalam hal ini adalah sel-sel parenkim kayu & sel-sel jari-jari empulur yang ada di sekitar xilem. Pengangkutan air serta zat hara berjalan dari sel ke sel dan arahnya horizontal. Didalam akar, pengakutan initerjadi dari bulu akar ke epidermis, korteks, endodermis, dan stele (berkas pengangkut). Misalnya pengangkutan air dan garam mineral dari dalam tanah. bulu akar merupakan tempat masuknya air dan mineral dari dalam tanah.masuknya air dan mineral ini adala secara osmosis. Dari bulu akar air dan mineral masuk lewat korteks menuju menuju silinder pusat. Setelah mencapai stele, air dan mineral diangkut menuju silinder pusat, Setelah mencapa stele, air dan mineral diangkut ke atas secaraintrafasikuler melalui xilem.parenkim xilem mempunyai fungsi untuk transfor kearah lateral, pengangkutan air melalui xilem dapat terus berlangsung meskipun xilem itu mati, ini membuktikan bahea tenaga untuk mendorong air bukan berasal dari xilem itu sendiri. Terdapat dua macam pembuluh angkut pada tumbuhan, yaitu pembuluh xylem dan pembuluh floem. Adapun fungsi dari masing-masing pembuluh tersebut adalah; xylem berfungsi untuk mengangkut air dan juga mineral-mineral dari dalam tanah ke batang dan juga daun-daun. Selain itu, fungsi xylem adalah untuk menyangga tanaman itu sendiri sehingga tidak mudah jatuh atau roboh. Xilem sel penyusunnya meliputi elemen trakea, serat xilem dan parenkim xilem. Xilem pada tumbuhan berbunga mempunyai dua tipe sel, yaitu trakeid dan unsur pembuluh. Kedua tipe sel ini merupakan sel mati. Pada dasarnya xylem merupakan jaringan kompleks Karena terdiri dari beberapa tipe sel yang berbeda baik hidup maupun tidak hidup. Dinding sel xylem tebal karena dilapisi oleh lignin. Sedangkan fungsi floem yaitu membawa gula terlarut dari daun ke seluruh bagian tumbuhan, dan pergerakan materi dari tempat produksi, daun dewasa, ke tempat pemanfaatannya dalam jaringan yang sedang tumbuh dan bereproduksi atau ke tempat penyimpanan. Flem Sel penyusunnya meliputi sel-sel tapis,komponen pembuluh tapis sel pengantar, serat floem dan parenkim floem. Fungsinya untuk menyalurkan zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.Pada tumbuhan tertentu, serabut floem dapat digunakan sebagai tali, misalnya rami (Boehmeria nivea).
  • 5. Adapun yang menyebabkan air dapat diangkut oleh tumbuhan melawan arah gaya berat adalah karena tumbuhan menggunakan tekanan akar, tenaga kapilaritas, dan juga tarikan transpirasi. Namun, pada tanaman-tanaman yang sangat tinggi, yang sangat berperan paling penting adalah tarikan transpirasi. Dalam proses ini, ketika air menguap dari sel mesofil, maka cairan dalam sel mesofil akan menjadi semakin jenuh. Sel-sel ini akan menarik air melalu osmosis dari sel-sel yang berada lebih dalam di daun. Sel-sel ini pada akhirnya akan menarik air yang diperlukan dari jaringan xylem yang merupakan kolom berkelanjutan dari akar ke daun. Oleh karena itu, air kemudian dapat terus dibawa dari akar ke daun melawan arah gaya gravitasi, sehingga proses ini terus menerus berlanjut. Proses penguapan air dari sel mesofil daun biasa kita sebut dengan proses transpirasi. Oleh itu, pengambilan air dengan cara ini biasa kita sebut dengan proses tarikan transpirasi dan selama akar terus menerus menyerap air dari dalam tanah dan transpirasi terus terjadi, air akan terus dapat diangkut ke bagian atas sebuah tanaman.
  • 6. BAB III METODE KERJA A. Alat dan Bahan 2 pucuk daun puring yang mirip (satu ranting/cabang), 2 botol selai (jam) yang besarnya sama, sumbat gabus, vaseline, pisau kecil B. Cara Kerja 1. Siapkan 2 pucuk daun puring yang ukuran daunnya sama. Masing-masing dipotong dengan ukuran 30 cm. 2. Kupas kulit bagian pangkal batang (buang floemnya) sepanjang 3 cm dari pangkal batang. Apabila daunnya terlalu banyak boleh dikurangi. Tetapi jumlah daunnya antara kedua pucuk harus sama. 3. Sisipkan setiap batang melalui sumbat gabus yang telah dilubangi dan dipasang pada botol selai yang sudah diisi dengan air sampai bagian . 4. Sebelum dimasukan kedalam botol selai, masing-masing bagian pangkal tanaman diolesi dengan vaseline 5. Rendam pucuk tanaman tersebut dalam botol selai yang telah berisi air. Usahakan ujung tanaman tidak menyentuh dasar botol. Beri tanda permukaan air awal. 6. Amati setelah 2 hari dan 7 hari. Beri tanda setiap terjadi penurunan volume air dalam botol. Bandingkan kondisi kedua pucuk tanaman tersebut. 7. Tentukan berapa pengurangan volume yang terjadi pada masing-masing botol.
  • 7. C. Hasil Pengamatan No. Perlakuan Volume Air (ml) Kondisi TanamanAwal Setelah 2 hari Setelah 7 hari
  • 8. BAB IV PEMBAHASAN 1. Pengangkutan Zat Melalui Xylem Pengangkutan zat pada tumbuhan dibedakan menjadi : A. Pengangkutan Ekstravaskuler Pengangkutan air dan garam mineral di luar berkas pembuluh pengangkut. Pengangkutan ini berjalan dari sel ke sel dan biasanya dengan arah horisontal. Pengangkutan air dengan arah horizontal, mulai dari epidermis bulu-bulu akar, kemudian masuk ke lapisan korteks, lalu ke endodermis dan sampai ke berkas pembuluh angkut dalam air. Skema :Bulu akar epidermis korteks endodermis xylem. Pada saat air dan mineral melalui jaringan-jaringan tersebut, ada dua kemungkinan jalan yang dilalui, pertama, air dan mineral akan melalui ruang antar sel dalam setiap jaringan. Pengangkutan semacam ini disebut Apoplast. Kedua, air dan mineral bergerak melalui jalur dalam sel yaitu sitoplasma. Air akan masuk ke dalam sel dan berpindah dari satu sel ke sel yang lain disebut Simplast. Pengangkutan secara Simplast dapat masuk ke stele melalui sel penerus pada endodermis, sedangkan pengangkutan secara apoplast tidak dapat sampai ke stele karena terhalang oleh sel U endodermis. Penganngkutan ekstravaskluler dibedakan : - transportasi/ lintasan apoplas : menyusupnya air tanah secara bebas atau transpor pasif melalui semua bagian tak hidup dari tumbuhan (dinding sel dan ruang antar sel) - transportasi/ lintasan simplas : bergeraknya air dan garam mineral melalui bagian hidup dari sel tumbuhan (sitoplasma dan vakoula). 2. Pengangkutan Zat Melalui Floem Air dan zat terlarut yang diserap akar diangkut menuju daun akan dipergunakan sebagai bahan fotosintesis yang hasilnya berupa zat gula/ amilum/ pati. Pengangkutan hasil fotosintesis berupa larutan melalui phloem secara vaskuler ke seluruh bagian tubuh disebut translokasi. Untuk membuktikan adanya pengangkutan hasil fotosintesis melewati phloem dapat dilihat dari pada proses pencangkokan. Batang yang telah kehilangan kulit (phloem) mengalami hambatan pengangkutan akibat terjadinya timbunan makanan yang dapat memacu munculnya akar apabila bagian batang yang terkelupas kulitnya tertutup tanah yang selalu basah. Beberapa tumbuhan menyimpan hasil fotosintesis pada akarnya atau batangnya. Pada umumnya jaringan phloem tersusun oleh 4 komponen, yaitu : - buluh tapis - sel pengiring - parenkim phloem - serabut-serabut
  • 9. BAB V PENUTUP Fungsi jaringan pengangkut xylem adalah mengangkut air serta zat-zat yang terlarut didalamnya dan jaringan floem berfungsi mengangkut zat makanan hasil fotosintesis serta proses pengangkutan air pada tanaman dimulai dari penyerapan air oleh akar melalui jaringan xylem dan kemudian ditransportkan ke seluruh bagian tanaman terutama daun. Tetapi pada saat xylem ditutup floem menggantikan fungsinya, tetapi transportasi pada floem ini lebih sedikit dibandingkan transportasi air yang terjadi pada xylem. Kondisi tanaman pada percobaan sangat segar baik tanaman yang xylemnya ditutup dan yang floemnya ditutup dengan vaseline.
  • 10. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2013. Macam Macam Tipe Pembuluh Angkut - Jenis jenisPembuluh Angkut.http://d5d.org Feryanto, Indra. 2011. Panduan Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi Universitas Bangka Belitung. Iriawati. 2009. Jaringan Pembuluh. http://www.sith.itb.ac.id Lakitan, Benyamin. 2012. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta. Rajawali Pers. Winxp. 2010. Jaringan Pengangkut/ Jaringan Pembuluh. http://file.upi.edu http://kurniaari.blogspot.com/2013/12/laporan-praktikum-transportasi-air-di.html Diposkan 18th December2013 oleh arie_Blog
  • 11. laporan praktikum JARINGAN PENGANGKUT AIR PADA TUMBUHAN LAPORAN TETAP PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN PERMEABILITAS SEL RISKA FITRAH APRIANTI 05091007064 KELOMPOK I (SATU) PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2010 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Status air dari tumbuhan bergantung pada kecepatan relatif penyerapan air oleh akar dan kehilangan air oleh tranpirasi. Penyerapan air yang tidak cukup oleh akar akan menimbulkan defisit air dalam tumbuhan, termasuk sel-sel daun, suatu defisit yang mengakibatkan penurunan evaporasi ari dari daun sehingga laju transpirasi menjadi rendah. Selain itu, transpirasi yang berlebihan juga dapat menimbulkan defisit air. Sistem tranport bekerja sebagai suatu unit yang cenderung menjaga agar sel tumbuhan selalu dalam keadaan turgid. Untuk dapat diserap tanaman, molekul-molekul air harus berada pada permukaan akar. Dari permukan akar ini air (bersama bahan-bahan terlarut) diangkut menuju pembuluh xylem. Lintasan pergerakan air dari permukaan akar menuju pembuluh xylem disebut lintasan radial pergerakan air. Pada awalnya, diperkirakan air naik kebagian atas tanaman karena adanya tekanan dari akar. Hal ini didasarkan atas fakta bahwa jika batang tanaman dipotong dan kemudian dihubungkan dengan selang manometer air raksa mak air di dalam selang akan terdorong ke atas oleh tekanan yang berasal dari akar. Jadi dapat disimpulkan bahwa tekanan akar adalah relatif rendah dan tidak terjadi pada semua spesies tanaman dan juga hanya terjadi pada kondisi lingkungan yang menghambat laju transpirasi. Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan tumbuhan melalui stomata. Kemungkinan kehilangan air dari jaringan tumbuhan melalui bagian tanaman yang lain dapat saja terjadi porsi kehilangan tersebut sangat kecil dibandingkan dengan yang hilang melalui stomata. Oleh sebab itu, dalam perhitungan besarnya jumlah air yang hilang dari jaringan tanaman umumnya difokuskan pada air yang hilang melalui stomata Tumbuhan yang bertanspirasi akan menaikan cairan yang ditimbulkan oleh tarikan transpirasi. Air yang mengisi tracheid mati dan pembuluh xylem merupakan kolom air yang kontinu dan bergerak bebas sepanjang tumbuhan atau secara harafiah ditarik keatas sepanjang secara utuh. Air dalam pembuluh xylem tumbuhan yang bertranspirasi berada dalam keadaan tekanan hidrostatik. Tegangan
  • 12. tersebut dialami oleh seluruh kolom air yang terdapat dalam pembuluh xylem tumbuhan yang disebabkan oleh lebih kecilnya laju absorbsi air oleh akar dibandingkan laju transpirasi melalui daun. B. Tujuan Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui jaringan apa yang berfungsi untuk mengangkut air dari akar ke daun. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Air merupakan kebutuhan pokok bagi semua tanaman juga merupakan bahan penyusun utama dari protoplasma sel. Di samping itu, air adalah komponen utama dalam proses fotosintesis, pengangkutan assimilate hasil proses ini ke bagian-bagian tanaman hanya dimungkinkan melalui gerakan air dalam tanaman. Dengan peranan tersebut di atas, jumlah pemakaian air oleh tanaman akan berkorelasi posistif dengan produksi biomase tanaman, hanya sebagian kecil dari air yang diserap akan menguap melalui stomata atau melalui transpirasi (Dwidjoseputro,1984). Air dalam pembuluh xylem tumbuhan yang sedang bertranspirasi berada dalam keadaan tekanan hidrostatik negatif tegangan. Tegangan tersebut yang dialami oleh seluruh kolam air yang terdapat dalam pembuluh xylem, yang juga disebabkan oleh laju absorbsi air. Air yang mengisi tracheid mati dan pembuluh xylem merupakan kolam air yang kontinu dan bergerak bebas sepanjang tubuh tumbuhan atau secara harfiah ditarik ke atas secara utuh (Lakitan, 2004). Dalam fisiologi tumbuhan, peranan air dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman, yaitu : air merupakan bahan penyusun utama dari pada protoplasma. Kandungan air yang tinggi aktivitas fisiologis tinggi sedang kandungan air rendah aktivitas fisiologisnya rendah. Air merupakan reagen dalam tubuh tanaman, yaitu pada proses fotosintesis. Air merupakan pelarut substansi (bahan-bahan) pada berbagai hal dalam reaksi-reaksi kimia (Kramer dan Kozlowski, 1960). Air dapat diserap tanaman melalui akar bersama-sama dengan unsur-unsur hara yang terlarut didalamnya, kemudian diangkut kebagian atas tanaman, terutama daun, melului pembuluh xylem. Pembuluh xylem pada akar, batang dan daun merupakan suatu system yang kontinu, berhubungan satu sama lain. ( Lakitan. 2004 ) Molekul air dapat terikat pada suatu permukaan hirofilik oleh tenaga hidrasi dengan kekuatan antara - 100 MPa sampai – 300 MPa. Dengan demikian air yang sudah berada didalam pembuluh xilem tidak akan tertarik lagi oleh gaya gravitasi (Sastrodinoto, 1980). Allamanda berasal dari Brazil dan secara luas didetribusikan di wilayah tropis. Allamanda merupakan tanaman yang merambat dengan lapisan yang tebal, daunnya membentuk lingkaran besar, bunga berbentuk terompet dengan warna kuning terang. Kulit biji yang berduri mengikuti bunga dengan benih bersayap yang terbang ketika kulit kering dan terbuka. Allamanda adalah tanaman tahunan pada iklim tropis dan dapat diperlakukan sebagai tanaman semusim. ( Salisbury. 1995 ) Dalam sistematika tumbuhan, kedudukan tanaman Allamanda (Allamanda cathartica) diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Superdivisio : Spermatophyta Divisio : Magnoliophyta Class : Magnoliopsida
  • 13. Subclass : Asteridae Ordo : Gentianales Famili : Apocynaceae Genus : Allamanda Spesies : Allamanda cathartica Tanaman Allamanda punya getah yang seperti susu dan dipertimbangkan sifat racunnya, semua bagian adalah obat pencuci perut yang tinggi. Teksturnya kasar dan daunnya bercahaya berwarna hijau, tanaman ini sering dipangkas dan digunakan sebagai semak belukar. Beberapa aktivitas sudah dibiakkan untuk keharumannya, satu populernya terutama punya kuncup berwarna coklat yang lembut dan daun warna hijau yang lebih gelap. ( Haryadi. 1996 ) Bunga Allamanda mempunyai ciri-ciri, diantaranya bunga majemuk, bentuk tandan, berkelamin dua, tangkai silindris, pendek, hijau, kelopak berbentuk lanset, permukaan halus, benang sari bertancap pada mahkota, mahkota berseling pada lekukan, tangkai putik silindris, kepala putik bercabang dua, kuning, mahkota bentuk terompet atau corong pada permukaan rata dan kuning. Allamanda punya daun yang sama dan punya bunga dengan batang leher berwarna kemerah- merahan ini disebut semak, sebagai berikut : Bahan makanan susah didapat pada masa pertumbuhan, dipendekkan pada musim semi. Kebiasaan berbunga dan berdiameter sampai dengan inci (15 cm), bentuk terompet 1 atau 2 berbunga kuning pada musim panas atau kemarau. Allamanda sejenis tanaman hias yang mempesona ketika bunganya penuh semarak dimana tanaman akan menjadi menarik perhatian secepatnya. Pada daerah tropis Allamanda sering dipendekkan dan dipelihara sebagai bunga hias yang mempesona dimana Allamanda berbunga banyak atau lebat yang mempunyai perhatian semua orang. Allamanda merupakan tanaman naungan, bungan ini tumbuh sepanjang tahun daunnya berupa semak, tinggi tanaman ini setinggi 15 kaki (4-5 m). Allamanda lebih suka terdapat banyak air sementara kondisi panas. Cukup toleransi pada musim kemarau, membutuhkan udara yang relatif lembab. Allamanda tanaman yang tumbuh baik dalam tanah yang lembab, tetapi menjadi klorosis yang sangat alkil. Suhu wilayah yang direkomendasikan sunset (24-27) , Allamanda lebih suka pada area atau wilayah salju atau dingin, bunga ini dapatdiperlakukan seperti bunga bougenville ( Fahn, 1991). BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM A. Tempat dan Waktu Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya pada tanggal 14-23 Oktober 2010 yang dimulai pada pukul 10.00 WIB sebanyak 2 kali pengamatan.
  • 14. B. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah : Cabang berdaun dari Allamanda, panjang 30 cm dengan 4 payung daun sebanyak 3 tangkai Vaselin Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah : 3 penyumbat botol 3 botol selai C. Cara Kerja Pilih 3 cabang berdaun dari tanaman Allamanda. Potong cabang-cabang tersebut sedemikian rupa sehingga apabila dimasukkan kedalam botol, maka jarak bekas potongan dengan dasar botol 61 cm. Kuliti ketiga cabang tersebut sepanjang 3 cm dari bekas potongan. * Cabang pertama untuk perlakuan kontol * Cabang kedua untuk perlakuan xylem tertutup, yaitu dengan mengoles ujung cabang bekas potongan dengan vaselin. * Cabang ketiga untuk perlakuan floem tertutup, yaitu dengan mengoleskan bagian yang dikuliti dengan vaselin sampai batas ujunG cabang. Ratakan vaselin Isi botol dengan air destilasi, masukkan cabang kedalam lubang pada sumbat gabus dan tutupkanlah sumbat tersebut pada botol. Berilah tanda tinggi permukaan air pada saat percobaan dimulai. Amati sesudah 48 jam dan sesudah 1 minggu. Pengamatan meliputi tinggi permukaan air dan keadaan cabang tanaman. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Tabel Pengamatan Tabel Pengamatan Dt1 Dt2 Kontrol Xylem Tertutup Floem Tertutup 0,4 cm 0,7 cm 0,1 cm 0,7 cm 0,9 cm 0,5 cm Perhitungan : 1. Kontrol V1 = p . r2. Dt1
  • 15. = 3,14 . ( 3 cm )2 . 0,4 cm = 3,14 . 9 cm2 . 0,4 cm = 11,304 cm3 V2 = p . r2 . Dt2 = 3,14 . ( 3 cm )2 . 0,7 cm = 3,14 . 9 cm2 . 0,7 cm = 19,782 cm3 2. Xylem Tertutup V1 = p . r2. Dt1 = 3,14 . ( 3 cm )2 . 0,7 cm = 3,14 . 9 cm2 . 0,7 cm = 19,782 cm3 V2 = p . r2 . Dt2 = 3,14 . ( 3 cm )2 . 0,9 cm = 3,14 . 9 cm2 . 0,9 cm = 25,434 cm3 3. Floem Tertutup V1 = p . r2. Dt1 = 3,14 . ( 3 cm )2 . 0,1 cm = 3,14 . 9 cm2 . 0,1 cm = 2,826 cm3 V2 = p . r2 . Dt2 = 3,14 . ( 3 cm )2 . 0,5 cm = 3,14 . 9 cm2 . 0,5 cm = 14,13 cm3 Keterangan : Dt1 = Perubahan tinggi air setelah 3 hari Dt2 = Perubahan tinggi air setelah 7 hari r = Jari-jari botol ( 3 cm ) p = Phi ( 3,14 ) B. Pembahasan Pada dasarnya air yang berada didalam tanah masuk kedalam tanaman melalui akar yang masuk malalui jaringan xilem. Seperti yang telah dikemukakan oleh E. Munch dari jerman pada tahun 1930. beliau mengatakan bahwa dinding sel dari keseluruhan tanaman dan pembuluh xilem dapat dianggap sebagai suatu sistem tunggal yang disebut sebagai apoplas. Dari hasil pengamatan yang ada di laboratorium fisiologi tumbuhan pada tanggal 23 Oktober yang lalu di hasilkan bahwa tanaman allamanda pada perlakuan kontrol mengalami pertumbuhan karena pada perlakuan kontrol air yang ada di dalam botol selai mengalami penurunan itu berarti xilem pada batang tanman allamanda masih berfungsi walau tidak berfungsi seutuhnya. Hal ini sama dengan pernyatan prof. Benyamin lakitan dalam bukunya “Fisiologi Tumbuhan” beliau mengatakan bahwa dinding pembuluh xilem tersusun dari senywa yang bersifat hidrofilik, yakni selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Adanya tenaga tarikan terhadap kolom air didalam pembuluh secara sederhana dapat dibuktikan dengan memotong tangkai daun atau batang tanaman. Peryatan tersebut merupan teori dari serapan dan pengangkutan air, maka dari itu pad perlakuan yang diberikan pada tanaman allamanda melalui
  • 16. xilem tertutup berarti pembuluh xilem ditutup oleh lapisan vaselin dan tidak bisa melakukan tarikan terhadap air maka yang terjadi tanaman akan layu dan apabila sampai tanaman mengalami kekurangan air dan mati. Perlakuan yang dibeikan pada tanaman allamanda di dalam praktikum ini berkaitan erat dengan teori kapilaritas. Teori ini adalah merupakan gejala akibat interaksi antara permukaan benda padat dengan benda cair yang menyebabkan ganguan terhadap bentuk permukaan cairan yang semula datar menjadi agak berkurang. Didalam pipa kecil, hal ini menyebabkan naiknya permukan cairan. Hal ini disebabkan karena cairan tertarik oleh dinding bagian dalam pipa oleh gaya adhesi. Secara visual hal ini terlihat dari bentuk permukaan cairan (meniscus) didalam pipa. Tinggi permukaan yang ada didalam botol selai sangat tergantung pada diameter botol selai tesebut. Floem tertutup merupakan perlakuan kedua dari jaringan pengangkut air. Hasil dari pengamatan menyatakan keadaan air mengalami kapilaritas. Air pada botol selai yang ketiga ini mengalami penurangan air yang cukup banyak dengan notasi nilai 0,6. Dari pengamatan yang dilakukan di laboratorium menunjukan bahwa tanaman allamanda akan mati jika pada pembuluh xylem tertutup oleh lapisan vaselin maka tanaman akan mengalami kekurangan air. Hal ini disebabkan karena lapisan xilem ysng merupakan jaringn pengangkut air dari akar sampai pada tubuh tumbuhan terhambat. Mekanisme pengangkutan melalui floem dianalogikan sebagai dengan model Munch dengan menggunakan osmometer. Osmometer pertama diasosiasikan dengan daun sedangkan kedua diasosiasika sebagai organ- organ penenerima (sebagai limbung, misalnya buah, jaringan meristeman dan akar). Perbedaan antara antara osmometer dengan pengangkutan floem yang sesungguhnya terletak pada sumber dan limbungnya. Hal ini menunjkan bahwa tanaman allamanda yang diberi perlakuan dengan floem tertutup masih mampu mempertahankan kadar air yang ada pada tubuh tumbuhan tersebut. Dari percobaan diatas dapat kita ketahui sesungguhnya tanaman apapun akan tetap bisa mempertahankan kadar air dalam tubuh tumbhan tersebut asalkan pada jaringan xilem tidak tertutupi atau mati dikarenakan terpotong. Pembuluh xylem pada akar, batang, dan daun merupakan suatu system yang kontinyu, berhubungan satu sama lain. Air dapat naik dari akar melalui jaringan xylem yang dipengaruhi oleh proses transpirasi tumbuhan, air akan hilang dalam bentuk uap dari permukaan daun. Air diserap tanaman melalui akar bersama-sama dengan unsure hara yang terlarut didalamnya, kemudian diangkut kebagian atas tanaman terutama daun, melalui pembuluh xylem.. Pada xylem tertutup, tanaman masih dapat mengabsorbsi air akibat transpirasi. Pada keadaan ini tanaman masih mempunyai jaringan pengangkut air dan masing-masing dapat berfungsi dengan baik. Pada kontrol baik jaringan tanaman floem maupun jaringan xylem dibiarkan terbuka, sehingga jaringan xylem masih berfungsi dengan baik. Pada floem tertutup berfungsi dengan baik sehingga tanaman tidak harus mengabsorbsi air, dari percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa yang bertugas sebagai pengangkut air dari akar ke daun adalah jaringan xylem. Sedangkan jaringan yang menyebarkan hasil fotosintesis adalah floem. Proses transpirasi mempengaruhi laju kecepatan air, dimana air akan dapat naik dari akar ke daun, dimana air akan menjadi bentuk uap yang hilang dari permukaan daun. Transpirasi akan menimbulkan tarikan transpirasi yang akan memaksa air naik ke atas. Naiknya air atau cairan dalam tumbuhan yang bertranspirasi dipengaruhi factor dari tanaman yaitu suhu pada daun dan suhu lingkungan sekitar tanaman. Setelah diperhitungkan dapat diketahui bahwa air yang lebih banyak hilang terdapat pada perlakuan pada volume 1 xylem tertutup, sedangkan pada kontrol dan floem tertutup air yang hilang lebih sedikit, tetapi untuk volume 2 jumlah air yang hilang sama semua atau tak ada bedanya sedikitpun. Bila translokasi xylem dan system pembuluh merupakan suatu proses transport pasif dimana terjadi evaporasi air dari daun turut mempengaruhi maka translokasi floem tergantung pada metabolisme. Menurut hipotesis aliran massa, proses penyimpanan pada sumber dan pemakaian sink cukup untuk
  • 17. menggerakkan aliran gula melalui tabung tapis. Tetapi beberapa ahli fisiologi tumbuhan, memandang proses penyimpanan dan pemakaian kurang memadai dan mereka lebih mendukung mekanisme aliran massa yang disertai suatu proses pemompaan aktif yang terjadi didalam tapis sendiri. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Bedasarkan praktikum yang telah dilaksanakan maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Xylem merupakan jaringan pengangkut air dari akar ke bagian atas tumbuhan (daun) untuk melakukan fotosintesis Floem merupakan jaringan yang berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Transpirasi dalam kehidupan tumbuhan membantu transportasi dari akar ke daun melalui pembuluh xylem. Naiknya air atau cairan dalam tumbuhan yang bertranspirasi dipengaruhi factor dari tanaman yaitu suhu pada daun dan suhu lingkungan sekitar tanaman. Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan tumbuhan melalui stomata. Air dapat naik ke atas tubuh tumbuhan disebabkan kecilnya laju absorbsi oleh akar dibandingkan laju transpirasi. B. Saran Adapun saran yang dapat diberikan pada praktikum ini adalah dalam melakukan praktikum sebaiknya bunga Allamanda yang digunakan dalam praktikum ini harus masih segar dan juga dalam mengoleskan vaselin agar lebih merata supaya hasil yang didapat akan baik, begitupula dalam perhitugannya sangat dibutuhkan kecermatan agar tidak terjadi kesalahan dalam perhitungan. DAFTAR PUSTAKA Dwidjoseputro, D. 1984. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta. Fahn, A. 1991. Anatomi Tumbuhan Edisi Ketiga. Gajah Mada Universitas Press: Yogyakarta. Lakitan, Benjamin. 2004. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta. Salisbury, B. Frank dan Cleon W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid I. ITB: Bandung.
  • 18. Haryadi, Sri Setyadi. 1996. Pengantar Agronomi. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. Sastrodinoto, Soenarjo. 1980. Biologi Umum II. PT. Gramedia: Jakarta. Wareing P.F. and IDI Philips. 1976. The Control of Growth and Differentiation in Plant. Pergamon Press.
  • 19. JARINGAN TRANSPORT AIR I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Status air dan tumbuhan pada kecepatan relatif penyerapan air oleh akar dan kehilangan air oleh transpirasi menerupai air tidak cukup oleh akar menimbulkan devisit air dalam tumbuhan, termasuk sel-sel daun, suatu devisit yang mengakibatkan penurun evaporasi air dari daun sehingga transpirasi menjadi rendah. Selain itu transpirasi yang berlebihan dapat menimbulkan defisit air. Sistem transportasi bekerja sebagai suatu unit yang cenderung menjaga agar sel tumbuhan selalu dalam keadaan turgit atau segar. Beberapa percobaan telah membuktikan bahwa keadaan air tanaman tergantung atas kecepatan absorbsi air oleh akar dan kehilangan air oleh transpirasi. Transpirasi sebenarnya tidak lain dari kehilangan air yang disebabkan menguapnya air dari sel-sel tumbuhan dan keluat melalui mulut daun dalam bentuk uap air. Transpirasi yang terjadi secara besar- besaran mengakibatkan kekurangan air bagi tanaman. Transportasi air dalam batang tanaman adalah melalui jaringan-jaringan dalam tubuh tanaman. Dan bagai mana pergerakan air kedaun. Kekurangan air menurunkan perkembangan hasil panen dengan cara mengurangi pengembangan daundan menurunkan proses fotosintetis. Penurunan air selama inisiasi pembangunan, penyerbukan, atau perkembangan biji mungkin sangat menurunkan jumlah atau hasil dari produksi tanaman itu sendiri.Jumlah evapotranspirasi dari suatu tajuk tanaman bududaya merupakan fungsi landaian potensial air dari dalam tanah sampai keudara bebas dan tahanan terhadap aliran melalui tanaman atau dari permukaan tanah. Air merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan tanaman, tanpa air maka mobilitas akan tanaman tersebut akan terganggu dan itu akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan akan tanaman tersebut. Air mempunyai fungsi yang sangat penting bagi tanaman, salah satu fungsinya adalah untuk mengatur suhu tubuh tanaman melalui proses transpirasi. Ketika tanaman melakukan proses fotosintesis, maka tanaman akan menghasilkan energi yang berguna untuk tanaman tumbuh dan berkembang. Tumbuhan merupakan mahluk hidup yang bagi kita tidak terlihat seperti sebuah mahluk hidup karena ia tidak dapat bergerak. Mereka memang tidak memiliki alat gerak seperti kaki dan tangan yang terdapat pada hewan dan manusia, tetapi organ-organ mereka sangatlah kompleks untuk dipelajari. Ada beberapa tumbuhan yang sudah sepenuhnya berkembang menjadi tumbuhan lengkap yang memiliki daun, akar, batang, bunga dan buah. Ada juga tumbuh-tumbuhan yang tidak memiliki beberapa organ-organ tersebut. Namun, di setiap tumbuhan tersebut pasti ada jaringan pengangkutan terpenting yang terdiri dari xilem dan juga floem. Berikut ini, akan dipapaparkan betapa pentingnya mereka bagi proses kehidupan sebuah tanaman dan juga bagaimana mereka berperan untuk mengambil air dari dalam tanah dan kemudian menyebarkannya ke seluruh bagian tanaman agar semua organ tanaman dapat berkembang secara maksimal. Berkas pengangkut pada tumbuhan tersusun oleh jaringan xilem yang berfungsi sebagai saluran pengangkutan air dan zat-zat hara dari akar ke bagian tubuh yang lain serta jaringan floem yang berfungsi sebagai pengangkut hasil assimilasi dari daun ke tempat-tempat penyimpanan makanan cadangan dan bagian tubuh lainnya. Sel-sel penyusun jaringan xylem berdinding tebal dan keras, pada penampang lintang selnya kelihatan sebagai bagian yang
  • 20. jernih. Sel-sel penyusun jaringan floem lebih lunak dan tipis, pada penampang melintang kelihatan sebagai bagian yang jernih. 1.2 Tujuan Percobaan ini akan melihat fungsi jaringan pengangkut dan proses pengangkutan dan proses pengangkutan air pada jaringan tanaman. II. TINJAUAN PUSTAKA Air dalam pembuluh xilem tumbuhan yang sedang bertranspirasi berada dalam keadaan tekanan hidrostatik negatif tegangan. Tegangan tersebut yang dialami oleh seluruh kolam air yang terdapat dalam pembuluh xylem, yang juga disebabkan oleh laju absorbsi air. Air yang mengisi tracheid mati dan pembuluh xylem merupakan kolam air yang kontinu dan bergerak bebas sepanjang tubuh tumbuhan atau secara harfiah ditarik ke atas secara utuh (Lakitan, 2004). Air dapat diserap tanaman melalui akar bersama-sama dengan unsur-unsur hara yang terlarut didalamnya, kemudian diangkut kebagian atas tanaman, terutama daun, melului pembuluh xylem. Pembuluh xylem pada akar, batang dan daun merupakan suatu system yang kontinu, berhubungan satu sama lain ( Lakitan, 2004 ). Air merupakan kebutuhan pokok bagi semua tanaman juga merupakan bahan penyusun utama dari protoplasma sel. Di samping itu, air adalah komponen utama dalam proses fotosintesis, pengangkutan asimilat hasil proses ini ke bagian-bagian tanaman hanya dimungkinkan melalui gerakan air dalam tanaman. Dengan peranan tersebut di atas, jumlah pemakaian air oleh tanaman akan berkorelasi posistif dengan produksi biomasa tanaman, hanya sebagian kecil dari air yang diserap akan menguap melalui stomata atau melalui transpirasi (Dwidjoseputro,1984). Molekul air dapat terikat pada suatu permukaan hidrofilik oleh tenaga hidrasi dengan kekuatan antara - 100 MPa sampai – 300 MPa. Dengan demikian air yang sudah berada didalam pembuluh xilem tidak akan tertarik lagi oleh gaya gravitasi (Prawiranta, 1980). Allamanda berasal dari Brazil dan secara luas didistribusikan di wilayah tropis. Allamanda merupakan tanaman yang merambat dengan lapisan yang tebal, daunnya membentuk lingkaran besar, bunga berbentuk terompet dengan warna kuning terang. Kulit biji yang berduri mengikuti bunga dengan benih bersayap yang terbang ketika kulit kering dan terbuka. Allamanda adalah tanaman tahunan pada iklim tropis dan dapat diperlakukan sebagai tanaman semusim ( Salisbury, 1995 ). Allamanda cathastica merupakan tumbuhan yang banyak tumbuh didaerah tropis. Umumnya tanaman ni tumbuh didaerah dingin dan cukup air. Tanaman ini tidak dapat tumbuh didaerah tanah yang jenuh atau tergenang karena batang dan daunya akan cepat membusuk, dan tanaman ini juga tidak dapat tumbuh didaerah yang kurang air karena daun dan batangnya akan mengerdil. Tanamn ini juga merupakan tanaman yang mempunyai ciri yaitu dengan bentuk daunya yang menyerupai bentuk payung dengan jumlah daun 3-4 lembar. Tanamn ini merupakan tanaman yang mempunyai bunga berwarna kuning yang bentuknya menyerupai terompet. Dan mempunyai akar tunggang sehingga merupakan tanaman dikotiledon. Pada daun muda warna daun yaitu hujau muda sedangkan pada daun tua berwarna hijau tua atau hijau gelap. Pembuluh xilem berasal dari sel-sel silindris yang biasanya mengarah keujung-ujung. Pada saat matang dinding sel-sel itu melarut dan kandungan
  • 21. sitoplasmiknya mati. Hasilnya adalah pembuluh xilem, saluran bersambung yang tidak mati. Hasilnya adalah pembuluh xilem bersambung dengan transpor air dan mineral keatas (Kimball, 1992). Xilem dan floem dikelilingi oleh satu lapisan sel-sel yang hidup yang disebut dengan perisikel. Jaringan vaskuler dan parisikel mebentuk suatu tabung yang disebut stele. Disebelah luar stele terdapat sel-sel endodermis, pada bagian dinding transversalnya dean juga pada dinding radialnya terdapat suberin yang menebal,dikenal dengan pita kaspari. Suberin mempunyai sifat yang tidak dapat ditembus air, lapisan luar indodermis terdapat beberapa lapisan sel korteks yang bersifat permeabel, sehingga besar kemungkinan air dari permukaan akan bergerak menuju pembuluh xilem melalui dinding sel korteks tersenut ( Lakitan, 1995 ). Pergerakan air pada akar melalui linatasan radian dengan konsep apoplas dan simplas, lalu masuk kedalam pembuluh xilem untuk dibawa kedaun, naiknya cairan atau air krena adanya tenaga pendorong (driving force ), hidrasi pada dinding pembuluh xilem untuk dibawa kedaun, hidrasi pada dinding pembuluh yang dilaluinya, dan gaya kohesi antar molekul air yaitu absorbsi aktif. Terjadi bilamana kelembaban tanah tersebut tinggi dan tumbuhan melakukan transpirasi yang rendah. Dalam kondisi tersebut, absorbsi air dinyatakan terutama akibat osmosis, walaupun mekanisme lain mungkin terlibat. Yang kedua adalah absorbsi pasif, terjadi bilamana mengalami transpirasi yang sangat tinggi. Pada kondisi tersebut, absorbsi aktif tidak berfungsi kerena gerakan air yang cepat melalui akar akan menghanyutkan solut yang menentukan dalam absorbi aktif. Mungkin juga transpirasi yang cepat menguras air dan menurunkan tekanan turgor dalam sel akar hidur sehingga perembesan solut menjadi menurun. Dalam kondisi transpirasi yang cepat kondisi kehilngan air cenderung melampaui absorbsi, dan kolom air dalm sel pembuluh mengalami tegangan. Dan kemudian tegangan tersebut akan dilanjutkan keakar (Sutami, 1984) Fungsi air sebagai larutan ini penting sekali artinya bagi kehidupan tumbuhan. Struktur molekul protein dan asam nukleat sangat ditentukan dengan adanya molekul air disekitarnya. Aktivitas senyawa lain didalam protoplasma juga sangat ditentukan kandungan air (Kimball, 1998). Untuk menyatakan status air atau perimbangan air dalam tubuh tumbuhan dapat dilakukan dengan dua cara yang umum digunakan, yaitu satu diantaranya berdasarkan atas energi air didalamnya jaringan tumbuhan yang lazim disebut potensial air, dan ini merupakan cara yang paling tepat untuk menentukan status air dari jaringan tanaman dengan memakai istilah potensial air. Suatu jaringan akan mengalami defisit air jika potensial air tersebut kurang atau lebih dari 0 (nol) bar. Cara yang kedua adalah dengan mengukur kuantitas air dari suatu jaringan kandungan airnya dan menyatakan dengan kondisi standart tertentu ( Zuljati, 1997). III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
  • 22. 3.1 Waktu dan Tempat Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 3 November 2012 di laboratorium KP2 Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi (FPPB) Universitas Bangka Belitung. 3.2 Alat dan Bahan Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah botol, sumbat karet/ gabus, pisau silet dan spatula. Bahan yang digunakan adalah 4 cabang tanaman Alamanda sepanjang 30 cm,air destilata dan vaselin. 3.3 Cara Kerja 1. Pilih 2 cabang berdaun dari tanaman Alamanda. Potong kedua cabang tersebut sedemikian rupa sehingga cabang tersebut dimasukkan ke dalam botol, maka jarak bekas potongan dengan dasar botol kurang lebih 1 cm. 2. Kuliti kedua cabang tersebut sepanjang 3 cm dari pangkal cabang. 3. a. Untuk menutupi xilem, olesi ujung cabang bekas potongan dengan vaselin b. Untuk menutupi floem, ujung dibiarkan terbuka dan potong kulit bagian pinggir diolesi vaselin. 4. Gunakan spatula hangat untuk meratakan vaselin. 5. Isi botol dengan air destilata, masukkan cabang ke dalam lubang pada sumbat gabus dan tutup sumbat tersebut pada botol. Tutup bagian yang terbuka pada sumbat menggunakan vaselin, agar tidak ada rongga udara. Berilah tanda tinggi permukaan air pada saat percobaan dimulai. 6. Amati setelah 48 jam dan ulangi sesudah 1 minggu, meliputi tinggi permukaan air dan keadaan cabang tanaman IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Tanaman Hari ke-2 Hari ke-7 Air Daun Air Daun Kontrol 92 ml agak layu 70 ml agak layu Xilem diolesi 88 ml segar 72ml agak layu Floem diolesi 90 ml segar 72 ml segar Diolesi semua 95 ml segar 85 ml segar 4.2 Pembahasan Penyerapan air pada tumbuhan biasanya melalui bagian sebagai berikut: jaringan tumbuhan (akar), epidermis-korteks-endodermis-perisikel-xilem. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa tanaman yang xilemnya diolesi vaselin berarti floemnya terbuka pada hari ke-7 kondisi daun tanaman Alamanda tampak agak layu. Hal itu dikarenakan penyerapan air terhambat. Sebagaimana
  • 23. kita ketahui bahwa jaringan yang berfungsi mengangkut air ke daun yaitu fungsi dari xilem. Oleh sebab itu transpirasi pun tidak berlangsung atau terhambat juga. Selisih jumlah air yang berkurang dari pengamatan hari kedua ke hari ke-7 yaitu sekitar 16 ml. Sebagai ganti air diserap dari bagian floem yang terbuka. Pada tanaman Alamanda yang bagian floemnya diolesi oleh vaselin, berarti bagian xilemnya terbuka kondisi daunya masih tetap segar. Pengurangan jumlah air dari pengamatan hari kedua sampai hari ke-7 yaitu sebnyak 18ml. Hal ini dikarenakan penyerapan air dari jaringan tanaman berlangsung baik yaitu dari xilem. Transpirasi yang terjadipun berlangsung baik. Sebagaimana kita ketahui bahwa transpirasi adalah proses kehilangan air dari jaringan tumbuhan. Semakin tinggi transpirasi yang terjadi maka penyerapan air pun semakin tinggi. Hal itu terjadi karena untuk menggantikan air yang telah hilang melalui penguapan. Jika sirkulasi transpirasi dan penyerapan air nya baik maka kondisi tanaman pun akan baik pula, terlihat dari kondisi tanaman yang masih tampak segar. Sedangkan pada tanaman kontrol pada pengamatan hari kedua daunnya sudah tampak agak layu. Hal ini mungkin dikarenakan tanamannya masih agak muda. Jumlah selisih air yang gerkurang dari hari ke-2 sampai dengan hari ke-7 adalah sebnyak 22 ml. Air pada tanaman ini paling banyak berkurangnya dikarenakan bagian xilem dan floemnya terbuka semua. Air bisa saja masuk melalui dua jaringan ini. Untuk tanaman yang bagian xilem dan floemnya diolesi semua saat diamati masih tampak segar. Hal ini terjadi mungkin dikarenakan kesalahan pada pengolesan vaselin yang tidak merata sehingga ada celah untuk air bisa masuk ke jaringan tanaman. Jumlah air yang berkurang hanya berselisih 10ml. Seharusnya tanaman yang ini tampak layu dikarenakan semua bagian jaringan pengangkutnya ditutupi semua oleh vaselin. V. KESIMPULAN Xilem adalah jaringan pada tumbuhan yang berfungsi mengangkut air dan unsur hara lain yang terlarut di dalamnya menuju ke daun, akan tetapi jika xilem tertutup bisa digantikan oleh floem. Air diserap melalui jaringan tumbuhan melewati epidermis, korteks, endodermis, perisikel,xilem.
  • 24. DAFTAR PUSTAKA Dwidjoseputro, D. 1984. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta. Lakitan, Benjamin. 2004. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta. Prawiranta, W et.al. 1980. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Departemen BotaniFakultas Pertanian IPB. Bogor. Salisbury, B. Frank dan Cleon W. Ross. 1995.Fisiologi Tumbuhan Jilid I. ITB.Bandung. Sutarmi Tjitrosmo, Siti. 1984. Botani Umum II. Angkasa. Bandung. Laporan PraktikumFisiologiTumbuhan Jaringan Pengangkut Air I. Tujuan Praktikum : Mengamati jaringan pengangkutan air pada tanaman tingkattinggi. II. Bahan dan Alat : Bahan : Cabang tanaman Alamanda cathartika Alat : Botol Pisau Vaselin Penutup botol kapas III. cara kerja : 1. dipilih ujung-ujung cabang tanaman yang disediakan yang kira-kira sama besarnya.Cabang ini dimasukkan
  • 25. kedam botol sehingga pangkalnya1 cm diatas dasar botol. 2. kulit batang sepanjang kira-kira 3 cm dari pangkal batang dikupas,pengupasan dilakukan didalam air. 3. sebagian batang,xylemnya ditutup dengan vaselin,phloemnya dibiarkan terbuka dan segera dimasukkan kembali kedam botol yang telah diisi air suling. 4. pada awal percobaan tinggi permukaan air dalam botol ditandai.Pada hari ke-4 dan ke-10 amati tinggi permukaan air.Bila berkurang,tambah dengan air silingsehingga mencapai batas semula. V. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. PERLAKUAN Rata-rata air diserap hari ke CATATAN MORFOLOGI 4 10 Xylem ditutup 0,2 mm - Hari ke-4 tanaman menjadi layu Hari ke-10 tanaman menjadi mati fhloem ditutup 0,2 mm 0,6 mm Hari ke-4 tanaman terlihatsegar Hari ke-10 daun tanaman bagian bawah menguning kontrol Rata-rata air yang diserap /hari slama 10 hari 0,9 mm Tanaman tampak tumbuh dengan baik dan terlihat segar. Pembahasan Xylem ditutup Setelah dilakukan pengamatan pada tanaman alamanda dengan perlakuan xylemnya yang ditutup. Pada pengamatan hari ke-4 serapan air rata-rata /hari adalah sebanyak 0,2 mm dan catatan morfologi adalah tanaman nampak menjadi layu dengan cirri-ciri daun tanaman alameda tidak segar dan daun-daunnya pun menjadi kuning,ahirnya daun tersebutrontok. Sedangkan pada pengamata pada hari ke-10 tanaman alamanda tersebut sudah mati,berarti penyerapan air sudah tidak berlangsung.Dari keterangan tersebuttelah dapatmembuktikan jaringan pengangkutan unsure hara yang ada di air dilakukan oleh jaringan xylem.Berarti dengan adanya jeringan xylem mengangkutunsure hara ke daun,tanaman dapatm elakukan proses metabolismenya sehingga tanaman dapathidup,jika hal ini tidak terjadi maka tanaman akan mati. Floem ditutup Uantuk tanaman alamanda cathartica dengan pelakuan yang berbeda lagi yakni pada bagian floemnya yang ditutup pada pengamatan pada hari ke-4 rata-rata air yan diserap /hari adalah 0,2 mm dengan morfologi tanaman alamandanya pada hari ke-4 tersebuttanaman tetap segar dengan kata lain tanaman tersebutmasih tumbuh dengan baik.Sedangkan pada pengamatan pada hari ke-10 ratarata tanaman alamanda menyerap air /hari nya dalalah 0,6 mm.sedangkan untuk pengamatan morfologisnya pada hari ke-10 tanaman alamanda tersebutmesih tetap hidup namun pada daun bagian bawah menguning.Hal ini menunjukkan bahwa tanaman yang bagian floemnya di tutup dengan vaselin masih tetap dapathidup karena yang paling berperan dalam proses penyerapan unsure hara adalah jaringan xylem sedangkan jeringan floem hanya menebarkan makannya yang dihasilkan dari proses fotosintesis keseluruh bagian tanaman,sehingga tidak terlalu berpengaruh bersar dalam peruses pertumbuhan. Control.: Dari tanama yang di anggap sebagai control dengan perlakuan kulitbatang kira-kira 3 cm daeri pangkal batang dikupas,yang pengkupasan dilakukan dalam air,tanpa penutupan bagian jarigan pengangkutan unsur hara dari akar kedaun.Nampak tanaman tumbuh dengan normal dan penyerapa air rata-rata /hari adalah 0,9 mm jika di bandingkan dengan tanaman yang perlakuan fhloemnyua yang ditutp atau pun xylemnya yang dittutup, walau pun pada perlakuan floemnya yang ditutup tanaman dapathidup namun terjadi perbedaan secara morfologinya . Hal ini nampak jelas pada morfologi dar tanaman tersebutyakni tanama terlihatsegarhal ini membuktukan bahwa memeng jaringqan pengangkutan hara tanaman dari tanah yang diserap oleh akar diangkutoleh jeringan xylem dan juga hasil fotosintesis disebarkan kembali keseluruh bagian tanaman melalui jaringan floem hal ini nampak pada bagian yang dikupas dari beberapa contoh control ada yang telah ditumbuhi akar. VI. kesimpulan Dari hasil pengamatan yang kami lakukan pada Jaringan Pengangkutan Air dapat dimbil kesimpulan
  • 26. 1. jaringan pengangkutan pada tanaman tingkattinggi adalah xylem dan floem 2. pada system pengankutan unsure hara dari luar bagian tanaman diserap oleh akar dan di angkutoleh jeringa xylem untuk di masak di daun 3. jaringan floem dalam pengangkuata air dan unsure hara tidak terlalu berperan namun jaringan floen ini berperan dalam penyebaran hasil fotosintesis dari daun keseluruh bagian tanaman. 4. tanaman dapat tumbuh dengan baik jika tidak ada factor-faktor penghambatatau pun hambatan pada jaringan pengangkutan. Daftar pustaka Anonym. 2005.Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Fisiologi Tanaman.Fakultas Pertanian.Universitas Bengkulu. Bengkulu. Dwidjuseptutro, D.1985. Penghantar Fisiologi Tumbuhan.Pt. Gremedia.Jakarta. Grander, Pearce dan R.L. Mithell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya.Universitas Indonesia.Jakarta. Salisbury,frank B dan Ross,Clean W. 1995.Fisiologi Tumbuhan jilid 2.ITB. Bandung. Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan JARINGAN PENGANGKUT AIR Oleh : Kelompok 1 Azhari : 1105101050067 Haritsa Adli Putri : 1105101050018 Zulfajri : 1105101050043 LABORATORIUM FISIOLOGI TUMBUHAN
  • 27. FAKULATS PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM, BANDA ACEH 2012 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Percobaan Status air dari tumbuhan bergantung pada kecepatan relatif penyerapan air oleh akar dan kehilangan air oleh transpirasi. Penyerapan air yang tidak cukup oleh akar akan menimbulkan defisit air dalam tumbuhan, termasuk sel-sel daun, suatu defisit yang mengakibatkan penurunan evaporasi ari dari daun sehingga laju transpirasi menjadi rendah. Selain itu, transpirasi yang berlebihan juga dapat menimbulkan defisit air. Sistem tranport bekerja sebagai suatu unit yang cenderung menjaga agar sel tumbuhan selalu dalam keadaan turgid. Untuk dapat diserap oleh tanaman, molekul-molekul air harus berada pada permukaan akar. Dari permukaaan akar ini air bersama bahan-bahan terlarut diangkat menuju pembuluh xylem. Lintasan pergerakan air dari permukaan arar menuju pembuluh xylem disebut lintasan radial pergerakan air. Pada awalnya, diperkirakan air naik ke bagian atas tanaman karena adanya tekanan dari akar. Hal ini didasarkan atas fakta bahwa jika batang tanaman dipotong dan kemudian dihubungkan dengan selang manometer air raksa mak air di dalam selang akan terdorong ke atas oleh tekanan yang berasal dari akar. Jadi dapat disimpulkan bahwa tekanan akar adalah relatif rendah dan tidak terjadi pada semua spesies tanaman dan juga hanya terjadi pada kondisi lingkungan yang menghambat laju transpirasi. Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan tumbuhan melalui stomata. Kemungkinan kehilangan air dari jaringan tumbuhan melalui bagian tanaman yang lain dapat saja terjadi porsi kehilangan tersebut sangat kecil dibandingkan dengan yang hilang melalui stomata. Oleh sebab itu, dalam perhitungan besarnya jumlah air yang hilang dari jaringan tanaman umumnya difokuskan pada air yang hilang melalui stomata. Tumbuhan yang bertanspirasi akan menaikan cairan yang ditimbulkan oleh tarikan transpirasi. Air yang mengisi tracheid mati dan pembuluh xylem merupakan kolom air yang kontinu dan bergerak bebas sepanjang tumbuhan atau secara harafiah ditarik ke atas sepanjang secara utuh. Air dalam pembuluh xylem tumbuhan yang bertranspirasi berada dalam keadaan tekanan hidrostatik. Tegangan tersebut dialami oleh seluruh kolom air yang terdapat dalam pembuluh xylem tumbuhan yang disebabkan oleh lebih kecilnya laju absorbsi air oleh akar dibandingkan laju transpirasi melalui daun. B. Tujuan Percobaan Percobaan ini bertujuan untuk memahami proses jaringan pengangkut air di dalam tanaman.
  • 28. C. Manfaat Percobaan Diharapkan dengan adanya percobaan ini, mahasiswa dapat menyesuaikan teori dan hasil praktik yang sudah dilakukan. Pemahaman mahasiswa terhadap “Jaringan Pengangkut Air” pada tanaman diharapkan juga dapat bertambah pengetahuan dengan adanya percobaan ini. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Air dalam pembuluh xylem tumbuhan yang sedang bertranspirasi berada dalam keadaan tekanan hidrostatik negatif tegangan. Tegangan tersebut yang dialami oleh seluruh kolam air yang terdapat dalam pembuluh xylem, yang juga disebabkan oleh laju absorbsi air. Air yang mengisi tracheid mati dan pembuluh xylem merupakan kolam air yang kontinu dan bergerak bebas sepanjang tubuh tumbuhan atau secara harfiah ditarik ke atas secara utuh (Lakitan, 2004). Air dapat diserap tanaman melalui akar bersama-sama dengan unsur-unsur hara yang terlarut didalamnya, kemudian diangkut kebagian atas tanaman, terutama daun, melului pembuluh xylem. Pembuluh xylem pada akar, batang dan daun merupakan suatu system yang kontinu, berhubungan satu sama lain ( Lakitan, 2004 ).
  • 29. Air merupakan kebutuhan pokok bagi semua tanaman juga merupakan bahan penyusun utama dari protoplasma sel. Di samping itu, air adalah komponen utama dalam proses fotosintesis, pengangkutan assimilate hasil proses ini ke bagian-bagian tanaman hanya dimungkinkan melalui gerakan air dalam tanaman. Dengan peranan tersebut di atas, jumlah pemakaian air oleh tanaman akan berkorelasi posistif dengan produksi biomase tanaman, hanya sebagian kecil dari air yang diserap akan menguap melalui stomata atau melalui transpirasi (Dwidjoseputro,1984). Molekul air dapat terikat pada suatu permukaan hidrofilik oleh tenaga hidrasi dengan kekuatan antara - 100 MPa sampai – 300 MPa. Dengan demikian air yang sudah berada didalam pembuluh xilem tidak akan tertarik lagi oleh gaya gravitasi (Sastrodinoto, 1980). Allamanda berasal dari Brazil dan secara luas didetribusikan di wilayah tropis. Allamanda merupakan tanaman yang merambat dengan lapisan yang tebal, daunnya membentuk lingkaran besar, bunga berbentuk terompet dengan warna kuning terang. Kulit biji yang berduri mengikuti bunga dengan benih bersayap yang terbang ketika kulit kering dan terbuka. Allamanda adalah tanaman tahunan pada iklim tropis dan dapat diperlakukan sebagai tanaman semusim ( Salisbury, 1995 ). BAB III BAHAN DAN METODE PERCOBAAN A. Tempat dan Waktu Percobaan Tempat Percobaan : Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Gedung Type B Lantai II Waktu Percobaan : Kamis, 15 Maret 2012, Pukul : 10.00 WIB Bahan Kimia : Vaselin, Aquades Alat-alat : Erlenmeyer, tutup gabus atau karet, pisau, baskom, dan mistar. C. Cara Kerja 1. Sediakan 6 cabang tanaman yang ukurannya kira-kira sama besarnya. 2. Buanglah jaringan-jaringan yang ada diluar xylem dari cabang tadi sepanjang 3 cm dari pangkalnya. Pngupasan dilakukan dalam air. 3. Masukkan cabang tanaman ke dalam tutup gabus dan masukkan dalam erlenmayer yang telah diisi aquades, sehingga pangkalnya berada kira-kira 1cm di atas dasar wadah. 4. Tutup xylem 2 cabang tanaman dengan vaselin, sedangkan floemnya tetap terbuka. Kemudian segera masukkan kembali dalam erlenmayer yang tadi dan tutup rapat dengan cara mengoles vaselin pada tutup gabus.
  • 30. 5. Tutup floem 2 cabang tanaman lainnya dengan vaselin dan xylem dibiarkan terbuka. Kemudian masukkan kembali kedalam erlenmayer yang telah berisi aquades kemudian tutup rapat dengan olesan vaselin. 6. Buat juga perlakuan yang sama sebagai kontrol (2 cabang). 7. Tentukan tinggi permukaan air dalam erlenmayer pada awal percobaan. 8. Amatilah setelah 3, 5, 7, dan 10 hari setelah perlakuan, amati tinggi permukaan air pada erlenmayer, bila berkurang tambahkan aquades hingga permukaannya mencapai batas semula. 9. Catat jumlah penambahan air tersebut dan keadaan morfologisnya. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Percobaan Dari percobaan yang kami lakukan terhadap cabang tanaman Allamnda cathartica, dengan perlakuaan 1. Xilem tertutup floem terbuka, 2. Xilem terbuka floem tertutup, dan 3. Kontrol didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel pengamatan No Perlakuan Jumlah penambahan air hari ke ...... (ml) Keadaan morfologi tanaman 4 6 8 11 1 Xilem tertutup floem terbuka 6 2 5 4 Daun bersifat layu dan menguning 2 Xilem terbuka floem tertutup 0 2 3 3 Keadaan daun tidak berubah 3 Kontrol 7 3 7 6 Daun berwarna hijau dan tumbuh subur B. Pembahasan Pada dasarnya air yang berada didalam tanah masuk kedalam tanaman melalui akar yang masuk malalui jaringan xilem. Seperti yang telah dikemukakan oleh E. Munch dari jerman pada tahun 1930. beliau mengatakan bahwa dinding sel dari keseluruhan tanaman dan pembuluh xilem dapat dianggap sebagai suatu sistem tunggal yang disebut sebagai apoplas.
  • 31. 1. Xilem tertutup floem terbuka Pada perlakuan yang diberikan pada tanaman Allamnda cathartica melalui xilem tertutupfloem terbuka, berarti pembuluh xilem ditutup oleh lapisan vaselin dan tidak bisa melakukan tarikan terhadap air, maka yang terjadi pada tanaman tersebut adalah tanaman akan layukarena kekurangan air dan tanaman tersebut juga akan mati. Dari pengamatan yang dilakukan di laboratorium menunjukan bahwa tanaman allamanda akan mati jika pada pembuluh xylem tertutup oleh lapisan vaselin maka tanaman akan mengalami kekurangan air. Hal ini disebabkan karena lapisan xilem ysng merupakan jaringn pengangkut air dari akar sampai pada tubuh tumbuhan terhambat. 2. Xilem terbuka floem tertutup Xilem terbuka floem tertutup merupakan perlakuan kedua dari jaringan pengangkut air. Hasil dari pengamatan menyatakan keadaan air mengalami kapilaritas. Pada floem tertutup berfungsi dengan baik sehingga tanaman tidak harus mengabsorbsi air, dari percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa yang bertugas sebagai pengangkut air dari akar ke daun adalah jaringan xylem. Sedangkan jaringan yang menyebarkan hasil fotosintesis adalah floem. 3. Kontrol Perlakuan kontrol merupakan perlakuan ketiga dari jaringan pengangkut air. Hasil dari pengamatan pada perlakuan kontrol mengalami pertumbuhan karena pada perlakuan kontrol air yang ada di dalam tabung erlenmayer mengalami penurunan itu berarti xilem pada batang tanman allamanda masih berfungsi walau tidak berfungsi seutuhnya. KESIMPULAN
  • 32. 1. Xylem merupakan jaringan pengangkut air dari akar ke bagian atas tumbuhan (daun) untuk melakukan fotosintesis. 2.Floem merupakan jaringan yang berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. 3. Transpirasi dalam kehidupan tumbuhan membantu. transportasi dari akar ke daun melalui pembuluh xylem.. 4 Naiknya air atau cairan dalam tumbuhan yang bertranspirasi dipengaruhi factor dari tanaman yaitu suhu pada daun dan suhu lingkungan sekitar tanaman. 5. Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan tumbuhan melalui stomata. 6. Air dapat naik ke atas tubuh tumbuhan disebabkan kecilnya laju absorbsi oleh akar dibandingkan laju transpirasi. DAFTAR PUSTAKA Dwidjoseputro, D. 1984. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta. Lakitan, Benjamin. 2004. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta. Salisbury, B. Frank dan Cleon W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid I. ITB: Bandung.
  • 33. LAPORAN FISTUM JARINGAN TRANSPORT AIR I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan serta mengangkut air dan garam-garam mineral dari akar ke daun, tumbuhan menggunakan jaringan pengangkut. Macam Macam Jaringan pengangkut terdiri dari: (1) Xilem (pembuluh kayu). Xilem disusun oleh trakeid, trakea, pembuluh xilem (pembuluh kayu), parenkim kayu, dan sklerenkim kayu (serabut kayu). Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral dan dari dalam tanah menuju ke daun. (2) Floem (pembuluh tapis). Floem disusun oleh sel ayakan atau tapis, pembuluh tapis, sel pengiring, sel parenkim kulit kayu, dan serabut kulit kayu (sel sklerenkim). Floem berfungsi untuk mengangkut zat-zat hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh. Xilem dan floem bersatu membentuk suatu ikatan pembuluh angkut (Anonim 2012). Proses fisiologi yang berlangsung pada tumbuhan banyak berkaitan dengan air atau bahan-bahan (senyawa atau ion) yang terlarut di dalam air. Air dapat melarutkan lebih banyak jenis bahan kimia dibandingkan dengan zat cair lainnya. Sifat ini disebabkan karena air memiliki konstanta dielektrik yang paling tinggi. Konstanta dielektrik merupakan ukuran dari kemampuan untuk menetralisir daya tarik-menarik antara molekul atau atom yang bermuatan listrik berbeda. Oleh sebab itu, air merupakan pelarut yang sangat baik untuk ion-ion bermuatan positif maupun negatif. Sisi positif molekul air dapat mengikat anion sedangkan sisi negatifnya akan mengikat kation, sehingga molekul-molekul air seolah membentuk pembungkus bagi ion-ion tersebut. Fenomena ini menyebabkan ion-ion tersebut tidak dapat menyatu untuk membentuk kristal atau endapan (Lakitan 2012). Air berperan sangat penting dalam keberlangsungan semua system kehidupan secara umum. Air bagi tanaman mutlak diperlukan, tanpa air tidak akan ada pertumbuhan tanaman. Statsu air dalam tubuh atau jaringan tanaman ditentukan oleh laju penyerapan air dan proses kehilangan air melalui proses transpirasi. Penyerapan air yang tidak cukup oleh akar tumbuhan akan menimbulakan defisit air dalam tumbuhan, termasuk sel-sel daun yang akan mengakibatkan penurunan evaporasi air dari daun sehingga laju transpirasi menjadi rendah. Air pada system tanaman akan bergerak dari sumber air di dalam tanah, ke perakaran dan melewati jaringan xylem yang tersusun secara sinambung dan kontinu mulai dari akar, batang dan daun. Pergerakan air dalam tanah ke atmosfer dapat dibagi dalam 3 fase yaitu: 1. Larutan tanah, dipisahkan dari xilem oleh sebuah membran. 2. Pembuluh xilem yang berupa tabung sebagai penghubung antara akar dan daun. 3. Udara, dipisahkan dari ujung xilem bagian atas oleh sebuah membran (Feryanto 2011). 1.2. Tujuan Percobaan ini akan melihat fungsi jaringan pengangkut dan proses pengangkutan air pada jaringan tanaman. II. TINJAUAN PUSTAKA Sistem jaringan pembuluh pada tumbuhan terdiri dari dua jaringan yaitu xilem dan floem yang berfungsi transport air dan materi organik ke seluruh bagian tumbuhan dan melakukan transport jarak jauh antara akar dan taruk (Iriawati 2009). Fungsi utama xylem adalah mengangkut air serta zat-zat yang terlarut didalamnya. Floem berfungsi mengangkut zat makanan hasil fotosintesis. Pada batang berkas xylem umumnya berasosiasi dengan floem pada satu ikatan pembuluh. Kombinasi xylem dan floem membentuk sistem jaringan pembuluh di seluruh tubuh tumbuhan, termasuk semua cabang batang dan akar.
  • 34. Xilem, terdiri dari trakeid, trakea / pembuluh kayu, parenkim xylem, dan serabut / serat xylem. Berdasarkan asal terbentuknya terbagi menjadi xylem primer dan xylem sekunder. Xilem primer berasal dari prokambium sedangkan xilem sekunder berasal dari kambium. Berdasarkan proses terbentuknya xilem primer dapat dibedakan menjadi protoxylem dan metaxylem. Protoxilem adalah xylem primer yang pertama kali terbentuk sedangkan metaxilem yang terbentuk kemudian. Floem terdiri dari unsur tapis (sel tapis dan komponen pembuluh tapis), sel pengiring / sel pengantar, parenkim dan serabut / serat floem. Berdasarkan asal terbentuknya terbagi menjadi floem primer dan floem sekunder. Floem primer berasal dari prokambium sedangkan floem sekunder berasal dari kambium. Berdasarkan proses terbentuknya floem primer terdiri dari protofloem dan metafloem. Protofloem adalah floem primer yang pertama kali terbentuk sedangkan metafloem terbentuk kemudian (winxp 2010). Air diserap tanaman melalui akar bersama-sama dengan unsur-unsur hara yang terlarut di dalamnya, kemudian diangkut ke bagian atas tanaman, terutama daun, melalui pembuluh xilem. Pembuluh xilem pada akar, batang, dan daun merupakan suatu sistem yang kontinu, berhubungan satu sama lain. Untuk dapat diserap oleh tanaman, molekul-molekul air harus berada pada permukaan akar. Dari permukaan akar ini air (bersama-sama bahan-bahan yang terlarut) diangkut menuju pembuluh xilem. Lintasan pergerakan air dari permukaan akar menuju pembuluh xilem ini disebut lintasan radial pergerakan air (Lakitan 2012). Masih menurut Lakitan 2012, ada 4 teori yang menjelaskan tentang pengangkutan air di dalam pembuluh xilem yaitu: Teori tekananan akar. Pada awalnya diperkirakan air naik ke bagian atas tanaman karena adanya tekanan dari akar. Hal ini didasarkan atas fakta bahwa jika batang tanaman dipotong dan kemudian dihubungkan dengan selan manometer air raksa, maka air di dalam selang akan terdorong ke atas oleh tekanan yang berasal dari akar. Tetapi dari hasil pengukuran yang intensif pada berbagai jenis tanaman, maka besarnya tekanan tersebut umumnya tidak lebih dari 0,1 Mpa (mega pascal). Selain itu tekanan akar hanya teramati pada kondisi tanah yang berkecukupan air dan kelembaban udara relatif tinggi, atau dengan kata lain pada saat laju transpirasi sengat rendah. Teori kapilaritas. Kapilaritas merupakan gejala yang timbul akibat interaksi antara permukaan benda padat dengan benda cair yang menyebabkan gangguan terhadap bentuk permukaan cairan yang semula data. Didalam pipa yang kecil, hal ini menyebabkan naiknya permukaan cairan. Hal ini disebabkan karena cairan ditarik oleh dinding bagian dalam pipa oleh gaya adhesi. Secara visual hal ini terlihat dari bentuk permukaan cairan (meniscus) di dalam pipa. Tinggi permukaan ciran yang di dalam pipa kapiler sangat tergantung pada diameter pipa kapiler tersebut. Teori sel pemompa. Pada abad ke-19 diyakkini bahwa pergerakan vertikal air dari akar ke daun adalah karena adanya peranan sel-sel khusus yang berfungsi memompakan air ke atas. Sel-sel ini diperkirakan berada pada setiap interval jarak tertentu dan pada possi yang berurutang secara suksesif. Setiap sel pemompa bertugas memompkan air sampai pada posisi sel pemompa yang berada diatasnya. Hal ini berlangsung secara kontinu dari akar sampa ke daun. Tetapi hasil kajian natomis yang teliti gagal menemukan keberadaan sel-sel pemompa ini. Teori kohesi. Ada 3 elemen dasar dari teori kohesi untuk menjelaskan pergerakan vertikal air dalam tubuh tumbuhan, yaitu tenaga pendorong (driving force), hidrasi pada lintasan yang dilalui, dan gaya kohesi antara molekul air. Dari keseluruhan teori tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa teori yang mampu untuk menjelaskan pergerakan vertikal air di dalam pembuluh xilem adalah teori kohesi yang didasarkan atas 3 konsep yakni adanya perbedaan potensi air antara tanah dan atmosfir sebagai tenaga pendorong, adanya tenaga hidrasi dinding pembuluh xilem yang mampu mempertahankan molekul air terhadap gaya
  • 35. gravitasi, dan adanya gaya kohesi antara molekul air yang menjaga keutuhan kolom air di dalam pembuluh xilem. III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM 3.1. Waktu dan Tempat Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober 2012 di Laboratorium Pertanian Fakultas Pertanian, Perikanan, dan Biologi Universitas Bangka Belitung. 3.2. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah botol, sumbat karet/gabus, pisau silet dan spatula. Sedangkan bahan yang digunakan adalah 4 cabang berdaun tanamanAlamanda sepanjang 30 cm, air destilata dan vaselin. 3.3. Cara Kerja 1. Pilih 2 cabang tanaman Alamanda. Potong kedua cabang tersebut sedemikian rupa sehingga apabila cabang tersebut dimasukkan ke dalam botol, maka jarak bekas potongan dengan dasar botol kurang lebih 1 cm. 2. Kuliti kedua cabang tersebut sepanjang 3 cm dari pangkal cabang. 3. Untuk menutup xilem, olesi ujung cabang bekas potongan dengan vaselin. Untuk menupi floem, ujung dibiarkan terbuka dan potongan kulit bagian pinggir diolesi vaselin. 4. Gunakan spatula hangat untuk meratakan vaselin. 5. Isi botol dengan air destilata, masukkan cabang ke dalam lubang pada sumbat gabus dan tutup sumbat tersebut pada botol. Tutup bagian yang terbuka pada sumbat menggunakan vaselin, agar tidak ada rongga udara. Berilah tanda tinggi permukaan air pada saat percobaan dimulai. 6. Amati setelah 48 jam dan sesudah 1 minggu, meliputi tinggi permukaan air dan keadaan cabang tanaman. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Tabel 1. Perlakuan Waktu pengamatan (hari ke-) Volume air (ml) Keadaan Tanaman Floem dibuka Xilem dibuka Floem dibuka Xilem dibuka 2 89 88 Segar Segar 7 70 60,5 Segar Segar Tabel 2. Kontrol Waktu Pengamatan (Hari Ke-) Volume Air (ml) Keadaan Tanaman Kontrol Xilem dan floem ditutup Kontrol Xilem dan floem ditutup 2 92 92 Layu Layu 7 80 89 Layu Mati 4.2. Pembahasan
  • 36. Dari hasil praktikum di atas, dapat dilihat bahwa tanaman Alamanda yang mengalami paling banyak pengurangan volume air pada pengamatan hari ke-7 adalah tanaman dengan xilem terbuka sebanyak 39,5 ml dan masih dalam keadaan segar. Hal ini dikarenakan jaringan pembuluh xilem memang memiliki fungsi utama mengangkut air serta zat-zat yang terlarut didalamnya sehingga tanaman Alamanda dengan xilem terbuka dapat menyerap air dengan baik. Pada tanaman Alamanda dengan floem terbuka juga mengalami pengurangan air yang cukup banyak yaitu sebesar 30 ml dan tanaman tersebut masih dalam keadaan segar. Walaupun fungsi utama dari jaringan floem adalah mengangkut zat makanan hasil fotosintesis. Namun pada batang berkas xylem umumnya berasosiasi dengan floem pada satu ikatan pembuluh. Kombinasi xylem dan floem membentuk sistem jaringan pembuluh di seluruh tubuh tumbuhan, termasuk semua cabang batang dan akar sehingga tanaman dengan floem terbuka masih dapat menyerap air dengan baik pula. Yang paling sedikit mengalami pengurangan volume air adalah tanaman dengan xilem dan floem tertutup, serta pada pengamatan hari ke-7 tanaman tersebut mati. Hal ini dikarenakan tanaman tidak dapat menyerap air karena tertutupnya berkas pembuluh pengangkut pada tanaman tersebut, sehingga sel-sel tanaman mengalami kekeringan dan akhirnya mati. Pada tanaman kontrol, jumlah air yang berkurang sebesar 20 ml dan tanaman layu. Dalam hal ini tanaman tersebut layu karena sistem jaringan pembuluhnya tidak dapat menyerap air secara optimal sehingga air yang diserap terbatas. V. KESIMPULAN Fungsi jaringan pengangkut xylem adalah mengangkut air serta zat-zat yang terlarut didalamnya dan jaringan floem berfungsi mengangkut zat makanan hasil fotosintesis serta proses pengangkutan air pada tanaman dimulai dari penyerapan air oleh akar melalui jaringan xylem dan kemudian ditransportkan ke seluruh bagian tanaman terutama daun. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2012. Macam Macam Tipe Pembuluh Angkut - Jenis jenisPembuluh Angkut.http://d5d.org [21 November 2012]. Feryanto, Indra. 2011. Panduan Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi Universitas Bangka Belitung. Iriawati. 2009. Jaringan Pembuluh. http://www.sith.itb.ac.id [21 November 2012] Lakitan, Benyamin. 2012. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta. Rajawali Pers. Winxp. 2010. Jaringan Pengangkut/ Jaringan Pembuluh. http://file.upi.edu [21 November 2012]. LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN JARINGAN TRANSPORT AIR Kelompok 1 Ovi Lavenia (2011111005) JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN BIOLOGI UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG BALUN IJUK 2012 About these ads Jan8By ovilave • Bookmark the permalink.