Dokumen tersebut memberikan informasi tentang nutrisi hidroponik dan cara membuat larutan nutrisi hidroponik alami dan buatan. Nutrisi hidroponik dapat dibuat dari campuran pupuk NPK, KCl, Gandasil dan air atau dari fermentasi jerami, kotoran ayam dan air yang mengandung bioktivator. pH larutan perlu dijaga agar tanaman dapat tumbuh dengan baik.
2. Nutrisi hidroponik ini ialah pupuk hidroponik lengkap yang mengadung
semua unsur hara makro dan mikro yang diperlukan tanaman hidroponik.
Pupuk tersebut diformulasi secara khusus sesuai dengan jenis dan fase
pertumbuhan tanaman. Pupuk yang dapat digunakan untuk larutan nutrisi
Hidroponik diantaranya:
1. Pupuk NPK
Pupuk NPK adalah pupuk buatan yang berbentuk cair atau padat yang
mengandung unsur hara utama nitrogen, fosfor, dan kalium. Pupuk NPK
merupakan salah satu jenis pupuk majemuk yang paling umum digunakan.
Ketiga unsur dalam pupuk NPK membantu pertumbuhan tanaman dalam
tiga cara. Penjelasan singkatnya adalah sebagai berikut:
N – nitrogen: membantu pertumbuhan vegetatif, terutama daun
P – fosfor: membantu pertumbuhan akar dan tunas
K – kalium: membantu pembungaan dan pembuahan
Kandungan pupuk NPK 16-16-16 antara lain
Nitrogen 16% (dalam bentuk Ammonium (NH4+) 10.5%, Nitrate
(NO3-) 5.5%)
PHospHate (P2O5) 16%
Kalium (K2O) 16%
Kalsium Florida (CaF2) 2.9%
2. Pupuk KCl
Kandungan pupuk KCl terdiri dari 2 zat yaitu zat hara dan zat pembawa.
Karena pupuk KCl dapat ditemukan dengan banyak jenis, maka
perbandingan antara zat hara dan zat pembawanya pun berbeda-beda.
Hara yang terkandung dalam pupuk KCl adalah hara kalium yang dapat
diserap tanaman dalam bentuk senyawa K2O. Sebelum dapat diserap, pupuk
KCl pada tanah akan terlebih dahulu terurai menjadi senyawa K2O dan ion
Cl++
. K2O bermanfaat untuk pertumbuhan dan penguat daya tahan tanaman
terhadap penyakit, sedangkan ion Cl++
justru merugikan tanaman jika
diberikan dalam jumlah berlebih.
3. Pupuk Gandasil D
Pupuk Gandasil D merupakan Pupuk NPK majemuk dan sebagai pupuk
daun foliar berbentuk kristal yang mampu mendorong pertumbuhan
tanaman sehingga dapat tumbuh lebih cepat, juga mampu menginduksi fase
pertumbuhan vegetatif pada tanaman yakni pada pertumbuhan pada daun.
Pupuk Gandasil D sangat cocok untuk tanaman hias maupun tanaman buah,
karena hasil yang memuaskan dapat diperoleh dari pengaplikasian terhadap
semua jenis tanaman termasuk bunga. Pupuk Gandasil D merupakan jenis
pupuk yang sering direkomendasikan para pakar nutrisi tumbuhan, selain itu
Gandasil D menjadi salah satu alternatif pupuk murah dengan hasil yang
terbilang maksimal.
Komposisi Pupuk Gandasil D :
Nitrogen (N) Sebanyak 20 %,
Fosfor (P2O5) Sebanyak 15 %
kalium (K2O) Sebanyak 15 %,
Magnesium (Mg SO4) Sebanyak 1 %
Dilengkapi dengan unsur-unsur Mangan (Mn). Boron (B), Tembaga (Cu),
Kobal (Co) dan Seng (Zn).
3. Membuat Nutrisi Hidroponik
Bahan dan Alat:
10 gr pupuk NPK 16-16-16
10 gr pupuk KCL
5 gr pupuk Gandasil D
10 l air sumur / sungai (endapkan 10 hari jika menggunakan air
ledeng)
3 gelas plastik bekas air mineral
1 ember berkapasitas 10 liter
timbangan
alat pengaduk
Cara membuat nutrisi hidroponik:
1. Isi ketiga gelas plastik dengan 100 ml air
2. Larutkan pupuk NPK, KCL, dan Gandasil ke dalam setiap gelas.
Larutkan secara sempurna hingga tidak ada endapan.
3. Campurkan ketiga larutan ke dalam ember.
4. Tambahkan air hingga mencapai 10 L. Aduk hingga tercampur semua.
Cara membuat nutrisi hidroponik di atas cocok untuk pertumbuhan tunas
tanaman sayur hidroponik, seperti sawi dan kangkung. Untuk cabe anda
bisa mendambahkan 10 gr pupuk urea. Untuk tanaman lain, seperti tomat,
terong dan menitumn anda bisa menambahkan 15-20 pupuk urea dalam
larutan. Untuk tahap pembungaan dan pembuahan, kurangi pupuk urea
menjadi 50% dari takaran sebelumnya, tambahkan 50% pupuk NPK, dan
ganti pupuk Gandasil D dengan Gandasil B.
Membuat Nutrisi Hidroponik Alami
Bahan dan alat:
30 kg jerami / dedaunan
1 karung kotoran ayam / kambing
1/2 karung dedak / bekatul
100 gr gula merah
50 ml bioaktivator (EM1, EM4 atau GP-1)
ember kapasitas 100 L
selang aerator transparan diameter 0,5 cm
botol plastik air mineral volume 1 L
air bersih
Cara membuat nutrisi hidroponik:
1. Tutup ember dengan diberi lubang sebesar selang.
2. Potong-potong halus jerami, campurkan dengan kotoran ayam dan
dedak.
3. Masukkan campuran bahan organik tersebut ke dalam ember yang
sudah kedap udara. Tambahkan air dengan perbandingan 2 : 1.
4. Aduk campuran tersebut secara perlahan hingga semua larut.
5. Di tempat lain, larutkan bioktivator dan gula merah ke dalam 5 liter
air. Aduk hingga rata.
6. Masukkan larutan bioktivator ke dalam ember plastik kedap udara.
Tutup rapat ember.
7. Masukkan selang aerator pada tutup ember. Pada tahap ini, pastikan
tidak ada celah di ember. Anda bisa gunakan plester rekat.
8. Isi 3/4 botol plastik dengan air. Masukkan selang aerator sisi lainnya
ke dalam botol. Proses ini akan berlangsung secara anaerob.
9. Diamkan selama 7-10 hari. Larutan dikatakan berhasil apabila sudah
tercium aroma hasil fermentasi dari ember.
10. Setelah tahapan fermentasi selesai, saring larutan tersebut dengan
saringan kain. Ampas larutan yang telah di saring bisa anda gunakan
untuk membuat pupuk organik padat.
4. Menaikan dan Menurunkan pH Air
pH adalah kepanjangan dari pangkat hidrogen atau power of hydrogen yaitu
merupakan tingkatan asam basa suatu larutan yang diukur dengan skala 0
s/d 14. Pada air murni dapat dinyatakan sebagai larutan netral, dalam suhu
25 derajat Celcius memiliki pH 7, sedangkan jika larutan memilik pH di
atas 7,0 maka bisa digolongan larutan basa sedangkan jika larutan memiliki
nilai pH di bawah 7,0 maka larutan tersebut bisa digolongkan sebagai
larutan asam. Pada suatu kasus nilai tinggi atau rendahnya pH air itu sangat
dipengaruhi oleh kandungan mineral lain yang terdapat dalam air.
Pengaruh nilai pH terhadap air adalah sangat besar, untuk para pecinta atau
penghobi tanaman hidroponik mungkin sudah tau peran dari nilai pH air
yang mereka gunakan atau mau digunakan untuk menanam tanaman
hidroponik, karena untuk budidaya tanaman hidroponik nilai pH untuk
tanaman berbeda, biarpun ada sebagian tanaman menginginkan nilai pH
sama.
Selain pada budidaya tanaman hidroponik nilai pH air juga sangat
berpengaruh kepada mereka yang memiliki hobi ikan hias, bagi mereka
ketika memelihara ikan hias yang di tempatkan di dalam kolam ataupun
aquarium, kualitas air harus selalu dijaga kualitas agar ikan hias yang
mereka pelihara dapat hidup dengan baik. Nilai pH air pada aquarium
sangat mudah naik, hal ini dikarenakan air mudah tercampur dengan
mineral dan kotoran yang berada di dalamnya. Normalnya nilai pH air tawar
aquarium sekitar 6,5 s/d 7,5 saat pH terlalu tinggi pasti ikan akan mati.
Apa pengaruh pH terhadap tanaman hidroponik?
a) pH larutan nutrisi hidroponik dibawah 6.0 (asam)
Larutan nutrisi hidroponik dengan skala pH dibawah 60 bersifat asam,
karena jumlah ion H+ yang terdapat pada larutan jumlahnya lebih tinggi
daripada ion OH-. Pada kondisi ini unsur hara makro seperti kalsium,
magnesium dan fosfor akan terikat secara kimiawi sehingga sulit atau tidak
dapat diserap oleh akar tanaman sehingga tanaman mengalami defisiensi
unsur hara. Akibatnya tanaman akan tumbuh kerdil dan tidak dapat
berproduksi dengan maksimal. Unsur alumunium dan mangan yang
terdapat pada larutan nutrisi yang bersifat asam akan menjadi racun yang
dapat merugikan tanaman.
b) pH larutan nutrisi hidroponik diatas 7.0 (basa)
Berbanding terbalik dengan larutan nutrisi yang bersifat asam, pada larutan
nutrisi yang bersifat basa (pH diatas 7.0) jumlah ion OH- lebih tinggi
daripada jumlah ion H+. Pada larutan nutrisi hidroponik yang bersifat basa
unsur hara mikro seperti tembaga, mangan, seng dan besi akan terikat
secara kimiawi sehingga tidak dapat diserap oleh akar tanaman. Akibatnya
tanaman mengalami defisiensi unsur hara, pertumbuhannya kerdil dan cepat
mati.
c) Larutan nutrisi hidroponik bersifat netral (6.0 – 6.5)
Pada larutan nutrisi yang bersifat netral ion H+ dan ion OH- memiliki
jumlah yang seimbang sehingga tidak ada pengikatan unsur hara makro
maupun unsur hara mikro. Pada kondisi seperti ini tanaman hidroponik
dapat tumbuh dan berproduksi dengan maksimal, usia tanaman juga lebih
panjang atau maksimal sesuai dengan jenis tanamannya. Pada larutan nutrisi
yang bersifat netral unsur hara makro dan unsur hara mikro dapat diserap
oleh akar tanaman secara sempurna, sehingga kebutuhan makanan dapat
terpenuhi dengan baik.
Kenapa pH larutan nutrisi hidroponik bisa berubah? Kenapa pH
larutan nutrisi bisa naik atau turun dengan sendirinya?
Faktor-faktor yang menyebabkab perubahan pH larutan nutrisi hidroponik
dapat dipengaruhi oleh proses fotosintesis, respirasi, bakteri, dan media
tanam.
5. Cara Menaikkan dan Menurunkan pH Larutan Nutrisi Hidroponik
pH Up dan pH Down
Hendaknya pH larutan nutrisi hidroponik di cek setiap hari agar
perubahan pH (swing) dapat segera diatasi. pH yang berubah-ubah / naik
turun dapat berdampak buruk bagi pertumbuhan tanaman. Jika pH larutan
nutrisi hidroponik tidak sesuai dengan standar ideal, nilai pH bisa
disesuaikan dengan menaikkan atau menurunkannya dengan menggunakan
pH Up dan pH Down.
pH Up digunakan untuk menaikakan pH larutan nutrisi yang turun
(asam) dan pH Down digunakan untuk menurunkan pH larutan nutrisi yang
berubah naik (basa). Caranya dengan menambahkan pH Up atau pH Down
kedalam larutan nutrisi sedikit demi sedikit. Tunggu selama 20 atau 30
menit, kemudian ukur larutan nutrisi menggunakan pH meter. Jika setelah
dilakukan pengukuran pH belum sesuai dengan yang diinginkan, tambahkan
lagi sedikit kemudian ukur lagi. Demikian seterusnya sampai mendapatkan
pH yang diinginkan atau pH ideal.