1. 1
KEGIATAN BELAJAR
FUNGSI, PRINSIP DAN SARANA MANAJEMEN
PENDAHULUAN
Fungsi manajemen yang kita kenal selama ini merupakan bagian awal
untuk mengajak Anda memahami lebih jauh tentang bagaimana seorang manajer
menjalankan fungsinya. Sehingga pengertian manajemen dapat dengan nyata
Anda ketahui dalam kehidupan sehari-hari.
Pemahaman materi dalam kegiatan belajar ini bermanfaat untuk
melengkapi pengetahuan Anda dengan berbagai konsep manajemen. Melalui
pembelajaran kegiatan belajar ini akan dapat meningkatkan kompetensi peserta
PPG terkait dengan fungsi, prinsip dan sarana manajemen.
Kegiatan belajar 1 disusun dengan urutan bahan kajian sebagai berikut:
1. Pengertian manajemen
2. Unsur-unsur manajemen
3. Fungsi manajemen
4. Jenjang manajemen
5. Prinsip-prinsip manajemen
6. Bidang-bidang manajemen
7. Manfaat manajemen
Proses pembelajaran untuk materi fungsi, prinsip dan sarana manajemen.
dapat berjalan dengan baik dengan mengikuti petunjuk belajar sebagai berikut:
1. Ikuti petunjuk instruktsi dari instruktur pada mata diklat ini.
2. Apabila dalam mempelajari modul ini peserta PPG mengalami kesulitan,
hendaknya bertanya atau konsultasi kepada para instruktur ataupun mencari
informasi pelengkap lewat buku-buku penunjang lainnya.
3. Melengkapi referensi dari internet, koran, majalah, jurnal dan atau yang
relevan.
4. Setelah selesai mempelajari materi kegiatan belajar ini, jawablah/kerjakan
soal-soal latihan dan tugas yang ada sesuai petunjuk.
1
2. 2
Sebelum Anda memulai kegiatan belajar 1 tentang konsep manajemen, ada
baiknya Anda memperhatikan terlebih dahulu capaian pembelajaran mata kegiatan,
pokok-pokok materi serta peta konsep yang ada di bawah ini. Hal ini akan
mempermudah anda dalam memahami materi, menjawab soal serta mengadakan
refleksi secara mandiri untuk mengukur ketercapaian pembelajaran mata kegiatan
ini.
Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan
Menguasai konsep pokok manajemen, badan usaha dan perkoperasian, dan e-
commerce, serta hasil penelitian terkait.
Pokok-Pokok Materi :
1. Pengertian manajemen
2. Unsur-unsur manajemen
3. Fungsi manajemen
4. Jenjang manajemen
5. Prinsip-prinsip manajemen
6. Bidang-bidang manajemen
7. Manfaat manajemen
3. 3
INFO:
Pengetahuan manajemen
menurut F. W. Taylor, yaitu
sebagai suatu disiplin ilmu
pengetahuan yang dapat
dipelajari dan menjadi ilmu
terapan (applied sciences)
atau lebih dikenal dengan
manajemen keilmuan
(scientific management). Ia
menga- takan bahwa
manajemen keilmuan
adalah hasil usaha
penelitian secara teratur
daripada semua fakta dan
unsur yang berhubungan
dengan pengurusan orang-
orang dalam pekerjaannya.
URAIAN MATERI
KONSEP MANAJEMEN
Seperti halnya ilmu ekonomi, manajemen juga mengalami
perkembangan dari waktu ke waktu sesuai dengan keadaan
zaman. Catatan dan ide yang berhubungan dengan
manajemen sudah ada sejak zaman kuno. Misalnya,
interpretasi atau penafsiran terhadap tulisan peninggalan di
Mesir pada 1300 sebelum Masehi, menunjukkan pengakuan
betapa pentingnya organisasi dan administrasi di dalam
pemerintahan. Akan tetapi, manajemen modern seperti yang
dikenal saat ini baru muncul pada 1800-an. Dari sinilah
teori manajemen akhirnya terus berevolusi mengikuti
perubahan zaman.
1. Aliran Continental atau yang berasal dari Eropa barat yaitu Belanda. Aliran
ini berpendapat, manajemen adalah bagian dari rumpun ilmu ekonomi
perusahaan dan tidak merupakan ilmu yang berdiri sendiri.
2. Aliran Anglo Saxon yang bersumber di Amerika. Aliran ini berpendapat,
manajemen merupakan suatu ilmu yang dalam perkembangannya sedang
mendewasakan diri sebagai suatu disiplin ilmu yang betul-betul dapat berdiri
sendiri.
A. PENGERTIAN MANAJEMEN
Istilah manajemen berasal dari bahasa Inggris yaitu to manage yang artinya
mengendalikan, mengatur, menjalankan, memimpin, dan membina. Secara umum,
istilah manajemen mengandung tiga pengertian, yaitu pertama manajemen sebagai
proses, kedua manajemen sebagai kolektivitas dari orang-orang yang melakukan
aktivitas manajemen, ketiga manajemen sebagai suatu seni dan ilmu. Konsep
manajemen muncul sebagai konsekuensi logis dari tidak seimbangnya
4. 4
pengembangan teknis dengan kemampuan sosial. Istilah manajemen
dikemukakan olehberbagai ahli dari sudut pandang yang berbeda, sesuai dengan latar
belakang yang dimiliki.
Menurut Griffin (2004) manajemen didefenisikan sebagai suatu rangkaian
aktivitas ( termasuk perencanaan dan pengambilan keputusan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian) yang diarahkan pada sumber-sumber daya
organisasi (manusia finansial, fisik dan informasi) dengan maksud untuk
mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
Selanjutnya Karyoto (2016) menjelaskan manajemen adalah suatu proses
pengelolaan sumber daya untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai. Menurut
Hasibuan (2009) manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
Aisyah dan Fitria (2009) Mengemukakan beberapa definisi dari beberapa ahli
sebagai berikut.
1. George R. Terry: Menurut George R Terry dalam bukunya “The Principle of
Management”, manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih
dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain.
2. Henry Fayol : Manajemen mengandung gagasan lima fungsi utama yaitu,
merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan.
3. James A. F. Stoner, dkk. (1996), mendefinisikan manajemen sebagai
proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan
pekerjaan anggota organisasi serta menggunakan semua sumber daya untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
4. Paul Hersey dan Kenneth Blanchard, mendefinisikan manajemen sebagai suatu
usaha yang dilakukan dengan dan bersama individu atau kelompok untuk
mencapai tujuan organisasi.
5. Siswanto (2005), memberi batasan manajemen sebagai seni dan ilmu dalam
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pe- motivasian, dan pengendalian
terhadap orang serta mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.
5. 5
Gambar 1. Ilustrasi Pemimpin dan karyawan
bekerja sama
Sumber: nichotonotes.blogspot.com
6. Oey Liang Lee, manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengawasan tenaga
manusia dengan bantuan alat lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
Berdasarkan beberapa definisi yang telah dikemukakan oleh para ahli
tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengertian manajemen adalah suatu keahlian
atau teknik untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan
mengawasi penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien dalam rangka
mencapai tujuan.
Efektif, artinya harus melaksanakan sesuatu dengan tepat (doing the right thing)
atau menyelesaikan aktivitasnya untuk mencapai tujuan dari manajemen
organisasi itu sendiri. Efisien, artinya melakukan sesuatu dengan tepat atau (doing
thing right) atau memfokuskan pekerjaannya pada upaya untuk
meminimalisasikan biaya sumber daya yang digunakan dengan penuh tanggung
jawab.
Manajemen diperlukan oleh setiap organisasi, tujuan antara lain:
a. menjaga keseimbangan kepentingan-kepentingan yang saling bersinggungan
dalam perusahaan;
b. mencapai efisiensi dan efektivitas organisasi.
Dari beberapa pengertian diatas,
dapat disimpulkan bahwa manajemen
merupakan seni dan ilmu.
a. Manajemen sebagai Seni
Manajemen sebagai seni diartikan
sebagai keahlian, kemahiran,
kemampuan, serta keterampilan
dalam menerapkan prinsip,
metode, dan teknik dalam
menggunakan sumber daya secara
efektif dan efisien. Jadi, manajemen sebagai seni secara tidak langsung
menunjukkan bahwa manajemen sangat bergantung pada keahlian dan sikap atau
pelaksana di dalam mencapai tujuan organisasi.
b. Manajemen sebagai Ilmu
6. 6
Gambar 2 Mesin pun membutuhkan
manusia
Sumber: Slideplayer.info
Gambar 3. Unsur-unsur
Manajemen
Sumber: Slideplayer.info
Manajemen dikatakan sebagai ilmu karena manajemen dapat dipelajari dan
tersusun atas bagian-bagian yang sistematis dalam rangka mencapai tujuan
organisasi. Jadi, manajemen sebagai ilmu merupakan akumulasi pengetahuan
yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi.
B. UNSUR-UNSUR MANAJEMEN
Menurut Sukardi (2009) Unsur-unsur manajemen, terdiri atas manusia,
mekanisme kerja, dan tujuan.
1. Man (manusia)
Unsur yang utama dalam manajemen untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya adalah manusia atau man.
Manusia adalah mereka yang telah
memenuhi syarat tertentu dan telah menjadi
unsur yang tidak terpisahkan dari organisasi
atau badan usaha tempat ia bekerja. Manusia
diperlukan dalam manajeman untuk
melaksanakan beberapa aktivitas dalam
mencapai tujuan, misalnya dalam kegiatan
perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengawasan.
2. Money (uang)
Untuk melakukan berbagai kegiatan
diperlukan uang. Uang digunakan untuk
menggaji pegawai, membeli peralatan-
peralatan, membeli bahan-bahan baku, dan
sebagainya. Besar kecilnya hasil kegiatan
dapat diukur dari jumlah uang yang beredar
dalam perusahaan (organisasi).
3. Material (bahan-bahan material)
7. 7
Material atau bahan-bahan merupakan alat atau unsur manajemen untuk
mencapai tujuan. Material ini digunakan sebagai bahan dasar yang digunakan
dalam proses produksi, misalnya pada perusahaan roti. Perusahaan roti
tentunya akan membutuhkan bahan-bahan seperti tepung terigu, telur, gula,
dan sebagainya untuk menghasilkan roti
4. Machine (mesin)
Mesin digunakan oleh manajemen dalam proses pelaksanaan kegiatan, apalagi
di masa sekarang di mana ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang
dan maju dengan pesat. Mesin telah banyak membantu manusia dalam
pekerjaannya dalam pencapaian tujuan.
5. Methods (cara kerja)
Methods atau metode adalah cara melakukan pekerjaan. Agar kegiatan-
kegiatan yang dilakukan dapat efektif dan efisien maka diperlukan berbagai
alternative.
6. Market (pasar)
Bagi badan usaha yang khususnya bergerak di bidang industri maupun badan
usaha lain yang bertujuan mencari laba, maka unsur manajemen yang penting
lainnya adalah pasar. Tanpa adanya pasar untuk memperkenalkan,
memasarkan atau menjual hasil produksi maka tujuan badan usaha tersebut
tidak akan tercapai.
Seiring dengan pendapat di atas Karyoto (2016) menjelaskan didalam
organisasi terdapat tiga elemen penting yaitu tujuan yang ingin dicapai, pekerjaan,
lokasi dan sumber daya. Sumber daya adalah bahan atau alat yang dapat
digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Sumber daya terdiri dari beberapa
unsur yang meliputi manusia, uang, material, teknologi, metode dan pasar.
a. Manusia
Manusia memiliki beberapa peran dalam organisasi. Salah satu contohnya
adalah menjadi anggota organisasi. Sebagai anggota manusia diposisikan
kedalam dua jabatan, yaitu pemimpin dan bawahan. Dengan adanya manusia,
jabatan dalam organisasi dapat diisi dan pekerjaan organisasi dapat
dilaksanakan.
b. Uang
8. 8
Uang adalah harta yang dapat digunakan sebagai modal untuk mendanai
berbagai kegiatan. Kegiatan-kegiatan yang memerlukan pendanaan, misalnya
adalah kegiatan pembelian asset, pembayaran tenaga kerja, pembayaran untuk
pembelian bahan baku proses, dan pembelian berbagai peralatan. Begitu
pentingnya uang bagi organisasi sehingga ketika merencanakan proyek besar
serta menilai kinerja keuangan, oranisasi akan menggunakan tenaga konsultan
keuangan dari luar.
c. Material
Material atau bahan baku adalah bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai
input proses. Material yang digunakan oeh setiap orgnisasi tidak sama jenis
dan bentuknya. Contoh sederhananya, organisasi penghasil produk-produk
barang akan membutuhkan material yang tidak berwujud seperti pelayanan,
sarana kepuasan, dan atribut-atribut kepuasan. Karena material berperan
penting untuk menjaga kelangsungan proses atau produksi, organisasi
diharapkan dapat mengelola sumber-sumber penyedia bahan baku.
d. Teknologi
Teknologi adalah peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan dan
menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan organisasi. Tanpa adanya peralatan, bahan
baku yang tersedia tidak dapat diproses dan pekerjaan tidak bisa dilakukan
secara efektif dan efisien.
Teknologi berperan penting untuk mewujudkan tujuan organisasi sehingga
ketika menentukan teknologi yang akan digunakan, manajer perlu
mempehatikan kemampuan teknologi terhadap sejumlah produk yang
dihasilkan serta besarnya investasi yang akan ditanamkan. Kesalahan dalam
menentukan teknologi yang digunakan dapat mengakibatkan kenaikan ongkos
produksi atau operasi. Demikian pula dengan teknologi yang dapat
memperbesar biaya produksi.
e. Metode
Metode adalah cara yang dapat diterapkan untuk mengelola sumber-sumber
daya yang digunakan, serta untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang
dihadapi. Tanpa menggunakan metode, sumber daya tidak dapat dialokasikan
secara efisien sehingga organisasi akan kesulitan untuk mencapai tujuannya
9. 9
Penerapan metode untuk mengelola sumber daya ini penting bagi organisasi
sehingga ketika menunjuk pekerja sebagai manajer organisasi perlu
mempertimbangkan penguasaan mereka terhadap metode. Jika organisasi
salah menunjuk manajer, produktivitas dan kinerja organisasi akan turun.
f. Pasar
Pasar adalah tempat bagi organisasi untuk menawarkan produk-produknya
kepada para pelanggan/konsumen serta untuk bertransaksi. Dalam kegiatannya
pemasar perlu memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen agar
produk organisasi bisa diminati. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk
berproduksi, organisasi harus menganalisis pasar terlebih dahulu.
Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat disimpulkan unsur-unsur
manajemen meliputi manusia, uang, bahan-bahan material, metode, teknologi dan
pasar. Unsur-unsur ini merupakan hal yang sangat penting yang harus
diperhatikan dalam manajemen.
C. FUNGSI MANAJEMEN
Fungsi manajemen adalah proses kegiatan yang saling berkaitan secara
keseluruhan untuk mencapai tujuan organisasi atau badan usaha. Beberapa bentuk
badan usaha, di antaranya perusahaan perseorangan, persekutuan firma,
persekutuan komanditer, dan perseroan terbatas (PT). Bentuk- bentuk usaha
tersebut digolongkan ke dalam badan usaha swasta. Selain badan usaha swasta,
dikenal beberapa bentuk badan usaha lain, yaitu badan usaha milik negara
dan koperasi. Masalah manajemen badan usaha jelas akan mempengaruhi
pemilihan bentuk badan usaha tersebut.
Misalnya, Badan Usaha Milik Swasta (BUMS). Jika seseorang atau
sekelompok orang merasa memiliki kapasitas untuk memimpin dan mengelola
sendiri usaha yang diinginkannya, seharusnya memiliki bentuk usaha
perseorangan. Sebaliknya, jika memiliki keterbatasan dalam masalah
manajemen, seseorang dapat memilih bentuk badan usaha lain, seperti firma,
persekutuan komanditer, atau perseroan terbatas. Para ahli mengelompokkan
fungsi manajemen secara berbeda. Seperti berikut ini,
10. 10
1. George R. Terry menyatakan fungsi manajemen meliputi Planning,
Organizing, Actuating, dan Controlling (POAC).
2. Luther Gullick, Mengemukakan bahwa fungsi manajemen meliputi
perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing), perencanaan
karyawan (Staffing), pengarahan (Direkting), pengoordinasian (Coordinating),
pelaporan (Reporting), dan penganggaran (Budgeting) (POSDrCrRB).
3. Sondang Siagian, Ia mendeskripsikan fungsi manajemen sebagai
perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi, dan pengendalian.
4. John Rober, Menurut pendapatnya fungsi manajemen mencakup
perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, dan pengendalian.
5. Harold Koontz dan Cyrill O'Donnel menyatakan fungsi manajemen meliputi
Planning, Organizing, Staffing, Directing, dan Controlling (POSDC).
Beberapa pakar manajemen memasukkan fungsi-fungsi manajemen yang
bersifat khusus, seperti staffing, directing, motivating, dan coordinating ke
dalam fungsi yang bersifat lebih umum, yaitu Leading.
Gambar 4. Bagan Alur Fungsi Manajemen
Dari Gambar 4 terlihat bahwa proses manajemen saling berkaitan satu sama
lain. Anak panah dua arah menunjukkan bahwa fungsi merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengendalikan adalah tindakan simultan dan
saling berhubungan atau berinteraksi dalam manajemen sebuah badan usaha.
Perencanaan
Pengawasan
Pengkoordinasian Pengarahan
Pengorganisasian
11. 11
Menurut Handoko (2012) lima fungsi manajemen yang paling penting
adalah planning, organizing, staffing, leading, dan cotrolling kegiatan-kegiatan
organisasi.
a. Perencanaan
Rencana-rencana dibutuhkan untuk memberikan kepada organisasi tujuan-
tujuannya dan menetapkan prosedur terbaik untuk pencapaian tujuan-tujuan
itu. Disamping itu rencana memungkinkan:
1) Organisasi bisa memperoleh dan mengikat sumberdaya-sumberdaya yang
diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan.
2) Para anggota organisasi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
konsisten dengan berbagai tujuan dan prosedur terpilih, dan
3) Kemajuan dapat terus dimonitor dan diukur, sehingga tindakan korektif
dapat diambil bila tingkat kemajuan tidak memuaskan.
Perencanaan (planning) adalah 1) pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan
organisasi dan 2) penentu strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur,
metoda, sistem, anggaran, dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan. Pembuatan keputusan banyak terlihat dalam fungsi ini.
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian (organizining) adalah 1) penentu sumberdaya-sumberdaya
dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi, 2)
perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang
akan dapat ‘membawa’ hal-hal tersebut kearah tujuan, 3) penugasan tanggung
jawab tertentu dan kemudian 4) pendelegasian wewenang yang diperlukan
kepada individu-individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya. Fungsi
inimenciptakan struktur formal dimana pekerja ditetapkan, dibagi dan
dikoordinasikan.
c. Penyusunan personalia
Penyusunan personalia (staffing) adalah penarikan ( recruitment), latihan dan
pengembangan, serta penempatan dan pemberian orientasi para karyawan
dalam lingkungan kerjayang menguntungkan dan produktif. Dalam
pelaksanaan fungsi ini manajemen menentukan persyaratan-persyaratan
12. 12
mental, phisik, dan emosional untuk posisi-posisi jabatan yang ada melalui
analisa jabatan, deskripsi jabatan dan spesifikasi jabatan dan kemudian
menarik karyawan yang diperlukan dengan karakteristik-karakteristik
personalia tertentu, seperti keahlian, pendidikan, umur, latihan, dan
pengalaman. Fungsi ini mencakup kegiatan-kegiatan seperti pembuatan
sistem penggajian untuk pelaksanaan kerja yang efektif; penilaian karyawan
untuk promosi; transfer, atau bahkan demosi dan pemecatan; serta latiahan
dan pengembangan karyawan.
Beberapa literatur manajemen memasukkan fungsi staffing sebagai
bagian dari fungsi organizing. Ada juga yang menempatkan staffing sebagai
bagian dari fungsi kepemimpinan (leadership). Dalam pembahasan disini,
fungsi staffing diuraikan terpisah sebagai salah satu fungsi manajemen,
karena Handoko (2012) memaandang bahwa perkembangan dunia bisnis
menyebabkan fungsi tersebut menjadi semakin penting. Tetapi dalam
pembahasan selanjutnya, fungsi ini ditempatkan pada satu bagian dengan
fungsi pengorganisasian untuk menekankan bahwa sebenarnya kedua fungsi
tersebut saling berkaitan erat, pengorganisasian merancang “wadahnya”, dan
fungsi staffing memberi “isinya”.
d. Pengarahan
Sesudah rencana dibuat, organisasi di bentuk dan disusun personalianya,
langkah berikutnya adalah menugaskan karyawan untuk bergerak menuju
tujuan yang telah ditentukan. Fungsi pengarahan ( leading) secara sederhana,
adalah untuk membuat atau mendapatkan para karyawan melakukan apa yang
diinginkan, dan harus mereka lakukan. Fungsi ini melibatkan kualitas, gaya,
dan kekuasaan pemimpin serta kegiatan-kegiatan kepemimpinan seperti
komunikasi, motivasi, dan disiplin. Fungsi leading sering disebut dengan
bermacam-macam nama, antara lain leading, directing, motivating, actuating
atau lainnya.
e. Pengawasan
Semua fungsi terdahulu tidak akan efektif tanpa fungsi pengawasan
(controlling), atau sekarang banyak digunakan istilah pengendalian.
Pengawasan (controlling), atau sekarang byak digunakan istilah
13. 13
pengendalian. Pengawasan (controlling) adalah penemuan dan penerapan
cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai
dengan yang telah ditetapkan. Hal ini dapat positif maupun negatif.
Pengawasan positif mencoba untuk mengetahui apakah tujuan organisasi
dicapai dengan efisien dan efektif. Pengawasan negatif mencoba untuk
menjamin bahwa kegiatan yang tidak diinginkan atau dibutuhkan tidak terjadi
atau terjadi kembali.
Seiring dengan pendapat Handoko, Daft (2007) mengemukakan
pendapatnya mengenai empat fungsi manajemen yaitu:
a. Perencanaan (planning). Perencanaan menentukan dimana organisasi ingin
berada di masa depan dan bagaimana agar dapat sampai kesana. Perencanaan(
planning) berarti menentukan tujuan untuk kinerja organisasi di masa depan
serta memutuskan tugas dan penggunaan sumber daya yang diperlukan untuk
mencapai tujuan tersebut. Kurangnya perencanaan atau perencanaan yang
buruk dapat menghancurkan kinerja organisasi.
b. Pengorganisasian (organizing). Pengorganisasian umumnya dilakukan stelah
perencanaan dan mencermikan bagaimana perusahaan mencoba untuk
mencapai rencananya. Pengorganisasian (organizing) meliputi penentuan dan
pengelompokan tugas kedalam departemen, penentuan otoritas serta alokasi
sumber daya di antara organisasi.
c. Kepemimpinan (leading). Memberikan kepemimpinan merupakan fungsi
manajemen yang semakin penting. Kepemimpinan (leading) merupakan
penggunaan pengaruh untuk memberikan motivasi kepada karyawan untuk
mencapai tujuan organisasi.
d. Pengendalian (controlling). Pengendalian merupakan fungsi keempat dalam
proses manajemen. Pengendalian (controlling) berarti mengawasi aktivitas
karyawan, menentukan apakah organisasi dapat memenuhi target tujuannya,
dan melakukan koreksi bila diperlukan. Manajer harus memastiakn bahwa
organisasi bergerakmenuju tujuannya.
Secara umum fungsi-fungsi manajemen tersebut diatas mempunyai
kesamaan yaitu fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan
pengawasan. Fungsi-fungsi manajemen diatas adalah universal dan digunakan
14. 14
diperusahaan-perusahaan besar, kecil, maupun multinasional, organisasi
kemasyrakatan, dan sebagainya. Untuk lebih jelasnya berikut dibahas fungsi-
fungsi manajemen:
a. Planning (Perencanaan)
Tahap awal dan paling mendasar dari setiap kegiatan adalah perencanaan.
Perencanaan adalah proses penentuan tujuan, strategi, dan kebijakan yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Merencanakan berarti mengupayakan
penggunaan sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya
lainnya untuk mencapai tujuan.
Beberapa kegiatan yang harus diperhatikan dalam perencanaan, di
antaranya sebagai berikut:
1) Menentukan tujuan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan.
Berdasarkan tujuan perusahaan atau organisasi, dibuat tujuan untuk
bagian-bagian dalam perusahaan yang sejalan atau menunjang tujuan
organisasi atau perusahaan.
2) Merumuskan kebijakan dan prosedur. Setelah tujuan ditetapkan, selanjutnya
menentukan langkah-langkah yang perlu diambil atau rencana kerja untuk
mencapai tujuan tersebut.
3) Melakukan peninjauan secara berkala. Tujuannya mengetahui perubahan-
perubahan yang terjadi, apakah sesuai dengan rencana atau tidak dan
mencari alternatif lain untuk mencapai tujuan perusahaan.
Tujuan yang harus diperhatikan dalam perencanaan antara lain:
a) Mengurangi risiko dan perubahan yang mungkin terjadi pada masa yang
akan datang
b) Memfokuskan kegiatan pada sasaran perusahaan yang telah ditetapkan
c) Menjamin proses pencapaian tujuan dapat terlaksana secara efektif dan
efisien
d) Memudahkan pengawasan
Perencanaan pada tingkatan manajemen organisasi dibedakan dalam tiga jenis
perencanaan yaitu sebagai berikut.
15. 15
Bagaimana pendapat Anda jika dalam suatu
perusahaan, manajemennya kurang baik?
a) Perencanaan strategi dibuat oleh manajemen puncak dengan jangka
panjang untuk kurun waktu lebih dari lima tahun yang memperlihatkan
tujuan organisasi dalam posisi dengan lingkungan.
b) Perencanaan taktis dibuat oleh manajemen puncak dan menengah
dengan jangka waktu 1 sampai 5 tahun yang didalamnya mengatur
sumber-sumber yang akan digunakan untuk menolong organisasi dalam
mencapai tujuan strategis.
c) Perencanaan operasional dibuat oleh manajemen menengah dan bawah
untuk jangka waktu kurang dari 1 tahun. Rencana ini sifatnya spesifik dan
berwujud yang didalamnya terdapat resiko, akan tetapi biasanya banyak
informasi yang masuk ketangan manajer dalam pengambilan keputusan.
Perencanaan itu meliputi apa, kapan, dimana, siapa,mengapa dan bagaimana,
yang dalam bahasa inggris dikenal dengan 5W + 1H:
What: apa yang akan dituju atau dicapai dalam sebuah organisasi. Hal
ini penting agar semua bagian organisasi mampu bekerja.
Where : dimana lokasi yang dipilih untuk lokasi perusahaan dengan
berbagai pertimbangan tingkat strategis tidaknya. Baik untuk
mendekatkan dengan konsumen, mendekatkan kepada bahan baku,
ketersediaan fasilitas dan lain sebagainya.
When : kapan waktu-waktu yang dipilih untuk memulai atau rentang
waktu untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan. Hal ini wajib diketahui
oleh seorang manajer.
Who : siapa orang-orang yang dipilih untuk menjalankan strategi dan
rencana yang telah ditentukan karena manjemen itu sendiri merupakan
usaha menyelesaikan pekerjaan melalaui orang lain.
Why : mengapa hal tersebut menjadi tujuan bukan yang lain, dan manjer
harus bisa memberi alasan yang disertai hasil analisnya.
How : setelah semuanya ditentukan tinggal bagaimana, yaitu bagaimana
rencana dilaksanakan berdasarkan pada pertimbangan efektivitas
terbaik untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan tersebut.
16. 16
b. Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah proses pembagian tugas, wewenang, dan sumber
daya di antara anggota organisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi
yang berbeda akan melahirkan pengorganisasian yang berbeda pula. Jadi,
pengorganisasian berarti menetapkan sistem organisasi yang dianut organisasi
tersebut dan mengadakan pembagian kerja agar tujuan dapat direalisasikan
dengan mudah.
Organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang bekerja sama karena adanya
kesamaan tujuan, sedangkan pengorganisasian dapat diartikan sebagai proses
menyatukan orang-orang untuk bekerja sama dan membagi tugas dalam
mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, dalam pengorganisasian
diperlukan tahapan- tahapan sebagai berikut:
a) Penentuan dan penelitian kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan- tujuan perusahaan;
b) Pengklasifikasian kegiatan-kegiatan organisasi atau perusahaan;
c) Pembagian tugas kepada setiap kelompok yang telah ditentukan sesuai
dengan keahliannya.
Berikut ini beberapa Tipe dan bentuk organisasi
a) Bentuk organisasi garis
Bentuk ini merupakan bentuk yang lazim dan paling dikenal saat ini.
dalam bentuk ini biasanya ada satu atasan yang memimpin beberapa
kepala bagian yang membawahi anggota secara langsung.
b) Bentuk organisasi fungsional
Dalam bentuk organisasi ini, perusahaan dibagi menurut pekerjaan tiap-
tiap tim dari suatu produk. Misalnya perusahaan sepeda motor dibagi
dalam unit mesin, unit roda, dan unit kerangka, dimana setiap unit
bertanggung jawab pada beberapa manajer menengah,yaitu manajer
produksi, manajer keuangan, manajer pemasaran. Sementara itu, setiap
17. 17
pekerja disuatu bagian, misalnya bagian ban, hanya bertanggung jawab
pada bagiannya saja.
c) Bentuk organisasi matriks
Bentuk ini merupakan perbaikan dari bentuk fungsional. Pekerja setiap
unit tidak hanya bertanggung jawab dan mengerjakan bagiannya saja,
tetapi juga unit yang lain, sehingga diperlukan multi pengetahuan dan
kemampuan. Misalnya karyawan bagian produksi tetap bekerja dibidang
produksi, namun mereka harus bisa bekerja disemua bagian unit produksi.
Sebagai contoh, diperusahaan A yang menghasilkan produk sabun dan
makanan, maka karyawan yang bekerja dibagian sabun juga harus bisa
bekerja dibidang makanan, dan sebaliknya. Meskipun demikian, hal ini tak
berarti bahwa bagian produksi makanan juga bertugas di bagian produksi
sabun.
c. Actuating (Penggerakan)
Penggerak merupakan kegiatan menggerakkan orang-orang untuk
mencapai tujuan dengan strategi yang telah ditetapkan dalam perencanaan dan
organisasi yang telah dibentuk. Proses ini terjadi dengan kepemimpinan
(leadership). Gaya kepemimpinan yang kita kenal antara lain otoritas dan
demokratis. Masing-masing gaya kepemimpinan memiliki kelebihan dan
kekurangan. Gaya kepemimpinan yang otoriter tidak selalu jelek, misalnya
gaya ini baik diterapkan saat kondisi perusahaan tidak menentu dan perlu
keputusan cepat dan tepat.
Menggerakkan orang atau bawahan terkait erat dengan motivasi orang
perorang menurut Abraham Maslow, orang memiliki kebutuhan yang secara
hirarki harus dipenuhi dulu secara berurutan, antara lain sebagai berikut.
1) Kebutuhan fisik : makan, pakaian, dan tempat tinggal
2) Kebutuhan keselamatan : memiliki rasa aman dari manapun
3) Kebutuhan bermasyarakat: keinginan bergaul, diterima, diperlakukan sama
4) Kebutuhan aktualisasi diri
d. Directing (Pengarahan)
Pengarahan sering disebut juga
dengan pengaturan (leading), yaitu
Gambar 5. Fungsi Pengarahan
https://www.psychologymania.co
m
18. 18
proses memotivasi, membimbing, dan mengarahkan karyawan dalam
rangka mencapai tujuan. Seorang pemimipin dituntut untuk dapat
berkomunikasi, memberikan petunjuk, berinisiatif, serta dapat memberikan
stimulus kepada para karyawannya. Berhasil tidaknya tujuan organisasi sangat
dipengaruhi oleh efektivitas kepemimpinan, pemberian motivasi, dan
pengembangan komunikasi dari atasan kepada bawahan. Motivasi sendiri
memiliki pengertian usaha untuk mengefektifkan pekerjaan dengan
mencurahkan perhatian, tenaga, dan Pikirannya secara penuh kepada usaha
pekerjaan yang disebabkan oleh faktor kebutuhan ekonomi sekaligus
merupakan alat dan tujuan untuk mencapai kepuasan. Komunikasi memiliki arti
menceritakan, mencapaikan suatu maksud atau tujuan yang berupa gagasan,
ide, dan pengaruh sehingga orang lain mengerti akan apa yang kita inginkan.
Menurut G.R Terry membagi tipe-tipe kepemimipinan dalam organisasi
menjadi 6 macam, yaitu sebagai berikut.
1) Tipe Kepemimpinan Pribadi (Personal Leadership), yaitu segala sesuatu
tindakannya dilakukan dengan mengadakan kontak pribadi baik secara
lisan atau langsung yang dilakukan oleh pemimpin yang bersangkutan.
2) Tipe Kepemimpinan Non Pribadi (Non Personal Leadership), yaitu
segala suatu kebijaksanaan yang menjalankan perusahaan dilaksanakan
melalui bawahannya dengan mempergunakan media non pribadi baik
rencana atau perintah.
3) Tipe Kepemimpinan Otoriter (Autoritorian Leadership) yaitu ia
bekerja menurut peraturan yang berlaku secara ketat dan intruksi-
intruksi harus ditaati.
4) Tipe Kepemimpinan Demokratis (Democratic Leadership), yaitu
kepemimpinan yang menganggap dirinya bagian dari kelompoknya dan
bersama-sama dengan kelompoknya berusaha bertanggungjawab mengenai
terlaksananya tujuan bersama.
5) Tipe Kepemimpinan Paternalistis (Paternalistic Leadership), yaitu
kepemimpinan yang dicirikan oleh suatu pengaruh yang bersifat kebapakan
dalam hubungan pemimpin dan kelompok.
19. 19
6) Tipe Kepemimpinan Menurut Bakat (Indogenious Leadership), yaitu
kepemimpinan yang timbul kelompok-kelompok organisasi informal
yang melahirkan bidang keahlian dimana ia ikut berkecimpung pada
organisasi tersebut.
e. Controlling (pengawasan)
Pengawasan atau disebut juga pengendalian, yaitu fungsi manajemen
yang berhubungan dengan prosedur pengukuran hasil kerja terhadap tujuan
perusahaan. Dengan kata lain, pengontrolan atau pengendalian adalah proses
untuk memastikan bahwa aktivitas sebenarnya sesuai dengan aktivitas yang
direncanakan. Setelah tahap penggerakan, tahap selanjutnya yang tak kalah
pentingnya adalah pengawasan. Setelah semua direncanakan, dipersiapkan,
dan dilaksanakan, maka pengawasan perlu dilakukan. Pengawasan perlu
dilakukan. Pengawasan diperlukan agar pelaksanaan tidak salah dan sesuai
dengan yang direncanakan. Menurut Henry Fayol, pengawasan adalah
tindakan meneliti apakah semuanya telah berjalan sesuai dengan rencana
ataukah belum.
Pengawasan dapat bersifat antisipatif dan preventif. Pengawasan tipe
ini juga meliputi koreksi terhadap rencana dan tujuan, apakah sudah cukup
baik atau belum. Selain itu ada juga pengawasan yang dilakukan bersamaan
dengan pelaksanaan suatu sistem disertai perbaikan jika ada sesuatu yang
kurang sesuai ditengah-tengan proses kegiatan. Pengawasan tipe lain yaitu
tipe represif, dimana kontrol dilakukan secara ketat agar sesuatu yang tidak
dikehendaki tidak terjadi. Dalam manajemen, hal-hal yang menjadi objek
pokok pengawasan antara lain efektivitas dan efesiensi waktu bekerja,
pengawasan terhadap kualitas produk, pengawasan penggunaan keuangan,
dan kontrol penggunaan fasilitas.
Terdapat empat hal penting dalam pengawasan antara lain:
1) menentukan standar atau tolok ukur prestasi kerja;
2) mengukur hasil kerja dengan standar yang ada;
3) membandingkan prestasi dengan langkah-langkah yang telah ditetapkan;
4) mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memperbaiki hasil kerja
yang tidak sesuai dengan standar atau tolok ukur
20. 20
Gambar 6. Jenjang Manajemen
Sumber: Slideplayer.info
D. JENJANG MANAJEMEN
Suatu perusahaan atau organisasi yang
relatif besar biasanya memiliki jenjang
manajerial, sedangkan untuk perusahaan kecil
manajemennya biasanya langsung berada
ditangan pemilik. Menurut Aisyah dan Mimin
(2009) Jenjang manjemen terdiri dari tiga
tingkat berikut:
1. Top Management / Manajemen Puncak
Manajemen puncak merupakan
manajemen pada jenjang tertinggi
disebuah organisasi yang antara lain
meliputi manajemen utama, direktur utama, kepala sekolah, rektor, dan
jabatan sejenis. Hal-hal yang menjadi lingkup kerja dari manajemen pucak
adalah yang bersifat umum, yaitu meliputi bagaimana dengan kelangsungan
dan perkembangan hidup organisasi atau perusahaan kedepan. Keterampilan
strategis lebih banyak dituntut dari manajemen puncak ini dari pada
kemampuan yang bersifat teknis.
2. Middle Managemen/Manajemen Menengah
Dalam tataran manajemen menengah ini biasanya manajemen dibagi sesuai
dengan bidangnya, seperti bidang keuangan, kepegawaian atau personalia dan
biasa juga di kenal dengan manajemen sumberdaya manusia, bidang produksi,
bidang administrasi, dan bidang pemasaran. Tugas dari manajemen menengah
yaitu menjabarkan strategi dari manajemen puncak untuk dilaksanakan
manajemen lapangan bersama para pekerja
3. Lower Managemen/ Manajemen Pelaksana
Manajemen pelaksana merupakan tataran manajemen paling bawah. Dalam
kegiatan-kegiatan yang telah diputuskan oleh atasannya, memberikan motivasi
kerja, dan menetapkan imbalan prestasi yang layak diterima karyawan. Yang
21. 21
termasuk dalam jajaran manajemen bawah yaitu mandor, koordinator
lapangan dan pimpinan regu.
Lebih lanjut Nickels, McHugh and McHugh dalam ( Sule dan Saefullah,
2010) tingkatan-tingkatan manajemen meliputi:
a. Manajemen tingkat puncak atau Top Management, yang biasanya terdiri dari
direktur utama, presiden direktur, atau wakil direktur. Untuk manajemen
tingkat ini, keahlian yang terutama diperlukan adalah keahlian dalam hal
konseptual, komunikasi, pengambilan keputusan, manajemen global, dan
manajemen waktu.
b. Manajemen tingkat menengah atau Middle management, yang biasanya
terdiri dari para manajer, kepala divisi atau departemen, atau kepala cabang.
Untuk manajemen tingkat menegah ini, keahlian yang diperlukan di
antaranya adalah keahlian konseptual, komunikasi, pengambilan keputusan,
manajemen waktu, dan juga teknikal.
c. Manajemen supervisi atau tingkat pertama atau supervisory or first-line
management, yang biasanya terdiri dari para suvervisi, ketua kelompok, dan
lain sebagainya. Di antara keahlian yang terutama perlu dimiliki adalah
kaeahlian komunikasi, pengambilan keputusan, manajemen waktu dan
teknikal.
d. Manajemen Nonsupervisi atau Non-supervisory Manajement, yang biasanya
terdiri dari para tenaga kerja tingkat bawah pada umumnya seperti buruh,
pekerja bangunan, dan lain-lain. keahlian yang terutama perlu dimilki dalam
level ini adalah keahlian teknikal, komunikasi, dan manajemen waktu.
Menurut Handoko (2012) tingkatan manajemen dalam organisasi akan
membagi manajer menjadi tiga golongan yang berbeda :
1) Manajer lini pertama. Tingkatan paling rendah dalam suatu organisasi yang
memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional, disebut manajemen lini/
garis pertama (first-line) atau first level). Para manajer ini sering disebut
dengan kepala atau pemimpin (leader), mandor (foremen), dan penyelia
(supervision). Sebagai contoh adalah mandor dalam pabrik, kepala seksi yang
langsung membawahi tenaga pengetik dan pembukuan dalam kantor yang
besar, dan penyelia teknik dalam suatu departemen riset.
22. 22
Gambar 7. Info Ekonom:
Henry Fayol merupakan bapak
Manajemen karena telah
mencetuskan 14 prinsip Manajemen
E. PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN
2) Manajer menengah. Manajemen menegah dapat meliputi beberapa tingkatan
dalam suatu organisasi. Para manajer menengah mambawahi dan
mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya dan kadang-kadang juga
karyawan operasional. Sebutan lain bagi manajer menengah adalah manajer
departemen, kepala pengawas(superintendents) dan sebagainya. Sebagai
contoh kepala bagian yang membawahi beberapa kepala seksi, atau kepala sub
divisi perusahaan yang membawahi beberapa kepala bagian.
3) Manajer puncak. Klasifikasi manajer tertinggi ini terdiri dari sekelompok kecil
eksekutif. Manajemen puncak bertanggung jawab atas keseluruhan
manajemen organisasi. Sebutasn khas bagi manajer puncak adalah direktur,
presiden, kepala divisi, wakil presiden senior, dan sebaginya.
Dalam pelaksanaannya, manajemen
senantiasa berpegang pada 14 prinsip
manajemen yang dicetuskan oleh Henry Fayol
(Aisyah dan Mimin, 2009) berikut.
1. Pembagian kerja (Job Distribution)
Pembagian tugas dan pekerjaan
merupakan unsur yang pening agar
pekerjaan dapat dilakukan dengan cepat
dan tepat. Pengerjaan pekerjaan yang
terlalu banyak orang sangat tidak efektif
dan belum tentu hasilnya lebih baik dan lebih cepat dari yang dikerjakan oleh
sedikit orang namun tepat. Pembagian kerja dapat didasarkan atas tingkat
pendidikan, peran dan kinerja karyawan, dan pengalaman yan telah dimiliki
karyawannya.
2. Wewenang (Authority)
Manajemen dapat berjalan kalau pelaksanaan perintah - perintah itu dilakukan
oleh pihak yang memiliki wewenang, yakni atasan yang terkait.
3. Kesatuan perintah (Unity of Command)
23. 23
Seorang karyawan akan mampu melakukan pekerjaannya dengan baik kalau
pengerjaan satu perintah, bukan beberapa perintah. Hal itu karena perintah
yang beragam dapat membuat karyawan bingung untuk menentukan prioritas
pengerjaannya.
4. Disiplin (Dicipline)
Penerapan disiplin sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan
merupakan salah satu elemen penting dalam keberhasilan seorang manajer
5. Kepentingan Bersama Lebih Diutamakan dari Kepentingan Pribadi
Kepentingan perorangan yang lebih diutamakan dapat mengganggu
keharmonisan dan kelancaran organisasi di perusahaan.
6. Kesatuan Arah (Unity of Direction)
Kesatuan arah dan tujuan akan lebih memudahkan bawahan melakukan
tugasnya. Tujuan suatu pekerjaan yang dilakukan bawahan haruslah jelas
tidak boleh berifat dualisme.
7. Pemberian Upah
Pemberian upah sebagai balas jasa yang dilakukan secara adil akan mampu
meningkatkan kinerja karyawan.
8. Sentralisasi (Centralization)
Penentuan aturan yang berada pada pimpinan saja. Hal ini untuk menjaga
keseimbangan dan kesatuan perintah sehingga bisa diberikan secara tepat dan
cepat. Namun asas desentralisasi perlu dilakukan juga pada tataran tertentu
yang tidak mengganggu keseragaman dan kesatuan perintah.
9. Jenjang Jabatan ( Levels of Position)
Adanya tingkatan atau pangkat mencerminkan tugas dan tanggung jawab
setiap pihak yang ada diperusahaan.
10. Tata Tertib (Company Regulations )
Untuk mewujudkan sikap disiplin, maka disiplin harus mengacu pada aturan
baku perusahaan.
11. Persamaan ( Equality)
Persamaan disini tidak murni sama, namun secara umum setiap manusia
berkeinginan diperlakukan sama. Baik manajer maupun pekerja sama-sama
24. 24
berkeinginan mendapatkan gaji yang layak, mendapatkan pengakuan dan
lainnya.
12. Kestabilan staf (stability)
Kestabilan lingkungan kerja sangat diperlukan. Bila ada salah satu posisi
berganti-gantian orang yang menempatinya, hal ini menunjukkan adanya
kekurangan dalam manajemen dan sedikit banyaknya akan berpengaruh pada
kelancaran pekerjaan.
13. Inisiatif (Inisiatif)
Inisiatif bawahan untuk berkembang dan menjalankan tugas sesuai dengan
keadaannya perlu dimunculkan dalam setiap pekerja, agar mereka merasa
diperlakukan dengan semestinya.
14. Semangat Korp (Esprit de Corps )
Semangat korp adalah perasaan senasib sepenanggungan terhadap semua
pihak dalam satu perusahaan sehingga keakraban akan timbul dilingkungan
kerja. Namun demikian, keakraban yang terbangun hendaknya tidak
mengganggu pekerjaan.
F. BIDANG-BIDANG MANAJEMEN
Untuk mempercepat pencapaian tujuannya, perusahaan membagi berbagai
macam bidang dalam menjelaskan kegiatan usahanya. Bermacam-macam strategi
mereka tempuh agar semua bidang yang dimiliki oleh perusahaan dapat berjalan
dengan efektif dan efisien.
Setiap perusahaan tebagi-bagi dalam berbagai macam bidang dalam
menjalankan usahanya. Setiap bidang perusahaan saling berkaitan antara satu
dengan yang lainnya,guna mencapai satu tujuan.
1. Manajemen produksi
Manajemen produksi adalah kegiatan
untuk mengatur dan mengkoordinasikan
penggunaan sumber daya organisasi
secara efektif dan efisien dalam rangka
25. 25
Gambar 8. Kegiatan produksi tahu
menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa.
Produksi pada hakikatnya adalah
segala kegiatan manusia untuk
menciptakan atau menambah nilai guna barang atau jasa. Kegiatan produksi
tersebut membutuhkan faktor-faktor produksi. Peranan manajemen produksi
adalah mengkombinasikan faktor-faktor produksi sehingga proses produksi
dapat berlangsung dengan efisien. Kegiatan produksi mencakup pengaturan
berbagai fasilitas, baik dana maupun sumber daya untuk menghasilkan produk
yang berupa barang atau jasa. Pada prinsipnya kegiatan produksi meliputi hal
berikut:
a. Perencanaan produksi
Perencanaan produksi adalah perencanaan dan pengkoordinasian mengenai
orang-orang, bahan-bahan, mesin-mesin, metode-metode, dan modal yang
diperlukan untuk memproduksi barang-barang pada suatu periode di masa
yang akan datang. Perencanaan produksi mencakup:
a) Jenis barang yang diproduksi
b) Jumlah barang yang akan diproduksi
c) Desain produksi
d) Bahan baku yang dibutuhkan
e) Cara pengolahan
Faktor-faktor yang perlu diperhitungkan dan dipertimbangkan di dalam
perencanaan produksi adalah sebagai berikut :
1) Sifat dari proses produksi
2) Jenis dan kualitas dari barang-barang yang akan diproduksi
b. Seleksi dan desain produk
Dalam pembuatan suatu produk, perusahaan harus memerhatikan selera
konsumen. Artinya, bukan konsumen yang harus menyesuaikan diri dengan
produk tetapi perusahaanlah yang harus menyesuaikan produk dengan
konsumen. Oleh sebab itu, haruslah diupayakan desain produk yang
diperkirakan disukai oleh konsumen. Keputusan mengenai desain produk ini
akan diperoleh melalui riset dan pengembangan yang dilakukan perusahaan
secara terus menerus.
26. 26
c. Seleksi dan perancangan proses serta peralatan
Jumlah barang yang akan diproduksi dan jadwal produksinya perlu disusun
secara baik diselaraskan kepada kemampuan berproduksi secara efisien,
sesuai kapasitas produksi (mesin) yang dimiliki dan daya serap pasar atau
tingkat rata-rata penjualan produk yang dapat dicapai pada pasar sasaran.
Penentuan proses produksi yang akan digunakan dalam menghasilkan
produk akan menentukan jenis peralatan yang dipakai dalam proses
produksi. Dalam hal ini terdapat dua jenis proses produksi yang biasa
dipakai, yaitu :
a) Produksi terus menerus
Jenis proses produksi ini biasanya dipakai dalam produksi massal.
Dalam jenis proses produksi ini, perubahan model tidak akan mengubah
susunan dan fungsi alat-alat atau mesin.
b) Produksi terputus-putus
Jenis produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan. Dalam proses
produksi ini operasi perusahaan seringkali terhenti guna mengubah alat-
alat dan mesin-mesin.
2. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran,
penetapan harga, promosi serta distribusi gagasan, barang, dan jasa untuk
menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan
organisasi.
a. Kegiatan manajemen pemasaran
Kegiatan-kegiatan manajemen pemasaran terdiri atas:
1) Menganalisis kesempatan pasar
Yaitu yang meliputi upaya-upaya pelaksanaan riset pemasaran dan
sistem informasi, pemahaman lingkungan pemasaran, pemahaman atas
pasar konsumen dan pasar organisasi.
2) Memilih pasar sasaran
Yaitu meliputi upaya pengukuran permintaan konsumen, pemilihan
segmen pasar, penentuan sasaran pasar, dan penempatan pasar.
3) Mengembangkan pemasaran
27. 27
Gambar 9. Kegiatan manajemen
personalia
Yaitu meliputi perancangan produk, penetapan harga, produk,
penempatan produk dan promosi produk.
4) Mengelola kegiatan pemasaran
Yaitu dengan membuat strategi, perencanaan dan pengendalian
pemasaran.
b. Konsep dasar kegiatan pemasaran
Ada beberapa konsep dasar yang melandasi perusahaan atau badan usaha
dalam melaksanakan berbagai kegiatan pemasaran yaitu:
1) Konsep produksi
Pada konsep produksi, manajemen perusahaan harus menitik beratkan
orientasi atau perhatian usahanya pada peningkatan efisiensi produksi
dan distribusinya.
2) Konsep produk
Dalam konsep produk, pihak perusahaan harus memusatkan orientasi
atau perhatian usahanya untuk terus menerus menyempurnakan
produknya karena konsumen hanya akan menerima produk yang dapat
memberikan kepuasan baginya.
3) Konsep penjualan
Pada konsep ini, perusahaan mempunyai keyakinan bahwa konsumen
tidak akan membeli produk perusahaan dalam jumlah yang cukup
apabila perusahaan tidak berusaha melaksanakan upaya penjualan dan
promosi.
4) Konsep pemasaran
Dalam konsep pemasaran, dianut paham bahwa kunci untuk meraih
tujuan perusahaan adalah dengan cara menentukan kebutuhan dan
keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan secara lebih efisien
dan efektif dari pada yang diberikan oleh para pesaing.
3. Manajemen personalia
Manajemen personalia adalah suatu ilmu
dan seni perencanaan, pengorganisasian,
dan pengawasan terhadap personalia
sehingga efektivitas dan efisiensi
28. 28
personalia dapat ditingkatkan secara maksimal. Kegiatan manajemen
personalia terdiri dari aspek-aspek pengadaan tenaga kerja, pengembangan
tenaga kerja dan pemanfaatan tenaga kerja.
a. Pengadaan Tenaga Kerja
Pengadaan tenaga kerja adalah menyediakan personalia yang dibutuhkan dalam
organisasi secara kualitatif maupun kuantitatif. Secara kualitatif ditentukan
melalui analisis beban kerja dan tenaga kerja dan secara kuantitatif melalui
analisis jabatan dan spesifikasi jabatan.
b. Pengembangan Tenaga Kerja
Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang sehingga personalia atau
karyawan (sumber daya manusia) dituntut untuk bisa mengikuti perkembangan
yang ada. Sarana yang diperlukan adalah sebagai berikut:
1) Pendidikan dan Latihan
Tujuan diklat adalah untuk memperbaiki
dan meningkatkan pengetahuan,
keterampilan serta sikap dalam
menjalankan tugas.
2) Mutasi Jabatan
Dengan memindahkan karyawan dari
satu bagian ke bagian yang lain, diharapkan personalia atau karyawan
dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang baru.
3) Delegasi
Pemberian wewenang dan tanggung jawab yang disertai penyerahan
peralatan yang dibutuhkan dapat menumbuhkan motivasi kerja yang baik.
4) Promosi
Kegiatan pemindahan karyawan ke arah jenjang yang lebih tinggi
dilakukan karena karyawan tersebut berprestasi dan untuk menghindari
kebosanan.
5) Konseling
Pemberian bimbingan kepada karyawan menjadikan karyawan tersebut
mampu berprestasi lebih baik.
c. Pemanfaatan Personalia
Apakah yang akan Anda
lakukan jika keputusan-
keputusan yang diberikan
oleh atasan tidak sesuai
dengan hati nurani Anda?
29. 29
Pemanfaatan personalia adalah mendayagunakan karyawan yang masih
produktif dan mengaktifkan karyawan yang tidak berprestasi. Kegiatan ini
meliputi :
1) Pemberhentian
Hal ini dilakukan jika karyawan sudah tidak produktif bahkan berprestasi
negatif.
2) Pemensiunan
Hal ini dilakukan karena faktor usia yang tidak memungkinkan bekerja
secara sempurna.
3) Motivasi
Pemberian motivasi dilakukan, baik secara intrinsik maupun ekstrinsik
dalam upaya memaksimalkan hasil.
4. Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan berhubungan
dengan tanggung jawab atas dana,
baik pengumpulan dana (intern dan
ekstern) maupun penggunaannya
dan pengelolaannya agar dapat
dicapai efisiensi dana dalam
perusahaan. Beberapa aspek yang
termasuk kegiatan manajemen
keuangan adalah sebagai berikut.
a) Merencanakan dan melaksanakan kerja sama dengan pihak yang terkait
dalam mencari dana.
b) Mengkoordinasikan berbagai keputusan keuangan yang menyangkut
investasi, baik sumber maupun penggunaannya, baik intern maupun
ekstern serta jangka waktunya.
c) Berintegrasi dengan pihak lain agar perusahaan lebih efisien dalam
beroperasi.
d) Mengawasi keuangan dengan mengadakan catatan dan laporan
perusahaan.
Gambar10. Ilustrasi manajemen keuangan
https://hot.grid.id/
30. 30
5. Manajemen Administrasi
Manajemen administrasi merupakan pengelolaan tentang dokumen dan
catatan yang bermanfaat dan bernilai bagi perusahaan atau dapat disebut
sebagai bagian dokumentasi dan pencatatan. Kegiatan di berbagai bidang
manajemen itu memerlukan pencacatan. Pencatatan inilah yang menjadi
lingkup kerja manajemen administrasi, seperti catatan kedisiplinan dan
kinerja karyawan dibagian personalia, dibagian keuangan catatan kekayaan
dan peralatan yang dimiliki perusahaan, dan lain sebagainya. Bagian
manajemen administrasi harus mampu menyediakan informasi yang
bermanfaat bagi perusahaan.
Menurut Hasibuan (2009), bidang-bidang manajemen, sebagai berikut.
1. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
Dalam manajemen sumber daya manusia (MSDM) pembahasan difokuskan
pada unsur manusia pekerja. Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu
dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja, agar efektif dan
efesien membantu terwujudnya tujuan. Hal-hal pokok yang dipelajari dalam
MSDM ini adalah perencanaan (human resources planning),
pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan,
kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisplinan, dan pemberhentiaan
karyawan.
2. Manajemen Permodalan
Dalam manajemen permodalan, pembahasan lebih dititikberatkan “bagaimana
menarik modal yang cost of money-nya relative rendah dan bagaimana
memanfaatkan modal(uang) supaya lebih berdaya guna dan berhasil guna
untuk mencapai tujuan”. Tegasnya bagaimana mengelola/mengatur
dana/uang, suapaya mendapatkan keuntungan yang wajar.
3. Manajemen Akuntansi Biaya
Pokok pembahasan dalam manajemen akuntansi biaya ini adalah, “bagaimana
caranya, supaya harga pokok barang atau jasa yang dihassilkan relative
rendah dan dengan kualitas yang baik”. Jadi, membahas masalah pemakaian
material, supaya efesien dan efektif sehingga pemborosan dapat dihindarkan
seminimal mungkin.
31. 31
4. Manajemen Produksi
Hal-hal pokok yang dibahas dalam manajemen produksi ini meliputi
masalah “penentuan/penggunaan mesin-mesin, alat-alat, lay out peralatan,
dan cara-cara untuk memproduksi barang/jasa supaya kualitasnya relative
baik. Jadi, membahas pengertian produksi, tata ruang perusahaan,
perawatan,dan lain sebagainya.
5. Manajemen Pemasaran
Maslaah-maslah pokok yang diatur daam manajemen pemasaran ini lebih
menitikberatkan tentang cara penjualan barang, jasa, pendistribusian,
promosi, produksi sehingga konsumen merasa tertarik untuk
mengkonsumsinya. Jadi, mengatur bagaimana supaya barang dan jasa-jasa
dapat terjual seoptimal mungkin dan dengan mendapat laba yang wajar.
Bidang-bidang manajemen ini semakin banyak sesuai dengan kebutuhan yang
akan diaturnya, seperti, “manajemen perkantoran, manajemen risiko,
management information system (MIS), management by objective (MBO),
manajemen mutu, dan lain sebagainya”. Tegasnya masalah bidang
manjaemen ini akan terus berkembang, karena semakin banyakhal yang perlu
diatur.
Menurut Sule dan Saefullah, berdasarkan opersaionalnya, maka
manajemen organisasi bisnis dapat dibedakan secara garis besar menjadi
fungsi-fungsi sebagai berikut :
a. Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia merupakan penerapan manajemen
berdasarkan fungsinya untuk memperoleh sumber daya manusia yang terbaik
bagi bisnis yang kita jalankan dan bagaimana sumber daya manusia yang
terbaik tersebut dapat dipelihara dan tetap bekerja bersama kita dengan
kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan ataupun bertambah.
b. Manajemen Produkssi
Manajemen produksi merupakan penerapan manajemen berdasarkan
fungsinya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang
ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen, dengan teknik produksi yang
32. 32
seefesien mungkin. Kegiatan produksi pada dasarnya merupakan proses
bagaimana sumber daya input dapat diubah menjadi produk output berupa
barang atau jasa.
c. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran merupakan kegiatan manajemen berdasarkan
fungsinya yang pada intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa
sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen, dan bagaimana cara
pemenuhannya dapat diwujudkan.
d. Manajemen keuangan
Manajemen keuangan merupakan kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya
yang pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang
dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis, yaitu diukur
berdasarkan profit. Tugas manajemen keuangan, diantaranya merencanakan
dari mana pembiayaan bisnis diperoleh, dan dengan cara bagaimana modal
yang telah diperoleh dialokasikan ssecara tepat dalam kegiatan bisnis yang
dijalankan.
e. Manajemen Informasi
Manajemen informasi merupakan kegiatan manajemen berdasrkan fungsinya
yang pada intinya berusaha memastikan bahwa bisnis yang dijalankan tetap
mampu untuk terus bertahan dalam jangka panjang. Untuk memastikan
manajemen informasi bertugas untuk menyediakan seluruh informasi yang
terkait dengan kegiatan perusahaan baik informasi internal maupun eksternal,
yang dapat mendorong kegiatan bisnis yang dijalanakan tetap mampu
beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di masyarakat.
33. 33
G. MANFAAT MANAJEMEN
Pada dasarnya semua organisasi membutuhkan manajemen. Dalam
organisasi modern seperti saat sekarang peranan manajemen sangat penting
karena tanpa manajemen semua rencana yang telah ditetapkan tidak bisa
terlaksana dengan baik. Menurut Handoko (2012) terdapat tiga alasan utama
mengapa manajemen dibutuhkan
a. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya, baik oleh pribadi maupun perusahaan.
b. Manajemen membantu keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan.
c. Adanya manajemen akan berguna untuk mencapai efisiensi dan efektivitas
serta menjaga keseimbanagan dari berbagai tujuan.