Manajemen dapat didefinisikan sebagai pengaturan orang untuk mencapai tujuan organisasi melalui fungsi perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, kepemimpinan dan pengawasan. Sejarah manajemen telah berkembang sejak zaman Mesir Kuno, dengan pendekatan yang bergeser dari pemaksaan ke pendekatan ilmiah seiring revolusi industri. Frederick Winslow Taylor dianggap sebagai bapak manajemen ilmiah modern dengan pendekatan barun
1. 1
RESUME PENGANTAR MANAJEMEN
I. KONSEP DAN SEJARAH MANAJEMEN
Secara sederhana manajemen berorientasi kepada dua hal yaitu mengawasi orang bekerja
dan mengurus uang sehingga manajemen dapat didefinisikan sebagai mengawasi atau mengatur
orang bekerja dan mengurus atau mengatur administrasi keuangan dengan baik.Makna
manajemen dapat dipahami melalui dua hal, yaitu teori dan praktek manajemen. Hal yang
bersifat teoretis berpijak pada pandangan tentang aspek tertentu dari organisasi, antara lain
tentang efektivitas, pencapaian tujuan, pengambilan keputusan, efisiensi, ekuilibrium
(keseimbangan), interaksi antara organisasi dan lingkungan sekitarnya. Di lain pihak praktik
manajemen memandang organisasi sebagai sebuah sistem terbuka.
Dasar Manajemen adalah PIRO Yakni People, Ideas, Resources dan Objectives.Pengerahan
sumber daya harus dilakukan dengan biaya seminimum mungkin.Ini yang lazimnya dipahami
sebagai efisiensi atau Doing Things Right dan tidak memboroskan sumber daya.Sumber daya yang
penting adalah Man, Materials, Methods, Money, Technology, Information dan
Organization.Efektivitas menjamin tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.Pada dasarnya
manajemen dapat didefinisikan sebagai pekerja dengan orang-orang untuk menentukan,
menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan melaksanakan fungsi-fungsi
perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing), penyusun personalia atau karyawan
(staffing), pengarah dan kepemimpinan (leading) dan pengawasan (controlling). Suatu organisasi
akan berhasil apabila dikelola melalui proses yang sistematis dan mampu mengendalikan individu
yang terlibat didalamnya sehingga mereka dapat bekerja secara maksimal untuk mencapai tujuan.
Manajer dapat diumpamakan seorang nakhoda kapal yang akan menentukan jalan
berdasarkan pedoman yang dipegang untuk menuju sasaran. Namun mengelola organisasi
tidaklah sesederhana itu.Mengelola organisasi membutuhkan banyak keterampilan, kemampuan
dan sikap yang membuat organisasi tersebut tidak hanya bergerak melainkan juga berkembang,
inovatif, kreatif, menguntungkan, kompetitif dan berorientasi global.Kunci sukses pengembangan
dan prestasi manajemen adalah para manajer.Oleh karena itu mereka harus mampu menguasai
keilmuan, kepekaan dan pengalaman menganalisis lingkungan persaingan serta menjalankan
fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasia, pengarahan, dan pengawasan
2. 2
dari kegiatan operasioan sehari-hari dalam mencapai tujuan organisasi. Di Samping itu mereka
juga harus mampu menjalankan rekayasa ulang, ketergantungan manajemen terhadap karyawan
strategic, diversitas, etika, kualitas, organisasi belajar, kewirausahaan, manajemen dalam
globalisasi, manajemen menebus dunia, kiat manajemen mengakuisi dan merger dengan
perusahaan laindan sebagainya.
Manajemen juga sebagai suatu seni. Manajemen membutuhkan sentuhan orang yang
memiliki kiat khusus, strategi jitu, perasaan halus, intuisi tinggi, pengendalian emosi, intelegensi
tinggi, jiwa motivator, kreatif, inovatif, komunikatif dan lain lain. Sentuhan itu akan membuat
manajemen berkemampuan sebagai problem solver. Dan membuat suatu organisasi lebih uggul
daripada organisasi lain yang mungkin hanya dijalankan setengah hati dan kurang memiliki orang-
orang yang professional. Suatu organisasi akan berhasil apabila dikelola melalui proses yang
sistematis dan mampu mengendalikan individu yang terlibat di dalamnya sehingga mereka dapat
bekerja maksimal untuk mencapai tujuan. Peran manajemen dan manajer dibutuhkan untuk
menjaga dinamika perusahaan atau organisasi agar tetap stabil, berkembang.Dan melalui
manajemen dan manajerlah pencapaian tujuan organisasi perusahaan dapat terlaksana sesuai
harapan.
Manajer adalah anggota organisasi yang mengawasi dan mengarahkan pekerjaan anggota
lain. Di dalam sebuah perusahaan maupun organisasi Manajer bertanggung jawab langsung atas
sekelompok orang di sebuah divisi perusahaan atau dapat berarti menyelia atau mensupervisi
satu orang saja. Umumnya perusahaan memberikan empat tantangan yaitu berupa :
1. Menghasilkan produk lebih banyak, lebih murah, lebih menarik, lebih baik, lebih ramah
lingkungan dan lebih berselera global
2. Memperbaiki lingkungan hidup dan kondisi lainnya
3. Menyesuaikan diri dengan setiap perubahan besar dalam lingkungan global
4. Menyesuaikan diri dengan setiap kondisi ekonomi, politik dan sosial Negara sendiri
Banyak cara orang mengklasifikasikan manajer untuk dapat melihat kemampuan utama seorang
manajer. Namun bukan berarti pembedaan atau pengklasifikasian itu berlaku statis atau kaku
tetapi hal ini hanyalah untuk memahami kelebihan seseorang ketika menjadi manajer.
3. 3
Pengklasifikasian manajer dapat dilakukan dengan melihat mereka pada tingkatan organisasi yang
dapat diklasifikasikan menjadi 3 golongan,yaitu (Handoko,1996) :
1. Manajer lini – Pertama. Tingkatan paling rendah dalam suatu organisasi yang
memimpindan mengawasi tenaga-tenaga operasional disebut manajemen lini/garis. Para
manajer ini sering disebut dengan manajer kantor, penyelia jasa, manajer department.
Sebagai contoh adalah penyelia teknik dalam suatu departemen riset.
2. Manajer Menengah. Manajemen menengah dapat meliputi beberapa tingkatan dalam
suatu organisasi. Para manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-
kegiatan para manajer lainnya dan kadang-kadang juga karyawan operasional. Sebutan
lain manajer menengah adalah general manajer, manajer pabrik, mandor wilayah, divisi
manajer sebagai contoh adalah manajer wilayah yang membawahi beberapa kepala divisi
wilayah.
3. Manajer Puncak, klasifikasi manajer paling tertinggi ini terdiri dari sekelompok kecil
eksekutif. Manajemen puncak bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen organisasi
dan bertanggung jawab menciptakan kondisi penting untuk melakukan perubahan.
Sebutan khas manajer puncak adalah Pimpinan Eksekutif (CEO) atau Pimpinan Oposisi
(COO), Wakil Presiden.
Perbedaan tingkatan manajemen akan membedakan pula fungsi-fungsi manajemen yang
dilaksanakan. Ada dua fungsi utama manajemen yaitu manajemen administrative dan
manajemen operatif.Manajemen administrative lebih berurusan dengan penetapan tujuan
dan kemudian perencanaan, penyusunan kepegawaian dan pengawasan kegiatan-kegiatan
terkoordinasi untuk mencapai tujuan. Sedangkan Manajemen Operatiflebih mencakup
kegiatan memotivasi, supervise dan komunikasi dengan para karyawan untuk mengarahkan
mereka untuk mencapai hasil-hasil secara efektif. Pada tingkatan manajemen rendah, para
manajer akan banyak melaksanakan fungsi manajemen operatif. Semakin tinggi tingkatannya
mereka menjadi lebih terlibat dengan manajemen administratif.
Seorang manajer juga dapat diklasifisikan sebagai namajer 5 C, yaitu Manajer Cash ( uang
tunai), crisis (krisis), conflict (konflik), cool (tenang), dan change (Perubahan). Kemampuan
4. 4
manajerial adalah kemampuan untuk mengatur, mengkoordinasikan dan menggerakkan para
bawahan ke arah pencapaian tujuan yang telah ditentukan organisasi. Kemampuan ini lahir dari
suatu proses yang panjang yang terjadi secara perlahan-lahan melalui proses pengamatan
belajar.Bukti dari kemampuan manajerial adalah sejauh mana kelompok kerja yang dipimpinnya
mampu berkinerja secara optimal.Manajer semua tingkatan harus mampu menunjukkan bahwa
mereka sanggup dekat secara emosional dengan bawahan sehingga bawahan memberikan
dukungan dengan komitmen yang kuat pada kelompok kerjanya.
Penilaian keberhasilan kinerja seorang manajer sangat tergantung dari kinerja bawahnnya
karena seorang manajer tidak dapat bekerja sendiri.Oleh karena itu seorang manajer harus
mampu memimpin bawahannya berprestasi dalam pekerjaannya. 10 faktor yang diinginkan
bawahan untuk meningkatkan kinerja mereka anatara lain :
a. Pekerjaan yang menarik
b. Kesejahteraan yang memadai
c. Keamanan dalam pekerjaan
d. Penghayatan terhadap pekerjaan yang dilakukan
e. Suasana atau lingkungan kerja yang baik
f. Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan kompetensi dan konstribusi
g. Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan kelompok kerja
h. Pengertian dan simpati atas masalah pribadi
i. Kesetiaan manajer Pada bawahan
j. Selalu disiplin dalam bekerja
Dalam era globalisasi, perusahaan harus memiliki staf dan karyawan yang mampu
melayani pasar global sekaligus pasar lokal yang ingin dilayani dengan cara yang sama. Fungsi
manajer pun perlu diredefinisi. Manajer yang semula “ memerintah dan mengawasi ” saat ini
harus berperan menjadi “ pelatih ” agar setiap karyawan mampu diberdayakan untuk dapat
memenuhi kebutuhan pasar. Selain itu manajer juga harus menyesuaikan strategi perekrutan,
peneyeleksian, pemberian kompensasi, pengembangan karier, teknik memotivasi serta teknik
5. 5
mengawasi karyawan agar semuanya secara terintegrasi mampu memenuhi kebutuhan
perusahaan.
Manajer yang diharapkan dalam era global adalah manajer yang mempunyai karakteristik
fleksibel, yaitu memiliki kemampuan beradaptasi yang tinggi terhadap lingkungan dan mampu
memanfaatkan sumber daya yang efisien.Di samping itu juga mereka harus memiliki wawasan
global serta menguasai proses decision making, interpersonal relation dan goal setting. Itu berarti
seorang manajer saat ini harus memiliki peran sebagai interpersonal roles( kepemimpinan
komunikasi ), informational roles (pengawas, pegendali, penyerap dan perubahan, alokasi sumber
daya, negosiator) dan decisional roles(entrepreneur, menangani perubahan, alokasi sumber daya,
negosiator). Manajer era globalisasi harus mampu memanfaatkan perkembangan teknologi
informasi dan menjadikannya sebagai solusi daya saing bagi bisnisnya karena sudah terbukti
bahwa bisnis yang dikelola dengan memanfaatkan teknologi informasi akan memiliki daya saing
yang handal.
Sejarah manajemen telah tercatat dalam berbagai kegiatan politik, kenegaraan, social dan
budaya kehidupan masa lalu.Memang kita tidak menemukan catatan lengkap tentang aktivitas
mereka apalagi tentang keilmuan manajemen namun kita dapat melakukan interpretasi dan
menarik kesimpulan dari aktivitas para nenek moyang tersebut.Misalnya, salah satu hasil
interpretasi para ahli manjemen adalah tulisan peninggalan zaman mesir kuno pada tahun 1300
Sebelum Masehi.Interpretasi tersebut menyebutkan bahwa Negara-negara birokratis di zaman
kuno mengakui betapa pentingnya organisasi dan administrasi untuk kelangsungan hidup Negara.
Dalam sejarah manusia lainnya, Institusi keagamaan dan militer juga telah menggunakan
prinsip-prinsip penting manajemen.Gereja Roma katolik adalah organisasi formal keagamaan yang
paling efektif dalam sejarah peradaban barat.Organisasi ini dapat bertahan lama karena tujuan
organisasi dan keefektifan menggunakan teknik organisasi dan manajemennya.Begitu juga
dengan organisasi kemiliteran yang memiliki pengalaman tersendiri dalam menerapkan sejumlah
prinsip dan praktek bidang manajemen.Bentuk organisasi yang dipilihnya telah membuat institusi
militer tetap kuat hingga kini.Mereka mampu mencetak para pemimpin bermoral dengan teknik-
teknik kepemimpinan mereka.
6. 6
Bila kita banding-bandingkan sesungguhnya terdapat persamaan-persamaan antara
praktik manajemen dahulu dengan praktik manajemen zaman modern. Di samping persamaan-
persamaan tersebut kita juga dapat menemukan perbedaan dalam pelaksanaannya, yaitu bahwa
para pemimpin proyek masa lalu menggunakan paksaan, menerapkan perintah layaknya antara
budak dengan majikan, menggunakan kebijakan dan peraturan yang membuat takut penduduk,
dan memanfaatkan maklumat penguasa sebagai perintah yang tidak boleh ditolak.
Revolusi industri telah mengakibatkan munculnya para kapitalis.Mereka mengeksploitasi
para pekerja untuk memperkaya diri sendiri. Terjadinya pertumbuhan ekonomi yang cukup baik
mendorong para pemikir menemukan cara yang lebih baik dalam meningkatkan produktivitas.
Mereka ingin melakukan perubahan, yang semula berdasarkan pemaksaan terhadap pekerja
menjadi manajemen yang berdasarkan kepada pendekatan ilmiah. Keinginan ini akanadanya
perubahan mulai Nampak ketika James Watt Jr. (1792-1848), Robert Owen (1771-1858) dan
Charles Babbage (1792-1871) memulai masa pencarian dan pemetaan tentang berbagai cara baru
untuk mengelola suatu perusahaan.Mereka berusaha merumuskan peran manajer dalam
menetukan kebijakan perusahaan serta peran manajer sebagai seorang reformis dalam hal
memperbaiki, mengembangkan, dan memperbarui berbagai persyaratan kerja, kondisi kerja,
standar kerja, tanggung jawab terhadap kesejahteraan karyawan dan sebagainya.
Jika Babbage dikenal sebagai bapak computer maka Taylor dikenal sebagai “Bapak
Manajemen Ilmiah” pendekatan baru yang diperkenalkannya sangat mempengaruhi praktik
manajemen.Setelah itu banyak para ahli yang mengemukakan teori-teorinya dalam bidang
manajemen dan organisasi perusahaan.
Perkembangan berikutnya, aspek-aspek manajemen dipelajari, dianalisis dan dipraktikkan
secara khusus. Saat ini sudah ratusan lembaga, baik dalam lembaga laba maupun nirlaba, yang
mengembangkan berbagai aspek khusus dalam manajemen, saperti pengendalian kualitas, teknik
industri, perawatan pabrik, pemasaran, periklanan, pengemasan, pekerjaan kantor,
komputerisasi, sibernatika, hubungan industrial, dan masih banyak yang lainnya lagi. Organisasi-
orgasnisasi ini telah menyumbangkan sekumpulan pengetahuan yang semakin tumbuh dan sangat
membantu pekerjaan para manajer.
7. 7
II. LINGKUNGAN ORGANISASI
Lingkungan dapat diartikan sebagai seluruh elemen yang terdapat di luar batas-batas
orgasnisasi yang mempunyai potensi untuk mempengaruhi sebagian atau keseluruhan
organisasi.Lingkungan terdiri dari banyak elemen atau unsur. Di antara elemen tersebut ada yang
berpengaruh langsung atau yang sama sekali tidak terpengaruh. Lingkungan dapat dikelompokkan
dalam lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Lingkungan eksternalpun terbagi menjadi
dua yaitu elemen aksi langsung ( indirect-action elements) dan elemen aksi tidak langsung
(indirect-action elements). Elemen aksi langsung dapat juga disebut stakeholderatau sering
diistilahkan pihak yang berkepentingan, yang termasuk aksi langsung (stakeholder) diantaranya
adalah pemegang saham, serikat pekerja, pemasok dan lain-lain yang secara langsung
mempengaruhi organisasi. Sedangkan yang termasuk elemen aksi tidak langsung diantaranya
adalah teknologi, ekonomi, politik, dan sebagainya
Elemen aksi langsung terdiri dari pihak yang berkepentingan baik individual maupun
kelompok yang langsung pengaruhi organisasi dalam mencapai sasarannya yaitu konsumen atau
pelanggan, pemasok, pemerintah, serikat pekerja, lembaga konsumen, media/pers, pesaing,
lembaga keuangan, para tenaga kerja (labor supply).Elemen aksi tidak langsung adalah kekuatan-
kekuatan yang berada diluar jangkauan perusahaan biasanya terlepas dari operasional
perusahaan yaitu teknologi, ekonomi, politik, variable social, demografi dan dimensi
internasional. Sebagai contoh kondisi perekonomian suatu Negara yang sedang dilanda resesi
akan menyebabkan dunia usaha lesu karena perusahaan-perusahaan tidak mempunyai memapan
untuk memperbaiki kecenderungan negative keadaan perekonomian tersebut.
Lingkungan Internal adalah suatu kejadian atau kecenderungan didalam suatu organisasi
yang mempengaruhi suatu aktivitas orgasnisasi tersebut, faktor-faktor lingkungan internal yaitu
budaya organisasi, karyawan, pemegang saham dan dewan direksi.Selain pengelompokkan
berdasarkan lingkungan internal dan lingkungan eksternal adapun pembagian elemen lingkungan
ke dalam lingkungan umum dan lingkungan khusus, serta lingkungan actual dan lingkungan yang
dipersepsikan.William R. Dill menyarankan istilah lingkungan tugas (task environment) untuk
menggantikan istilah lingkungan umum.lingkungan umum mencakup kondisi yang mungkin
8. 8
mempunyai dampak terhadap organisasi tetapi relevansinya tidak begitu jelas.Sedangkan
lingkungan khusus adalah elemen lingkungan yang secara langsung relevan bagi organisasi dalam
mencapai tujuannya.
Misalnya rekayasa genetika yang merupakan lingkungan umum dari perusahaan farmasi.
Manajamenn perusahaan farmasi di Indonesia seperti Kalbe Farma, Indofarma, Kimia Farma harus
mengakui bahwa kemajuan dalam rekayasa genetika mempunyai dampak sangat jauh terhadap
profitabilitas di masa depan mereka. Namun saat ini, dampak rekayasa genetika terhadap
perusahaan-perusahaan farmasi tersebut hanya mempunyai relevansi yang sifatnya
“kemungkinan” atau “baru potensi”.Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan tersebut lebih
mencurahkan sebagian besar perhatian mereka pada lingkungan khususnya.Lingkungan khusus
merupakan sesuatu yang “khas” bagi setiap organisasi dan berubah sesuai dengan kondisinya.
Yang termasuk lingkungan khusus antara lain pelanggan, pemasok, pesaing, lembaga pemerintah,
serikat pekerja, asosiasi perdagangan atau industri, kelompok yang berpengaruh di masyarakat
(pressure group) dan sebagainya. Para pimpinan harus mempunyai ketajaman persepsi dalam
memandang suatu lingkungan agar organisasi yang dipimpinnya mampu menyesuaikan secara
lebih baik.
Sebagian perusahaan menghadapi lingkungan yang relatif statis, di mana hanya sedikit
kekuatan dalam lingkungan khusus mereka yang berubah.Dalam hal ini, tidak ada pesaing baru,
tidak ada gebrakan baru di bidang tekhnologi, aktivitas pressure group juga sangat tidak berarti
dan sebagainya. Di sisi lain, mungkin yang sangat dinamis : persaingan sangat ketat,
pengembangan teknologi begitu pesat, peraturan pemerintah berubah cepat, bahan baku sulit
diperoleh, preferensi konsumen cepat berubah dan sebagainya.Lingkungan yang statis
menciptakan ketidakpastian lebih sedikit daripada lingkungan dinamis.Karena ketidakpastian
merupakan ancaman terhadap keefektifan perusahaan, maka manajemen harus mencoba
meminimilkannya. Salah satu cara untuk memimalasir ketidakpastian itu adalah dengan
mengelola dampak lingkungan tersebut dengan sebaik-baiknya.
Ketidakpastian lingkungan menunjukkan suatu suatu kondisi dimana pimpinan perusahaan
tidak mempunyai informasi yang cukup mengenai kondisi lingkungannya. Kondisi ini Dapat
9. 9
menimbulkan kesulitan bagi manajemen dalam memperkirakan perubahan-perubahan yang akan
terjadi. Meningkatkan informasi berarti berkurangnya ketidakpastian dan sebaiknya kekurangan
informasi berarti menambah ketidakpastian.Kompleksitas menunjukkan keragaman atau
banyaknya elemen eksternal yang berpengaruh terhadap berfungsinya suatu organisasi.Stabilitas
lingkungan menunjukkan kerepotan perubahan yang terjadi pada elemen-elemen lingkungan.
Berdasarkan derajat kompleksitas dan ketenangan, emery dan trist (1985) membedakan empat
tipe tekstur lingkungan yaitu :
a. Lingkungan tenang-acak
Berkarakteristik Lingkungan sangat sederhana di mana perubahan jarang terjadi
(perlahan). Tindakan perusahaan memusatkan perhatian pada pengelolaan rutin sehari-
hari
b. Lingkungan tenang-mengelompok
Berkarakteristik lingkungan cukup stabil dimana perubahan jarang terjadi, dan jika terjadi
dalam bentuk kelompok yang saling berkaitan.Tindakan perusahaan membuat
perencanaan dan mengantisipasi tuntutan kelompok.
c. Lingkungan terganggu-bereaksi
Berkarakteristik lingkungan bereaksi terhadap tindakan organisasi dan kegiatan. Tindakan
perusahaan membuat perencanaan dan keputusan strategis dan hati-hati untuk
mengantisipasi reaksi
d. Lingkungan kacau
Berkarakteristik lingkungan sering berubah dalam dinamika tinggi dan terjadi dalam
bentuk kelompok. Tindakan perusahaan melakukan adaptasi dan proaktif terhadap
perubahan
Tanggapan (respons) organisasi terhadap pengaruh perubahan lingkungan bias berbagai
bentuk. Ada yang beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, namun ada pula yang berusaha
mengendalikan lingkungan yang dihadapinya. Ada dua cara yang dapat ditempuh organisasi
dalam mengendalikan perubahan lingkungan yaitu :
10. 10
1. Menciptakan hubungan yang baik antara organisasi dengan elemen-elemen utama
yang mempengaruhinya. Yaitu dengan strategi elemen-elemen utama yang
mempengaruhi antara lain :
a. Integrasi dengan perusahaan lain
b. Mengadakan kontrak jangka panjang atau usaha patungan (joint ventures)
c. Kooptasi (cooptation)
d. Pengangkatan eksekutif
e. Iklan dan humas (advertising dan public relation)
2. Mengendalikan lingkungan agar tidak berbahaya dan dapat menguntungkan
organisasi. Beberapa strategi dalam mengendalikan lingkungan agar tidak berbahaya
dan dapat menguntungkan organisasi, yaitu :
a. Merubah bidang usaha
b. Bergabung dengan asosiasi perusahaan sejenis
c. Aktivitas politik
Suatu perusahaan memilih menjalankan bisnis global adalah Karena pasar domestik yang
sudah semakin jenuh (matang). Memasuki bisnis global tersebut, suatu perusahaan biasanya
melalui proses globalisasi yang umumnya melalui empat tahapan, yaitu :
1. Tahap Domestik
Tahap ini ditandai dengan masih terbatasnya potensi dasar pada Negara asal, di mana
seluruh fasilitas produksi dan pemasaran masih terletak di Negara asal.
2. Tahap Internasional
Meningkatnya ekspor dan menggunakan pendekatan multidomestik adalah kondisi di
mana perusahaan berada tahap internasional
3. Tahap Multinasional
Pada tahap ini perusahaan sudah memilih fasilitas pemasaran dan produksi yang
terletak di banyak Negara dengan lebih dari sepertiga penjualan datang dari luar
negeri asal
4. Tahap Global
11. 11
Perusahaan yang beroperasi pada tahap ini benar-benar melakukan bisnisnya secara
global, seperti melakukan penjualan dan memperoleh sumber daya di Negara mana
saja yang menawarkan peluang terbaik dan biaya rendah
Manajemen Internasional (Internasional Management) adalah pengelola bisnis yang
dilakukan di lebih dari satu Negara.Tugas utamanya tidak jauh berbeda dengan pengelola bisnis
yang sifatnya Masih domestik atau internasional, seperti pengelolaan pengadaan produksi dan
distribusi baik produk maupun jasa.Fungsi-fungsi manajemen pun tetap berlaku pada perusahaan
berskala global, seperti fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan dan pengendalian
yang berbeda hanyalah pada kesulitan serta resiko yang dialami perusahaan.
Lingkungan ekonomi merupakan kondisi ekonomi di Negara organisasi internasional
beroperasi.Bagian dari lingkungan ini meliputi beberapa faktor seperti perkembangan ekonomi,
infrastruktur, pasar sumber daya dan produk, kurs nilai tukar, serta inflasi, tingkat bunga dan
pertumbuhan ekonomi.Lingkungan hokum dan politik merupakan dunia bisnis pasti berkaitan
dengan system politik yang tidak dikenal, juga pengawasan dan regulasi pemerintah yang lebih
banyak, ketika mulai memasuki pasar internasional.Aparat pemerintah dan masyarakat umum
sering kali memandang perusahaan-perusahaan asing sebagai pihak luar atau bahkan pengganggu
dan mencurigai pengaruh mereka terhadap kemandirian ekonomi dan kedaulatan
politik.Beberapa perhatian hokum-politik utama yang memengaruhi bisnis internasional adalah
risiko, instabilitas politik, hokum dan aturan.
Lingkungan social budaya meliputi pengetahuan, keyakinan, nilai-nilai serta model umum
perilaku dan cara berpikir yang dianut bersama di antara anggota suatu masyarakat. Faktor
budaya jauh lebih rumit daripada faktor politik dan ekonomi di Negara-negara asing.Budaya tidak
berwujud tersebar luas dan sulit untuk dipelajari.Merupakan hal yang benar-benar wajib bagi
bisnis dan manajer internasional untuk memahami budaya lokal dan berhubungan secara efektif
dengan budaya lokal tersebut.Karakteristik budaya lainnya yang memengaruhi organisasi
internasional adalah bahasa, agama, tingkah laku, organisasi sosial dan pendidikan. Beberapa
Negara seperti India memiliki karakteristik keragaman bahasa, yang berarti terdapat beberapa
bahasa di sana. Ada juga beberapa Negara yang sangat tergantung pada bahasa lisan daripada
12. 12
tulisan.Agama meliputi benda-benda yang disucikan, tingkah laku filososfi atas hidup, hal-hal tabu
dan ritual.
Mencari sumber-sumber pasokan yang lebih murah di luar negeri yang disebut
outsourching. Cara lain adalah mengembangkan pasar untuk produk jadi di luar Negara asal
mereka, yang mungkinberupa kegiatan ekspor, lisensi, dan investasi langsung. Semua ini disebut
sebagai strategi masuk pasar (market entry strategy) karena merupakan cara alternatif untuk
menjual produk dan jasa di pasar-pasar luar negeri. Kebanyakan perusahaan memulainya dengan
ekspor dan berusaha terus hingga melakukan investasi langsung.
III. PERENCANAAN DAN PENGAMBIL KEPUTUSAN
Perencanaan dapat diartikan sebagai suatu proses untuk menentukan tujuan serta sasaran
yang ingin dicapai dengan mengambil langkah-langkah startegis guna mencapai tujuan tersebut.
Perencanaan adalah proses penentuan tujuan dan prosedur yang berari menentukan apa,
bagaimana, kapan, di mana dan siapa.merupakan suatu fungsi yang mencakup proses
menentukan tujuan, kebijakan, produk, jasa, alat alat, pengeluaran, jadwal lokasi, personalia,
hubungan organisasi, dan berbagai hal lain yang berkaitan. Perencanaan bias berdasarkan fakta
dan dugaan. Dengan meningkatkan jumlah fakta yang tersedia, penggunaan dugaan dapat
diminimalisasikan, sehingga kesalahan perencanaan dapat dikurangi.
Setiap saat selama proses implementasi dan pengawasan, rencana-rencana mungkin
memerlukan modifikasi akan tetap berguna. “perencanaan kembali” kadang-kadang dapat
menjadi faktor kunci pencapaian sukses akhir. Oleh karena itu perencanaan harus
mempertimbangkan kebutuhan fleksibilitas, agar mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan
kondisi baru secepat mungkin. Salah satu aspek penting perencanaan adalah pembuatan
keputusan (decision making), proses pengembangan dan penyeleksian sekumpulan kegiatan
untuk memecahkan suatu masalah tertentu. Keputusan-keputusan harus dibuat pada berbagai
tahap dalam proses perencanaan. Dengan kata lain, perencanaan adalah usaha formal
organisasi/perusahaan (bersama individu yang terlibat di dalamnya) untuk berpikir ke depan,
meramalkan (prediksi), mengontrolnya dan mengambil keputusan secara terpadu.
13. 13
Drucker (1982) berpendapat bahwa suatu perncanaan haruslah direncanakan sama
dengan aspek-aspek manajemen yang lain. Ia merekomendasikan lima buah langkah yang
dibutuhkan untuk menyusun perencanaan, yaitu :
1. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan
2. Merumuskan keadaan saat ini
3. Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan
4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapai tujuan
5. Mempertahankan pengendalian
Oleh karena fungsinya yang sangat strategis dan menentukan, maka saat ini banyak perusahaan
membuat suatu perencanaan yang sifatnya jangka panjang dan menjabarkan perencanaan
tersebut hingga ke dalam sub-sub unit bagian yang mendukung suatu produksi baik secara
langsung maupun tidak langsung.Perubahan yang begitu cepat telah membawa dunia memasuki
persaingan yang sangat ketat dalam memperebutkan pasar, sumber daya, pengaruh, teknologi,
informasi dan peluang.Oleh karena itu perencanaan mempunyai fungsi yang strategis yaitu
mengurangi risiko dan mampu mengambil keuntungan di saat kritis sekalipun.
Pada dasarnya perencanaan adalah proses pengambilan keputusan dari sejumlah pilihan,
untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki. Perencanaan pada umumnya harus memiliki,
mengetahui dan memperhitungkan beberapa unsur pokok, yaitu :
1. Tujuan akhir yang dikehendaki
2. Sasaran-sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya ( yang mencerminkan pemilihan dari
berbagai alternatif)
3. Jangka waktu mencapai sasaran-sasaran tersebut
4. Masalah-masalah yang dihadapi
5. Modal atau sumber daya yang akan digunakan serta pengalokasiannya
6. Kebijaksanaan-kebijaksanaan untuk melakukannya
7. Orang, organisasi, atau badan pelaksanannya
8. Mekanisme pemantauan, evaluasi dan pengawasan pelaksanannya.
14. 14
Untuk dapat melakukan perencanaan yang dengan baik diperlukan informasi yang memadai,
seperti statistic.Oleh karena itu menjadi tugas manajemen untuk mengupayakan tersedianya
informasi yang dibutuhkan dan mengembangkan metodologi pengolahan informasi untuk
memenuhi kebutuhan perencanaan.
Ada berbagai sifat perencanaan yang tergantung dan cara melihat atau pendekatannya.
Dari segi ruang lingkup tujuan dan sasarannya, perencanaan dapat bersifat nasional, sektoral, dan
spasial.Terkait dengan itu, perencanaan dapat berupa perencanaan agregatif atau komprehensif
dan parsial.Dalam jangkauan dan hierarkinya, ada perencanaan tingkat pusat dan tingkat
daerah.Dari jangka waktunya, perencanaan dapat bersifat jangka panjang, menengah, atau jangka
pendek.Dilihat dari arus informasi, perencanaan dapat bersifat dari atas ke bawah (top down),
dari bawah keatas (bottom up), atau kedua-duanya.Dari segi ketetapan atau keluwesan proyeksi
ke depannya, perencanaan dapat bersifat indikatif atau preskriptif. Sedangkan produk perencanaa
dapat berbentuk rencana (plan),kebijaksanaan, peraturan, alokasi anggaran, program atau
proyeek.
Perencanaan organisasi haruslah bersifat aktif, dinamis, berkesinambungan dan kreatif
agar manajemen tdak hanya akan bereaksi terhadap lingkungannya, tetap lebih menjadi peserta
yang aktif dalam dunia usaha. Ada dua alasan dasar perlunya perencanaan. Perencanaan
dilakukan untuk mencapai “protective benefits” yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan
terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan dan “positive benefits” dalam bentuk
meningkatnya sukses pencapaian tujuan organisasi. Perencanaan mempunyai banyak manfaat
sebagai contoh, perencanaan dapat :
1. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
lingkungan
2. Membantu dalam kristaliasasi persesuaian pada masalah-masalah utama
3. Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas
4. Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat
5. Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi
6. Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi
15. 15
7. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami
8. Meminumkan pekerjaan yang tidak pasti
9. Menghemat waktu, usaha dan dana
Di samping itu perencanaan juga dapat dimanfaatkan untuk lebih memantapkan jalannya
roda organisasi sehingga dapat mencapai tujuan, seperti yang dikemukakan oleh Amirullah dan
Budiyono (2004) bahwa perencanaan memiliki peran seperti :
a. Mengkoordinasikan usaha-usaha
Di dalam suatu organisasi, pekerjaan-pekerjaan dilakukan oleh individu dan
kelompok.Masing-masing dari mereka memiliki tujuan dan kepentingan yang berbeda-
beda.Agar tujuan dan kepentingan itu tidak keluar dari tujuan organisasi, maka perlu
dilakukan koordinasi dan perencanaan merupakan salah satu teknik untuk mencapai
tujuan yang telah dikoordinir.
b. Mengatasi perubahan
Dengan adanya perencanaan yang matang maka perubahan-perubahan potensial yang
akan terjadi akan dapat diantisipasi secepat mungkin.
c. Mengembangkan manajer
Salah satu implikasi perencanaan adalah bahwa manajer harus bertindak proaktif dan
bukan sebaliknya. Tindakan perencanaan akan mempertajam kemampuan manajer
dalam berpikir ketika mereka mempertimbangkan gagasan-gagasan abstrak dan
kemungkinan-kemungkinan pada masa mendatang.
d. Mengembangkan standar kerja
Keberhasilan yang dicapai pada masa lalu akan menjadi standar kinerja kerja untuk
masa yang akan datang. Standar ini biasanya disusun dalam suatu rumusan tujuan
organisasi.
e. Mengurangi ketidakpastian
Mendorong para manajer melihat ke depan, mengantisipasi perubahan,
mempertimbangkan dampak perubahan dan menyusun tanggapan-tanggapan yang
tepat.
16. 16
Perencanaan merupakan tugas pokok dalam administrasi atau manajemen.Perencanaan
diperlukan karena biasanya kebutuhan organisasi lebih besar daripada sumber daya yang
tersedia.Melalui perencanaan yang baik dirumuskan kegiatan organisasi secara efisien dan efektif
dapat memberi hasil yang optimal dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia dan
mengembangkan potensi yang ada. Untuk mencapai hal tersebut maka perencanaan setidaknya
melaui proses sebagai berikut :
1. Mengembangkan visi yang jelas
2. Merumuskan misi ke dalam suatu pernyataan
3. Prakirakan perkembangan organisasi
4. Analisis persaingan
5. Penetapan sasaran dan tujuan
6. Pengembangan rencana kegiatan
7. Pengerahan sumber daya
8. Mobilisasi daya organisasi
9. Penyiapan sumber daya manusia
10. Sumber daya teknologi
Fungsi perencanaan adalah tempat bergantung fungsi-fungsi manajemen lainnya. Jika fungsi ini
direncakan dengan baik dan benar maka fungsi-fungsi lain akan dengan mudah dilaksanakan.
Namun jika sebaliknya, maka kemungkinan besar tujuan organisasi tidak tercapai.Jadi
perencanaan yang baik merupakan sebuah strategi menuju keberhasilan. Proses perencanaan
yang strategik mampu memberikan gagasan secara menyeluruh sehingga seorang manajer
mampu membuat berbagai jenis program perencanaan untuk menentukan arah pengelolaan
organisasi ke masa depan.
Perencanaan dapat digolongkan berdasarkan ruang lingkup, durasi, tujuan yang
ditetapkan organisasi.Berbagai jenis perencanaan tersebut harus dijadikan bahan pertimbangan
dalam merumuskan perencanaan yang dibutuhkan organisasi dalam merealisasikan tujuan.
1. Perencanaan menurut fungsinya, yang terdiri dari perencanaan straregik dan perencanaan
taktis operasional.
17. 17
a. Perencanaan strategic acap kali menentukan keberhasilan suatu organisasi. Perencanaa ini
merupakan serangkaian formulasi strategi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan. Semua jenis organisasi (profit maupun non profit) sangat membutuhkan
perencanaan startegis. Di era globalisasi ini perusahaan juga perlu mempertimbangkan
strategi license agreementyang berisikan garansi sebuah perusahaan yang diberikan
kepada perusahaan lain terhadap pemakain merek dagang ( brand name) atau teknologi
tertentu. License agreement ini juga bias dimanfaatkan ketika perusahaan ingin
melakukan kerja sama dengan sebuah atau beberapa perusahaan lain yang saling
menguntungkan (joint venture)
b. Perencanaan taktis operational, berfokus pada kegiatan operasional setiap unit aktivitas
perusahaan sehari-hari. Jenis perencanaan sekali pakai (single use plan), perencanaan
untuk beragam kegunaan (standing plan) dan perencanaan berkeseimbangan atau
berskenario (contingency plan).
2. Perencanaan menurut lingkup kewilayahan. Perencanaan jenis ini biasanya sering terlihat
dalam perencanaan suatu pemerintahan Negara namun tidak menutup kemungkinan
perencanaan ini juga digunakan perusahaan yang telah merambah ke seluruh wilayah sebuah
Negara. Perencanaan ini dibagi menjadi tiga lingkup, yaitu :
a. Perencanaan nasional, yang mencakup seluruh wilayah sebuah Negara
b. Perencanaan regional, yang mencakup beberapa daerah berdasarkan pembagian wilayah
sebuah Negara
c. Perencanaan daerah atau lokal, yang mecakup satu daerah tertentu saya, misalnya sebuah
propinsi
3. Perencanaan menurut jangka waktunya, membagi perencanaan berdasarkan jangka waktu
pencapaian tujuan, yaitu jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
Saat ini terdapat berbagai macam pendekatan yang bias dimanfaatkan dalam proses
penyusunan perencanaan. Semua pendekatan tersebut bias efektif jika digunakan sesuai dengan
tujuan dan kemampuan SDM yang menggunakannya. Pendekatan tersebut di antaranya adalah :
1. Pendekatan management by objective (MBO)
18. 18
Konsep manajemen ini berdasarkan sasaran atau managemen by objective (MBO)
didefinisikan sebagai suatu system manajerial dan komprehensif yang memadukan banyak
aktivitas manajerial yang penting secara sistematis, dengan sadar diarahkan untuk mencapai
sasaran organisasi dan individual secara efektif dan efisien (koontz,1984). Empat kegiatan
utama yang harus dilaksanakan oleh organisasi jika MBO ingin berhasil.
- Menetapkan tujuan (set goal)
- Mengembangkan rencana pelaksanaan (develop action plan)
- Meninjau kemajuan yang dicapai ( revie progress)
- Penghargaan atas kinerja keseluruhan (appraise overall performance )
2. Pendekatan perencanaan inside-out/ outside-in
Pendekatan inside-out ini menitikberatkan pada berbagai hal yang telah dilakukan tetap di
dorong terus menerus hingga mencapai kemampuan atau kinerja terbaik yang bias
dilaksanakan. Tujuan perencanaan ini adalah untuk lebih mengefektifkan organisasi dan
membantu memanfaatkan berbagai sumber daya yang di miliki dengan lebih baik lagi.
Outside-inini usaha organisasi adalah menganalisis lingkungan eksternal dan membuat
perencanaan untuk mengeksploitas berbagai kesempatan dan meminimalisasi permasalahan
yang terjadi. Pendekatan Inside-out terasa manfaatnya ketika organisasi dan karyawannya
siap melakukannya dan ingin selalu lebih baik untuk melakukannya. Pendekatan outside-in
tepat digunakan apabila organisasi ingin menemukan kesempatan atau melakukan sesuatu
yang tidak dilakukan oleh orang lain atau organisasi lain.
3. Pendekatan perencanaan top-down dan bottom-up
Pendekatan top-down berarti pimpinan atau manajer puncak menetukan secara menyeluruh
dan kemudian mengizinkan manajer tingkat bawah membuat perencanaan dengan
menggunakan batas yang telah dibuat pimpinan atas. Perencanaan bottom-up adalah
perencanaan dari bawah ke atas arti awal perencanaan dikembangkan pada tingkat bawah
tanpa aturan.
4. Pendekatan perencanaan contingency
Pendekatan ini mencakup perencanaan yang menyebabkan tindakan yang dapat
diimplementasikan dan saat perencanaan yang telah disusun tidak sesuai lagi karena adanya
perubahan keadaan.
19. 19
5. Pendekatan social demand
Pendekatan ini biasanya dilakukan dalam organisasi pencari laba (profit
organization).Pendekatan social demand berusaha memprediksi kesesuaian antara produk
dengan keinginan dan kebutuhan konsumen.
6. Pendekatan man power
Pendekatan ini didasarkan pada kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan laju ekonomi
organisasi yang difokuskan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia yang akan
berdampak pada peningkatan kesejahteraan organisasi.
7. Pendekatan perencanaan ini berdasarkan pada teori produktivitas dengan konsep
keseimbangan antara masukan (input) dan keluaran (output) dimana perhitungannya bisa
langsung dengan satuan nilai uang.
Pembuatan keputusan adalah fungsi mendasar dari manajemen.Seperti halnya dengan
kepemimpinan dan komunikasi.Pembuatan keputusan adalah salah satu kemampuan utama yang
harus dikuasai setiap manajer.Hal ini disebabkan pembuatan keputusan sangat diperlukan pada
semua tahap kegiatan administrasi dan manajemen. Misalnya saja di saat proses perencanaan
berlangsung, berbagai proses pembuatan keputusan dilakukan untuk memilih alternatif dan
prioritasnya. Pembuatan keputusan tersebut mencakup kegiatan mengidentifikasikan dan
menganalisis masalah, mengidentifikasi kriteria keputusan, mengembangkan alternatif,
membandingkan dan mengevaluasi semua alternatif pemecahan, menilai resikonya, memilih
alternatif terbaik dan mengimplemetasikan keputusan.
Untuk memperlancar proses pengambilan keputusan tersebut kita harus mengetahui kunci
pokok keberhasilan implementasi keputusan. Kunci kesuksesan tersebut adalah komitmen,
penyampaian hasil keputusan berupa pengumuman, jumlah dan kualitas personalia yang akan
melaksanakan keputusan, fasilitas yang mendukung pelaksanaan keputusan, waktu pelaksanaan
dan pertanggung jawaban pelaksanaan keputusan. Saat ini telah banyak berkembang berbagai
teknik pembuatan keputusan. Teknik curah pendapat temu muka, teknik kelompok nominal,
teknik Delphi, teknik curah pendapat elektronik adalah empat teknik yang biasa di manfaatkan
pada pengambilan keputusan dalam kelompok. Setiap teknik memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing.
20. 20
IV. PENGORGANISASIAN
Pengorganisasian merupakan fungsi perencanaan manajerial. Yang dilaksanakan baik dalam
lingkungan internal maupun eksternal organisasi. Pengorganisasian sebagai salah satu fungsi
manajemen dapat diartikan sebagai suatu system kerja sama sekelompok orang yang dilakukan
dengan pembidangan dan pembagian seluruh pekerjaan atau tugas, dengan membentuk
sejumlah satuan kerja yang menghimpun pekerjaan sejenis dalam satu unit kerja. Untuk
mengimplementasikan dan mengembangkan kerja sama antarkaryawan, organisasi
membutuhkan aktualisasi dasar-dasar pengorganisasian yaitu : asas kejelasan tujuan, pembagian
kerja, kesatuan perintah, asas fleksibilitas organisasi dan asas fungsional.
Terbentuknya sebuah organisasi disebabkan oleh berbagai hal yang berbeda-beda.Macam
organisasi dapat terbentuk berdasarkan proses pembentukannya, keterkaitan hubungan dengan
pemerintah, berdasarkan ukuran organisasi, tujuan, bagan organisasi. Struktur organisasi adalah
suatu system jaringan kerja terhadap tugas-tugas, system pelaporan dan komunikasi yang
menghubungkan secara bersama pekerjaan individual dan kelompok. Unsur-unsur struktur
organisasi terdiri dari spesialisasi kerja, standarisasi kegiatan, koordinasi kegiatan, sentralisas i dan
desentralisasi serta ukuran satuan kerja. Struktru organisasi ada dua macam, struktru organisasi
formal dan struktur organisasi informal yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
Struktur organisasipun mempunyai tipe-tipe seperti organisasi lini, organisasi lini dan staf,
organisasi fungsional, organisasi lini staf dan fungsional, organisasi proyek dan matriks
Koordinasi merupakan suatu proses yang menghubungkan atau mengintegrasikan berbagai
bagian dalam suatu organisasi agar tujuannya bisa tercapai dengan efektif. Tingkat
ketergantungan antar bagian tersebut dan kebutuhan komunikasi dalam melaksanakan
pekerjaan akan menentukan sejauh mana membutuhkan koordinasi. Rentang kendali atau
rentang manajemen merupakan posisi jumlah bawahan yang berada dalam pengawasan seorang
manajer.Konsep ini merujuk pada seberapa banyak bawahan yang mungkin masih bisa di bawah
kendali atasan secara efektif dan efisien.
Pengawasan adalah salah satu fungsi dalam manajemen yang dilakukan dengan cara
menetapkan standar kinerja tertentu dengan tujuan merencanakan, mendesain system umpan
balik informasi untuk membandingkan kinerja yang sesungguhnya dengan standar yang telah
ditentukan, untuk menentukan apakah terjadi penyimpangan dan mengukur apakah
21. 21
penyimpangan itu berarti (signifikan), dan melakukan perbaikan yang diperlukan untuk
memastikan bahwa semua sumber daya perusahaan digunakan dengan cara yang paling efektif
dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Pada dasarnya ada tiga dasar
pengawasan, yaitu pengawasan pendahuluan ( feedforward control atau steering control ),
pengawasan concurrent (yes/no), pengawasan umpan balik dan pengawasan multiple atau
multiple control system.
Proses pengawasan biasanya terdiri atas empat tahap atau aktivitas. Keempat aktivitas
tersebut secara umum bertujuan untuk membawa perusahaan mendekati tujuannya dengan cara
yang paling efektif dan efisien. Aktivitas-aktivitas tersebut adalah menetapkan standard an
metode pengukuran, melakukan pengukuran kinerja, membandingkan apakah kinerja yang
dicapai sesuai dengan standar dan proses terakhir adalah melakukan perbaikan-perbaikan yang
diperlukan. Secara garis besar terdapat dua metode pengawasan, yaitu metode Non-kuantitatif
dan metode kuantitatif. Metode pengawasan non kuantitatif merupakan metode yang digunakan
para manajer dalam melaksanakan fungsi pengawasan, biasanya pengawasan ini bersifat
“menyeluruh” terhadap semua aspek penting dalam organisasi dan sebagian besar berkaitan
dengan kegiatan mengawasi aktivitas dan kinerja karyawan. Metode pengawasan kuantitatif
biasanya memerlukan data-data khusus dan menggunakan pendekatan kuantitatif untuk
mengolah data tersebut sehingga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam pengawasan. Ada
beberapa metode kuantitatif, antara lain: anggaran, audit keuangan, analisis break even, analisis
rasio dan lain-lain.