Makalah ini membahas konsep dasar manajemen bisnis. Terdiri dari pendahuluan, pembahasan, dan penutup. Pembahasan mencakup pengertian ilmu manajemen, sejarahnya, perkembangan (pemikiran terdahulu dan modern), pengertian manajemen bisnis, komponen-komponennya, serta kegiatan dalam manajemen bisnis. Secara ringkas makalah ini membahas tentang konsep dasar manajemen bisnis.
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
KONSEP MANAJEMEN BISNIS
1. MAKALAH
MANAJEMEN DAN BISNIS
KONSEP DASAR MANJEMEN BISNIS
DOSEN PEMBIMBING
M. FAUZAN, M.E.I
18S04
DISUSUN OLEH
ADIGUNA SAMOSIR(1802146)
AGUNG PAMBUDI(1802147)
AHMAD AKBAR MAULANA(1802148)
SITI HAWA(1802188)
STIKOM TUNAS BANGSA PEMATANGSIANTAR
JURUSAN SISTEM INFORMASI
2018/2019
1
2. Kata Pengantar
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala karunia dan nikmat-Nya makalah yang
berjudul “Konsep dasar Manajemen Bisnis” ini dapat diselesaikan dengan maksimal, tanpa
ada kendala yang berarti. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Bisnis yang diampu oleh Bapak Muhammad Fauzan M.E.I.
Pemilihan tema makalah didasari atas tugas kelompok yang sudah ditentukan oleh dosen
mata kuliah Manajemen Bisnis. Juga sebagai pengenalan kepada mahasiswa tentang
Manajemen Bisnis. Semoga dengan adanya makalah tugas kelompok ini menambah
pengetahuan dan pemahaman tim penulis dan pembaca umumnya.
Makalah ini dapat diselesaikan tepat pada wkatunya tidak lepas dari bantuan dan dukungan
dari pihak yang tidak bisa kami sebutkan sau persatu. Untuk itu kami ucapkan terima kasih.
Kami sadari, bahwa tidak ada pekerjaan manusia yang sempurna, karena dari itu segala
kekurangan yang ada di dalam makalah baik dari segi penyusunan makalah, EYD, kosa kata,
tata bahasa, etika maupun isi. Kami tim penulis sangat menghrapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sekalian untuk kami jadikan sebagai bahan evaluasi.
Demikian, semoga makalah ini dapat diterima sebagai bahan pembelajaran dan penambah
intelektual bangsa.
Hormat Kami
Tim Penulis
2
3. Daftar Isi
Kata Pengantar ...................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................... ii
Pendahuluan ............................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan Makalah ............................................................................. 2
Pembahasan ............................................................................................................. 3
2.1 Pengertian Ilmu Manajemen ......................................................................... 3
2.2 Sejarah Ilmu Manajemen ............................................................................ 4
2.3 Perkembangan Ilmu Manajemen (Pemikiran Terdahulu dan Modern) .......... 6
2.4 Pengertian Manajemen Bisnis ...................................................................... 7
2.5 Komponen Manajemen Bisinis ...................................................................... 7
2.6 Kegiatan Dalam Manajemen Bisnis .............................................................. 9
Penutup ...................................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................10
3.2 Penutup ................................................................................................... 11
Daftar Pustaka .................................................................................................. 12
3
4. BAB
Pendahuluan
Latar Belakang 1.1
Pertanyaan yang selalu timbul di benak Anda saat pertma kali mempelejari manejmen
adalah mengapa saya mempelajari manajemen? Untuk apa? Jawabannya adalah suatu saat
Anda akan berada dalam ruang lingkup suatu organisasi dan Anda memiliki kepentingan
untuk terlibat ataupun memperbaiki cara-cara pengelolaan organisasi di tempat anda bekerja
atau bermitra.
Setiap orang dalam kehidupannya akan selalu berinteraksi dengan organisasi.
Misalnya saja Anda berbelanja di sebuah supermarket, namun Anda tidak puas dengan
pelayanan para pegawai di supermarket karena terlalu lambat dan menghabiskan waktu
Anda. Tentu sebagai konsumen anda merasa kesal bukan? Kedaan seperti itu menimbulkan
masalah terhadap kualitas pelayanan seupemarket tersebut, dengan demikian dapat dikatakan
bahwa supermarketyang Anda kunjugi memiliki manjemen yang buruk. Sebuah organisai
atau perusahaan apabila dikelola dengan manajemen yang baik akan menghasilkan
pertumbuhan yang meningkat. Sebaliknya organisasi atau perusahaan dikelola dengan
manajemen yang buruk akan mengalami kemerosotan sehingga kelangusngan organisasi atau
bisnisnya akan terancam.
Anda dapat melihat perusahaan yang manajemennya tidak efektif tidak akan bertahan
utnuk unjuk gigi di pasar industri yang perkembangannya sangat pesat seperti sekarang ini.
Khususnya mahasiswa seperti Anda, setelah lulus dari perguruan tinggi akan memulai karir
Anda, entah Anda yang mengelola (sebagai entrepreneur) ataupun yang dikelola (sebagai
employee) sedikit banyak harus harus mengetahui proses-proses manajemen yang digunakan
dalam organisasi
Dengan demikian, sangat pentinglah kita sebagai mahasiswa untuk mempelajari ilmu
manajemen yang baik guna mengdapi dunia kerja atau memperbaiki kualitas kerja kita.
4
5. 1.2 Rumusan Masalah
a. Apa itu ilmu manajemen?
b. Bagaimana sejarah ilmu manajemen?
c. Seperti apa perkembangan ilmu manajemen (pemikiran terdahulu dan modern?)
d. Apa itu manajemen bisnis?
e. Sebutkan komponen manajemen bisnis?
f. Apa saja kegiatan dalam manajemen bisnis?
1.3 Tujuan Penulisan makalah
a. Untuk mehami pengertian ilmu manajemen
b. Untuk mengetahui sejarah ilmu manajemen
c. Untuk mengetahui perkembangan ilmu manajemen
d. Untuk memahami pengertian manajemen bisnis
e. Dapat menyebutkan komponen yang ada di manajemen bisnis
f. Bertisipasi dalam manaejemen bisnis
5
6. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian ilmu manajemen
Istilah manajemen mengacu pada kata “to manage” yang berarti mengatur, mengurus
atau mengelola. Seperti yang terjadi pada banyak bidang studi lainnya yang menyangkut
human ,maka manajemen tergolong yang sulit didefenisikan. Beberapa referensi yang penulis
proleh untuk memaparkan defenisi manajemen dari para pakar adalahsebagai berikut :
1. Marry Parker Follett
Mangement is atheart of getting done through people. Manajemen merupakan seni
dalammencapai tujuan melalui orang lain. Defenisi ini mengandung arti bahwa para
manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk
melaksanakan berbagai tugas.
2. James A.F Stoner
Management is the process of planning, organizing, leading and controlling theeffort
of organization member and using all other organizational resources toachieve stated
organizational goals. Manajemen ialah proses perencanaanorganisasi, kepemimpinan
dan pengawasan terhadap usaha-usaha anggotaorganisasi dan penggunaan semua
sumber-sumber organisasi lainnyauntuk mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.
3. Luther Gulick
Manajemen menjadi suatu bidang pengetahuan (ilmu) yang secarsistematik berusaha
memahami mengapa dan bagaimana orang bekerj
sama.
6
7. 4. Robert L.Kats
Manajemen merupakan suatu profesi yang menuntut persyaratantertentu. Seorang
manajer harus memiliki tiga keahlian atau kemampuanhakiki, yaitu kompetensi secara
konseptual, sosial (hubungan manusiawi)dan teknikal.
Sekian banyaknya definisi manajemen, namun ada satu yang kiranya
apat dijadikan pegangan dalam memahami ilmu manajemen, yaitu:
Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian
kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
dan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk
menentukan dan mencapai tujuan secara efesien dan efektif
2.2 Sejarah Ilmu manajemen
Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen. Beberapa orang
melihatnya (dengan definisi) sebagai konseptualisasi modern yang terlambat (dalam hal
modernitas yang terlambat). dalam istilah tersebut manajemen tidak memiliki sejarah pra-
modern, hanya merupakan pertanda. Beberapa orang lainnya, mendeteksi aktivitas mirip-
manajemen di masa pra-modern akhir. beberapa penulis melacak perkembangan pemikiran
manajemen pada pedagang-pedangan Sumeria dan pembangun piramid Mesir. Para pemilik
budak selama berabad-abad menghadapi permasalahan eksploitasi/memotivasi budak yang
bergantung namun terkadang suka melawan (memaksa otoritas), namun banyak perusahaan
pra-industri, dengan skala mereka yang kecil, tidak merasa terdorong ungtuk menghadapi
permasalahan manajemen secara sistematis. namun, inovasi seperti penyebaran sistem angka
Hindu-Arab (abad ke-5 hingga ke15) dan kodifikasi kesekretariatan entri-ganda (1494)
menyediakan perangkat untuk penilaian, perencanaan dan kendali manajemen Beberapa
penulis melacak pengembangan manajemen sejauh perdagangan di Sumeria dan
pembangunan piramid di Mesir.
Abad 19
7
8. Bidang pelajaran manajemen berkembang dari ekonomi dalam abad 19. Pelaku
Ekonomi klasikAdam Smith dan John Stuart Mill memberikan teori teori pengaturan sumber
daya| pengaturan sumber daya, produksi dan penetapan harga. Pada saat yang hampir
bersamaan, penemu seperti Eli Whitney, James Watt, dan Matthew Boulton mengembangkan
teknik produksi seperti Penetapan standar, prosedur kontrol kualitas, akuntansi biaya,
penukaran bahan, dan perencanaan kerja.
Pada pertengahan abad 19, Robert Owen, Henry Poor, dan M. Laughlin dan lain-lain
memperkenalkan elemen manusia dengan teori pelatihan, motivasi, struktur organisasi dan
kontrol pengembangan pekerja.
Pada akhir abad 19, Pelaku ekonomi marginalAlfred Marshall dan Leon Walras dan lainnya
memperkenalkan lapisan baru yang kompleks ke teori manajemen. Pada 1900an manajer
mencoba mengganti teori mereka secara keseleruhan berdasarkan sains.
Abad 20
Teori pertama tentang manajemen yang lengkap muncul sekitar tahun 1920. Orang seperti
Henry Fayol dan Alexander Church menjelaskan beberapa cabang dalam manajemen dan
hubungan satu sama lain.
Peter Drucker menulis salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan: “Konsep
Korporasi” (Concept of the Corporation), diterbitkan tahun 1946. Buku ini muncul atas ide
Alfred Sloan (chairman dari General Motors) yang menugaskan penelitian tentang organisasi.
H. Dodge, Ronald Fisher, dan Thorton C Fry memperkenalkan teknik statistika ke dalam
manajemen. Pada tahun 1940an, Patrick Blackett mengkombinasikan teori statistika dengan
teori mikroekonomi dan lahirlah ilmu riset operasi. Riset operasi, sering dikenal dengan
“Sains Manajemen”, mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam
manajemen, khususnya di bidang logistik dan operasi.
8
9. 2.3 Perkembangan Ilmu Manajemen (Pemikiran Terdahulu dan Modern)
Ilmu manajemen yang ada pada saat ini banyak mendapat kontribusi dari para pemikir
terdahulu sehingga pengaturan menjadi lebih effisien dan meningkatkan profit bagi
perusahaannya. Dibawah ini menjelaskan perkembangan ilmu manajmen menurut Daniel
Wren membagi evolusi pemikiran manajemen :
a. Pemikiran awal
Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen. Peristiwa
pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi
klasik, The Welath of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis
yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (divisiom of labor), yaitu perincian
pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang. Dengan menggunakan industri
pabrik peniti sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa dengan sepuluh orang masing-masing
melakukan pekerjaan khusus. Perusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih 48.000
peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika stiap orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap
bagian pekerjaan, sudah sangat hebatbila mereka mampu menghasilan dua puluh peniti
sehari. Smith menyimpulkan bahwapembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas
dengan meningkatnya ketrampilan dankecekatan tiap-tiap pekerja, menghemat waktu yang
terbuang dalam pergantian tugas, dan menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat
menghemat tenaga kerja.
Peristiwa penting keuda yang mempengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah
Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin,
menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-
runah menuju tempat khusus yang disbut “pabrik”. Perpindahan ini mengakibatkan manajer-
manajer ketika itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan
permintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada
bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajemen mulai
dikembangkan oleh para ahli.
b. Era manajemen ilmiah
Era ini ditandai dengan berkembangnya perkembangan ilmu manajemn dari kalangan
insinyur seperti Henry Towne, Frederick Winslow Taylor, Frederick A. Halsey, dan
Harrington Emerson.Manajemen ilmiah dipopulerkan oleh Fredercik Winslow Taylordalam
9
10. bukunya, Principles of Scientific Management, pada tahun 1911. Taylor mendeskripsikan
manajemen ilmiah sebagai “penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbai dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan.” Beberapa penulis seperti Stephen Robbins menganggap
tahun terbitmya buku ini sebagai tahun lahirmya teori manajemen modern.
Pekembangan manajemen ilmiah juga didorong oleh munculnya pemikiran baru dari
Henry Gantt dan keluarga Gillberh. Henry Gantt, yang bekerja sama dengan Taylor di
Midvale Stell Company, menggagas ide bahwa seorang mandor mampu memberi pendidikan
kepada karyawannya untuk bersifat rajin (industrious) dan kooperatif. Ia juga mendesaian
sebuah grafik untuk membantu manajemen yang disebut Gantt Chart yang digunakan untuk
merancang dan mengontrol pekerjaan. Sementara itu, pasangan suami-istri Frank dan Lilian
Gilbreth berhasil menciptakan micromotion, sebuah alat yang dapat mencatatsetiap gerakan
yang dilakukan pekerja selama waktu yang dihabiskan untuk setiap gerakan tersebut. Alat ini
digunakan unruk menciptakan sistem produk yang lebih efisien.
Era ini juga ditandai dengan hadirnya teori administratif, yaitu teori mengenai apa
yang seharusnya dilakukan oleh para manajer dan bagaimana cara membentuk praktik
manajemen yang baik. Pada awal abad ke-20, seorang industriawan Perancis bernama Henri
Fayol mengajukan gagasan lima fungsi utama manajemen: merancang, mengorganisasi,
memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan. Gagasan Fayol itu kemudian mulai
digunakan sebagai kerangka kerja buku ajar ilmu manajemen pada pertengahan tahun 1950,
dan terus berlangsung hingga sekarang. Selain itu, Henry Fayol juga mengagas 14 prinsip
manajemen yang merupakan dasar-dasar dan nilai yang menjadi inti dari keberhasilan sebuah
manajemen.
Sumbangan penting lainnya datang dari ahli sosilogiJermanMax Weber. Weber
menggambarkan suatu tipe ideal organisasi yang disebut sebagai birokrasi—bentuk
organisasi yang dicirikan oleh pembagian kerja, hierarki yang didefinisikan dengan jelas,
peraturan dan ketetapan yang rinci, dan sejumlah hubungan yang impersonal. Namun, Weber
menyadari bahwa bentuk "birokrasi yang ideal" itu tidak ada dalam realita. Dia
menggambarkan tipe organisasi tersebut dengan maksud menjadikannya sebagai landasan
untuk berteori tentang bagaimana pekerjaan dapat dilakukan dalam kelompok besar. Teorinya
tersebut menjadi contoh desain struktural bagi banyak organisasi besar sekarang ini.
10
11. Perkembangan selanjutnya terjadi pada tahun 1940-an ketika Patrick Blackett
melahirkan ilmu riset operasi, yang merupakan kombinasi dari teori statistika dengan teori
mikroekonomi. Riset operasi, sering dikenal dengan "manajemen sains", mencoba
pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen, khususnya di bidang
logistik dan operasi. Pada tahun 1946, Peter F. Drucker—sering disebut sebagai Bapak Ilmu
Manajemen—menerbitkan salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan: "Konsep
Korporasi" (Concept of the Corporation). Buku ini muncul atas ide Alfred Sloan (chairman
dari General Motors) yang menugaskan penelitian tentang organisasi.
c. Era manusia sosial
Era manusia sosial ditandai dengan lahirnya mahzab perilaku (behavioral school)
dalam pemikiran manajemen di akhir era manajemen sains. Mahzab perilaku tidak
mendapatkan pengakuan luas sampai tahun 1930-an. Katalis utama dari kelahiran mahzab
perilaku adalah serangkaian studi penelitian yang dikenal sebagai eksperimen Hawthorne.
Eksperimen Hawthorne dilakukan pada tahun 1920-an hingga 1930-an di Pabrik
Hawthorne milik Western Electric Company Works di Cicero, Illenois. Kajian ini awalnya
bertujuan mempelajari pengaruh berbagai macam tingkat penerangan lampu terhadap
produktivitas kerja. Hasil kajian mengindikasikan bahwa ternyata insentif seperti jabatan,
lama jam kerja, periode istirahat, maupun upah lebih sedikit pengaruhnya terhadap output
pekerja dibandingkan dengan tekanan kelompok, penerimaan kelompok, serta rasa aman
yang menyertainya. Peneliti menyimpulkan bahwa norma-norma sosial atau standar
kelompok merupakan penentu utama perilaku kerja individu.
Kontribusi lainnya datang dari Mary Parker Follet. Follett (1868–1933) yang
mendapatkan pendidikan di bidang filosofi dan ilmu politik menjadi terkenal setelah
menerbitkan buku berjudul Creative Experience pada tahun 1924. Follet mengajukan suatu
filosifi bisnis yang mengutamakan integrasi sebagai cara untuk mengurangi konflik tanpa
kompromi atau dominasi. Follet juga percaya bahwa tugas seorang pemimpin adalah untuk
menentukan tujuan organisasi dan mengintegrasikannya dengan tujuan individu dan tujuan
kelompok. Dengan kata lain, ia berpikir bahwa organisasi harus didasarkan pada etika
kelompok daripada individualisme. Dengan demikian, manajer dan karyawan seharusnya
memandang diri mereka sebagai mitra, bukan lawan.
11
12. Pada tahun 1938, Chester Barnard (1886–1961) menulis buku berjudul The Functions
of the Executive yang menggambarkan sebuah teori organisasi dalam rangka untuk
merangsang orang lain memeriksa sifat sistem koperasi. Melihat perbedaan antara motif
pribadi dan organisasi, Barnard menjelaskan dikotonomi "efektif-efisien". Menurut Barnard,
efektivitas berkaitan dengan pencapaian tujuan, dan efisiensi adalah sejauh mana motif-motif
individu dapat terpuaskan. Dia memandang organisasi formal sebagai sistem terpadu yang
menjadikan kerja sama, tujuan bersama, dan komunikasi sebagai elemen universal, sementara
itu pada organisasi informal, komunikasi, kekompakan, dan pemeliharaan perasaan harga diri
lebih diutamakan. Barnard juga mengembangkan teori "penerimaan otoritas" yang didasarkan
pada gagasan bahwa atasan hanya memiliki kewenangan jika bawahan menerima otoritasnya.
d. Era Modern
Era modern ditandai dengan hadirnya konsep manajemen kualitas total (total quality
management—TQM) pada abad ke-20 yang diperkenalkan oleh beberapa guru manajemen,
yang paling terkenal di antaranya W. Edwards Deming (1900–1993) and Joseph Juran (lahir
1904).
Deming, orang Amerika, dianggap sebagai Bapak Kontrol Kualitas di Jepang.
Deming berpendapat bahwa kebanyakan permasalahan dalam kualitas bukan berasal dari
kesalahan pekerja, melainkan sistemnya. Ia menekankan pentingnya meningatkan kualitas
dengan mengajukan teori lima langkah reaksi berantai. Ia berpendapat bila kualitas dapat
ditingkatkan, (1) biaya akan berkurang karena berkurangnya biaya perbaikan, sedikitnya
kesalahan, minimnya penundaan, dan pemanfaatan yang lebih baik atas waktu dan material;
(2) produktivitas meningkat; (3) pangsa pasar meningkat karena peningkatan kualitas dan
penurunan harga; (4) profitabilitas perusahaan peningkat sehingga dapat bertahan dalam
bisnis; (5) jumlah pekerjaan meningkat. Deming mengembangkan 14 poin rencana untuk
meringkas pengajarannya tentang peningkatan kualitas.
Kontribusi kedua datang dari Joseph Juran. Ia menyatakan bahwa 80 persen cacat
disebabkan karena faktor-faktor yang sebenarnya dapat dikontrol oleh manajemen. Dari
teorinya, ia mengembangkan trilogi manajemen yang memasukkan perencanaan, kontrol, dan
peningkatan kualitas. Juran mengusulkan manajemen untuk memilih satu area yang
mengalami kontrol kualitas yang buruk. Area tersebut kemudian dianalisis, kemudian dibuat
solusi dan diimplementasikan.
12
13. 2.4 Pengertian Manajemen Bisnis
Bisnis merupakan kegiatan yang dapat memberikan banyak keuntungan bagi kamu yang
dapat memenejemen bisnisnya dengan baik. Menurut pendapat Raymond E. Glos dalam
bukunya “Business : Its Nature and Environment: An Introduction” diberikan definisi
mengenai bisnis
Bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang
yang berkecimpung di dalam bidang perindustrian dimana sebuah perusahaan
atau organisasi melakukan perbaikan-perbaikan standar serta kualitas produk mereka.
Dan pada bab sebelumnya telah dijelaskan mngenai arti manajame.
Jadi manajemen bisnis dapat diartikan sebagai berikut.
Manajemen bisnis ialah kegiatan dalam merancang, mengelola dan mengoperasikan
sebuah usaha atau bisnis. dia mencangkup semua pengaturan baik dari dalam proses
pengerjaan suatu bisnis untuk mencapai suatu tujuan yang anda inginkan. Dari usaha
besar sampai usaha kecil pun harus menggunakan manajemen bisnis agar laju usaha anda
mempunyai target dan dapat memenuhinya.
2.5 Komponen Manajemen Bisnis
Manajemen bisnis terdiri dari beberapa komponen yang akan menentukan laju roda
bisnis anda dan memenuhi target yang ditentukan.
1.Manajemen keuangan
Manajemen keuangan yang baik sangat dibutuhkan dalam ssebuah pengelolaan bisnis. Hal ini
karena berkaitan dengan alur keluar masuknya uang dalam bisnis. Dalam manajemen
keuangan ini artinya sirkulasi keuangan dikelola dengan baik, misal dengan dilakukannya
perencanaan, penganggaran, pemeriksanan, pengendalian, pencarian, dan penyimpanan dana.
Melalui manajemen keuangan ini, maka anggaran bisnis dapat dikelola dan digunakan
menurut kebutuhan. Tanpa adanya manajemen keuangan, maka
13
14. data anggaran akan nihil. Sehingga akan berdampak pada ketidakjelasan data keuangan
yang akan mempengaruhi jalannya bisnis. Bisnis anda akan kehilangan arah karena tidak
diketahui untung dan ruginya.
2.Manajemen marketing
Juga dikenal dengan pemasaran, adalah kegiatan yang berkaitan dengen perencanaan,
penentuan target, tujuan , dan hasil yang akan dicapai dalam bidang marketing. Tujuan dari
manajemen marketing ini adalah meningkatkan penjualan dan dikenalnya produk di pasar.
Sebelum barang diproduksi, kegiatan pemasaran sudah harus dilakukan. Pada dasarnya ada
tiga konsep yang diterapkan dalam marketing, yaitu orientasi pada konsumen, penyusunan
kegiatan pemasaran secara integral, serta kepuasan konsumen.
3.Manajemen produksi
Kegiatan ini terkait dengan bagaimana sebuah proses produksi berjalan dengan baik sehingga
menghasilkan barang atau jasa yang bermanfaat. Aspek -aspek dalam manajemen produksi
ini meliputi perencanaan produksi, barang yang diproduksi, mutu barang, jumlah barang,
bahan baku, dan pengendalian produksi.
4.Manajemen distribusi
Manajemen ini mendukung kinerja manajemen pemasaran. Dalam sebuah bisnis sederhana,
manajemen distribusi ini merupakan usaha pengelolaan yang menyangkut ketersediaan dan
penyaluran barang ke konsumen. Manajemen distribusi yang tidak terkelola dengan baik akan
menganggu kinerja manajemen pemasaran.
5.Manajemen SDM
Manajemen sumber daya manusia dikaitkan dengan ketersediaan dan penilaian kinerja
karyawan. Manajemen SDM ini akan membantu anda dalam menentukan standar ketrampilan
atau pengalaman pegawai yang dibutuhkan, pengaturan upah karyawan, serta memberikan
kejelasan hak dan kewajiban karyawan.
14
15. 2.6 Kegiatan Dalam Manajemen Bisnis
Melakukan pemasaran, ada tiga yang harus anda ketahui yaitu :
a. Orientasi Pada konsumen atau Pembeli
Umunya produsen menghasilkan produk untuk upaya memenuhi kebutuhan dan
kepuasan konsumen, dengan tujuan untuk mendaptakan keuntungan. Konsumen ialah
orientasi paling utama yang harus dipertimbangkan dalam segala macam bentuk strategi
bisnis. Demikian juga dalam proses martketing atau penjualanan, maka dalam bisnis selalu
mengedepankan pihak konsumen yang mrupakan strategi dari bagian konsep pemasaran yang
perlu diperhatikan.
b. Perencnaan Kegiatan-Kegiatan Secara Menyeluruh
Mamajemen pemasaran setuju dengan adanya pengaturan secara dinamis sebagai
bentuk dari penyusunan aktivitas-aktivitas dari pemasaran secara menyeluruh. Segala
keperluan dalam bidang pemasaran mulai dari strategi, implementasi, penganalisaan,
controlling(pengawasan), dan lain-lain yang berkaitan dengan aktivitas pemasaran harus
dilakukan secara tersusun, terarah, dan diatur secara rinci atau detail serta jelas, sehingga
dapat mempermudah proses dalam pelaksanaan serta controlling(pengawasan). Evaluasi
terhadap manejemen pemasaran salah satunya didasarkan dengan kegiatan penyusunan secara
menyeluruh.
c. Kepuasan Konusumen
Kepuasan konsumen menjadi unsur yang penting juga harus diperhatikan dalam
menysun strategi pemasaran. Manajemen pemasaran yang bagus menyetujui adanya hasil
keputusan para konsumen sebagai akibat dari proses pemasaran yang berjalan. Kepuasan dari
konsumen tidak hanya diukur dan dilihat dari bagimana kualitas produk yang dihasilkan,
akan tetapi, dari bagaimana cara ataupun strategi pemasaran yang dijalankan.
15
16. BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan
untuk menentukan dan mencapai tujuan secara efesien dan efektif
Dan sejarah ilmu manaejemen berdasrkan waktunya dapat dibagi menjadi dua
periodik yaitu, peridoik abad ke-19 dan abad ke-20 yang mana di abad ke-20 lebih
mengdepankan sains sebagai penggerak bisnis diamana pada abad tersebut lebih efisien
dalam segala aspek di bidang manjemen bisnis
Kemudian berkembang pula pemikiran-pemikiran dari manajemen bisnis melalui tokoh-
tokoh terkenal di bidang ekonomi. Di era awal dikemukakan sebuah pemikiran yaitu
keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (divisiom of
labor). Yang dapat meningkatkan produktivitas dengan meningkatnya ketrampilan dan
kecekatan tiap-tiap pekerja, menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan
menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja. Era ini ditandai
dengan peristiwa revolusi industri. Di era manajemen ilmiah ditandai dengan hadirnya teori
administratif, yaitu teori mengenai apa yang seharusnya dilakukan oleh para manajer dan
bagaimana cara membentuk praktik manajemen yang baik. Di era manusia sosial ditandai
dengan lahirnya mahzab perilaku (behavioral school) dalam pemikiran manajemen di akhir
era manajemen sains. Di era modern ditandai dengan hadirnya konsep manajemen kualitas
total (total quality management—TQM)
Dari pembahasan makalah dapat disimpulkan bahwa Manajemen bisnis ialah kegiatan
dalam merancang, mengelola dan mengoperasikan sebuah usaha atau bisnis. dia mencangkup
semua pengaturan baik dari dalam proses pengerjaan suatu bisnis untuk mencapai suatu
tujuan yang anda inginkan. Dari usaha besar sampai usaha kecil pun harus menggunakan
manajemen bisnis agar laju usaha anda mempunyai target dan dapat memenuhinya. Yang di
dalamnya terdiri dari beberapa komponen yaitu Manajemen keuangan, Manajemen
marketing, Manajemen produksi, Manajemen distribusi, Manajemen SDM. Yang
menyangkut proses kegiatan manajemen bisnis seperti melakukan orientasi pada
16
17. pembeli, melakukan perancanaan samapai pengawasan produksi, untuk menilai
kepuasan dari para konsumen.
3.2Saran
Bagi mahasiswa, makalah ini penting untuk dibaca karena jika nanti kita bekerja di
sebuah perusahaan atau pendidikan pasti akan menghadapi masalah tidak berjalannya
program kerja secara baik. Bagi dosen, makalah ini penting sebagai bahan untuk
penyampaian materi mengenai pengantar manajemen. Bagi penulis selanjutnya diharapkan
bisa membuat makalah tentang materi ini lebih baik lagi.
17
18. Daftar Pustaka
M. Manulang. 2013. Pengantar Bisnis. Medan :Indeks.
Azhariali. “Perkembangan Teori Manajemen”. 27 Mei 2012.
https://blog.pasca.gunadarma.ac.id/?s=Perkembangan+teori+manajemen
Sri Warni. “5 Komponen Yang Harus Dimiliki Manajemen Bisnis”. 23
Desember 2015.
https://zahiraccounting.com/id/blog/5+komponen+yang+harus+dimiliki+manaje
men+bisnis
Wibowo, Sampurno.2009. Pengantar Manajemen Bisnis. Bandung:Telkom
Polytechnic.
18