SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
1
BAB I
MANAJEMEN
1. Pendahulun
Setelah mengetahui garis besar arti dan aspek administrasi, sekarang kita
masuk pada pembahasan masalah manajemen. Manajemen itu sangat penting,
apa lagi dimasa lalu bangsa kita selalu mengabaikan asas-asas manajemen yang
tepat, sehingga pelaksanaan setiap kegiatan usaha sering mengalami kegagalan
ataupun kandas ditengah jalan.
Berpedoman pada apa yang disebut diatas, maka menjadi kewajiban kita
sekarang untuk lebih meningkatkan efekivitas dan efisiensi kerja dengan
berpegang kepada asas – asas manajemen.
Pada waktu sekarang ini bangsa Indonesia sedang giat - giatnya
melaksanakan pembangunan dalam rangka meningkatkan taraf hidupnya untuk
menuju masyarakat adil, makmur dan sejahtera, baik materi maupun spiritual
berdasarkan pancasila serta mendapatkan ridho Tuhan Yang Maha Esa.
Harus disadari bahwa suatu manajemen yang tangguh serta berdaya guna dan
berhasil guna (efesien dan efektif) sangat diperlukan dalam mencapai sasaran dan
tujuan pembangunan yang sedang dilaksanakan.
Betapa pentingnya peranan manajemen dalam pembangunan akan jelas terlihat
apabila diingat bahwa salah satu jurang pemisah antara negara yang sudah maju
dengan negara yang sedang berkembang terdapat dalam bidang manajemen.
Pada pokoknya peningkatan daya guna dan hasil guna itulah yang menjadi
peranan penerapan manajemen dalam pembangunan demi mempercepat
pencapaian tujuan pembangunan yang telah ditentukan sebelumnya. Pada garis
besarnya yang menjadi sasaran manajemen dalam pembangunan adalah semua
segi pelaksanaan kegiatan pembangunan tersebut, mulai dari proses
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan serta penilaian
daripada hasil-hasil Pembangunan yang telah dicapai.
2. Pentingnya Manajemen
Manajemem merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Manajemen yang baik akan memudahkan terwujudnya tujuan
perusahaan/organisasi, karyawan dan masyarakat. Dengan manajemen, daya
guna dan hasil guna unsur-unsur manajemen akan ditingkatkan.
Adapun unsur-unsur manajemen itu terdiri dari : Man, money, methode, machines,
materials, dan market, disingkat 6 M.
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Timbul
pertanyaan tentang : apa yang diatur, apa tujuannya diatur,mengapa harus diatur,
siapa yang mengatur, dan bagaimana mengaturnya?
1. Yang diatur adalah semua unsur manajemen, yakni 6 M.
2
2. Tujuannya diatur adalah agar 6 M lebih berdaya guna dan berhasil guna
dalam mewujudkan tujuan.
3. Harus diatur, yaitu supaya 6 M itu bermanfaat secara optimal, terkoordinasi
dan terintegrasi dengan baik dalam menunjang terwujudnya tujuan organisasi.
4. Yang Mengatur adalah pimpinan dengan kepemimpinannya yaitu pimpinan
puncak, manajer madya, dan supervise.
5. Mengaturnya adalah dengan melakukan kegiatan urutan - urutan fungsi
manajemen tersebut.
Jadi Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur pemanfaatan sumber
daya manusia dan sumber-sumber daya lainya secara efektif dan efisian untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
3. Arti dan Istilah Manajemen
- Arti Manajemen
Perkataan management bukanlah perkataan Indonesia, melainkan berasal
dari bahasa asing, yakni bahasa Italia. Dasar kata management berasal dari kata
“manage” sedangkan kata manage dalam buku Webster’s New Colegiate
Dictionary berasal dari bahasa Itali “maneggio” yang berasal dari bahasa Latin “
maneggiare” dari kata “manus” yang berarti “hand” artinya tangan.
Jadi secara etimologi manajemen dapat diartikan :
(a) Dalam bahasa Perancis berarti house – keeping = Rumah Tangga.
(b) To train a horse = melatih kuda dalam menghentakan-hentakkan kakinya.
(c) To direct and control = memimpin dan mengawasi.
Pengertian management tersebut dapat dijelaskan sebagai tindakan atau
seni pengurusan, mengatur, pengarahan dan pengawasan (the act or art of
managing ; conduct, direction and control).
- Istilah Manajemen di Indonesia
Hingga kini belum ada keseragaman dalam menterjemahkan istilah
management ke dalam bahasa Indonesia. Masih terdapat beraneka terjemahan,
seperti:
(a) Kepemimpinan adalah istilah untuk mangement yang sering digunakan
oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN).
(b) Universitas Indonesia menterjemahkannya dengan Ketatalaksanaan;
(c) Pengurusan adalah Istilah management yang sering digunakan oleh
Universitas Gajah Mada Jogyakarta;
(d) Pembinaan adalah terjemahan yang digunakan dalam lingkungan
Angkatan Darat;
(e) Manajemen adalah istilah untuk management yang dipakai oleh Balai
Pembinaan Administrasi Universitas Gajah Mada Jogyakarta;
3
(f) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan seringkali menggunakan kata
pengelolaan terhadap kata management;
(g) Sedangkan tetap “Management” dianjurkan oleh Komisi Istilah Bahasa.
4. Dasar- Dasar Manajemen
Dasar – dasar manajemen adalah sebagai berikut :
1. Adanya kerjasama diantara sekelompok orang dalam ikatan formal.
2. Adanya tujuan bersama serta kepentingan yang sama yang akan
dicapai.
3. Adanya pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab yang teratur.
4. Adanya hubungan formal dan ikatan tata tertib yang baik.
5. Adanya sekelompok orang dan pekerjaan yang akan dikerjakan.
6. Adanya human organization.
5. Batasan Manajemen.
Mengenai batasan manajemen ini juga masih beraneka ragam. Masing –
masing ahli ataupun tokoh manajemen mengemukakan defenisinya. Namun pada
dasarnya prinsip, maksud dan tujuannya tidak berbeda. Untuk memberikan latar
belakang pengetahuan mengenai batasan manajemen tersebut, sebagai bahan
perbandingan dibawah ini diberikan beberapa pendapat tokoh / ahli manajemen
baik dalam maupun luar negeri.
Batasan manajemen yang diutarakan oleh beberapa sarjana Indonesia :
- Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo, merumuskan bahwa manajemen adalah
menyelenggarakan sesuatu dengan menggerakan orang-orang, uang, mesin-
mesin dan alat-alat sesuai dengan kebutuhan.
- Menurut Dr. Sondang P. Siagian, MPA; Manajemen adalah kemampuan atau
keterampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan
melalui kegiatan-kegiatan orang lain.
- Menurut Drs. Karnadi Wargasasmita, Manajemen yaitu mengatur, mengurus,
memimpin, mengawasi pekerjaan-pekerjaan ke arah tujuan usaha.
- Drs. The Liang Gie, memberi batasan bahwa Manajemen ialah proses yang
menggerakkan tindakan-tindakan dalam usaha kerjasama manusia, sehingga
tujuan yang telah ditentukan benar-benar tercapai.
Beberapa defenisi manajemen yang dikemukakan oleh sarjana-sarjana
Barat, antara lain adalah sebagai berikut :
- Dalam Webster’s Dictionary dikatakan bahwa Manajemen adalah tindakan
mengendalikan, kecakapan dalam menjuruskan adminitrasi. (Management is
the act of managing, skill in directing administration).
4
- Harold Koontz dan Cyril O’Donnell mengatakan bahwa Manajemen adalah
penyelesaian pekerjaan melalui kegiatan-kegiatan dari pada orang lain.
(Management is getting things done trough the effort of other people).
- Menurut John D. Millet, Manajemen adalah proses pembimbingan dan
penyediaan fasilitas-fasilitas kerja terhadap orang-orang yang tergabung dalam
suatu organisasi resmi untuk mencapai sesuatu tujuan.
(Management is the process of directing and facilitating the work of people
organized in formal groups to achieve a desired goal).
- George R.Terry, mengatakan : Manajemen adalah pencapaian tujuan yang
ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang
lain. (Management is the accomplishing of a predetermined objective trough
the effort of other people).
Dapat ditarik beberapa kesimpulan bilamana batasan-batasan manajemen
sebagaimana tersebut diatas dibandingkan satu sama lainnya, yaiu:
(1) Manajemen itu dipergunakan terhadap usaha-usaha kelompok dan bukan
terhadap individu (perseorangan) tertentu.
(2) Tujuan merupakan sasaran manajemen. Manajemen berhubungan dengan
penentuan dan pencapaian dari pada tujuan-tujuan.
Hal ini berarti bahwa manajemen adalah persoalan mencapai tujuan-tujuan
dengan suatu kelompok orang.
(3) Dalam mencapai tujuan maka selalu terdapat adanya penyatuan pikiran,
perasaan, dan kemauan, tenaga, bahan - bahan, alat-alat serta penggunaan
waktu serta ruangan.
(4) Manajemen suatu hal yang ada karena dapat dipelajari. Pengetahuan
mengenai manajemen dapat dicapai serta kepandaian dalam
menggunakannya dapat dipupuk dan ditingkatkan kemampuannya.
(5) Manajemen itu berwujud, tidak nyata, hanya dapat dilihat hasil - hasilnya
berupa: keteraturan, pegawai - pegawai yang berpengtahuan serta mengerti
akan tugasnya masing-masing, moral yang tinggi dan hasil pekerjaan yan
sangat memuaskan.
(6) Manajemen adalah suatu alat mencapai tujuan dan manajemen bukan suatu
tujuan.
(7) Karena manajemen itu berurusan dengan penentuan dan pencapaian tujuan
baik bersama - sama maupun melalui kegiatan orang lain; maka manajemen
itu terdapat hampir dalam segala bidang kegiatan manusia, seperti halnya di
dalam kegiatan rumah tangga, sekolah, kantor pemerintah ataupun swasta,
perkumpulan pelajar ataupun mahasiswa, rumah sakit, perusahaan, bank,
koperasi, perkumpulan olah raga, kegiatan kesenian, hotel, kegiatan-kegiatan
kenegaraan, kemiliteran dan sebagainya.
5
(8) Manajamen merupakan suatu pengertian yang umum yang tersusun daripada
fungsi - fungsi tertentu yang merupakan suatu kegiatan yang universal;
maksudnya meskipun manajemen itu diterapkan pada bidang-bidang yang
berlainan, misalnya pada bidang manajemen kepegawaian, manajemen
keuangan, manajemen pemasaran, manajemen pembukuan, manajemen
perkantoran, manajemen pendidikan, manajemen permodalan, manajemen
pengangkutan dan sebagainya namun pngertian, asas prinsip - prinsip serta
fungsinya adalah sama.
BAB II
SEJARAH DAN PELOPOR MANAJEMEN
1. Selayang pandang perkembangan manajemen.
Apabila membicarakan perkembangan manajemen, pada dasarnya
membicarakan dua hal, yaitu pertama, manajemen dalam praktek atau
manajemen sebagai seni, dan kedua, manajemen sebagai ilmu pengetahuan.
Manajemen sebagai seni atau manajemen dalam praktek sesungguhnya
telah ada sejak sekurang - kurangnya dua orang manusia sudah bekerja sama
untuk mencapai sesuatu tujuan tertentu. Boleh dikatakan bahwa manajemen
dalam praktek timbul bersama dengan tumbuhnya dan bekembangnya peradaban
manusia. Akan tetapi manajemen sebagai ilmu pengetahuan baru dikenal pada
akhir abad yang lalu.
A. Perkembangan Manajemen dalam Praktek.
Perkembangan manajemen dalam praktek atau perkembangan
manajemen sebagai seni dapat digolongkan atas beberapa periode.
Fase-fase tersebut adalah sebagai berikut :
1). Fase Prasejarah (--- 1 M) :
Peninggalan – peninggalan sejarah telah membuktikan bahwa pada
periode prasejarah manajemen telah berkembang meskipun dalam bentuk yang
sangat sederhana sekali sesuai dengan perkembangan peradaban dan kebutuhan
masyarakat primitif yang sangat sederhana pula penghidupannya pada waktu itu.
Masyarakat Mesopotamia dahulunya pada dasarnya telah menjalankan
sebagian daripada prinsip - prinsip manajemen sebagaimana yang dikenal
sekarang ini; terutama ini dalam bidang - bidang pemerintahan, perdagangan,
komunikasi serta pengangkutan.
Manajemen pada zaman Babilonia telah pula dipraktekkan dalam bidang -
bidang seperti: pemerintahan, perdagangan, perhubungan, pengangkutan,
ekonomi dan keuangan dengan tujuan tentulah untuk memperlancar jalannya
kemajuan dan perkembangan masyarakat.
6
Sejarah telah pula menunjukan bahwa pada zaman Mesir Kuno sudah
dikembangkan manajemen agak lebih maju, terutama dalam bidang
pemerintahan, militer, perpajakan, perhubungan dan pertanian. Kerjasama
manusia pada abad itu dapat dilihat dari pada peninggalan-peninggalan sejarah,
seperti misalnya Pyramide dan Spinx.
Sejarah telah menunjukan pula bahwa Romawi Kuno sudah berhasil
menerintah daerah yang sangat luas yang meliputi hampir sebagian dunia yang
sudah mereka ketahui pada waktu itu. Tugas-tugas pemerintahannya sudah dibagi
atas departemen - departemen yang dinamai “magistrates” yang dipimpin oleh
seorang magistrator. Pada Zaman Romawi Kuno tersebut sudah berkembang
dengan pesat manajemen militer, perpajakan perhubungan dan sebagainya sesuai
dengan perkembangan kerajaan Romawi Kuno yang merupakan suatu imperium
yang wilayah kekuasaannya sangat luas.
Pengembangan konsep demokrasi di negara Junani Kuno serta
keberhasilannya didalam menciptakan parlemen pertama di dunia, yang dikenal
dengan sebutan “ Dewan Orang-orang Tua yang Bijaksana”; serta pengaturan
pertahanan dan keamanan oleh Dewan Militer adalah suatu pertanda bahwa di
sana telah berkembang pula asas - asas manajemen secara baik.
Dari keterangan - keterangan tersebut di atas, dapatlah diketahui bahwa pada fase
prasejarah sungguhpun masih sangat sederhana manajemen telah berkembang
dengan pesat.
2. Fase Sejarah (1-1886 M.)
Pada periode ini manajemen terus berkembang dengan pesat, terutama di
kala timbulnya gereja Roma Katolik yang telah pula membela pengaruh yang tidak
kecil terhadap perkembangan manajemen.
Pesatnya agama Romawi Katolik tersebut berkembang bukan saja karena
ajaran-ajarannya suci, tetapi juga dikarenakan organisasinya yang sangat rapi,
terutama dibidang sistematisasi dari pada struktur organisasi.
Di Eropa timbul pula tiga kelompok sarjana yang terdapat di tiga negara
yang berbeda - beda pada waktu yang bersamaan yang secara kebetulan ahli
tersebut adalah :
a) Kaum Kameralis, yang terdapat di Jerman dan Austria.
b) Kaum Merkantili, di Inggris dan
c) Kaum Fisiokrat, di Perancis
Ketiga kelompok ahli tersebut di atas adalah pelopor - pelopor manajemen
ilmiah, karena inti dari pada teori-teori mereka ialah bahwa perekonomian
daripada suatu negara hanya akan bisa kuat apabila kegiatan - kegiatan
administrasi dan manajemen dilaksanakan dengan sebaik - baiknya. Salah
7
seorang daripada kelompok ahli itu ialah George Von Zinko yang selama hidupnya
telah menghasilkan 537 karya ilmiah, 175 di antaranya membahas tentang
administrasi/manajemen pertanian.
Perkembangan manajemen pada fase sejarah ini telah didorong pula
timbulnya Revolusi Industri I di Inggris yang membawa akibat - akibat yang sangat
luas dibidang manajemen. Terjadinya perubahan radikal dalam praktek
manajemen serta terjadi pula perubahan besar-besaran terhadap produksi,
pekerjaan, peningkatan pemasaran, dibidang kepegawaian, timbulnya serikat-
serikat buruh dan sebagainya.
Sehubungan dengan ini perlu diingat peranan yang sangat besar dari
Charless Babbage, seorang sarjana dan professor mate-matika, yang pada abad
ke – 18 telah menekankan pentingnya efisiensi dalam usaha mencapai tujuan.
Hampir satu abad kemudian lahirlah “Gerakan Manajemen Ilmiah” yang
dipelopori oleh Frederick Winslow Taylor di Amerika Serikat.
Gerakan Manajemen Ilmiah yang dimulai pada tahun 1886 itu menandai dua hal,
yaitu :
(a) berakhirnya status manajemen sebagai seni semata - mata dan
lahirnya manajemen ilmiah.
(b) berakhirnya fase sejarah dalam perkembangan manajemen dan
timbulnya fase modern, di mulai tahun 1886 dan masih berlangsung
terus hingga sekarang.
2. Fase Modern (1886 – sekarang).
Periode ini ditandai dengan lahirnya Gerakan Manajemen Ilmiah pada
tahun 1886 yang dipelopori oleh Frederick Winslow Taylor di Amerika Serikat,
sebagai seorang sarjana teknik mulai mengadakan penyelidikan - penyelidikan
dalam rangka usaha mempertinggi efisiensi perusahaan dan meningkatkan
produktivitas para pekerja. Ia melakukan suatu study yang disebut dengan istilah “
Time and motion study”, untuk mempelajari penggunaan waktu oleh kaum buruh
serta gerak-gerak mereka dalam melakukan pekerjaan F.W. Taylor terutama
memusatkan penyelidikannya kepada kaum buruh dan manajemen tingkat
bawah.
Sementara itu di Perancis seorang ahli fikir dan ahli pertambangan yang
bernama Henry Fayol telah mencari sebab - musabab dari kegagalan
perusahaan untuk mencapai tujuannya. Dalam penyelidikannya Henry Fayol lebih
menyoroti golongan pimpinan tingkat atas dari suatu organisasi perusahaan.
Hasil pemikiran kedua tokoh ilmu ilmiah yang kemudian merupakan dasar
utama daripada perkembangan dan pembangunan manajemen sebagai ilmu
pengetahuan (manajemen ilmiah).
8
B. Perkembangan Manajemen sebagai Ilmu Pengetahuan
Sesuatu ilmu pengetahuan lahir karena masyarakat menghendakinya.
Dalam masyarakat terasa adanya kebutuhan akan ilmu pengetahuan itu; sebab
perkembangan suatu ilmu pengetahuan sangat dipengaruhi oleh dinamika
masyarakat dan kebutuhan nyata yang terasa timbul di dalam masyarakat.
Demikianlah halnya ilmu manajemen.
Ilmu manajemen merupakan salah satu cabang daripada ilmu - ilmu sosial
lainnya, ia termasuk ke dalam kelompok “applied science“ karena kemanfaatannya
hanya ada apabila prinsip - prinsip, rumus - rumus dan dalil -dalilnya diterapkan
untuk meningkatkan peri hidup dan kehidupan umat manusia.
Sejak tahun 1886 dikenalkan apa yang dinamakan ilmu manajemen yang
memiliki prinsip-prinsip, dalil - dalil, sistematika, metode analisa serta rumus -
rumusnya sendiri.
Perkembangan ilmu manajemen itu dapat digolongkan atas empat tahap, yaitu :
(1) Tahap Survival (1886 – 1930)
Tahun 1886 adalah tahun lahirnya manajemen, yang ditandai dengan
Gerakan Manajemen Ilmiah yang dipelopori oleh F.W. Taylor. Dan dalam
jangka waktu yang cukup lama para ahli memperjuangkan untuk diakuinya
Manajemen sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan.
(2) Tahap Konsolidasi dan Penyempurnaan (1930-1945)
Dalam tahap ini prinsip-prinsip, rumus-rumus, sistematika, metode analisa
serta dalil-dalil daripada ilmu manajemen lebih disempurnakan, sehingga
kebenarannya tidak dapat dibantah lagi.
(3) Tahap Human Relation ( 1945-1959)
Setelah ilmu manajemen diakui dan diterima sebagai cabang ilmu
pengetahuan, perhatian para ahli mulai beralih kepada faktor-faktor manusia
serta hubungannya berikut segala masalahnya demi terselanggaranya
kegiatan yang harus dilaksanakan dalam suasana kemanusiaan.
(4) Tahap Behaviouralisme (1959 – sekarang).
Pada tahap ini perhatian terutama dipusatkan terhadap pentingnya peranan
manusia kerja dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya.
Penyelidikan-penyelidikan terhadap manusia kerja ini berhubungan dengan
manusia sebagai makhluk hidup yang mempunyai martabat, kepribadian,
tujuan cita-cita serta keinginan-keinginannya dan tingkah laku serta tindak
tanduknya dalam kehidupan bersama, bekerja bersama, mencapai tujuan
yang telah ditetapkan bersama.
9
C. Perkembangan Manajemen di Indonesia
Tidak banyak yang dapat diketahui tentang perkembangan manajemen di
Indonesia. Hingga kini kelangkaan buku - buku yang membicarakan masalah-
masalah manajemen, apalagi tentang sejarahnya. Walau demkian, dibawah ini
akan dicoba menjelaskan secara ringkas mengenai perkembangan manajemen di
Indonesia.
(a) Masa Pra Sejarah.
Menurut penyelidikan ahli - ahli sejarah, manusia tertua di Indonesia telah
berusia + 32.000 yang kerangkanya ditemukan di Trinil yang dikenal dengan
nama Pithecantropus Eractus. Pada zaman Qwarter ini belum ada kelihatan gejala
kehidupan bersama, bermasyarakat. Barulah pada zaman batu tua nenek moyang
bangsa indonesia mulai muncul dengan kehidupan bermasyarakat dalam bentuk
yang sangat sederhana, hidup mengembara kelompok demi kelompok, tinggalnya
berpindah-pindah dari satu guha ke guha lain, dari satu daratan kedaratan yang
lain. Hidup masih sangat bergatung kepada kemurahan alam. Makanya masih
dari mengumpulkan hasil alam sekitarnya. Alat perkakas yang pergunakan masih
sangat kasar pembuatannya. Pada zaman ini sudah timbul gejala manajemen
dalam praktek kerja sehari-hari dalam bentuk yang sangat sederhana sekali
sesuai pula dengan perkembangan kebudayaan primitif mereka.
Pada zaman batu, manusia purba Indonesia sudah mulai hidup menetap
dan berproduksi, meskipun sebahagian besar masih meneruskan hidupnya secara
mengembara berkelompok menyusuri alam yang masih ganas untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya dari kemurahan hasil alam. Pada zaman ini pulalah telah
timbul lebih mantap gejala hidup bermasyarakat. Telah berlangsung sistem kerja
sama dalam mencapai tujuan dan kepentingan bersama, sekalipun berupa bentuk
organisasi secara resmi.
Gejala hidup bersama, bermasyarakat semakin nyata terutama pada akhir
zaman batu (neolithicum). Manusia hidup berkelompok pada tempat-tempat
tertentu. Hidup menetap dan berkelompok ini dirasakan perlunya kerjasama yang
lebih mantap dan erat. Maka disusunlah organisasi masyarakat yang bertujuan
bekerja sama guna mencapai tujuan tertentu. Mulailah diadakan sistem pertanian
yang dikerjakan secara bersama-sama (gotong royong) diantara anggota-anggota
masyarakat kelompok tersebut.
Kemudian disusun pulalah organisasi pemerintahan (kampung),
pembagian kerja, koordinasi dan pengawasan-pengawasan.
Manusia secara bersama-sama menghasilkan bentuk – bentuk kerja sama, yang
menghasilkan kebudayaan batu besar, sebagaimana peninggalan yang terdapat di
Pasemah adalah hasil kerja sama manusia Indonesia di zaman Mengalithicum.
10
Jadi manajemen sebagai seni atau manajemen dalam praktek dalam bentuk yang
sangat sederhana sudah ditetapkan dalam kehidupan sehar-hari oleh nenek
moyang bangsa indonesia pada masa pra sejarah.
(b) Masa Hindu
Zaman sejarah Indonesia dimulai dengan datangnya kebudayaan Hindu
yang kemudian bermunculan kerajaan-kerajaan pada zaman ini, maka muncul
pulalah gejala manajemen dan penetapannya sehari-hari dalam pengelolaan
kerajaan-kerajaan tersebut. Dalam kegiatan kerajaan sehari - hari sudah ada
pembagian kerja yang tuntas antara Pemerintah atau Raja dengan yang diperintah
atau rakyat.
Telah pula ada penentuan tujuan yang akan dicapai berikut perencanaan
bagaimana tujuan itu harus dihasilkan, membagi - bagi tugas dan tanggung jawab
terutama antara raja dengan para patihnya dan sebagainya, usaha untuk
menggerakkan kerja agar tujuan dapat diperoleh, pembagian perintah,
penempatan orang - orang yang ahli dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan
tugas serta kewajiban serta mengadakan pengawasan supaya hasil - hasil
pelaksanaan kerja sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya.
Jadi dapat dikatakan bahwa pada zaman Hindu dengan bermunculan
berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus kerajaan diseluruh nusantara sudah ada
penerapan manajemen, sekalipun masih belum sempurna benar seperti sekarang
ini. Manajemen dalam praktek sungguh - sungguh sudah diterapkan pada zaman
Hindu di Indonesia. Hal ini terutama dapat dilihat dari bukti-bukti peninggalan
sejarah. Tak dapat dilupakan hasil-hasil yang telah dicapai dengan baik oleh
kerajaan-kerajaan seperti : Kutai, Tarumanegara, Pajajaran, Mataram (Hindu),
Kediri, Sriwijaya, dan Majapahit serta berpuluh-puluh kerajaan besar dan kecil
lainnya yang telah mewarnai sejarah Nusantara.
(c). Masa Islam
Dengan masuknya kebudayaan Islam serta tumbuhnya kerajaan-kerajaan
Islam pada abad ke dua belas, maka penerapan manajemn di Indonesia tambah
sempurna. Hampir dalam segala bidang kegiatan seperti dalam bidang
pemerintahan, perekonomian, kemasyarakatan, pendidikan, kelaskaran, pertanian
dan sebagainya menjadi lebih sempurna, telah mulai mempergunakan ilmu
pengetahuan. Kegiatan – kegiatan raja - raja Islam dalam mengatur
pemerintahannya dan dalam mengorganisasi rakyatnya dalam peperangan untuk
melawan penjajah Belanda. Sebenarnya pada waktu itu telah menggunakan
manajemen dengan lebih sempurna bila dibandingkan dengan perepannya pada
masa prasejarah dan masa Hindu. Patih Unus dengan armadanya, Cut Nyak Din
dengan bala tentaranya, Malahayati dengan armada lautnya yang perkasa
menyerang Johor. Fatahillah (Falatehan) dengan laskarnya menyerang Batavia
11
serta ratusan pemimpin - pemimpin yang telah dapat mengorganisasi dan
menggerakkan rakyat untuk mencapai tujuannya yaitu mengusir Penjajah
Belanda melawan kenistaan dan penderitaan serta penindasan adalah suatu bukti
bahwa manajemen telah dipraktekan dengan baik sekali di masa Islam.
Tidak dapat dilupakan keunggulan Diponegoro, Teungku Cik Di Tiro, Imam
Bonjol, Aru Palaka, Untung Suropati, Trunojoyo, Antasari, Hidayatullah dan Ribuan
pemimpin dan pahlawan lainnya yang sedikit banyak mereka telah menggunakan
prinsip-prinsip manajemen dalam mengorganisir kegiatan - kegiatan rakyat.
(d) Masa Penjajahan Belanda dan Jepang
Kalau pada prasejarah dan pada masa kerajaan-kerajaan Hindu serta
masa Islam, kepemimpinan dalam penerapan manajemen dalam segala bidang
kegiatan di tangan bangsa Indonesia, maka pada masa penjajahan Belanda dan
Jepang, kekuasaan dan kepemimpinan ditangan penjajah. Bangsa Indonesia
dijadikan hanya sebagai pelaksana-pelaksana tingkat menengah saja.
Pemakaian Ilmu dan teknologi di Indonesia pada dasarnya dimulai dengan
kedatangan bangsa Eropa yang memang mereka telah memiliki pengetahuan
lebih maju daripada bangsa Indonesia. Oleh karena itu pulalah maka mereka
dengan mudah menguasai Nusantara. Pada masa penjajahan Belanda penerapan
manajemen baik sebagai seni maupaun sebagai ilmu (science) jauh lebih baik dan
sempurna bila dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya.
Pada zaman VOC, Tanam Paksa, zaman Politik Ethies dan zaman
pemerintahan Belanda penerapan prinsip-prinsip manajemen dalam setiap
kegiatan kerja secara praktis, dan Ilmu pengetahuan lebih menonjol. Memang
tidak dapat disangkal bahwa belanda datang ke Negara Indonesia tidak saja
dalam usaha berdagang, menjajah, menyebarkan agama dan kebudayaan tetapi
juga berusaha mengolah dan memeras seluruh hasil alam untuk dipergunakan
bagi sebesar-besar kesejahteraan bangsanya. Untuk itu maka didatangkanlah ke
Indonesia tenaga - tenaga ahli dalam segala bidang ilmu pengetahuan termasuk
juga tenaga ahli dibidang manajemen.
Pada masa Jepang perkembangan manajemen di Indonesia tidak
menggembirakan. Hal ini disebabkan karena pemerintahan Jepang di Indonesia
lebih memusatkan perhatiannya dalam bidang kemiliteran sehubungan dengan
kesiap siagaannya untuk berjaga – jaga menghadapi serangan Sekutu.
Manajemen Militer lebih menonjol kegiatannya pada waktu itu, sedangkan
dibidang-bidang lainnya hanya meneruskan apa yang telah dibina oleh pemerintah
penjajah sebelumnya.
(e) Masa Kemerdekaan Indonesia.
Setelah bangsa Indonesia berhasil dan memproklamasikan
kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945 barulah bangsa Indonesia mulai
12
memegang Pemerintahan sendiri. Betapa pentingnya ilmu pengetahuan
manajemen dalam kegiatan sehari-hari dalam usaha peningkatan taraf hidup
bangsa semakin terasa manfaatnya terutama dalam pelaksanaan pembangunan
sekarang ini.
Meskipun dikatakan bahwa perkembangan Ilmu Manajemen di Indonesia
masih sangat muda, namun melihat perkembangannya akhir-akhir ini ada tendensi
yang sangat menggembirakan, terbukti dengan diajarkannya manajemen di
sekolah-sekolah, termasuk Sekolah Menengah Ekonomi tingkat Atas (SMEA),
perguruan tinggi, kursus-kursus dan latihan-latihan manajemen yang
diselenggarakan oleh Pemerintah maupun swasta. Adanya lembaga-lembaga
manajemen hampir diseluruh perguruan tinggi dan departemen sangat
menggembirakan, ini berarti sudah ada suatu maksud baik untuk menyiapkan
tenaga - tenaga ahli di bidang manajemen yang akan menerima warisan dan
meneruskan kegiatan pembangunan negara di kelak kemudian hari.
Dari uraian diatas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa manajemen dalam
praktek sudah ada sejak manusia bekerja sama untuk mencapai tujuan-tujuan
yang diinginkan. Dan adanya pengakuan manajemen sebagai ilmu pengetahuan
sekarang ini adalah berkat ketekunan, penyelidikan dan pemikiran para ahli sejak
dahulu hingga sekarang.
Ahli-ahli itu dapat sebut sebagai pelopor - pelopor ataupun pionir-pionir
manajemen, merekalah yang telah merintis jalan dan meletakkan dasar - dasar
ilmu pengetahuan manajemen.
(f) Pelopor-pelopor Manajemen
Yang dibicarakan disini adalah tokoh-tokoh ataupun pionir-pionir
manajemen berdasarkan ilmu pengetahuan. Tidak sedikit para sarjana dan para
ahli yang banyak menyumbangkan tenaga dan pkirannya ke arah perkembangkan
ilmu pengetahuan manajemen. Di antara mereka itu adalah :
(1) Charles Babbage, (2) John Robert Beishline, (3) Williem R. Spriegel, (4)
Frederick Winslow Taylor, (5) Henry Fayol, (6) Richard H. Lanburgh, (7)
Robert Owen, (8) Henry Metcalfe, (9) Henry Robinson Towne (10) Mary
Parker Follet, (11) Benyamin Seebohm Rowntree, (12) George Elton Mayo,
(13) Alfred Carrad, dan beberapa sarjana-sarjana manajemen lainnya.
Di antara pelopor – pelopor manajemen tersebut yang sangat besar andilnya
adalah :
1) CHARLES BABBAGE (1792-1871)
a. Berkebangsaan Inggris.
b. Mahaguru Cambridge University Inggris (1828 -1839)
c. Perintis jalan bagi lahirnya manajemen berdasarkan ilmu ¾ abad
sebelum Taylor. Hasil penyelidikannya sangat membantu dan
13
mempengaruhi pada konsep-konsep dan praktek-praktek manajemen
Ilmiah.
d. Observasinya tentang methode dan menekankan pentingnya efisiensi
kerja para pekerja dan perlunya ditentukan jumlah biaya yang pasti
setiap proses dalam produksi sesuatu jenis barang.
e. Dalam setiap kegiatan kerja perlu mempergunakan time study
(penelaahan tentang waktu).
f. Anjurannya ialah supaya terjadi pertukaran pengalaman-pengalaman
antara para manajer dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen.
g. Perlu diadakan pembagian kerja (division of labour) yang baik antara
manajer dan pekerja (woekers) dan antara sesamanya.
h. Salah satunya yang terkenal adalah:
(On the Economy of Machinary and Manufactures).
2) FREDERICK WINSLOW TAYLOR (Amerika Serikat, 1856-1951)
a. Pendidikannya : ahli mesin dan bekerja pada perusahaan baja
MIDVALE STEEL COMPANY di Philadelphia tahun 1873 dan pada
tahun 1884 menjadi Insinyur (Ir) mesin.
b. Mencurahkan waktunya untuk menyelidiki pembuatan barang-barang
pada perusahaan tersebut dengan menggunakan stop watch tape
(ukuran perhitungan) tindakan daripada pekerja-pekerja pada waktu
mengolah bahan - bahan dan bekerjanya mesin - mesin. Terutama
mengadakan penyelidikan pada pekerja bawahan (pegawai dan metode
kerja).
c. Metodenya dinamai orang : Time and motion study (penelaahan metode
pengerjaan), work measurement (penilaian kerja) dan system planning
(perencanaan sistem).
Kesimpulan :
Pemborosan-pemorosan waktu, penggunaan tenaga kerja dan bahan-
bahan atau materi, disebabkan karena pengawasan kerja tidak efektif.
d. Pokok –pokok pikirannya ialah :
- Kerugian-kerugian besar akan diderita kalau tidak ada efisiensi dalam
kegiatan kerja sehari-hari.
- In-efisiensi dapat dihilangkan dengan menggunakan manajemen
yang sitematis, bukan dengan jalan mencari orang yang luar biasa.
- Manajemen yang baik ialah yang menggunakan ilmu pengetahuan
yang benar, mempunyai asas-asas, aturan-aturan dan hukum-hukum
sebagai dasar.
14
- Prinsip dasar daripada manajemen ilmiah dapat digunakan dalam
berbagai macam ragam kegiatan manusia yang membutuhkan kerja
sama.
- Kalau prinip-pinsip manajemen ilmiah digunakan dengan sebaik-
baiknya, maka hasilnya akan sangat memuaskan, yaitu kemakmuran
daripada pengusaha dan karyawan.
e. Ajaran Taylor terkenal dengan nama “Taylor System” (Ban berjalan),
tetapi Tailor menamakannya “Piece Rate System” (Ban berjalan).
Ajaran ini sejak dari tahun 1945 hingga sekarang banyak dipelajari
orang.
f. F.W. Taylor dikenal sebagai Bapak Manajemen Ilmiah atau Manajemen
Keilmuan. (Scientific management).
g. Dalam pembagian kerja diciptakannya Organisasi fungsional.
h. Tugas-tugas seorang manajer, menurutnya ialah :
- Manajer (pimpinan) adalah pelayan bagi bawahannya;
- Menggantikan metode-metode lama metode ilmiah;
- Menetapkan setiap unsur pekerjaan dan tugas orang-orang;
- Mengadakan latihan-latihan ilmiah dan memilih tenaga kerja yang
baik dan bermutu (qualifide);
- Mewujudkan kerjasama yang sebaik - baiknya antara pimpinan
(manajer) dan pegawai atas dasar metode ilmiah;
- Mengusahakan adanya pembagian wewenang dan pertanggungan
jawab yang adil antara manajer dan pegawai;
- Mengharuskan setiap petugas menerapkan hasil-hasil ilmu
pengetahuan dalam kegiatan kerjanya.
i. Buku atau karyanya yang terkenal antara lain ialah :
(1) Principles of Scintific Manajement, (2) Shop Management, dan (3)
A Piece Rate System.
3). HENRY FAYOL (1841 – 1925)
a. Berkebangsaan Perancis
b. Tahun 1860 dapat menyelesaikan studynya dengan memperoleh
gelar Insinyur (Ir) pertambangan.
c. Bekerja dan akhirnya memimpin perusahaan pertambangan dan
baja “ Societe de Commentry Fourchambault”.
d. Mengadakan penyelidikan-penyelidikan terutama perhatiannya
pada tingkat atas, yaitu pimpinan atau manajer.
e. Penemu type organisasi lini atau jalur (line organization).
f. Bukunya yang terkenal ialah :
15
Administration Industrielle et Generale = General and Industrial
Management.
g. Ia digelari sebagai Bapak Ilmu Administrasi
h. Beberapa penemuannya di bidang manajemen ialah pembagian kerja
dalam suatu kegiatan perusahaan, kualitas yang harus dipunyai oleh
seorang manajer atau pegawai yang bermutu 14 prinsip - prinsip
umum manajemen dan fungsi - fungsi manajemen.
BAB III
PRINSIP-PRINSIP DAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
A. Prinsip-prinsip umum manajemen :
Suatu prinsip dapat dirumuskan sebagai suatu kenyataan fundamental
atau suatu kebenaran yang pokok, suatu kebenaran umum yang merupakan suatu
pedoman terhadap pemikiran atau tindakan. Oleh sebab itu dengan menggunakan
prinsip - pinsip manajemen, seseorang manajer dapat menghindarkan kesalahan-
kesalahan yang pokok dalam pekerjaannya.
Dengan mempertinggi kepercayaan pada diri sendiri dapat secara beralasan
meramalkan hasil daripada usaha-usaha yang dilaksanakannya.
Prinsip Manajemen adalah dasar tapi bukan suatu hal yang mutlak. Dalam
penerapan manajemen, prinsip itu adalah luwes (flexible) dan dapat disesuaikan
dengan berbagai keperluan dan keadaan yang berubah-ubah. Oleh sebab itu
prinsip manajemen hanya mengemukakan garis-garis besarnya saja.
Prinsip-prinsip manajemen dikemukakan oleh Henry Fayol adalah
merupakan suatu pedoman dasar untuk diterapkan terhadap manajemen dalam
segala bentuk dan bukan dalam suatu manajemen khusus.
Empat belas prinsip-prinsip umum manajemen itu, adalah :
(1) Pembagian kerja (division of work) karena adanya spesialisasi dalam
kegiatan-kegiatan maka perlulah diadakan pembagian kerja yang teratur.
(2) Kekuasaan dan tanggung jawab ( autority and responsibility); disebabkan
adanya pembagian kerja dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut dapat
diselesaikan dengan sebaik-baiknya, diperlukan adanya wewenang
(kekuasaan) untuk bertindak dengan diharuskan pula mempertanggung
jawabkan segala kerja/tugas yang telah dilakukannya kepada pemberi
kekuasaan.
(3) Disiplin (discipline); ini berarti bahwa respek-respek terhadap perjanjian-
perjanjian yang menghendaki adanya kepatuhan terhadap perintah maupun
peraturan – peraturan dalam pelaksanaannya, energi dan hormat.
16
(4) Kesatuan perintah (unity of command); demi kelancaran dalam tugas-tugas,
pegawai/anggota jangan menerima tugas atau perintah maupun insruksi
dari pelbagai pihak, sehingga jadi simpang siur, dan sehingga hal ini
membingungkan pegawai.
(5) Kesatuan pengarahan (unity of direction); bahwa setiap golongan kegiatan
yang bertujuan sama harus dikoordinasikan.
(6) Mengabdikan kepentingan sendiri kepada kepentingan umum ( sub
ordination of induvidual interest to general interest); agar setiap usaha
berjalan sesuai dengan dengan rencana, maka setiap pegawai / anggota
harus menyampingkan kepentingan pribadinya dan mengutamakan
kepentingan bersama, kepentingan seluruh pegawai.
(7) Penggajian pegawai (remuneration of personal); pembayaran gaji atau upah
para pegawai haruslah adil dan memberi kepuasan sebanyak mungkin
kepadanya dan juga majikannya.
(8) Pemusatan (centralisation); agar tugas dapat dilaksanakan dengan tidak
terjadi simpang siur tanggung jawabnya, dirasa perlu adanya sentralisasi
kekuasaan dengan tidak menjurus kepada otokrasi maupun diktator dalam
kepemimpinan.
(9) Jenjang bertangga (schalar chain); perlu adanya suatu garis vertikal
sebagai schalar chain, rantai bertangga dari tugas dan tanggung jawab dari
yang tertinggi menurun sampai pada yang terendah.
(10) Ketertiban (orde); harus disusun sedemikian rupa, hal - hal dan orang-orang
suatu tempat untuk setiap orang dan hal; dan setiap hal dan orang pada
tempatnya. Dalam hal ini harus dipatuhi dan ditaati prinsip-prinsip
pembagian kerja, kesatuan komando, kesatuan jurusan, penggajian
pegawai, kekuasaan dan tanggung jawab, disiplin kerja. Pendek kata harus
betul – betul diperhatikan pelaksanaan prinsip-prinsip management agar
kegiatan-kegiatan dapat dijuruskan kepada pencapaian tujuan.
(11) Keadilan (equity); dalam memperlakukan pegawai/bawahan harus adil dan
bijaksana; jangan ada yang diistimewakan. Hargailah pegawai itu sesuai
dengan prestasi kerja yang dicapainya.
(12) Stabilitasi kondisi pegawai (stability of tenure of personnel); Agar
management dapat efektif dan efisien maka haruslah selalu diusahakan
kestabilan kerja dan kondisi pegawai yang memuaskan dalam
melaksanakan tugas-tugasnya. Perubahan dan penggatian kerja yang sering
diadakan menyebabkan keterlambatan dalam pencapaian tujuan.
(13) Prakarsa (initiative); pengembangan prakarsa atau nisiatif sangat
diutamakan agar senantiasa adanya ide – ide dan cara-cara kerja baru,
sehingga tidak membosankan. Dalam hal ini alangkah baiknya apabila tiap
17
pemimpin menghargai prakarsa yang dikemukakan oleh
bawahannya/pegawainya. Inisiatif ini akan menimbulkan pikiran-pikiran baru
dalam melaksanakan rencana baru.
(14) Semangat kesatuan (esprit de corps); Jiwa bersatu dan ber setia kawan
dalam sesuatu kegiatan kerja kelompok sangat diperlukan. Diutamakan
adanya team work dan keinginan bersama untuk mencapai tujuan dengan
melaksanakan kegiatan kerja sebaik-baiknya, kompak dan seia sekata dan
bersatu pendapat serta kegiatan selaras.
B. Fungsi-fungsi Manajemen.
Fungsi – Fungsi Manajemen yang dikemukakan para penulis tidak sama,
tergantung pada sudut pandang dan pendekatan mereka masing-masing. Untuk
bahan perbandingan dikemukakan pembagian fungsi-fungsi manajemen pada
tabel berikut :
Fungsi - Fungsi Manajemen :
G.R. TERRY JOHN F.MEE LOUIS
A.ALLEN
MC. NAMARA
1. Planning
2. Organizing
3. Actuating
4. Controling
Planning
Organizng
Motivaing
Controling
Leading
Planning
Organizing
Controling
Planning
Programming
Budgeting
System
HENRY FAYOL HAROLD KOONZ
& CYRYL O’DONNEL
DR. SONDANG
P. SIAGIAN
PROF DR.OEY
LIANG LEE
1. Planning
2. Organizing
3. Commanding
4. Coordinating
5. Controling
Planning
Organizing
Staffing
Directing
Controling
Planning
Organizing
Motivating
Controlimg
Evaluaiting
Perencanaan
Pengoranisasian
Pengarahan
Pengkoodinasian
Pengontrolan
W.H.NEWMAN LUTHER GULLICK LYNDALL
F.URWICK
JOHN D.MILLET
1. Planning
2. Organizing
3. Assembling
Resource
(pertemuan)
4. Directing
5. Controling
Planning
Organizing
Staffing
Directing
Coordinating
Reporting
Budgeting
Forecasting
(ramalan)
Planning
Organizing
Commanding
Coordinating
Controling
Directing
Fasiliating
Fungsi-fungsi ini pada dasarnya harus dilaksanakan oleh setiap manajer secara
berurutan supaya proses manajemen itu diterapkan secara baik.
18
Dalam proses pelaksanaannya manajemen mempunyai tugas-tugas dan
kegiatan-kegiatan tertentu yang harus dilaksanakan. Tugas-tugas ini dinamai
fungsi-fungsi manajemen. Henry Fayol telah mengemukakan lima fungsi
manajemen yang mutlak harus dijalankan oleh manajemen. Kegagalan untuk
menjalankan akan mengakibatkan tidak dapat tercapainya tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Fungsi – fungsi manajemen itu ialah :
(a) Perencanaan (Planning = Prevoir), artinya mempelajari dan meramalkan
masa depan serta menyusun program-program kegiatan mengenai segala
sesuatu yang akan dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan yang
diinginkan.
(b) Pengorganisasian (Organizing = Organizer), maksudnya membuat wadah,
mengatur hubungan - hubungan, membagi wewenang serta tanggung jawab
diantara kelompok orang yang akan mewujudkan rencana yang telah disusun
sebelumnya.
(c) Pemberian komando/perintah (Commanding = Commandier) adalah suatu
usaha membuat orang-orang lain melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas
dan wewenang yang telah dilimpahkan kepadaya. Pemberian komando
adalah segala usaha yang dijalankan agar setiap anggota kelompok
menjalankan fungsinya masing-masing dengan penuh keikhlasan dan
kesadaran.
(d) Pengkoordinasian (Coordinating = Coordonner), artinya menyatukan kembali,
menyelaraskan seluruh kegiatan sedemikian rupa sehingga harmonis dan
selaras dalam tindakan-tindakannya yang mengakibatkan tujuan lebih cepat
dicapai.
(e) Pengawasan (Controlling = Controller), artinya adalah kegiatan mengawasi
dan memberi bimbingan agar segala kegiatan yang dilakukan berjalan sesuai
dengan perencanaan serta peraturan dan prosedur yang telah dibuat
sebelumnya, sehingga tujuan betul-betul tercapai secara efektif dan efisien
dengan tidak menyalahi apa yang telah ditetapkan semula. Mungkin juga
rencana kurang sesuai dengan keadaan sehingga perlu penyesuaian.
C. Pentingnya Kemampuan Manajemen
Betapa pentingnya kecakapan dan kemampuan manajemen dalam
pencapaian tujuan yang telah ditentukan dalam usaha kerjasama tak dapat
dipungkiri lagi. Di negara-negara maju manajemen tidak merupakan persoalan lagi
karena sudah demikian majunya sehingga manajemen sudah dijadikan profesi
tersendiri.
19
Di negara Indonesia manajemen profesional masih sangat langkah sekali
serta ilmu pengetahuan manajemen yang diajarkan disekolah-sekolah maupun
perguruan tinggi masih belum terlalu dikembangkan.
Kecakapan manajemen merupakan suatu keahlian yang demikian
pentingnya untuk mencapai keberhasilan dalam kegiatan-kegiatan manusia,
disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :
1) Tidak suatu usahapun yang dapat bertahan lama serta mencapai
sasarannya, apabila tidak mempergunakan praktek manajemen yang
efektif, sebab terwujudnya tujuan-tujuan ekonomi sosial dan politik tertentu
sangat tergantung dari pada kemampuan para manajer.
2) Manajemen itu memberikan efektivitas kepada usaha-usaha manusia,
karena manajemen membantu mencapai perlengkapan-perlengkapan,
pabrik-pabrik, kantor-kantor, hasil-hasil, produk-produk, jasa-jasa dan
relasi - relasi antar manusia lebih baik.
3) Manajemen senantiasa memperhatikan penggunaan daya imajinasi serta
ramalan-ramalan dan pandangan-pandangan lebih jauh ke muka, untuk
mengadakan perbaikan dan penyempurnaan.
4) Manajemen memberi kesempatan-kesempatan yang banyak sekali.
Manajemen memberikan masa depan yang sangat cerah bagi mereka
untuk memperoleh kecakapan dan kemampuan yang lebih tinggi serta
mempunyai kualitas dan meyakinkan untuk dapat memanajemen sesuatu
kegiatan secara sempurna.
5) Keahlian menggunakan ilmu manajemen dengan disertai ahlak mulia dapat
membuat efektif kegiatan - kegiatan kelompok. Manajemen dapat
digunakan untuk pencapain tujuan yang bersifat membangun dan untuk
perbaikan keadaan serta memberikan pekerjaan dan membantu
kesejahteraan rohaniah dan jasmaniah manusia.
6) Manajemen diciptakan untuk memperbaiki keadaan manusia. Melalui
manajemen penyediaan barang dan jasa yang dikehendaki oleh
masyarakat dengan harga yang pantas, memberikan pengerjaan dan
membantu kepada kesejahteraan badaniah dan perbaikan nilai-nilai.
7) Dengan menerapkan manajemen dalam kegiatan usaha, maka akan
diperoleh hasil-hasil berupa :
a. keteraturan dan ketertiban secara keseluruhan.
b. pegawai-pegawai yang mengetahui dan paham akan tugas serta
kewajibannya masing-maing sesuai dengan wewenang dan tanggung
jawabnya.
c. semangat kerja yang tinggi serta hasil yang layak.
d. mismanagement (salah urus) dapat dielakan.
20
D. Wewenang dan tanggung Jawab.
Dasar daripada adanya manajemen adalah adanya wewenang atau
kekuasaan sertanya tanggung jawab. Kekuasaan dan tanggung jawab adalah dua
hal yang sangat penting dalam kegiatan manajemen. Wewenang atau kekuasaan
adalah hal yang sangat diperlukan guna dapat menjalankan tugas dan kewajiban
yang dipikulkan kepada seseorang. Dan setiap wewenang harus disertai
pertanggung jawaban. Tidak ada wewenang tanpa tanggung jawab dan tidak ada
tanggung jawab sebelum adanya wewenang. Kekuasaan atau wewenang harus
seimbang dengan tanggung jawab, tidak boleh wewenang terlalu besar daripada
tanggung jawabnya. Janganlah pula hendaknya tanggung jawab lebih besar
daripada kekuasaan atau wewenang.
a. Wewenang atau kekuasaan (authority);
Kekuasaan, kewibawaan atau wewenang adalah kekuasaan untuk
memerintah orang lain untuk bertindak atau tidak bertindak. Kekuasaan atau
otoritas yaitu hak atau kekuasaan untuk bertindak, untuk memerintah ataupun
untuk memaksa orang lain berbuat melakukan sesuatu kewajiban yang dipikulkan
kepadanya.
Kekuasaan merupakan kekuatan untuk dapat memaksa orang – orang lain
untuk melakukan tindakan-tindakan yang dianggap tepat untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan terlebih dahulu oleh pemegang kekuasaan. Kewenangan
dapat juga diartikan sebagai kekuatan untuk mengambil keputusan dan
mengusahakan serta memelihara agar keputusan tersebut dapat dilaksanakan
sebagaimana mestinya.
Hingga kini istilah yang sering dipakai sebagaimana terjemahan dari kata
authority masih bermacam-macam, yang menterjemahkannya dengan wewenang,
ada pula mengistilahkannya dengan kata kekuasaan, ada pula dengan sebutan
kewibawaan ataupun otoritas.
Meskipun berbeda-beda istilah pada prinsipnya maksud dan tujuannya
adalah sama dan sepaham.
Wewenang atau kekuasaan adalah merupakan kunci utama bagi pekerjaan
manajemen. Tanpa wewenang seseorang (terutama pimpinan/manajer) tidak
dapat memerintah orang lain untuk melaksanakan sesuatu kewajiban ataupun
pekerjaan yang telah ditentukannya dalam rangka mencapai tujuan yang telah
diperiksanya. Dapatlah dikatakan bahwa kekuasaan (authority) menjadi dasar
daripada manajemen.
b. Sumber-sumber wewenang
Adapun sumber dari hak untuk bertindak itu dapatlah dibedakan atas :
(a) Sumber resmi (formal atau legal) adalah kekuasaan yang timbul karena
adanya undang-undang, peraturan-peraturan hukum yang berlaku.
21
Kewenangan atau kewibawaan yang berdasarkan sumber resmi ini dapat
dibedakan antara lain atas :
- Penyerahan oleh yang berhak, yang mempunyai hak milik atau mempunyai
wewenang.
- Pelimpahan oleh yang berhak, oleh yang diharuskan menjalankan
wewenang kepada orang lain secara pelimpahan atau pendelegasian
kekuasaan.
- Perampasan atau pengambilan alihan secara paksa, kekuasaan yang
timbul akibat daripada merampas secara paksa, merebut, menduduki,
ataupun kekuasaan yang direbut dengan jalan perjuangan.
- Pernyataan, kekuasaan yang timbul dikarenakan pernyataan kepada
umum, dunia dan sebagainya.
(b) Sumber tradisi / adat / kebiasaan adalah kekuasaan, kewibawaan,
wewenang yang bersumber dari pada adat, istilah adat atau kebiasaan yang
sudah turun temurun, sudah berurat, berakar dalam kehidupan masyarakat.
(c) Sumber kharismatis / penerimaan adalah bahwa kekuasaan atau
kewibawaan, wewenang itu timbul berdasarkan pengakuan kewibawaan
atau pengakuan ataupun penerimaan oleh bawahan ataupun masyarakat
akan wewenang yang pada seseorang pemimpin. Wewenang baru ada
kalau seseorang itu dipilih diangkat ataupun diakui kekuasaannya oleh
anggota kelompok yang bersangkutan.
c. Tanggung jawab (responsibility)
Sudah dimaklumi bahwa kekuasaan atau wewenang saja tanpa disertai
tanggung jawab akan mudah timbul penyelewengan dan untuk membatasi
wewenang dan kekuasaan yang ada pada manajemen dimintailah adanya
tanggung jawab.
Wewenang dan tanggung jawab harus seimbang. Kekuasaan tidak boleh
melebihi tugas kewajiban dan tugas kewajiban haruslah disertai wewenang cukup.
Kekuasaan, wewenang dan tugas serta kewajiban adalah datangnya dari pihak
atasan kepada pihak pelaksana atau bawahan. Dan sebaliknya tanggung jawab
adalah merupakan kewajiban dan keharusan dari bawahan kepada atasan atau
pimpinan. Tanggung jawab adalah merupakan suatu keharusan daripada seorang
bawahan yang diberikan sesuatu tugas untuk melaksanakan pekerjaan tersebut
dengan sempurna.
Tanggung jawab adalah kewajiban untuk melaksanakan wewenang serta
mempertanggung jawabkan kepada pihak lain. Pertanggung jawaban tidak dapat
disampaikan kepada diri sendiri. Pertanggung jawaban memuat hukuman atau
sanksi-sanksi apa bila terjadi penyelewengan atau pelanggarannya. Pertanggung
22
jawaban harus disampaikan kepada pihak lain, yaitu pihak yang memberikan
wewenang atau tugas.
Perlu diingat, bahwa kekuasaan itu atau wewenang serta tugas dapat
dilimpahkan, didelegasikan, diberikan ataupun disuruh orang lain ataupun
bawahan menjalankannya, namun tanggung jawab seseorang tidak dapat
didelegasikan ataupun dilimpahkan kepada pihak lain; melekat pada wewenang.
Tanggung jawab adalah keharusan untuk melaksanakan sesuatu, dia tetap berada
pada orang yang menyerahkan atau yang mendelegasikan.
Tanggung jawab itu terdiri atas dua tahap, yakni: pertama, adalah
kewajiban untuk menyelesaikan sesuatu tugas sehingga tercapai hasil-hasil
tertentu; Kedua, mempertanggungjawabkan kepada atasan atau kepada orang
yang mendelegasikan wewenang mengenai hasil yang telah dapat dicapainya.
Jenis-jenis pertanggung jawaban
Sehubungan dengan kepada siapa tanggung jawab itu harus disampaikan atau
dipertanggung jawabkan maka dapat dibedakan atas:
(1) Tanggung jawab ketuhanan, yaitu bahwa kekuasaan atau wewenang serta
segala hasil yang dapat dicapai adalah atas rakhmat dan karunia daripada
Tuhan Yang Maha Esa, maka sudah seharusnyalah seseorang itu
bertanggungjawab kepada-NYA.
Ketidakberesan tugasnya walaupun tidak diketahui oleh seorang manusiapun
namun Tuhan Maha Mengetahui akan segala perbuatan dan tindak tanduk
hamba-NYA.
Sanksi daripada kelalaian maupun penyelewengannya adalah azab dan dosa,
siksaan Tuhan, laknatullah, kesengsaraan hidup di dunia dan di hari akhir.
Hukuman sesuai dengan kepercayaan masing-masing.
(2) Tanggung jawab institusional (kelembagaan), yaitu tanggung jawab kepada
pihak yang memberi wewenang pihak atasan sesuai dengan hierarki
organisasi, tempat seseorang bekerja. Sanksinya adalah hukuman jabatan
(diskor, dikeluarkan, diberhentikan dengan hormat atau dipecat dengan tidak
hormat).
(3) Tanggung jawab revolusi adalah tanggung jawab kepada perjuangan, kepada
pembaharuan. Apabila tidak dapat melaksanakannya, sanksinya disingkirkan
dari arena perjuangan, digilas roda revolusi.
Revolusi Indonesia sekarang ini adalah membangun manusia seutuhnya
melalui tahap-tahap pembangunan nasional yang telah ditetapkan oleh
DPR/MPR untuk mencapai masyarakat adil makmur material dan spiritual
yang diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Esa.
(4) Tanggung jawab sosial adalah tanggung jawab kepada seluruh dan segenap
anggota masyarakat, tanggung jawab bersama dalam kehidupan
23
bermasyarakat dan bernegara. Tanggung jawab sosial ini dapat dibedakan
sebagai berikut :
- Tanggung jawab Masyarakat Umum adalah tanggung jawab kepada
segenap anggota masyarakat, semua pihak yang ada sangkut pautnya
dengan hidup dan kehidupan seseorang.
Sanksi adalah nama baik seseorang dapat rusak ataupun tidak dipandang
lagi.
- Tanggung jawab Partai politik, adalah tanggung jawab seseorang anggota
partai kepada ideologi partai yang dipilihnya sebagai basis perjuangan dan
penyalurannya kehendaknya. Sanksinya adalah dipecat, dikeluarkan dari
partainya atau direcall apabila tidak mau memperjuangkan ataupun
mempertahankan cita-cita partainya dalam sesuatu badan
musyawarah/perwakilan.
- Tanggung Jawab Organisasi massa atau golongan karya, adalah tanggung
jawab seseorang kepada organisasi ataupun organisasi profesi yang
dimasukinya, untuk bertindak dan berbuat sesuai dengan peraturan -
peraturan sebagaimana yang sudah ditentukan di dalam AD dan ART
organisasi tersebut. Sanksinya adalah dikeluarkan, dipecat ataupun direcall
apabila tidak mempertahankan atau memperjuangkan tujuan yang ingin
dicapai oleh organisasi massa atau karya itu.
- Tanggung jawab keluarga, adalah tanggung jawab seseorang untuk
senantiasa menjaga nama baik keluarganya dimanapun dia bekerja/berada
dengan tingkah lakunya yang terpuji.
Nama baik keluarga, famili ataupun orang tua harus dijaga, jangan sampai
rusak oleh tingkah laku anggota keluarga yang tidak terpuji.
Sanksinya adalah dia akan menyesal, dikutuk oleh segenap anggota
keluarga, disumpahi, tidak diakui lagi sebagai anggota keluarga; akhirnya
menderita lahir batin.
(5) Tanggung jawab hati nurani, adalah rasa tanggung jawab kepada diri sendiri.
Sesuatu tugas yang dipikul adalah atas kesediaan, maka akan dilaksanakan
dengan sebaik mungkin. Sesuatu tugas dikerjakan bukanlah karena ingin
dipuji, takut kepada atasan ataupun hanya untuk mengambil muka, tetapi
tugas dikerjakan adalah dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab
pribadi. Kalau sekiranya terjadi sesuatu yang tidak beres akibatnya adalah
akan menimpa diri sendiri. Sanksinya bila tidak dikerjakan dengan sebaik-
baiknya, ataupun kalau diselewengkan adalah rasa menyesal, malu dan
gelisa, dikejar-kejar kesalahan dan kemungkinan akibat daripada frustasi itu
akan menyebabkan sakit jiwa/gila karena diburu rasa berdosa
24
BAB IV
UNSUR-UNSUR DAN PENGGOLONGAN MANAJEMEN
A. UNSUR-UNSUR MANAJEMEN
Manajemen pada pokoknya adalah merupakan proses kegiatan yang
harus dilakukan dengan menggunakan cara-cara pemikiran yang ilmiah
maupun praktis untuk mencapai tujuan yang sudah tetapkan dengan melalui
kerjasama orang-orang lain dengan menggunkan sumber-sumber yang tersedia
dengan cara setepat-tepatnya. Manajemen dapat juga diartikan sebagai suatu
proses pemberian pimpinan dan bimbingan serta fasilitas-fasilitas dalam suatu
kegiatan kerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Maka dalam kegiatan tersebut sangat diperlukan fasilitas-fasilitas atau
sarana-sarana, alat-alat kerja yang disebutkan juga sumber-sumber atau
unsur-unsur manajemen (resource, elements, tools). Sarana-sarana atau
unsur-unsur itu lebih dikenal dengan istilah “ Enam M di dalam manajemen “
(The Six M’s in management).
Unsur atau element dapat diartikan sebagai bagian-bagian yang
terpenting yang mutlak harus disediakan pada suatu kegiatan. Unsur adalah
bahagian terpenting, tidak boleh tidak harus selalu ada. Ke enam unsur
tersebut adalah mutlak diperlukan dalam manajemen, baik didalam rangka
proses pencapaian tujuan secara keseluruhan maupun dalam rangka proses
pencapaian tujuan dari masing-masing pelaksanaan daripada fungsi
manajemen. Unsur – unsur tersebut harus terdapat pada setiap manajemen,
dalam bentuk manajemen yang bagaimanapun juga. Unsur-unsur ataupun
elemen-elemen manajemen itu adalah :
Tenaga kerja (Man), Uang (money), Mesin-mesin (Machines), Cara kerja
(Methods), Bahan perlengkapan (Matrials), dan Pasar (Market).
a. Man ( = Manusia, orang, tenaga kerja).
Dalam kegiatan management faktor manusia adalah yang paling
menentukan. Manusia membuat tujuan dan dia pulalah yang melakukan proses
kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya itu.
Tanpa manusia tidak akan ada proses kerja. Titik pusat (Central point)
daripada manajement adalah manusia. Tiap kegiatan yang dilakukan sangat
bergantung kepada siapa yang melakukannya. Manusia merupakan pusat
kegiatan yang :
- Melahirkan Management
- Menggunakan Management, dan
- Melaksanakan management.
b. Money (= keuangan, pembiayaan)
25
Dalam dunia modern uang merupakan faktor yang penting sekali sebagai
alat tukar dan alat pengukur nilai sesuatu usaha.
Perusahaan yang besar diukur pula dari jumlah uang yang berputar pada
perusahaan itu. Uang diperlukan pada setiap kegiatan manusia untuk mencapai
tujuannya. Uang merupakan alat yang penting untuk mencapai tujuan
disamping faktor manausia dan faktor-faktor lainnya.
Walaupun uang adalah suatu benda mati sedangkan manusia itu adalah
mahluk yang dilengkapi akal, tetapi pengaruh uang itu terhadapnya sangat
besar.
c. Machines (= mesin - mesin).
Dalam perusahaan maupun kegiatan pemerintahan, peranan mesin-
mesin sebagai alat pembantu kerja sangat menentukan.
Kegunaan daripada mesin-mesin yang membawa kemudahan dalam
melaksanakan pekerjaan, sehingga memberikan juga keuntungan-keuntungan
yang banyak tehadap tenaga kerja. Hanya perlu diingat mesin penggunaannya
sangat tergantung kepada manusia, bukan manusia yang diperbudak oleh
mesin.
Mesin diperbuat untuk mempermudah tercapainya tujuan hidup manusia.
d. Methods (= metode, cara-cara kerja).
Cara untuk melaksanakan sesuatu pekerjaan dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya sangat menentukan hasil-hasil kerja
seseorang. Jadi tercapai atau tidaknya tujuan itu sangat tegantung kepada cara
melaksanakannya.
Metode-metode itu diperlukan dalam setiap kegiatan management.
Dengan cara kerja yang baik akan memperlancar dan mempermudah jalannya
pekerjaan.
e. Materials (= bahan-bahan, perlengkapan).
Manusia tanpa material atau bahan-bahan tidak akan dapat mencapai
tujuan yang dikehendakinya. Faktor - faktor material dalam manajement tidak
dapat diabaikan sama sekali. Bahkan secara bersama-sama untuk mengurus
material.
Manusia dan material atau perlengkapan-perlengkapannya tidak dapat
dipisahkan.
f. Market (= Pasar).
Pasar sangat penting untuk memasarkan barang-barang hasil produksi
sesuatu kegiatan usaha adalah sangat penting sekali dikuasai, demi
kelangsungan proses kegiatan sesuatu badan usaha atau industri. Proses
produksi sesuatu barang akan terhenti apabila barang-barang hasil produksi itu
tidak dapat dipasarkan atau dijual di pasaran. Oleh karena itu penguasaan
26
pasar untuk menyebarluaskan hasil – hasil produksi agar sampai kepada
konsumen, merupakan hal yang menentukan dalam kegiatan manajemen.
1. Pembagian kegiatan Perusahaan :
Semua kegiatan yang berlangsung dalam perusahaan dapat dibagi dalam
enam golongan :
a. Kegiatan teknis (produksi, manufaktur, perobahan)
b. Kegiatan komersial (pembelian, penjualan, pertukaran)
c. Kegiatan Keuangan (pencarian, penggunaan dan pengendalian)
d. Kegiatan pengamanan (perlindungan terhadap kekayaan dan manusia)
e. Kegiatan akuntansi (pembukuan, statistik, balans)
f. Kegiatan manajerial (perencanaan, organisasi, komando, koordinasi dan
pengawasan).
2. Kualitas Manajer dan Pegawai
Untuk dapat melaksanakan setiap golongan kegiatan sebagaimana
tersebut diatas diperlukan tenaga-tenaga yang memimpin dan melaksanakan
kegiatan-kegiatan supaya tujuan betul-betul dapat dicapai secara efektif dan
efisien (berdaya guna dan berhasil guna). Kualitas – kualitas yang diperlukan
itu dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Kualitas fisik (kesehatan, kesegaran, ketangkasan)
b. Kualitas mental (kecerdasan, kecakapan untuk belajar dan memahami,
kesegaran dan keluwesan mental, sikap rohaniah yang terpuji, kemampuan
untuk menilai).
c. Kualitas moral (akhlak mulia, kejujuran, bertanggung jawab, keteguhan
pendidirian, penuh inisiatif, kesetiaan dan bijaksana, penuh semangat dan
berkepribadian).
d. Kualitas pendidikan (mempunyai pengetahuan umum yang luas atau
generalis, ahli, trampil, mempunyai keahlian khusus yang dapat diandalkan.
e. Kualitas pengalaman (mempunyai pengalaman yang baik terutama di bidang
tehnis, komersial, keuangan, akuntansi dan manajemen).
B. PENGGOLONGAN MANAJEMEN
Manajemen dapat digolongkan ataupun dibagi-bagi atas jenis-jenis, dibedakan
atas beberapa macam sebagai berikut : menurut tingkatannya, menurut materi
yang dibahas, menurut tipe atau sistem pelaksanaannya, menurut ruang
lingkup pembahasanya dan menurut filsafatnya (filisofisnya).
a. Menurut tingkatan (hierarchie) :
1. Manajemen puncak (top management),
2. Manajemen madia (middle management),
3. Manajemen rendah / bawah (lower management).
Bagannya :
27
tm--------------------- -------- manajemen puncak (top management)
(kepala jawatan / kantor).
mm -------------- ---- manajemen media (middle management)
(kepala bagian).
Im------------ -------manajemen rendah (lower management)
(kepala seksi).
Gambar 1.
Apabila dilihat pembagian kerja, yaitu antara kerja pikir, dan kerja fisik maka
terlihatlah bahwa :
Top management lebih banyak mempergunakan kerja pikir dari pada kerja fisik
dalam segala kegiatan kerjanya.
Middle management dalam tugas kegiatannya sehari-hari antara kegiatan pikir dan
kegiatan fisik hampir sepadan : kedua-duanya dilaksanakan hampir serentak dan
bersama-sama.
Lower management dalam kegiatan tugasnya sehari-hari lebih banyak
mempergunakan kerja fisik dari pada kerja pikir.
Contoh perhatikan gambar berikut :
ms
Keterangan : - tm
tm – ms > ts
mm – ms= ts - mm
lm – ms < ts
- lm
Gmb. 2 ts
Perhatian :
Tm = top manajemen
Mm = middle manajemen
Lm = low manajemen
Kpk = kerja pikir
Kps = kerja fisik
28
Ts = tecknical skilled
Ms = managerial skilled
b. Menurut Ruang lingkupnya
Dilihat dari segi luas atau ruang lingkup, luas daerah pembahasannya,
maka manajemen dapat dibedakan atas :
1. Macro management (General management), adalah manajemen yang
bersifat umum, prinsip-prinspnya dapat diterapkan pada setiap bidang
manajement khusus.
2. Micro manajement (Spesial management). Manajemen yang bersifat khusus
ini adalah manajement yang membahas hanya satu bidang tertentu saja.
Manajement ini hanya membicarakan suatu masalah secara lebih mendetail
dan terperinci.
c. Menurut Filosofisnya
Dilihat dari segi penempatan orang-orang pada posisi/strategi yang penting dalam
sesuatu kegiatan manajemen, dan dapat dibedakan atas :
1. Patrimonial management, yang menetapkan kedudukan yang strategis dan
penting dalam manajemen (organisasi) diberikan kepada orang-orang yang
berdasarkan hubungan keluarga (famili).
2. Political management, bahwa kedudukan strategis dan penting diberikan
kepada orang-orang yang berdasarkan partai politik / golongan.
3. Profesional management, bahwa kedudukan trategis dan penting dalam
organisasi (management) diberikan kepada orang-orang yang berdasarkan
kecakapan keahlian, jasa dan kariernya.
d. Menurut macam materi yang dibahas
Ditinjau dari sudut pandang dari materi yang dibahas maka manajemen ini dapat
dikenal berbagai macam manajemen khusus, antara lain adalah :
- Manajemen kepegawaian (personal management)
- Manajemen produksi (Production management)
- Manajemen Industri (Industrial management)
- Manajemen Keuangan (Financial management)
- Manajemen Perkantoran (Office management)
- Manajemen Pengangkutan (Transportation/Traffic
management)
- Manajemen pemasaran (Marketing management)
- Manajemen pembukuan (Accounting management)
- Manajemen pendidikan (Education Management)
- Manajemen penjualan (Sales management).
29
Dan masih banyak manajemen khusus/spesialis lainnya, mengingat dalam abad -
abad mutakhir ini manajamen sangat pesat perkembangannya.
e. Menurut sistem/cara pelaksanaannya.
Apabila ditinjau dari pelaksanaannya dan sistem penerapannya dalam kegiatan,
maka macam-macam manajemen dapat dikenal :
1. Manajemen ilmiah (Scientific/saien’tifik management) adalah manajemen yang
mempergunakan ilmu pengetahuan serta metode – metode ilmiah didalam
menghadapi masalah-masalah, kasus-kasus dan tindakan-tindakan yang perlu
diputuskan segera.
2. Manajemen tradisional; adalah management yang dapat dijalankan
berdasarkan tradisi-tradisi, kebiasaan-kebiasaan dan cara kerja serta berpikir
senantiasa menggunakan dan mengikuti cara-cara lama yang sudah beratus-
ratus tahun lama, sehingga tidak menimbulkan kreasi-kreasi baru dan
melemahkan daya pikir.
3. Manajemen Bapak adalah management yang dapat berjalan karena ketaatan
bawahan terhadap atasannya sebagai seorang bapak. Apa yang dikatakan oleh
atasannya dianggapnya perintah seorang Bapak, yang benar dan mesti turut
dan dikerjakan dengan sebaik-baiknya.
4. Manajemen Sistematis adalah management yang menunujukkan bahwa segala
sesuatu sudah diatur dan persiapkan sedemikian secara sistematis secara
tertib, rapi dan teratur. Sebelum kegiatan dilaksanakan segala sesuatu sudah
dipersiapkan dan perhitungkan sematang mungkin.
5. Manajemen Demokraktis adalah suatu management yang dalam
pelaksanaannya senantiasa menitik beratkan pada hikmah kebijaksanaan
dalam permusyawaratan; dimana para pelaksana/karyawan ikut memberikan
saran dan pendapat serta buah pikirannya dalam mengambil sesuatu
keputusan. Keputusan diambil atas dasar hasil musyawarah. Dalam
management ini kelihatan adanya perpaduan peranan atasan/pimpinan dengan
peranan orang-orang yang dipimpin (bawahan/karyawan/ pegawai).
6. Manajemen terbuka. (Open management) adalah bahwa dalam management
ini para karyawan/bawahan selalu diberi kesempatan untuk mengetahui dan
mengajukan sasaran, pendapat, idee dan usul-usul dalam kegiatan
pengambilan keputusan yang akan dilaksanakan; namun demikian keputusan
terakhir senantiasa tetap ditangan pimpinan. Dalam management ini akan nyata
adanya pengawasan bersama, partisipasi bersama dan adanya rasa tanggung
jawab bersama pula.
7. Manajemen tertutup. Dalam management jenis ini tidak kelihatan adanya
pengawasan bersama, partisipasi bersama. Segala rahasia hanya dipegang
oleh beberapa orang saja yang diberi wewenang untuk itu. Management ini
30
biasa dipergunakan oleh badan-badan securyti, ABRI dan aparat-aparat
keamanan.
8. Manajemen diktator/otokrasi. Manajemen ini dinamai juga manajemen paksa.
Dalam hal ini pemimpin atasan menentukan sendiri segala keputusan-
keputusan, dia bertindak sendiri, dia mendominasi kelompok yang dipimpinnya.
Dalam manajemen ini kelihatan bahwa pemimpin/atasan main paksa dan
perintah saja, tidak menghargai bawahannya.
9. Manajemen liberal, dalam manajemen ini pemimpin/atasan menyerahkan
segala sesuatu kepada orang-orang yang dipimpinnya untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan. Dalam hal ini pemimpin /atasan didominir oleh bawahan
pegawainnya; disini pemimpin hanya sebagai tukang cap saja, dia laksana
lambang belaka.
C. MASALAH-MASALAH DALAM PENERAPAN MANAJEMEN
Penerapan manajemen yang efektif harus menghadapi masalah khusus
sehari-hari. Problema-problema spesifik ini menghendaki perhatian yang sungguh-
sungguh dari segenap manajer.
Masalah-masalah itu adalah sebagai berikut :
1. Data pembukuan :
Data-data sebagai alat untuk memberikan keterangan-keterangan yang simpel,
cepat, singkat dan efisien, dengan demikian lebih cepat diketahui masalah-
masalah yang sedang dihadapi oleh sesuatu kegiatan kerja bersama usaha
bersama untuk mencapai hasil-hasil yang diinginkan.
2. Biaya-biaya :
Bagaimana keadaan biaya-biaya yang dikeluarkan? Apakah biaya-biaya
tersebut dapat ditetapkan lebih rendah atau tidak.
Pembuatan rencana anggaran belanja, agar penggunaan keuangan lebih kena
pada sasarannya.
3. Pembuatan keputusan
Setiap keputusan yang akan diambil haruslah dipikirkan lebih mendalam sebab
dan akibatnya, baik untuk keperluan intern, begitu pula yang berhubungan
dengan kegiatan-kegiatan yang melibatkan pihak luar.
Perlu sekali dilatih tentang teknik-teknik dan keahlian dalam menentukan serta
memilih alternatif-alternatif diantara beraneka macam alternatif yang dihadapi.
4. Permodalan :
Darimana sumber-sumber modal dapat digali. Pinjaman jangka panjang atau
pinjaman jangkagunakan modal yang ada. Perlukah dipikirkan penambahan
modal? Bagaimana? Darimana?.
31
Juga pembuatan perencanaan kebutuhan-kebutuhan modal dimasa yang akan
datang sehubungan dengan perkembangan kegiatan serta kemajuan tekhnologi
dan sosial.
5. Melatih pegawai :
Bagaimana caranya meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap
pegawai? Masalah-masalah peremajaan pegawai, promosi, kesejahteraan,
memenuhi kebutuhan pegawai dan sebagaimana yang ada sangkut paut
dengan hal-hal kepegawaian perlu dipikirkan agar produktifitas kerja meningkat
dari waktu ke waktu.
6. Catatan-catatan inventaris dan kekayaan :
Perbaikan-perbaikan inventaris serta fasilitas-fasilitas kerja perlu mendapat
perhatian yang sungguh-sungguh.
Modernisasi sarana serta seluruh perlengkapan sejalan dengan penemuan-
penemuan baru dibidang teknologi abad akhir ini hendaknya dipikirkan juga.
7. Pasar-pasar :
Mengadakan informasi pasar. Memperluas areal pemasaran. Mengadakan
usaha-usaha dan kegiatan-kegiatan yang diinginkan oleh konsumen. Mencari
kesempatan – kesempatan penjualan secara besar-besaran. Mengadakan
pameran dan segala kegiatan yang memungkinkan penguasaan pasar lebih
efektif.
8. Penambahan anggota :
Mengadakan pendekatan untuk mendapatkan anggota-anggota baru yang lebih
bermutu dan kompotents. Menentukan syarat-syarat keanggotaan manajemen.
Mengadakan kampanye pemilihan manajer baru/pimpinan baru. Mengadakan
seleksi-seleksi yang dibutuhkan dalam rangka peningkatan kualitas anggota,
baik dibidang pengetahuan, keterampilan, kecerdasan, sikap serta moral dan
loyalitas yang dibarengi dedikasi yang diharapkan.
9. Semangat kerja :
Memikirkan cara-cara yang sesuai untuk meningkatkan semangat kerja setiap
anggota kelompok. Perbaikan-perbaikan apa yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan semangatnya yang tinggi. Menentukan apa yang dipikirkan oleh
para pegawai mengenai kegiatan-kegiatan bersama itu.
10. Cara pembuatan daftar pembayaran :
Tata cara kerja yang harus disederhanakan. Pengurangan biaya-biaya yang
tidak perlu. Efisiensi dan efektifitas mengenai pelaksanaan pekerjaan sehari-
hari perlu dipikirkan dari sekarang juga.
11. Lokasi perusahaan atau pabrik :
Sebelum ditentukan tempat dilakukan sesuatu kegiatan hendaklah diadakan
penyelidikan dahulu, apakah lokasi tersebut sesuai dengan kegiatan yang
32
akan dilakukan? Sistem kerja juga jangan diabaikan; sentralisasi atau
desentralisasi atau sistem otonom yang akan dipakai. Membangun tempat
sendirikah atau menyewa saja? Dan jangan lupa memperhitungkan segala
biaya-biaya pemeliharaan yang diperlukan.
12. Perencanaan produksi :
Perencanaan bentuk dan model-model mutakhir diperlukan sekali.
Pemeliharaan daripada persediaan bahan-bahan baku, barang-barang jadi
juga perlu diadakan persediaan seperlunya demi bonafiditas perusahaan.
Penambahan mesin-mesin baru serta pemeliharaan mesin-mesin lama serta
pendayagunaan sarana-sarana dan fasilitas yang ada perlu juga disesuaikan
dengan arah daripada perkembangan ekonomi masa kini.
13. Penentuan harga :
Menentukan harga produksi sendiri haruslah disesuaikan dengan mutu serta
harga pokok dan kualitas.
Bagaimana menetapkan harga yang tepat dan sesuai.
14. Pengawasan kualitas :
Menjamin mutu yang sudah standard dan berusaha menstandarkan hasil
produksi lainnya yang mutunya masih belum mendapat pujian daripada pihak
pembeli. Pengujian-pengujian laboratorium perlu ditingkatkan agar mutu tetap
terjamin dan terpelihara selalu.
15. Pencarian calon pegawai dan seleksi :
Mengusahakan pegawai dari sumber-sumber yang bermutu, dari lembaga –
lembaga pendidikan menengah atau tinggi misalnya. Dicari calon-calon
tenaga kerja yang baik, berpendidikan cukup, ahli, trampil dan mempunyai
mental serta moral yang terpuji, sehat dan perpengalaman baik.
16. Efektivitas penjualan :
Mengusahakan segala sarana dan kegiatan untuk peningkatan promosi.
Mempekerjakan tenaga-tenaga penjual yang berpengalaman serta
mempunyai relasi yang luas. Membuat laporan-laporan hasil penjualan.
Pendeknya mengadakan segala kegiatan yang efektif dalam rangka
peningkatan penjualan.
17. Statistik :
Data-data kegiatan usaha hendaklah disusun dalam bentuk statistik untuk
mudah diketahui perkembangan daripada kegiatan usaha tersebut.
Perlu diusahakan kelengkapan-kelengkapan, keterangan-keterangan dengan
mengadakan pengumpulan dan penganalisaan yang lebih baik. Kelengkapan
data penting bagi sesuatu usaha.
33
18. Administrasi upah :
Peningkatan penerimaan penghasilan pegawai perlu dipikirkan. Jadi sistem
harus disesuaikan dengan pendidikan, pengalaman, jabatan dan prestasi
seseorang pegawai.
Perbaikan daripada rencana yang sudah ada. Perlu juga dipikirkan sistem dan
prosedur di waktu yang akan datang.
19. Laporan – laporan :
Saat laporan itu disampaikan susunan dan sistem serta teknis penulisan, cara
penyampaian dan penggunaan sebagai bahan informasi berikut sistem
filingnya.
20. Usaha-usaha untuk menghindari pemborosan :
Diadakan sistem dan prosedur-prosedur untuk dapat menghindari atau
mengurangi pemborosan. Pegawai-pegawai disadarkan akibat daripada
adanya pemborosan. Efektivitas pengawasan untuk mengurangi pemborosan.
Sekali-sekali diadakan kampanye - kampanye yang berhemat.
D. BEBERAPA KESALAHAN DALAM PENERAPAN MANAJEMEN
Tidak sedikit kesalahan yang diperbuat sehingga menyebabkan gagalnya
kegiatan usaha ataupun perusahaan. Kesalahan-kesalahan penerapan
manajemen sehingga menyebabkan kegagalan itu antara lain adalah
sebagaimana yang tercantum dibawah ini :
1. Terlalu cepat tergoda dengan keuntungan-keuntungan sebagaimana yang
diperoleh orang lain. Oleh karena itu menceburkan diri dalam suatu usaha
yang besar serta banyak dan kompleks dengan tidak mengadakan percobaan
secara sederhana dan kecil-kecilan terlebih dahulu.
2. Sering meremehkan kegiatan dari pihak saingan, terutama apabila saingan itu
adalah orang/pengusaha asing.
3. Memulai usaha dengan modal yang terlalu kecil, kadang-kadang tidak
bermodal pula. Terkadang sering mengambil pinjaman dengan suku bunga
yang sangat tinggi, sehingga sukar untuk membayar bunga dan
mengembalikan pinjaman.
4. Memulai usaha dengan modal dan kegiatan yang terlalu besar tidak dimulai
dengan usaha – usaha sederhana serta berhati-hati, sehingga didapat
pengalaman-pengalaman yang berarti untuk dapat berusaha secara mantap
dan teratur.
5. Menentukan harga sesuatu hasil produksi terlalu tinggi ataupun terlalu rendah.
6. Hidup terlalu mewah pada usaha baru saja dimulai dan belum memberi
keuntungan. Hidup terlalu bersifat konsumtif bukan bermental produktif.
34
7. Terlalu meremehkan waktu. Berusaha secara santai. Lebih banyak bermain-
main dari pada bekerja giat dan bersungguh-sungguh.
8. Bekerja tanpa rencana dan anggaran. Meminjam uang terlalu mudah secara
koneksi dan korupsi, sehingga penggunaannya tidak terkendalikan.
9. Berusaha untuk melaksanakan usaha sebanyak - banyaknya dengan modal
dan pengalaman yang sangat kurang.
10. Membeli terlalu banyak secara kredit, sehingga timbul kesulitan dalam
menjual serta mengembalikan pinjaman.
11. Terlalu mudah dan leluasa memberikan pinjaman ataupun kredit kepada para
langganan dengan tanpa memperhitungkan bagaimana cara menagihnya.
12. Mengadakan perluasan (ekspansi) terlalu cepat tanpa perhitungan yang
rasional.
13. Tidak efektif dalam mengadakan catatan-catatan yang tepat dan lengkap
tanpa disadari mendapat kesulitan yang tak dapat diselesaikan.
14. Tidak pernah berusaha membentuk cadangan-cadangan, baik cadangan
modal, barang dan sebagainya yang diperlukan untuk kelangsungan hidupnya
serta bonafiditas usaha.
15. Kebiasaan-kebiasaan hidup boros terbawa-bawa ke dalam kegiatan usaha.
Pepatah “ Hemat pangkal kaya” tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya.
16. Kadang-kadang bekerja dalam perusahaan sendiri itu secara sembrono dan
sembarangan saja demikian juga dalam menggunakan keuangannya tanpa
perhitungan yang layak.
17. Terlampau banyak mempergunakan anggota-anggota keluarga, famili serta
saudara sebagai pegawai, sehingga sukar untuk mengadakan pengawasan
dan mendapat kesulitan dalam menentukan jumlah gaji atau upah. Kadang-
kadang saudara atau famili yang dipekerjakan pada perusahaan tanpa
memperhitungkan kecakapan dan keahlian yang dipunyainya.
18. Sering menunggak pajak, sehingga mengakibatkan perusahaan itu ditutup
atau disita untuk milik negara.

More Related Content

What's hot

Makalah fungsi fungsi dan tingkatan manajemen
Makalah fungsi fungsi dan tingkatan manajemenMakalah fungsi fungsi dan tingkatan manajemen
Makalah fungsi fungsi dan tingkatan manajemenJapar Sadiq Assaqaf
 
Proses Manejemen Sekolah
Proses Manejemen SekolahProses Manejemen Sekolah
Proses Manejemen Sekolahabtadi
 
Manajemen bab 1 7 BY FACHRUL NISA
Manajemen bab 1 7 BY FACHRUL NISAManajemen bab 1 7 BY FACHRUL NISA
Manajemen bab 1 7 BY FACHRUL NISANisa26
 
Makalah analisa manajemen SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah analisa manajemen SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah analisa manajemen SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah analisa manajemen SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadi
Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadiDasar dasar manajemen (elaborasi) jadi
Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadiDani Rusdani
 
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para AhliChristian Lokas
 
Makalah administrasi pendidikan ii
Makalah administrasi pendidikan iiMakalah administrasi pendidikan ii
Makalah administrasi pendidikan iiJe Riyanz
 
Konsep konsep manajemen
Konsep konsep manajemenKonsep konsep manajemen
Konsep konsep manajemenAlvadoc
 

What's hot (14)

Makalah fungsi fungsi dan tingkatan manajemen
Makalah fungsi fungsi dan tingkatan manajemenMakalah fungsi fungsi dan tingkatan manajemen
Makalah fungsi fungsi dan tingkatan manajemen
 
Proses Manejemen Sekolah
Proses Manejemen SekolahProses Manejemen Sekolah
Proses Manejemen Sekolah
 
Manajemen bab 1 7 BY FACHRUL NISA
Manajemen bab 1 7 BY FACHRUL NISAManajemen bab 1 7 BY FACHRUL NISA
Manajemen bab 1 7 BY FACHRUL NISA
 
Manajemen pendidikan
Manajemen pendidikanManajemen pendidikan
Manajemen pendidikan
 
Makalah manajemen
Makalah manajemenMakalah manajemen
Makalah manajemen
 
Makalah konsep dasar manajemen
Makalah konsep dasar manajemenMakalah konsep dasar manajemen
Makalah konsep dasar manajemen
 
Makalah analisa manajemen SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah analisa manajemen SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah analisa manajemen SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah analisa manajemen SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadi
Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadiDasar dasar manajemen (elaborasi) jadi
Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadi
 
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
 
Makalah administrasi pendidikan ii
Makalah administrasi pendidikan iiMakalah administrasi pendidikan ii
Makalah administrasi pendidikan ii
 
Makalah pls
Makalah plsMakalah pls
Makalah pls
 
Makalah dasar dasar organisasi kelompok 3
Makalah dasar dasar organisasi kelompok 3 Makalah dasar dasar organisasi kelompok 3
Makalah dasar dasar organisasi kelompok 3
 
Makalah organisasi
Makalah organisasiMakalah organisasi
Makalah organisasi
 
Konsep konsep manajemen
Konsep konsep manajemenKonsep konsep manajemen
Konsep konsep manajemen
 

Similar to Asas2 manajemen

Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...
Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...
Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...Riha Nugroho
 
Tugas Eko 12, saskia dilla maharani, Ranti pusriana, makalah manajemen, sman ...
Tugas Eko 12, saskia dilla maharani, Ranti pusriana, makalah manajemen, sman ...Tugas Eko 12, saskia dilla maharani, Ranti pusriana, makalah manajemen, sman ...
Tugas Eko 12, saskia dilla maharani, Ranti pusriana, makalah manajemen, sman ...SaskiaMaharani2
 
tugas eko 12, Fikri hanif, Ranty pusriana, manajemen, SMAN12, 2017
tugas eko 12, Fikri hanif, Ranty pusriana, manajemen, SMAN12, 2017tugas eko 12, Fikri hanif, Ranty pusriana, manajemen, SMAN12, 2017
tugas eko 12, Fikri hanif, Ranty pusriana, manajemen, SMAN12, 2017fikri hanif
 
Tugas Eko 12, Roshanara Devina Safa, Ranti Pusriana, manajemen, SMAN 12, 2017
Tugas Eko 12, Roshanara Devina Safa, Ranti Pusriana, manajemen, SMAN 12, 2017Tugas Eko 12, Roshanara Devina Safa, Ranti Pusriana, manajemen, SMAN 12, 2017
Tugas Eko 12, Roshanara Devina Safa, Ranti Pusriana, manajemen, SMAN 12, 2017roshanaradevinasafa
 
Uts dasar dasar manajemen klara anitia (l1-c021047)
Uts dasar dasar manajemen  klara anitia (l1-c021047)Uts dasar dasar manajemen  klara anitia (l1-c021047)
Uts dasar dasar manajemen klara anitia (l1-c021047)klaraanitia
 
Tugas manajemen makalah
Tugas manajemen makalahTugas manajemen makalah
Tugas manajemen makalahimelda faiza
 
Manajemen (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
Manajemen (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)Manajemen (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
Manajemen (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)Jogo Hera
 
minggu 9 dasar manajemen dan fungsi manajemen dalam organisasi bisnis
minggu 9 dasar manajemen dan fungsi manajemen dalam organisasi bisnisminggu 9 dasar manajemen dan fungsi manajemen dalam organisasi bisnis
minggu 9 dasar manajemen dan fungsi manajemen dalam organisasi bisnisrivayanto
 
Bab ii manajemen pendidikan islam
Bab ii manajemen pendidikan islamBab ii manajemen pendidikan islam
Bab ii manajemen pendidikan islamTri Arfayanti
 
konsep dasar manajemen
konsep dasar manajemenkonsep dasar manajemen
konsep dasar manajemenNonoSugiono1
 
Yulia Fatmawati_Dasar manajemen_sosiologi_Dr.Taufiq Ramdani,S.Th.I.,M,sos
Yulia Fatmawati_Dasar manajemen_sosiologi_Dr.Taufiq Ramdani,S.Th.I.,M,sosYulia Fatmawati_Dasar manajemen_sosiologi_Dr.Taufiq Ramdani,S.Th.I.,M,sos
Yulia Fatmawati_Dasar manajemen_sosiologi_Dr.Taufiq Ramdani,S.Th.I.,M,sosYuliaFatmawati2
 
Makalah_Manajemen_Ekonomi.docx
Makalah_Manajemen_Ekonomi.docxMakalah_Manajemen_Ekonomi.docx
Makalah_Manajemen_Ekonomi.docxMahapranaPrint
 
Materi Pengantar Manajemen untuk kelas S1. Manajerial organisasi
Materi Pengantar Manajemen untuk kelas S1. Manajerial organisasiMateri Pengantar Manajemen untuk kelas S1. Manajerial organisasi
Materi Pengantar Manajemen untuk kelas S1. Manajerial organisasiOppieALmesi
 
Materi Pengantar Manajemen S1.pptx
Materi Pengantar Manajemen S1.pptxMateri Pengantar Manajemen S1.pptx
Materi Pengantar Manajemen S1.pptxOppieALmesi
 
9 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen dan empat fungsi dasar manajemen,...
9 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen dan empat fungsi dasar manajemen,...9 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen dan empat fungsi dasar manajemen,...
9 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen dan empat fungsi dasar manajemen,...anditaoktavia
 
9, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, dasar manajemen dan fung...
9, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, dasar manajemen dan fung...9, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, dasar manajemen dan fung...
9, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, dasar manajemen dan fung...Desikoes
 

Similar to Asas2 manajemen (20)

Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...
Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...
Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...
 
Tugas Eko 12, saskia dilla maharani, Ranti pusriana, makalah manajemen, sman ...
Tugas Eko 12, saskia dilla maharani, Ranti pusriana, makalah manajemen, sman ...Tugas Eko 12, saskia dilla maharani, Ranti pusriana, makalah manajemen, sman ...
Tugas Eko 12, saskia dilla maharani, Ranti pusriana, makalah manajemen, sman ...
 
tugas eko 12, Fikri hanif, Ranty pusriana, manajemen, SMAN12, 2017
tugas eko 12, Fikri hanif, Ranty pusriana, manajemen, SMAN12, 2017tugas eko 12, Fikri hanif, Ranty pusriana, manajemen, SMAN12, 2017
tugas eko 12, Fikri hanif, Ranty pusriana, manajemen, SMAN12, 2017
 
Tugas Eko 12, Roshanara Devina Safa, Ranti Pusriana, manajemen, SMAN 12, 2017
Tugas Eko 12, Roshanara Devina Safa, Ranti Pusriana, manajemen, SMAN 12, 2017Tugas Eko 12, Roshanara Devina Safa, Ranti Pusriana, manajemen, SMAN 12, 2017
Tugas Eko 12, Roshanara Devina Safa, Ranti Pusriana, manajemen, SMAN 12, 2017
 
05. BAB II.pdf
05. BAB II.pdf05. BAB II.pdf
05. BAB II.pdf
 
Uts dasar dasar manajemen klara anitia (l1-c021047)
Uts dasar dasar manajemen  klara anitia (l1-c021047)Uts dasar dasar manajemen  klara anitia (l1-c021047)
Uts dasar dasar manajemen klara anitia (l1-c021047)
 
Tugas manajemen makalah
Tugas manajemen makalahTugas manajemen makalah
Tugas manajemen makalah
 
Manajemen (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
Manajemen (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)Manajemen (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
Manajemen (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
 
minggu 9 dasar manajemen dan fungsi manajemen dalam organisasi bisnis
minggu 9 dasar manajemen dan fungsi manajemen dalam organisasi bisnisminggu 9 dasar manajemen dan fungsi manajemen dalam organisasi bisnis
minggu 9 dasar manajemen dan fungsi manajemen dalam organisasi bisnis
 
Bab ii manajemen pendidikan islam
Bab ii manajemen pendidikan islamBab ii manajemen pendidikan islam
Bab ii manajemen pendidikan islam
 
konsep dasar manajemen
konsep dasar manajemenkonsep dasar manajemen
konsep dasar manajemen
 
Makalah pls
Makalah plsMakalah pls
Makalah pls
 
Yulia Fatmawati_Dasar manajemen_sosiologi_Dr.Taufiq Ramdani,S.Th.I.,M,sos
Yulia Fatmawati_Dasar manajemen_sosiologi_Dr.Taufiq Ramdani,S.Th.I.,M,sosYulia Fatmawati_Dasar manajemen_sosiologi_Dr.Taufiq Ramdani,S.Th.I.,M,sos
Yulia Fatmawati_Dasar manajemen_sosiologi_Dr.Taufiq Ramdani,S.Th.I.,M,sos
 
Makalah_Manajemen_Ekonomi.docx
Makalah_Manajemen_Ekonomi.docxMakalah_Manajemen_Ekonomi.docx
Makalah_Manajemen_Ekonomi.docx
 
Materi Pengantar Manajemen untuk kelas S1. Manajerial organisasi
Materi Pengantar Manajemen untuk kelas S1. Manajerial organisasiMateri Pengantar Manajemen untuk kelas S1. Manajerial organisasi
Materi Pengantar Manajemen untuk kelas S1. Manajerial organisasi
 
Materi Pengantar Manajemen S1.pptx
Materi Pengantar Manajemen S1.pptxMateri Pengantar Manajemen S1.pptx
Materi Pengantar Manajemen S1.pptx
 
Makalah pls
Makalah plsMakalah pls
Makalah pls
 
Chapter 1 Pengantar Manajemen
Chapter 1 Pengantar Manajemen Chapter 1 Pengantar Manajemen
Chapter 1 Pengantar Manajemen
 
9 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen dan empat fungsi dasar manajemen,...
9 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen dan empat fungsi dasar manajemen,...9 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen dan empat fungsi dasar manajemen,...
9 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen dan empat fungsi dasar manajemen,...
 
9, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, dasar manajemen dan fung...
9, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, dasar manajemen dan fung...9, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, dasar manajemen dan fung...
9, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, dasar manajemen dan fung...
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 

Asas2 manajemen

  • 1. 1 BAB I MANAJEMEN 1. Pendahulun Setelah mengetahui garis besar arti dan aspek administrasi, sekarang kita masuk pada pembahasan masalah manajemen. Manajemen itu sangat penting, apa lagi dimasa lalu bangsa kita selalu mengabaikan asas-asas manajemen yang tepat, sehingga pelaksanaan setiap kegiatan usaha sering mengalami kegagalan ataupun kandas ditengah jalan. Berpedoman pada apa yang disebut diatas, maka menjadi kewajiban kita sekarang untuk lebih meningkatkan efekivitas dan efisiensi kerja dengan berpegang kepada asas – asas manajemen. Pada waktu sekarang ini bangsa Indonesia sedang giat - giatnya melaksanakan pembangunan dalam rangka meningkatkan taraf hidupnya untuk menuju masyarakat adil, makmur dan sejahtera, baik materi maupun spiritual berdasarkan pancasila serta mendapatkan ridho Tuhan Yang Maha Esa. Harus disadari bahwa suatu manajemen yang tangguh serta berdaya guna dan berhasil guna (efesien dan efektif) sangat diperlukan dalam mencapai sasaran dan tujuan pembangunan yang sedang dilaksanakan. Betapa pentingnya peranan manajemen dalam pembangunan akan jelas terlihat apabila diingat bahwa salah satu jurang pemisah antara negara yang sudah maju dengan negara yang sedang berkembang terdapat dalam bidang manajemen. Pada pokoknya peningkatan daya guna dan hasil guna itulah yang menjadi peranan penerapan manajemen dalam pembangunan demi mempercepat pencapaian tujuan pembangunan yang telah ditentukan sebelumnya. Pada garis besarnya yang menjadi sasaran manajemen dalam pembangunan adalah semua segi pelaksanaan kegiatan pembangunan tersebut, mulai dari proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan serta penilaian daripada hasil-hasil Pembangunan yang telah dicapai. 2. Pentingnya Manajemen Manajemem merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen yang baik akan memudahkan terwujudnya tujuan perusahaan/organisasi, karyawan dan masyarakat. Dengan manajemen, daya guna dan hasil guna unsur-unsur manajemen akan ditingkatkan. Adapun unsur-unsur manajemen itu terdiri dari : Man, money, methode, machines, materials, dan market, disingkat 6 M. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Timbul pertanyaan tentang : apa yang diatur, apa tujuannya diatur,mengapa harus diatur, siapa yang mengatur, dan bagaimana mengaturnya? 1. Yang diatur adalah semua unsur manajemen, yakni 6 M.
  • 2. 2 2. Tujuannya diatur adalah agar 6 M lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mewujudkan tujuan. 3. Harus diatur, yaitu supaya 6 M itu bermanfaat secara optimal, terkoordinasi dan terintegrasi dengan baik dalam menunjang terwujudnya tujuan organisasi. 4. Yang Mengatur adalah pimpinan dengan kepemimpinannya yaitu pimpinan puncak, manajer madya, dan supervise. 5. Mengaturnya adalah dengan melakukan kegiatan urutan - urutan fungsi manajemen tersebut. Jadi Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainya secara efektif dan efisian untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 3. Arti dan Istilah Manajemen - Arti Manajemen Perkataan management bukanlah perkataan Indonesia, melainkan berasal dari bahasa asing, yakni bahasa Italia. Dasar kata management berasal dari kata “manage” sedangkan kata manage dalam buku Webster’s New Colegiate Dictionary berasal dari bahasa Itali “maneggio” yang berasal dari bahasa Latin “ maneggiare” dari kata “manus” yang berarti “hand” artinya tangan. Jadi secara etimologi manajemen dapat diartikan : (a) Dalam bahasa Perancis berarti house – keeping = Rumah Tangga. (b) To train a horse = melatih kuda dalam menghentakan-hentakkan kakinya. (c) To direct and control = memimpin dan mengawasi. Pengertian management tersebut dapat dijelaskan sebagai tindakan atau seni pengurusan, mengatur, pengarahan dan pengawasan (the act or art of managing ; conduct, direction and control). - Istilah Manajemen di Indonesia Hingga kini belum ada keseragaman dalam menterjemahkan istilah management ke dalam bahasa Indonesia. Masih terdapat beraneka terjemahan, seperti: (a) Kepemimpinan adalah istilah untuk mangement yang sering digunakan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN). (b) Universitas Indonesia menterjemahkannya dengan Ketatalaksanaan; (c) Pengurusan adalah Istilah management yang sering digunakan oleh Universitas Gajah Mada Jogyakarta; (d) Pembinaan adalah terjemahan yang digunakan dalam lingkungan Angkatan Darat; (e) Manajemen adalah istilah untuk management yang dipakai oleh Balai Pembinaan Administrasi Universitas Gajah Mada Jogyakarta;
  • 3. 3 (f) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan seringkali menggunakan kata pengelolaan terhadap kata management; (g) Sedangkan tetap “Management” dianjurkan oleh Komisi Istilah Bahasa. 4. Dasar- Dasar Manajemen Dasar – dasar manajemen adalah sebagai berikut : 1. Adanya kerjasama diantara sekelompok orang dalam ikatan formal. 2. Adanya tujuan bersama serta kepentingan yang sama yang akan dicapai. 3. Adanya pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab yang teratur. 4. Adanya hubungan formal dan ikatan tata tertib yang baik. 5. Adanya sekelompok orang dan pekerjaan yang akan dikerjakan. 6. Adanya human organization. 5. Batasan Manajemen. Mengenai batasan manajemen ini juga masih beraneka ragam. Masing – masing ahli ataupun tokoh manajemen mengemukakan defenisinya. Namun pada dasarnya prinsip, maksud dan tujuannya tidak berbeda. Untuk memberikan latar belakang pengetahuan mengenai batasan manajemen tersebut, sebagai bahan perbandingan dibawah ini diberikan beberapa pendapat tokoh / ahli manajemen baik dalam maupun luar negeri. Batasan manajemen yang diutarakan oleh beberapa sarjana Indonesia : - Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo, merumuskan bahwa manajemen adalah menyelenggarakan sesuatu dengan menggerakan orang-orang, uang, mesin- mesin dan alat-alat sesuai dengan kebutuhan. - Menurut Dr. Sondang P. Siagian, MPA; Manajemen adalah kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain. - Menurut Drs. Karnadi Wargasasmita, Manajemen yaitu mengatur, mengurus, memimpin, mengawasi pekerjaan-pekerjaan ke arah tujuan usaha. - Drs. The Liang Gie, memberi batasan bahwa Manajemen ialah proses yang menggerakkan tindakan-tindakan dalam usaha kerjasama manusia, sehingga tujuan yang telah ditentukan benar-benar tercapai. Beberapa defenisi manajemen yang dikemukakan oleh sarjana-sarjana Barat, antara lain adalah sebagai berikut : - Dalam Webster’s Dictionary dikatakan bahwa Manajemen adalah tindakan mengendalikan, kecakapan dalam menjuruskan adminitrasi. (Management is the act of managing, skill in directing administration).
  • 4. 4 - Harold Koontz dan Cyril O’Donnell mengatakan bahwa Manajemen adalah penyelesaian pekerjaan melalui kegiatan-kegiatan dari pada orang lain. (Management is getting things done trough the effort of other people). - Menurut John D. Millet, Manajemen adalah proses pembimbingan dan penyediaan fasilitas-fasilitas kerja terhadap orang-orang yang tergabung dalam suatu organisasi resmi untuk mencapai sesuatu tujuan. (Management is the process of directing and facilitating the work of people organized in formal groups to achieve a desired goal). - George R.Terry, mengatakan : Manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain. (Management is the accomplishing of a predetermined objective trough the effort of other people). Dapat ditarik beberapa kesimpulan bilamana batasan-batasan manajemen sebagaimana tersebut diatas dibandingkan satu sama lainnya, yaiu: (1) Manajemen itu dipergunakan terhadap usaha-usaha kelompok dan bukan terhadap individu (perseorangan) tertentu. (2) Tujuan merupakan sasaran manajemen. Manajemen berhubungan dengan penentuan dan pencapaian dari pada tujuan-tujuan. Hal ini berarti bahwa manajemen adalah persoalan mencapai tujuan-tujuan dengan suatu kelompok orang. (3) Dalam mencapai tujuan maka selalu terdapat adanya penyatuan pikiran, perasaan, dan kemauan, tenaga, bahan - bahan, alat-alat serta penggunaan waktu serta ruangan. (4) Manajemen suatu hal yang ada karena dapat dipelajari. Pengetahuan mengenai manajemen dapat dicapai serta kepandaian dalam menggunakannya dapat dipupuk dan ditingkatkan kemampuannya. (5) Manajemen itu berwujud, tidak nyata, hanya dapat dilihat hasil - hasilnya berupa: keteraturan, pegawai - pegawai yang berpengtahuan serta mengerti akan tugasnya masing-masing, moral yang tinggi dan hasil pekerjaan yan sangat memuaskan. (6) Manajemen adalah suatu alat mencapai tujuan dan manajemen bukan suatu tujuan. (7) Karena manajemen itu berurusan dengan penentuan dan pencapaian tujuan baik bersama - sama maupun melalui kegiatan orang lain; maka manajemen itu terdapat hampir dalam segala bidang kegiatan manusia, seperti halnya di dalam kegiatan rumah tangga, sekolah, kantor pemerintah ataupun swasta, perkumpulan pelajar ataupun mahasiswa, rumah sakit, perusahaan, bank, koperasi, perkumpulan olah raga, kegiatan kesenian, hotel, kegiatan-kegiatan kenegaraan, kemiliteran dan sebagainya.
  • 5. 5 (8) Manajamen merupakan suatu pengertian yang umum yang tersusun daripada fungsi - fungsi tertentu yang merupakan suatu kegiatan yang universal; maksudnya meskipun manajemen itu diterapkan pada bidang-bidang yang berlainan, misalnya pada bidang manajemen kepegawaian, manajemen keuangan, manajemen pemasaran, manajemen pembukuan, manajemen perkantoran, manajemen pendidikan, manajemen permodalan, manajemen pengangkutan dan sebagainya namun pngertian, asas prinsip - prinsip serta fungsinya adalah sama. BAB II SEJARAH DAN PELOPOR MANAJEMEN 1. Selayang pandang perkembangan manajemen. Apabila membicarakan perkembangan manajemen, pada dasarnya membicarakan dua hal, yaitu pertama, manajemen dalam praktek atau manajemen sebagai seni, dan kedua, manajemen sebagai ilmu pengetahuan. Manajemen sebagai seni atau manajemen dalam praktek sesungguhnya telah ada sejak sekurang - kurangnya dua orang manusia sudah bekerja sama untuk mencapai sesuatu tujuan tertentu. Boleh dikatakan bahwa manajemen dalam praktek timbul bersama dengan tumbuhnya dan bekembangnya peradaban manusia. Akan tetapi manajemen sebagai ilmu pengetahuan baru dikenal pada akhir abad yang lalu. A. Perkembangan Manajemen dalam Praktek. Perkembangan manajemen dalam praktek atau perkembangan manajemen sebagai seni dapat digolongkan atas beberapa periode. Fase-fase tersebut adalah sebagai berikut : 1). Fase Prasejarah (--- 1 M) : Peninggalan – peninggalan sejarah telah membuktikan bahwa pada periode prasejarah manajemen telah berkembang meskipun dalam bentuk yang sangat sederhana sekali sesuai dengan perkembangan peradaban dan kebutuhan masyarakat primitif yang sangat sederhana pula penghidupannya pada waktu itu. Masyarakat Mesopotamia dahulunya pada dasarnya telah menjalankan sebagian daripada prinsip - prinsip manajemen sebagaimana yang dikenal sekarang ini; terutama ini dalam bidang - bidang pemerintahan, perdagangan, komunikasi serta pengangkutan. Manajemen pada zaman Babilonia telah pula dipraktekkan dalam bidang - bidang seperti: pemerintahan, perdagangan, perhubungan, pengangkutan, ekonomi dan keuangan dengan tujuan tentulah untuk memperlancar jalannya kemajuan dan perkembangan masyarakat.
  • 6. 6 Sejarah telah pula menunjukan bahwa pada zaman Mesir Kuno sudah dikembangkan manajemen agak lebih maju, terutama dalam bidang pemerintahan, militer, perpajakan, perhubungan dan pertanian. Kerjasama manusia pada abad itu dapat dilihat dari pada peninggalan-peninggalan sejarah, seperti misalnya Pyramide dan Spinx. Sejarah telah menunjukan pula bahwa Romawi Kuno sudah berhasil menerintah daerah yang sangat luas yang meliputi hampir sebagian dunia yang sudah mereka ketahui pada waktu itu. Tugas-tugas pemerintahannya sudah dibagi atas departemen - departemen yang dinamai “magistrates” yang dipimpin oleh seorang magistrator. Pada Zaman Romawi Kuno tersebut sudah berkembang dengan pesat manajemen militer, perpajakan perhubungan dan sebagainya sesuai dengan perkembangan kerajaan Romawi Kuno yang merupakan suatu imperium yang wilayah kekuasaannya sangat luas. Pengembangan konsep demokrasi di negara Junani Kuno serta keberhasilannya didalam menciptakan parlemen pertama di dunia, yang dikenal dengan sebutan “ Dewan Orang-orang Tua yang Bijaksana”; serta pengaturan pertahanan dan keamanan oleh Dewan Militer adalah suatu pertanda bahwa di sana telah berkembang pula asas - asas manajemen secara baik. Dari keterangan - keterangan tersebut di atas, dapatlah diketahui bahwa pada fase prasejarah sungguhpun masih sangat sederhana manajemen telah berkembang dengan pesat. 2. Fase Sejarah (1-1886 M.) Pada periode ini manajemen terus berkembang dengan pesat, terutama di kala timbulnya gereja Roma Katolik yang telah pula membela pengaruh yang tidak kecil terhadap perkembangan manajemen. Pesatnya agama Romawi Katolik tersebut berkembang bukan saja karena ajaran-ajarannya suci, tetapi juga dikarenakan organisasinya yang sangat rapi, terutama dibidang sistematisasi dari pada struktur organisasi. Di Eropa timbul pula tiga kelompok sarjana yang terdapat di tiga negara yang berbeda - beda pada waktu yang bersamaan yang secara kebetulan ahli tersebut adalah : a) Kaum Kameralis, yang terdapat di Jerman dan Austria. b) Kaum Merkantili, di Inggris dan c) Kaum Fisiokrat, di Perancis Ketiga kelompok ahli tersebut di atas adalah pelopor - pelopor manajemen ilmiah, karena inti dari pada teori-teori mereka ialah bahwa perekonomian daripada suatu negara hanya akan bisa kuat apabila kegiatan - kegiatan administrasi dan manajemen dilaksanakan dengan sebaik - baiknya. Salah
  • 7. 7 seorang daripada kelompok ahli itu ialah George Von Zinko yang selama hidupnya telah menghasilkan 537 karya ilmiah, 175 di antaranya membahas tentang administrasi/manajemen pertanian. Perkembangan manajemen pada fase sejarah ini telah didorong pula timbulnya Revolusi Industri I di Inggris yang membawa akibat - akibat yang sangat luas dibidang manajemen. Terjadinya perubahan radikal dalam praktek manajemen serta terjadi pula perubahan besar-besaran terhadap produksi, pekerjaan, peningkatan pemasaran, dibidang kepegawaian, timbulnya serikat- serikat buruh dan sebagainya. Sehubungan dengan ini perlu diingat peranan yang sangat besar dari Charless Babbage, seorang sarjana dan professor mate-matika, yang pada abad ke – 18 telah menekankan pentingnya efisiensi dalam usaha mencapai tujuan. Hampir satu abad kemudian lahirlah “Gerakan Manajemen Ilmiah” yang dipelopori oleh Frederick Winslow Taylor di Amerika Serikat. Gerakan Manajemen Ilmiah yang dimulai pada tahun 1886 itu menandai dua hal, yaitu : (a) berakhirnya status manajemen sebagai seni semata - mata dan lahirnya manajemen ilmiah. (b) berakhirnya fase sejarah dalam perkembangan manajemen dan timbulnya fase modern, di mulai tahun 1886 dan masih berlangsung terus hingga sekarang. 2. Fase Modern (1886 – sekarang). Periode ini ditandai dengan lahirnya Gerakan Manajemen Ilmiah pada tahun 1886 yang dipelopori oleh Frederick Winslow Taylor di Amerika Serikat, sebagai seorang sarjana teknik mulai mengadakan penyelidikan - penyelidikan dalam rangka usaha mempertinggi efisiensi perusahaan dan meningkatkan produktivitas para pekerja. Ia melakukan suatu study yang disebut dengan istilah “ Time and motion study”, untuk mempelajari penggunaan waktu oleh kaum buruh serta gerak-gerak mereka dalam melakukan pekerjaan F.W. Taylor terutama memusatkan penyelidikannya kepada kaum buruh dan manajemen tingkat bawah. Sementara itu di Perancis seorang ahli fikir dan ahli pertambangan yang bernama Henry Fayol telah mencari sebab - musabab dari kegagalan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Dalam penyelidikannya Henry Fayol lebih menyoroti golongan pimpinan tingkat atas dari suatu organisasi perusahaan. Hasil pemikiran kedua tokoh ilmu ilmiah yang kemudian merupakan dasar utama daripada perkembangan dan pembangunan manajemen sebagai ilmu pengetahuan (manajemen ilmiah).
  • 8. 8 B. Perkembangan Manajemen sebagai Ilmu Pengetahuan Sesuatu ilmu pengetahuan lahir karena masyarakat menghendakinya. Dalam masyarakat terasa adanya kebutuhan akan ilmu pengetahuan itu; sebab perkembangan suatu ilmu pengetahuan sangat dipengaruhi oleh dinamika masyarakat dan kebutuhan nyata yang terasa timbul di dalam masyarakat. Demikianlah halnya ilmu manajemen. Ilmu manajemen merupakan salah satu cabang daripada ilmu - ilmu sosial lainnya, ia termasuk ke dalam kelompok “applied science“ karena kemanfaatannya hanya ada apabila prinsip - prinsip, rumus - rumus dan dalil -dalilnya diterapkan untuk meningkatkan peri hidup dan kehidupan umat manusia. Sejak tahun 1886 dikenalkan apa yang dinamakan ilmu manajemen yang memiliki prinsip-prinsip, dalil - dalil, sistematika, metode analisa serta rumus - rumusnya sendiri. Perkembangan ilmu manajemen itu dapat digolongkan atas empat tahap, yaitu : (1) Tahap Survival (1886 – 1930) Tahun 1886 adalah tahun lahirnya manajemen, yang ditandai dengan Gerakan Manajemen Ilmiah yang dipelopori oleh F.W. Taylor. Dan dalam jangka waktu yang cukup lama para ahli memperjuangkan untuk diakuinya Manajemen sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan. (2) Tahap Konsolidasi dan Penyempurnaan (1930-1945) Dalam tahap ini prinsip-prinsip, rumus-rumus, sistematika, metode analisa serta dalil-dalil daripada ilmu manajemen lebih disempurnakan, sehingga kebenarannya tidak dapat dibantah lagi. (3) Tahap Human Relation ( 1945-1959) Setelah ilmu manajemen diakui dan diterima sebagai cabang ilmu pengetahuan, perhatian para ahli mulai beralih kepada faktor-faktor manusia serta hubungannya berikut segala masalahnya demi terselanggaranya kegiatan yang harus dilaksanakan dalam suasana kemanusiaan. (4) Tahap Behaviouralisme (1959 – sekarang). Pada tahap ini perhatian terutama dipusatkan terhadap pentingnya peranan manusia kerja dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Penyelidikan-penyelidikan terhadap manusia kerja ini berhubungan dengan manusia sebagai makhluk hidup yang mempunyai martabat, kepribadian, tujuan cita-cita serta keinginan-keinginannya dan tingkah laku serta tindak tanduknya dalam kehidupan bersama, bekerja bersama, mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
  • 9. 9 C. Perkembangan Manajemen di Indonesia Tidak banyak yang dapat diketahui tentang perkembangan manajemen di Indonesia. Hingga kini kelangkaan buku - buku yang membicarakan masalah- masalah manajemen, apalagi tentang sejarahnya. Walau demkian, dibawah ini akan dicoba menjelaskan secara ringkas mengenai perkembangan manajemen di Indonesia. (a) Masa Pra Sejarah. Menurut penyelidikan ahli - ahli sejarah, manusia tertua di Indonesia telah berusia + 32.000 yang kerangkanya ditemukan di Trinil yang dikenal dengan nama Pithecantropus Eractus. Pada zaman Qwarter ini belum ada kelihatan gejala kehidupan bersama, bermasyarakat. Barulah pada zaman batu tua nenek moyang bangsa indonesia mulai muncul dengan kehidupan bermasyarakat dalam bentuk yang sangat sederhana, hidup mengembara kelompok demi kelompok, tinggalnya berpindah-pindah dari satu guha ke guha lain, dari satu daratan kedaratan yang lain. Hidup masih sangat bergatung kepada kemurahan alam. Makanya masih dari mengumpulkan hasil alam sekitarnya. Alat perkakas yang pergunakan masih sangat kasar pembuatannya. Pada zaman ini sudah timbul gejala manajemen dalam praktek kerja sehari-hari dalam bentuk yang sangat sederhana sekali sesuai pula dengan perkembangan kebudayaan primitif mereka. Pada zaman batu, manusia purba Indonesia sudah mulai hidup menetap dan berproduksi, meskipun sebahagian besar masih meneruskan hidupnya secara mengembara berkelompok menyusuri alam yang masih ganas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dari kemurahan hasil alam. Pada zaman ini pulalah telah timbul lebih mantap gejala hidup bermasyarakat. Telah berlangsung sistem kerja sama dalam mencapai tujuan dan kepentingan bersama, sekalipun berupa bentuk organisasi secara resmi. Gejala hidup bersama, bermasyarakat semakin nyata terutama pada akhir zaman batu (neolithicum). Manusia hidup berkelompok pada tempat-tempat tertentu. Hidup menetap dan berkelompok ini dirasakan perlunya kerjasama yang lebih mantap dan erat. Maka disusunlah organisasi masyarakat yang bertujuan bekerja sama guna mencapai tujuan tertentu. Mulailah diadakan sistem pertanian yang dikerjakan secara bersama-sama (gotong royong) diantara anggota-anggota masyarakat kelompok tersebut. Kemudian disusun pulalah organisasi pemerintahan (kampung), pembagian kerja, koordinasi dan pengawasan-pengawasan. Manusia secara bersama-sama menghasilkan bentuk – bentuk kerja sama, yang menghasilkan kebudayaan batu besar, sebagaimana peninggalan yang terdapat di Pasemah adalah hasil kerja sama manusia Indonesia di zaman Mengalithicum.
  • 10. 10 Jadi manajemen sebagai seni atau manajemen dalam praktek dalam bentuk yang sangat sederhana sudah ditetapkan dalam kehidupan sehar-hari oleh nenek moyang bangsa indonesia pada masa pra sejarah. (b) Masa Hindu Zaman sejarah Indonesia dimulai dengan datangnya kebudayaan Hindu yang kemudian bermunculan kerajaan-kerajaan pada zaman ini, maka muncul pulalah gejala manajemen dan penetapannya sehari-hari dalam pengelolaan kerajaan-kerajaan tersebut. Dalam kegiatan kerajaan sehari - hari sudah ada pembagian kerja yang tuntas antara Pemerintah atau Raja dengan yang diperintah atau rakyat. Telah pula ada penentuan tujuan yang akan dicapai berikut perencanaan bagaimana tujuan itu harus dihasilkan, membagi - bagi tugas dan tanggung jawab terutama antara raja dengan para patihnya dan sebagainya, usaha untuk menggerakkan kerja agar tujuan dapat diperoleh, pembagian perintah, penempatan orang - orang yang ahli dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan tugas serta kewajiban serta mengadakan pengawasan supaya hasil - hasil pelaksanaan kerja sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya. Jadi dapat dikatakan bahwa pada zaman Hindu dengan bermunculan berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus kerajaan diseluruh nusantara sudah ada penerapan manajemen, sekalipun masih belum sempurna benar seperti sekarang ini. Manajemen dalam praktek sungguh - sungguh sudah diterapkan pada zaman Hindu di Indonesia. Hal ini terutama dapat dilihat dari bukti-bukti peninggalan sejarah. Tak dapat dilupakan hasil-hasil yang telah dicapai dengan baik oleh kerajaan-kerajaan seperti : Kutai, Tarumanegara, Pajajaran, Mataram (Hindu), Kediri, Sriwijaya, dan Majapahit serta berpuluh-puluh kerajaan besar dan kecil lainnya yang telah mewarnai sejarah Nusantara. (c). Masa Islam Dengan masuknya kebudayaan Islam serta tumbuhnya kerajaan-kerajaan Islam pada abad ke dua belas, maka penerapan manajemn di Indonesia tambah sempurna. Hampir dalam segala bidang kegiatan seperti dalam bidang pemerintahan, perekonomian, kemasyarakatan, pendidikan, kelaskaran, pertanian dan sebagainya menjadi lebih sempurna, telah mulai mempergunakan ilmu pengetahuan. Kegiatan – kegiatan raja - raja Islam dalam mengatur pemerintahannya dan dalam mengorganisasi rakyatnya dalam peperangan untuk melawan penjajah Belanda. Sebenarnya pada waktu itu telah menggunakan manajemen dengan lebih sempurna bila dibandingkan dengan perepannya pada masa prasejarah dan masa Hindu. Patih Unus dengan armadanya, Cut Nyak Din dengan bala tentaranya, Malahayati dengan armada lautnya yang perkasa menyerang Johor. Fatahillah (Falatehan) dengan laskarnya menyerang Batavia
  • 11. 11 serta ratusan pemimpin - pemimpin yang telah dapat mengorganisasi dan menggerakkan rakyat untuk mencapai tujuannya yaitu mengusir Penjajah Belanda melawan kenistaan dan penderitaan serta penindasan adalah suatu bukti bahwa manajemen telah dipraktekan dengan baik sekali di masa Islam. Tidak dapat dilupakan keunggulan Diponegoro, Teungku Cik Di Tiro, Imam Bonjol, Aru Palaka, Untung Suropati, Trunojoyo, Antasari, Hidayatullah dan Ribuan pemimpin dan pahlawan lainnya yang sedikit banyak mereka telah menggunakan prinsip-prinsip manajemen dalam mengorganisir kegiatan - kegiatan rakyat. (d) Masa Penjajahan Belanda dan Jepang Kalau pada prasejarah dan pada masa kerajaan-kerajaan Hindu serta masa Islam, kepemimpinan dalam penerapan manajemen dalam segala bidang kegiatan di tangan bangsa Indonesia, maka pada masa penjajahan Belanda dan Jepang, kekuasaan dan kepemimpinan ditangan penjajah. Bangsa Indonesia dijadikan hanya sebagai pelaksana-pelaksana tingkat menengah saja. Pemakaian Ilmu dan teknologi di Indonesia pada dasarnya dimulai dengan kedatangan bangsa Eropa yang memang mereka telah memiliki pengetahuan lebih maju daripada bangsa Indonesia. Oleh karena itu pulalah maka mereka dengan mudah menguasai Nusantara. Pada masa penjajahan Belanda penerapan manajemen baik sebagai seni maupaun sebagai ilmu (science) jauh lebih baik dan sempurna bila dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Pada zaman VOC, Tanam Paksa, zaman Politik Ethies dan zaman pemerintahan Belanda penerapan prinsip-prinsip manajemen dalam setiap kegiatan kerja secara praktis, dan Ilmu pengetahuan lebih menonjol. Memang tidak dapat disangkal bahwa belanda datang ke Negara Indonesia tidak saja dalam usaha berdagang, menjajah, menyebarkan agama dan kebudayaan tetapi juga berusaha mengolah dan memeras seluruh hasil alam untuk dipergunakan bagi sebesar-besar kesejahteraan bangsanya. Untuk itu maka didatangkanlah ke Indonesia tenaga - tenaga ahli dalam segala bidang ilmu pengetahuan termasuk juga tenaga ahli dibidang manajemen. Pada masa Jepang perkembangan manajemen di Indonesia tidak menggembirakan. Hal ini disebabkan karena pemerintahan Jepang di Indonesia lebih memusatkan perhatiannya dalam bidang kemiliteran sehubungan dengan kesiap siagaannya untuk berjaga – jaga menghadapi serangan Sekutu. Manajemen Militer lebih menonjol kegiatannya pada waktu itu, sedangkan dibidang-bidang lainnya hanya meneruskan apa yang telah dibina oleh pemerintah penjajah sebelumnya. (e) Masa Kemerdekaan Indonesia. Setelah bangsa Indonesia berhasil dan memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945 barulah bangsa Indonesia mulai
  • 12. 12 memegang Pemerintahan sendiri. Betapa pentingnya ilmu pengetahuan manajemen dalam kegiatan sehari-hari dalam usaha peningkatan taraf hidup bangsa semakin terasa manfaatnya terutama dalam pelaksanaan pembangunan sekarang ini. Meskipun dikatakan bahwa perkembangan Ilmu Manajemen di Indonesia masih sangat muda, namun melihat perkembangannya akhir-akhir ini ada tendensi yang sangat menggembirakan, terbukti dengan diajarkannya manajemen di sekolah-sekolah, termasuk Sekolah Menengah Ekonomi tingkat Atas (SMEA), perguruan tinggi, kursus-kursus dan latihan-latihan manajemen yang diselenggarakan oleh Pemerintah maupun swasta. Adanya lembaga-lembaga manajemen hampir diseluruh perguruan tinggi dan departemen sangat menggembirakan, ini berarti sudah ada suatu maksud baik untuk menyiapkan tenaga - tenaga ahli di bidang manajemen yang akan menerima warisan dan meneruskan kegiatan pembangunan negara di kelak kemudian hari. Dari uraian diatas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa manajemen dalam praktek sudah ada sejak manusia bekerja sama untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan. Dan adanya pengakuan manajemen sebagai ilmu pengetahuan sekarang ini adalah berkat ketekunan, penyelidikan dan pemikiran para ahli sejak dahulu hingga sekarang. Ahli-ahli itu dapat sebut sebagai pelopor - pelopor ataupun pionir-pionir manajemen, merekalah yang telah merintis jalan dan meletakkan dasar - dasar ilmu pengetahuan manajemen. (f) Pelopor-pelopor Manajemen Yang dibicarakan disini adalah tokoh-tokoh ataupun pionir-pionir manajemen berdasarkan ilmu pengetahuan. Tidak sedikit para sarjana dan para ahli yang banyak menyumbangkan tenaga dan pkirannya ke arah perkembangkan ilmu pengetahuan manajemen. Di antara mereka itu adalah : (1) Charles Babbage, (2) John Robert Beishline, (3) Williem R. Spriegel, (4) Frederick Winslow Taylor, (5) Henry Fayol, (6) Richard H. Lanburgh, (7) Robert Owen, (8) Henry Metcalfe, (9) Henry Robinson Towne (10) Mary Parker Follet, (11) Benyamin Seebohm Rowntree, (12) George Elton Mayo, (13) Alfred Carrad, dan beberapa sarjana-sarjana manajemen lainnya. Di antara pelopor – pelopor manajemen tersebut yang sangat besar andilnya adalah : 1) CHARLES BABBAGE (1792-1871) a. Berkebangsaan Inggris. b. Mahaguru Cambridge University Inggris (1828 -1839) c. Perintis jalan bagi lahirnya manajemen berdasarkan ilmu ¾ abad sebelum Taylor. Hasil penyelidikannya sangat membantu dan
  • 13. 13 mempengaruhi pada konsep-konsep dan praktek-praktek manajemen Ilmiah. d. Observasinya tentang methode dan menekankan pentingnya efisiensi kerja para pekerja dan perlunya ditentukan jumlah biaya yang pasti setiap proses dalam produksi sesuatu jenis barang. e. Dalam setiap kegiatan kerja perlu mempergunakan time study (penelaahan tentang waktu). f. Anjurannya ialah supaya terjadi pertukaran pengalaman-pengalaman antara para manajer dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen. g. Perlu diadakan pembagian kerja (division of labour) yang baik antara manajer dan pekerja (woekers) dan antara sesamanya. h. Salah satunya yang terkenal adalah: (On the Economy of Machinary and Manufactures). 2) FREDERICK WINSLOW TAYLOR (Amerika Serikat, 1856-1951) a. Pendidikannya : ahli mesin dan bekerja pada perusahaan baja MIDVALE STEEL COMPANY di Philadelphia tahun 1873 dan pada tahun 1884 menjadi Insinyur (Ir) mesin. b. Mencurahkan waktunya untuk menyelidiki pembuatan barang-barang pada perusahaan tersebut dengan menggunakan stop watch tape (ukuran perhitungan) tindakan daripada pekerja-pekerja pada waktu mengolah bahan - bahan dan bekerjanya mesin - mesin. Terutama mengadakan penyelidikan pada pekerja bawahan (pegawai dan metode kerja). c. Metodenya dinamai orang : Time and motion study (penelaahan metode pengerjaan), work measurement (penilaian kerja) dan system planning (perencanaan sistem). Kesimpulan : Pemborosan-pemorosan waktu, penggunaan tenaga kerja dan bahan- bahan atau materi, disebabkan karena pengawasan kerja tidak efektif. d. Pokok –pokok pikirannya ialah : - Kerugian-kerugian besar akan diderita kalau tidak ada efisiensi dalam kegiatan kerja sehari-hari. - In-efisiensi dapat dihilangkan dengan menggunakan manajemen yang sitematis, bukan dengan jalan mencari orang yang luar biasa. - Manajemen yang baik ialah yang menggunakan ilmu pengetahuan yang benar, mempunyai asas-asas, aturan-aturan dan hukum-hukum sebagai dasar.
  • 14. 14 - Prinsip dasar daripada manajemen ilmiah dapat digunakan dalam berbagai macam ragam kegiatan manusia yang membutuhkan kerja sama. - Kalau prinip-pinsip manajemen ilmiah digunakan dengan sebaik- baiknya, maka hasilnya akan sangat memuaskan, yaitu kemakmuran daripada pengusaha dan karyawan. e. Ajaran Taylor terkenal dengan nama “Taylor System” (Ban berjalan), tetapi Tailor menamakannya “Piece Rate System” (Ban berjalan). Ajaran ini sejak dari tahun 1945 hingga sekarang banyak dipelajari orang. f. F.W. Taylor dikenal sebagai Bapak Manajemen Ilmiah atau Manajemen Keilmuan. (Scientific management). g. Dalam pembagian kerja diciptakannya Organisasi fungsional. h. Tugas-tugas seorang manajer, menurutnya ialah : - Manajer (pimpinan) adalah pelayan bagi bawahannya; - Menggantikan metode-metode lama metode ilmiah; - Menetapkan setiap unsur pekerjaan dan tugas orang-orang; - Mengadakan latihan-latihan ilmiah dan memilih tenaga kerja yang baik dan bermutu (qualifide); - Mewujudkan kerjasama yang sebaik - baiknya antara pimpinan (manajer) dan pegawai atas dasar metode ilmiah; - Mengusahakan adanya pembagian wewenang dan pertanggungan jawab yang adil antara manajer dan pegawai; - Mengharuskan setiap petugas menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan dalam kegiatan kerjanya. i. Buku atau karyanya yang terkenal antara lain ialah : (1) Principles of Scintific Manajement, (2) Shop Management, dan (3) A Piece Rate System. 3). HENRY FAYOL (1841 – 1925) a. Berkebangsaan Perancis b. Tahun 1860 dapat menyelesaikan studynya dengan memperoleh gelar Insinyur (Ir) pertambangan. c. Bekerja dan akhirnya memimpin perusahaan pertambangan dan baja “ Societe de Commentry Fourchambault”. d. Mengadakan penyelidikan-penyelidikan terutama perhatiannya pada tingkat atas, yaitu pimpinan atau manajer. e. Penemu type organisasi lini atau jalur (line organization). f. Bukunya yang terkenal ialah :
  • 15. 15 Administration Industrielle et Generale = General and Industrial Management. g. Ia digelari sebagai Bapak Ilmu Administrasi h. Beberapa penemuannya di bidang manajemen ialah pembagian kerja dalam suatu kegiatan perusahaan, kualitas yang harus dipunyai oleh seorang manajer atau pegawai yang bermutu 14 prinsip - prinsip umum manajemen dan fungsi - fungsi manajemen. BAB III PRINSIP-PRINSIP DAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN A. Prinsip-prinsip umum manajemen : Suatu prinsip dapat dirumuskan sebagai suatu kenyataan fundamental atau suatu kebenaran yang pokok, suatu kebenaran umum yang merupakan suatu pedoman terhadap pemikiran atau tindakan. Oleh sebab itu dengan menggunakan prinsip - pinsip manajemen, seseorang manajer dapat menghindarkan kesalahan- kesalahan yang pokok dalam pekerjaannya. Dengan mempertinggi kepercayaan pada diri sendiri dapat secara beralasan meramalkan hasil daripada usaha-usaha yang dilaksanakannya. Prinsip Manajemen adalah dasar tapi bukan suatu hal yang mutlak. Dalam penerapan manajemen, prinsip itu adalah luwes (flexible) dan dapat disesuaikan dengan berbagai keperluan dan keadaan yang berubah-ubah. Oleh sebab itu prinsip manajemen hanya mengemukakan garis-garis besarnya saja. Prinsip-prinsip manajemen dikemukakan oleh Henry Fayol adalah merupakan suatu pedoman dasar untuk diterapkan terhadap manajemen dalam segala bentuk dan bukan dalam suatu manajemen khusus. Empat belas prinsip-prinsip umum manajemen itu, adalah : (1) Pembagian kerja (division of work) karena adanya spesialisasi dalam kegiatan-kegiatan maka perlulah diadakan pembagian kerja yang teratur. (2) Kekuasaan dan tanggung jawab ( autority and responsibility); disebabkan adanya pembagian kerja dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya, diperlukan adanya wewenang (kekuasaan) untuk bertindak dengan diharuskan pula mempertanggung jawabkan segala kerja/tugas yang telah dilakukannya kepada pemberi kekuasaan. (3) Disiplin (discipline); ini berarti bahwa respek-respek terhadap perjanjian- perjanjian yang menghendaki adanya kepatuhan terhadap perintah maupun peraturan – peraturan dalam pelaksanaannya, energi dan hormat.
  • 16. 16 (4) Kesatuan perintah (unity of command); demi kelancaran dalam tugas-tugas, pegawai/anggota jangan menerima tugas atau perintah maupun insruksi dari pelbagai pihak, sehingga jadi simpang siur, dan sehingga hal ini membingungkan pegawai. (5) Kesatuan pengarahan (unity of direction); bahwa setiap golongan kegiatan yang bertujuan sama harus dikoordinasikan. (6) Mengabdikan kepentingan sendiri kepada kepentingan umum ( sub ordination of induvidual interest to general interest); agar setiap usaha berjalan sesuai dengan dengan rencana, maka setiap pegawai / anggota harus menyampingkan kepentingan pribadinya dan mengutamakan kepentingan bersama, kepentingan seluruh pegawai. (7) Penggajian pegawai (remuneration of personal); pembayaran gaji atau upah para pegawai haruslah adil dan memberi kepuasan sebanyak mungkin kepadanya dan juga majikannya. (8) Pemusatan (centralisation); agar tugas dapat dilaksanakan dengan tidak terjadi simpang siur tanggung jawabnya, dirasa perlu adanya sentralisasi kekuasaan dengan tidak menjurus kepada otokrasi maupun diktator dalam kepemimpinan. (9) Jenjang bertangga (schalar chain); perlu adanya suatu garis vertikal sebagai schalar chain, rantai bertangga dari tugas dan tanggung jawab dari yang tertinggi menurun sampai pada yang terendah. (10) Ketertiban (orde); harus disusun sedemikian rupa, hal - hal dan orang-orang suatu tempat untuk setiap orang dan hal; dan setiap hal dan orang pada tempatnya. Dalam hal ini harus dipatuhi dan ditaati prinsip-prinsip pembagian kerja, kesatuan komando, kesatuan jurusan, penggajian pegawai, kekuasaan dan tanggung jawab, disiplin kerja. Pendek kata harus betul – betul diperhatikan pelaksanaan prinsip-prinsip management agar kegiatan-kegiatan dapat dijuruskan kepada pencapaian tujuan. (11) Keadilan (equity); dalam memperlakukan pegawai/bawahan harus adil dan bijaksana; jangan ada yang diistimewakan. Hargailah pegawai itu sesuai dengan prestasi kerja yang dicapainya. (12) Stabilitasi kondisi pegawai (stability of tenure of personnel); Agar management dapat efektif dan efisien maka haruslah selalu diusahakan kestabilan kerja dan kondisi pegawai yang memuaskan dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Perubahan dan penggatian kerja yang sering diadakan menyebabkan keterlambatan dalam pencapaian tujuan. (13) Prakarsa (initiative); pengembangan prakarsa atau nisiatif sangat diutamakan agar senantiasa adanya ide – ide dan cara-cara kerja baru, sehingga tidak membosankan. Dalam hal ini alangkah baiknya apabila tiap
  • 17. 17 pemimpin menghargai prakarsa yang dikemukakan oleh bawahannya/pegawainya. Inisiatif ini akan menimbulkan pikiran-pikiran baru dalam melaksanakan rencana baru. (14) Semangat kesatuan (esprit de corps); Jiwa bersatu dan ber setia kawan dalam sesuatu kegiatan kerja kelompok sangat diperlukan. Diutamakan adanya team work dan keinginan bersama untuk mencapai tujuan dengan melaksanakan kegiatan kerja sebaik-baiknya, kompak dan seia sekata dan bersatu pendapat serta kegiatan selaras. B. Fungsi-fungsi Manajemen. Fungsi – Fungsi Manajemen yang dikemukakan para penulis tidak sama, tergantung pada sudut pandang dan pendekatan mereka masing-masing. Untuk bahan perbandingan dikemukakan pembagian fungsi-fungsi manajemen pada tabel berikut : Fungsi - Fungsi Manajemen : G.R. TERRY JOHN F.MEE LOUIS A.ALLEN MC. NAMARA 1. Planning 2. Organizing 3. Actuating 4. Controling Planning Organizng Motivaing Controling Leading Planning Organizing Controling Planning Programming Budgeting System HENRY FAYOL HAROLD KOONZ & CYRYL O’DONNEL DR. SONDANG P. SIAGIAN PROF DR.OEY LIANG LEE 1. Planning 2. Organizing 3. Commanding 4. Coordinating 5. Controling Planning Organizing Staffing Directing Controling Planning Organizing Motivating Controlimg Evaluaiting Perencanaan Pengoranisasian Pengarahan Pengkoodinasian Pengontrolan W.H.NEWMAN LUTHER GULLICK LYNDALL F.URWICK JOHN D.MILLET 1. Planning 2. Organizing 3. Assembling Resource (pertemuan) 4. Directing 5. Controling Planning Organizing Staffing Directing Coordinating Reporting Budgeting Forecasting (ramalan) Planning Organizing Commanding Coordinating Controling Directing Fasiliating Fungsi-fungsi ini pada dasarnya harus dilaksanakan oleh setiap manajer secara berurutan supaya proses manajemen itu diterapkan secara baik.
  • 18. 18 Dalam proses pelaksanaannya manajemen mempunyai tugas-tugas dan kegiatan-kegiatan tertentu yang harus dilaksanakan. Tugas-tugas ini dinamai fungsi-fungsi manajemen. Henry Fayol telah mengemukakan lima fungsi manajemen yang mutlak harus dijalankan oleh manajemen. Kegagalan untuk menjalankan akan mengakibatkan tidak dapat tercapainya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Fungsi – fungsi manajemen itu ialah : (a) Perencanaan (Planning = Prevoir), artinya mempelajari dan meramalkan masa depan serta menyusun program-program kegiatan mengenai segala sesuatu yang akan dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan yang diinginkan. (b) Pengorganisasian (Organizing = Organizer), maksudnya membuat wadah, mengatur hubungan - hubungan, membagi wewenang serta tanggung jawab diantara kelompok orang yang akan mewujudkan rencana yang telah disusun sebelumnya. (c) Pemberian komando/perintah (Commanding = Commandier) adalah suatu usaha membuat orang-orang lain melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas dan wewenang yang telah dilimpahkan kepadaya. Pemberian komando adalah segala usaha yang dijalankan agar setiap anggota kelompok menjalankan fungsinya masing-masing dengan penuh keikhlasan dan kesadaran. (d) Pengkoordinasian (Coordinating = Coordonner), artinya menyatukan kembali, menyelaraskan seluruh kegiatan sedemikian rupa sehingga harmonis dan selaras dalam tindakan-tindakannya yang mengakibatkan tujuan lebih cepat dicapai. (e) Pengawasan (Controlling = Controller), artinya adalah kegiatan mengawasi dan memberi bimbingan agar segala kegiatan yang dilakukan berjalan sesuai dengan perencanaan serta peraturan dan prosedur yang telah dibuat sebelumnya, sehingga tujuan betul-betul tercapai secara efektif dan efisien dengan tidak menyalahi apa yang telah ditetapkan semula. Mungkin juga rencana kurang sesuai dengan keadaan sehingga perlu penyesuaian. C. Pentingnya Kemampuan Manajemen Betapa pentingnya kecakapan dan kemampuan manajemen dalam pencapaian tujuan yang telah ditentukan dalam usaha kerjasama tak dapat dipungkiri lagi. Di negara-negara maju manajemen tidak merupakan persoalan lagi karena sudah demikian majunya sehingga manajemen sudah dijadikan profesi tersendiri.
  • 19. 19 Di negara Indonesia manajemen profesional masih sangat langkah sekali serta ilmu pengetahuan manajemen yang diajarkan disekolah-sekolah maupun perguruan tinggi masih belum terlalu dikembangkan. Kecakapan manajemen merupakan suatu keahlian yang demikian pentingnya untuk mencapai keberhasilan dalam kegiatan-kegiatan manusia, disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut : 1) Tidak suatu usahapun yang dapat bertahan lama serta mencapai sasarannya, apabila tidak mempergunakan praktek manajemen yang efektif, sebab terwujudnya tujuan-tujuan ekonomi sosial dan politik tertentu sangat tergantung dari pada kemampuan para manajer. 2) Manajemen itu memberikan efektivitas kepada usaha-usaha manusia, karena manajemen membantu mencapai perlengkapan-perlengkapan, pabrik-pabrik, kantor-kantor, hasil-hasil, produk-produk, jasa-jasa dan relasi - relasi antar manusia lebih baik. 3) Manajemen senantiasa memperhatikan penggunaan daya imajinasi serta ramalan-ramalan dan pandangan-pandangan lebih jauh ke muka, untuk mengadakan perbaikan dan penyempurnaan. 4) Manajemen memberi kesempatan-kesempatan yang banyak sekali. Manajemen memberikan masa depan yang sangat cerah bagi mereka untuk memperoleh kecakapan dan kemampuan yang lebih tinggi serta mempunyai kualitas dan meyakinkan untuk dapat memanajemen sesuatu kegiatan secara sempurna. 5) Keahlian menggunakan ilmu manajemen dengan disertai ahlak mulia dapat membuat efektif kegiatan - kegiatan kelompok. Manajemen dapat digunakan untuk pencapain tujuan yang bersifat membangun dan untuk perbaikan keadaan serta memberikan pekerjaan dan membantu kesejahteraan rohaniah dan jasmaniah manusia. 6) Manajemen diciptakan untuk memperbaiki keadaan manusia. Melalui manajemen penyediaan barang dan jasa yang dikehendaki oleh masyarakat dengan harga yang pantas, memberikan pengerjaan dan membantu kepada kesejahteraan badaniah dan perbaikan nilai-nilai. 7) Dengan menerapkan manajemen dalam kegiatan usaha, maka akan diperoleh hasil-hasil berupa : a. keteraturan dan ketertiban secara keseluruhan. b. pegawai-pegawai yang mengetahui dan paham akan tugas serta kewajibannya masing-maing sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya. c. semangat kerja yang tinggi serta hasil yang layak. d. mismanagement (salah urus) dapat dielakan.
  • 20. 20 D. Wewenang dan tanggung Jawab. Dasar daripada adanya manajemen adalah adanya wewenang atau kekuasaan sertanya tanggung jawab. Kekuasaan dan tanggung jawab adalah dua hal yang sangat penting dalam kegiatan manajemen. Wewenang atau kekuasaan adalah hal yang sangat diperlukan guna dapat menjalankan tugas dan kewajiban yang dipikulkan kepada seseorang. Dan setiap wewenang harus disertai pertanggung jawaban. Tidak ada wewenang tanpa tanggung jawab dan tidak ada tanggung jawab sebelum adanya wewenang. Kekuasaan atau wewenang harus seimbang dengan tanggung jawab, tidak boleh wewenang terlalu besar daripada tanggung jawabnya. Janganlah pula hendaknya tanggung jawab lebih besar daripada kekuasaan atau wewenang. a. Wewenang atau kekuasaan (authority); Kekuasaan, kewibawaan atau wewenang adalah kekuasaan untuk memerintah orang lain untuk bertindak atau tidak bertindak. Kekuasaan atau otoritas yaitu hak atau kekuasaan untuk bertindak, untuk memerintah ataupun untuk memaksa orang lain berbuat melakukan sesuatu kewajiban yang dipikulkan kepadanya. Kekuasaan merupakan kekuatan untuk dapat memaksa orang – orang lain untuk melakukan tindakan-tindakan yang dianggap tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu oleh pemegang kekuasaan. Kewenangan dapat juga diartikan sebagai kekuatan untuk mengambil keputusan dan mengusahakan serta memelihara agar keputusan tersebut dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Hingga kini istilah yang sering dipakai sebagaimana terjemahan dari kata authority masih bermacam-macam, yang menterjemahkannya dengan wewenang, ada pula mengistilahkannya dengan kata kekuasaan, ada pula dengan sebutan kewibawaan ataupun otoritas. Meskipun berbeda-beda istilah pada prinsipnya maksud dan tujuannya adalah sama dan sepaham. Wewenang atau kekuasaan adalah merupakan kunci utama bagi pekerjaan manajemen. Tanpa wewenang seseorang (terutama pimpinan/manajer) tidak dapat memerintah orang lain untuk melaksanakan sesuatu kewajiban ataupun pekerjaan yang telah ditentukannya dalam rangka mencapai tujuan yang telah diperiksanya. Dapatlah dikatakan bahwa kekuasaan (authority) menjadi dasar daripada manajemen. b. Sumber-sumber wewenang Adapun sumber dari hak untuk bertindak itu dapatlah dibedakan atas : (a) Sumber resmi (formal atau legal) adalah kekuasaan yang timbul karena adanya undang-undang, peraturan-peraturan hukum yang berlaku.
  • 21. 21 Kewenangan atau kewibawaan yang berdasarkan sumber resmi ini dapat dibedakan antara lain atas : - Penyerahan oleh yang berhak, yang mempunyai hak milik atau mempunyai wewenang. - Pelimpahan oleh yang berhak, oleh yang diharuskan menjalankan wewenang kepada orang lain secara pelimpahan atau pendelegasian kekuasaan. - Perampasan atau pengambilan alihan secara paksa, kekuasaan yang timbul akibat daripada merampas secara paksa, merebut, menduduki, ataupun kekuasaan yang direbut dengan jalan perjuangan. - Pernyataan, kekuasaan yang timbul dikarenakan pernyataan kepada umum, dunia dan sebagainya. (b) Sumber tradisi / adat / kebiasaan adalah kekuasaan, kewibawaan, wewenang yang bersumber dari pada adat, istilah adat atau kebiasaan yang sudah turun temurun, sudah berurat, berakar dalam kehidupan masyarakat. (c) Sumber kharismatis / penerimaan adalah bahwa kekuasaan atau kewibawaan, wewenang itu timbul berdasarkan pengakuan kewibawaan atau pengakuan ataupun penerimaan oleh bawahan ataupun masyarakat akan wewenang yang pada seseorang pemimpin. Wewenang baru ada kalau seseorang itu dipilih diangkat ataupun diakui kekuasaannya oleh anggota kelompok yang bersangkutan. c. Tanggung jawab (responsibility) Sudah dimaklumi bahwa kekuasaan atau wewenang saja tanpa disertai tanggung jawab akan mudah timbul penyelewengan dan untuk membatasi wewenang dan kekuasaan yang ada pada manajemen dimintailah adanya tanggung jawab. Wewenang dan tanggung jawab harus seimbang. Kekuasaan tidak boleh melebihi tugas kewajiban dan tugas kewajiban haruslah disertai wewenang cukup. Kekuasaan, wewenang dan tugas serta kewajiban adalah datangnya dari pihak atasan kepada pihak pelaksana atau bawahan. Dan sebaliknya tanggung jawab adalah merupakan kewajiban dan keharusan dari bawahan kepada atasan atau pimpinan. Tanggung jawab adalah merupakan suatu keharusan daripada seorang bawahan yang diberikan sesuatu tugas untuk melaksanakan pekerjaan tersebut dengan sempurna. Tanggung jawab adalah kewajiban untuk melaksanakan wewenang serta mempertanggung jawabkan kepada pihak lain. Pertanggung jawaban tidak dapat disampaikan kepada diri sendiri. Pertanggung jawaban memuat hukuman atau sanksi-sanksi apa bila terjadi penyelewengan atau pelanggarannya. Pertanggung
  • 22. 22 jawaban harus disampaikan kepada pihak lain, yaitu pihak yang memberikan wewenang atau tugas. Perlu diingat, bahwa kekuasaan itu atau wewenang serta tugas dapat dilimpahkan, didelegasikan, diberikan ataupun disuruh orang lain ataupun bawahan menjalankannya, namun tanggung jawab seseorang tidak dapat didelegasikan ataupun dilimpahkan kepada pihak lain; melekat pada wewenang. Tanggung jawab adalah keharusan untuk melaksanakan sesuatu, dia tetap berada pada orang yang menyerahkan atau yang mendelegasikan. Tanggung jawab itu terdiri atas dua tahap, yakni: pertama, adalah kewajiban untuk menyelesaikan sesuatu tugas sehingga tercapai hasil-hasil tertentu; Kedua, mempertanggungjawabkan kepada atasan atau kepada orang yang mendelegasikan wewenang mengenai hasil yang telah dapat dicapainya. Jenis-jenis pertanggung jawaban Sehubungan dengan kepada siapa tanggung jawab itu harus disampaikan atau dipertanggung jawabkan maka dapat dibedakan atas: (1) Tanggung jawab ketuhanan, yaitu bahwa kekuasaan atau wewenang serta segala hasil yang dapat dicapai adalah atas rakhmat dan karunia daripada Tuhan Yang Maha Esa, maka sudah seharusnyalah seseorang itu bertanggungjawab kepada-NYA. Ketidakberesan tugasnya walaupun tidak diketahui oleh seorang manusiapun namun Tuhan Maha Mengetahui akan segala perbuatan dan tindak tanduk hamba-NYA. Sanksi daripada kelalaian maupun penyelewengannya adalah azab dan dosa, siksaan Tuhan, laknatullah, kesengsaraan hidup di dunia dan di hari akhir. Hukuman sesuai dengan kepercayaan masing-masing. (2) Tanggung jawab institusional (kelembagaan), yaitu tanggung jawab kepada pihak yang memberi wewenang pihak atasan sesuai dengan hierarki organisasi, tempat seseorang bekerja. Sanksinya adalah hukuman jabatan (diskor, dikeluarkan, diberhentikan dengan hormat atau dipecat dengan tidak hormat). (3) Tanggung jawab revolusi adalah tanggung jawab kepada perjuangan, kepada pembaharuan. Apabila tidak dapat melaksanakannya, sanksinya disingkirkan dari arena perjuangan, digilas roda revolusi. Revolusi Indonesia sekarang ini adalah membangun manusia seutuhnya melalui tahap-tahap pembangunan nasional yang telah ditetapkan oleh DPR/MPR untuk mencapai masyarakat adil makmur material dan spiritual yang diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Esa. (4) Tanggung jawab sosial adalah tanggung jawab kepada seluruh dan segenap anggota masyarakat, tanggung jawab bersama dalam kehidupan
  • 23. 23 bermasyarakat dan bernegara. Tanggung jawab sosial ini dapat dibedakan sebagai berikut : - Tanggung jawab Masyarakat Umum adalah tanggung jawab kepada segenap anggota masyarakat, semua pihak yang ada sangkut pautnya dengan hidup dan kehidupan seseorang. Sanksi adalah nama baik seseorang dapat rusak ataupun tidak dipandang lagi. - Tanggung jawab Partai politik, adalah tanggung jawab seseorang anggota partai kepada ideologi partai yang dipilihnya sebagai basis perjuangan dan penyalurannya kehendaknya. Sanksinya adalah dipecat, dikeluarkan dari partainya atau direcall apabila tidak mau memperjuangkan ataupun mempertahankan cita-cita partainya dalam sesuatu badan musyawarah/perwakilan. - Tanggung Jawab Organisasi massa atau golongan karya, adalah tanggung jawab seseorang kepada organisasi ataupun organisasi profesi yang dimasukinya, untuk bertindak dan berbuat sesuai dengan peraturan - peraturan sebagaimana yang sudah ditentukan di dalam AD dan ART organisasi tersebut. Sanksinya adalah dikeluarkan, dipecat ataupun direcall apabila tidak mempertahankan atau memperjuangkan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi massa atau karya itu. - Tanggung jawab keluarga, adalah tanggung jawab seseorang untuk senantiasa menjaga nama baik keluarganya dimanapun dia bekerja/berada dengan tingkah lakunya yang terpuji. Nama baik keluarga, famili ataupun orang tua harus dijaga, jangan sampai rusak oleh tingkah laku anggota keluarga yang tidak terpuji. Sanksinya adalah dia akan menyesal, dikutuk oleh segenap anggota keluarga, disumpahi, tidak diakui lagi sebagai anggota keluarga; akhirnya menderita lahir batin. (5) Tanggung jawab hati nurani, adalah rasa tanggung jawab kepada diri sendiri. Sesuatu tugas yang dipikul adalah atas kesediaan, maka akan dilaksanakan dengan sebaik mungkin. Sesuatu tugas dikerjakan bukanlah karena ingin dipuji, takut kepada atasan ataupun hanya untuk mengambil muka, tetapi tugas dikerjakan adalah dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab pribadi. Kalau sekiranya terjadi sesuatu yang tidak beres akibatnya adalah akan menimpa diri sendiri. Sanksinya bila tidak dikerjakan dengan sebaik- baiknya, ataupun kalau diselewengkan adalah rasa menyesal, malu dan gelisa, dikejar-kejar kesalahan dan kemungkinan akibat daripada frustasi itu akan menyebabkan sakit jiwa/gila karena diburu rasa berdosa
  • 24. 24 BAB IV UNSUR-UNSUR DAN PENGGOLONGAN MANAJEMEN A. UNSUR-UNSUR MANAJEMEN Manajemen pada pokoknya adalah merupakan proses kegiatan yang harus dilakukan dengan menggunakan cara-cara pemikiran yang ilmiah maupun praktis untuk mencapai tujuan yang sudah tetapkan dengan melalui kerjasama orang-orang lain dengan menggunkan sumber-sumber yang tersedia dengan cara setepat-tepatnya. Manajemen dapat juga diartikan sebagai suatu proses pemberian pimpinan dan bimbingan serta fasilitas-fasilitas dalam suatu kegiatan kerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Maka dalam kegiatan tersebut sangat diperlukan fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana, alat-alat kerja yang disebutkan juga sumber-sumber atau unsur-unsur manajemen (resource, elements, tools). Sarana-sarana atau unsur-unsur itu lebih dikenal dengan istilah “ Enam M di dalam manajemen “ (The Six M’s in management). Unsur atau element dapat diartikan sebagai bagian-bagian yang terpenting yang mutlak harus disediakan pada suatu kegiatan. Unsur adalah bahagian terpenting, tidak boleh tidak harus selalu ada. Ke enam unsur tersebut adalah mutlak diperlukan dalam manajemen, baik didalam rangka proses pencapaian tujuan secara keseluruhan maupun dalam rangka proses pencapaian tujuan dari masing-masing pelaksanaan daripada fungsi manajemen. Unsur – unsur tersebut harus terdapat pada setiap manajemen, dalam bentuk manajemen yang bagaimanapun juga. Unsur-unsur ataupun elemen-elemen manajemen itu adalah : Tenaga kerja (Man), Uang (money), Mesin-mesin (Machines), Cara kerja (Methods), Bahan perlengkapan (Matrials), dan Pasar (Market). a. Man ( = Manusia, orang, tenaga kerja). Dalam kegiatan management faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia membuat tujuan dan dia pulalah yang melakukan proses kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya itu. Tanpa manusia tidak akan ada proses kerja. Titik pusat (Central point) daripada manajement adalah manusia. Tiap kegiatan yang dilakukan sangat bergantung kepada siapa yang melakukannya. Manusia merupakan pusat kegiatan yang : - Melahirkan Management - Menggunakan Management, dan - Melaksanakan management. b. Money (= keuangan, pembiayaan)
  • 25. 25 Dalam dunia modern uang merupakan faktor yang penting sekali sebagai alat tukar dan alat pengukur nilai sesuatu usaha. Perusahaan yang besar diukur pula dari jumlah uang yang berputar pada perusahaan itu. Uang diperlukan pada setiap kegiatan manusia untuk mencapai tujuannya. Uang merupakan alat yang penting untuk mencapai tujuan disamping faktor manausia dan faktor-faktor lainnya. Walaupun uang adalah suatu benda mati sedangkan manusia itu adalah mahluk yang dilengkapi akal, tetapi pengaruh uang itu terhadapnya sangat besar. c. Machines (= mesin - mesin). Dalam perusahaan maupun kegiatan pemerintahan, peranan mesin- mesin sebagai alat pembantu kerja sangat menentukan. Kegunaan daripada mesin-mesin yang membawa kemudahan dalam melaksanakan pekerjaan, sehingga memberikan juga keuntungan-keuntungan yang banyak tehadap tenaga kerja. Hanya perlu diingat mesin penggunaannya sangat tergantung kepada manusia, bukan manusia yang diperbudak oleh mesin. Mesin diperbuat untuk mempermudah tercapainya tujuan hidup manusia. d. Methods (= metode, cara-cara kerja). Cara untuk melaksanakan sesuatu pekerjaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya sangat menentukan hasil-hasil kerja seseorang. Jadi tercapai atau tidaknya tujuan itu sangat tegantung kepada cara melaksanakannya. Metode-metode itu diperlukan dalam setiap kegiatan management. Dengan cara kerja yang baik akan memperlancar dan mempermudah jalannya pekerjaan. e. Materials (= bahan-bahan, perlengkapan). Manusia tanpa material atau bahan-bahan tidak akan dapat mencapai tujuan yang dikehendakinya. Faktor - faktor material dalam manajement tidak dapat diabaikan sama sekali. Bahkan secara bersama-sama untuk mengurus material. Manusia dan material atau perlengkapan-perlengkapannya tidak dapat dipisahkan. f. Market (= Pasar). Pasar sangat penting untuk memasarkan barang-barang hasil produksi sesuatu kegiatan usaha adalah sangat penting sekali dikuasai, demi kelangsungan proses kegiatan sesuatu badan usaha atau industri. Proses produksi sesuatu barang akan terhenti apabila barang-barang hasil produksi itu tidak dapat dipasarkan atau dijual di pasaran. Oleh karena itu penguasaan
  • 26. 26 pasar untuk menyebarluaskan hasil – hasil produksi agar sampai kepada konsumen, merupakan hal yang menentukan dalam kegiatan manajemen. 1. Pembagian kegiatan Perusahaan : Semua kegiatan yang berlangsung dalam perusahaan dapat dibagi dalam enam golongan : a. Kegiatan teknis (produksi, manufaktur, perobahan) b. Kegiatan komersial (pembelian, penjualan, pertukaran) c. Kegiatan Keuangan (pencarian, penggunaan dan pengendalian) d. Kegiatan pengamanan (perlindungan terhadap kekayaan dan manusia) e. Kegiatan akuntansi (pembukuan, statistik, balans) f. Kegiatan manajerial (perencanaan, organisasi, komando, koordinasi dan pengawasan). 2. Kualitas Manajer dan Pegawai Untuk dapat melaksanakan setiap golongan kegiatan sebagaimana tersebut diatas diperlukan tenaga-tenaga yang memimpin dan melaksanakan kegiatan-kegiatan supaya tujuan betul-betul dapat dicapai secara efektif dan efisien (berdaya guna dan berhasil guna). Kualitas – kualitas yang diperlukan itu dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Kualitas fisik (kesehatan, kesegaran, ketangkasan) b. Kualitas mental (kecerdasan, kecakapan untuk belajar dan memahami, kesegaran dan keluwesan mental, sikap rohaniah yang terpuji, kemampuan untuk menilai). c. Kualitas moral (akhlak mulia, kejujuran, bertanggung jawab, keteguhan pendidirian, penuh inisiatif, kesetiaan dan bijaksana, penuh semangat dan berkepribadian). d. Kualitas pendidikan (mempunyai pengetahuan umum yang luas atau generalis, ahli, trampil, mempunyai keahlian khusus yang dapat diandalkan. e. Kualitas pengalaman (mempunyai pengalaman yang baik terutama di bidang tehnis, komersial, keuangan, akuntansi dan manajemen). B. PENGGOLONGAN MANAJEMEN Manajemen dapat digolongkan ataupun dibagi-bagi atas jenis-jenis, dibedakan atas beberapa macam sebagai berikut : menurut tingkatannya, menurut materi yang dibahas, menurut tipe atau sistem pelaksanaannya, menurut ruang lingkup pembahasanya dan menurut filsafatnya (filisofisnya). a. Menurut tingkatan (hierarchie) : 1. Manajemen puncak (top management), 2. Manajemen madia (middle management), 3. Manajemen rendah / bawah (lower management). Bagannya :
  • 27. 27 tm--------------------- -------- manajemen puncak (top management) (kepala jawatan / kantor). mm -------------- ---- manajemen media (middle management) (kepala bagian). Im------------ -------manajemen rendah (lower management) (kepala seksi). Gambar 1. Apabila dilihat pembagian kerja, yaitu antara kerja pikir, dan kerja fisik maka terlihatlah bahwa : Top management lebih banyak mempergunakan kerja pikir dari pada kerja fisik dalam segala kegiatan kerjanya. Middle management dalam tugas kegiatannya sehari-hari antara kegiatan pikir dan kegiatan fisik hampir sepadan : kedua-duanya dilaksanakan hampir serentak dan bersama-sama. Lower management dalam kegiatan tugasnya sehari-hari lebih banyak mempergunakan kerja fisik dari pada kerja pikir. Contoh perhatikan gambar berikut : ms Keterangan : - tm tm – ms > ts mm – ms= ts - mm lm – ms < ts - lm Gmb. 2 ts Perhatian : Tm = top manajemen Mm = middle manajemen Lm = low manajemen Kpk = kerja pikir Kps = kerja fisik
  • 28. 28 Ts = tecknical skilled Ms = managerial skilled b. Menurut Ruang lingkupnya Dilihat dari segi luas atau ruang lingkup, luas daerah pembahasannya, maka manajemen dapat dibedakan atas : 1. Macro management (General management), adalah manajemen yang bersifat umum, prinsip-prinspnya dapat diterapkan pada setiap bidang manajement khusus. 2. Micro manajement (Spesial management). Manajemen yang bersifat khusus ini adalah manajement yang membahas hanya satu bidang tertentu saja. Manajement ini hanya membicarakan suatu masalah secara lebih mendetail dan terperinci. c. Menurut Filosofisnya Dilihat dari segi penempatan orang-orang pada posisi/strategi yang penting dalam sesuatu kegiatan manajemen, dan dapat dibedakan atas : 1. Patrimonial management, yang menetapkan kedudukan yang strategis dan penting dalam manajemen (organisasi) diberikan kepada orang-orang yang berdasarkan hubungan keluarga (famili). 2. Political management, bahwa kedudukan strategis dan penting diberikan kepada orang-orang yang berdasarkan partai politik / golongan. 3. Profesional management, bahwa kedudukan trategis dan penting dalam organisasi (management) diberikan kepada orang-orang yang berdasarkan kecakapan keahlian, jasa dan kariernya. d. Menurut macam materi yang dibahas Ditinjau dari sudut pandang dari materi yang dibahas maka manajemen ini dapat dikenal berbagai macam manajemen khusus, antara lain adalah : - Manajemen kepegawaian (personal management) - Manajemen produksi (Production management) - Manajemen Industri (Industrial management) - Manajemen Keuangan (Financial management) - Manajemen Perkantoran (Office management) - Manajemen Pengangkutan (Transportation/Traffic management) - Manajemen pemasaran (Marketing management) - Manajemen pembukuan (Accounting management) - Manajemen pendidikan (Education Management) - Manajemen penjualan (Sales management).
  • 29. 29 Dan masih banyak manajemen khusus/spesialis lainnya, mengingat dalam abad - abad mutakhir ini manajamen sangat pesat perkembangannya. e. Menurut sistem/cara pelaksanaannya. Apabila ditinjau dari pelaksanaannya dan sistem penerapannya dalam kegiatan, maka macam-macam manajemen dapat dikenal : 1. Manajemen ilmiah (Scientific/saien’tifik management) adalah manajemen yang mempergunakan ilmu pengetahuan serta metode – metode ilmiah didalam menghadapi masalah-masalah, kasus-kasus dan tindakan-tindakan yang perlu diputuskan segera. 2. Manajemen tradisional; adalah management yang dapat dijalankan berdasarkan tradisi-tradisi, kebiasaan-kebiasaan dan cara kerja serta berpikir senantiasa menggunakan dan mengikuti cara-cara lama yang sudah beratus- ratus tahun lama, sehingga tidak menimbulkan kreasi-kreasi baru dan melemahkan daya pikir. 3. Manajemen Bapak adalah management yang dapat berjalan karena ketaatan bawahan terhadap atasannya sebagai seorang bapak. Apa yang dikatakan oleh atasannya dianggapnya perintah seorang Bapak, yang benar dan mesti turut dan dikerjakan dengan sebaik-baiknya. 4. Manajemen Sistematis adalah management yang menunujukkan bahwa segala sesuatu sudah diatur dan persiapkan sedemikian secara sistematis secara tertib, rapi dan teratur. Sebelum kegiatan dilaksanakan segala sesuatu sudah dipersiapkan dan perhitungkan sematang mungkin. 5. Manajemen Demokraktis adalah suatu management yang dalam pelaksanaannya senantiasa menitik beratkan pada hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan; dimana para pelaksana/karyawan ikut memberikan saran dan pendapat serta buah pikirannya dalam mengambil sesuatu keputusan. Keputusan diambil atas dasar hasil musyawarah. Dalam management ini kelihatan adanya perpaduan peranan atasan/pimpinan dengan peranan orang-orang yang dipimpin (bawahan/karyawan/ pegawai). 6. Manajemen terbuka. (Open management) adalah bahwa dalam management ini para karyawan/bawahan selalu diberi kesempatan untuk mengetahui dan mengajukan sasaran, pendapat, idee dan usul-usul dalam kegiatan pengambilan keputusan yang akan dilaksanakan; namun demikian keputusan terakhir senantiasa tetap ditangan pimpinan. Dalam management ini akan nyata adanya pengawasan bersama, partisipasi bersama dan adanya rasa tanggung jawab bersama pula. 7. Manajemen tertutup. Dalam management jenis ini tidak kelihatan adanya pengawasan bersama, partisipasi bersama. Segala rahasia hanya dipegang oleh beberapa orang saja yang diberi wewenang untuk itu. Management ini
  • 30. 30 biasa dipergunakan oleh badan-badan securyti, ABRI dan aparat-aparat keamanan. 8. Manajemen diktator/otokrasi. Manajemen ini dinamai juga manajemen paksa. Dalam hal ini pemimpin atasan menentukan sendiri segala keputusan- keputusan, dia bertindak sendiri, dia mendominasi kelompok yang dipimpinnya. Dalam manajemen ini kelihatan bahwa pemimpin/atasan main paksa dan perintah saja, tidak menghargai bawahannya. 9. Manajemen liberal, dalam manajemen ini pemimpin/atasan menyerahkan segala sesuatu kepada orang-orang yang dipimpinnya untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan. Dalam hal ini pemimpin /atasan didominir oleh bawahan pegawainnya; disini pemimpin hanya sebagai tukang cap saja, dia laksana lambang belaka. C. MASALAH-MASALAH DALAM PENERAPAN MANAJEMEN Penerapan manajemen yang efektif harus menghadapi masalah khusus sehari-hari. Problema-problema spesifik ini menghendaki perhatian yang sungguh- sungguh dari segenap manajer. Masalah-masalah itu adalah sebagai berikut : 1. Data pembukuan : Data-data sebagai alat untuk memberikan keterangan-keterangan yang simpel, cepat, singkat dan efisien, dengan demikian lebih cepat diketahui masalah- masalah yang sedang dihadapi oleh sesuatu kegiatan kerja bersama usaha bersama untuk mencapai hasil-hasil yang diinginkan. 2. Biaya-biaya : Bagaimana keadaan biaya-biaya yang dikeluarkan? Apakah biaya-biaya tersebut dapat ditetapkan lebih rendah atau tidak. Pembuatan rencana anggaran belanja, agar penggunaan keuangan lebih kena pada sasarannya. 3. Pembuatan keputusan Setiap keputusan yang akan diambil haruslah dipikirkan lebih mendalam sebab dan akibatnya, baik untuk keperluan intern, begitu pula yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan yang melibatkan pihak luar. Perlu sekali dilatih tentang teknik-teknik dan keahlian dalam menentukan serta memilih alternatif-alternatif diantara beraneka macam alternatif yang dihadapi. 4. Permodalan : Darimana sumber-sumber modal dapat digali. Pinjaman jangka panjang atau pinjaman jangkagunakan modal yang ada. Perlukah dipikirkan penambahan modal? Bagaimana? Darimana?.
  • 31. 31 Juga pembuatan perencanaan kebutuhan-kebutuhan modal dimasa yang akan datang sehubungan dengan perkembangan kegiatan serta kemajuan tekhnologi dan sosial. 5. Melatih pegawai : Bagaimana caranya meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pegawai? Masalah-masalah peremajaan pegawai, promosi, kesejahteraan, memenuhi kebutuhan pegawai dan sebagaimana yang ada sangkut paut dengan hal-hal kepegawaian perlu dipikirkan agar produktifitas kerja meningkat dari waktu ke waktu. 6. Catatan-catatan inventaris dan kekayaan : Perbaikan-perbaikan inventaris serta fasilitas-fasilitas kerja perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh. Modernisasi sarana serta seluruh perlengkapan sejalan dengan penemuan- penemuan baru dibidang teknologi abad akhir ini hendaknya dipikirkan juga. 7. Pasar-pasar : Mengadakan informasi pasar. Memperluas areal pemasaran. Mengadakan usaha-usaha dan kegiatan-kegiatan yang diinginkan oleh konsumen. Mencari kesempatan – kesempatan penjualan secara besar-besaran. Mengadakan pameran dan segala kegiatan yang memungkinkan penguasaan pasar lebih efektif. 8. Penambahan anggota : Mengadakan pendekatan untuk mendapatkan anggota-anggota baru yang lebih bermutu dan kompotents. Menentukan syarat-syarat keanggotaan manajemen. Mengadakan kampanye pemilihan manajer baru/pimpinan baru. Mengadakan seleksi-seleksi yang dibutuhkan dalam rangka peningkatan kualitas anggota, baik dibidang pengetahuan, keterampilan, kecerdasan, sikap serta moral dan loyalitas yang dibarengi dedikasi yang diharapkan. 9. Semangat kerja : Memikirkan cara-cara yang sesuai untuk meningkatkan semangat kerja setiap anggota kelompok. Perbaikan-perbaikan apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan semangatnya yang tinggi. Menentukan apa yang dipikirkan oleh para pegawai mengenai kegiatan-kegiatan bersama itu. 10. Cara pembuatan daftar pembayaran : Tata cara kerja yang harus disederhanakan. Pengurangan biaya-biaya yang tidak perlu. Efisiensi dan efektifitas mengenai pelaksanaan pekerjaan sehari- hari perlu dipikirkan dari sekarang juga. 11. Lokasi perusahaan atau pabrik : Sebelum ditentukan tempat dilakukan sesuatu kegiatan hendaklah diadakan penyelidikan dahulu, apakah lokasi tersebut sesuai dengan kegiatan yang
  • 32. 32 akan dilakukan? Sistem kerja juga jangan diabaikan; sentralisasi atau desentralisasi atau sistem otonom yang akan dipakai. Membangun tempat sendirikah atau menyewa saja? Dan jangan lupa memperhitungkan segala biaya-biaya pemeliharaan yang diperlukan. 12. Perencanaan produksi : Perencanaan bentuk dan model-model mutakhir diperlukan sekali. Pemeliharaan daripada persediaan bahan-bahan baku, barang-barang jadi juga perlu diadakan persediaan seperlunya demi bonafiditas perusahaan. Penambahan mesin-mesin baru serta pemeliharaan mesin-mesin lama serta pendayagunaan sarana-sarana dan fasilitas yang ada perlu juga disesuaikan dengan arah daripada perkembangan ekonomi masa kini. 13. Penentuan harga : Menentukan harga produksi sendiri haruslah disesuaikan dengan mutu serta harga pokok dan kualitas. Bagaimana menetapkan harga yang tepat dan sesuai. 14. Pengawasan kualitas : Menjamin mutu yang sudah standard dan berusaha menstandarkan hasil produksi lainnya yang mutunya masih belum mendapat pujian daripada pihak pembeli. Pengujian-pengujian laboratorium perlu ditingkatkan agar mutu tetap terjamin dan terpelihara selalu. 15. Pencarian calon pegawai dan seleksi : Mengusahakan pegawai dari sumber-sumber yang bermutu, dari lembaga – lembaga pendidikan menengah atau tinggi misalnya. Dicari calon-calon tenaga kerja yang baik, berpendidikan cukup, ahli, trampil dan mempunyai mental serta moral yang terpuji, sehat dan perpengalaman baik. 16. Efektivitas penjualan : Mengusahakan segala sarana dan kegiatan untuk peningkatan promosi. Mempekerjakan tenaga-tenaga penjual yang berpengalaman serta mempunyai relasi yang luas. Membuat laporan-laporan hasil penjualan. Pendeknya mengadakan segala kegiatan yang efektif dalam rangka peningkatan penjualan. 17. Statistik : Data-data kegiatan usaha hendaklah disusun dalam bentuk statistik untuk mudah diketahui perkembangan daripada kegiatan usaha tersebut. Perlu diusahakan kelengkapan-kelengkapan, keterangan-keterangan dengan mengadakan pengumpulan dan penganalisaan yang lebih baik. Kelengkapan data penting bagi sesuatu usaha.
  • 33. 33 18. Administrasi upah : Peningkatan penerimaan penghasilan pegawai perlu dipikirkan. Jadi sistem harus disesuaikan dengan pendidikan, pengalaman, jabatan dan prestasi seseorang pegawai. Perbaikan daripada rencana yang sudah ada. Perlu juga dipikirkan sistem dan prosedur di waktu yang akan datang. 19. Laporan – laporan : Saat laporan itu disampaikan susunan dan sistem serta teknis penulisan, cara penyampaian dan penggunaan sebagai bahan informasi berikut sistem filingnya. 20. Usaha-usaha untuk menghindari pemborosan : Diadakan sistem dan prosedur-prosedur untuk dapat menghindari atau mengurangi pemborosan. Pegawai-pegawai disadarkan akibat daripada adanya pemborosan. Efektivitas pengawasan untuk mengurangi pemborosan. Sekali-sekali diadakan kampanye - kampanye yang berhemat. D. BEBERAPA KESALAHAN DALAM PENERAPAN MANAJEMEN Tidak sedikit kesalahan yang diperbuat sehingga menyebabkan gagalnya kegiatan usaha ataupun perusahaan. Kesalahan-kesalahan penerapan manajemen sehingga menyebabkan kegagalan itu antara lain adalah sebagaimana yang tercantum dibawah ini : 1. Terlalu cepat tergoda dengan keuntungan-keuntungan sebagaimana yang diperoleh orang lain. Oleh karena itu menceburkan diri dalam suatu usaha yang besar serta banyak dan kompleks dengan tidak mengadakan percobaan secara sederhana dan kecil-kecilan terlebih dahulu. 2. Sering meremehkan kegiatan dari pihak saingan, terutama apabila saingan itu adalah orang/pengusaha asing. 3. Memulai usaha dengan modal yang terlalu kecil, kadang-kadang tidak bermodal pula. Terkadang sering mengambil pinjaman dengan suku bunga yang sangat tinggi, sehingga sukar untuk membayar bunga dan mengembalikan pinjaman. 4. Memulai usaha dengan modal dan kegiatan yang terlalu besar tidak dimulai dengan usaha – usaha sederhana serta berhati-hati, sehingga didapat pengalaman-pengalaman yang berarti untuk dapat berusaha secara mantap dan teratur. 5. Menentukan harga sesuatu hasil produksi terlalu tinggi ataupun terlalu rendah. 6. Hidup terlalu mewah pada usaha baru saja dimulai dan belum memberi keuntungan. Hidup terlalu bersifat konsumtif bukan bermental produktif.
  • 34. 34 7. Terlalu meremehkan waktu. Berusaha secara santai. Lebih banyak bermain- main dari pada bekerja giat dan bersungguh-sungguh. 8. Bekerja tanpa rencana dan anggaran. Meminjam uang terlalu mudah secara koneksi dan korupsi, sehingga penggunaannya tidak terkendalikan. 9. Berusaha untuk melaksanakan usaha sebanyak - banyaknya dengan modal dan pengalaman yang sangat kurang. 10. Membeli terlalu banyak secara kredit, sehingga timbul kesulitan dalam menjual serta mengembalikan pinjaman. 11. Terlalu mudah dan leluasa memberikan pinjaman ataupun kredit kepada para langganan dengan tanpa memperhitungkan bagaimana cara menagihnya. 12. Mengadakan perluasan (ekspansi) terlalu cepat tanpa perhitungan yang rasional. 13. Tidak efektif dalam mengadakan catatan-catatan yang tepat dan lengkap tanpa disadari mendapat kesulitan yang tak dapat diselesaikan. 14. Tidak pernah berusaha membentuk cadangan-cadangan, baik cadangan modal, barang dan sebagainya yang diperlukan untuk kelangsungan hidupnya serta bonafiditas usaha. 15. Kebiasaan-kebiasaan hidup boros terbawa-bawa ke dalam kegiatan usaha. Pepatah “ Hemat pangkal kaya” tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya. 16. Kadang-kadang bekerja dalam perusahaan sendiri itu secara sembrono dan sembarangan saja demikian juga dalam menggunakan keuangannya tanpa perhitungan yang layak. 17. Terlampau banyak mempergunakan anggota-anggota keluarga, famili serta saudara sebagai pegawai, sehingga sukar untuk mengadakan pengawasan dan mendapat kesulitan dalam menentukan jumlah gaji atau upah. Kadang- kadang saudara atau famili yang dipekerjakan pada perusahaan tanpa memperhitungkan kecakapan dan keahlian yang dipunyainya. 18. Sering menunggak pajak, sehingga mengakibatkan perusahaan itu ditutup atau disita untuk milik negara.