Achmad puariesthaufani nugroho, hapzi ali, eis di kantor, ut jakarta,2018
SISTEM_INFORMASI
1. Implementasi Sistem Informasi Manajemen di PT PT PLN (Persero)
Area Pematangsiantar
Achmad Puariesthaufani Nugroho,5300153751
Hapzi Ali2
1
Mahasiswa Pascasarjana Magister Manajemen,2
Dosen Pengampu Pascasarjana Magister Manajemen
Universitas Terbuka Jakarta
Pendahuluan
Sebagai badan usaha milik negara, yang bergerak di bidang kelistrikan, maka perusahaan
dituntut agar senantiasa memiliki keunggulan bersaing dalam menghadapi pasar global sehingga
perusahaan selaras terhadap perubahan- perubahan yang demikian cepat dan dinamis sebagai upaya
ekistensi, efisiensi dan efektivitas roda bisnis perusahaan. Salah satu upaya tersebut adalah diterapkannya
sistem informasi Manajemen yang digunakan sebagai informasi untuk pengolahan transaksi, penjelasan
status, dan berbagai keperluan yang berhubungan dengan proses bisnis perusahaan.
Setiap perusahaan memiliki suatu sistem untuk mengumpulkan dan memelihara data yang
menjelaskan struktur organisasi, konsep relasi dan sistem informasi manajemen yang bertanggung jawab
atas banyak kegiatan yang berhubungan dengan kinerja perusahaan (Sutanta,2003). Moekijat (1993)
menyatakan bahwa Penerapan Sistem informasi manajemen adalah penerapan jaringan prosedur
pengolahan data yang dikembangkan dalam suatu organisasi dan disatukan apabila perlu, bertujuan
memberikan kepada manjemen setiap waktu diperlukan, baik data yang bersifat intern maupun yang
bersifat ekstern. Penerapan sistem informasi manajemen ini menggunakan perangkat keras dan perangkat
lunak komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan dan sebuah data base.
Dalam pandangan O’Brien (2004), CBIS merupakan kombinasi yang teratur antara people, hardware,
software, communication network dan data resources (kelima unsur ini disebut komponen sistem
informasi) yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam organisasi. O’brien juga
membagi 3 peran utama sistem informasi dalam bisnis yaitu :
1. Mendukung proses bisnis dan operasional
Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan pelanggan, sistem informasi
menyediakan dukungan bagi manajemen dalam operasi/kegiatan bisnis sehari-hari. Ketika
tanggapan/respon yang cepat menjadi penting, maka kemampuan Sistem Informasi untuk dapat
mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi keberbagai fungsi bisnis menjadi kritis/penting.
2. Mendukung pengambilan keputusan
Sistem informasi dapat mengkombinasikan informasi untuk membantu manager menjalankan
menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama dapat membantu para manajer
mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk mengevaluasi hasil dari keputusan sebelumnya.
2. Sistem Informasi akan membantu para manajer membuat keputusan yang lebih baik, lebih cepat,
dan lebih bermakna.
3. Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif
Sistem informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran strategis perusahaan dapat
menciptakan keunggulan bersaing di pasar. CBIS dapat menjadi pengembangan produk dan jasa
yang kompetitif bagi perusahaan yang menjadi sebuah keuntungan strategik dalam menghadapi
persaingan global (O’Brien&Marakas,2008).
Adapun komponen CBIS menurut modifikasi McLeod & Schell (2001) terdiri dari:
1. EIS (Sistem Informasi Enterprise) yang memuat suatu data transaksi perusahaan secara rinci,
terutama sistem informasi akuntansi.
2. MIS (Sistem Informasi Manajemen) yang memuat data informasi SDM, informasi pemasaran,
informasi keuangan, dan informasi sumber daya informasi yang membantu manajemen
mengelola kegiatan fungsional perusahaan.
3. DSS (Sistem Penunjang Keputusan Manajemen) yang memuat data informasi pendukung
keputusan dan sistem pakar/sistem pusat pengetahuan.
4. Virtual Office sebagai pengembangan dari office otomation yang memungkinkan manajemen
menghubungkan fasilitas kantor dengan jalur komunikasi yang tersedia.
Pembahasan
Aktivitas penerapan CBIS di PT. PLN (Persero), sudah mulai dirintis di awal tahun 2006. Hingga
saat ini sudah banyak ragam aplikasi pengembangan CBIS yang bertujuan sebagai penunjang efektifitas
dan efisiensi Sistem informasi itu sendiri. Awalnya aplikasi yang diterapkan adalah aplikasi jenis ERP
(Enterprise Resources Planning) dan CIS (Customer Information System). Secara garis besar terdapat 3
fungsi informasi dari CBIS yang diterapkan di unit tempat saya bekerja yaitu: fungsi operasional (terdiri
dari informasi teknis,administrasi pelanggan,administrasi gudang), fungsi manajemen (terdiri dari
informasi SDM, informasi finansial, informasi kebijakan manajemen) dan fungsi pelayanan (terdiri dari
informasi layanan pelanggan).
Jika menggunakan model modifikasi Mcleod & Schell, maka komponen CBIS ditempat saya
bekerja mencakup seluruh komponen tersebut. Misal aplikasi AP2T dan SIGD yang memenuhi konsep
DSS, aplikasi APKT dan PLN Mobile yang memenuhi konsep Virtual Office (Call Center & Self
Customer Service), aplikasi P2APST yang memenuhi konsep EIS, serta portal utama yang berisikan
aplikasi-aplikasi yang memenuhi konsep MIS.
Adapun manfaat dari penerapan tersebut adalah mengefektifkan waktu operasional dimana dalam
satu waktu, pegawai dapat mengerjakan 2-3 pekerjaan hanya dengan mengakses satu aplikasi. Hal ini
berbanding terbalik ketika masa-masa manual/sebelum penerapan CBIS. Selain itu pengambilan
keputusan menjadi lebih cepat dan tepat, sebab setiap keputusan didasari oleh data-data yang tersimpan
3. dalam sistem. Disisi lain, kemudahan dalam mengakses data layanan terutama yang berkaitan dengan
pelanggan berdampak pada kepuasan pelanggan serta waktu tanggapan yang lebih terukur.
Kesimpulan
Setiap perusahaan memiliki suatu sistem untuk mengumpulkan dan memelihara data yang menjelaskan
struktur organisasi, konsep relasi dan sistem informasi manajemen yang bertanggung jawab atas banyak
kegiatan yang berhubungan dengan kinerja perusahaan. Penerapan Sistem informasi manajemen
bertujuan memberikan kepada manjemen setiap waktu diperlukan, baik data yang bersifat intern maupun
yang bersifat ekstern. Penerapan sistem informasi manajemen ini menggunakan perangkat keras dan
perangkat lunak komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan dan sebuah data base.
CBIS merupakan kombinasi yang teratur antara people, hardware, software, communication network dan
data resources (kelima unsur ini disebut komponen sistem informasi) yang mengumpulkan, mengubah
dan menyebarkan informasi dalam organisasi. Peran utama sistem informasi dalam bisnis yaitu:
Penunjang operasional dan proses bisnis, sebagai dasar perumusan kebijakan strategis manajemen,
Penunjang pencapaian sasaran kerja manajemen. Adapun komponen CBIS terdiri atas: EIS, MIS,DSS,
dan Virtual Office.
Secara garis besar terdapat 3 fungsi informasi dari CBIS yang diterapkan di unit tempat saya bekerja
yaitu: fungsi operasional (terdiri dari informasi teknis,administrasi pelanggan,administrasi gudang),
fungsi manajemen (terdiri dari informasi SDM, informasi finansial, informasi kebijakan manajemen) dan
fungsi pelayanan (terdiri dari informasi layanan pelanggan). Adapun manfaat dari penerapan tersebut
adalah efektivitas dan efisiensi waktu dalam operasional, pengambilan keputusan dan perumusan strategi
manajemen.
Daftar Bacaan
1. Ali, Hapzi. 2018. Modul Inisiasi Pembelajaran SIM. Universitas Terbuka. Jakarta
2. Daniel,Debby Ratna dan Supratiwi,Wiwik. 2005. Sistem Informasi Manajemen, Universitas
Terbuka. Jakarta
3. Yulita Putri Aji,Agnes.2007. Implementasi Sistem Informasi PT PLN (Persero) Pusat.Universitas
Mercubuana. Jakarta