SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
ANALISIS PROCESS MODEL TRANSFORMATION DARI MODEL
BISNIS PROSES
PADA PT ADHI KARYA TBK.
Muhammad Ichsan,Giatama Istian,
Dinda Septiah Arini,Irma Suryani,Zaki Lazuardy
Manajemen Proses Bisnis,Fkultas Ekonomi dan Bisnis,Universitas Mercu Buana
Jl.Meruya Selatan No.31,Jakarta Barat 11610,telp.(021) 5840816
Abstrak
Tranformasi PT Adhi Karya Tbk Keinginan pemerintah agar PT Adhi Karya (Persero) Tbk tak
hanya menjadi kontraktor untuk proyek Light Rail Transit (LRT) tetapi juga menjadi investor,
secara tidak langsung memaksa Adhi Karya untuk memutar otak mencari modal di tengah
kondisi keuangannya yang terbilang negatif.
Berdasarkan laporan keuangan terakhir perusahaan pada kuartal III 2016 lalu, pendapatan Adhi
Karya memang berhasil tumbuh 5,13 persen menjadi Rp5,69 triliun dari periode yang sama
tahun 2015 sebesar Rp5,41 triliun. Tetapi laba bersih perusahaan berkode saham ADHI justru
turun hingga 16,06 persen dari sebelumnya Rp137 miliar menjadi Rp115 miliar.
Perolehan ini terbilang paling kecil jika dibandingkan dengan perusahaan konstruksi lainnya,
seperti PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT PP
(Persero) Tbk (PTPP). Ketiga perusahaan tersebut berhasil mencetak pertumbuhan, baik dari segi
pendapatan dan laba bersih. Waskita Karya memimpin kinerja keuangan dengan pertumbuhan
pendapatan hingga 88,72 persen dan laba bersih mencapai 133,5 persen.
Direktur Utama Waskita Karya M. Choliq menuturkan, perusahaannya telah melakukan
transformasi bisnis sejak tiga tahun lalu atau tepatnya 2014 lalu dalam beberapa proyek
pembangunan jalan tol.
Namun, tentu Waskita tak menanamkan modal 100 persen dalam proyek jalan tol yang
dibangunnya. Perusahaan tersebut menjalin kerja sama dengan perusahaan lain, baik swasta
maupun perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya. Misalnya saja, Waskita akan
bekerja sama dengan operator jalan tol PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR). Jika kerja sama
dengan Jasa Marga, maka Waskita akan bertindak sebagai investor minoritas. Namun, jika
dengan perusahaan swasta maka Waskita akan menjadi investor mayoritas atau setidaknya 60
persen.
Kata kunci : Analisis, Model Transformasi Bisnis
Pendahuluan
Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, yang tertuang dalam Akta No. 163 tanggal 28
Mei 2019, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan adalah melakukan usaha dalam
bidang konstruksi, serta menjalankan usaha di bidang jasa konstruksi, properti, industri, energi
dan investasi. Dengan dukungan sebelas kantor operasional yang tersebar di seluruh wilayah
Indonesia serta didukung enam anak usaha yang dimiliki, Perseroan menjalankan usahanya
secara berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia. Segmentasi pasar yang diambil Perseroan
berdasarkan sumber pendanaan meliputi proyek pemerintah (APBN/ APBD), swasta, dan
BUMN. Untuk jenis proyek yang dikerjakan yang Perseroan dikelompokkan menjadi proyek
infrastruktur dan energi, proyek properti, dan proyek lainnya.
Sejak tahun 2016, Perseroan mengedepankan penerapan teknologi diantaranya adalah e-
procurement, e-risk, u-shaped girder yang digunakan pada proyek LRT, dan Building
Information Modeling (BIM). E-procurement merupakan proses pengadaan barang dan jasa
tertentu di lingkungan Perseroan, di mana seluruh proses pengadaan dilakukan sesuai prosedur
yang telah ada namun diterapkan secara elektronik. E-risk merupakan aplikasi yang digunakan
untuk mendokumentasi tiap tahap manajemen risiko secara otomatis, yang meliputi risiko beserta
monitoring-nya. Sementara U-Shape girder merupakan struktur beton yang digunakan Perseroan
dalam membangun LRT. Untuk pertama kali U-Shape Girder lahir di Indonesia melalui Pabrik
Precast milik Perseroan di Sentul, Bogor, Jawa Barat. BIM merupakan proses yang didukung
oleh berbagai alat, teknologi, dan kontrak yang melibatkan pembangkitan dan pengelolaan
representasi digital dari karakteristik fisik dan fungsional tempat.
Selanjutnya, sesuai dengan rencana sebelumnya, pada tahun 2020, ADHI sudah mulai
menerapkan CSMS (Construction Safety Management System), yaitu kontraktor-kontraktor
lokal didorong untuk memiliki standar mutu dan keselamatan kerja yang tinggi sesuai dengan
standar yang diterapkan oleh Perseroan. Langkah itu perlu diambil untuk meningkatkan reputasi
kontraktor sehingga menjadi nilai tambah tersendiri bagi kontraktor dalam menangani suatu
proyek.
Dalam perkembangannya, dengan terbitnya Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara
Republik Indonesia Nomor PER-08/ MBU/12/2019 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan
Pengadaan Barang dan Jasa Badan Usaha Milik Negara, maka pengadaan barang dan jasa di
ADHI merujuk pada peraturan tersebut. Sebagai salah satu BUMN, Perseroan mendukung spirit
dalam peraturan tersebut, yaitu “Mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri, rancang
bangun dan perekayasaan nasional, serta perluasan kesempatan bagi usaha kecil sepanjang
kualitas, harga, dan tujuannya dapat dipertanggungjawabkan.”
Literatur Teori
* Elimination Versus Aggregation
Abstraksi model bisnis proses melibatkan aktifitas mencari jawaban (what and How):
• Bagian model proses mana yang memiliki significant rendah?
• Bagaimana merubah suatu model proses, sehingga bagian yang tidak significant tersebut
bisa dihilangkan?
How to membuat abstraksi model proses, berikut adalah dua teknik dalam melakukan
transformasi model proses menjadi abstraksi model proses;
• Elimination
• Aggregation Elimination Rules
• Elimination berarti bahwa element proses model yang tidak penting dihapuskan dalam
abstraksi model proses.
• Harus dipastikan bahwa model proses yang dihasilkan adalah well-formed, dan urutan proses
tetap terjaga. Aggregation Rules
• Element proses yang tidak penting pada proses model dikelompokkan (group) dengan
element lain.
• Informasi element-element proses tidak penting tetap dipertahankan dengan
menggabungkannya dalam satu element process (abstracted).
• Jika ada dua tugas sekuensial yang digabungkan (aggregated) manjadi satu, maka penamaan
tugas hasil dari penggabungan tersebut mengikuti tujuan atau fungsi dari tugas-tugas tersebut.
*Transformation Requirements
Abstraksi model proses seharusnya tidak memperkenalkan pemesanan baru atau mengubah
yang sudah ada. Misalnya, jika model proses asli menentukan untuk mengeksekusi baik
aktivitas A atau B, seharusnya tidak demikian dalam model abstrak kegiatan ini muncul secara
berurutan. Seseorang dapat menggunakan gagasan isotaktik (Polyvyanyy et al. 2012)
sebagai persyaratan untuk melestarikan proses logika eksekusi. Isotactics adalah hubungan
perilaku pada model proses yang mampu mewakili eliminasi dan agregasi logika eksekusi
proses dan, karenanya, disarankan untuk digunakan untuk menggambarkan hubungan perilaku
abstraksi pada proses model. Persyaratan abstraksi penting lainnya adalah model proses
yang terbentuk dengan baik harus dipertahankan. Dengan demikian, aturan transformasi harus
mempertimbangkan fitur-fitur dari notasi pemodelan.
Transformation Rules
Dua persyaratan yang berlaku pada abstraksi:
• Masalah urutan pada model proses harus dilestarikan.
• Absolute process effort mutlak harus dipertahankan.
Untuk memenuhi transformation requirement, diperlukan suatu pendekatan, pendekatan four
elementary abstractions;
• sequential,
• block,
• loop,
• dead end abstraction Sequential Abstraction Sekuensial (urutan) dari function dan event
dapat diganti dengan satu fungsi agregasi.
Definition 1:
Potongan proses dikatakan sequence jika;
dibentuk dari urutan;
function -> event -> function.
Contoh; Events : e0 , e1 , e2 .
Functions :
f1 , f2 Lakukan aggregasi terhadap sekuesial functions dan events tersebut!
Hasilnya; fs merupakan hasil aggregasi sekuensial functions, dimana di dalamnya
terdapat f1 , e1 dan f2 Block Abstraction
Untuk menggambarkan model paralel atau decision point dalam suatu proses, digunakan
konektor split dengan keluaran bercabang yang nantinya percabangan tersebut akan
bergabung lagi dengan konektor join.Alur keluaran mana yang dipilih tergantung pada
semantics (digambarkan dgn tipe connector yang sesuai;
AND, OR, or XOR).
Defenition 2 Potongan proses adalah block jika
• Dimulai dengan konektor split and ditutup dengan konektor join dengan tipe yang sama (tipe
C1 = tipe C2).
• Semua alur dari split bermuara ke konektor join.
• Hanya terdapat satu function pada setiap satu jalur.
• Setiap jalur hanya terdiri dari event dan function.
• Jumlah jalur yang keluar dari konektor split sama dengan jumlah jalur yang masuk ke konektor
join.
• Hanya ada satu koneksi yang masuk ke Konektor split dan hanya satu koneksi yang keluar
dari konektor join. Potongan proses parallel (bercabang) dimulai dari konektor split
sampai konektor join, dapat diganti dengan satu fungsi general perwakilannya.
Contoh; Generalisasi terhadap block proses bercabang:
Events : e11 , e21 , … ek1 -> e1
Functions : f1 , f2 , … fk -> fB
Events : e12 , e22 , … ek2 -> e2
Hasilnya; proses general yang berisi e1 , fB dan e2 .
Semantik fungsi dan event disesuaikan dengan tipe dari konektor (C1 dan C2). Jika tipe
konektor adalah XOR maka hanya satu fungsi yang dijalankan. Loop Abstraction Dalam
sebuah model proses, potongan yang akan diulang dimasukkan ke dalam konstruksi loop.
aliran kontrol memungkinkan pemodelan loop. Aplikas loop yang luas oleh pemodel membuat
dukungan abstraksi loop menjadi bagian penting dari pendekatan abstraksi.
Definition 3: Potongan proses adalah loop jika
• Dimulai dengan konektor join XOR dan ditutup dengan konektor split XOR.
• Potongan proses tidak mengandung konektor lain.
• Konektor join XOR hanya memiliki satu koneksi keluar dan dua koneksi masuk.
• Konektor split XOR hanya memiliki dua koneksi keluar dan satu koneksi masuk.
• Hanya terdapat satu jalur dari konektor split ke konektor join, demikian juga sebaliknya.
• Minimal terdapat satu fucntion pada potongan proses.
Contoh: Potongan proses loop dimulai dari konektor join XOR sampai konektor split XOR,
dapat diganti dengan satu fungsi agregasi (penggabungan). Penjelasan;
• Fungsi agregasi fL menggantikan potongan proses loop.
• Event e0 disisipkan di awal (sebelum fL ) untuk menjelaskan bahwa loop terjadi sesuai event
(dalam hal ini event e0 ).
• Fungsi agregasi (penggabungan) dari potongan proses loop berisi fungsi f1 dan f2 dan
menyatakan bahwa fungsi f1 dan f2 dijalankan secara iteratif (berulang).
Dead End abstraction; Model proses dengan beberapa kendali alur percabangan akan berujung
pada beberapa event yang mungkin akan berakhir pada dead end.
• Dead end abstraction bertujuan untuk menanggulangi percabangan yang berujung pada dead
end, dengan cara mengidentifikasi dan menspesifikasi alur dead end.
Abstraksi dead end akan menghilangkan cabang yang memiliki alur dead end.
• Fungsi agregasi fD menggantikan fungsi f0 Definition 4:
• Potongan proses dikatakan dead end jika berisi;
Function -> konektor split -> XOR -> event -> function -> end event.
Konektor split XOR hanya memiliki satu koneksi masukan Mekanisme abstraksi dead end,
pada proses awal potongan disajikan di sisi kiri gambar. Dead end dibentuk oleh fungsi f0 dan
fk, event ek dan ek+1, dan konektor split XOR. Pemisahan XOR memiliki k cabang keluar,
dan abstraksi menghapus cabang ke-k. yang diabstraksikan proses disajikan di sisi kanan.
Persegi panjang dengan batas putus-putus melampirkan potongan dead end dan penggantinya.
Dead end abstraction sepenuhnya menghapus cabang split XOR milik dead end. Fungsi
agregasi fD menggantikan fungsi f0.
Fungsi agregasi dalam abstraksi buntu memiliki semantik berikut: setelah terjadinya fungsi fD
dalam suatu proses, fungsi f0 dijalankan. Setelah itu, fungsi fk dapat dijalankan. Pada eksekusi
fungsi fk , cabang dihentikan dan fD tidak ditinggalkan. Jika tidak, eksekusi cabang dilanjutkan.
Ketika pemisahan XOR memiliki dua keluaran koneksi dalam model proses awal, pemisahan
XOR dalam model proses yang diabstraksi dapat dihilangkan. Koneksi baru dari fungsi
agregasi ke event, setelah pemisahan XOR yang dihilangkan.
Pembahasan
Tahun 2020 merupakan tahun pertama bagi ADHI sebagai perusahaan publik untuk
menerapkan keuangan berkelanjutan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan (POJK) No.51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi
Lembaga Jasa Keuangan, Emiten dan Perusahaan Publik. Isu penting dalam keuangan
berkelanjutan adalah terciptanya pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dengan
menyelaraskan kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.
Sesuai peraturan tersebut, dukungan ADHI terhadap penerapan keuangan berkelanjutan
bisa diwujudkan dengan mengalokasikan sebagian dana Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) untuk mendukung kegiatan penerapan
keuangan berkelanjutan. Dalam hal ini, ADHI mewujudkannya melalui berbagai program
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan serta Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
(PKBL).
Implementasi CSR dan PKBL oleh ADHI sekaligus merupakan kontribusi untuk terwujudnya
pembangunan berkelanjutan, yaitu proses membangun dengan memegang prinsip memenuhi
kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi mendatang. Di
Indonesia, pelaksanaan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable
Development Goals (SDGs) dituangkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 59
Tahun 2017. Selaras dengan ketentuan yang berlaku, ADHI telah memetakan program CSR dan
PKBL dengan TPB. Berdasarkan pemetaan tersebut, Perseroan telah mendukung terwujudnya 6
dari 17 TPB, yaitu Tujuan ke-1: Tanpa Kemiskinan, ke-2: Tanpa Kelaparan, ke-3: Kehidupan
Sehat dan Sejahtera, ke-4: Pendidikan Bermutu, ke-8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan
Ekonomi, dan ke-11: Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan.
ADHI dan Kinerja Keberlanjutan
Implikasi lain dari penerapan POJK No.51/POJK.03/2017 per 1 Januari 2020 bagi ADHI adalah
adanya kewajiban untuk menerbitkan Laporan Keberlanjutan yang berisi pencapaian kinerja
ekonomi, keuangan, sosial dan lingkungan selama tahun pelaporan. Dengan demikian, laporan
tahun 2020 ini merupakan penerbitan pertama sejak pemberlakuan peraturan OJK tersebut.
Namun demikian, sebelum peraturan tersebut berlaku, ADHI telah menerbitkan laporan secara
sukarela sejak tahun 2016, dan laporan ini merupakan laporan kelima.
Selain mengikuti format dan ketentuan POJK No.51/POJK.03/2017 sebagai rujukan baru,
laporan ini disusun dengan merujuk panduan global, yaitu Standar GRI. Sesuai dengan kedua
rujukan, laporan ini berisi tentang kebijakan, strategi dan pencapaian kinerja ekonomi, keuangan,
sosial dan lingkungan beserta dampaknya selama tahun 2020.
 Kinerja Ekonomi
Pandemi COVID-19 secara nyata telah melumpuhkan berbagai sektor perekonomian di
Indonesia, termasuk sektor usaha konstruksi. Badan Pusat Statistik mencatat, sektor ini tumbuh -
3,26%, turun signifikan dibanding tahun 2019 yang mencapai 5,76%. Adapun sektor real estat,
termasuk di dalamnya industri properti, masih tumbuh 2,32%, namun terkoreksi separuhnya
dibanding tahun 2019 yang tumbuh sebesar 5,76%. Sebagai korporasi yang bidang usahanya
antara lain di bidang konstruksi dan properti, kinerja ADHI turut terdampak dengan merosotnya
kinerja di sektor konstruksi dan properti tersebut.
Sebagaimana korporasi pada umumnya, ADHI telah mencanangkan berbagai target pada tahun
2020. Dalam perkembangannya, target-target tersebut mengalami revisi
sejalan dengan terjadinya Pandemi COVID-19. Revisi dilakukan bersamaan dengan revisi target-
target dalam RKAP 2020. Adapun kebijakan strategis yang ditetapkan Perseroan dibagi dalam
dua strategi besar, yaitu operasional dan keuangan.
Rincian dari kedua strategi besar tersebut adalah sebagai berikut:
Strategi Operasional :
1. Pemberlakukan protokol COVID-19 baik di Kantor maupun di Proyek.
2. Selektif dalam pemilihan proyek investasi yang sesuai dengan core business ADHI
dengan porsi minoritas dan penerapan exit strategi yang tepat.
3. Penciptaan recurring income, seperti yang kami tengah dalami saat ini seperti SPAM,
pengelolaan air, dan pengelolaan limbah.
4. Penguatan pengelolaan manajemen bisnis Properti seperti bekerja sama dengan pihak
kampus, bekerja sama dengan perbankan untuk mendapatkan potongan kredit, dan
sebagainya.
Strategi Keuangan :
1. Efisiensi Internal.
2. Relaksasi Perbankan.
3. Berkoordinasi untuk pembayaran proyek besar seperti LRT Jabodebek dan Jalan Tol
Aceh Sigli.
4. Menyeleksi CAPEX dengan ketat.
Di tengah situasi yang sangat menantang akibat pandemi COVID-19, manajemen
didukung seluruh karyawan telah berupaya secara maksimal untuk mewujudkan
targettarget revis yang telah ditetapkan Perseroan. Upaya tersebut membawa hasil, antara
lain, ADHI berhasil membukukan kontrak baru senilai Rp19,7 triliun, naik sebesar34,0%
dibandingkan dengan perolehan kontrak baru tahun 2019, yang mencapai Rp14,7 triliun.
Di luar itu, ADHI berhasil membukukan pendapatan sebesarRp10,8 triliun, atau 81,2%
dari RKAP 2020 (Revisi), laba kotor sebesarRp1,7 triliun, atau 93,7% dari RKAP 2020
(Revisi). Adapun realisasi margin laba kotor (gross profit margin) ADHI sebesar16,0%,
jauh melebihi target pada RKAP 2020 (Revisi) sebesar13,9% Setelah dikurangi dengn
berbagai biaya dan kewajiban, ADHI membukukan laba bersih sebesarRp23,70 miliar,
atau 31,7% dari RKAP 2020 (Revisi).
 Kinerja Lingkungan
Sebagai bentuk dan dukungan terhadap kelestarian lingkungan, ADHI berkomitmen
untuk mematuhi semua regulasi terkait lingkungan hidup. Komitmen itu dibangun karena
Perseroan meyakini bahwa lingkungan hidup yang baik merupakan hak asasi bagi setiap
warga negara. Selain mengikuti semua regulasi dalam pengerjaan proyek, langkah nyata
ADHI dalam mewujudkan lingkungan yang baik adalah menerapkan operasional yang
ramah lingkungan. Kebijakan ini dilakukan dengan menjalankan prinsip reduce, reuse,
and recycle, antara lain, dalam pengelolaan energi, air, emisi dan limbah.
Sejalan dengan kebijakan efisiensi, ADHI berhasil mengurangi penggunaan energi listrik
Kantor Pusat dari 439.886 kWh pada tahun 2019 menjadi 341.468 kWh pada tahun 2020.
Pengurangan ini otomatis menurunkan emisi gas rumah kaca (Cakupan 2) tidak langsung
dari penggunaan listrik, yaitu sebesar318.931,11 kgCO2eq, turun dibandingkan tahun
2019, yang mencapai 410.853,524 KgCO2eq. Pengurangan juga berhasil diwujudkan
dalam penggunaan air, yaitu dari 9.065 meter kubik pada tahun 2019 menjadi 4.503 meter
kubik pada tahun 2020, atau turun separuhnya.
Komitmen terhadap lingkungan juga ditunjukkan ADHI dengan tidak membangun kantor
yang berada di dekat atau di daerah konservasi atau memiliki keanekaragaman hayati
tinggi. Dengan demikian, operasional Perseroan tidak berdampak negatif terhadap
keanekaragaman hayati. Di sisi lain, untuk mewujudkan keanekaragaman hayati, selama
tahun 2020, Perseroan menanam 1.634 bibit tanaman berbagai jenis. Kepatuhan ADHI
terhadap berbagai regulasi terkait lingkungan membawa hasil dengan tidak adanya sanksi
atau denda, baik material maupun non material, terkait ketidakpatuhan terhadap regulasi
lingkungan selama tahun 2020. Selain tidak mendapatkan sanksi atau denda, selama tahun
pelaporan, Perseroan juga tidak menerima pengaduan terkait lingkungan hidup.
Komitmen ADHI terhadap prinsip keberlanjutan lingkunganjuga ditunjukkan dengan
keikutsertaannya dalam program SRI KEHATI yang diselenggarakan oleh Bursa Efek
Indonesia dan Yayasan Kehati. Program ini diadakan untuk mendorong kepatuhan
terhadap prinsip keberlanjutan, keuangan, dan tata kelola yang baik, serta kepedulian
terhadap lingkungan hidup. ADHI meyakini bahwa kolaborasi tersebut akan memberikan
andil besar dalam penyelamatan lingkungan, yang pada gilirannya bisa mengurangi
potensi terjadinya bencana.
 Kinerja Sosial
Keberhasilan ADHI melalui tahun 2020 yang penuh tantangan tak lepas dari kemampuan
Perseroan memenuhi tanggung jawab terhadap para pemangku kepentingan, baik internal
maupun eksternal. Pemangku kepentingan internal di antaranya adalah pemegang saham,
pekerja lintas divisi dan level jabatan, serta manajemen; sedangkan pemangku
kepentingan eksternal di antaranya konsumen/pelanggan, vendor/pemasok, pemerintah
(pusat maupun daerah), serta masyarakat di sekitar perusahaan beroperasi.
Pemenuhan tanggung jawab kepada karyawan, selain memperlakukan secara setara, tidak
mempekerjakan anak, tidak ada kerja paksa, dan memberikan upah dan tunjangan sesuai
ketentuan yang berlaku, ADHI secara berkala melakukan pengembangan kompetensi
untuk meningkatkan kapasitas mereka. Selama tahun 2020, Perseroan mengalokasikan
dana untuk pengembangan kompetensi sebesarRp5,10 miliar. Dengan alokasi dana
tersebut, jam pendidikan dan pelatihan mengalami peningkatan signifikan, yaitu dari
9.646 jam pada tahun 2019 menjadi 21.938 jam pada tahun 2020. Peningkatan tersebut
diikuti dengan bertambahnya karyawan yang ikut pengembangan kompetensi, dari 1.378
orang pada tahun 2019 menjadi 2.346 orang pada tahun 2020.
Selaras dengan upaya meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pegawai, ADHI juga
mengoptimalkan terwujudnya lingkungan kerja yang sehat dan aman dengan tujuan akhir
adalah tidak adanya kecelakaankerja (zero accident). Merujuk pada kinerja K3 tahun
2020, severity rate, frequency rate dan implementasi SMK3L telah mencapai target yang
telah ditetapkan Perseroan. Komitmen ADHI terhadap K3 juga telah membuahkan
apresiasi dari pihak eksternal dengan diperolehnya enam penghargaan di bidang K3
selama tahun 2020.
Secara khusus, kepada pelanggan sebagai salah satu pemangku kepentingan utama, ADHI
terus berupaya untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan sehingga mereka
meraih kepuasan maksimal. Untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan, Perseroan
secara berkala melakukan survei kepuasan pelanggan, khususnya untuk proyek-proyek
yang tengah berjalan dan telah mencapai progres pekerjaaan minimal 50%. Hasil survei
kepuasan pelanggan tahun 2020 menunjukkan sebanyak89,07% pelanggan menyatakan
puas terhadap produk dan layanan ADHI, naik dibanding tahun sebelumnya, yang
mencapai 88,61%.
Sementara itu, bagi masyarakat, ADHI memenuhi tanggung jawab sosial dengan
melibatkan mereka dalam berbagaikegiatan pemberdayaan melalui CSR dan PKBL.
Selama tahun 2020, ADHI mengeluarkan biaya pelaksanaan CSR sebesar
Rp5.766.837.940, Program Kemitraan sebesarRp4.196.000.000 dan Program Bina
Lingkungan sebesarRp4.501.452.734. Sejalan dengan pelibatan masyarakat melalui
program CSR dan PKBL, ADHI juga membuka diri kepada masyarakat jikaada keluhan
atau dampak negatif yang timbul akibat dari operasional perusahaan. Untuk itu,
Perseroan membuka saluran pengaduan dari masyarakat. Per 31 Desember 2020,
pengaduan masyarakat yang masuk sebanyak 25 pengaduan, dan seluruhnya telah
diselesaikan dengan baik.
Kesimpulan
Implementasi CSR dan PKBL oleh ADHI sekaligus merupakan kontribusi untuk terwujudnya
pembangunan berkelanjutan, yaitu proses membangun dengan memegang prinsip memenuhi
kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi mendatang. Di
Indonesia, pelaksanaan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable
Development Goals (SDGs) dituangkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 59
Tahun 2017. Selaras dengan ketentuan yang berlaku, ADHI telah memetakan program CSR dan
PKBL dengan TPB. Berdasarkan pemetaan tersebut, Perseroan telah mendukung terwujudnya 6
dari 17 TPB, yaitu Tujuan ke-1: Tanpa Kemiskinan, ke-2: Tanpa Kelaparan, ke-3: Kehidupan
Sehat dan Sejahtera, ke-4: Pendidikan Bermutu, ke-8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan
Ekonomi, dan ke-11: Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan.
Secara khusus, kepada pelanggan sebagai salah satu pemangku kepentingan utama, ADHI terus
berupaya untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan sehingga mereka meraih kepuasan
maksimal. Untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan, Perseroan secara berkala melakukan
survei kepuasan pelanggan, khususnya untuk proyek-proyek yang tengah berjalan dan telah
mencapai progres pekerjaaan minimal 50%.
Daftar Pustaka
Bidang Usaha. Retrieved from PT ADHI KARYA Tbk Laporan Keberlanjutan 2020
Dokumen proyek PT. Adhi Karya (Persero), Tbk Divisi VI Makassar.
Putra, Y. M., (2021). Process Model Transformation. Modul Kuliah Manajemen Proses
Bisnis. Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana.
Haryono, A., & Rimawan, E. Improvement of Business Process Modeling in Small and Medium
Industries (Smis) to Sustain in Global Economic Competition. Operations Excellence, 9(1), 34-
43.
Nugroho, A., & Kusumah, L.H. (2021). Analisis Pelaksanaan Quality Control untuk Mengurangi
Defect Produk di Perusahaan Pengolahan Daging Sapi Wagyu dengan Pendekatan Six Sigma.
Jurnal Manajemen Teknologi 20 (1), 56-78.
Nusraningrum, D., Jaswati, J., & Thamrin, H. (2020). The Quality of IT Project Management:
The Business Process and The Go Project Lean Aplication. Manajemen Bisnis, 10(1), 10-23.
Saryanto, S., Purba, H., & Trimarjoko, A. (2020). Improve quality remanufacturing welding and
machining process in Indonesia using six sigma methods. J. Eur. SystèMes Autom, 53, 377-384
Vidianto, A. S., & Haji, W. H. (2020). Sistem Informasi Manajemen Proyek Berbasis Kanban
(Studi Kasus: PT. XYZ). Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK), 7(2).

More Related Content

What's hot

Akuntansi persekutuan
Akuntansi persekutuanAkuntansi persekutuan
Akuntansi persekutuan
dewantar
 
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Herna Ferari
 
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Jiantari Marthen
 
Soal Pengendalian internal sia
Soal Pengendalian internal siaSoal Pengendalian internal sia
Soal Pengendalian internal sia
Er Erlyta
 
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi SuwardjonoRingkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
xyrces
 
Prosedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kasProsedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kas
ahmad rasyidin
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Herna Ferari
 

What's hot (20)

Akuntansi persekutuan
Akuntansi persekutuanAkuntansi persekutuan
Akuntansi persekutuan
 
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
 
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGIAUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
 
Analisis aktivitas operasi
Analisis aktivitas operasiAnalisis aktivitas operasi
Analisis aktivitas operasi
 
Pemilikan tidak langsung & saling memiliki saham
Pemilikan tidak langsung & saling memiliki sahamPemilikan tidak langsung & saling memiliki saham
Pemilikan tidak langsung & saling memiliki saham
 
Spm
SpmSpm
Spm
 
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
 
Slide ta10
Slide ta10Slide ta10
Slide ta10
 
Akuntansi universitas
Akuntansi universitasAkuntansi universitas
Akuntansi universitas
 
Soal Pengendalian internal sia
Soal Pengendalian internal siaSoal Pengendalian internal sia
Soal Pengendalian internal sia
 
Pelaporan korporat analisis
Pelaporan korporat analisisPelaporan korporat analisis
Pelaporan korporat analisis
 
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi SuwardjonoRingkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
 
Prosedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kasProsedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kas
 
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHANAUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN
 
AKL Bab III Likuidasi Persekutuan
AKL Bab III  Likuidasi PersekutuanAKL Bab III  Likuidasi Persekutuan
AKL Bab III Likuidasi Persekutuan
 
Solution Manual Advanced Accounting by Baker 9e Chapter 16
Solution Manual Advanced Accounting by Baker 9e Chapter 16Solution Manual Advanced Accounting by Baker 9e Chapter 16
Solution Manual Advanced Accounting by Baker 9e Chapter 16
 
Audit bab 3 kertas kerja audit dan program audit
Audit bab 3 kertas kerja audit dan program auditAudit bab 3 kertas kerja audit dan program audit
Audit bab 3 kertas kerja audit dan program audit
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
 
Tugas 3 metode harga perolehan
Tugas 3 metode harga perolehanTugas 3 metode harga perolehan
Tugas 3 metode harga perolehan
 
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASBab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
 

Similar to Kelompok 10 analisis process model tranformation dari model prosess bisnis pada pt adhi karya tbk (2)

SI-PI, Khristina Damayanti, Hapzi Ali,Siklus Proses Bisnis Pendukung, Univers...
SI-PI, Khristina Damayanti, Hapzi Ali,Siklus Proses Bisnis Pendukung, Univers...SI-PI, Khristina Damayanti, Hapzi Ali,Siklus Proses Bisnis Pendukung, Univers...
SI-PI, Khristina Damayanti, Hapzi Ali,Siklus Proses Bisnis Pendukung, Univers...
khristina damayanti
 
Pemodelan Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Daerah Se Kabupaten Kotawa...
Pemodelan Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Daerah Se Kabupaten Kotawa...Pemodelan Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Daerah Se Kabupaten Kotawa...
Pemodelan Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Daerah Se Kabupaten Kotawa...
AfdalMuski
 
43218010171 muhammad farhan fadhlillah artikel manajemen proses bisnis
43218010171  muhammad farhan fadhlillah artikel manajemen proses bisnis43218010171  muhammad farhan fadhlillah artikel manajemen proses bisnis
43218010171 muhammad farhan fadhlillah artikel manajemen proses bisnis
FarhanFadhlillah1
 

Similar to Kelompok 10 analisis process model tranformation dari model prosess bisnis pada pt adhi karya tbk (2) (20)

Project charter 5114100043
Project charter 5114100043Project charter 5114100043
Project charter 5114100043
 
Materi Framework dan Best Practice Tata Kelola IT beserta contoh implementas...
Materi Framework dan Best  Practice Tata Kelola IT beserta contoh implementas...Materi Framework dan Best  Practice Tata Kelola IT beserta contoh implementas...
Materi Framework dan Best Practice Tata Kelola IT beserta contoh implementas...
 
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SASARAN KERJA PEGAWAI DI DINAS KOMINFO JATIM
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SASARAN KERJA PEGAWAI DI DINAS KOMINFO JATIMRANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SASARAN KERJA PEGAWAI DI DINAS KOMINFO JATIM
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SASARAN KERJA PEGAWAI DI DINAS KOMINFO JATIM
 
Metoda Re-engineering Enterprise Architecture (EA) Berbasis ISO 19439:2006
Metoda Re-engineering Enterprise Architecture (EA) Berbasis ISO 19439:2006 Metoda Re-engineering Enterprise Architecture (EA) Berbasis ISO 19439:2006
Metoda Re-engineering Enterprise Architecture (EA) Berbasis ISO 19439:2006
 
Project charter trackit
Project charter trackitProject charter trackit
Project charter trackit
 
efisiensi modal kerja & likuiditas thd profitabilitas.pdf
efisiensi modal kerja & likuiditas thd profitabilitas.pdfefisiensi modal kerja & likuiditas thd profitabilitas.pdf
efisiensi modal kerja & likuiditas thd profitabilitas.pdf
 
Project Charter
Project CharterProject Charter
Project Charter
 
Project charter trackit rev 1
Project charter trackit rev 1Project charter trackit rev 1
Project charter trackit rev 1
 
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Siklus proses bisnis pendukung,Universitas Mer...
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Siklus proses bisnis pendukung,Universitas Mer...SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Siklus proses bisnis pendukung,Universitas Mer...
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Siklus proses bisnis pendukung,Universitas Mer...
 
merancang laporan efektif-ifg-3 MTQ
merancang laporan efektif-ifg-3 MTQmerancang laporan efektif-ifg-3 MTQ
merancang laporan efektif-ifg-3 MTQ
 
Project charter
Project charterProject charter
Project charter
 
8. (analisa 4) pengujian penerapan e lakip
8. (analisa 4) pengujian penerapan e lakip8. (analisa 4) pengujian penerapan e lakip
8. (analisa 4) pengujian penerapan e lakip
 
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung buku ...
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung buku ...Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung buku ...
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung buku ...
 
SI-PI, Khristina Damayanti, Hapzi Ali,Siklus Proses Bisnis Pendukung, Univers...
SI-PI, Khristina Damayanti, Hapzi Ali,Siklus Proses Bisnis Pendukung, Univers...SI-PI, Khristina Damayanti, Hapzi Ali,Siklus Proses Bisnis Pendukung, Univers...
SI-PI, Khristina Damayanti, Hapzi Ali,Siklus Proses Bisnis Pendukung, Univers...
 
68 256-1-pb
68 256-1-pb68 256-1-pb
68 256-1-pb
 
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof. Dr. HAPZI ALI. CMA, SIKLUS PROSES BISNIS...
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof. Dr. HAPZI ALI. CMA, SIKLUS PROSES BISNIS...SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof. Dr. HAPZI ALI. CMA, SIKLUS PROSES BISNIS...
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof. Dr. HAPZI ALI. CMA, SIKLUS PROSES BISNIS...
 
Pemodelan Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Daerah Se Kabupaten Kotawa...
Pemodelan Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Daerah Se Kabupaten Kotawa...Pemodelan Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Daerah Se Kabupaten Kotawa...
Pemodelan Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Daerah Se Kabupaten Kotawa...
 
Project charter-Contoh
Project charter-ContohProject charter-Contoh
Project charter-Contoh
 
Bab i ta agus
Bab i ta agusBab i ta agus
Bab i ta agus
 
43218010171 muhammad farhan fadhlillah artikel manajemen proses bisnis
43218010171  muhammad farhan fadhlillah artikel manajemen proses bisnis43218010171  muhammad farhan fadhlillah artikel manajemen proses bisnis
43218010171 muhammad farhan fadhlillah artikel manajemen proses bisnis
 

More from DindaSeptiahArini

More from DindaSeptiahArini (9)

Kelompok 10 mpb tugas 10_analisis implementasi entreprise information system ...
Kelompok 10 mpb tugas 10_analisis implementasi entreprise information system ...Kelompok 10 mpb tugas 10_analisis implementasi entreprise information system ...
Kelompok 10 mpb tugas 10_analisis implementasi entreprise information system ...
 
Tugas 9 kelompok 10 mpb_analisis working knowledge
Tugas 9 kelompok 10 mpb_analisis working knowledgeTugas 9 kelompok 10 mpb_analisis working knowledge
Tugas 9 kelompok 10 mpb_analisis working knowledge
 
Kelompok 10 mpb analisis implementasi manajemen mutu dan dampaknya pada kual...
Kelompok 10 mpb  analisis implementasi manajemen mutu dan dampaknya pada kual...Kelompok 10 mpb  analisis implementasi manajemen mutu dan dampaknya pada kual...
Kelompok 10 mpb analisis implementasi manajemen mutu dan dampaknya pada kual...
 
Kelompok 10 tugas 7 manajemen sumber daya manusia dan (1)
Kelompok 10 tugas 7 manajemen sumber daya manusia dan (1)Kelompok 10 tugas 7 manajemen sumber daya manusia dan (1)
Kelompok 10 tugas 7 manajemen sumber daya manusia dan (1)
 
Tugas 6 kelompok 10 analisis manajemen komunikasi & manajemen resiko (1)
Tugas 6 kelompok 10 analisis manajemen komunikasi & manajemen resiko  (1)Tugas 6 kelompok 10 analisis manajemen komunikasi & manajemen resiko  (1)
Tugas 6 kelompok 10 analisis manajemen komunikasi & manajemen resiko (1)
 
Tugas 6 mpb kelompok 10_analisis manajemen proyek
Tugas 6 mpb kelompok 10_analisis manajemen proyek Tugas 6 mpb kelompok 10_analisis manajemen proyek
Tugas 6 mpb kelompok 10_analisis manajemen proyek
 
Konsep six sigma pt adhi karya kelompok 10 (1)
Konsep six sigma  pt adhi karya kelompok 10  (1)Konsep six sigma  pt adhi karya kelompok 10  (1)
Konsep six sigma pt adhi karya kelompok 10 (1)
 
Bisnis pt.adhi karya tbk kelompok 10 13.15-converted
Bisnis pt.adhi karya tbk kelompok 10 13.15-convertedBisnis pt.adhi karya tbk kelompok 10 13.15-converted
Bisnis pt.adhi karya tbk kelompok 10 13.15-converted
 
Tugas kelompok 10 manajemen proses bisnis converted
Tugas kelompok 10 manajemen proses bisnis convertedTugas kelompok 10 manajemen proses bisnis converted
Tugas kelompok 10 manajemen proses bisnis converted
 

Recently uploaded

bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
galuhmutiara
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
HALIABUTRA1
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
GustiAdityaR
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
jaanualu31
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
langkahgontay88
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
armanamo012
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
ChairaniManasye1
 

Recently uploaded (20)

WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
Cara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausaha
Cara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausahaCara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausaha
Cara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausaha
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisMemahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 

Kelompok 10 analisis process model tranformation dari model prosess bisnis pada pt adhi karya tbk (2)

  • 1. ANALISIS PROCESS MODEL TRANSFORMATION DARI MODEL BISNIS PROSES PADA PT ADHI KARYA TBK. Muhammad Ichsan,Giatama Istian, Dinda Septiah Arini,Irma Suryani,Zaki Lazuardy Manajemen Proses Bisnis,Fkultas Ekonomi dan Bisnis,Universitas Mercu Buana Jl.Meruya Selatan No.31,Jakarta Barat 11610,telp.(021) 5840816 Abstrak Tranformasi PT Adhi Karya Tbk Keinginan pemerintah agar PT Adhi Karya (Persero) Tbk tak hanya menjadi kontraktor untuk proyek Light Rail Transit (LRT) tetapi juga menjadi investor, secara tidak langsung memaksa Adhi Karya untuk memutar otak mencari modal di tengah kondisi keuangannya yang terbilang negatif. Berdasarkan laporan keuangan terakhir perusahaan pada kuartal III 2016 lalu, pendapatan Adhi Karya memang berhasil tumbuh 5,13 persen menjadi Rp5,69 triliun dari periode yang sama tahun 2015 sebesar Rp5,41 triliun. Tetapi laba bersih perusahaan berkode saham ADHI justru turun hingga 16,06 persen dari sebelumnya Rp137 miliar menjadi Rp115 miliar. Perolehan ini terbilang paling kecil jika dibandingkan dengan perusahaan konstruksi lainnya, seperti PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT PP (Persero) Tbk (PTPP). Ketiga perusahaan tersebut berhasil mencetak pertumbuhan, baik dari segi pendapatan dan laba bersih. Waskita Karya memimpin kinerja keuangan dengan pertumbuhan pendapatan hingga 88,72 persen dan laba bersih mencapai 133,5 persen. Direktur Utama Waskita Karya M. Choliq menuturkan, perusahaannya telah melakukan transformasi bisnis sejak tiga tahun lalu atau tepatnya 2014 lalu dalam beberapa proyek pembangunan jalan tol. Namun, tentu Waskita tak menanamkan modal 100 persen dalam proyek jalan tol yang dibangunnya. Perusahaan tersebut menjalin kerja sama dengan perusahaan lain, baik swasta maupun perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya. Misalnya saja, Waskita akan bekerja sama dengan operator jalan tol PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR). Jika kerja sama dengan Jasa Marga, maka Waskita akan bertindak sebagai investor minoritas. Namun, jika dengan perusahaan swasta maka Waskita akan menjadi investor mayoritas atau setidaknya 60 persen. Kata kunci : Analisis, Model Transformasi Bisnis
  • 2. Pendahuluan Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, yang tertuang dalam Akta No. 163 tanggal 28 Mei 2019, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan adalah melakukan usaha dalam bidang konstruksi, serta menjalankan usaha di bidang jasa konstruksi, properti, industri, energi dan investasi. Dengan dukungan sebelas kantor operasional yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia serta didukung enam anak usaha yang dimiliki, Perseroan menjalankan usahanya secara berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia. Segmentasi pasar yang diambil Perseroan berdasarkan sumber pendanaan meliputi proyek pemerintah (APBN/ APBD), swasta, dan BUMN. Untuk jenis proyek yang dikerjakan yang Perseroan dikelompokkan menjadi proyek infrastruktur dan energi, proyek properti, dan proyek lainnya. Sejak tahun 2016, Perseroan mengedepankan penerapan teknologi diantaranya adalah e- procurement, e-risk, u-shaped girder yang digunakan pada proyek LRT, dan Building Information Modeling (BIM). E-procurement merupakan proses pengadaan barang dan jasa tertentu di lingkungan Perseroan, di mana seluruh proses pengadaan dilakukan sesuai prosedur yang telah ada namun diterapkan secara elektronik. E-risk merupakan aplikasi yang digunakan untuk mendokumentasi tiap tahap manajemen risiko secara otomatis, yang meliputi risiko beserta monitoring-nya. Sementara U-Shape girder merupakan struktur beton yang digunakan Perseroan dalam membangun LRT. Untuk pertama kali U-Shape Girder lahir di Indonesia melalui Pabrik Precast milik Perseroan di Sentul, Bogor, Jawa Barat. BIM merupakan proses yang didukung oleh berbagai alat, teknologi, dan kontrak yang melibatkan pembangkitan dan pengelolaan representasi digital dari karakteristik fisik dan fungsional tempat. Selanjutnya, sesuai dengan rencana sebelumnya, pada tahun 2020, ADHI sudah mulai menerapkan CSMS (Construction Safety Management System), yaitu kontraktor-kontraktor lokal didorong untuk memiliki standar mutu dan keselamatan kerja yang tinggi sesuai dengan standar yang diterapkan oleh Perseroan. Langkah itu perlu diambil untuk meningkatkan reputasi kontraktor sehingga menjadi nilai tambah tersendiri bagi kontraktor dalam menangani suatu proyek. Dalam perkembangannya, dengan terbitnya Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor PER-08/ MBU/12/2019 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Badan Usaha Milik Negara, maka pengadaan barang dan jasa di ADHI merujuk pada peraturan tersebut. Sebagai salah satu BUMN, Perseroan mendukung spirit dalam peraturan tersebut, yaitu “Mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri, rancang bangun dan perekayasaan nasional, serta perluasan kesempatan bagi usaha kecil sepanjang kualitas, harga, dan tujuannya dapat dipertanggungjawabkan.”
  • 3. Literatur Teori * Elimination Versus Aggregation Abstraksi model bisnis proses melibatkan aktifitas mencari jawaban (what and How): • Bagian model proses mana yang memiliki significant rendah? • Bagaimana merubah suatu model proses, sehingga bagian yang tidak significant tersebut bisa dihilangkan? How to membuat abstraksi model proses, berikut adalah dua teknik dalam melakukan transformasi model proses menjadi abstraksi model proses; • Elimination • Aggregation Elimination Rules • Elimination berarti bahwa element proses model yang tidak penting dihapuskan dalam abstraksi model proses. • Harus dipastikan bahwa model proses yang dihasilkan adalah well-formed, dan urutan proses tetap terjaga. Aggregation Rules • Element proses yang tidak penting pada proses model dikelompokkan (group) dengan element lain. • Informasi element-element proses tidak penting tetap dipertahankan dengan menggabungkannya dalam satu element process (abstracted). • Jika ada dua tugas sekuensial yang digabungkan (aggregated) manjadi satu, maka penamaan tugas hasil dari penggabungan tersebut mengikuti tujuan atau fungsi dari tugas-tugas tersebut. *Transformation Requirements Abstraksi model proses seharusnya tidak memperkenalkan pemesanan baru atau mengubah yang sudah ada. Misalnya, jika model proses asli menentukan untuk mengeksekusi baik aktivitas A atau B, seharusnya tidak demikian dalam model abstrak kegiatan ini muncul secara berurutan. Seseorang dapat menggunakan gagasan isotaktik (Polyvyanyy et al. 2012) sebagai persyaratan untuk melestarikan proses logika eksekusi. Isotactics adalah hubungan perilaku pada model proses yang mampu mewakili eliminasi dan agregasi logika eksekusi proses dan, karenanya, disarankan untuk digunakan untuk menggambarkan hubungan perilaku abstraksi pada proses model. Persyaratan abstraksi penting lainnya adalah model proses yang terbentuk dengan baik harus dipertahankan. Dengan demikian, aturan transformasi harus mempertimbangkan fitur-fitur dari notasi pemodelan. Transformation Rules Dua persyaratan yang berlaku pada abstraksi: • Masalah urutan pada model proses harus dilestarikan. • Absolute process effort mutlak harus dipertahankan.
  • 4. Untuk memenuhi transformation requirement, diperlukan suatu pendekatan, pendekatan four elementary abstractions; • sequential, • block, • loop, • dead end abstraction Sequential Abstraction Sekuensial (urutan) dari function dan event dapat diganti dengan satu fungsi agregasi. Definition 1: Potongan proses dikatakan sequence jika; dibentuk dari urutan; function -> event -> function. Contoh; Events : e0 , e1 , e2 . Functions : f1 , f2 Lakukan aggregasi terhadap sekuesial functions dan events tersebut! Hasilnya; fs merupakan hasil aggregasi sekuensial functions, dimana di dalamnya terdapat f1 , e1 dan f2 Block Abstraction Untuk menggambarkan model paralel atau decision point dalam suatu proses, digunakan konektor split dengan keluaran bercabang yang nantinya percabangan tersebut akan bergabung lagi dengan konektor join.Alur keluaran mana yang dipilih tergantung pada semantics (digambarkan dgn tipe connector yang sesuai; AND, OR, or XOR). Defenition 2 Potongan proses adalah block jika • Dimulai dengan konektor split and ditutup dengan konektor join dengan tipe yang sama (tipe C1 = tipe C2). • Semua alur dari split bermuara ke konektor join. • Hanya terdapat satu function pada setiap satu jalur. • Setiap jalur hanya terdiri dari event dan function.
  • 5. • Jumlah jalur yang keluar dari konektor split sama dengan jumlah jalur yang masuk ke konektor join. • Hanya ada satu koneksi yang masuk ke Konektor split dan hanya satu koneksi yang keluar dari konektor join. Potongan proses parallel (bercabang) dimulai dari konektor split sampai konektor join, dapat diganti dengan satu fungsi general perwakilannya. Contoh; Generalisasi terhadap block proses bercabang: Events : e11 , e21 , … ek1 -> e1 Functions : f1 , f2 , … fk -> fB Events : e12 , e22 , … ek2 -> e2 Hasilnya; proses general yang berisi e1 , fB dan e2 . Semantik fungsi dan event disesuaikan dengan tipe dari konektor (C1 dan C2). Jika tipe konektor adalah XOR maka hanya satu fungsi yang dijalankan. Loop Abstraction Dalam sebuah model proses, potongan yang akan diulang dimasukkan ke dalam konstruksi loop. aliran kontrol memungkinkan pemodelan loop. Aplikas loop yang luas oleh pemodel membuat dukungan abstraksi loop menjadi bagian penting dari pendekatan abstraksi. Definition 3: Potongan proses adalah loop jika • Dimulai dengan konektor join XOR dan ditutup dengan konektor split XOR. • Potongan proses tidak mengandung konektor lain. • Konektor join XOR hanya memiliki satu koneksi keluar dan dua koneksi masuk. • Konektor split XOR hanya memiliki dua koneksi keluar dan satu koneksi masuk. • Hanya terdapat satu jalur dari konektor split ke konektor join, demikian juga sebaliknya. • Minimal terdapat satu fucntion pada potongan proses. Contoh: Potongan proses loop dimulai dari konektor join XOR sampai konektor split XOR, dapat diganti dengan satu fungsi agregasi (penggabungan). Penjelasan; • Fungsi agregasi fL menggantikan potongan proses loop. • Event e0 disisipkan di awal (sebelum fL ) untuk menjelaskan bahwa loop terjadi sesuai event (dalam hal ini event e0 ).
  • 6. • Fungsi agregasi (penggabungan) dari potongan proses loop berisi fungsi f1 dan f2 dan menyatakan bahwa fungsi f1 dan f2 dijalankan secara iteratif (berulang). Dead End abstraction; Model proses dengan beberapa kendali alur percabangan akan berujung pada beberapa event yang mungkin akan berakhir pada dead end. • Dead end abstraction bertujuan untuk menanggulangi percabangan yang berujung pada dead end, dengan cara mengidentifikasi dan menspesifikasi alur dead end. Abstraksi dead end akan menghilangkan cabang yang memiliki alur dead end. • Fungsi agregasi fD menggantikan fungsi f0 Definition 4: • Potongan proses dikatakan dead end jika berisi; Function -> konektor split -> XOR -> event -> function -> end event. Konektor split XOR hanya memiliki satu koneksi masukan Mekanisme abstraksi dead end, pada proses awal potongan disajikan di sisi kiri gambar. Dead end dibentuk oleh fungsi f0 dan fk, event ek dan ek+1, dan konektor split XOR. Pemisahan XOR memiliki k cabang keluar, dan abstraksi menghapus cabang ke-k. yang diabstraksikan proses disajikan di sisi kanan. Persegi panjang dengan batas putus-putus melampirkan potongan dead end dan penggantinya. Dead end abstraction sepenuhnya menghapus cabang split XOR milik dead end. Fungsi agregasi fD menggantikan fungsi f0. Fungsi agregasi dalam abstraksi buntu memiliki semantik berikut: setelah terjadinya fungsi fD dalam suatu proses, fungsi f0 dijalankan. Setelah itu, fungsi fk dapat dijalankan. Pada eksekusi fungsi fk , cabang dihentikan dan fD tidak ditinggalkan. Jika tidak, eksekusi cabang dilanjutkan. Ketika pemisahan XOR memiliki dua keluaran koneksi dalam model proses awal, pemisahan XOR dalam model proses yang diabstraksi dapat dihilangkan. Koneksi baru dari fungsi agregasi ke event, setelah pemisahan XOR yang dihilangkan.
  • 7. Pembahasan Tahun 2020 merupakan tahun pertama bagi ADHI sebagai perusahaan publik untuk menerapkan keuangan berkelanjutan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten dan Perusahaan Publik. Isu penting dalam keuangan berkelanjutan adalah terciptanya pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dengan menyelaraskan kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup. Sesuai peraturan tersebut, dukungan ADHI terhadap penerapan keuangan berkelanjutan bisa diwujudkan dengan mengalokasikan sebagian dana Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) untuk mendukung kegiatan penerapan keuangan berkelanjutan. Dalam hal ini, ADHI mewujudkannya melalui berbagai program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan serta Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Implementasi CSR dan PKBL oleh ADHI sekaligus merupakan kontribusi untuk terwujudnya pembangunan berkelanjutan, yaitu proses membangun dengan memegang prinsip memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi mendatang. Di Indonesia, pelaksanaan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) dituangkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2017. Selaras dengan ketentuan yang berlaku, ADHI telah memetakan program CSR dan PKBL dengan TPB. Berdasarkan pemetaan tersebut, Perseroan telah mendukung terwujudnya 6 dari 17 TPB, yaitu Tujuan ke-1: Tanpa Kemiskinan, ke-2: Tanpa Kelaparan, ke-3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, ke-4: Pendidikan Bermutu, ke-8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dan ke-11: Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan. ADHI dan Kinerja Keberlanjutan Implikasi lain dari penerapan POJK No.51/POJK.03/2017 per 1 Januari 2020 bagi ADHI adalah adanya kewajiban untuk menerbitkan Laporan Keberlanjutan yang berisi pencapaian kinerja ekonomi, keuangan, sosial dan lingkungan selama tahun pelaporan. Dengan demikian, laporan tahun 2020 ini merupakan penerbitan pertama sejak pemberlakuan peraturan OJK tersebut. Namun demikian, sebelum peraturan tersebut berlaku, ADHI telah menerbitkan laporan secara sukarela sejak tahun 2016, dan laporan ini merupakan laporan kelima. Selain mengikuti format dan ketentuan POJK No.51/POJK.03/2017 sebagai rujukan baru, laporan ini disusun dengan merujuk panduan global, yaitu Standar GRI. Sesuai dengan kedua rujukan, laporan ini berisi tentang kebijakan, strategi dan pencapaian kinerja ekonomi, keuangan, sosial dan lingkungan beserta dampaknya selama tahun 2020.  Kinerja Ekonomi Pandemi COVID-19 secara nyata telah melumpuhkan berbagai sektor perekonomian di Indonesia, termasuk sektor usaha konstruksi. Badan Pusat Statistik mencatat, sektor ini tumbuh - 3,26%, turun signifikan dibanding tahun 2019 yang mencapai 5,76%. Adapun sektor real estat, termasuk di dalamnya industri properti, masih tumbuh 2,32%, namun terkoreksi separuhnya
  • 8. dibanding tahun 2019 yang tumbuh sebesar 5,76%. Sebagai korporasi yang bidang usahanya antara lain di bidang konstruksi dan properti, kinerja ADHI turut terdampak dengan merosotnya kinerja di sektor konstruksi dan properti tersebut. Sebagaimana korporasi pada umumnya, ADHI telah mencanangkan berbagai target pada tahun 2020. Dalam perkembangannya, target-target tersebut mengalami revisi sejalan dengan terjadinya Pandemi COVID-19. Revisi dilakukan bersamaan dengan revisi target- target dalam RKAP 2020. Adapun kebijakan strategis yang ditetapkan Perseroan dibagi dalam dua strategi besar, yaitu operasional dan keuangan. Rincian dari kedua strategi besar tersebut adalah sebagai berikut: Strategi Operasional : 1. Pemberlakukan protokol COVID-19 baik di Kantor maupun di Proyek. 2. Selektif dalam pemilihan proyek investasi yang sesuai dengan core business ADHI dengan porsi minoritas dan penerapan exit strategi yang tepat. 3. Penciptaan recurring income, seperti yang kami tengah dalami saat ini seperti SPAM, pengelolaan air, dan pengelolaan limbah. 4. Penguatan pengelolaan manajemen bisnis Properti seperti bekerja sama dengan pihak kampus, bekerja sama dengan perbankan untuk mendapatkan potongan kredit, dan sebagainya. Strategi Keuangan : 1. Efisiensi Internal. 2. Relaksasi Perbankan. 3. Berkoordinasi untuk pembayaran proyek besar seperti LRT Jabodebek dan Jalan Tol Aceh Sigli. 4. Menyeleksi CAPEX dengan ketat. Di tengah situasi yang sangat menantang akibat pandemi COVID-19, manajemen didukung seluruh karyawan telah berupaya secara maksimal untuk mewujudkan targettarget revis yang telah ditetapkan Perseroan. Upaya tersebut membawa hasil, antara lain, ADHI berhasil membukukan kontrak baru senilai Rp19,7 triliun, naik sebesar34,0% dibandingkan dengan perolehan kontrak baru tahun 2019, yang mencapai Rp14,7 triliun. Di luar itu, ADHI berhasil membukukan pendapatan sebesarRp10,8 triliun, atau 81,2% dari RKAP 2020 (Revisi), laba kotor sebesarRp1,7 triliun, atau 93,7% dari RKAP 2020 (Revisi). Adapun realisasi margin laba kotor (gross profit margin) ADHI sebesar16,0%, jauh melebihi target pada RKAP 2020 (Revisi) sebesar13,9% Setelah dikurangi dengn berbagai biaya dan kewajiban, ADHI membukukan laba bersih sebesarRp23,70 miliar, atau 31,7% dari RKAP 2020 (Revisi).  Kinerja Lingkungan Sebagai bentuk dan dukungan terhadap kelestarian lingkungan, ADHI berkomitmen untuk mematuhi semua regulasi terkait lingkungan hidup. Komitmen itu dibangun karena
  • 9. Perseroan meyakini bahwa lingkungan hidup yang baik merupakan hak asasi bagi setiap warga negara. Selain mengikuti semua regulasi dalam pengerjaan proyek, langkah nyata ADHI dalam mewujudkan lingkungan yang baik adalah menerapkan operasional yang ramah lingkungan. Kebijakan ini dilakukan dengan menjalankan prinsip reduce, reuse, and recycle, antara lain, dalam pengelolaan energi, air, emisi dan limbah. Sejalan dengan kebijakan efisiensi, ADHI berhasil mengurangi penggunaan energi listrik Kantor Pusat dari 439.886 kWh pada tahun 2019 menjadi 341.468 kWh pada tahun 2020. Pengurangan ini otomatis menurunkan emisi gas rumah kaca (Cakupan 2) tidak langsung dari penggunaan listrik, yaitu sebesar318.931,11 kgCO2eq, turun dibandingkan tahun 2019, yang mencapai 410.853,524 KgCO2eq. Pengurangan juga berhasil diwujudkan dalam penggunaan air, yaitu dari 9.065 meter kubik pada tahun 2019 menjadi 4.503 meter kubik pada tahun 2020, atau turun separuhnya. Komitmen terhadap lingkungan juga ditunjukkan ADHI dengan tidak membangun kantor yang berada di dekat atau di daerah konservasi atau memiliki keanekaragaman hayati tinggi. Dengan demikian, operasional Perseroan tidak berdampak negatif terhadap keanekaragaman hayati. Di sisi lain, untuk mewujudkan keanekaragaman hayati, selama tahun 2020, Perseroan menanam 1.634 bibit tanaman berbagai jenis. Kepatuhan ADHI terhadap berbagai regulasi terkait lingkungan membawa hasil dengan tidak adanya sanksi atau denda, baik material maupun non material, terkait ketidakpatuhan terhadap regulasi lingkungan selama tahun 2020. Selain tidak mendapatkan sanksi atau denda, selama tahun pelaporan, Perseroan juga tidak menerima pengaduan terkait lingkungan hidup. Komitmen ADHI terhadap prinsip keberlanjutan lingkunganjuga ditunjukkan dengan keikutsertaannya dalam program SRI KEHATI yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia dan Yayasan Kehati. Program ini diadakan untuk mendorong kepatuhan terhadap prinsip keberlanjutan, keuangan, dan tata kelola yang baik, serta kepedulian terhadap lingkungan hidup. ADHI meyakini bahwa kolaborasi tersebut akan memberikan andil besar dalam penyelamatan lingkungan, yang pada gilirannya bisa mengurangi potensi terjadinya bencana.  Kinerja Sosial Keberhasilan ADHI melalui tahun 2020 yang penuh tantangan tak lepas dari kemampuan Perseroan memenuhi tanggung jawab terhadap para pemangku kepentingan, baik internal maupun eksternal. Pemangku kepentingan internal di antaranya adalah pemegang saham, pekerja lintas divisi dan level jabatan, serta manajemen; sedangkan pemangku kepentingan eksternal di antaranya konsumen/pelanggan, vendor/pemasok, pemerintah (pusat maupun daerah), serta masyarakat di sekitar perusahaan beroperasi. Pemenuhan tanggung jawab kepada karyawan, selain memperlakukan secara setara, tidak mempekerjakan anak, tidak ada kerja paksa, dan memberikan upah dan tunjangan sesuai ketentuan yang berlaku, ADHI secara berkala melakukan pengembangan kompetensi untuk meningkatkan kapasitas mereka. Selama tahun 2020, Perseroan mengalokasikan dana untuk pengembangan kompetensi sebesarRp5,10 miliar. Dengan alokasi dana
  • 10. tersebut, jam pendidikan dan pelatihan mengalami peningkatan signifikan, yaitu dari 9.646 jam pada tahun 2019 menjadi 21.938 jam pada tahun 2020. Peningkatan tersebut diikuti dengan bertambahnya karyawan yang ikut pengembangan kompetensi, dari 1.378 orang pada tahun 2019 menjadi 2.346 orang pada tahun 2020. Selaras dengan upaya meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pegawai, ADHI juga mengoptimalkan terwujudnya lingkungan kerja yang sehat dan aman dengan tujuan akhir adalah tidak adanya kecelakaankerja (zero accident). Merujuk pada kinerja K3 tahun 2020, severity rate, frequency rate dan implementasi SMK3L telah mencapai target yang telah ditetapkan Perseroan. Komitmen ADHI terhadap K3 juga telah membuahkan apresiasi dari pihak eksternal dengan diperolehnya enam penghargaan di bidang K3 selama tahun 2020. Secara khusus, kepada pelanggan sebagai salah satu pemangku kepentingan utama, ADHI terus berupaya untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan sehingga mereka meraih kepuasan maksimal. Untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan, Perseroan secara berkala melakukan survei kepuasan pelanggan, khususnya untuk proyek-proyek yang tengah berjalan dan telah mencapai progres pekerjaaan minimal 50%. Hasil survei kepuasan pelanggan tahun 2020 menunjukkan sebanyak89,07% pelanggan menyatakan puas terhadap produk dan layanan ADHI, naik dibanding tahun sebelumnya, yang mencapai 88,61%. Sementara itu, bagi masyarakat, ADHI memenuhi tanggung jawab sosial dengan melibatkan mereka dalam berbagaikegiatan pemberdayaan melalui CSR dan PKBL. Selama tahun 2020, ADHI mengeluarkan biaya pelaksanaan CSR sebesar Rp5.766.837.940, Program Kemitraan sebesarRp4.196.000.000 dan Program Bina Lingkungan sebesarRp4.501.452.734. Sejalan dengan pelibatan masyarakat melalui program CSR dan PKBL, ADHI juga membuka diri kepada masyarakat jikaada keluhan atau dampak negatif yang timbul akibat dari operasional perusahaan. Untuk itu, Perseroan membuka saluran pengaduan dari masyarakat. Per 31 Desember 2020, pengaduan masyarakat yang masuk sebanyak 25 pengaduan, dan seluruhnya telah diselesaikan dengan baik.
  • 11. Kesimpulan Implementasi CSR dan PKBL oleh ADHI sekaligus merupakan kontribusi untuk terwujudnya pembangunan berkelanjutan, yaitu proses membangun dengan memegang prinsip memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi mendatang. Di Indonesia, pelaksanaan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) dituangkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2017. Selaras dengan ketentuan yang berlaku, ADHI telah memetakan program CSR dan PKBL dengan TPB. Berdasarkan pemetaan tersebut, Perseroan telah mendukung terwujudnya 6 dari 17 TPB, yaitu Tujuan ke-1: Tanpa Kemiskinan, ke-2: Tanpa Kelaparan, ke-3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, ke-4: Pendidikan Bermutu, ke-8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dan ke-11: Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan. Secara khusus, kepada pelanggan sebagai salah satu pemangku kepentingan utama, ADHI terus berupaya untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan sehingga mereka meraih kepuasan maksimal. Untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan, Perseroan secara berkala melakukan survei kepuasan pelanggan, khususnya untuk proyek-proyek yang tengah berjalan dan telah mencapai progres pekerjaaan minimal 50%.
  • 12. Daftar Pustaka Bidang Usaha. Retrieved from PT ADHI KARYA Tbk Laporan Keberlanjutan 2020 Dokumen proyek PT. Adhi Karya (Persero), Tbk Divisi VI Makassar. Putra, Y. M., (2021). Process Model Transformation. Modul Kuliah Manajemen Proses Bisnis. Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana. Haryono, A., & Rimawan, E. Improvement of Business Process Modeling in Small and Medium Industries (Smis) to Sustain in Global Economic Competition. Operations Excellence, 9(1), 34- 43. Nugroho, A., & Kusumah, L.H. (2021). Analisis Pelaksanaan Quality Control untuk Mengurangi Defect Produk di Perusahaan Pengolahan Daging Sapi Wagyu dengan Pendekatan Six Sigma. Jurnal Manajemen Teknologi 20 (1), 56-78. Nusraningrum, D., Jaswati, J., & Thamrin, H. (2020). The Quality of IT Project Management: The Business Process and The Go Project Lean Aplication. Manajemen Bisnis, 10(1), 10-23. Saryanto, S., Purba, H., & Trimarjoko, A. (2020). Improve quality remanufacturing welding and machining process in Indonesia using six sigma methods. J. Eur. SystèMes Autom, 53, 377-384 Vidianto, A. S., & Haji, W. H. (2020). Sistem Informasi Manajemen Proyek Berbasis Kanban (Studi Kasus: PT. XYZ). Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK), 7(2).