2. DEFENISI
Agregasi trombosit adalah kemampuan
trombosit melekat satu sama lain untuk
membentuk sumbatan. Trombosit yang
melekat pada jaringan cedera saat proses
adhesi akan membuat trombosit lainnya
melekat kepadanya sehingga sumbatan
menutup luka tersebut.
3. Gangguan agregasi trombosit
• Hyperagregasi trombosit
Jika agregasi trombosit hyper berarti darah akan
cepat menggumpal, jika misalnya terjadi luka artinya
beresiko untuk mendapat serangan jantung, stroke
atau penyumbatan saluran darah di tungkai.
• Hipoagregasi trombosit
satu keadaan dimana trombosit lambat di dalam
membentuk bekuan darah yang dibutuhkan jika ada
perdarahan. Padahal salah satu fungsi trombosit
adalah membentuk bekuan untuk menghentikan
perdarahan.
4. Pemeriksaan Agregasi Trombosit
Bertujuan mendeteksi gangguan fungsi trombosit yang dapat dilakukan
dengan berbagai macam cara antara lain dengan menggunakan analyzer
yang berdasarkan perubahan transmisi cahaya.
Pada analyzer tersebut digunakan plasma yang mengandung banyak
trombosit atau dikenal dengan Platelet Rich Plasma (PRP) yang dicampur
dengan agregator berupa ADP pada berbagai konsentrasi. Tes terhadap
agregasi trombosit menggunakan aggregometer transmisi cahaya atau flow
cytometer yang disebut tes Agregasi Trombosit,
5. Ada beberapa indikasi pemeriksaan Agregasi trombosit, antara lain :
• Membantu menegakkan diagnosis gangguan hemostasis karena defek
fugsi trombosis, baik yang bersifat kongenital maupun akuisita
• memonitor pemberian obat anti trombosis
• memonitor secara periodik penderita-penderita dengan resiko
trombosis, seperti DM dan obesitas.
Hasil pemeriksaan agregasi dapat meningkat pada beberapa keadaan
seperti :
• Uremia
• Diabetes melitus
• Hiperlipopreteinemia
• Pengguna kontrasepsi hormonal
• Perokok
6. Pemeriksaan agregasi trombosit
Tujuan : Untuk mengetahui ganguan fungsi
trombosit.
Metode : Turbidimetrik (Cara Born)
Prinsip : Pemeriksaan agregasi tombosit dilakukan
menggunakan metoda turbidimetrik menurut Born yang
didasarkan pada perubahan transmisi cahaya. Sebelum
penambahan platelet agonist (agregator), transmisi cahaya yang
melalui PRP rendah karena trombosit masih tersuspensi dalam
PRP. Setelah penambahan agonist maka trombosit akan
mengalami agregasi kemudian agregat trombosit akan
mengendap, sehingga plasma menjadi jernih dan akhirnya
transmisi cahaya meningkat
7. Pra Analitik
1. Persiapan pasien :
a. Pasien sebaiknya puasa minimal 8 jam sebelum diambil darah
b. Pasien harus bebas dari konsumsi segala jenis obat-obatan
yang dapat mempengaruhi fungsi trombosit sekurang-
kurangnya 10 hari sebelum tes, kecuali atas permintaan dokter.
2. Persiapan sampel:
a. Sampel yang digunakan darah vena
b. < 3 jam suhu kamar setelah penyambilan spesimen
8. Alat
• Agregometer Chrono-Log model 490
• Kuvet dan stir bar
• Tabung sitrat berisi 1 mL Na-sitrat 3,2%,
Sentrifuge
• Pipet volumetrik 5 mL
• Mikropipet 500 μL
• Mikropipet adjustable 10-100 mL
• Cup Eppendorf 500 mL
• Stopwatch.
10. Bahan
• Larutan salin (NaCl 0,9%) steril non pirogen
dengan osmolaritas 308 mOsm/L (Otsuka),
• Reagen komersial yang mengandung 2,5 mg
ADP lyophilized (Chrono-Par & Chrono-Lume)
yang dilarutkan dengan 5 mL larutan saline
sehingga konsentrasinya menjadi 10 mM,
kemudian dibagi masing-masing berisi 40 mL
larutan ADP pada cup Eppendorf
11. Prosedur Pemeriksaan
1. Pembuatan Platelet Rich Plasma (RPP) dan Platelet poor Plasma
(PPP)
o Sebanyak 9,0 ml darah dimasukkan kedalam tabung sitrat yang
berisi 1 mL Na sitrat 3.2%.
o Sentrifugas darah dengan kecepatan 1000 rpm selama 15 menit
atau 100 g selama 15 menit. Plasma yang diperoleh adalah PRP,
kemudian dipindahkan ke dalam tabung plastik. Jumlah
trombosit PRP harus 200.000-300.000/ μL. Jika jumlah trombosit
<100.000/μL sulit untuk melakukan setting optical baseline.
o Sisa darah dalam tabung sitrat yang telah dipisahkan PRPnya,
disentrifus lagi 3500 rpm selama 15 menit atau 2400 g selama
20 menit. Plasma yang diperoleh adalah PPP. Kemudian
dimasukkan 500 μL kedalam kuvet pemeriksaan.
12. Analisa/Prosedur Pemeriksaan
2. Pemeriksaan Sampel
o Nyalakan alat, tunggu sampai suhu incubation wells pada alat
mencapai suhu 37°C. Nyalakan komputer, ketik data pasien.
o Siapkan PRP dan PPP. Masukkan 5 kuvet kedalam lubang
incubation wells, 4 kuvet diisi dengan PRP sebanyak 500 μL dan 1
kuvet sebagai blanko diisi dengan PPP sebanyak 500 μL.
o 4 kuvet yang berisi 500 μL PRP dimasukkan sebutir magnet yang
berfungsi sebagai pengaduk.
o Kelima kuvet tersebut diinkubasi selama 3 menit pada suhu 37°C.
o Satu kuvet yang berisi PPP dan stir bar dipindahkan ke lubang
optical chamber, kemudian PPP set switch ditekan ke angka 1.
o 4 kuvet yang berisi PRP secara berurutan dimasukkan ke lubang
optical chamber PRP kemudian tombol stirrer dijalankan.
o Inkubasi kelima kuvet tersebut selama 3 menit pada suhu 37°C.
o Buat garis baseline untuk menentukan batas atas dan bawah
pada trace 1,2,3 dan 4 pada agregometer.
13. Prosedur Pemeriksaan
o Siapkan reagen ADP kemudian masukkan
larutan ADP berbagai konsentrasi sebagai
berikut :
Tabung PRP 500 μL (Trace 1), ADP, Konsentrasi 10 μM 5 μL
Tabung PRP 500 μL (Trace 2), ADP, Konsentrasi 5 μM 5 μL
Tabung PRP 500 μL (Trace 3) , ADP, Konsentrasi 2 μM 5 μL
Tabung PRP 500 μL (Trace 4), ADP, Konsentrasi 1 μM 5 μL
o Biarkan grafik berjalan selama 13 menit
o Hasil agregasi akan tampak pada layar secara
otomatis dinyatakan dalam persen.
15. Pasca Analitik
1. Nilai normal agregasi terjadi dalam 3-5 menit
2. Kelainan bawaan yang dapat menyebabkan agregasi
trombosit menurun : trombastenia Glanzmann; Bernard
Soulier Syndrom dan Strage pool Diseases
3. Kelainan didapat yang menyebabkan agregasi
trombosit menurun ; uremia dan kelainan
mieloproliferatif.
16. Faktor- Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Hasil
Pemeriksaan Agregasi Trombosit
Faktor-faktor teknis yang perlu diperhatikan agar pada tes agregasi
trombosit didapatkan hasil yang sesuai karena bila diabaikan
menghambat pembentukan transmisi cahaya antara lain :
Darah diambil dalam keadaan puasa 10 – 12 jam
Tabung yang digunakan terbuat dari bahan plastik atau gelas
belapis silikon
Pemeriksaan harus dikerjakan dalam waktu kurang dari 3 jam
setelah pengambilan darah, jumlah trombosit normal, Plasma tidak
hemolisis dan keruh serta kadar trigliserida normal.