Dokumen ini membahas sejarah perkembangan model atom, mulai dari pandangan Demokritus-Leukippos bahwa materi bersifat diskontinu, pandangan Aristoteles bahwa materi bersifat kontinu, hingga pengembangan model atom oleh Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, dan mekanika kuantum.
1. STRUKTUR ATOM
Kelompok I
DEVI FITRIA (F1C115001)
MALHATUL ULFA (F1C115002)
NAFISAH AMRI (F1C115003)
SITI AISYAH (F1C115004)
NURATIQAH (F1C115005)
2. Sejarah perkembangan model atom
• Demokritus-Leukippos berpendapat bahwa materi bersifat
diskontinu, artinya bila suatu materi dibelah terus-menerus
suatu ketika akan diperoleh suatu partikel fundamental.
• Pendapat ini ternyata ditolak oleh Aristoteles (384 –
322 SM), yang berpendapat bahwa materi bersifat
kontinu, artinya materi dapat dibelah terus-menerus
sampai tidak berhingga.
• Sekitar tahun 1592 - 1655 Gasendi
mengemukakan bahwa atom merupakan bagian
terkecil suatu zat. Oleh karena itu sekitar tahun
1808 John Dalton mencoba untuk
mengungkapkan pendapatnya, yang dikenal
dengan teori atom Dalton.
3. Model Atom Dalton
• Bola pejal yang sangat kecil
• Partikel terkecil unsur (yang
masih punya sifat unsur)
• Atom unsur sama, sifat & massa
sama
• Atom unsur berbeda, sifat &
massa beda
• Tak dapat diciptakan /
dimusnahkan (bukan radioaktif /
bukan reaksi inti)
• Dalam senyawa atom-atom
berikatan, perbandingan
sederhana
6. Model Atom Niels Bohr
• Kulit = tingkatan
energi (berlapis)
• e dapat pindah
kulit dengan
menyerap/
melepas energi
7. Model Atom Mekanika Kuantum
(Mekanika Gelombang)
Tiap tingkat energi (kulit) terdiri satu/beberapa subtingkat energi (subkulit)
Tiap subtingkat energi (subkulit) terdiri satu/beberapa orbital
Tiap orbital dapat ditemukan paling banyak 2 elektron
Posisi/kedudukan elektron tidak dapat ditentukan dengan pasti
(ketidakpastian Heisenberg)
Kebolehjadian/kemungkinan ditemukannya elektron dalam orbital dapat
ditentukan dari bilangan kuantumnya