SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
PERKEMBANGAN TEORI ATOM
OLEH
SUSANA OREN LEULALENG
NIM = 15121005
PERKEMBANGAN TEORI ATOM
TEORI ATOM
KUNO
TEORI ATOM
JOHN
DALTON TEORI ATOM
THOMSON
TEORI ATOM
RUTHERFORD
TEORI ATOM
BOHR
TEORI ATOM
MODERN
TEORI ATOM KUNO
Leokipus & Demokritus ( Filsuf Yunani) (± 460-370 SM)
Materi tersusun atas partikel-partikel yang sangat kecil dan tidak dapat dibelah
lagi (Yunani = atomos), (a, tidak + tomos, dipecah).
Namun pendapat ini ditolak oleh Aristoteles, karena dia beranggapan bahwa ;
Materi bersifat continue atau materi dapat dibelah terus menerus sampai tak terhingga.
kemampuan
logika, namun
dapat bertahan
sampai berabad-
abad lamanya
Seiring perkembangan zaman, bukti-bukti percobaan yang diperoleh dari
penyelidikan ilmiah kemudian mendukung konsep “atomisme” ini dan secara
bertahap menghasilkan definisi modern tentang unsur dan senyawa
TEORI ATOM DALTON
John Dalton (Kimiawan/Fisikawan/Guru, Inggris, 1808).
Hukum kekekalan massa
(Lavoiser)
Hukum perbandingan
tetap (Proust)
Perbandingan antara massa zat sebelum dan
sesudah reaksi adalah sama. Meski senyawa
terurai, dia tidak menghilang melainkan
membentuk senyawa baru yang
berkemungkinan untuk berikatan dengan unsur
yang lain.
Proust mengatakan bahwa senyawa ialah
gabungan dari dua unsur, di mana
perbandingan massa dari unsur-unsur
tersebut akan selalu sama
Landasan teori atom dalton dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Setiap unsur kimia terdiri atas partikel yang sangat kecil dan tidak dapat dibagi lagi, yang disebut atom.
Semua atom dari unsur yang sama, memiliki ukuran, massa dan sifat kimia yang sama, tetapi atom dari
unsur berbeda memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda pula.
2. Dalam setiap senyawanya, unsur-unsur yang berbeda bergabung dalam rasio numerik sederhana. Misalnya, satu
atom A dengan satu atom B (AB), atau satu atom A dengan dua atom B (AB2).
3. Atom tidak dapat diciptakan atau dimusnakan selama reaksi kimia, yang terjadi hanyalah pemisahan, penggabungan
dan penguraian atau penyusunan ulang atom-atom.
Jadi, dari teori atom Dalton, kita dapat mendefinisikan atom
sebagai unit terkecil dari suatu unsur yang dapat melakukan penggabungan
kimia. Model atom Dalton digambarkan seperti bola pejal yang tidak berongga
seperti layaknya bola billiar atau bowling.
TEORI ATOM THOMSON
Joseph John Thomson, Fisikawan Inggris, 1904.
1. Atom berbentuk seperti bola padat yang bermuatan positif dan di dalamnya terdapat
elektron bermuatan negatif yang bertebaran secara sembarang seperti kismis dalam roti
kismis.
2. Atom secara keseluruhan tidak bermuatan (netral) karena muatan negatif dan positifnya
sama besar.
Eksperimen Sinar Katode =
Ernest Rutherford, Fisikawan Inggris, 1909
Teori atom Rutherford =
1. Atom memiliki inti (nukleus) yang sangat kecil dan rapat yang bermuatan
positif, dan semua muatan positif dan sebagian besar massa atom terpusat
pada inti. Sisa dari atom adalah ruang kosong.
2. Terdapat elektron di luar inti yang sama banyak dengan satuan muatan
positif dalam inti. Atom secara keseluruhan adalah netral.
3. Elektron mengelilingi inti dengan kecepatan tinggi dalam lintasan sirkuler
(orbit).
TEORI ATOM RUTHERFORD
Eksperimen penghamburan sinar alfa
Rutherford membayangkan
atom berbentuk seperti tata
surya
Menurut teori mekanika klasik, gerakan elektron mengitari inti ini disertai pemancaran energi sehingga
lama - kelamaan energi elektron akan berkurang dan lintasannya makin lama akan mendekati inti dan
jatuh ke dalam inti.
Kelemahan teori atom Rutherford yaitu tidak dapat menjelaskan
mengapa elektron tetap berada pada orbit di sekitar inti dan tidak
jatuh ke inti.
TEORI ATOM BOHR
● Neils Bohr, Fisikawan, Denmark, 1913
Bohr mengamati spektrum berbagai unsur untuk melihat apakah elektron dapat
memancarkan energi. Hasilnya, unsur hidrogen yang hanya mempunyai sebuah elektron ternyata juga
mempunyai spektrum. Jadi,satu-satunya kemungkinan adalah terdapat tingkat-tingkat energi dalam
atom.
1) Elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti pada lintasan-lintasan (orbit) tertentu. Lintasan-
lintasan elektron disebut kulit atau tingkat energi elektron, dengan notasi K, L, M, N,…..atau n =
1, 2, 3, 4,….
2) Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga tidak ada energi
dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap.
3) Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain. Pada
peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan planck, ΔE =
hv.
TEORI ATOM MODERN
● Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau model atom
mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini. Awan elektron disekitar inti menunjukan tempat
kebolehjadian elektron
● Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1926). Sebelum Erwin
Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan teori mekanika
kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to TEORI ATOM DARI KUNO HINGGA MODERN

Similar to TEORI ATOM DARI KUNO HINGGA MODERN (20)

07 bab6
07 bab607 bab6
07 bab6
 
07 bab6
07 bab607 bab6
07 bab6
 
07 bab6
07 bab607 bab6
07 bab6
 
Presentasi hukum dasar kimia
Presentasi hukum dasar kimiaPresentasi hukum dasar kimia
Presentasi hukum dasar kimia
 
TEORI ATOM
TEORI ATOMTEORI ATOM
TEORI ATOM
 
Perkembangan_teori_atom.ppt
Perkembangan_teori_atom.pptPerkembangan_teori_atom.ppt
Perkembangan_teori_atom.ppt
 
Perkembangan teori atom
Perkembangan teori atomPerkembangan teori atom
Perkembangan teori atom
 
Atom
AtomAtom
Atom
 
X: Perkembangan Teori Atom
X: Perkembangan Teori AtomX: Perkembangan Teori Atom
X: Perkembangan Teori Atom
 
teori teori atom
teori teori atomteori teori atom
teori teori atom
 
Model atom karya Nur Rohman Arifin
Model atom karya Nur Rohman Arifin Model atom karya Nur Rohman Arifin
Model atom karya Nur Rohman Arifin
 
Larutan teori atom atom
Larutan teori atom atomLarutan teori atom atom
Larutan teori atom atom
 
Kimia dasar-i -perkembangn-teori-atom-
Kimia dasar-i -perkembangn-teori-atom-Kimia dasar-i -perkembangn-teori-atom-
Kimia dasar-i -perkembangn-teori-atom-
 
Makalah kimdas
Makalah kimdasMakalah kimdas
Makalah kimdas
 
Presentasi kimia fisika
Presentasi kimia fisikaPresentasi kimia fisika
Presentasi kimia fisika
 
Atom
AtomAtom
Atom
 
BAHAN AJAR KIMIA
BAHAN AJAR KIMIABAHAN AJAR KIMIA
BAHAN AJAR KIMIA
 
Model atom terkini
Model atom terkiniModel atom terkini
Model atom terkini
 
Model Atom Terkini
Model Atom TerkiniModel Atom Terkini
Model Atom Terkini
 
Pptext
PptextPptext
Pptext
 

Recently uploaded

Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 

Recently uploaded (20)

Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 

TEORI ATOM DARI KUNO HINGGA MODERN

  • 1. PERKEMBANGAN TEORI ATOM OLEH SUSANA OREN LEULALENG NIM = 15121005
  • 2. PERKEMBANGAN TEORI ATOM TEORI ATOM KUNO TEORI ATOM JOHN DALTON TEORI ATOM THOMSON TEORI ATOM RUTHERFORD TEORI ATOM BOHR TEORI ATOM MODERN
  • 3. TEORI ATOM KUNO Leokipus & Demokritus ( Filsuf Yunani) (± 460-370 SM) Materi tersusun atas partikel-partikel yang sangat kecil dan tidak dapat dibelah lagi (Yunani = atomos), (a, tidak + tomos, dipecah). Namun pendapat ini ditolak oleh Aristoteles, karena dia beranggapan bahwa ; Materi bersifat continue atau materi dapat dibelah terus menerus sampai tak terhingga. kemampuan logika, namun dapat bertahan sampai berabad- abad lamanya Seiring perkembangan zaman, bukti-bukti percobaan yang diperoleh dari penyelidikan ilmiah kemudian mendukung konsep “atomisme” ini dan secara bertahap menghasilkan definisi modern tentang unsur dan senyawa
  • 4. TEORI ATOM DALTON John Dalton (Kimiawan/Fisikawan/Guru, Inggris, 1808). Hukum kekekalan massa (Lavoiser) Hukum perbandingan tetap (Proust) Perbandingan antara massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama. Meski senyawa terurai, dia tidak menghilang melainkan membentuk senyawa baru yang berkemungkinan untuk berikatan dengan unsur yang lain. Proust mengatakan bahwa senyawa ialah gabungan dari dua unsur, di mana perbandingan massa dari unsur-unsur tersebut akan selalu sama Landasan teori atom dalton dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Setiap unsur kimia terdiri atas partikel yang sangat kecil dan tidak dapat dibagi lagi, yang disebut atom. Semua atom dari unsur yang sama, memiliki ukuran, massa dan sifat kimia yang sama, tetapi atom dari unsur berbeda memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda pula.
  • 5. 2. Dalam setiap senyawanya, unsur-unsur yang berbeda bergabung dalam rasio numerik sederhana. Misalnya, satu atom A dengan satu atom B (AB), atau satu atom A dengan dua atom B (AB2). 3. Atom tidak dapat diciptakan atau dimusnakan selama reaksi kimia, yang terjadi hanyalah pemisahan, penggabungan dan penguraian atau penyusunan ulang atom-atom. Jadi, dari teori atom Dalton, kita dapat mendefinisikan atom sebagai unit terkecil dari suatu unsur yang dapat melakukan penggabungan kimia. Model atom Dalton digambarkan seperti bola pejal yang tidak berongga seperti layaknya bola billiar atau bowling.
  • 6. TEORI ATOM THOMSON Joseph John Thomson, Fisikawan Inggris, 1904. 1. Atom berbentuk seperti bola padat yang bermuatan positif dan di dalamnya terdapat elektron bermuatan negatif yang bertebaran secara sembarang seperti kismis dalam roti kismis. 2. Atom secara keseluruhan tidak bermuatan (netral) karena muatan negatif dan positifnya sama besar. Eksperimen Sinar Katode =
  • 7. Ernest Rutherford, Fisikawan Inggris, 1909 Teori atom Rutherford = 1. Atom memiliki inti (nukleus) yang sangat kecil dan rapat yang bermuatan positif, dan semua muatan positif dan sebagian besar massa atom terpusat pada inti. Sisa dari atom adalah ruang kosong. 2. Terdapat elektron di luar inti yang sama banyak dengan satuan muatan positif dalam inti. Atom secara keseluruhan adalah netral. 3. Elektron mengelilingi inti dengan kecepatan tinggi dalam lintasan sirkuler (orbit). TEORI ATOM RUTHERFORD Eksperimen penghamburan sinar alfa Rutherford membayangkan atom berbentuk seperti tata surya
  • 8. Menurut teori mekanika klasik, gerakan elektron mengitari inti ini disertai pemancaran energi sehingga lama - kelamaan energi elektron akan berkurang dan lintasannya makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke dalam inti. Kelemahan teori atom Rutherford yaitu tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tetap berada pada orbit di sekitar inti dan tidak jatuh ke inti.
  • 9. TEORI ATOM BOHR ● Neils Bohr, Fisikawan, Denmark, 1913 Bohr mengamati spektrum berbagai unsur untuk melihat apakah elektron dapat memancarkan energi. Hasilnya, unsur hidrogen yang hanya mempunyai sebuah elektron ternyata juga mempunyai spektrum. Jadi,satu-satunya kemungkinan adalah terdapat tingkat-tingkat energi dalam atom. 1) Elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti pada lintasan-lintasan (orbit) tertentu. Lintasan- lintasan elektron disebut kulit atau tingkat energi elektron, dengan notasi K, L, M, N,…..atau n = 1, 2, 3, 4,…. 2) Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap. 3) Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan planck, ΔE = hv.
  • 10. TEORI ATOM MODERN ● Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau model atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini. Awan elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron ● Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1926). Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian