Lk 3.1 mengidentifikasi makna dan syarat penerjemahan
1. Kegiatan 3.1. Mengidentifikasi Makna Dan SyaratPenerjemahan/Penyaduran (Diskusi
Berpasangan)
Langkah-langkah pembelajaran:
1. Saudara diminta mengikuti penjelasan awal pengajar diklat secara seksama, mencermati
dengan teliti uraian materi topik terjemahan/saduran dengan sikap menghargai pengajar
diklat.
2. Silahkan berdiskusi dengan pasangan saudara sambil mengerjakanLK 3.1.
LK 3.1. Makna dan syarat penerjemahan/penyaduran
1. Identifikasi keterampilan seorang yang akan menterjemah/menyadur
Penerjemahan merupakan proses pengalihan bahasa dalam
suatu teks dari Bahasa sumber ke bahasa sasaran yang
dilakukan melalui tulisan.
Kompetensi Penerjemahan
Kompetensi Bilingual
Kompetensi bilingual adalah pengetahuan yang diperlukan
untuk berkomunikasi dalam dua bahasa. Karena terjemahan
melibatkan dua bahasa yang berbeda dengan tipologi dan
sistem yang berbeda, pengetahuan penerjemah tentang kedua
bahasa memainkan peran penting dalam mengatasi masalah
linguistik selama proses penerjemahan. Kompetensi ini
berkaitan dengan penguasaan baik bahasa sumber maupun
bahasa target.
Kompetensi extralinguistik.
Kompetensi ini terutama berkaitan dengan pemahaman
penerjemah tentang budaya kedua bahasa, pengetahuan
domain tertentu dan pengetahuan ensiklopedik mereka.
Memahami aspek budaya dari bahasa adalah penting bagi
seorang penerjemah, karena teks diproduksi dalam konteks
2. sosio-kultural tertentu. Kompetensi extralinguistik
memungkinkan penerjemah untuk membuat interpretasi yang
jelas tentang unsur-unsur atau konten tertentu dari teks
bahasa sumber, sehingga penerjemah dapat menemukan
kesetaraan istilah yang sesuai dalam dalam bahasa sasaran.
Kompetensi Instrumental
Kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan dalam
menggunakan berbagai alat bantu penerjemahan (translation
resources), seperti kamus atau sumber informasi lainnya,
serta kemampuan untuk memanfaatkan teknologi informasi
untuk membantu proses penerjemahan. Perkembangan
teknologi informasi juga memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap praktek terjemahan. Contoh instrumen teknologi
yang dapat digunakan oleh penerjemah adalah pemanfaatan
sumber-sumber daring dan korpora elektronik. Kompetensi
dalam menggunakan alat bantu penerjemahan akan
membantu penerjemah bekerja lebih akurat.
Kompetensi Stratejik
Kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan pemecahan
masalah penerjemah selama proses penerjemahan.
Kompetensi ini berfungsi untuk mengontrol proses
penerjemahan. Dengan memiliki kompetensi ini, penerjemah
akan mampu merencanakan proses dan melaksanakan praktik
penerjemahan dengan tepat. Kompetensi stratejik juga
membantu penerjemah dalam mengevaluasi proses dan hasil
penerjemahan. Kompetensi ini juga berpengaruh dalam
mengkoordinasikan Kompetensi lainnya agar penerjemah
mampu menerjemahkan dengan kualitas yang lebih optimal.
Kompetensi Psiko-fisiologis
3. PACTE (Process of Acquisition of Translation Competence
and Evaluation) (2011) juga mengidentifikasi sejumlah
karakteristik individu penerjemah dalam model kompetensi
penerjemahan mereka. Komponen ini terutama berhubungan
dengan kondisi psiko-fisiologis penerjemah, seperti persepsi,
perhatian, emosi, rasa ingin tahu intelektual, berpikir kritis,
kreativitas dan penalaran logis, analisis dan sintesis. Kondisi
psiko-fisiologis sangat berpengaruh dalam praktek
penerjemahan, karena terjemahan adalah kegiatan yang
kompleks yang sangat bergantung pada proses kognitif.
Pengetahuan tentang terjemahan (translation notion)
Kompetensi ini terutama berkaitan dengan pengetahuan
tentang teori dan praktek terjemahan. Untuk mengetahui
tentang bagaimana fungsi terjemahan, penerjemah perlu
memiliki pengetahuan yang cukup tentang teori terjemahan.
Kurangnya pengetahuan tentang teori terjemahan akan
mempengaruhi penerjemah selama proses penerjemahan
dengan membatasi pemikiran tentang bagaimana melakukan
penerjemahan yang baik.
Penerjemahan merupakan kegiatan yang kompleks yang tidak
hanya berkaitan dengan aspek bahasa (linguistik) saja, namun
juga terkait dengan faktor budaya dan faktor-faktor lainnya
(ekstralinguistik). Oleh sebab itu, untuk dapat
menerjemahkan dengan baik, seorang penerjemah perlu
memiliki kompetensi penerjemahan (translation competence)
yang terdiri dari beberapa sub-kompetensi yang saling terkait
satu dengan lainnya. Kompetensi penerjemahan merupakan
keahlian dasar yang perlu dimiliki oleh seorang penerjemah,
yang meliputi kompetensi linguistik, ekstralinguistik,
instrumental, stratejik, psiko-fisiologis serta pemahaman
mengenai penerjemahan (translation notion)
2. Jelaskan persyaratan penerjemahan/penyaduran
4. 1. Syarat penerjemahan/penyaduran :
a. Pemertahanan makna
b. Mencari kesepadanan makna
c. menerjemahkan budaya;
d. penggunaan gaya bahasa.
2. Hasil penerjemahan/penyaduran dipengaruhi 3
kemampuan =
a. kemampuan tata bahasa (grammatical skill)
b. keterampilan membaca (reading skill)
c. analisa wacana(discourseanalysis)yang dimiliki
penerjemah.