Transformasi makalah tugas morfosintaksis undip - kelompok 6
1. TUGAS MORFOSINTAKSIS
TRANSFORMASI
Dosen Pengampu : Drs. Ahmad Sofwan, Ph.D
Disusun oleh:
1. Agus Edy Laksono (13020212410007)
2. Anang Febri Priambada (13020212410013)
3. Didik Santoso (13020212410006)
4. Fandy Prasetya Kusuma (13020212410010)
5. M. Zulkarnain Ashya Hifa (13020212410002)
6. Machalla Megaiab ( )
MAGISTER ILMU LINGUISTIK
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2012
2. TATA BAHASA GENERATIF DAN TRANSFORMASI
Pembicaraan mengenai transformasi tidak terlepas dari Teori Sintaksis Tata Bahasa
Generatif Transformasional (TGT) yang diperkenalkan oleh Chomsky.
I. Latar belakang teori TGT
Pada awalnya, Chomsky juga termasuk golongan strukturalis. Bersama dengan
gurunya, Zellig harris, ia membangun dan mengembangkan tata bahasa struktur frasa
(Phrase-structure grammar). Tetapi kemudian Chomsky tidak puas dengan teori-teori yang
dikemukakan dalam teori structural. Metode linguistic structural bersifat induktif, tidak
mampu menjangkau fakta-fakta sintaksis. Asumsi-asumsi linguistic structural tidak mudah
menjelaskan fakta bahwa bahasa mempunyai kalimat yang tidak terbatas jumlahnya. Metode
linguistic structural tidak mampu menjelaskan hubungan-hubungan internal dalam kalimat,
atau hubungan-hubungan yang dimiliki kalimat-kalimat yang berbeda antara satu dengan
yang lainnya. Asumsi-asumsi linguistic structural juga tidak mampu menangani menangani
kalimat-kalimat taksa atau ambigu. Ambiguitas ini bukan berasal dari kata-kata di dalam
kalimat tersebut, melainkan berasal dari struktur kalimat ( Chomsky dalam Ba’dudu dan
Herman, 2005:67).
II. Prinsip-prinsip TGT
Teori sintaksis TGT adalah teori tentang kompetensi. Kompetensi adalah pengetahuan
penutur asli mengenai bahasanya. Jadi prinsip-prinsip dasar dari TGT adalah
a. Kompetensi penutur-pendengar.
Tata bahasa suatu bahasa berusaha memerikan kompetensi intrinsic penutur-pendengar
yang ideal.
b. Bahasa berusifat kreatif dan inovatif.
Dengan kreativitas bahasa dimaksudkan kemampuan penutur untuk menghasilkan
kalimat-kalimat baru, yakni kalimat-kalimat yang mempunyai persamaan dengan
kalimat-kalimat yang umum. Diharapkan penutur mampu menghasilkan dan memahami
kalimat-kalimat baru atau memberikan pertimbangan-pertimbangan apakah kalimat
tersebut berterima atau tidak. Sifat inovatif suatu bahasa berarti bahwa kebanyakan apa
yang kita katakana adalah sama sekali baru , bukan ulangan dari ujaran sebelumnya.
c. TGT adalah seperangkat kaidah yang memberikan pemerian-pemerian gramatikal kepada
kalimat. Jadi mempelajari suatu bahasa berarti menelaah seperangkat kaidah sintaksis,
kaidah semantis, dan kaidah fonologis.
d. Bahasa adalah cermin pikiran .
Jika kita elamenah bahasa berarti kita akan menjelaskan sifat-sifat pikiran manusia yang
mendasar.
Salah satu konsep dari teori tata bahasa generatif transformasional adalah transformasi.
Crystal (dalam Ba’dudu dan Herman, 2005:73) menyatakan bahwa transformasi adalah suatu
3. operasi linguistis formal yang memungkinkan dua tingkatan representasi structural untuk
ditempatkan dalam korespondensi.
III. Transformasi
1. Pengertian Transformasi
Istilah ini berasal dari Chomsky. Namun dalam perkembangan lebih lanjut, ia lebih
suka menggunakan istilah generatif karena pengertiannya lebih luas dan umum sesuai dengan
tujuan dasar filsafat dan tujuan ilmu pengetahuan bahasa yang hendak dikembangkan oleh
Chomsky.
Pengertian transformation hanya menjadi bagian dari satu tipe yang terpenting dalam
generative grammar atau tata bahasa generatif.
Pengertian generatif mengandung dua makna yaitu;
a. bermakna menuju kepada pengertian produktivitas dan kreatifitas bahasa.
Seperangkat kaidah/pernyataan mana pun yang memberikan kemungkinan untuk
menganalisis bahasa atau struktur dari sejumlah besar kalimat yang tak terbatas.
b. bermakna keformalan dan eksplisit.
Dari sudut pandangan ini, dapatlah dikatakan bahwa unsur-unsur dasar (fonem, morfem,
kata, dan sebagainya) yang diizinkan dan tepat (well-formed). Tata bahasa itu dikatakan
membangkitkan atau menghasilkan semua kalimat bahasa tertentu itu dan tidak
mungkin untuk membentuk kalimat-kalimat yang tidak cocok (nonsentences, illformed).
2. Tipe Transformasi
Tipe transformasi merupakan bagian penting dari generative grammar.
Dalam pelbagai macam dan sejumlah besar kalimat bahasa Inggris yang hendak
dibangkitkan, oleh Zellig Harris membedakan kalimat dalam dua kelompok, yakni;
a. Kelompok kalimat inti (kernel sentences)
b. Kelompok kalimat-kalimat yang tidak termasuk dalam kalimat inti.
4. Yakni berupa kalimat yang dihasilkan dari turunan dari kalimat inti dengan
penggunaan kaidah-kaidah transformasi.
Zellig Harris-lah yang pertama kali mempergunakan dan mengembangkan pengertian
transformasi dan tentu saja menggunakan cara dan metodenya sendiri.
Perhatikan contoh berikut ini!
John ate the apple merupakan kalimat inti.
Dapat ditransformasikan menjadi kalimat-kalimat seperti:
The apple was eaten by John.
Did John eat eat apple?
Dari kalimat inti di atas, dapat dialihkan ke dalam bentuk frase, seperti:
John’s eating of the apple.
Chomsky (1957) mengambil jalan yang berlainan. Ia mengatakan bahwa ada kalimat
yang diturunkan dari kalimat yang lain. Tetapi juga tidak ada kalimat yang dibangkitkan
tanpa bantuan kaidah-kaidah transformasi.
Perbedaan antara kalimat inti dan kalimat bukan kalimat inti terletak dalam perbedaan
yang ia lakukan, yakni antara transformasi wajib dan transformasi pilihan.
Menurut Chomsky, kalimat inti adalah sebuah kalimat yang diturunkan dari urutan-
urutan inti tanpa dikenakan kaidah-kaidah transformasi pilihan. Pada tahun 1965 istilah
tersebut tidak digunakan lagi, namun pikiran-pikiran dan prosedur kerja Chomsky telah
diterima sebagai teori baku.
3. Kaidah Transformasi (T)
Pertama-tama harus diberikan definisi transformasi.
5. Chomsky memberi contoh pengalihan kalimat aktif menjadi kalimat pasif dalam
bahasa Inggris. Berdasarkan sifat bahasa Inggris, maka harus dilakukan penyesuaian dari
bentuk V dalam rangka pergantian NP untuk subjek dalam kalimat pasif.
Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah adanya transformasi wajib dan
transformasi optional. Pembedaan tersebut mewajibkan kita untuk mengadakan
perbedaan yang fundamental dalam pengumpulan kalimat-kalimat sebuah bahasa. Setiap
kalimat dari sebuah bahasa berupa kalimat inti atau harus dikembalikan ke dalam kalimat
inti atau beberapa kalimat inti.
Dua bidang dalam tata bahasa:
1. Tingkat PSG dengan sederetan urutan X Y
2. Tingkat yang lebih rendah ialah tingkat morfofonologis.
Sebagai penghubung antara dua tingkat itu terdapatlah kaidah-kaidah transformasi.
∑ : S (kalimat)
F : X1 Y1 Phrase Structure
X2 Yn
-----------------------------------------------------------------
T1
: Transformational Structure
Tj
-----------------------------------------------------------------
Z1 W1 Morphophonemics
Zm W2
4. Tipe-tipe Transformasi
Menurut Jerrold J. Katz dan Paul M. Postal, tipe transformasi dibagi menjadi dua yaitu,
6. 1. Transformasi tunggal (singulary transformations)
1.1 Transformasi Aktif dan Pasif
Sebuah tata bahasa transformasi dalam tata bahasa generatif merupakan satu
proses fungsional, yang membuat eksposisi hubungan kalimat inti/dasar dan kalimat
turunan.
Chomsky mengatakan bahwa transformasi pasif dalam bahasa Inggris bersifat
manasuka (optional).
Analisis struktur : NP – Aux – V – NP
Perubahan struktur : X1 – X2 – X3 – X4 X4 – X2 + be + en – X3 – by
+ X1
Contoh penerapannya: NP1 + Aux + Vt + NP2 NP2 + Aux + Vpart 2 + by +
NP2
NP2 – Aux + be + en – V – by +
NP2
They bought a new car A new car was bought by them
Dalam bahasa Indonesia:
Analisis struktur: GN1 - (me N) + Vt - GN2
(1) (2) (3) (4)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------
Perubahan struktur: (1) - (2) - (3) - (4) (4) + di- + (3) + oleh
(1)
Adik membantu kakak Kakak dibantu oleh adik
1.2 Transformasi Imperatif, Timp
Dalam bahasa Indonesia
SD : GN1 + meN – Vd +GN2 (Adik membaca buku)
7. Tproses : Tdel. = Ttam
SL : Vd + -lah; Vd + O; Vd + -kan (bacalah; baca; bacakan)
Dalam bahasa Inggris
SD : imp + you + present + M + X (Adjektif; Vd)
(You will be quiet)
Tproses : Tdel
SL : be quiet; get up
1.3 Transformasi Negatif, Tneg
Edward S. Klima berpendapat bahwa posisi negatif dalam SD terletak di depan.
Untuk bahasa Indonesia dapat dikaidahkan sebagai berikut:
SD : Neg. GN + meN- + Vd + GN (orang itu mempunyai mobil)
Tproses : Ttam.
SL : GN1 + tidak + meN- + Vd + GN2 (orang itu tidak mempunyai
mobil)
Untuk bahasa Inggris dapat dikaidahkan sebagai berikut:
SD : neg X + tense + Aux + Y (John can come) (neg. He has a son)
Tproses : Ttam
SL : X + Aux + not + Y (John can not come) (he does not have a son)
1.4 Transformasi Tanya, Ttanya
Transformasi tanya mengenal banyak alternatif. Orang dapat bertanya dengan
pelbagai tujuan, maksud, dan harapan. Orang pun dapat bertanya tentang tempat,
waktu, orang, benda, dan sifat. Juga dapat bertanya secara umum maupun khusus,
meminta persetujuan.
Untuk bahasa Indonesia salah satu T tanya dapat di kaidahkan sebagai berikut.
8. SD : Q GN1 + meN- + Vd + GN2 (polisi menangkap pencuri)
Tproses : Ttam. = Tpros.
SL : Q waktu dan tempat : kapan/di mana + GN1 + meN- Vd + GN2
Kapan/ di mana + polisi menangkap pencuri?
Untuk bahasa Inggris salah satu T tanya dapat di kaidahkan sebagai berikut.
SD : Q NP + tense + be + X (Q Jane + tense + be + here)
Tproses : Tper. = Tpros.
SL : Q tense + be + NP + X (Is Jane here?)
1.5 Transformasi Fokus atau Pementing, Tfok
Seorang penutur hendak memberikan penekanan dan pementingan tertentu kepada
salah satu bagian tutur.
Untuk bahasa Indonesia salah satu transformasi fokus dapat dikaidahkan sebagai
berikut.
SD : Pem. GN + meN- + Vd + GTtempat (permintaan datang dari berbagai
pihak)
Tproses : Tper.
SL : Pem. GTtempat + meN- Vd + GN (dari berbagai pihak datang
permintaan)
Untuk bahasa Inggris salah satu transformasi fokus dapat dikaidahkan sebagai
berikut.
SD : Emp X + tense + Aux1 + Y (Jill will be on time)
Tproses : Tpros.
SL : Emp. X + tense +Aux1 (suprasegmental tekanan) + Y (Jim will be
on time)
9. 1.6 Transformasi Refleksif, Tref
Sebuah transformasi reflektif akan terjadi bila rujukan peran pelaku dan peran
penderita sama atau bersifat mandiri. Transformasi refleksif pada umumnya terjadi
pada verbum yang berhubungan dengan gerak dan perbuatan yang mengenai diri
sendiri.
Untuk bahasa Indonesia salah satu transformasi refleksif dapat dikaidahkan
sebagai berikut.
SD : Ref. GN1 + meN- + Vd + GN1 (Ani mencermin Ani)
Tproses : Tub ber-Vd
SL : Ref. GN1 + ber- + Vd (Ani bercermin)
Untuk bahasa Inggris salah satu transformasi refleksif dapat dikaidahkan sebagai
berikut.
SD : NP1 + V + NP1 (John hurt John; the boys amused the boys)
Tproses : Tsub = my self, yourself, himself, herself, itself, ourselves,
yourselves, themselves.
SL : NP1 + V + my self, etc. (John hurt himself; the boys amused
themselves)
1.7 Transformasi Kausatif, Tkaus
Transformasi kausatif menunjukkan hubungan antara peran pelaku dan peran
penderita bersifat kausal/penyebab. Transformasi ini merupakan transformasi
morfemis.
Untuk bahasa Indonesia salah satu transformasi kausatif dapat dikaidahkan
sebagai berikut.
SD : Kaus : GN1 + menjadikan; menyebabkan + GN + GA (Anank itu
menyebabkan; menjadikan hati saya sakit)
Tproses : Tub = Tper. meN + GA + GN.
10. SL : GN1 + meN- + GA-kan + GN (Anak itu menyakitkan hati saya)
Untuk bahasa Inggris salah satu transformasi kausatif dapat dikaidahkan sebagai
berikut.
SD : NP1 + make/cause + NP2 (he cause/make the rope short)
Tproses : Tub. Adjektif + -en Tper.
SL : NP1 + Adjektif-en + NP2 (he shortened the rope)
2. Transformasi Umum (generalized transformations)
Transformasi umum dapat dikatakan sebagai dua kalimat masukan struktur dalam
yang ditransformasikan ke dalam satu kalimat struktur luar. Misalnya Ibu dan Bapak
pergi ( Kalimat itu ditransformasikan dari dua kalimat masukan Ibu pergi dan Bapak
pergi).
Transformasi umum dibedakan atas:
1. Transformasi gabungan situasi (Tgabsi)
Dua kalimat ditransformasikan ke dalam satu kalimat. Ada 10 macam Tgabsi antara
lain:
a. Tgabsi Kausal
Contoh : Pemerintah menggalakkan ekspor. Pemerintah menggalakkan devisa
(Tproses: Sebab, karena, lantaran)
→Pemerintah menggalakkan ekspor sebab pemerintah membutuhkan
dana.
b. Tgabsi Kondisional
Contoh : Lambat laun keadilan akan datang. Kita tidak putus asa.
(Tproses: asal, jika, seandainya, kalau)
→Lambat laun keadilan akan datang asal kita tidak putus asa.
c. Tgabsi Konsesif
Contoh : Ia akan datang ke tempat kerja. Hari hujan
(Tproses: meskipun, sungguhpun,biarpun)
→Ia akan berangkat ke tempat kerja meskipun hari hujan.
d. Tgabsi final
Contoh : Mahasiswa menulis skripsi dalam bahasa Indonesia. Mereka tetap
berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.
(Tproses: agar, supaya)
→Mahasiswa menulis skripsi dalam bahasa Indonesia agar mereka
tetap berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.
e. Tgabsi Konsekutif
11. Contoh : Ia sangat pandai bercakap-cakap. Beberapa anak muda terpikat
kepadanya.
(Tproses; sehingga)
→Ia sangat pandai bercakap-cakap sehingga anak muda terpikat
kepadanya.
f. Tgabsi Restriktif
Contoh : Ia bekerja dengan baik. Ia masih mempunyai tenaga
(Tproses: sepanjang)
→Ia bekerja dengan baik sepanjang ia masih mempunyai tenaga.
g. Tgabsi Temporal
Contoh : Kami sedang ada perkara. Ia datang mengunjungi kami.
(Tproses: ketika)
→Ia datang mengunjungi kami ketika kami sedang ada perkara.
h. Tgabsi Lokal
Contoh : Saya tinggal di tempat itu. Anda dulu tinggal ditempat itu.
(Tproses: tempat)
→Saya tinggal di tempat dulu anda tinggal.
i. Tgabsi Bandingan
Contoh : Anda pergi berjalan-jalan. Itu (Bandingan:lebih) baik.
(Tproses: daripada, lebih)
→Daripada anda tinggal di rumah lebih baik anda lebih berjalan-jalan.
j. Tgabsi Modalitas
Contoh : Mereka melewati panggung kehormatan. Mereka mengangkat topi
masing-masing.
(Tproses: seraya)
→Mereka melewati panggung kehormatan seraya mengangkat topi
masing-masing.
2. Transformasi Relatif (Trel)
Dalam Bahasa Inggris transformasi relatif dikenal dengan wh-transformation.
Contoh : The book I bought. The book is expensive.
→The book which I bought is expensive.
Dalam Bahasa Indonesia Transformasi relatif dikenal dengan perangkai yang.
Contoh : Orang itu berdiri di bawah pohon. Orang itu kawan saya.
→Orang yang berdiri di bawah pohon itu kawan saya.
3. Transformasi Bandingan (Tband)
Contoh : Mateos tinggi. Johni tinggi diatas Mateos.
(Tproses: lebih … daripada)
→ Johni lebih tinggi daripada Mateos.
4. Transformasi Adjectivis (Tadj)
Contoh : Bob bought the car. The car is red.
→Bob bought the red car.
5. Transformasi Ekstraposisi (Tekspos)
12. Transformasi Ekstraposisi dapat diartikan sebagai pemindahan kalimat. Dalam
Bahasa Inggris transformasi ekstraposisi ini memindahkan klausa dengan that ke
sebelah kanan kalimat.
Contoh : That she went is certain.
*is certain that she went.
→It is certain that she went.
6. Transformasi Fokus (Tfok)
Contoh : Ibu membeli buku baru
Ibu membeli buku lama→Tneg.imp. Ibu jangan membeli buku lama.
→Ibu membeli buku yang baru
7. Transformasi Pencakup (Tcak)
Transformasi pencakup merupakan sebuah klausa yang mengisi satu gatra pada
kalimat yang lebih tinggi.
Contoh : We know who made the announcement → We know it
What he said was wrong → It was wrong
8. Transformasi Rapatan (Trap)
Contoh : Erna membeli baju. Erna membeli sepatu.
→Erna membeli baju dan sepatu.
13. DAFTAR SINGKATAN
GN (genetif nomina) : kasus yang menandai makna “milik” pada nomina atau yang
sejenisnya
NP (noun phrase) : frasa kata benda
Aux. (Auxiliary) : kata kerja bantu; be, have, do, will, can, etc.
V (verb) : kata kerja
SD : Struktur Dalam
SL : Struktur Luar
Vd : Verba Dasar
Vt : Verba Transitif
Imp (Imperative) : kata perintah
GA : Genetif Adjektiva
PSG : Phrase Structure Grammar
14. Daftar Pustaka
Ba’dulu, Abdul Muis & Herman. 2005. Morfosintaksis. Jakarta: Rineka Cipta.
Brown, Keith & Jim Miller. 1991. Syntax, A Linguistic Introduction to Sentence Structure.
Second
Edition. London: Routledge.
Chomsky, Noam. 1965. Aspects of the Theory of Syntax. Cambridge, Massachusetts: The
M.I.T. Press.
_____________ 1972. Language and Mind. New York: Harcourt Brace Jovanovich.
Haegeman, L. 1994. Introduction to Goverment and Binding Theory. Oxford: Blackwell.
Lyons, John. 1995. Pengantar Teori Linguistik (Introduction to Theoretical Linguistics).
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Radford, A, et al. 1988. Transformational Grammar. Cambridge: Cambridge University
Press.
Sampson, Geoffrey. 1980. School of Linguistic. California: Stanford Unniversity Press.
Sitografi
http://.en.m.wikipedia.org/wiki/Transformational_grammar#section_13
http://lidahibu.com/2012/04/08/teori-transformasi/