1. Language Curriculum Development
Lecturer: Erlik Widiyani Styati, S.Pd., M.Pd.
Created by : -
ENGLISH EDUCATION DEPARTMENT
FACULTY OF LETTER AND ARTS
IKIP PGRI MADIUN
Tahun Akademik 2013/2014
2. A. LATAR BELAKANG
Bahasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia, karena dengan bahasa seseorang dapat menyampaikan maksud dan
keinginan kepada orang lain. Banyak yang beranggapan bahwa kompetensi
penggunaan bahasa bisa tercapai dengan sempurna lewat keturunan.
Linguistik dalam dunia ilmu selalu bersifat dinamis bukan statis yaitu
mengalami perubahan secara terus-menerus mengikuti perkembangan
terkini. Dalam sejarah perkembangan, linguistik dipenuhi berbagai aliran
dan paham yang dari luar tampaknya ruwet, saling berlawanan dan
membingungkan terutama bagi para pemula. Sejarah linguistik dalam
perkembangannya telah melahirkan berbagai aliran-aliran linguistik.
Masing-masing aliran tersebut mempunyai pandangan yang berbeda-beda
tentang bahasa yang pada prinsipnya aliran-aliran tersebut menjadi
penyempurna dari alira-aliran sebelumnya. Dalam pembahasan kali ini akan
dijelaskan mengenai sejarah perkembangan aliran-aliran linguistik yaitu
aliran transformasional atau TGG yang dicetus oleh Noam Chomsky.
Noam Chomsky (1972) bapak dari teori Psikolinguistik perkembangan
mengemukakan hipotesa bahwa anak-anak memiliki pembawaaan
kemampuan untuk mempelajari sebuah bahasa baru. Menurut LAD
(Language Acquistion Device) adalah sebuah skill dalam arti dalam diri
anak-anak yang memungkinkan untuk memahami aturan-aturan berbicara
dan memanfaatkannya. Pandangan biologis-kognitif Chomsky adalah
sebagai berikut setiap anak dilahirkan dengan potensi biologis untuk bahasa
yang diperuntukkan hanya bagi manusia. Pemerolehan dan perkembangan
bahasa terjadi, karena adanya potensi biologis tersebut dan juga adanya
lingkungan bahasa yang mendorong. Pemerolehan dan perkembangan
bahasa banyak ditentukan oleh tingkat-tingkat kematangan biologis.
Sesuai dengan latar belakang tersebut maka muncul beberapa pertanyaan
mengenai transformatif generatif grammar (TGG) atau dengan nama lain
teams game tournament (TGT) yang akan dijelaskan oleh penulis pada bab
pembahasan berikut.
2 | P a g e
3. B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi TGG?
2. Apa karakteristik dari TGG?
3. Apa tujuan TGG?
4. Bagaimana proses pembelajaran TGG?
5. Apa saja keuntungan TGG?
6. Apa saja kelemahan TGG?
C. TUJUAN PENULISAN
1.Mengetahui definisi dari TGG
2.Mengetahui karakteristik dari TGG
3.Mengetahui tujuan TGG
4.Mengetahui proses pembelajaran TGG
5. Mengetahui keunggulan TGG
6. Memahami kelemahan TGG
3 | P a g e
4. Daftar Isi
1.Latar Belakang..................................................................................................... 2
2.Rumusan Masalah.................................................................................................3
3.Daftar isi................................................................................................................4
4.Pembahasan...........................................................................................................5
4.1.Definisi TGG...............................................................................................5
4.2.Karakteristik TGG.......................................................................................6
4.3.Tujuan TGG................................................................................................8
4.4.Proses Pembelajaran TGG..........................................................................9
4.5.Kelebihan TGG.........................................................................................11
4.6.Kelemahan TGG.......................................................................................11
5.Daftar Pustaka.....................................................................................................12
4 | P a g e
5. Pembahasan
A. Definisi TGG
Tata bahasa Transformasi Generatif atau biasa disebut Tata bahasa
Generatif Transformatif adalah sebuah konsep kajian kebahasaan yang
diperoleh oleh Noam Chomsky. Pada thun 1957 Chomsky mengenalkan
gagasan barunya melalui sebuah buku yang berjudul Syntactic Structure.
Chomsky melihat bahwa bahasa adalah kunci untuk mengetahui akal dan
pikiran manusia. Manusia berbeda dengan hewan karena kemampuannya
berpikir dan kecerdasannya, serta kemampuannya berbahasa. Itulah yang
menjadi aspek paling fundamental dalam aktivitas manusia.
Teori transformasi merupakan salah satu aliran linguistik yang
berasumsi bahwa pembelajaran bahasa adalah sebuah proses pembentukan
kaidah, bukan sebagai pembentukan kebiasaan, seperti yang diyakini oleh
aliran strukturalisme dan didukung oleh behaviorisme.
Menurut teori ini, tiap manusia menggunakan bahasa yang tercermin
dalam kalimat-kalimat. Tiap kalimat yang lahir bagaimanapun bentuknya,
terdiri dari sejumlah elemen dasar dan mempunyai struktur. Tiap kalimat
yang lahir barangkali akan muncul lagi pada situuasi yang lain. Hal ini
disebut prosedur rekursif (recirsive prosedure). Tiap kalimat yang
dihasilkan oleh alat bicara manusia menampakkan diri secara bersama-
sama yang terdiri dari struktur dalam (deep structure) dan struktur luar
(surface structure). Struktur luar berwujud apa yang kita dengar atau apa
yang kita lihat kalau tertulis. Struktur dalam merupakan abstraksi dari apa
yang didengar atau dilihat.
Untuk menghasilkan kalimat tersebut, manusia harus mempunyai
kompetensi tentang bahasa dan bagaimana ia harus menampilkan apa yang
diinginkannya dalam wujud bahasa. Kemampuan-kemampuan inilah yang
merupakan objek tata bahasa generatif. Tiap orang mempunyai
5 | P a g e
6. kemampuan yang berbeda untuk menghasilkan kalimat. Hal ini disebut
aspek kreatif bahasa. Kemampuan seseorang bergantung kepada tingkat
pendidikan, pengalaman dan kesigapan menambah kosa kata, baik dengan
jalan membaca maupun mendengar.
Sejalan dengan itu, maka Chomsky membedakan adanya kemampuan
(competence) dan pelaksanaan atau perlakuan bahasa (performance).
Kemampuan adalah pengetahuan yang dimiliki pemakai bahasa mengenai
bahasanya. Sedangkan perbuatan bahasa adalah pemakaian bahasa itu
sendiri dalam keadaan yang sebenarnya. Kompetensi atau kecakapan
adalah suatu proses generatif, dan bukan “gudang” yang berisi kata-kata,
frasa-frasa, atau kalimat-kalimat seperti konsep langue dalam teori
linguistik De Sausssure. Dalam tata bahasa generatif ini, maka yang
menjadi objeknya adalah kemampuan ini, meskipun perbuatan bahasa
penting dan yang perlu dan menarik bagi seorang peneliti bahasa adalah
sistem kaidah yang dipakai si pembicara untuk membuat kaliamat yang
diucapkannya. Jadi, tata bahasa harus mampu menggambarkan
kemampuan si pemakai bahasa untuk mengerti kalimat yang tidak terbatas
jumlahnya, yang sebagian besar barangkali belum pernah didengarnya
atau dilihatnya.
B. Karakteristik TGG
Ciri-Ciri Transformasi Generatif Grammar adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan Paham Mentalistik
Aliran berpendapat bahwa proses berbahasa bukan sekadar
proses rangsang-tanggap semata-mata, akan tetapi justru menonjol
sebagai proses kejiwaan. Proses berbahasa bukan sekadar proses fisik
yang berupa bunyi sebagai hasil sumber getar yang diterima oleh alat
auditoris, akan tetapi berupa proses kejiwaan di dalam diri peserta
bicara. Oleh karena itu, aliran ini sangat erat kaitannya dengen
subdisipliner psikolinguistik.
6 | P a g e
7. 2. Bahasa Merupakan Innate
Kaum transformasi beranggapan penuh bahwa bahasa
merupakan faktor innate (warisan keturunan). Dalam hal ini, untuk
membuktikan teorinya Chomsky dengan bantuan rekannya
membuktikan bahwa struktur otak manusia dengan otak simpanse
persis sama, kecuali satu simpul syaraf bicara yang ada pada struktur
otak manusia tidak terdapat pada struktur otak simpanse. Itulah
sebabnya simpanse tidak dapat berbicara seperti manusia, meskipun ia
telah dilatih berkali-kali, karena hal itu tidak disebabkan oleh
kebiasaan, akan tetapi harus ada faktor keturunan.
3. Bahasa terdiri atas unsur competent (kompetensi) dan performance
(perfomansi)
Sebagaimana yang telah kita sebutkan di atas, aliran
transformasional memisahkan bahasa atas unsur competent yaitu
pengetahuan yang dimiliki oleh seorang penutur tentang bahasanya
termasuk kaidah-kaidah yang berlaku bagi bahasanya; dan
performance yaitu keterampilan seseorang dalam menggunakan bahasa
tersebut.
4. Bahasa Terdiri atas Lapis Dalam dan Lapis Permukaan
Teori transformasional memisahkan bahasa atas dua lapisan,
yakni deep structure (struktur dalam/ lapis batin) yaitu tempat
terjadinya proses berbahasa yang sesungguhnya/ secara mentalistik;
dan surface structure (struktur luar, struktur lahiriah) yaitu wujud
lahiriyah yang ditransformasikan dari lapis batin. Contoh: Welcome,
Ahlan wa Sahlan, Selamat datang merupakan tiga unsur struktur
permukaan yang ditransformasikan dari satu struktur dalam yang
sama.
5. Bahasa Bertolak dari Kalimat
7 | P a g e
8. Aliran ini beranggapan bahwa kalimat merupakan tataran
gramatik yang tertingi. Analisis diwujudkan dalam diagram pohon dan
rumus. Analisis dalam teori ini dimulai dari struktur kalimat lalu turun
ke frase menjadi frase benda (NP) dan frase kerja (VP) kemudian dari
frase turun ke kata. Aliran ini tidak mengakui adanya klausa.
6. Bahasa Bersifat Kreatif
Ciri ini merupakan reaksi atas anggapan kaum struktural yang
fanatik terhadap standar keumuman. Bagi kaum transformasional yang
terpenting adalah kaidah. Walaupun suatu bentuk kata belum umum
asalkan pembentukannya sesuai dengan kaidah yang berlaku, maka
tidak ada halangan untuk mengakuinya sebagai bentuk gramatikalnya.
Contoh:
a.Sampah telah menggunung di tepi jalan.
b.Peluhnya menganak sungai.
c. Sifatnya mengekor kakaknya.
Kata menggunung terbentuk dari kata gunung dan afiks meN-
yang meberbermaksud menyerupai gunung, sama seperti kata
menganak dan mengekor. Hal ini terjadi karena afiks meN- bertemu
dengan kata nominal.
C. Tujuan TGG
Menurut Chomsky (2003:54) salah satu tujuan dari penelitian
bahasa adalah untuk menyusun tata bahasa tersebut. Bahasa dapat
dianggap sebagai kumpulan kalimat yang terdiri dari deretan bunyi yang
mempunyai makna. Maka tugas tata bahasa haruslah dapat
menggambarkan hubungan bunyi dan arti fdalam bentuk kaidah-kaidah
yang tepat dan jelas.
8 | P a g e
9. D. Proses Pembelajaran TGG
1. Penyajian Kelas (Class Presentations)
Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam
penyajian kelas atau sering juga disebut dengan presentasi kelas (class
presentations). Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, pokok
materi dan penjelasan singkat tentang LKS yang dibagikan kepada
kelompok. Kegiatan ini biasanya dilakukan dengan pengajaran
langsung atau dengan ceramah yang dipimpin oleh guru.
Pada saat penyajian kelas ini peserta didik harus benar-benar
memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan guru, karena
akan membantu peserta didik bekerja lebih baik pada saat kerja
kelompok dan pada saat game atau permainan karena skor game atau
permainan akan menentukan skor kelompok.
2. Belajar dalam Kelompok (Teams)
Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok berdasarkan
kriteria kemampuan (prestasi) peserta didik dari ulangan harian
sebelumnya, jenis kelamin, etnik dan ras. Kelompok biasanya terdiri
dari 5 sampai 6 orang peserta didik. Fungsi kelompok adalah untuk
lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih
khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan
baik dan optimal pada saat game atau permainan. Setelah guru
memberikan penyajian kelas, kelompok (tim atau kelompok belajar)
bertugas untuk mempelajari lembar kerja. Dalam belajar kelompok ini
kegiatan peserta didik adalah mendiskusikan masalah-masalah,
membandingkan jawaban, memeriksa, dan memperbaiki kesalahan-
kesalahan konsep temannya jika teman satu kelompok melakukan
kesalahan.
3. Permainan (Games)
Game atau permainan terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang
relevan dengan materi, dan dirancang untuk menguji pengetahuan
9 | P a g e
10. yang didapat peserta didik dari penyajian kelas dan belajar kelompok.
Kebanyakan game atau permainan terdiri dari pertanyaan-pertanyaan
sederhana bernomor. Game atau permainan ini dimainkan pada meja
turnamen atau lomba oleh 3 orang peserta didik yang mewakili tim
atau kelompoknya masing-masing. Peserta didik memilih kartu
bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan
nomor itu. Peserta didik yang menjawab benar pertanyaan itu akan
mendapat skor. Skor ini yang nantinya dikumpulkan peserta didik
untuk turnamen atau lomba mingguan.
4. Pertandingan atau Lomba (Tournament)
Turnamen atau lomba adalah struktur belajar, dimana game
atau permainan terjadi. Biasanya turnamen atau lomba dilakukan pada
akhir minggu atau pada setiap unit setelah guru melakukan presentasi
kelas dan kelompok sudah mengerjakan lembar kerja peserta didik
(LKPD). Turnamen atau lomba pertama guru membagi peserta didik
ke dalam beberapa meja turnamen atau lomba. Tiga peserta didik
tertinggi prestasinya dikelompokkan pada meja I, tiga peserta didik
selanjutnya pada meja II dan seterusnya.
5. Penghargaan Kelompok (Team Recognition)
Setelah turnamen atau lomba berakhir, guru kemudian
mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing tim atau
kelompok akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor
memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Tim atau kelompok
mendapat julukan “Super Team” jika rata-rata skor 50 atau lebih,
“Great Team” apabila rata-rata mencapai 50-40 dan “Good Team”
apabila rata-ratanya 40 kebawah. Hal ini dapat menyenangkan para
peserta didik atas prestasi yang telah mereka buat.
10 | P a g e
11. E. Keunggulan TGG
Kelebihan teori transformasi generatif grammar adalah sebagai berikut:
1. Membantu dalam pembelajaran khususnya dalam hal membaca dan
menulis.
2. TGG memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping
menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan
keterlibatan belajar.
3. TGG merupakan suatu teori yang dapat mengukur kecerdasan
berbahasa seseorang.
4. TGG membantu mempermudah pengajaran bahasa baik tullis
maupun lisan. Dalam teori ini, manusia dinilai sangat berjasa dalam
memunculkan kaidah-kaidah bahasa yang beragam dan sangat
mengapresiasi kreatifitas manusia.
5. Secara tegas memisah pengetahuan kebahasaan dengan keterampilan
berbahasa (linguistic competent dan linguistic performance).
6. Dapat membentuk konstruksi-konstruksi lain secara kreatif
berdasarkan kaidah yang ada.
7. Dengan pembedaan kalimat inti dan transformasi telah dapat dipilah
antara substansi dan perwujudan.
8. Dapat menghasilkan kalimat yang tak terhingga banyaknya karena
gramatiknya bersifat generatif.
F. Kelemahan TGG
Kelemahan teori transformasi generatif grammar adalah sebagai berikut:
1. Rumit karena tidak bisa diukur, hanya bisa dirasakan.
2. Tidak semua orang memiliki kecerdasan linguistik yang baik.
3. Tidak mengakui eksistensi klausa sehingga tidak dapat memilah konsep
klausa dan kalimat.
4. Bahasa merupakan innate walaupun manusia memiliki innate untuk
berbahasa tetapi tanpa dibiasakan atau dilatih mustahil akan bisa.
5. Keterlibatan siswa lebih tinggi dalam belajar bersama, tetapi
menggunakan waktu yang lebih banyak.
11 | P a g e