SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
PEMBAGIAN KERJA DAN
STRUKTUR ORGANISASI
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah: Pengantar Manajemen
Dosen Pengampu: Drs. H. Sumarji, MM
Prodi/semester: Ekonomi Syari’ah/III
Disusun Oleh:
Amalia Damayanti / 2016470094
Elya Nurhidayah / 2016470102
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
MUHAMMADIYAH (STAIM) TULUNGAGUNG
2017
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat
dan hidayah Nya Shalawat serta salam senatiasa tercurahkan pada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW serta keluarga,sahabat dan para penerus risalahnya.
Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah guna memenuhi tugas mata kuliah
Pengantar Manajemen.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya
kepada Yth :
1. Bpk. Nurul Amin, M.Ag Selaku Pimpinan STAI Muhammadiyah Tulungagung
2. Bpk Drs. H. Sumarji, MM Selaku dosen mata kuliah Pengantar Manajemen
3. Orang tua yang telah membantu baik moril maupun materi
4. Rekan-rekan yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari
sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun,khususnya dari
bapak dosen guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih
baik di masa yang akan datang.
Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Tulungagung, 27 September 2017
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………ii
Daftar Isi……………………………………………………………………….iii
Bab I : Pendahuluan
A. Latar Belakang…………………………………………………….iv
B. Rumusan Masalah……………………………………………….....v
C. Tujuan……………………………………………………………...v
Bab II : Pembahasan
A. Pengertian Organisasi………………………………………………1
B. Struktur Organisasi…………………………………………………2
C. Pembagian Kerja……………………………………………………6
D. Departementalisasi………………………………………………….9
E. Bentuk-Bentuk Struktur Organisasi………………………………..11
Bab III : Penutup
A. Kesimpulan……………………...………………………………….14
B. Saran………………………………………………………………..14
Daftar Pustaka…………………….……………………………………………15
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Struktur organisasi adalah keseluruhan dari tugas-tugas yang
dikelompokkan ke dalam fungsi-fungsi yang ada sehingga merupakan suatu
kesatuan harmonis, yakni diarahkan dan dikembangkan secara terus menerus
pada suatu tujuan tertentu menuju kondisi optimal, struktur suatu organisasi
di gambarkan dalam bentuk suatu skema organisasi atau organigram, yaitu
suatu lukisan grafis yang menjelaskan berbgai hubungan organisatoris, baik
vetikal maupun horizontal, antar bagian maupun antar individu. Dengan kata
lain, oganigram memberikan gambaran tentang struktur personalia, yakni
penempatan individu-individu pada posisi-posisi yang da dalam suatu
organisasi.
Perlu diperhatikan di sini, bahwa penyusunan stuktur organisasi perlu
dilandasi oleh ide dan imajinsi yang memungkinkan berkembangnya diri
individu yang akan menangani permasalahan organisasi, Tentunya dalam hal
ini individu akan dituntut untuk memiliki “kemampuan abstraksi” pada
tingkat tertentu sehingga mampu menghayati dan menyederhanakan
kenyataan-kenyataan yang ada (dalam dimensi ruang dalam waktu)
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian organisasi?
2. Bagaimana struktur organisasi?
3. Bagaimana pembagian kerja?
4. Bagaimana departementalisasi dalam organisasi?
5. Apa saja bentuk-bentuk struktur organisasi?
v
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian organisasi
2. Mengetahui struktur organisasi
3. Mengetahui pembagian kerja
4. Mengetahui dalam organisasi
5. Mengetahui bentuk-bentuk struktur organisasi
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Organisasi
Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang
cocok satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya
digunakan sebagai tempat atau wadah bagi orang-orang untuk berkumpul,
bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin dan
terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya
(uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-prasarana, data, dan lain
sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan
organisasi.
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
 Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-
hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan
mengejar tujuan bersama .
 James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap
perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
 Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu
sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
 Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity)
sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif
dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek
seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan
eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang
dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh
masyarakat di sekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan
2
sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga
menekan angka pengangguran.
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu
keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti
keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi
perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat
mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara
relatif teratur. 1
Berdasarkan pengertian organisasi diatas dapat diambil beberapa poin penting
yaitu:
1. Kumpulan dua orang atau lebih
2. Kerja sama
3. Tujuan bersama
4. Sistem koordinasi kegiatan
5. Pembagian tugas dan tanggung jawab personil2
B. Struktur Organisasi
Pada umumnya, suatu organisasi formal mempunyai struktur yang jelas
dan nyata yang tersusun atas pemimpin atau ketua, sekretaris, bendahara, ketua
bidang dan anggota bidang. Untuk organisasi yang lebih gemuk dalam
strukturnya menambahkan wakil pada setiap presidium seperti wakil ketua,
wakil sekretaris, wakil bendahara, wakil ketua bidang.
Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan
dikoordinasikan secara formal. Elemen struktur organisasi:
Ada 5 elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika hendak
mendesain struktur, antara lain:
 Spesialisasi pekerjaan. Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-
bagi ke dalam beberapa pekerjaan tersendiri.
1 https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi diakses pada 30/09/2017
2 http://hariannetral.com/2015/03/pengertian-organisasi-tujuan-ciri-dan-struktur-
organisasi.html diakses pada 30/09/2017
3
 Departementalisasi. Dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan
secara bersama-sama. Departementalisasi dapat berupa proses, produk,
geografi, dan pelanggan.
 Rantai komando. Garis wewenang yang tanpa putus yang membentang
dari puncak organisasi ke eselon paling bawah dan menjelaskan siapa
bertanggung jawab kepada siapa.
 Rentang kendali. Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang
manajer secara efisien dan efektif.
 Sentralisasi dan Desentralisasi. Sentralisasi mengacu pada sejauh mana
tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam
organisasi. Desentralisasi adalah lawan dari sentralisasi.Formalisasi.
Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi dibakukan.3
Fungsi Struktur Organisasi
Adapun beberapa fungsi atau kegunaan struktur organisasi akan dijelaskan
selengkapnya dibawah ini:
1. Kejelasan tanggung jawab
Setiap dari anggota organisasi harus mempunyai tanggung jawab dan juga apa
saja yang harus dipertanggung jawabkan. Setiap anggota sebuah organisasi
tentu saja harus mempunyai tanggung jawab terhadap atasan atau
pimpinannya yang sudah memberikan kewenangan, sebab pelaksanaan atau
implementasi kewenangan tersebut perlu di pertanggung jawabkan. Itulah
kegunaan struktur organisasi tentang kejelasan tanggung jawab.
2. Kejelasan kedudukan
Fungsi dari kejelasan kedudukan adalah setiap anggota atau seseorang yang
terdapat dalam struktur organisasi sesungguhnya bisa mempermudah dalam
melaksanakan koordinasi dan juga hubungan, karena adanya keterkaitan
3 Robbins, Stephen P.; Judge,Timothy A. (2008). Perilaku Organisasi Buku 2, Jakarta:
Salemba Empat. Hal. 214-224
4
dalam penyelesaian mengenai suatu fungsi yang telah dipercayakan kepada
seseorang atau anggota.
3. Kejelasan jalur hubungan
Fungsi mengenai kejelasan jalur hubungan adalah, dalam melakukan tanggung
jawab dan pekerjaannya setiap pegawai dalam suatu organisasi maka akan
diperlukan sebuah kejelasan hubungan yang tergambar dalam struktur
sehingga dalam jalur penyelesaian pekerjaannya akan lebih efektif dan efisien
serta dapat saling memberikan keuntungan.
4. Kejelasan uraian tugas
Fungsi dari kejelasan uraian tugas adalah, didalam struktur organisasi akan
sangat membantu apabila pihak atasan atau pimpinan dapat melakukan
controlling (pengawasan) maupun pengendalian dan juga bagi bawahan akan
bisa lebih berkonsentrasi dalam melakukan tugas atau pekerjaannya, sebab
perintah yang jelas.4
Faktor penentu struktur organisasi
Berikut adalah faktor-faktor utama yang diidentifikasi menjadi penyebab atau
penentu struktur suatu organisasi:
a) Strategi
Struktur organisasi adalah salah satu sarana yang digunakan manajemen
untuk mencapai sasarannya. Karena sasaran diturunkan dari strategi
organisasi secara keseluruhan, logis kalau strategi dan struktur harus
terkait erat. Tepatnya, struktur harus mengikuti strategi. Jika manajemen
melakukan perubahan signifikan dalam strategi organisasinya, struktur pun
perlu dimodifikasi untuk menampung dan mendukung perubahan ini.
Sebagian besar kerangka strategi dewasa ini terfokus pada tiga dimensi -
4 http://definisipengertian.net/pengertian-dan-fungsi-struktur-organisasi/ diakses pada
27/09/2017
5
inovasi, minimalisasi biaya, dan imitasi- dan pada desain struktur yang
berfungsi dengan baik untuk masing-masing dimensi.
Strategi inovasi adalah strategi yang menekankan diperkenalkannya
produk dan jasa baru yang menjadi andalan. Strategi minimalisasi biaya
adalah strategi yang menekankan pengendalian biaya secara ketat,
menghindari pengeluaran untuk inovasi dan pemasaran yang tidak perlu,
dan pemotongan harga. Strategi imitasi adalah strategi yang mencoba
masuk ke produk-produk atau pasar-pasar baru hanya setelah viabilitas
terbukti.
b) Ukuran organisasi
Terdapat banyak bukti yang mendukung ide bahwa ukuran sebuah
organisasi secara signifikan memengaruhi strukturnya. Sebagai contoh,
organisasi-organisasi besar yang mempekerjakan 2.000 orang atau lebih
cenderung memiliki banyak spesialisasi, departementalisasi, tingkatan
vertikal, serta aturan dan ketentuan daripada organisasi kecil. Namun,
hubungan itu tidak bersifat linier. Alih-alih, ukuran memengaruhi struktur
dengan kadar yang semakin menurun. Dampak ukuran menjadi kurang
penting saat organisasi meluas.
c) Teknologi
Istilah teknologi mengacu pada cara sebuah organisasi mengubah input
menjadi output. Setiap organisasi paling tidak memiliki satu teknologi
untuk mengubah sumber daya finansial, SDM, dan sumber daya fisik
menjadi produk atau jasa.
d) Lingkungan
Lingkungan sebuah organisasi terbentuk dari lembaga-lembaga
atau kekuatan-kekuatan di luar organisasi yang berpotensi memengaruhi
kinerja organisasi. Kekuatan-kekuatan ini biasanya meliputi pemasok,
6
pelanggan, pesaing, badan peraturan pemerintah, kelompok-kelompok
tekanan publik, dan sebagainya.
Struktur organisasi dipengaruhi oleh lingkungannya karena
lingkungan selalu berubah. Beberapa organisasi menghadapi lingkungan
yang relatif statis -tak banyak kekuatan di lingkungan mereka yang
berubah. Misalnya, tidak muncul pesaing baru, tidak ada terobosan
teknologi baru oleh pesaing saat ini, atau tidak banyak aktivitas dari
kelompok-kelompok tekanan publik yang mungkin memengaruhi
organisasi. Organisasi-organisasi lain menghadapi lingkungan yang sangat
dinamis -peraturan pemerintah cepat berubah dan memengaruhi bisnis
mereka, pesaing baru, kesulitan dalam mendapatkan bahan baku,
preferensi pelanggan yang terus berubah terhadap produk, dan
semacamnya. Secara signifikan, lingkungan yang statis memberi lebih
sedikit ketidakpastian bagi para manajer dibanding lingkungan yang
dinamis. Karena ketidakpastian adalah sebuah ancaman bagi keefektifan
sebuah organisasi, manajemen akan menocba meminimalkannya. Salah
satu cara untuk mengurangi ketidakpastian lingkungan adalah melalui
penyesuaian struktur organisasi.5
C. Pembagian Kerja
Pengertian pembagian kerja adalah analisis jabatan yang merupakan suatu
aktivitas dalam menentukan apa pekerjaan yang dilakukan dan siapa yang
harus melakukan tugas tersebut. Aktivitas ini adalah sebuah upaya untuk
menciptakan kualitas dari pekerjaan dan kualitas dari kinerja total suatu
perusahaan. Perusahaan akan baik jika sumber daya manusia didalamnya telah
mampu melaksanakan pekerjaan masing – masing dengan jelas, spesifik, serta
tidak memiliki peran ganda yang dapat menghambat proses pencapaian
kinerja.
Pengertian pembagian kerja (job description) menurut beberapa ahli:
5 Pennings, J. M. (Inggris)Research in Organizational Behavior,vol. 14, Greenwich, CT:
JAI Press,1992, hal. 267-309.
7
 Menurut Hasibuan (2007). Pembagian kerja yaitu informasi tertulis
yang menguraikan tugas dan tanggung jawab, kondisi pekerjaan,
hubungan pekerjaan, dan aspek-aspek pekerjaan pada suatu jabatan
tertentu dalam organisasi.
 Menurut Rivai (2004). Pembagian tugas adalah hasil analisis pekerjaan
sebagai rangkaian kegiatan atau proses menghimpun dan mengolah
informasi mngenai pekerjaan.
 Menurut Pophal (2008). “Pembagian kerja adalah rekaman tertulis
mengenai tanggung jawab dari pekerjaan tertentu. Dokumen ini
menunjukkan kualifikasi yang dibutuhkan untuk jabatan tersebut dan
menguraikan bagaimana pekerjaan tersebut berhubungan dengan
bagian lain dalam perusahaan”.6
Manfaat Pembagian Kerja Rivai (2004: 125) menyatakan bahwa manfaat
pembagian kerja adalah untuk menentukan:
1. Ringkasan pekerjaan dan tugas-tugas (job summary and duties)
2. situasi dan kondisi kerja (working condition)
3. Persetujuan (Approvals)
Dalam perusahaan taupun organisasi memiliki tingkat manajemennya
masing-masing ,dari tingkat manajemen atas(top manager) atau (SPL)
Stategic Planing Level,Midle manager atau (MCL) Manajement Control
Unit,Tingkat manager paling bawah atau (OCL)Operational Control
Level.Penjelasan dari tingkatan ini adalah:
a. Top manager (SPL) Strategic Planing Level
Adalah Tingkat manager paling atas yaitu tugasnya adalah sebagai
pembuatan Rencana/planing.Perumusan strategi dan sasaran.Biasanya
tingkat management ini mengambil informasi dari lingkungan
luar,maksutnya karna pentingnya informasi ini untuk kepentingan apa
yang sedang dibutuhkan oleh masyarakat luas,dengan begini si manager
ini membuat rencana apa yang harus dikerjakan oleh perusahaannya agar
6 http://www.psychologymania.com/2013/05/pengertian-pembagian-kerja.html diakses
pada 27/09/2017
8
hasil produksinya nanti dapat mendapat minat tinggi dari konsumen
luas.Dan juga dalam hal pelaporan keadaan di perusahaan atau organisasi
tingkat ini lebih mengambil informasi perusahaan secara ringkas
saja.misal omset bulan ini mencapai target atau tidak,dan berapa
jumlahnya, tingkat ini hanya menerima laporan akhir saja.karena tugas
untuk membuat laporan sudah ada yang mengerjakannya.
b. Midle Manager (MCL) Management Control Level
Adalah tingkatan manager tengah bertugas pengendalian
managemen,Yaitu membuat rumusan anggaran dan alokasi sumber
daya.Melaksanakan tugasnya yang informasinya bersumber dari
internal.dan membuat laporannya secara rinci karena dia bertanggng
jawab melaporkana hasil dan kondisi perusahaan atau organisasi.
c. Tingkat bawah manager (OCL) Operational Control Manager
Adalah tingkatan manager paling bawah bertugas pengendalian
operasional,yaitu pengendalian aktivitas dan laporan prestasi.Ikatan
manajemen yang bertanggung jawab atas pekerja dibawahnya.Tingkat ini
mengambil informasi dari internal,karena mengerjakan apa yang akan
dilakukan oleh karyawan atau personil sesuai dengan rancangan dari
manajement tingkat atas.Membuat laporan hasil kerja atau transaksi
diperusahaan dengan rinci,karena tingkat ini bertugas melaporkan semua
hal yang ada dalam perusahaan.
Pentingnya pembagian kerja dalam perusahaan
Pembagian kerja merupakan dokumen formal yang berisi ringkasan
informasi mengenai suatu jabatan untuk memudahkan dalam membedakan
jabatan yang satu dengan yang lain dalam suatu perusahaan. Pembagian kerja
akan memberikan ketegasan dan standar tugas yang harus dicapai oleh
seorang pejabat yang memegang jabatan tersebut. Pembagian pekerjaan ini
menjadi dasar untuk menetapkan spesifikasi pekerjaan dan evaluasi pekerjaan
9
bagi pejabat yang memegang jabatan itu. Pembagian kerja yang kurang jelas
akan mengakibatkan seorang pejabat kurang mengetahui tugas dan tanggung
jawabnya. Hal ini mengakibatkan pekerjaan menjadi tidak beres. Disinilah
letak pentingnya peranan pembagian kerja dalam setiap perusahaan atau
organisasi (Hasibuan, 2007: 33).7
D. Departementalisasi
Departementalisasi merujuk kepada proses pengelompokkan aktivitas
menjadi sejumlah departemen. Divisi tenaga kerja menghasilkan spesialis
yang memerlukan koordinasi. Koordinasi ini difasilitasi dengan
mengelompokkan para spesialis bersama-sama dalam sejumlah departemen.8
Departementalisasi adalah upaya mengelompokan aktivitas pekerjaan
sehingga aktivitas-aktivitas dan hubungan yang serupa dan logis dapat
diselenggarakan secara serempak. Divisi tenaga kerja menghasilkan spesialis
yang memerlukan koordinasi. Koordinasi ini difasilitasi dengan
mengelompokkan para spesialis bersama-sama dalam sejumlah departemen.
Terdapat dua dasar departementalisasi adalah:
a. Departementalisasi Fungsional
Departementalisasi fungsional mengelompokkan fungsi-fungsi yang
sama atau kegiatankegiatan (tugas) sejenis untuk membentuk suatu satuan
organisasi. Organisasi fungsional ini barangkali merupakan bentuk yang
paling umum dan bentuk dasar departementalisasi. Kebaikan utama
pendekatan fungsional adalah bahwa pendekatan ini menjaga kekuasaan
dan kedudukan fungsi-fungsi utama, menciptakan efisiensi melalui
spesialisasi, memusatkan keahlian organisasi dan memungkinkan pegawai
manajemen puncak lebih ketat terhadap fungsi-fungsi. Pendekatan
fungsional mempunyai berbagi kelemahan yaitu struktur fungsional dapat
menciptakan konflik antar fungsi-fungsi, menyebabkan kemacetan-
kemacetan pelaksanaan tugas yang berurutan pada kepentingan tugas-
7 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/52612/4/Chapter%20II.pdf diakses
pada 27/09/2017
8 https://id.wikipedia.org/wiki/Departementalisasi diakses pada 27/09/2017
10
tugasnya, dan menyebabkan para anggota berpandangan lebih sempit serta
kurang inovatif.
b. Departementalisasi Divisional
Organisasi divisional dapat mengikuti pembagian divisi-divisi atas
dasar produk, wilayah (geografis), langganan, dan proses atau peralatan.
 Struktur organisasi divisional atas dasar produk
Setiap departemen bertanggung jawab atas suatu produk atau
sekumpulan produk yang berhubungan (garis produk).
Divisionalisasi produk adalah pola logika yang dapat diikuti bila
jenis-jenis produk mempunyai teknologi pemrosesan dan metode-
metode pemasaran yang sangat berbeda satu dengan yang lain
dalam organisasi.
 Struktur organisasi divisional atas dasar wilayah.
Departementalisasi wilayah, kadang-kadang juga disebut
depertementalisasi daerah, regional atau geografis adalah
pengelompokkan kegiatan-kegiatan menurut tempat di mana
operasi berlokasi atau dimana satuan-satuan organisasi
menjalankan usahanya.
 Departementalisasi langganan adalah pengelompokan kegiatan-
kegiatan yang dipusatkan pada penggunaan produk atau jasa
tertentu. Pembentuan divisi atas dasar langganan digunakan dalam
pengelompokan kegiatan-kegiatan penjualan atau pelayanan, dan
diperlukan bila suatu divisi menjual sebagian besar atau semua
produknya kepada suatu kelas langganan tertentu.
 Departementalisasi proses atau peralatan adalah pengelompokan
kegiatan-kegiatan atas dasar proses atau peralatan produksi. Hal ini
sering dijumpai dalam departemen produksi. Tipe
departementalisasi ini mempunyai kegunaan bila mesin-mesin atau
peralatan-peralatan yang digunakan memerlukan ketrampilan-
ketrampilan pengoperasian khusus atau akan lebih ekonomis bila
11
kapasitas digunakan sepenuhnya. Departementalisasi proses atau
peralatan ditentukan atas dasar pertimbangan ekonomis.
Kebaikan-kebaikan struktur organisasi divisional dapat diperinci yaitu
meletakkan koordinasi dan wewenang yang diperlukan pada tingkat yang
sesuai bagi pemberian tanggapan yang cepat, merempatkan pengembangan
dan implementasi strategi dekat dengan lingkungan divisi yang khas, dan
tempat latihan yang baik bagi para manajer strategik. Kelemahan-
kelemahan struktur organisasi divisional antara lain adalah masalah
duplikasi sumber daya dan peralatan yang tidak perlu, dan dapat
menimbulkan tidak konsistennya kebijakan antara divisi-divisi.
Perusahaan yang melakukan departementalisasi diuntungkan dengan
pembagian kontrol dan koordinasi pada perusahaan tersebeut. Wilayah
kekuasaan dan tanggung jawab dipersempit sehingga untuk memimpinnya
menjadi lebih mudah.9
E. Bentuk-Bentuk Struktur Organisasi
Struktur Organisasi dalam sebuah organisasi biasanya digambarkan dalam
bentuk Bagan Struktur Organisasi (Organization Chart) yaitu suatu diagram
yang menggambarkan pengaturan posisi pekerjaan dalam Organisasi yang
diantaranya juga termasuk garis komunikasi dan wewenangnya.
Bentuk-bentuk Struktur Organisasi yang sering digunakan dalam organisasi
pada umumnya terdiri dari 3 bentuk, yaitu Struktur Organisasi Fungsional,
Struktur Organisasi Divisional (berdasarkan Produk/Pasar) dan Struktur
Organisasi Matriks.
1. Struktur Organisasi Fungsional
Struktur Organisasi Fungsional (Functional Structure Organization)
merupakan Struktur Organisasi yang paling umum digunakan oleh suatu
organisasi. Pembagian kerja dalam bentuk Struktur Organisasi Fungsional
ini dilakukan berdasarkan fungsi manajemennya seperti Keuangan,
9http://lisetyo.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/50960/Desain+dan+Struktur+Organ
isasi.pdf diakses pada 27/09/2017
12
Produksi, Pemasaran dan Sumber daya Manusia. Karyawan-karyawan
yang memiliki keterampilan (skill) dan tugas yang sama akan
dikelompokan bersama kedalam satu unit kerja. Struktur Organisasi ini
tepat untuk diterapkan pada Organisasi atau Perusahaan yang hanya
menghasilkan beberapa jenis produk maupun layanan. Struktur organisasi
bentuk ini dapat menekan biaya operasional namun mengalami kesulitan
dalam berkomunikasi antar unit kerja.
Contoh Struktur Organisasi Fungsional
2. Struktur Organisasi Divisional
Struktur Organisasi Divisional (Divisional Structure Organization)
adalah Struktur Organisasi yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan
produk, layanan, pasar dan letak geografis. Organisasi bentuk Divisional
ini biasanya diterapkan di perusahaan yang berskala menengah keatas,hal
ini dikarenakan biaya operasional akan lebih tinggi jika dibandingkan
dengan bentuk Organisasi Fungsional.
Contoh Struktur Organisasi Divisional
13
3. Struktur Organisasi Matriks
Struktur Organisasi Matriks (Matrix Structure Organization)
merupakan kombinasi dari Struktur Organisasi Fungsional dan Struktur
Organisasi Divisional dengan tujuan untuk menutupi kekurangan-
kekurangan yang terdapat pada kedua bentuk Struktur Orgnisasi tersebut.
Struktur Organisasi Matriks ini sering juga disebut dengan Struktur
Organisasi Proyek karena karyawan yang berada di unit kerja fungsional
juga harus mengerjakan kegiatan atau tugas proyek-proyek organisasi yang
ditugaskan kepadanya. Struktur Organisasi Matriks ini mengakibatkan
terjadinya multi komando dimana seorang karyawan diharuskan untuk
melapor kepada dua pimpinan yaitu pimpinan di unit kerja Fungsional dan
pimpinan proyek. Struktur Organisasi ini biasanya digunakan oleh
perusahaan yang berskala besar atau perusahaan-perusahaan multinasional.
Contoh Struktur Organisasi Matriks10
10 http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-contoh-bentuk-struktur-organisasi/
diakses pada 27/09/2017
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Organisasi adalah suatu kelompok orang yang bekerja sama untuk tujuan
bersama
2. Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan
dikoordinasikan secara formal
3. Pembagian kerja adalah analisis jabatan yang merupakan suatu aktivitas
dalam menentukan apa pekerjaan yang dilakukan dan siapa yang harus
melakukan tugas tersebut.
4. Departementalisasi adalah upaya mengelompokan aktivitas pekerjaan
sehingga aktivitas-aktivitas dan hubungan yang serupa dan logis dapat
diselenggarakan secara serempak.
5. Bentuk-bentuk Struktur Organisasi meliputi :
a) Struktur Organisasi Fungsional
b) Struktur Organisasi Divisional
c) Struktur Organisasi Matriks
B. Saran
Kami selaku pemakalah mohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat
dalam makalah ini, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari
teman-teman semua agar makalah ini dapat dibuat dengan lebih baik lagi.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.
Untuk bagian terakhir dari makalah adalah daftar pustaka.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi diakses pada 30/09/2017
http://hariannetral.com/2015/03/pengertian-organisasi-tujuan-ciri-dan-struktur-
organisasi.html diakses pada 30/09/2017
Stephen P Robbins.2008.Perilaku Organisasi Buku 2.(Jakarta: Salemba Empat)
http://definisipengertian.net/pengertian-dan-fungsi-struktur-organisasi/ diakses
pada 27/09/2017
J.M Penning.1992.Research in Organizational Behavior.(Greenwich:JAI Press)
http://www.psychologymania.com/2013/05/pengertian-pembagian-kerja.html
diakses pada 27/09/2017
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/52612/4/Chapter%20II.pdf
diakses pada 27/09/2017
https://id.wikipedia.org/wiki/Departementalisasi diakses pada 27/09/2017
http://lisetyo.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/50960/Desain+dan+Struktur+
Organisasi.pdf diakses pada 27/09/2017
http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-contoh-bentuk-struktur-organisasi/
diakses pada 27/09/2017

More Related Content

What's hot

30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para AhliChristian Lokas
 
Partisipasi dalam organisasi
Partisipasi dalam organisasiPartisipasi dalam organisasi
Partisipasi dalam organisasidrsnurhidayat
 
Hambatan Dalam Komunikasi Organisasi
Hambatan Dalam Komunikasi OrganisasiHambatan Dalam Komunikasi Organisasi
Hambatan Dalam Komunikasi OrganisasiLisa Ramadhanty
 
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalKelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalAgus Martha
 
Aliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori OrganisasiAliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori OrganisasiSiti Sahati
 
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Wulandari Rima Kumari
 
Masalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMMasalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMReza Aprianti
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanyunisarosa
 
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)Tri Widodo W. UTOMO
 
Konsep dasar perilaku organisasi
Konsep dasar perilaku organisasiKonsep dasar perilaku organisasi
Konsep dasar perilaku organisasiFirmansyah Rohi
 
PROPOSAL PENELITIAN UNDANA
PROPOSAL PENELITIAN UNDANAPROPOSAL PENELITIAN UNDANA
PROPOSAL PENELITIAN UNDANAetto kono
 
8. koordinasi dan rentang manajemen
8. koordinasi dan rentang manajemen8. koordinasi dan rentang manajemen
8. koordinasi dan rentang manajemenYosie Andre Victora
 
Regresi dengan Variabel Dummy, Mediasi, dan Moderasi
Regresi dengan Variabel Dummy, Mediasi, dan ModerasiRegresi dengan Variabel Dummy, Mediasi, dan Moderasi
Regresi dengan Variabel Dummy, Mediasi, dan ModerasiTrisnadi Wijaya
 
Tugas makalah UAS evakinkomp
Tugas makalah UAS evakinkompTugas makalah UAS evakinkomp
Tugas makalah UAS evakinkompDaniriPusmasari
 
Struktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain OrganisasiStruktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain Organisasijighai
 
MAKALAH MANAJEMEN DAN BISNIS
MAKALAH MANAJEMEN DAN BISNISMAKALAH MANAJEMEN DAN BISNIS
MAKALAH MANAJEMEN DAN BISNISAgungPambudi29
 

What's hot (20)

30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
 
Budaya Organisasi
Budaya OrganisasiBudaya Organisasi
Budaya Organisasi
 
Partisipasi dalam organisasi
Partisipasi dalam organisasiPartisipasi dalam organisasi
Partisipasi dalam organisasi
 
Hambatan Dalam Komunikasi Organisasi
Hambatan Dalam Komunikasi OrganisasiHambatan Dalam Komunikasi Organisasi
Hambatan Dalam Komunikasi Organisasi
 
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalKelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnal
 
Makalah sistem ekonomi
Makalah sistem ekonomiMakalah sistem ekonomi
Makalah sistem ekonomi
 
Aliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori OrganisasiAliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori Organisasi
 
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
 
Masalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMMasalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDM
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatan
 
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
 
Konsep dasar perilaku organisasi
Konsep dasar perilaku organisasiKonsep dasar perilaku organisasi
Konsep dasar perilaku organisasi
 
PROPOSAL PENELITIAN UNDANA
PROPOSAL PENELITIAN UNDANAPROPOSAL PENELITIAN UNDANA
PROPOSAL PENELITIAN UNDANA
 
8. koordinasi dan rentang manajemen
8. koordinasi dan rentang manajemen8. koordinasi dan rentang manajemen
8. koordinasi dan rentang manajemen
 
Regresi dengan Variabel Dummy, Mediasi, dan Moderasi
Regresi dengan Variabel Dummy, Mediasi, dan ModerasiRegresi dengan Variabel Dummy, Mediasi, dan Moderasi
Regresi dengan Variabel Dummy, Mediasi, dan Moderasi
 
Tugas makalah UAS evakinkomp
Tugas makalah UAS evakinkompTugas makalah UAS evakinkomp
Tugas makalah UAS evakinkomp
 
Struktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain OrganisasiStruktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain Organisasi
 
MAKALAH MANAJEMEN DAN BISNIS
MAKALAH MANAJEMEN DAN BISNISMAKALAH MANAJEMEN DAN BISNIS
MAKALAH MANAJEMEN DAN BISNIS
 
Sejarah perkembangan ilmu manajemen
Sejarah perkembangan ilmu manajemenSejarah perkembangan ilmu manajemen
Sejarah perkembangan ilmu manajemen
 
Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinan
 

Similar to Pembagian kerja dan struktur organisasi

Gambaran umum tentang organisasi
Gambaran umum tentang organisasiGambaran umum tentang organisasi
Gambaran umum tentang organisasiIrgi Mpa
 
Organisasi pendidikan
Organisasi pendidikanOrganisasi pendidikan
Organisasi pendidikanhoza imah
 
Adm dan Manajemen Pendidikan Pengorganisasian dan Penyusupam Tenaga Kerja.docx
Adm dan Manajemen Pendidikan  Pengorganisasian dan Penyusupam Tenaga Kerja.docxAdm dan Manajemen Pendidikan  Pengorganisasian dan Penyusupam Tenaga Kerja.docx
Adm dan Manajemen Pendidikan Pengorganisasian dan Penyusupam Tenaga Kerja.docxZukét Printing
 
Adm dan Manajemen Pendidikan Pengorganisasian dan Penyusupam Tenaga Kerja.pdf
Adm dan Manajemen Pendidikan  Pengorganisasian dan Penyusupam Tenaga Kerja.pdfAdm dan Manajemen Pendidikan  Pengorganisasian dan Penyusupam Tenaga Kerja.pdf
Adm dan Manajemen Pendidikan Pengorganisasian dan Penyusupam Tenaga Kerja.pdfZukét Printing
 
Struktur Dan Desain Organisasional Pengelolaan Perubahan Organisasional
Struktur Dan Desain Organisasional Pengelolaan Perubahan OrganisasionalStruktur Dan Desain Organisasional Pengelolaan Perubahan Organisasional
Struktur Dan Desain Organisasional Pengelolaan Perubahan OrganisasionalFox Broadcasting
 
Tugas makalah manajemen Sem I
Tugas makalah manajemen Sem I Tugas makalah manajemen Sem I
Tugas makalah manajemen Sem I Dayat MoCiil
 
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerja
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerjaPertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerja
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerjaDhini Anden
 
Komunikasi dalam Organisasi.pdf
Komunikasi dalam Organisasi.pdfKomunikasi dalam Organisasi.pdf
Komunikasi dalam Organisasi.pdfZukét Printing
 
Presentation softskil
Presentation softskilPresentation softskil
Presentation softskildwikaprajaw
 

Similar to Pembagian kerja dan struktur organisasi (20)

Makalah organisasi
Makalah organisasiMakalah organisasi
Makalah organisasi
 
Makalah dasar dasar organisasi kelompok 3
Makalah dasar dasar organisasi kelompok 3 Makalah dasar dasar organisasi kelompok 3
Makalah dasar dasar organisasi kelompok 3
 
Gambaran umum tentang organisasi
Gambaran umum tentang organisasiGambaran umum tentang organisasi
Gambaran umum tentang organisasi
 
Organisasi pendidikan
Organisasi pendidikanOrganisasi pendidikan
Organisasi pendidikan
 
Adm dan Manajemen Pendidikan Pengorganisasian dan Penyusupam Tenaga Kerja.docx
Adm dan Manajemen Pendidikan  Pengorganisasian dan Penyusupam Tenaga Kerja.docxAdm dan Manajemen Pendidikan  Pengorganisasian dan Penyusupam Tenaga Kerja.docx
Adm dan Manajemen Pendidikan Pengorganisasian dan Penyusupam Tenaga Kerja.docx
 
Adm dan Manajemen Pendidikan Pengorganisasian dan Penyusupam Tenaga Kerja.pdf
Adm dan Manajemen Pendidikan  Pengorganisasian dan Penyusupam Tenaga Kerja.pdfAdm dan Manajemen Pendidikan  Pengorganisasian dan Penyusupam Tenaga Kerja.pdf
Adm dan Manajemen Pendidikan Pengorganisasian dan Penyusupam Tenaga Kerja.pdf
 
Pengorganisasian
PengorganisasianPengorganisasian
Pengorganisasian
 
Ornaisasi dalam-manajemen2
Ornaisasi dalam-manajemen2Ornaisasi dalam-manajemen2
Ornaisasi dalam-manajemen2
 
Struktur Dan Desain Organisasional Pengelolaan Perubahan Organisasional
Struktur Dan Desain Organisasional Pengelolaan Perubahan OrganisasionalStruktur Dan Desain Organisasional Pengelolaan Perubahan Organisasional
Struktur Dan Desain Organisasional Pengelolaan Perubahan Organisasional
 
Organizing
OrganizingOrganizing
Organizing
 
Tugas makalah manajemen Sem I
Tugas makalah manajemen Sem I Tugas makalah manajemen Sem I
Tugas makalah manajemen Sem I
 
Ima & khotidjah
Ima & khotidjahIma & khotidjah
Ima & khotidjah
 
Makalah organisasi
Makalah organisasiMakalah organisasi
Makalah organisasi
 
Memahami ogranisasi
Memahami ogranisasiMemahami ogranisasi
Memahami ogranisasi
 
Elemen dasar (asli)
Elemen dasar (asli)Elemen dasar (asli)
Elemen dasar (asli)
 
makalah-organisasi
makalah-organisasimakalah-organisasi
makalah-organisasi
 
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerja
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerjaPertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerja
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerja
 
Komunikasi dalam Organisasi.pdf
Komunikasi dalam Organisasi.pdfKomunikasi dalam Organisasi.pdf
Komunikasi dalam Organisasi.pdf
 
Materi ldk
Materi ldkMateri ldk
Materi ldk
 
Presentation softskil
Presentation softskilPresentation softskil
Presentation softskil
 

More from Amalia Damayanti

Hubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumen
Hubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumenHubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumen
Hubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumenAmalia Damayanti
 
Kuesioner, angket, wawancara
Kuesioner, angket, wawancaraKuesioner, angket, wawancara
Kuesioner, angket, wawancaraAmalia Damayanti
 
Makalah Perhitungan Pendapatan Nasional
Makalah Perhitungan Pendapatan NasionalMakalah Perhitungan Pendapatan Nasional
Makalah Perhitungan Pendapatan NasionalAmalia Damayanti
 
Makalah Analisa, Tujuan, Kebijakan Sistem Ekonomi
Makalah Analisa, Tujuan, Kebijakan Sistem EkonomiMakalah Analisa, Tujuan, Kebijakan Sistem Ekonomi
Makalah Analisa, Tujuan, Kebijakan Sistem EkonomiAmalia Damayanti
 
Produk produk perbankan syariah
Produk produk perbankan syariahProduk produk perbankan syariah
Produk produk perbankan syariahAmalia Damayanti
 
MAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’ANMAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’ANAmalia Damayanti
 
Makalah ekonomi dalam perspektif Islam
Makalah ekonomi dalam perspektif IslamMakalah ekonomi dalam perspektif Islam
Makalah ekonomi dalam perspektif IslamAmalia Damayanti
 
Sejarah peradaban dan pemikiran ekonomi
Sejarah peradaban dan pemikiran ekonomiSejarah peradaban dan pemikiran ekonomi
Sejarah peradaban dan pemikiran ekonomiAmalia Damayanti
 
Makalah berbagai pendekatan studi islam
Makalah berbagai pendekatan studi islamMakalah berbagai pendekatan studi islam
Makalah berbagai pendekatan studi islamAmalia Damayanti
 
Keseimbangan ekonomi 2 sektor
Keseimbangan ekonomi 2 sektorKeseimbangan ekonomi 2 sektor
Keseimbangan ekonomi 2 sektorAmalia Damayanti
 

More from Amalia Damayanti (17)

Hubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumen
Hubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumenHubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumen
Hubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumen
 
Kuesioner, angket, wawancara
Kuesioner, angket, wawancaraKuesioner, angket, wawancara
Kuesioner, angket, wawancara
 
Makalah Perhitungan Pendapatan Nasional
Makalah Perhitungan Pendapatan NasionalMakalah Perhitungan Pendapatan Nasional
Makalah Perhitungan Pendapatan Nasional
 
Makalah Analisa, Tujuan, Kebijakan Sistem Ekonomi
Makalah Analisa, Tujuan, Kebijakan Sistem EkonomiMakalah Analisa, Tujuan, Kebijakan Sistem Ekonomi
Makalah Analisa, Tujuan, Kebijakan Sistem Ekonomi
 
Produk produk perbankan syariah
Produk produk perbankan syariahProduk produk perbankan syariah
Produk produk perbankan syariah
 
Pendekatan Studi Islam
Pendekatan Studi IslamPendekatan Studi Islam
Pendekatan Studi Islam
 
MAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’ANMAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
 
FILSAFAT PRA-SOCRATES
FILSAFAT PRA-SOCRATESFILSAFAT PRA-SOCRATES
FILSAFAT PRA-SOCRATES
 
Hadis tentang simsar/calo
Hadis tentang simsar/caloHadis tentang simsar/calo
Hadis tentang simsar/calo
 
Biografi ibnu sina
Biografi ibnu sinaBiografi ibnu sina
Biografi ibnu sina
 
Makalah ekonomi dalam perspektif Islam
Makalah ekonomi dalam perspektif IslamMakalah ekonomi dalam perspektif Islam
Makalah ekonomi dalam perspektif Islam
 
KONSEP FIQIH MUAMALAH
KONSEP FIQIH MUAMALAHKONSEP FIQIH MUAMALAH
KONSEP FIQIH MUAMALAH
 
Sejarah peradaban dan pemikiran ekonomi
Sejarah peradaban dan pemikiran ekonomiSejarah peradaban dan pemikiran ekonomi
Sejarah peradaban dan pemikiran ekonomi
 
Makalah berbagai pendekatan studi islam
Makalah berbagai pendekatan studi islamMakalah berbagai pendekatan studi islam
Makalah berbagai pendekatan studi islam
 
Definisi ilmu ekonomi
Definisi ilmu ekonomiDefinisi ilmu ekonomi
Definisi ilmu ekonomi
 
Keseimbangan ekonomi 2 sektor
Keseimbangan ekonomi 2 sektorKeseimbangan ekonomi 2 sektor
Keseimbangan ekonomi 2 sektor
 
Makalah ulumul hadist
Makalah ulumul hadistMakalah ulumul hadist
Makalah ulumul hadist
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 

Pembagian kerja dan struktur organisasi

  • 1. PEMBAGIAN KERJA DAN STRUKTUR ORGANISASI Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah: Pengantar Manajemen Dosen Pengampu: Drs. H. Sumarji, MM Prodi/semester: Ekonomi Syari’ah/III Disusun Oleh: Amalia Damayanti / 2016470094 Elya Nurhidayah / 2016470102 SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH (STAIM) TULUNGAGUNG 2017
  • 2. ii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah Nya Shalawat serta salam senatiasa tercurahkan pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW serta keluarga,sahabat dan para penerus risalahnya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada Yth : 1. Bpk. Nurul Amin, M.Ag Selaku Pimpinan STAI Muhammadiyah Tulungagung 2. Bpk Drs. H. Sumarji, MM Selaku dosen mata kuliah Pengantar Manajemen 3. Orang tua yang telah membantu baik moril maupun materi 4. Rekan-rekan yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun,khususnya dari bapak dosen guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang. Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh Tulungagung, 27 September 2017 Penyusun
  • 3. iii DAFTAR ISI Kata Pengantar…………………………………………………………………ii Daftar Isi……………………………………………………………………….iii Bab I : Pendahuluan A. Latar Belakang…………………………………………………….iv B. Rumusan Masalah……………………………………………….....v C. Tujuan……………………………………………………………...v Bab II : Pembahasan A. Pengertian Organisasi………………………………………………1 B. Struktur Organisasi…………………………………………………2 C. Pembagian Kerja……………………………………………………6 D. Departementalisasi………………………………………………….9 E. Bentuk-Bentuk Struktur Organisasi………………………………..11 Bab III : Penutup A. Kesimpulan……………………...………………………………….14 B. Saran………………………………………………………………..14 Daftar Pustaka…………………….……………………………………………15
  • 4. iv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Struktur organisasi adalah keseluruhan dari tugas-tugas yang dikelompokkan ke dalam fungsi-fungsi yang ada sehingga merupakan suatu kesatuan harmonis, yakni diarahkan dan dikembangkan secara terus menerus pada suatu tujuan tertentu menuju kondisi optimal, struktur suatu organisasi di gambarkan dalam bentuk suatu skema organisasi atau organigram, yaitu suatu lukisan grafis yang menjelaskan berbgai hubungan organisatoris, baik vetikal maupun horizontal, antar bagian maupun antar individu. Dengan kata lain, oganigram memberikan gambaran tentang struktur personalia, yakni penempatan individu-individu pada posisi-posisi yang da dalam suatu organisasi. Perlu diperhatikan di sini, bahwa penyusunan stuktur organisasi perlu dilandasi oleh ide dan imajinsi yang memungkinkan berkembangnya diri individu yang akan menangani permasalahan organisasi, Tentunya dalam hal ini individu akan dituntut untuk memiliki “kemampuan abstraksi” pada tingkat tertentu sehingga mampu menghayati dan menyederhanakan kenyataan-kenyataan yang ada (dalam dimensi ruang dalam waktu) B. Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian organisasi? 2. Bagaimana struktur organisasi? 3. Bagaimana pembagian kerja? 4. Bagaimana departementalisasi dalam organisasi? 5. Apa saja bentuk-bentuk struktur organisasi?
  • 5. v C. Tujuan 1. Mengetahui pengertian organisasi 2. Mengetahui struktur organisasi 3. Mengetahui pembagian kerja 4. Mengetahui dalam organisasi 5. Mengetahui bentuk-bentuk struktur organisasi
  • 6. 1 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Organisasi Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah bagi orang-orang untuk berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-prasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.  Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan- hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama .  James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.  Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.  Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan. Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat di sekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan
  • 7. 2 sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran. Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur. 1 Berdasarkan pengertian organisasi diatas dapat diambil beberapa poin penting yaitu: 1. Kumpulan dua orang atau lebih 2. Kerja sama 3. Tujuan bersama 4. Sistem koordinasi kegiatan 5. Pembagian tugas dan tanggung jawab personil2 B. Struktur Organisasi Pada umumnya, suatu organisasi formal mempunyai struktur yang jelas dan nyata yang tersusun atas pemimpin atau ketua, sekretaris, bendahara, ketua bidang dan anggota bidang. Untuk organisasi yang lebih gemuk dalam strukturnya menambahkan wakil pada setiap presidium seperti wakil ketua, wakil sekretaris, wakil bendahara, wakil ketua bidang. Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal. Elemen struktur organisasi: Ada 5 elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika hendak mendesain struktur, antara lain:  Spesialisasi pekerjaan. Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi- bagi ke dalam beberapa pekerjaan tersendiri. 1 https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi diakses pada 30/09/2017 2 http://hariannetral.com/2015/03/pengertian-organisasi-tujuan-ciri-dan-struktur- organisasi.html diakses pada 30/09/2017
  • 8. 3  Departementalisasi. Dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara bersama-sama. Departementalisasi dapat berupa proses, produk, geografi, dan pelanggan.  Rantai komando. Garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari puncak organisasi ke eselon paling bawah dan menjelaskan siapa bertanggung jawab kepada siapa.  Rentang kendali. Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer secara efisien dan efektif.  Sentralisasi dan Desentralisasi. Sentralisasi mengacu pada sejauh mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi. Desentralisasi adalah lawan dari sentralisasi.Formalisasi. Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi dibakukan.3 Fungsi Struktur Organisasi Adapun beberapa fungsi atau kegunaan struktur organisasi akan dijelaskan selengkapnya dibawah ini: 1. Kejelasan tanggung jawab Setiap dari anggota organisasi harus mempunyai tanggung jawab dan juga apa saja yang harus dipertanggung jawabkan. Setiap anggota sebuah organisasi tentu saja harus mempunyai tanggung jawab terhadap atasan atau pimpinannya yang sudah memberikan kewenangan, sebab pelaksanaan atau implementasi kewenangan tersebut perlu di pertanggung jawabkan. Itulah kegunaan struktur organisasi tentang kejelasan tanggung jawab. 2. Kejelasan kedudukan Fungsi dari kejelasan kedudukan adalah setiap anggota atau seseorang yang terdapat dalam struktur organisasi sesungguhnya bisa mempermudah dalam melaksanakan koordinasi dan juga hubungan, karena adanya keterkaitan 3 Robbins, Stephen P.; Judge,Timothy A. (2008). Perilaku Organisasi Buku 2, Jakarta: Salemba Empat. Hal. 214-224
  • 9. 4 dalam penyelesaian mengenai suatu fungsi yang telah dipercayakan kepada seseorang atau anggota. 3. Kejelasan jalur hubungan Fungsi mengenai kejelasan jalur hubungan adalah, dalam melakukan tanggung jawab dan pekerjaannya setiap pegawai dalam suatu organisasi maka akan diperlukan sebuah kejelasan hubungan yang tergambar dalam struktur sehingga dalam jalur penyelesaian pekerjaannya akan lebih efektif dan efisien serta dapat saling memberikan keuntungan. 4. Kejelasan uraian tugas Fungsi dari kejelasan uraian tugas adalah, didalam struktur organisasi akan sangat membantu apabila pihak atasan atau pimpinan dapat melakukan controlling (pengawasan) maupun pengendalian dan juga bagi bawahan akan bisa lebih berkonsentrasi dalam melakukan tugas atau pekerjaannya, sebab perintah yang jelas.4 Faktor penentu struktur organisasi Berikut adalah faktor-faktor utama yang diidentifikasi menjadi penyebab atau penentu struktur suatu organisasi: a) Strategi Struktur organisasi adalah salah satu sarana yang digunakan manajemen untuk mencapai sasarannya. Karena sasaran diturunkan dari strategi organisasi secara keseluruhan, logis kalau strategi dan struktur harus terkait erat. Tepatnya, struktur harus mengikuti strategi. Jika manajemen melakukan perubahan signifikan dalam strategi organisasinya, struktur pun perlu dimodifikasi untuk menampung dan mendukung perubahan ini. Sebagian besar kerangka strategi dewasa ini terfokus pada tiga dimensi - 4 http://definisipengertian.net/pengertian-dan-fungsi-struktur-organisasi/ diakses pada 27/09/2017
  • 10. 5 inovasi, minimalisasi biaya, dan imitasi- dan pada desain struktur yang berfungsi dengan baik untuk masing-masing dimensi. Strategi inovasi adalah strategi yang menekankan diperkenalkannya produk dan jasa baru yang menjadi andalan. Strategi minimalisasi biaya adalah strategi yang menekankan pengendalian biaya secara ketat, menghindari pengeluaran untuk inovasi dan pemasaran yang tidak perlu, dan pemotongan harga. Strategi imitasi adalah strategi yang mencoba masuk ke produk-produk atau pasar-pasar baru hanya setelah viabilitas terbukti. b) Ukuran organisasi Terdapat banyak bukti yang mendukung ide bahwa ukuran sebuah organisasi secara signifikan memengaruhi strukturnya. Sebagai contoh, organisasi-organisasi besar yang mempekerjakan 2.000 orang atau lebih cenderung memiliki banyak spesialisasi, departementalisasi, tingkatan vertikal, serta aturan dan ketentuan daripada organisasi kecil. Namun, hubungan itu tidak bersifat linier. Alih-alih, ukuran memengaruhi struktur dengan kadar yang semakin menurun. Dampak ukuran menjadi kurang penting saat organisasi meluas. c) Teknologi Istilah teknologi mengacu pada cara sebuah organisasi mengubah input menjadi output. Setiap organisasi paling tidak memiliki satu teknologi untuk mengubah sumber daya finansial, SDM, dan sumber daya fisik menjadi produk atau jasa. d) Lingkungan Lingkungan sebuah organisasi terbentuk dari lembaga-lembaga atau kekuatan-kekuatan di luar organisasi yang berpotensi memengaruhi kinerja organisasi. Kekuatan-kekuatan ini biasanya meliputi pemasok,
  • 11. 6 pelanggan, pesaing, badan peraturan pemerintah, kelompok-kelompok tekanan publik, dan sebagainya. Struktur organisasi dipengaruhi oleh lingkungannya karena lingkungan selalu berubah. Beberapa organisasi menghadapi lingkungan yang relatif statis -tak banyak kekuatan di lingkungan mereka yang berubah. Misalnya, tidak muncul pesaing baru, tidak ada terobosan teknologi baru oleh pesaing saat ini, atau tidak banyak aktivitas dari kelompok-kelompok tekanan publik yang mungkin memengaruhi organisasi. Organisasi-organisasi lain menghadapi lingkungan yang sangat dinamis -peraturan pemerintah cepat berubah dan memengaruhi bisnis mereka, pesaing baru, kesulitan dalam mendapatkan bahan baku, preferensi pelanggan yang terus berubah terhadap produk, dan semacamnya. Secara signifikan, lingkungan yang statis memberi lebih sedikit ketidakpastian bagi para manajer dibanding lingkungan yang dinamis. Karena ketidakpastian adalah sebuah ancaman bagi keefektifan sebuah organisasi, manajemen akan menocba meminimalkannya. Salah satu cara untuk mengurangi ketidakpastian lingkungan adalah melalui penyesuaian struktur organisasi.5 C. Pembagian Kerja Pengertian pembagian kerja adalah analisis jabatan yang merupakan suatu aktivitas dalam menentukan apa pekerjaan yang dilakukan dan siapa yang harus melakukan tugas tersebut. Aktivitas ini adalah sebuah upaya untuk menciptakan kualitas dari pekerjaan dan kualitas dari kinerja total suatu perusahaan. Perusahaan akan baik jika sumber daya manusia didalamnya telah mampu melaksanakan pekerjaan masing – masing dengan jelas, spesifik, serta tidak memiliki peran ganda yang dapat menghambat proses pencapaian kinerja. Pengertian pembagian kerja (job description) menurut beberapa ahli: 5 Pennings, J. M. (Inggris)Research in Organizational Behavior,vol. 14, Greenwich, CT: JAI Press,1992, hal. 267-309.
  • 12. 7  Menurut Hasibuan (2007). Pembagian kerja yaitu informasi tertulis yang menguraikan tugas dan tanggung jawab, kondisi pekerjaan, hubungan pekerjaan, dan aspek-aspek pekerjaan pada suatu jabatan tertentu dalam organisasi.  Menurut Rivai (2004). Pembagian tugas adalah hasil analisis pekerjaan sebagai rangkaian kegiatan atau proses menghimpun dan mengolah informasi mngenai pekerjaan.  Menurut Pophal (2008). “Pembagian kerja adalah rekaman tertulis mengenai tanggung jawab dari pekerjaan tertentu. Dokumen ini menunjukkan kualifikasi yang dibutuhkan untuk jabatan tersebut dan menguraikan bagaimana pekerjaan tersebut berhubungan dengan bagian lain dalam perusahaan”.6 Manfaat Pembagian Kerja Rivai (2004: 125) menyatakan bahwa manfaat pembagian kerja adalah untuk menentukan: 1. Ringkasan pekerjaan dan tugas-tugas (job summary and duties) 2. situasi dan kondisi kerja (working condition) 3. Persetujuan (Approvals) Dalam perusahaan taupun organisasi memiliki tingkat manajemennya masing-masing ,dari tingkat manajemen atas(top manager) atau (SPL) Stategic Planing Level,Midle manager atau (MCL) Manajement Control Unit,Tingkat manager paling bawah atau (OCL)Operational Control Level.Penjelasan dari tingkatan ini adalah: a. Top manager (SPL) Strategic Planing Level Adalah Tingkat manager paling atas yaitu tugasnya adalah sebagai pembuatan Rencana/planing.Perumusan strategi dan sasaran.Biasanya tingkat management ini mengambil informasi dari lingkungan luar,maksutnya karna pentingnya informasi ini untuk kepentingan apa yang sedang dibutuhkan oleh masyarakat luas,dengan begini si manager ini membuat rencana apa yang harus dikerjakan oleh perusahaannya agar 6 http://www.psychologymania.com/2013/05/pengertian-pembagian-kerja.html diakses pada 27/09/2017
  • 13. 8 hasil produksinya nanti dapat mendapat minat tinggi dari konsumen luas.Dan juga dalam hal pelaporan keadaan di perusahaan atau organisasi tingkat ini lebih mengambil informasi perusahaan secara ringkas saja.misal omset bulan ini mencapai target atau tidak,dan berapa jumlahnya, tingkat ini hanya menerima laporan akhir saja.karena tugas untuk membuat laporan sudah ada yang mengerjakannya. b. Midle Manager (MCL) Management Control Level Adalah tingkatan manager tengah bertugas pengendalian managemen,Yaitu membuat rumusan anggaran dan alokasi sumber daya.Melaksanakan tugasnya yang informasinya bersumber dari internal.dan membuat laporannya secara rinci karena dia bertanggng jawab melaporkana hasil dan kondisi perusahaan atau organisasi. c. Tingkat bawah manager (OCL) Operational Control Manager Adalah tingkatan manager paling bawah bertugas pengendalian operasional,yaitu pengendalian aktivitas dan laporan prestasi.Ikatan manajemen yang bertanggung jawab atas pekerja dibawahnya.Tingkat ini mengambil informasi dari internal,karena mengerjakan apa yang akan dilakukan oleh karyawan atau personil sesuai dengan rancangan dari manajement tingkat atas.Membuat laporan hasil kerja atau transaksi diperusahaan dengan rinci,karena tingkat ini bertugas melaporkan semua hal yang ada dalam perusahaan. Pentingnya pembagian kerja dalam perusahaan Pembagian kerja merupakan dokumen formal yang berisi ringkasan informasi mengenai suatu jabatan untuk memudahkan dalam membedakan jabatan yang satu dengan yang lain dalam suatu perusahaan. Pembagian kerja akan memberikan ketegasan dan standar tugas yang harus dicapai oleh seorang pejabat yang memegang jabatan tersebut. Pembagian pekerjaan ini menjadi dasar untuk menetapkan spesifikasi pekerjaan dan evaluasi pekerjaan
  • 14. 9 bagi pejabat yang memegang jabatan itu. Pembagian kerja yang kurang jelas akan mengakibatkan seorang pejabat kurang mengetahui tugas dan tanggung jawabnya. Hal ini mengakibatkan pekerjaan menjadi tidak beres. Disinilah letak pentingnya peranan pembagian kerja dalam setiap perusahaan atau organisasi (Hasibuan, 2007: 33).7 D. Departementalisasi Departementalisasi merujuk kepada proses pengelompokkan aktivitas menjadi sejumlah departemen. Divisi tenaga kerja menghasilkan spesialis yang memerlukan koordinasi. Koordinasi ini difasilitasi dengan mengelompokkan para spesialis bersama-sama dalam sejumlah departemen.8 Departementalisasi adalah upaya mengelompokan aktivitas pekerjaan sehingga aktivitas-aktivitas dan hubungan yang serupa dan logis dapat diselenggarakan secara serempak. Divisi tenaga kerja menghasilkan spesialis yang memerlukan koordinasi. Koordinasi ini difasilitasi dengan mengelompokkan para spesialis bersama-sama dalam sejumlah departemen. Terdapat dua dasar departementalisasi adalah: a. Departementalisasi Fungsional Departementalisasi fungsional mengelompokkan fungsi-fungsi yang sama atau kegiatankegiatan (tugas) sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi. Organisasi fungsional ini barangkali merupakan bentuk yang paling umum dan bentuk dasar departementalisasi. Kebaikan utama pendekatan fungsional adalah bahwa pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi-fungsi utama, menciptakan efisiensi melalui spesialisasi, memusatkan keahlian organisasi dan memungkinkan pegawai manajemen puncak lebih ketat terhadap fungsi-fungsi. Pendekatan fungsional mempunyai berbagi kelemahan yaitu struktur fungsional dapat menciptakan konflik antar fungsi-fungsi, menyebabkan kemacetan- kemacetan pelaksanaan tugas yang berurutan pada kepentingan tugas- 7 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/52612/4/Chapter%20II.pdf diakses pada 27/09/2017 8 https://id.wikipedia.org/wiki/Departementalisasi diakses pada 27/09/2017
  • 15. 10 tugasnya, dan menyebabkan para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inovatif. b. Departementalisasi Divisional Organisasi divisional dapat mengikuti pembagian divisi-divisi atas dasar produk, wilayah (geografis), langganan, dan proses atau peralatan.  Struktur organisasi divisional atas dasar produk Setiap departemen bertanggung jawab atas suatu produk atau sekumpulan produk yang berhubungan (garis produk). Divisionalisasi produk adalah pola logika yang dapat diikuti bila jenis-jenis produk mempunyai teknologi pemrosesan dan metode- metode pemasaran yang sangat berbeda satu dengan yang lain dalam organisasi.  Struktur organisasi divisional atas dasar wilayah. Departementalisasi wilayah, kadang-kadang juga disebut depertementalisasi daerah, regional atau geografis adalah pengelompokkan kegiatan-kegiatan menurut tempat di mana operasi berlokasi atau dimana satuan-satuan organisasi menjalankan usahanya.  Departementalisasi langganan adalah pengelompokan kegiatan- kegiatan yang dipusatkan pada penggunaan produk atau jasa tertentu. Pembentuan divisi atas dasar langganan digunakan dalam pengelompokan kegiatan-kegiatan penjualan atau pelayanan, dan diperlukan bila suatu divisi menjual sebagian besar atau semua produknya kepada suatu kelas langganan tertentu.  Departementalisasi proses atau peralatan adalah pengelompokan kegiatan-kegiatan atas dasar proses atau peralatan produksi. Hal ini sering dijumpai dalam departemen produksi. Tipe departementalisasi ini mempunyai kegunaan bila mesin-mesin atau peralatan-peralatan yang digunakan memerlukan ketrampilan- ketrampilan pengoperasian khusus atau akan lebih ekonomis bila
  • 16. 11 kapasitas digunakan sepenuhnya. Departementalisasi proses atau peralatan ditentukan atas dasar pertimbangan ekonomis. Kebaikan-kebaikan struktur organisasi divisional dapat diperinci yaitu meletakkan koordinasi dan wewenang yang diperlukan pada tingkat yang sesuai bagi pemberian tanggapan yang cepat, merempatkan pengembangan dan implementasi strategi dekat dengan lingkungan divisi yang khas, dan tempat latihan yang baik bagi para manajer strategik. Kelemahan- kelemahan struktur organisasi divisional antara lain adalah masalah duplikasi sumber daya dan peralatan yang tidak perlu, dan dapat menimbulkan tidak konsistennya kebijakan antara divisi-divisi. Perusahaan yang melakukan departementalisasi diuntungkan dengan pembagian kontrol dan koordinasi pada perusahaan tersebeut. Wilayah kekuasaan dan tanggung jawab dipersempit sehingga untuk memimpinnya menjadi lebih mudah.9 E. Bentuk-Bentuk Struktur Organisasi Struktur Organisasi dalam sebuah organisasi biasanya digambarkan dalam bentuk Bagan Struktur Organisasi (Organization Chart) yaitu suatu diagram yang menggambarkan pengaturan posisi pekerjaan dalam Organisasi yang diantaranya juga termasuk garis komunikasi dan wewenangnya. Bentuk-bentuk Struktur Organisasi yang sering digunakan dalam organisasi pada umumnya terdiri dari 3 bentuk, yaitu Struktur Organisasi Fungsional, Struktur Organisasi Divisional (berdasarkan Produk/Pasar) dan Struktur Organisasi Matriks. 1. Struktur Organisasi Fungsional Struktur Organisasi Fungsional (Functional Structure Organization) merupakan Struktur Organisasi yang paling umum digunakan oleh suatu organisasi. Pembagian kerja dalam bentuk Struktur Organisasi Fungsional ini dilakukan berdasarkan fungsi manajemennya seperti Keuangan, 9http://lisetyo.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/50960/Desain+dan+Struktur+Organ isasi.pdf diakses pada 27/09/2017
  • 17. 12 Produksi, Pemasaran dan Sumber daya Manusia. Karyawan-karyawan yang memiliki keterampilan (skill) dan tugas yang sama akan dikelompokan bersama kedalam satu unit kerja. Struktur Organisasi ini tepat untuk diterapkan pada Organisasi atau Perusahaan yang hanya menghasilkan beberapa jenis produk maupun layanan. Struktur organisasi bentuk ini dapat menekan biaya operasional namun mengalami kesulitan dalam berkomunikasi antar unit kerja. Contoh Struktur Organisasi Fungsional 2. Struktur Organisasi Divisional Struktur Organisasi Divisional (Divisional Structure Organization) adalah Struktur Organisasi yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan produk, layanan, pasar dan letak geografis. Organisasi bentuk Divisional ini biasanya diterapkan di perusahaan yang berskala menengah keatas,hal ini dikarenakan biaya operasional akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan bentuk Organisasi Fungsional. Contoh Struktur Organisasi Divisional
  • 18. 13 3. Struktur Organisasi Matriks Struktur Organisasi Matriks (Matrix Structure Organization) merupakan kombinasi dari Struktur Organisasi Fungsional dan Struktur Organisasi Divisional dengan tujuan untuk menutupi kekurangan- kekurangan yang terdapat pada kedua bentuk Struktur Orgnisasi tersebut. Struktur Organisasi Matriks ini sering juga disebut dengan Struktur Organisasi Proyek karena karyawan yang berada di unit kerja fungsional juga harus mengerjakan kegiatan atau tugas proyek-proyek organisasi yang ditugaskan kepadanya. Struktur Organisasi Matriks ini mengakibatkan terjadinya multi komando dimana seorang karyawan diharuskan untuk melapor kepada dua pimpinan yaitu pimpinan di unit kerja Fungsional dan pimpinan proyek. Struktur Organisasi ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang berskala besar atau perusahaan-perusahaan multinasional. Contoh Struktur Organisasi Matriks10 10 http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-contoh-bentuk-struktur-organisasi/ diakses pada 27/09/2017
  • 19. 14 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Organisasi adalah suatu kelompok orang yang bekerja sama untuk tujuan bersama 2. Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal 3. Pembagian kerja adalah analisis jabatan yang merupakan suatu aktivitas dalam menentukan apa pekerjaan yang dilakukan dan siapa yang harus melakukan tugas tersebut. 4. Departementalisasi adalah upaya mengelompokan aktivitas pekerjaan sehingga aktivitas-aktivitas dan hubungan yang serupa dan logis dapat diselenggarakan secara serempak. 5. Bentuk-bentuk Struktur Organisasi meliputi : a) Struktur Organisasi Fungsional b) Struktur Organisasi Divisional c) Struktur Organisasi Matriks B. Saran Kami selaku pemakalah mohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat dalam makalah ini, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman semua agar makalah ini dapat dibuat dengan lebih baik lagi. Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan. Untuk bagian terakhir dari makalah adalah daftar pustaka.
  • 20. 15 DAFTAR PUSTAKA https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi diakses pada 30/09/2017 http://hariannetral.com/2015/03/pengertian-organisasi-tujuan-ciri-dan-struktur- organisasi.html diakses pada 30/09/2017 Stephen P Robbins.2008.Perilaku Organisasi Buku 2.(Jakarta: Salemba Empat) http://definisipengertian.net/pengertian-dan-fungsi-struktur-organisasi/ diakses pada 27/09/2017 J.M Penning.1992.Research in Organizational Behavior.(Greenwich:JAI Press) http://www.psychologymania.com/2013/05/pengertian-pembagian-kerja.html diakses pada 27/09/2017 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/52612/4/Chapter%20II.pdf diakses pada 27/09/2017 https://id.wikipedia.org/wiki/Departementalisasi diakses pada 27/09/2017 http://lisetyo.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/50960/Desain+dan+Struktur+ Organisasi.pdf diakses pada 27/09/2017 http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-contoh-bentuk-struktur-organisasi/ diakses pada 27/09/2017