SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
KELOMPOK :
JULI KARISMA PRASETIANA
              KHOTIDJAH
 Oxford
  “An organized body of people with a
  particular purpose.”
 Malayu S.P. Hasibuan
  Organisasi ad. Suatu sistem perserikatan
  formal, berstruktur & terkoordinasi dr
  sekelompok org yg bekerja sama dalam
  mencapai tujuan tertentu.
 Koontz & O’Donnel
  Organisasi ad. Pembinaan hubungan
  wewenang & dimaksudkan u/ mencapai
  koordinasi struktural, vertikal & horizontal di
  antara posisi yg telah diserahi tugas khusus
  u/ mencapai tujuan perusahaan.
Mengapa organisasi sangat penting dalam
   manajemen di tempat kerja?
1. Organisasi ad. syarat utama adanya
   manajemen, tanpa organisasi, manajemen
   tidak ada.
2. Organisasi merupakan wadah dan alat
   pelaksanaan proses manajemen dalam
   mencapai tujuan.
3. Organisasi ad. tempat kerja sama formal dari
   sekelompok orang dlm melakukan tugas-
   tugasnya.
 Tujuan  harus jelas.
 Tujuan  organisasi dipahami anggota
  organisasi
 Adanya kesatuan arah
 Adanya kesatuan perintah
 Adanya keseimbangan antara wewenang &
  tanggung jawab individu
 Adanya pembagian tugas
 Struktur organisasi harus disusun sederhana
 Pola dasar organisasi harus relatif permanen
 Adanya jaminan jabatan
 Balas jasa yg diberikan setimpal dg jasa yg
  diberikan
 Penempatan orang sesuai dg keahliannya
 The Liang Gie
  Kerangka yg mewujudkan pola tetap dari
  hubungan-hubungan di antara bidang-
  bidang kerja, maupun orang-orang yg
  menunjukkan kedudukan & peranan
  masing-masing dlm kebulatan kerja sama.
 Malayu S.P. Hasibuan
  Suatu gambar yang mengilustrasikan jenis
  organisasi, pendepartemenan
  organisasi, kedudukan & jenis wewenang
  pejabat, bidang & hubungan
  pekerjaan, garis perintah & tanggung
  jawab, rentang kendali & sistem pimpinan
  organisasi
 Organisasi lini (line organization)
  Pendelegasian wewenang dilakukan secara
  vertikal melalui garis terpendek dari atasan
  kpd bawahannya. Pelaporan tanggung jawab
  dr bawahan kpd atasannya juga dilakukan
  melalui garis vertikal yg terpendek.
 Organisasi lini & staf (Line & Staff
  Organization)
  Kombinasi organisasi lini & fungsional. Asas
  kesatuan komando tetap dipertahankan &
  pelimpahan wewenang berlangsung secara
  vertikal dari pucuk pimpinan kepada
  pimpinan di bawahnya.
 Organisasi fungsional (Functional
  Organization)
  Organisasi yg disusun berdasarkan sifat &
  macam pekerjaan yg harus dilakukan.
  Pembagian kerja didasarkan pd spesialisasi.
 Organisasi lini, staf & fungsional
  Kombinasi dari organisasi “lini, lini &
  staf, fungsional” & diterapkan pada
  perusahaan yg besar & kompleks.
  Board of Director  lini & staf
  Middle Manager  fungsional
Organisasi komite (Committee Organization)
 Suatu organisasi yg masing-masing anggota
 mempunyai wewenang yg sama & pimpinannya
 kolektif. Bersifat plural executive & manajerial.
 Executive committee & staf committee.
 Susun semua daftar kegiatan kunci yg
 dibatasi oleh misi & tujuan perawatan
 pasien, meliputi:
 - Aktivitas yang berhubungan langsung
 perawatan pasien mis. proses perawatan
 - Aktivitas penunjang termasuk
 audit, anjuran & penyuluhan.
 - Aktivitas pemeliharaan rumah & higiene.
 - Aktivitas manajemen puncak termasuk
 pandangan, nilai, standar & audit seperti
 mengelola personel, pemasaran & inovasi
 Analisiskeputusan pada unit organisasi
  berdasarkan fungsi kerja yang ditampilkan.
 Tentukan unit atau komponen mana yg akan
  digabung dan dipisah. Gabungkan aktivitas yg
  mempunyai kontribusi yg sama.
 Tentukan ukuran & bentuk unit atau
  komponen.
 Tentukan penempatan yg sesuai & hubungan
  antara unit atau komponen yg berbeda.
 Gambarkan atau buat diagram desain &
  tempatkan dalam penerapannya.
Mengenai praktik organisasi di tempat kerja
 Rasa hormat, martabat, dan kebebasan perorangan.
  Masalah ini berhubungan dengan cara organisasi
  memperlakukan anggotanya. Dari sudut pandang
  sebagian besar anggota oraganisasi, kepentingan
  organisasi didahulukan dan kepentingan anggota
  dijadikan yang paling akhir.
 Kebijakan dan praktik personel. Masalah ini
  berkenaan dengan etika kepegawaian, pemberian
  gaji, kenaikan
  pangkat, pendisiplinan, pemberhinetian dan masalah
  pension anggota organisasi. Kewajiban umum
  organisasi adalah berlaku adil pada anggota organisasi
  yang prospektif disetiap jenjang karirnya.
   Keleluasaan (privacy) dan pengaruh terhadap
    keputusan pribadi. Perjanjian eksplisit dan
    implisit antara pegawai dengan organisasi yang
    memperkerjakan mereka, memberi peluang
    kepada organisasi untuk memperhatikan faktor –
    faktor yang secara jelas mempengaruhi prestasi
    kerja pegawai. Namun masalah etika muncul bila
    organisasi menaruh perhatian khusus pada
    masalah kehidupan pribadi anggotanya yang
    tidak secara langsung mempengaruhi prestasi
    kerja mereka dalam organisasi, misalnya segala
    sesuatu yang terjadi selama cuti yang mungkin
    mempengaruhi citra organisasi, keikutsertaan
    dalam masalah – masalah publik seperti kegiatan
    masyarakat dan organisasi pelayanan, kontribusi
    pada badan – badan amal, dan keterlibatan
    dalam kelompok kegiatan politik.
Mengenai keputusan perseorangan
 Ini akan terjadi apabila seseorang baik dari
 tingkat atasan atau bagian terpenting dalam
 suatu organisasi mengambil suatu keputusan
 yang sepihak tanpa mendiskusikannya
 terlebih dahulu. Permasalahan yang akan
 timbul diantaranya ketidakpercayaan antar
 anggota didalam organisasi sehingga
 menimbulkan perpecahan dalam organisasi.
Koordinasi dalam Program kerja
 Permasalahan ini bahkan terkadang muncul pada sebuah
  organisasi yang sudah mapan dan memiliki pengalaman.
  jika tidak ada koordinasi antar anggota organisasi maka
  sering kali menyebabkan kesalahpahaman, yang tentunya
  dapat menyebabkan kacaunya terlaksanya sebuah
  program.
 Kekacauan tersebut dapat terjadi ketika antar penanggung
  jawab tidak mengetahui batasan-batasan jobnya, yang
  seringkali hanya dapat diperoleh melalui koordinasi antar
  penanggungjawab. Hal tersebut akan menimbulkan
  terjadinya ketidakseimbangan dalam pelaksanaan tugas
  kerja karena disaat ada anggota yang mengerjakan
  tugas, yang lain mengalami kekosongan pekerjaan. Hal
  tersebut tentunya yang tidak diinginkan terjadi dalam
  sebuah organisasi, bahkan oleh yang sudah mapan
  sekalipun.
Koordinasi antar Pimpinan
 Parahnya lagi, koordinasi yang buruk dapat mengarah
  pada komunikasi yang buruk pula. Komunikasi yang
  buruk antar pimpinan tersebut dalam sebuah program
  dapat berakibat pada program-program selanjutnya.
  Maka seringkali terjadi salah sangka dan salah paham.
Peranan Konflik
 Seperti yang saya kutip dari tulisan
  Juanita, SE, M.Kes. ada berbagai pandangan
  mengenai konflik dalam organisasi. Pandangan
  tradisional mengatakan bahwa konflik hanyalah
  merupakan gejala abnormal yang mempunyai akibat-
  akibat negatif sehingga perlu dilenyapkan. Pendapat
  tradisional ini dapat diuraikan sebagai berikut :
  - Konflik hanya merugikan organisasi, karena itu harus
  dihindarkan dan ditiadakan.
  - Konflik ditimbulka karena perbedaan kepribadian
  dan karena kegagalan dalam kepemimpinan.
  - Konflik diselesaikan melalui pemisahan fisik atau
  dengan intervensi manajemen
  tingkat yang lebih tinggi.
   Sedangkan pandangan yang lebih maju
    menganggap bahwa konflik dapat berakibat baik
    maupun buruk. Usaha penanganannya harus
    berupaya untuk menarik hal-hal yang baik dan
    mengurangi hal-hal yang buruk. Pandangan ini
    dapat diuraikan sebagai berikut :
    - Konflik adalah suatu akibat yang tidak dapat
    dihindarkan dari interaksi organisasional dan
    dapat diatasi dengan mengenali sumber-sumber
    konflik.
    - Konflik pada umumnya adalah hasil dari
    kemajemukan sistem organisasi
    - Konflik diselesaikan dengan cara pengenalan
    sebab dan pemecahan masalah.
    Konflik dapat merupakan kekuatan untuk
    pengubahan positif di dalam suatu
    organisasi.
   Introspeksi diri
   Mengevaluasi pihak yang terlibat
    Sangat penting bagi kita untuk mengetahui pihak-pihak
    yang terlibat. Kita dapat mengidentifikasi kepentingan apa
    saja yang mereka miliki, bagaimana nilai dan sikap mereka
    atas konflik tersebut dan apa perasaan mereka atas
    terjadinya konflik. Kesempatan kita untuk sukses dalam
    menangani konflik semakin besar jika kita meliha konflik
    yang terjadi dari semua sudut pandang.
   Identifikasi sumber masalah
    Sumber konflik sebaiknya dapat teridentifikasi sehingga
    sasaran penanganannya lebih terarah kepada sebab
    konflik.
   Mengetahui pilihan penyelesaian atau penanganan konflik
    yang ada dan memilih yang tepat.
 Spiegel (1994) menjelaskan ada lima tindakan
  yang dapat kita lakukan dalam penanganan
  konflik :
A. Berkompetisi
  Tindakan ini dilakukan jika kita mencoba
  memaksakan kepentingan sendiri diatas
  kepentingan pihak lain. Pilihan tindakan ini bisa
  sukses dilakukan jika situasi saat itu
  membutuhkan keputusan yang
  cepat, kepentingan salah satu pihak lebih utama
  dan pilihan kita sangat vital. Hanya perlu
  diperhatikan situasi menang – kalah (win-win
  solution) akan terjadi disini. Pihak yang kalah
  akan merasa dirugikan dan dapat menjadi konflik
  yang berkepanjangan. Tindakan ini bisa
  dilakukan dalam hubungan atasan-
  bawahan, dimana atasan menempatkan
  kepentingannya (kepentingan organisasi) di atas
  kepentingan bawahan.
B.Menghindari konflik
  Tindakan ini dilakukan jika salah satu pihak menghindari
  dari situsasi tersebut secara fisik ataupun psikologis. Sifat
  tindakan ini hanyalah menunda konflik yang terjadi. Situasi
  menag kalah terjadi lagi disini. Menghindari konflik bisa
  dilakukan jika masing-masing pihak mencoba untuk
  mendinginkan suasana, mebekukan konflik untuk
  sementara. Dampak kurang baik bisa terjadi jika pada saat
  yang kurang tepat konflik meletus kembali, ditambah lagi
  jika salah satu pihak menjadi stres karena merasa masih
  memiliki hutang menyelesaikan persoalan tersebut.

C.Akomodasi
  Yaitu jika kita mengalah dan mengorbankan beberapa
  kepentingan sendiri agar pihak lain mendapat keuntungan
  dari situasi konflik itu. Disebut juga sebagai self sacrifying
  behaviour. Hal ini dilakukan jika kita merasa bahwa
  kepentingan pihak lain lebih utama atau kita ingin tetap
  menjaga hubungan baik dengan pihak tersebut.
  Pertimbangan antara kepentingan pribadi dan hubungan
  baik menjadi hal yang utama di sini.
D.Kompromi
  Tindakan ini dapat dilakukan jika ke dua
  belah pihak merasa bahwa kedua hal
  tersebut sama –sama penting dan hubungan
  baik menjadi yang utama. Masing-masing
  pihak akan mengorbankan sebagian
  kepentingannya untuk mendapatkan situasi
  menang-menang (win-win solution)
E.Berkolaborasi
  Menciptakan situasi menang-menag dengan
  saling bekerja sama
 Carapemecahan masalah itu sendiri
 tergantung seberapa kreatifkah kita
 menyikapi masalah, dan bagaimana
 mengambil cara yang terbaik dalam
 memecahkan suatu masalah.
 Sayangnya, pilihan pertama yang mereka
 ambil seringkali bukanlah solusi
 terbaik. Secara tipikal, dalam pemecahan
 masalah, kebanyakan orang menerapkan
 solusi yang kurang dapat diterima atau
 kurang memuaskan, dibanding solusi yang
 optimal atau yang ideal (Whetten &
 Cameron, 2002). Pemecahan masalah yang
 tidak optimal ini, bukan tidak mungkin dapat
 memunculkan masalah baru yang lebih rumit
 dibandingkan dengan masalah awal.
 Hasibuan,  Malayu, S. P., 2001. ORGANISASI
  DAN MOTIVASI Dasar Peningkatan
  Produktivitas. Jakarta: Bumi Aksara.
 Jones, G. R., 1999. Organizational Theory:
  Text & Cases. 2nd Ed. New York: Addison
  Wesley.
 Muninjaya, A. A. Gde, 2004. Manajemen
  Kesehatan. Ed. 2. Jakarta: EGC.
 Swanburg, 2004. Pengantar Kepemimpinan &
  Manajemen Keperawatan untuk Perawat
  Klinis. Jakarta: EGC.
 Marquis & Huston, 2003. Leadership Roles
  and Management Functions in Nursing:
  Theory and Application. 4th Ed., Philadelphia:
  Lippincott Williams & Wilkins.

More Related Content

What's hot

Perilaku Organisasi
Perilaku OrganisasiPerilaku Organisasi
Perilaku OrganisasiPT Lion Air
 
Pio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
Pio pengembangan dan budaya organisasi - CimutPio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
Pio pengembangan dan budaya organisasi - CimutTawonNakal
 
Working with groups
Working with groupsWorking with groups
Working with groupsShakaMutaqin
 
Perilaku Dalam Organisasi
Perilaku Dalam OrganisasiPerilaku Dalam Organisasi
Perilaku Dalam OrganisasiLuthfi Nk
 
6, kwh, ade rahmawati, kewirausahaan, universitas mercu buana, 2018
6, kwh, ade rahmawati, kewirausahaan, universitas mercu buana, 20186, kwh, ade rahmawati, kewirausahaan, universitas mercu buana, 2018
6, kwh, ade rahmawati, kewirausahaan, universitas mercu buana, 2018ader26
 
Organisasi manajemen4
Organisasi manajemen4Organisasi manajemen4
Organisasi manajemen4Wiwit Ulva
 
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Atasan terhadap Komitmen Organisasi Karyawan PT. X
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Atasan terhadap Komitmen Organisasi Karyawan PT. X Pengaruh Gaya Kepemimpinan Atasan terhadap Komitmen Organisasi Karyawan PT. X
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Atasan terhadap Komitmen Organisasi Karyawan PT. X Dina Haya Sufya
 
Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan penelitian fiktifku ^^
Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan penelitian fiktifku ^^Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan penelitian fiktifku ^^
Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan penelitian fiktifku ^^Sariana Csg
 
Tugas 13 working with groups sheryl esfandiany 4520210054
Tugas 13 working with groups sheryl esfandiany 4520210054Tugas 13 working with groups sheryl esfandiany 4520210054
Tugas 13 working with groups sheryl esfandiany 4520210054SherylEsfandianyPutr
 
Pendekatan Efektivitas Organisasi
Pendekatan Efektivitas OrganisasiPendekatan Efektivitas Organisasi
Pendekatan Efektivitas OrganisasiSiti Sahati
 
Soal ujian akhir semesrter gasal angkatan 2012 D3 AN UNESA
Soal  ujian akhir semesrter gasal angkatan 2012 D3 AN UNESASoal  ujian akhir semesrter gasal angkatan 2012 D3 AN UNESA
Soal ujian akhir semesrter gasal angkatan 2012 D3 AN UNESAmufid Fakhrudin
 
Perilaku Organisasi
Perilaku OrganisasiPerilaku Organisasi
Perilaku OrganisasiRizal Bayu
 
Materi organisasi
Materi organisasiMateri organisasi
Materi organisasiNaiya Naiya
 

What's hot (20)

Perilaku Organisasi
Perilaku OrganisasiPerilaku Organisasi
Perilaku Organisasi
 
Pio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
Pio pengembangan dan budaya organisasi - CimutPio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
Pio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
 
Working with groups
Working with groupsWorking with groups
Working with groups
 
Perilaku Dalam Organisasi
Perilaku Dalam OrganisasiPerilaku Dalam Organisasi
Perilaku Dalam Organisasi
 
6, kwh, ade rahmawati, kewirausahaan, universitas mercu buana, 2018
6, kwh, ade rahmawati, kewirausahaan, universitas mercu buana, 20186, kwh, ade rahmawati, kewirausahaan, universitas mercu buana, 2018
6, kwh, ade rahmawati, kewirausahaan, universitas mercu buana, 2018
 
Ppt teori organisasi
Ppt teori organisasiPpt teori organisasi
Ppt teori organisasi
 
Organisasi manajemen4
Organisasi manajemen4Organisasi manajemen4
Organisasi manajemen4
 
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Atasan terhadap Komitmen Organisasi Karyawan PT. X
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Atasan terhadap Komitmen Organisasi Karyawan PT. X Pengaruh Gaya Kepemimpinan Atasan terhadap Komitmen Organisasi Karyawan PT. X
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Atasan terhadap Komitmen Organisasi Karyawan PT. X
 
Dimensi Organisasi
Dimensi OrganisasiDimensi Organisasi
Dimensi Organisasi
 
Bab 9
Bab 9Bab 9
Bab 9
 
Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan penelitian fiktifku ^^
Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan penelitian fiktifku ^^Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan penelitian fiktifku ^^
Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan penelitian fiktifku ^^
 
Tugas 5
Tugas 5Tugas 5
Tugas 5
 
Tugas 13 working with groups sheryl esfandiany 4520210054
Tugas 13 working with groups sheryl esfandiany 4520210054Tugas 13 working with groups sheryl esfandiany 4520210054
Tugas 13 working with groups sheryl esfandiany 4520210054
 
Pendekatan Efektivitas Organisasi
Pendekatan Efektivitas OrganisasiPendekatan Efektivitas Organisasi
Pendekatan Efektivitas Organisasi
 
Pengarahan dan motivasi
Pengarahan dan motivasiPengarahan dan motivasi
Pengarahan dan motivasi
 
Soal ujian akhir semesrter gasal angkatan 2012 D3 AN UNESA
Soal  ujian akhir semesrter gasal angkatan 2012 D3 AN UNESASoal  ujian akhir semesrter gasal angkatan 2012 D3 AN UNESA
Soal ujian akhir semesrter gasal angkatan 2012 D3 AN UNESA
 
Pertemuan 13&14
Pertemuan 13&14Pertemuan 13&14
Pertemuan 13&14
 
Bab 16
Bab 16Bab 16
Bab 16
 
Perilaku Organisasi
Perilaku OrganisasiPerilaku Organisasi
Perilaku Organisasi
 
Materi organisasi
Materi organisasiMateri organisasi
Materi organisasi
 

Similar to Organisasi Kerja

Pembagian kerja dan struktur organisasi
Pembagian kerja dan struktur organisasiPembagian kerja dan struktur organisasi
Pembagian kerja dan struktur organisasiAmalia Damayanti
 
Gambaran umum tentang organisasi
Gambaran umum tentang organisasiGambaran umum tentang organisasi
Gambaran umum tentang organisasiIrgi Mpa
 
Desain dan struktur organisasi
Desain dan struktur organisasiDesain dan struktur organisasi
Desain dan struktur organisasiSaiful Rohman
 
Presentation1 desain dan perilaku organisasi
Presentation1 desain dan perilaku organisasi Presentation1 desain dan perilaku organisasi
Presentation1 desain dan perilaku organisasi Habibullah Srg
 
Partisipasi dalam organisasi
Partisipasi dalam organisasiPartisipasi dalam organisasi
Partisipasi dalam organisasidrsnurhidayat
 
Konsep Dasar Organisasi
Konsep Dasar OrganisasiKonsep Dasar Organisasi
Konsep Dasar OrganisasiDeni Wahyudi
 
Organisasi pertemuan-ke-3-manajemen-publik
Organisasi pertemuan-ke-3-manajemen-publikOrganisasi pertemuan-ke-3-manajemen-publik
Organisasi pertemuan-ke-3-manajemen-publikyusron fuadi
 
Psikologi Industri dan Organisasi , Bab 7 , Ashar Sunyoto Munandar
Psikologi Industri dan Organisasi , Bab 7 , Ashar Sunyoto Munandar Psikologi Industri dan Organisasi , Bab 7 , Ashar Sunyoto Munandar
Psikologi Industri dan Organisasi , Bab 7 , Ashar Sunyoto Munandar WandaSiregar
 
PsikologiIndustriDanOrganisasiBab7
PsikologiIndustriDanOrganisasiBab7PsikologiIndustriDanOrganisasiBab7
PsikologiIndustriDanOrganisasiBab7raalngt
 
psikologi industri dan organisasi, bab 7, ashar sunyoto munandar
psikologi industri dan organisasi, bab 7, ashar sunyoto munandarpsikologi industri dan organisasi, bab 7, ashar sunyoto munandar
psikologi industri dan organisasi, bab 7, ashar sunyoto munandarRahmaAzahra9
 

Similar to Organisasi Kerja (20)

Pembagian kerja dan struktur organisasi
Pembagian kerja dan struktur organisasiPembagian kerja dan struktur organisasi
Pembagian kerja dan struktur organisasi
 
Gambaran umum tentang organisasi
Gambaran umum tentang organisasiGambaran umum tentang organisasi
Gambaran umum tentang organisasi
 
makalah-organisasi
makalah-organisasimakalah-organisasi
makalah-organisasi
 
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNAManajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
 
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
 
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNAManajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah organisasi
Makalah organisasiMakalah organisasi
Makalah organisasi
 
Ornaisasi dalam-manajemen2
Ornaisasi dalam-manajemen2Ornaisasi dalam-manajemen2
Ornaisasi dalam-manajemen2
 
Desain dan struktur organisasi
Desain dan struktur organisasiDesain dan struktur organisasi
Desain dan struktur organisasi
 
Presentation1 desain dan perilaku organisasi
Presentation1 desain dan perilaku organisasi Presentation1 desain dan perilaku organisasi
Presentation1 desain dan perilaku organisasi
 
Partisipasi dalam organisasi
Partisipasi dalam organisasiPartisipasi dalam organisasi
Partisipasi dalam organisasi
 
ORGANISASI_1.pptx
ORGANISASI_1.pptxORGANISASI_1.pptx
ORGANISASI_1.pptx
 
Konsep Dasar Organisasi
Konsep Dasar OrganisasiKonsep Dasar Organisasi
Konsep Dasar Organisasi
 
Organisasi pertemuan-ke-3-manajemen-publik
Organisasi pertemuan-ke-3-manajemen-publikOrganisasi pertemuan-ke-3-manajemen-publik
Organisasi pertemuan-ke-3-manajemen-publik
 
Elemen dasar (asli)
Elemen dasar (asli)Elemen dasar (asli)
Elemen dasar (asli)
 
Presentasi.pptx
Presentasi.pptxPresentasi.pptx
Presentasi.pptx
 
Psikologi Industri dan Organisasi , Bab 7 , Ashar Sunyoto Munandar
Psikologi Industri dan Organisasi , Bab 7 , Ashar Sunyoto Munandar Psikologi Industri dan Organisasi , Bab 7 , Ashar Sunyoto Munandar
Psikologi Industri dan Organisasi , Bab 7 , Ashar Sunyoto Munandar
 
pio ppt 1.pptx
pio ppt 1.pptxpio ppt 1.pptx
pio ppt 1.pptx
 
PsikologiIndustriDanOrganisasiBab7
PsikologiIndustriDanOrganisasiBab7PsikologiIndustriDanOrganisasiBab7
PsikologiIndustriDanOrganisasiBab7
 
psikologi industri dan organisasi, bab 7, ashar sunyoto munandar
psikologi industri dan organisasi, bab 7, ashar sunyoto munandarpsikologi industri dan organisasi, bab 7, ashar sunyoto munandar
psikologi industri dan organisasi, bab 7, ashar sunyoto munandar
 

Organisasi Kerja

  • 1. KELOMPOK : JULI KARISMA PRASETIANA KHOTIDJAH
  • 2.  Oxford “An organized body of people with a particular purpose.”  Malayu S.P. Hasibuan Organisasi ad. Suatu sistem perserikatan formal, berstruktur & terkoordinasi dr sekelompok org yg bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu.  Koontz & O’Donnel Organisasi ad. Pembinaan hubungan wewenang & dimaksudkan u/ mencapai koordinasi struktural, vertikal & horizontal di antara posisi yg telah diserahi tugas khusus u/ mencapai tujuan perusahaan.
  • 3. Mengapa organisasi sangat penting dalam manajemen di tempat kerja? 1. Organisasi ad. syarat utama adanya manajemen, tanpa organisasi, manajemen tidak ada. 2. Organisasi merupakan wadah dan alat pelaksanaan proses manajemen dalam mencapai tujuan. 3. Organisasi ad. tempat kerja sama formal dari sekelompok orang dlm melakukan tugas- tugasnya.
  • 4.  Tujuan harus jelas.  Tujuan organisasi dipahami anggota organisasi  Adanya kesatuan arah  Adanya kesatuan perintah  Adanya keseimbangan antara wewenang & tanggung jawab individu  Adanya pembagian tugas  Struktur organisasi harus disusun sederhana  Pola dasar organisasi harus relatif permanen  Adanya jaminan jabatan  Balas jasa yg diberikan setimpal dg jasa yg diberikan  Penempatan orang sesuai dg keahliannya
  • 5.  The Liang Gie Kerangka yg mewujudkan pola tetap dari hubungan-hubungan di antara bidang- bidang kerja, maupun orang-orang yg menunjukkan kedudukan & peranan masing-masing dlm kebulatan kerja sama.  Malayu S.P. Hasibuan Suatu gambar yang mengilustrasikan jenis organisasi, pendepartemenan organisasi, kedudukan & jenis wewenang pejabat, bidang & hubungan pekerjaan, garis perintah & tanggung jawab, rentang kendali & sistem pimpinan organisasi
  • 6.  Organisasi lini (line organization) Pendelegasian wewenang dilakukan secara vertikal melalui garis terpendek dari atasan kpd bawahannya. Pelaporan tanggung jawab dr bawahan kpd atasannya juga dilakukan melalui garis vertikal yg terpendek.  Organisasi lini & staf (Line & Staff Organization) Kombinasi organisasi lini & fungsional. Asas kesatuan komando tetap dipertahankan & pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal dari pucuk pimpinan kepada pimpinan di bawahnya.
  • 7.  Organisasi fungsional (Functional Organization) Organisasi yg disusun berdasarkan sifat & macam pekerjaan yg harus dilakukan. Pembagian kerja didasarkan pd spesialisasi.  Organisasi lini, staf & fungsional Kombinasi dari organisasi “lini, lini & staf, fungsional” & diterapkan pada perusahaan yg besar & kompleks. Board of Director  lini & staf Middle Manager  fungsional
  • 8. Organisasi komite (Committee Organization) Suatu organisasi yg masing-masing anggota mempunyai wewenang yg sama & pimpinannya kolektif. Bersifat plural executive & manajerial.  Executive committee & staf committee.
  • 9.  Susun semua daftar kegiatan kunci yg dibatasi oleh misi & tujuan perawatan pasien, meliputi: - Aktivitas yang berhubungan langsung perawatan pasien mis. proses perawatan - Aktivitas penunjang termasuk audit, anjuran & penyuluhan. - Aktivitas pemeliharaan rumah & higiene. - Aktivitas manajemen puncak termasuk pandangan, nilai, standar & audit seperti mengelola personel, pemasaran & inovasi
  • 10.  Analisiskeputusan pada unit organisasi berdasarkan fungsi kerja yang ditampilkan.  Tentukan unit atau komponen mana yg akan digabung dan dipisah. Gabungkan aktivitas yg mempunyai kontribusi yg sama.  Tentukan ukuran & bentuk unit atau komponen.  Tentukan penempatan yg sesuai & hubungan antara unit atau komponen yg berbeda.  Gambarkan atau buat diagram desain & tempatkan dalam penerapannya.
  • 11. Mengenai praktik organisasi di tempat kerja  Rasa hormat, martabat, dan kebebasan perorangan. Masalah ini berhubungan dengan cara organisasi memperlakukan anggotanya. Dari sudut pandang sebagian besar anggota oraganisasi, kepentingan organisasi didahulukan dan kepentingan anggota dijadikan yang paling akhir.  Kebijakan dan praktik personel. Masalah ini berkenaan dengan etika kepegawaian, pemberian gaji, kenaikan pangkat, pendisiplinan, pemberhinetian dan masalah pension anggota organisasi. Kewajiban umum organisasi adalah berlaku adil pada anggota organisasi yang prospektif disetiap jenjang karirnya.
  • 12. Keleluasaan (privacy) dan pengaruh terhadap keputusan pribadi. Perjanjian eksplisit dan implisit antara pegawai dengan organisasi yang memperkerjakan mereka, memberi peluang kepada organisasi untuk memperhatikan faktor – faktor yang secara jelas mempengaruhi prestasi kerja pegawai. Namun masalah etika muncul bila organisasi menaruh perhatian khusus pada masalah kehidupan pribadi anggotanya yang tidak secara langsung mempengaruhi prestasi kerja mereka dalam organisasi, misalnya segala sesuatu yang terjadi selama cuti yang mungkin mempengaruhi citra organisasi, keikutsertaan dalam masalah – masalah publik seperti kegiatan masyarakat dan organisasi pelayanan, kontribusi pada badan – badan amal, dan keterlibatan dalam kelompok kegiatan politik.
  • 13. Mengenai keputusan perseorangan  Ini akan terjadi apabila seseorang baik dari tingkat atasan atau bagian terpenting dalam suatu organisasi mengambil suatu keputusan yang sepihak tanpa mendiskusikannya terlebih dahulu. Permasalahan yang akan timbul diantaranya ketidakpercayaan antar anggota didalam organisasi sehingga menimbulkan perpecahan dalam organisasi.
  • 14. Koordinasi dalam Program kerja  Permasalahan ini bahkan terkadang muncul pada sebuah organisasi yang sudah mapan dan memiliki pengalaman. jika tidak ada koordinasi antar anggota organisasi maka sering kali menyebabkan kesalahpahaman, yang tentunya dapat menyebabkan kacaunya terlaksanya sebuah program.  Kekacauan tersebut dapat terjadi ketika antar penanggung jawab tidak mengetahui batasan-batasan jobnya, yang seringkali hanya dapat diperoleh melalui koordinasi antar penanggungjawab. Hal tersebut akan menimbulkan terjadinya ketidakseimbangan dalam pelaksanaan tugas kerja karena disaat ada anggota yang mengerjakan tugas, yang lain mengalami kekosongan pekerjaan. Hal tersebut tentunya yang tidak diinginkan terjadi dalam sebuah organisasi, bahkan oleh yang sudah mapan sekalipun.
  • 15. Koordinasi antar Pimpinan  Parahnya lagi, koordinasi yang buruk dapat mengarah pada komunikasi yang buruk pula. Komunikasi yang buruk antar pimpinan tersebut dalam sebuah program dapat berakibat pada program-program selanjutnya. Maka seringkali terjadi salah sangka dan salah paham. Peranan Konflik  Seperti yang saya kutip dari tulisan Juanita, SE, M.Kes. ada berbagai pandangan mengenai konflik dalam organisasi. Pandangan tradisional mengatakan bahwa konflik hanyalah merupakan gejala abnormal yang mempunyai akibat- akibat negatif sehingga perlu dilenyapkan. Pendapat tradisional ini dapat diuraikan sebagai berikut : - Konflik hanya merugikan organisasi, karena itu harus dihindarkan dan ditiadakan. - Konflik ditimbulka karena perbedaan kepribadian dan karena kegagalan dalam kepemimpinan. - Konflik diselesaikan melalui pemisahan fisik atau dengan intervensi manajemen tingkat yang lebih tinggi.
  • 16. Sedangkan pandangan yang lebih maju menganggap bahwa konflik dapat berakibat baik maupun buruk. Usaha penanganannya harus berupaya untuk menarik hal-hal yang baik dan mengurangi hal-hal yang buruk. Pandangan ini dapat diuraikan sebagai berikut : - Konflik adalah suatu akibat yang tidak dapat dihindarkan dari interaksi organisasional dan dapat diatasi dengan mengenali sumber-sumber konflik. - Konflik pada umumnya adalah hasil dari kemajemukan sistem organisasi - Konflik diselesaikan dengan cara pengenalan sebab dan pemecahan masalah. Konflik dapat merupakan kekuatan untuk pengubahan positif di dalam suatu organisasi.
  • 17. Introspeksi diri  Mengevaluasi pihak yang terlibat Sangat penting bagi kita untuk mengetahui pihak-pihak yang terlibat. Kita dapat mengidentifikasi kepentingan apa saja yang mereka miliki, bagaimana nilai dan sikap mereka atas konflik tersebut dan apa perasaan mereka atas terjadinya konflik. Kesempatan kita untuk sukses dalam menangani konflik semakin besar jika kita meliha konflik yang terjadi dari semua sudut pandang.  Identifikasi sumber masalah Sumber konflik sebaiknya dapat teridentifikasi sehingga sasaran penanganannya lebih terarah kepada sebab konflik.  Mengetahui pilihan penyelesaian atau penanganan konflik yang ada dan memilih yang tepat.
  • 18.  Spiegel (1994) menjelaskan ada lima tindakan yang dapat kita lakukan dalam penanganan konflik : A. Berkompetisi Tindakan ini dilakukan jika kita mencoba memaksakan kepentingan sendiri diatas kepentingan pihak lain. Pilihan tindakan ini bisa sukses dilakukan jika situasi saat itu membutuhkan keputusan yang cepat, kepentingan salah satu pihak lebih utama dan pilihan kita sangat vital. Hanya perlu diperhatikan situasi menang – kalah (win-win solution) akan terjadi disini. Pihak yang kalah akan merasa dirugikan dan dapat menjadi konflik yang berkepanjangan. Tindakan ini bisa dilakukan dalam hubungan atasan- bawahan, dimana atasan menempatkan kepentingannya (kepentingan organisasi) di atas kepentingan bawahan.
  • 19. B.Menghindari konflik Tindakan ini dilakukan jika salah satu pihak menghindari dari situsasi tersebut secara fisik ataupun psikologis. Sifat tindakan ini hanyalah menunda konflik yang terjadi. Situasi menag kalah terjadi lagi disini. Menghindari konflik bisa dilakukan jika masing-masing pihak mencoba untuk mendinginkan suasana, mebekukan konflik untuk sementara. Dampak kurang baik bisa terjadi jika pada saat yang kurang tepat konflik meletus kembali, ditambah lagi jika salah satu pihak menjadi stres karena merasa masih memiliki hutang menyelesaikan persoalan tersebut. C.Akomodasi Yaitu jika kita mengalah dan mengorbankan beberapa kepentingan sendiri agar pihak lain mendapat keuntungan dari situasi konflik itu. Disebut juga sebagai self sacrifying behaviour. Hal ini dilakukan jika kita merasa bahwa kepentingan pihak lain lebih utama atau kita ingin tetap menjaga hubungan baik dengan pihak tersebut. Pertimbangan antara kepentingan pribadi dan hubungan baik menjadi hal yang utama di sini.
  • 20. D.Kompromi Tindakan ini dapat dilakukan jika ke dua belah pihak merasa bahwa kedua hal tersebut sama –sama penting dan hubungan baik menjadi yang utama. Masing-masing pihak akan mengorbankan sebagian kepentingannya untuk mendapatkan situasi menang-menang (win-win solution) E.Berkolaborasi Menciptakan situasi menang-menag dengan saling bekerja sama
  • 21.  Carapemecahan masalah itu sendiri tergantung seberapa kreatifkah kita menyikapi masalah, dan bagaimana mengambil cara yang terbaik dalam memecahkan suatu masalah. Sayangnya, pilihan pertama yang mereka ambil seringkali bukanlah solusi terbaik. Secara tipikal, dalam pemecahan masalah, kebanyakan orang menerapkan solusi yang kurang dapat diterima atau kurang memuaskan, dibanding solusi yang optimal atau yang ideal (Whetten & Cameron, 2002). Pemecahan masalah yang tidak optimal ini, bukan tidak mungkin dapat memunculkan masalah baru yang lebih rumit dibandingkan dengan masalah awal.
  • 22.  Hasibuan, Malayu, S. P., 2001. ORGANISASI DAN MOTIVASI Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta: Bumi Aksara.  Jones, G. R., 1999. Organizational Theory: Text & Cases. 2nd Ed. New York: Addison Wesley.  Muninjaya, A. A. Gde, 2004. Manajemen Kesehatan. Ed. 2. Jakarta: EGC.  Swanburg, 2004. Pengantar Kepemimpinan & Manajemen Keperawatan untuk Perawat Klinis. Jakarta: EGC.  Marquis & Huston, 2003. Leadership Roles and Management Functions in Nursing: Theory and Application. 4th Ed., Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.