SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
BAB I

                                       PENDAHULUAN

   A. LATAR BELAKANG

         suatu perusahaan atau organisasi dapat tercapai tujuannya dikarenakan dari aktifitas
orang-orang yang menjadi anggota atau karyawannya. Individu mencari konsistensi di antara
sikap mereka serta antara sikap dan perilaku mereka.Ini berarti bahwa individu berusaha untuk
menetapkan sikap yang berbeda serta meluruskan sikap dan perilaku mereka sehingga mereka
terlihat rasional dan konsisten. (Robbins, 2009)berbeda satu sama lain, dan perilakunya
ditentukan oleh masing-masing lingkungan tempat dimana mereka berada.

         Beberapa orang bersifat pendiam dan pasif, sementara yang lainnya ceria
dan agresif. Ketika kita menggambarkan orang dari segi karakteristiknya, bisa pendiam, pasif,
ceria, agresif, ambisius, setia, atau suka bergaul, kita sedang mengkategorikan mereka dari segi
sifat-sifat kepribadian. Karenanya kepribadian (personality) individu seseorang merupakan
kombinasi sifat-sifat psikologis yang kita gunakan untuk mengklasifikasikan orang tersebut.

       Prilaku organisasi hakikatnya mendasar pada ilmu perilaku itu sendiri yang
dikembangkan dengan pusat perhatiannya pada tingkah laku manusia di dalam suatu organisasi.
Pendekatan perilaku dalam organisasi mempertaruhkan bahwa manusia dalam organisasi adalah
suatu unsur yang sangat komplek, dan oleh karenanya adanya suatu kebutuhan pemahaman teori         iii
yang didukkung oleh riset yang empiris sangat diperlukan sebelum diterapkan dalam mengelolah
manusia itu sendiri secara efektif. Sehingga karenanya pendekatan-pendekatan hubungan kerja
kemanusiaan (human relation, psikologis industri, keteknikan industri (indusrial engineering)
diperlukan sebagai satu-satunya hampiran (approach) untuk memahami dimensi manusia dalam
organisasi. Sekarang ini pendekatan dari ilmu perilaku organisasi rupanya menggatikan mereka
dan bisa diterima untuk memahami aspek-aspek manusia sebagai suatu dimensi dalam
organisasi.

        Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial
yangdinamis.Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu.
Organisasi adalah sarana dalam pencapaian tujuan, yang merupakan wadah kegiatan dari orang-
orang yang bekerja sama dalam usahanya mencapai tujuan. Organisasi atau perusahaan harus
mampu mengelola manajemennya untuk memenangkan persaingan pada era yang serba
kompetitif supaya dapat bertahan untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan perusahaan.
Setiap perusahaan, baik
yeng bergerak dibidang produksi, jasa maupun industry pada umumnya memiliki tujuan untuk
memperoleh keuntungan. Supaya dapat mencapai tujuan itu, perusahaan memerlukan sistem
manajemen efektif yang akan menunjang jalannnya operasi perusahaan secara terus-menerus dan
tingkat efektivitas kerja karyawan juga perlu diperhatikan.

        Karyawan adalah asset utama perusahaan yang menjadi pelaku yang aktif dari setiap
aktivitas organisasi. Karyawan memiliki perasaan, pikiran, keinginan, status, dan latar belakang
pendidikan, usia dan jenis kelamin yang berbeda, yang dibawa kedalam organisasi perusahaan.
Karyawan bukanlah mesin, uang dan material yang sifatnya pasif dan dapat dikuasai serta diatur
sepenuhnya dalam mencapai tujuan organisasi.

        Perilaku manusia merupakan suatu fungsi dari interaksi antara individu dengan
lingkungannya. Ini berarti seorang individu dengan lingkungannya saling mempengaruhi dan
dapat menentukan perilaku dari keduanya. Sebagai gambaran, misalnya: seorang mahasiswa
yang sedang belajar di suatu perguruan tinggi, seorang karyawan sebuah bank yang melayani
penabung, seorang supir taksi yang sedang mengantarkan penumpang atau seorang pedagang
yang sedang menawarkan dagangannya. Mereka semuanya akan memiliki perilaku yang
Universitas Sumatera Utaramereka, Ada tiga sikap yaitu, kepuasan kerja, keterlibatan pekerjaan,
dan komitmen organisasional. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi memiliki

                                                                                 1|UNISDA
perasaan-perasaan positif tentang pekerjaan tersebut, sementara seseorang yang tidak puas
memiliki perasaan-perasaan yang negatif tentang pekerjaan tersebut. Keterlibatan pekerjaan ,
mengukur tingkat sampai mana individu secara psikologis memihak pekerjaan mereka dan
menganggap penting tingkat kinerja yang dicapai sebagai bentuk penghargaan diri. Karyawan
yang mempunyai tingkat keterlibatan pekerjaan yang tinggi sangat memihak dan benar-benar
peduli dengan bidang pekerjaan yang mereka lakukan.


        Tingkat keterlibatan pekerjaandan pemberian wewenang yang tinggi benar-benar
berhubungan dengan kewargaan organisasional dan kinerja pekerjaan.Keterlibatan pekerjaan
yang tinggi berarti memihak pada pekerjaan tertentu seorang individu, sementara komitmen
organisosial yang tingi berarti memihak organisasi yang merekrut individu tersebut.

        Manusia sebagai mahluk sosial senantiasa berinteraksi dengan sesamanya.Organisasi
merupakan salah satu perwujudan dari kebutuhan manusia untuk berinterksi. Manusia tetarik
dengan orang lain sehingga terjalin hubungan kerja dalam suatu kelompok yang mempunnyai
dasar-dasar tertentu. Dasar-dasar tersebut merupakan suatu daya tarik bagi pembentukan suatu
organisasi.Daya tarik tersebut adakalanya karena adanya kesempatan untuk
berinteraksi,kesamaan status yang dipunyai masing-masing orang, kesamaan latar belakang,
maupun kesamaan sikap. Beberapa kesamaan daya tarik tersebut menjadi alasan seseorang untuk
berinterksi dengan orang lain.

   B. RUMUSAN MASALAH

1. Elemen pengorganisasian
2. Merancang pekerjaan
3. Mengelompokan pekerjaan
4. Menciptakan hubungan pelaporan
5. Mendistribusikan otoritasi
6. Mengkoordinasikan aktivitas
7. Pembedaan antar aposisi.

   C. TUJUAN

1. Sifat rancangan organisasi
2. Perspektif universal
3. Pengaruh situasional strategi
4. Bentuk dasar
5. Persoalan-persoalan yang muncul dalam rancangan organisasi.




                                                                               2|UNISDA
BAB II

                                       PEMBAHASAN

   A. Elemen Dasar Pengorganisasian
        PENGORGANISASIAN, STRUKTUR ORGANISASI,BENTUK-BENTUK
            ORGANISASI, DEPARTEMENSI1.PENGORGANISASIAN

        Dalam kehidupan nyata, orang-orang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan
bersama,kegiatan yang dilakukan tersebut menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional
atau biasadisebut dengan istilah organisasi. Organisasi dalam hal ini bisa terdapat pada badan
usaha, instansipemerintah, lembaga pendidikan, militer, kelompok masyarakat atau suatu
perkumpulan olah raga

       Suatu organisasi perlu untuk mengalokasikan dan menugaskan kegiatan diantara para
anggotanya agartujuan dari organisasi tersebut dapat tercapai dengan efisien. Oleh karena itu,
didalam bab ini akandiungkapkan mengenai bermacam-macam aspek proses pengorganisasian
yang tentu saja berkenaandengan pencapaian tujuan organisasi.

       Kata Organisasi mempunyai dua pengertian umum :

    Pengertian pertama menandakan suatu lembagaatau kelompok fungsional, seperti
     organisasi perusahaan, rumah sakit, perwakilan pemerintah atausuatu perkumpulan olah
     raga.
    Pengertian kedua berkenaan dengan proses pengorganisasian, sebagaisuatu cara dalam
     mana kegiatan organisasi dialokasikan dan ditugaskan diantara para anggotanya
     agartujuan organisasinya dapat tercapai dengan efisien.Pengorganisasian (Organizing)
     merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengantujuan organisasi,
     sumber daya-sumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya.

        Duaaspek utama proses penyusunan struktur organisasi adalah departementalisasi, yaitu
merupakanpengelompokan kegiatan-kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan-kegiatan yang
sejenis yang salingberhubungan dapat dikerjakan bersama. Hal ini akan tercermin pada struktur
formal suatu organisasi,dan tampak atau ditunjukkan oleh suatu bagan organisasi.

        Pembagian kerja adalah pemerincian tugaspekerjaan agar setiap individu dalam
organisasi bertanggung jawab untuk dan melaksanakansekumpulan kegiatan yang terbatas.
Kedua aspek ini merupakan dasar proses pengorganisasian suatuorganisasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif

        PENGERTIAN PENGORGANISASIAN

       Istilah pengorganisasian mempunyai bermacam-macam pengertian. Istilah tersebut dapat
digunakanuntuk menujukkan hal-hal berikut ini :

   I. Elemen Pengorganisasian (Organizing)

        Aktivitas memutuskan bagaimana cara terbaik untuk mengelompokkan aktivitas dan
       sumber daya organisasi.
       Ibarat anak yang sedang bermain menyusun balok, maka manager juga dapat menyusun
       organisasi dengan beragam cara.
       Implikasinya manager harus memahami balok permainan dasar dalam struktur organisasi
       dan mengenali bahwa bagian dari fungsi pengorganisasian adalah mengetahui bagaimana
       cara terbaik untuk menyusun balok permainan tersebut menjadi struktur yang efisien bagi
       perusahaan
                                                                                3|UNISDA
B. Susunan struktur organisasi (Merancang Pekerjaan) :
   Merancang pekerjaan (job design). Spesialisasi pekerjaan (Job specialization):

   1. Rotasi pekerjaan (Job Rotation)

       Rotasi Pekerjaan (Job Rotation) Untuk mereka yang telah lama bekerja pada sebuah
pekerjaan, rotasi pekerjaan mungkin pernah mereka alami baik itu untuk sementara atau
permanen.Rotasi pekerjaan adalah suatu keadaan dimana seorang karyawan mengalami
perubahan pada Job Description mereka.

   2. Perluasan pekerjaan (Job enlargement)

        Perluasan pekerjaan (Job Enlargement) adalah memperluas isi pekerjaan secara
horisontal, mengurangi spesialisasi.Motivasi melalui perluasan pekerjaan, adalah memberikan
tugas dan tanggung jawab lebih besar pada karyawan.Namun ini dalam bentuk
kuantitas.Misalnya, seorang tenaga telemarketing, diminta untuk melakukan panggilan lebih
banyak lagi.

   3. Pengayaan pekerjaan (Job enrichment)

        Job Enrichment atau Pengayaan pekerjaan adalah jenis pekerjaan mendesain ulang
dimaksudkan untuk membalikkan efek tugas-tugas yang berulang-ulang sedikit memerlukan
otonomi.Beberapa dari efek ini adalah kebosanan, kurangnya fleksibilitas, dan ketidakpuasan
karyawan.Prinsip dasar adalah untuk memperluas lingkup pekerjaan dengan berbagai tugas yang
lebih besar, vertikal di alam, yang memerlukan swasembada. Karena tujuannya adalah untuk
memberikan pemaparan ke tugas individu biasanya diperuntukkan bagi terfokus berbeda atau
posisi yang lebih tinggi, hanya menambahkan lebih banyak tanggung jawab yang sama berkaitan
dengan seorang karyawan posisi saat ini tidak dianggap sebagai pengayaan pekerjaan.

   4. Pendekatan karakteristik pekerjaan (job characteristics approach)

       merupakan suatu pendekatan terhadap pemerkayaan pekerjan (job enrichment). Program
pemerkayaan pekerjaan (job enrichment) berusaha merancang pekerjaan dengan cara membantu
para pemangku jabatan memuaskan kebutuhan mereka akan pertumbuhan, pengakuan, dan
tanggung jawab. Pemerkayaan pekerjaan menambahkan sumber kepuasan kepada
pekerjaan.Metode ini meningkatkan tanggung jawab, otonomi, dan kendali.Penambahan elemen
tersebut kepada pekerjaan kadangkala disebut pemuatan kerja secara vertikal (vertical job
loading). Pemerkayaan pekerjaan (job enrichment) itu sendiri merupakan salah satu dari teknik
desain pekerjaan,

   5. Tim kerja (work teams)

       Kelompok kerja adalah kelompok dasar yang berinteraksi untuk berbagi informasi dan
mengambil keputusan untuk membantu tiap anggota berkinerja sesuai bidang tanggung
jawabnya,Tim kerja adalah kelompok dimana individu menghasilkan tingkat kinerja yang lebih
besar daripada jumlah masukan individu tsb



   C. Mengelompokan Pekerjaan (Departementalisasi)
Pengertian Kelompok
       Kelompok (group ) menurut Robbins (1996) mendefinisikan kelompok sebagai dua
individu atau lebih, yang berinteraksi dan salin bergantung, yang saling bergabung untuk



                                                                                4|UNISDA
mencapai sasaran-sasaran tertentu. Sementara Gibson (1995) memandang kelompok dari empat
kelompok prespektif, diantaranya :
    1. Dari sisi persepsi, kelompok dipandang sebagai kumpulan sejumlah orang yang saling
        berinteraksi satu sama lain, dimana masing-masing anggota menerima kesan atau
        persepsi dari anggota lain.
    2. Dari sisi organisasi, kelompok adalah suatu sistem terorganisasi yang terdiri dari dua
        atau lebih individu yang saling berhubungan dengan sistem menunjukkan beberapa
        fungsi, mempunyai standar dari peran hubungan di antara anggota.
    3. Dari sisi motivasi, kelompok dipandang sebagai sekelompok individu yang
        keberadaannya sebagai suatu kumpulam yang menghargai individu.
    4. Dari sisi interaksi, menyatakan bahwa inti dari pengelompokkan adalah interaksi dalam
        bentuk interpedensi.
        Dari beberapa pandangan tersebut, Gibson menyimpulkan bahwa yang disebut kelompok
itu adalah kumpulan individu dimana perilaku dan atau kinerja satu anggota dipengaruhi oleh
perilaku dan atau prestasi anggota yang lainnya.
        Dipandang dari proses kemunculannya, kelompok dapat terbentuk karena tindakan
manajerial dan karena adanya keinginan individu. Manager menciptakan kelompok kerja untuk
melaksanakam pekerjaan dan tugas yang diberikan. Kelompok juga berfungsi dan berinteraksi
dengan kelompok lain, masing-masing mengembangkan satu set karakteristik yang unik
termasuk struktur , kepaduan peran, norma-norma dan proses. Kelompok juga menciptakan
sendiri kultur mereka. Akibatnya, kelompok akan bekerja sama atau bersaing dengan kelompok
lain dan perrsaingan antara kelompok dapat memicu akan adanya konflik.
        Syarat Pembentukan Kelompok
        Kumpulan individu-individu yang mempunyai hubungan tertentu yang membuat mereka
saling bergantung satu sama lain dalam ukuran-ukuran yang bermakna atau dengan kata lain
memiliki hubungan tertentu yang bermakna. Sekumpulan individu dikatakan sebagai kelompok
apabila memiliki syarat - syarat sebagai berikut :
    1. Keanggotaan yang jelas, teridentifikasi melalui nama atau identitas lainya.
    2. Adanya kesadaran kelompok sebagai anggota, (memiliki kesatuan persepsi).
    3. Suatu perasaan mengenai adanya kesamaan tujuan atau sasaran.
    4. Saling ketergantungan dalam upaya pemenuhan kebutuhan untuk mencapai tujuan.
    5. Saling interaksi, berkomunikasi untuk bereaksi terhadap anggota lainnya.
    6. Merupakan satu kesatuan organisasi yang tunggal dalam mencapai tujuan kelompok
        dengan terbentuk struktur kelompok.

Contoh dari Bagan Organisasi

                           DIREKTUR


   Manajer           Manajer          Manajer              Manajer SDM
   Keuangan          Produksi        Pemasaran



                                Bagian         Bagian
                               Penjualan      Promosan

Pilar pertama Pembagian kerja (division of work)

   •    Pembagian Kerja adalah Upaya untuk menyederhanakan dari keseluruhan kegiatan
       dan pekerjaan (yang telah disusun dalam proses perencanaan) --yang mungkin saja
       bersifat kompleks—menjadi lebih sederhana dan spesifik dimana setiap orang akan
       ditempatkan dan ditugaskan untuk setiap kegiatan yang sederhana dan spesifik
       tersebut


                                                                             5|UNISDA
• Kadangkala Pembagian Kerja dinamakan dengan Pembagian Tenaga Kerja, namun
lebih sering digunakan Pembagian Kerja karena yang dibagi-bagi adalah pekerjaannya,
bukan orangnya.

    •    Contoh dari Pembagian Kerja misalnya Pembagian Kerja dalam Bisnis Restoran,
         pembagian kerja dapat berupa pembagian kerja untuk bagian dapur, pelayanan
         pelanggan di meja makan, kasir, dan lain sebagainya

Pilar ke dua Pengelompokan Pekerjaan
( Departmentalization)

    •    Setelah pekerjaan dispesifikkan, maka kemudian pekerjaan-pekerjaan tersebut
         dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu yang sejenis

    •    Pengelompokan Pekerjaan atau Departementalisasi pada dasarnya adalah Proses
         pengelompokkan dan penamaan bagian atau kelompok pekerjaan berdasarkan
         kriteria tertentu

    •    Sebagai contoh, untuk bisnis restoran : pencatatan menu, pemberitahuan menu
         kepada bagian dapur, hingga pengiriman makanan dari bagian dapur kepada
         pelanggan di meja makan dapat dikelompokkan menjadi satu departemen tertentu,
         katakanlah bagian Pelayan

    Proses pengelompokan pekerjaan menurut beberapa pengaturan logis.

    1. Departementalisasi fungsional

Departementalisasi Fungsional

D e p a r t e m e n t a l i s a s i f u n g s i o n a l m e n g e l o m p o k k a n f u n g s i - f u n g s i ya n g s a m a
a t a u kegiatan-kegiatan yang sejenis dalam suatu organisasi. Kebaikan
departementalisasifungsional adalah menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi utama,
menciptakanefisiensi, memungkinkan pengawasan manajemen puncak lebih
ketat.Sedangkankeburukannya adalah terjadinya konflik antar fungsi, kemacetan tugas, pandangan
yangsempit.

Departementalisasi berdasarkan Fungsi




                                                                                                        6|UNISDA
2. Departementalisasi produk

Departementalisasi Divisional

        Departementalisasi divisional adalah pembagian divisi atas dasar produk,
wilayah,langganan, dan proses. Kebaikan departementalisasi divisional adalah pekerjaan
dapatlebih mudah dikoordinasikan dan prestasi kerja yang tinggi, kualitas dan
kecepatanpembuatan keputusan meningkat.Kelemahannya adalah kepentingan divisi ditempatkandi atas
tujuan organisasi keseluruhan, meningkatkan biaya administrasi (karena setiapdivisi mempunyai
anggota staff dan spesialis tersendiri).

Departementalisasi berdasarkan Produk

                         Direktur Utama
                             PT ABC




    3. Departementalisasi pelanggan

Departementalisasi berdasarkan Pelanggan




                                                                                  7|UNISDA
4. Departementalisasi lokasi

Departementalisasi berdasarkan Geografis / Lokasi




   5. Departementalisasi waktu
   6. Departementalisasi urutan

   D. Menciptakan / Merancang hubungan pelaporan
   A. Rantai komando (chain of command) ; jalur otoritas yang jelas dan pasti di antara semua
posisi di dalam organisasi.

   1. Kesatuan komando (unity of command) : adanya seorang atasan saja yang membawahi
      beberapa orang bawahan atau tidak dibenarkan bahwa seseorang bertanggung jawab
      kepada lebih dr soerang atasan.
   2. Prinsip skalar (scalar principle) :

       . Prinsip Skalar
       Menyatakan harus ada garis otoritas yang jelas yang menghubungkan tingkat paling
       tinggi dengan tingkat paling bawah. Garis otoritas yang jelas ini memudahkan anggota
       organisasi untuk megetahui:
       a. kepada siapa dia dapat mendelegasikan
       b. siapa yang dapat melimpahkan wewenang kepadanya
       c. kepada siapa dia bertanggungjawab
       Dalam proses penyusunan garis otoritas diperlukan kelengkapan pendelegasian
       wewenang, yaitu semua tugas yang diperlukan dibagi habis. Hal ini digunakan untuk
       menghindari:
       a. gaps, yaitu tugas-tugas yang tidak ada penangung jawabnya
       b. overlaps, yaitu tanggung jawab untuk satu tugas yang sama diberikan kepada lebih dari
       satu orang
       c. splits, yaitu tanggung jawab atas tugas yang sama diberikan kepada lebih dari satu-
       satuan organisasi

   B. Rentang sempit vs rentang luas (span of management / control); jumlah orang yang
seharusnya melapor ke setiap manager.

   C. Organisasi bertingkat vs Datar

Beberapa faktor yang mempengaruhi rentang manajemen

       Kompetensi supervisor dan bawahan
       Penyebaran bawahan secara fisik

                                                                               8|UNISDA
Tingkat pekerjaan manager yang tidak berkaitan dengan pengawasan
       Tingkat interaksi yang diperlukan
       Tingkat prosedur yang terstandarisasi
       Kemiripan tugas yang berada dlm pengawasan
       Frekuensi masalah baru
       Preferensi supervisor dan bawahan



           E. Mendistribusikan otoritas

           Proses pendelegasian
           Desentralisasi dan sentralisasi

       Desentralisasi


       Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan
kebijakan kepada manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur
organisasi. Pada saat sekarang ini banyak perusahaan atau organisasi yang memilih serta
menerapkan sistem desentralisasi karena dapat memperbaiki serta meningkatkan efektifitas dan
produktifitas suatu organisasi.


        Pada sistem pemerintahan yang terbaru tidak lagi banyak menerapkan sistem sentralisasi,
melainkan sistem otonomi daerah atau otda yang memberikan sebagian wewenang yang tadinya
harus diputuskan pada pemerintah pusat kini dapat di putuskan di tingkat pemerintah daerah atau
pemda.Kelebihan sistem ini adalah sebagian besar keputusan dan kebijakan yang berada di
daerah dapat diputuskan di daerah tanpa adanya campur tangan dari pemerintahan di
pusat.Namun kekurangan dari sistem desentralisasi pada otonomi khusus untuk daerah adalah
euforia yang berlebihan di mana wewenang tersebut hanya mementingkat kepentingan golongan
dan kelompok serta digunakan untuk mengeruk keuntungan pribadi atau oknum.Hal tersebut
terjadi karena sulit untuk dikontrol oleh pemerintah di tingkat pusat.

       Sentralisasi
Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau yang
berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi.Sentralisasi banyak digunakan pada
pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya otonomi daerah.


       Kelemahan dari sistem sentralisasi adalah di mana seluruh keputusan dan kebijakan di
daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di pemerintah pusat, sehingga waktu yang
diperlukan untuk memutuskan sesuatu menjadi lama.Kelebihan sistem ini adalah di mana
pemerintah pusat tidak harus pusing-pusing pada permasalahan yang timbul akibat perbedaan
pengambilan keputusan, karena seluluh keputusan dan kebijakan dikoordinir seluruhnya oleh
pemerintah pusat.

           F. Mengkoordinasi aktivitas

       Koordinasi : koordinasi terpusat, berurutan dan timbal balik.

       Koordinasi (Coordination)

       • Koordinasi adalah proses dalam mengintegrasikan seluruh aktifitas dari berbagai
       departemen atau bagian dalam organisasi agar tujuan organisasi dapat tercapai secara
       efektif


                                                                               9|UNISDA
• the process of integrating the activities of separate departments in order to pursue
   organizational goals effectively

   •   (Stoner, Freeman & Gilbert, 1995

   Teknik koordinasi struktural ; hirearki manajerial, aturan dan prosedur, pesan
   penghubung, satuan tugas dan departemen integrasi.

Penentuan Relasi antar bagian dalam Organisasi (Hierarchy)

   • Hierarcy adalah Proses penentuan relasi antar bagian dalam organisasi, baik
   secara vertikal maupun secara horisontal.

   •   Terdapat 2 konsep penting dalam Hierarcy, yaitu :

   –   Span of management control atau span of control

   –   Chain of Command

   Penentuan Hirarki dalam Bisnis Restoran




     Span of management control terkait dengan jumlah orang atau bagian di bawah
   suatu departemen yang akan bertanggung jawab kepada departemen atau bagian
   tertentu

    • Chain of command juga menunjukkan garis perintah dalam sebuah organisasi
   dari hirarki yang paling tinggi misalnya hingga hirarki yang paling rendah. chain of
   commandjuga menjelaskan bagaimana batasan kewenangan dibuat dan siapa dan
   bagian mana akan melapor ke bagian mana.

   Contoh :Chain of Command dari Bisnis Restoran




                                                                           10 | U N I S D A
Jenis-jenis Hirarki

•   Hirarki Vertikal (Tall Hierarchy)

•   Hirarki Horisontal (Flat Hierarchy)




Hirarki Vertikal dan Horisontal




                                          11 | U N I S D A
G. Membedakan berbagai posisi

       Perbedaan antara lini dan staf
       Intensitas administratif.

       Organisasi Lini (Line Organization)
Dalam jenis organisasi ini, pembagian tugas dan wewenang terdapat perbedaan yang tegas antara
pimpinan dan pelaksanaan. Peran pimpinan dalam hal ini sangat dominan dimana semua
kekuasaan di tangan pimpinan.Oleh sebab itu dalam pelaksanaan kegiatan yang utama adalah
wewenang dan perintah.

        Organisasi Staf (Staff Organization)
Dalam organisasi ini, tidak begitu tegas garis pemisah antara pimpinan dan staf pelaksana. Peran
staf bukan sekedar pelaksana perintah pimpinan namun staf berperan sebagai pembantu
pimpinan. Bentuk organisasi semacam ini muncul karena makin kompleksnya masalah-masalah
organisasi sehingga pimpinan sudah tidak dapat lagi menyelesaikan semuanya dan memerlukan
bantuan orang lain (biasanya para ahli) yang dapat memberikan masukan pemikiran-pemikiran
terhadap masalah-masalah yang dihadapi.

        Intensitas administrative
        terkadang organisasi berusaha untuk menyeimbangkan penekanan organisasional atas
posisi lini versus staff pada intensitas administrative. Intensitas administrative (administrative
intensity) adalah tingkatan dimana posisi managejerial di dikonsentrasikan pada posisi staff.




                                                                                   12 | U N I S D A
PENUTUP
A. KESIMPULAN

PENGORGANISASIAN DAN STUKTUR ORGANISASI
Pengorganisasian adalah:
  Fungsí manajemen kedua dan dilakukan secara langsung dari dasar yang telah dibuat oleh perencanaan yang
  baik.

  PENGERTIAN
  Menurut James D. Mooney,
       pengertian organisasi adalah bentuk setiap peserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama.

  PENGERTIAN
        Sementara menurut Cheser I Barnard, organisasi didefinisikan sebagai suatu sistem aktifitas kerja
  sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
  Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa “ orgnisasi merupakan badan, wadah, tempat dari kumpulan
  orang-orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
  Ketiga elemen organisasi tersebt adalah sebagai berikut :
   1. Terdiri dari sekelompok orang.
   2. Adanya interaksi dan kerja sama.
   3. Memiliki tujuan bersama.

         Elemen terakhir adalah bahwa dalam suatu organisasi yang terdiri dari sekelompok orang yang saling
  berinteraksi dan bekerja sama tersebut diarahkan sebagai suatu titik tertentu merupakan tujuan bersama yang
  direalisasi.
         Dalam pengertian yang dinamis dan statis, organisasi memiliki arti yang berbeda pula. Dalam arti
  dinamis, organisasi dapat diartikan sebagai suatu proses penetapan dan pembagian pekerjaan yang akan
  dilakukan, pembatasan tugas kewajian, otoritas dan tanggung jawab serta penetapan hubungan diantara
  elemen-elemen organisasi, sehingga orang-orang yang bergabung dalam organisasi tersebut dapat
  bekerjasama untuk merealisasikan tujuan bersama secara efisien dan efektif.
         Pengertian organisasi dalam arti statis merupakan suatu bagian atau rangka yang berwujud yang
  bergerak demi tercapaianya tujuan bersama, dalam istilah lain sering disebut sebagai stuktur atau bentuk
  organisasi.

Pengertian organisasi

artistatis arti statis
Organisasiadalahwadahkerjasamasekelompok Organisasi adalah wadah kerjasama sekelompok
orang untuk mencapai tujuan tertentu

arti dinamis
Organisasi adalah sebuah sistem atau kegiatan sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu

PENGORGANISASIAN PENGORGANISASIAN
Adalah Membagi fungsi dan peran subyek dalam rencana solusi yang telah
dalam rencana solusi yang telah dimusyawarahkan

B. SARAN

“seorang atasan tidak akan pernah merasakan perasaan seorang karyawan, jika seorang atasan
tidak pernah menjadi seorang karyawan ”




                                                                                            13 | U N I S D A
DAFTAR PUSTAKA :

1. Dharma Agus.Organisasi, Perilaku, Struktur dan proses (Terjemahan). Jakarta:Erlangga.
   .1992
2. Adam I, Indrawijaya. 1989. Perubahan dan Pengembangan Organisasi. Bandung:
   Penerbit Sinar Baru.
3. Griffin, W Ricky. Managemen. Jakarta : Erlangga, 2004
4. Gibson, Ivancevich, Donnelly, 1996.Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses. BinaRupa
   Aksara, Jakarta.
5. Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses. BinaRupa Aksara, Jakarta.Harian Umum
   Pikiran Rakyat, tanggal 21 April 2006.
6. Miftah Thoha, 1996. Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya, PT.
   RajaGrafindo Persada, Jakarta.Miftah Thoha, 1996.
7. Perilaku Organisasi, Konsep, Kontroversi dan Aplikasi. AlihBahasa : Hadyana
   Pujaatmaka. Edisi Keenam. Penerbit PT. Bhuana Ilmu Populer,Jakarta.Stephen P.
   Robbins, 2006.
8. Perilaku Organisasi. Alih Bahasa : Benyamin Molan.Edisi Kesepuluh. Penerbit PT.
   Indeks, Kelompok Gramedia, Jakarta.Stephen P. Robbins, 2006.




                                                                        14 | U N I S D A

More Related Content

What's hot

Proses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemenProses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemenUni Azza Aunillah
 
Perubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasiPerubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasiFrans Dione
 
Manajemen perubahan by ade muslimat
Manajemen perubahan by ade muslimatManajemen perubahan by ade muslimat
Manajemen perubahan by ade muslimatAde Muslimat
 
Pengambilan keputusan dalam manajemen
Pengambilan keputusan dalam manajemenPengambilan keputusan dalam manajemen
Pengambilan keputusan dalam manajemenAndrew Hutabarat
 
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERN
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERNORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERN
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERNDIKNAS PENDIDIKAN
 
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusiaPandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusiaLia Oktafiani
 
Manajemen perubahan
Manajemen perubahanManajemen perubahan
Manajemen perubahan93220872
 
9. teknologi organisasi
9. teknologi organisasi9. teknologi organisasi
9. teknologi organisasiendahmustika
 
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonContoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonLilies DLiestyowati
 
Perencanaan Strategis (Strategic Planning)
Perencanaan Strategis (Strategic Planning)Perencanaan Strategis (Strategic Planning)
Perencanaan Strategis (Strategic Planning)Tri Widodo W. UTOMO
 
Korelasi parsial dan ganda
Korelasi parsial dan gandaKorelasi parsial dan ganda
Korelasi parsial dan gandaindahnuur
 
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-SquareTabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-SquareTrisnadi Wijaya
 
PENDEKATAN DALAM STUDI KEPEMIMPINAN
PENDEKATAN DALAM STUDI KEPEMIMPINANPENDEKATAN DALAM STUDI KEPEMIMPINAN
PENDEKATAN DALAM STUDI KEPEMIMPINANSiti Sahati
 
Struktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain OrganisasiStruktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain Organisasijighai
 
Analisis jabatan msdm
Analisis jabatan msdmAnalisis jabatan msdm
Analisis jabatan msdmMaful Hidayat
 

What's hot (20)

Proses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemenProses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemen
 
Perubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasiPerubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasi
 
Manajemen perubahan by ade muslimat
Manajemen perubahan by ade muslimatManajemen perubahan by ade muslimat
Manajemen perubahan by ade muslimat
 
Pengambilan keputusan dalam manajemen
Pengambilan keputusan dalam manajemenPengambilan keputusan dalam manajemen
Pengambilan keputusan dalam manajemen
 
Studi kasus msdm
Studi kasus msdmStudi kasus msdm
Studi kasus msdm
 
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERN
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERNORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERN
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERN
 
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusiaPandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
 
Manajemen perubahan
Manajemen perubahanManajemen perubahan
Manajemen perubahan
 
Ppt teori organisasi
Ppt teori organisasiPpt teori organisasi
Ppt teori organisasi
 
9. teknologi organisasi
9. teknologi organisasi9. teknologi organisasi
9. teknologi organisasi
 
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonContoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
 
Perencanaan Strategis (Strategic Planning)
Perencanaan Strategis (Strategic Planning)Perencanaan Strategis (Strategic Planning)
Perencanaan Strategis (Strategic Planning)
 
Fungsi pergerakan
Fungsi pergerakanFungsi pergerakan
Fungsi pergerakan
 
Korelasi parsial dan ganda
Korelasi parsial dan gandaKorelasi parsial dan ganda
Korelasi parsial dan ganda
 
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-SquareTabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
 
Minggu 10_Teknik Analisis Regresi
Minggu 10_Teknik Analisis RegresiMinggu 10_Teknik Analisis Regresi
Minggu 10_Teknik Analisis Regresi
 
PENDEKATAN DALAM STUDI KEPEMIMPINAN
PENDEKATAN DALAM STUDI KEPEMIMPINANPENDEKATAN DALAM STUDI KEPEMIMPINAN
PENDEKATAN DALAM STUDI KEPEMIMPINAN
 
Struktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain OrganisasiStruktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain Organisasi
 
Ppt - Perencanaan Sumber Daya Manusia
Ppt - Perencanaan Sumber Daya ManusiaPpt - Perencanaan Sumber Daya Manusia
Ppt - Perencanaan Sumber Daya Manusia
 
Analisis jabatan msdm
Analisis jabatan msdmAnalisis jabatan msdm
Analisis jabatan msdm
 

Viewers also liked

Struktur+organisasi+dan+tata+kerja
Struktur+organisasi+dan+tata+kerjaStruktur+organisasi+dan+tata+kerja
Struktur+organisasi+dan+tata+kerjaEra Natalia
 
Teori dan Pengembangan Organisasi - Perubahan organisasi & model perubahan
Teori dan Pengembangan Organisasi - Perubahan organisasi & model perubahanTeori dan Pengembangan Organisasi - Perubahan organisasi & model perubahan
Teori dan Pengembangan Organisasi - Perubahan organisasi & model perubahanDayana Florencia
 
Robbins 11 _ Mengelola Tim
Robbins 11 _ Mengelola TimRobbins 11 _ Mengelola Tim
Robbins 11 _ Mengelola TimErniSiregar
 
Teori dan Pengembangan Organisasi - Desain organisasi
Teori dan Pengembangan Organisasi - Desain organisasiTeori dan Pengembangan Organisasi - Desain organisasi
Teori dan Pengembangan Organisasi - Desain organisasiDayana Florencia
 
Robbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
Robbins 9 _ Desain dan Struktur OrganisasiRobbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
Robbins 9 _ Desain dan Struktur OrganisasiErniSiregar
 
Teori dan Pengembangan Organisasi - Stuktur organisasi
Teori dan Pengembangan Organisasi - Stuktur organisasiTeori dan Pengembangan Organisasi - Stuktur organisasi
Teori dan Pengembangan Organisasi - Stuktur organisasiDayana Florencia
 
Teori dan Pengembangan Organisasi - Siklus daur hidup & perubahan organisasi
Teori dan Pengembangan Organisasi - Siklus daur hidup & perubahan organisasiTeori dan Pengembangan Organisasi - Siklus daur hidup & perubahan organisasi
Teori dan Pengembangan Organisasi - Siklus daur hidup & perubahan organisasiDayana Florencia
 

Viewers also liked (8)

Struktur+organisasi+dan+tata+kerja
Struktur+organisasi+dan+tata+kerjaStruktur+organisasi+dan+tata+kerja
Struktur+organisasi+dan+tata+kerja
 
Teori dan Pengembangan Organisasi - Perubahan organisasi & model perubahan
Teori dan Pengembangan Organisasi - Perubahan organisasi & model perubahanTeori dan Pengembangan Organisasi - Perubahan organisasi & model perubahan
Teori dan Pengembangan Organisasi - Perubahan organisasi & model perubahan
 
PRINSIP MANAJEMEN
PRINSIP MANAJEMENPRINSIP MANAJEMEN
PRINSIP MANAJEMEN
 
Robbins 11 _ Mengelola Tim
Robbins 11 _ Mengelola TimRobbins 11 _ Mengelola Tim
Robbins 11 _ Mengelola Tim
 
Teori dan Pengembangan Organisasi - Desain organisasi
Teori dan Pengembangan Organisasi - Desain organisasiTeori dan Pengembangan Organisasi - Desain organisasi
Teori dan Pengembangan Organisasi - Desain organisasi
 
Robbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
Robbins 9 _ Desain dan Struktur OrganisasiRobbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
Robbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
 
Teori dan Pengembangan Organisasi - Stuktur organisasi
Teori dan Pengembangan Organisasi - Stuktur organisasiTeori dan Pengembangan Organisasi - Stuktur organisasi
Teori dan Pengembangan Organisasi - Stuktur organisasi
 
Teori dan Pengembangan Organisasi - Siklus daur hidup & perubahan organisasi
Teori dan Pengembangan Organisasi - Siklus daur hidup & perubahan organisasiTeori dan Pengembangan Organisasi - Siklus daur hidup & perubahan organisasi
Teori dan Pengembangan Organisasi - Siklus daur hidup & perubahan organisasi
 

Similar to Elemen dasar (asli)

Interaksi antar sistem variabel faktor manusia dalam rangka efektivitas dan e...
Interaksi antar sistem variabel faktor manusia dalam rangka efektivitas dan e...Interaksi antar sistem variabel faktor manusia dalam rangka efektivitas dan e...
Interaksi antar sistem variabel faktor manusia dalam rangka efektivitas dan e...Dina Haya Sufya
 
Gambaran umum tentang organisasi
Gambaran umum tentang organisasiGambaran umum tentang organisasi
Gambaran umum tentang organisasiIrgi Mpa
 
Partisipasi dalam organisasi
Partisipasi dalam organisasiPartisipasi dalam organisasi
Partisipasi dalam organisasidrsnurhidayat
 
perilaku ke organisasian
perilaku ke organisasianperilaku ke organisasian
perilaku ke organisasianPT.KK JAGERS
 
Mengorganisasikan
MengorganisasikanMengorganisasikan
Mengorganisasikanafrahsupi
 
makalah karakateristik dalam perilaku organisasi
makalah karakateristik dalam perilaku organisasimakalah karakateristik dalam perilaku organisasi
makalah karakateristik dalam perilaku organisasiRAMASYAFARADI
 
Perilaku organisasi(makalah)
Perilaku organisasi(makalah)Perilaku organisasi(makalah)
Perilaku organisasi(makalah)RAMASYAFARADI
 
Pembagian kerja dan struktur organisasi
Pembagian kerja dan struktur organisasiPembagian kerja dan struktur organisasi
Pembagian kerja dan struktur organisasiAmalia Damayanti
 
2023 Perilaku Organisasi - PERTEMUAN 1.pptx
2023 Perilaku Organisasi - PERTEMUAN 1.pptx2023 Perilaku Organisasi - PERTEMUAN 1.pptx
2023 Perilaku Organisasi - PERTEMUAN 1.pptxYayasanBinaAdministr
 
Kelompok 4.organisasi perkantoran
Kelompok 4.organisasi perkantoranKelompok 4.organisasi perkantoran
Kelompok 4.organisasi perkantoranKhairilJaa
 

Similar to Elemen dasar (asli) (20)

makalah-organisasi
makalah-organisasimakalah-organisasi
makalah-organisasi
 
Interaksi antar sistem variabel faktor manusia dalam rangka efektivitas dan e...
Interaksi antar sistem variabel faktor manusia dalam rangka efektivitas dan e...Interaksi antar sistem variabel faktor manusia dalam rangka efektivitas dan e...
Interaksi antar sistem variabel faktor manusia dalam rangka efektivitas dan e...
 
Makalah organisasi
Makalah organisasiMakalah organisasi
Makalah organisasi
 
Gambaran umum tentang organisasi
Gambaran umum tentang organisasiGambaran umum tentang organisasi
Gambaran umum tentang organisasi
 
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
 
Partisipasi dalam organisasi
Partisipasi dalam organisasiPartisipasi dalam organisasi
Partisipasi dalam organisasi
 
Organisasi
OrganisasiOrganisasi
Organisasi
 
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNAManajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
 
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNAManajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
 
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
 
perilaku ke organisasian
perilaku ke organisasianperilaku ke organisasian
perilaku ke organisasian
 
Mengorganisasikan
MengorganisasikanMengorganisasikan
Mengorganisasikan
 
Ornaisasi dalam-manajemen2
Ornaisasi dalam-manajemen2Ornaisasi dalam-manajemen2
Ornaisasi dalam-manajemen2
 
makalah karakateristik dalam perilaku organisasi
makalah karakateristik dalam perilaku organisasimakalah karakateristik dalam perilaku organisasi
makalah karakateristik dalam perilaku organisasi
 
Perilaku organisasi(makalah)
Perilaku organisasi(makalah)Perilaku organisasi(makalah)
Perilaku organisasi(makalah)
 
Pembagian kerja dan struktur organisasi
Pembagian kerja dan struktur organisasiPembagian kerja dan struktur organisasi
Pembagian kerja dan struktur organisasi
 
KONSEP DASAR.pptx
KONSEP DASAR.pptxKONSEP DASAR.pptx
KONSEP DASAR.pptx
 
Memahami ogranisasi
Memahami ogranisasiMemahami ogranisasi
Memahami ogranisasi
 
2023 Perilaku Organisasi - PERTEMUAN 1.pptx
2023 Perilaku Organisasi - PERTEMUAN 1.pptx2023 Perilaku Organisasi - PERTEMUAN 1.pptx
2023 Perilaku Organisasi - PERTEMUAN 1.pptx
 
Kelompok 4.organisasi perkantoran
Kelompok 4.organisasi perkantoranKelompok 4.organisasi perkantoran
Kelompok 4.organisasi perkantoran
 

Elemen dasar (asli)

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG suatu perusahaan atau organisasi dapat tercapai tujuannya dikarenakan dari aktifitas orang-orang yang menjadi anggota atau karyawannya. Individu mencari konsistensi di antara sikap mereka serta antara sikap dan perilaku mereka.Ini berarti bahwa individu berusaha untuk menetapkan sikap yang berbeda serta meluruskan sikap dan perilaku mereka sehingga mereka terlihat rasional dan konsisten. (Robbins, 2009)berbeda satu sama lain, dan perilakunya ditentukan oleh masing-masing lingkungan tempat dimana mereka berada. Beberapa orang bersifat pendiam dan pasif, sementara yang lainnya ceria dan agresif. Ketika kita menggambarkan orang dari segi karakteristiknya, bisa pendiam, pasif, ceria, agresif, ambisius, setia, atau suka bergaul, kita sedang mengkategorikan mereka dari segi sifat-sifat kepribadian. Karenanya kepribadian (personality) individu seseorang merupakan kombinasi sifat-sifat psikologis yang kita gunakan untuk mengklasifikasikan orang tersebut. Prilaku organisasi hakikatnya mendasar pada ilmu perilaku itu sendiri yang dikembangkan dengan pusat perhatiannya pada tingkah laku manusia di dalam suatu organisasi. Pendekatan perilaku dalam organisasi mempertaruhkan bahwa manusia dalam organisasi adalah suatu unsur yang sangat komplek, dan oleh karenanya adanya suatu kebutuhan pemahaman teori iii yang didukkung oleh riset yang empiris sangat diperlukan sebelum diterapkan dalam mengelolah manusia itu sendiri secara efektif. Sehingga karenanya pendekatan-pendekatan hubungan kerja kemanusiaan (human relation, psikologis industri, keteknikan industri (indusrial engineering) diperlukan sebagai satu-satunya hampiran (approach) untuk memahami dimensi manusia dalam organisasi. Sekarang ini pendekatan dari ilmu perilaku organisasi rupanya menggatikan mereka dan bisa diterima untuk memahami aspek-aspek manusia sebagai suatu dimensi dalam organisasi. Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yangdinamis.Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu. Organisasi adalah sarana dalam pencapaian tujuan, yang merupakan wadah kegiatan dari orang- orang yang bekerja sama dalam usahanya mencapai tujuan. Organisasi atau perusahaan harus mampu mengelola manajemennya untuk memenangkan persaingan pada era yang serba kompetitif supaya dapat bertahan untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan perusahaan. Setiap perusahaan, baik yeng bergerak dibidang produksi, jasa maupun industry pada umumnya memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan. Supaya dapat mencapai tujuan itu, perusahaan memerlukan sistem manajemen efektif yang akan menunjang jalannnya operasi perusahaan secara terus-menerus dan tingkat efektivitas kerja karyawan juga perlu diperhatikan. Karyawan adalah asset utama perusahaan yang menjadi pelaku yang aktif dari setiap aktivitas organisasi. Karyawan memiliki perasaan, pikiran, keinginan, status, dan latar belakang pendidikan, usia dan jenis kelamin yang berbeda, yang dibawa kedalam organisasi perusahaan. Karyawan bukanlah mesin, uang dan material yang sifatnya pasif dan dapat dikuasai serta diatur sepenuhnya dalam mencapai tujuan organisasi. Perilaku manusia merupakan suatu fungsi dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Ini berarti seorang individu dengan lingkungannya saling mempengaruhi dan dapat menentukan perilaku dari keduanya. Sebagai gambaran, misalnya: seorang mahasiswa yang sedang belajar di suatu perguruan tinggi, seorang karyawan sebuah bank yang melayani penabung, seorang supir taksi yang sedang mengantarkan penumpang atau seorang pedagang yang sedang menawarkan dagangannya. Mereka semuanya akan memiliki perilaku yang Universitas Sumatera Utaramereka, Ada tiga sikap yaitu, kepuasan kerja, keterlibatan pekerjaan, dan komitmen organisasional. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi memiliki 1|UNISDA
  • 2. perasaan-perasaan positif tentang pekerjaan tersebut, sementara seseorang yang tidak puas memiliki perasaan-perasaan yang negatif tentang pekerjaan tersebut. Keterlibatan pekerjaan , mengukur tingkat sampai mana individu secara psikologis memihak pekerjaan mereka dan menganggap penting tingkat kinerja yang dicapai sebagai bentuk penghargaan diri. Karyawan yang mempunyai tingkat keterlibatan pekerjaan yang tinggi sangat memihak dan benar-benar peduli dengan bidang pekerjaan yang mereka lakukan. Tingkat keterlibatan pekerjaandan pemberian wewenang yang tinggi benar-benar berhubungan dengan kewargaan organisasional dan kinerja pekerjaan.Keterlibatan pekerjaan yang tinggi berarti memihak pada pekerjaan tertentu seorang individu, sementara komitmen organisosial yang tingi berarti memihak organisasi yang merekrut individu tersebut. Manusia sebagai mahluk sosial senantiasa berinteraksi dengan sesamanya.Organisasi merupakan salah satu perwujudan dari kebutuhan manusia untuk berinterksi. Manusia tetarik dengan orang lain sehingga terjalin hubungan kerja dalam suatu kelompok yang mempunnyai dasar-dasar tertentu. Dasar-dasar tersebut merupakan suatu daya tarik bagi pembentukan suatu organisasi.Daya tarik tersebut adakalanya karena adanya kesempatan untuk berinteraksi,kesamaan status yang dipunyai masing-masing orang, kesamaan latar belakang, maupun kesamaan sikap. Beberapa kesamaan daya tarik tersebut menjadi alasan seseorang untuk berinterksi dengan orang lain. B. RUMUSAN MASALAH 1. Elemen pengorganisasian 2. Merancang pekerjaan 3. Mengelompokan pekerjaan 4. Menciptakan hubungan pelaporan 5. Mendistribusikan otoritasi 6. Mengkoordinasikan aktivitas 7. Pembedaan antar aposisi. C. TUJUAN 1. Sifat rancangan organisasi 2. Perspektif universal 3. Pengaruh situasional strategi 4. Bentuk dasar 5. Persoalan-persoalan yang muncul dalam rancangan organisasi. 2|UNISDA
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. Elemen Dasar Pengorganisasian PENGORGANISASIAN, STRUKTUR ORGANISASI,BENTUK-BENTUK ORGANISASI, DEPARTEMENSI1.PENGORGANISASIAN Dalam kehidupan nyata, orang-orang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan bersama,kegiatan yang dilakukan tersebut menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional atau biasadisebut dengan istilah organisasi. Organisasi dalam hal ini bisa terdapat pada badan usaha, instansipemerintah, lembaga pendidikan, militer, kelompok masyarakat atau suatu perkumpulan olah raga Suatu organisasi perlu untuk mengalokasikan dan menugaskan kegiatan diantara para anggotanya agartujuan dari organisasi tersebut dapat tercapai dengan efisien. Oleh karena itu, didalam bab ini akandiungkapkan mengenai bermacam-macam aspek proses pengorganisasian yang tentu saja berkenaandengan pencapaian tujuan organisasi. Kata Organisasi mempunyai dua pengertian umum :  Pengertian pertama menandakan suatu lembagaatau kelompok fungsional, seperti organisasi perusahaan, rumah sakit, perwakilan pemerintah atausuatu perkumpulan olah raga.  Pengertian kedua berkenaan dengan proses pengorganisasian, sebagaisuatu cara dalam mana kegiatan organisasi dialokasikan dan ditugaskan diantara para anggotanya agartujuan organisasinya dapat tercapai dengan efisien.Pengorganisasian (Organizing) merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengantujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya. Duaaspek utama proses penyusunan struktur organisasi adalah departementalisasi, yaitu merupakanpengelompokan kegiatan-kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan-kegiatan yang sejenis yang salingberhubungan dapat dikerjakan bersama. Hal ini akan tercermin pada struktur formal suatu organisasi,dan tampak atau ditunjukkan oleh suatu bagan organisasi. Pembagian kerja adalah pemerincian tugaspekerjaan agar setiap individu dalam organisasi bertanggung jawab untuk dan melaksanakansekumpulan kegiatan yang terbatas. Kedua aspek ini merupakan dasar proses pengorganisasian suatuorganisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif PENGERTIAN PENGORGANISASIAN Istilah pengorganisasian mempunyai bermacam-macam pengertian. Istilah tersebut dapat digunakanuntuk menujukkan hal-hal berikut ini : I. Elemen Pengorganisasian (Organizing) Aktivitas memutuskan bagaimana cara terbaik untuk mengelompokkan aktivitas dan sumber daya organisasi. Ibarat anak yang sedang bermain menyusun balok, maka manager juga dapat menyusun organisasi dengan beragam cara. Implikasinya manager harus memahami balok permainan dasar dalam struktur organisasi dan mengenali bahwa bagian dari fungsi pengorganisasian adalah mengetahui bagaimana cara terbaik untuk menyusun balok permainan tersebut menjadi struktur yang efisien bagi perusahaan 3|UNISDA
  • 4. B. Susunan struktur organisasi (Merancang Pekerjaan) : Merancang pekerjaan (job design). Spesialisasi pekerjaan (Job specialization): 1. Rotasi pekerjaan (Job Rotation) Rotasi Pekerjaan (Job Rotation) Untuk mereka yang telah lama bekerja pada sebuah pekerjaan, rotasi pekerjaan mungkin pernah mereka alami baik itu untuk sementara atau permanen.Rotasi pekerjaan adalah suatu keadaan dimana seorang karyawan mengalami perubahan pada Job Description mereka. 2. Perluasan pekerjaan (Job enlargement) Perluasan pekerjaan (Job Enlargement) adalah memperluas isi pekerjaan secara horisontal, mengurangi spesialisasi.Motivasi melalui perluasan pekerjaan, adalah memberikan tugas dan tanggung jawab lebih besar pada karyawan.Namun ini dalam bentuk kuantitas.Misalnya, seorang tenaga telemarketing, diminta untuk melakukan panggilan lebih banyak lagi. 3. Pengayaan pekerjaan (Job enrichment) Job Enrichment atau Pengayaan pekerjaan adalah jenis pekerjaan mendesain ulang dimaksudkan untuk membalikkan efek tugas-tugas yang berulang-ulang sedikit memerlukan otonomi.Beberapa dari efek ini adalah kebosanan, kurangnya fleksibilitas, dan ketidakpuasan karyawan.Prinsip dasar adalah untuk memperluas lingkup pekerjaan dengan berbagai tugas yang lebih besar, vertikal di alam, yang memerlukan swasembada. Karena tujuannya adalah untuk memberikan pemaparan ke tugas individu biasanya diperuntukkan bagi terfokus berbeda atau posisi yang lebih tinggi, hanya menambahkan lebih banyak tanggung jawab yang sama berkaitan dengan seorang karyawan posisi saat ini tidak dianggap sebagai pengayaan pekerjaan. 4. Pendekatan karakteristik pekerjaan (job characteristics approach) merupakan suatu pendekatan terhadap pemerkayaan pekerjan (job enrichment). Program pemerkayaan pekerjaan (job enrichment) berusaha merancang pekerjaan dengan cara membantu para pemangku jabatan memuaskan kebutuhan mereka akan pertumbuhan, pengakuan, dan tanggung jawab. Pemerkayaan pekerjaan menambahkan sumber kepuasan kepada pekerjaan.Metode ini meningkatkan tanggung jawab, otonomi, dan kendali.Penambahan elemen tersebut kepada pekerjaan kadangkala disebut pemuatan kerja secara vertikal (vertical job loading). Pemerkayaan pekerjaan (job enrichment) itu sendiri merupakan salah satu dari teknik desain pekerjaan, 5. Tim kerja (work teams) Kelompok kerja adalah kelompok dasar yang berinteraksi untuk berbagi informasi dan mengambil keputusan untuk membantu tiap anggota berkinerja sesuai bidang tanggung jawabnya,Tim kerja adalah kelompok dimana individu menghasilkan tingkat kinerja yang lebih besar daripada jumlah masukan individu tsb C. Mengelompokan Pekerjaan (Departementalisasi) Pengertian Kelompok Kelompok (group ) menurut Robbins (1996) mendefinisikan kelompok sebagai dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan salin bergantung, yang saling bergabung untuk 4|UNISDA
  • 5. mencapai sasaran-sasaran tertentu. Sementara Gibson (1995) memandang kelompok dari empat kelompok prespektif, diantaranya : 1. Dari sisi persepsi, kelompok dipandang sebagai kumpulan sejumlah orang yang saling berinteraksi satu sama lain, dimana masing-masing anggota menerima kesan atau persepsi dari anggota lain. 2. Dari sisi organisasi, kelompok adalah suatu sistem terorganisasi yang terdiri dari dua atau lebih individu yang saling berhubungan dengan sistem menunjukkan beberapa fungsi, mempunyai standar dari peran hubungan di antara anggota. 3. Dari sisi motivasi, kelompok dipandang sebagai sekelompok individu yang keberadaannya sebagai suatu kumpulam yang menghargai individu. 4. Dari sisi interaksi, menyatakan bahwa inti dari pengelompokkan adalah interaksi dalam bentuk interpedensi. Dari beberapa pandangan tersebut, Gibson menyimpulkan bahwa yang disebut kelompok itu adalah kumpulan individu dimana perilaku dan atau kinerja satu anggota dipengaruhi oleh perilaku dan atau prestasi anggota yang lainnya. Dipandang dari proses kemunculannya, kelompok dapat terbentuk karena tindakan manajerial dan karena adanya keinginan individu. Manager menciptakan kelompok kerja untuk melaksanakam pekerjaan dan tugas yang diberikan. Kelompok juga berfungsi dan berinteraksi dengan kelompok lain, masing-masing mengembangkan satu set karakteristik yang unik termasuk struktur , kepaduan peran, norma-norma dan proses. Kelompok juga menciptakan sendiri kultur mereka. Akibatnya, kelompok akan bekerja sama atau bersaing dengan kelompok lain dan perrsaingan antara kelompok dapat memicu akan adanya konflik. Syarat Pembentukan Kelompok Kumpulan individu-individu yang mempunyai hubungan tertentu yang membuat mereka saling bergantung satu sama lain dalam ukuran-ukuran yang bermakna atau dengan kata lain memiliki hubungan tertentu yang bermakna. Sekumpulan individu dikatakan sebagai kelompok apabila memiliki syarat - syarat sebagai berikut : 1. Keanggotaan yang jelas, teridentifikasi melalui nama atau identitas lainya. 2. Adanya kesadaran kelompok sebagai anggota, (memiliki kesatuan persepsi). 3. Suatu perasaan mengenai adanya kesamaan tujuan atau sasaran. 4. Saling ketergantungan dalam upaya pemenuhan kebutuhan untuk mencapai tujuan. 5. Saling interaksi, berkomunikasi untuk bereaksi terhadap anggota lainnya. 6. Merupakan satu kesatuan organisasi yang tunggal dalam mencapai tujuan kelompok dengan terbentuk struktur kelompok. Contoh dari Bagan Organisasi DIREKTUR Manajer Manajer Manajer Manajer SDM Keuangan Produksi Pemasaran Bagian Bagian Penjualan Promosan Pilar pertama Pembagian kerja (division of work) • Pembagian Kerja adalah Upaya untuk menyederhanakan dari keseluruhan kegiatan dan pekerjaan (yang telah disusun dalam proses perencanaan) --yang mungkin saja bersifat kompleks—menjadi lebih sederhana dan spesifik dimana setiap orang akan ditempatkan dan ditugaskan untuk setiap kegiatan yang sederhana dan spesifik tersebut 5|UNISDA
  • 6. • Kadangkala Pembagian Kerja dinamakan dengan Pembagian Tenaga Kerja, namun lebih sering digunakan Pembagian Kerja karena yang dibagi-bagi adalah pekerjaannya, bukan orangnya. • Contoh dari Pembagian Kerja misalnya Pembagian Kerja dalam Bisnis Restoran, pembagian kerja dapat berupa pembagian kerja untuk bagian dapur, pelayanan pelanggan di meja makan, kasir, dan lain sebagainya Pilar ke dua Pengelompokan Pekerjaan ( Departmentalization) • Setelah pekerjaan dispesifikkan, maka kemudian pekerjaan-pekerjaan tersebut dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu yang sejenis • Pengelompokan Pekerjaan atau Departementalisasi pada dasarnya adalah Proses pengelompokkan dan penamaan bagian atau kelompok pekerjaan berdasarkan kriteria tertentu • Sebagai contoh, untuk bisnis restoran : pencatatan menu, pemberitahuan menu kepada bagian dapur, hingga pengiriman makanan dari bagian dapur kepada pelanggan di meja makan dapat dikelompokkan menjadi satu departemen tertentu, katakanlah bagian Pelayan Proses pengelompokan pekerjaan menurut beberapa pengaturan logis. 1. Departementalisasi fungsional Departementalisasi Fungsional D e p a r t e m e n t a l i s a s i f u n g s i o n a l m e n g e l o m p o k k a n f u n g s i - f u n g s i ya n g s a m a a t a u kegiatan-kegiatan yang sejenis dalam suatu organisasi. Kebaikan departementalisasifungsional adalah menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi utama, menciptakanefisiensi, memungkinkan pengawasan manajemen puncak lebih ketat.Sedangkankeburukannya adalah terjadinya konflik antar fungsi, kemacetan tugas, pandangan yangsempit. Departementalisasi berdasarkan Fungsi 6|UNISDA
  • 7. 2. Departementalisasi produk Departementalisasi Divisional Departementalisasi divisional adalah pembagian divisi atas dasar produk, wilayah,langganan, dan proses. Kebaikan departementalisasi divisional adalah pekerjaan dapatlebih mudah dikoordinasikan dan prestasi kerja yang tinggi, kualitas dan kecepatanpembuatan keputusan meningkat.Kelemahannya adalah kepentingan divisi ditempatkandi atas tujuan organisasi keseluruhan, meningkatkan biaya administrasi (karena setiapdivisi mempunyai anggota staff dan spesialis tersendiri). Departementalisasi berdasarkan Produk Direktur Utama PT ABC 3. Departementalisasi pelanggan Departementalisasi berdasarkan Pelanggan 7|UNISDA
  • 8. 4. Departementalisasi lokasi Departementalisasi berdasarkan Geografis / Lokasi 5. Departementalisasi waktu 6. Departementalisasi urutan D. Menciptakan / Merancang hubungan pelaporan A. Rantai komando (chain of command) ; jalur otoritas yang jelas dan pasti di antara semua posisi di dalam organisasi. 1. Kesatuan komando (unity of command) : adanya seorang atasan saja yang membawahi beberapa orang bawahan atau tidak dibenarkan bahwa seseorang bertanggung jawab kepada lebih dr soerang atasan. 2. Prinsip skalar (scalar principle) : . Prinsip Skalar Menyatakan harus ada garis otoritas yang jelas yang menghubungkan tingkat paling tinggi dengan tingkat paling bawah. Garis otoritas yang jelas ini memudahkan anggota organisasi untuk megetahui: a. kepada siapa dia dapat mendelegasikan b. siapa yang dapat melimpahkan wewenang kepadanya c. kepada siapa dia bertanggungjawab Dalam proses penyusunan garis otoritas diperlukan kelengkapan pendelegasian wewenang, yaitu semua tugas yang diperlukan dibagi habis. Hal ini digunakan untuk menghindari: a. gaps, yaitu tugas-tugas yang tidak ada penangung jawabnya b. overlaps, yaitu tanggung jawab untuk satu tugas yang sama diberikan kepada lebih dari satu orang c. splits, yaitu tanggung jawab atas tugas yang sama diberikan kepada lebih dari satu- satuan organisasi B. Rentang sempit vs rentang luas (span of management / control); jumlah orang yang seharusnya melapor ke setiap manager. C. Organisasi bertingkat vs Datar Beberapa faktor yang mempengaruhi rentang manajemen Kompetensi supervisor dan bawahan Penyebaran bawahan secara fisik 8|UNISDA
  • 9. Tingkat pekerjaan manager yang tidak berkaitan dengan pengawasan Tingkat interaksi yang diperlukan Tingkat prosedur yang terstandarisasi Kemiripan tugas yang berada dlm pengawasan Frekuensi masalah baru Preferensi supervisor dan bawahan E. Mendistribusikan otoritas Proses pendelegasian Desentralisasi dan sentralisasi Desentralisasi Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan kepada manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur organisasi. Pada saat sekarang ini banyak perusahaan atau organisasi yang memilih serta menerapkan sistem desentralisasi karena dapat memperbaiki serta meningkatkan efektifitas dan produktifitas suatu organisasi. Pada sistem pemerintahan yang terbaru tidak lagi banyak menerapkan sistem sentralisasi, melainkan sistem otonomi daerah atau otda yang memberikan sebagian wewenang yang tadinya harus diputuskan pada pemerintah pusat kini dapat di putuskan di tingkat pemerintah daerah atau pemda.Kelebihan sistem ini adalah sebagian besar keputusan dan kebijakan yang berada di daerah dapat diputuskan di daerah tanpa adanya campur tangan dari pemerintahan di pusat.Namun kekurangan dari sistem desentralisasi pada otonomi khusus untuk daerah adalah euforia yang berlebihan di mana wewenang tersebut hanya mementingkat kepentingan golongan dan kelompok serta digunakan untuk mengeruk keuntungan pribadi atau oknum.Hal tersebut terjadi karena sulit untuk dikontrol oleh pemerintah di tingkat pusat. Sentralisasi Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau yang berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi.Sentralisasi banyak digunakan pada pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya otonomi daerah. Kelemahan dari sistem sentralisasi adalah di mana seluruh keputusan dan kebijakan di daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di pemerintah pusat, sehingga waktu yang diperlukan untuk memutuskan sesuatu menjadi lama.Kelebihan sistem ini adalah di mana pemerintah pusat tidak harus pusing-pusing pada permasalahan yang timbul akibat perbedaan pengambilan keputusan, karena seluluh keputusan dan kebijakan dikoordinir seluruhnya oleh pemerintah pusat. F. Mengkoordinasi aktivitas Koordinasi : koordinasi terpusat, berurutan dan timbal balik. Koordinasi (Coordination) • Koordinasi adalah proses dalam mengintegrasikan seluruh aktifitas dari berbagai departemen atau bagian dalam organisasi agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif 9|UNISDA
  • 10. • the process of integrating the activities of separate departments in order to pursue organizational goals effectively • (Stoner, Freeman & Gilbert, 1995 Teknik koordinasi struktural ; hirearki manajerial, aturan dan prosedur, pesan penghubung, satuan tugas dan departemen integrasi. Penentuan Relasi antar bagian dalam Organisasi (Hierarchy) • Hierarcy adalah Proses penentuan relasi antar bagian dalam organisasi, baik secara vertikal maupun secara horisontal. • Terdapat 2 konsep penting dalam Hierarcy, yaitu : – Span of management control atau span of control – Chain of Command Penentuan Hirarki dalam Bisnis Restoran Span of management control terkait dengan jumlah orang atau bagian di bawah suatu departemen yang akan bertanggung jawab kepada departemen atau bagian tertentu • Chain of command juga menunjukkan garis perintah dalam sebuah organisasi dari hirarki yang paling tinggi misalnya hingga hirarki yang paling rendah. chain of commandjuga menjelaskan bagaimana batasan kewenangan dibuat dan siapa dan bagian mana akan melapor ke bagian mana. Contoh :Chain of Command dari Bisnis Restoran 10 | U N I S D A
  • 11. Jenis-jenis Hirarki • Hirarki Vertikal (Tall Hierarchy) • Hirarki Horisontal (Flat Hierarchy) Hirarki Vertikal dan Horisontal 11 | U N I S D A
  • 12. G. Membedakan berbagai posisi Perbedaan antara lini dan staf Intensitas administratif. Organisasi Lini (Line Organization) Dalam jenis organisasi ini, pembagian tugas dan wewenang terdapat perbedaan yang tegas antara pimpinan dan pelaksanaan. Peran pimpinan dalam hal ini sangat dominan dimana semua kekuasaan di tangan pimpinan.Oleh sebab itu dalam pelaksanaan kegiatan yang utama adalah wewenang dan perintah. Organisasi Staf (Staff Organization) Dalam organisasi ini, tidak begitu tegas garis pemisah antara pimpinan dan staf pelaksana. Peran staf bukan sekedar pelaksana perintah pimpinan namun staf berperan sebagai pembantu pimpinan. Bentuk organisasi semacam ini muncul karena makin kompleksnya masalah-masalah organisasi sehingga pimpinan sudah tidak dapat lagi menyelesaikan semuanya dan memerlukan bantuan orang lain (biasanya para ahli) yang dapat memberikan masukan pemikiran-pemikiran terhadap masalah-masalah yang dihadapi. Intensitas administrative terkadang organisasi berusaha untuk menyeimbangkan penekanan organisasional atas posisi lini versus staff pada intensitas administrative. Intensitas administrative (administrative intensity) adalah tingkatan dimana posisi managejerial di dikonsentrasikan pada posisi staff. 12 | U N I S D A
  • 13. PENUTUP A. KESIMPULAN PENGORGANISASIAN DAN STUKTUR ORGANISASI Pengorganisasian adalah: Fungsí manajemen kedua dan dilakukan secara langsung dari dasar yang telah dibuat oleh perencanaan yang baik. PENGERTIAN Menurut James D. Mooney, pengertian organisasi adalah bentuk setiap peserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama. PENGERTIAN Sementara menurut Cheser I Barnard, organisasi didefinisikan sebagai suatu sistem aktifitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa “ orgnisasi merupakan badan, wadah, tempat dari kumpulan orang-orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Ketiga elemen organisasi tersebt adalah sebagai berikut : 1. Terdiri dari sekelompok orang. 2. Adanya interaksi dan kerja sama. 3. Memiliki tujuan bersama. Elemen terakhir adalah bahwa dalam suatu organisasi yang terdiri dari sekelompok orang yang saling berinteraksi dan bekerja sama tersebut diarahkan sebagai suatu titik tertentu merupakan tujuan bersama yang direalisasi. Dalam pengertian yang dinamis dan statis, organisasi memiliki arti yang berbeda pula. Dalam arti dinamis, organisasi dapat diartikan sebagai suatu proses penetapan dan pembagian pekerjaan yang akan dilakukan, pembatasan tugas kewajian, otoritas dan tanggung jawab serta penetapan hubungan diantara elemen-elemen organisasi, sehingga orang-orang yang bergabung dalam organisasi tersebut dapat bekerjasama untuk merealisasikan tujuan bersama secara efisien dan efektif. Pengertian organisasi dalam arti statis merupakan suatu bagian atau rangka yang berwujud yang bergerak demi tercapaianya tujuan bersama, dalam istilah lain sering disebut sebagai stuktur atau bentuk organisasi. Pengertian organisasi artistatis arti statis Organisasiadalahwadahkerjasamasekelompok Organisasi adalah wadah kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu arti dinamis Organisasi adalah sebuah sistem atau kegiatan sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu PENGORGANISASIAN PENGORGANISASIAN Adalah Membagi fungsi dan peran subyek dalam rencana solusi yang telah dalam rencana solusi yang telah dimusyawarahkan B. SARAN “seorang atasan tidak akan pernah merasakan perasaan seorang karyawan, jika seorang atasan tidak pernah menjadi seorang karyawan ” 13 | U N I S D A
  • 14. DAFTAR PUSTAKA : 1. Dharma Agus.Organisasi, Perilaku, Struktur dan proses (Terjemahan). Jakarta:Erlangga. .1992 2. Adam I, Indrawijaya. 1989. Perubahan dan Pengembangan Organisasi. Bandung: Penerbit Sinar Baru. 3. Griffin, W Ricky. Managemen. Jakarta : Erlangga, 2004 4. Gibson, Ivancevich, Donnelly, 1996.Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses. BinaRupa Aksara, Jakarta. 5. Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses. BinaRupa Aksara, Jakarta.Harian Umum Pikiran Rakyat, tanggal 21 April 2006. 6. Miftah Thoha, 1996. Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.Miftah Thoha, 1996. 7. Perilaku Organisasi, Konsep, Kontroversi dan Aplikasi. AlihBahasa : Hadyana Pujaatmaka. Edisi Keenam. Penerbit PT. Bhuana Ilmu Populer,Jakarta.Stephen P. Robbins, 2006. 8. Perilaku Organisasi. Alih Bahasa : Benyamin Molan.Edisi Kesepuluh. Penerbit PT. Indeks, Kelompok Gramedia, Jakarta.Stephen P. Robbins, 2006. 14 | U N I S D A