2. TTooppiikk
Aritmatika Vektor
Konsep Geometrik
Titik, Garis dan Bidang
Perkalian Titik
Perpotongan garis dengan:
◦ Garis
◦ Bidang
◦ Poligon
3. PPeennggeennaallaann
Apa perlunya belajar vektor?
◦ Kita butuh untuk mengetahui dimana objek
diletakkan dalam dunia nyata.
◦ Ukuran dan orientasi objek
◦ Seberapa jauh objek yang satu dengan yang
lainnya
◦ Bagaimana pantulan bekerja
◦ Bagaimana fisika bekerja
◦ Bagaimana sinar cahaya mengenai objek
5. VVeekkttoorr
Sebuah vektor mempunyai panjang dan
arah
Vektor dinyatakan dengan cara yang sama
dengan koordinat titik:
◦ Point (5,10)
◦ Vector (5,10)
Tetapi bagaimana perbedaannya?
6. VVeekkttoorr
P = (5,10)
v = (5,10)
Sebuah titik mempunyai lokasi
Sebuah vektor tidak mempunyai
lokasi
Sebuah vektor adalah sebuah
lintasan antara satu titik dengan
titik yang lain
7. VVeekkttoorr
Q = (8,1)
Vektor dapat ditentukan dengan
pengurangan koordinat titik
v = Q – P
v = (8-1,1-10)
v = (7, -9)
Dengan kata lain , v mengatakan
pada kita bagaimana untuk
mendapatkan dari P ke Q
P = (1,10)
v
8. VVeekkttoorr
Q = (8,1)
P = (1,10)
v
• Definisi
– Perbedaan antara
dua titik adalah
sebuah vektor
• v = Q-P
– Jumlah titik dan
vektor adalah titik :
• Q = P + v
9. VVeekkttoorr
Latihan.
◦ Tentukan vektor yang pergi dari P = (9,10) ke
Q = (15,7) ?
v = (6, -3)
◦ Tentukan titik yang dihasilkan dari penambahan
vektor v = (9,-20) dengan titik P = (1,2) ?
Q = (10, -18)
10. OOppeerraassii VVeekkttoorr
Ada dua operasi dasar vektor:
◦ skala
8v
jika v = (1,2) maka 8v = (8,16)
◦ tambah
v + a
v = (3,4), a = (8,1) maka v+a = (11,5)
13. OOppeerraassii VVeekkttoorr
Latihan.
◦ Diberikan vektor v = (10,20,5), tentukan:
2v, 0.5v dan -0.2v?
2v = (20,40,10)
0.5v = (5,10,2.5)
-0.2v = (-2, -4, -1)
◦ Diberikan vektor v = (1,1,1) dan a = (8,4,2),
tentukan:
v + a, v – a and a – v
v + a = (9,5,3)
v – a = (-7, -3, -1)
a – v = (7, 3, 2)
14. OOppeerraassii VVeekkttoorr
Kombinasi Linier
◦ Penambahan vektor skala bersama-sama
8v + 2a
Definisi
◦ Kombinasi linier dari m vektor v1, v2,…,vm
adalah vektor:
◦ w = a1v1 + a2v2 + … + amvm
16. OOppeerraassii VVeekkttoorr
Kombinasi Linier
◦Kombinasi Affine
Jumlah semua komponen adalah satu
a1 + a2 + … + am = 1
Contoh:. 3a + 2b – 4c (3+2-4=1)
Penentuan kombinasi affine
(1-t)a + (t)b
17. OOppeerraassii VVeekkttoorr
Pertanyaan
◦ Tentukan koefisien untuk transformasi
affine:
ia + jb + ?c
Berapakah koefisien c?
i + j + ? = 1
? = 1 – i – j maka
ia + jb + (1-i-j)c
18. OOppeerraassii VVeekkttoorr
Kombinasi Linier
◦ Kombinasi Konvek
Jumlah semua komponen satu … tetapi
Semua koefisien harus diantara 0 dan 1
◦ Contoh.
a1 + a2 + … + am = 1 dan
1 >= ai >= 0 untuk semua 1,…,m
◦ Contoh.
.9v + .1w
.25v + .75w
20. OOppeerraassii VVeekkttoorr
Kombinasi Linier
◦ Kombinasi Konvek
◦ v = (1-a)v1 + av2 can dapat
ditulis lagi:
v = v1 + a(v2-v1)
Ini menunjukkan bahwa vektor
v akan menjadi v1 ditambah
beberapa versi skala dari
penggabungan v1 dengan v2
v2 v2 – v1
a(v2 – v1v )
v1
21. OOppeerraassii VVeekkttoorr
Kombinasi Linier
◦ Kombinasi Konvek
◦ Diberikan 3 vektor v1, v2 dan
v3 maka kombinasi akan
menjadi:
◦ v = a1v1 + a2v2 + (1-a1-a2)v3
◦ v = 0.2v1 + 0.3v2 + 0.5v3
◦ v = 0.5v1 + 0.5v2 + 0v3
v1
v3
vv22
Semua nilai v
akan terletak di
kawasan ini
00..22vv11
00..55vv33
00..33vv22
22. OOppeerraassii VVeekkttoorr
Kombinasi Linier
◦ Kombinasi Konvek
Diberikan 3 vektor v1, v2
dan v3 maka kombinasi akan
menjadi:
◦ v = a1v1 + a2v2 + (1-a1-a2)v3
◦ v = 0.2v1 + 0.3v2 + 0.5v3
◦ v = 0.5v1 + 0.5v2 + 0v3
v1
v3
vv22
Semua nilai v
akan terletak di
kawasan ini
00..55vv22
00..55vv11
23. OOppeerraassii VVeekkttoorr
Besar
◦ Adalah panjang vektor
◦ Ditentukan menggunakan teorema Pitagoras
◦ Masih ingatkan akan teorema ini?
29. OOppeerraassii VVeekkttoorr
Besar
◦ Kadang kala sangat berguna untuk menskala
vektor menjadi vektor satuan sehingga
panjangnya adalah satu.
◦ Vektor normal disimbulkan dengan a topi: â.
◦ Yaitu pembagian koordinat vektor dengan
panjang vektor.
◦ â = a/|a|
31. OOppeerraassii VVeekkttoorr
Latihan
◦ Normalisasikan:
a = (2,4,6)
g = (1,1,1)
h = (0,5,1)
◦ Jawab (dengan pembulatan)
â = (0.26,0.53,0.8)
ĝ = (0.6,0.6,0.6)
ĥ = (0,1,0.2)
32. OOppeerraassii VVeekkttoorr
Perkalian titik
◦ Digunakan untuk menyelesaikan masalah
geometri dalam grafika komputer.
◦ Berguna untuk menentukan perpotongan garis
dengan vektor.
33. OOppeerraassii VVeekkttoorr
Perkalian titik
◦ Dihitung dengan perkalian dan penambahan nilai baris
dengan nilai kolom..
◦ Definisi
Perkalian titik dua vektor v٠w adalah:
n
å=
i
i i v w 1
34. OOppeerraassii VVeekkttoorr
Perkalian titik
◦ Jika diketahui v = (v1,v2) dan w = (w1,w2)
◦ Perkalian titik, v ٠ w akan menghasilkan:
(v1w1+v2w2)
◦ Contoh, v = (2,1) dan w = (3,5) maka v ٠ w
akan menghasilkan :
2*3 + 1*5 = 11
◦ Contoh, v = (2,2,2,2) dan w = (4,1,2,1.1), v ٠ w
akan menghasilkan :
2*4 + 2*1 + 2*2 + 2 * 1.1 = 16.2
35. OOppeerraassii VVeekkttoorr
Perkalian titik
◦ Operasi Properti
Simetri: v ٠ w = w ٠ v
Linier: (v + t) ٠ w = v ٠ w + t ٠ w
Homogen: (sv) ٠ w = s(v ٠ w)
|v|2 = v ٠ v
36. OOppeerraassii VVeekkttoorr
Perkalian titik
Sudut antara dua vektor.
Perkalian titik dapat digunakan untuk mencari sudur
antara dua vektor atau perpotongan garis.
Diberikan 2 vektor e dan c, sudut antara vektor ini
dihitung sbb:.
e = (|e|cos Өe,|e|sin Өe)
c = (|c|cos Өc,|c|sin Өc)
Perkalian titik e ٠ c adalah
|e||c|cos(Өc - Өe)
atau e ٠ c =|e||c|cos(Ө)
Dengan Ө adalah sudut diantara 2 vektor
e
c
Өe
Өc
Ө
37. OOppeerraassii VVeekkttoorr
Perkalian titik
◦ e ٠ c =|e||c|cos(Ө)
◦ Kedua sisi dibagi dengan |e||c| :
(e ٠ c)/|e||c| =|e||c|cos(Ө)/|e||c|
ĉ ٠ ê = cos(Ө )
◦ Jadi::
Sudut antara dua vektor adalah perkalian
titik antara dua vektor yang ternomalisasi
e
c
Өe
Өc
Ө
38. OOppeerraassii VVeekkttoorr
Perkalian titik
Contoh: Cari sudut antara (5,6) dan (8,2)
cos(Ө ) = ĉ ٠ ê
ĉ = c/|c| = (5,6) / sqrt(52+62)
= (5,6) / 7.8
= (0.64,0.77)
ê = e/|e| = (8,2) / sqrt(82+22)
= (8,2) / 8.25
= (0.8,0.24)
ĉ ٠ ê = 0.8248
Ө = cos-1(0.8248) = 34.43
c
e
Ө
39. OOppeerraassii VVeekkttoorr
Perkalian titik
◦ Tegaklurus atau orthogonal atau normal.?
Dua vektor tegaklurus jika sudut yang dibentuk anatar vektor
ini adalah 90 derajad.
jika e ٠ c > 0 sudut antara dua vektor kurang dari 90o
jika e ٠ c = 0 ; dua vektor tegaklurus
jika e ٠ c < 0 sudut antara dua vektor lebih dari 90o
e c
e
c
e
c
40. OOppeerraassii VVeekkttoorr
Perkalian titik
◦ Vektor-vektor yang berada pada sumbu koordinat
adalah tegak lurus:
(0,1,0)
(1,0,0)
(0,0,1)
Cara penulisan:
vektor satuan
41. OOppeerraassii VVeekkttoorr
Perkalian titik
◦ Sembarang vektor 3D dapat ditulis sebagai kombinasi
skalar dari 3 vektor satuan:
◦ (a,b,c) = ai + bj + ck
◦ (3,2,-1) = 3(1,0,0) + 2(0,1,0) – 1(0,0,1)
j=(0,1,0)
i=(1,0,0)
k=(0,0,1)
42. OOppeerraassii VVeekkttoorr
Perkalian titik
1. Proyeksi sebuah vektor ke
vektor lain
Proyeksi vektor c ke v
Gambar garis dari C ke v
sehingga tegaklurus dengan v
Kv adalah proyeksi orthogonal c
ke v A
C
v
c
Kv
44. OOppeerraassii VVeekkttoorr
Perkalian Silang
◦ Diberikan a = (ax,ay,az) dan e = (ex,ey,ez), tentukan
perkalian silang antara vektor ini dalam vektor satuan
◦ a x e = i(ayez-azey) + j(axez-azex) + k(axey-ayex)
Atau dengan matrik yaitu penentuan determinan:
i j k
a a a
x y z ´ =
e e e
a e
x y z
45. OOppeerraassii VVeekkttoorr
Perkalian Silang
◦ How do you use this to calculate the dot product?
◦ Take each item in the top row and multiply by the
difference of the products of the items in the other
columns.
i j k
a a a
x y z ´ =
e e e
a e
x y z
46. OOppeerraassii VVeekkttoorr
Perkalian Silang
◦ i(ayez-azey)
◦ j(axez-azex)
◦ k(axey-ayex)
Now add them together:
aa xx ee == ii((aayyeezz--aazzeeyy)) ++ jj((aaxxeezz--aazzeexx)) ++ kk((aaxxeeyy--aayyeexx))
…….. aanndd yyoouu hhaavvee tthhee CCRROOSSSS PPRROODDUUCCTT!!!!!!
i j k
a a a
x y z ´ =
e e e
a e
x y z
47. OOppeerraassii VVeekkttoorr
Perkalian Silang
◦ a x e adalah tegaklurus baik dengan a maupun
e
◦ panjang a x e sama dengan luas parallelogram
yang dibatasi oleh a dan e
◦ Gunakan aturan tangan kanan untuk
menentukan arah a x e a
e
a x e
48. OOppeerraassii VVeekkttoorr
Perkalian Silang
◦ Penentuan Normal ke bidang
Dengan tiga titik dapat ditentukan normal ke
bidang.
P1, P2, P3 -> v = P2-P1, w = P3-P1
Tentukan v x w untuk menghitung normal n.
Perkalian vektor n dengan sembarang nilai skalar
akan menghasilkan normal ke bidang juga.
49. KKoooorrddiinnaatt HHoommooggeenn
Beberapa sistem grafika dan OpenGL
menyatakan titik dan vektor dalam
koordinat homogen.
Ini berarti dalam koordinat 2D
mempunyai 3 nilai (x, y, v)
Dan dalam 3D, 4 nilai (x, y, z, v)
50. KKoooorrddiinnaatt HHoommooggeenn
Untuk titik v = 1
Untuk vektor v = 0
Cth. Titik (2,4) menjadi (2,4,1).
Cth. Vektor (3,5) menjadi (3,5,0).
Cth. Titik (3,4,1) menjadi (3,4,1,1).
Cth. Vektor (3,6,7) menjadi (3,6,7,0).
54. PPeerrppoottoonnggaann GGaarriiss ddeennggaann BBiiddaanngg
Dimana garis akan berpotongan dengan
bidang?
◦ Asumsikan garis berpotongan dengan bidang di titik P.
◦ Berikan titik yang lain misalnya B pada
bidang, kita ketahui bahwa
vektor (P-B) berada pada
bidang.
◦ Kita juga ketahui bahwa
n . (P-B) = 0
A
B
n
c P
55. PPeerrppoottoonnggaann GGaarriiss ddeennggaann BBiiddaanngg
Dimana garis akan berpotongan dengan bidang?
Karena titik potong akan berada pada tenpat
tertentu sepanjang vektor dimulai dari A dan
pergi ke arah c, sehingga P dinyatakan sebagai :
◦ P = A + cthit
◦ jadi,
n
B
◦ n . (A + ct-B) = 0
hit ◦ Solve for tc hit
P
◦ t= n . (B – A)/ (n . Ac)
hit
56. PPeerrppoottoonnggaann GGaarriiss ddeennggaann BBiiddaanngg
Dimana garis akan berpotongan dengan
bidang?
Apakah garis ini akan berarah masuk atau
keluar bidang?
◦ jika n . c > 0 arahnya sama dengan normal
A
B
P
n
57. PPeerrppoottoonnggaann GGaarriiss ddeennggaann BBiiddaanngg
Dimana garis akan berpotongan dengan
bidang?
Apakah garis ini akan berarah masuk atau
keluar bidang?
◦ jika n . c > 0 arahnya sama dengan normal
◦ jika n . c < 0 arahnya berlawanan dengan normal
A
B
P
n