SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
2017 | PPs UNM
1KAPITA SELEKTA
1
TRANSFORMASI LINEAR DARI KE
A. Fungsi dari ke
Fungsi adalah suatu aturan yang mengasosiasikan setiap elemen himpunan
dengan hanya satu elemen dalam himpunan . Jika mengasosiasikan elemen dengan
elemen maka dan mengatakan bahwa adalah bayangan (image) dari
karena atau adalah nilai (value) dari pada .
Himpunan disebut domain dari dan himpuan disebut kodomain dari . Suatu
subhimpunan dari yang terdiri dari semua nilai yang mungkin untuk ketika nilai
bervariasi sepanjang disebut range dari .
Terdapat beberapa jenis fungsi, yakni:
1. Fungsi bernilai real dari suatu variabel real
2. Fungsi bernilai real dari vektor pada atau
Rumus Contoh Klasifikasi Keterangan
Fungsi bernilai real
dari satu variabel real
Fungsi dari ke
Fungsi bernilai real
dari dua variabel real
Fungsi dari ke
Fungsi bernilai real
dari tiga variabel real
Fungsi dari ke
Fungsi bernilai real
dari variabel real
Fungsi dari ke
Dua fungsi dan dianggap sama (equal), yang ditulis sebagai , jika keduanya
memiliki domain yang sama dan untuk semua pada domain tersebut.
2017 | PPs UNM
2KAPITA SELEKTA
2
B. Fungsi dari ke
Jika domain dari fungsi adalah dan kodomainnya adah ( dan mungkin
sama) maka disebut sebagai peta (map) atau transformasi (transformation) dari ke
. Secara ringkas disebut fungsi memetakan ke dan dinotasikan
Fungsi - fungsi pada Tabel 1 adalah transformasi di mana . Pada kasus dimana
, transformasi disebut operator pada . Baris pertama pada tabel
adalah suatu operator pada .
Transformasi didefinisikan dengan persamaan dalam bentuk
Dinotasikan
Contoh 1:
Persamaan – persamaan
Mendefinisikan suatu transformasi . Dengan transformasi ini, bayangan
dari titik adalah
,
Jadi,
2017 | PPs UNM
3KAPITA SELEKTA
3
C. Transformasi Linear dari ke
Transformasi linear didefinisikan dengan persamaan linear dalam bentuk:
atau dalam notasi matriks
[ ] [ ] [ ]
Atau singkatnya
Matriks disebut matriks standar (standart matrix) untuk transformasi linear
, dan disebut perkalian dengan (multiplication by A)
Contoh 2:
Transformasi linear didefinisikan dengan persamaan-persamaan
dapat dinyatakan dalam bentuk matriks sebagai berikut
[ ] [ ] [ ]
Sehingga matriks standar untuk
[ ]
Oleh karena itu jika dimisalkan maka akan diperoleh
2017 | PPs UNM
4KAPITA SELEKTA
4
D. Representasi Geometris dari Transformasi Linear
Jika adalah perkalian dengan dan jika penekanan sebagai matriks
standar untuk T adalah hal yang penting, maka kita akan menotasikan transformasi linear
sebagai , sehingga
Dari persamaan ini dapat dipahami bahwa vektor x pada dinyatakan sebagai suatu
matriks kolom.
(a) memetakan titik ke titik (b) memetakan vetor ke vektor
Contoh 3:
Transformasi nol dari ke
Jika 0 adalah matriks nol m x n dan 0 adalah vektor nol pada maka untuk setiap
vektor x pada .
Sehingga perkalian dengan nol memetakan setiap vektor pada ke vektor nol pada
sehingga sebagai transformasi nol (zero transformation) dari ke .
Kadang-kadang transformasi nol dinotasikan dengan 0. Walaupun ini merupakan
notasi yang sama yang digunakan untuk matriks nol, interpretasi yang sesuai biasanya
dapat diketahui dengan jelas dari konteksnya.
Untuk setiap matriks A, terdapat suatu transformasi linear TA (perkalian dengan A) yang
bersesuaian, dan untuk setiap transformasi linear T: 𝑅 𝑛
=> 𝑅 π‘š
terdapat matriks [T], m x
n (matriks standar untuk T) pada 𝑅 𝑛
ke suatu titik (atau vektor) baru
2017 | PPs UNM
5KAPITA SELEKTA
5
Contoh 4:
Operator Identitas pada
Jika I adalah matriks identitas n x n, maka untuk setiap vektor pada .
Sehingga perkalian dengan I memetakan setiap vektor pada yang dinotasikan
dengan I. Meskipun notasi yang digunakan ini sama dengan notasi untuk matriks
identitas, interpretasi yang sesuai biasanya dapat dikethui dengan jelas dari
konteksnya.
E. Transformasi Linear Bidang
Transformasi bidang merupakan transformasi linear dari ke . Jika
adalah transformasi bidang dan
* +
adalah mariks baku untuk , maka:
(| |) * + * + [ ]
baik sebagai komponen-komponen vektor maupun koordinat-koordinat titik. Dengan
tafsiran yang pertama, memetakan panah menjadi panah, dan dengan tafsiran yang
kedua, memetakan titik menjadi titik. Pilihan tersebut hanyalah alternative bagi anda.
Dalam pembahasan berikutnya, kita meninjau transformasi linear bidang pemetaan titik
ke titik.
Contoh 5:
Misalkan adalah transformasi linear yang memetakan masing-masing
titik ke daam bayangan simetriknya terhadap sumbu . Carilah matriks baku untuk .
2017 | PPs UNM
6KAPITA SELEKTA
6
Pemecahan:
(* +) * +;
(* +) * +;
Dengan menggunakan dan sebagai vektor-vektor kolom akan kita
peroleh matriks baku
* +
Sebagai pemeriksaan, maka
* + * + * +
Sehingga perkalian oleh akan memetakan titik ke dalam bayangan
simetriknya terhadap sumbu .
Terdapat lima jenis transformasi linier bidang yang mempunyai makna khusus: perputaran
(rotasi), refleksi, ekspansi, kompresi, dan geseran.
1. Operator Perputaran (rotasi)
Suatu operator yang merotasi setiap vekor pada sebesar suatu sudut tertentu
disebut operator rotasi (rotation operator) pada .
Operator Ilustrasi Persamaan
Matriks
Standar
Rotasi sebesar
sudut
* +
Cara yang paling umum untuk menggambarkan suatu sumbu rotasi umum adalah
dengan menentukan suatu vektor taknol u2 yang bergerak sepanjang sumbu rotasi dan
memiliki titik awal pada titik asal.Arah rotasi berlawanan jarum jam terhadap sumbu
,dapat ditentukan kemudian dengan β€œaturan tangan kanan”.Jika ibu jari tangan kanan
menunjuk kearah u2 maka jari-jari yang tergenggam mengarah ke arah yang
berlawanan arah jarum jam.
2017 | PPs UNM
7KAPITA SELEKTA
7
a) Sudut rotasi b) aturan tangan kanan
Contoh 6:
Jika setiap vektor pada R2
mengalami rotasi sebesar sudut ,maka bayangan w dari vektor
* +
adalah
[ ] * + [
√
√
] * +
[
√
√
]
Sebagian contoh,bayangan dari vektor
* +
[
√
√
]
2. Operator Refleksi
Refleksi terhadap sebuah garis melalui titik asal adalah transformasi yang
memetakan masing-masing titik pada bidang ke dalam bayangan cerminnya terhadap
Secara umum, operator-operator pada dan yang memetakkan setiap vektor ke
bayangan simetriknya sendiri terhadap garis atau bidang tertentu disebut operator
refleksi (pencerminan) (reflection operator). Operator semacam ini adalah linear.
2017 | PPs UNM
8KAPITA SELEKTA
8
Operator Ilustrasi Persamaan
Matriks
Standar
Refleksi
terhadap
sumbu
* +
Refleksi
terhadap
sumbu
* +
Refleksi
terhadap garis
* +
3. Operator Ekspansi dan Kompresi
Jika koordinat dari masing-masing titik pada bidang dikalikan dengan kontstanta
yang positif, maka efeknya adalah memperluas atau mengkompresi masing-masing
gambar dalam arah .
Jika :
a. maka hasilnya adalah kompresi
b. , maka hasilnya adalah ekspansi
Transformasi yang demikian dinamakan ekspansi/kompresi dalam arah dengan
factor . Demikian juga jika koordinar dari masing-masing titik dikalikan dengan
konstanta positif, maka didapatkan sebuah ekspansi/kompresi dalam arah dengan
factor Ekspansi dan kompresi sepanjang sumbu-sumbu koordinat adalah
transformasi linear.
2017 | PPs UNM
9KAPITA SELEKTA
9
Jika adalah ekspansi dalam arah dengan factor , maka
(* +) * +;
(* +) * +;
Sehingga matriks baku untuk adalah
* +
Demikian juga matriks baku untuk ekspansi atau kompresi untuk arah adalah
* +
Kompresi paling ekstrem terjadi ketika dimana tereduksi menjadi
operator nol , yang memperkecil setiap vektor menjadi satu titik. Jika
, maka tereduksi menjadi operator identitas sehingga
setiap vektor tidak berubah.
Operator
Ilustrasi Persamaan
Matriks
Standar
Operator kompresi
dengan faktor pada
* +
Operator ekspansi
dengan faktor pada
* +
4. Operator Proyeksi
Secara umum operator proyeksi (projection operator) (atau lebih tepatnya operator
proyeksi orthogonal) pada adalah operator sebarang yang memetakan setiap
vektor ke proyeksi orthogonalnya pada suatu garis atau suatu bidang yang melewati
titik asal. Dapat diperlihatkan bahwa operator-operator semacam ini adalah linear.
2017 | PPs UNM
10KAPITA SELEKTA
10
Operator Ilustrasi Persamaan
Matriks
Standar
Proyeksi orthogonal
terhadap sumbu
* +
Proyeksi orthogonal
terhadap sumbu
* +
5. Operator Geseran
Sebuah geseran dalam arah dengan faktor aalah transformasi yang menggerakkan
masing-masing titi sejajar dengan sumbu sbanyak menuju kedudukan
yang baru
Titik-titik pada sumbu tidak digerakan karena . Akan tetapi, semakin jauh dari
sumbu , besar semakin bertambah, sehingga titik-titik yang lebih jauh dari sumbu
bergerak sejarak yang lebih besar dari titik-titik yang lebih dekat ke sumbu tersebut.
Operator Ilustrasi Persamaan
Matriks
Standar
Operator
pergeseran
dalam arah
* +
Operator
pergeseran
dalam arah
* +
2017 | PPs UNM
11KAPITA SELEKTA
11
F. Komposisi Transformasi Linear
Jika dan adalah transformasi-transformasi linear .maka
untuk setiap pada , pertama-tama kita dapat menghitung yang merupakan
suatu vektor pada .dan kemudian kita dapat menghitung yaitu suatu vektor
pada Transformasi ini disebut komposisi dengan (composition of with
) dan dinotasikan dengan (baca lingkaran ) Jadi,
Komposisi adalah linear karena
( )
Sehingga adalah perkalian dengan , yang merupakan suatu transformasi
linear. Dapat dilihat bahwa Mengailkan matriks-matriks adalah sama dengan menyusun
transformasi linear yang bersesuaian dengan urutan faktor-faktor kanan dari kiri.
𝑇 𝑇 𝑇 𝑇
Jika 𝑇 𝑅 𝑛
𝑅 π‘˜
dan 𝑇 𝑅 π‘˜
𝑅 π‘š
1 adalah transformasi-transformasi linear maka
karena matriks standar untuk komposisi 𝑇 𝑇 adalah hasil kali dari matriks-matriks
standar 𝑇 dan 𝑇 kita memiliki
2017 | PPs UNM
12KAPITA SELEKTA
12
Contoh 7:
Komposisi dari dua rotasi
Misalkan dan adalah operator-operator linear yang
merotasi vektor-vektor berturut-turut sebesar sudut dan . Jadi, operasi
Pertama-tama merotasi sebesar sudut ,kemudian merotasi sebesar sudut
maka dampak akhir dari adalah merotasi setiap vektor pada sebesar sudut
.
Jadi,matriks-matriks standar untuk operator-operator linear ini adalah :
[ ] [ ]
[ ]
Dengan bantuan beberapa identitas trigonometri dasar kita dapat menunjukan bahwa
berikut ini juga berlaku
[ ] [ ]
2017 | PPs UNM
13KAPITA SELEKTA
13
Contoh 8:
Komposisi Bersifat Tidak Komutatif
Misalkan adalah operator refleksi terhadap garis ,dan misalkan
adalah proyeksi orthogonal pada sumber y .Gambar di bawah
memberikan ilustrasi secara grafis bahwa dan memiliki dampak yang
berbeda terhadap suatu vektor .
Kesimpulan yang sama dapat diperoleh dengan menunjukan bahwa matriks-matriks
standar untuk T1 dan T2 tidak komutatif
* + * + * +
* + * + * +
Sehingga
Secara umum,urutan susunan transformasi linear merupakan hal yang
menetukan.Ini telah diperkirakan sebelumnya,karena komposisi dari dua
transformasi linear adalah sesuai dengan perkalian dari matriks-matriks standarnya
2017 | PPs UNM
14KAPITA SELEKTA
14
Contoh 9:
Komposisi Dari Dua Refleksi
Misalkan adalah refleksi terhadap sumbu y, dan misalkan
adalah refleksi terhadap sumbu . Pada kasus ini dan adalah sama
keduanya memetakan setiap vektor ke negatifnya –
Kesamaan dari dan juga dapat didukasi dengan menunjukkan bahwa
matriks-matriks standar untuk T1 dan T2 adalah komut :
* + * + * +
* + * + * +
Operator pada disebut refleksi terhadap titik asal (reflection
abaout the origin).Sebagaimana ditunjukkan oleh perhitungan diatas matriks standar
untuk operator ini pada R2
adalah
* +
2017 | PPs UNM
15KAPITA SELEKTA
15
G. Komposisi dari Tiga atau Lebih Transformasi Linear
Komposisi dapat didefinisikan untuk tiga atau lebih tranformasi linear.Sebagai
contoh, perhatikan tranformasi linear.
dapat didefinisikan dengan
( )
Con
Contoh 10:
Tentukan Matriks standar untuk operasi linear yang pertama-tama
merotasi suatu vektor berlawanan arah jarum jam terhadap sumbu z sebesar sudut ,
kemudian merefleksikan vektor yang dihasilkan terhadap bidang yz dan kemudian
memproyeksikan vektor tersebut secara orthogonal ke bidang xy.
Penyelesaian
Transformasi linear T dapat dinyatakan sebagai komposisi
Dimana adalah rotasi terhadap sumbu z, adalah refleksi terhadap bidang yz,
dan adalah proyeksi ortogonal pada bidang xy. Dapat dilihat bahwa matriks standar
dari transormasi tersebut adalah
[ ] [ ] [ ]
𝑇 𝑇 𝑇 𝑇 𝑇 𝑇
Komposisi dai dua atau lebih transformasi linear adalah suatu transformasi linear dan
bahwa matriks standar untuk 𝑇 𝑇 𝑇 berkaitan dengan matriks-matriks standar untuk
𝑇 𝑇 dan 𝑇 sebagaimana berikut
2017 | PPs UNM
16KAPITA SELEKTA
16
Jadi dari matriks standar untuk T adalah yaitu
[ ] [ ] [ ]
[ ]

More Related Content

What's hot

Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linierAcika Karunila
Β 
Relasi Rekurensi
Relasi RekurensiRelasi Rekurensi
Relasi RekurensiHeni Widayani
Β 
geometri analitik
geometri analitikgeometri analitik
geometri analitikputriyani13
Β 
Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriNia Matus
Β 
Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksRochimatulLaili
Β 
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
Β 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Dyas Arientiyya
Β 
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi RekursifMatematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi RekursifAyuk Wulandari
Β 
Konsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatKonsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatAbdul Rais P
Β 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
Β 
Matematika 2 - Slide week 13 - Eigen
Matematika 2 - Slide week 13 - EigenMatematika 2 - Slide week 13 - Eigen
Matematika 2 - Slide week 13 - EigenBeny Nugraha
Β 
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2Dayga_Hatsu
Β 
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantaiSenat Mahasiswa STIS
Β 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupKabhi Na Kehna
Β 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Charro NieZz
Β 

What's hot (20)

Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linier
Β 
Relasi Rekurensi
Relasi RekurensiRelasi Rekurensi
Relasi Rekurensi
Β 
Limit
LimitLimit
Limit
Β 
geometri analitik
geometri analitikgeometri analitik
geometri analitik
Β 
Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
Β 
Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi Isometri
Β 
Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi Kompleks
Β 
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Β 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Β 
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi RekursifMatematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
Β 
Konsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatKonsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan Bulat
Β 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Β 
Matematika 2 - Slide week 13 - Eigen
Matematika 2 - Slide week 13 - EigenMatematika 2 - Slide week 13 - Eigen
Matematika 2 - Slide week 13 - Eigen
Β 
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Β 
ANALISIS REAL
ANALISIS REALANALISIS REAL
ANALISIS REAL
Β 
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Β 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Β 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
Β 
Transformasi elementer
Transformasi elementerTransformasi elementer
Transformasi elementer
Β 
Operasi biner
Operasi binerOperasi biner
Operasi biner
Β 

Similar to Transformasi linear

Bab 2 Vektor
Bab 2 VektorBab 2 Vektor
Bab 2 VektorMustahal SSi
Β 
04. PPT Matematika (Wajib) XI - www.ilmuguru.org.pptx
04. PPT Matematika (Wajib) XI - www.ilmuguru.org.pptx04. PPT Matematika (Wajib) XI - www.ilmuguru.org.pptx
04. PPT Matematika (Wajib) XI - www.ilmuguru.org.pptxArvianitaDewi1
Β 
Diktat fisika-dasar
Diktat fisika-dasarDiktat fisika-dasar
Diktat fisika-dasarMario Yuven
Β 
MATERI INISIASI 7.pptx
MATERI INISIASI 7.pptxMATERI INISIASI 7.pptx
MATERI INISIASI 7.pptxAyuAurora2
Β 
Transformasi Linier-1.ppt
Transformasi Linier-1.pptTransformasi Linier-1.ppt
Transformasi Linier-1.pptLinaDwiPratiwi
Β 
2112032_ Tugas 1 a_ALJABAR LINIER.pptx
2112032_ Tugas 1 a_ALJABAR LINIER.pptx2112032_ Tugas 1 a_ALJABAR LINIER.pptx
2112032_ Tugas 1 a_ALJABAR LINIER.pptxYanuarWahyu1
Β 
Rpp refleksi SMA KELAS 9 KURIKULUM 2013
Rpp refleksi SMA KELAS 9 KURIKULUM 2013Rpp refleksi SMA KELAS 9 KURIKULUM 2013
Rpp refleksi SMA KELAS 9 KURIKULUM 2013Ayu Febriyanti
Β 
transformasi
transformasitransformasi
transformasimfebri26
Β 
KD 3.5 Transformasi
KD 3.5 TransformasiKD 3.5 Transformasi
KD 3.5 TransformasiSinCosTan5
Β 
PPT Kinematika dan Dinamika.pptx
PPT Kinematika dan Dinamika.pptxPPT Kinematika dan Dinamika.pptx
PPT Kinematika dan Dinamika.pptxHamamBedul
Β 
2 Analisis Vektor
2 Analisis Vektor2 Analisis Vektor
2 Analisis VektorSimon Patabang
Β 
Pertemuan12
Pertemuan12Pertemuan12
Pertemuan1233335
Β 
Anvek-pert-1-7.pptx
Anvek-pert-1-7.pptxAnvek-pert-1-7.pptx
Anvek-pert-1-7.pptxyayadimas31
Β 
Fisika dasar
Fisika dasarFisika dasar
Fisika dasarNiar29
Β 
Fisika dasar
Fisika dasarFisika dasar
Fisika dasarserwiyani11
Β 

Similar to Transformasi linear (20)

Bab 2 Vektor
Bab 2 VektorBab 2 Vektor
Bab 2 Vektor
Β 
04. PPT Matematika (Wajib) XI - www.ilmuguru.org.pptx
04. PPT Matematika (Wajib) XI - www.ilmuguru.org.pptx04. PPT Matematika (Wajib) XI - www.ilmuguru.org.pptx
04. PPT Matematika (Wajib) XI - www.ilmuguru.org.pptx
Β 
Aplikasi matriks
Aplikasi matriksAplikasi matriks
Aplikasi matriks
Β 
Diktat fisika-dasar
Diktat fisika-dasarDiktat fisika-dasar
Diktat fisika-dasar
Β 
MATERI INISIASI 7.pptx
MATERI INISIASI 7.pptxMATERI INISIASI 7.pptx
MATERI INISIASI 7.pptx
Β 
Eliminasi gauss
Eliminasi gaussEliminasi gauss
Eliminasi gauss
Β 
Transformasi Linier-1.ppt
Transformasi Linier-1.pptTransformasi Linier-1.ppt
Transformasi Linier-1.ppt
Β 
2112032_ Tugas 1 a_ALJABAR LINIER.pptx
2112032_ Tugas 1 a_ALJABAR LINIER.pptx2112032_ Tugas 1 a_ALJABAR LINIER.pptx
2112032_ Tugas 1 a_ALJABAR LINIER.pptx
Β 
Rpp refleksi SMA KELAS 9 KURIKULUM 2013
Rpp refleksi SMA KELAS 9 KURIKULUM 2013Rpp refleksi SMA KELAS 9 KURIKULUM 2013
Rpp refleksi SMA KELAS 9 KURIKULUM 2013
Β 
Grup permutasi
Grup permutasiGrup permutasi
Grup permutasi
Β 
transformasi
transformasitransformasi
transformasi
Β 
KD 3.5 Transformasi
KD 3.5 TransformasiKD 3.5 Transformasi
KD 3.5 Transformasi
Β 
PPT Kinematika dan Dinamika.pptx
PPT Kinematika dan Dinamika.pptxPPT Kinematika dan Dinamika.pptx
PPT Kinematika dan Dinamika.pptx
Β 
Vektor
VektorVektor
Vektor
Β 
2 Analisis Vektor
2 Analisis Vektor2 Analisis Vektor
2 Analisis Vektor
Β 
Pertemuan12
Pertemuan12Pertemuan12
Pertemuan12
Β 
Anvek-pert-1-7.pptx
Anvek-pert-1-7.pptxAnvek-pert-1-7.pptx
Anvek-pert-1-7.pptx
Β 
Anvek-pert-1-7.pptx
Anvek-pert-1-7.pptxAnvek-pert-1-7.pptx
Anvek-pert-1-7.pptx
Β 
Fisika dasar
Fisika dasarFisika dasar
Fisika dasar
Β 
Fisika dasar
Fisika dasarFisika dasar
Fisika dasar
Β 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
Β 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
Β 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
Β 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
Β 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
Β 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
Β 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
Β 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
Β 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
Β 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
Β 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
Β 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
Β 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
Β 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
Β 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
Β 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
Β 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
Β 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
Β 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
Β 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Β 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Β 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
Β 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
Β 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Β 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Β 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
Β 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
Β 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
Β 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Β 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
Β 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Β 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Β 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Β 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
Β 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
Β 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Β 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
Β 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Β 

Transformasi linear

  • 1. 2017 | PPs UNM 1KAPITA SELEKTA 1 TRANSFORMASI LINEAR DARI KE A. Fungsi dari ke Fungsi adalah suatu aturan yang mengasosiasikan setiap elemen himpunan dengan hanya satu elemen dalam himpunan . Jika mengasosiasikan elemen dengan elemen maka dan mengatakan bahwa adalah bayangan (image) dari karena atau adalah nilai (value) dari pada . Himpunan disebut domain dari dan himpuan disebut kodomain dari . Suatu subhimpunan dari yang terdiri dari semua nilai yang mungkin untuk ketika nilai bervariasi sepanjang disebut range dari . Terdapat beberapa jenis fungsi, yakni: 1. Fungsi bernilai real dari suatu variabel real 2. Fungsi bernilai real dari vektor pada atau Rumus Contoh Klasifikasi Keterangan Fungsi bernilai real dari satu variabel real Fungsi dari ke Fungsi bernilai real dari dua variabel real Fungsi dari ke Fungsi bernilai real dari tiga variabel real Fungsi dari ke Fungsi bernilai real dari variabel real Fungsi dari ke Dua fungsi dan dianggap sama (equal), yang ditulis sebagai , jika keduanya memiliki domain yang sama dan untuk semua pada domain tersebut.
  • 2. 2017 | PPs UNM 2KAPITA SELEKTA 2 B. Fungsi dari ke Jika domain dari fungsi adalah dan kodomainnya adah ( dan mungkin sama) maka disebut sebagai peta (map) atau transformasi (transformation) dari ke . Secara ringkas disebut fungsi memetakan ke dan dinotasikan Fungsi - fungsi pada Tabel 1 adalah transformasi di mana . Pada kasus dimana , transformasi disebut operator pada . Baris pertama pada tabel adalah suatu operator pada . Transformasi didefinisikan dengan persamaan dalam bentuk Dinotasikan Contoh 1: Persamaan – persamaan Mendefinisikan suatu transformasi . Dengan transformasi ini, bayangan dari titik adalah , Jadi,
  • 3. 2017 | PPs UNM 3KAPITA SELEKTA 3 C. Transformasi Linear dari ke Transformasi linear didefinisikan dengan persamaan linear dalam bentuk: atau dalam notasi matriks [ ] [ ] [ ] Atau singkatnya Matriks disebut matriks standar (standart matrix) untuk transformasi linear , dan disebut perkalian dengan (multiplication by A) Contoh 2: Transformasi linear didefinisikan dengan persamaan-persamaan dapat dinyatakan dalam bentuk matriks sebagai berikut [ ] [ ] [ ] Sehingga matriks standar untuk [ ] Oleh karena itu jika dimisalkan maka akan diperoleh
  • 4. 2017 | PPs UNM 4KAPITA SELEKTA 4 D. Representasi Geometris dari Transformasi Linear Jika adalah perkalian dengan dan jika penekanan sebagai matriks standar untuk T adalah hal yang penting, maka kita akan menotasikan transformasi linear sebagai , sehingga Dari persamaan ini dapat dipahami bahwa vektor x pada dinyatakan sebagai suatu matriks kolom. (a) memetakan titik ke titik (b) memetakan vetor ke vektor Contoh 3: Transformasi nol dari ke Jika 0 adalah matriks nol m x n dan 0 adalah vektor nol pada maka untuk setiap vektor x pada . Sehingga perkalian dengan nol memetakan setiap vektor pada ke vektor nol pada sehingga sebagai transformasi nol (zero transformation) dari ke . Kadang-kadang transformasi nol dinotasikan dengan 0. Walaupun ini merupakan notasi yang sama yang digunakan untuk matriks nol, interpretasi yang sesuai biasanya dapat diketahui dengan jelas dari konteksnya. Untuk setiap matriks A, terdapat suatu transformasi linear TA (perkalian dengan A) yang bersesuaian, dan untuk setiap transformasi linear T: 𝑅 𝑛 => 𝑅 π‘š terdapat matriks [T], m x n (matriks standar untuk T) pada 𝑅 𝑛 ke suatu titik (atau vektor) baru
  • 5. 2017 | PPs UNM 5KAPITA SELEKTA 5 Contoh 4: Operator Identitas pada Jika I adalah matriks identitas n x n, maka untuk setiap vektor pada . Sehingga perkalian dengan I memetakan setiap vektor pada yang dinotasikan dengan I. Meskipun notasi yang digunakan ini sama dengan notasi untuk matriks identitas, interpretasi yang sesuai biasanya dapat dikethui dengan jelas dari konteksnya. E. Transformasi Linear Bidang Transformasi bidang merupakan transformasi linear dari ke . Jika adalah transformasi bidang dan * + adalah mariks baku untuk , maka: (| |) * + * + [ ] baik sebagai komponen-komponen vektor maupun koordinat-koordinat titik. Dengan tafsiran yang pertama, memetakan panah menjadi panah, dan dengan tafsiran yang kedua, memetakan titik menjadi titik. Pilihan tersebut hanyalah alternative bagi anda. Dalam pembahasan berikutnya, kita meninjau transformasi linear bidang pemetaan titik ke titik. Contoh 5: Misalkan adalah transformasi linear yang memetakan masing-masing titik ke daam bayangan simetriknya terhadap sumbu . Carilah matriks baku untuk .
  • 6. 2017 | PPs UNM 6KAPITA SELEKTA 6 Pemecahan: (* +) * +; (* +) * +; Dengan menggunakan dan sebagai vektor-vektor kolom akan kita peroleh matriks baku * + Sebagai pemeriksaan, maka * + * + * + Sehingga perkalian oleh akan memetakan titik ke dalam bayangan simetriknya terhadap sumbu . Terdapat lima jenis transformasi linier bidang yang mempunyai makna khusus: perputaran (rotasi), refleksi, ekspansi, kompresi, dan geseran. 1. Operator Perputaran (rotasi) Suatu operator yang merotasi setiap vekor pada sebesar suatu sudut tertentu disebut operator rotasi (rotation operator) pada . Operator Ilustrasi Persamaan Matriks Standar Rotasi sebesar sudut * + Cara yang paling umum untuk menggambarkan suatu sumbu rotasi umum adalah dengan menentukan suatu vektor taknol u2 yang bergerak sepanjang sumbu rotasi dan memiliki titik awal pada titik asal.Arah rotasi berlawanan jarum jam terhadap sumbu ,dapat ditentukan kemudian dengan β€œaturan tangan kanan”.Jika ibu jari tangan kanan menunjuk kearah u2 maka jari-jari yang tergenggam mengarah ke arah yang berlawanan arah jarum jam.
  • 7. 2017 | PPs UNM 7KAPITA SELEKTA 7 a) Sudut rotasi b) aturan tangan kanan Contoh 6: Jika setiap vektor pada R2 mengalami rotasi sebesar sudut ,maka bayangan w dari vektor * + adalah [ ] * + [ √ √ ] * + [ √ √ ] Sebagian contoh,bayangan dari vektor * + [ √ √ ] 2. Operator Refleksi Refleksi terhadap sebuah garis melalui titik asal adalah transformasi yang memetakan masing-masing titik pada bidang ke dalam bayangan cerminnya terhadap Secara umum, operator-operator pada dan yang memetakkan setiap vektor ke bayangan simetriknya sendiri terhadap garis atau bidang tertentu disebut operator refleksi (pencerminan) (reflection operator). Operator semacam ini adalah linear.
  • 8. 2017 | PPs UNM 8KAPITA SELEKTA 8 Operator Ilustrasi Persamaan Matriks Standar Refleksi terhadap sumbu * + Refleksi terhadap sumbu * + Refleksi terhadap garis * + 3. Operator Ekspansi dan Kompresi Jika koordinat dari masing-masing titik pada bidang dikalikan dengan kontstanta yang positif, maka efeknya adalah memperluas atau mengkompresi masing-masing gambar dalam arah . Jika : a. maka hasilnya adalah kompresi b. , maka hasilnya adalah ekspansi Transformasi yang demikian dinamakan ekspansi/kompresi dalam arah dengan factor . Demikian juga jika koordinar dari masing-masing titik dikalikan dengan konstanta positif, maka didapatkan sebuah ekspansi/kompresi dalam arah dengan factor Ekspansi dan kompresi sepanjang sumbu-sumbu koordinat adalah transformasi linear.
  • 9. 2017 | PPs UNM 9KAPITA SELEKTA 9 Jika adalah ekspansi dalam arah dengan factor , maka (* +) * +; (* +) * +; Sehingga matriks baku untuk adalah * + Demikian juga matriks baku untuk ekspansi atau kompresi untuk arah adalah * + Kompresi paling ekstrem terjadi ketika dimana tereduksi menjadi operator nol , yang memperkecil setiap vektor menjadi satu titik. Jika , maka tereduksi menjadi operator identitas sehingga setiap vektor tidak berubah. Operator Ilustrasi Persamaan Matriks Standar Operator kompresi dengan faktor pada * + Operator ekspansi dengan faktor pada * + 4. Operator Proyeksi Secara umum operator proyeksi (projection operator) (atau lebih tepatnya operator proyeksi orthogonal) pada adalah operator sebarang yang memetakan setiap vektor ke proyeksi orthogonalnya pada suatu garis atau suatu bidang yang melewati titik asal. Dapat diperlihatkan bahwa operator-operator semacam ini adalah linear.
  • 10. 2017 | PPs UNM 10KAPITA SELEKTA 10 Operator Ilustrasi Persamaan Matriks Standar Proyeksi orthogonal terhadap sumbu * + Proyeksi orthogonal terhadap sumbu * + 5. Operator Geseran Sebuah geseran dalam arah dengan faktor aalah transformasi yang menggerakkan masing-masing titi sejajar dengan sumbu sbanyak menuju kedudukan yang baru Titik-titik pada sumbu tidak digerakan karena . Akan tetapi, semakin jauh dari sumbu , besar semakin bertambah, sehingga titik-titik yang lebih jauh dari sumbu bergerak sejarak yang lebih besar dari titik-titik yang lebih dekat ke sumbu tersebut. Operator Ilustrasi Persamaan Matriks Standar Operator pergeseran dalam arah * + Operator pergeseran dalam arah * +
  • 11. 2017 | PPs UNM 11KAPITA SELEKTA 11 F. Komposisi Transformasi Linear Jika dan adalah transformasi-transformasi linear .maka untuk setiap pada , pertama-tama kita dapat menghitung yang merupakan suatu vektor pada .dan kemudian kita dapat menghitung yaitu suatu vektor pada Transformasi ini disebut komposisi dengan (composition of with ) dan dinotasikan dengan (baca lingkaran ) Jadi, Komposisi adalah linear karena ( ) Sehingga adalah perkalian dengan , yang merupakan suatu transformasi linear. Dapat dilihat bahwa Mengailkan matriks-matriks adalah sama dengan menyusun transformasi linear yang bersesuaian dengan urutan faktor-faktor kanan dari kiri. 𝑇 𝑇 𝑇 𝑇 Jika 𝑇 𝑅 𝑛 𝑅 π‘˜ dan 𝑇 𝑅 π‘˜ 𝑅 π‘š 1 adalah transformasi-transformasi linear maka karena matriks standar untuk komposisi 𝑇 𝑇 adalah hasil kali dari matriks-matriks standar 𝑇 dan 𝑇 kita memiliki
  • 12. 2017 | PPs UNM 12KAPITA SELEKTA 12 Contoh 7: Komposisi dari dua rotasi Misalkan dan adalah operator-operator linear yang merotasi vektor-vektor berturut-turut sebesar sudut dan . Jadi, operasi Pertama-tama merotasi sebesar sudut ,kemudian merotasi sebesar sudut maka dampak akhir dari adalah merotasi setiap vektor pada sebesar sudut . Jadi,matriks-matriks standar untuk operator-operator linear ini adalah : [ ] [ ] [ ] Dengan bantuan beberapa identitas trigonometri dasar kita dapat menunjukan bahwa berikut ini juga berlaku [ ] [ ]
  • 13. 2017 | PPs UNM 13KAPITA SELEKTA 13 Contoh 8: Komposisi Bersifat Tidak Komutatif Misalkan adalah operator refleksi terhadap garis ,dan misalkan adalah proyeksi orthogonal pada sumber y .Gambar di bawah memberikan ilustrasi secara grafis bahwa dan memiliki dampak yang berbeda terhadap suatu vektor . Kesimpulan yang sama dapat diperoleh dengan menunjukan bahwa matriks-matriks standar untuk T1 dan T2 tidak komutatif * + * + * + * + * + * + Sehingga Secara umum,urutan susunan transformasi linear merupakan hal yang menetukan.Ini telah diperkirakan sebelumnya,karena komposisi dari dua transformasi linear adalah sesuai dengan perkalian dari matriks-matriks standarnya
  • 14. 2017 | PPs UNM 14KAPITA SELEKTA 14 Contoh 9: Komposisi Dari Dua Refleksi Misalkan adalah refleksi terhadap sumbu y, dan misalkan adalah refleksi terhadap sumbu . Pada kasus ini dan adalah sama keduanya memetakan setiap vektor ke negatifnya – Kesamaan dari dan juga dapat didukasi dengan menunjukkan bahwa matriks-matriks standar untuk T1 dan T2 adalah komut : * + * + * + * + * + * + Operator pada disebut refleksi terhadap titik asal (reflection abaout the origin).Sebagaimana ditunjukkan oleh perhitungan diatas matriks standar untuk operator ini pada R2 adalah * +
  • 15. 2017 | PPs UNM 15KAPITA SELEKTA 15 G. Komposisi dari Tiga atau Lebih Transformasi Linear Komposisi dapat didefinisikan untuk tiga atau lebih tranformasi linear.Sebagai contoh, perhatikan tranformasi linear. dapat didefinisikan dengan ( ) Con Contoh 10: Tentukan Matriks standar untuk operasi linear yang pertama-tama merotasi suatu vektor berlawanan arah jarum jam terhadap sumbu z sebesar sudut , kemudian merefleksikan vektor yang dihasilkan terhadap bidang yz dan kemudian memproyeksikan vektor tersebut secara orthogonal ke bidang xy. Penyelesaian Transformasi linear T dapat dinyatakan sebagai komposisi Dimana adalah rotasi terhadap sumbu z, adalah refleksi terhadap bidang yz, dan adalah proyeksi ortogonal pada bidang xy. Dapat dilihat bahwa matriks standar dari transormasi tersebut adalah [ ] [ ] [ ] 𝑇 𝑇 𝑇 𝑇 𝑇 𝑇 Komposisi dai dua atau lebih transformasi linear adalah suatu transformasi linear dan bahwa matriks standar untuk 𝑇 𝑇 𝑇 berkaitan dengan matriks-matriks standar untuk 𝑇 𝑇 dan 𝑇 sebagaimana berikut
  • 16. 2017 | PPs UNM 16KAPITA SELEKTA 16 Jadi dari matriks standar untuk T adalah yaitu [ ] [ ] [ ] [ ]