SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
MODUL
SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA
PENGERTIAN SISTEM KENDALI
Sistem kendali dapat dikatakan sebagai hubungan antara komponen yang membentuk sebuah konfigurasi
sistem, yang akan menghasilkan tanggapan sistem yang diharapkan. Jadi harus ada yang dikendalikan, yang
merupakan suatu sistem fisis, yang biasa disebut dengan kendalian (plant).
Masukan dan keluaran merupakan variabel atau besaran fisis. Keluaran merupakan hal yang dihasilkan oleh
kendalian, artinya yang dikendalikan; sedangkan masukan adalah yang mempengaruhi kendalian, yang
mengatur keluaran. Kedua dimensi masukan dan keluaran tidak harus sama.
Pada sistem kendali dikenal sistem kendali lup terbuka (open loop control system) dan sistem kendali lup
tertutup (closed loop control system). Sistem kendali lup terbuka atau umpan maju (feedforward control)
umumnya mempergunakan pengatur (controller) serta aktuator kendali (control actuator) yang berguna untuk
memperoleh respon sistem yang baik. Sistem kendali ini keluarannya tidak diperhitungkan ulang oleh
controller. Suatu keadaan apakah plant benar-benar telah mencapai target seperti yang dikehendaki masukan
atau referensi, tidak dapat mempengaruhi kinerja kontroler.
Gambar 1. Sistem pengendalian lup terbuka
Pada sistem kendali yang lain, yakni sistem kendali lup tertutup (closed loop control system) memanfaatkan
variabel yang sebanding dengan selisih respon yang terjadi terhadap respon yang diinginkan. Sistem seperi ini
juga sering dikenal dengan sistem kendali umpan balik. Aplikasi sistem umpan balik banyak dipergunakan untuk
sistem kemudi kapal laut dan pesawat terbang. Perangkat sehari-hari yang juga menerapkan sistem ini adalah
penyetelan temperatur pada almari es, oven, tungku, dan pemanas air.
Gambar 2. Sistem pengendalian lup tertutup
Dengan sistem kendali gambar 2, kita bisa ilustrasikan apabila keluaran aktual telah sama dengan referensi
atau masukan maka input kontroler akan bernilai nol. Nilai ini artinya kontroler tidak lagi memberikan sinyal
aktuasi kepada plant, karena target akhir perintah gerak telah diperoleh. Sistem kendali loop terbuka dan
tertutup tersebut merupakan bentuk sederhana yang nantinya akan mendasari semua sistem pengaturan yang
lebih kompleks dan rumit. Hubungan antara masukan (input) dengan keluaran (output) menggambarkan
korelasi antara sebab dan akibat proses yang berkaitan. Masukan juga sering diartikan tanggapan keluaran
yang diharapkan.
A. SistemKontrol/Kendali LoopTerbuka(Open-LoopControlSystem)
Suatu sistem kontrol yang mempunyai karakteristik dimana nilai keluaran tidak memberikan pengaruh
pada aksi kontrol disebut Sistem Kontrol Loop Terbuka (Open-Loop Control System). Contoh dari sistem
loop terbuka adalah operasi mesin cuci. Penggilingan pakaian, pemberian sabun, dan pengeringan yang
bekerja sebagai operasi mesin cuci tidak akan berubah (hanya sesuai dengan yang diinginkan seperti
semula) walaupun tingkat kebersihan pakaian (sebagai keluaran sistem) kurang baik akibat adanya
faktor-faktor yang kemungkinan tidak diprediksikan sebelumnya.. Diagram kotak pada Gambar dibawah
ini memberikan gambaran proses ini.
Gb. Operasi mesin cuci
Gb. Sistem Kontrol Loop Terbuka
Sistem kontrol loop terbuka ini memang lebih sederhana, murah, dan mudah dalam desainnya, akan
tetapi akan menjadi tidak stabil dan seringkali memiliki tingkat kesalahan yang besar bila diberikan
gangguan dari luar.
Ciri – Ciri Sistem Kontrol Loop Terbuka :
1. Sederhana
2. Harganya murah
3. Dapat dipercaya
4. Kurang akurat karena tidak terdapat koreksi terhadap kesalahan
5. Berbasis waktu
Contoh Aplikasi Sistem Loop Terbuka :
1. Pengontrol lalu lintas berbasis waktu
2. Mesin cuci
3. Oven listrik
4. Tangga berjalan
5. Rolling detector pada bandara
B. SistemKontrol/KendaliLoopTertutup(Closed-LoopControlSystem)
Sistem kontrol loop tertutup adalah identik dengan sistem kontrol umpan balik, dimana nilai dari
keluaran akan ikut mempengaruhi pada aksi kontrolnya.
Gb. Proses Umpan Balik Pendingin Udara
Contoh dari sistem ini banyak sekali, salah satu contohnya adalah operasi pendinginan udara (AC).
Masukan dari sistem AC adalah derajat suhu yang diinginkan si pemakai. Keluarannya berupa udara
dingin yang akan mempengaruhi suhu ruangan sehingga suhu ruangan diharapkan akan sama dengan
suhu yang diinginkan. Dengan memberikan umpan balik berupa derajat suhu ruangan setelah diberikan
aksi udara dingin, maka akan didapatkan kesalahan (error) dari derajat suhu aktual dengan derajat suhu
yang diinginkan. Adanya kesalahan ini membuat kontroler berusaha memperbaikinya
sehingga didapatkan kesalahan yang semakin lama semakin mengecil. Gambar dibawah ini memberikan
penjelasan mengenai proses umpan balik sistem AC ini
Gb. Sistem Kontrol Loop Tertutup
Berikut ini adalah komponen pada sistem kendali tertutup:
1. Input (masukan), merupakan rangsangan yang diberikan pada sistem kontrol, merupakan harga yang
diinginkan bagi variabel yang dikontrol selama pengontrolan. Harga ini tidak tergantung pada keluaran
sistem
2. Output (keluaran,respons), merupakan tanggapan pada sistem kontrol, merupakan harga yang akan
dipertahankan bagi variabel yang dikontrol, dan merupakan harga yang ditunjukan oleh alat pencatat
3. Beban/Plant, merupakan sistem fisis yang akan dikontrol (misalnya mekanis, elektris, hidraulik ataupun
pneumatic) .
4. Alat kontrol/controller, merupakan peralatan/ rangkaian untuk mengontrol beban (sistem). Alat ini bisa
digabung dengan penguat
5. Elemen Umpan Balik, menunjukan/mengembalikan hasil pencatan ke detector sehingga bisa
dibandingkan terhadap harga yang diinginkan (di stel)
6. Error Detector (alat deteksi kesalahan), merupakan alat pendeteksi kesalahan yang menunjukan selisih
antara input (masukan) dan respons melalui umpan balik (feedback path)
7. Gangguan merupakan sinyal-sinyal tambahan yang tidak diinginkan. Gangguan ini cenderung
mengakibatkan harga keluaran berbeda dengan harga masukanya, gangguan ini biasanya disebabkan
oleh perubahan beban sistem, misalnya adanya perubahan kondisi lingkungan, getaran ataupun yang
lain.
Contoh aplikasi sistem kendali tertutup:
1. Servomekanisme
2. Sistem pengontrol proses
3. Lemari Es
4. Pemanas Air Otomatik
5. Kendali Termostatik
6. AC
Dibandingkan dengan sistem kontrol loop terbuka, sistem kontrol loop tertutup memang lebih rumit, mahal,
dan sulit dalam desain. Akan tetapi tingkat kestabilannya yang relatif konstan dan tingkat kesalahannya yang
kecil bila terdapat gangguan dari luar, membuat sistem kontrol ini lebih banyak menjadi pilihan para perancang
sistem kontrol.
Untuk mendalami lebih lanjut mengenai sistem kendali tentunya diperlukan pemahaman yang cukup tentang
hal-hal yang berhubungan dengan sistem kontrol. Oleh karena itu selanjutnya akan dikaji beberapa istilah-
istilah yang dipergunakannya.

More Related Content

What's hot

Simbol Komponen Elektronika
Simbol Komponen ElektronikaSimbol Komponen Elektronika
Simbol Komponen ElektronikaBerlinda Putri
 
Fungsi alih sistem kontrol
Fungsi alih sistem kontrolFungsi alih sistem kontrol
Fungsi alih sistem kontrolarie eric
 
Prinsip kerja PID
Prinsip kerja PIDPrinsip kerja PID
Prinsip kerja PIDSupar Ramah
 
Generator ac
Generator  acGenerator  ac
Generator aclukman_sn
 
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PERAKITAN POWER SUPPLY DENGAN SOFTWARE PROTEL
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PERAKITAN POWER SUPPLY DENGAN SOFTWARE PROTELLAPORAN HASIL PRAKTIKUM PERAKITAN POWER SUPPLY DENGAN SOFTWARE PROTEL
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PERAKITAN POWER SUPPLY DENGAN SOFTWARE PROTELDudi Fathurohman
 
sharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarsharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarRinanda S
 
Proteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikProteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikJohari Zhou Hao Li
 
Pengertian kontrol
Pengertian kontrolPengertian kontrol
Pengertian kontrolarie eric
 
Ppt sistem hidrolik dan pneumatik
Ppt sistem hidrolik dan pneumatikPpt sistem hidrolik dan pneumatik
Ppt sistem hidrolik dan pneumatikIrwanWitono
 
Katup-katup Pada Pneumatik
Katup-katup Pada PneumatikKatup-katup Pada Pneumatik
Katup-katup Pada PneumatikToro Jr.
 
SENSOR DAN AKTUATOR.pptx
SENSOR DAN AKTUATOR.pptxSENSOR DAN AKTUATOR.pptx
SENSOR DAN AKTUATOR.pptxRoshVLG
 
MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA - SISTEM DIGITAL
MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA - SISTEM DIGITALMAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA - SISTEM DIGITAL
MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA - SISTEM DIGITALSTMIK KHARISMA MAKASSAR
 
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrikpprawira11
 
Laporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaLaporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaFebriTiaAldila
 
Kekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digital
Kekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digitalKekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digital
Kekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digitalPutera Sumatera
 
Sistem kendali otomatis
Sistem kendali otomatis Sistem kendali otomatis
Sistem kendali otomatis Puti Andini
 

What's hot (20)

Simbol Komponen Elektronika
Simbol Komponen ElektronikaSimbol Komponen Elektronika
Simbol Komponen Elektronika
 
Fungsi alih sistem kontrol
Fungsi alih sistem kontrolFungsi alih sistem kontrol
Fungsi alih sistem kontrol
 
SISTEM KONTROL
SISTEM KONTROLSISTEM KONTROL
SISTEM KONTROL
 
Prinsip kerja PID
Prinsip kerja PIDPrinsip kerja PID
Prinsip kerja PID
 
Generator ac
Generator  acGenerator  ac
Generator ac
 
Sistem kendali
Sistem kendaliSistem kendali
Sistem kendali
 
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PERAKITAN POWER SUPPLY DENGAN SOFTWARE PROTEL
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PERAKITAN POWER SUPPLY DENGAN SOFTWARE PROTELLAPORAN HASIL PRAKTIKUM PERAKITAN POWER SUPPLY DENGAN SOFTWARE PROTEL
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PERAKITAN POWER SUPPLY DENGAN SOFTWARE PROTEL
 
sharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarsharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasar
 
Proteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikProteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrik
 
Pengertian kontrol
Pengertian kontrolPengertian kontrol
Pengertian kontrol
 
Ppt sistem hidrolik dan pneumatik
Ppt sistem hidrolik dan pneumatikPpt sistem hidrolik dan pneumatik
Ppt sistem hidrolik dan pneumatik
 
Katup-katup Pada Pneumatik
Katup-katup Pada PneumatikKatup-katup Pada Pneumatik
Katup-katup Pada Pneumatik
 
SENSOR DAN AKTUATOR.pptx
SENSOR DAN AKTUATOR.pptxSENSOR DAN AKTUATOR.pptx
SENSOR DAN AKTUATOR.pptx
 
MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA - SISTEM DIGITAL
MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA - SISTEM DIGITALMAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA - SISTEM DIGITAL
MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA - SISTEM DIGITAL
 
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
 
contoh soal motor dc
contoh soal motor dccontoh soal motor dc
contoh soal motor dc
 
Laporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaLaporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logika
 
Kekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digital
Kekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digitalKekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digital
Kekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digital
 
Sistem kendali otomatis
Sistem kendali otomatis Sistem kendali otomatis
Sistem kendali otomatis
 
6 faktor daya
6  faktor daya6  faktor daya
6 faktor daya
 

Similar to Pertemuan 1 Sistem Pengendali Elektronik

1_Introduction Control System and Automation.ppt
1_Introduction Control System and Automation.ppt1_Introduction Control System and Automation.ppt
1_Introduction Control System and Automation.pptadhanefendi
 
Simulink PID
Simulink PIDSimulink PID
Simulink PIDdenaadi
 
Sistem pengendalian
Sistem pengendalianSistem pengendalian
Sistem pengendalianAika Hartini
 
Cover sistem kendali tugas 1
Cover sistem kendali tugas 1Cover sistem kendali tugas 1
Cover sistem kendali tugas 1Ibrohim Ibrohim
 
pengantar teknik kendali
 pengantar teknik kendali pengantar teknik kendali
pengantar teknik kendaliRandi Putra
 
dasar-sistem-kendali-7u10g21485.ppt
dasar-sistem-kendali-7u10g21485.pptdasar-sistem-kendali-7u10g21485.ppt
dasar-sistem-kendali-7u10g21485.pptzainmalik453426
 
Bab 12 teknik pengaturan otomts
Bab 12   teknik pengaturan otomtsBab 12   teknik pengaturan otomts
Bab 12 teknik pengaturan otomtsEko Supriyadi
 
Dasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptx
Dasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptx
Dasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxremanumyeye
 
Process control
Process controlProcess control
Process controlcuxamin
 
Controller Sensor
Controller SensorController Sensor
Controller SensorDaus Jai
 

Similar to Pertemuan 1 Sistem Pengendali Elektronik (20)

1_Introduction Control System and Automation.ppt
1_Introduction Control System and Automation.ppt1_Introduction Control System and Automation.ppt
1_Introduction Control System and Automation.ppt
 
Simulink PID
Simulink PIDSimulink PID
Simulink PID
 
Sistem pengendalian
Sistem pengendalianSistem pengendalian
Sistem pengendalian
 
Tugas sistem kendali
Tugas sistem kendaliTugas sistem kendali
Tugas sistem kendali
 
Cover sistem kendali tugas 1
Cover sistem kendali tugas 1Cover sistem kendali tugas 1
Cover sistem kendali tugas 1
 
pengantar teknik kendali
 pengantar teknik kendali pengantar teknik kendali
pengantar teknik kendali
 
dasar-sistem-kendali-7u10g21485.ppt
dasar-sistem-kendali-7u10g21485.pptdasar-sistem-kendali-7u10g21485.ppt
dasar-sistem-kendali-7u10g21485.ppt
 
Materi 5 dcs
Materi 5 dcsMateri 5 dcs
Materi 5 dcs
 
Sistem kendali tugas
Sistem kendali tugasSistem kendali tugas
Sistem kendali tugas
 
Mengenal PLC
Mengenal PLCMengenal PLC
Mengenal PLC
 
Bab 12 teknik pengaturan otomts
Bab 12   teknik pengaturan otomtsBab 12   teknik pengaturan otomts
Bab 12 teknik pengaturan otomts
 
Pi d
Pi dPi d
Pi d
 
Nota
NotaNota
Nota
 
Dasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptx
Dasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptx
Dasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptx
 
Process control
Process controlProcess control
Process control
 
Controller Sensor
Controller SensorController Sensor
Controller Sensor
 
Sistem Kendali.ppt
Sistem Kendali.pptSistem Kendali.ppt
Sistem Kendali.ppt
 
sistem kontrol.ppt
sistem kontrol.pptsistem kontrol.ppt
sistem kontrol.ppt
 
Pid (proportional, integral, derivative)
Pid (proportional, integral, derivative)Pid (proportional, integral, derivative)
Pid (proportional, integral, derivative)
 
Automation
AutomationAutomation
Automation
 

More from Ahmad Nawawi, S.Kom

Materi pertemuan 7 Penerapan Sistem Robotik
Materi pertemuan 7   Penerapan Sistem RobotikMateri pertemuan 7   Penerapan Sistem Robotik
Materi pertemuan 7 Penerapan Sistem RobotikAhmad Nawawi, S.Kom
 
Kelainan sifat pada mahluk hidup
Kelainan sifat pada mahluk hidupKelainan sifat pada mahluk hidup
Kelainan sifat pada mahluk hidupAhmad Nawawi, S.Kom
 
Pertemuan 6 Mikroprosessor dan Mikrokontroler
Pertemuan 6 Mikroprosessor dan MikrokontrolerPertemuan 6 Mikroprosessor dan Mikrokontroler
Pertemuan 6 Mikroprosessor dan MikrokontrolerAhmad Nawawi, S.Kom
 
Pertemuan 6 pewarisan sifat pada mahluk hidup
Pertemuan 6 pewarisan sifat pada mahluk hidupPertemuan 6 pewarisan sifat pada mahluk hidup
Pertemuan 6 pewarisan sifat pada mahluk hidupAhmad Nawawi, S.Kom
 
Pertemuan 5 sistem reproduksi pada hewan
Pertemuan 5 sistem reproduksi pada hewanPertemuan 5 sistem reproduksi pada hewan
Pertemuan 5 sistem reproduksi pada hewanAhmad Nawawi, S.Kom
 
Pertemuan 4 Sistem reproduksi pada hewan
Pertemuan 4 Sistem reproduksi pada hewanPertemuan 4 Sistem reproduksi pada hewan
Pertemuan 4 Sistem reproduksi pada hewanAhmad Nawawi, S.Kom
 
Materi pertemuan 4 Penerapan Rangkaian Elektronika
Materi pertemuan 4 Penerapan Rangkaian ElektronikaMateri pertemuan 4 Penerapan Rangkaian Elektronika
Materi pertemuan 4 Penerapan Rangkaian ElektronikaAhmad Nawawi, S.Kom
 
Pertemuan 3 Sistem Pengendali Elektronik
Pertemuan 3   Sistem Pengendali ElektronikPertemuan 3   Sistem Pengendali Elektronik
Pertemuan 3 Sistem Pengendali ElektronikAhmad Nawawi, S.Kom
 
Materi pertemuan 2 Penerapan Sistem Robotik
Materi pertemuan 2   Penerapan Sistem RobotikMateri pertemuan 2   Penerapan Sistem Robotik
Materi pertemuan 2 Penerapan Sistem RobotikAhmad Nawawi, S.Kom
 
Pertemuan 3 Mikroprosessor dan Mikrokontroler
Pertemuan 3 Mikroprosessor dan MikrokontrolerPertemuan 3 Mikroprosessor dan Mikrokontroler
Pertemuan 3 Mikroprosessor dan MikrokontrolerAhmad Nawawi, S.Kom
 
Modul Pertemuan 3 Penerapan Rangkaian Elektronika
Modul Pertemuan 3  Penerapan Rangkaian ElektronikaModul Pertemuan 3  Penerapan Rangkaian Elektronika
Modul Pertemuan 3 Penerapan Rangkaian ElektronikaAhmad Nawawi, S.Kom
 
Materi pertemuan 2 Penerapan Rangkaian Elektronika
Materi pertemuan 2 Penerapan Rangkaian ElektronikaMateri pertemuan 2 Penerapan Rangkaian Elektronika
Materi pertemuan 2 Penerapan Rangkaian ElektronikaAhmad Nawawi, S.Kom
 
Pertemuan 1 Mikroprosessor dan Mikrokontroler
Pertemuan 1 Mikroprosessor dan MikrokontrolerPertemuan 1 Mikroprosessor dan Mikrokontroler
Pertemuan 1 Mikroprosessor dan MikrokontrolerAhmad Nawawi, S.Kom
 
Materi Pertemuan 1 Pengendali Sistem Robotik
Materi Pertemuan 1 Pengendali Sistem RobotikMateri Pertemuan 1 Pengendali Sistem Robotik
Materi Pertemuan 1 Pengendali Sistem RobotikAhmad Nawawi, S.Kom
 
Pertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhan
Pertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhanPertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhan
Pertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhanAhmad Nawawi, S.Kom
 

More from Ahmad Nawawi, S.Kom (18)

Materi pertemuan 7 PRE
Materi pertemuan 7 PREMateri pertemuan 7 PRE
Materi pertemuan 7 PRE
 
Materi pertemuan 7 Penerapan Sistem Robotik
Materi pertemuan 7   Penerapan Sistem RobotikMateri pertemuan 7   Penerapan Sistem Robotik
Materi pertemuan 7 Penerapan Sistem Robotik
 
Kelainan sifat pada mahluk hidup
Kelainan sifat pada mahluk hidupKelainan sifat pada mahluk hidup
Kelainan sifat pada mahluk hidup
 
Pertemuan 6 Mikroprosessor dan Mikrokontroler
Pertemuan 6 Mikroprosessor dan MikrokontrolerPertemuan 6 Mikroprosessor dan Mikrokontroler
Pertemuan 6 Mikroprosessor dan Mikrokontroler
 
Pertemuan 6 pewarisan sifat pada mahluk hidup
Pertemuan 6 pewarisan sifat pada mahluk hidupPertemuan 6 pewarisan sifat pada mahluk hidup
Pertemuan 6 pewarisan sifat pada mahluk hidup
 
Pertemuan 5 sistem reproduksi pada hewan
Pertemuan 5 sistem reproduksi pada hewanPertemuan 5 sistem reproduksi pada hewan
Pertemuan 5 sistem reproduksi pada hewan
 
Pertemuan 4 Sistem reproduksi pada hewan
Pertemuan 4 Sistem reproduksi pada hewanPertemuan 4 Sistem reproduksi pada hewan
Pertemuan 4 Sistem reproduksi pada hewan
 
Materi pertemuan 4 Penerapan Rangkaian Elektronika
Materi pertemuan 4 Penerapan Rangkaian ElektronikaMateri pertemuan 4 Penerapan Rangkaian Elektronika
Materi pertemuan 4 Penerapan Rangkaian Elektronika
 
Pertemuan 3 Sistem Pengendali Elektronik
Pertemuan 3   Sistem Pengendali ElektronikPertemuan 3   Sistem Pengendali Elektronik
Pertemuan 3 Sistem Pengendali Elektronik
 
Materi pertemuan 2 Penerapan Sistem Robotik
Materi pertemuan 2   Penerapan Sistem RobotikMateri pertemuan 2   Penerapan Sistem Robotik
Materi pertemuan 2 Penerapan Sistem Robotik
 
Pertemuan 3 Mikroprosessor dan Mikrokontroler
Pertemuan 3 Mikroprosessor dan MikrokontrolerPertemuan 3 Mikroprosessor dan Mikrokontroler
Pertemuan 3 Mikroprosessor dan Mikrokontroler
 
Modul Pertemuan 3 Penerapan Rangkaian Elektronika
Modul Pertemuan 3  Penerapan Rangkaian ElektronikaModul Pertemuan 3  Penerapan Rangkaian Elektronika
Modul Pertemuan 3 Penerapan Rangkaian Elektronika
 
Materi pertemuan 2 Penerapan Rangkaian Elektronika
Materi pertemuan 2 Penerapan Rangkaian ElektronikaMateri pertemuan 2 Penerapan Rangkaian Elektronika
Materi pertemuan 2 Penerapan Rangkaian Elektronika
 
Pertemuan 1 Mikroprosessor dan Mikrokontroler
Pertemuan 1 Mikroprosessor dan MikrokontrolerPertemuan 1 Mikroprosessor dan Mikrokontroler
Pertemuan 1 Mikroprosessor dan Mikrokontroler
 
Materi Pertemuan 1 Pengendali Sistem Robotik
Materi Pertemuan 1 Pengendali Sistem RobotikMateri Pertemuan 1 Pengendali Sistem Robotik
Materi Pertemuan 1 Pengendali Sistem Robotik
 
Penerapan Rangkaian Elektronika
Penerapan Rangkaian ElektronikaPenerapan Rangkaian Elektronika
Penerapan Rangkaian Elektronika
 
Pertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhan
Pertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhanPertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhan
Pertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhan
 
Pertemuan I
Pertemuan IPertemuan I
Pertemuan I
 

Recently uploaded

PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 

Recently uploaded (20)

PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 

Pertemuan 1 Sistem Pengendali Elektronik

  • 1. MODUL SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA PENGERTIAN SISTEM KENDALI Sistem kendali dapat dikatakan sebagai hubungan antara komponen yang membentuk sebuah konfigurasi sistem, yang akan menghasilkan tanggapan sistem yang diharapkan. Jadi harus ada yang dikendalikan, yang merupakan suatu sistem fisis, yang biasa disebut dengan kendalian (plant). Masukan dan keluaran merupakan variabel atau besaran fisis. Keluaran merupakan hal yang dihasilkan oleh kendalian, artinya yang dikendalikan; sedangkan masukan adalah yang mempengaruhi kendalian, yang mengatur keluaran. Kedua dimensi masukan dan keluaran tidak harus sama. Pada sistem kendali dikenal sistem kendali lup terbuka (open loop control system) dan sistem kendali lup tertutup (closed loop control system). Sistem kendali lup terbuka atau umpan maju (feedforward control) umumnya mempergunakan pengatur (controller) serta aktuator kendali (control actuator) yang berguna untuk memperoleh respon sistem yang baik. Sistem kendali ini keluarannya tidak diperhitungkan ulang oleh controller. Suatu keadaan apakah plant benar-benar telah mencapai target seperti yang dikehendaki masukan atau referensi, tidak dapat mempengaruhi kinerja kontroler. Gambar 1. Sistem pengendalian lup terbuka Pada sistem kendali yang lain, yakni sistem kendali lup tertutup (closed loop control system) memanfaatkan variabel yang sebanding dengan selisih respon yang terjadi terhadap respon yang diinginkan. Sistem seperi ini juga sering dikenal dengan sistem kendali umpan balik. Aplikasi sistem umpan balik banyak dipergunakan untuk sistem kemudi kapal laut dan pesawat terbang. Perangkat sehari-hari yang juga menerapkan sistem ini adalah penyetelan temperatur pada almari es, oven, tungku, dan pemanas air. Gambar 2. Sistem pengendalian lup tertutup Dengan sistem kendali gambar 2, kita bisa ilustrasikan apabila keluaran aktual telah sama dengan referensi atau masukan maka input kontroler akan bernilai nol. Nilai ini artinya kontroler tidak lagi memberikan sinyal aktuasi kepada plant, karena target akhir perintah gerak telah diperoleh. Sistem kendali loop terbuka dan tertutup tersebut merupakan bentuk sederhana yang nantinya akan mendasari semua sistem pengaturan yang lebih kompleks dan rumit. Hubungan antara masukan (input) dengan keluaran (output) menggambarkan korelasi antara sebab dan akibat proses yang berkaitan. Masukan juga sering diartikan tanggapan keluaran yang diharapkan.
  • 2. A. SistemKontrol/Kendali LoopTerbuka(Open-LoopControlSystem) Suatu sistem kontrol yang mempunyai karakteristik dimana nilai keluaran tidak memberikan pengaruh pada aksi kontrol disebut Sistem Kontrol Loop Terbuka (Open-Loop Control System). Contoh dari sistem loop terbuka adalah operasi mesin cuci. Penggilingan pakaian, pemberian sabun, dan pengeringan yang bekerja sebagai operasi mesin cuci tidak akan berubah (hanya sesuai dengan yang diinginkan seperti semula) walaupun tingkat kebersihan pakaian (sebagai keluaran sistem) kurang baik akibat adanya faktor-faktor yang kemungkinan tidak diprediksikan sebelumnya.. Diagram kotak pada Gambar dibawah ini memberikan gambaran proses ini. Gb. Operasi mesin cuci Gb. Sistem Kontrol Loop Terbuka Sistem kontrol loop terbuka ini memang lebih sederhana, murah, dan mudah dalam desainnya, akan tetapi akan menjadi tidak stabil dan seringkali memiliki tingkat kesalahan yang besar bila diberikan gangguan dari luar. Ciri – Ciri Sistem Kontrol Loop Terbuka : 1. Sederhana 2. Harganya murah 3. Dapat dipercaya 4. Kurang akurat karena tidak terdapat koreksi terhadap kesalahan 5. Berbasis waktu
  • 3. Contoh Aplikasi Sistem Loop Terbuka : 1. Pengontrol lalu lintas berbasis waktu 2. Mesin cuci 3. Oven listrik 4. Tangga berjalan 5. Rolling detector pada bandara B. SistemKontrol/KendaliLoopTertutup(Closed-LoopControlSystem) Sistem kontrol loop tertutup adalah identik dengan sistem kontrol umpan balik, dimana nilai dari keluaran akan ikut mempengaruhi pada aksi kontrolnya. Gb. Proses Umpan Balik Pendingin Udara Contoh dari sistem ini banyak sekali, salah satu contohnya adalah operasi pendinginan udara (AC). Masukan dari sistem AC adalah derajat suhu yang diinginkan si pemakai. Keluarannya berupa udara dingin yang akan mempengaruhi suhu ruangan sehingga suhu ruangan diharapkan akan sama dengan suhu yang diinginkan. Dengan memberikan umpan balik berupa derajat suhu ruangan setelah diberikan aksi udara dingin, maka akan didapatkan kesalahan (error) dari derajat suhu aktual dengan derajat suhu yang diinginkan. Adanya kesalahan ini membuat kontroler berusaha memperbaikinya sehingga didapatkan kesalahan yang semakin lama semakin mengecil. Gambar dibawah ini memberikan penjelasan mengenai proses umpan balik sistem AC ini Gb. Sistem Kontrol Loop Tertutup
  • 4. Berikut ini adalah komponen pada sistem kendali tertutup: 1. Input (masukan), merupakan rangsangan yang diberikan pada sistem kontrol, merupakan harga yang diinginkan bagi variabel yang dikontrol selama pengontrolan. Harga ini tidak tergantung pada keluaran sistem 2. Output (keluaran,respons), merupakan tanggapan pada sistem kontrol, merupakan harga yang akan dipertahankan bagi variabel yang dikontrol, dan merupakan harga yang ditunjukan oleh alat pencatat 3. Beban/Plant, merupakan sistem fisis yang akan dikontrol (misalnya mekanis, elektris, hidraulik ataupun pneumatic) . 4. Alat kontrol/controller, merupakan peralatan/ rangkaian untuk mengontrol beban (sistem). Alat ini bisa digabung dengan penguat 5. Elemen Umpan Balik, menunjukan/mengembalikan hasil pencatan ke detector sehingga bisa dibandingkan terhadap harga yang diinginkan (di stel) 6. Error Detector (alat deteksi kesalahan), merupakan alat pendeteksi kesalahan yang menunjukan selisih antara input (masukan) dan respons melalui umpan balik (feedback path) 7. Gangguan merupakan sinyal-sinyal tambahan yang tidak diinginkan. Gangguan ini cenderung mengakibatkan harga keluaran berbeda dengan harga masukanya, gangguan ini biasanya disebabkan oleh perubahan beban sistem, misalnya adanya perubahan kondisi lingkungan, getaran ataupun yang lain. Contoh aplikasi sistem kendali tertutup: 1. Servomekanisme 2. Sistem pengontrol proses 3. Lemari Es 4. Pemanas Air Otomatik 5. Kendali Termostatik 6. AC Dibandingkan dengan sistem kontrol loop terbuka, sistem kontrol loop tertutup memang lebih rumit, mahal, dan sulit dalam desain. Akan tetapi tingkat kestabilannya yang relatif konstan dan tingkat kesalahannya yang kecil bila terdapat gangguan dari luar, membuat sistem kontrol ini lebih banyak menjadi pilihan para perancang sistem kontrol. Untuk mendalami lebih lanjut mengenai sistem kendali tentunya diperlukan pemahaman yang cukup tentang hal-hal yang berhubungan dengan sistem kontrol. Oleh karena itu selanjutnya akan dikaji beberapa istilah- istilah yang dipergunakannya.