SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
Teknologi Reproduksi Hewan
Berikut ini uraian materi Sistem Reproduksi Tumbuhan dan Hewan pada submateri
Teknolog Reproduksi Hewan.
Teknologi Reproduksi Pada Hewan
Teknologi reproduksi pada hewan adalah upaya manusia untuk mengembangbiakkan hewan di
luar perkembangbiakan alaminya, dengan harapan bisa mengatasi masalah dalam
perkembangbiakan.
Berikut ini adalah beberapa teknologi reproduksi pada hewan.
1. Inseminasi Buatan (Kawin Suntik)
Kawin suntik atau dikenal dengan istilah inseminasi buatan (IB) adalah proses memasukkan
cairan sperma (semen) dari sapi jantan yang unggul ke dalam saluran reproduksi sapi betina
dengan bantuan manusia.
Inseminasi buatan ini dilakukan dengan cara memasukkan sperma (semen) yang telah
dibekukan dengan menggunakan alat seperti suntikan.
Inseminasi buatan memiliki beberapa manfaat, antara lain efisiensi waktu, efisiensi biaya,
dan juga memperbaiki kualitas anakan sapi.
Perbaikan kualitas misalnya sebagai penghasil daging yang berkualitas (sapi potong).
Sebagai contoh, untuk menghasilkan anakan sapi dengan kualitas daging yang baik dan
berjumlah banyak, diambil sel-sel sperma dari sapi Brahman dari India untuk
diinseminasikan pada sapi betina lokal.
2. Perkawinan silang
Perkawinan silang atau hibridisasi adalah mengawinkan dua jenis hewan yang berbeda
varietasnya dan memiliki sifat-sifat unggul.
Keuntungan dari teknologi perkawinan silang adalah dapat menghasilkan individu baru
dengan kualitas yang lebih baik, menghemat biaya, mempercepat produksi, dan
memperpanjang usia.
3. Kloning
Kloning merupakan proses menghasilkan individu-individu dari jenis yang sama yang
identik, berasal dari induk yang sama, memiliki jumlah anggota gen yang sama. karena
diambil dari inti somatis induknya.
Konsep kloning berdasarkan prinsip tentang setiap sel pada perencanaan hidup memiliki
kemampuan menjadi individu baru.
JENIS-JENIS ADAPTASI MAKHLUK HIDUP
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Makhluk hidup yang mampu melakukan adaptasi dengan lingkungannya akan dapat terus
bertahan hidup.
Akan tetapi sebaliknya, makhluk hidup yang tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan
hidupnya, akan tereliminasi oleh alam dan musnah.
Adaptasi terlihat dari adanya perubahan bentuk luar atau dalam suatu makhluk hidup sesuai
dengan situasi dan kondisi lingkungan tempat hidupnya.
Terdapat beberapa cara penyesuaian diri yang dapat dilakukan oleh makhluk hidup, yaitu
dengan penyesuaian bentuk organ tubuh, penyesuaian kerja organ tubuh, dan tingkah laku
dalam menanggapi perubahan lingkungan.
Jenis-jenis Adaptasi Makhluk Hidup dan Contohnya
Adaptasi yang dilakukan makhluk hidup dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu adaptasi
morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku.
A. Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi merupakan bentuk penyesuaian diri makhluk hidup melalui bentuk
organ tubuhnya. Adaptasi morfologi ini sangat mudah dikenali dan diamati karena tampak
dari luar.
Beberapa contoh adaptasi morfologi pada hewan adalah sebagai berikut.
1. Kaki itik memiliki selaput diantara jari-jarinya yang berfungsi untuk membantu
berenang.
2. Burung kolibri mempunyai paruh yang panjang dan runcing untuk menghisap madu.
3. Struktur mulut jangkrik dan belalang tersusun atas rahang bawah dan atas yang kuat
untuk mencari makan.
Contoh adaptasi morfologi pada tumbuhan, antara lain sebagai berikut.
1. Teratai memiliki daun yang lebar dan tipis serta batang yang berongga untuk
mengurangi penguapan.
2. Kaktus memiliki lapisan lilin yang tebal dan batang berduri untuk memperbesar
penguapan, serta akar yang panjang untuk menyerap air dari daerah yang luas.
B. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian makhluk hidup melalui fungsi kerja organ-organ
tubuh. Adaptasi fisiologi berlangsung di dalam tubuh sehingga akan sulit untuk diamati.
Contoh adaptasi fisiologi pada hewan sebagai berikut.
1. Ikan air laut menghasilkan urine yang lebih pekat dibandingkan ikan air tawar.
Hal ini karena kadar garam air laut lebih tinggi daripada kadar garam air tawar,
sehingga menyebabkan ikan air laut kekurangan air dan harus banyak minum.
Kadar garam yang tinggi pada ikan air laut harus dikurangi agar tubuh ikan tidak terlalu
pekat, sehingga ikan air laut mengeluarkan urine yang pekat.
2. Sapi, kambing, dan kerbau dapat mencerna zat makanan di dalam lambungnya melalui
bantuan enzim selulosa.
3. Rayap yang hidup di kayu dapat mencerna kayu dengan bantuan enzim selulosa.
Contoh adaptasi fisiologis pada tumbuhan, misalnya bau yang khas pada bunga dapat
mengundang datangnya serangga untuk melakukan penyerbukan. Bunga jenis ini akan
menghasilkan madu atau nectar.
Akar dan daun pada tumbuhan tertentu dapat menghasilkan zat kimia yang berbau khas
untuk menghambat tumbuhan lain yang ada di dekatnya.
Selain hewan dan tumbuhan, manusia juga dapat beradaptasi secara fisiologis dengan
lingkungannya.
1. Tubuh manusia akan mampu menambah jumlah sel darah merah apabila berada di
daerah pegunungan.
Hal ini terjadi untuk mengikat oksigen lebih banyak dalam memenuhi kebutuhan hidup
sel-sel tubuh.
Dengan demikian, penduduk daerah pegunungan lebih banyak memiliki sel darah merah
dibandingkan penduduk daerah pantai.
2. Mata manusia dapat menyesuaikan dengan intensitas cahaya yang diterimanya.
Ketika di tempat gelap, maka pupil mata akan membuka lebar. Sebaliknya, pada saat di
tempat terang, pupil mata akan menyempit.
3. Pada cuaca yang dingin, manusia cenderung banyak memproduksi dan mengeluarkan
urine.
Saat cuaca dingin, ginjal manusia akan memproduksi urine lebih banyak, sedangkan, di
musim panas, manusia akan lebih banyak mengeluarkan zat sisa keringat.
C. Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laku merupakan bentuk penyesuaian diri makhluk hidup terhadap
lingkungannya dengan cara mengubah tingkah laku agar dapat mempertahankan
kelangsungan hidup.
Berikut ini beberapa contoh adaptasi tingkah laku pada hewan.
1. Kucing akan mendekam ketika mengincar mangsa.
2. Cicak memutuskan ekornya dalam keadaan bahaya (autotomi).
3. Bunglon akan mengubah warna kulit sesuai tempat hinggapnya (mimikri).
4. Paus akan naik ke permukaan air untuk menghirup oksigen.
Sedangkan adaptasi tingkah laku pada tumbuhan dapat dilihat pada saat pohon jati
meranggas di musim kemarau.
Pohon jati akan menggugurkan daunnya untuk mengurangi penguapan pada saat kemarau
datang.
SELEKSI ALAM DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA
Seleksi alam merupakan proses pemilihan yang dilakukan oleh alam terhadap makhluk hidup
yang dapat terus bertahan hidup dan makhluk hidup yang tidak dapat terus hidup. Seleksi alam
dilakukan oleh lingkungan sekitar dan terjadi secara alamiah.
Selama kehidupan di bumi ini masih terus berlangsung, maka seleksi alam akan tetap ada.
Alam akan melakukan seleksi terhadap makhluk hidup melalui berbagai peristiwa, misalnya
banjir, longsor, gunung meletus, gempa, dan berbagai bencana alam lainnya.
Makhluk hidup yang mampu bertahan hidup terhadap seleksi alam tersebut akan dapat
bertahan hidup, sedangkan makhluk hidup yang tidak mampu bertahan hidup akan mati dan
selanjutnya mengalami kepunahan.
Seleksi alam sangat berkaitan dengan banyak faktor, antara lain spesies, varian, rantai
makanan, jaring-jaring makanan, perkembangbiakan, genetika, dan adaptasi.
Proses perubahan akibat seleksi tersebut dapat berlangsung sedikit demi sedikit dan dalam
jangka waktu yang lama.
Beberapa contoh dari seleksi alam adalah sebagai berikut.
1. Kepunahan dinosaurus dari muka bumi.
2. Munculnya kupu-kupu Biston betularia bersayap gelap yang lebih banyak dibandingkan
kupu-kupu bersayap cerah di daerah industri.
3. Adanya variasi paruh burung Finch di kepulauan Galapagos.
4. Jari kaki kuda yang semula lima buah untuk menyesuaikan diri dengan tanah lunak sekarang
menjadi berjari satu.
5. Burung puyuh yang langka, karena lingkungan hidup burung puyuh di daerah bebatuan dan
bidang tanah yang bergumpal-gumpal semakin tidak ada.
6. Terbentuknya spesies baru akibat evolusi, yaitu proses perubahan makhluk hidup secara
perlahan dalam jangka waktu yang sangat lama, sehingga menimbulkan spesies baru.
Faktor-faktor Seleksi Alam
Seleksi alam berkaitan dengan beberapa faktor, antara lain suhu lingkungan, makanan, dan
cahaya matahari.
1. Suhu Lingkungan
Di daerah yang dingin, sering dijumpai hewan-hewan mamalia berbulu tebal, sedangkan
pada daerah tropis hewan mamalianya berbulu tipis. Di dalam hal ini, yang menjadi faktor
penyeleksi adalah suhu lingkungan.
Hewan mamalia yang berbulu tipis umumnya tidak akan bisa menyesuaikan diri pada
lingkungan yang bersuhu sangat rendah, sehingga hewan tersebut akan tereliminasi dan
punah.
Beruang kutub akan memiliki bulu yang tebal untuk membuatnya tetap hangat. Selain
bulunya, beruang juga mempunyai lapisan lemak yang digunakan untuk menghangatkan
tubuhnya.
2. Makanan
Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan sebagai sumber energi dalam melakukan
aktivitas.
Makanan merupakan kebutuhan primer bagi semua makhluk hidup. Makanan akan menjadi
faktor penyeleksi apabila terjadi perebutan makanan
Makhluk hidup yang kuat dan mampu mempertahankan makanannya akan dapat bertahan
hidup.
Sebaliknya, makhluk hidup yang lemah dan tidak mampu bersaing dalam perebutan
makanan akan tereliminasi dan punah.
3. Cahaya Matahari
Cahaya matahari adalah faktor terpenting dalam penyeleksian tumbuhan tingkat tinggi yang
berhijau daun (klorofil).
Tumbuhan akan menangkap cahaya matahari melalui pigmen klorofil yang terdapat dalam
kloroplas.
Cahaya matahari merupakan sumber energi utama fotosintesis, dimana dengan bantuan
cahaya matahari tumbuhan dapat mengubah subtrat karbon dioksida (CO2) dan air (H2O)
menjadi karbohidrat (C6H12O6) dan oksigen (O2) melalui reaksi fotosintesis.
Tanpa adanya cahaya matahari, maka proses fotosintesis tidak dapat berlangsung, sehingga
yang terjadi berikutnya adalah tumbuhan akan mati dan tereliminasi oleh alam.

More Related Content

What's hot

Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6 Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6 Pujiati Puu
 
pertemuan 7 keanekaragaman makhluk hidup
pertemuan 7 keanekaragaman makhluk hiduppertemuan 7 keanekaragaman makhluk hidup
pertemuan 7 keanekaragaman makhluk hidupNurainun Adamy
 
Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya
Keanekaragaman Makhluk Hidup dan PersebarannyaKeanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya
Keanekaragaman Makhluk Hidup dan PersebarannyaEdho1802
 
SMA Kelas X - Protista
SMA Kelas X - ProtistaSMA Kelas X - Protista
SMA Kelas X - ProtistaDeby Noviyanti
 
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7Tifa Rachmi
 
Tugas ppt zoin
Tugas ppt zoinTugas ppt zoin
Tugas ppt zoinRizka Desi
 
PENGENALAN PROTISTA
PENGENALAN PROTISTAPENGENALAN PROTISTA
PENGENALAN PROTISTAUnimed
 
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fixPPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fixRian Maulana
 
Protista mirip tumbuhan
Protista mirip tumbuhanProtista mirip tumbuhan
Protista mirip tumbuhanchairunnisa18
 
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGRERI 1 LUWUK
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGRERI 1 LUWUKBAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGRERI 1 LUWUK
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGRERI 1 LUWUKfiranitaputry
 
3. periode bukaan mulut dan laju serapan kuning telur
3. periode bukaan mulut dan laju serapan kuning telur3. periode bukaan mulut dan laju serapan kuning telur
3. periode bukaan mulut dan laju serapan kuning telurPutra putra
 
Ppt ciri makhluk hidup kelas 7
Ppt ciri makhluk hidup kelas 7Ppt ciri makhluk hidup kelas 7
Ppt ciri makhluk hidup kelas 7Tifa Rachmi
 
Protista algae
Protista algaeProtista algae
Protista algaeSulis Tyas
 
Protista powerpoint
Protista powerpointProtista powerpoint
Protista powerpointHeppiNiwer
 

What's hot (20)

Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6 Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
 
pertemuan 7 keanekaragaman makhluk hidup
pertemuan 7 keanekaragaman makhluk hiduppertemuan 7 keanekaragaman makhluk hidup
pertemuan 7 keanekaragaman makhluk hidup
 
Kingdom Protista
Kingdom ProtistaKingdom Protista
Kingdom Protista
 
Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya
Keanekaragaman Makhluk Hidup dan PersebarannyaKeanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya
Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya
 
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhanProtista mirip hewan, jamur dan tumbuhan
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan
 
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2
 
SMA Kelas X - Protista
SMA Kelas X - ProtistaSMA Kelas X - Protista
SMA Kelas X - Protista
 
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7
 
Rangkuman Kecil-Protista
Rangkuman Kecil-ProtistaRangkuman Kecil-Protista
Rangkuman Kecil-Protista
 
Tugas ppt zoin
Tugas ppt zoinTugas ppt zoin
Tugas ppt zoin
 
Protista Mirip Tumbuhan( Alga )
Protista Mirip Tumbuhan( Alga )Protista Mirip Tumbuhan( Alga )
Protista Mirip Tumbuhan( Alga )
 
PENGENALAN PROTISTA
PENGENALAN PROTISTAPENGENALAN PROTISTA
PENGENALAN PROTISTA
 
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fixPPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
 
Protista mirip tumbuhan
Protista mirip tumbuhanProtista mirip tumbuhan
Protista mirip tumbuhan
 
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGRERI 1 LUWUK
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGRERI 1 LUWUKBAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGRERI 1 LUWUK
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGRERI 1 LUWUK
 
3. periode bukaan mulut dan laju serapan kuning telur
3. periode bukaan mulut dan laju serapan kuning telur3. periode bukaan mulut dan laju serapan kuning telur
3. periode bukaan mulut dan laju serapan kuning telur
 
Ppt ciri makhluk hidup kelas 7
Ppt ciri makhluk hidup kelas 7Ppt ciri makhluk hidup kelas 7
Ppt ciri makhluk hidup kelas 7
 
Kingdom protista
Kingdom protistaKingdom protista
Kingdom protista
 
Protista algae
Protista algaeProtista algae
Protista algae
 
Protista powerpoint
Protista powerpointProtista powerpoint
Protista powerpoint
 

Similar to TEKNOLOGI REPRODUKSI HEWAN (20)

Peta konsep
Peta konsepPeta konsep
Peta konsep
 
Bab 4 kelangsungan hidup organisme
Bab 4 kelangsungan hidup organismeBab 4 kelangsungan hidup organisme
Bab 4 kelangsungan hidup organisme
 
Bab 4 adaptasi mahluk hidup 9i
Bab 4 adaptasi mahluk hidup 9iBab 4 adaptasi mahluk hidup 9i
Bab 4 adaptasi mahluk hidup 9i
 
PPT Perkuliahan Sesi 7.ppt
PPT Perkuliahan Sesi 7.pptPPT Perkuliahan Sesi 7.ppt
PPT Perkuliahan Sesi 7.ppt
 
Bab 4 Kelangsungan Hidup Organisme
Bab 4 Kelangsungan Hidup OrganismeBab 4 Kelangsungan Hidup Organisme
Bab 4 Kelangsungan Hidup Organisme
 
Kelangsungan Hidup Organisme - P. Tri Nurcahyo, S.Si
Kelangsungan Hidup Organisme - P. Tri Nurcahyo, S.SiKelangsungan Hidup Organisme - P. Tri Nurcahyo, S.Si
Kelangsungan Hidup Organisme - P. Tri Nurcahyo, S.Si
 
BAB III - KELANGSUNGAN HIDUP ORGANISME
BAB III - KELANGSUNGAN HIDUP ORGANISMEBAB III - KELANGSUNGAN HIDUP ORGANISME
BAB III - KELANGSUNGAN HIDUP ORGANISME
 
Makalah ekosistem
Makalah ekosistemMakalah ekosistem
Makalah ekosistem
 
EVOLUSI_ppt.pptx
EVOLUSI_ppt.pptxEVOLUSI_ppt.pptx
EVOLUSI_ppt.pptx
 
Kelangsungan Hidup Organisme
Kelangsungan Hidup OrganismeKelangsungan Hidup Organisme
Kelangsungan Hidup Organisme
 
Adaptasi pada hewan
Adaptasi pada hewanAdaptasi pada hewan
Adaptasi pada hewan
 
Materi IPA Kelas 3 SD/MI
Materi IPA Kelas 3 SD/MIMateri IPA Kelas 3 SD/MI
Materi IPA Kelas 3 SD/MI
 
makalah biologi
makalah biologimakalah biologi
makalah biologi
 
Kelangsungan hidup makhluk hidup
Kelangsungan hidup makhluk hidupKelangsungan hidup makhluk hidup
Kelangsungan hidup makhluk hidup
 
Makalah sitti nurbaya
Makalah sitti nurbayaMakalah sitti nurbaya
Makalah sitti nurbaya
 
Makalah muliasti
Makalah muliastiMakalah muliasti
Makalah muliasti
 
Makalah muliasti
Makalah muliastiMakalah muliasti
Makalah muliasti
 
Makalah muliasti
Makalah muliastiMakalah muliasti
Makalah muliasti
 
Makalah muliasti
Makalah muliastiMakalah muliasti
Makalah muliasti
 
Makalah harlianti
Makalah harliantiMakalah harlianti
Makalah harlianti
 

More from Ahmad Nawawi, S.Kom

Materi pertemuan 7 Penerapan Sistem Robotik
Materi pertemuan 7   Penerapan Sistem RobotikMateri pertemuan 7   Penerapan Sistem Robotik
Materi pertemuan 7 Penerapan Sistem RobotikAhmad Nawawi, S.Kom
 
Kelainan sifat pada mahluk hidup
Kelainan sifat pada mahluk hidupKelainan sifat pada mahluk hidup
Kelainan sifat pada mahluk hidupAhmad Nawawi, S.Kom
 
Pertemuan 6 Mikroprosessor dan Mikrokontroler
Pertemuan 6 Mikroprosessor dan MikrokontrolerPertemuan 6 Mikroprosessor dan Mikrokontroler
Pertemuan 6 Mikroprosessor dan MikrokontrolerAhmad Nawawi, S.Kom
 
Pertemuan 6 pewarisan sifat pada mahluk hidup
Pertemuan 6 pewarisan sifat pada mahluk hidupPertemuan 6 pewarisan sifat pada mahluk hidup
Pertemuan 6 pewarisan sifat pada mahluk hidupAhmad Nawawi, S.Kom
 
Materi pertemuan 4 Penerapan Rangkaian Elektronika
Materi pertemuan 4 Penerapan Rangkaian ElektronikaMateri pertemuan 4 Penerapan Rangkaian Elektronika
Materi pertemuan 4 Penerapan Rangkaian ElektronikaAhmad Nawawi, S.Kom
 
Pertemuan 3 Sistem Pengendali Elektronik
Pertemuan 3   Sistem Pengendali ElektronikPertemuan 3   Sistem Pengendali Elektronik
Pertemuan 3 Sistem Pengendali ElektronikAhmad Nawawi, S.Kom
 
Materi pertemuan 2 Penerapan Sistem Robotik
Materi pertemuan 2   Penerapan Sistem RobotikMateri pertemuan 2   Penerapan Sistem Robotik
Materi pertemuan 2 Penerapan Sistem RobotikAhmad Nawawi, S.Kom
 
Pertemuan 3 Mikroprosessor dan Mikrokontroler
Pertemuan 3 Mikroprosessor dan MikrokontrolerPertemuan 3 Mikroprosessor dan Mikrokontroler
Pertemuan 3 Mikroprosessor dan MikrokontrolerAhmad Nawawi, S.Kom
 
Modul Pertemuan 3 Penerapan Rangkaian Elektronika
Modul Pertemuan 3  Penerapan Rangkaian ElektronikaModul Pertemuan 3  Penerapan Rangkaian Elektronika
Modul Pertemuan 3 Penerapan Rangkaian ElektronikaAhmad Nawawi, S.Kom
 
Materi pertemuan 2 Penerapan Rangkaian Elektronika
Materi pertemuan 2 Penerapan Rangkaian ElektronikaMateri pertemuan 2 Penerapan Rangkaian Elektronika
Materi pertemuan 2 Penerapan Rangkaian ElektronikaAhmad Nawawi, S.Kom
 
Pertemuan 1 Sistem Pengendali Elektronik
Pertemuan 1   Sistem Pengendali ElektronikPertemuan 1   Sistem Pengendali Elektronik
Pertemuan 1 Sistem Pengendali ElektronikAhmad Nawawi, S.Kom
 
Pertemuan 1 Mikroprosessor dan Mikrokontroler
Pertemuan 1 Mikroprosessor dan MikrokontrolerPertemuan 1 Mikroprosessor dan Mikrokontroler
Pertemuan 1 Mikroprosessor dan MikrokontrolerAhmad Nawawi, S.Kom
 
Materi Pertemuan 1 Pengendali Sistem Robotik
Materi Pertemuan 1 Pengendali Sistem RobotikMateri Pertemuan 1 Pengendali Sistem Robotik
Materi Pertemuan 1 Pengendali Sistem RobotikAhmad Nawawi, S.Kom
 
Pertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhan
Pertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhanPertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhan
Pertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhanAhmad Nawawi, S.Kom
 

More from Ahmad Nawawi, S.Kom (17)

Materi pertemuan 7 PRE
Materi pertemuan 7 PREMateri pertemuan 7 PRE
Materi pertemuan 7 PRE
 
Materi pertemuan 7 Penerapan Sistem Robotik
Materi pertemuan 7   Penerapan Sistem RobotikMateri pertemuan 7   Penerapan Sistem Robotik
Materi pertemuan 7 Penerapan Sistem Robotik
 
Kelainan sifat pada mahluk hidup
Kelainan sifat pada mahluk hidupKelainan sifat pada mahluk hidup
Kelainan sifat pada mahluk hidup
 
Pertemuan 6 Mikroprosessor dan Mikrokontroler
Pertemuan 6 Mikroprosessor dan MikrokontrolerPertemuan 6 Mikroprosessor dan Mikrokontroler
Pertemuan 6 Mikroprosessor dan Mikrokontroler
 
Pertemuan 6 pewarisan sifat pada mahluk hidup
Pertemuan 6 pewarisan sifat pada mahluk hidupPertemuan 6 pewarisan sifat pada mahluk hidup
Pertemuan 6 pewarisan sifat pada mahluk hidup
 
Materi pertemuan 4 Penerapan Rangkaian Elektronika
Materi pertemuan 4 Penerapan Rangkaian ElektronikaMateri pertemuan 4 Penerapan Rangkaian Elektronika
Materi pertemuan 4 Penerapan Rangkaian Elektronika
 
Pertemuan 3 Sistem Pengendali Elektronik
Pertemuan 3   Sistem Pengendali ElektronikPertemuan 3   Sistem Pengendali Elektronik
Pertemuan 3 Sistem Pengendali Elektronik
 
Materi pertemuan 2 Penerapan Sistem Robotik
Materi pertemuan 2   Penerapan Sistem RobotikMateri pertemuan 2   Penerapan Sistem Robotik
Materi pertemuan 2 Penerapan Sistem Robotik
 
Pertemuan 3 Mikroprosessor dan Mikrokontroler
Pertemuan 3 Mikroprosessor dan MikrokontrolerPertemuan 3 Mikroprosessor dan Mikrokontroler
Pertemuan 3 Mikroprosessor dan Mikrokontroler
 
Modul Pertemuan 3 Penerapan Rangkaian Elektronika
Modul Pertemuan 3  Penerapan Rangkaian ElektronikaModul Pertemuan 3  Penerapan Rangkaian Elektronika
Modul Pertemuan 3 Penerapan Rangkaian Elektronika
 
Materi pertemuan 2 Penerapan Rangkaian Elektronika
Materi pertemuan 2 Penerapan Rangkaian ElektronikaMateri pertemuan 2 Penerapan Rangkaian Elektronika
Materi pertemuan 2 Penerapan Rangkaian Elektronika
 
Pertemuan 1 Sistem Pengendali Elektronik
Pertemuan 1   Sistem Pengendali ElektronikPertemuan 1   Sistem Pengendali Elektronik
Pertemuan 1 Sistem Pengendali Elektronik
 
Pertemuan 1 Mikroprosessor dan Mikrokontroler
Pertemuan 1 Mikroprosessor dan MikrokontrolerPertemuan 1 Mikroprosessor dan Mikrokontroler
Pertemuan 1 Mikroprosessor dan Mikrokontroler
 
Materi Pertemuan 1 Pengendali Sistem Robotik
Materi Pertemuan 1 Pengendali Sistem RobotikMateri Pertemuan 1 Pengendali Sistem Robotik
Materi Pertemuan 1 Pengendali Sistem Robotik
 
Penerapan Rangkaian Elektronika
Penerapan Rangkaian ElektronikaPenerapan Rangkaian Elektronika
Penerapan Rangkaian Elektronika
 
Pertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhan
Pertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhanPertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhan
Pertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhan
 
Pertemuan I
Pertemuan IPertemuan I
Pertemuan I
 

Recently uploaded

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 

TEKNOLOGI REPRODUKSI HEWAN

  • 1. Teknologi Reproduksi Hewan Berikut ini uraian materi Sistem Reproduksi Tumbuhan dan Hewan pada submateri Teknolog Reproduksi Hewan. Teknologi Reproduksi Pada Hewan Teknologi reproduksi pada hewan adalah upaya manusia untuk mengembangbiakkan hewan di luar perkembangbiakan alaminya, dengan harapan bisa mengatasi masalah dalam perkembangbiakan. Berikut ini adalah beberapa teknologi reproduksi pada hewan. 1. Inseminasi Buatan (Kawin Suntik) Kawin suntik atau dikenal dengan istilah inseminasi buatan (IB) adalah proses memasukkan cairan sperma (semen) dari sapi jantan yang unggul ke dalam saluran reproduksi sapi betina dengan bantuan manusia. Inseminasi buatan ini dilakukan dengan cara memasukkan sperma (semen) yang telah dibekukan dengan menggunakan alat seperti suntikan. Inseminasi buatan memiliki beberapa manfaat, antara lain efisiensi waktu, efisiensi biaya, dan juga memperbaiki kualitas anakan sapi. Perbaikan kualitas misalnya sebagai penghasil daging yang berkualitas (sapi potong). Sebagai contoh, untuk menghasilkan anakan sapi dengan kualitas daging yang baik dan berjumlah banyak, diambil sel-sel sperma dari sapi Brahman dari India untuk diinseminasikan pada sapi betina lokal. 2. Perkawinan silang Perkawinan silang atau hibridisasi adalah mengawinkan dua jenis hewan yang berbeda varietasnya dan memiliki sifat-sifat unggul. Keuntungan dari teknologi perkawinan silang adalah dapat menghasilkan individu baru dengan kualitas yang lebih baik, menghemat biaya, mempercepat produksi, dan memperpanjang usia.
  • 2. 3. Kloning Kloning merupakan proses menghasilkan individu-individu dari jenis yang sama yang identik, berasal dari induk yang sama, memiliki jumlah anggota gen yang sama. karena diambil dari inti somatis induknya. Konsep kloning berdasarkan prinsip tentang setiap sel pada perencanaan hidup memiliki kemampuan menjadi individu baru.
  • 3. JENIS-JENIS ADAPTASI MAKHLUK HIDUP Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Makhluk hidup yang mampu melakukan adaptasi dengan lingkungannya akan dapat terus bertahan hidup. Akan tetapi sebaliknya, makhluk hidup yang tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan hidupnya, akan tereliminasi oleh alam dan musnah. Adaptasi terlihat dari adanya perubahan bentuk luar atau dalam suatu makhluk hidup sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan tempat hidupnya. Terdapat beberapa cara penyesuaian diri yang dapat dilakukan oleh makhluk hidup, yaitu dengan penyesuaian bentuk organ tubuh, penyesuaian kerja organ tubuh, dan tingkah laku dalam menanggapi perubahan lingkungan. Jenis-jenis Adaptasi Makhluk Hidup dan Contohnya Adaptasi yang dilakukan makhluk hidup dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku. A. Adaptasi Morfologi Adaptasi morfologi merupakan bentuk penyesuaian diri makhluk hidup melalui bentuk organ tubuhnya. Adaptasi morfologi ini sangat mudah dikenali dan diamati karena tampak dari luar. Beberapa contoh adaptasi morfologi pada hewan adalah sebagai berikut. 1. Kaki itik memiliki selaput diantara jari-jarinya yang berfungsi untuk membantu berenang. 2. Burung kolibri mempunyai paruh yang panjang dan runcing untuk menghisap madu.
  • 4. 3. Struktur mulut jangkrik dan belalang tersusun atas rahang bawah dan atas yang kuat untuk mencari makan. Contoh adaptasi morfologi pada tumbuhan, antara lain sebagai berikut. 1. Teratai memiliki daun yang lebar dan tipis serta batang yang berongga untuk mengurangi penguapan. 2. Kaktus memiliki lapisan lilin yang tebal dan batang berduri untuk memperbesar penguapan, serta akar yang panjang untuk menyerap air dari daerah yang luas. B. Adaptasi Fisiologi Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian makhluk hidup melalui fungsi kerja organ-organ tubuh. Adaptasi fisiologi berlangsung di dalam tubuh sehingga akan sulit untuk diamati. Contoh adaptasi fisiologi pada hewan sebagai berikut. 1. Ikan air laut menghasilkan urine yang lebih pekat dibandingkan ikan air tawar. Hal ini karena kadar garam air laut lebih tinggi daripada kadar garam air tawar, sehingga menyebabkan ikan air laut kekurangan air dan harus banyak minum. Kadar garam yang tinggi pada ikan air laut harus dikurangi agar tubuh ikan tidak terlalu pekat, sehingga ikan air laut mengeluarkan urine yang pekat.
  • 5. 2. Sapi, kambing, dan kerbau dapat mencerna zat makanan di dalam lambungnya melalui bantuan enzim selulosa. 3. Rayap yang hidup di kayu dapat mencerna kayu dengan bantuan enzim selulosa. Contoh adaptasi fisiologis pada tumbuhan, misalnya bau yang khas pada bunga dapat mengundang datangnya serangga untuk melakukan penyerbukan. Bunga jenis ini akan menghasilkan madu atau nectar. Akar dan daun pada tumbuhan tertentu dapat menghasilkan zat kimia yang berbau khas untuk menghambat tumbuhan lain yang ada di dekatnya. Selain hewan dan tumbuhan, manusia juga dapat beradaptasi secara fisiologis dengan lingkungannya. 1. Tubuh manusia akan mampu menambah jumlah sel darah merah apabila berada di daerah pegunungan. Hal ini terjadi untuk mengikat oksigen lebih banyak dalam memenuhi kebutuhan hidup sel-sel tubuh.
  • 6. Dengan demikian, penduduk daerah pegunungan lebih banyak memiliki sel darah merah dibandingkan penduduk daerah pantai. 2. Mata manusia dapat menyesuaikan dengan intensitas cahaya yang diterimanya. Ketika di tempat gelap, maka pupil mata akan membuka lebar. Sebaliknya, pada saat di tempat terang, pupil mata akan menyempit. 3. Pada cuaca yang dingin, manusia cenderung banyak memproduksi dan mengeluarkan urine. Saat cuaca dingin, ginjal manusia akan memproduksi urine lebih banyak, sedangkan, di musim panas, manusia akan lebih banyak mengeluarkan zat sisa keringat. C. Adaptasi Tingkah Laku Adaptasi tingkah laku merupakan bentuk penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungannya dengan cara mengubah tingkah laku agar dapat mempertahankan kelangsungan hidup. Berikut ini beberapa contoh adaptasi tingkah laku pada hewan. 1. Kucing akan mendekam ketika mengincar mangsa. 2. Cicak memutuskan ekornya dalam keadaan bahaya (autotomi).
  • 7. 3. Bunglon akan mengubah warna kulit sesuai tempat hinggapnya (mimikri). 4. Paus akan naik ke permukaan air untuk menghirup oksigen. Sedangkan adaptasi tingkah laku pada tumbuhan dapat dilihat pada saat pohon jati meranggas di musim kemarau. Pohon jati akan menggugurkan daunnya untuk mengurangi penguapan pada saat kemarau datang.
  • 8. SELEKSI ALAM DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA Seleksi alam merupakan proses pemilihan yang dilakukan oleh alam terhadap makhluk hidup yang dapat terus bertahan hidup dan makhluk hidup yang tidak dapat terus hidup. Seleksi alam dilakukan oleh lingkungan sekitar dan terjadi secara alamiah. Selama kehidupan di bumi ini masih terus berlangsung, maka seleksi alam akan tetap ada. Alam akan melakukan seleksi terhadap makhluk hidup melalui berbagai peristiwa, misalnya banjir, longsor, gunung meletus, gempa, dan berbagai bencana alam lainnya. Makhluk hidup yang mampu bertahan hidup terhadap seleksi alam tersebut akan dapat bertahan hidup, sedangkan makhluk hidup yang tidak mampu bertahan hidup akan mati dan selanjutnya mengalami kepunahan. Seleksi alam sangat berkaitan dengan banyak faktor, antara lain spesies, varian, rantai makanan, jaring-jaring makanan, perkembangbiakan, genetika, dan adaptasi. Proses perubahan akibat seleksi tersebut dapat berlangsung sedikit demi sedikit dan dalam jangka waktu yang lama. Beberapa contoh dari seleksi alam adalah sebagai berikut. 1. Kepunahan dinosaurus dari muka bumi. 2. Munculnya kupu-kupu Biston betularia bersayap gelap yang lebih banyak dibandingkan kupu-kupu bersayap cerah di daerah industri. 3. Adanya variasi paruh burung Finch di kepulauan Galapagos. 4. Jari kaki kuda yang semula lima buah untuk menyesuaikan diri dengan tanah lunak sekarang menjadi berjari satu. 5. Burung puyuh yang langka, karena lingkungan hidup burung puyuh di daerah bebatuan dan bidang tanah yang bergumpal-gumpal semakin tidak ada. 6. Terbentuknya spesies baru akibat evolusi, yaitu proses perubahan makhluk hidup secara perlahan dalam jangka waktu yang sangat lama, sehingga menimbulkan spesies baru. Faktor-faktor Seleksi Alam Seleksi alam berkaitan dengan beberapa faktor, antara lain suhu lingkungan, makanan, dan cahaya matahari. 1. Suhu Lingkungan Di daerah yang dingin, sering dijumpai hewan-hewan mamalia berbulu tebal, sedangkan pada daerah tropis hewan mamalianya berbulu tipis. Di dalam hal ini, yang menjadi faktor penyeleksi adalah suhu lingkungan. Hewan mamalia yang berbulu tipis umumnya tidak akan bisa menyesuaikan diri pada lingkungan yang bersuhu sangat rendah, sehingga hewan tersebut akan tereliminasi dan punah. Beruang kutub akan memiliki bulu yang tebal untuk membuatnya tetap hangat. Selain bulunya, beruang juga mempunyai lapisan lemak yang digunakan untuk menghangatkan tubuhnya.
  • 9. 2. Makanan Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan sebagai sumber energi dalam melakukan aktivitas. Makanan merupakan kebutuhan primer bagi semua makhluk hidup. Makanan akan menjadi faktor penyeleksi apabila terjadi perebutan makanan Makhluk hidup yang kuat dan mampu mempertahankan makanannya akan dapat bertahan hidup. Sebaliknya, makhluk hidup yang lemah dan tidak mampu bersaing dalam perebutan makanan akan tereliminasi dan punah. 3. Cahaya Matahari Cahaya matahari adalah faktor terpenting dalam penyeleksian tumbuhan tingkat tinggi yang berhijau daun (klorofil). Tumbuhan akan menangkap cahaya matahari melalui pigmen klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Cahaya matahari merupakan sumber energi utama fotosintesis, dimana dengan bantuan cahaya matahari tumbuhan dapat mengubah subtrat karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) menjadi karbohidrat (C6H12O6) dan oksigen (O2) melalui reaksi fotosintesis.
  • 10. Tanpa adanya cahaya matahari, maka proses fotosintesis tidak dapat berlangsung, sehingga yang terjadi berikutnya adalah tumbuhan akan mati dan tereliminasi oleh alam.