SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
1
I
PENGANTAR SISTEM KENDALI
Deskripsi : Bab ini memberikan gambaran secara umum mengenai sistem kendali,
definisi-definisi, pengertian sistem kendali lingkar tertutup dan sistem kendali lingkar
terbuka, pengelompokkan sistem kendali, prinsip-prinsip sistem kendali serta komponen-
komponen sistem kendali.
Objektif : Memahami bab ini akan menjadi bekal yang penting untuk memahami sistem
kendali secara keseluruhan
1.1 Pendahuluan
Sistem kendali merupakan bagian yang terintegrasi dari sistem kehidupan modern
saat ini. Sebagai contoh : kendali suhu ruang, mesin cuci, robot, pesawat, dan lain
sebagainya. Manusia bukan satu-satunya pembuat sistem kendali otomatis. Justru secara
alami telah ada, baik di tubuh manusia itu sendiri maupun di alam semesta. Sebagai
contoh: pankreas yang mengendalikan kadar gula dalam darah. Mekanisme berkeringat
ketika kepanasan untuk mempertahankan suhu tubuh. Pergerakan mata saat melihat
sesuatu. Peredaran seluruh benda di angkasa. Dengan sistem kendali memungkinkan
variabel yang ingin dikendalikan dapat mencapai nilai yang diinginkan dengan mekanisme
umpan balik dan pengendalian. Dengan sistem kendali memungkinkan adanya sistem yang
stabil, akurat, dan tepat waktu. Sistem kendali dapat dirancang melakukan pengendalian
secara otomatik. Di industri banyak dijumpai aplikasi sistem ini menggunakan
‘Programmable Logic Controller’.
Sistem kendali dapat dikatakan sebagai hubungan antara komponen yang membentuk
sebuah konfigurasi sistem, yang akan menghasilkan tanggapan sistem yang diharapkan.
Jadi harus ada yang dikendalikan, yang merupakan suatu sistem fisis, yang biasa disebut
dengan kendalian (plant).
kendalian
masukan keluaran
Gambar 1.1 Diagram Masukan-Keluaran
Masukan dan keluaran merupakan variabel atau besaran fisis. Keluaran merupakan hal
yang dihasilkan oleh kendalian, artinya yang dikendalikan, sedangkan masukan adalah
yang mempengaruhi kendalian, yang mengatur keluaran. Kedua dimensi masukan dan
keluaran tidak harus sama.
2
1.2 Definisi – Definisi
Beberapa Definisi
• Sistem : kombinasi beberapa komponen yang bekerja secara bersama-sama dan
membentuk suatu tujuan tertentu.
• Proses (alamiah) : suatu urutan operasi yang kontinu atau suatu perkembangan yang
dicirikan oleh urutan perubahan secara perlahan yang terjadi tahap demi tahap
dengan cara yang relatif tetap dan memberikan suatu hasil atau akhir.
• Proses (artifisial) : operasi yang dilakukan secara berkesinambungan yang terdiri
dari beberapa aksi yang dikendalikan atau pergerakan yang secara sistematik
diarahkan pada suatu hasil atau akhir.
• Plant : dapat berupa bagian suatu peralatan yang berfungsi secara bersama-sama
untuk membentuk suatu operasi tertentu.
• Gangguan : suatu sinyal yang cenderung mempengaruhi (secara acak) nilai output
suatu sistem: gangguan internal dan eksternal.
• Sistem kendali umpan balik (feedback control system) : sistem kendali yang
mempunyai elemen umpan balik, yang berfungsi untuk mengamati keluaran yang
terjadi untuk dibandingkan dengan masukannya (yang diinginkan). Sistem kendali
kadang dibedakan menjadi dua kelas. Jika tujuan sistem kendali untuk
mempertahankan variabel fisik pada beberapa nilai yang konstan dengan adanya
gangguan-gangguan, disebut sebagai pengatur (automatic regulating system).
Contohnya adalah sistem kendali suhu dan lain-lain. Jenis yang kedua adalah sistem
kendali posisi atau servo mekanisme (servomechanism), yaitu sistem yang
digunakan untuk mengendalikan posisi atau pergerakan mekanis, seringkali
digunakan untuk menggambarkan sistem kendali dengan variabel fisik yang harus
mengikuti atau melacak, dalam fungsi waktu yang diinginkan. Contohnya adalah
gerakan lengan robot dan lain-lain.
• Sistem kendali proses (process control system) : sistem kendali yang umum
digunakan pada industri, seperti untuk mengendalikan temperatur, tekanan, aliran,
tinggi muka cairan dan lain-lain.
• Sistem kendali lingkar terbuka (open loop system) : sistem kendali dimana tidak
terdapat elemen yang mengamati keluaran yang terjadi untuk dibandingkan dengan
masukannya (yang diinginkan), meskipun menggunakan sebuah pengendali
(controller) untuk memperoleh tanggapan yang diinginkan.
• Sistem kendali lingkar tertutup (closed loop system): sebutan lain dari sistem
kendali dengan umpan balik.
1.3 Sistem Lingkar Terbuka VS Sistem Lingkar Tertutup
Sistem kendali lingkar terbuka menggunakan actuator (actuating device) secara
langsung untuk mengendalikan proses tanpa melalui umpan balik.
Contoh : Sistem kendali suhu ruang
Misalkan di daerah dingin, diinginkan mengatur suhu ruangan dengan menggunakan
pemanas (heater). Pemanas dapat dibuat dari suatu rangkaian listrik yang berintikan
adanya resistor R. Bila resistor R dialiri arus listrik, akan terjadi disipasi daya ( )RI2
, yang
menghangatkan ruangan r.
3
T
R
r
E I
r + R
keluaranmasukan
kendalian
arus
listrik
suhu yang
terjadi
E = batere
R = elemen pemanas
T = thermometer
r = ruangan
Gambar 1.2 Diagram Blok Sistem Kendali Suhu Ruang Lingkar Terbuka
Terlihat bahwa keluaran tidak mempengaruhi masukan. Sistem ini disebut sistem kendali
lingkar terbuka.
Sistem kendali lingkar tertutup menggunakan pengukuran keluaran (actual
response), yang dijadikan umpan balik untuk dibandingkan dengan nilai referensi (desired
response), sehingga menghasilkan galat. Dengan galat inilah pengendali dapat memberikan
sinyal kendali agar keluaran proses mencapai kondisi yang diinginkan. Dengan contoh
yang sama pada sistem lingkar terbuka ditambahkan saklar S yang akan membatasi aliran
listrik I. Bila suhu ruangan lebih kecil atau sama dengan suhu yang diinginkan maka saklar
harus dalam keadaan tertutup, sehingga arus mengalir dan ruangan menghangat. Bila suhu
ruangan lebih besar dari suhu yang diinginkan, maka saklar S harus dibuka untuk
memutuskan aliran arus listrik, sehingga ruangan tidak bertambah panas. Untuk itu
diperlukan seorang operator yang senantiasa mengamati penunjukkan thermometer T.
Operator ini berfungsi sebagai elemen umpan balik dan juga sebagai error detector
(bersama-sama dengan saklar S).
T
R
r
E
I
r + R
keluaranmasukan
suhu yang
terjadi
S S = saklar
Rangkaian
Listrik
operator
T
-
+
op + S
detektor galat
arus listriksinyal
galat
sinyal
umpan balik
suhu yang
diinginkan
masukan
komando
= masukan
referensi
elemen
umpan balik
Pengendali
kendalian
Gambar 1.3 Diagram Blok Sistem Kendali Suhu Ruang Lingkar Tertutup Manual
Operator berfungsi mengamati keluaran, lalu mengevaluasi (membandingkan
keluaran dan masukannya) dan membangkitkan sinyal penggerak yang akan
menggerakkan sistem sehingga keluaran seperti yang diinginkan. Terlihat bahwa keluaran
mempengaruhi masukan (melalui operator). Sistem ini disebut sistem kendali lingkar
tertutup. Beberapa istilah yang sering dipakai sebagai berikut.
a. Keluaran sistem merupakan variabel yang diatur (controlled variable).
b. Masukan sistem terdiri dari
4
o Masukan komando (command input) = masukan informatif = masukan fiktif,
yang oleh masukan tranduser diubah (bila perlu) menjadi masukan referensi
(reference input)
o Masukan referensi = masukan fisis bersama-sama dengan sinyal umpan balik
akan menghasilkan sinyal penggerak (sinyal galat).
c. Sinyal galat merupakan masukan dari pengendali (controller).
d. Masukan kendalian dihasilkan oleh pengendali.
e. Elemen umpan balik mengamati keluaran dan mengumpanbalikkan ke masukan,
yaitu dengan adanya sinyal umpan balik.
Bila hanya saklar S yang dipasang, maka masih diperlukan seorang operator yang
senantiasa harus mengamati penunjukan termometer. Sistem ini meskipun sudah
merupakan sistem kendali lingkar tertutup tetapi masih manual. Dengan menambahkan
sebuah saklar otomatis (saklar bimetal, Sb) yang telah dikalibrasi sesuai dengan suhu yang
diinginkan maka bila suhu ruangan lebih kecil atau sama dengan yang diinginkan maka
saklar Sb dalam keadaan tertutup dan arus listrik mengalir memanaskan ruangan sedangkan
bila suhu ruangan lebih besar dari suhu yang diinginkan maka saklar Sb akan terbuka dan
arus listrik terputus. Sistem kendali lingkar tertutup ini sudah bekerja secara otomatis.
Lihat Gambar 1.4 berikut
R
r
E
I
S
keluaran
suhu yang
diinginkan
T
masukan referensi
(posisi kontak)
r + R
Rangkaian
Listrik
Sb
-
+
detektor galat
sinyal kendali
(arus listrik)
sinyal galat
(posisi kontak)
sinyal
umpan balik
(posisi kontak)
elemen
umpan balik
Pengendali
kendalian
Sb
Sbmasukan
komando
transducer
Sb
Sb = saklar bimetal
(pada t = 0, dikalibrasi)
Gambar 1.4 Diagram Blok Sistem Kendali Suhu Ruangan Lingkar Tertutup Otomatik
1.4 Pengelompokan Sistem Kendali
Secara umum sistem kendali dapat dikelompokkan sebagai berikut
1.4.1 Dengan Manual dan Otomatis
Pengendalian secara manual adalah pengendalian yang dilakukan oleh manusia yang
bertindak sebagai operator sedangkan pengendalian secara otomatis adalah pengendalian
yang dilakukan oleh mesin-mesin/peralatan yang bekerja secara otomatis dan operasinya
dibawah pengawasan manusia. Contoh pengendalian secara manual banyak ditemukan
dalam kehidupan sehari-hari seperti pada pengaturan suara radio, televisi, pengaturan
cahaya layar televisi, pengaturan aliran air melalui kran dan lain-lain sedangkan
5
pengendalian otomatis banyak ditemui dalam proses industri, pengendalian pesawat
terbang, pembangkitan tenaga listrik dan lain-lain.
1.4.2 Jaringan Terbuka dan Jaringan Tertutup
Sistem kendali dengan jaringan tertutup adalah sistem pengendalian dimana besaran
keluaran memberikan efek terhadap besaran masukan sehingga besaran yang dikendalikan
dapat dibandingkan terhadap harga yang diinginkan melalui alat pencatat. Selanjutnya
perbedaan harga yang terjadi antara besaran yang dikendalikan dan penunjukkan alat
pencatat digunakan sebagai koreksi pada gilirannya akan merupakan sasaran pengendalian.
Sistem kendali dengan jaringan terbuka adalah sistem pengendalian dimana keluaran tidak
memberikan efek terhadap besaran masukan sehingga variabel yang dikendalikan tidak
dapat dibandingkan terhadap harga yang diinginkan.
Aplikasi sistem jaringan terbuka dan tertutup ditemui dalam kehidupan sehari-hari
sebagai berikut : jika seseorang mengendarai mobil maka jalur kecepatan beserta
percepatan kendaraan tersebut dapat ditentukan dan dikendalikan oleh pengendara dengan
cara mengamati lalu kondisi lalu lintas dan mengendalikan setir, rem dan alat-alat
pengendali lainnya. Jika pengendara ingin memelihara kecepatan pada suatu harga yang
konstan (sebagai keluaran) maka pengendara dapat mengaturnya melalui pedal percepatan
(gas) dan harga ini secara tepat dapat diperoleh dengan mengamati penunjukkan
spedometer. Dengan mengamat besarnya keluaran tersebut setiap saat berarti akan
diberikan diberikan suatu informasi terhadap masukan (dalam hal ini pengendara dan pedal
gas) sehingga jika terjadi penyimpangan terhadap kecepatan, pengendara dapat
mengendalikannya kembali ke harga seharusnya. Contoh tersebut merupakan contoh
sistem kendali dengan jaringan tertutup dan akan berubah menjadi sistem kendali dengan
jaringan terbuka jika kendaraan tersebut tidak dilengkapi dengan speedometer.
1.4.3 Kontinu (analog) dan diskontinu (diskrit)
a. Untuk pengendalian sistem kendali jenis kontinu (analog) ini dapat dibagi menjadi
beberapa bagian yaitu
o Proporsional. Pada pengendalian proporsional ini dimana keluaran sebanding
dengan penyimpangan. Contohnya pengendalian uap melalui katup,
pengendalian transmiter tekanan dan lain-lain
o Integral. Pada pengendalian integral ini dimana keluaran selalu berubah-ubah
selama terjadi deviasi dan kecepatan perubahan keluaran tersebut sebanding
dengan penyimpangan. Contohnya pengendalian level cairan dalam tangki,
pengendalian sistem tekanan dan lain-lain
o Differensial. Pengendalian integral jarang dipakai secara tersendiri tetapi
digabungkan dengan jenis proporsional untuk menghilangkan keragu-raguan
jika jenis proporsional ini memerlukan karakteristik yang stabil.
b. Untuk pengendalian sistem kendali jenis diskontinu (diskrit) dapat dibagi menjadi
beberapa bagian :
o Pengendalian dengan dua posisi. Contohnya relai, termostat, level, saklar ON-
OFF dan lain-lain.
o Pengendalian dengan posisi ganda. Contohnya saklar pemilih (selector switch).
Keuntungannya cenderung mengurangi osilasi
6
o Pengendalian Floating. Posisi yang relatif tidak terbatas, dalam jenis ini,
pemindahan energi dapat dilakukan melalui salah satu daripada beberapa
kemungkinan yang ada.
1.4.4 Servo dan Regulator
Regulator adalah bentuk lain daripada servo. Istilah ini digunakan untuk
menunjukkan sistem dalam keadaan mantap yang konstan untuk sinyal masukan yang
konstan. Perbedaan utama adalah bahwa pada regulator diberikan sinyal tambahan
sehingga akan menghasilkan keluaran yang berbeda dengan servo. Istilah regulator
diperoleh dari pemakaian mula-mula yaitu sebagai pengendali kecepatan dan tegangan.
Pada servo diinginkan : ( ) ( )r t c t 1≈ → sedangkan pada regulator diinginkan
( ) ( )
( )
r t - c t
0
u t
→ sedangkan pada regulator efek gangguan ini perlu dikompensasi agar
harga keluaran tetap sama dengan masukan. Dari persamaan di atas
( ) ( )
( )
r t - c t
0
u t
≈
sehingga akan diperoleh adalah ( ) ( )r t - c t 0≈ atau ( ) ( )r t = c t
1.5 Prinsip-Prinsip Disain Sistem Kendali
Persyaratan umum sistem kendali. Setiap sistem kendali harus bersifat stabil. Ini
merupakan persyaratan utama. Di samping kestabilan mutlak, suatu sistem kendali harus
mempuyai kestabilan relatif yang layak. Suatu sistem kendali juga harus mampu
memperkecil kesalahan sampai nol atau sampai pada suatu harga yang dapat ditoleransi.
Persoalan dasar dalam disain sistem kendali. Pada kondisi praktis, selalu ada
beberapa gangguan yang bekerja pada plant. Gangguan ini mungkin berasal dari luar atau
dari dalam mungkin bersifat acak dan mungkin pula dapat diramalkan. Kendalian harus
memperhitungkan setiap gangguan yang akan mempengaruhi variabel keluaran.
Analisis. Analisis sistem kendali adalah penelitian pada kondisi tertentu dimana
performansi sistem yang model matematiknya diketahui.
Disain. Disain sistem kendali adalah proses pencarian suatu sistem yang dapat
menyelesaikan tugas yang diberikan. Pada umumnya prosedur disain tidak diperoleh
secara langsung tetapi memerlukan metoda coba-coba
Sintesis. Sintesis adalah mencari suatu sistem dengan prosedur langsung yang akan
bekerja menurut cara tertentu. Biasanya prosedur semacam ini bersifat matematis dari awal
sampai akhir proses disain.
Pendekatan dasar dalam disain sistem kendali. Pendekatan dasar dalam disain
setiap sistem kendali praktis perlu melibatkan metoda coba-coba. Sintesis sistem kendali
linier secara teoritis dapat dilakukan dan secara matematis, desainer dapat menentukan
komponen-komponen yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang diberikan. Meskipun
demikian, dalam praktek mungkin sistem dibatasi oleh beberapa kendala atau sifat non-
linier. Di samping itu, karakteristik komponen mungkin tidak dapat diketahui dengan tepat.
Jadi selalu diperlukan prosedur coba-coba.
7
1.6 Komponen-Komponen Sistem Kendali
Sesuai dengan fungsi pengendalian secara menyeluruh maka komponen-komponen
sistem pengendalian dibagi dalam 4 bahagian yaitu
a. Sensor dan Transduser
Sensor digunakan sebagai elemen yang langsung mengadakan kontak dengan yang
diukur sedangkan transduser berfungsi untuk mengubah besaran fisis yang diukur menjadi
besaran fisis lainnya. Pada umumnya adalah mengubah besaran-besaran fisis menjadi
besaran listrik seperti tekanan, temperatur, aliran, posisi dan lain-lain
b. Error Detector
Mengukur error (kesalahan) yang terjadi antara keluaran aktual dan keluaran yang
diingini.
c. Penggerak
Alat ini berfungsi untuk mengendalikan aliran energi ke sistem yang dikendalikan.
Alat ini disebut juga elemen pengendali akhir misalnya motor listrik, katup pengendali,
pompa, silinder hidraulik dan lain-lain. Elemen keluaran ini harus mempuyai kemampuan
untuk menggerakkan beban ke suatu harga yang diinginkan.
d. Penguat
Penguat ini terbagi atas 2 bahagian yaitu penguat daya dan penguat tegangan.
Penguat daya dibutuhkan karena hampir dalam semua kejadian daya dari “error detector”
tidak cukup kuat untuk menggerakkan elemen keluaran sedangkan penguat tegangan
biasanya banyak terdapat pada op-amp. Rangkaian ini dapat melakukan operasi-operasi
matematis seperti penjumlahan, integrasi, differensiasi dan lainnya.
1.7 Rangkuman
Sistem kendali telah memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan
ilmu dan teknologi. Peranan sistem kendali meliputi semua bidang kehidupan. Dalam
peralatan, misalnya proses pada industri pesawat terbang, peluru kendali, pesawat ruang
angkasa, dan lain-lain. Sedangkan dalam bidang non teknis meliputi bidang biologi,
ekonomi, sosial, kedokteran, dan lain-lain. Sistem kendali yang semakin berkembang dapat
meningkatkan kinerja sistem, kualitas produksi, dan menekan biaya produksi. Sistem
kendali dapat dikatakan sebagai hubungan antara komponen yang membentuk sebuah
konfigurasi sistem, yang akan menghasilkan tanggapan sistem yang diharapkan. Jadi harus
ada yang dikendalikan, yang merupakan suatu sistem fisis, yang biasa disebut dengan
kendalian. Masukan dan keluaran merupakan variabel atau besaran fisis. Keluaran
merupakan hal yang dihasilkan oleh kendalian, artinya yang dikendalikan, sedangkan
masukan adalah yang mempengaruhi kendalian, yang mengatur keluaran. Kedua dimensi
masukan dan keluaran tidak harus sama.
8

More Related Content

What's hot

laporan penguat non inverting
laporan penguat non invertinglaporan penguat non inverting
laporan penguat non invertingDesiani Desiani
 
5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahanSimon Patabang
 
Presentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumenPresentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumenRozyainun
 
Alat ukur kumparan putar
Alat ukur kumparan putarAlat ukur kumparan putar
Alat ukur kumparan putarDwi Puspita
 
Ppt instrumen bab 7
Ppt instrumen bab 7Ppt instrumen bab 7
Ppt instrumen bab 7Asep Subagja
 
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometer
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling PsikometerLaporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometer
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometernurulizzaha
 
Sistem pengendalian
Sistem pengendalianSistem pengendalian
Sistem pengendalianAika Hartini
 
Laporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaLaporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaFebriTiaAldila
 
Menggunakan cx programmer
Menggunakan  cx programmerMenggunakan  cx programmer
Menggunakan cx programmerBonanza Pratama
 
03 sistem-pengukuran
03 sistem-pengukuran03 sistem-pengukuran
03 sistem-pengukuranketutjuan
 
pembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan aruspembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan arusvioai
 
Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi Ade Irma Suryani
 

What's hot (20)

Alat ukur tekanan
Alat ukur tekananAlat ukur tekanan
Alat ukur tekanan
 
Sensor dan sistem kendali
Sensor dan sistem kendaliSensor dan sistem kendali
Sensor dan sistem kendali
 
Presentasi pengendali level
Presentasi pengendali levelPresentasi pengendali level
Presentasi pengendali level
 
Makalah Memori Internal
Makalah Memori InternalMakalah Memori Internal
Makalah Memori Internal
 
laporan penguat non inverting
laporan penguat non invertinglaporan penguat non inverting
laporan penguat non inverting
 
5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan
 
Presentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumenPresentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumen
 
Alat ukur kumparan putar
Alat ukur kumparan putarAlat ukur kumparan putar
Alat ukur kumparan putar
 
Ppt instrumen bab 7
Ppt instrumen bab 7Ppt instrumen bab 7
Ppt instrumen bab 7
 
Sde tm12-f
Sde tm12-fSde tm12-f
Sde tm12-f
 
Komunikasi data sld
Komunikasi data sldKomunikasi data sld
Komunikasi data sld
 
TEMBUS PADA ZAT CAIR
TEMBUS PADA ZAT CAIRTEMBUS PADA ZAT CAIR
TEMBUS PADA ZAT CAIR
 
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometer
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling PsikometerLaporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometer
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometer
 
Sistem pengendalian
Sistem pengendalianSistem pengendalian
Sistem pengendalian
 
Laporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaLaporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logika
 
Boiler
BoilerBoiler
Boiler
 
Menggunakan cx programmer
Menggunakan  cx programmerMenggunakan  cx programmer
Menggunakan cx programmer
 
03 sistem-pengukuran
03 sistem-pengukuran03 sistem-pengukuran
03 sistem-pengukuran
 
pembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan aruspembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan arus
 
Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi
 

Similar to pengantar teknik kendali

1_Introduction Control System and Automation.ppt
1_Introduction Control System and Automation.ppt1_Introduction Control System and Automation.ppt
1_Introduction Control System and Automation.pptadhanefendi
 
Pengertian kontrol
Pengertian kontrolPengertian kontrol
Pengertian kontrolarie eric
 
Simulink PID
Simulink PIDSimulink PID
Simulink PIDdenaadi
 
Pertemuan 1 Sistem Pengendali Elektronik
Pertemuan 1   Sistem Pengendali ElektronikPertemuan 1   Sistem Pengendali Elektronik
Pertemuan 1 Sistem Pengendali ElektronikAhmad Nawawi, S.Kom
 
Alat kendali untuk final 2011
Alat kendali untuk final 2011Alat kendali untuk final 2011
Alat kendali untuk final 2011Ekaa DC
 
Dasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptx
Dasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptx
Dasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxremanumyeye
 
Bab 12 teknik pengaturan otomts
Bab 12   teknik pengaturan otomtsBab 12   teknik pengaturan otomts
Bab 12 teknik pengaturan otomtsEko Supriyadi
 
Pertemuan 02.Pengantar Sistem Kendali
Pertemuan 02.Pengantar Sistem KendaliPertemuan 02.Pengantar Sistem Kendali
Pertemuan 02.Pengantar Sistem KendaliAprianti Putri
 
Sistem kendali otomatis
Sistem kendali otomatis Sistem kendali otomatis
Sistem kendali otomatis Puti Andini
 
dasar-sistem-kendali-7u10g21485.ppt
dasar-sistem-kendali-7u10g21485.pptdasar-sistem-kendali-7u10g21485.ppt
dasar-sistem-kendali-7u10g21485.pptzainmalik453426
 
Bab 1=tinjauan umum_sistem_pengontrolan=
Bab 1=tinjauan umum_sistem_pengontrolan=Bab 1=tinjauan umum_sistem_pengontrolan=
Bab 1=tinjauan umum_sistem_pengontrolan=BIK University
 
Bab_1=tinjauan_umum_sistem_pengontrolan=
Bab_1=tinjauan_umum_sistem_pengontrolan=Bab_1=tinjauan_umum_sistem_pengontrolan=
Bab_1=tinjauan_umum_sistem_pengontrolan=AriefGoeSoenanDjojo
 
Bab 1 introduction and review (instrumentasi)
Bab 1 introduction and review (instrumentasi)Bab 1 introduction and review (instrumentasi)
Bab 1 introduction and review (instrumentasi)Innes Annindita
 
Controller Sensor
Controller SensorController Sensor
Controller SensorDaus Jai
 
Feedback and Feedforward Control (1).pptx
Feedback and Feedforward Control (1).pptxFeedback and Feedforward Control (1).pptx
Feedback and Feedforward Control (1).pptxmajestievangelistado
 

Similar to pengantar teknik kendali (20)

1_Introduction Control System and Automation.ppt
1_Introduction Control System and Automation.ppt1_Introduction Control System and Automation.ppt
1_Introduction Control System and Automation.ppt
 
Sistem kendali
Sistem kendaliSistem kendali
Sistem kendali
 
Pengertian kontrol
Pengertian kontrolPengertian kontrol
Pengertian kontrol
 
Simulink PID
Simulink PIDSimulink PID
Simulink PID
 
Pertemuan 1 Sistem Pengendali Elektronik
Pertemuan 1   Sistem Pengendali ElektronikPertemuan 1   Sistem Pengendali Elektronik
Pertemuan 1 Sistem Pengendali Elektronik
 
Alat kendali untuk final 2011
Alat kendali untuk final 2011Alat kendali untuk final 2011
Alat kendali untuk final 2011
 
Dasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptx
Dasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptx
Dasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptx
 
sistem kontrol.ppt
sistem kontrol.pptsistem kontrol.ppt
sistem kontrol.ppt
 
Sistem Kendali.ppt
Sistem Kendali.pptSistem Kendali.ppt
Sistem Kendali.ppt
 
Bab 12 teknik pengaturan otomts
Bab 12   teknik pengaturan otomtsBab 12   teknik pengaturan otomts
Bab 12 teknik pengaturan otomts
 
Pertemuan 02.Pengantar Sistem Kendali
Pertemuan 02.Pengantar Sistem KendaliPertemuan 02.Pengantar Sistem Kendali
Pertemuan 02.Pengantar Sistem Kendali
 
Mengenal PLC
Mengenal PLCMengenal PLC
Mengenal PLC
 
Sistem kendali otomatis
Sistem kendali otomatis Sistem kendali otomatis
Sistem kendali otomatis
 
dasar-sistem-kendali-7u10g21485.ppt
dasar-sistem-kendali-7u10g21485.pptdasar-sistem-kendali-7u10g21485.ppt
dasar-sistem-kendali-7u10g21485.ppt
 
Bab 1=tinjauan umum_sistem_pengontrolan=
Bab 1=tinjauan umum_sistem_pengontrolan=Bab 1=tinjauan umum_sistem_pengontrolan=
Bab 1=tinjauan umum_sistem_pengontrolan=
 
Bab_1=tinjauan_umum_sistem_pengontrolan=
Bab_1=tinjauan_umum_sistem_pengontrolan=Bab_1=tinjauan_umum_sistem_pengontrolan=
Bab_1=tinjauan_umum_sistem_pengontrolan=
 
Bab 1 introduction and review (instrumentasi)
Bab 1 introduction and review (instrumentasi)Bab 1 introduction and review (instrumentasi)
Bab 1 introduction and review (instrumentasi)
 
Controller Sensor
Controller SensorController Sensor
Controller Sensor
 
Feedback and Feedforward Control (1).pptx
Feedback and Feedforward Control (1).pptxFeedback and Feedforward Control (1).pptx
Feedback and Feedforward Control (1).pptx
 
SISTEM KONTROL
SISTEM KONTROLSISTEM KONTROL
SISTEM KONTROL
 

pengantar teknik kendali

  • 1. 1 I PENGANTAR SISTEM KENDALI Deskripsi : Bab ini memberikan gambaran secara umum mengenai sistem kendali, definisi-definisi, pengertian sistem kendali lingkar tertutup dan sistem kendali lingkar terbuka, pengelompokkan sistem kendali, prinsip-prinsip sistem kendali serta komponen- komponen sistem kendali. Objektif : Memahami bab ini akan menjadi bekal yang penting untuk memahami sistem kendali secara keseluruhan 1.1 Pendahuluan Sistem kendali merupakan bagian yang terintegrasi dari sistem kehidupan modern saat ini. Sebagai contoh : kendali suhu ruang, mesin cuci, robot, pesawat, dan lain sebagainya. Manusia bukan satu-satunya pembuat sistem kendali otomatis. Justru secara alami telah ada, baik di tubuh manusia itu sendiri maupun di alam semesta. Sebagai contoh: pankreas yang mengendalikan kadar gula dalam darah. Mekanisme berkeringat ketika kepanasan untuk mempertahankan suhu tubuh. Pergerakan mata saat melihat sesuatu. Peredaran seluruh benda di angkasa. Dengan sistem kendali memungkinkan variabel yang ingin dikendalikan dapat mencapai nilai yang diinginkan dengan mekanisme umpan balik dan pengendalian. Dengan sistem kendali memungkinkan adanya sistem yang stabil, akurat, dan tepat waktu. Sistem kendali dapat dirancang melakukan pengendalian secara otomatik. Di industri banyak dijumpai aplikasi sistem ini menggunakan ‘Programmable Logic Controller’. Sistem kendali dapat dikatakan sebagai hubungan antara komponen yang membentuk sebuah konfigurasi sistem, yang akan menghasilkan tanggapan sistem yang diharapkan. Jadi harus ada yang dikendalikan, yang merupakan suatu sistem fisis, yang biasa disebut dengan kendalian (plant). kendalian masukan keluaran Gambar 1.1 Diagram Masukan-Keluaran Masukan dan keluaran merupakan variabel atau besaran fisis. Keluaran merupakan hal yang dihasilkan oleh kendalian, artinya yang dikendalikan, sedangkan masukan adalah yang mempengaruhi kendalian, yang mengatur keluaran. Kedua dimensi masukan dan keluaran tidak harus sama.
  • 2. 2 1.2 Definisi – Definisi Beberapa Definisi • Sistem : kombinasi beberapa komponen yang bekerja secara bersama-sama dan membentuk suatu tujuan tertentu. • Proses (alamiah) : suatu urutan operasi yang kontinu atau suatu perkembangan yang dicirikan oleh urutan perubahan secara perlahan yang terjadi tahap demi tahap dengan cara yang relatif tetap dan memberikan suatu hasil atau akhir. • Proses (artifisial) : operasi yang dilakukan secara berkesinambungan yang terdiri dari beberapa aksi yang dikendalikan atau pergerakan yang secara sistematik diarahkan pada suatu hasil atau akhir. • Plant : dapat berupa bagian suatu peralatan yang berfungsi secara bersama-sama untuk membentuk suatu operasi tertentu. • Gangguan : suatu sinyal yang cenderung mempengaruhi (secara acak) nilai output suatu sistem: gangguan internal dan eksternal. • Sistem kendali umpan balik (feedback control system) : sistem kendali yang mempunyai elemen umpan balik, yang berfungsi untuk mengamati keluaran yang terjadi untuk dibandingkan dengan masukannya (yang diinginkan). Sistem kendali kadang dibedakan menjadi dua kelas. Jika tujuan sistem kendali untuk mempertahankan variabel fisik pada beberapa nilai yang konstan dengan adanya gangguan-gangguan, disebut sebagai pengatur (automatic regulating system). Contohnya adalah sistem kendali suhu dan lain-lain. Jenis yang kedua adalah sistem kendali posisi atau servo mekanisme (servomechanism), yaitu sistem yang digunakan untuk mengendalikan posisi atau pergerakan mekanis, seringkali digunakan untuk menggambarkan sistem kendali dengan variabel fisik yang harus mengikuti atau melacak, dalam fungsi waktu yang diinginkan. Contohnya adalah gerakan lengan robot dan lain-lain. • Sistem kendali proses (process control system) : sistem kendali yang umum digunakan pada industri, seperti untuk mengendalikan temperatur, tekanan, aliran, tinggi muka cairan dan lain-lain. • Sistem kendali lingkar terbuka (open loop system) : sistem kendali dimana tidak terdapat elemen yang mengamati keluaran yang terjadi untuk dibandingkan dengan masukannya (yang diinginkan), meskipun menggunakan sebuah pengendali (controller) untuk memperoleh tanggapan yang diinginkan. • Sistem kendali lingkar tertutup (closed loop system): sebutan lain dari sistem kendali dengan umpan balik. 1.3 Sistem Lingkar Terbuka VS Sistem Lingkar Tertutup Sistem kendali lingkar terbuka menggunakan actuator (actuating device) secara langsung untuk mengendalikan proses tanpa melalui umpan balik. Contoh : Sistem kendali suhu ruang Misalkan di daerah dingin, diinginkan mengatur suhu ruangan dengan menggunakan pemanas (heater). Pemanas dapat dibuat dari suatu rangkaian listrik yang berintikan adanya resistor R. Bila resistor R dialiri arus listrik, akan terjadi disipasi daya ( )RI2 , yang menghangatkan ruangan r.
  • 3. 3 T R r E I r + R keluaranmasukan kendalian arus listrik suhu yang terjadi E = batere R = elemen pemanas T = thermometer r = ruangan Gambar 1.2 Diagram Blok Sistem Kendali Suhu Ruang Lingkar Terbuka Terlihat bahwa keluaran tidak mempengaruhi masukan. Sistem ini disebut sistem kendali lingkar terbuka. Sistem kendali lingkar tertutup menggunakan pengukuran keluaran (actual response), yang dijadikan umpan balik untuk dibandingkan dengan nilai referensi (desired response), sehingga menghasilkan galat. Dengan galat inilah pengendali dapat memberikan sinyal kendali agar keluaran proses mencapai kondisi yang diinginkan. Dengan contoh yang sama pada sistem lingkar terbuka ditambahkan saklar S yang akan membatasi aliran listrik I. Bila suhu ruangan lebih kecil atau sama dengan suhu yang diinginkan maka saklar harus dalam keadaan tertutup, sehingga arus mengalir dan ruangan menghangat. Bila suhu ruangan lebih besar dari suhu yang diinginkan, maka saklar S harus dibuka untuk memutuskan aliran arus listrik, sehingga ruangan tidak bertambah panas. Untuk itu diperlukan seorang operator yang senantiasa mengamati penunjukkan thermometer T. Operator ini berfungsi sebagai elemen umpan balik dan juga sebagai error detector (bersama-sama dengan saklar S). T R r E I r + R keluaranmasukan suhu yang terjadi S S = saklar Rangkaian Listrik operator T - + op + S detektor galat arus listriksinyal galat sinyal umpan balik suhu yang diinginkan masukan komando = masukan referensi elemen umpan balik Pengendali kendalian Gambar 1.3 Diagram Blok Sistem Kendali Suhu Ruang Lingkar Tertutup Manual Operator berfungsi mengamati keluaran, lalu mengevaluasi (membandingkan keluaran dan masukannya) dan membangkitkan sinyal penggerak yang akan menggerakkan sistem sehingga keluaran seperti yang diinginkan. Terlihat bahwa keluaran mempengaruhi masukan (melalui operator). Sistem ini disebut sistem kendali lingkar tertutup. Beberapa istilah yang sering dipakai sebagai berikut. a. Keluaran sistem merupakan variabel yang diatur (controlled variable). b. Masukan sistem terdiri dari
  • 4. 4 o Masukan komando (command input) = masukan informatif = masukan fiktif, yang oleh masukan tranduser diubah (bila perlu) menjadi masukan referensi (reference input) o Masukan referensi = masukan fisis bersama-sama dengan sinyal umpan balik akan menghasilkan sinyal penggerak (sinyal galat). c. Sinyal galat merupakan masukan dari pengendali (controller). d. Masukan kendalian dihasilkan oleh pengendali. e. Elemen umpan balik mengamati keluaran dan mengumpanbalikkan ke masukan, yaitu dengan adanya sinyal umpan balik. Bila hanya saklar S yang dipasang, maka masih diperlukan seorang operator yang senantiasa harus mengamati penunjukan termometer. Sistem ini meskipun sudah merupakan sistem kendali lingkar tertutup tetapi masih manual. Dengan menambahkan sebuah saklar otomatis (saklar bimetal, Sb) yang telah dikalibrasi sesuai dengan suhu yang diinginkan maka bila suhu ruangan lebih kecil atau sama dengan yang diinginkan maka saklar Sb dalam keadaan tertutup dan arus listrik mengalir memanaskan ruangan sedangkan bila suhu ruangan lebih besar dari suhu yang diinginkan maka saklar Sb akan terbuka dan arus listrik terputus. Sistem kendali lingkar tertutup ini sudah bekerja secara otomatis. Lihat Gambar 1.4 berikut R r E I S keluaran suhu yang diinginkan T masukan referensi (posisi kontak) r + R Rangkaian Listrik Sb - + detektor galat sinyal kendali (arus listrik) sinyal galat (posisi kontak) sinyal umpan balik (posisi kontak) elemen umpan balik Pengendali kendalian Sb Sbmasukan komando transducer Sb Sb = saklar bimetal (pada t = 0, dikalibrasi) Gambar 1.4 Diagram Blok Sistem Kendali Suhu Ruangan Lingkar Tertutup Otomatik 1.4 Pengelompokan Sistem Kendali Secara umum sistem kendali dapat dikelompokkan sebagai berikut 1.4.1 Dengan Manual dan Otomatis Pengendalian secara manual adalah pengendalian yang dilakukan oleh manusia yang bertindak sebagai operator sedangkan pengendalian secara otomatis adalah pengendalian yang dilakukan oleh mesin-mesin/peralatan yang bekerja secara otomatis dan operasinya dibawah pengawasan manusia. Contoh pengendalian secara manual banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari seperti pada pengaturan suara radio, televisi, pengaturan cahaya layar televisi, pengaturan aliran air melalui kran dan lain-lain sedangkan
  • 5. 5 pengendalian otomatis banyak ditemui dalam proses industri, pengendalian pesawat terbang, pembangkitan tenaga listrik dan lain-lain. 1.4.2 Jaringan Terbuka dan Jaringan Tertutup Sistem kendali dengan jaringan tertutup adalah sistem pengendalian dimana besaran keluaran memberikan efek terhadap besaran masukan sehingga besaran yang dikendalikan dapat dibandingkan terhadap harga yang diinginkan melalui alat pencatat. Selanjutnya perbedaan harga yang terjadi antara besaran yang dikendalikan dan penunjukkan alat pencatat digunakan sebagai koreksi pada gilirannya akan merupakan sasaran pengendalian. Sistem kendali dengan jaringan terbuka adalah sistem pengendalian dimana keluaran tidak memberikan efek terhadap besaran masukan sehingga variabel yang dikendalikan tidak dapat dibandingkan terhadap harga yang diinginkan. Aplikasi sistem jaringan terbuka dan tertutup ditemui dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut : jika seseorang mengendarai mobil maka jalur kecepatan beserta percepatan kendaraan tersebut dapat ditentukan dan dikendalikan oleh pengendara dengan cara mengamati lalu kondisi lalu lintas dan mengendalikan setir, rem dan alat-alat pengendali lainnya. Jika pengendara ingin memelihara kecepatan pada suatu harga yang konstan (sebagai keluaran) maka pengendara dapat mengaturnya melalui pedal percepatan (gas) dan harga ini secara tepat dapat diperoleh dengan mengamati penunjukkan spedometer. Dengan mengamat besarnya keluaran tersebut setiap saat berarti akan diberikan diberikan suatu informasi terhadap masukan (dalam hal ini pengendara dan pedal gas) sehingga jika terjadi penyimpangan terhadap kecepatan, pengendara dapat mengendalikannya kembali ke harga seharusnya. Contoh tersebut merupakan contoh sistem kendali dengan jaringan tertutup dan akan berubah menjadi sistem kendali dengan jaringan terbuka jika kendaraan tersebut tidak dilengkapi dengan speedometer. 1.4.3 Kontinu (analog) dan diskontinu (diskrit) a. Untuk pengendalian sistem kendali jenis kontinu (analog) ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu o Proporsional. Pada pengendalian proporsional ini dimana keluaran sebanding dengan penyimpangan. Contohnya pengendalian uap melalui katup, pengendalian transmiter tekanan dan lain-lain o Integral. Pada pengendalian integral ini dimana keluaran selalu berubah-ubah selama terjadi deviasi dan kecepatan perubahan keluaran tersebut sebanding dengan penyimpangan. Contohnya pengendalian level cairan dalam tangki, pengendalian sistem tekanan dan lain-lain o Differensial. Pengendalian integral jarang dipakai secara tersendiri tetapi digabungkan dengan jenis proporsional untuk menghilangkan keragu-raguan jika jenis proporsional ini memerlukan karakteristik yang stabil. b. Untuk pengendalian sistem kendali jenis diskontinu (diskrit) dapat dibagi menjadi beberapa bagian : o Pengendalian dengan dua posisi. Contohnya relai, termostat, level, saklar ON- OFF dan lain-lain. o Pengendalian dengan posisi ganda. Contohnya saklar pemilih (selector switch). Keuntungannya cenderung mengurangi osilasi
  • 6. 6 o Pengendalian Floating. Posisi yang relatif tidak terbatas, dalam jenis ini, pemindahan energi dapat dilakukan melalui salah satu daripada beberapa kemungkinan yang ada. 1.4.4 Servo dan Regulator Regulator adalah bentuk lain daripada servo. Istilah ini digunakan untuk menunjukkan sistem dalam keadaan mantap yang konstan untuk sinyal masukan yang konstan. Perbedaan utama adalah bahwa pada regulator diberikan sinyal tambahan sehingga akan menghasilkan keluaran yang berbeda dengan servo. Istilah regulator diperoleh dari pemakaian mula-mula yaitu sebagai pengendali kecepatan dan tegangan. Pada servo diinginkan : ( ) ( )r t c t 1≈ → sedangkan pada regulator diinginkan ( ) ( ) ( ) r t - c t 0 u t → sedangkan pada regulator efek gangguan ini perlu dikompensasi agar harga keluaran tetap sama dengan masukan. Dari persamaan di atas ( ) ( ) ( ) r t - c t 0 u t ≈ sehingga akan diperoleh adalah ( ) ( )r t - c t 0≈ atau ( ) ( )r t = c t 1.5 Prinsip-Prinsip Disain Sistem Kendali Persyaratan umum sistem kendali. Setiap sistem kendali harus bersifat stabil. Ini merupakan persyaratan utama. Di samping kestabilan mutlak, suatu sistem kendali harus mempuyai kestabilan relatif yang layak. Suatu sistem kendali juga harus mampu memperkecil kesalahan sampai nol atau sampai pada suatu harga yang dapat ditoleransi. Persoalan dasar dalam disain sistem kendali. Pada kondisi praktis, selalu ada beberapa gangguan yang bekerja pada plant. Gangguan ini mungkin berasal dari luar atau dari dalam mungkin bersifat acak dan mungkin pula dapat diramalkan. Kendalian harus memperhitungkan setiap gangguan yang akan mempengaruhi variabel keluaran. Analisis. Analisis sistem kendali adalah penelitian pada kondisi tertentu dimana performansi sistem yang model matematiknya diketahui. Disain. Disain sistem kendali adalah proses pencarian suatu sistem yang dapat menyelesaikan tugas yang diberikan. Pada umumnya prosedur disain tidak diperoleh secara langsung tetapi memerlukan metoda coba-coba Sintesis. Sintesis adalah mencari suatu sistem dengan prosedur langsung yang akan bekerja menurut cara tertentu. Biasanya prosedur semacam ini bersifat matematis dari awal sampai akhir proses disain. Pendekatan dasar dalam disain sistem kendali. Pendekatan dasar dalam disain setiap sistem kendali praktis perlu melibatkan metoda coba-coba. Sintesis sistem kendali linier secara teoritis dapat dilakukan dan secara matematis, desainer dapat menentukan komponen-komponen yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang diberikan. Meskipun demikian, dalam praktek mungkin sistem dibatasi oleh beberapa kendala atau sifat non- linier. Di samping itu, karakteristik komponen mungkin tidak dapat diketahui dengan tepat. Jadi selalu diperlukan prosedur coba-coba.
  • 7. 7 1.6 Komponen-Komponen Sistem Kendali Sesuai dengan fungsi pengendalian secara menyeluruh maka komponen-komponen sistem pengendalian dibagi dalam 4 bahagian yaitu a. Sensor dan Transduser Sensor digunakan sebagai elemen yang langsung mengadakan kontak dengan yang diukur sedangkan transduser berfungsi untuk mengubah besaran fisis yang diukur menjadi besaran fisis lainnya. Pada umumnya adalah mengubah besaran-besaran fisis menjadi besaran listrik seperti tekanan, temperatur, aliran, posisi dan lain-lain b. Error Detector Mengukur error (kesalahan) yang terjadi antara keluaran aktual dan keluaran yang diingini. c. Penggerak Alat ini berfungsi untuk mengendalikan aliran energi ke sistem yang dikendalikan. Alat ini disebut juga elemen pengendali akhir misalnya motor listrik, katup pengendali, pompa, silinder hidraulik dan lain-lain. Elemen keluaran ini harus mempuyai kemampuan untuk menggerakkan beban ke suatu harga yang diinginkan. d. Penguat Penguat ini terbagi atas 2 bahagian yaitu penguat daya dan penguat tegangan. Penguat daya dibutuhkan karena hampir dalam semua kejadian daya dari “error detector” tidak cukup kuat untuk menggerakkan elemen keluaran sedangkan penguat tegangan biasanya banyak terdapat pada op-amp. Rangkaian ini dapat melakukan operasi-operasi matematis seperti penjumlahan, integrasi, differensiasi dan lainnya. 1.7 Rangkuman Sistem kendali telah memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan ilmu dan teknologi. Peranan sistem kendali meliputi semua bidang kehidupan. Dalam peralatan, misalnya proses pada industri pesawat terbang, peluru kendali, pesawat ruang angkasa, dan lain-lain. Sedangkan dalam bidang non teknis meliputi bidang biologi, ekonomi, sosial, kedokteran, dan lain-lain. Sistem kendali yang semakin berkembang dapat meningkatkan kinerja sistem, kualitas produksi, dan menekan biaya produksi. Sistem kendali dapat dikatakan sebagai hubungan antara komponen yang membentuk sebuah konfigurasi sistem, yang akan menghasilkan tanggapan sistem yang diharapkan. Jadi harus ada yang dikendalikan, yang merupakan suatu sistem fisis, yang biasa disebut dengan kendalian. Masukan dan keluaran merupakan variabel atau besaran fisis. Keluaran merupakan hal yang dihasilkan oleh kendalian, artinya yang dikendalikan, sedangkan masukan adalah yang mempengaruhi kendalian, yang mengatur keluaran. Kedua dimensi masukan dan keluaran tidak harus sama.
  • 8. 8