SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
LECTURE NOTES
Supply Chain : Logistics
Week 10
Planning and Managing Long-Haul
Freight Transportation
ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
LEARNING OUTCOMES
LO 3 : Identify major classes of industrial logistics systems, operations and most
significant characteristics.
LO 4 : Discuss the variants of industrial logistics problems with basic solution
algorithms.
OUTLINE MATERI (Sub-Topic):
Planning and Managing Long-Haul Freight Transportation.
 Introduction and Relevant Cost.
 Classification of Transportation Problem.
 Freight Traffic Assignment Problem.
ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
ISI MATERI
PENDAHULUAN DAN BIAYA YANG RELEVAN.
Transportasi barang memainkan peranan penting dalam setiap rantai pasokan modern.
Hal ini penting untuk memindahkan bahan baku dari sumber ke pabrik, produk setengah
jadi antara pabrik-pabrik, dan barang jadi ke pelanggan dan outlet ritel. Seperti yang
ditunjukkan pada pembahasan sebelumnya, sistem transportasi adalah organisasi yang
agak rumit yang memerlukan sumber daya manusia, keuangan dan material yang cukup
besar. Akutansi biaya transportasi untuk bagian yang signifikan (sering antara sepertiga
dan dua pertiga) dari biaya logistik di beberapa industri.
Pemain. Beberapa pemain yang terlibat dalam transportasi pengiriman. Pengirim, yang
meliputi baik produsen dan broker, berasal permintaan untuk transportasi. Operator,
seperti kereta api, operator motor dan jalur pelayaran, menyediakan layanan transportasi.
Beberapa pengirim mengoperasikan armada transportasi mereka sendiri sehingga
mereka bertindak sebagai carrier. Pemerintah berdedikasi membangun dan
mengoperasikan beberapa infrastruktur transportasi, seperti fasilitas kereta api, jalan,
pelabuhan dan bandara, dan mengatur beberapa aspek dari industri.
Masalah Transportasi Jarak Jauh Terhadap Jarak Pendek. Dalam jarak jauh
transportasi barang, barang dipindahkan melalui jarak yang relatif lama, antara terminal
atau fasilitas lainnya (tanaman, gudang, dll). Komoditas dapat diangkut dengan truk,
kereta api, kapal atau kombinasi dari mode. Di sisi lain, dalam jarak pendek transportasi
barang, barang diangkut, biasanya dengan truk, antara pick-up dan poin pengiriman
terletak di daerah yang sama (misalnya antara gudang, atau terminal, dan satu set
pelanggan). tugas-tugas seperti yang durasi pendek (lebih pendek dari shift kerja) dan
kendaraan wisata yang akan dibangun melalui urutan tugas.
Klasifikasi Jasa Transportasi Jarak Jauh. Seperti dijelaskan dalam pertemuan
sebelumnya, jasa transportasi jarak jauh dapat secara luas diklasifikasikan menjadi dua
kelompok, tergantung pada apakah pergerakan barang dilakukan oleh pengirim atau oleh
operator publik. Dalam transportasi pribadi dioperasikan, barang harus dipindahkan dari
ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
sejumlah terbatas asal (mis tanaman andwarehouses) ke beberapa tujuan (mis lokasi ritel
dan pelanggan).
Ini adalah kasus operasi armada truk pribadi dan pengiriman kargo industri. Sistem
transportasi ‘few–to-many yang relatif sederhana untuk mengelola dibandingkan dengan
many-to-many sistem yang dioperasikan oleh operator depan umum. Dalam sistem
tersebut, permintaan transportasi biasanya terdiri dari beberapa kelas lalu lintas, masing-
masing ditandai dengan asal, tujuan, kelas komoditas dan tonase angkutan. layanan
operator publik dapat disesuaikan atau konsolidasi berbasis
BIAYA RELEVAN.
Sebelum menggambarkan masalah keputusan utama yang timbul dalam transportasi
angkutan, hal ini berguna untuk menggambarkan berbagai biaya gerak. Biaya gerak
dapat diklasifikasikan sebagai biaya transportasi dan biaya penanganan.
Biaya Operasi Armada. Biaya utama dalam operasi armada kendaraan terkait dengan
crews'wages, konsumsi bahan bakar, depresiasi kendaraan, pemeliharaan, asuransi,
administrasi dan hunian. Upah dan asuransi tergantung waktu, konsumsi bahan bakar
dan pemeliharaan tergantung jarak, penyusutan tergantung pada waktu dan jarak,
sedangkan administrasi dan hunian biaya yang lazim dialokasikan sebagai biaya tahunan
tetap
Biaya Dibayar Oleh Operator Untuk Mengangkut Kiriman. Biaya dibayar oleh
operator untuk mengangkut kiriman agak sewenang-wenang karena pengiriman yang
berbeda biasanya berbagi beberapa biaya umum. Misalnya, di LTL truk di mana
beberapa pengiriman dipindahkan bersama oleh kendaraan yang sama, tidak jelas berapa
banyak biaya perjalanan harus ditugaskan untuk setiap pengiriman. Demikian pula, di
TL truk, biaya pengiriman tidak didefinisikan dengan baik karena perjalanan kosong
yang diperlukan untuk memindahkan truk dari setiap titik pengiriman ke berikutnya titik
pick-up.
ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
Biaya Dibayar Untuk Menyewa Kendaraan. Sewa biaya termasuk, selain biaya
dibayarkan oleh operator, sebuah diungkapkan mark-up.
Biaya Pengiriman Ketika Kendaraan Umum Digunakan. Ketika pengirim yang
menggunakan operator umum, biaya untuk mengangkut kiriman dapat dihitung atas
dasar tarif yang dipublikasikan oleh operator. Untuk transportasi disesuaikan, biaya
beban penuh tergantung pada kedua asal dan tujuan dari gerakan, serta pada ukuran dan
peralatan kendaraan yang dibutuhkan
Penanganan Biaya (Handling Cost). Handling Cost yang dikeluarkan saat
memasukkan item individu menjadi bin (misalnya palet atau kontainer), memuat sampah
ke kendaraan outbound, dan membalikkan operasi ini di tempat tujuan.
KLASIFIKASI PERMASALAHAN TRANSPORTASI.
Pada prinsipnya, mengelola sistem transportasi menimbulkan beberapa masalah
keputusan. Namun, cara masalah ini ditangani sangat dipengaruhi oleh sifat kendala
operasional. Sebuah contoh khas adalah masalah penjadwalan kendaraan dan awak,
besaran untuk menemukan alokasi biaya terendah kendaraan dan kru dari waktu ke
waktu untuk tugas transportasi sedemikian rupa bahwa aturan-aturan dan peraturan
tentang pemeliharaan kendaraan dan awak sisanya memuaskan. Di transportasi udara
dan kereta api, di mana jalur reguler biasanya dioperasikan, kendaraan dan penjadwalan
kru adalah masalah taktis yang perlu dipecahkan beberapa kali dalam setahun. Di sisi
lain, di TL truk kedua kendaraan dan kru yang dialokasikan untuk tugas-tugas dalam
mode on-akan sebagai permintaan pelanggan tiba. Akibatnya, perencanaan dan
manajemen transportasi angkutan masalah datang dalam sejumlah besar varian.
Beberapa dari mereka yang umum untuk semua sistem transportasi, sementara yang lain
khusus untuk mode transportasi atau cara operasi sistem.
Masalah Keputusan Umum. Masalah keputusan umum termasuk, pada tingkat
strategis, definisi yang luas dari strategi operasi sistem, desain jaringan fisik (jika ada
ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
ada) dan akuisisi sumber daya mahal, seperti pesawat terbang. Tingkat taktis mencakup
alokasi sumber daya yang ada (kendaraan, kru, dll) serta pembelian kapasitas tambahan
untuk mengatasi variasi dalam permintaan. Pada tingkat operasional, fokusnya adalah
pada menyesuaikan kendaraan dan kru jadwal untuk memperhitungkan peristiwa-menit
terakhir, seperti rangka modifikasi, kegagalan peralatan, pemogokan dan kondisi cuaca
yang tidak menguntungkan.
Sistem Transportasi Dioperasikan Pribadi. Keputusan yang harus dibuat relatif
sederhana. Jika permintaan bervariasi selama setahun, seseorang harus menentukan
campuran yang optimal antara kendaraan yang dimiliki dan disewa. Selain itu, dalam
jangka pendek, keputusan harus dibuat pada konsolidasi ketertiban dan penjadwalan
pengiriman. Tujuannya biasanya untuk meminimalkan total biaya sementara memenuhi
tingkat layanan pra-pembagunan.
Sistem Transportasi Berbasis Konsolidasi. Pada tingkat strategis, pembawa harus
memutuskan jenis komoditas untuk mengangkut dan yang pasangan asal-tujuan untuk
melayani. Selain itu, jumlah terminal (mis crossdocks atau terminal kereta api) yang
akan digunakan dan lokasi mereka harus ditentukan. Pada tingkat taktis, sebuah
keputusan penting adalah desain jaringan jasa transportasi yang akan ditawarkan
(layanan jaringan). Masalah ini terdiri dari penentuan karakteristik (frekuensi, jumlah
berhenti menengah, dll) dari rute yang akan dioperasikan, lalu lintas jalan dialihkan,
aturan operasi untuk setiap terminal, serta reposisi kendaraan kosong dan container.
Sistem Transportasi Disesuaikan. Pada tingkat strategis, salah satu harus memutuskan
armada yang paling cocok dan jumlah yang diperlukan awak. Pada tingkat taktis, harga
perjalanan fullload harus ditentukan. Pada tingkat operasional, keputusan penting terkait
dengan alokasi dinamis sumber daya seperti traktor, trailer, kontainer dan kru, tanpa
pengetahuan penuh permintaan di masa mendatang. Setelah sumber daya yang
dialokasikan untuk permintaan, itu tidak lagi tersedia untuk interval tertentu. Kemudian,
bila telah tersedia lagi, biasanya terletak di tempat yang berbeda. Oleh karena itu, dalam
pengaturan tersebut kita juga harus memutuskan mana permintaan harus diterima dan
yang harus ditolak, serta bagaimana permintaan diterima harus dilayani dan bagaimana
menganggur sumber (misalnya traktor menganggur, trailer kosong dan kontainer
kosong) harus direposisi. Masalah operasional lebih lanjut adalah harga spot, yaitu harga
ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
kapasitas kendaraan yang tidak terisi. Dalam kedua transportasi disesuaikan dan
konsolidasi berbasis, pembawa bertujuan memaksimalkan keuntungan yang diharapkan
selama jangka pra-ditetapkan.
MASALAH PENUGASAN LALU LINTAS ANGKUTAN.
Masalah transportasi umumnya berkaitan dengan mendistribusikan barang sembarang
komoditi dari sembarang kelompok pusat pemasok, yang disebut dengan sumber, ke
sembarang pusat penerima disebut dengan tujuan. Sedemikian rupa sehingga
meminimumkan biaya disribusi total. Seperti masalah transportasi, masalah penugasan
(assignment problem) merupakan kasus khusus dari masalah linear programming pada
umumnya. Dalam dunia usaha (bisnis) dan industri, manajemen sering menghadapi
masalah-masalah yang berhubungan dengan penugasan optimal dari bermacam-macam
sumber yang produktif atau personalia yang mempunyai tingkat efisiensi yang berbeda-
beda untuk tugas yang berbeda pula.
Metode Hungarian adalah salah satu dari beberapa teknik pemecahan masalah
penugasan. Untuk dapat menerapkan metode Hungarian, jumlah sumber-sumber yang
ditugaskan harus sama persis dengan jumlah tugas yang akan diselesaikan. Selain itu,
setiap sumber harus ditugaskan hanya satu tugas. Jadi masalah penugasan akan
mencakup sejumlah n sumber yg mempunyai n tugas. Ada n! (n faktorial) penugasan yg
mungkin dalam suatu masalah karena perpasangan satusatu. Masalah ini dapat
dijelaskan dengan mudah oleh bentuk matrik segi empat, dimana baris-barisnya
menunjukkan sumber-sumber dan kolom-kolomnya menunjukkan tugas-tugas.
Penugasan adalah suatu model yang berhubungan dengan jaringan. Metode ini
merupakan model khusus dari suatu program linear yang serupa dengan metode
transportasi. Perbedaannya adalah dalam model penugasan penawaran pada tiap sumber
dan permintaan pada setiap tempat tujuan dibatasi sebanyak satu unit barang/orang saja.
Dalam masalah penugasan akan didelegasikan sejumlah tugas (assignment) kepada
sejumlah penerima tugas (assignee) dalam basis satu satu. Jadi pada ma salah penugasan
ini diasumsikan bahwa jumlah assignment sama dengan jumlah assignee. Jadi data
pokok pertama yang harus dimiliki dalam menyelesaikan suatu masalah penugasan
adalah jumlah assignment dan data assignee. Selain data dan jumlah assignment yang
ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
terlibat, data lain yang biasa diperlukan adalah besar kerugian yang ditimbulkan atau
besar keuntungan yang didapatkan oleh assignee dalam menyelesaikan assignment.
Sedangkan tujuan dari masalah penugasan adalah berusaha untuk menjadwalkan setiap
assignee pada suatu assignment sedemikian rupa sehingga kerugian yang ditimbulkan
minimal atau keuntungan yang didapatkan maksimal. Yang dimaksud dengan kerugian
pada masalah penugasan adalah biaya dan waktu, sehingga diasumsikan bahwa masalah
penugasan adalah masalah minimisasi dan maksimisasi. Masalah penugasan berkaitan
dengan keinginan perusahaan dalam mendapatkan pembagian atau alokasi tugas
(penugasan) yang optimal, dalam arti apabila penugasan tersebut berkaitan dengan
keuntungan maka bagaimana alokasi tugas atau penugasan tersebut dapat memberikan
keuntungan yang maksimal, begitu pula sebaliknya jika menyangkut biaya.
Permasalahan penugasan lalu lintas terkait dalam menemukan distribusi arus lalu lintas
di seluruh jaringan rute. Hal ini memungkinkan permasalahan dengan menggunakan
model jaringan dapat dirumuskan dan arus lalu lintas dari satu atau lebih komoditas pada
link jaringan dapat dihitung, setiap komoditas terkait dengan arus daerah asal dan tujuan.
Traffic assignment problem adalah persoalan penugasan lalu lintas dalam pencarian rute
terpendek dari suatu daerah asal ke daerah tujuan. Mencari rute atau jarak minimum
pada arus lalu lintas. Untuk suatu perjalanan dari asal ke tujuan akan terdapat hambatan
lalu lintas seperti kemacetan, jalan rusak dan lainlain. Jika terdapat jalur alternatif maka
pengguna jalan akan selalu memilih jalur alternatif. Konsep hambatan lalu lintas
digunakan dalam Traffic Assignment Problem. Dengan menetapkan satu ukuran kuantiti
yang menjadi hambatan dalam lalu lintas dan mengkaji hubungan antara hambatan lalu
lintas dengan rute alternatif yang dapat digunakan. Sehingga jalur lalu lintas yang
memiliki hambatan akan ditugaskan ke zona-zona lalu lintas yang telah diminimumkan
dalam peng- gunaannya. Sebagai contohnya pada jalur lalu lintas, andaikan node 1
adalah rumah (asal) akan menuju daerah tujuan, dengan:
1. Node 1 akan menuju node 2 sebanyak 2400 kendaraan.
2. Node 1 akan menuju node 3 sebanyak 1500 kendaraan.
3. Node 1 akan menuju node 4 sebanyak 3670 kendaraan.
Dari contoh dapat dilihat pada Node 1 menuju node 4 terjadi pembebanan lalu lintas
yang dapat menyebabkan terjadi hambatan pada lalu lintas seperti kemacetan, karena
banyaknya beban pada jalur lalu lintas tersebut dengan jumlah kendaraan yang lebih
ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
banyak dari tujuan node yang lain. Dalam hal ini pembebanan lalu lintas harus dialihkan
untuk memperoleh keseimbangan pada jalur lalu lintas tersebut. Sehingga diperlukan
rute yang dapat mengatur keseimbangan lalu lintas tersebut, dengan cost yang minimum
bagi pengguna jalan. Fenomena kemacetan yang terjadi terkait dengan fungsional biaya
pada link model jaringan yang nonlinear dan arus jaringan yang meningkat padat.
Sebagian besar aplikasi biaya fungsional dianggap monoton, karena kemonotonan biaya
fungsional dianggap perlu untuk kesetaraan solusi. Jika biaya fungsional adalah gradien
maka
persoalan ini disebut dengan persoalan penugasan lalu lintas dan dapat diformulasikan
dalam persoalan varisional inequality( Dulce, 2007). Masalah transportasi
diformulasikan menurut karakteristik-karakteristik unik sebagai berikut :
1. Suatu barang dipindahkan, dari sejumlah sumber ke tempat tujuan dengan biaya
seminimum mungkin.
2. Setiap sumber dapat memasok suatu jumlah yang tetap dan tiap tempat tujuan
mempunyai permintaan yang tetap.
Waktu tempuh pada semua rute yang digunakan sama atau kurang dari yang dialami
oleh pengguna jalan pada rute yang tidak digunakan. Hubungan antara kelajuan lalu
lintas/waktu dengan beban pada jalur lalu lintas dapat dibuat dalam bentuk persamaan
yang menghasilkan jalur efisien yang dapat diambil oleh pengguna jalan, yaitu:
T = T0[0, 15 + 1(pengguna jalan)]beban muatan jalan ……………………….. (1)
dimana:
T = Kelajuan lalu lintas/waktu dimana pengguna jalan mengambil jalur efisien
T0 = Waktu sebelum pengguna jalan mengambil jalur efisien
Traffic Assigment problem memiliki dua syarat:
1. Beban setiap jalur lalu lintas tidak berlebihan
2. Setiap pengguna jalan yang meninggalkan asal harus sampai di destinasi.
Perumusan umum dalam menyelesaikan penugasan adalah:
Z = l(i)a(i, j, k)v(j, k) ……………………………………………………….……… (2)
a(i, j, k)v(j, k) < c(i) ………………………………………………………………. (3)
ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
v(j, k) = t(k) ………………………………………………………………………. (4)
Dimana : k,j j dengan l(i)= Lama perjalanan pada jalur i
a(i, j, k) = 1, jika jalur i dalam arus (j, k), (0, sebaliknya)
v(j, k) = Aliran pada arus (j, k) diantara pasangan O-D yang ke k
t(k) = Saling bertukar perjalanan antara pasangan O-D yang ke k
c(i) = Muatan pada jalur i
Objektif pada persamaan tersebut adalah meminimumkan biaya dan waktu pengguna
jalan selama berada pada rute yang ditugaskan dari asal ke destinasi.
ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
SIMPULAN.
Transportasi barang memainkan peranan penting dalam setiap rantai pasokan modern.
Hal ini penting untuk memindahkan bahan baku dari sumber ke pabrik, produk setengah
jadi antara pabrik-pabrik, dan barang jadi ke pelanggan dan outlet ritel. Seperti yang
ditunjukkan pada pembahasan sebelumnya, sistem transportasi adalah organisasi yang
agak rumit yang memerlukan sumber daya manusia, keuangan dan material yang cukup
besar. Akutansi biaya transportasi untuk bagian yang signifikan (sering antara sepertiga
dan dua pertiga) dari biaya logistik di beberapa industry. Berapa hal yang menjadi
pertimbangan pada perencanaan dan pengelolaan transportasi adalah :
 Pemain.
 Masalah Transportasi Jarak Jauh Terhadap Jarak Pendek.
 Klasifikasi Jasa Transportasi Jarak Jauh.
Masalah perencanaan dan pengelolaan transportasi jangka panjang tidak terlepas dari
biaya. Oleh karena itu, beberapa biaya dipertimbangkan seperti :
 Biaya Operasi Armada
 Biaya Dibayar Oleh Operator Untuk Mengangkut Kiriman
 Biaya Dibayar Untuk Menyewa Kendaraan
 Biaya Pengiriman Ketika Kendaraan Umum Digunakan.
Permasalahan transportasi diklasifikasikan, sebagai berikut :
 Masalah Keputusan Umum
 Sistem Transportasi Dioperasikan Pribadi.
 Sistem Transportasi Berbasis Konsolidasi
 Sistem Transportasi Disesuaikan
ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
DAFTAR PUSTAKA
 Ghiani, G., G. Laporte, and R. Musmanno. (2004). Introduction to Logistics
Systems Planning and Control. 1st Edition. John Wiley and Sons. . ISBN:
978-0470849163.
 Goetschalckx, Marc. (2009). Supply chain engineering : version 0.8.0.0, 24
Dec 2009. SPRIN. . ISBN: 9781441965110.
 Ghiani, Gianpaolo, Laporte, Gilbert, Musmanno, Roberto. (2013).
Introduction to logistics systems management. 2nd Edition. JWS. . ISBN:
9781119943389.The book in the first list is a must to have for each student.
 http://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/Matdis/2008-
2009/Makalah2008/Makalah0809-028.pdf

More Related Content

Similar to Supply Chain Logistik

LN7 - Designing and Operating a Warehouse
LN7 - Designing and Operating a WarehouseLN7 - Designing and Operating a Warehouse
LN7 - Designing and Operating a WarehouseBinus Online Learning
 
Aktivitas selama Pengiriman Barang _ Materi Training SCM
Aktivitas selama Pengiriman Barang _ Materi Training SCMAktivitas selama Pengiriman Barang _ Materi Training SCM
Aktivitas selama Pengiriman Barang _ Materi Training SCMKanaidi ken
 
LN8 - Planning and Managing Long Haul Freight Transportation
LN8 - Planning and Managing Long Haul Freight TransportationLN8 - Planning and Managing Long Haul Freight Transportation
LN8 - Planning and Managing Long Haul Freight TransportationBinus Online Learning
 
Manajemen transportasi
Manajemen transportasiManajemen transportasi
Manajemen transportasimuhammad hasan
 
Manajemen transpotasi
Manajemen transpotasiManajemen transpotasi
Manajemen transpotasiBudiman Tok
 
Fungsi Manajemen Transportasi_Dalam_Rantai_Pasok.pptx
Fungsi Manajemen Transportasi_Dalam_Rantai_Pasok.pptxFungsi Manajemen Transportasi_Dalam_Rantai_Pasok.pptx
Fungsi Manajemen Transportasi_Dalam_Rantai_Pasok.pptxMeiVloger
 
Sistem operasi jasa transportasi
Sistem operasi jasa transportasiSistem operasi jasa transportasi
Sistem operasi jasa transportasiJefik Zulfikar
 
LN4 - Forecasting Logistics Requirement
LN4 - Forecasting Logistics RequirementLN4 - Forecasting Logistics Requirement
LN4 - Forecasting Logistics RequirementBinus Online Learning
 
LN3 - Forecasting Logistics Requirement
LN3 - Forecasting Logistics RequirementLN3 - Forecasting Logistics Requirement
LN3 - Forecasting Logistics RequirementBinus Online Learning
 
Sistem Transfortasi
Sistem TransfortasiSistem Transfortasi
Sistem Transfortasicvnimatmc
 
Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)
Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)
Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)Dokter Kota
 
Angkutan barang dengan KA
Angkutan barang dengan KAAngkutan barang dengan KA
Angkutan barang dengan KASyifa Fauziah
 
Makalah manajemen logistik
Makalah manajemen logistikMakalah manajemen logistik
Makalah manajemen logistikAgung Widarman
 
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembangPengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembangOki Endrata Wijaya
 
logistikdandistribusi5desember2011-111205201151-phpapp02 (1).pptx
logistikdandistribusi5desember2011-111205201151-phpapp02 (1).pptxlogistikdandistribusi5desember2011-111205201151-phpapp02 (1).pptx
logistikdandistribusi5desember2011-111205201151-phpapp02 (1).pptxGedeBudiasa1
 
81649107 makalah-terminal-06172070
81649107 makalah-terminal-0617207081649107 makalah-terminal-06172070
81649107 makalah-terminal-06172070ayunitamulyana
 
Ekonomi Transportasi.pptx
Ekonomi Transportasi.pptxEkonomi Transportasi.pptx
Ekonomi Transportasi.pptxssuser3e51e6
 

Similar to Supply Chain Logistik (20)

LN2 - Logistics Systems
LN2 - Logistics SystemsLN2 - Logistics Systems
LN2 - Logistics Systems
 
LN7 - Designing and Operating a Warehouse
LN7 - Designing and Operating a WarehouseLN7 - Designing and Operating a Warehouse
LN7 - Designing and Operating a Warehouse
 
Supply Chain Logistic.pptx
Supply Chain Logistic.pptxSupply Chain Logistic.pptx
Supply Chain Logistic.pptx
 
Aktivitas selama Pengiriman Barang _ Materi Training SCM
Aktivitas selama Pengiriman Barang _ Materi Training SCMAktivitas selama Pengiriman Barang _ Materi Training SCM
Aktivitas selama Pengiriman Barang _ Materi Training SCM
 
LN8 - Planning and Managing Long Haul Freight Transportation
LN8 - Planning and Managing Long Haul Freight TransportationLN8 - Planning and Managing Long Haul Freight Transportation
LN8 - Planning and Managing Long Haul Freight Transportation
 
Manajemen transportasi
Manajemen transportasiManajemen transportasi
Manajemen transportasi
 
Manajemen transpotasi
Manajemen transpotasiManajemen transpotasi
Manajemen transpotasi
 
Fungsi Manajemen Transportasi_Dalam_Rantai_Pasok.pptx
Fungsi Manajemen Transportasi_Dalam_Rantai_Pasok.pptxFungsi Manajemen Transportasi_Dalam_Rantai_Pasok.pptx
Fungsi Manajemen Transportasi_Dalam_Rantai_Pasok.pptx
 
Sistem operasi jasa transportasi
Sistem operasi jasa transportasiSistem operasi jasa transportasi
Sistem operasi jasa transportasi
 
LN4 - Forecasting Logistics Requirement
LN4 - Forecasting Logistics RequirementLN4 - Forecasting Logistics Requirement
LN4 - Forecasting Logistics Requirement
 
LN3 - Forecasting Logistics Requirement
LN3 - Forecasting Logistics RequirementLN3 - Forecasting Logistics Requirement
LN3 - Forecasting Logistics Requirement
 
Sistem Transfortasi
Sistem TransfortasiSistem Transfortasi
Sistem Transfortasi
 
Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)
Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)
Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)
 
Angkutan barang dengan KA
Angkutan barang dengan KAAngkutan barang dengan KA
Angkutan barang dengan KA
 
Sistem transportasi
Sistem transportasiSistem transportasi
Sistem transportasi
 
Makalah manajemen logistik
Makalah manajemen logistikMakalah manajemen logistik
Makalah manajemen logistik
 
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembangPengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
 
logistikdandistribusi5desember2011-111205201151-phpapp02 (1).pptx
logistikdandistribusi5desember2011-111205201151-phpapp02 (1).pptxlogistikdandistribusi5desember2011-111205201151-phpapp02 (1).pptx
logistikdandistribusi5desember2011-111205201151-phpapp02 (1).pptx
 
81649107 makalah-terminal-06172070
81649107 makalah-terminal-0617207081649107 makalah-terminal-06172070
81649107 makalah-terminal-06172070
 
Ekonomi Transportasi.pptx
Ekonomi Transportasi.pptxEkonomi Transportasi.pptx
Ekonomi Transportasi.pptx
 

More from Binus Online Learning (20)

LN s12-machine vision-s2
LN s12-machine vision-s2LN s12-machine vision-s2
LN s12-machine vision-s2
 
LN s11-machine vision-s2
LN s11-machine vision-s2LN s11-machine vision-s2
LN s11-machine vision-s2
 
LN s10-machine vision-s2
LN s10-machine vision-s2LN s10-machine vision-s2
LN s10-machine vision-s2
 
LN s09-machine vision-s2
LN s09-machine vision-s2LN s09-machine vision-s2
LN s09-machine vision-s2
 
LN s08-machine vision-s2
LN s08-machine vision-s2LN s08-machine vision-s2
LN s08-machine vision-s2
 
LN s07-machine vision-s2
LN s07-machine vision-s2LN s07-machine vision-s2
LN s07-machine vision-s2
 
LN s06-machine vision-s2
LN s06-machine vision-s2LN s06-machine vision-s2
LN s06-machine vision-s2
 
LN s05-machine vision-s2
LN s05-machine vision-s2LN s05-machine vision-s2
LN s05-machine vision-s2
 
LN s04-machine vision-s2
LN s04-machine vision-s2LN s04-machine vision-s2
LN s04-machine vision-s2
 
LN s03-machine vision-s2
LN s03-machine vision-s2LN s03-machine vision-s2
LN s03-machine vision-s2
 
LN s02-machine vision-s2
LN s02-machine vision-s2LN s02-machine vision-s2
LN s02-machine vision-s2
 
LN s01-machine vision-s2
LN s01-machine vision-s2LN s01-machine vision-s2
LN s01-machine vision-s2
 
PPT s12-machine vision-s2
PPT s12-machine vision-s2PPT s12-machine vision-s2
PPT s12-machine vision-s2
 
PPT s11-machine vision-s2
PPT s11-machine vision-s2PPT s11-machine vision-s2
PPT s11-machine vision-s2
 
PPT s10-machine vision-s2
PPT s10-machine vision-s2PPT s10-machine vision-s2
PPT s10-machine vision-s2
 
PPT s09-machine vision-s2
PPT s09-machine vision-s2PPT s09-machine vision-s2
PPT s09-machine vision-s2
 
PPT s08-machine vision-s2
PPT s08-machine vision-s2PPT s08-machine vision-s2
PPT s08-machine vision-s2
 
PPT s07-machine vision-s2
PPT s07-machine vision-s2PPT s07-machine vision-s2
PPT s07-machine vision-s2
 
PPT s06-machine vision-s2
PPT s06-machine vision-s2PPT s06-machine vision-s2
PPT s06-machine vision-s2
 
PPT s05-machine vision-s2
PPT s05-machine vision-s2PPT s05-machine vision-s2
PPT s05-machine vision-s2
 

Recently uploaded

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 

Recently uploaded (20)

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 

Supply Chain Logistik

  • 1. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics LECTURE NOTES Supply Chain : Logistics Week 10 Planning and Managing Long-Haul Freight Transportation
  • 2. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics LEARNING OUTCOMES LO 3 : Identify major classes of industrial logistics systems, operations and most significant characteristics. LO 4 : Discuss the variants of industrial logistics problems with basic solution algorithms. OUTLINE MATERI (Sub-Topic): Planning and Managing Long-Haul Freight Transportation.  Introduction and Relevant Cost.  Classification of Transportation Problem.  Freight Traffic Assignment Problem.
  • 3. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics ISI MATERI PENDAHULUAN DAN BIAYA YANG RELEVAN. Transportasi barang memainkan peranan penting dalam setiap rantai pasokan modern. Hal ini penting untuk memindahkan bahan baku dari sumber ke pabrik, produk setengah jadi antara pabrik-pabrik, dan barang jadi ke pelanggan dan outlet ritel. Seperti yang ditunjukkan pada pembahasan sebelumnya, sistem transportasi adalah organisasi yang agak rumit yang memerlukan sumber daya manusia, keuangan dan material yang cukup besar. Akutansi biaya transportasi untuk bagian yang signifikan (sering antara sepertiga dan dua pertiga) dari biaya logistik di beberapa industri. Pemain. Beberapa pemain yang terlibat dalam transportasi pengiriman. Pengirim, yang meliputi baik produsen dan broker, berasal permintaan untuk transportasi. Operator, seperti kereta api, operator motor dan jalur pelayaran, menyediakan layanan transportasi. Beberapa pengirim mengoperasikan armada transportasi mereka sendiri sehingga mereka bertindak sebagai carrier. Pemerintah berdedikasi membangun dan mengoperasikan beberapa infrastruktur transportasi, seperti fasilitas kereta api, jalan, pelabuhan dan bandara, dan mengatur beberapa aspek dari industri. Masalah Transportasi Jarak Jauh Terhadap Jarak Pendek. Dalam jarak jauh transportasi barang, barang dipindahkan melalui jarak yang relatif lama, antara terminal atau fasilitas lainnya (tanaman, gudang, dll). Komoditas dapat diangkut dengan truk, kereta api, kapal atau kombinasi dari mode. Di sisi lain, dalam jarak pendek transportasi barang, barang diangkut, biasanya dengan truk, antara pick-up dan poin pengiriman terletak di daerah yang sama (misalnya antara gudang, atau terminal, dan satu set pelanggan). tugas-tugas seperti yang durasi pendek (lebih pendek dari shift kerja) dan kendaraan wisata yang akan dibangun melalui urutan tugas. Klasifikasi Jasa Transportasi Jarak Jauh. Seperti dijelaskan dalam pertemuan sebelumnya, jasa transportasi jarak jauh dapat secara luas diklasifikasikan menjadi dua kelompok, tergantung pada apakah pergerakan barang dilakukan oleh pengirim atau oleh operator publik. Dalam transportasi pribadi dioperasikan, barang harus dipindahkan dari
  • 4. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics sejumlah terbatas asal (mis tanaman andwarehouses) ke beberapa tujuan (mis lokasi ritel dan pelanggan). Ini adalah kasus operasi armada truk pribadi dan pengiriman kargo industri. Sistem transportasi ‘few–to-many yang relatif sederhana untuk mengelola dibandingkan dengan many-to-many sistem yang dioperasikan oleh operator depan umum. Dalam sistem tersebut, permintaan transportasi biasanya terdiri dari beberapa kelas lalu lintas, masing- masing ditandai dengan asal, tujuan, kelas komoditas dan tonase angkutan. layanan operator publik dapat disesuaikan atau konsolidasi berbasis BIAYA RELEVAN. Sebelum menggambarkan masalah keputusan utama yang timbul dalam transportasi angkutan, hal ini berguna untuk menggambarkan berbagai biaya gerak. Biaya gerak dapat diklasifikasikan sebagai biaya transportasi dan biaya penanganan. Biaya Operasi Armada. Biaya utama dalam operasi armada kendaraan terkait dengan crews'wages, konsumsi bahan bakar, depresiasi kendaraan, pemeliharaan, asuransi, administrasi dan hunian. Upah dan asuransi tergantung waktu, konsumsi bahan bakar dan pemeliharaan tergantung jarak, penyusutan tergantung pada waktu dan jarak, sedangkan administrasi dan hunian biaya yang lazim dialokasikan sebagai biaya tahunan tetap Biaya Dibayar Oleh Operator Untuk Mengangkut Kiriman. Biaya dibayar oleh operator untuk mengangkut kiriman agak sewenang-wenang karena pengiriman yang berbeda biasanya berbagi beberapa biaya umum. Misalnya, di LTL truk di mana beberapa pengiriman dipindahkan bersama oleh kendaraan yang sama, tidak jelas berapa banyak biaya perjalanan harus ditugaskan untuk setiap pengiriman. Demikian pula, di TL truk, biaya pengiriman tidak didefinisikan dengan baik karena perjalanan kosong yang diperlukan untuk memindahkan truk dari setiap titik pengiriman ke berikutnya titik pick-up.
  • 5. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics Biaya Dibayar Untuk Menyewa Kendaraan. Sewa biaya termasuk, selain biaya dibayarkan oleh operator, sebuah diungkapkan mark-up. Biaya Pengiriman Ketika Kendaraan Umum Digunakan. Ketika pengirim yang menggunakan operator umum, biaya untuk mengangkut kiriman dapat dihitung atas dasar tarif yang dipublikasikan oleh operator. Untuk transportasi disesuaikan, biaya beban penuh tergantung pada kedua asal dan tujuan dari gerakan, serta pada ukuran dan peralatan kendaraan yang dibutuhkan Penanganan Biaya (Handling Cost). Handling Cost yang dikeluarkan saat memasukkan item individu menjadi bin (misalnya palet atau kontainer), memuat sampah ke kendaraan outbound, dan membalikkan operasi ini di tempat tujuan. KLASIFIKASI PERMASALAHAN TRANSPORTASI. Pada prinsipnya, mengelola sistem transportasi menimbulkan beberapa masalah keputusan. Namun, cara masalah ini ditangani sangat dipengaruhi oleh sifat kendala operasional. Sebuah contoh khas adalah masalah penjadwalan kendaraan dan awak, besaran untuk menemukan alokasi biaya terendah kendaraan dan kru dari waktu ke waktu untuk tugas transportasi sedemikian rupa bahwa aturan-aturan dan peraturan tentang pemeliharaan kendaraan dan awak sisanya memuaskan. Di transportasi udara dan kereta api, di mana jalur reguler biasanya dioperasikan, kendaraan dan penjadwalan kru adalah masalah taktis yang perlu dipecahkan beberapa kali dalam setahun. Di sisi lain, di TL truk kedua kendaraan dan kru yang dialokasikan untuk tugas-tugas dalam mode on-akan sebagai permintaan pelanggan tiba. Akibatnya, perencanaan dan manajemen transportasi angkutan masalah datang dalam sejumlah besar varian. Beberapa dari mereka yang umum untuk semua sistem transportasi, sementara yang lain khusus untuk mode transportasi atau cara operasi sistem. Masalah Keputusan Umum. Masalah keputusan umum termasuk, pada tingkat strategis, definisi yang luas dari strategi operasi sistem, desain jaringan fisik (jika ada
  • 6. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics ada) dan akuisisi sumber daya mahal, seperti pesawat terbang. Tingkat taktis mencakup alokasi sumber daya yang ada (kendaraan, kru, dll) serta pembelian kapasitas tambahan untuk mengatasi variasi dalam permintaan. Pada tingkat operasional, fokusnya adalah pada menyesuaikan kendaraan dan kru jadwal untuk memperhitungkan peristiwa-menit terakhir, seperti rangka modifikasi, kegagalan peralatan, pemogokan dan kondisi cuaca yang tidak menguntungkan. Sistem Transportasi Dioperasikan Pribadi. Keputusan yang harus dibuat relatif sederhana. Jika permintaan bervariasi selama setahun, seseorang harus menentukan campuran yang optimal antara kendaraan yang dimiliki dan disewa. Selain itu, dalam jangka pendek, keputusan harus dibuat pada konsolidasi ketertiban dan penjadwalan pengiriman. Tujuannya biasanya untuk meminimalkan total biaya sementara memenuhi tingkat layanan pra-pembagunan. Sistem Transportasi Berbasis Konsolidasi. Pada tingkat strategis, pembawa harus memutuskan jenis komoditas untuk mengangkut dan yang pasangan asal-tujuan untuk melayani. Selain itu, jumlah terminal (mis crossdocks atau terminal kereta api) yang akan digunakan dan lokasi mereka harus ditentukan. Pada tingkat taktis, sebuah keputusan penting adalah desain jaringan jasa transportasi yang akan ditawarkan (layanan jaringan). Masalah ini terdiri dari penentuan karakteristik (frekuensi, jumlah berhenti menengah, dll) dari rute yang akan dioperasikan, lalu lintas jalan dialihkan, aturan operasi untuk setiap terminal, serta reposisi kendaraan kosong dan container. Sistem Transportasi Disesuaikan. Pada tingkat strategis, salah satu harus memutuskan armada yang paling cocok dan jumlah yang diperlukan awak. Pada tingkat taktis, harga perjalanan fullload harus ditentukan. Pada tingkat operasional, keputusan penting terkait dengan alokasi dinamis sumber daya seperti traktor, trailer, kontainer dan kru, tanpa pengetahuan penuh permintaan di masa mendatang. Setelah sumber daya yang dialokasikan untuk permintaan, itu tidak lagi tersedia untuk interval tertentu. Kemudian, bila telah tersedia lagi, biasanya terletak di tempat yang berbeda. Oleh karena itu, dalam pengaturan tersebut kita juga harus memutuskan mana permintaan harus diterima dan yang harus ditolak, serta bagaimana permintaan diterima harus dilayani dan bagaimana menganggur sumber (misalnya traktor menganggur, trailer kosong dan kontainer kosong) harus direposisi. Masalah operasional lebih lanjut adalah harga spot, yaitu harga
  • 7. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics kapasitas kendaraan yang tidak terisi. Dalam kedua transportasi disesuaikan dan konsolidasi berbasis, pembawa bertujuan memaksimalkan keuntungan yang diharapkan selama jangka pra-ditetapkan. MASALAH PENUGASAN LALU LINTAS ANGKUTAN. Masalah transportasi umumnya berkaitan dengan mendistribusikan barang sembarang komoditi dari sembarang kelompok pusat pemasok, yang disebut dengan sumber, ke sembarang pusat penerima disebut dengan tujuan. Sedemikian rupa sehingga meminimumkan biaya disribusi total. Seperti masalah transportasi, masalah penugasan (assignment problem) merupakan kasus khusus dari masalah linear programming pada umumnya. Dalam dunia usaha (bisnis) dan industri, manajemen sering menghadapi masalah-masalah yang berhubungan dengan penugasan optimal dari bermacam-macam sumber yang produktif atau personalia yang mempunyai tingkat efisiensi yang berbeda- beda untuk tugas yang berbeda pula. Metode Hungarian adalah salah satu dari beberapa teknik pemecahan masalah penugasan. Untuk dapat menerapkan metode Hungarian, jumlah sumber-sumber yang ditugaskan harus sama persis dengan jumlah tugas yang akan diselesaikan. Selain itu, setiap sumber harus ditugaskan hanya satu tugas. Jadi masalah penugasan akan mencakup sejumlah n sumber yg mempunyai n tugas. Ada n! (n faktorial) penugasan yg mungkin dalam suatu masalah karena perpasangan satusatu. Masalah ini dapat dijelaskan dengan mudah oleh bentuk matrik segi empat, dimana baris-barisnya menunjukkan sumber-sumber dan kolom-kolomnya menunjukkan tugas-tugas. Penugasan adalah suatu model yang berhubungan dengan jaringan. Metode ini merupakan model khusus dari suatu program linear yang serupa dengan metode transportasi. Perbedaannya adalah dalam model penugasan penawaran pada tiap sumber dan permintaan pada setiap tempat tujuan dibatasi sebanyak satu unit barang/orang saja. Dalam masalah penugasan akan didelegasikan sejumlah tugas (assignment) kepada sejumlah penerima tugas (assignee) dalam basis satu satu. Jadi pada ma salah penugasan ini diasumsikan bahwa jumlah assignment sama dengan jumlah assignee. Jadi data pokok pertama yang harus dimiliki dalam menyelesaikan suatu masalah penugasan adalah jumlah assignment dan data assignee. Selain data dan jumlah assignment yang
  • 8. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics terlibat, data lain yang biasa diperlukan adalah besar kerugian yang ditimbulkan atau besar keuntungan yang didapatkan oleh assignee dalam menyelesaikan assignment. Sedangkan tujuan dari masalah penugasan adalah berusaha untuk menjadwalkan setiap assignee pada suatu assignment sedemikian rupa sehingga kerugian yang ditimbulkan minimal atau keuntungan yang didapatkan maksimal. Yang dimaksud dengan kerugian pada masalah penugasan adalah biaya dan waktu, sehingga diasumsikan bahwa masalah penugasan adalah masalah minimisasi dan maksimisasi. Masalah penugasan berkaitan dengan keinginan perusahaan dalam mendapatkan pembagian atau alokasi tugas (penugasan) yang optimal, dalam arti apabila penugasan tersebut berkaitan dengan keuntungan maka bagaimana alokasi tugas atau penugasan tersebut dapat memberikan keuntungan yang maksimal, begitu pula sebaliknya jika menyangkut biaya. Permasalahan penugasan lalu lintas terkait dalam menemukan distribusi arus lalu lintas di seluruh jaringan rute. Hal ini memungkinkan permasalahan dengan menggunakan model jaringan dapat dirumuskan dan arus lalu lintas dari satu atau lebih komoditas pada link jaringan dapat dihitung, setiap komoditas terkait dengan arus daerah asal dan tujuan. Traffic assignment problem adalah persoalan penugasan lalu lintas dalam pencarian rute terpendek dari suatu daerah asal ke daerah tujuan. Mencari rute atau jarak minimum pada arus lalu lintas. Untuk suatu perjalanan dari asal ke tujuan akan terdapat hambatan lalu lintas seperti kemacetan, jalan rusak dan lainlain. Jika terdapat jalur alternatif maka pengguna jalan akan selalu memilih jalur alternatif. Konsep hambatan lalu lintas digunakan dalam Traffic Assignment Problem. Dengan menetapkan satu ukuran kuantiti yang menjadi hambatan dalam lalu lintas dan mengkaji hubungan antara hambatan lalu lintas dengan rute alternatif yang dapat digunakan. Sehingga jalur lalu lintas yang memiliki hambatan akan ditugaskan ke zona-zona lalu lintas yang telah diminimumkan dalam peng- gunaannya. Sebagai contohnya pada jalur lalu lintas, andaikan node 1 adalah rumah (asal) akan menuju daerah tujuan, dengan: 1. Node 1 akan menuju node 2 sebanyak 2400 kendaraan. 2. Node 1 akan menuju node 3 sebanyak 1500 kendaraan. 3. Node 1 akan menuju node 4 sebanyak 3670 kendaraan. Dari contoh dapat dilihat pada Node 1 menuju node 4 terjadi pembebanan lalu lintas yang dapat menyebabkan terjadi hambatan pada lalu lintas seperti kemacetan, karena banyaknya beban pada jalur lalu lintas tersebut dengan jumlah kendaraan yang lebih
  • 9. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics banyak dari tujuan node yang lain. Dalam hal ini pembebanan lalu lintas harus dialihkan untuk memperoleh keseimbangan pada jalur lalu lintas tersebut. Sehingga diperlukan rute yang dapat mengatur keseimbangan lalu lintas tersebut, dengan cost yang minimum bagi pengguna jalan. Fenomena kemacetan yang terjadi terkait dengan fungsional biaya pada link model jaringan yang nonlinear dan arus jaringan yang meningkat padat. Sebagian besar aplikasi biaya fungsional dianggap monoton, karena kemonotonan biaya fungsional dianggap perlu untuk kesetaraan solusi. Jika biaya fungsional adalah gradien maka persoalan ini disebut dengan persoalan penugasan lalu lintas dan dapat diformulasikan dalam persoalan varisional inequality( Dulce, 2007). Masalah transportasi diformulasikan menurut karakteristik-karakteristik unik sebagai berikut : 1. Suatu barang dipindahkan, dari sejumlah sumber ke tempat tujuan dengan biaya seminimum mungkin. 2. Setiap sumber dapat memasok suatu jumlah yang tetap dan tiap tempat tujuan mempunyai permintaan yang tetap. Waktu tempuh pada semua rute yang digunakan sama atau kurang dari yang dialami oleh pengguna jalan pada rute yang tidak digunakan. Hubungan antara kelajuan lalu lintas/waktu dengan beban pada jalur lalu lintas dapat dibuat dalam bentuk persamaan yang menghasilkan jalur efisien yang dapat diambil oleh pengguna jalan, yaitu: T = T0[0, 15 + 1(pengguna jalan)]beban muatan jalan ……………………….. (1) dimana: T = Kelajuan lalu lintas/waktu dimana pengguna jalan mengambil jalur efisien T0 = Waktu sebelum pengguna jalan mengambil jalur efisien Traffic Assigment problem memiliki dua syarat: 1. Beban setiap jalur lalu lintas tidak berlebihan 2. Setiap pengguna jalan yang meninggalkan asal harus sampai di destinasi. Perumusan umum dalam menyelesaikan penugasan adalah: Z = l(i)a(i, j, k)v(j, k) ……………………………………………………….……… (2) a(i, j, k)v(j, k) < c(i) ………………………………………………………………. (3)
  • 10. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics v(j, k) = t(k) ………………………………………………………………………. (4) Dimana : k,j j dengan l(i)= Lama perjalanan pada jalur i a(i, j, k) = 1, jika jalur i dalam arus (j, k), (0, sebaliknya) v(j, k) = Aliran pada arus (j, k) diantara pasangan O-D yang ke k t(k) = Saling bertukar perjalanan antara pasangan O-D yang ke k c(i) = Muatan pada jalur i Objektif pada persamaan tersebut adalah meminimumkan biaya dan waktu pengguna jalan selama berada pada rute yang ditugaskan dari asal ke destinasi.
  • 11. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics SIMPULAN. Transportasi barang memainkan peranan penting dalam setiap rantai pasokan modern. Hal ini penting untuk memindahkan bahan baku dari sumber ke pabrik, produk setengah jadi antara pabrik-pabrik, dan barang jadi ke pelanggan dan outlet ritel. Seperti yang ditunjukkan pada pembahasan sebelumnya, sistem transportasi adalah organisasi yang agak rumit yang memerlukan sumber daya manusia, keuangan dan material yang cukup besar. Akutansi biaya transportasi untuk bagian yang signifikan (sering antara sepertiga dan dua pertiga) dari biaya logistik di beberapa industry. Berapa hal yang menjadi pertimbangan pada perencanaan dan pengelolaan transportasi adalah :  Pemain.  Masalah Transportasi Jarak Jauh Terhadap Jarak Pendek.  Klasifikasi Jasa Transportasi Jarak Jauh. Masalah perencanaan dan pengelolaan transportasi jangka panjang tidak terlepas dari biaya. Oleh karena itu, beberapa biaya dipertimbangkan seperti :  Biaya Operasi Armada  Biaya Dibayar Oleh Operator Untuk Mengangkut Kiriman  Biaya Dibayar Untuk Menyewa Kendaraan  Biaya Pengiriman Ketika Kendaraan Umum Digunakan. Permasalahan transportasi diklasifikasikan, sebagai berikut :  Masalah Keputusan Umum  Sistem Transportasi Dioperasikan Pribadi.  Sistem Transportasi Berbasis Konsolidasi  Sistem Transportasi Disesuaikan
  • 12. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics DAFTAR PUSTAKA  Ghiani, G., G. Laporte, and R. Musmanno. (2004). Introduction to Logistics Systems Planning and Control. 1st Edition. John Wiley and Sons. . ISBN: 978-0470849163.  Goetschalckx, Marc. (2009). Supply chain engineering : version 0.8.0.0, 24 Dec 2009. SPRIN. . ISBN: 9781441965110.  Ghiani, Gianpaolo, Laporte, Gilbert, Musmanno, Roberto. (2013). Introduction to logistics systems management. 2nd Edition. JWS. . ISBN: 9781119943389.The book in the first list is a must to have for each student.  http://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/Matdis/2008- 2009/Makalah2008/Makalah0809-028.pdf