SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
LECTURE NOTES
Supply Chain : Logistics
Week 9
Planning and Managing Short-
Haul Freight Transportation
ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
LEARNING OUTCOMES
LO 2 : Apply logistics systems of its engineering design method.
LO 3 : Identify major classes of industrial logistics systems, operations and most
significant characteristics.
OUTLINE MATERI (Sub-Topic):
Planning and Managing Short-Haul Freight Transportation.
 The Node Routing Problem with Capacity and Length Constrains.
 The Node Routing Problem with Time Windows.
 Integrated Location and Routing.
ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
ISI MATERI
PENDAHULUAN.
Transportasi jarak pendek menyangkut pengambilan dan pengiriman barang dalam
wilayah yang relatif kecil (misalnya sebuah kota atau kabupaten) menggunakan armada
truk. Sebagai aturan, kendaraan berada pada depot tunggal, dan penggunaan kendaraan
dilakukan dalam shift kerja tunggal dan dapat mencakup beberapa titik pengambilan dan
pengiriman
Klasifikasi Jasa Transportasi Jarak Pendek. Transportasi jarak pendek relevan
dengan perusahaan distribusi yang harus menyediakan gerai ritel atau pesanan
pelanggan dari sebuah gudang menggunakan van kecil (lihat Gambar.a). Hal ini juga
penting untuk layanan cepat dari local kurir untuk membawa barang antara asal-tujuan
yang terletak di daerah yang sama. Demikian pula, operator jarak jauh perlu untuk
mengumpulkan paket lokal untuk konsolidasi beban sebelum mengirimnya ke terminal,
dan mendistribusikan beban tersebut secara lokal yang berasal dari terminal jarak jauh
(lihat Gambar.b). Masalah transportasi jarak pendek juga muncul dalam pengumpulan
sampah, pengiriman surat, jasa perbaikan alat, dan layanan darurat (termasuk pemadam
kebakaran dan layanan ambulans).
Masalah Keputusan. Transportasi jarak pendek sering melibatkan sejumlah besar
pengguna. Misalnya, dalam minuman ringan dan distribusi bir, rata-rata jumlah
pelanggan dikunjungi setiap hari bisa sampai 600, sementara di aplikasi sanitasi jumlah
Pabrik
Gudang 2 Gudang 1
Rute pengiriman
dari gudang 2
Rute pengiriman
dari gudang 1
Terminal C
Terminal B Terminal A
Rute pengiriman
dari terminal B
Rute pengambilan
dari terminal A
ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
situs yang dikunjungi setiap hari sering antara 200 dan 1000. Pada tingkat strategis,
keputusan utama adalah terkait ke lokasi gudang. Pada tingkat operasional, masalah
utama (biasanya disebut sebagai kendaraan routing dan penjadwalan masalah (VRSP))
adalah untuk membangun rute kendaraan dalam rangka untuk memenuhi permintaan
pengguna. Pada tahap ini, sejumlah kendala operasional harus diperhitungkan. Dalam
beberapa pengaturan, rute kendaraan dapat direncanakan secara teratur karena semua
data yang dikenal sebelumnya
NODE ROUTING PROBLEM DENGAN KAPASITAS DAN PEMBATAS
JARAK.
Menurut Ghani et al.(2004), beberapa pengaturan pembatas operasional dapat
diberlakukan ketika merancang rute kendaraan. Pembatas ini menjadikan sejumlah
perbedaan yang sangat besar dari jenis-jenisnya dan algoritma dijelaskan pada
literatur yang mana biasanya tergantung pada tipe pembatas. Karena alasan inilah
pembatas yang paling penting dari NRP adalah pemeriksaan dan minimnya teknik
yang mewakili dari pendekatan yang sering digunakan
Node routing problem dengan kapasitas dan pembatas jarak (NRPCL) dapat digunakan
menjadi grafik sempurna secara langsung G’- (V’, E’) tergantung bagaimana matrik
jaraknya, apaah sistematis atau tidak. Pada kedua kasus tersebut, puncak V’ terdiri dari
gudang 0 dengan pelanggan pada U, dengan demikian fokus dari masalah tersebut
cenderung lebih pada versi simetris.
1. Minimasi :
∑
2. Pokok Persoalan.
∑ ∑
∑
ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
∑
∑ ∑
Dengan : s  V’{0}, S  2 dan t*STSP (S) > T
Dan Xij ϵ{0,1}, (i,j) ϵ E’
Penjelasan dari model diatas adalah sebagai berikut :
a. Dari pokok persoalan diatas, pembatas pertama menyatakan bahwa dua sisi
terjadi pada setiap pelanggan (j ϵ U) atau disebut juga sebagai derajat pembatas
pelanggan.
b. Pada pembatas kedua terjadi pada puncak (0) derajat batasan depot.
c. Pembatas kapasitas menentukan bahwa jumlah kendaraan yang melayani
konsumen pada S paling tidak memiliki pembatas yang lebih rendah α (S) pada
nilai solusi optimal dari permasalahan 1 – BP dengan item yang memiliki berat
(Pi), I ϵ S dan kapasitas tempat penyimpanan (q).
Pada praktiknya, sering kali digunakan rumus α (S) = | (Ʃ i SPi)/q| pembatas jarak,
dimana rute tunggal tidak cukup untuk melayani seluruh pelanggan pada S bilamana
durasi t *STSP dari biaya terkecil lintasan Hamilton meliputi S U {0} melaui T.
Sebuah formulasi alternatif dari NRPCL. Dapat diperoleh sebagai berikut : misalkan
K menjadi set dan rute di G’ yang memenuhi kapasitas dan pembatasan jarak dan
diasumsikan bahwa Ci, k ϵ K, menjadi biaya rute k, digunakan pada solusi optimal
dan setara dengan 0 bila sebaliknya. NRPCL dapat diformulasikan sebagai sebuah
bagian dari permasalahan atau set partioning problem (NRPSP) dengan langkah -
langkah sebagai berikut:
1. Minimasi :
∑
ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
2. Pokok Persoalan.
∑
∑
Pembatasan pertama pada pokok persoalan diatas menentukan bahwa setiap
pelanggan i ϵ V’ harus dilayani sementara sedangkan pada batasan berikutnya
mewajibkan bahwa kendaraan (m) tepat digunakan.
NRPSP sangat dapat dikerjakan dengan mudah sehingga termasuk di dalam
pembatasan operasional. Hal ini merupakan kelemahan dalam variable dengan
jumlah besar terutama untuk masalah ’pembatasan lemah’. Sebagai contoh jika pi =
1, i U, dan hambatan panjang tidak mengikat meski begini para konsumen datang
di tiap rute dalam tiga kali atau lebih. Sebagai konsekuensinya
Bentuk tersebut dapat diubah menjadi
∑
Dimana pada beberapa kasus dapat dengan mudah didapatkan penyelesaian dari
NRPSC.
Beberapa metode yang dapat digunakan dalam penyelesaian NRPCL :
1. Cluster first, Route second Heuristic
Cluser first, oute second heuristic berusaha menentukan solusi NRPCL yang baik
dalam dua langkah. Pertama, pelanggan dibagi menjadi bagian Uk ϵ V’{0},
dimana masing-masingnya diumpamakan dengan penggunaan kendara (k = 1....m).
kedua dengan setiap kendaraan (k = 1...m) STSP pada grafik lengkap disebabkan
oleh Uk {0} dapat diselesaikan (dengan benar atau secara heuristik). Pembagian
ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
dari tiap-tiap pelanggan dapat dibuat secara visual atau menggunaka prosedur yang
formal (seperti diutarakan oleh fisher dan jaimukar)
2. Routing first, Cluster second Heuristic
routing rirst, cluster second heuristic berusaha untuk menentukan sebuah
NRPCL dalam dua tahap. Pertama lingkar tunggal Hamiltonian
(umumnya Infeasible untuk NRPCL) dihasilkan melalui secara tepat atau
secara heuristik pada algoritma STSP. Kemudian, lingkar dipisah-pisahkan ke
dalam rute yang tepat mulai dan berakhir di depot. Pemisahan rute dapat
disimpulkan secara visual atau diartikan dari prosedur formal, seperti yang
ditampilkan oleh Beasley.
3. Saving heuristic.
Heuritic penghematan adalah prosuder pengulangan yang pertama kali
menghasilkan rute yang jelas (U) dimana masing-masing melayani satu
pelanggan. Pada setiap iterasi berikutnya, algoritma mencoba untuk
menggabungkan pasangan rute supaya diperoleh pengurangan biaya
(penghematan). Penghematan biaya (Sij) diperoleh biaya melayani secara
individual maka diperoleh Sij – cIi+cIj+cij untuk i dan j = node 2.3 K,n
Dimana Cij = Jarak perjalanan dari node i ke node j
NODE ROUTING PROBLEM AND SCHEDULLING DENGAN TIME
WINDOWS.
Dalam beberapa pengaturan, pelanggan harus dilayani dalam suatu kerangka. Dalam
waktu tertentu terjadi, misalnya, dengan outlet ritel yang tidak dapat diisi ulang selama
masa sibuk. Dalam versi sederhana dari routing node dan masalah penjadwalan dengan
jendela waktu (NRSPTW), setiap pelanggan menentukan waktu satu jendela, sementara
di varian lain setiap pelanggan dapat mengatur beberapa jendela waktu (misalnya
jendela waktu di pagi hari dan satu di sore hari ). Diberikan ei, i U, menjadi waktu
paling awal di mana layanan dapat mulai customer i, dan diberikan li, i U, menjadi
waktu terbaru (atau tenggat waktu) di mana layanan harus mulai dari pelanggan i.
Demikian pula, diberikan e0 menjadi waktu paling awal di mana kendaraan dapat
ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
meninggalkan depot, dan membiarkan l0 menjadi batas waktu di mana kendaraan harus
kembali ke depot.
Dalam NRSPTW, layanan mulai waktu di setiap pelanggan i U, adalah variabel
keputusan bi. Jika kendaraan tiba terlalu dini pada pelanggan j U, itu harus menunggu.
Oleh karena itu, bj, j U, diberikan oleh
bj = max{ej, bi + si + tij }, j U,
di mana saya adalah pelanggan mengunjungi sebelum j, tij adalah waktu perjalanan
tercepat antara pelanggan i dan j dan si adalah waktu pelayanan pelanggan i.
Perlu dicatat, bahwa, meskipun biaya perjalanan dan waktu simetris, solusi terdiri dari
satu set sirkuit, karena jendela waktu yang tidak memungkinkan pembalikan rute
orientasi.
Dalam sisa bagian ini, prosedur yang konstruktif diilustrasikan untuk NRSPTW,
sementara prosedur tabu pencarian mampu memberikan solusi berkualitas tinggi untuk
sejumlah besar NRPS dibatasi dijelaskan.
Pendekatan Cluster First, Route Second.
Pendekatan Cluster First, Route Second yang terbaik diilustrasikan oleh contoh. Gambar
berikut menunjukkan masalah 12-node di mana dua kendaraan harus mengirimkan
barang ke 11 stasiun dan kembali ke depot. Permintaan kargo tanda kurung di setiap
node, dan jarak, dalam mil, ditampilkan pada busur. 12 node awalnya telah
dikelompokkan menjadi dua kelompok, satu untuk setiap kendaraan. Node 2 sampai 6
ditugaskan untuk kendaraan 1 dan node 7 sampai 12 kendaraan 2. Node 1 adalah node
depot. Dalam prakteknya, clustering memperhitungkan hambatan fisik seperti sungai,
gunung, atau jalan raya antarnegara, serta wilayah geografis seperti kota-kota dan kota-
kota yang membentuk cluster alami. Pembatasan kapasitas juga diperhitungkan ketika
mengembangkan cluster. Untuk contoh ini, kapasitas kendaraan 1 dan 2 adalah 45 dan
35 ton, masing-masing.
Dari pengelompokan awal, kendaraan 1 harus membawa 40 ton dan kendaraan 2 harus
membawa 34 ton. Kedua tugas yang layak (yaitu, tuntutan tidak melebihi baik
kendaraan kapasitas). Menggunakan C & W heuristik, tur dibangun untuk kendaraan 1
(tour 1), 1? 2 3 4 5 6 1, dengan total panjang tur tur 330 miles.Vehicle 2 ini
(tour 2) adalah 1 7 8 9 10 11 12 1. Panjangnya adalah 410 mil.
ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
Tahap berikutnya dari prosedur ini adalah untuk menentukan apakah suatu node atau
node dapat beralih dari tur terpanjang (tour 2) untuk tur 1 sehingga kapasitas kendaraan
1 tidak terlampaui dan jumlah dari dua panjang tur berkurang. Langkah ini disebut
sebagai
perbaikan tur. Pertama kali mengidentifikasi node dalam tur 2 yang paling dekat dengan
tur 1. Ini adalah node 7 dan 8. Node 8 memiliki permintaan dari 6 ton dan tidak dapat
beralih ke tur 1 tanpa melebihi kapasitas kendaraan 1 ini. Node 7, bagaimanapun,
memiliki permintaan dari 3 ton dan memenuhi syarat untuk beralih. Mengingat bahwa
kita ingin mempertimbangkan beralih dari simpul 7, bagaimana bisa mengevaluasi di
mana node harus dimasukkan ke dalam tur 1 dan apakah itu akan mengurangi jarak?
Kedua pertanyaan ini dapat dijawab dengan cara biaya minimum penyisipan technique.
Biaya minimal penyisipan dihitung dengan cara yang sama seperti Clark dan Wright
heuristik. Jika semua jarak yang simetris, maka biaya penyisipan, IIJ, dapat dihitung
sebagai berikut:
Iij = ci,k + cj,k − cij for all i and j, i ≠ j
dimana cij = biaya perjalanan dari simpul i ke simpul j. Node i dan j sudah dalam tur,
dan simpul k adalah node kami mencoba untuk memasukkan. Mengacu pada Gambar
ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
berikut, simpul 7 adalah calon penyisipan karena dekat tour 1. Node 7 bisa dimasukkan
antara node 6 dan 1 atau antara node 5 dan 6.
Kedua alternatif akan dievaluasi. Untuk menghitung biaya memasukkan simpul 7 ke tur
1,
Untuk itu memerlukan informasi tambahan jarak yang disediakan pada tabel berikut.
Dalam prakteknya, informasi ini akan tersedia untuk semua pasangan node.
Biaya menyisipkan simpul 7 antara node 1 dan 6 adalah 30 mil: (30 + 50 - 50). Biaya
menyisipkan node antara node 5 dan 6 adalah 0: (60 + 30 - 90). Biaya terendah
ditemukan dengan memasukkan simpul 7 antara node 5 dan 6, sehingga tur selesai untuk
kendaraan 1 dari 1 2 3 4 5 7 6 1. Gambar berikut menunjukkan solusi
direvisi. Total panjang tour 1 sekarang 330 mil, dan panjang
ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
SIMPULAN.
Pada supply Chain : logistic, pengiriman ataupun pengambilan barang pada node-node
atau tempat-tempat penyimpanan barang menjadi suatu yang penting untuk dipikirkan.
Karena pengiriman dan pegambilan barang ini memberi konstribusi dalam biaya yang
nantinya bisa ditambahkan pada biaya produk itu sendiri. Untuk transportasi ini dibahas
dalam dua topik, yaitu transportasi jarak pendek dan transportasi jarak panjang.
Pada bagian ini dibahas transportasi jarak pendek. Transportasi jarak pendek
menyangkut pengambilan dan pengiriman barang dalam wilayah yang relatif kecil
(misalnya sebuah kota atau kabupaten) menggunakan armada truk. Sebagai aturan,
kendaraan berada pada depot tunggal, dan penggunaan kendaraan dilakukan dalam shift
kerja tunggal dan dapat mencakup beberapa titik pengambilan dan pengiriman.
Permasalahan yang dibahas adalah mengenai ‘Vehicle Routing Problem’ dan ‘Traveling
Salesman Problem’
ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
DAFTAR PUSTAKA
 Ghiani, G., G. Laporte, and R. Musmanno. (2004). Introduction to Logistics
Systems Planning and Control. 1st Edition. John Wiley and Sons. . ISBN:
978-0470849163.
 Goetschalckx, Marc. (2009). Supply chain engineering : version 0.8.0.0, 24
Dec 2009. SPRIN. . ISBN: 9781441965110.
 Ghiani, Gianpaolo, Laporte, Gilbert, Musmanno, Roberto. (2013).
Introduction to logistics systems management. 2nd Edition. JWS. . ISBN:
9781119943389.The book in the first list is a must to have for each student.
 http://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/Matdis/2008-
2009/Makalah2008/Makalah0809-028.pdf

More Related Content

What's hot

Ayyappa Paniker Memorial Literary Quiz finals 2020
Ayyappa Paniker Memorial Literary Quiz finals 2020Ayyappa Paniker Memorial Literary Quiz finals 2020
Ayyappa Paniker Memorial Literary Quiz finals 2020Sambhu Ramachandran
 
Kelompok 4 osilator harmoni kiii
Kelompok 4 osilator harmoni kiiiKelompok 4 osilator harmoni kiii
Kelompok 4 osilator harmoni kiiiSuharziamah_al_aksa
 
Inquizzitive (Grand Finale)
Inquizzitive (Grand Finale)Inquizzitive (Grand Finale)
Inquizzitive (Grand Finale)Somnath Chanda
 
Literanza 2017 Open General Quiz Prelims+Answers
Literanza 2017 Open General Quiz Prelims+AnswersLiteranza 2017 Open General Quiz Prelims+Answers
Literanza 2017 Open General Quiz Prelims+AnswersLokesh Kaza
 
telephone numbering
telephone numberingtelephone numbering
telephone numberinghamida25
 
Quizzistance Open general Quiz Zoom
Quizzistance Open general Quiz ZoomQuizzistance Open general Quiz Zoom
Quizzistance Open general Quiz Zoomsoumikchoudhury98
 
Kapasitans dan dielektrik dan contoh soal
Kapasitans dan dielektrik dan contoh soalKapasitans dan dielektrik dan contoh soal
Kapasitans dan dielektrik dan contoh soalAzhar Al
 
Regresi nonlinear&ganda
Regresi nonlinear&gandaRegresi nonlinear&ganda
Regresi nonlinear&gandalennygoru
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm iumammuhammad27
 
Stat prob08 distribution_discrete
Stat prob08 distribution_discreteStat prob08 distribution_discrete
Stat prob08 distribution_discreteArif Rahman
 
Statistik inferensi bag 1 estimasi parameter
Statistik inferensi bag 1 estimasi parameterStatistik inferensi bag 1 estimasi parameter
Statistik inferensi bag 1 estimasi parameteryusufbf
 
Fisika Kuantum (4) metodologi
Fisika Kuantum (4) metodologiFisika Kuantum (4) metodologi
Fisika Kuantum (4) metodologijayamartha
 
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"Nurfaizatul Jannah
 
Makalah fistat (autosaved)
Makalah fistat (autosaved)Makalah fistat (autosaved)
Makalah fistat (autosaved)muna fiah
 

What's hot (20)

Ayyappa Paniker Memorial Literary Quiz finals 2020
Ayyappa Paniker Memorial Literary Quiz finals 2020Ayyappa Paniker Memorial Literary Quiz finals 2020
Ayyappa Paniker Memorial Literary Quiz finals 2020
 
Kelompok 4 osilator harmoni kiii
Kelompok 4 osilator harmoni kiiiKelompok 4 osilator harmoni kiii
Kelompok 4 osilator harmoni kiii
 
Inquizzitive (Grand Finale)
Inquizzitive (Grand Finale)Inquizzitive (Grand Finale)
Inquizzitive (Grand Finale)
 
Literanza 2017 Open General Quiz Prelims+Answers
Literanza 2017 Open General Quiz Prelims+AnswersLiteranza 2017 Open General Quiz Prelims+Answers
Literanza 2017 Open General Quiz Prelims+Answers
 
Bhn kuliah fisika i 2
Bhn kuliah fisika i 2Bhn kuliah fisika i 2
Bhn kuliah fisika i 2
 
telephone numbering
telephone numberingtelephone numbering
telephone numbering
 
Quizzistance Open general Quiz Zoom
Quizzistance Open general Quiz ZoomQuizzistance Open general Quiz Zoom
Quizzistance Open general Quiz Zoom
 
Soal stat
Soal statSoal stat
Soal stat
 
India quiz finals
India quiz finalsIndia quiz finals
India quiz finals
 
Kapasitans dan dielektrik dan contoh soal
Kapasitans dan dielektrik dan contoh soalKapasitans dan dielektrik dan contoh soal
Kapasitans dan dielektrik dan contoh soal
 
Regresi nonlinear&ganda
Regresi nonlinear&gandaRegresi nonlinear&ganda
Regresi nonlinear&ganda
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i
 
Stat prob08 distribution_discrete
Stat prob08 distribution_discreteStat prob08 distribution_discrete
Stat prob08 distribution_discrete
 
Bheeshma Pratigya India Quiz - 2016
Bheeshma Pratigya India Quiz - 2016Bheeshma Pratigya India Quiz - 2016
Bheeshma Pratigya India Quiz - 2016
 
Statistik inferensi bag 1 estimasi parameter
Statistik inferensi bag 1 estimasi parameterStatistik inferensi bag 1 estimasi parameter
Statistik inferensi bag 1 estimasi parameter
 
Regresi linier sederhana
Regresi linier sederhanaRegresi linier sederhana
Regresi linier sederhana
 
Analisis Regresi Liniear Sederhana
Analisis Regresi Liniear SederhanaAnalisis Regresi Liniear Sederhana
Analisis Regresi Liniear Sederhana
 
Fisika Kuantum (4) metodologi
Fisika Kuantum (4) metodologiFisika Kuantum (4) metodologi
Fisika Kuantum (4) metodologi
 
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
 
Makalah fistat (autosaved)
Makalah fistat (autosaved)Makalah fistat (autosaved)
Makalah fistat (autosaved)
 

Similar to LN 9 - Planning and Managing Long Haul Freight Transportation

LN8 - Planning and Managing Long Haul Freight Transportation
LN8 - Planning and Managing Long Haul Freight TransportationLN8 - Planning and Managing Long Haul Freight Transportation
LN8 - Planning and Managing Long Haul Freight TransportationBinus Online Learning
 
IEEE-Conference-A4-format-MSword
IEEE-Conference-A4-format-MSwordIEEE-Conference-A4-format-MSword
IEEE-Conference-A4-format-MSwordCindy Claudia
 
LN 10 - Planning and Managing Long Haul Freight Transportation
LN 10 - Planning and Managing Long Haul Freight TransportationLN 10 - Planning and Managing Long Haul Freight Transportation
LN 10 - Planning and Managing Long Haul Freight TransportationBinus Online Learning
 
Evaluasi trayek angkot untuk mengatasi kemacetan di Bandung
Evaluasi trayek angkot untuk mengatasi kemacetan di BandungEvaluasi trayek angkot untuk mengatasi kemacetan di Bandung
Evaluasi trayek angkot untuk mengatasi kemacetan di BandungSyawalianto Rahmaputro
 
LN4 - Forecasting Logistics Requirement
LN4 - Forecasting Logistics RequirementLN4 - Forecasting Logistics Requirement
LN4 - Forecasting Logistics RequirementBinus Online Learning
 
81649107 makalah-terminal-06172070
81649107 makalah-terminal-0617207081649107 makalah-terminal-06172070
81649107 makalah-terminal-06172070ayunitamulyana
 
Jurnal penentuan jumlah optimum dalam model antrian tunggal dengan pelayan ganda
Jurnal penentuan jumlah optimum dalam model antrian tunggal dengan pelayan gandaJurnal penentuan jumlah optimum dalam model antrian tunggal dengan pelayan ganda
Jurnal penentuan jumlah optimum dalam model antrian tunggal dengan pelayan gandayulia fitriastuti
 
FASILITAS ANGKUTAN PENUMPANG DAN BARANG
FASILITAS ANGKUTAN PENUMPANG DAN BARANGFASILITAS ANGKUTAN PENUMPANG DAN BARANG
FASILITAS ANGKUTAN PENUMPANG DAN BARANGnadimcundoko
 
Linear programming pada transportasi transhipment
Linear programming pada transportasi transhipmentLinear programming pada transportasi transhipment
Linear programming pada transportasi transhipmentAkhid Yulianto
 
190071848-Merancang-Rg.ppt
190071848-Merancang-Rg.ppt190071848-Merancang-Rg.ppt
190071848-Merancang-Rg.pptBagusSantoso43
 
pptteoriantrian-170908113324.pdf
pptteoriantrian-170908113324.pdfpptteoriantrian-170908113324.pdf
pptteoriantrian-170908113324.pdfFajarSeptiayuda
 
APK-4-Interaksi-Manusia-Mesin.pptx
APK-4-Interaksi-Manusia-Mesin.pptxAPK-4-Interaksi-Manusia-Mesin.pptx
APK-4-Interaksi-Manusia-Mesin.pptxssuserf0e83c1
 

Similar to LN 9 - Planning and Managing Long Haul Freight Transportation (20)

LN8 - Planning and Managing Long Haul Freight Transportation
LN8 - Planning and Managing Long Haul Freight TransportationLN8 - Planning and Managing Long Haul Freight Transportation
LN8 - Planning and Managing Long Haul Freight Transportation
 
IEEE-Conference-A4-format-MSword
IEEE-Conference-A4-format-MSwordIEEE-Conference-A4-format-MSword
IEEE-Conference-A4-format-MSword
 
Transportasi
TransportasiTransportasi
Transportasi
 
LN 10 - Planning and Managing Long Haul Freight Transportation
LN 10 - Planning and Managing Long Haul Freight TransportationLN 10 - Planning and Managing Long Haul Freight Transportation
LN 10 - Planning and Managing Long Haul Freight Transportation
 
PPT.pptx
PPT.pptxPPT.pptx
PPT.pptx
 
Evaluasi trayek angkot untuk mengatasi kemacetan di Bandung
Evaluasi trayek angkot untuk mengatasi kemacetan di BandungEvaluasi trayek angkot untuk mengatasi kemacetan di Bandung
Evaluasi trayek angkot untuk mengatasi kemacetan di Bandung
 
LN4 - Forecasting Logistics Requirement
LN4 - Forecasting Logistics RequirementLN4 - Forecasting Logistics Requirement
LN4 - Forecasting Logistics Requirement
 
81649107 makalah-terminal-06172070
81649107 makalah-terminal-0617207081649107 makalah-terminal-06172070
81649107 makalah-terminal-06172070
 
Jk
JkJk
Jk
 
Jalan rel-27112010
Jalan rel-27112010Jalan rel-27112010
Jalan rel-27112010
 
Jurnal penentuan jumlah optimum dalam model antrian tunggal dengan pelayan ganda
Jurnal penentuan jumlah optimum dalam model antrian tunggal dengan pelayan gandaJurnal penentuan jumlah optimum dalam model antrian tunggal dengan pelayan ganda
Jurnal penentuan jumlah optimum dalam model antrian tunggal dengan pelayan ganda
 
FASILITAS ANGKUTAN PENUMPANG DAN BARANG
FASILITAS ANGKUTAN PENUMPANG DAN BARANGFASILITAS ANGKUTAN PENUMPANG DAN BARANG
FASILITAS ANGKUTAN PENUMPANG DAN BARANG
 
Linear programming pada transportasi transhipment
Linear programming pada transportasi transhipmentLinear programming pada transportasi transhipment
Linear programming pada transportasi transhipment
 
Model antrian
Model antrianModel antrian
Model antrian
 
190071848-Merancang-Rg.ppt
190071848-Merancang-Rg.ppt190071848-Merancang-Rg.ppt
190071848-Merancang-Rg.ppt
 
pptteoriantrian-170908113324.pdf
pptteoriantrian-170908113324.pdfpptteoriantrian-170908113324.pdf
pptteoriantrian-170908113324.pdf
 
Ppt teori antrian
Ppt teori antrianPpt teori antrian
Ppt teori antrian
 
Modul 9
Modul 9Modul 9
Modul 9
 
APK-4-Interaksi-Manusia-Mesin.pptx
APK-4-Interaksi-Manusia-Mesin.pptxAPK-4-Interaksi-Manusia-Mesin.pptx
APK-4-Interaksi-Manusia-Mesin.pptx
 
Metode transportasi (lp)
Metode transportasi (lp)Metode transportasi (lp)
Metode transportasi (lp)
 

More from Binus Online Learning (20)

LN s12-machine vision-s2
LN s12-machine vision-s2LN s12-machine vision-s2
LN s12-machine vision-s2
 
LN s11-machine vision-s2
LN s11-machine vision-s2LN s11-machine vision-s2
LN s11-machine vision-s2
 
LN s10-machine vision-s2
LN s10-machine vision-s2LN s10-machine vision-s2
LN s10-machine vision-s2
 
LN s09-machine vision-s2
LN s09-machine vision-s2LN s09-machine vision-s2
LN s09-machine vision-s2
 
LN s08-machine vision-s2
LN s08-machine vision-s2LN s08-machine vision-s2
LN s08-machine vision-s2
 
LN s07-machine vision-s2
LN s07-machine vision-s2LN s07-machine vision-s2
LN s07-machine vision-s2
 
LN s06-machine vision-s2
LN s06-machine vision-s2LN s06-machine vision-s2
LN s06-machine vision-s2
 
LN s05-machine vision-s2
LN s05-machine vision-s2LN s05-machine vision-s2
LN s05-machine vision-s2
 
LN s04-machine vision-s2
LN s04-machine vision-s2LN s04-machine vision-s2
LN s04-machine vision-s2
 
LN s03-machine vision-s2
LN s03-machine vision-s2LN s03-machine vision-s2
LN s03-machine vision-s2
 
LN s02-machine vision-s2
LN s02-machine vision-s2LN s02-machine vision-s2
LN s02-machine vision-s2
 
LN s01-machine vision-s2
LN s01-machine vision-s2LN s01-machine vision-s2
LN s01-machine vision-s2
 
PPT s12-machine vision-s2
PPT s12-machine vision-s2PPT s12-machine vision-s2
PPT s12-machine vision-s2
 
PPT s11-machine vision-s2
PPT s11-machine vision-s2PPT s11-machine vision-s2
PPT s11-machine vision-s2
 
PPT s10-machine vision-s2
PPT s10-machine vision-s2PPT s10-machine vision-s2
PPT s10-machine vision-s2
 
PPT s09-machine vision-s2
PPT s09-machine vision-s2PPT s09-machine vision-s2
PPT s09-machine vision-s2
 
PPT s08-machine vision-s2
PPT s08-machine vision-s2PPT s08-machine vision-s2
PPT s08-machine vision-s2
 
PPT s07-machine vision-s2
PPT s07-machine vision-s2PPT s07-machine vision-s2
PPT s07-machine vision-s2
 
PPT s06-machine vision-s2
PPT s06-machine vision-s2PPT s06-machine vision-s2
PPT s06-machine vision-s2
 
PPT s05-machine vision-s2
PPT s05-machine vision-s2PPT s05-machine vision-s2
PPT s05-machine vision-s2
 

Recently uploaded

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 

Recently uploaded (20)

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 

LN 9 - Planning and Managing Long Haul Freight Transportation

  • 1. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics LECTURE NOTES Supply Chain : Logistics Week 9 Planning and Managing Short- Haul Freight Transportation
  • 2. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics LEARNING OUTCOMES LO 2 : Apply logistics systems of its engineering design method. LO 3 : Identify major classes of industrial logistics systems, operations and most significant characteristics. OUTLINE MATERI (Sub-Topic): Planning and Managing Short-Haul Freight Transportation.  The Node Routing Problem with Capacity and Length Constrains.  The Node Routing Problem with Time Windows.  Integrated Location and Routing.
  • 3. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics ISI MATERI PENDAHULUAN. Transportasi jarak pendek menyangkut pengambilan dan pengiriman barang dalam wilayah yang relatif kecil (misalnya sebuah kota atau kabupaten) menggunakan armada truk. Sebagai aturan, kendaraan berada pada depot tunggal, dan penggunaan kendaraan dilakukan dalam shift kerja tunggal dan dapat mencakup beberapa titik pengambilan dan pengiriman Klasifikasi Jasa Transportasi Jarak Pendek. Transportasi jarak pendek relevan dengan perusahaan distribusi yang harus menyediakan gerai ritel atau pesanan pelanggan dari sebuah gudang menggunakan van kecil (lihat Gambar.a). Hal ini juga penting untuk layanan cepat dari local kurir untuk membawa barang antara asal-tujuan yang terletak di daerah yang sama. Demikian pula, operator jarak jauh perlu untuk mengumpulkan paket lokal untuk konsolidasi beban sebelum mengirimnya ke terminal, dan mendistribusikan beban tersebut secara lokal yang berasal dari terminal jarak jauh (lihat Gambar.b). Masalah transportasi jarak pendek juga muncul dalam pengumpulan sampah, pengiriman surat, jasa perbaikan alat, dan layanan darurat (termasuk pemadam kebakaran dan layanan ambulans). Masalah Keputusan. Transportasi jarak pendek sering melibatkan sejumlah besar pengguna. Misalnya, dalam minuman ringan dan distribusi bir, rata-rata jumlah pelanggan dikunjungi setiap hari bisa sampai 600, sementara di aplikasi sanitasi jumlah Pabrik Gudang 2 Gudang 1 Rute pengiriman dari gudang 2 Rute pengiriman dari gudang 1 Terminal C Terminal B Terminal A Rute pengiriman dari terminal B Rute pengambilan dari terminal A
  • 4. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics situs yang dikunjungi setiap hari sering antara 200 dan 1000. Pada tingkat strategis, keputusan utama adalah terkait ke lokasi gudang. Pada tingkat operasional, masalah utama (biasanya disebut sebagai kendaraan routing dan penjadwalan masalah (VRSP)) adalah untuk membangun rute kendaraan dalam rangka untuk memenuhi permintaan pengguna. Pada tahap ini, sejumlah kendala operasional harus diperhitungkan. Dalam beberapa pengaturan, rute kendaraan dapat direncanakan secara teratur karena semua data yang dikenal sebelumnya NODE ROUTING PROBLEM DENGAN KAPASITAS DAN PEMBATAS JARAK. Menurut Ghani et al.(2004), beberapa pengaturan pembatas operasional dapat diberlakukan ketika merancang rute kendaraan. Pembatas ini menjadikan sejumlah perbedaan yang sangat besar dari jenis-jenisnya dan algoritma dijelaskan pada literatur yang mana biasanya tergantung pada tipe pembatas. Karena alasan inilah pembatas yang paling penting dari NRP adalah pemeriksaan dan minimnya teknik yang mewakili dari pendekatan yang sering digunakan Node routing problem dengan kapasitas dan pembatas jarak (NRPCL) dapat digunakan menjadi grafik sempurna secara langsung G’- (V’, E’) tergantung bagaimana matrik jaraknya, apaah sistematis atau tidak. Pada kedua kasus tersebut, puncak V’ terdiri dari gudang 0 dengan pelanggan pada U, dengan demikian fokus dari masalah tersebut cenderung lebih pada versi simetris. 1. Minimasi : ∑ 2. Pokok Persoalan. ∑ ∑ ∑
  • 5. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics ∑ ∑ ∑ Dengan : s  V’{0}, S  2 dan t*STSP (S) > T Dan Xij ϵ{0,1}, (i,j) ϵ E’ Penjelasan dari model diatas adalah sebagai berikut : a. Dari pokok persoalan diatas, pembatas pertama menyatakan bahwa dua sisi terjadi pada setiap pelanggan (j ϵ U) atau disebut juga sebagai derajat pembatas pelanggan. b. Pada pembatas kedua terjadi pada puncak (0) derajat batasan depot. c. Pembatas kapasitas menentukan bahwa jumlah kendaraan yang melayani konsumen pada S paling tidak memiliki pembatas yang lebih rendah α (S) pada nilai solusi optimal dari permasalahan 1 – BP dengan item yang memiliki berat (Pi), I ϵ S dan kapasitas tempat penyimpanan (q). Pada praktiknya, sering kali digunakan rumus α (S) = | (Ʃ i SPi)/q| pembatas jarak, dimana rute tunggal tidak cukup untuk melayani seluruh pelanggan pada S bilamana durasi t *STSP dari biaya terkecil lintasan Hamilton meliputi S U {0} melaui T. Sebuah formulasi alternatif dari NRPCL. Dapat diperoleh sebagai berikut : misalkan K menjadi set dan rute di G’ yang memenuhi kapasitas dan pembatasan jarak dan diasumsikan bahwa Ci, k ϵ K, menjadi biaya rute k, digunakan pada solusi optimal dan setara dengan 0 bila sebaliknya. NRPCL dapat diformulasikan sebagai sebuah bagian dari permasalahan atau set partioning problem (NRPSP) dengan langkah - langkah sebagai berikut: 1. Minimasi : ∑
  • 6. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics 2. Pokok Persoalan. ∑ ∑ Pembatasan pertama pada pokok persoalan diatas menentukan bahwa setiap pelanggan i ϵ V’ harus dilayani sementara sedangkan pada batasan berikutnya mewajibkan bahwa kendaraan (m) tepat digunakan. NRPSP sangat dapat dikerjakan dengan mudah sehingga termasuk di dalam pembatasan operasional. Hal ini merupakan kelemahan dalam variable dengan jumlah besar terutama untuk masalah ’pembatasan lemah’. Sebagai contoh jika pi = 1, i U, dan hambatan panjang tidak mengikat meski begini para konsumen datang di tiap rute dalam tiga kali atau lebih. Sebagai konsekuensinya Bentuk tersebut dapat diubah menjadi ∑ Dimana pada beberapa kasus dapat dengan mudah didapatkan penyelesaian dari NRPSC. Beberapa metode yang dapat digunakan dalam penyelesaian NRPCL : 1. Cluster first, Route second Heuristic Cluser first, oute second heuristic berusaha menentukan solusi NRPCL yang baik dalam dua langkah. Pertama, pelanggan dibagi menjadi bagian Uk ϵ V’{0}, dimana masing-masingnya diumpamakan dengan penggunaan kendara (k = 1....m). kedua dengan setiap kendaraan (k = 1...m) STSP pada grafik lengkap disebabkan oleh Uk {0} dapat diselesaikan (dengan benar atau secara heuristik). Pembagian
  • 7. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics dari tiap-tiap pelanggan dapat dibuat secara visual atau menggunaka prosedur yang formal (seperti diutarakan oleh fisher dan jaimukar) 2. Routing first, Cluster second Heuristic routing rirst, cluster second heuristic berusaha untuk menentukan sebuah NRPCL dalam dua tahap. Pertama lingkar tunggal Hamiltonian (umumnya Infeasible untuk NRPCL) dihasilkan melalui secara tepat atau secara heuristik pada algoritma STSP. Kemudian, lingkar dipisah-pisahkan ke dalam rute yang tepat mulai dan berakhir di depot. Pemisahan rute dapat disimpulkan secara visual atau diartikan dari prosedur formal, seperti yang ditampilkan oleh Beasley. 3. Saving heuristic. Heuritic penghematan adalah prosuder pengulangan yang pertama kali menghasilkan rute yang jelas (U) dimana masing-masing melayani satu pelanggan. Pada setiap iterasi berikutnya, algoritma mencoba untuk menggabungkan pasangan rute supaya diperoleh pengurangan biaya (penghematan). Penghematan biaya (Sij) diperoleh biaya melayani secara individual maka diperoleh Sij – cIi+cIj+cij untuk i dan j = node 2.3 K,n Dimana Cij = Jarak perjalanan dari node i ke node j NODE ROUTING PROBLEM AND SCHEDULLING DENGAN TIME WINDOWS. Dalam beberapa pengaturan, pelanggan harus dilayani dalam suatu kerangka. Dalam waktu tertentu terjadi, misalnya, dengan outlet ritel yang tidak dapat diisi ulang selama masa sibuk. Dalam versi sederhana dari routing node dan masalah penjadwalan dengan jendela waktu (NRSPTW), setiap pelanggan menentukan waktu satu jendela, sementara di varian lain setiap pelanggan dapat mengatur beberapa jendela waktu (misalnya jendela waktu di pagi hari dan satu di sore hari ). Diberikan ei, i U, menjadi waktu paling awal di mana layanan dapat mulai customer i, dan diberikan li, i U, menjadi waktu terbaru (atau tenggat waktu) di mana layanan harus mulai dari pelanggan i. Demikian pula, diberikan e0 menjadi waktu paling awal di mana kendaraan dapat
  • 8. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics meninggalkan depot, dan membiarkan l0 menjadi batas waktu di mana kendaraan harus kembali ke depot. Dalam NRSPTW, layanan mulai waktu di setiap pelanggan i U, adalah variabel keputusan bi. Jika kendaraan tiba terlalu dini pada pelanggan j U, itu harus menunggu. Oleh karena itu, bj, j U, diberikan oleh bj = max{ej, bi + si + tij }, j U, di mana saya adalah pelanggan mengunjungi sebelum j, tij adalah waktu perjalanan tercepat antara pelanggan i dan j dan si adalah waktu pelayanan pelanggan i. Perlu dicatat, bahwa, meskipun biaya perjalanan dan waktu simetris, solusi terdiri dari satu set sirkuit, karena jendela waktu yang tidak memungkinkan pembalikan rute orientasi. Dalam sisa bagian ini, prosedur yang konstruktif diilustrasikan untuk NRSPTW, sementara prosedur tabu pencarian mampu memberikan solusi berkualitas tinggi untuk sejumlah besar NRPS dibatasi dijelaskan. Pendekatan Cluster First, Route Second. Pendekatan Cluster First, Route Second yang terbaik diilustrasikan oleh contoh. Gambar berikut menunjukkan masalah 12-node di mana dua kendaraan harus mengirimkan barang ke 11 stasiun dan kembali ke depot. Permintaan kargo tanda kurung di setiap node, dan jarak, dalam mil, ditampilkan pada busur. 12 node awalnya telah dikelompokkan menjadi dua kelompok, satu untuk setiap kendaraan. Node 2 sampai 6 ditugaskan untuk kendaraan 1 dan node 7 sampai 12 kendaraan 2. Node 1 adalah node depot. Dalam prakteknya, clustering memperhitungkan hambatan fisik seperti sungai, gunung, atau jalan raya antarnegara, serta wilayah geografis seperti kota-kota dan kota- kota yang membentuk cluster alami. Pembatasan kapasitas juga diperhitungkan ketika mengembangkan cluster. Untuk contoh ini, kapasitas kendaraan 1 dan 2 adalah 45 dan 35 ton, masing-masing. Dari pengelompokan awal, kendaraan 1 harus membawa 40 ton dan kendaraan 2 harus membawa 34 ton. Kedua tugas yang layak (yaitu, tuntutan tidak melebihi baik kendaraan kapasitas). Menggunakan C & W heuristik, tur dibangun untuk kendaraan 1 (tour 1), 1? 2 3 4 5 6 1, dengan total panjang tur tur 330 miles.Vehicle 2 ini (tour 2) adalah 1 7 8 9 10 11 12 1. Panjangnya adalah 410 mil.
  • 9. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics Tahap berikutnya dari prosedur ini adalah untuk menentukan apakah suatu node atau node dapat beralih dari tur terpanjang (tour 2) untuk tur 1 sehingga kapasitas kendaraan 1 tidak terlampaui dan jumlah dari dua panjang tur berkurang. Langkah ini disebut sebagai perbaikan tur. Pertama kali mengidentifikasi node dalam tur 2 yang paling dekat dengan tur 1. Ini adalah node 7 dan 8. Node 8 memiliki permintaan dari 6 ton dan tidak dapat beralih ke tur 1 tanpa melebihi kapasitas kendaraan 1 ini. Node 7, bagaimanapun, memiliki permintaan dari 3 ton dan memenuhi syarat untuk beralih. Mengingat bahwa kita ingin mempertimbangkan beralih dari simpul 7, bagaimana bisa mengevaluasi di mana node harus dimasukkan ke dalam tur 1 dan apakah itu akan mengurangi jarak? Kedua pertanyaan ini dapat dijawab dengan cara biaya minimum penyisipan technique. Biaya minimal penyisipan dihitung dengan cara yang sama seperti Clark dan Wright heuristik. Jika semua jarak yang simetris, maka biaya penyisipan, IIJ, dapat dihitung sebagai berikut: Iij = ci,k + cj,k − cij for all i and j, i ≠ j dimana cij = biaya perjalanan dari simpul i ke simpul j. Node i dan j sudah dalam tur, dan simpul k adalah node kami mencoba untuk memasukkan. Mengacu pada Gambar
  • 10. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics berikut, simpul 7 adalah calon penyisipan karena dekat tour 1. Node 7 bisa dimasukkan antara node 6 dan 1 atau antara node 5 dan 6. Kedua alternatif akan dievaluasi. Untuk menghitung biaya memasukkan simpul 7 ke tur 1, Untuk itu memerlukan informasi tambahan jarak yang disediakan pada tabel berikut. Dalam prakteknya, informasi ini akan tersedia untuk semua pasangan node. Biaya menyisipkan simpul 7 antara node 1 dan 6 adalah 30 mil: (30 + 50 - 50). Biaya menyisipkan node antara node 5 dan 6 adalah 0: (60 + 30 - 90). Biaya terendah ditemukan dengan memasukkan simpul 7 antara node 5 dan 6, sehingga tur selesai untuk kendaraan 1 dari 1 2 3 4 5 7 6 1. Gambar berikut menunjukkan solusi direvisi. Total panjang tour 1 sekarang 330 mil, dan panjang
  • 11. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics SIMPULAN. Pada supply Chain : logistic, pengiriman ataupun pengambilan barang pada node-node atau tempat-tempat penyimpanan barang menjadi suatu yang penting untuk dipikirkan. Karena pengiriman dan pegambilan barang ini memberi konstribusi dalam biaya yang nantinya bisa ditambahkan pada biaya produk itu sendiri. Untuk transportasi ini dibahas dalam dua topik, yaitu transportasi jarak pendek dan transportasi jarak panjang. Pada bagian ini dibahas transportasi jarak pendek. Transportasi jarak pendek menyangkut pengambilan dan pengiriman barang dalam wilayah yang relatif kecil (misalnya sebuah kota atau kabupaten) menggunakan armada truk. Sebagai aturan, kendaraan berada pada depot tunggal, dan penggunaan kendaraan dilakukan dalam shift kerja tunggal dan dapat mencakup beberapa titik pengambilan dan pengiriman. Permasalahan yang dibahas adalah mengenai ‘Vehicle Routing Problem’ dan ‘Traveling Salesman Problem’
  • 12. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
  • 13. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics DAFTAR PUSTAKA  Ghiani, G., G. Laporte, and R. Musmanno. (2004). Introduction to Logistics Systems Planning and Control. 1st Edition. John Wiley and Sons. . ISBN: 978-0470849163.  Goetschalckx, Marc. (2009). Supply chain engineering : version 0.8.0.0, 24 Dec 2009. SPRIN. . ISBN: 9781441965110.  Ghiani, Gianpaolo, Laporte, Gilbert, Musmanno, Roberto. (2013). Introduction to logistics systems management. 2nd Edition. JWS. . ISBN: 9781119943389.The book in the first list is a must to have for each student.  http://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/Matdis/2008- 2009/Makalah2008/Makalah0809-028.pdf