2. BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Lalu lintas peti kemas jalan raya merupakan bagian
integral dari lalu lintas peti kemas angkutan laut. Oleh
karena itu, kecendrungan peningkatan lalu liantas peti
kemas dipelabuhan-pelabuhan utama pulau jawa,
Sumatra dan Sulawesi akan menciptakan pangsa
muatan lebih besar untuk angkutan peti kemas jalan
raya dan ini akan mempengaruhi beban lalu lintas jalan
raya.
Maksud dan Tujuan
Dapat mengetahui dan memahami sistem tansportasi
peti kemas
Dapat memanfaatkan sistem tansportasi peti kemas
3. BAB II
PEMBAHASAN
SISTEM PETI KEMAS
Pengoprasian peti kemas dilaksanakan pada angkutan
darat mampu angkutan laut yaitu:
Angkutan darat menggunakan truk.
Angkutan kereta api menggunakan boxyang
memakai gerbong khusus untuk peti kemas, contoh ;
dari stasiun Gede Bage peti kemas dikirim sampai
kepelabuhanTanjung Priok.
Angkutan laut memakai kapal-kapal peti kemas
,pengoprasian melalui pelabuhan Peti Kemas di
Tanjung Priok.
4. Peti Kemas (Container)
Pelabuhan-pelabuhan yang telah
mengoprasikan peti kemas dewasa ini :
Pelabuhan Belawan
Pelabuhan Tanjung Priok
Pelabuhan Panjang
Pelabuhan Surabaya (Tanjung perak
Pelabuhan Semarang
Pelabuhan Ujung Pandang
5. Pelayanan Peti
Kemas
Peralatan peti kemas
Dalam pengoprasian
peti
kemas digunakan
peralatan
yang terdiri dari :
Kran peti kemas
Transtainer
Head Truck
Chasis Trailer
Forklift
Personil peti
kemas
Personil yang
beroprasi
untuk peti kemas dapat
dikelompokkan :
Operasi kapal
Operasi lapangan
Operasi CFS
Operasi lain-lain
6. TARIF PETI KEMAS
Jenis-jenis yang diterapkan di terapkan dalam ketinggi
bongkar muat peti kemas terdiri dari :
Tarif FCL (Full Container Load),dikenakan atas jasa pekerjaan
Tarif Stevedoring peti kemas dikenakan atas jasa pekerjaan membongkar peti kemas
dari dek/palka kapal keatas chasis
Tarif truking/haulage dikenekan atas jasa mengangkat peti kemas dengan
menggunakan trailer
Tarif Liff on/Liff of peti kemas atas jasa mengangkat peti kemas dari chasis ke chasis
lain
Tarif angsuran dikenakan atas jasa memindahkan peti kemas dari satu ketempat lain
dari suatu penumpukan peti kemes tanpa menggunakan trailer
Tarif Striping dikenekan atas jasa membongkar barang dari peti kemas sampai
disusun digudang penumpukan
Tarif stuffing dikenakan atas jasa memuat barang dari dalam gudang penumpukan
Tarif shifting dikenakan atas pemindahan peti kemas dari satu tempat ketempat lain
dari petak kapal yang sama
7. Sistem Pelayanan Peti Kemas
Dalam pengoprasian peti kemas ada beberapa sistim
pelayanan yang harus di laksanakan yaitu:
Pelayana peti kemas muat
Pelayana peti kemas impor
Sistim dan prosudur operasi bongkar muat peti kemas
Sistim prosudur muat peti kemas
Arus dokumen receiping
OBLCL 0leh UPTK
OBLCL oleh perusahan peleyaran
OBLCL oleh UPTk
Prosudur delipery peti kemes di lapangan dirjen Bea dan
Cukai
Prosudur delivery peti kemes di lapangan MPC
OBFCL oleh pemilik barang
8. Keuntungqan Dan
Container
Dalam penagkutan mengunakan
keuntungan dan kerugian yaitu:
Keuntungan – keuntungan
Kecepatan bonkar muat tingi sehinga
dapat mengurangi biaya dan waktu
angkut dan waktu kapal di pelabuhan.
Tidak menjadi doble handling
Kerusakan dan kehilangan muatan
kecil.
Dapat dilakukan door to door dengan
intermodal transport.
Kondisi kemasan asli tidak perlu
memenuhi standar.
Penggunaan tenaga kerja hemat.
Dapat dilakukan pengawasan dengan
sistem komputer
Kerugian Sistem
kotainer terdapat beberapa
Kerugian-kerugian
Perubahan organisasi serta perubahan tata kerja
dalam sistem transport dan bongkar muat container.
Timbulnya perusahaan raksasa dalam sistem
transport mengakibatkan monopoli dalam
bidang tersebut.
Fort of call kapal container terbatas hanya
pada pelabuhan yang memiliki sarana untuk
melakukan bongkar muat container.
Biaya infestasi termaksud pembangunan
terminal container maupun sarana-sarana
lain di dalamnya sangat tinggi.
Di butuhkan keterampilan yang sangat tinggi bagi
para pekerja terutama dalam bidang teknik.
Dengan adanya containelisasi dapat
mengakibatkan pengangguran
9. Fasilitas Penunjang Dalam Sistem
Container
Berhasilnya sistem pengangkutan barang
dengan menggunakan container secara doot to
door serfic sangat tergantung pada fasilitas-
fasilitas atau subsistem yang menunjang sistem
container tersebut yaitu antara lain yang sangat
penting ialah :
Transportasi jalan raya
Transportasi laut
10. Terminal
Konsep terminal container
Dari semua subsistem yang
di uraikan di atas salah satu
subsistem yang sangat penting
adalah terminal container
dipelabuhan laut, dikatakan penting
karena pasilitas ini adalah merupakan
titik temuh pelayanan penanganan
container dari angkutan darat dan
angkutan laut
atau sebaliknya dengan cara
pengoprasian yang efisien yang
mengandung arti:
Bongkar muat yang murah
Jumlah tenaga yang sedikit
Waktu bongkar/muat yang cepat
Container
Komponen-komponen
tertminal container
Komponen-komponen yang
sekaligus merupakan pasilitas sebuah
terminal container dalam menunjang
kelancaran penanganan container
termaksud bongkar muat di dalam
suatu terminal container di pelabuhan
adalah:
Dermaga
Berth apron
Marshalling yard
Container yarr
Container freight station
Mainstanence workshop
Gate
Kantor dan shiplaning center
11. Fungsi terminal container
Secara umum fungsi suatu terminal container meliputi
beberapa kegiatan sebagai berikut:
Perencanaan bongkar muat
Bongkar muat serta pergerakan/pemindahan container
Mengisi dan mengosongkan container
Penyimpanan barang
Perawatan alat bingkar muat
Penimbunan container
Perawatan dan perbaikan container
Melakukan kegiatan administrasi terminal
Terminal lay out
Lay out suatu terminal container sangat tergantung keadaan
pelabuhan luas tanah yang tersedia untuk itu, serta jumlah arus
muatan yang keluar masuk terminal tersebut
12. Cara Pengiriman Barang Dengan Container
Seseorang yang akan mengirim barang dengan menggunakan
container dari suatu tempat ketempat yang lain, dapat mengirim barang
dengan memilih alternatif menggunakan seluruh ruangan atau sebagian
ruangan dari suatu container
Berikut ini dijelaskan beberapa alternative statis container yang
digunakan dalam pengangkutan barang:
FCL/FCL
Pengirim barang oleh satu orang dan penerima di pelabuhan atau tempat
tujuan oleh satu orang juga.
LCL/LCL
Pengirim barang terdiri dari beberapa orang dan di pelabuhan tujuan di terima
oleh beberapa orang penerima.
FCL/LCL
Pengirim barang hanya satu orang,tetapi penerima barang dipelabuhan atau di
tempat tujuan, penerima barang terdiri dari beberapa orang
LCL/FCL
Beberapa orang pengirim barang sedangkan penerima ditempat tujuan hanya
1 hari
13. KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat kita menarik kesimpulan
bahwa sistem transporatsi dengan menggunakan peti
kemas memiliki banyak keuntungan karena dapat
mempermudah proses pengiriman barang melalui
transportasi laut (kapal) dan transportasi darat dari embar
kasih/pelabuhan ke tempat tujuan, dengan sistem
transportasi peti kemas dapat menjamin keaman barang
yang di kirim baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya