SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Machine Vision
LECTURE NOTES
Machine Vision
Session 12
Image Matching
Machine Vision
LEARNING OUTCOMES
a. Peserta diharapkan memahami definisi dari proses matching serta menerapkannya pada
permasalahan sehari-hari.
b. Peserta dapat memahami fitur lokal yang bersifat invariant dan penerapannya pada proses
matching.
c. Peserta dapat memahami dan mengimplementasikan metode ekstraksi fitur menggunakan
Scale Infariant Feature Transform (SIFT)
OUTLINE MATERI (Sub-Topic):
1. Definition
2. Invariant Local Features
3. Scale Infariant Feature Transform (SIFT)
4. Feature Matching
Machine Vision
ISI MATERI
Image Matching
Image matching didefinisikan sebagai sebuah proses untuk memposisikan dua citra
secara geometris agar piksel-piksel pada kedua citra tersebut merepresentasikan area fisik
yang sama dari obyek/pemandangan pada citra tersebut. Proses matching dilakukan dengan
menerapkan transformasi geometrik seperti translasi, rotasi, skala, dan lain-lain sedemikian
sehingga kesamaan antara dua citra yang dicocokkan menjadi maksimal. Obyek pada dunia
nyata didefinisikan pada tiga dimensi, sehingga proses pencocokkan akan lebih sulit
dilakukan apabila sebuah obyek dilihat dari beberapa sudut pandang berbeda dan memiliki
kondisi pencahayaan yang sangat bervariasi. Sebagai contoh akan dilakukan penggabungan
beberapa buah citra untuk membentuk panorama pegunungan, dimana citra-citra tersebut
diambil pada waktu yang berbeda dengan lokasi pengambilan yang berbeda. Gambar berikut
mengilustrasikan proses pembentukan panorama pegunungan dari 5 citra berbeda.
Pengambilan gambar pada waktu yang berbeda akan menghasilkan pencahayaan yang
berbeda, penggabungan dari citra tersebut membutuhkan penyesuaian tingkat pencahayaan.
Meskipun obyek yang diambil gambarnya adalah sama, namun lokasi pengambilan gambar
yang berbeda akan menghasilkan obyek yang tampak berbeda pada citra yang dihasilkan.
Perlu dilakukan koreksi geometri agar kedua gambar tersebut dapat digabungkan.
Image matching merupakan salah satu aspek mendasar dari beberapa permasalahan di
bidang computer vision, seperti pengenalan obyek, content-based image retrieval, stereo
correspondence¸ deteksi gerakan, klasifikasi tekstur dan video data mining. Hingga saat ini
image matching merupakan permasalahan yang kompleks karena beberapa hal, seperti obyek
Machine Vision
yang sebagian terhalang oleh obyek lain (partial occlusion), perbedaan kondisi saat
pengambilan gambar (sudut pandang maupun pencahayaan).
Berikut tahapan dari image matching:
1. Mencari area yang dapat dijadikan sebagai kunci dalam menggabungkan dua citra, area
tersebut harus ada di kedua citra dan memiliki ciri yang khusus sehingga dapat dibedakan
dari area lainnya. Dalam contoh pembuatan panorama pegunungan, area yang dipilih
dapat berupa puncak gunung, lembah, atau obyek lainnya.
2. Mendapatkan deskripsi dari area yang dipilih dengan cara menghitung fitur lokal yang
bersifat invariant (tidak dipengaruhi oleh operasi transformasi geometrik seperti translasi,
rotasi, maupun skala).
3. Mendefinisikan korespondensi pada dua citra yang akan digabungkan berdasarkan
kesamaan fiturnya.
4. Ulangi langkah 1 sampai 3 untuk mencari area-area lain yang memiliki korespondensi
pada dua citra tersebut.
Gambar berikut memperlihatkan pemilihan area-area yang dapat dijadikan kunci untuk
menggabungkan dua citra truk mainan. Dari 5 total area yang dipilih, terdapat 3 area yang
saling berkorespondensi pada kedua citra tersebut, yaitu yang ditandai dengan bujur sangkar
berwarna biru.
Machine Vision
ISI MATERI
Invariant Local Features
Fitur lokal (local feature) adalah sebuah pola pada citra yang memiliki karakteristik
berbeda dari area di sekitarnya. Biasanya tampak pada area yang ditandai dengan adanya
perubahan karakteristik tertentu, seperti intentitas keabuan, warna, atau tekstur. Fitur lokal
dapat berupa titik, edge (sisi), atau area kecil pada citra. Untuk mendapatkan deskripsi dari
fitur lokal, beberapa pengukuran dilakukan pada area yang ditentukan. Proses pengukuran
tersebut disebut juga sebagai ekstraksi fitur. Algoritma ekstraksi fitur yang baik akan
menghasilkan pengukuran yang serupa meskipun kondisi citra bervariasi, atau disebut juga
sebagai invariant. Fitur lokal yang bersifat invariant (local invariant features) tidak
dipengaruhi oleh variasi geometrik seperti translasi, rotasi, maupun skala, serta variasi
fotometrik seperti tingkat kecerahan warna, exposure, dan lain-lain.
Misalkan akan dibandingkan dua buah citra I1 dan I2. Kedua citra tersebut
merepresentasikan obyek yang sama dengan beberapa variasi tertentu. Citra I2 bisa saja
merupakan hasil transformasi dari I1. Fitur yang bersifat invariant akan menghasilkan
pengukuran yang serupa dari kedua citra tersebut. Sifat tersebut disebut juga sebagai
transformational invariance. Mayoritas algoritma feature extraction dirancang untuk bersifat
invariant terhadap transformasi dua dimensi, seperti translasi, rotasi, maupun skala. Beberapa
algortima lain juga bersifat invariant terhadap transformasi tiga dimensi seperti misalnya
algoritma SIFT (Scale Invariant Feature Transform) yang tidak dipengaruhi oleh operasi
rotasi hingga 60 derajat.
Fitur yang bersifat invariant biasanya menangkap informasi tidak hanya di sebuah titik
saja, namun juga di area sekeliling titik tersebut. Bentuk paling sederhana dari area dapat
berupa bujur sangkar yang berukuran n piksel. Untuk mengekstraksi fitur menggunakan
fungsi (misalkan f) yang bersifat scale invariant, dapat dilakukan dengan mencari titik yang
memberikan local maximum dari f pada skala yang berbeda. Salah satu fungsi yang umum
digunakan untuk mendefinisikan f adalah Laplacian atau selisih antara dua citra yang dikenai
operasi Gaussian filtering (difference of Gaussian) menggunakan parameter σ berbeda.
Gambar berikut mengilustrasikan ide ini, f yang merupakan fungsi difference of Gaussian
Machine Vision
akan menghasilkan local maximum pada posisi yang sama (ditandai dengan huruf ‘x’
berwarna kuning) meskipun digunakan skala atau parameter σ berbeda (𝜎1, 𝜎�, 𝜎�):
𝜎1 𝜎� 𝜎�
Sifat rotation invariant dapat diperoleh dengan cara memutar area citra yang akan dipilih
sebagai kunci dengan sudut tertentu sebelum dilakukan ekstraksi fitur. Besarnya sudut
perputaran dapat diperkirakan dengan menghitung orientasi dominannya. Salah satu
pendekatan yang dapat digunakan untuk mengkalkulasi orientasi dominan adalah menghitung
vektor eigen pada Harris corner detector (materi ini sudah dibahas pada materi kuliah sesi ke
6). Ilustrasi berikut menggambarkan bagaimana pendekatan ini bekerja. Kotak berwarna
putih pada citra merepresentasikan orientasi dominan dari area di sekitar puncak gunung.
Orientasi dominan dari area yang dibatasi oleh kotak tersebut dinyatakan oleh sudut
kemiringan dari kotak tersebut.
Machine Vision
ISI MATERI
Scale Infariant Feature Transform (SIFT)
Scale Invariant Feature Transform (SIFT) adalah sebuah metode ektraksi fitur yang
dikembangkan oleh David Lowe (1999, 2004). Metode ini banyak diterapkan pada bidang
computer vision terutama dalam point matching diantara dua citra yang diambil dari sudut
pandang berbeda dan pengenalan obyek. Fitur SIFT bersifat invariant terhadap operasi
translasi, rotasi dan skala, juga tahan terhadap transformasi perspektif dan perbedaan
pencahayaan. Hasil eksperimen membuktikan bahwa SIFT sangat cocok diterapkan untuk
kebutuhan image matching dan pengenalan obyek pada kondisi dunia nyata. Pada formulasi
yang diusulkan oleh David Lowe, SIFT terdiri dari metode untuk mendeteksi interenst point
dari citra graylevel dan perhitungan statistik gradien lokal dari intensitas keabuan citra untuk
memberikan deskripsi struktur citra secara lokal di sekitar interest points.
Berikut karakteristik dari SIFT descriptor:
1. Tahan terhadap perubahan sudut pandang
2. Tahan terhadap rotasi hingga 60 derajat
3. Tahan terhadap perubahan tingkat pencahayaan, dalam beberapa kasus citra yang diambil
pada siang hari dan malam hari.
4. Cepat dan efisien
5. Kode sumber banyak tersedia di intenet:
http://people.csail.mit.edu/albert/ladypack/wiki/index.php/Known_implementations_of_S
IFT
Pada gambar berikut diperlihatkan bahwa SIFT berhasil mendeteksi interest points pada
bangunan gedung dengan baik meskipun terhalang oleh obyek manusia dan terdapat
perbedaan tingkat pencahayaan yang besar.
Machine Vision
Ide dasar dari SIFT dapat dijelaskan dalam empat tahapan berikut:
1. Deteksi interest points
2. Tentukan window berukuran 16 × 16 untuk setiap interest points
3. Hitung orientasi (edge orientation) dari masing-masing piksel
4. Eliminasi edge-edge yang memiliki gradient magnitude dibawah nilai threshold (weak
edges)
5. Buat histogram dari orientasi edge yang memiliki gradient magnitude diatas nilai
threshold (surviving edges)
Gambar berikut mengilustrasikan tahapan diatas.
Ekstraksi fitur menggunakan SIFT akan mentranformasikan citra input menjadi koleksi
local feature vector, dimana setiap feature vector tersebut bersifat invariant terhadap operasi
translasi, rotasi, maupun skala. Algoritma SIFT menerapkan empat tahap filter dalam
mengekstrak fitur tersebut:
Machine Vision
1. Scale-space Extrema Detection
Tahap ini bertujuan untuk memperoleh lokasi dan skala yang dapat diidentifikasi dari
sudut pandang berbeda dari sebuah obyek yang sama. Hal ini dapat dilakukan dengan
menerapkan fungsi “scale space”:
L(x,y,σ) = G(x,y,σ) * I(x,y)
dimana * adalah operator konvolusi, G(x,y,σ) adalah variable-scale Gaussian, dan I(x,y)
adalah citra input.
Terdapat beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk mendeteksi lokasi keypoints
pada scale-space, salah satunya adalah Difference of Gaussian (DoG), yang mendeteksi
scale-space extrema, D(x,y,σ) dengan mengkalkulasi selisih antara dua citra, dimana salah
satunya k × lebih besar dari yang lainnya. D(x,y,σ) dapat dihitung berdasarkan rumus:
D(x,y,σ) = L(x,y,kσ) - L(x,y,σ)
Untuk mendeteksi lokal maksimum dan lokal minimum dari D(x,y,σ), setiap titik
dibandingkan dengan 8 piksel tetangga pada skala yang sama dan 9 piksel pada satu skala
diatas dan dibawahnya. Jika nilai ditemukan nilainya maksimum/minimum terhadap
semua tetangga tersebut, maka titik tersebut merupakan titik maksimum/minimum.
2. Keypoint Localization
Tahap ini bertujuan untuk mengeliminasi keypoint yang memiliki kontras rendah atau
letak titik sulit ditemukan pada sebuah edge (poorly localised on an edge). Hal ini dapat
dilakukan dengan cara menghitung Laplacian, untuk setiap keypoint pada tahap 1, lokasi
dari extremum z dapat dihitung berdasarkan:
𝑧 = −
���−1
�𝑥�
��
�𝑥
Apabila z dibawah nilai threhsold maka titik tersebut dieliminasi. Persamaan tersebut
akan mengeliminasi keypoint yang memiliki kontras rendah. Titik-titik yang bersifat
“poorly localised on an edge” dapat dieliminasi berdasarkan rasio dari vektor eigen
terbesar terhadap vektor eigen terkecil dari matriks Hessian yang berukuran 2x2 pada
lokasi titik tersebut berada.
Machine Vision
3. Orientation Assignment
Tahap ini akan bertujuan untuk menentukan orientasi dari keypoint berdasarkan sifat lokal
dari citra. Deskriptor dari keypoint, dapat direpresentasikan relatif terhadap orientasinya
dengan cara melakukan normalisasi sudut (rotasi sebesar sudut orientasi). Proses
normalisasi akan menghasilkan fitur yang bersifat invariant terhadap operasi rotasi.
Orientasi dari keypoint dapat diperoleh dengan cara berikut:
- Hitung gradient magnitude, m:
𝑚(𝑥, 𝑦) = �(𝐿(𝑥 + 1, 𝑦) − 𝐿(𝑥 − 1, 𝑦))� + (𝐿(𝑥, 𝑦 + 1) − 𝐿(𝑥, 𝑦 − 1))�
- Hitung orientasi, θ:
𝜃(𝑥, 𝑦) = tan−1
�
𝐿(𝑥, 𝑦 + 1) − 𝐿(𝑥, 𝑦 − 1)
𝐿(𝑥 + 1, 𝑦) − 𝐿(𝑥 − 1, 𝑦)
�
- Hitung histogram orientasi dari gradient orientation dari titik-titik sampel
- Tentukan lokasi puncak tertinggi pada histogram kemudian gunakan puncak tersebut
dan puncak-puncak lainnya yang memiliki tinggi di atas 80% dari puncak tertinggi
untuk membentuk keypoint pada orientasi θ.
- Cocokkan (fit) parabola pada 3 nilai terdekat ke puncak tertinggi untuk
menginterpolasi posisi puncak.
4. Orientation Assignment
Informasi gradien lokal yang diperoleh pada tahap sebelumnya, juga digunakan untuk
membentuk keypoint descriptor. Informasi gradien diputar sebesar sudut orientasi θ dan
selanjutnya diberi bobot 1.5 × skala keypoint. Data ini selanjutnya digunakan untuk
membentuk histogram dari setiap window yang berpusat pada keypoint. Keypoint
descriptor biasanya terdiri dari 16 histogram yang tersusun dalam kisi berukuran 4 × 4,
dimana masing-masing tersusun atas 8 bin orientasi yang mewakili setiap arah mata angin
(Utara, Timur Laut, Timur, Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat, Barat Laut). Sehingga
menghasilkan feature vector yang mengandung 128 elemen. Vektor yang dihasilkan
disebut juga sebagai SIFT key.
Machine Vision
ISI MATERI
Feature Matching
Jika diketahui sebuah fitur di citra I1, bagaimana menemukan lokasi yang paling cocok
berdasarkan fitur tersebut pada citra I2. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mendefinisikan
sebuah fungsi yang mengukur perbedaan atau jarak diantara fitur pada masing-masing citra.
Selanjutnya fungsi tersebut diterapkan pada citra I2, cari lokasi yang menghasilkan perbedaan
yang paling minimum. Bagaimana mendefinisikan fungsi yang dapat mengukur
perbedaan/jarak antara fitur f1 dan f2? Salah satu pendekatan yang umum digunakan adalah
mengukur jarak menggunakan Euclidean distance:
𝑑(𝑢, 𝑣) = ��(𝑢� − 𝑣�)�
�
�
1/�
Proses matching dapat dilakukan dengan salah satu dari strategi berikut:
a. Mengembalikan semua titik yang memiliki jarak d yang lebih kecil dari threshold.
b. Nearest neighbor: titik yang memiliki jarak d terkecil.
c. Nearest neighbor distance ratio:
NNDR = d1/d2
dimana d1, d2 menyatakan jarak ke titik terdekat dan titik terdekat kedua. Apabila nilai
NNDR kecil, maka titik tersebut diasumsikan match.
Machine Vision
SIMPULAN
1. Proses image matching merupakan permasalahan yang cukup kompleks karena citra yang
dibandingkan seringkali memiliki perbedaan dalam hal sudut pandang, lokasi, orientasi,
skala, maupun tingkat pencahayaan.
2. Fitur lokal yang bersifat invariant (local invariant features) tidak dipengaruhi oleh variasi
geometrik seperti translasi, rotasi, maupun skala, serta variasi fotometrik seperti tingkat
kecerahan warna, atau exposure sangat penting dalam proses image matching.
3. SIFT merupakan salah satu metode ekstraksi fitur yang memiliki karakteristik: tahan
terhadap perubahan sudut pandang, tahan terhadap rotasi hingga 60 derajat, tahan
terhadap perubahan tingkat pencahayaan, serta cepat dan efisien.
Machine Vision
DAFTAR PUSTAKA
1. Forsyth. (2011). Computer Vision a Modern Approach (2nd
Edition). Prentice Hall.
New Jersey. ISBN-10: 013608592X. ISBN-13: 978-0136085928.
2. M. Brown, R. Szeliski, S. Winder, Multi-image matching using multi-scale oriented
patches, CVPR 2005, pp. 510-517 vol. 1.
3. Multi-Image Matching using Multi-Scale Oriented Patches,
https://www.microsoft.com/en-us/research/wp-content/uploads/2004/12/tr-2004-
133.pdf
4. D. G. Lowe, “Distinctive image features from scale-invariant keypoints,” Int. Journal
of Compututer Vision, vol. 60, no. 2, pp. 91–110, Nov. 2004.
5. Known implementations of SIFT,
http://people.csail.mit.edu/albert/ladypack/wiki/index.php?title=Known_implementati
ons_of_SIFT
6. SIFT on OpenCV,
http://docs.opencv.org/2.4/modules/nonfree/doc/feature_detection.html
7. G. P. Kusuma, A. Szabo, L. Yiqun and J. A. Lee, Appearance-based object
recognition using weighted longest increasing subsequence, ICPR 2012, pp. 3668-
3671.
8. K. D. Harjono and G. P. Kusuma, Object instance recognition using best increasing
subsequence, KICSS 2016, Yogyakarta, pp. 1-5.

More Related Content

What's hot

DIGITAL RESTORATION OF TORN FILMS USING FILTERING T ECHNIQUES
DIGITAL RESTORATION OF TORN FILMS USING FILTERING T ECHNIQUESDIGITAL RESTORATION OF TORN FILMS USING FILTERING T ECHNIQUES
DIGITAL RESTORATION OF TORN FILMS USING FILTERING T ECHNIQUESAM Publications
 
09 cie552 image_featuresi
09 cie552 image_featuresi09 cie552 image_featuresi
09 cie552 image_featuresiElsayed Hemayed
 
Object Detection and tracking in Video Sequences
Object Detection and tracking in Video SequencesObject Detection and tracking in Video Sequences
Object Detection and tracking in Video SequencesIDES Editor
 
Feature detection and matching
Feature detection and matchingFeature detection and matching
Feature detection and matchingKuppusamy P
 
An automatic algorithm for object recognition and detection based on asift ke...
An automatic algorithm for object recognition and detection based on asift ke...An automatic algorithm for object recognition and detection based on asift ke...
An automatic algorithm for object recognition and detection based on asift ke...Kunal Kishor Nirala
 
Object tracking survey
Object tracking surveyObject tracking survey
Object tracking surveyRich Nguyen
 
Ijarcet vol-2-issue-4-1298-1303
Ijarcet vol-2-issue-4-1298-1303Ijarcet vol-2-issue-4-1298-1303
Ijarcet vol-2-issue-4-1298-1303Editor IJARCET
 
Presentation Object Recognition And Tracking Project
Presentation Object Recognition And Tracking ProjectPresentation Object Recognition And Tracking Project
Presentation Object Recognition And Tracking ProjectPrathamesh Joshi
 
A new technique to fingerprint recognition based on partial window
A new technique to fingerprint recognition based on partial windowA new technique to fingerprint recognition based on partial window
A new technique to fingerprint recognition based on partial windowAlexander Decker
 
Automatic Image Registration Using 2D-DWT
Automatic Image Registration Using 2D-DWTAutomatic Image Registration Using 2D-DWT
Automatic Image Registration Using 2D-DWTinventionjournals
 
Implementing Camshift on a Mobile Robot for Person Tracking and Pursuit_ICDM
Implementing Camshift on a Mobile Robot for Person Tracking and Pursuit_ICDMImplementing Camshift on a Mobile Robot for Person Tracking and Pursuit_ICDM
Implementing Camshift on a Mobile Robot for Person Tracking and Pursuit_ICDMSoma Boubou
 
Palmprint verification using lagrangian decomposition and invariant interest
Palmprint verification using lagrangian decomposition and invariant interestPalmprint verification using lagrangian decomposition and invariant interest
Palmprint verification using lagrangian decomposition and invariant interestDakshina Kisku
 
An evaluation approach for detection of contours with 4 d images a review
An evaluation approach for detection of contours with 4 d images a reviewAn evaluation approach for detection of contours with 4 d images a review
An evaluation approach for detection of contours with 4 d images a revieweSAT Journals
 
Object tracking
Object trackingObject tracking
Object trackingchirase44
 
Introduction to Computer Vision
Introduction to Computer VisionIntroduction to Computer Vision
Introduction to Computer VisionComponica LLC
 
A novel approach to develop a new hybrid
A novel approach to develop a new hybridA novel approach to develop a new hybrid
A novel approach to develop a new hybridijitjournal
 

What's hot (20)

DIGITAL RESTORATION OF TORN FILMS USING FILTERING T ECHNIQUES
DIGITAL RESTORATION OF TORN FILMS USING FILTERING T ECHNIQUESDIGITAL RESTORATION OF TORN FILMS USING FILTERING T ECHNIQUES
DIGITAL RESTORATION OF TORN FILMS USING FILTERING T ECHNIQUES
 
09 cie552 image_featuresi
09 cie552 image_featuresi09 cie552 image_featuresi
09 cie552 image_featuresi
 
Object Detection and tracking in Video Sequences
Object Detection and tracking in Video SequencesObject Detection and tracking in Video Sequences
Object Detection and tracking in Video Sequences
 
Final Paper
Final PaperFinal Paper
Final Paper
 
Feature detection and matching
Feature detection and matchingFeature detection and matching
Feature detection and matching
 
An automatic algorithm for object recognition and detection based on asift ke...
An automatic algorithm for object recognition and detection based on asift ke...An automatic algorithm for object recognition and detection based on asift ke...
An automatic algorithm for object recognition and detection based on asift ke...
 
Object tracking survey
Object tracking surveyObject tracking survey
Object tracking survey
 
Ijarcet vol-2-issue-4-1298-1303
Ijarcet vol-2-issue-4-1298-1303Ijarcet vol-2-issue-4-1298-1303
Ijarcet vol-2-issue-4-1298-1303
 
Presentation Object Recognition And Tracking Project
Presentation Object Recognition And Tracking ProjectPresentation Object Recognition And Tracking Project
Presentation Object Recognition And Tracking Project
 
PPT s09-machine vision-s2
PPT s09-machine vision-s2PPT s09-machine vision-s2
PPT s09-machine vision-s2
 
A new technique to fingerprint recognition based on partial window
A new technique to fingerprint recognition based on partial windowA new technique to fingerprint recognition based on partial window
A new technique to fingerprint recognition based on partial window
 
Automatic Image Registration Using 2D-DWT
Automatic Image Registration Using 2D-DWTAutomatic Image Registration Using 2D-DWT
Automatic Image Registration Using 2D-DWT
 
Implementing Camshift on a Mobile Robot for Person Tracking and Pursuit_ICDM
Implementing Camshift on a Mobile Robot for Person Tracking and Pursuit_ICDMImplementing Camshift on a Mobile Robot for Person Tracking and Pursuit_ICDM
Implementing Camshift on a Mobile Robot for Person Tracking and Pursuit_ICDM
 
Palmprint verification using lagrangian decomposition and invariant interest
Palmprint verification using lagrangian decomposition and invariant interestPalmprint verification using lagrangian decomposition and invariant interest
Palmprint verification using lagrangian decomposition and invariant interest
 
Object tracking
Object trackingObject tracking
Object tracking
 
Line detection algorithms
Line detection algorithmsLine detection algorithms
Line detection algorithms
 
An evaluation approach for detection of contours with 4 d images a review
An evaluation approach for detection of contours with 4 d images a reviewAn evaluation approach for detection of contours with 4 d images a review
An evaluation approach for detection of contours with 4 d images a review
 
Object tracking
Object trackingObject tracking
Object tracking
 
Introduction to Computer Vision
Introduction to Computer VisionIntroduction to Computer Vision
Introduction to Computer Vision
 
A novel approach to develop a new hybrid
A novel approach to develop a new hybridA novel approach to develop a new hybrid
A novel approach to develop a new hybrid
 

Similar to LN s11-machine vision-s2

Scale Invariant Feature Transform
Scale Invariant Feature TransformScale Invariant Feature Transform
Scale Invariant Feature Transformkislayabhi
 
Object Capturing In A Cluttered Scene By Using Point Feature Matching
Object Capturing In A Cluttered Scene By Using Point Feature MatchingObject Capturing In A Cluttered Scene By Using Point Feature Matching
Object Capturing In A Cluttered Scene By Using Point Feature MatchingIJERA Editor
 
IJERD (www.ijerd.com) International Journal of Engineering Research and Devel...
IJERD (www.ijerd.com) International Journal of Engineering Research and Devel...IJERD (www.ijerd.com) International Journal of Engineering Research and Devel...
IJERD (www.ijerd.com) International Journal of Engineering Research and Devel...IJERD Editor
 
IJERD (www.ijerd.com) International Journal of Engineering Research and Devel...
IJERD (www.ijerd.com) International Journal of Engineering Research and Devel...IJERD (www.ijerd.com) International Journal of Engineering Research and Devel...
IJERD (www.ijerd.com) International Journal of Engineering Research and Devel...IJERD Editor
 
IJERD (www.ijerd.com) International Journal of Engineering Research and Devel...
IJERD (www.ijerd.com) International Journal of Engineering Research and Devel...IJERD (www.ijerd.com) International Journal of Engineering Research and Devel...
IJERD (www.ijerd.com) International Journal of Engineering Research and Devel...IJERD Editor
 
Object tracking with SURF: ARM-Based platform Implementation
Object tracking with SURF: ARM-Based platform ImplementationObject tracking with SURF: ARM-Based platform Implementation
Object tracking with SURF: ARM-Based platform ImplementationEditor IJCATR
 
Image features detection description
Image features detection  descriptionImage features detection  description
Image features detection descriptionmomen saboor
 
Extraction of Buildings from Satellite Images
Extraction of Buildings from Satellite ImagesExtraction of Buildings from Satellite Images
Extraction of Buildings from Satellite ImagesAkanksha Prasad
 
Improved Characters Feature Extraction and Matching Algorithm Based on SIFT
Improved Characters Feature Extraction and Matching Algorithm Based on SIFTImproved Characters Feature Extraction and Matching Algorithm Based on SIFT
Improved Characters Feature Extraction and Matching Algorithm Based on SIFTNooria Sukmaningtyas
 
11 cie552 image_featuresii_sift
11 cie552 image_featuresii_sift11 cie552 image_featuresii_sift
11 cie552 image_featuresii_siftElsayed Hemayed
 
Comparison of various Image Registration Techniques with the Proposed Hybrid ...
Comparison of various Image Registration Techniques with the Proposed Hybrid ...Comparison of various Image Registration Techniques with the Proposed Hybrid ...
Comparison of various Image Registration Techniques with the Proposed Hybrid ...idescitation
 
"FingerPrint Recognition Using Principle Component Analysis(PCA)”
"FingerPrint Recognition Using Principle Component Analysis(PCA)”"FingerPrint Recognition Using Principle Component Analysis(PCA)”
"FingerPrint Recognition Using Principle Component Analysis(PCA)”Er. Arpit Sharma
 
Literature Survey on Interest Points based Watermarking
Literature Survey on Interest Points based WatermarkingLiterature Survey on Interest Points based Watermarking
Literature Survey on Interest Points based WatermarkingPriyatham Bollimpalli
 
SIFT Based Feature Extraction and Matching for Archaeological Artifacts
SIFT Based Feature Extraction and Matching for Archaeological ArtifactsSIFT Based Feature Extraction and Matching for Archaeological Artifacts
SIFT Based Feature Extraction and Matching for Archaeological ArtifactsBIPUL MOHANTO [LION]
 
a survey of morphing techniques
a survey of morphing techniquesa survey of morphing techniques
a survey of morphing techniquesIJAEMSJORNAL
 

Similar to LN s11-machine vision-s2 (20)

Scale Invariant Feature Transform
Scale Invariant Feature TransformScale Invariant Feature Transform
Scale Invariant Feature Transform
 
Object Capturing In A Cluttered Scene By Using Point Feature Matching
Object Capturing In A Cluttered Scene By Using Point Feature MatchingObject Capturing In A Cluttered Scene By Using Point Feature Matching
Object Capturing In A Cluttered Scene By Using Point Feature Matching
 
CV PPT.pptx
CV PPT.pptxCV PPT.pptx
CV PPT.pptx
 
IJERD (www.ijerd.com) International Journal of Engineering Research and Devel...
IJERD (www.ijerd.com) International Journal of Engineering Research and Devel...IJERD (www.ijerd.com) International Journal of Engineering Research and Devel...
IJERD (www.ijerd.com) International Journal of Engineering Research and Devel...
 
IJERD (www.ijerd.com) International Journal of Engineering Research and Devel...
IJERD (www.ijerd.com) International Journal of Engineering Research and Devel...IJERD (www.ijerd.com) International Journal of Engineering Research and Devel...
IJERD (www.ijerd.com) International Journal of Engineering Research and Devel...
 
IJERD (www.ijerd.com) International Journal of Engineering Research and Devel...
IJERD (www.ijerd.com) International Journal of Engineering Research and Devel...IJERD (www.ijerd.com) International Journal of Engineering Research and Devel...
IJERD (www.ijerd.com) International Journal of Engineering Research and Devel...
 
Object tracking with SURF: ARM-Based platform Implementation
Object tracking with SURF: ARM-Based platform ImplementationObject tracking with SURF: ARM-Based platform Implementation
Object tracking with SURF: ARM-Based platform Implementation
 
Image features detection description
Image features detection  descriptionImage features detection  description
Image features detection description
 
E010513037
E010513037E010513037
E010513037
 
Extraction of Buildings from Satellite Images
Extraction of Buildings from Satellite ImagesExtraction of Buildings from Satellite Images
Extraction of Buildings from Satellite Images
 
Improved Characters Feature Extraction and Matching Algorithm Based on SIFT
Improved Characters Feature Extraction and Matching Algorithm Based on SIFTImproved Characters Feature Extraction and Matching Algorithm Based on SIFT
Improved Characters Feature Extraction and Matching Algorithm Based on SIFT
 
11 cie552 image_featuresii_sift
11 cie552 image_featuresii_sift11 cie552 image_featuresii_sift
11 cie552 image_featuresii_sift
 
Features
FeaturesFeatures
Features
 
F44083035
F44083035F44083035
F44083035
 
Comparison of various Image Registration Techniques with the Proposed Hybrid ...
Comparison of various Image Registration Techniques with the Proposed Hybrid ...Comparison of various Image Registration Techniques with the Proposed Hybrid ...
Comparison of various Image Registration Techniques with the Proposed Hybrid ...
 
A350111
A350111A350111
A350111
 
"FingerPrint Recognition Using Principle Component Analysis(PCA)”
"FingerPrint Recognition Using Principle Component Analysis(PCA)”"FingerPrint Recognition Using Principle Component Analysis(PCA)”
"FingerPrint Recognition Using Principle Component Analysis(PCA)”
 
Literature Survey on Interest Points based Watermarking
Literature Survey on Interest Points based WatermarkingLiterature Survey on Interest Points based Watermarking
Literature Survey on Interest Points based Watermarking
 
SIFT Based Feature Extraction and Matching for Archaeological Artifacts
SIFT Based Feature Extraction and Matching for Archaeological ArtifactsSIFT Based Feature Extraction and Matching for Archaeological Artifacts
SIFT Based Feature Extraction and Matching for Archaeological Artifacts
 
a survey of morphing techniques
a survey of morphing techniquesa survey of morphing techniques
a survey of morphing techniques
 

More from Binus Online Learning

PPT Sesi 2 FO the guest delivering quality-1
PPT Sesi 2 FO the guest delivering quality-1PPT Sesi 2 FO the guest delivering quality-1
PPT Sesi 2 FO the guest delivering quality-1Binus Online Learning
 
PPT Sesi 3 FO the guest - delivering quality 2
PPT Sesi 3 FO the guest - delivering quality 2 PPT Sesi 3 FO the guest - delivering quality 2
PPT Sesi 3 FO the guest - delivering quality 2 Binus Online Learning
 

More from Binus Online Learning (20)

LN s12-machine vision-s2
LN s12-machine vision-s2LN s12-machine vision-s2
LN s12-machine vision-s2
 
LN s10-machine vision-s2
LN s10-machine vision-s2LN s10-machine vision-s2
LN s10-machine vision-s2
 
LN s09-machine vision-s2
LN s09-machine vision-s2LN s09-machine vision-s2
LN s09-machine vision-s2
 
LN s08-machine vision-s2
LN s08-machine vision-s2LN s08-machine vision-s2
LN s08-machine vision-s2
 
LN s07-machine vision-s2
LN s07-machine vision-s2LN s07-machine vision-s2
LN s07-machine vision-s2
 
LN s06-machine vision-s2
LN s06-machine vision-s2LN s06-machine vision-s2
LN s06-machine vision-s2
 
LN s05-machine vision-s2
LN s05-machine vision-s2LN s05-machine vision-s2
LN s05-machine vision-s2
 
LN s04-machine vision-s2
LN s04-machine vision-s2LN s04-machine vision-s2
LN s04-machine vision-s2
 
LN s03-machine vision-s2
LN s03-machine vision-s2LN s03-machine vision-s2
LN s03-machine vision-s2
 
LN s02-machine vision-s2
LN s02-machine vision-s2LN s02-machine vision-s2
LN s02-machine vision-s2
 
LN s01-machine vision-s2
LN s01-machine vision-s2LN s01-machine vision-s2
LN s01-machine vision-s2
 
PPT s10-machine vision-s2
PPT s10-machine vision-s2PPT s10-machine vision-s2
PPT s10-machine vision-s2
 
PPT s08-machine vision-s2
PPT s08-machine vision-s2PPT s08-machine vision-s2
PPT s08-machine vision-s2
 
PPT s05-machine vision-s2
PPT s05-machine vision-s2PPT s05-machine vision-s2
PPT s05-machine vision-s2
 
PPT s04-machine vision-s2
PPT s04-machine vision-s2PPT s04-machine vision-s2
PPT s04-machine vision-s2
 
PPT s03-machine vision-s2
PPT s03-machine vision-s2PPT s03-machine vision-s2
PPT s03-machine vision-s2
 
PPT s02-machine vision-s2
PPT s02-machine vision-s2PPT s02-machine vision-s2
PPT s02-machine vision-s2
 
LN sesi 2 delivering quality-1
LN sesi 2 delivering quality-1LN sesi 2 delivering quality-1
LN sesi 2 delivering quality-1
 
PPT Sesi 2 FO the guest delivering quality-1
PPT Sesi 2 FO the guest delivering quality-1PPT Sesi 2 FO the guest delivering quality-1
PPT Sesi 2 FO the guest delivering quality-1
 
PPT Sesi 3 FO the guest - delivering quality 2
PPT Sesi 3 FO the guest - delivering quality 2 PPT Sesi 3 FO the guest - delivering quality 2
PPT Sesi 3 FO the guest - delivering quality 2
 

Recently uploaded

Call for Papers - African Journal of Biological Sciences, E-ISSN: 2663-2187, ...
Call for Papers - African Journal of Biological Sciences, E-ISSN: 2663-2187, ...Call for Papers - African Journal of Biological Sciences, E-ISSN: 2663-2187, ...
Call for Papers - African Journal of Biological Sciences, E-ISSN: 2663-2187, ...Christo Ananth
 
Extrusion Processes and Their Limitations
Extrusion Processes and Their LimitationsExtrusion Processes and Their Limitations
Extrusion Processes and Their Limitations120cr0395
 
The Most Attractive Pune Call Girls Budhwar Peth 8250192130 Will You Miss Thi...
The Most Attractive Pune Call Girls Budhwar Peth 8250192130 Will You Miss Thi...The Most Attractive Pune Call Girls Budhwar Peth 8250192130 Will You Miss Thi...
The Most Attractive Pune Call Girls Budhwar Peth 8250192130 Will You Miss Thi...ranjana rawat
 
KubeKraft presentation @CloudNativeHooghly
KubeKraft presentation @CloudNativeHooghlyKubeKraft presentation @CloudNativeHooghly
KubeKraft presentation @CloudNativeHooghlysanyuktamishra911
 
Top Rated Pune Call Girls Budhwar Peth ⟟ 6297143586 ⟟ Call Me For Genuine Se...
Top Rated  Pune Call Girls Budhwar Peth ⟟ 6297143586 ⟟ Call Me For Genuine Se...Top Rated  Pune Call Girls Budhwar Peth ⟟ 6297143586 ⟟ Call Me For Genuine Se...
Top Rated Pune Call Girls Budhwar Peth ⟟ 6297143586 ⟟ Call Me For Genuine Se...Call Girls in Nagpur High Profile
 
UNIT-II FMM-Flow Through Circular Conduits
UNIT-II FMM-Flow Through Circular ConduitsUNIT-II FMM-Flow Through Circular Conduits
UNIT-II FMM-Flow Through Circular Conduitsrknatarajan
 
UNIT - IV - Air Compressors and its Performance
UNIT - IV - Air Compressors and its PerformanceUNIT - IV - Air Compressors and its Performance
UNIT - IV - Air Compressors and its Performancesivaprakash250
 
Processing & Properties of Floor and Wall Tiles.pptx
Processing & Properties of Floor and Wall Tiles.pptxProcessing & Properties of Floor and Wall Tiles.pptx
Processing & Properties of Floor and Wall Tiles.pptxpranjaldaimarysona
 
(MEERA) Dapodi Call Girls Just Call 7001035870 [ Cash on Delivery ] Pune Escorts
(MEERA) Dapodi Call Girls Just Call 7001035870 [ Cash on Delivery ] Pune Escorts(MEERA) Dapodi Call Girls Just Call 7001035870 [ Cash on Delivery ] Pune Escorts
(MEERA) Dapodi Call Girls Just Call 7001035870 [ Cash on Delivery ] Pune Escortsranjana rawat
 
(ANJALI) Dange Chowk Call Girls Just Call 7001035870 [ Cash on Delivery ] Pun...
(ANJALI) Dange Chowk Call Girls Just Call 7001035870 [ Cash on Delivery ] Pun...(ANJALI) Dange Chowk Call Girls Just Call 7001035870 [ Cash on Delivery ] Pun...
(ANJALI) Dange Chowk Call Girls Just Call 7001035870 [ Cash on Delivery ] Pun...ranjana rawat
 
VIP Call Girls Service Kondapur Hyderabad Call +91-8250192130
VIP Call Girls Service Kondapur Hyderabad Call +91-8250192130VIP Call Girls Service Kondapur Hyderabad Call +91-8250192130
VIP Call Girls Service Kondapur Hyderabad Call +91-8250192130Suhani Kapoor
 
SPICE PARK APR2024 ( 6,793 SPICE Models )
SPICE PARK APR2024 ( 6,793 SPICE Models )SPICE PARK APR2024 ( 6,793 SPICE Models )
SPICE PARK APR2024 ( 6,793 SPICE Models )Tsuyoshi Horigome
 
APPLICATIONS-AC/DC DRIVES-OPERATING CHARACTERISTICS
APPLICATIONS-AC/DC DRIVES-OPERATING CHARACTERISTICSAPPLICATIONS-AC/DC DRIVES-OPERATING CHARACTERISTICS
APPLICATIONS-AC/DC DRIVES-OPERATING CHARACTERISTICSKurinjimalarL3
 
High Profile Call Girls Nagpur Isha Call 7001035870 Meet With Nagpur Escorts
High Profile Call Girls Nagpur Isha Call 7001035870 Meet With Nagpur EscortsHigh Profile Call Girls Nagpur Isha Call 7001035870 Meet With Nagpur Escorts
High Profile Call Girls Nagpur Isha Call 7001035870 Meet With Nagpur Escortsranjana rawat
 
Introduction to IEEE STANDARDS and its different types.pptx
Introduction to IEEE STANDARDS and its different types.pptxIntroduction to IEEE STANDARDS and its different types.pptx
Introduction to IEEE STANDARDS and its different types.pptxupamatechverse
 
College Call Girls Nashik Nehal 7001305949 Independent Escort Service Nashik
College Call Girls Nashik Nehal 7001305949 Independent Escort Service NashikCollege Call Girls Nashik Nehal 7001305949 Independent Escort Service Nashik
College Call Girls Nashik Nehal 7001305949 Independent Escort Service NashikCall Girls in Nagpur High Profile
 
Introduction to Multiple Access Protocol.pptx
Introduction to Multiple Access Protocol.pptxIntroduction to Multiple Access Protocol.pptx
Introduction to Multiple Access Protocol.pptxupamatechverse
 
(ANVI) Koregaon Park Call Girls Just Call 7001035870 [ Cash on Delivery ] Pun...
(ANVI) Koregaon Park Call Girls Just Call 7001035870 [ Cash on Delivery ] Pun...(ANVI) Koregaon Park Call Girls Just Call 7001035870 [ Cash on Delivery ] Pun...
(ANVI) Koregaon Park Call Girls Just Call 7001035870 [ Cash on Delivery ] Pun...ranjana rawat
 
Call Girls Service Nagpur Tanvi Call 7001035870 Meet With Nagpur Escorts
Call Girls Service Nagpur Tanvi Call 7001035870 Meet With Nagpur EscortsCall Girls Service Nagpur Tanvi Call 7001035870 Meet With Nagpur Escorts
Call Girls Service Nagpur Tanvi Call 7001035870 Meet With Nagpur EscortsCall Girls in Nagpur High Profile
 
Introduction and different types of Ethernet.pptx
Introduction and different types of Ethernet.pptxIntroduction and different types of Ethernet.pptx
Introduction and different types of Ethernet.pptxupamatechverse
 

Recently uploaded (20)

Call for Papers - African Journal of Biological Sciences, E-ISSN: 2663-2187, ...
Call for Papers - African Journal of Biological Sciences, E-ISSN: 2663-2187, ...Call for Papers - African Journal of Biological Sciences, E-ISSN: 2663-2187, ...
Call for Papers - African Journal of Biological Sciences, E-ISSN: 2663-2187, ...
 
Extrusion Processes and Their Limitations
Extrusion Processes and Their LimitationsExtrusion Processes and Their Limitations
Extrusion Processes and Their Limitations
 
The Most Attractive Pune Call Girls Budhwar Peth 8250192130 Will You Miss Thi...
The Most Attractive Pune Call Girls Budhwar Peth 8250192130 Will You Miss Thi...The Most Attractive Pune Call Girls Budhwar Peth 8250192130 Will You Miss Thi...
The Most Attractive Pune Call Girls Budhwar Peth 8250192130 Will You Miss Thi...
 
KubeKraft presentation @CloudNativeHooghly
KubeKraft presentation @CloudNativeHooghlyKubeKraft presentation @CloudNativeHooghly
KubeKraft presentation @CloudNativeHooghly
 
Top Rated Pune Call Girls Budhwar Peth ⟟ 6297143586 ⟟ Call Me For Genuine Se...
Top Rated  Pune Call Girls Budhwar Peth ⟟ 6297143586 ⟟ Call Me For Genuine Se...Top Rated  Pune Call Girls Budhwar Peth ⟟ 6297143586 ⟟ Call Me For Genuine Se...
Top Rated Pune Call Girls Budhwar Peth ⟟ 6297143586 ⟟ Call Me For Genuine Se...
 
UNIT-II FMM-Flow Through Circular Conduits
UNIT-II FMM-Flow Through Circular ConduitsUNIT-II FMM-Flow Through Circular Conduits
UNIT-II FMM-Flow Through Circular Conduits
 
UNIT - IV - Air Compressors and its Performance
UNIT - IV - Air Compressors and its PerformanceUNIT - IV - Air Compressors and its Performance
UNIT - IV - Air Compressors and its Performance
 
Processing & Properties of Floor and Wall Tiles.pptx
Processing & Properties of Floor and Wall Tiles.pptxProcessing & Properties of Floor and Wall Tiles.pptx
Processing & Properties of Floor and Wall Tiles.pptx
 
(MEERA) Dapodi Call Girls Just Call 7001035870 [ Cash on Delivery ] Pune Escorts
(MEERA) Dapodi Call Girls Just Call 7001035870 [ Cash on Delivery ] Pune Escorts(MEERA) Dapodi Call Girls Just Call 7001035870 [ Cash on Delivery ] Pune Escorts
(MEERA) Dapodi Call Girls Just Call 7001035870 [ Cash on Delivery ] Pune Escorts
 
(ANJALI) Dange Chowk Call Girls Just Call 7001035870 [ Cash on Delivery ] Pun...
(ANJALI) Dange Chowk Call Girls Just Call 7001035870 [ Cash on Delivery ] Pun...(ANJALI) Dange Chowk Call Girls Just Call 7001035870 [ Cash on Delivery ] Pun...
(ANJALI) Dange Chowk Call Girls Just Call 7001035870 [ Cash on Delivery ] Pun...
 
VIP Call Girls Service Kondapur Hyderabad Call +91-8250192130
VIP Call Girls Service Kondapur Hyderabad Call +91-8250192130VIP Call Girls Service Kondapur Hyderabad Call +91-8250192130
VIP Call Girls Service Kondapur Hyderabad Call +91-8250192130
 
SPICE PARK APR2024 ( 6,793 SPICE Models )
SPICE PARK APR2024 ( 6,793 SPICE Models )SPICE PARK APR2024 ( 6,793 SPICE Models )
SPICE PARK APR2024 ( 6,793 SPICE Models )
 
APPLICATIONS-AC/DC DRIVES-OPERATING CHARACTERISTICS
APPLICATIONS-AC/DC DRIVES-OPERATING CHARACTERISTICSAPPLICATIONS-AC/DC DRIVES-OPERATING CHARACTERISTICS
APPLICATIONS-AC/DC DRIVES-OPERATING CHARACTERISTICS
 
High Profile Call Girls Nagpur Isha Call 7001035870 Meet With Nagpur Escorts
High Profile Call Girls Nagpur Isha Call 7001035870 Meet With Nagpur EscortsHigh Profile Call Girls Nagpur Isha Call 7001035870 Meet With Nagpur Escorts
High Profile Call Girls Nagpur Isha Call 7001035870 Meet With Nagpur Escorts
 
Introduction to IEEE STANDARDS and its different types.pptx
Introduction to IEEE STANDARDS and its different types.pptxIntroduction to IEEE STANDARDS and its different types.pptx
Introduction to IEEE STANDARDS and its different types.pptx
 
College Call Girls Nashik Nehal 7001305949 Independent Escort Service Nashik
College Call Girls Nashik Nehal 7001305949 Independent Escort Service NashikCollege Call Girls Nashik Nehal 7001305949 Independent Escort Service Nashik
College Call Girls Nashik Nehal 7001305949 Independent Escort Service Nashik
 
Introduction to Multiple Access Protocol.pptx
Introduction to Multiple Access Protocol.pptxIntroduction to Multiple Access Protocol.pptx
Introduction to Multiple Access Protocol.pptx
 
(ANVI) Koregaon Park Call Girls Just Call 7001035870 [ Cash on Delivery ] Pun...
(ANVI) Koregaon Park Call Girls Just Call 7001035870 [ Cash on Delivery ] Pun...(ANVI) Koregaon Park Call Girls Just Call 7001035870 [ Cash on Delivery ] Pun...
(ANVI) Koregaon Park Call Girls Just Call 7001035870 [ Cash on Delivery ] Pun...
 
Call Girls Service Nagpur Tanvi Call 7001035870 Meet With Nagpur Escorts
Call Girls Service Nagpur Tanvi Call 7001035870 Meet With Nagpur EscortsCall Girls Service Nagpur Tanvi Call 7001035870 Meet With Nagpur Escorts
Call Girls Service Nagpur Tanvi Call 7001035870 Meet With Nagpur Escorts
 
Introduction and different types of Ethernet.pptx
Introduction and different types of Ethernet.pptxIntroduction and different types of Ethernet.pptx
Introduction and different types of Ethernet.pptx
 

LN s11-machine vision-s2

  • 1. Machine Vision LECTURE NOTES Machine Vision Session 12 Image Matching
  • 2. Machine Vision LEARNING OUTCOMES a. Peserta diharapkan memahami definisi dari proses matching serta menerapkannya pada permasalahan sehari-hari. b. Peserta dapat memahami fitur lokal yang bersifat invariant dan penerapannya pada proses matching. c. Peserta dapat memahami dan mengimplementasikan metode ekstraksi fitur menggunakan Scale Infariant Feature Transform (SIFT) OUTLINE MATERI (Sub-Topic): 1. Definition 2. Invariant Local Features 3. Scale Infariant Feature Transform (SIFT) 4. Feature Matching
  • 3. Machine Vision ISI MATERI Image Matching Image matching didefinisikan sebagai sebuah proses untuk memposisikan dua citra secara geometris agar piksel-piksel pada kedua citra tersebut merepresentasikan area fisik yang sama dari obyek/pemandangan pada citra tersebut. Proses matching dilakukan dengan menerapkan transformasi geometrik seperti translasi, rotasi, skala, dan lain-lain sedemikian sehingga kesamaan antara dua citra yang dicocokkan menjadi maksimal. Obyek pada dunia nyata didefinisikan pada tiga dimensi, sehingga proses pencocokkan akan lebih sulit dilakukan apabila sebuah obyek dilihat dari beberapa sudut pandang berbeda dan memiliki kondisi pencahayaan yang sangat bervariasi. Sebagai contoh akan dilakukan penggabungan beberapa buah citra untuk membentuk panorama pegunungan, dimana citra-citra tersebut diambil pada waktu yang berbeda dengan lokasi pengambilan yang berbeda. Gambar berikut mengilustrasikan proses pembentukan panorama pegunungan dari 5 citra berbeda. Pengambilan gambar pada waktu yang berbeda akan menghasilkan pencahayaan yang berbeda, penggabungan dari citra tersebut membutuhkan penyesuaian tingkat pencahayaan. Meskipun obyek yang diambil gambarnya adalah sama, namun lokasi pengambilan gambar yang berbeda akan menghasilkan obyek yang tampak berbeda pada citra yang dihasilkan. Perlu dilakukan koreksi geometri agar kedua gambar tersebut dapat digabungkan. Image matching merupakan salah satu aspek mendasar dari beberapa permasalahan di bidang computer vision, seperti pengenalan obyek, content-based image retrieval, stereo correspondence¸ deteksi gerakan, klasifikasi tekstur dan video data mining. Hingga saat ini image matching merupakan permasalahan yang kompleks karena beberapa hal, seperti obyek
  • 4. Machine Vision yang sebagian terhalang oleh obyek lain (partial occlusion), perbedaan kondisi saat pengambilan gambar (sudut pandang maupun pencahayaan). Berikut tahapan dari image matching: 1. Mencari area yang dapat dijadikan sebagai kunci dalam menggabungkan dua citra, area tersebut harus ada di kedua citra dan memiliki ciri yang khusus sehingga dapat dibedakan dari area lainnya. Dalam contoh pembuatan panorama pegunungan, area yang dipilih dapat berupa puncak gunung, lembah, atau obyek lainnya. 2. Mendapatkan deskripsi dari area yang dipilih dengan cara menghitung fitur lokal yang bersifat invariant (tidak dipengaruhi oleh operasi transformasi geometrik seperti translasi, rotasi, maupun skala). 3. Mendefinisikan korespondensi pada dua citra yang akan digabungkan berdasarkan kesamaan fiturnya. 4. Ulangi langkah 1 sampai 3 untuk mencari area-area lain yang memiliki korespondensi pada dua citra tersebut. Gambar berikut memperlihatkan pemilihan area-area yang dapat dijadikan kunci untuk menggabungkan dua citra truk mainan. Dari 5 total area yang dipilih, terdapat 3 area yang saling berkorespondensi pada kedua citra tersebut, yaitu yang ditandai dengan bujur sangkar berwarna biru.
  • 5. Machine Vision ISI MATERI Invariant Local Features Fitur lokal (local feature) adalah sebuah pola pada citra yang memiliki karakteristik berbeda dari area di sekitarnya. Biasanya tampak pada area yang ditandai dengan adanya perubahan karakteristik tertentu, seperti intentitas keabuan, warna, atau tekstur. Fitur lokal dapat berupa titik, edge (sisi), atau area kecil pada citra. Untuk mendapatkan deskripsi dari fitur lokal, beberapa pengukuran dilakukan pada area yang ditentukan. Proses pengukuran tersebut disebut juga sebagai ekstraksi fitur. Algoritma ekstraksi fitur yang baik akan menghasilkan pengukuran yang serupa meskipun kondisi citra bervariasi, atau disebut juga sebagai invariant. Fitur lokal yang bersifat invariant (local invariant features) tidak dipengaruhi oleh variasi geometrik seperti translasi, rotasi, maupun skala, serta variasi fotometrik seperti tingkat kecerahan warna, exposure, dan lain-lain. Misalkan akan dibandingkan dua buah citra I1 dan I2. Kedua citra tersebut merepresentasikan obyek yang sama dengan beberapa variasi tertentu. Citra I2 bisa saja merupakan hasil transformasi dari I1. Fitur yang bersifat invariant akan menghasilkan pengukuran yang serupa dari kedua citra tersebut. Sifat tersebut disebut juga sebagai transformational invariance. Mayoritas algoritma feature extraction dirancang untuk bersifat invariant terhadap transformasi dua dimensi, seperti translasi, rotasi, maupun skala. Beberapa algortima lain juga bersifat invariant terhadap transformasi tiga dimensi seperti misalnya algoritma SIFT (Scale Invariant Feature Transform) yang tidak dipengaruhi oleh operasi rotasi hingga 60 derajat. Fitur yang bersifat invariant biasanya menangkap informasi tidak hanya di sebuah titik saja, namun juga di area sekeliling titik tersebut. Bentuk paling sederhana dari area dapat berupa bujur sangkar yang berukuran n piksel. Untuk mengekstraksi fitur menggunakan fungsi (misalkan f) yang bersifat scale invariant, dapat dilakukan dengan mencari titik yang memberikan local maximum dari f pada skala yang berbeda. Salah satu fungsi yang umum digunakan untuk mendefinisikan f adalah Laplacian atau selisih antara dua citra yang dikenai operasi Gaussian filtering (difference of Gaussian) menggunakan parameter σ berbeda. Gambar berikut mengilustrasikan ide ini, f yang merupakan fungsi difference of Gaussian
  • 6. Machine Vision akan menghasilkan local maximum pada posisi yang sama (ditandai dengan huruf ‘x’ berwarna kuning) meskipun digunakan skala atau parameter σ berbeda (𝜎1, 𝜎�, 𝜎�): 𝜎1 𝜎� 𝜎� Sifat rotation invariant dapat diperoleh dengan cara memutar area citra yang akan dipilih sebagai kunci dengan sudut tertentu sebelum dilakukan ekstraksi fitur. Besarnya sudut perputaran dapat diperkirakan dengan menghitung orientasi dominannya. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk mengkalkulasi orientasi dominan adalah menghitung vektor eigen pada Harris corner detector (materi ini sudah dibahas pada materi kuliah sesi ke 6). Ilustrasi berikut menggambarkan bagaimana pendekatan ini bekerja. Kotak berwarna putih pada citra merepresentasikan orientasi dominan dari area di sekitar puncak gunung. Orientasi dominan dari area yang dibatasi oleh kotak tersebut dinyatakan oleh sudut kemiringan dari kotak tersebut.
  • 7. Machine Vision ISI MATERI Scale Infariant Feature Transform (SIFT) Scale Invariant Feature Transform (SIFT) adalah sebuah metode ektraksi fitur yang dikembangkan oleh David Lowe (1999, 2004). Metode ini banyak diterapkan pada bidang computer vision terutama dalam point matching diantara dua citra yang diambil dari sudut pandang berbeda dan pengenalan obyek. Fitur SIFT bersifat invariant terhadap operasi translasi, rotasi dan skala, juga tahan terhadap transformasi perspektif dan perbedaan pencahayaan. Hasil eksperimen membuktikan bahwa SIFT sangat cocok diterapkan untuk kebutuhan image matching dan pengenalan obyek pada kondisi dunia nyata. Pada formulasi yang diusulkan oleh David Lowe, SIFT terdiri dari metode untuk mendeteksi interenst point dari citra graylevel dan perhitungan statistik gradien lokal dari intensitas keabuan citra untuk memberikan deskripsi struktur citra secara lokal di sekitar interest points. Berikut karakteristik dari SIFT descriptor: 1. Tahan terhadap perubahan sudut pandang 2. Tahan terhadap rotasi hingga 60 derajat 3. Tahan terhadap perubahan tingkat pencahayaan, dalam beberapa kasus citra yang diambil pada siang hari dan malam hari. 4. Cepat dan efisien 5. Kode sumber banyak tersedia di intenet: http://people.csail.mit.edu/albert/ladypack/wiki/index.php/Known_implementations_of_S IFT Pada gambar berikut diperlihatkan bahwa SIFT berhasil mendeteksi interest points pada bangunan gedung dengan baik meskipun terhalang oleh obyek manusia dan terdapat perbedaan tingkat pencahayaan yang besar.
  • 8. Machine Vision Ide dasar dari SIFT dapat dijelaskan dalam empat tahapan berikut: 1. Deteksi interest points 2. Tentukan window berukuran 16 × 16 untuk setiap interest points 3. Hitung orientasi (edge orientation) dari masing-masing piksel 4. Eliminasi edge-edge yang memiliki gradient magnitude dibawah nilai threshold (weak edges) 5. Buat histogram dari orientasi edge yang memiliki gradient magnitude diatas nilai threshold (surviving edges) Gambar berikut mengilustrasikan tahapan diatas. Ekstraksi fitur menggunakan SIFT akan mentranformasikan citra input menjadi koleksi local feature vector, dimana setiap feature vector tersebut bersifat invariant terhadap operasi translasi, rotasi, maupun skala. Algoritma SIFT menerapkan empat tahap filter dalam mengekstrak fitur tersebut:
  • 9. Machine Vision 1. Scale-space Extrema Detection Tahap ini bertujuan untuk memperoleh lokasi dan skala yang dapat diidentifikasi dari sudut pandang berbeda dari sebuah obyek yang sama. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan fungsi “scale space”: L(x,y,σ) = G(x,y,σ) * I(x,y) dimana * adalah operator konvolusi, G(x,y,σ) adalah variable-scale Gaussian, dan I(x,y) adalah citra input. Terdapat beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk mendeteksi lokasi keypoints pada scale-space, salah satunya adalah Difference of Gaussian (DoG), yang mendeteksi scale-space extrema, D(x,y,σ) dengan mengkalkulasi selisih antara dua citra, dimana salah satunya k × lebih besar dari yang lainnya. D(x,y,σ) dapat dihitung berdasarkan rumus: D(x,y,σ) = L(x,y,kσ) - L(x,y,σ) Untuk mendeteksi lokal maksimum dan lokal minimum dari D(x,y,σ), setiap titik dibandingkan dengan 8 piksel tetangga pada skala yang sama dan 9 piksel pada satu skala diatas dan dibawahnya. Jika nilai ditemukan nilainya maksimum/minimum terhadap semua tetangga tersebut, maka titik tersebut merupakan titik maksimum/minimum. 2. Keypoint Localization Tahap ini bertujuan untuk mengeliminasi keypoint yang memiliki kontras rendah atau letak titik sulit ditemukan pada sebuah edge (poorly localised on an edge). Hal ini dapat dilakukan dengan cara menghitung Laplacian, untuk setiap keypoint pada tahap 1, lokasi dari extremum z dapat dihitung berdasarkan: 𝑧 = − ���−1 �𝑥� �� �𝑥 Apabila z dibawah nilai threhsold maka titik tersebut dieliminasi. Persamaan tersebut akan mengeliminasi keypoint yang memiliki kontras rendah. Titik-titik yang bersifat “poorly localised on an edge” dapat dieliminasi berdasarkan rasio dari vektor eigen terbesar terhadap vektor eigen terkecil dari matriks Hessian yang berukuran 2x2 pada lokasi titik tersebut berada.
  • 10. Machine Vision 3. Orientation Assignment Tahap ini akan bertujuan untuk menentukan orientasi dari keypoint berdasarkan sifat lokal dari citra. Deskriptor dari keypoint, dapat direpresentasikan relatif terhadap orientasinya dengan cara melakukan normalisasi sudut (rotasi sebesar sudut orientasi). Proses normalisasi akan menghasilkan fitur yang bersifat invariant terhadap operasi rotasi. Orientasi dari keypoint dapat diperoleh dengan cara berikut: - Hitung gradient magnitude, m: 𝑚(𝑥, 𝑦) = �(𝐿(𝑥 + 1, 𝑦) − 𝐿(𝑥 − 1, 𝑦))� + (𝐿(𝑥, 𝑦 + 1) − 𝐿(𝑥, 𝑦 − 1))� - Hitung orientasi, θ: 𝜃(𝑥, 𝑦) = tan−1 � 𝐿(𝑥, 𝑦 + 1) − 𝐿(𝑥, 𝑦 − 1) 𝐿(𝑥 + 1, 𝑦) − 𝐿(𝑥 − 1, 𝑦) � - Hitung histogram orientasi dari gradient orientation dari titik-titik sampel - Tentukan lokasi puncak tertinggi pada histogram kemudian gunakan puncak tersebut dan puncak-puncak lainnya yang memiliki tinggi di atas 80% dari puncak tertinggi untuk membentuk keypoint pada orientasi θ. - Cocokkan (fit) parabola pada 3 nilai terdekat ke puncak tertinggi untuk menginterpolasi posisi puncak. 4. Orientation Assignment Informasi gradien lokal yang diperoleh pada tahap sebelumnya, juga digunakan untuk membentuk keypoint descriptor. Informasi gradien diputar sebesar sudut orientasi θ dan selanjutnya diberi bobot 1.5 × skala keypoint. Data ini selanjutnya digunakan untuk membentuk histogram dari setiap window yang berpusat pada keypoint. Keypoint descriptor biasanya terdiri dari 16 histogram yang tersusun dalam kisi berukuran 4 × 4, dimana masing-masing tersusun atas 8 bin orientasi yang mewakili setiap arah mata angin (Utara, Timur Laut, Timur, Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat, Barat Laut). Sehingga menghasilkan feature vector yang mengandung 128 elemen. Vektor yang dihasilkan disebut juga sebagai SIFT key.
  • 11. Machine Vision ISI MATERI Feature Matching Jika diketahui sebuah fitur di citra I1, bagaimana menemukan lokasi yang paling cocok berdasarkan fitur tersebut pada citra I2. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mendefinisikan sebuah fungsi yang mengukur perbedaan atau jarak diantara fitur pada masing-masing citra. Selanjutnya fungsi tersebut diterapkan pada citra I2, cari lokasi yang menghasilkan perbedaan yang paling minimum. Bagaimana mendefinisikan fungsi yang dapat mengukur perbedaan/jarak antara fitur f1 dan f2? Salah satu pendekatan yang umum digunakan adalah mengukur jarak menggunakan Euclidean distance: 𝑑(𝑢, 𝑣) = ��(𝑢� − 𝑣�)� � � 1/� Proses matching dapat dilakukan dengan salah satu dari strategi berikut: a. Mengembalikan semua titik yang memiliki jarak d yang lebih kecil dari threshold. b. Nearest neighbor: titik yang memiliki jarak d terkecil. c. Nearest neighbor distance ratio: NNDR = d1/d2 dimana d1, d2 menyatakan jarak ke titik terdekat dan titik terdekat kedua. Apabila nilai NNDR kecil, maka titik tersebut diasumsikan match.
  • 12. Machine Vision SIMPULAN 1. Proses image matching merupakan permasalahan yang cukup kompleks karena citra yang dibandingkan seringkali memiliki perbedaan dalam hal sudut pandang, lokasi, orientasi, skala, maupun tingkat pencahayaan. 2. Fitur lokal yang bersifat invariant (local invariant features) tidak dipengaruhi oleh variasi geometrik seperti translasi, rotasi, maupun skala, serta variasi fotometrik seperti tingkat kecerahan warna, atau exposure sangat penting dalam proses image matching. 3. SIFT merupakan salah satu metode ekstraksi fitur yang memiliki karakteristik: tahan terhadap perubahan sudut pandang, tahan terhadap rotasi hingga 60 derajat, tahan terhadap perubahan tingkat pencahayaan, serta cepat dan efisien.
  • 13. Machine Vision DAFTAR PUSTAKA 1. Forsyth. (2011). Computer Vision a Modern Approach (2nd Edition). Prentice Hall. New Jersey. ISBN-10: 013608592X. ISBN-13: 978-0136085928. 2. M. Brown, R. Szeliski, S. Winder, Multi-image matching using multi-scale oriented patches, CVPR 2005, pp. 510-517 vol. 1. 3. Multi-Image Matching using Multi-Scale Oriented Patches, https://www.microsoft.com/en-us/research/wp-content/uploads/2004/12/tr-2004- 133.pdf 4. D. G. Lowe, “Distinctive image features from scale-invariant keypoints,” Int. Journal of Compututer Vision, vol. 60, no. 2, pp. 91–110, Nov. 2004. 5. Known implementations of SIFT, http://people.csail.mit.edu/albert/ladypack/wiki/index.php?title=Known_implementati ons_of_SIFT 6. SIFT on OpenCV, http://docs.opencv.org/2.4/modules/nonfree/doc/feature_detection.html 7. G. P. Kusuma, A. Szabo, L. Yiqun and J. A. Lee, Appearance-based object recognition using weighted longest increasing subsequence, ICPR 2012, pp. 3668- 3671. 8. K. D. Harjono and G. P. Kusuma, Object instance recognition using best increasing subsequence, KICSS 2016, Yogyakarta, pp. 1-5.