2. ERITROSIT (SEL DARAH MERAH) :
KARAKTERISTIK
Eritrosit diskus bikonkaf, bentuknya bulat
dengan lekukan pada sentralnya dan berdiameter
7,65 µm.
Eritrosit terbungkus dalam membran sel dengan
permeabilitas tinggi. Membran ini elastis dan
fleksibel, sehingga memungkinkan eritrosit
menembus kapiler (pembuluh darah terkecil).
Setiap eritrosit mengandung sekitar 300 juta
molekul hemoglobin, sejenis pigmen pernapasan
yang mengikat oksigen. Volume hemoglobin
mencapai sepertiga volume sel.
3. STRUKTUR KIMIA HEMOGLOBIN
Hemoglobin adalah molekul yang tersusun dari suatu protein,
globin. Globin terdiri dari empat rantai polipeptida yang
melekat pada empat gugus hem yang mengandung zat besi.
Hem berperan dalam pewarnaan darah.
Pada hemoglobin orang dewasa(HgA), rantai polipeptidanya
terdiri dari dua rantai alfa dan dua rantai beta yang identik,
masing-masing membawa gugus hemnya.
Hemoglobin janin (HgF) terdiri dari dua rantai alfa dan dua
rantai gamma, HgF memiliki afinitas yang sangat besar
terhadap oksigen dibandingkan HgA.
4. FUNGSI HEMOGLOBIN
Jika hemoglobin terpajan oksigen, maka molekul oksigen
akan bergabung dengan rantai alfa dan beta, untuk
membentuk oksihemoglobin.
Hemoglobin berikatan dengan karbondi oksida di bagian
asam amino pada globin. Karbaminohemoglobin yang
terbentuk hanya memakai 20% karbon dioksida yang
terkandung dalam darah, 80% sisanya dibawa dalam bentuk
ion bikarbonat.
5. JUMLAH SEL DARAH MERAH
Laki-laki sehat berukuran rata-rata adalah 4,2
sampai 5,5 juta sel per millimeter kubik.
Perempuan sehat berukuran rata-rata, jumlah sel
darah merahnya antara 3.2 sampai 5,2 juta sel per
millimeter kubik.
6. JUMLAH SEL DARAH MERAH
Hematokrit adalah persentasi volume
darah total yang mengandung eritrosit.
Persentasi ini ditentukan dengan
melakukan sentrifugasi sebuah sampel
darah dalam tabung khusus dan
mengukur kerapatan sel pada bagian
dasar tabung.
7. FUNGSI SEL DARAH MERAH
Mentranspor oksigen keseluruh jaringan melalaui
pengikatan hemoglobin terhadap oksigen.
Hemoglobin sel darah merah berikatan dengan
karbon dioksida untuk ditranspor ke paru-paru,
tetapi sebagian besar karbon dioksida yand dibawa
plasma berada dalam bentuk ion bikarbonat.
8. FUNGSI SEL DARAH MERAH
Suatu enzim (karbonat anhidrase) dalam eritrosit
memungkinkan sel darah merah bereaksi dengan
karbon dioksida untuk membentuk ion bikarbonat.
Ion bikarbonat berdifusi keluar dari sel darah merah
dan masuk ke dalam plasma.
Sel darah merah berperan penting dalam pengaturan
pH darah karena ion bikarbonat dan hemoglobin
merupakan buffer asam-basa.
9. PENGATURAN PRODUKSI SEL DARAH MERAH…)1
Produksi eritrosit diatur eritropoitin, suatu hormon glikoprotein
yang diproduksi terutama oleh ginjal. Kecepatan produksi
eritropoitin berbanding terbalik dengan persediaan oksigen
dalam jaringan.
Faktor apapun yang menyebabkan jaringan menerima volume
oksigen yang berkurang (anoksia) akan mengakibatkan
peningkatan produksi eritropoitin, sehingga semakin
menstimulasi produksi sel darah merah.
10. PENGATURAN PRODUKSI SEL DARAH MERAH…)2
Hormone lain, seperti kortison, hormone
tiroid, dan hormone pertumbuhan juga
mempengaruhi produksi sel darah merah.
11. UMUR DAN DESTRUKSI ERITROSIT…)1
Sel darah merah biasanya bersikulasi selama
120 hari sebelum menjadi rapuh dan mudah
pecah. Walaupun sel darah merah matang
tidak memiliki nuklei, mitokondria ataupun
reticulum endoplasma, enzim sitoplasmanya
mampu memproduksi ATP untuk waktu yang
terbatas ini.
12. UMUR DAN DESTRUKSI ERITROSIT…)2
Fragmen sel darah merah yang rusak atau
terdisintegrasi akan mengalami fagositosis
oleh makrofag dalam limfa, hati, sumsum
tulang dan jaringan tubuh lain.
13. MASALAH KLINIS
Anemia defisiensi sel darah merah atau kekurangan
hemoglobin mengakibatkan penurunan jumlah sel darah
merah, atau jumlah sel darah merah tetap normal tetapi
jumlah hemoglobinnya subnormal kemampuan darah untuk
membawa oksigen berkurang individu akan terlihat pucat
atau kurang tenaga.
Polisitemia peningkatan jumlah sel darah merah dalam
sirkulasi yang mengakibatkan peningkatan viskositas dan
volume darah