SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
ANATOMI DAN FISIOLOGI
                  SISTEM SIRKULASI
                                          1
Dr. Jaka Krisna
SISTEM SIRKULASI
       Sistem transport pada tubuh yang membawa
         makanan, oksigen, air dan semua zat esensial lain
         dari dan ke sel-sel jaringan dan membawa kembali
         produk hasil metabolisme sel-sel.

       Komponen Sistem Sirkulasi
       1. Darah

       2. Jantung

       3. Pembuluh Darah



                                                             2


Dr. Jaka Krisna
DARAH
       Warna     Merah cerah (oksigenasi, arteri) atau
                   merah gelap (deoksigenasi, vena)
       Sifat     Sedikit alkali/basa pH (7,4)
       Volume  5-7,5 % BB / 70 cc/kgBB (3-4 ltr)

       Komposisi: 45 % Sel-sel darah

                    55 %          Plasma
       Sel-sel darah:
            Sel darah merah (Eritrosit, RBC = Red Blood Cell)
            Sel darah putih (Leukosit, WBC = White Blood Cell)
            Keping darah (Trombosit, PLT = Platelet)
                                                                  3


Dr. Jaka Krisna
Dr. Jaka Krisna
                  4
DARAH
      Fungsi darah
       Membawa oksigen (oksihemoglobin) ke jaringan
        dan karbondioksida dari jaringan
       Membawa nutrien ke jaringan
       Membawa air ke jaringan
       Membawa produk sisa metabolisme sel ke organ
        yang akan mengekskresikannya
       Melawan infeksi (Leukosit dan antibodi)
       Membawa zat yang dibutuhkan kelenjar untuk
        menghasilkan sekret
       Mendistribusikan sekret kelenjar dan enzim
       Mendistribusikan panas keseluruh tubuh
       Menghentikan perdarahan (proses pembekuan)
                                                       5
       Menjaga asam-basa darah
Dr. Jaka Krisna
PLASMA
       Merupakan bagian cair dari darah
       Berwarna jernih kekuningan, mirip cairan luka
        bakar (bulla)
       Komponen:
                 Air (90 %)
                 Garam mineral: Klorida (Cl), Natrium (Na), Kalium (K),
                  Kalcium (Ca), Magnesium (Mg) dan Fosfat (S)
                 Protein plasma : Albumin, Globulin, Fibrinogen,
                  Protrombin dan Heparin
                 Zat-zat nutrisi : glukosa, asam amino, asam lemak
                  (kolesterol, HDL, LDL, trigliserid), gliserol, vitamin
                  (A,B,C,D,E,K)
                 Gas terlarut: oksigen, karbondioksida, nitrogen
                 Sisa metabolisme sel: ureum, kreatinin, asam urat
                 Antibodi dan antitoksin: IgG, IgM
                                                                           6
                 Hormon dan Enzim
Dr. Jaka Krisna
PLASMA
       Air  mencuci sel-sel tubuh dan memperbaharui air
        dalam sel
       Air (60 % BB)  60 % didalam sel (cairan intrasel)
             46 ltr 70 Kg 26 ltr
                          40 % diluar sel (cairan ekstrasel)
                          17 ltr
       Cairan ektrasel:  20 % didalam pembuluh darah
                           3 ltr
                          80 % interstitiel (pencuci sel)
                          14 ltr



       Garam plasma  membentuk protoplasma dan
        berfungsi sebagai zat buffer (penetral asam-basa)
        harus mencapai keseimbangan elektrolit
       Protein    plasma  konsistensi darah lengket
        (viskositas): mencegah bocornya cairan menembus
        dinding sel ke jaringan. Protein  tekanan osmotik
        plasma  edema
                                                          7
       Viskositas  mempertahankan tekanan darah

Dr. Jaka Krisna
SEL DARAH MERAH (RBC)
     ERITROSIT


       Fungsi utama: Transportasi : Mengangkut
        Hemoglobin (Hb)  mengangkut oksigen dari paru-
        paru ke jaringan dan membawa karbondioksida dari
        jaringan ke paru-paru.
       Fungsi lain: Buffer asam-basa melalui transport
        CO2 yang berbentuk HCO3 (asam)




                                                           8


Dr. Jaka Krisna
Dr. Jaka Krisna
                  9
Dr. Jaka Krisna
                  10
SEL DARAH MERAH (RBC)
     ERITROSIT
       Bentuk : Cakram bikonkaf
        diameter 7,8 mikrometer, tebal 2,5 mikrometer
       Jumlah sdm: pria : 5,2 juta sel/mm3
                       wanita    : 4,7 juta sel/mm3
       Tidak memiliki nukleus, tapi berisi suatu protein
        khusus : Hemoglobin
       Hemoglobin berisi komponen protein globin dan
        heme (besi) yang memiliki daya tarik kuat terhadap
        oksigen
       Normal Hb pria      :    14-16 gr/dl
                     wanita:     12-16 gr/dl
       Hematokrit: Presentasi SDM dalam darah
                      Normal: (35-50%)                       11


Dr. Jaka Krisna
SEL DARAH MERAH (RBC)
      ERITROSIT

      Produksi SDM
       Trimester I gestasi  sdm primitif berinti yolk sac

       Trimester II  hepar, limpa, kelenjar limfe

       Trimester III – bayi  sumsum tulang seluruh tulang

       > 15-20 thn  sumsum tulang membranosa (pipih):
        sternum, vertebra, rusuk, ilium




                                                               12


Dr. Jaka Krisna
SEL DARAH MERAH (RBC)
              ERITROSIT
              Pembentukan SDM
                     Stem cell Hematopoietik pluripoten


                             Proeritroblas          Inti (+), Hb <<<

                           Eritroblas basofil
   Eritropoietin




                                                    Inti <<, Hb <<

                        Eritroblas polikromatofil       Inti <<<, Hb <      Vitamin B12
                                                                            Asam folat

                         Eritroblas ortokromatik        Inti <<<, Hb (+)
            ginjal




                                                Inti (-), Hb (+),
                               Retikulosit      Diapesesis (masuk kapiler
                                                darah)
                                                                                          13
              O2 jaringan
                                Eritrosit
Dr. Jaka Krisna
SEL DARAH MERAH (RBC)
     ERITROSIT
         Faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan
          oksigenasi jaringan:
            Volume darah rendah
            Anemia
            Aliran darah yang kurang
            Penyakit paru



         Usia sdm: 120 hari
         Setelah sdm mati  fagositosis oleh makrofag (monosit)
          didalam hepar, limpa dan kelenjar limfe, dipecah
          menjadi komponen Globin (diekskresi menjadi urine)
          dan Heme (dipecah menjadi besi untuk digunakan
          kembali, disimpan atau diekskresi menjadi pigmen         14
          empedu)
Dr. Jaka Krisna
SEL DARAH MERAH (RBC)
     ERITROSIT
      Anemia
       Adalah kurangnya kadar hemoglobin dalam darah
       Jenis-jenis
            Anemia hipokromik mikrositik = akibat kehilangan darah
             (perdarahan akut, kronis)
            Anemia Aplastik = tidak berfungsinya sumsum tulang
            Anemia megaloblastik = kekurangan vit B12, Asam folat
            Anemia hemolitik = didapat secara keturunan
                   Anemia Sferis
                   Anemia sel sabit

                 Eritroblastosis fetalis (Rh (+) janin dengan ibu Rh(-))


                                                                            15


Dr. Jaka Krisna
SEL DARAH MERAH (RBC)
     ERITROSIT
      Polisitemia
       Adalah meningkatnya jumlah sdm dalam darah

       Jenis:
            Polisitemia sekunder = tinggal di daerah ketinggian,
             gagal jantung
            Polisitemia vera = penyimpangan genetik




                                                                    16


Dr. Jaka Krisna
SEL DARAH PUTIH (WBC)
     LEUKOSIT
         Merupakan unit sistem pertahanan tubuh yang mobile
         Ukuran lebih besar dari sdm, diameter 10 mikrometer
         Jumlahnya lebih sedikit dari sdm (5.000-10.000 /μl)
         Bila terjadi infeksi, maka jumlah leukosit dapat
          meningkat (leukositosis)
         Leukopenia: kondisi dimana jumlah leukosit kurang dari
          normal (radiasi, obat-obatan, bahan kimia)
         Manfaat : sebagian besar leukosit diangkut kedaerah
          infeksi dan mengalami peradangan, dengan demikian
          menyediakan pertahanan yang cepat dan kuat terhadap
          agen-agen infeksius

                                                                   17


Dr. Jaka Krisna
Dr. Jaka Krisna
                  18
SEL DARAH PUTIH (WBC)
     LEUKOSIT
      Jenis-jenis leukosit
       Netrofil batang         2-6 %
       Netrofil segmen         43-76 %
       Eusinofil               0-3 %
       Basofil                 0-1 %
       Monosit                 2-8 %
       Limfosit                17-48 %

      Netrofil, eusinofil, basofil dinamakan juga leukosit
       polimorfonuklear kerena mempunyai inti sel banyak
       dan multipel, disebut juga granulosit karena intinya   19
       membentuk seperti granuler
Dr. Jaka Krisna
SEL DARAH PUTIH (WBC)
     LEUKOSIT
      Pembentukan SDP
              Stem cell Hematopoietik pluripoten

                           Mieloblas               Promonosit           Monosit muda

                          Promielosit

   Mielosit netrofil       Mielosit eusinofil   Mielosit basofil   Megakariosit

    Metamielosit           Metamielosit
    netrofil muda           eusinofil

    Metamielosit
                                                                                  Monosit
    netrofil ‘pita’
                                                                                        20
        Netrofil              Eusinofil             Basofil          Trombosit
Dr. Jaka Krisna
Dr. Jaka Krisna
                  21
SEL DARAH PUTIH (WBC)
     LEUKOSIT
      Masa hidup leukosit
       Granulosit : 4-8 jam dalam darah, kemudian 4-5
        hari didalam jaringan yang membutuhkan, dalam
        keadaan infeksi, granulosit bekerja cepat
        melakukan fungsinya dan masa hidupnya hanya
        beberapa jam saja
       Monosit: 10-20 jam dalam darah, kemudian masuk
        kedalam sel menjadi makrofag jaringan selama
        berbulan-bulan dan disiapkan untuk menjadi
        pertahanan tubuh melawan infeksi
       Limfosit: masa hidupnya dapat berbulan-bulan
        karena siklus hidup limfosit yang mengikuti aliran   22
        limfe
Dr. Jaka Krisna
SEL DARAH PUTIH (WBC)
     LEUKOSIT
      Sistem pertahanan tubuh
       Netrofil dan makrofag jaringan  menyerang dan
        menghancurkan bakteri, virus dan agen-agen
        merugikan yang masuk kedalam tubuh dengan
        cara fagositosis
       Eusinofil  mempertahankan tubuh dengan
        melawan parasit dengan mengeluarkan racun yang
        dapat mematikan parasit
       Basofil  bersama sel mast berperan dalam reaksi
        alergi dengan membentuk imunoglobulin E yang
        dapat merangsang pembentukan histamin
                                                           23


Dr. Jaka Krisna
SEL DARAH PUTIH (WBC)
     LEUKOSIT
      Leukemia
       Adalah kondisi dimana produksi leukosit tidak
        terkontrol yang disebabkan mutasi sel yang bersifat
        kanker pada sel mielogen atau sel limfogen,
        ditandai dengan jumlah leukosit abnormal yang
        sangat meningkat dalam sirkulasi.
       Jenis-jenisnya:
            Leukemia limfositik
            Leukemia mielositik




                                                              24


Dr. Jaka Krisna
TROMBOSIT
 Trombosit berukuran lebih kecil dari sdm, 1-4
  mikrometer
 Berbentuk cakram kecil

 Jumlah normal 150.000 – 300.000 /μl dalam




                                                     Dr. Jaka Krisna
  sirkulasi darah
 Fungsi: membentuk sumbat yang diperlukan bila
  terjadi kebocoran pembuluh darah
 Trombosit dibentuk dalam sumsum tulang dari sel
  megakariosit



                                                    25
HEMOSTASIS
         Adalah proses untuk mencegah hilangnya darah dari
          pembuluh darah melalui luka
         Hemostasis terjadi melalui proses:
                 Konstriksi pembuluh darah
                 Pembentukan sumbat platelet
                 Pembentukan bekuan darah
                 Pertumbuhan jaringan fibrosa untuk menutup luka secara
                  permanen
         Mekanisme pembekuan darah
          1. Kerusakan pada pembuluh darah memberikan
             respon tubuh membentuk kompleks substansi yang
             disebut aktivator protrombin
          2. Aktivator protrombin mengkatalisis perubahan
             protrombin menjadi trombin
          3. Trombin bekerja sebagai enzim untuk mengubah
             fibrinogen menjadi benang-benang fibrin yang
             merangkai trombosit, sel darah dan plasma untuk               26
             membentuk bekuan
Dr. Jaka Krisna
HEMOSTASIS
            Luka          Aktivator protrombin



                  Protrombin                 Trombin
                                Ca   ++



                  Fibrinogen                Fibrinogen Monomer
                                                       Ca ++

                                              Benang fibrin

                                                                      Trombosit

                                          Benang fibrin yang saling
                                                 berikatan
                                                (BEKUAN)
                                                                                  27


Dr. Jaka Krisna
HEMOSTASIS
Keadaan yang menimbulkan perdarahan hebat pada manusia
 Kekurangan faktor-faktor pembekuan akibat kekurangan
  vitamin K (hepatitis, sirosis hepatis)
 Hemofilia (kelainan genetik, biasa terjadi pada pria, kelainan
  atau defisiensi faktor VIII pembekuan darah)




                                                                    Dr. Jaka Krisna
 Trombositopenia (DHF, ITP)
Keadaan tromboembolik pada manusia
 Trombus yaitu pembekuan darah abnormal dalam pembuluh
  darah, bekuan dapat lepas dan mengikuti aliran darah disebut
  juga embolus
 Penyebab tromboembolus: arteriosklerosis, infeksi, trauma
 Trombosis vena femoralis  posisi tidur dng bantal di lutut
 Emboli paru massif  embolus pada A. pulmonalis
 Disseminated Intravascular Coagulation (DIC)  septicemia


                                                                   28
GOLONGAN DARAH
          GD      Genotipe   Aglutinogen   Aglutinin    Kemungkinan
                                                          Transfusi
           O        OO           --        Anti A dan      Hanya O
                                            Anti B
            A       OA           A           Anti B        A dan O
                    AA           A           Anti B        A dan O
            B       OB           B           Anti A        B dan O
                    BB           B           Anti A        B dan O
          AB        AB        A dan B          --       Semua golongan




                                                                         29


Dr. Jaka Krisna
30


Dr. Jaka Krisna

More Related Content

What's hot

Anatomi fisiologi dalam sistem hematologi
Anatomi fisiologi dalam sistem hematologiAnatomi fisiologi dalam sistem hematologi
Anatomi fisiologi dalam sistem hematologiWarnet Raha
 
Presentasi ppt powerpoint_darah_blood_pp
Presentasi ppt powerpoint_darah_blood_ppPresentasi ppt powerpoint_darah_blood_pp
Presentasi ppt powerpoint_darah_blood_ppKharismaCinta
 
Biologi peredaran darah kelas XI
Biologi peredaran darah kelas XIBiologi peredaran darah kelas XI
Biologi peredaran darah kelas XIQuirella Bellinda
 
Hematopoiesis – prosmmmes pembentukan sel darah
Hematopoiesis – prosmmmes pembentukan sel darahHematopoiesis – prosmmmes pembentukan sel darah
Hematopoiesis – prosmmmes pembentukan sel darahLycopersicum Esculentum
 
Pemeriksaan hematologi
Pemeriksaan hematologi Pemeriksaan hematologi
Pemeriksaan hematologi fikri asyura
 
Darah 1234230402603985-1
Darah 1234230402603985-1Darah 1234230402603985-1
Darah 1234230402603985-1oshinizumi
 
Biologi SMA Bab 5 Sistem Peredaran Darah Manusia
Biologi SMA Bab 5 Sistem Peredaran Darah ManusiaBiologi SMA Bab 5 Sistem Peredaran Darah Manusia
Biologi SMA Bab 5 Sistem Peredaran Darah ManusiaRifda Latifa
 
Sistem Peredaran Darah Pertemuan I
Sistem Peredaran Darah Pertemuan ISistem Peredaran Darah Pertemuan I
Sistem Peredaran Darah Pertemuan IHarsidi Side
 
Jaringan Darah (Blood Tissue)
Jaringan Darah (Blood Tissue)Jaringan Darah (Blood Tissue)
Jaringan Darah (Blood Tissue)Nur Aini
 

What's hot (20)

Anatomi fisiologi dalam sistem hematologi
Anatomi fisiologi dalam sistem hematologiAnatomi fisiologi dalam sistem hematologi
Anatomi fisiologi dalam sistem hematologi
 
05.darah
05.darah05.darah
05.darah
 
Presentasi ppt powerpoint_darah_blood_pp
Presentasi ppt powerpoint_darah_blood_ppPresentasi ppt powerpoint_darah_blood_pp
Presentasi ppt powerpoint_darah_blood_pp
 
Materi biologi x ppt bab 5 fix
Materi biologi x ppt bab 5 fixMateri biologi x ppt bab 5 fix
Materi biologi x ppt bab 5 fix
 
Eritrosit
EritrositEritrosit
Eritrosit
 
Sel darah merah
Sel darah merahSel darah merah
Sel darah merah
 
Makalah hematologi
Makalah hematologiMakalah hematologi
Makalah hematologi
 
Biologi peredaran darah kelas XI
Biologi peredaran darah kelas XIBiologi peredaran darah kelas XI
Biologi peredaran darah kelas XI
 
Hematopoiesis – prosmmmes pembentukan sel darah
Hematopoiesis – prosmmmes pembentukan sel darahHematopoiesis – prosmmmes pembentukan sel darah
Hematopoiesis – prosmmmes pembentukan sel darah
 
Percobaan viii
Percobaan viiiPercobaan viii
Percobaan viii
 
Pemeriksaan hematologi
Pemeriksaan hematologi Pemeriksaan hematologi
Pemeriksaan hematologi
 
Hematologi
HematologiHematologi
Hematologi
 
Darah
DarahDarah
Darah
 
Darah 1234230402603985-1
Darah 1234230402603985-1Darah 1234230402603985-1
Darah 1234230402603985-1
 
Biologi SMA Bab 5 Sistem Peredaran Darah Manusia
Biologi SMA Bab 5 Sistem Peredaran Darah ManusiaBiologi SMA Bab 5 Sistem Peredaran Darah Manusia
Biologi SMA Bab 5 Sistem Peredaran Darah Manusia
 
Darah
DarahDarah
Darah
 
Sistem Peredaran Darah Pertemuan I
Sistem Peredaran Darah Pertemuan ISistem Peredaran Darah Pertemuan I
Sistem Peredaran Darah Pertemuan I
 
18 reinaldi idsya
18 reinaldi idsya18 reinaldi idsya
18 reinaldi idsya
 
Darah
Darah Darah
Darah
 
Jaringan Darah (Blood Tissue)
Jaringan Darah (Blood Tissue)Jaringan Darah (Blood Tissue)
Jaringan Darah (Blood Tissue)
 

Similar to Anatomi Sistem Sirkulasi

Sist peredaran darah
Sist peredaran darahSist peredaran darah
Sist peredaran darahhasri fazari
 
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_DARAH_Blood_pp.pptx
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_DARAH_Blood_pp.pptxPRESENTASI_PPT_Powerpoint_DARAH_Blood_pp.pptx
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_DARAH_Blood_pp.pptxwulanwijaya6
 
Sistem transportasi
Sistem transportasiSistem transportasi
Sistem transportasisiska delvia
 
Darah dan sirkulasi
Darah dan sirkulasiDarah dan sirkulasi
Darah dan sirkulasihariantoandi
 
MATERI Sistem sirkulasi KELAS X SMA
MATERI Sistem sirkulasi KELAS X SMAMATERI Sistem sirkulasi KELAS X SMA
MATERI Sistem sirkulasi KELAS X SMAZona Bebas
 
Sistem_Sirkulasi_Darah.ppt
Sistem_Sirkulasi_Darah.pptSistem_Sirkulasi_Darah.ppt
Sistem_Sirkulasi_Darah.pptAnis Puadah
 
Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darahSistem peredaran darah
Sistem peredaran darahCeLin ZaQuisha
 
Materi Darah.pptx
Materi Darah.pptxMateri Darah.pptx
Materi Darah.pptxrosa yani
 
Materi Darah.pptx
Materi Darah.pptxMateri Darah.pptx
Materi Darah.pptxrosa yani
 
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASISTRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASIM Ikram
 
Ipa8 kd7-struktur dan fungsi sistem peredaran darah
Ipa8 kd7-struktur dan fungsi sistem peredaran darahIpa8 kd7-struktur dan fungsi sistem peredaran darah
Ipa8 kd7-struktur dan fungsi sistem peredaran darahSMPK Stella Maris
 
Buku xi bab 4 (Sistem Peredaran Darah)
Buku xi bab 4 (Sistem Peredaran Darah)Buku xi bab 4 (Sistem Peredaran Darah)
Buku xi bab 4 (Sistem Peredaran Darah)Muhamad Toha
 
pertemuan-1.ppt
pertemuan-1.pptpertemuan-1.ppt
pertemuan-1.pptrafidin7
 
BIOMEDIK 8.pptx
BIOMEDIK 8.pptxBIOMEDIK 8.pptx
BIOMEDIK 8.pptxTaslim21
 
73967010 makalah-darah
73967010 makalah-darah73967010 makalah-darah
73967010 makalah-darahDha Sugaluh
 
Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darahSistem peredaran darah
Sistem peredaran darahVaUlin Nuha
 
Anatomi_and_Fisiologi_Hematoloooogi.pptx
Anatomi_and_Fisiologi_Hematoloooogi.pptxAnatomi_and_Fisiologi_Hematoloooogi.pptx
Anatomi_and_Fisiologi_Hematoloooogi.pptxhendriPURWADI3
 
POWER POINT SISTEM PEREDARAN DARAH.ppt
POWER POINT SISTEM PEREDARAN DARAH.pptPOWER POINT SISTEM PEREDARAN DARAH.ppt
POWER POINT SISTEM PEREDARAN DARAH.pptSiska893882
 
ANFIS HEMATOLOGI.ppt
ANFIS HEMATOLOGI.pptANFIS HEMATOLOGI.ppt
ANFIS HEMATOLOGI.pptKaryoIIKNU
 

Similar to Anatomi Sistem Sirkulasi (20)

Sist peredaran darah
Sist peredaran darahSist peredaran darah
Sist peredaran darah
 
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_DARAH_Blood_pp.pptx
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_DARAH_Blood_pp.pptxPRESENTASI_PPT_Powerpoint_DARAH_Blood_pp.pptx
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_DARAH_Blood_pp.pptx
 
Sistem transportasi
Sistem transportasiSistem transportasi
Sistem transportasi
 
Darah dan sirkulasi
Darah dan sirkulasiDarah dan sirkulasi
Darah dan sirkulasi
 
MATERI Sistem sirkulasi KELAS X SMA
MATERI Sistem sirkulasi KELAS X SMAMATERI Sistem sirkulasi KELAS X SMA
MATERI Sistem sirkulasi KELAS X SMA
 
Sistem_Sirkulasi_Darah.ppt
Sistem_Sirkulasi_Darah.pptSistem_Sirkulasi_Darah.ppt
Sistem_Sirkulasi_Darah.ppt
 
Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darahSistem peredaran darah
Sistem peredaran darah
 
Materi Darah.pptx
Materi Darah.pptxMateri Darah.pptx
Materi Darah.pptx
 
Materi Darah.pptx
Materi Darah.pptxMateri Darah.pptx
Materi Darah.pptx
 
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASISTRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI
 
Ipa8 kd7-struktur dan fungsi sistem peredaran darah
Ipa8 kd7-struktur dan fungsi sistem peredaran darahIpa8 kd7-struktur dan fungsi sistem peredaran darah
Ipa8 kd7-struktur dan fungsi sistem peredaran darah
 
Buku xi bab 4 (Sistem Peredaran Darah)
Buku xi bab 4 (Sistem Peredaran Darah)Buku xi bab 4 (Sistem Peredaran Darah)
Buku xi bab 4 (Sistem Peredaran Darah)
 
pertemuan-1.ppt
pertemuan-1.pptpertemuan-1.ppt
pertemuan-1.ppt
 
BIOMEDIK 8.pptx
BIOMEDIK 8.pptxBIOMEDIK 8.pptx
BIOMEDIK 8.pptx
 
73967010 makalah-darah
73967010 makalah-darah73967010 makalah-darah
73967010 makalah-darah
 
Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darahSistem peredaran darah
Sistem peredaran darah
 
Anatomi_and_Fisiologi_Hematoloooogi.pptx
Anatomi_and_Fisiologi_Hematoloooogi.pptxAnatomi_and_Fisiologi_Hematoloooogi.pptx
Anatomi_and_Fisiologi_Hematoloooogi.pptx
 
POWER POINT SISTEM PEREDARAN DARAH.ppt
POWER POINT SISTEM PEREDARAN DARAH.pptPOWER POINT SISTEM PEREDARAN DARAH.ppt
POWER POINT SISTEM PEREDARAN DARAH.ppt
 
ANFIS HEMATOLOGI.ppt
ANFIS HEMATOLOGI.pptANFIS HEMATOLOGI.ppt
ANFIS HEMATOLOGI.ppt
 
Buku xi bab 4
Buku xi bab 4Buku xi bab 4
Buku xi bab 4
 

More from eeLLLL

Bab i,ii,iii,iv
Bab i,ii,iii,ivBab i,ii,iii,iv
Bab i,ii,iii,iveeLLLL
 
Lembar judul
Lembar judulLembar judul
Lembar juduleeLLLL
 
Lembar bimbingan
Lembar bimbinganLembar bimbingan
Lembar bimbinganeeLLLL
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantareeLLLL
 
Daftar pustaka
Daftar pustakaDaftar pustaka
Daftar pustakaeeLLLL
 
Daftar isi
Daftar isiDaftar isi
Daftar isieeLLLL
 
Bab i,ii,iii,iv
Bab i,ii,iii,ivBab i,ii,iii,iv
Bab i,ii,iii,iveeLLLL
 
Lembar persetujuan
Lembar persetujuanLembar persetujuan
Lembar persetujuaneeLLLL
 
Lembar pengesahan
Lembar pengesahanLembar pengesahan
Lembar pengesahaneeLLLL
 
An fis jantung
An fis jantungAn fis jantung
An fis jantungeeLLLL
 
An fis perdarahan otak
An fis perdarahan otakAn fis perdarahan otak
An fis perdarahan otakeeLLLL
 
An fis peredaran organ vital 2
An fis peredaran organ vital 2An fis peredaran organ vital 2
An fis peredaran organ vital 2eeLLLL
 
An fis perdarahan organ vital 1
An fis perdarahan organ vital 1An fis perdarahan organ vital 1
An fis perdarahan organ vital 1eeLLLL
 

More from eeLLLL (13)

Bab i,ii,iii,iv
Bab i,ii,iii,ivBab i,ii,iii,iv
Bab i,ii,iii,iv
 
Lembar judul
Lembar judulLembar judul
Lembar judul
 
Lembar bimbingan
Lembar bimbinganLembar bimbingan
Lembar bimbingan
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Daftar pustaka
Daftar pustakaDaftar pustaka
Daftar pustaka
 
Daftar isi
Daftar isiDaftar isi
Daftar isi
 
Bab i,ii,iii,iv
Bab i,ii,iii,ivBab i,ii,iii,iv
Bab i,ii,iii,iv
 
Lembar persetujuan
Lembar persetujuanLembar persetujuan
Lembar persetujuan
 
Lembar pengesahan
Lembar pengesahanLembar pengesahan
Lembar pengesahan
 
An fis jantung
An fis jantungAn fis jantung
An fis jantung
 
An fis perdarahan otak
An fis perdarahan otakAn fis perdarahan otak
An fis perdarahan otak
 
An fis peredaran organ vital 2
An fis peredaran organ vital 2An fis peredaran organ vital 2
An fis peredaran organ vital 2
 
An fis perdarahan organ vital 1
An fis perdarahan organ vital 1An fis perdarahan organ vital 1
An fis perdarahan organ vital 1
 

Recently uploaded

PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 

Recently uploaded (18)

PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 

Anatomi Sistem Sirkulasi

  • 1. ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM SIRKULASI 1 Dr. Jaka Krisna
  • 2. SISTEM SIRKULASI Sistem transport pada tubuh yang membawa makanan, oksigen, air dan semua zat esensial lain dari dan ke sel-sel jaringan dan membawa kembali produk hasil metabolisme sel-sel. Komponen Sistem Sirkulasi 1. Darah 2. Jantung 3. Pembuluh Darah 2 Dr. Jaka Krisna
  • 3. DARAH  Warna  Merah cerah (oksigenasi, arteri) atau merah gelap (deoksigenasi, vena)  Sifat  Sedikit alkali/basa pH (7,4)  Volume  5-7,5 % BB / 70 cc/kgBB (3-4 ltr)  Komposisi: 45 % Sel-sel darah 55 % Plasma  Sel-sel darah:  Sel darah merah (Eritrosit, RBC = Red Blood Cell)  Sel darah putih (Leukosit, WBC = White Blood Cell)  Keping darah (Trombosit, PLT = Platelet) 3 Dr. Jaka Krisna
  • 5. DARAH Fungsi darah  Membawa oksigen (oksihemoglobin) ke jaringan dan karbondioksida dari jaringan  Membawa nutrien ke jaringan  Membawa air ke jaringan  Membawa produk sisa metabolisme sel ke organ yang akan mengekskresikannya  Melawan infeksi (Leukosit dan antibodi)  Membawa zat yang dibutuhkan kelenjar untuk menghasilkan sekret  Mendistribusikan sekret kelenjar dan enzim  Mendistribusikan panas keseluruh tubuh  Menghentikan perdarahan (proses pembekuan) 5  Menjaga asam-basa darah Dr. Jaka Krisna
  • 6. PLASMA  Merupakan bagian cair dari darah  Berwarna jernih kekuningan, mirip cairan luka bakar (bulla)  Komponen:  Air (90 %)  Garam mineral: Klorida (Cl), Natrium (Na), Kalium (K), Kalcium (Ca), Magnesium (Mg) dan Fosfat (S)  Protein plasma : Albumin, Globulin, Fibrinogen, Protrombin dan Heparin  Zat-zat nutrisi : glukosa, asam amino, asam lemak (kolesterol, HDL, LDL, trigliserid), gliserol, vitamin (A,B,C,D,E,K)  Gas terlarut: oksigen, karbondioksida, nitrogen  Sisa metabolisme sel: ureum, kreatinin, asam urat  Antibodi dan antitoksin: IgG, IgM 6  Hormon dan Enzim Dr. Jaka Krisna
  • 7. PLASMA  Air  mencuci sel-sel tubuh dan memperbaharui air dalam sel  Air (60 % BB)  60 % didalam sel (cairan intrasel) 46 ltr 70 Kg 26 ltr 40 % diluar sel (cairan ekstrasel) 17 ltr  Cairan ektrasel: 20 % didalam pembuluh darah 3 ltr 80 % interstitiel (pencuci sel) 14 ltr  Garam plasma  membentuk protoplasma dan berfungsi sebagai zat buffer (penetral asam-basa) harus mencapai keseimbangan elektrolit  Protein plasma  konsistensi darah lengket (viskositas): mencegah bocornya cairan menembus dinding sel ke jaringan. Protein  tekanan osmotik plasma  edema 7  Viskositas  mempertahankan tekanan darah Dr. Jaka Krisna
  • 8. SEL DARAH MERAH (RBC) ERITROSIT  Fungsi utama: Transportasi : Mengangkut Hemoglobin (Hb)  mengangkut oksigen dari paru- paru ke jaringan dan membawa karbondioksida dari jaringan ke paru-paru.  Fungsi lain: Buffer asam-basa melalui transport CO2 yang berbentuk HCO3 (asam) 8 Dr. Jaka Krisna
  • 11. SEL DARAH MERAH (RBC) ERITROSIT  Bentuk : Cakram bikonkaf diameter 7,8 mikrometer, tebal 2,5 mikrometer  Jumlah sdm: pria : 5,2 juta sel/mm3 wanita : 4,7 juta sel/mm3  Tidak memiliki nukleus, tapi berisi suatu protein khusus : Hemoglobin  Hemoglobin berisi komponen protein globin dan heme (besi) yang memiliki daya tarik kuat terhadap oksigen  Normal Hb pria : 14-16 gr/dl wanita: 12-16 gr/dl  Hematokrit: Presentasi SDM dalam darah Normal: (35-50%) 11 Dr. Jaka Krisna
  • 12. SEL DARAH MERAH (RBC) ERITROSIT Produksi SDM  Trimester I gestasi  sdm primitif berinti yolk sac  Trimester II  hepar, limpa, kelenjar limfe  Trimester III – bayi  sumsum tulang seluruh tulang  > 15-20 thn  sumsum tulang membranosa (pipih): sternum, vertebra, rusuk, ilium 12 Dr. Jaka Krisna
  • 13. SEL DARAH MERAH (RBC) ERITROSIT Pembentukan SDM Stem cell Hematopoietik pluripoten Proeritroblas Inti (+), Hb <<< Eritroblas basofil Eritropoietin Inti <<, Hb << Eritroblas polikromatofil Inti <<<, Hb < Vitamin B12 Asam folat Eritroblas ortokromatik Inti <<<, Hb (+) ginjal Inti (-), Hb (+), Retikulosit Diapesesis (masuk kapiler darah) 13 O2 jaringan Eritrosit Dr. Jaka Krisna
  • 14. SEL DARAH MERAH (RBC) ERITROSIT  Faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan oksigenasi jaringan:  Volume darah rendah  Anemia  Aliran darah yang kurang  Penyakit paru  Usia sdm: 120 hari  Setelah sdm mati  fagositosis oleh makrofag (monosit) didalam hepar, limpa dan kelenjar limfe, dipecah menjadi komponen Globin (diekskresi menjadi urine) dan Heme (dipecah menjadi besi untuk digunakan kembali, disimpan atau diekskresi menjadi pigmen 14 empedu) Dr. Jaka Krisna
  • 15. SEL DARAH MERAH (RBC) ERITROSIT Anemia  Adalah kurangnya kadar hemoglobin dalam darah  Jenis-jenis  Anemia hipokromik mikrositik = akibat kehilangan darah (perdarahan akut, kronis)  Anemia Aplastik = tidak berfungsinya sumsum tulang  Anemia megaloblastik = kekurangan vit B12, Asam folat  Anemia hemolitik = didapat secara keturunan  Anemia Sferis  Anemia sel sabit  Eritroblastosis fetalis (Rh (+) janin dengan ibu Rh(-)) 15 Dr. Jaka Krisna
  • 16. SEL DARAH MERAH (RBC) ERITROSIT Polisitemia  Adalah meningkatnya jumlah sdm dalam darah  Jenis:  Polisitemia sekunder = tinggal di daerah ketinggian, gagal jantung  Polisitemia vera = penyimpangan genetik 16 Dr. Jaka Krisna
  • 17. SEL DARAH PUTIH (WBC) LEUKOSIT  Merupakan unit sistem pertahanan tubuh yang mobile  Ukuran lebih besar dari sdm, diameter 10 mikrometer  Jumlahnya lebih sedikit dari sdm (5.000-10.000 /μl)  Bila terjadi infeksi, maka jumlah leukosit dapat meningkat (leukositosis)  Leukopenia: kondisi dimana jumlah leukosit kurang dari normal (radiasi, obat-obatan, bahan kimia)  Manfaat : sebagian besar leukosit diangkut kedaerah infeksi dan mengalami peradangan, dengan demikian menyediakan pertahanan yang cepat dan kuat terhadap agen-agen infeksius 17 Dr. Jaka Krisna
  • 19. SEL DARAH PUTIH (WBC) LEUKOSIT Jenis-jenis leukosit  Netrofil batang 2-6 %  Netrofil segmen 43-76 %  Eusinofil 0-3 %  Basofil 0-1 %  Monosit 2-8 %  Limfosit 17-48 % Netrofil, eusinofil, basofil dinamakan juga leukosit polimorfonuklear kerena mempunyai inti sel banyak dan multipel, disebut juga granulosit karena intinya 19 membentuk seperti granuler Dr. Jaka Krisna
  • 20. SEL DARAH PUTIH (WBC) LEUKOSIT Pembentukan SDP Stem cell Hematopoietik pluripoten Mieloblas Promonosit Monosit muda Promielosit Mielosit netrofil Mielosit eusinofil Mielosit basofil Megakariosit Metamielosit Metamielosit netrofil muda eusinofil Metamielosit Monosit netrofil ‘pita’ 20 Netrofil Eusinofil Basofil Trombosit Dr. Jaka Krisna
  • 22. SEL DARAH PUTIH (WBC) LEUKOSIT Masa hidup leukosit  Granulosit : 4-8 jam dalam darah, kemudian 4-5 hari didalam jaringan yang membutuhkan, dalam keadaan infeksi, granulosit bekerja cepat melakukan fungsinya dan masa hidupnya hanya beberapa jam saja  Monosit: 10-20 jam dalam darah, kemudian masuk kedalam sel menjadi makrofag jaringan selama berbulan-bulan dan disiapkan untuk menjadi pertahanan tubuh melawan infeksi  Limfosit: masa hidupnya dapat berbulan-bulan karena siklus hidup limfosit yang mengikuti aliran 22 limfe Dr. Jaka Krisna
  • 23. SEL DARAH PUTIH (WBC) LEUKOSIT Sistem pertahanan tubuh  Netrofil dan makrofag jaringan  menyerang dan menghancurkan bakteri, virus dan agen-agen merugikan yang masuk kedalam tubuh dengan cara fagositosis  Eusinofil  mempertahankan tubuh dengan melawan parasit dengan mengeluarkan racun yang dapat mematikan parasit  Basofil  bersama sel mast berperan dalam reaksi alergi dengan membentuk imunoglobulin E yang dapat merangsang pembentukan histamin 23 Dr. Jaka Krisna
  • 24. SEL DARAH PUTIH (WBC) LEUKOSIT Leukemia  Adalah kondisi dimana produksi leukosit tidak terkontrol yang disebabkan mutasi sel yang bersifat kanker pada sel mielogen atau sel limfogen, ditandai dengan jumlah leukosit abnormal yang sangat meningkat dalam sirkulasi.  Jenis-jenisnya:  Leukemia limfositik  Leukemia mielositik 24 Dr. Jaka Krisna
  • 25. TROMBOSIT  Trombosit berukuran lebih kecil dari sdm, 1-4 mikrometer  Berbentuk cakram kecil  Jumlah normal 150.000 – 300.000 /μl dalam Dr. Jaka Krisna sirkulasi darah  Fungsi: membentuk sumbat yang diperlukan bila terjadi kebocoran pembuluh darah  Trombosit dibentuk dalam sumsum tulang dari sel megakariosit 25
  • 26. HEMOSTASIS  Adalah proses untuk mencegah hilangnya darah dari pembuluh darah melalui luka  Hemostasis terjadi melalui proses:  Konstriksi pembuluh darah  Pembentukan sumbat platelet  Pembentukan bekuan darah  Pertumbuhan jaringan fibrosa untuk menutup luka secara permanen  Mekanisme pembekuan darah 1. Kerusakan pada pembuluh darah memberikan respon tubuh membentuk kompleks substansi yang disebut aktivator protrombin 2. Aktivator protrombin mengkatalisis perubahan protrombin menjadi trombin 3. Trombin bekerja sebagai enzim untuk mengubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin yang merangkai trombosit, sel darah dan plasma untuk 26 membentuk bekuan Dr. Jaka Krisna
  • 27. HEMOSTASIS Luka Aktivator protrombin Protrombin Trombin Ca ++ Fibrinogen Fibrinogen Monomer Ca ++ Benang fibrin Trombosit Benang fibrin yang saling berikatan (BEKUAN) 27 Dr. Jaka Krisna
  • 28. HEMOSTASIS Keadaan yang menimbulkan perdarahan hebat pada manusia  Kekurangan faktor-faktor pembekuan akibat kekurangan vitamin K (hepatitis, sirosis hepatis)  Hemofilia (kelainan genetik, biasa terjadi pada pria, kelainan atau defisiensi faktor VIII pembekuan darah) Dr. Jaka Krisna  Trombositopenia (DHF, ITP) Keadaan tromboembolik pada manusia  Trombus yaitu pembekuan darah abnormal dalam pembuluh darah, bekuan dapat lepas dan mengikuti aliran darah disebut juga embolus  Penyebab tromboembolus: arteriosklerosis, infeksi, trauma  Trombosis vena femoralis  posisi tidur dng bantal di lutut  Emboli paru massif  embolus pada A. pulmonalis  Disseminated Intravascular Coagulation (DIC)  septicemia 28
  • 29. GOLONGAN DARAH GD Genotipe Aglutinogen Aglutinin Kemungkinan Transfusi O OO -- Anti A dan Hanya O Anti B A OA A Anti B A dan O AA A Anti B A dan O B OB B Anti A B dan O BB B Anti A B dan O AB AB A dan B -- Semua golongan 29 Dr. Jaka Krisna