2. Sinus Paranasales
Pars nasalis pharyngs
Pars oralis pharyngs
Pars laryngea pharyngs
Larynx
Trachea
Cavitas nasi
Vestibulum nasi
Bronchi
L. Superior
L. Medius
L. inferior
L. Superior
L. inferior
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
7. HIDUNG
Bangunan berongga dibagi oleh
sekat (kiri dan kanan)
Rongga depan nares(cuping
hidung dan rongga belakang
bagian atas farings (nasofarings)
Kulit (tutup hidung) :
Kelenjar sebasea besar sampai ke dalam
vestibulum nasi, kelenjar keringat, folikel
rambut (kaku dan besar) tapis benda-
benda kasar dalam udara inspirasi
8. HIDUNG (lanj..)
Rongga hidung :
Vestibulum yang dilapisi sel
submukosa(proteksi)
Rambut penapis udara
Konka (struktur berlapis) proteksi
udara luar
Sel silia lempar benda asing
keluar bersihkan jalan napas
9. HIDUNG (lanj..)
Bagian anterior ke posterior
berbatasan dengan nasofaring
Rongga hidung (transversal) :
Konka Nasalis Superior reseptor
penghidu (daerah olfaktoria) warna
coklat-kekuningan
Konka Nasalis Medialis
Konka Nasalis Inferior pleksus vena
besar, berdinding tipis, jaringan
kavernosus/jaringan erektil
10. FUNGSI HIDUNG
Sebagai Preventif
Bulu hidung penyaring debu
Silia (pseudokolumna epitelium
menangkap benda asing (di konka
superior). Udara berpatikel 4-6 mikron
yang masuk ke saluran napas lebih
bawah.
Sebagai “Lubrikasi” (pelicin)
Kel. Submukosa dan sel goblet lembab
sal. Napas
Sebagai pemanas dan pendingin udara
Vaskularisasi dan inspirasi dan ekspirasi
konduksi dari panas
12. Bagian atas labium, palatum
durum dan palatum mole
Bagian belakang orofaring
Perannya :
Bersuara
Tersumbat rongga hidung
bernapas
RONGGA MULUT
13. FARINGS
Bagian belakang dari rongga hidung
dan rongga mulut
Faring :
Nasofaring (berbatas dengan ronga
hidung) dasar tengkorak dan belakang
dan atas palatum mole
Orofaring (berbatas dengan rongga mulut)
belakang ronga mulut dan permukaan
belakang lidah
Laringofaring/Hipofaring (berbatas dengan
laring) simpang makanan dan udara
14. FARINGS (LANJ…)
Tuba eustachii bermuara pada nasofarings
seimbangkan tekanan udara dari kedua
sisi membran timpani.
Orofaring dipisahkan dari mulut oleh
fauces
Fauces (tempat) terdapat : Tonsilia
palatina, faringeal, dan lingual
Laringofaring bertemu sistem napas dan
sistem cerna udara melalui anterior ke
faring dan makanan melalui posterior ke
esofagus epiglotis
15. LARINGS
Letak : didepan bagian terendah
farings yang memisahkan dari
kolumna vertebra berjalan dari
farings-vertebra servikalis dan masuk
ke dalam trakea didalamnya
Larings tulang rawan (diikat
ligamen dan membran
Tulang Hioid
Tulang rawan tiroid (Adam’s Aple)
Tulang rawan aritenoid (beker)
Tulang rawan krikoid (cincin)
Tulang rawan epiglotis (elastis)
16.
17. LARINGS (lanj…)
Fungsi: alat suara dan jalan udara
Dibawah tulang rawan krikoid
trakeotomi
Larings dilapisi selaput lendir =
trakea kecuali epiglotis (sel
epitelium berlapis
Pita suara : sebelah dalam larings,
berjalan dari tulang rawan tiroid
sebelah depan sampai ke tulang
rawan aritenoid
18. TRAKEA
Letak : Larings-ketinggian
vertebra torakalis kelima
bentuk U (16-20 cincin)
Ukuran : panjang 9-11 cm, tebal 4-
5 cm, diameter ± 2,5 cm dan luas
permukaan 5 cm2
LapisanTrakhea :
Mukosa
Kelenjar submukosa
Jaringan ikat (otot polos)
19. TRAKEA (lanj…)
Trakhe mempunyai sel-sel bersilia
keluarkan benda asing
Karina : pisahkan trakea menjadi
bronkus kiri dan kanan
20. BRONKUS
Lanjutan Trakea 2 buah
Letak Ketinggian Vertebrata
Torakalis IV dan V
Struktur = trakea
Bronkus kanan (lebih pendek &
lebih besar) 3 cabang (6-8
cincin)
Bronkus kiri (lebih panjang & lebih
ramping) 2 cabang (9-12 cincin)
21. BRONKUS (lanj…)
Ukuran : panjang ± 5 cm, diameter 11-
19 cm dan luas penampang 3,2 cm2
Cabang sebelum mediastinum
bifurkasi
Sudut tajam percabangan Karina
Bronkus kiri karina bentuk sudut 20-30
derajat
Bronkus kanan karina bentuk sudut 45-
55 derajat
22. BRONKUS
LOBULARIS
Cabang bronkus utama kanan
(superior, medialis dan inferior)
dan kiri (superior dan inferior)
Ukuran : diameter 4,5 – 11,5 mm
dan luas penampang 2,7 cm2
23. BATAS RONGGA THORAX
Sternum dan tulang rawan iga-iga
di depan
12 ruas tulang punggung serta
cakram antar ruas (diskus
intervertebralis terbuat dari
tulang rawan di belakang
Iga-iga beserta otot interkostal
di samping
Dasar leher diatas
24. MEDIASTINUM
Ruang di dalam rongga dada
diantara paru-paru
Isi : jantung, pembuluh darah
besar, usofagus, duktus torasika,
aorta desendes, vena kava
superior, saraf vagus dan frenikus
dan sejumlah besar kelenjar limfe.
25. PARU-PARU
Bentuk kerucut gelembung-
gelembung hawa (alveoli)
Alveoli (sel epitel dan endotel) luas
permukaan 90 cm2
(± 700 juta alveoli)
Letak : apex (puncak) di atas dan
muncul sedikit lebih tinggi dari
klavikula di dalam dasar leher. Pangkal
paru-paru duduk di atas landai rongga
thorax, diatas diafragma
26. PLEURA
Selaput pembungkus paru-paru pleura
Pleura :
Pleura viseral bungkus paru-paru
Pleura parietal lapisi rongga dada
Kavum pleura (antara kedua pleura)
hampa udara dan sedikit cairan/eksudat
(normal)
Fungsi kavum ruang untuk kembang kempis
paru
Fungsi Cairan eksudat meminyaki permukaan
sehinga terhindar daris gesekan antara paru-
paru dan dinding dada
27. ALVEOLI
Unit fungsional paru (dikelilingi banyak kapiler
darah anggur
Bentuk : poligonal dan heksagonal yang
dilapisi sel epitel gepeng yang sangat tipis
Sel pelapis alveoli :
Tipe I (sel alveolar gepeng)
Tipe II (sel septa) membentuk kuboid dan
menonjol ke dalam ruang alveoli
Tipe II menghasilkan surfaktan cegah
kolaps
Makrofag (sel debu) terdapat dalam septum
interalveolar (bebas) makan dan musnahkan
mikroorganisme dan partikel asing lainnya
Septum interalveolar miliki satu atau lebih
pori (penghubung alveoli) seimbangkan
tekanan antar alveoli (bronkiolus tersumbat)