3. Air adalah salah satu zat
dengan rumus kimia
H2O yang tidak
memiliki warna, rasa,
dan aroma.
Kehilangan air sebanyak 15% dari berat badan dapat
mengakibatkan kematian yang disebabkan oleh DEHIDRASI
Orang dewasa perlu minum air minimal sebanyak 1,5-2
liter air sehari untuk keseimbangan dalam tubuh dan
membantu proses metabolisme
Air memiliki titik beku 00C sampai titik didih 1000C
sehingga pada suhu sekitar 00C sampai 1000C merupakan
suhu yang sesuai untuk kehidupan
4. FUNGSI DAN KEBUTUHAN AIR
Pembentuk sel dan
cairan tubuh, Air
ditemukan di setiap sel,
jaringan, dan
kompartemen tubuh
Sebagai pengatur
suhu tubuh
Media reaksi kimiawi
metabolisme
berlangsung, Media
trasportasi zat gizi dan
oksigen (gas dalam
darah)
Air sebagai
makronutrien, Air
terlibat dalam seluruh
hidrolisis protein,
karbohidrat, dan lemak
Air berfungsi sbg
pelumas dan
bantalan pada
persendian
Media pengeluaran
racun dan produk
sisa metabolisme
Pengaturan
keseimbangan
elektrolit
5.
6. KUALITAS AIR MINUM
• Tidak berwarna (jernih/bening)
• Tidak berasa (tawar)
• Tidak berbau
• Suhu sebaiknya di bawah suhu udara, sejuk (±250C)
Syarat Fisik
• Air minum yang baik tidak tercemar bahan-bahan kimia dan
mineral yang dapat membahayakan kesehatan dan menimbulkan
kerusakan pada tempat penyimpanan air
Syarat Kimia
• Air minum tidak boleh mengandung bakteri-bakteri penyakit
(patogen), tidak boleh mengandung bakteri golongan coli melebihi
batas 1 koloni/100 ml air
Syarat Biologi
7. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
492/MENKES/PER/IV/2010, air minum adalah air yang melalui proses
pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat
kesehatan dan dapat langsung diminum.
Jenis air minum menurut Peraturan Menteri
Kesehatan RI No. 907/MENKES/SK/VII/2002,
meliputi:
Air yang didistribusikan melalui pipa untuk
keperluan rumah tangga
Air yang didistribusikan melalui tangki air
Air kemasan
Air yang digunakan untuk produksi bahan makanan
dan minuman yang disajikan kepada masyarakat
8. Penggolongan manusia Total air tubuh dalam
Persentase Berat Badan
Bayi baru lahir 75%
Dewasa:
1. Pria (20 – 40 tahun) 60%
2. Wanita (20 – 40 tahun) 50%
3. Lansia (>60 tahun) 45 – 50%
Distribusi total air tubuh
(total body water)
dalam persentase berat badan
12. Kompartemen Cairan dan
Homeostasis Cairan
Membran
plasma dari sel
membatasi cairan
interselular dari
cairan interstitial
Dinding
pembuluh darah
membatasi cairan
interstitial dari
plasma darah
Dinding kapiler
yang tipis cukup
untuk mengikuti
pertukaran air
dengan zat terlarut
antara plasma darah
dengan cairan
interstitial
16. Hilangnya sejumlah cairan
tubuh adalah melalui
produksi urin
Jumlah hilangnya garam dalam
urin adalah faktor determinan
penentuan volume cairan
tubuh
Dua larutan utama di dalam
urin yaitu natrium (Na+) dan
clorida (Cl-)
Kemanapun dua larutan itu
“pergi”, air akan mengikuti
17. Apa yang terjadi pada saat kita kehilangan cairan
tubuh dalam jumlah banyak dan tidak direhidrasi?
Terjadi konvulsi, koma, atau bahkan kematian
Keracunan air (sel akan luka)
Air melakukan osmosis dari cairan interstitial ke cairan intraselular
Penurunan osmolarity dari cairan interstitial dan plasma
Penurunan konsentrasi Na+ di cairan interstitial dan plasma
(hiponatremia)
Kehilangan darah banyak, berkeringat, muntah dan diare
19. Ion terbentuk ketika
elektrolit terdisosiasi dan
larut pada saat:
Mengontrol antara
osmosis dari air
dengan cairan
compartemen
Membantu
memelihara
keseimbangan asam-
basa
20. Konsentrasi ion digambarkan dengan satuan
miliequivalen per liter (mEq/liter)
Plasma darah, cairan interstitial, dan
cairan intrasel mempunyai perbedaan
konsentrasi dari elektrolit dan protein ion
Seperti misalnya plasma darah mempunyai
banyak ion protein sedangkan cairan
interstitial lebih sedikit
23. • Ion ekstraselular terbanyak
Klorida (Cl-)
• Ion plasma penting untuk sistem keseimbangan asam-basa
Bikarbonat (HCO3-)
• Digunakan untuk koagulasi darah, melepaskan neurotransmitter,
membentuk otot, merangsang nervus dan otot
Kalsium (Ca+)
• Menjadikan garam kalsium fosfat
Fosfat (HPO42-)
• Sebagai kation intraselular
• Aktif sebagai enzim pada metabolisme karbohidrat dan protein
• Untuk fungsi miokardial
Magnesium
24. Referensi
• Hardinsyah dan Dewa Nyoman Supariasa. 2017. Ilmu
Gizi Teori dan Aplikasi. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC
• Tortora, Gerard J. Dan Bryan Derrickson. 2014.
Principles of Anatomy and Physiology 14th edition.
John Wiley & Sons, Inc
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2013 Tentang Angka Kecukupan Gizi
Yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia, diakses dari
situs:
http://gizi.depkes.go.id/download/kebijakan%20gizi/ta
bel%20akg.pdf pada tanggal 11 Februari 2019