SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Download to read offline
1
KUMPULAN ARTIKEL
1. PENGERTIAN, KONSEP, SERTA DALIL-DALIL TENTANG ISTIDROJ
2. DALIL-DALIL HADITS QUDSI TENTANG HUKUMAN YANG DISEGERAKAN
SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH TERHADAP HAMBANYA.,
(DALIL, TERJEMAHAN, PENJELASAN, SERTA CONTOH KASUS).
3. BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DI DALAM KITAB-
KITAB SUCI AGAMA LAIN (Kristen, Hindu, Yahudi, dll)
4. Al-QURÁN SEBAGAI SUMBER SAINS DAN TEKNOLOGI
5. PENGERTIAN DAN ORANG-ORANG SALAFUSSALIH YANG
SESUNGGUHNYA: GENERASI SAHABAT, TABIIN, DAN TABIITTABIIN)
Disusun sebagai tugas terstruktur Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Pendidikan
Agama Islam
Dosen Pengampu:
Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Disusun Oleh:
Nama : Mochamad Iqbal Ramanda
NIM : F1B021012
Prodi/Kelas : TEKNIK ELEKTRO A
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MATARAM
2
2021
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................2
BAB 1.....................................................................................................................................4
PNGERTIAN, KONSEP, SERTA DALIL-DALIL TENTANG ISTIDROJ.........................4
A. Pengertian Istidroj…………………………………………………………………...4
B. Konsep Istidroj……………………………………………………………………....5
C. Dalil Tentang Istidroj…………………………………………………………….….6
BAB 2.....................................................................................................................................7
DALIL-DALIL HADIST QUDSI......... ……………………………………………............7
A. Dalil-dalil yang Mendasarinya……………………………………………………....8
B. Penjelasan…………………………………………………………………………....9
C. Contoh Kasus………………………………………………………………………..11
BAB 3.....................................................................................................................................12
BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DI DALAM KITAB-KITAB
SUCI AGAMA LAIN (Kristen, Hindu, Yahudi)...................................................................12
A. Hindu………………………………………………………………………………..13
B. Yahudi………………………………………………………………………………14
C. Kristen………………………………………………………………………………16
BAB 4.....................................................................................................................................22
Al-QURÁN SEBAGAI SUMBER SAINS DAN TEKNOLOGI ……………………….....22
A. Fungsi Al-Quran yang Terkait Dengan Saintek…………………………………….22
B. Obyek Ilmu Pengetahuan (Sains)………………………………………………...…22
C. Al-Quran Sebagai Wujud Produk Saintek Alloh SWT……………………………..23
BAB 5.....................................................................................................................................25
PENGERTIAN DAN ORANG-ORANG SALAFUSSALIH YANG SESUNGGUHNYA:
GENERASI SAHABAT, TABIIN, DAN TABIITTABIIN) …………………………..…..25
3
A. Yang Dimaksud Dengan Salafussalih…………………………………………..…..26
B. Pengertian Sahabat………………………………………………………………….26
C. Pengertian Tabi’in…………………………………………………………………..27
D. Pengertian Tabi’ut tabi’in…………………………………………………………...27
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................28
4
BAB 1
PNGERTIAN, KONSEP, SERTA DALIL-DALIL TENTANG ISTIDROJ
A. Pengertian Istidroj
Mengutip dari jurnal berjudul Istidraj dalam Alquran Perspektif Imam Al-Qurthubi
karya Diana Fitri Febriani, Istidraj adalah nikmat yang diberikan Allah kepada orang-orang
yang membangkang terhadap-Nya. Ini merupakan hukuman dari Allah agar orang tersebut
terus terjerumus dalam kesesatan. Nikmat yang diberikan bukanlah bentuk kasih sayang Allah,
melainkan murka Allah terhadap mereka. Nikmat tersebut hanyalah alat untuk menghukum
mereka, baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Banyak ayat Al-Quran yang menyebutkan istilah istidraj. Istilah tersebut diterjemahkan oleh
ahli tafsir dengan beberapa pengertian. Salah satunya Surat Al-A’raf ayat 182.
ََ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ٱ‬َ‫و‬
َ
‫ُوا‬‫ب‬َّ‫ذ‬َ‫ك‬
‫َا‬‫ن‬ِ‫ت‬ََٰ‫ي‬‫ا‬َٔ‫ـ‬ِ‫ب‬
‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ج‬ ِ
‫ْر‬‫د‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ن‬َ‫س‬
َْ‫ِن‬‫م‬
َُ‫ْث‬‫ي‬َ‫ح‬
ََ
‫ل‬
ََ‫ون‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬
Artinya: Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan menarik
mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka
ketahui.
Ayat ini ditafsirkan oleh Imam Al-Qurthubi dalam Tafsir Al-Jami’َLi’َAhkami sebagai pesan
tersirat bahwa Allah akan menghukum hamba-Nya yang durhaka dan maksiat dengan cara
istidraj.
Ia mengatakan bahwa saat orang melakukan kemaksiatan, seketika itu pula Allah memberikan
mereka nikmat sebagai hukuman. Allah SWT berfirman bahwa orang yang mendustakan ayat-
ayat-Nya akan dibinasakan, yaitu dibinasakan dengan cara istidraj.
Berasal dari kata 'daraja' dalam bahasa Arab yang berarti naik satu tingkatan ke tingkatan
berikutnya. Namun, Istidraj lebih dikenal sebagai istilah azab yang berupa kenikmatan yang
sengaja diberikan pada seseorang. Jadi, Allah SWT menguji hamba-hambanya yang lalai dalam
5
beribadah dengan melimpahkan mereka kenikmatan dunia. Padahal, segala hal yang dinikmati
tersebut adalah suatu jebakan.
B. Konsep Istidroj
➢ Beberapa mungkin tidak akan sadar bahwa ini adalah ciri istidraj. Bila kamu mendapati
dirimu jarang beribadah, namun nyatanya pekerjaan kamu terasa sangat lancar, bisa
jadi itu merupakan istidraj yang diberikan kepadamu.
➢ Pekerjaan dan rezeki yang berlimpah yang kamu dapatkan merupakan ujian
sesungguhnya dari Allah SWT. Karena, Allah SWT ingin melihat, apakah dengan
rezeki yang kamu dapatkan itu akan membuat kamu semakin lalai dan meninggalkan
ibadah, atau dapat membuatmu ingat kepada Allah SWT sebagai Sang Maha Pemberi
Rezeki.
➢ Ciri lain kamu mengalami istidraj adalah merasakan ketenangan. Di sini, ketenangan
yang dimaksud di sini adalah kamu merasa baik-baik saja dan tidak merasa bersalah
atau gelisah saat lalai menjalankan ibadah atau melakukan kegiatan yang sifatnya
maksiat. Kamu bahkan tidak merasakan penyesalan sedikit pun dalam hati setelah
melakukan hal yang telah disebutkan di atas. Sungguh itu adalah cobaan hidup yang
berat apabila kamu merasa tenang jika benar kamu mengalami hal seperti ini dalam
hidup.
➢ Sakit merupakan nikmat yang diberikan Allah SWT. Saat sakit, dosa-dosa berguguran
dan doa dikabulkan. Namun, jika kamu merasa jarang sakit dan sering melakukan
maksiat atau kurang beribadah, bisa jadi itu juga merupakan istidraj. Karena
sesungguhnya, sakit merupakan ujian dari Allah SWT agar hambanya selalu
mengingat-Nya dan memohon kesembuhan pada-Nya.
➢ Agar kita dijauhkan dari istidraj, tobat dan rutin beribadah menjadi salah satu caranya.
Minta ampun kepada Allah SWT dan selalu mengingat-Nya di kala senang maupun
susah, menjadi cara terbaik untuk menghindarkan diri dari istidraj. Jangan lupa juga
untuk selalu beribadah, salat lima waktu, dan membaca Alquran, agar kita selalu dekat
dengan Allah SWT.
➢ Itulah tadi pengertian, ciri dan cara menghindari istidraj. Semoga kita termasuk dalam
orang-orang yang beriman dan dijauhkan dari istidraj.
C. Dalil-Dalil Tentang Istidroj
6
Allah SWT telah menurunkan beberapa ayat di dalam Al-Qur’an yang menjelaskan
tentang Istidraj.
Salah satunya adalah Surat Al-Anam ayat 44 :
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
‫ا‬َّ‫م‬َ‫ل‬َ‫ف‬
‫ا‬ ْ‫ُو‬‫س‬َ‫ن‬
‫ا‬َ‫م‬
‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ِر‬‫ك‬ُ‫ذ‬
َ
‫ه‬ِ‫ب‬
‫َا‬‫ن‬ْ‫َح‬‫ت‬َ‫ف‬
َْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬
‫ا‬َ‫ْو‬‫ب‬َ‫ا‬
ََ‫ب‬
َِ‫ل‬ُ‫ك‬
َ
‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ش‬
ۗ 
‫ى‬ّٰۤ‫ت‬َ‫ح‬
‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫ا‬
‫ا‬ ْ‫ُو‬‫ح‬ ِ
‫َر‬‫ف‬
َ
ّٰۤ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬
‫ا‬ ّْٰۤ‫و‬ُ‫ت‬ ْ‫و‬ُ‫ا‬
َْ‫م‬ُ‫ه‬َٰ‫ن‬ْ‫ذ‬َ‫خ‬َ‫ا‬
َ
‫َة‬‫ت‬ْ‫غ‬َ‫ب‬
َ
ِ‫ا‬َ‫ف‬
‫ا‬َ‫ذ‬
َْ‫م‬ُ‫ه‬
ََ‫ن‬ ْ‫ُو‬‫س‬ِ‫ل‬ْ‫ب‬ُّ‫م‬
fa lammaa nasuu maa zukkiruu bihii fatahnaa 'alaihim abwaaba kulli syaii, hattaaa izaa farihuu
bimaaa uutuuu akhoznaahum baghtatang fa izaa hum mublisuun
"Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun
membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka. Sehingga ketika mereka bergembira
dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka
ketika itu mereka terdiam putus asa." (QS. Al-An’am 6: 44)
Ayat lainnya tentang istidraj adalah Surat Ali Imran ayat 178 :
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
َ
‫ْن‬‫ي‬ِ‫ه‬ُّ‫م‬ َ
‫ب‬ ‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ َْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫و‬ َ
ۚ ‫ا‬‫م‬ْ‫ِث‬‫ا‬ ‫ا‬ ّْٰۤ‫ُو‬‫د‬ ‫َا‬‫د‬ ْ‫ز‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ َْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ َْ‫ي‬ِ‫ل‬ْ‫م‬ُ‫ن‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬ َۗ
ۚ َْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ ِ
‫ل‬ َ
‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ َْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ َْ‫ي‬ِ‫ل‬ْ‫م‬ُ‫ن‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬َ‫ا‬ ‫ا‬ ّْٰۤ‫و‬ُ‫َر‬‫ف‬َ‫ك‬ ََ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ََّ‫ن‬َ‫ب‬َ‫س‬ْ‫ح‬َ‫ي‬ ََ
‫ل‬ َ‫و‬
wa laa yahsabannallzina kafaruuu annamaa numlii lahum khoirul li-angfusihim, innamaa numli
lahum liyazdaaduuu ismaa, wa lahum 'azaahumm muhiin
"Dan jangan sekali-kali orang-orang kafir itu mengira bahwa tenggang waktu yang Kami
berikan kepada mereka lebih baik baginya. Sesungguhnya tenggang waktu yang Kami berikan
kepada mereka hanyalah agar dosa mereka semakin bertambah; dan mereka akan
mendapat azab yang menghinakan." (QS. Ali 'Imran 3: 178)
Tidak hanya ayat Al-Quran, bahaya istidraj juga diterangkan dalam sebuah hadist yang
berbunyi :
Rasullulah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
"Bila kamu melihat Allah memberi hamba dari (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal
dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu
adalah istidraj (jebakan berupa nikmat yang disegerakan) dari Allah." (HR. Ahmad 4:145).
7
Dari penjelasan di atas, sebagai seorang muslim kita diwajibkan untuk selalu beribadah dan
mengingat Allah SWT. Jangan lalai untuk beribadah, karena ditakutkan Allah juga akan
melalaikan kita.
BAB 2
DALIL-DALIL HAFIST QUDSI
A. Dalil-Dalil yang Mendasarinya
Imam Ibnu Katsir RA dalam menafsirkan surat Al-Ahzab ayat 43 yaitu:
ََ‫َان‬‫ك‬َ‫و‬
ََ‫ِين‬‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬
‫ا‬‫يم‬ ِ‫ح‬َ‫ر‬ "Dan Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman",
mengatakan:
ََ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬
َ
ُ‫م‬‫ا‬َ‫م‬ِ ْ
‫اْل‬
َ
ُ‫د‬َ‫م‬ْ‫ح‬َ‫أ‬
:
‫َا‬‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬
َ
ُ‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬
َُ‫ْن‬‫ب‬
‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬
،‫ِي‬‫د‬َ‫ع‬
َْ‫ن‬َ‫ع‬
،‫ْد‬‫ي‬َ‫م‬ُ‫ح‬
َْ‫ن‬َ‫ع‬
،‫َس‬‫ن‬َ‫أ‬
ََ‫ي‬ ِ
‫ض‬ َ‫ر‬
َ
ُ َّ
‫ّللا‬
،ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬
ََ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬
:
ََّ‫ر‬َ‫م‬
َُ‫ل‬‫ُو‬‫س‬ َ‫ر‬
َ
ِ َّ
‫ّللا‬
‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬
َ
ُ َّ
‫ّللا‬
َ
ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬
َ
َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬
‫ِي‬‫ف‬
َ
‫َر‬‫ف‬َ‫ن‬
َْ‫مِن‬
َِ‫ه‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ح‬ْ‫ص‬َ‫أ‬
َ
‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ص‬ َ‫و‬
‫ِي‬‫ف‬
َ
،ِ‫ق‬‫ي‬ ِ
‫ر‬َّ‫ط‬‫ال‬
‫ا‬َّ‫م‬َ‫ل‬َ‫ف‬
َْ‫ت‬َ‫أ‬َ‫ر‬
ُ‫ه‬ُّ‫م‬ُ‫أ‬
َ
َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ْ‫ال‬
َْ‫ت‬َ‫ي‬ِ‫َش‬‫خ‬
‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬
‫َا‬‫ه‬ِ‫د‬َ‫ل‬َ‫و‬
َْ‫ن‬َ‫أ‬
،َ‫أ‬َ‫ط‬‫ُو‬‫ي‬
َْ‫ت‬َ‫ل‬َ‫ب‬ْ‫ق‬َ‫أ‬َ‫ف‬
َ
‫ى‬َ‫ع‬ْ‫س‬َ‫ت‬
َُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ت‬ َ‫و‬
:
َ
ِ‫ي‬َ‫ن‬ْ‫ب‬‫ا‬
‫ِي‬‫ن‬ْ‫ب‬‫ا‬ ،
‫ت‬َ‫ع‬َ‫س‬ َ‫و‬
َ
،ُ‫ه‬ْ‫ت‬َ‫ذ‬َ‫خ‬َ‫أ‬َ‫ف‬
ََ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬
َ
ُ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ْ‫ال‬
:
‫ا‬َ‫ي‬
ََ‫ل‬‫ُو‬‫س‬ َ‫ر‬
،ِ َّ
‫ّللا‬
َ
‫ا‬َ‫م‬
َْ‫َت‬‫ن‬‫َا‬‫ك‬
َ
ِ‫ه‬ِ‫ذ‬َ‫ه‬
ََ‫ِي‬‫ق‬ْ‫ل‬ُ‫ت‬ِ‫ل‬
‫ا‬َ‫ه‬َ‫ن‬ْ‫ب‬‫ا‬
‫ِي‬‫ف‬
َِ
‫ار‬َّ‫ن‬‫ال‬
.
ََ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬
:
‫ضهم‬َّ‫ف‬َ‫خ‬َ‫ف‬
َ
‫ل‬‫رسو‬
‫هللا‬
‫صلى‬
َ
‫هللا‬
‫عليه‬
‫وسلم‬
‫وقال‬
: "
ََ
‫ل‬َ‫و‬
َ
ُ َّ
‫ّللا‬
،
ََ
‫ل‬
‫ِي‬‫ق‬ْ‫ُل‬‫ي‬
ُ‫ه‬َ‫ب‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ح‬
‫ِي‬‫ف‬
َِ
‫ار‬َّ‫ن‬‫ال‬ ".
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad Ibnu Abu Addi, dari
Humaid, dari Anas RA yang mengatakan bahwa Rasulullah bersama sejumlah sahabatnya
bersua dengan seorang anak kecil di tengah jalan. Ketika ibu si anak kecil itu melihat adanya
sejumlah orang dewasa yang akan melewati jalan tersebut, maka timbullah rasa khawatirnya
akan keselamatan anaknya; ia khawatir anaknya akan terinjak. Lalu si ibu segera berlari
memburu anaknya seraya berkata, "Hai anakku, hai anakku," lalu ia menggendong anaknya ke
pinggir jalan.
8
Maka para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, wanita itu tidak akan mencampakkan anaknya
ke dalam api."
Perawi melanjutkan kisahnya, bahwa lalu Rasulullah menenangkan mereka supaya berjalan
agak pelan dan bersabda: Benar tidak, dan Allah tidak akan melemparkan kekasih-Nya ke
dalam neraka.
Pimpinan Pesantren Tahfizh Mutiara Darul Qur’an, Bandung, Ustadz Teguh Turwanto,
mengatakan, sanad hadist ini dengan syarat Shahihain, dan tidak ada seorang pun dari pemilik
kitab hadist Sittah yang mengetengahkannya.
Akan tetapi, di dalam kitab Shahih Bukhari disebutkan melalui Amirul Mu’minin Umar bin
Khattab RA yang telah menceritakan bahwa Rasulullah melihat seorang wanita dari kalangan
para tawanan yang menggendong anak kecilnya, lalu menempelkannya pada dadanya dan
menyusuinya. Maka Rasulullah bertanya:
" ََ‫ن‬ ْ‫و‬ َ‫َر‬‫ت‬َ‫أ‬
َ
ِ‫ه‬ِ‫ذ‬َ‫ه‬
‫ِي‬‫ق‬ْ‫ل‬ُ‫ت‬
‫َا‬‫ه‬َ‫د‬َ‫ل‬َ‫و‬
‫ِي‬‫ف‬
َِ
‫ار‬َّ‫ن‬‫ال‬
َ
ِ‫ه‬ َ‫و‬
ََ‫ي‬
َُ‫ِر‬‫د‬ْ‫ق‬َ‫ت‬
‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬
‫؟‬َ‫ِك‬‫ل‬َ‫ذ‬
"
‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬
:
ََ
‫ل‬
.
ََ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬
: "
،ِ َّ
‫ّللا‬َ‫َو‬‫ف‬
َ
ُ َّ َ
‫لَل‬
َ
ُ‫م‬َ‫ح‬ ْ‫ر‬َ‫أ‬
َ
ِ‫ه‬ِ‫د‬‫ا‬َ‫ب‬ِ‫ع‬ِ‫ب‬
َْ‫مِن‬
َ
ِ‫ه‬ِ‫ذ‬َ‫ه‬
َ
‫ا‬َ‫ه‬ِ‫د‬َ‫ل‬َ‫و‬ِ‫ب‬ "
"Bagaimanakah pendapat kalian, apakah wanita ini tega mencampakkan bayinya ke dalam api,
sedangkan ia mampu melakukannya?" Mereka menjawab, "Tidak." Rasulullah
bersabda: "Maka Allah lebih sayang kepada hamba-hamba-Nya daripada wanita ini kepada
anaknya."
Ustadz Teguh menyampaikan, dari penjelasan tafsir di atas jelaslah begitu dahsyatnya cinta
Allah kepada hamba-Nya yang Ia cintai. "Cinta Allah kepada hamba-Nya juga lebih besar dari
pada cinta hamba-Nya kepada-Nya," katanya.
Sebagaimana penafsiran Imam Ibnu Katsir RA pada surat Ali Imran ayat 31 yaitu:
َْ‫ل‬ُ‫ق‬
َْ‫ن‬ِ‫إ‬
َْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬
ََ‫ُّون‬‫ب‬ ِ‫ح‬ُ‫ت‬
َ
َ َّ
‫ّللا‬
‫ِي‬‫ن‬‫و‬ُ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬‫َا‬‫ف‬
َ
ُ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ب‬ِ‫ب‬ْ‫ُح‬‫ي‬
َ
ُ َّ
‫ّللا‬
َْ‫ِر‬‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ي‬ َ‫و‬
َ
ُ‫ك‬َ‫ل‬
َْ‫م‬
َْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ب‬‫ُو‬‫ن‬ُ‫ذ‬
َ
ُ َّ
‫ّللا‬َ‫و‬
َ
‫ور‬ُ‫ف‬َ‫غ‬
َ
‫يم‬ ِ‫ح‬َ‫ر‬
Katakanlah, "Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi
dan mengampuni dosa-dosa kalian."
IbnuَKatsirَmenulis:َ“Yakniَkalianَakanَmemperolehَbalasanَyangَlebihَdaripadaَapaَyang
dianjurkan kepada kalian agar kalian mencintai-Nya, yaitu Dia mencintai kalian. *Kecintaan
9
Allah kepada kalian dinilai lebih besar daripada yang pertama, yaitu kecintaan kalian kepada-
Nya.”
Bagaimana caranya agar dicintai Allah?
Al-Baydhawi RA alam kitabnya Anwar At-Tanzil wa Asrar At-Ta’wil menafsirkan surat Ali
Imran ayat 31 diatas yaitu:َ“Keyakinanَtersebutَ(cintaَhambaَkepadaَAllah)َakanَmenuntunَ
pelakunya memiliki kemauan untuk taat kepada-Nya dan senang melakukan segala hal yang
dapat mendekatkan dirinya kepada-Nya.”
B. Penjelasan
Hadits qudsi adalah salah satu pedoman para muslim dalam beribadah dan menjalani
hidup. Selain hadist masih ada Al Quran dan Qiyas yang menjadi sumber jawaban umat Islam
perlu penjelasan. Dikutip dari laman Al Quran Universitas Islam Sultan Agung (Unissula),
qudsi (‫َ)القدسي‬berasalَdariَkataَQudus yang artinya suci. Disebut hadist qudsi karena perkataan
ini dinisbatkan kepada Allah SWT, Al-Quddus, Dzat Yang Maha Suci.
Berikut penjelasan hadist qudsi menurut ulama:
1. Al-jurjani
Al-Jurjani sebagaimana dalam kitabnya At-Ta’rifat mengatakan,
‫َالحديثَالقدسيَهوَمنَحيثَالمعنىَمنَعندَهللاَتعالىَومنَحيثَاللفظَمنَرسولَهللاَصلىَهللاَعليهَوسلمَفهوَما‬
‫َفأخبرَعليهَالسالمَعنَذلكَالمعنىَبعبارةَنفسهَفالقرآنَمفضلَعليهَألن‬
َ‫َأخبرَهللاَتعالىَبهَنبيهَبإلهامَأوَبالمنام‬
َ
‫ا‬‫لفظهمنزأليض‬
Hadits qudsi adalah hadist yang secara makna datang dari Allah, sementara redaksinya
dari Rasulullah. Hadits qudsi diartikan sebagai berita dari Allah kepada nabi-Nya
melalui ilham atau mimpi, kemudian Rasulullah SAW menyampaikan hal itu dengan
ungkapan beliau sendiri. Maka dari itu, Al Quran lebih utama dibandingkan hadist
qudsi, karena Allah juga menurunkan redaksinya.
2. Al-Munawi
10
Al-Munawi sebagaimana tercantum dalam kitab Faidhul Qodir menjelaskan,
‫َالحديثَالقدسيَإخبارَهللاَتعالىَنبيهَعليهَالصالةَوالسالمَمعناهَبإلهامَأوَبالمنامَفأخبرَالنبيَصلىَهللاَعليهَوسلم‬
َ
‫ه‬‫عنذلكالمعنىبعبارةنفس‬
Hadits qudsi adalah berita yang disampaikan Allah SWT kepada nabi-Nya secara
makna dalam bentuk ilham atau mimpi. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
menyampaikan berita 'makna' itu dengan redaksi beliau.
3. Az-Zarqani
Az-Zarqani berpendapat bahwa redaksi dan makna hadist qudsi berasal dari Allah.
Sebagaimana dikatakan dalam kitab Manahil Al-Urfan sebagai berikut,
‫وحيتَألفاظهَمنَهللاَعلىَالمشهورَوالحديثَالنبويَأوحيتَمعانيهَفيَغيرَماَاجتهدَفيهَالرسول‬ُ‫َالحديثَالقدسيَأ‬
‫واأللفاظمنالرسو‬
Hadits qudsi redaksinya diwahyukan dari Allah SWT (menurut pendapat yang
masyhur), sedangkan hadist nabawi makna diwahyukan dari Allah SWT untuk selain
kasus ijtihad Rasulullah SAW. Sementara redaksinya dari Rasulullah SAW.
Seluruh umat Islam wajib percaya dan taat hadist qudsi. Allah SWT telah mengingatkan
pentingnya menaati Rasulullah SAW dalam Al Quran surat Ali Imran ayat 32,
ََ‫ين‬ ِ
‫ِر‬‫ف‬ََٰ‫ك‬ْ‫ُّٱل‬‫ب‬ ِ‫ُح‬‫ي‬ َ
‫ال‬َ‫ه‬َّ‫ل‬‫ٱل‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬‫ا‬ ْ‫و‬َّ‫ل‬َ‫َو‬‫ت‬‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ََۖ‫ل‬‫ُو‬‫س‬ َّ‫ٱلر‬َ‫و‬َ‫ه‬َّ‫ل‬‫ٱل‬‫وا‬ُ‫ع‬‫ي‬ِ‫ط‬َ ْ
‫ْل‬ُ‫ق‬
Arab latin: Qul ati ullaha war-rasul, fa in tawallau fa inallaha la yuhibbul-kafirin
Artinya: Katakanlah: "Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir."
Dengan penjelasan ini, tidak ada alasan bagi tiap muslim untuk berpaling atau menolak
hadist qudsi.
C. Contoh Kasus
11
Saya mengambil contoh dari seseorang yang pernah mengalami masalah hidup yang sangat
berat,terlilit hutang, sakit yang sangat langka dengan kemungkinan hidup yang sangat
tipis,namun Allah begitu mencintainya. Entah dia pernah berbuat dosa atau apa pun
sebelumnya ,hanya Allah yang tahu namun setelah semua kejadian yang sulit itu dia menjadi
sangat dekat dengan Allah SWT.
Begitu hebatnya kepiawaian Dewa Eka Prayoga dalam bidang pemasaran digital hingga ia
mendapat julukan 'Dewa Selling. Namun, pria yang juga akrab disapa Kang Dewa ini
mengalami serentetan ujian yang mungkin membuat banyak orang menyerah.
Keterpurukan pertama sudah dirasakan saat usia muda, tepatnya ketika ia masih menjalani
semester tujuh perkuliahan. Nilai utang yang harus ditanggung pun tidak sepele, yakni
mencapai Rp7,7 miliar.
Ya, nilai uang yang besar memang sudah didapatkannya sejak kuliah karena saat itu sudah bisa
membentuk personal branding yang cukup terkenal. "Waktu itu saya bawa uang banyak karena
saya sudah punya personal branding lantaran sering diundang seminar di luar kampus. Sampai
sampai ada teman yang nawarin saya proyek pengadaan laptop dan lain-lain untuk keperluan
kantor," papar Dewa yang kala itu berhasil mengumpulkan puluhan investor.
Nahas, teman yang dipercaya nyatanya hanya penipu yang menjual proyek bodong. Saat
mengetahui sang teman kabur, Dewa yang saat itu merupakan mahasiswa Universitas
Pendidikan Indonesia segera melapor ke polisi. Meski dengan kasus itu pada awalnya masih
ada 40 investor bertahan, kemudian hanya tersisa dua orang.
Untuk membayar utang, Dewa yang kala itu baru beberapa hari menikah pun mencoba
berjualan jajanan dari berkeliling menjual ceker pedas, kerupuk, hingga seblak. Ia beruntung
karena sang istri, Wiwin Supiyah, rela membanting tulang bersama meski masih menjadi
pengantin baru.
Kemudian jalan mulai membaik saat ia ditawari menulis buku oleh seorang teman. Berbekal
laptop jadul, Dewa berhasil menulis kisahnya hanya dalam tujuh hari ke dalam
buku berjudul 7 Kesalahan Pengusaha Pemula. Buku itu tidak disangka laris hingga Dewa bisa
berpendapatan Rp120 juta per bulan.
12
Namun, di tengah masa perbaikan dalam melunasi utangnya, ujian baru datang lagi. Dewa
terdiagnosis menderita GBS (Guillain Barre Syndrome), yaitu sebuah gangguan saraf yang
mengakibatkan seluruh badanya lumpuh total. Ia pun terpaksa harus dirawat secara intensif
selama dua bulan akibat penyakit tersebut hingga menelan biaya perawatan sebesar Rp700 juta.
Meski terpuruk, Dewa tetap bersyukur karena dapat sembuh dalam waktu empat bulan. Penulis
buku Melawan Kemustahilan itu juga merasa ujian yang ia alami telah menjadikannya sebagai
pribadi yang lebih baik.
Kini, pada usia 30 tahun, Dewa tidak hanya tetap gencar berbisnis dan menjadi motivator, tetapi
juga berbagi kepada sesama dengan mendirikan pesantren bagi kalangan tidak mampu. "Saat
ini saya sedang membangun sebuah pondok Qur’an Digital preneur di Cirebon. Semoga tahun
depan selesai dan sedang berkampanye mengajak teman-teman di Indonesia berwakaf dan
bersedekah secara gila-gilaan, sesering mungkin, sesempat mungkin, dengan hastag
#SedekahBrutal,"
BAB 3
BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DI DALAM KITAB-
KITAB SUCI AGAMA LAIN (Kristen, Hindu, Yahudi)
A. Hindu
Jika dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Nabi yang ditunggu umat Yahudi dan
umat Kristen, mungkin banyak dari kalangan umat Islam akan setuju, mengingat dalam Al-
Qur’an memang terdapat ayat-ayat yang menyatakan kalau kedatangan Nabi Muhammad SAW
sebenarnya sudah diberitakan dalam kitab-kitab suci pendahulunya, seperti Taurat & Injil.
Sebagaimana tersebut dalam surat As-Shaf (61)َayatَ6َ“Danَ(ingatlah)َketikaَIsaَibnuَMaryamَ
berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan
kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul
yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)". Maka tatkala rasul itu
datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah
sihir yang nyata".
13
Tapi jika dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Nabi yang juga ditunggu umat
Hindu? Kalimat itu pasti mengejutkan bagi kebanyakan umat Islam maupun umat Hindu,
bahkan mungkin bagi umat di luar kedua agama itu. Betapa tidak, syariat dari dua agama itu
sangat jauh berbeda.
Ternyata berita kedatangan nabi Muhammad SAW tidak saja diberitakan dalam kitab Taurat
& Injil, bahkan ramalan (berita) kenabian Muhammad SAW juga terdapat dalam kitab suci
umat Hindu, Kitab Weda. Benarkah?
Agama Hindu termasuk agama tua di dunia. Meski tidak ada kejelasan kapan lahirnya namun
dalam sejarah dikenal ada 3 periodesasi, yaitu:
pertama: Perkembangan agama hindu di India pada zaman Veda tahun (6000-2000 SM)
kedua: Perkembangan zaman Brahmana tahun (2000-1500 SM)
Ketiga : Zaman Upanisad tahun (1500-500 SM)
Jadi diperkirakan hinduisme sudah ada kira2 6500 tahun sebelum kedatangan Islam.
Adalah Pundit Vaid Parkash professor bahasa dari Allah abad University di India yang juga
menjadi pandita besar kaum Brahmana, dalam salah satu bukunya berjudul "Kalky Autar" atau
Avatar (Petunjuk Yang Maha Agung) yang baru diterbitkan memuat sebuah pernyataan yang
sangat mengagetkan kalangan intelektual Hindu. Sang professor secara terbuka dan dengan
alasan-alasan ilmiah, mengajak para penganut Hindu untuk segera memeluk agama Islam dan
sekaligus mengimani risalah yang dibawa oleh Rasulullah SAW, karena menurutnya,
sebenarnya Muhammad Rasulullah SAW adalah sosok yang dinanti-nantikan sebagai sosok
pembaharu spiritual. Prof. Pundit Vaid Parkash (penulis buku) yang masih berstatus pendeta
besar kaum Brahmana dan ahli bahasa Sansekerta itu mengatakan bahwa ia telah menyerahkan
hasil kajiannya kepada delapan pendeta besar kaum Hindu dan mereka semuanya menyetujui
kesimpulan dan ajakan yang telah dinyatakan di dalam buku. Semua kriteria yang disebutkan
dalam buku suci kaum Hindu (Wedha) tentang ciri-ciri "Kalky Autar" sama persis dengan ciri-
ciri yang dimiliki oleh Rasulullah Saw yang lahir di Makkah. Prof. Parkasg menguatkan
pernyataannya itu dengan mengutip beberapa hal dari kitab Veda (Weda), kitab suci agama
Hindu.
14
Menurutnya, dalam kitab Weda, sosok 'Kalky Autar' akan menjadi Pembawa Risalah Terakhir
atau Prophet Of Bhagwan (Allah) untuk menuntun seluruh dunia. Itu hanya terjadi dalam kasus
Nabi Muhammad Saw. Menurut ramalan Hindu, 'Kalky Autar akan lahir di sebuah Jazerrah
(Island) dan itu di wilayah Arab yang dikenal sebagai 'Jazeeratul Arab'.
Dalam kitab 'suci' Hindu, menurut Prof. Parkash, bapaknya bernama "Vishnu Bhagat" dan
ibunya bernama "Somanib". Dalam bahasa sansekerta, 'Visnu' berarti Allah SWT dan arti
harfiah dari kata 'Bhagat' adalah hamba atau budak, dalam bahasa Arab berarti "Abdun". Oleh
karena itu, 'Wisnu Bhagat' dalam bahasa Arab berarti Abdullah (hamba Allah).
Sedangkan,'Somanib' dalam bahasa sansekerta berarti damai (aman) dan tentram yang dalam
bahasa Arab berarti kata 'Aminah'. Dan sebagaimana diketahui bahwa ayah Nabi Muhammad
bernama Abdullah dan ibundanya bernama Aminah.
Dalam kitab Wedha juga disebutkan bahwa 'Kalky Autar akan lahir di kaum yang dihormati
dan mulia ditanahnya. Dan ini juga berlaku dalam kasus Nabi Muhammad SAW karena ia lahir
di suku Quraisy yang dihormati di Makkah. Disebutkan pula bahwa 'Kalky Autar” akan
diajarkan dalam sebuah gua oleh Bhagwan melalui utusan-Nya sendiri. Hal itu mengingatkan
kisah Nabi Muhammad Saw dalam gua Hira' saat didatangi oleh malaikat Jibril dan
mengajarkannya tentang wahyu Islam pertama kali. Tertulis dalam buku-buku Hindu bahwa
Bhagwan akan memberikan “Kalky Autar” dengan kuda tercepat dan dengan bantuan kuda itu,
ia akan naik di seluruh dunia dan tujuh langit. Ini isyarat tentang “Buraq”َdalam peristiwa Isra'
Mi’raj Nabi Muhammad Saw. Selain itu, ditulis pula bahwa “Kalky Autar” akan diperkuat dan
dibantu oleh Bhagwan. Dalam kasus Nabi Muhammad SAW, beliau dibantu dan diperkuat oleh
Allah (SWT) melalui malaikat-Nya dalam perang Badar.
B. Yahudi
Kedatangan Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para nabi telah disebutkan jauh sebelum
beliau lahir. Kitab-kitab agama terdahulu dikatakan telah menyebut akan lahirnya Muhammad
yang membawa ajaran kenabian dari Allah. Kitab-kitab yang dimaksud ialah kitab yang
pengikutnya dinyatakan Allah di dalam Alquran sebagai Ahli Kitab atau disebut kitab kaum
Yahudi dan Nasrani. Nabi Muhammad juga telah disebut dalam kitab agama Persia dan Hindu.
Seperti dikutip dari buku berjudul "Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad, Volume 1" oleh
Moenawar Khalil, disebutkan bahwa datangnya Nabi Muhammad SAW kepada umat manusia
15
telah disebutkan dan dinyatakan dalam kitab Taurat dan Injil. Hal demikian sebagaimana
disebutkan dalam Alquran surah Al-A’raaf ayat 157 yang berbunyi, "(Yaitu) orang-orang yang
mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan
Injil."
Perjanjian Lama dalam bahasa Arab disebut Al-‘Ahdu Al-Qadim dan dalam bahasa Belanda
disebut Ould Testament, atau yang dianggap sebagai kitab Taurat oleh kaum Yahudi dan
Nasrani.
Sedangkan Perjanjian Baru dalam bahasa Arab disebut Al-‘Ahdu Al-Jadid dan dalam bahasa
Belanda disebut New Testament, dan itulah yang dianggap kitab Injil oleh kaum Nasrani.
Perjanjian Lama berisi himpunan kitab suci dari nabi-nabi sebelum Nabi Isa AS, dan Perjanjian
Baru adalah yang berisi himpunan kitab suci yang dibawa Nabi Isa AS. Di dalam buku tersebut
disebutkan beberapa ayat dari kitab-kitab agama terdahulu, yang menjelaskan tentang akan
datangnya Nabi Muhammad SAW. Buku tersebut mengutip bunyi kalimat bahasa Indonesia
dari ayat Bibel, yang disalin dari Bibel yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang
diterbitkan oleh Nederlandsch Bibel Genootschap di Amsterdam pada 1916.
Salah satunya disebutkan dalam kitab Ulangan, 18:15, yang berbunyi, "Bahwa seorang Nabi
dari antara kamu dari antara segala saudaramu dan yang seperti aku ini yaitu akan dibangkitkan
oleh Tuhan Allahmu bagi kamu maka dia haruslah kamu dengar."
Di beberapa ayat dalam Kitab Ulangan itu disebutkan akan diutusnya Nabi Muhammad SAW
dengan semua yang dikatakannya membawa atau menyebut Nama Tuhan dan bukan nama
dewa. Nabi Muhammad SAW juga wafat tidak karena dibunuh orang. Selain itu, apa yang
dikatakan oleh Nabi Muhammad tentu terjadi, meski baru terjadi pada masa beberapa abad
sesudah wafatnya dan yang terjadi pada masa hidupnya.
"Bahwa kalau Nabi itu berkata atas Nama Tuhan, lalu barang yang dikatakannya itu tak jadi
atau tak datang, itulah perkataan yang bukan sabda Tuhan, melainkan Nabi itu berkata dengan
angkaranya: jangan kamu takut akan dia."
Kemudian dalam Injil Yahya juga disebutkan ayat yang mengarah pada akan kedatangan Nabi
Muhammad. Seperti dalam Yahya, 14:26, yang berbunyi, "Tetapi penghibur, yaitu Ruhul
Kudus, yang akan disuruh oleh Bapa sebab namaku, yaitu akan mengajarkan segala perkara itu
16
kepadamu dan mengingatkan kamu segala perkara yang telah kukatakan kepadamu itu." "Maka
sekarang sudah kukatakan kepadamu sebelum jadinya, supaya apabila ia jadi kelak, boleh
kamu percaya" (Yahya, 14:29).
Dari ayat itu dijelaskan, bahwa Nabi Muhammad SAW akan datang dan diperintah oleh Tuhan
dan akan mengajarkan segala perkara kepada manusia. Hal demikian juga telah dinyatakan
dalam Alquran. Kemudian dalam ayat lainnya di Kitab Injil Yahya, Nabi Muhammad
digambarkan sebagai penghibur (Rahul Kudus) dan yang akan memuliakan Nabi Isa karena ia
akan mengambil beberapa keterangan dari apa yang telah diterangkan oleh Nabi Isa kepada
kaumnya. Di dalam Kitab Injil Barnabas, kedatangan Nabi Muhammad SAW lebih jelas
dinyatakan. Barnabas sendiri adalah nama seorang sahabat atau pembela Nabi Isa. Karenanya,
Injil Barnabas ditulisnya sendiri dari wasiat yang didengarnya dari Nabi Isa AS. Di dalam kitab
itu memberitakan kedatangan Nabi SAW, bahkan dijelaskan pula tentang peristiwa disalibnya
Nabi Isa, bukanlah Nabi Isa yang disalib, melainkan Yahuda. Injil Barnabas termasuk injil yang
kuno, yang tertulis pada abad pertama Masehi.
Dalam ayat di kitab Injil Barnabas, misalnya, disebutkan bahwa saat Nabi Isa AS memberitahu
para hawari (penolong) bahwa beliau akan berpaling meninggalkan alam. Saat itu, Isa berkata
agar hati mereka tidak bergoncang dan tidak takut. Sebab, Isa bukanlah yang menjadikan
mereka, tetapi Allah yang menjadikan dan memelihara mereka.
"Adapun tentang ketentuan tugasku, sesungguhnya aku datang untuk menyediakan jalan bagi
Rasulullah yang akan datang dengan membawa tugas kelepasan alam ini." (Barnabas, 72:10).
C. Kristen
AllahَTa’alaَberfirmanَdalamَAl-Qur’an:
َ
ِ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬
َ
ِ‫ِي‬‫م‬ُ‫األ‬
‫ذي‬َّ‫ل‬‫ا‬
َُ‫ُؤمِن‬‫ي‬
َ
ِ َّ
‫الَل‬ِ‫ب‬
َ
ِ‫ه‬ِ‫ت‬‫ِما‬‫ل‬َ‫ك‬َ‫و‬
َ
ُ‫ه‬‫عو‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬‫ا‬َ‫و‬
‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬
ََ‫َدون‬‫ت‬‫َه‬‫ت‬
Tidak diragukan lagi terdapat banyak nubuatan mengenai kedatangan Nabi Muhammad saw.
dalam Alkitab, namun dalam kutipan ayat Al-Qur’anَdiَatas,َTauratَdanَInjilَtelahَdisebutkanَ
secara khusus; karena Nabi Musa as dan Isa as adalah tokoh-tokoh yang terkemuka di antara
semua nabi-nabi Bani Israil.
17
Umat Islam memandang Alkitab sebagai kitab suci dan wahyu Ilahi dan sang pembawanya
adalah orang yang benar. Dan berikut ini adalah ayat Al-Qur’anَyangَmenegaskanَpernyataanَ
tersebut: Tentu saja, umat Islam menganggap Kitab Suci Kristen sudah mengalami penyisipan
(interpolasi), namun interpolasi masih menyiratkan bahwa Bible masih mengandung beberapa
kebenaran yang asli.
Prinsip bahwa Nabi Muhammad saw memberi kesaksian kepada kebenaran semua wahyu
sebelumnya, memberikan landasan yang kuat bagi keharmonisan antara berbagai agama di
dunia, sekaligus bagi persatuan umat manusia. Dan fakta bahwa nabi-nabi sebelumnya
memberi kesaksian kepada kebenaran Nabi Muhammad saw menjadi kesaksian yang lebih kuat
lagi bagi kebenaran Islam dan bagi Persatuan agama-agama.
Dalam Ulangan 18: 17-19, Nabi Musa a.s. menubuatkan: Nabi yang dinubuatkan dalam
nubuatan ini bukanlah Yesus Kristus, maupun nabi Israel lainnya, karena tidak satupun dari
mereka yang pernah mengaku sebagai nabi yang dijanjikan di sini. Kita membaca dalam Injil
Yohanes (1: 19-21) bahwa di zaman Yesus, orang-orang Yahudi mengharapkan munculnya
tiga nabi. Pertama Elias, kedua Kristus, ketiga nabi yang kemasyhurannya mendunia hingga
dalam kasusnya tidak ada spesifikasi lain yang diperlukan. Kata-kata “Nabiَitu”َtelahَcukupَ
untuk menyampaikan apa yang dimaksud. Yesus telah menyatakan diri sebagai Kristus dan
beliau telah menganggap Yohanes Pembaptis sebagai Elias (Matius 11:14, 17: 10-13). Lebih
lanjut, beliau menubuatkan tentang kedatangan dirinya kedua kali di akhir zaman ketika iman
yang benar akan menghilang dari bumi (Lukas 18: 8).
Petrusَmemberikanَgambaranَtentangََwaktuَkedatanganَ“NabiَItu”:َKata-kata Petrus jelas
menyiratkanَbahwaَmunculnyaَ“nabiَitu”َakanَberlangsungَsebelumَmunculnyaَYesusَKristusَ
yang kedua. Yesus menunjukkan dalam perumpamaan kebun anggur bahwa setelah dia akan
datang Pemilik kebun anggur dan menambahkan: Jadi Yesus as telah menjelaskan bahwa Nabi
yang akan datang setelahnya bukan berasal dari Bani Israel, tetapi dari bangsa lain yakni
saudara-saudara mereka, Bani Ismail.
Nubuatan ini telah digenapi dalam pribadi Nabi Muhammad saw, Pendiri Suci Islam. Hal ini
karena, pertama, beliau datang dari kalangan keturunan Ismail sebagai, saudara-saudara dari
Bani Israel; sehingga janji Allah tentang Ismail as terpenuhi: Kedua, beliau adalah nabi yang
datang dengan syariat baru – syariat Al-Qur’an.َTidakَadaَnabi-nabi Israel termasuk Yesus dari
Nazaret, dengan pengecualian Musa, membawa syariat atau sistem baru; tidak pula seorangpun
18
dari mereka telah mengaku seperti Musa as. Di sisi lain, secara tegas telah ditulis tentang nabi
Muhammad dalam Al-Qur’anَbahwaَbeliauَadalah nabi seperti Musa.
Sekali lagi, ayat ini mengundang perhatian orang-orang Yahudi pada nubuatan di
dalam Ulangan 18:18 dalam kata-kata berikut: Bukti ketiga adalah bahwa Nabi Muhammad
saw tidak berbicara atas dirinya sendiri seperti yang tertulis dalam nubuatan tersebut (apapun
yang ia dengar, itulah yang akan ia katakan atas namaku). Di dalam Al-Qur’an,َsemuaَsurahَ
dimulaiَdenganَayat:َ“DenganَnamaَAllahَyangَMahaَPengasih,َMahaَPenyayang”.
Ada nubuatan penting di dalam Alkitab:
Datang dari Sinai mengacu pada kemunculan Nabi Musa as dan naik dari Seir mengarah
kepada Yesus. Nabi yang bersinar dari Gunung Paran tidak lain adalah Nabi dari Arabia, karena
Paran adalah nama kuno dari bagian Arabia di mana keturunan Ismail, nenek moyang Nabi
Muhammad saw menetap. Bentuk bahasa Arab kata Paran adalah Faran atau Pharan. Dalam
bukuَ Jacut’sَ Geographishesَ Worterbuchَ (F.َ Westenfielt,َ Leipzig,َ 1862,َ Vol.َ III,َ P834)َ
dijelaskan bahwa Faran adalah nama dari Mekkah. Kata Faran tampaknya merupakan bahasa
Arab Farran. Yang berarti dua pengungsi. Tampaknya tempat tersebut diambil dari nama Hajar
dan Ismail as, yang datang ke sana sebagai pengungsi. Dr. A. Benisch menyebutnya dalam
terjemahan Pentateukh sebagai gurun Paran.
Poin yang tidak diragukan lagi sebagai identitas NabiَMuhammadَsaw.َadalahَkalimat:َ“Iaَ
datangَ denganَ sepuluhَ ribuَ orangَ kudus”َ danَ “dariَ tanganَ kanannyaَ keluarَ hukumَ yangَ
berapi-apiَ untukَ mereka.”َ Padaَ saatَ penaklukanَ Mekah,َ sepuluhَ ribuَ orangَ suciَ ikutَ diَ
belakangnya dan beliau adalah pembawa hukum Al-Qur’an.َOlehَkarenaَitu,َnubuatanَituَ
secaraَmengagumkanَtelahَterpenuhiَdalamَwujudَNabiَMuhammad,َ(Shollallahuَ‘alaihiَwaَ
sallam).
Nubuat ketiga adalah:
Poin pertama yang perlu diingat sehubungan dengan nubuatan ini adalah bahwa Arabia adalah
tempat yang disebut Nubuatan itu. Ini adalah yang paling penting. Nabi Muhammad saw
muncul di Arabia.
19
Kedua,َnubuatanَituَberbicaraَtentangَ“Diaَyangَmelarikanَdiri”.َHijrahَNabiَMuhammadَsawَ
adalah peristiwa penting dalam sejarah dunia, dimana berdasarkan peristiwa hijrah Nabi
Muhammad saw dari Mekkah itulah kalender Islam dimulai.
Ketiga,َ“melarikanَdiriَdariَpedangَterhunus”َsecaraَmeyakinkanَtelahَterbuktiَperwujudannyaَ
pada wujud Nabi Muhammad saw yang menyelamatkan diri dari Mekah ketika rumah beliau
dikelilingi oleh musuh-musuh berbahaya yang telah menunggu dengan pedang terhunus,
hendak membunuhnya.
Keempat, keterangan yang kuat lainnya yang mendukung Nabi Muhammad saw kita dapati
juga sebagai berikut: Pdt C. Forster menempatkan Kedar di Hijaz dan menyebut mereka dengan
Koraish. Lihat: The Historical Geography of Arabia oleh Rev. C. Forster, hal. 244-265.
Terdapat nubuatan penting dalam Kidung Agung (5: 9-16). Dalam nubuat ini, sosok yang
dibicarakan di sini adalah kekasih Allah. Salah satu nama sifat dari Nabi Muhammad saw
adalah Habibullah – orangَyangَdicintaiَAllah.َKedua:َ“Kekasihkuَputihَdanَkemerahan”.َIniَ
adalahَwarnaَkulitَNabiَMuhammadَsaw,َKetiga,َ“Pemimpinَdiantaraَsepuluhَribuan”.َKamiَ
telah menunjukkan bahwa Nabi Muhammad saw adalah pemimpin sepuluh ribu pengikut
beliau pada saat penaklukan Mekah. Poin keempat dan yang paling mencolok dalam nubuatan
iniَadalahَnamaَNabiَMuhammadَsawَdalamَayatَ16.َBunyinya:َ“Yea,َheَisَaltogetherَlovely”َ
(Segala sesuatu padanya menarik) dalam Alkitab bahasa Inggris. Dalam Alkitab Ibrani, kata
iniَtertulisَ“Muhammad-im“.َLihatَHebrewَBibleَprintedَforَtheَBritishَandَForeignَBibleَ
Society by Trowitzsch & Sons, Berlin, P. 1159.
Nubuatan selanjutnya adalah:
Yohanes 14:26 menerangkan bahwa Roh Kudus adalah Penghibur. Keterangan ini
bertentangan dengan kalimat jelas dan tidak ambigu di Yohanes 16: 7, dimana Yesus
mengatakan bahwa ia akan pergi, yaitu maksudnya adalah kewafatan Yesus as pasti akan
terjadi untuk kedatangan Sang Penghibur. Perjanjian Baru menjelaskan bahwa Yohanes
dipenuhi Roh Kudus bahkan sebelum ia dilahirkan (Lukas 1:14), dan Yesus sendiri mengatakan
bahwa dirinya menemui Roh Kudus dalam bentuk burung merpati (Matius 3:16)
Dengan demikian, Roh Kudus tidak akan mendatangi orang-orang sebelum masa Yesus as
begitu juga pada masa Yesus sendiri. Lalu apa maksud kata-kata,َ “Jikaَ akuَ tidakَ pergiَ
20
Penghiburَtidakَakanَdatangَkepadamu.”َTentunyaَbukanlahَditujukanَkepadaَRohَKudus;َ
karena sudah umum diketahui bahwa Roh Kudus ada bersama dengan Yesus, tentu akan
mencemarkan beliau jika kita berpikir sedikit saja bahwa Yesus tanpa Roh Kudus. Jadi,
Penghibur adalah sosok lain selain Roh Kudus.
Ini juga mendukung pernyataan kami bahwa ada banyak interpolasi dalam Alkitab Kristen
yang ada sekarang. Hal ini sangat jelas bahwa Penghibur tidak dapat berarti Roh Kudus, karena
Yesusَmenggunakanَkataَgantiَ“dia”َbukanَ“itu”َ sehubunganَdenganَPenghibur. Menurut
nubuatan:َSangَPenghibur,َyaituَRohَKebenaran,َ “akanَmemanduَAndaَkeَdalamَseluruhَ
kebenaran”.َNabiَMuhammadَsawَadalah satu-satunya nabi yang mengaku telah membawa
ajaran yang lengkap melalui Al-Qur’anَyangَmengenainyaَDevenportَmengatakan:
Menurutَnubuatan:َSangَPenghiburَtidakَakanَberbicaraَdariَdirinyaَsendiri,َtetapiَ“apaَpunَ
diaَdengar,َitulahَyangَiaَsampaikan“.َRoh Kudus yang turun kepada para Rasul pada hari
Pantekosta bukanlah Penghibur yang berbicara dari dirinya sendiri, karena Roh Kudus ini
berbicaraَsesuaiَdenganَ tubuhَyangَiaَdiami.َ“Aku,َsaya,َpunyaku,َkita,َdiriَkitaَsendiri”َ
adalah kata-kata yang diucapkan oleh Petrus, Yohanes, Phillip, James, dan oleh dua belas
murid Yesus as ketika mereka berkumpul bersama-sama. Oleh karena itu, kata-kata nubuatan
ini tidak dapat ditujukan kepada Roh Kudus, yang telah diberikan kepada mereka seperti jelas
dari Yohanes 20:22 – “Danَsesudahَberkataَdemikian,َIaَmenghembusiَmerekaَdanَberkata:َ
“TerimalahَRohَKudus.“
Selain itu, Roh Kudus, menjadi orang ketiga dari Trinitas, sebagai pasangan dalam Tuhan Bapa
dan memiliki kedudukan yang setara setidaknya sepertiga dari itu. Mengapa, kemudian ia
direduksi statusnya menjadi penerima, mendengar apa pun dari orang lain. Hal ini, di satu sisi,
menjadi agen aktif yang menyampaikan pesan kata-kata kepada orang lain yang harus
berkomunikasi kepada umat manusia. Jelas, hal ini mengacu pada seorang manusia yang telah
diilhami oleh Tuhan, yang akan menyampaikan kepada orang lain dengan tidak melampaui apa
yangَdiwahyukanَkepadanya.َ“Dan,َiaَtidakَberkata-kata menurut kehendak nafsu-nya, Itu
tidakَlainَmelainkanَwahyuَyangَdiwahyukan.”َ(Al-Qur’anَ(53:َ4-5).
SangَPenghiburَyangَberulangَkaliَdibicarakanَdalamَAlkitabَsebagaiَ“RohَKebenaran”َdanَ
dapat diamati di sini bahwa kata Penghibur tidak bisa dengan sesuka hati, dipelintir
menyesuaikannya dengan Roh Kudus, tidak ada dimanapun di dalam Alkitab Roh Kudus
disebut Roh Kebenaran. Ditambah lagi, Yesus berbicara tentang Dia sebagai Penghibur lain.
21
Yesus sendiri, tentu saja, adalah salah seorang Penghibur. Seorang Penghibur lainnya yang
dinubuatkan, oleh karena itu, juga haruslah seorang manusia seperti dirinya.
Gambaran Al-Qur’anَ adalahَ samaَ dalamَ pembahasanَ iniَ ketikaَ menjelaskanَ tentangَ
kedatanganَNabiَMuhammadَ“QulَJaa’alَHaqquَWaَZahaqalَBaatila,َInnalَBaatilaَKaanaَ
Zahuuqa”َ– katakanlah, Kebenaran telah datang dan kebatilan telah lenyap. Sesungguhnya
kebatilan itu pasti akan lenyap. (Al-Qur’anَ17:82)
Adalah sia-sia untuk mengajukan keberatan bahwa Nabi adalah seorang manusia dan bukan
“Roh”.َAlkitabَsendiriَtelahَmenggunakanَkataَ“Roh”َdalamَbanyakَsekaliَvariasiَmakna,َ
sepertiَmisalnya:َ“Rohَyangَbersediaَtetapiَdagingَlemah”َdiَmanaَituَmenujukkanَbagianَ
spiritual manusia. Dan juga digunakan untuk menunjukan Tuhan, baik dalam Al-Qur’anَ
maupun Alkitab, seperti Ia turun ke atas orang-orang benar, dan juga ia mengacu kepada orang
suci:َ“Apaَyangَdilahirkanَdariَruhَadalahَruh”.َ Olehَkarenaَitu,َkeberatanَpihakَKristenَ
bahwaَkataَ“roh”َtidakَberlakuَuntukَmakhlukَfisikَadalahَtanpaَdasar.
Pekerjaanَ lainَ dariَ Sangَ Penghiburَ adalah:َ “Iaَ akanَ memuliakanَ Aku,”َ mengisyaratkanَ
tentang kehadiran seorang manusia untuk membawa kesaksian. Hal paling tinggi yang dapat
dilakukan oleh Roh Kudus adalah tidak lebih dari turun ke dalam jiwa manusia. Bagimanapun
ini adalah sesuatu yang memuliakan. Tetapi untuk pembenaran, demi kepentingan argumen,
bahwa Roh Kudus memang benar-benar bersaksi melalui manusia, pertanyaan yang muncul
adalah apakah ia dapat memurnikan Yesus dari tuduhan palsu yang kepadanya.
Orang-orang Yahudi telah melemparkan sumpah serapah kepada beliau dan menuduh Yesus
telah wafat di kayu salib, sesuatu yang mereka anggap sebagai kematian terkutuk seperti tertera
dari Kitab Suci. Apakah orang-orang Kristen yang telah terilhami oleh Roh Kudus, telah
membersihkan beliau dari hal ini? Belum! Sebaliknya, mereka telah membantu orang-orang
Yahudi dalam propaganda penghujatan mereka, dengan mengakui kematiannya di kayu salib.
Selain itu, mereka menuduhkan kepadanya pelanggaran yang paling keji, yaitu, bahwa ia
menyebut dirinya anak Tuhan dalam arti harfiah.
Hanya Nabi Muhammad saw saja yang telah memenuhi kata-kata nubuwatan dari Injil ini. Dia
itulah yang tegas mengucapkan kata-kataَwahyu:َ“Akuَakanَmembersihkanَengkauَ(Wahaiَ
Yesus) dari semua tuduhan palsu yang dituduhkan kepadamu oleh orang-orangَkafir.”َ(Al-
Qur’an,َ3:56).َSeberapaَjauhَNabiَMuhammadَberhasil mencapai hal ini dapat dinilai dari
22
fakta bahwa setiap Muslim memandang Yesus (saw) sebagai hamba Tuhan yang benar, sebagai
Nabi Allah. Percaya Kepada Yesus merupakan bagian dari keimanan seorang Muslim.
Karakteristik lain dari Sang Penghibur yang Dijanjikan, sebagaimana telah ditetapkan dalam
Injil, telah terbukti menjadi sandungan lain untuk orang-orangَKristen.َ“Bahwaَdiaَ(Penghibur)َ
akan terus bersamamu selama-lamanya”َ memberiَ merekaَ kesanَ yangَ salahَ bahwaَ Sangَ
Penghibur, agar abadi,َ haruslahَ berupaَ “roh”َ danَ bukanَ manusia,َ sesuatuَ yangَ
menyingkapkan ketidaktahuan mereka kepada Alkitab itu sendiri .
Kata-kata Yesus sendiri dalam kaitan dengan ini akan cukup untuk menghapus pemikiran yang
salahَini:َ“DiaَakanَmemberikanmuَPenghiburَlain yang akan menyertaimu selama-lamanya“,َ
jelas menunjukkan bahwa Sang Penghibur akan menyertai selamanya dalam arti tertentu di
mana Yesus sendiri tidak bisa lakukan.
Kenyataannya, ketika Yesus berbicara tentang akhir hidupnya sendiri dan keberlangsungan
dari Sang Penghibur, ia secara implisit mengacu pada masa eksistensi mereka melalui ajaran
dan pengaruh rohani mereka pada umat manusia.
Ketika seorang Nabi dibangkitkan untuk mereformasi suatu bangsa, ia dilengkapi dengan dua
senjata – aturan hukum-hukum yang dengannya mengatur kehidupan manusia, dan daya tarik
rohani yang memberi pengaruh meninggikan derajat kepada siapapun yang menjalin hubungan
dengannya. Dalam kedua hal ini, Yesus sudah tidak ada lagi sejak lama, sedangkan Nabi
Muhammad saw hidup sampai hari ini dan akan hidup selama-lamanya.
Yesus datang dengan satu perangkat hukum dan kekuatan rohaniah, dimana ia telah
memberikan perubahan di kalangan pengikut-pengikut beliau sendiri untuk beberapa saat.
Tetapi, sesudah itu, hukum yang sebelumnya cocok untuk tingkat masyarakat tertentu tidak
lagi menjadi perangkat yang praktis saat dihadapkan kepada masyarakat yang telah mengalami
pertumbuhan dan perkembangan berikutnya, dan kekuatan rohaniah yang telah dimakan oleh
waktu, akan kehilangan kemanjurannya dan lenyap. Sehingga muncul kebutuhan akan
keberadaan Sang Penghibur lain yang membawa serta hukum yang sempurna, bukan untuk
sebuah klan tertentu atau iklim tertentu tetapi untuk seluruh umat manusia.
Peradaban, saat ini, telah cukup memadai, untuk menerima ajaran-ajaran yang jauh melampaui
kapasitas mental dari orang-orang Yahudi pada zamannya. Sebuah hukum yang sempurna
23
untuk mengatur seluruh masyarakat dunia yang diperlukan untuk mengganti ajaran Yesus yang
tidak lagi memadai. Nabi Muhammad saw. telah dibangkitkan untuk memenuhi kebutuhan itu
yang mengacu kepada hal tersebut Al-Qur’anَmengatakan:
BAB 4
Al-QURÁN SEBAGAI SUMBER SAINS DAN TEKNOLOGI
A. Fungsi Al-Qur’an yang Terkait Dengan Saintek
Ummat Islam meyakini bahwa agama lslam itu adalah agama Allah yang sempurna. al-Qur’anَ
adalah kitabullah yang berisi petunjuk dan pedoman yang lengkap untuk memimpin seluruh
segi kehidupan manusia ke arah kebahagiaan yang hakiki dan abadi. Kita yakini bahwa al-
Qur’anَjugaَmengandungَayat-ayat yang dapat dijadikan pedoman (meskipun hanya secara
garis besar) dalam pengembangan ilmu pengetahuan (sains) dan teknologi dalam rangka
mempertebal keimanan dan meningkatkan kesejahteraan manusia.
Al-Quran sebagai petunjuk/pedoman hidup manusia, mengajarkan dasar-dasar dan
mengarahkan perkembangan Saintek menuju muaranya yang hakiki. Yaitu yang dapat
membawa kemanfaatan dan kemudahan dalam hidup dan kehidupan manusia serta dapat
membawa kepada ketaatan dan kepatuhannya kepada Kholiknya.
Perkembangan Saintek dewasa ini sangat cepat. Perkembangan menyangkut kebutuhan
manusia sehari-hari, sehingga perkembangannya membawa perubahan pola hidup manusia
dengan cepat pula.
B. Obyek Ilmu Pengetahuan (Sains)
Semua makhluk merupakan obyek yang layak untuk diriset. Jumlah makhluk Allah yang
tersebar di alam semesta tidak dapat dihitung. Jika masing-masing makhluk tekandung di
dalamnya ilmu pengetahuan tentang makhluk itu berarti jumIah ilmu pengetahuan juga tak
dapat dihitung.
Jika jumlah ilmu pengetahuan yang ada sejak dulu sampai sekarang masih dapat dihitung
berarti manusia masih memiliki peluang yang sangar besar untuk memperoleh ilmu
pengetahuan baru sebanyak makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT. Demikian pula karena
24
teknologi bersifat selalu mengiringi dan mengimbangi terhadap ilmu pengetahuan, maka
jumlah teknologi yang perlu ada juga tak dapat dihitung.
C. Al-Qur’an Sebagai Wujud Produk Saintek Alloh SWT
Al-Quran merupakan produk Saintek Allah yang diturunkan kepada manusia untuk menuntun
manusia akan jalur-jalur riset yang perlu ditempuh, sehingga manusia memperoleh hasil yang
benar. Di sini fungsi al-Quran sebagai hudan memberikan kecerahan pada akal manusia,
sehingga manusia merasa lapang di hadapan Allah yang Maha Luas. Kebenaran hasil riset ini
dapat diukur dari kesesuaian antara akal dengan naql. Kerja akal yang sesuai dengan naql ini
dapat dikategorikan sebagai ibadah kepada Allah SWT dan sekaligus turut mengisi definisi
ijtihad dalam arti umum yang memiliki nilai yang sangat besar sebagaimana yang dikatakan
oleh Ali R.A.
“Berpikirَsatuَsaatَlebihَbaikَdaripadaَberibadahَselamaَ1َtahun”.
Oleh sebab itu, usaha terus menerus untuk mengkaji al-Quran perlu dilakukan dan bahkan
hukumnya menjadi fardlu 'ain bagi setiap ilmuwan yang akan meriset terhadap alam semesta,
menciptakan produk teknologi merupakan hasil kerja dari orang-orang yang taat kepada tata
tertib al-Quran. Al-Quran juga merupakan sumber permasalahan yang layak untuk diriset.
Yang dimaksud di sini bukan al-Qurannya itu sendiri yang diriset, namun permasalahan riset
dapat saja muncul setelah orang membaca dan mengkaji al-Quran. Metode ini termasuk jenis
induktif. Selain itu Islam juga mempersilakan kepada para periset untuk menggunakan metode
deduktif (yang sesungguhnya dalam ayat lain hal ini termasuk juga pada deduksi al-Quran).
Oleh sebab itu jika periset merupakan orang yang beriman maka tidak ada masalah untuk
menggunakan metode riset, apakah itu induktif atau deduktif.
Di atas dijelaskan bahwa al-Quran merupakan karya Allah. Saintek ini dalam tingkatannya
dapat dikategorikan sebagai teknologi tingkat I. Teknologi yang diciptakan manusia beriman
merupakan derivasi dari teknologi pertama dan disebut sebagai teknologi tingkat II. Ilmuwan
tidak beriman menciptakan alat teknologi, dan menempatkannya dalam urutan teknologi
tingkat I. Ini merupakan kekeliruan karena akan memberikan akibat lain pada model ilmuwan.
Orang yang tak beriman akan mengagungkan teknologi, bersikap arogan dan jika diteruskan
akan bermuara kepada penuhanan kepada diri sendiri. Jelaslah bahwa hasil teknologi yang
25
demikian itu tidak dapat dimasukkan dalam wilayah ibadah kepada Allah swT. Firman Allah
dalam surat al-A'raf (7) ayat 146:
“Akuَakanَmemalingkanَorang-orang yang memalingkan diri di muka bumi tanpa alasan yang
benar dari ayat-ayat-Ku”.
Berikut ini beberapa integrasi ayat-ayat al-Quran dalam ilmu Sains dan Teknologi:
IlmuَsainsَdanَteknologiَdimulaiَdenganَpengembanganَBudayaَBacaَ(“Iqra”),َkajilahَKitabَ
Bacaanَ“al-Quran”َsurahَal-Alaq (96): 1-5
Al-Quran diturunkan untuk menjelaskan segala sesuatu (secara global), kajilah QS. ................
(Tibyanu li kulli syain)
Penciptaan langit dan bumi tidak main-main/ sia-sia, ada hikmah di antara keduanya, kajilah
QS. 21:16, 38:27, 3:190-191.
Perintah mengadakan penelitian/mengamati apa yang ada di langit dan di bumi, kajilah QS.
Yunus (10):101.
Ekosistem alam rusak akibat perbuatan manusia QS. 30:40, ada yang membantah tentang
(keesaan) Allah QS. 31:20.
Al-Quran mendorong saintis dan teknokrat untuk meneliti, mengamati dan menemukan suatu
yang belum pernah ditemukan para ahli sebelumnya, QS. 18:109, 50:6.
Fisika: QS. 13:12, 10:5 kilat, cahaya, sinar dan hisab
Perkapalan: QS. 17:66-67; 42:32-34; 45:12
Kelautan QS. 55:19-20; 25:53; 10:22; 38:37; 52:6; 35:12; 24:40; 82:3; 81:6
Awan/ meteorologi& geofisika QS. 2:164
Geografi/geologi QS. 13:3; 21:31; 74:17; 88:19-20; 27:88
Luar angkasa QS. 55:33; 71:15; 6:125.
26
Teori Big Bang QS. 21:30
Teori Atom QS. 10:61
Embriologi QS. 23:14; 39:6; 52:6
Biologi Laut: -Bangkainya pun halal QS. 5:96, -Ikan QS. 20:77
Orang yang berilmu dapat memahami perumpamaan-perumpamaan dari Allah QS. 29:43.
Astrologi QS. 15:16-18; 85:1; 86:3; 6:97
Pertanian QS. 7:57; 87:2-5; 6:59
Gravitasi QS. 22:65
Perikanan QS. 16:14
Pengairan QS. 67:30; 23:18
Farmasi/obat-obatan QS. 16:68-69
Peternakan QS. 16:66; 24:45
Penciptaan langit tujuh lapis dan seimbang QS. 67:3-4
Penciptaan segala sesuatu dan pertumbuhannya dengan ukuran-ukuran yang tepat QS. 25:2;
15:19
Setelah mempelajari/ mendapatkan ilmu, mengucapkanَ“AlhamdulilLah”َQS.َ27:15
BAB 5
PENGERTIAN DAN ORANG-ORANG SALAFUSSALIH YANG SESUNGGUHNYA:
GENERASI SAHABAT, TABIIN, DAN TABIITTABIIN)
A. Yang Dimaksud Dengan Salafussalih
27
a. Etimologi (secara bahasa):
Ibnulَ Farisَ berkata,َ “Hurufَ sin,َ lam,َ danَ fa’ adalahَ pokokَ yangَ menunjukkanَ ‘maknaَ
terdahulu’.َTermasukَsalafَdalamَhalَiniَadalahَ‘orang-orangَyangَtelahَlampau’,َdanَartiَdariَ
“Al-Qoumu as-Salaafu” artinyaَmerekaَyangَtelahَterdahulu.”َ(Mu’jam Maqayisil Lughah:
3/95)
b. Terminologi (secara istilah)
Adaَbeberapaَpendapatَdariَparaَulamaَdalamَmengartikanَistilahَ“Salaf”َdanَterhadapَsiapaَ
kata itu sesuai untuk diberikan. Pendapat tersebut terbagi menjadi 4 perkataan :
• Di antara para ulama ada yang membatasi makna Salaf yaitu hanya para Sahabat Nabi
saja.
• Di antara mereka ada juga yang berpendapat bahwa Salaf adalah para Sahabat Nabi dan
Tabi’in (orang yang berguru kepada Sahabat).
• Dan di antara mereka ada juga yang berkata bahwa Salaf adalah mereka adalah para
Sahabat Nabi, Tabi’in, dan Tabi’ut Tabi’in. (Luzmul Jama’ah (hal: 276-277)). Dan
pendapat yang benar dan masyhur, yang mana sebagian besar ulama Ahlussunah
berpendapat adalah pendapat ketiga ini.
Yang dimaksud Salaf dari sisi waktu adalah masa utama selama tiga kurun waktu/periode yang
telah diberi persaksian Rasulullah Shallallahu ‘alaihiَwasallam dalam hadist beliau Shallallahu
‘alaihiَwasallam. Mereka itulah yang berada di tiga kurun/periode, yaitu para sahabat, Tabi’in
dan Tabi’ut Tabi’in.
Rasulullah Saw bersabda,
« َُ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬
َِ
‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬
،‫ِي‬‫ن‬ ْ‫ر‬َ‫ق‬
َ
َّ‫م‬ُ‫ث‬
ََ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬
،ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫ي‬
َ
َّ‫م‬ُ‫ث‬
ََ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬
َْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫ي‬ »
Artinya,“Sebaik-baik manusia adalah yang hidup pada masaku, kemudian manusia yang hidup
padaَmasaَberikutnya,َkemudianَmanusiaَyangَhidupَpadaَmasaَberikutnya.”َ(HR.َBukhariَ
(2652), Muslim (2533))
Maka dari itu, setiap orang yang mengikuti jalan mereka, dan menempuh sesuai metode
mereka, maka dia termasuk salafi, karena menisbahkan/menyandarkan kepada mereka.
28
B. Pengertian Sahabat
Kata sahabat menurut lughah jamak dari sahib artinya yang menyertai. Menurut para ulama
yang disebut "sahabat" adalah orang yang bertemu dengan Nabi SAW dalam keadaan beriman
dan meninggal dunia sebagai pemeluk Islam. Maka, orang yang bertemu dengan Nabi sedang
dia belum memeluk agama Islam, maka tidaklah dipandang sahabat. Orang yang menemui
masa Nabi dan beriman kepadanya tetapi tidak menjumpainya, seperti Najasi, atau menjumpai
Nabi setelah Nabi wafat, seperti Abu Dzu’aib, yang pergi dari rumahnya setelah ia beriman
untuk menjumpai Nabi di Madinah. Setiba di Madinah, Nabi telah wafat. Maka, baik Najazi
dan Abu Dzu’aib, mereka berdua termasuk sahabat Nabi.
Ditandaskan oleh Al-Hafidl, bahwa pendapat yang paling Shahib yang telah diketemukannya
bahwa arti sahabat adalah orang yang berjumpa dengan Nabi dalam keadaan dia beriman dan
meninggal dalam islam, baik lama ia bergaul dengan Nabi atau tidak, baik dia turut berperang
bersama Nabi atau tidak, baik dia dapat melihat Nabi meskipun tidak dalam satu majelis dengan
Nabi, atau dia tidak dapat melihat Nabi karena buta.
Menurut Usman ibnu Shalih, yang dikatakan sahabat adalah orang yang menemui masa Nabi,
walaupun dia tidak dapat melihat Nabi dan ia memeluk Islam semasa Nabi masih hidup.
Sebagian 'ulama Ushul berpendapat bahwa yang dimaksud sahabat adalah orang yang
berjumpa dengan Rasul dan lama pula persahabatannya dengan beliau walaupun tidak
meriwayatkan hadist dari beliau.
Menurut Al-Khudlari menerangkan dalam Ushul Fiqhyah: "tidak dipandang seseorang,
menjadi sahabat, melainkan orang yang berkediaman bersama Nabi satu tahun atau dua tahun".
Tetapi An-Nawawi membantah paham ini dengan alasan kalau yang dimaksdu wahabi yaitu
orang yang menyertai Nabi satu atau dua tahun, tentulah tidak boleh kita katakan Jarir Al-Bajali
seorang sahabat.
C. Pengertian Tabi’in
Tabi’in menurut bahasa adalah jama’ dari kata Tabi’ yang artinya pengikut. Menurut istilah,
tabi’in adalah orang yang pernah bertemu dengan sahabat, iman kepada Nabi Saw dan
meninggal dalam keadaan Islam. Tentang hal ini Al-Khatib Al-Baghdadi mensyaratkan adanya
persahabatan dengan sahabat, jadi bukan hanya bertemu.
29
Menurut Ibnu Katsir, yang dinamakan Tabi’in tidak cukup hanya pernah melihat sahabat,
sebagaimana yang dinamakan sahabat cukup pernah melihat Nabi Saw saja. Yang
membedakan adalah keagungan dan kebesaran dari melihat Nabi saw. Namun menurut
kebanyakan ahli hadis, yang dinamakan tabi’in ialah orang yang pernah bertemu sahabat dalam
keadaan beriman dan meninggal dunia dalam keadaan beriman meskipun tidak pernah
bersahabat dengan sahabat dan tidak pula pernah meriwayatkan hadist dari sahabat.
D. Pengertian Tabi’ut Tabi’in
Tabi’ut Tabi’in atau Atbaut Tabi’in (bahasa Arab: ‫تابع‬
‫التابعين‬ ) adalah generasi setelah Tabi’in,
artinya pengikut Tabi’in, adalah orang Islam teman sepergaulan dengan para Tabi’in dan tidak
mengalami masa hidup Sahabat Nabi. Tabi’ut Tabi’in adalah di antara tiga kurun generasi
terbaik dalam sejarah Islam, setelah Tabi’inn dan Sahabat. Tabi’ut tabi’in disebut juga murid
Tabi’in. Menurut banyak literatur Hadits : Tabi’ut Tabi’in adalah orang Islam dewasa yang
pernah bertemu atau berguru pada Tabi’in dan sampai wafatnya beragama Islam. Dan ada juga
yang menulis bahwa Tabi’in yang ditemui harus masih dalam keadaan sehat ingatannya.
Karena Tabi’in yang terakhir wafat sekitar 110-120 Hijriah
30
DAFTAR PUSTAKA
https://kumparan.com/berita-hari-ini/pengertian-istidraj-lengkap-dengan-ciri-cirinya-
1vBe1EkNH6F/4#:~:text=mereka%20dengan%20berangaur,Ahkami%20sebagai%20pesan
https://issuu.com/dannilroikhan/docs/artikel_agama_islam/s/12452859
https://www.steikassi.ac.id/berita/detail/kenabian-muhammad-saw-telah-diramalkan-dalam-
kitab-weda
https://m.republika.co.id/amp/q0a6df320
https://ahmadiyah.id/pustaka/artikel/nubuatan-tentang-nabi-muhammad-dalam-bible
https://blendist.blogspot.com/2015/02/al-quran-dalam-pengembangan-sains-dan-
teknologi.html?m=1
https://muslim.or.id/18935-siapakah-salafus-shalih.html
https://semuamakalahpembelajaran.blogspot.com/2017/06/makalah-sahabat-tabiin-dan-tabiit-
tabiin.html?m=1

More Related Content

What's hot

38 Kesilapan Umum di sekitar Solat
38 Kesilapan Umum di sekitar Solat38 Kesilapan Umum di sekitar Solat
38 Kesilapan Umum di sekitar SolatNizam Zan
 
Pagar diri dan Rumah menurut al-Quran dan al-Sunnah
Pagar diri dan Rumah menurut al-Quran dan al-SunnahPagar diri dan Rumah menurut al-Quran dan al-Sunnah
Pagar diri dan Rumah menurut al-Quran dan al-SunnahSakinah Saptu
 
Tafsir al aminuddin,Tentang wudhu.
Tafsir al aminuddin,Tentang wudhu. Tafsir al aminuddin,Tentang wudhu.
Tafsir al aminuddin,Tentang wudhu. Rifki Aminuddin
 
Tata cara sholat fardu
Tata cara sholat farduTata cara sholat fardu
Tata cara sholat farduimage_room
 
Praktikal Solat Subuh
Praktikal Solat SubuhPraktikal Solat Subuh
Praktikal Solat SubuhRosmat Rabu
 
Fiqh ibadah & syahadah
Fiqh ibadah & syahadahFiqh ibadah & syahadah
Fiqh ibadah & syahadahMarhamah Saleh
 
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 11
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 11Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 11
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 11Marhamah Saleh
 
(6)solat sunat
(6)solat sunat(6)solat sunat
(6)solat sunatMohd Radhi
 
Slide dzikir dan doa
Slide dzikir dan doaSlide dzikir dan doa
Slide dzikir dan doaJusuf AN
 
Sabar akhlaq terhadap diri sendiri
Sabar akhlaq terhadap diri sendiriSabar akhlaq terhadap diri sendiri
Sabar akhlaq terhadap diri sendiriamaliarosilawati1
 
11388736 zikir-wirid-doa-selepas-solat-sembahyang-fardhu-yang-benar
11388736 zikir-wirid-doa-selepas-solat-sembahyang-fardhu-yang-benar11388736 zikir-wirid-doa-selepas-solat-sembahyang-fardhu-yang-benar
11388736 zikir-wirid-doa-selepas-solat-sembahyang-fardhu-yang-benarAnuar Zainal Sepri
 
Solat solat sunat cara-cara melakukan
Solat solat sunat cara-cara melakukanSolat solat sunat cara-cara melakukan
Solat solat sunat cara-cara melakukannorhudadalha
 

What's hot (19)

38 Kesilapan Umum di sekitar Solat
38 Kesilapan Umum di sekitar Solat38 Kesilapan Umum di sekitar Solat
38 Kesilapan Umum di sekitar Solat
 
Pagar diri dan Rumah menurut al-Quran dan al-Sunnah
Pagar diri dan Rumah menurut al-Quran dan al-SunnahPagar diri dan Rumah menurut al-Quran dan al-Sunnah
Pagar diri dan Rumah menurut al-Quran dan al-Sunnah
 
Tafsir al aminuddin,Tentang wudhu.
Tafsir al aminuddin,Tentang wudhu. Tafsir al aminuddin,Tentang wudhu.
Tafsir al aminuddin,Tentang wudhu.
 
Tata cara sholat fardu
Tata cara sholat farduTata cara sholat fardu
Tata cara sholat fardu
 
Presentasi Fiqh 5
Presentasi Fiqh 5Presentasi Fiqh 5
Presentasi Fiqh 5
 
Praktikal Solat Subuh
Praktikal Solat SubuhPraktikal Solat Subuh
Praktikal Solat Subuh
 
Tata cara shalat jama
Tata cara shalat jamaTata cara shalat jama
Tata cara shalat jama
 
Fiqh ibadah & syahadah
Fiqh ibadah & syahadahFiqh ibadah & syahadah
Fiqh ibadah & syahadah
 
Tafsir al-fatihah
Tafsir al-fatihahTafsir al-fatihah
Tafsir al-fatihah
 
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 11
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 11Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 11
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 11
 
Solat sunat
Solat sunatSolat sunat
Solat sunat
 
(6)solat sunat
(6)solat sunat(6)solat sunat
(6)solat sunat
 
Slide dzikir dan doa
Slide dzikir dan doaSlide dzikir dan doa
Slide dzikir dan doa
 
Dzikir dan doa
Dzikir dan doaDzikir dan doa
Dzikir dan doa
 
Sabar akhlaq terhadap diri sendiri
Sabar akhlaq terhadap diri sendiriSabar akhlaq terhadap diri sendiri
Sabar akhlaq terhadap diri sendiri
 
11388736 zikir-wirid-doa-selepas-solat-sembahyang-fardhu-yang-benar
11388736 zikir-wirid-doa-selepas-solat-sembahyang-fardhu-yang-benar11388736 zikir-wirid-doa-selepas-solat-sembahyang-fardhu-yang-benar
11388736 zikir-wirid-doa-selepas-solat-sembahyang-fardhu-yang-benar
 
Maghrib
MaghribMaghrib
Maghrib
 
Solat solat sunat cara-cara melakukan
Solat solat sunat cara-cara melakukanSolat solat sunat cara-cara melakukan
Solat solat sunat cara-cara melakukan
 
Zikir dan doa
Zikir dan doaZikir dan doa
Zikir dan doa
 

Similar to Mochamad Iqbal Ramanda, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos

Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...
Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...
Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...AMILIADAMAYANTIPURBA
 
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uas_pai
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uas_paiLale sekar idaman pertiwi lib021046 uas_pai
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uas_paiLalesekarIdamanperti
 
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosAllif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosAllifNasri
 
Fatima zahara, agama islam, pendidikan bahasa inggris, dr. taufiq ramdani, s....
Fatima zahara, agama islam, pendidikan bahasa inggris, dr. taufiq ramdani, s....Fatima zahara, agama islam, pendidikan bahasa inggris, dr. taufiq ramdani, s....
Fatima zahara, agama islam, pendidikan bahasa inggris, dr. taufiq ramdani, s....FatimaZahara5
 
Agama uts teknik elektro a_lalu sirdi zunistira
Agama uts teknik elektro a_lalu sirdi zunistiraAgama uts teknik elektro a_lalu sirdi zunistira
Agama uts teknik elektro a_lalu sirdi zunistiraLaluSirdiZunistira
 
Mahendra ananda putra l1 c020053_uas pai
Mahendra ananda putra l1 c020053_uas paiMahendra ananda putra l1 c020053_uas pai
Mahendra ananda putra l1 c020053_uas paiMahendraAnandaPutra
 
Mizan pujaisna, Agama Islam Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani S.Th.I., M. Sos.
Mizan pujaisna, Agama Islam Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani S.Th.I., M. Sos.Mizan pujaisna, Agama Islam Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani S.Th.I., M. Sos.
Mizan pujaisna, Agama Islam Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani S.Th.I., M. Sos.MizanPujaisna1
 
Tugas pendidikan agama islam uas
Tugas pendidikan agama islam   uasTugas pendidikan agama islam   uas
Tugas pendidikan agama islam uasSiKholis1
 
Kumpulan Artikel-UTS agama Islam
Kumpulan Artikel-UTS agama IslamKumpulan Artikel-UTS agama Islam
Kumpulan Artikel-UTS agama IslamShoofiAssaudah
 
Peringatan Keras Untuk Para Penyembah Kubur
Peringatan Keras Untuk Para Penyembah KuburPeringatan Keras Untuk Para Penyembah Kubur
Peringatan Keras Untuk Para Penyembah KuburBidak 99
 
Mahendra Ananda Putra_L1C020053_UAS PAI
Mahendra Ananda Putra_L1C020053_UAS PAIMahendra Ananda Putra_L1C020053_UAS PAI
Mahendra Ananda Putra_L1C020053_UAS PAIMahendraAnandaPutra
 
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)amri30
 
KELOMPOK 2 (Mengatasi Berbagai Macam Ujian dan Cobaan.pdf
KELOMPOK 2 (Mengatasi Berbagai Macam Ujian dan Cobaan.pdfKELOMPOK 2 (Mengatasi Berbagai Macam Ujian dan Cobaan.pdf
KELOMPOK 2 (Mengatasi Berbagai Macam Ujian dan Cobaan.pdfashyfafebriandhita
 
Tugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putra
Tugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putraTugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putra
Tugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putramuhammad furdaus
 
Jilid 1 (Revisi 2013) - 10 Dosa Besar - Tausiyah Ustad Yusuf Mansur
Jilid 1 (Revisi 2013) - 10 Dosa Besar - Tausiyah Ustad Yusuf Mansur Jilid 1 (Revisi 2013) - 10 Dosa Besar - Tausiyah Ustad Yusuf Mansur
Jilid 1 (Revisi 2013) - 10 Dosa Besar - Tausiyah Ustad Yusuf Mansur 10 Dosa Besar
 
Noversa mas wilananda, agama islam, teknik elektro, dr. taufiq ramdani, s.th....
Noversa mas wilananda, agama islam, teknik elektro, dr. taufiq ramdani, s.th....Noversa mas wilananda, agama islam, teknik elektro, dr. taufiq ramdani, s.th....
Noversa mas wilananda, agama islam, teknik elektro, dr. taufiq ramdani, s.th....NoversaWila1
 
Adab terhadap Al-Qur'an
Adab terhadap Al-Qur'anAdab terhadap Al-Qur'an
Adab terhadap Al-Qur'anridwansyah218
 

Similar to Mochamad Iqbal Ramanda, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos (20)

Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...
Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...
Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...
 
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uas_pai
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uas_paiLale sekar idaman pertiwi lib021046 uas_pai
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uas_pai
 
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosAllif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
 
Tugas uts agama islam 2021
Tugas uts agama islam 2021Tugas uts agama islam 2021
Tugas uts agama islam 2021
 
Fatima zahara, agama islam, pendidikan bahasa inggris, dr. taufiq ramdani, s....
Fatima zahara, agama islam, pendidikan bahasa inggris, dr. taufiq ramdani, s....Fatima zahara, agama islam, pendidikan bahasa inggris, dr. taufiq ramdani, s....
Fatima zahara, agama islam, pendidikan bahasa inggris, dr. taufiq ramdani, s....
 
Agama uts teknik elektro a_lalu sirdi zunistira
Agama uts teknik elektro a_lalu sirdi zunistiraAgama uts teknik elektro a_lalu sirdi zunistira
Agama uts teknik elektro a_lalu sirdi zunistira
 
Mahendra ananda putra l1 c020053_uas pai
Mahendra ananda putra l1 c020053_uas paiMahendra ananda putra l1 c020053_uas pai
Mahendra ananda putra l1 c020053_uas pai
 
Mizan pujaisna, Agama Islam Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani S.Th.I., M. Sos.
Mizan pujaisna, Agama Islam Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani S.Th.I., M. Sos.Mizan pujaisna, Agama Islam Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani S.Th.I., M. Sos.
Mizan pujaisna, Agama Islam Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani S.Th.I., M. Sos.
 
Tugas pendidikan agama islam uas
Tugas pendidikan agama islam   uasTugas pendidikan agama islam   uas
Tugas pendidikan agama islam uas
 
Uas pai
Uas paiUas pai
Uas pai
 
Kumpulan Artikel-UTS agama Islam
Kumpulan Artikel-UTS agama IslamKumpulan Artikel-UTS agama Islam
Kumpulan Artikel-UTS agama Islam
 
Peringatan Keras Untuk Para Penyembah Kubur
Peringatan Keras Untuk Para Penyembah KuburPeringatan Keras Untuk Para Penyembah Kubur
Peringatan Keras Untuk Para Penyembah Kubur
 
Mahendra Ananda Putra_L1C020053_UAS PAI
Mahendra Ananda Putra_L1C020053_UAS PAIMahendra Ananda Putra_L1C020053_UAS PAI
Mahendra Ananda Putra_L1C020053_UAS PAI
 
Motivasi al Qur'an.pptx
Motivasi al Qur'an.pptxMotivasi al Qur'an.pptx
Motivasi al Qur'an.pptx
 
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)
 
KELOMPOK 2 (Mengatasi Berbagai Macam Ujian dan Cobaan.pdf
KELOMPOK 2 (Mengatasi Berbagai Macam Ujian dan Cobaan.pdfKELOMPOK 2 (Mengatasi Berbagai Macam Ujian dan Cobaan.pdf
KELOMPOK 2 (Mengatasi Berbagai Macam Ujian dan Cobaan.pdf
 
Tugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putra
Tugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putraTugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putra
Tugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putra
 
Jilid 1 (Revisi 2013) - 10 Dosa Besar - Tausiyah Ustad Yusuf Mansur
Jilid 1 (Revisi 2013) - 10 Dosa Besar - Tausiyah Ustad Yusuf Mansur Jilid 1 (Revisi 2013) - 10 Dosa Besar - Tausiyah Ustad Yusuf Mansur
Jilid 1 (Revisi 2013) - 10 Dosa Besar - Tausiyah Ustad Yusuf Mansur
 
Noversa mas wilananda, agama islam, teknik elektro, dr. taufiq ramdani, s.th....
Noversa mas wilananda, agama islam, teknik elektro, dr. taufiq ramdani, s.th....Noversa mas wilananda, agama islam, teknik elektro, dr. taufiq ramdani, s.th....
Noversa mas wilananda, agama islam, teknik elektro, dr. taufiq ramdani, s.th....
 
Adab terhadap Al-Qur'an
Adab terhadap Al-Qur'anAdab terhadap Al-Qur'an
Adab terhadap Al-Qur'an
 

Recently uploaded

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 

Recently uploaded (20)

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 

Mochamad Iqbal Ramanda, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos

  • 1. 1 KUMPULAN ARTIKEL 1. PENGERTIAN, KONSEP, SERTA DALIL-DALIL TENTANG ISTIDROJ 2. DALIL-DALIL HADITS QUDSI TENTANG HUKUMAN YANG DISEGERAKAN SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH TERHADAP HAMBANYA., (DALIL, TERJEMAHAN, PENJELASAN, SERTA CONTOH KASUS). 3. BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DI DALAM KITAB- KITAB SUCI AGAMA LAIN (Kristen, Hindu, Yahudi, dll) 4. Al-QURÁN SEBAGAI SUMBER SAINS DAN TEKNOLOGI 5. PENGERTIAN DAN ORANG-ORANG SALAFUSSALIH YANG SESUNGGUHNYA: GENERASI SAHABAT, TABIIN, DAN TABIITTABIIN) Disusun sebagai tugas terstruktur Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Pendidikan Agama Islam Dosen Pengampu: Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos Disusun Oleh: Nama : Mochamad Iqbal Ramanda NIM : F1B021012 Prodi/Kelas : TEKNIK ELEKTRO A PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MATARAM
  • 2. 2 2021 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................2 BAB 1.....................................................................................................................................4 PNGERTIAN, KONSEP, SERTA DALIL-DALIL TENTANG ISTIDROJ.........................4 A. Pengertian Istidroj…………………………………………………………………...4 B. Konsep Istidroj……………………………………………………………………....5 C. Dalil Tentang Istidroj…………………………………………………………….….6 BAB 2.....................................................................................................................................7 DALIL-DALIL HADIST QUDSI......... ……………………………………………............7 A. Dalil-dalil yang Mendasarinya……………………………………………………....8 B. Penjelasan…………………………………………………………………………....9 C. Contoh Kasus………………………………………………………………………..11 BAB 3.....................................................................................................................................12 BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DI DALAM KITAB-KITAB SUCI AGAMA LAIN (Kristen, Hindu, Yahudi)...................................................................12 A. Hindu………………………………………………………………………………..13 B. Yahudi………………………………………………………………………………14 C. Kristen………………………………………………………………………………16 BAB 4.....................................................................................................................................22 Al-QURÁN SEBAGAI SUMBER SAINS DAN TEKNOLOGI ……………………….....22 A. Fungsi Al-Quran yang Terkait Dengan Saintek…………………………………….22 B. Obyek Ilmu Pengetahuan (Sains)………………………………………………...…22 C. Al-Quran Sebagai Wujud Produk Saintek Alloh SWT……………………………..23 BAB 5.....................................................................................................................................25 PENGERTIAN DAN ORANG-ORANG SALAFUSSALIH YANG SESUNGGUHNYA: GENERASI SAHABAT, TABIIN, DAN TABIITTABIIN) …………………………..…..25
  • 3. 3 A. Yang Dimaksud Dengan Salafussalih…………………………………………..…..26 B. Pengertian Sahabat………………………………………………………………….26 C. Pengertian Tabi’in…………………………………………………………………..27 D. Pengertian Tabi’ut tabi’in…………………………………………………………...27 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................28
  • 4. 4 BAB 1 PNGERTIAN, KONSEP, SERTA DALIL-DALIL TENTANG ISTIDROJ A. Pengertian Istidroj Mengutip dari jurnal berjudul Istidraj dalam Alquran Perspektif Imam Al-Qurthubi karya Diana Fitri Febriani, Istidraj adalah nikmat yang diberikan Allah kepada orang-orang yang membangkang terhadap-Nya. Ini merupakan hukuman dari Allah agar orang tersebut terus terjerumus dalam kesesatan. Nikmat yang diberikan bukanlah bentuk kasih sayang Allah, melainkan murka Allah terhadap mereka. Nikmat tersebut hanyalah alat untuk menghukum mereka, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Banyak ayat Al-Quran yang menyebutkan istilah istidraj. Istilah tersebut diterjemahkan oleh ahli tafsir dengan beberapa pengertian. Salah satunya Surat Al-A’raf ayat 182. ََ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ٱ‬َ‫و‬ َ ‫ُوا‬‫ب‬َّ‫ذ‬َ‫ك‬ ‫َا‬‫ن‬ِ‫ت‬ََٰ‫ي‬‫ا‬َٔ‫ـ‬ِ‫ب‬ ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ج‬ ِ ‫ْر‬‫د‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ن‬َ‫س‬ َْ‫ِن‬‫م‬ َُ‫ْث‬‫ي‬َ‫ح‬ ََ ‫ل‬ ََ‫ون‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ Artinya: Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui. Ayat ini ditafsirkan oleh Imam Al-Qurthubi dalam Tafsir Al-Jami’َLi’َAhkami sebagai pesan tersirat bahwa Allah akan menghukum hamba-Nya yang durhaka dan maksiat dengan cara istidraj. Ia mengatakan bahwa saat orang melakukan kemaksiatan, seketika itu pula Allah memberikan mereka nikmat sebagai hukuman. Allah SWT berfirman bahwa orang yang mendustakan ayat- ayat-Nya akan dibinasakan, yaitu dibinasakan dengan cara istidraj. Berasal dari kata 'daraja' dalam bahasa Arab yang berarti naik satu tingkatan ke tingkatan berikutnya. Namun, Istidraj lebih dikenal sebagai istilah azab yang berupa kenikmatan yang sengaja diberikan pada seseorang. Jadi, Allah SWT menguji hamba-hambanya yang lalai dalam
  • 5. 5 beribadah dengan melimpahkan mereka kenikmatan dunia. Padahal, segala hal yang dinikmati tersebut adalah suatu jebakan. B. Konsep Istidroj ➢ Beberapa mungkin tidak akan sadar bahwa ini adalah ciri istidraj. Bila kamu mendapati dirimu jarang beribadah, namun nyatanya pekerjaan kamu terasa sangat lancar, bisa jadi itu merupakan istidraj yang diberikan kepadamu. ➢ Pekerjaan dan rezeki yang berlimpah yang kamu dapatkan merupakan ujian sesungguhnya dari Allah SWT. Karena, Allah SWT ingin melihat, apakah dengan rezeki yang kamu dapatkan itu akan membuat kamu semakin lalai dan meninggalkan ibadah, atau dapat membuatmu ingat kepada Allah SWT sebagai Sang Maha Pemberi Rezeki. ➢ Ciri lain kamu mengalami istidraj adalah merasakan ketenangan. Di sini, ketenangan yang dimaksud di sini adalah kamu merasa baik-baik saja dan tidak merasa bersalah atau gelisah saat lalai menjalankan ibadah atau melakukan kegiatan yang sifatnya maksiat. Kamu bahkan tidak merasakan penyesalan sedikit pun dalam hati setelah melakukan hal yang telah disebutkan di atas. Sungguh itu adalah cobaan hidup yang berat apabila kamu merasa tenang jika benar kamu mengalami hal seperti ini dalam hidup. ➢ Sakit merupakan nikmat yang diberikan Allah SWT. Saat sakit, dosa-dosa berguguran dan doa dikabulkan. Namun, jika kamu merasa jarang sakit dan sering melakukan maksiat atau kurang beribadah, bisa jadi itu juga merupakan istidraj. Karena sesungguhnya, sakit merupakan ujian dari Allah SWT agar hambanya selalu mengingat-Nya dan memohon kesembuhan pada-Nya. ➢ Agar kita dijauhkan dari istidraj, tobat dan rutin beribadah menjadi salah satu caranya. Minta ampun kepada Allah SWT dan selalu mengingat-Nya di kala senang maupun susah, menjadi cara terbaik untuk menghindarkan diri dari istidraj. Jangan lupa juga untuk selalu beribadah, salat lima waktu, dan membaca Alquran, agar kita selalu dekat dengan Allah SWT. ➢ Itulah tadi pengertian, ciri dan cara menghindari istidraj. Semoga kita termasuk dalam orang-orang yang beriman dan dijauhkan dari istidraj. C. Dalil-Dalil Tentang Istidroj
  • 6. 6 Allah SWT telah menurunkan beberapa ayat di dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang Istidraj. Salah satunya adalah Surat Al-Anam ayat 44 : Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman: ‫ا‬َّ‫م‬َ‫ل‬َ‫ف‬ ‫ا‬ ْ‫ُو‬‫س‬َ‫ن‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ِر‬‫ك‬ُ‫ذ‬ َ ‫ه‬ِ‫ب‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫َح‬‫ت‬َ‫ف‬ َْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫ْو‬‫ب‬َ‫ا‬ ََ‫ب‬ َِ‫ل‬ُ‫ك‬ َ ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ ۗ  ‫ى‬ّٰۤ‫ت‬َ‫ح‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫ا‬ ‫ا‬ ْ‫ُو‬‫ح‬ ِ ‫َر‬‫ف‬ َ ّٰۤ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ‫ا‬ ّْٰۤ‫و‬ُ‫ت‬ ْ‫و‬ُ‫ا‬ َْ‫م‬ُ‫ه‬َٰ‫ن‬ْ‫ذ‬َ‫خ‬َ‫ا‬ َ ‫َة‬‫ت‬ْ‫غ‬َ‫ب‬ َ ِ‫ا‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ َْ‫م‬ُ‫ه‬ ََ‫ن‬ ْ‫ُو‬‫س‬ِ‫ل‬ْ‫ب‬ُّ‫م‬ fa lammaa nasuu maa zukkiruu bihii fatahnaa 'alaihim abwaaba kulli syaii, hattaaa izaa farihuu bimaaa uutuuu akhoznaahum baghtatang fa izaa hum mublisuun "Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa." (QS. Al-An’am 6: 44) Ayat lainnya tentang istidraj adalah Surat Ali Imran ayat 178 : Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman: َ ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ه‬ُّ‫م‬ َ ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ َْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫و‬ َ ۚ ‫ا‬‫م‬ْ‫ِث‬‫ا‬ ‫ا‬ ّْٰۤ‫ُو‬‫د‬ ‫َا‬‫د‬ ْ‫ز‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ َْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ َْ‫ي‬ِ‫ل‬ْ‫م‬ُ‫ن‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬ َۗ ۚ َْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ ِ ‫ل‬ َ ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ َْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ َْ‫ي‬ِ‫ل‬ْ‫م‬ُ‫ن‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬َ‫ا‬ ‫ا‬ ّْٰۤ‫و‬ُ‫َر‬‫ف‬َ‫ك‬ ََ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ََّ‫ن‬َ‫ب‬َ‫س‬ْ‫ح‬َ‫ي‬ ََ ‫ل‬ َ‫و‬ wa laa yahsabannallzina kafaruuu annamaa numlii lahum khoirul li-angfusihim, innamaa numli lahum liyazdaaduuu ismaa, wa lahum 'azaahumm muhiin "Dan jangan sekali-kali orang-orang kafir itu mengira bahwa tenggang waktu yang Kami berikan kepada mereka lebih baik baginya. Sesungguhnya tenggang waktu yang Kami berikan kepada mereka hanyalah agar dosa mereka semakin bertambah; dan mereka akan mendapat azab yang menghinakan." (QS. Ali 'Imran 3: 178) Tidak hanya ayat Al-Quran, bahaya istidraj juga diterangkan dalam sebuah hadist yang berbunyi : Rasullulah shallallahu alaihi wa sallam bersabda : "Bila kamu melihat Allah memberi hamba dari (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan berupa nikmat yang disegerakan) dari Allah." (HR. Ahmad 4:145).
  • 7. 7 Dari penjelasan di atas, sebagai seorang muslim kita diwajibkan untuk selalu beribadah dan mengingat Allah SWT. Jangan lalai untuk beribadah, karena ditakutkan Allah juga akan melalaikan kita. BAB 2 DALIL-DALIL HAFIST QUDSI A. Dalil-Dalil yang Mendasarinya Imam Ibnu Katsir RA dalam menafsirkan surat Al-Ahzab ayat 43 yaitu: ََ‫َان‬‫ك‬َ‫و‬ ََ‫ِين‬‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ‫ا‬‫يم‬ ِ‫ح‬َ‫ر‬ "Dan Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman", mengatakan: ََ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ ُ‫م‬‫ا‬َ‫م‬ِ ْ ‫اْل‬ َ ُ‫د‬َ‫م‬ْ‫ح‬َ‫أ‬ : ‫َا‬‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ َ ُ‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ َُ‫ْن‬‫ب‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ،‫ِي‬‫د‬َ‫ع‬ َْ‫ن‬َ‫ع‬ ،‫ْد‬‫ي‬َ‫م‬ُ‫ح‬ َْ‫ن‬َ‫ع‬ ،‫َس‬‫ن‬َ‫أ‬ ََ‫ي‬ ِ ‫ض‬ َ‫ر‬ َ ُ َّ ‫ّللا‬ ،ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ََ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ : ََّ‫ر‬َ‫م‬ َُ‫ل‬‫ُو‬‫س‬ َ‫ر‬ َ ِ َّ ‫ّللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ َ ُ َّ ‫ّللا‬ َ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ‫ِي‬‫ف‬ َ ‫َر‬‫ف‬َ‫ن‬ َْ‫مِن‬ َِ‫ه‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ح‬ْ‫ص‬َ‫أ‬ َ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ص‬ َ‫و‬ ‫ِي‬‫ف‬ َ ،ِ‫ق‬‫ي‬ ِ ‫ر‬َّ‫ط‬‫ال‬ ‫ا‬َّ‫م‬َ‫ل‬َ‫ف‬ َْ‫ت‬َ‫أ‬َ‫ر‬ ُ‫ه‬ُّ‫م‬ُ‫أ‬ َ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ْ‫ال‬ َْ‫ت‬َ‫ي‬ِ‫َش‬‫خ‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫َا‬‫ه‬ِ‫د‬َ‫ل‬َ‫و‬ َْ‫ن‬َ‫أ‬ ،َ‫أ‬َ‫ط‬‫ُو‬‫ي‬ َْ‫ت‬َ‫ل‬َ‫ب‬ْ‫ق‬َ‫أ‬َ‫ف‬ َ ‫ى‬َ‫ع‬ْ‫س‬َ‫ت‬ َُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ت‬ َ‫و‬ : َ ِ‫ي‬َ‫ن‬ْ‫ب‬‫ا‬ ‫ِي‬‫ن‬ْ‫ب‬‫ا‬ ، ‫ت‬َ‫ع‬َ‫س‬ َ‫و‬ َ ،ُ‫ه‬ْ‫ت‬َ‫ذ‬َ‫خ‬َ‫أ‬َ‫ف‬ ََ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬ َ ُ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ْ‫ال‬ : ‫ا‬َ‫ي‬ ََ‫ل‬‫ُو‬‫س‬ َ‫ر‬ ،ِ َّ ‫ّللا‬ َ ‫ا‬َ‫م‬ َْ‫َت‬‫ن‬‫َا‬‫ك‬ َ ِ‫ه‬ِ‫ذ‬َ‫ه‬ ََ‫ِي‬‫ق‬ْ‫ل‬ُ‫ت‬ِ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ن‬ْ‫ب‬‫ا‬ ‫ِي‬‫ف‬ َِ ‫ار‬َّ‫ن‬‫ال‬ . ََ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ : ‫ضهم‬َّ‫ف‬َ‫خ‬َ‫ف‬ َ ‫ل‬‫رسو‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ َ ‫هللا‬ ‫عليه‬ ‫وسلم‬ ‫وقال‬ : " ََ ‫ل‬َ‫و‬ َ ُ َّ ‫ّللا‬ ، ََ ‫ل‬ ‫ِي‬‫ق‬ْ‫ُل‬‫ي‬ ُ‫ه‬َ‫ب‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ح‬ ‫ِي‬‫ف‬ َِ ‫ار‬َّ‫ن‬‫ال‬ ". Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad Ibnu Abu Addi, dari Humaid, dari Anas RA yang mengatakan bahwa Rasulullah bersama sejumlah sahabatnya bersua dengan seorang anak kecil di tengah jalan. Ketika ibu si anak kecil itu melihat adanya sejumlah orang dewasa yang akan melewati jalan tersebut, maka timbullah rasa khawatirnya akan keselamatan anaknya; ia khawatir anaknya akan terinjak. Lalu si ibu segera berlari memburu anaknya seraya berkata, "Hai anakku, hai anakku," lalu ia menggendong anaknya ke pinggir jalan.
  • 8. 8 Maka para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, wanita itu tidak akan mencampakkan anaknya ke dalam api." Perawi melanjutkan kisahnya, bahwa lalu Rasulullah menenangkan mereka supaya berjalan agak pelan dan bersabda: Benar tidak, dan Allah tidak akan melemparkan kekasih-Nya ke dalam neraka. Pimpinan Pesantren Tahfizh Mutiara Darul Qur’an, Bandung, Ustadz Teguh Turwanto, mengatakan, sanad hadist ini dengan syarat Shahihain, dan tidak ada seorang pun dari pemilik kitab hadist Sittah yang mengetengahkannya. Akan tetapi, di dalam kitab Shahih Bukhari disebutkan melalui Amirul Mu’minin Umar bin Khattab RA yang telah menceritakan bahwa Rasulullah melihat seorang wanita dari kalangan para tawanan yang menggendong anak kecilnya, lalu menempelkannya pada dadanya dan menyusuinya. Maka Rasulullah bertanya: " ََ‫ن‬ ْ‫و‬ َ‫َر‬‫ت‬َ‫أ‬ َ ِ‫ه‬ِ‫ذ‬َ‫ه‬ ‫ِي‬‫ق‬ْ‫ل‬ُ‫ت‬ ‫َا‬‫ه‬َ‫د‬َ‫ل‬َ‫و‬ ‫ِي‬‫ف‬ َِ ‫ار‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ ِ‫ه‬ َ‫و‬ ََ‫ي‬ َُ‫ِر‬‫د‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫؟‬َ‫ِك‬‫ل‬َ‫ذ‬ " ‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ : ََ ‫ل‬ . ََ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ : " ،ِ َّ ‫ّللا‬َ‫َو‬‫ف‬ َ ُ َّ َ ‫لَل‬ َ ُ‫م‬َ‫ح‬ ْ‫ر‬َ‫أ‬ َ ِ‫ه‬ِ‫د‬‫ا‬َ‫ب‬ِ‫ع‬ِ‫ب‬ َْ‫مِن‬ َ ِ‫ه‬ِ‫ذ‬َ‫ه‬ َ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫د‬َ‫ل‬َ‫و‬ِ‫ب‬ " "Bagaimanakah pendapat kalian, apakah wanita ini tega mencampakkan bayinya ke dalam api, sedangkan ia mampu melakukannya?" Mereka menjawab, "Tidak." Rasulullah bersabda: "Maka Allah lebih sayang kepada hamba-hamba-Nya daripada wanita ini kepada anaknya." Ustadz Teguh menyampaikan, dari penjelasan tafsir di atas jelaslah begitu dahsyatnya cinta Allah kepada hamba-Nya yang Ia cintai. "Cinta Allah kepada hamba-Nya juga lebih besar dari pada cinta hamba-Nya kepada-Nya," katanya. Sebagaimana penafsiran Imam Ibnu Katsir RA pada surat Ali Imran ayat 31 yaitu: َْ‫ل‬ُ‫ق‬ َْ‫ن‬ِ‫إ‬ َْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬ ََ‫ُّون‬‫ب‬ ِ‫ح‬ُ‫ت‬ َ َ َّ ‫ّللا‬ ‫ِي‬‫ن‬‫و‬ُ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬‫َا‬‫ف‬ َ ُ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ب‬ِ‫ب‬ْ‫ُح‬‫ي‬ َ ُ َّ ‫ّللا‬ َْ‫ِر‬‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ي‬ َ‫و‬ َ ُ‫ك‬َ‫ل‬ َْ‫م‬ َْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ب‬‫ُو‬‫ن‬ُ‫ذ‬ َ ُ َّ ‫ّللا‬َ‫و‬ َ ‫ور‬ُ‫ف‬َ‫غ‬ َ ‫يم‬ ِ‫ح‬َ‫ر‬ Katakanlah, "Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kalian." IbnuَKatsirَmenulis:َ“Yakniَkalianَakanَmemperolehَbalasanَyangَlebihَdaripadaَapaَyang dianjurkan kepada kalian agar kalian mencintai-Nya, yaitu Dia mencintai kalian. *Kecintaan
  • 9. 9 Allah kepada kalian dinilai lebih besar daripada yang pertama, yaitu kecintaan kalian kepada- Nya.” Bagaimana caranya agar dicintai Allah? Al-Baydhawi RA alam kitabnya Anwar At-Tanzil wa Asrar At-Ta’wil menafsirkan surat Ali Imran ayat 31 diatas yaitu:َ“Keyakinanَtersebutَ(cintaَhambaَkepadaَAllah)َakanَmenuntunَ pelakunya memiliki kemauan untuk taat kepada-Nya dan senang melakukan segala hal yang dapat mendekatkan dirinya kepada-Nya.” B. Penjelasan Hadits qudsi adalah salah satu pedoman para muslim dalam beribadah dan menjalani hidup. Selain hadist masih ada Al Quran dan Qiyas yang menjadi sumber jawaban umat Islam perlu penjelasan. Dikutip dari laman Al Quran Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), qudsi (‫َ)القدسي‬berasalَdariَkataَQudus yang artinya suci. Disebut hadist qudsi karena perkataan ini dinisbatkan kepada Allah SWT, Al-Quddus, Dzat Yang Maha Suci. Berikut penjelasan hadist qudsi menurut ulama: 1. Al-jurjani Al-Jurjani sebagaimana dalam kitabnya At-Ta’rifat mengatakan, ‫َالحديثَالقدسيَهوَمنَحيثَالمعنىَمنَعندَهللاَتعالىَومنَحيثَاللفظَمنَرسولَهللاَصلىَهللاَعليهَوسلمَفهوَما‬ ‫َفأخبرَعليهَالسالمَعنَذلكَالمعنىَبعبارةَنفسهَفالقرآنَمفضلَعليهَألن‬ َ‫َأخبرَهللاَتعالىَبهَنبيهَبإلهامَأوَبالمنام‬ َ ‫ا‬‫لفظهمنزأليض‬ Hadits qudsi adalah hadist yang secara makna datang dari Allah, sementara redaksinya dari Rasulullah. Hadits qudsi diartikan sebagai berita dari Allah kepada nabi-Nya melalui ilham atau mimpi, kemudian Rasulullah SAW menyampaikan hal itu dengan ungkapan beliau sendiri. Maka dari itu, Al Quran lebih utama dibandingkan hadist qudsi, karena Allah juga menurunkan redaksinya. 2. Al-Munawi
  • 10. 10 Al-Munawi sebagaimana tercantum dalam kitab Faidhul Qodir menjelaskan, ‫َالحديثَالقدسيَإخبارَهللاَتعالىَنبيهَعليهَالصالةَوالسالمَمعناهَبإلهامَأوَبالمنامَفأخبرَالنبيَصلىَهللاَعليهَوسلم‬ َ ‫ه‬‫عنذلكالمعنىبعبارةنفس‬ Hadits qudsi adalah berita yang disampaikan Allah SWT kepada nabi-Nya secara makna dalam bentuk ilham atau mimpi. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menyampaikan berita 'makna' itu dengan redaksi beliau. 3. Az-Zarqani Az-Zarqani berpendapat bahwa redaksi dan makna hadist qudsi berasal dari Allah. Sebagaimana dikatakan dalam kitab Manahil Al-Urfan sebagai berikut, ‫وحيتَألفاظهَمنَهللاَعلىَالمشهورَوالحديثَالنبويَأوحيتَمعانيهَفيَغيرَماَاجتهدَفيهَالرسول‬ُ‫َالحديثَالقدسيَأ‬ ‫واأللفاظمنالرسو‬ Hadits qudsi redaksinya diwahyukan dari Allah SWT (menurut pendapat yang masyhur), sedangkan hadist nabawi makna diwahyukan dari Allah SWT untuk selain kasus ijtihad Rasulullah SAW. Sementara redaksinya dari Rasulullah SAW. Seluruh umat Islam wajib percaya dan taat hadist qudsi. Allah SWT telah mengingatkan pentingnya menaati Rasulullah SAW dalam Al Quran surat Ali Imran ayat 32, ََ‫ين‬ ِ ‫ِر‬‫ف‬ََٰ‫ك‬ْ‫ُّٱل‬‫ب‬ ِ‫ُح‬‫ي‬ َ ‫ال‬َ‫ه‬َّ‫ل‬‫ٱل‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬‫ا‬ ْ‫و‬َّ‫ل‬َ‫َو‬‫ت‬‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ََۖ‫ل‬‫ُو‬‫س‬ َّ‫ٱلر‬َ‫و‬َ‫ه‬َّ‫ل‬‫ٱل‬‫وا‬ُ‫ع‬‫ي‬ِ‫ط‬َ ْ ‫ْل‬ُ‫ق‬ Arab latin: Qul ati ullaha war-rasul, fa in tawallau fa inallaha la yuhibbul-kafirin Artinya: Katakanlah: "Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir." Dengan penjelasan ini, tidak ada alasan bagi tiap muslim untuk berpaling atau menolak hadist qudsi. C. Contoh Kasus
  • 11. 11 Saya mengambil contoh dari seseorang yang pernah mengalami masalah hidup yang sangat berat,terlilit hutang, sakit yang sangat langka dengan kemungkinan hidup yang sangat tipis,namun Allah begitu mencintainya. Entah dia pernah berbuat dosa atau apa pun sebelumnya ,hanya Allah yang tahu namun setelah semua kejadian yang sulit itu dia menjadi sangat dekat dengan Allah SWT. Begitu hebatnya kepiawaian Dewa Eka Prayoga dalam bidang pemasaran digital hingga ia mendapat julukan 'Dewa Selling. Namun, pria yang juga akrab disapa Kang Dewa ini mengalami serentetan ujian yang mungkin membuat banyak orang menyerah. Keterpurukan pertama sudah dirasakan saat usia muda, tepatnya ketika ia masih menjalani semester tujuh perkuliahan. Nilai utang yang harus ditanggung pun tidak sepele, yakni mencapai Rp7,7 miliar. Ya, nilai uang yang besar memang sudah didapatkannya sejak kuliah karena saat itu sudah bisa membentuk personal branding yang cukup terkenal. "Waktu itu saya bawa uang banyak karena saya sudah punya personal branding lantaran sering diundang seminar di luar kampus. Sampai sampai ada teman yang nawarin saya proyek pengadaan laptop dan lain-lain untuk keperluan kantor," papar Dewa yang kala itu berhasil mengumpulkan puluhan investor. Nahas, teman yang dipercaya nyatanya hanya penipu yang menjual proyek bodong. Saat mengetahui sang teman kabur, Dewa yang saat itu merupakan mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia segera melapor ke polisi. Meski dengan kasus itu pada awalnya masih ada 40 investor bertahan, kemudian hanya tersisa dua orang. Untuk membayar utang, Dewa yang kala itu baru beberapa hari menikah pun mencoba berjualan jajanan dari berkeliling menjual ceker pedas, kerupuk, hingga seblak. Ia beruntung karena sang istri, Wiwin Supiyah, rela membanting tulang bersama meski masih menjadi pengantin baru. Kemudian jalan mulai membaik saat ia ditawari menulis buku oleh seorang teman. Berbekal laptop jadul, Dewa berhasil menulis kisahnya hanya dalam tujuh hari ke dalam buku berjudul 7 Kesalahan Pengusaha Pemula. Buku itu tidak disangka laris hingga Dewa bisa berpendapatan Rp120 juta per bulan.
  • 12. 12 Namun, di tengah masa perbaikan dalam melunasi utangnya, ujian baru datang lagi. Dewa terdiagnosis menderita GBS (Guillain Barre Syndrome), yaitu sebuah gangguan saraf yang mengakibatkan seluruh badanya lumpuh total. Ia pun terpaksa harus dirawat secara intensif selama dua bulan akibat penyakit tersebut hingga menelan biaya perawatan sebesar Rp700 juta. Meski terpuruk, Dewa tetap bersyukur karena dapat sembuh dalam waktu empat bulan. Penulis buku Melawan Kemustahilan itu juga merasa ujian yang ia alami telah menjadikannya sebagai pribadi yang lebih baik. Kini, pada usia 30 tahun, Dewa tidak hanya tetap gencar berbisnis dan menjadi motivator, tetapi juga berbagi kepada sesama dengan mendirikan pesantren bagi kalangan tidak mampu. "Saat ini saya sedang membangun sebuah pondok Qur’an Digital preneur di Cirebon. Semoga tahun depan selesai dan sedang berkampanye mengajak teman-teman di Indonesia berwakaf dan bersedekah secara gila-gilaan, sesering mungkin, sesempat mungkin, dengan hastag #SedekahBrutal," BAB 3 BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DI DALAM KITAB- KITAB SUCI AGAMA LAIN (Kristen, Hindu, Yahudi) A. Hindu Jika dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Nabi yang ditunggu umat Yahudi dan umat Kristen, mungkin banyak dari kalangan umat Islam akan setuju, mengingat dalam Al- Qur’an memang terdapat ayat-ayat yang menyatakan kalau kedatangan Nabi Muhammad SAW sebenarnya sudah diberitakan dalam kitab-kitab suci pendahulunya, seperti Taurat & Injil. Sebagaimana tersebut dalam surat As-Shaf (61)َayatَ6َ“Danَ(ingatlah)َketikaَIsaَibnuَMaryamَ berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)". Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata".
  • 13. 13 Tapi jika dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Nabi yang juga ditunggu umat Hindu? Kalimat itu pasti mengejutkan bagi kebanyakan umat Islam maupun umat Hindu, bahkan mungkin bagi umat di luar kedua agama itu. Betapa tidak, syariat dari dua agama itu sangat jauh berbeda. Ternyata berita kedatangan nabi Muhammad SAW tidak saja diberitakan dalam kitab Taurat & Injil, bahkan ramalan (berita) kenabian Muhammad SAW juga terdapat dalam kitab suci umat Hindu, Kitab Weda. Benarkah? Agama Hindu termasuk agama tua di dunia. Meski tidak ada kejelasan kapan lahirnya namun dalam sejarah dikenal ada 3 periodesasi, yaitu: pertama: Perkembangan agama hindu di India pada zaman Veda tahun (6000-2000 SM) kedua: Perkembangan zaman Brahmana tahun (2000-1500 SM) Ketiga : Zaman Upanisad tahun (1500-500 SM) Jadi diperkirakan hinduisme sudah ada kira2 6500 tahun sebelum kedatangan Islam. Adalah Pundit Vaid Parkash professor bahasa dari Allah abad University di India yang juga menjadi pandita besar kaum Brahmana, dalam salah satu bukunya berjudul "Kalky Autar" atau Avatar (Petunjuk Yang Maha Agung) yang baru diterbitkan memuat sebuah pernyataan yang sangat mengagetkan kalangan intelektual Hindu. Sang professor secara terbuka dan dengan alasan-alasan ilmiah, mengajak para penganut Hindu untuk segera memeluk agama Islam dan sekaligus mengimani risalah yang dibawa oleh Rasulullah SAW, karena menurutnya, sebenarnya Muhammad Rasulullah SAW adalah sosok yang dinanti-nantikan sebagai sosok pembaharu spiritual. Prof. Pundit Vaid Parkash (penulis buku) yang masih berstatus pendeta besar kaum Brahmana dan ahli bahasa Sansekerta itu mengatakan bahwa ia telah menyerahkan hasil kajiannya kepada delapan pendeta besar kaum Hindu dan mereka semuanya menyetujui kesimpulan dan ajakan yang telah dinyatakan di dalam buku. Semua kriteria yang disebutkan dalam buku suci kaum Hindu (Wedha) tentang ciri-ciri "Kalky Autar" sama persis dengan ciri- ciri yang dimiliki oleh Rasulullah Saw yang lahir di Makkah. Prof. Parkasg menguatkan pernyataannya itu dengan mengutip beberapa hal dari kitab Veda (Weda), kitab suci agama Hindu.
  • 14. 14 Menurutnya, dalam kitab Weda, sosok 'Kalky Autar' akan menjadi Pembawa Risalah Terakhir atau Prophet Of Bhagwan (Allah) untuk menuntun seluruh dunia. Itu hanya terjadi dalam kasus Nabi Muhammad Saw. Menurut ramalan Hindu, 'Kalky Autar akan lahir di sebuah Jazerrah (Island) dan itu di wilayah Arab yang dikenal sebagai 'Jazeeratul Arab'. Dalam kitab 'suci' Hindu, menurut Prof. Parkash, bapaknya bernama "Vishnu Bhagat" dan ibunya bernama "Somanib". Dalam bahasa sansekerta, 'Visnu' berarti Allah SWT dan arti harfiah dari kata 'Bhagat' adalah hamba atau budak, dalam bahasa Arab berarti "Abdun". Oleh karena itu, 'Wisnu Bhagat' dalam bahasa Arab berarti Abdullah (hamba Allah). Sedangkan,'Somanib' dalam bahasa sansekerta berarti damai (aman) dan tentram yang dalam bahasa Arab berarti kata 'Aminah'. Dan sebagaimana diketahui bahwa ayah Nabi Muhammad bernama Abdullah dan ibundanya bernama Aminah. Dalam kitab Wedha juga disebutkan bahwa 'Kalky Autar akan lahir di kaum yang dihormati dan mulia ditanahnya. Dan ini juga berlaku dalam kasus Nabi Muhammad SAW karena ia lahir di suku Quraisy yang dihormati di Makkah. Disebutkan pula bahwa 'Kalky Autar” akan diajarkan dalam sebuah gua oleh Bhagwan melalui utusan-Nya sendiri. Hal itu mengingatkan kisah Nabi Muhammad Saw dalam gua Hira' saat didatangi oleh malaikat Jibril dan mengajarkannya tentang wahyu Islam pertama kali. Tertulis dalam buku-buku Hindu bahwa Bhagwan akan memberikan “Kalky Autar” dengan kuda tercepat dan dengan bantuan kuda itu, ia akan naik di seluruh dunia dan tujuh langit. Ini isyarat tentang “Buraq”َdalam peristiwa Isra' Mi’raj Nabi Muhammad Saw. Selain itu, ditulis pula bahwa “Kalky Autar” akan diperkuat dan dibantu oleh Bhagwan. Dalam kasus Nabi Muhammad SAW, beliau dibantu dan diperkuat oleh Allah (SWT) melalui malaikat-Nya dalam perang Badar. B. Yahudi Kedatangan Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para nabi telah disebutkan jauh sebelum beliau lahir. Kitab-kitab agama terdahulu dikatakan telah menyebut akan lahirnya Muhammad yang membawa ajaran kenabian dari Allah. Kitab-kitab yang dimaksud ialah kitab yang pengikutnya dinyatakan Allah di dalam Alquran sebagai Ahli Kitab atau disebut kitab kaum Yahudi dan Nasrani. Nabi Muhammad juga telah disebut dalam kitab agama Persia dan Hindu. Seperti dikutip dari buku berjudul "Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad, Volume 1" oleh Moenawar Khalil, disebutkan bahwa datangnya Nabi Muhammad SAW kepada umat manusia
  • 15. 15 telah disebutkan dan dinyatakan dalam kitab Taurat dan Injil. Hal demikian sebagaimana disebutkan dalam Alquran surah Al-A’raaf ayat 157 yang berbunyi, "(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil." Perjanjian Lama dalam bahasa Arab disebut Al-‘Ahdu Al-Qadim dan dalam bahasa Belanda disebut Ould Testament, atau yang dianggap sebagai kitab Taurat oleh kaum Yahudi dan Nasrani. Sedangkan Perjanjian Baru dalam bahasa Arab disebut Al-‘Ahdu Al-Jadid dan dalam bahasa Belanda disebut New Testament, dan itulah yang dianggap kitab Injil oleh kaum Nasrani. Perjanjian Lama berisi himpunan kitab suci dari nabi-nabi sebelum Nabi Isa AS, dan Perjanjian Baru adalah yang berisi himpunan kitab suci yang dibawa Nabi Isa AS. Di dalam buku tersebut disebutkan beberapa ayat dari kitab-kitab agama terdahulu, yang menjelaskan tentang akan datangnya Nabi Muhammad SAW. Buku tersebut mengutip bunyi kalimat bahasa Indonesia dari ayat Bibel, yang disalin dari Bibel yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Nederlandsch Bibel Genootschap di Amsterdam pada 1916. Salah satunya disebutkan dalam kitab Ulangan, 18:15, yang berbunyi, "Bahwa seorang Nabi dari antara kamu dari antara segala saudaramu dan yang seperti aku ini yaitu akan dibangkitkan oleh Tuhan Allahmu bagi kamu maka dia haruslah kamu dengar." Di beberapa ayat dalam Kitab Ulangan itu disebutkan akan diutusnya Nabi Muhammad SAW dengan semua yang dikatakannya membawa atau menyebut Nama Tuhan dan bukan nama dewa. Nabi Muhammad SAW juga wafat tidak karena dibunuh orang. Selain itu, apa yang dikatakan oleh Nabi Muhammad tentu terjadi, meski baru terjadi pada masa beberapa abad sesudah wafatnya dan yang terjadi pada masa hidupnya. "Bahwa kalau Nabi itu berkata atas Nama Tuhan, lalu barang yang dikatakannya itu tak jadi atau tak datang, itulah perkataan yang bukan sabda Tuhan, melainkan Nabi itu berkata dengan angkaranya: jangan kamu takut akan dia." Kemudian dalam Injil Yahya juga disebutkan ayat yang mengarah pada akan kedatangan Nabi Muhammad. Seperti dalam Yahya, 14:26, yang berbunyi, "Tetapi penghibur, yaitu Ruhul Kudus, yang akan disuruh oleh Bapa sebab namaku, yaitu akan mengajarkan segala perkara itu
  • 16. 16 kepadamu dan mengingatkan kamu segala perkara yang telah kukatakan kepadamu itu." "Maka sekarang sudah kukatakan kepadamu sebelum jadinya, supaya apabila ia jadi kelak, boleh kamu percaya" (Yahya, 14:29). Dari ayat itu dijelaskan, bahwa Nabi Muhammad SAW akan datang dan diperintah oleh Tuhan dan akan mengajarkan segala perkara kepada manusia. Hal demikian juga telah dinyatakan dalam Alquran. Kemudian dalam ayat lainnya di Kitab Injil Yahya, Nabi Muhammad digambarkan sebagai penghibur (Rahul Kudus) dan yang akan memuliakan Nabi Isa karena ia akan mengambil beberapa keterangan dari apa yang telah diterangkan oleh Nabi Isa kepada kaumnya. Di dalam Kitab Injil Barnabas, kedatangan Nabi Muhammad SAW lebih jelas dinyatakan. Barnabas sendiri adalah nama seorang sahabat atau pembela Nabi Isa. Karenanya, Injil Barnabas ditulisnya sendiri dari wasiat yang didengarnya dari Nabi Isa AS. Di dalam kitab itu memberitakan kedatangan Nabi SAW, bahkan dijelaskan pula tentang peristiwa disalibnya Nabi Isa, bukanlah Nabi Isa yang disalib, melainkan Yahuda. Injil Barnabas termasuk injil yang kuno, yang tertulis pada abad pertama Masehi. Dalam ayat di kitab Injil Barnabas, misalnya, disebutkan bahwa saat Nabi Isa AS memberitahu para hawari (penolong) bahwa beliau akan berpaling meninggalkan alam. Saat itu, Isa berkata agar hati mereka tidak bergoncang dan tidak takut. Sebab, Isa bukanlah yang menjadikan mereka, tetapi Allah yang menjadikan dan memelihara mereka. "Adapun tentang ketentuan tugasku, sesungguhnya aku datang untuk menyediakan jalan bagi Rasulullah yang akan datang dengan membawa tugas kelepasan alam ini." (Barnabas, 72:10). C. Kristen AllahَTa’alaَberfirmanَdalamَAl-Qur’an: َ ِ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ ِ‫ِي‬‫م‬ُ‫األ‬ ‫ذي‬َّ‫ل‬‫ا‬ َُ‫ُؤمِن‬‫ي‬ َ ِ َّ ‫الَل‬ِ‫ب‬ َ ِ‫ه‬ِ‫ت‬‫ِما‬‫ل‬َ‫ك‬َ‫و‬ َ ُ‫ه‬‫عو‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬‫ا‬َ‫و‬ ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ ََ‫َدون‬‫ت‬‫َه‬‫ت‬ Tidak diragukan lagi terdapat banyak nubuatan mengenai kedatangan Nabi Muhammad saw. dalam Alkitab, namun dalam kutipan ayat Al-Qur’anَdiَatas,َTauratَdanَInjilَtelahَdisebutkanَ secara khusus; karena Nabi Musa as dan Isa as adalah tokoh-tokoh yang terkemuka di antara semua nabi-nabi Bani Israil.
  • 17. 17 Umat Islam memandang Alkitab sebagai kitab suci dan wahyu Ilahi dan sang pembawanya adalah orang yang benar. Dan berikut ini adalah ayat Al-Qur’anَyangَmenegaskanَpernyataanَ tersebut: Tentu saja, umat Islam menganggap Kitab Suci Kristen sudah mengalami penyisipan (interpolasi), namun interpolasi masih menyiratkan bahwa Bible masih mengandung beberapa kebenaran yang asli. Prinsip bahwa Nabi Muhammad saw memberi kesaksian kepada kebenaran semua wahyu sebelumnya, memberikan landasan yang kuat bagi keharmonisan antara berbagai agama di dunia, sekaligus bagi persatuan umat manusia. Dan fakta bahwa nabi-nabi sebelumnya memberi kesaksian kepada kebenaran Nabi Muhammad saw menjadi kesaksian yang lebih kuat lagi bagi kebenaran Islam dan bagi Persatuan agama-agama. Dalam Ulangan 18: 17-19, Nabi Musa a.s. menubuatkan: Nabi yang dinubuatkan dalam nubuatan ini bukanlah Yesus Kristus, maupun nabi Israel lainnya, karena tidak satupun dari mereka yang pernah mengaku sebagai nabi yang dijanjikan di sini. Kita membaca dalam Injil Yohanes (1: 19-21) bahwa di zaman Yesus, orang-orang Yahudi mengharapkan munculnya tiga nabi. Pertama Elias, kedua Kristus, ketiga nabi yang kemasyhurannya mendunia hingga dalam kasusnya tidak ada spesifikasi lain yang diperlukan. Kata-kata “Nabiَitu”َtelahَcukupَ untuk menyampaikan apa yang dimaksud. Yesus telah menyatakan diri sebagai Kristus dan beliau telah menganggap Yohanes Pembaptis sebagai Elias (Matius 11:14, 17: 10-13). Lebih lanjut, beliau menubuatkan tentang kedatangan dirinya kedua kali di akhir zaman ketika iman yang benar akan menghilang dari bumi (Lukas 18: 8). Petrusَmemberikanَgambaranَtentangََwaktuَkedatanganَ“NabiَItu”:َKata-kata Petrus jelas menyiratkanَbahwaَmunculnyaَ“nabiَitu”َakanَberlangsungَsebelumَmunculnyaَYesusَKristusَ yang kedua. Yesus menunjukkan dalam perumpamaan kebun anggur bahwa setelah dia akan datang Pemilik kebun anggur dan menambahkan: Jadi Yesus as telah menjelaskan bahwa Nabi yang akan datang setelahnya bukan berasal dari Bani Israel, tetapi dari bangsa lain yakni saudara-saudara mereka, Bani Ismail. Nubuatan ini telah digenapi dalam pribadi Nabi Muhammad saw, Pendiri Suci Islam. Hal ini karena, pertama, beliau datang dari kalangan keturunan Ismail sebagai, saudara-saudara dari Bani Israel; sehingga janji Allah tentang Ismail as terpenuhi: Kedua, beliau adalah nabi yang datang dengan syariat baru – syariat Al-Qur’an.َTidakَadaَnabi-nabi Israel termasuk Yesus dari Nazaret, dengan pengecualian Musa, membawa syariat atau sistem baru; tidak pula seorangpun
  • 18. 18 dari mereka telah mengaku seperti Musa as. Di sisi lain, secara tegas telah ditulis tentang nabi Muhammad dalam Al-Qur’anَbahwaَbeliauَadalah nabi seperti Musa. Sekali lagi, ayat ini mengundang perhatian orang-orang Yahudi pada nubuatan di dalam Ulangan 18:18 dalam kata-kata berikut: Bukti ketiga adalah bahwa Nabi Muhammad saw tidak berbicara atas dirinya sendiri seperti yang tertulis dalam nubuatan tersebut (apapun yang ia dengar, itulah yang akan ia katakan atas namaku). Di dalam Al-Qur’an,َsemuaَsurahَ dimulaiَdenganَayat:َ“DenganَnamaَAllahَyangَMahaَPengasih,َMahaَPenyayang”. Ada nubuatan penting di dalam Alkitab: Datang dari Sinai mengacu pada kemunculan Nabi Musa as dan naik dari Seir mengarah kepada Yesus. Nabi yang bersinar dari Gunung Paran tidak lain adalah Nabi dari Arabia, karena Paran adalah nama kuno dari bagian Arabia di mana keturunan Ismail, nenek moyang Nabi Muhammad saw menetap. Bentuk bahasa Arab kata Paran adalah Faran atau Pharan. Dalam bukuَ Jacut’sَ Geographishesَ Worterbuchَ (F.َ Westenfielt,َ Leipzig,َ 1862,َ Vol.َ III,َ P834)َ dijelaskan bahwa Faran adalah nama dari Mekkah. Kata Faran tampaknya merupakan bahasa Arab Farran. Yang berarti dua pengungsi. Tampaknya tempat tersebut diambil dari nama Hajar dan Ismail as, yang datang ke sana sebagai pengungsi. Dr. A. Benisch menyebutnya dalam terjemahan Pentateukh sebagai gurun Paran. Poin yang tidak diragukan lagi sebagai identitas NabiَMuhammadَsaw.َadalahَkalimat:َ“Iaَ datangَ denganَ sepuluhَ ribuَ orangَ kudus”َ danَ “dariَ tanganَ kanannyaَ keluarَ hukumَ yangَ berapi-apiَ untukَ mereka.”َ Padaَ saatَ penaklukanَ Mekah,َ sepuluhَ ribuَ orangَ suciَ ikutَ diَ belakangnya dan beliau adalah pembawa hukum Al-Qur’an.َOlehَkarenaَitu,َnubuatanَituَ secaraَmengagumkanَtelahَterpenuhiَdalamَwujudَNabiَMuhammad,َ(Shollallahuَ‘alaihiَwaَ sallam). Nubuat ketiga adalah: Poin pertama yang perlu diingat sehubungan dengan nubuatan ini adalah bahwa Arabia adalah tempat yang disebut Nubuatan itu. Ini adalah yang paling penting. Nabi Muhammad saw muncul di Arabia.
  • 19. 19 Kedua,َnubuatanَituَberbicaraَtentangَ“Diaَyangَmelarikanَdiri”.َHijrahَNabiَMuhammadَsawَ adalah peristiwa penting dalam sejarah dunia, dimana berdasarkan peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw dari Mekkah itulah kalender Islam dimulai. Ketiga,َ“melarikanَdiriَdariَpedangَterhunus”َsecaraَmeyakinkanَtelahَterbuktiَperwujudannyaَ pada wujud Nabi Muhammad saw yang menyelamatkan diri dari Mekah ketika rumah beliau dikelilingi oleh musuh-musuh berbahaya yang telah menunggu dengan pedang terhunus, hendak membunuhnya. Keempat, keterangan yang kuat lainnya yang mendukung Nabi Muhammad saw kita dapati juga sebagai berikut: Pdt C. Forster menempatkan Kedar di Hijaz dan menyebut mereka dengan Koraish. Lihat: The Historical Geography of Arabia oleh Rev. C. Forster, hal. 244-265. Terdapat nubuatan penting dalam Kidung Agung (5: 9-16). Dalam nubuat ini, sosok yang dibicarakan di sini adalah kekasih Allah. Salah satu nama sifat dari Nabi Muhammad saw adalah Habibullah – orangَyangَdicintaiَAllah.َKedua:َ“Kekasihkuَputihَdanَkemerahan”.َIniَ adalahَwarnaَkulitَNabiَMuhammadَsaw,َKetiga,َ“Pemimpinَdiantaraَsepuluhَribuan”.َKamiَ telah menunjukkan bahwa Nabi Muhammad saw adalah pemimpin sepuluh ribu pengikut beliau pada saat penaklukan Mekah. Poin keempat dan yang paling mencolok dalam nubuatan iniَadalahَnamaَNabiَMuhammadَsawَdalamَayatَ16.َBunyinya:َ“Yea,َheَisَaltogetherَlovely”َ (Segala sesuatu padanya menarik) dalam Alkitab bahasa Inggris. Dalam Alkitab Ibrani, kata iniَtertulisَ“Muhammad-im“.َLihatَHebrewَBibleَprintedَforَtheَBritishَandَForeignَBibleَ Society by Trowitzsch & Sons, Berlin, P. 1159. Nubuatan selanjutnya adalah: Yohanes 14:26 menerangkan bahwa Roh Kudus adalah Penghibur. Keterangan ini bertentangan dengan kalimat jelas dan tidak ambigu di Yohanes 16: 7, dimana Yesus mengatakan bahwa ia akan pergi, yaitu maksudnya adalah kewafatan Yesus as pasti akan terjadi untuk kedatangan Sang Penghibur. Perjanjian Baru menjelaskan bahwa Yohanes dipenuhi Roh Kudus bahkan sebelum ia dilahirkan (Lukas 1:14), dan Yesus sendiri mengatakan bahwa dirinya menemui Roh Kudus dalam bentuk burung merpati (Matius 3:16) Dengan demikian, Roh Kudus tidak akan mendatangi orang-orang sebelum masa Yesus as begitu juga pada masa Yesus sendiri. Lalu apa maksud kata-kata,َ “Jikaَ akuَ tidakَ pergiَ
  • 20. 20 Penghiburَtidakَakanَdatangَkepadamu.”َTentunyaَbukanlahَditujukanَkepadaَRohَKudus;َ karena sudah umum diketahui bahwa Roh Kudus ada bersama dengan Yesus, tentu akan mencemarkan beliau jika kita berpikir sedikit saja bahwa Yesus tanpa Roh Kudus. Jadi, Penghibur adalah sosok lain selain Roh Kudus. Ini juga mendukung pernyataan kami bahwa ada banyak interpolasi dalam Alkitab Kristen yang ada sekarang. Hal ini sangat jelas bahwa Penghibur tidak dapat berarti Roh Kudus, karena Yesusَmenggunakanَkataَgantiَ“dia”َbukanَ“itu”َ sehubunganَdenganَPenghibur. Menurut nubuatan:َSangَPenghibur,َyaituَRohَKebenaran,َ “akanَmemanduَAndaَkeَdalamَseluruhَ kebenaran”.َNabiَMuhammadَsawَadalah satu-satunya nabi yang mengaku telah membawa ajaran yang lengkap melalui Al-Qur’anَyangَmengenainyaَDevenportَmengatakan: Menurutَnubuatan:َSangَPenghiburَtidakَakanَberbicaraَdariَdirinyaَsendiri,َtetapiَ“apaَpunَ diaَdengar,َitulahَyangَiaَsampaikan“.َRoh Kudus yang turun kepada para Rasul pada hari Pantekosta bukanlah Penghibur yang berbicara dari dirinya sendiri, karena Roh Kudus ini berbicaraَsesuaiَdenganَ tubuhَyangَiaَdiami.َ“Aku,َsaya,َpunyaku,َkita,َdiriَkitaَsendiri”َ adalah kata-kata yang diucapkan oleh Petrus, Yohanes, Phillip, James, dan oleh dua belas murid Yesus as ketika mereka berkumpul bersama-sama. Oleh karena itu, kata-kata nubuatan ini tidak dapat ditujukan kepada Roh Kudus, yang telah diberikan kepada mereka seperti jelas dari Yohanes 20:22 – “Danَsesudahَberkataَdemikian,َIaَmenghembusiَmerekaَdanَberkata:َ “TerimalahَRohَKudus.“ Selain itu, Roh Kudus, menjadi orang ketiga dari Trinitas, sebagai pasangan dalam Tuhan Bapa dan memiliki kedudukan yang setara setidaknya sepertiga dari itu. Mengapa, kemudian ia direduksi statusnya menjadi penerima, mendengar apa pun dari orang lain. Hal ini, di satu sisi, menjadi agen aktif yang menyampaikan pesan kata-kata kepada orang lain yang harus berkomunikasi kepada umat manusia. Jelas, hal ini mengacu pada seorang manusia yang telah diilhami oleh Tuhan, yang akan menyampaikan kepada orang lain dengan tidak melampaui apa yangَdiwahyukanَkepadanya.َ“Dan,َiaَtidakَberkata-kata menurut kehendak nafsu-nya, Itu tidakَlainَmelainkanَwahyuَyangَdiwahyukan.”َ(Al-Qur’anَ(53:َ4-5). SangَPenghiburَyangَberulangَkaliَdibicarakanَdalamَAlkitabَsebagaiَ“RohَKebenaran”َdanَ dapat diamati di sini bahwa kata Penghibur tidak bisa dengan sesuka hati, dipelintir menyesuaikannya dengan Roh Kudus, tidak ada dimanapun di dalam Alkitab Roh Kudus disebut Roh Kebenaran. Ditambah lagi, Yesus berbicara tentang Dia sebagai Penghibur lain.
  • 21. 21 Yesus sendiri, tentu saja, adalah salah seorang Penghibur. Seorang Penghibur lainnya yang dinubuatkan, oleh karena itu, juga haruslah seorang manusia seperti dirinya. Gambaran Al-Qur’anَ adalahَ samaَ dalamَ pembahasanَ iniَ ketikaَ menjelaskanَ tentangَ kedatanganَNabiَMuhammadَ“QulَJaa’alَHaqquَWaَZahaqalَBaatila,َInnalَBaatilaَKaanaَ Zahuuqa”َ– katakanlah, Kebenaran telah datang dan kebatilan telah lenyap. Sesungguhnya kebatilan itu pasti akan lenyap. (Al-Qur’anَ17:82) Adalah sia-sia untuk mengajukan keberatan bahwa Nabi adalah seorang manusia dan bukan “Roh”.َAlkitabَsendiriَtelahَmenggunakanَkataَ“Roh”َdalamَbanyakَsekaliَvariasiَmakna,َ sepertiَmisalnya:َ“Rohَyangَbersediaَtetapiَdagingَlemah”َdiَmanaَituَmenujukkanَbagianَ spiritual manusia. Dan juga digunakan untuk menunjukan Tuhan, baik dalam Al-Qur’anَ maupun Alkitab, seperti Ia turun ke atas orang-orang benar, dan juga ia mengacu kepada orang suci:َ“Apaَyangَdilahirkanَdariَruhَadalahَruh”.َ Olehَkarenaَitu,َkeberatanَpihakَKristenَ bahwaَkataَ“roh”َtidakَberlakuَuntukَmakhlukَfisikَadalahَtanpaَdasar. Pekerjaanَ lainَ dariَ Sangَ Penghiburَ adalah:َ “Iaَ akanَ memuliakanَ Aku,”َ mengisyaratkanَ tentang kehadiran seorang manusia untuk membawa kesaksian. Hal paling tinggi yang dapat dilakukan oleh Roh Kudus adalah tidak lebih dari turun ke dalam jiwa manusia. Bagimanapun ini adalah sesuatu yang memuliakan. Tetapi untuk pembenaran, demi kepentingan argumen, bahwa Roh Kudus memang benar-benar bersaksi melalui manusia, pertanyaan yang muncul adalah apakah ia dapat memurnikan Yesus dari tuduhan palsu yang kepadanya. Orang-orang Yahudi telah melemparkan sumpah serapah kepada beliau dan menuduh Yesus telah wafat di kayu salib, sesuatu yang mereka anggap sebagai kematian terkutuk seperti tertera dari Kitab Suci. Apakah orang-orang Kristen yang telah terilhami oleh Roh Kudus, telah membersihkan beliau dari hal ini? Belum! Sebaliknya, mereka telah membantu orang-orang Yahudi dalam propaganda penghujatan mereka, dengan mengakui kematiannya di kayu salib. Selain itu, mereka menuduhkan kepadanya pelanggaran yang paling keji, yaitu, bahwa ia menyebut dirinya anak Tuhan dalam arti harfiah. Hanya Nabi Muhammad saw saja yang telah memenuhi kata-kata nubuwatan dari Injil ini. Dia itulah yang tegas mengucapkan kata-kataَwahyu:َ“Akuَakanَmembersihkanَengkauَ(Wahaiَ Yesus) dari semua tuduhan palsu yang dituduhkan kepadamu oleh orang-orangَkafir.”َ(Al- Qur’an,َ3:56).َSeberapaَjauhَNabiَMuhammadَberhasil mencapai hal ini dapat dinilai dari
  • 22. 22 fakta bahwa setiap Muslim memandang Yesus (saw) sebagai hamba Tuhan yang benar, sebagai Nabi Allah. Percaya Kepada Yesus merupakan bagian dari keimanan seorang Muslim. Karakteristik lain dari Sang Penghibur yang Dijanjikan, sebagaimana telah ditetapkan dalam Injil, telah terbukti menjadi sandungan lain untuk orang-orangَKristen.َ“Bahwaَdiaَ(Penghibur)َ akan terus bersamamu selama-lamanya”َ memberiَ merekaَ kesanَ yangَ salahَ bahwaَ Sangَ Penghibur, agar abadi,َ haruslahَ berupaَ “roh”َ danَ bukanَ manusia,َ sesuatuَ yangَ menyingkapkan ketidaktahuan mereka kepada Alkitab itu sendiri . Kata-kata Yesus sendiri dalam kaitan dengan ini akan cukup untuk menghapus pemikiran yang salahَini:َ“DiaَakanَmemberikanmuَPenghiburَlain yang akan menyertaimu selama-lamanya“,َ jelas menunjukkan bahwa Sang Penghibur akan menyertai selamanya dalam arti tertentu di mana Yesus sendiri tidak bisa lakukan. Kenyataannya, ketika Yesus berbicara tentang akhir hidupnya sendiri dan keberlangsungan dari Sang Penghibur, ia secara implisit mengacu pada masa eksistensi mereka melalui ajaran dan pengaruh rohani mereka pada umat manusia. Ketika seorang Nabi dibangkitkan untuk mereformasi suatu bangsa, ia dilengkapi dengan dua senjata – aturan hukum-hukum yang dengannya mengatur kehidupan manusia, dan daya tarik rohani yang memberi pengaruh meninggikan derajat kepada siapapun yang menjalin hubungan dengannya. Dalam kedua hal ini, Yesus sudah tidak ada lagi sejak lama, sedangkan Nabi Muhammad saw hidup sampai hari ini dan akan hidup selama-lamanya. Yesus datang dengan satu perangkat hukum dan kekuatan rohaniah, dimana ia telah memberikan perubahan di kalangan pengikut-pengikut beliau sendiri untuk beberapa saat. Tetapi, sesudah itu, hukum yang sebelumnya cocok untuk tingkat masyarakat tertentu tidak lagi menjadi perangkat yang praktis saat dihadapkan kepada masyarakat yang telah mengalami pertumbuhan dan perkembangan berikutnya, dan kekuatan rohaniah yang telah dimakan oleh waktu, akan kehilangan kemanjurannya dan lenyap. Sehingga muncul kebutuhan akan keberadaan Sang Penghibur lain yang membawa serta hukum yang sempurna, bukan untuk sebuah klan tertentu atau iklim tertentu tetapi untuk seluruh umat manusia. Peradaban, saat ini, telah cukup memadai, untuk menerima ajaran-ajaran yang jauh melampaui kapasitas mental dari orang-orang Yahudi pada zamannya. Sebuah hukum yang sempurna
  • 23. 23 untuk mengatur seluruh masyarakat dunia yang diperlukan untuk mengganti ajaran Yesus yang tidak lagi memadai. Nabi Muhammad saw. telah dibangkitkan untuk memenuhi kebutuhan itu yang mengacu kepada hal tersebut Al-Qur’anَmengatakan: BAB 4 Al-QURÁN SEBAGAI SUMBER SAINS DAN TEKNOLOGI A. Fungsi Al-Qur’an yang Terkait Dengan Saintek Ummat Islam meyakini bahwa agama lslam itu adalah agama Allah yang sempurna. al-Qur’anَ adalah kitabullah yang berisi petunjuk dan pedoman yang lengkap untuk memimpin seluruh segi kehidupan manusia ke arah kebahagiaan yang hakiki dan abadi. Kita yakini bahwa al- Qur’anَjugaَmengandungَayat-ayat yang dapat dijadikan pedoman (meskipun hanya secara garis besar) dalam pengembangan ilmu pengetahuan (sains) dan teknologi dalam rangka mempertebal keimanan dan meningkatkan kesejahteraan manusia. Al-Quran sebagai petunjuk/pedoman hidup manusia, mengajarkan dasar-dasar dan mengarahkan perkembangan Saintek menuju muaranya yang hakiki. Yaitu yang dapat membawa kemanfaatan dan kemudahan dalam hidup dan kehidupan manusia serta dapat membawa kepada ketaatan dan kepatuhannya kepada Kholiknya. Perkembangan Saintek dewasa ini sangat cepat. Perkembangan menyangkut kebutuhan manusia sehari-hari, sehingga perkembangannya membawa perubahan pola hidup manusia dengan cepat pula. B. Obyek Ilmu Pengetahuan (Sains) Semua makhluk merupakan obyek yang layak untuk diriset. Jumlah makhluk Allah yang tersebar di alam semesta tidak dapat dihitung. Jika masing-masing makhluk tekandung di dalamnya ilmu pengetahuan tentang makhluk itu berarti jumIah ilmu pengetahuan juga tak dapat dihitung. Jika jumlah ilmu pengetahuan yang ada sejak dulu sampai sekarang masih dapat dihitung berarti manusia masih memiliki peluang yang sangar besar untuk memperoleh ilmu pengetahuan baru sebanyak makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT. Demikian pula karena
  • 24. 24 teknologi bersifat selalu mengiringi dan mengimbangi terhadap ilmu pengetahuan, maka jumlah teknologi yang perlu ada juga tak dapat dihitung. C. Al-Qur’an Sebagai Wujud Produk Saintek Alloh SWT Al-Quran merupakan produk Saintek Allah yang diturunkan kepada manusia untuk menuntun manusia akan jalur-jalur riset yang perlu ditempuh, sehingga manusia memperoleh hasil yang benar. Di sini fungsi al-Quran sebagai hudan memberikan kecerahan pada akal manusia, sehingga manusia merasa lapang di hadapan Allah yang Maha Luas. Kebenaran hasil riset ini dapat diukur dari kesesuaian antara akal dengan naql. Kerja akal yang sesuai dengan naql ini dapat dikategorikan sebagai ibadah kepada Allah SWT dan sekaligus turut mengisi definisi ijtihad dalam arti umum yang memiliki nilai yang sangat besar sebagaimana yang dikatakan oleh Ali R.A. “Berpikirَsatuَsaatَlebihَbaikَdaripadaَberibadahَselamaَ1َtahun”. Oleh sebab itu, usaha terus menerus untuk mengkaji al-Quran perlu dilakukan dan bahkan hukumnya menjadi fardlu 'ain bagi setiap ilmuwan yang akan meriset terhadap alam semesta, menciptakan produk teknologi merupakan hasil kerja dari orang-orang yang taat kepada tata tertib al-Quran. Al-Quran juga merupakan sumber permasalahan yang layak untuk diriset. Yang dimaksud di sini bukan al-Qurannya itu sendiri yang diriset, namun permasalahan riset dapat saja muncul setelah orang membaca dan mengkaji al-Quran. Metode ini termasuk jenis induktif. Selain itu Islam juga mempersilakan kepada para periset untuk menggunakan metode deduktif (yang sesungguhnya dalam ayat lain hal ini termasuk juga pada deduksi al-Quran). Oleh sebab itu jika periset merupakan orang yang beriman maka tidak ada masalah untuk menggunakan metode riset, apakah itu induktif atau deduktif. Di atas dijelaskan bahwa al-Quran merupakan karya Allah. Saintek ini dalam tingkatannya dapat dikategorikan sebagai teknologi tingkat I. Teknologi yang diciptakan manusia beriman merupakan derivasi dari teknologi pertama dan disebut sebagai teknologi tingkat II. Ilmuwan tidak beriman menciptakan alat teknologi, dan menempatkannya dalam urutan teknologi tingkat I. Ini merupakan kekeliruan karena akan memberikan akibat lain pada model ilmuwan. Orang yang tak beriman akan mengagungkan teknologi, bersikap arogan dan jika diteruskan akan bermuara kepada penuhanan kepada diri sendiri. Jelaslah bahwa hasil teknologi yang
  • 25. 25 demikian itu tidak dapat dimasukkan dalam wilayah ibadah kepada Allah swT. Firman Allah dalam surat al-A'raf (7) ayat 146: “Akuَakanَmemalingkanَorang-orang yang memalingkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar dari ayat-ayat-Ku”. Berikut ini beberapa integrasi ayat-ayat al-Quran dalam ilmu Sains dan Teknologi: IlmuَsainsَdanَteknologiَdimulaiَdenganَpengembanganَBudayaَBacaَ(“Iqra”),َkajilahَKitabَ Bacaanَ“al-Quran”َsurahَal-Alaq (96): 1-5 Al-Quran diturunkan untuk menjelaskan segala sesuatu (secara global), kajilah QS. ................ (Tibyanu li kulli syain) Penciptaan langit dan bumi tidak main-main/ sia-sia, ada hikmah di antara keduanya, kajilah QS. 21:16, 38:27, 3:190-191. Perintah mengadakan penelitian/mengamati apa yang ada di langit dan di bumi, kajilah QS. Yunus (10):101. Ekosistem alam rusak akibat perbuatan manusia QS. 30:40, ada yang membantah tentang (keesaan) Allah QS. 31:20. Al-Quran mendorong saintis dan teknokrat untuk meneliti, mengamati dan menemukan suatu yang belum pernah ditemukan para ahli sebelumnya, QS. 18:109, 50:6. Fisika: QS. 13:12, 10:5 kilat, cahaya, sinar dan hisab Perkapalan: QS. 17:66-67; 42:32-34; 45:12 Kelautan QS. 55:19-20; 25:53; 10:22; 38:37; 52:6; 35:12; 24:40; 82:3; 81:6 Awan/ meteorologi& geofisika QS. 2:164 Geografi/geologi QS. 13:3; 21:31; 74:17; 88:19-20; 27:88 Luar angkasa QS. 55:33; 71:15; 6:125.
  • 26. 26 Teori Big Bang QS. 21:30 Teori Atom QS. 10:61 Embriologi QS. 23:14; 39:6; 52:6 Biologi Laut: -Bangkainya pun halal QS. 5:96, -Ikan QS. 20:77 Orang yang berilmu dapat memahami perumpamaan-perumpamaan dari Allah QS. 29:43. Astrologi QS. 15:16-18; 85:1; 86:3; 6:97 Pertanian QS. 7:57; 87:2-5; 6:59 Gravitasi QS. 22:65 Perikanan QS. 16:14 Pengairan QS. 67:30; 23:18 Farmasi/obat-obatan QS. 16:68-69 Peternakan QS. 16:66; 24:45 Penciptaan langit tujuh lapis dan seimbang QS. 67:3-4 Penciptaan segala sesuatu dan pertumbuhannya dengan ukuran-ukuran yang tepat QS. 25:2; 15:19 Setelah mempelajari/ mendapatkan ilmu, mengucapkanَ“AlhamdulilLah”َQS.َ27:15 BAB 5 PENGERTIAN DAN ORANG-ORANG SALAFUSSALIH YANG SESUNGGUHNYA: GENERASI SAHABAT, TABIIN, DAN TABIITTABIIN) A. Yang Dimaksud Dengan Salafussalih
  • 27. 27 a. Etimologi (secara bahasa): Ibnulَ Farisَ berkata,َ “Hurufَ sin,َ lam,َ danَ fa’ adalahَ pokokَ yangَ menunjukkanَ ‘maknaَ terdahulu’.َTermasukَsalafَdalamَhalَiniَadalahَ‘orang-orangَyangَtelahَlampau’,َdanَartiَdariَ “Al-Qoumu as-Salaafu” artinyaَmerekaَyangَtelahَterdahulu.”َ(Mu’jam Maqayisil Lughah: 3/95) b. Terminologi (secara istilah) Adaَbeberapaَpendapatَdariَparaَulamaَdalamَmengartikanَistilahَ“Salaf”َdanَterhadapَsiapaَ kata itu sesuai untuk diberikan. Pendapat tersebut terbagi menjadi 4 perkataan : • Di antara para ulama ada yang membatasi makna Salaf yaitu hanya para Sahabat Nabi saja. • Di antara mereka ada juga yang berpendapat bahwa Salaf adalah para Sahabat Nabi dan Tabi’in (orang yang berguru kepada Sahabat). • Dan di antara mereka ada juga yang berkata bahwa Salaf adalah mereka adalah para Sahabat Nabi, Tabi’in, dan Tabi’ut Tabi’in. (Luzmul Jama’ah (hal: 276-277)). Dan pendapat yang benar dan masyhur, yang mana sebagian besar ulama Ahlussunah berpendapat adalah pendapat ketiga ini. Yang dimaksud Salaf dari sisi waktu adalah masa utama selama tiga kurun waktu/periode yang telah diberi persaksian Rasulullah Shallallahu ‘alaihiَwasallam dalam hadist beliau Shallallahu ‘alaihiَwasallam. Mereka itulah yang berada di tiga kurun/periode, yaitu para sahabat, Tabi’in dan Tabi’ut Tabi’in. Rasulullah Saw bersabda, « َُ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ َِ ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ،‫ِي‬‫ن‬ ْ‫ر‬َ‫ق‬ َ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ََ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ،ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫ي‬ َ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ََ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫ي‬ » Artinya,“Sebaik-baik manusia adalah yang hidup pada masaku, kemudian manusia yang hidup padaَmasaَberikutnya,َkemudianَmanusiaَyangَhidupَpadaَmasaَberikutnya.”َ(HR.َBukhariَ (2652), Muslim (2533)) Maka dari itu, setiap orang yang mengikuti jalan mereka, dan menempuh sesuai metode mereka, maka dia termasuk salafi, karena menisbahkan/menyandarkan kepada mereka.
  • 28. 28 B. Pengertian Sahabat Kata sahabat menurut lughah jamak dari sahib artinya yang menyertai. Menurut para ulama yang disebut "sahabat" adalah orang yang bertemu dengan Nabi SAW dalam keadaan beriman dan meninggal dunia sebagai pemeluk Islam. Maka, orang yang bertemu dengan Nabi sedang dia belum memeluk agama Islam, maka tidaklah dipandang sahabat. Orang yang menemui masa Nabi dan beriman kepadanya tetapi tidak menjumpainya, seperti Najasi, atau menjumpai Nabi setelah Nabi wafat, seperti Abu Dzu’aib, yang pergi dari rumahnya setelah ia beriman untuk menjumpai Nabi di Madinah. Setiba di Madinah, Nabi telah wafat. Maka, baik Najazi dan Abu Dzu’aib, mereka berdua termasuk sahabat Nabi. Ditandaskan oleh Al-Hafidl, bahwa pendapat yang paling Shahib yang telah diketemukannya bahwa arti sahabat adalah orang yang berjumpa dengan Nabi dalam keadaan dia beriman dan meninggal dalam islam, baik lama ia bergaul dengan Nabi atau tidak, baik dia turut berperang bersama Nabi atau tidak, baik dia dapat melihat Nabi meskipun tidak dalam satu majelis dengan Nabi, atau dia tidak dapat melihat Nabi karena buta. Menurut Usman ibnu Shalih, yang dikatakan sahabat adalah orang yang menemui masa Nabi, walaupun dia tidak dapat melihat Nabi dan ia memeluk Islam semasa Nabi masih hidup. Sebagian 'ulama Ushul berpendapat bahwa yang dimaksud sahabat adalah orang yang berjumpa dengan Rasul dan lama pula persahabatannya dengan beliau walaupun tidak meriwayatkan hadist dari beliau. Menurut Al-Khudlari menerangkan dalam Ushul Fiqhyah: "tidak dipandang seseorang, menjadi sahabat, melainkan orang yang berkediaman bersama Nabi satu tahun atau dua tahun". Tetapi An-Nawawi membantah paham ini dengan alasan kalau yang dimaksdu wahabi yaitu orang yang menyertai Nabi satu atau dua tahun, tentulah tidak boleh kita katakan Jarir Al-Bajali seorang sahabat. C. Pengertian Tabi’in Tabi’in menurut bahasa adalah jama’ dari kata Tabi’ yang artinya pengikut. Menurut istilah, tabi’in adalah orang yang pernah bertemu dengan sahabat, iman kepada Nabi Saw dan meninggal dalam keadaan Islam. Tentang hal ini Al-Khatib Al-Baghdadi mensyaratkan adanya persahabatan dengan sahabat, jadi bukan hanya bertemu.
  • 29. 29 Menurut Ibnu Katsir, yang dinamakan Tabi’in tidak cukup hanya pernah melihat sahabat, sebagaimana yang dinamakan sahabat cukup pernah melihat Nabi Saw saja. Yang membedakan adalah keagungan dan kebesaran dari melihat Nabi saw. Namun menurut kebanyakan ahli hadis, yang dinamakan tabi’in ialah orang yang pernah bertemu sahabat dalam keadaan beriman dan meninggal dunia dalam keadaan beriman meskipun tidak pernah bersahabat dengan sahabat dan tidak pula pernah meriwayatkan hadist dari sahabat. D. Pengertian Tabi’ut Tabi’in Tabi’ut Tabi’in atau Atbaut Tabi’in (bahasa Arab: ‫تابع‬ ‫التابعين‬ ) adalah generasi setelah Tabi’in, artinya pengikut Tabi’in, adalah orang Islam teman sepergaulan dengan para Tabi’in dan tidak mengalami masa hidup Sahabat Nabi. Tabi’ut Tabi’in adalah di antara tiga kurun generasi terbaik dalam sejarah Islam, setelah Tabi’inn dan Sahabat. Tabi’ut tabi’in disebut juga murid Tabi’in. Menurut banyak literatur Hadits : Tabi’ut Tabi’in adalah orang Islam dewasa yang pernah bertemu atau berguru pada Tabi’in dan sampai wafatnya beragama Islam. Dan ada juga yang menulis bahwa Tabi’in yang ditemui harus masih dalam keadaan sehat ingatannya. Karena Tabi’in yang terakhir wafat sekitar 110-120 Hijriah