SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Download to read offline
1
KUMPULAN ARTIKEL
1. PENGERTIAN, KONSEP, SERTA DALIL-DALIL TENTANG ISTIDROJ
2. DALIL-DALIL HADITS QUDSI TENTANG HUKUMAN YANG
DISEGERAKAN SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH
TERHADAP HAMBANYA., (DALIL, TERJEMAHAN, PENJELASAN,
SERTA CONTOH KASUS).
3. DOSA DAN KRITERIA RIBA BESERTA DALIL-DALILNYA
4. KEUTAMAAN SHODAQOH BERSERTA DALIL-DALILNYA
5. SIFAT TAKDIR KEMATIAN BESERTA DALIL-DALILNYA
6. KEWAJIBAN AMAR MAKRUF – NAHI MUNKAR BESERTA DALIL-
DALILNYA
Disusun sebagai tugas terstruktur Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Pendidikan
Agama Islam
Dosen Pengampu:
Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Disusun Oleh:
Nama : Baiq Wanda Tika Muslihah
NIM : L1B021092
Prodi/Kelas : Ilmu Komunikasi / 1 B
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MATARAM
2021
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….…..2
BAB I…………………………………………………………………………….…..3
a. Pengertian Istidraj…………………………………………………………....3
b. Konsep Istidraj……………………………………………………… ……....4
c. Dalil – Dalil Tentang Istidraj………………………………………………...5
BAB II……………………………………………………………………………….9
a. Dalil -Dalil Hadits Qudsi Tentang Hukuman Yang Di Segerakan Sebagai
Bentuk Kasih Sayang Allah Terhadap Hambanya…………………………...9
BAB III……………………………………………………………………………...12
a. Dosa Dan Kriteria Riba……………………………………………………...12
b. Dalil Riba…………………………………………………………………....15
BAB IV…………………………………………………………………………..….17
a. Keutamaan Shodaqoh Beserta Dalilnya……………………………….....….17
BAB V……………………………………………………………………………….21
a. Sifat Takdir Kematian Beserta Dalilnya…………………………………..…21
BAB VI………………………………………………………………………….…..24
a. Kewajiban Amar Makruf – Nahi Munkar Beserta Dalil -Dalilnya…….……24
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………....28
3
BAB 1
ISTIDRAJ
A. PENGERTIAN ISTIDRAJ
Allah memerintahkan setiap Muslim untuk senantiasa taat kepada-Nya.
Bentuk ketaatan ini bisa dibuktikan dengan selalu menjalankan perintah-Nya
dan menjauhi larangan-Nya. Segala bentuk ketidakpatuhan seorang hamba
kepada Allah SWT disebut sebagai maksiat. Dan segala bentuk kemasiatan akan
mendapatkan hukumannya di sisi Allah. Salah satu hukuman bagi seorang
Muslim yang melakukan maksiat adalah istidraj.
Istidraj adalah berasal dari kata 'daraja' dalam bahasa Arab yang berarti
naik satu tingkatan ke tingkatan berikutnya. Namun, Istidraj lebih dikenal
sebagai istilah azab yang berupa kenikmatan yang sengaja diberikan pada
seseorang. Jadi, Allah SWT menguji hamba-hambanya yang lalai dalam
beribadah dengan melimpahkan mereka kenikmatan dunia. Padahal, segala hal
yang dinikmati tersebut adalah suatu jebakan.
Berdasarkan sumber lain, dikutip dari jurnal berjudul Istidraj dalam Alquran
Perspektif Imam Al-Qurthubi karya Diana Fitri Febriani, Istidraj adalah nikmat
yang diberikan Allah kepada orang-orang yang membangkang terhadap-Nya. Ini
merupakan hukuman dari Allah agar orang tersebut terus terjerumus dalam
kesesatan. Nikmat yang diberikan bukanlah bentuk kasih sayang Allah,
melainkan murka Allah terhadap mereka. Nikmat tersebut hanyalah alat untuk
menghukum mereka, baik di dunia maupun di akhirat kelak.
4
Umumnya, Istidraj terjadi pada umat Islam yang lalai dalam beribadah.
Namun, mereka selalu dapat merasakan banyak kenikmatan di dunia. Misalnya,
seorang umat yang tidak pernah menunaikan salat dan mengerjakan amalan lain,
tetapi dilimpahkan rezeki begitu banyak. Padahal, kenikmatan yang membuat
mereka terlena adalah sebuah jebakan atau azab dari Allah SWT.
B. KONSEP ISTIDRAJ
Ada beberapa konsep istidraj yang biasa kita ketahui, konsepnya adalah sebagai berikut:
• Ibadah Kita Semakin Turun, namun kesenangan makin melimpah.
Yang paling sering dijumpai adalah perilaku malas beribadah, namun terasa
begitu nikmat menjalani hidup. Misalnya, seorang muslim jarang atau bahkan
tidak pernah menunaikan salat wajib, namun pekerjaannya berjalan lancar. Dia
juga berkecukupan dari segi materi, serta menjalani hidup yang layak.
Sesungguhnya, kelancaran rezeki yang diterima adalah ujian dari Allah SWT,
apakah dia akan terus terjebak atau mulai berpikir dari mana datangnya semua
nikmat dalam hidup. Ibnu Athaillah berkata : “Hendaklah engkau takut jika
selalu mendapatkan karunia allah, sementara engkau tetap dalam perbuatan
maksiat kepada-Nya, jangan sampai karunia itu semata-mata istidraj oleh
Allah.”
• Kita Melakukan Maksiat, Tapi malah makin banyak kesenangan.
Ali Bin Abi Thalib r.a berkata : “Hai anak adam ingat dan waspadalah bila kau
lihat tuhanmu terus menerus melimpahkan nikmat atas dirimu, sementara
5
engkau terus-menerus mmelakukan maksiat kepada-Nya (Mutiara Nahjul
Balagih Hal 121)
• Semakin Kikir, Namun harta semakin banyak sebagaiman kita ketahui bahwa
sebetulnya sodaqoh dapat membuat harta kita semakin banyak. Ketika kita
dihinggapi sifat kikir, tak pernah zakat, infak, shadaqah ataupun mengulurkan
bantuan kepada orang lain. Namun justru harta semakin melimpah ruah. Itulah
menjadi salah satu ciri pengertian istidraj dalam islam
• Jarang Sakit.
Sakit adalah bentuk rasa sayang Allah SWT kepada hamba-Nya. Orang yang
sakit akan diuji kesabaran dan keimanannya. Kepada siapa mereka akan
meminta kesembuhan, apakah Allah SWT atau sosok lainnya. Imam syafi‟i
pernah mengatakan bahwa setiap orang pasti pernah mengalami sakit suatu
ketika dalalam hidupnya. jika engkau tidak pernah sakit maka tengoklah
kebelakang mungkin ada yang dengan dirimu.
C. DALIL –DALIL ISTIDRAJ
1. Surah Al – Anam ayat 44
Allah SWT berfirman :
‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫س‬ِ‫ل‬ْ‫ب‬ُّ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ ‫ا‬‫ِذ‬‫ا‬‫ف‬ ‫ة‬‫ت‬ْ‫غ‬‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ٰ‫ن‬ْ‫ذ‬‫خ‬‫ا‬ ‫ا‬ ْْٓ‫و‬ُ‫ت‬ ْ‫و‬ُ‫ا‬ ْٓ‫ا‬‫م‬ِ‫ب‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ح‬ ِ
‫ر‬‫ف‬ ‫ا‬‫ِذ‬‫ا‬ ‫ى‬ْٓ‫ت‬‫ح‬ ‫ء‬ْ‫ي‬‫ش‬ ِ‫ل‬ُ‫ك‬ ‫اب‬‫ْو‬‫ب‬‫ا‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬‫ل‬‫ع‬ ‫ا‬‫ْن‬‫ح‬‫ت‬‫ف‬ ‫ه‬ِ‫ب‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ِر‬‫ك‬ُ‫ذ‬ ‫ا‬‫م‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫س‬‫ن‬ ‫ا‬َّ‫م‬‫ل‬‫ف‬
Artinya : "Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan
kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk
mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan
kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka
terdiam putus asa."
6
2. Surah Ali Imran ayat 178
Allah SWT berfirman :
‫ْن‬‫ي‬ِ‫ه‬ُّ‫م‬ ‫اب‬‫ذ‬‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ل‬‫و‬ ۚ ‫ا‬‫م‬ْ‫ث‬ِ‫ا‬ ‫ا‬ ْْٓ‫ُو‬‫د‬‫ا‬‫د‬ ْ‫ز‬‫ِي‬‫ل‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ل‬ ْ‫ي‬ِ‫ل‬ْ‫م‬ُ‫ن‬ ‫ا‬‫م‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬ ِ
‫ّل‬ ‫ْر‬‫ي‬‫خ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ل‬ ْ‫ي‬ِ‫ل‬ْ‫م‬ُ‫ن‬ ‫ا‬‫م‬َّ‫ن‬‫ا‬ ‫ا‬ ْْٓ‫و‬ُ‫ر‬‫ف‬‫ك‬ ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َّ‫ن‬‫ب‬‫حْس‬‫ي‬ ‫ّل‬‫و‬
Artinya : "Dan jangan sekali-kali orang-orang kafir itu mengira bahwa tenggang
waktu yang Kami berikan kepada mereka lebih baik baginya. Sesungguhnya
tenggang waktu yang Kami berikan kepada mereka hanyalah agar dosa mereka
semakin bertambah; dan mereka akan mendapat azab yang menghinakan."
3. Al – Qalam ayat 44
Allah SWT berfirman
‫ون‬ُ‫م‬‫ل‬ْ‫ع‬‫ي‬ ‫ّل‬ ُ‫ْث‬‫ي‬‫ح‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ج‬ ِ
‫ْر‬‫د‬‫ْت‬‫س‬‫ن‬‫س‬ ۖ ِ‫ث‬‫ِي‬‫د‬‫ح‬ْ‫ٱل‬ ‫ا‬‫ذ‬ ٰ‫ه‬ِ‫ب‬ ُ‫ِب‬‫ذ‬‫ُك‬‫ي‬ ‫ن‬‫م‬‫و‬ ‫ِى‬‫ن‬ ْ‫ر‬‫ذ‬‫ف‬
Artinya : “Nanti Kami akan menghukum mereka dengan berangsurangsur (ke
arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui.”
4. Al – Mu‟minun ayat 55-56
‫ْن‬‫ي‬ِ‫ن‬‫ب‬ َّ‫و‬ ‫ال‬َّ‫م‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ه‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُّ‫د‬ِ‫م‬ُ‫ن‬ ‫ا‬‫م‬َّ‫ن‬‫ا‬ ‫ن‬ ْ‫ُو‬‫ب‬‫ْس‬‫ح‬‫ي‬‫ا‬
‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ُ‫ع‬ْ‫ش‬‫ي‬ َّ
‫ّل‬ ْ‫ل‬‫ب‬ ِ‫ت‬ ٰ
‫ْر‬‫ي‬‫خ‬ْ‫ال‬ ‫ِى‬‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ل‬ ُ‫ع‬ ِ
‫ار‬‫س‬ُ‫ن‬
Artinya :
“Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami
berikan kepada mereka itu (berarti bahwa), Kami bersegera memberikan
kebaikankebaikan kepada mereka tidak, sebenarnya mereka tidak sadar.”
5. Al – A‟raf ayat 95-96
ْٓ‫ا‬َّ‫َّر‬‫س‬‫ال‬‫و‬ ُ‫ء‬ْٓ‫ا‬َّ‫َّر‬‫ض‬‫ال‬ ‫ا‬‫ن‬‫ء‬ْٓ‫ا‬‫ب‬ٰ‫ا‬ َّ‫س‬‫م‬ ۡ‫د‬‫ق‬ ‫ا‬ ۡ
‫و‬ُ‫ل‬‫ا‬‫ق‬ َّ‫و‬ ‫ا‬ ْ‫و‬‫ف‬‫ع‬ ‫ى‬‫ت‬‫ح‬ ‫ة‬‫ن‬‫س‬‫ح‬ۡ‫ال‬ ِ‫ة‬‫ئ‬ِ‫َّي‬‫س‬‫ال‬ ‫ان‬‫ك‬‫م‬ ‫ا‬‫ـن‬ۡ‫َّل‬‫د‬‫ب‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬
‫ن‬ ۡ
‫و‬ُ‫ر‬ُ‫ع‬ۡ‫ش‬‫ي‬ ‫ّل‬ ۡ‫ُم‬‫ه‬ َّ‫و‬ ‫ة‬‫ت‬ۡ‫غ‬‫ب‬ ۡ‫م‬ُ‫ه‬ٰ‫ن‬ۡ‫ذ‬‫خ‬‫ا‬‫ف‬ ُ‫ء‬
‫ن‬ ْ‫ُو‬‫ب‬ِ‫س‬ْ‫ك‬‫ي‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬‫ا‬‫ك‬ ‫ا‬‫م‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ٰ‫ن‬ْ‫ذ‬‫خ‬‫ا‬‫ف‬ ‫ا‬ ْ‫ُو‬‫ب‬َّ‫ذ‬‫ك‬ ْ‫ِن‬‫ك‬ٰ‫ل‬‫و‬ ِ
‫ض‬ ْ‫ر‬ ْ
‫اّل‬‫و‬ ِ‫ء‬ۤ‫ا‬‫َّم‬‫س‬‫ال‬ ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ت‬ٰ‫ك‬‫ر‬‫ب‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬‫ل‬‫ع‬ ‫ا‬‫ْن‬‫ح‬‫ت‬‫ف‬‫ل‬ ‫ا‬ ْ‫و‬‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬‫و‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬‫م‬ٰ‫ا‬ ‫ى‬ ْٰٓ
‫ر‬ُ‫ق‬ْ‫ال‬ ‫ل‬ْ‫ه‬‫ا‬ َّ‫ن‬‫ا‬ ْ‫و‬‫ل‬‫و‬
7
Artinya :
“Kemudian Kami ganti kesusahan itu dengan kesenangan hingga
keturunan dan harta mereka bertambah banyak, dan mereka berkata:
“Sesungguhnya nenek moyang kamipun telah merasai penderitaan dan
kesenangan“, maka Kami timpakan siksaan atas mereka dengan
sekonyong-konyong sedang mereka tidak menyadarinya.” “Dan
sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata
mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai
dengan apa yang telah mereka kerjakan.”
6. Az - Zumar ayat 49
‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫م‬‫ل‬ْ‫ع‬‫ي‬ ‫ّل‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ر‬‫ث‬ْ‫ك‬‫ا‬ َّ‫ِن‬‫ك‬ٰ‫ل‬ َّ‫و‬ ‫ة‬‫ن‬ْ‫ت‬ِ‫ف‬ ‫ِي‬‫ه‬ ْ‫ل‬‫ب‬ ‫م‬ْ‫ِل‬‫ع‬ ‫ى‬ٰ‫ل‬‫ع‬ ‫ه‬ُ‫ت‬ْ‫ي‬ِ‫ت‬ ْ‫و‬ُ‫ا‬ ْٓ‫ا‬‫م‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬ ‫ال‬‫ق‬ ‫ا‬َّ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ة‬‫م‬ْ‫ع‬ِ‫ن‬ ُ‫ه‬ٰ‫ن‬ْ‫ل‬ َّ‫و‬‫خ‬ ‫ا‬‫ِذ‬‫ا‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ۖ‫ا‬‫ان‬‫ع‬‫د‬ ‫ر‬ُ‫ض‬ ‫ان‬‫س‬ْ‫ن‬ِ ْ
‫اّل‬ َّ‫س‬‫م‬ ‫ا‬‫ِذ‬‫ا‬‫ف‬
Artinya :
“Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian
apabila Kami berikan kepadanya nikmat dari Kami ia berkata,
“Sesungguhnya aku diberi nikmat itu hanyalah karena kepintaranku”.
Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka itu tidak
mengetahui.”
7. Al – Anfal ayat 48
‫ى‬ٰ‫ل‬‫ع‬ ‫ص‬‫ك‬‫ن‬ ِ‫ن‬ٰ‫ت‬‫ِئ‬‫ف‬ْ‫ال‬ ِ‫ت‬‫ء‬ۤ‫ا‬‫ر‬‫ت‬ ‫ا‬َّ‫م‬‫ل‬‫ف‬ ْۚ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬ ‫ار‬‫ج‬ ْ‫ي‬ِ‫ِن‬‫ا‬‫و‬ ِ
‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ن‬ِ‫م‬ ‫م‬ ْ‫و‬‫ي‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬‫ل‬ ‫ِب‬‫ل‬‫ا‬‫غ‬ ‫ّل‬ ‫ال‬‫ق‬‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ال‬‫ْم‬‫ع‬‫ا‬ ُ‫ن‬ٰ‫ْط‬‫ي‬َّ‫ش‬‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬‫ل‬ ‫َّن‬‫ي‬‫ز‬ ْ‫ذ‬ِ‫ا‬‫و‬
ِ‫ب‬‫ا‬‫ِق‬‫ع‬ْ‫ال‬ ُ‫د‬ْ‫ي‬ِ‫د‬‫ش‬ ُ‫ّللا‬‫و‬ ‫ّللا‬ ُ‫اف‬‫خ‬‫ا‬ ْْٓ‫ي‬ِ‫ِن‬‫ا‬ ‫ن‬ ْ‫و‬‫ر‬‫ت‬ ‫ّل‬ ‫ا‬‫م‬ ‫ى‬ ٰ
‫ر‬‫ا‬ ْْٓ‫ي‬ِ‫ِن‬‫ا‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ء‬ْۤ
‫ي‬ ِ
‫ر‬‫ب‬ ْ‫ي‬ِ‫ِن‬‫ا‬ ‫ال‬‫ق‬‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬‫ِب‬‫ق‬‫ع‬ ࣖ
Artinya :
8
“Dan ketika setan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan
mereka dan mengatakan: “Tidak ada seorang manusia pun yang dapat
menang terhadapmu pada hari ini, dan sesungguhnya saya ini adalah
pelindungmu“. Maka tatkala kedua pasukan itu telah dapat saling melihat
(berhadapan), setan itu balik ke belakang seraya berkata: “Sesungguhnya
saya berlepas diri daripada kamu, sesungguhnya saya dapat melihat apa
yang kamu sekalian tidak dapat melihat; sesungguhnya saya takut kepada
Allah“. Dan Allah sangat keras siksa-Nya.”
8. An Naml ayat 4
‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ه‬‫م‬ْ‫ع‬‫ي‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ال‬‫ْم‬‫ع‬‫ا‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ل‬ ‫ا‬َّ‫ن‬َّ‫ي‬‫ز‬ ِ‫ة‬‫ر‬ ِ‫خ‬ٰ ْ
‫اّل‬ِ‫ب‬ ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ُؤ‬‫ي‬ ‫ّل‬ ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َّ‫ِن‬‫ا‬
Artinya :
“Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat,
Kami jadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka,
maka mereka bergelimang (dalam kesesatan).”
9
BAB II
DALIL-DALIL HADITS QUDSI TENTANG HUKUMAN YANG
DISEGERAKAN SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH
TERHADAP HAMBANYA., (DALIL, TERJEMAHAN,
PENJELASAN, SERTA CONTOH KASUS).
Hukuman Yang Disegerakan Oleh Allah Sebagai Bentuk Kasih Sayang Allah
Terhadap Hambanya Sebagai Berikut :
a. Pertama, dosa orang yang berbuat zalim balasannya akan disegerakan. zalim
perbuatan melampaui batas dalam melakukan keburukan. Perbuatan
zalim dapat mengotori hati, seperti sombong, dengki, ghibah, fitnah, dusta, dan
lain sebagainya. Karena itu zalim termasuk dari dosa besar. Manusia yang zalim
akan mendapatkan balasan di dunia dan siksa pedih di akhirat. Sebagaimana
yang dijelaskan dalam Alquran :
‫ْم‬‫ي‬ِ‫ل‬‫ا‬ ‫اب‬‫ذ‬‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ل‬ ‫ك‬ِٕ‫ى‬
ٰۤ‫ول‬ُ‫ا‬ ِ‫ق‬‫ح‬ْ‫ال‬ ِ
‫ْر‬‫ي‬‫غ‬ِ‫ب‬ ِ
‫ض‬ ْ‫ر‬ ْ
‫اّل‬ ‫ِى‬‫ف‬ ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫غ‬ْ‫ب‬‫ي‬‫و‬ ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫ظ‬‫ي‬ ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ ‫ى‬‫ل‬‫ع‬ ُ‫ل‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫س‬‫ال‬ ‫ا‬‫م‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬
“Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia
dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang
pedih.” (QS Asy-Syura: 42)
• Contoh kasus : Rani merupakan seorang ketua kelas di dalam kelasnya. Karena
merasa berkuasa dan di kenal oleh banyak orang di sekolahnya, ia melakukan
tindakan yang semena mena kepada teman – temannya. Ia sering memfitnah,
10
dan sering merundung teman – teman sekelasnya yang tidak memiliki kesalahan
apapun. Teman yang dirundung olehnya mengalami traumatis dan kekurangan
percaya diri. Akhirnya salah satu temannya melaporkan kasus tersebut kepada
pihak sekolah, sehingga Rani keluarkan dari sekolah.
Hal tersebut termasuk kedalam perbuatan zalim terhadap sesama manusia.
b. Kedua, orang yang durhaka kepada orang tua. Sikap buruk dan tidak
menghormati serta tidak menyayangi kedua orang tua, adalah sikap yang sangat
tercela, karena merekalah penyebab keberadaan kita di dunia ini. Seperti yang
dijelaskan dalam firman Allah SWT:
‫ف‬ُ‫ا‬ ْٓ‫ا‬‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬‫ت‬ ‫ل‬‫ف‬ ‫ا‬‫م‬ُ‫ه‬ٰ‫ِل‬‫ك‬ ْ‫و‬‫ا‬ ْٓ‫ا‬‫ُم‬‫ه‬ُ‫د‬‫ح‬‫ا‬ ‫ر‬‫ِب‬‫ك‬ْ‫ال‬ ‫ك‬‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ َّ‫ن‬‫غ‬ُ‫ل‬ْ‫ب‬‫ي‬ ‫ا‬َّ‫م‬ِ‫ا‬ ‫ا‬‫ن‬ٰ‫س‬ْ‫ح‬ِ‫ا‬ ِ‫ْن‬‫ي‬‫ِد‬‫ل‬‫ا‬‫و‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬‫و‬ ُ‫ه‬‫َّا‬‫ي‬ِ‫ا‬ ْٓ َّ
‫ِّل‬‫ا‬ ‫ا‬ ْْٓ‫ُو‬‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬‫ت‬ َّ
‫ّل‬‫ا‬ ‫ُّك‬‫ب‬‫ر‬ ‫ى‬ ٰ‫ض‬‫ق‬‫و‬
‫ا‬‫ْم‬‫ي‬ ِ
‫ر‬‫ك‬ ‫ّل‬ ْ‫و‬‫ق‬ ‫ا‬‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬‫و‬ ‫ا‬‫ُم‬‫ه‬ ْ‫ر‬‫ه‬ْ‫ن‬‫ت‬ ‫ّل‬ َّ‫و‬
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain
Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu-bapakmu dengan sebaik-
baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai
berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu
mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak
mereka, dan ucapkanlah kepada mereka ucapan yang mulia.” (QS Al-Isra: 23).
• Contoh Kasus : Nani bersekolah di SMA Nusa Bangsa yang dimana kebanyakan
dari siswanya hidupnya lebih dari cukup. Namun, Nani hanyalah anak seorang
petani. Nani sangat iri kepada teman temannya yang selalu menggunakan barang
11
mewah. Nani sangat ingin mengganti HP seperti teman temannya yang lain.
Suatu hari Nani meminta dibelikan HP oleh ayahnya, namun karna hidup
mereka sangat sederhana dan masi banyak keperluan yang harus dipenuhi,
ayahnya tidak menuruti permintaan Nani. Nani sangat marah kepada ayahnya. Ia
membentak ayahnya dengan sangat keras lalu menggerutu sembari jalan menuju
kamarnya. Hal tersebut termasuk perbuatan zalim kepada orang tua.
c. Ketiga, dosa orang yang memutuskan silaturahim. Islam tidak menyukai orang-
orang yang memutuskan tali persaudaraan. Islam mengancam dan mengecam
secara tegas orang-orang yang memutuskan tali persaudaraan. Dalam hal ini,
Rasulullah SAW bersabda dari Abu Muhammad Jubiar bin Muth‟im RA :
‫ِي‬‫ن‬ْ‫ع‬‫ي‬ ‫ع‬ِ‫اط‬‫ق‬ ‫ة‬َّ‫ن‬‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫د‬‫ي‬ ‫ّل‬: ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ِ َّ
‫ّللا‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬‫ر‬ ‫ال‬‫ق‬: ‫ال‬‫ق‬ ‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ‫ِم‬‫ع‬ْ‫ط‬ُ‫م‬ ِ‫ْن‬‫ب‬ ِ
‫ْر‬‫ي‬‫ب‬ُ‫ج‬ ْ‫ن‬‫ع‬‫و‬:
ِ‫ه‬ْ‫ي‬‫ل‬‫ع‬ ‫ق‬‫ف‬َّ‫ت‬ُ‫م‬. ‫م‬ ِ‫ح‬‫ر‬ ‫ع‬ِ‫اط‬‫ق‬
Artinya : “Tidak akan masuk surga orang yang memutus (silaturahim)." (HR
Bukhari dan Muslim).
• Contoh kasus : Setiap hari Minggu selalu diadakan musyawarah antar warga di
kantor desa. Saat itu tono diminta untuk mengemukakan pendapatnya mengenai
perbaikan jembatan. Namun ada salah satu dari warga tersebut yang tidak setuju
dengan pendapat tono. Mereka cekcok lumayan lama disana, namun pada
akhirnya kepala desa menyetujui pendapat tono. Salah satu warga disana sangat
geram dan marah, sehingga ia memutuskan silaturahmi dengan Tono. Hal ini
termasuk perbuatan zalim kepada sesama manusia.
12
BAB III
DOSA DAN KRITERIA RIBA PESERTA DALIL – DALILNYA
A. DOSA DAN KRITERIA RIBA
Riba secara bahasa bermakna ziyadah (tambahan). Beberapa ahli ulama banyak
berbeda pendapat untuk mengartikan riba. Pengertian riba secara teknis adalah,
pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal secara bathil. Hukumnya adalah
haram. Jelas, karena ini merugikan orang lain. Islam selalu mengharamkan sesuatu yang
tidak baik atau merugikan. Berikut terdapat beberapa contoh terkait dosa dan bahaya dari
riba sebagai berikut :
1. Mendapatkan dosa besar
Pemakan harta riba akan mendapat dosa yang besar. Dari Abu Hurairah
Radliallahu‘anhu, dari Nabi Shalallahu’alaihi wassalam bersabda; “Satu dirham
uang riba yang dimakan oleh seseorang dalam keadaan mengetahui bahwa itu
adalah uang riba dosanya lebih besar dari pada berzina sebanyak 36 kali.” (HR.
Ahmad dari Abdulloh bin Hanzholah). Betapa besar dosa riba sampai Rasulullah
SAW menyuruh kita untuk menjauhi perkara tersebut. Dan beliau juga
mengatakan bahwa riba termasuk perkara yang akan membinasakan.
2. Dibangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan gila
Pada hari kiamat nanti seluruh umat manusia dari zaman Nabi Adam sampai akhir
zaman akan dibangkitkan kembali. Tentu saja dengan keadaan yang berbeda-beda
menurut amal ibadah semasa di dunia. Di hari kiamat, pemakan harta riba akan
dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan gila. Allah SWT menghinakannya di
hari pembangkitan dengan keadaan seperti berdirinya orang yang kerasukan dan
dikuasai setan. Na’udzubillahimin dzalik.
3. Disiksa didalam api neraka
Neraka adalah tempat peristirahatan terburuk yang pernah ada. Ia akan disiksa
oleh para Malaikat Allah SWT yang selalu patuh terhadap Perintah-Nya.
13
Terkecuali ketika telah bertaubat dan memohon ampun kepada Allah SWT. Dan
sesungguhnya Dia adalah Dzat Yang Maha Pengampun. Allah SWT Berfirman;
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat
ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah SWT supaya kamu mendapat
keberuntungan.” (QS. Ali Imran: 130)
4. Doa tidak dikabulkan
Selain adzab di akhirat, Allah SWT juga memberikan adzab di dunia bagi
pemakan harta riba. Salah satunya adalah do’a pelaku riba tidak akan dikabulkan
oleh Allah SWT. Betapa merugi ketika setiap hari sholat menjalankan Perintah-
Nya justru do’a tidak akan diterima dan dikabulkan Allah SWT.
5. Hilangnya keberkahan pada harta
Tidak akan berkah harta yang diperoleh dari jalan riba. Itulah kenapa Rasul
mengingatkan kita untuk mencari rezeki dari cara yang baik. Bayangkan ketika
harta hasil riba dibelikan makanan, pakaian,beli rumah dan keperluan lainnya dan
semua itu tiada keberkahan. Allah SWT Berfirman; “Allah memusnahkan riba
dan menyuburkan sedekah.” (QS. Al Baqarah: 276). Ini jelas larangan Allah SWT
untuk melakukan riba dan harus memperbanyak sedekah.
6. Allah SWT menutup hati pemakan harta riba
Hal ini diterangkan oleh Allah SWT melalui Firman-Nya; “Sekali-kali tidak
(demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati
mereka.” (QS. Al Muthaffifin: 14). Hati akan tertutup sehingga pelaku riba tidak
lagi memikirkan mana yang baik dan mana yang tidak.
7. Sedekah, Infaq, dan Zakat dari harta riba tidak diterima oleh Allah SWT
Tidak akan diterima di Sisi Allah SWT harta yang disedekahkan yang didapatkan
dari hasil riba. Nabi kita Muhammad SAW bersabda; “Wahai manusia,
sesungguhnya Allah itu Maha Baik dan tidak akan menerima sesuatu kecuali yang
baik.” (HR. Muslim II/703 nomor 1015, dari Abu Hurairah Radliallahu’anhu).
Hadist tersebut menjelaskan bahwa kita disuruh untuk bersedekah dengan harta
14
yang kita dapat dari jalan yang baik dan diridhoi Allah SWT. Dan menjauhi cara
yang haram agar sedekah, infaq dan zakat kita diterima. Hal ini akan sangat ironi
lagi ketika kita membangun sesuatu yang bertujuan untuk amal jariah seperti
pondok pesantren, masjid, atau rumah untuk muslim lainnya. Begitu banyaknya
amal yang terbuang sia-sia karena tidak diterima oleh Allah SWT.
8. Riba dapat menyebabkan krisis ekonomi
Juga akan menjadi penyebab krisis ekonomi dikarenakan merugikan pihak-pihak
korban riba. Seperti contoh seorang rentenir yang meminjamkan uang dan
memberikan bunga yang sangat tinggi untuk dikembalikan. Ini akan merugikan
peminjam. Karena ketika uang yang dihasilkan dari jerih payah untuk keperluan
sehari-hari justru harus dibayarkan bunga pinjaman. Karena banyak sekali
rentenir yang meminjamkan uang dengan syarat mengembalikan dengan bunga
tinggi. Apalagi jika melakukan pinjaman untuk beli rumah mewah dan mahal.
Berapa banyak bunga yang akan kita bayar? Alangkah baiknya kita kondisikan
dengan ekonomi yang ada. Seperti halnya beli rumah murah dan properti
sederhana sesuai kebutuhan.
9. Karena riba hubungan persaudaraan menjadi retak
Jika riba marak dilakukan, hubungan persaudaraan antar manusia menjadi retak.
Hubungan menjadi renggang dikarenakan ada pihak yang dirugikan. Bukankah
baiknya jika hubungan persaudaraan dilandasi dengan sifat saling tolong-
menolong? Alangkah mulianya jika sebuah negeri tertentu membudayakan
sesuatu dengan cara syariah. Ini akan menjadi salah satu negeri yang damai dan
tenteram. Dikarenakan hubungan antar manusia yang erat persaudaraannya.
Saling tolong-menolong dan bergotong-royong demi membangun negeri yang
harmonis.
10. Tidak termasuk golongan orang yang beriman
Allah SWT Berfirman didalam kitab suci Al-Qur’an bahwa orang-orang pelaku
riba dianggap orang-oang yang tidak beriman. Dalil tersebut menerangkan
sampai-sampai pelaku riba diperangi oleh Allah SWT dan Rasul-Nya. Tentu saja
15
terkecuali bagi Hamba-Nya yang bertaubat nasuha dan bersungguh-sungguh tidak
akan mengulanginya lagi.
B. DALIL RIBA
1. Al – Baqarah ayat 278 – 279
‫ْن‬‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُّ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬ ْ‫ِن‬‫ا‬ ‫ا‬ ْٓ‫و‬ٰ‫ب‬ ِ
‫الر‬ ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ِي‬‫ق‬‫ب‬ ‫ا‬‫م‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬‫ذ‬‫و‬ ‫ّللا‬ ‫وا‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬ ‫وا‬ُ‫ن‬‫م‬ٰ‫ا‬ ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬‫ُّه‬‫ي‬‫ا‬ْٰٓ‫ي‬
‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫م‬‫ل‬ْ‫ظ‬ُ‫ت‬ ‫ّل‬‫و‬ ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫ظ‬‫ت‬ ‫ّل‬ ْۚ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬‫ا‬‫و‬ْ‫م‬‫ا‬ ُ‫س‬ ْ‫و‬ُ‫ء‬ُ‫ر‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ل‬‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ب‬ُ‫ت‬ ْ‫ِن‬‫ا‬‫و‬ ۚ‫ِه‬‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬‫ر‬‫و‬ ِ‫ّللا‬ ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ب‬ ْ‫ر‬‫ح‬ِ‫ب‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬‫ذ‬ْ‫أ‬‫ف‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬‫ع‬ْ‫ف‬‫ت‬ ْ‫م‬َّ‫ل‬ ْ‫ِن‬‫ا‬‫ف‬
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang benar
benar beriman. Jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka
ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu
bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak
Menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.
2. Al – Baqarah ayat 275
ُ‫ع‬ْ‫ي‬‫ب‬ْ‫ال‬ ‫ا‬‫م‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬ ‫ا‬ ْْٓ‫و‬ُ‫ل‬‫ا‬‫ق‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ن‬‫ا‬ِ‫ب‬ ‫ِك‬‫ل‬ٰ‫ذ‬ ِ
‫س‬‫م‬ْ‫ال‬ ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ن‬ٰ‫ْط‬‫ي‬َّ‫ش‬‫ال‬ ُ‫ه‬ُ‫ط‬َّ‫ب‬‫خ‬‫ت‬‫ي‬ ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ ْ‫و‬ُ‫ق‬‫ي‬ ‫ا‬‫م‬‫ك‬ َّ
‫ِّل‬‫ا‬ ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫م‬ ْ‫و‬ُ‫ق‬‫ي‬ ‫ّل‬ ‫وا‬ٰ‫ب‬ ِ
‫الر‬ ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬ْ‫أ‬‫ي‬ ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬
ِ‫ّللا‬ ‫ى‬‫ِل‬‫ا‬ ْٓ‫ه‬ُ‫ر‬ْ‫م‬‫ا‬‫و‬ ‫ف‬‫ل‬‫س‬ ‫ا‬‫م‬ ‫ه‬‫ل‬‫ف‬ ‫ى‬ ٰ‫ه‬‫ت‬ْ‫ن‬‫ا‬‫ف‬ ‫ه‬ِ‫ب‬َّ‫ر‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ة‬‫ِظ‬‫ع‬ ْ‫و‬‫م‬ ‫ه‬‫ء‬ۤ‫ا‬‫ج‬ ْ‫ن‬‫م‬‫ف‬ ‫وا‬ٰ‫ب‬ ِ
‫الر‬ ‫م‬ َّ‫ر‬‫ح‬‫و‬ ‫ْع‬‫ي‬‫ب‬ْ‫ال‬ ُ‫ّللا‬ َّ‫ل‬‫ح‬‫ا‬‫و‬ ‫وا‬ٰ‫ب‬ ِ
‫الر‬ ُ‫ل‬ْ‫ث‬ِ‫م‬
‫ن‬ ْ‫ُو‬‫د‬ِ‫ل‬ ٰ‫خ‬ ‫ا‬‫ْه‬‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ ۚ ِ
‫ار‬َّ‫ن‬‫ال‬ ُ‫ب‬ ٰ‫ح‬ْ‫ص‬‫ا‬ ‫ك‬ِٕ‫ى‬
ٰۤ‫ول‬ُ‫ا‬‫ف‬ ‫اد‬‫ع‬ ْ‫ن‬‫م‬‫و‬
Artinya : “ Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan
seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu
karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal Allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barangsiapa mendapat
peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya
dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barangsiapa
mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.”
3. Dosa riba setara dengan perbuatan dosa seseorang menzinahi ibundanya.
Diriwayatkan dari Baraa' bin 'Azib RA bersabda:
16
‫ه‬َّ‫م‬‫أ‬ ِ‫ل‬‫ج‬َّ‫الر‬ ِ‫إتيان‬ ُ‫ل‬‫مث‬ ‫أدناها‬ ‫ا‬‫باب‬ ‫وسبعون‬ ‫اثنان‬ ‫با‬ ِ
‫الر‬
"Dosa riba terdiri dari 72 pintu. Dosa riba yang paling ringan adalah bagaikan
seorang Iaki-Iaki yang menzinai ibu kandungnya." (HR Thabrani).
4. Lebih besar dari zina. Diriwayatkan dari Anas bin Malik RA bahwa Nabi bersabda
:
‫أ‬ ‫الربا‬ ‫من‬ ‫الرجل‬ ‫يصيبه‬ ‫الدرهم‬ ‫إن‬
‫الرجل‬ ‫يزنيها‬ ‫زنية‬ ‫وثلثين‬ ‫ست‬ ‫من‬ ‫الخطيئة‬ ‫اللهفي‬ ‫عند‬ ‫عظم‬
Artinya : "Sesungguhnya satu dirham yang didapatkan seorang Iaki-laki dari hasil
riba Iebih besar dosanya di sisi Allah daripada berzina 36 kali." (HR Ibnu Abi
Dunya).
5. Laknat untuk para pelaku riba. Begitu besarnya dosa riba, pantas Rasulullah
melaknat pelakunya sebagaimana diriwayatkan Jabir RA
‫اء‬‫و‬‫س‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ ‫ال‬‫ق‬‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬‫ِد‬‫ه‬‫ا‬‫ش‬‫و‬ ُ‫ه‬‫ِب‬‫ت‬‫ا‬‫ك‬‫و‬ ُ‫ه‬‫ِل‬‫ك‬‫و‬ُ‫م‬‫و‬ ‫ا‬‫ب‬ ِ
‫الر‬ ‫ِل‬‫ك‬‫آ‬ ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ِ َّ
‫ّللا‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬‫ر‬ ‫ن‬‫ع‬‫ل‬
Artinya : "Rasulullah mengutuk orang yang makan harta riba, yang memberikan
riba, penulis transaksi riba dan kedua saksi transaksi riba. Mereka semuanya sama
(berdosa)." (HR Muslim).
17
BAB IV
KEUTAMAAN SHODAQOH BESERTA DALIL – DALILNYA
Kata sedekah berasal dari bahasa Arab “shadaqoh” yang artinya suatu
pemberian dari seorang muslim ke orang lain secara sukarela tanpa ada batasan
waktu dan jumlah harta yang disedekahkan. Sedekah sangat dianjurkan oleh
Nabi Muhammad karena nilai pahalanya besar. Berikut terdapat beberapa contoh
dari keutamaan shodaqoh sebagai berikut :
1. Sedekah dapat Menghapus Dosa
Keutamaan sedekah yang pertama adalah dapat menghapus dosa. Setiap manusia
pasti tidak bisa lepas dari dosa. Sedekah adalah cara termudah yang Allah
berikan untuk menghapus dosa-dosa kita. Akan tetapi, sedekah yang kita berikan
menurut sebagian ulama hanya dapat menghapus dosa kecil. Sedangkan untuk
menghapus dosa besar harus diikuti dengan taubat. Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wa Sallam bersabda :
‫ال‬ ‫تطفىء‬ ‫كما‬ ‫الخطيئة‬ ‫تطفىء‬ ‫والصدقة‬
‫النار‬ ‫ماء‬
Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api. (HR.
Tirmidzi)
2. Sedekah Tidak Mengurangi Harta
Berbeda dengan konsep keuangan manusia, di mana semakin banyak uang
keluar semakin berkurang harta kita. Justru dalam konsep islam, barangsiapa
yang sering mengeluarkan uang untuk sedekah maka ia akan semakin kaya.
Allah berjanji akan melipat gandakan harta orang yang gemar bersedekah
dengan niat tulus.
18
‫ت‬‫ب‬ْ‫ن‬‫أ‬ ‫َّة‬‫ب‬‫ح‬ ِ‫ل‬‫ث‬‫م‬‫ك‬ ِ َّ
‫ّللا‬ ِ‫ل‬‫ي‬ِ‫ب‬‫س‬ ‫ِي‬‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ال‬‫و‬ْ‫م‬‫أ‬ ‫ون‬ُ‫ق‬ِ‫ف‬ْ‫ن‬ُ‫ي‬ ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ل‬‫ث‬‫م‬
ْ‫ن‬‫ِم‬‫ل‬ ُ‫ِف‬‫ع‬‫ا‬‫ُض‬‫ي‬ ُ َّ
‫ّللا‬‫و‬ ‫َّة‬‫ب‬‫ح‬ ُ‫ة‬‫ائ‬ِ‫م‬ ‫ة‬‫ُل‬‫ب‬ْ‫ن‬ُ‫س‬ ِ‫ل‬ُ‫ك‬ ‫ِي‬‫ف‬ ‫ل‬ِ‫ب‬‫ا‬‫ن‬‫س‬ ‫ْع‬‫ب‬‫س‬ ْ‫ت‬
‫ِيم‬‫ل‬‫ع‬ ‫ِع‬‫س‬‫ا‬‫و‬ ُ َّ
‫ّللا‬‫و‬ ُ‫ء‬‫ا‬‫ش‬‫ي‬
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan
hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan
tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran)
bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha
Mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 261) Dalam haditsnya, Rasulullah Shallallahu
Alaihi Wa Sallam juga bersabda mengenai keutamaan sedekah adalah tidak akan
mengurangi harta, yaitu:
‫ف‬‫ر‬ َّ
‫ّل‬ِ‫إ‬ ِ َّ ِ
‫ّلِل‬ ‫د‬‫ح‬‫أ‬ ‫ع‬‫اض‬‫و‬‫ت‬ ‫ا‬‫م‬‫و‬ ‫ا‬ًّ‫ِز‬‫ع‬ َّ
‫ّل‬ِ‫إ‬ ‫و‬ْ‫ف‬‫ع‬ِ‫ب‬ ‫ا‬‫ْد‬‫ب‬‫ع‬ ُ َّ
‫ّللا‬ ‫اد‬‫ز‬ ‫ا‬‫م‬‫و‬ ‫ال‬‫م‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ة‬‫ق‬‫د‬‫ص‬ ْ‫ت‬‫ص‬‫ق‬‫ن‬ ‫ا‬‫م‬
ُ َّ
‫ّللا‬ ُ‫ه‬‫ع‬
Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memberi maaf
kepada orang lain, melainkan Allah akan menambah kemuliaannya. Dan tidak
ada orang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan
mengangkat derajatnya. (HR. Muslim)
3. Mendapat Naungan di Hari Akhir
Manfaat besar sedekah selain pahala adalah diberi naungan di hari akhir. Nabi
Muhammad menjelaskan bahwa salah satu golongan yang mendapat naungan di
hari kiamat adalah orang-orang yang gemar bersedekah. Orang yang diberi
naungan adalah orang yang bersedekah dengan tangan kanan, namun tangan
kirinya tidak tahu. Artinya, orang tersebut bersedekah secara diam-diam tanpa
diketahui orang lain (tidak riya).
4. Keutamaan Sedekah untuk Membuat Hati Tenang
Ketika bersedekah, hati akan tenang karena mengetahui hartanya sudah bersih.
Hak-hak orang lain yang ada di dalam harta kita sudah diberikan, oleh karena itu
19
terbebaslah tanggung jawab kita kepada harta di depan Allah kelak. Selain itu,
keutamaan sedekah adalah bisa membuat hati senang karena bisa membantu
orang yang membutuhkan.
5. Sedekah untuk Menyembuhkan Orang Sakit
Sedekah adalah penyembuh untuk orang sakit. Tidak hanya bisa menyembuhkan
penyakit orang lain, namun juga bisa menyembungkan sakit kita. Rasullah
bersabda bahwa barang siapa yang memelihara harta bendanya dengan cara
mengeluarkan zakat, obatilah penyakitmu dengan sedekah. Saat membantu
orang yang sedang sakit dengan cara memberinya uang untuk membeli obat,
juga akan membantu mereka sembuh dan kita terbebas dari penyakit berbahaya.
Rasulullah bersabda:
‫بالصدقة‬ ‫مرضاكم‬ ‫داووا‬
Sembuhkanlah orang-orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah. (HR.
Al-Dailami)
6. Memadamkan Murka Allah
Nabi Muhammad bersabda bahwa barang siapa yang suka bersedekah, maka
akan memadamkan murka Allah Ta’ala. Selain itu, sedekah juga akan
menghindari seseorang dari kematian yang buruk. Untuk itu, keutamaan dan
manfaat sedekah adalah bisa memadamkan amarah Allah sehingga akan aman di
dunia dan akhirat.
‫السوء‬ ‫ميتة‬ ‫وتدفع‬ ‫الرب‬ ‫غضب‬ ‫تطفئ‬ ‫الصدقة‬
Sesungguhnya sedekah itu memadamkan murka Allah dan menolak mati jelek
(su’ul khotimah). (HR. Tirmidzi)
7. Terhindar dari Keburukan
20
Keutamaan sedekah yang besar untuk kehidupan kita adalah bisa melindungi
dari musibah. Sedekah yang diberikan akan melindungi kita dari musibah yang
akan datang kepada kita. Keburukan yang ditimpa bisa berupa penyakit,
kehilangan barang berharga, kesulitan dalam bekerja, dan lainnya. Oleh karena
itu, seringkali sedekah disarankan untuk dilakukan orang yang sedang berikhtiar
atau mengusahakan sesuatu hal dalam hidup.
‫السوء‬ ‫من‬ ‫بابا‬ ‫سبعين‬ ُّ‫د‬ُ‫س‬‫ت‬ ‫الصدقة‬
Sedekah menutup 70 pintu keburukan. (HR. Thabrani)
8. Keutamaan Sedekah untuk Memperpanjang Umur
Keutamaan dan manfaat sedekah lainnya adalah dapat mempanjang umur.
Dalam sebuah riwayat Rasulullah bersabda sedekah akan mengilangkan bala’
(musibah) dan menambah umur. Oleh karena itu, buat kamu yang ingin panjang
umur, kuncinya bukan hanya menjaga kesehatan dan pola makan, namun juga
rajin bersedekah.
21
BAB V
SIFAT TAKDIR KEMATIAN BESERTA DALIL – DALILNYA
1. Pasti
Kematian adalah akhir dari kehidupan dunia seorang makhluk hidup. Dan setiap
yang bernyawa maka akan merasakan mati. Hal ini sesuai dengan firman Allah
dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya ayat 35.
ِ‫ت‬ ْ‫و‬‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫ة‬‫ِق‬‫ئ‬‫آ‬‫ذ‬ ‫س‬ْ‫ف‬‫ن‬ ُّ‫ل‬ُ‫ك‬
Artinya, “ Setiap yang bernyawa akan merasakan mati.” (QS. Al-Anbiya: 35)
2. Tiba – tiba
Tidak ada seorangpun yang mengetahui kapan dan dimana dia akan mati.
Kematian datang secara tiba-tiba dan tidak ada yang dapat menduganya.
Kematian itu pasti tetapi tidak banyak diantara kita yang benar-benar siap dalam
meghadapinya.
3. Memaksa
Kematian itu bersifat memaksa sehingga apabila telah datang kepada seseorang
maka tidak akan ada yang mampu menolaknya. Dalam Al-Qur’an disebutkan
ُ َّ
‫ّللا‬ ‫ِي‬‫ل‬‫ْت‬‫ب‬‫ِي‬‫ل‬‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ع‬ ِ‫اج‬‫ض‬‫م‬ ‫ى‬‫ل‬ِ‫إ‬ ُ‫ل‬ْ‫ت‬‫ق‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬‫ل‬‫ع‬ ‫ِب‬‫ت‬ُ‫ك‬ ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ز‬‫ر‬‫ب‬‫ل‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ت‬‫ُو‬‫ي‬ُ‫ب‬ ‫ِي‬‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬ ْ‫و‬‫ل‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬
ْ‫م‬ُ‫ك‬ ِ‫ُور‬‫د‬ُ‫ص‬ ‫ِي‬‫ف‬ ‫ا‬‫م‬
ِ‫ُور‬‫د‬ُّ‫ص‬‫ال‬ ِ‫ت‬‫ا‬‫ذ‬ِ‫ب‬ ‫ِيم‬‫ل‬‫ع‬ ُ َّ‫ّللا‬‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬ ‫ِي‬‫ف‬ ‫ا‬‫م‬ ‫ص‬ ِ‫ح‬‫ُم‬‫ي‬ِ‫ل‬‫و‬
Artinya, “Katakanlah, sekiranya kalian dalam rumah kalian, niscaya orang-
orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat
mereka terbunuh. Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada
pada hati kalian dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hati kalian. Allah
Maha Mengetahui isi hati.” (QS. Ali Imran:154)
4. Mengejar
Kematian akan mengejar siapapun meskipun berlindung di balik benteng yang
kokoh atau teknologi kedokteran yang canggih. Allah Ta’ala berfirman,
22
ْ‫م‬ُ‫ت‬‫ن‬ُ‫ك‬ ‫ا‬‫م‬ِ‫ب‬ ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ئ‬ِ‫ب‬‫ُن‬‫ي‬‫ف‬ ِ‫ة‬‫اد‬‫ه‬َّ‫ش‬‫ال‬‫و‬ ِ‫ب‬ْ‫ي‬‫غ‬ْ‫ال‬ ِ‫ِم‬‫ل‬‫ا‬‫ع‬ ‫ى‬‫ل‬ِ‫إ‬ ‫ُّون‬‫د‬‫ر‬ُ‫ت‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ِي‬‫ق‬‫ل‬ُ‫م‬ ُ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬‫ف‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ون‬ُّ‫ِر‬‫ف‬‫ت‬ ‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ت‬ ْ‫و‬‫م‬ْ‫ال‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬
‫ون‬ُ‫ل‬‫م‬ْ‫ع‬‫ت‬
Artinya: “Katakanlah, sesungguhnya kematian yang kalian lari daripadanya,
maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kalian, kemudian kalian kan
kembali kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia
beritakan kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan.” (QS. Al-Jumu’ah: 8)
5. Ghaib
Kematian adalah kenyataan yang tidak bisa dihindari. Waktu terjadinya adalah
perkara yang ghaib, namun kejadiaannya adalah kenyataan yang bisa dilihat.
Allah ta’ala berfirman,
‫ي‬ ِ‫ْر‬‫د‬‫ت‬ ‫ا‬‫م‬‫و‬ ‫ا‬‫د‬‫غ‬ ُ‫ِب‬‫س‬ْ‫ك‬‫ت‬ ‫ا‬‫اذ‬‫م‬ ‫س‬ْ‫ف‬‫ن‬ ‫ي‬ ِ‫ْر‬‫د‬‫ت‬ ‫ا‬‫م‬‫و‬ ِ‫ام‬‫ح‬ ْ‫األر‬ ‫ِي‬‫ف‬ ‫ا‬‫م‬ ُ‫م‬‫ل‬ْ‫ع‬‫ي‬‫و‬ ‫ْث‬‫ي‬‫غ‬ْ‫ال‬ ُ‫ل‬‫ُنز‬‫ي‬‫و‬ ِ‫ة‬‫َّاع‬‫س‬‫ال‬ ُ‫م‬ْ‫ِل‬‫ع‬ ُ‫ه‬‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ َّ‫ّللا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬
‫ير‬ِ‫ب‬‫خ‬ ‫ِيم‬‫ل‬‫ع‬ َّ‫ّللا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ُ‫وت‬ُ‫م‬‫ت‬ ‫ض‬ ْ‫ر‬‫أ‬ ِ‫ي‬‫أ‬ِ‫ب‬ ‫س‬ْ‫ف‬‫ن‬
Artinya, “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan
tentang hari kiamat, dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa
yang ada dalam rahim. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui secara
pasti apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat
mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Mengenal.” (QS. Luqman: 34)
6. Tidak dapat ditunda atau dipercepat
Kematian telah ditentukan waktunya. Ia tidak dapat ditunda atau dipercepat.
Allah Ta’ala berfirman
‫ون‬ُ‫ل‬‫م‬ْ‫ع‬‫ت‬ ‫ا‬‫م‬ِ‫ب‬ ‫ير‬ِ‫ب‬‫خ‬ ُ‫هللا‬‫و‬ ‫ا‬‫ه‬ُ‫ل‬‫ج‬‫أ‬ ‫آء‬‫ج‬ ‫ا‬‫ذ‬ِ‫إ‬ ‫ا‬‫س‬ْ‫ف‬‫ن‬ ُ‫هللا‬ ‫ر‬ ِ‫خ‬‫ُؤ‬‫ي‬ ‫ن‬‫ل‬‫و‬
Artinya, “Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian)
seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui
apa yang kalian kerjakan. (QS.Al-Munafiqun:11)
‫ون‬ُ‫م‬ِ‫د‬ْ‫ق‬‫ْت‬‫س‬‫ي‬ ‫ّل‬‫و‬ ‫ة‬‫اع‬‫س‬ ‫ون‬ُ‫ر‬ ِ‫خ‬ْ‫أ‬‫ْت‬‫س‬‫ي‬ ‫ّل‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ل‬‫ج‬‫أ‬ ‫اء‬‫ج‬ ‫ا‬‫ذ‬ِ‫إ‬‫ف‬ ‫ل‬‫ج‬‫أ‬ ‫ة‬َّ‫م‬ُ‫أ‬ ِ‫ل‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬‫و‬
23
Artinya, “Apabila sampai ajal maut mereka itu, mereka tidak dapat menunda
atau mempercepat(nya) walau sesaat pun.” (QS. Al-A’raf: 34)
24
BAB VI
KEWAJIBAN AMAR MAKRUF – NAHI MUNKAR BESERTA DALIL –
DALILNYA
Pendapat pertama memandang kewajiban tersebut adalah fardhu ‘Ain. Ini merupakan
pendapat sejumlah ulama, diantaranya Ibnu Katsir, Az Zujaaj, Ibnu Hazm .Mereka
berhujjah dengan dalil-dalil syar’i, diantaranya :
1. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala
‫ون‬ُ‫ح‬ِ‫ل‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ ‫ِك‬‫ئ‬‫ّل‬ ْ‫و‬ُ‫أ‬‫و‬ ِ
‫ر‬‫نك‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ِ‫ن‬‫ع‬ ‫ن‬ ْ‫و‬‫ه‬ْ‫ن‬‫ي‬‫و‬ ِ‫وف‬ُ‫ر‬ْ‫ع‬‫م‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ‫ون‬ُ‫ر‬ُ‫م‬ْ‫أ‬‫ي‬‫و‬ ِ
‫ْر‬‫ي‬‫خ‬ْ‫ال‬ ‫ى‬‫ل‬ِ‫إ‬ ‫ُون‬‫ع‬ْ‫د‬‫ي‬ ُُُ‫ة‬َّ‫م‬ُ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ن‬ِ‫م‬ ‫ن‬ُ‫ك‬‫ت‬ْ‫ل‬‫و‬
“Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar;
mereka adalah orang-orang yang beruntung“. [Ali Imran:104] Mereka mengatakan
bahwa kata ْ‫ن‬ِ‫م‬ dalam ayat ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ untuk penjelas dan bukan untuk menunjukkan
sebagian. Sehingga makna ayat, jadilah kalian semua umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar.
Demikian juga akhir ayat yaitu: ‫ون‬ُ‫ح‬ِ‫ل‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ ‫ِك‬‫ئ‬‫ّل‬ ْ‫و‬ُ‫أ‬‫و‬ Menegaskan bahwa
keberuntungan khusus bagi mereka yang melakukan amalan tersebut. Sedangkan
mencapai keberuntungan tersebut hukumnya fardhu ‘ain. Oleh karena itu memiliki
sifat-sifat tersebut hukumnya wajib ‘ain juga. Karena dalam kaedah disebutkan: ‫ّل‬ ‫ا‬‫م‬
‫ب‬ ِ‫اج‬‫و‬ ‫و‬ُ‫ه‬‫ف‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ َّ‫ّل‬ِ‫إ‬ ُ‫ب‬ ِ‫اج‬‫و‬ْ‫ال‬ ُُُ‫ِم‬‫ت‬‫ي‬ Satu kewajiban yang tidak sempurna kecuali dengan
sesuatu, maka sesuatu itu hukumnya wajib.
2. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala
ِ‫ب‬‫ا‬‫ِت‬‫ك‬ْ‫ال‬ ُ‫ل‬ْ‫ه‬‫أ‬ ‫ن‬‫ام‬‫ء‬ ْ‫و‬‫ل‬‫و‬ ِ‫لل‬‫ا‬ِ‫ب‬ ‫ون‬ُ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ت‬‫و‬ ِ
‫ر‬‫نك‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ِ‫ن‬‫ع‬ ‫ن‬ ْ‫و‬‫ه‬ْ‫ن‬‫ت‬‫و‬ ِ‫وف‬ُ‫ر‬ْ‫ع‬‫م‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ‫ون‬ُ‫ر‬ُ‫م‬ْ‫أ‬‫ت‬ ِ
‫اس‬َّ‫ن‬‫ِل‬‫ل‬ ْ‫ت‬‫ج‬ ِ
‫ر‬ْ‫خ‬ُ‫أ‬ ‫ة‬َّ‫م‬ُ‫أ‬ ‫ْر‬‫ي‬‫خ‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬‫ن‬ُ‫ك‬
‫ون‬ُ‫ق‬ِ‫س‬‫ا‬‫ف‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬‫ر‬‫ث‬ْ‫ك‬‫أ‬‫و‬ ‫ون‬ُ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬ ‫ا‬‫ْر‬‫ي‬‫خ‬ ‫ان‬‫ك‬‫ل‬
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.
Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka
ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik“. [Ali
Imran :110] Dalam ayat ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan syarat
bergabung dengan umat Islam yang terbaik, yaitu dengan amar ma’ruf nahi
25
mungkar dan iman. Padahal bergabung kepada umat ini, hukumnya fardu ‘ain.
Sebagaimana firman-Nya :
‫ين‬ِ‫ِم‬‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ِى‬‫ن‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫ال‬‫ق‬‫و‬ ‫ا‬‫ِح‬‫ل‬‫ا‬‫ص‬ ‫ل‬ِ‫م‬‫ع‬‫و‬ ِ‫هللا‬ ‫ى‬‫ل‬ِ‫إ‬ ‫آ‬‫ع‬‫د‬ ‫ن‬َّ‫م‬ِ‫م‬ ‫ّل‬ ْ‫و‬‫ق‬ ُ‫ن‬‫ْس‬‫ح‬‫أ‬ ْ‫ن‬‫م‬‫و‬
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada
Allah, mengerjakan amal yang shaleh dan berkata, “Sesungguhnya aku termasuk
orang-orang yang berserah diri.” [Fushilat :33]
Mereka berhujjah dengan dalil-dalil berikut ini :
1. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala
‫ون‬ُ‫ح‬ِ‫ل‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ ‫ِك‬‫ئ‬‫ّل‬ ْ‫و‬ُ‫أ‬‫و‬ ِ
‫ر‬‫نك‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ِ‫ن‬‫ع‬ ‫ن‬ ْ‫و‬‫ه‬ْ‫ن‬‫ي‬‫و‬ ِ‫وف‬ُ‫ر‬ْ‫ع‬‫م‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ‫ون‬ُ‫ر‬ُ‫م‬ْ‫أ‬‫ي‬‫و‬ ِ
‫ْر‬‫ي‬‫خ‬ْ‫ال‬ ‫ى‬‫ل‬ِ‫إ‬ ‫ُون‬‫ع‬ْ‫د‬‫ي‬ ُُُ‫ة‬َّ‫م‬ُ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ن‬ِ‫م‬ ‫ن‬ُ‫ك‬‫ت‬ْ‫ل‬‫و‬
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar;
mereka adalah orang-orang yang beruntung“. [Ali Imran:104] Mereka
mengatakan bahwa kata ْ‫ن‬ِ‫م‬ dalam ayat ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ untuk menunjukkan sebagian.
Sehingga menunjukkan hukumnya fardhu kifayah. Imam Al Jashash
menyatakan,”Ayat ini mengandung dua makna. Pertama, kewajiban amar ma’ruf
nahi mungkar. Kedua, yaitu fardu kifayah. Jika telah dilaksanakan oleh
sebagian, maka yang lain tidak terkena kewajiban”. Ibnu Qudamah
berkata,”Dalam ayat ini terdapat penjelasan hukum amar ma’ruf nahi mungkar
yaitu fardhu kifayah, bukan fardhu ‘ain”.
2. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala
‫ا‬‫ذ‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫م‬ ْ‫و‬‫ق‬ ‫وا‬ُ‫ِر‬‫ذ‬‫ُن‬‫ي‬ِ‫ل‬‫و‬ ِ‫ِين‬‫الد‬ ‫ِي‬‫ف‬ ‫وا‬ُ‫ه‬َّ‫ق‬‫ف‬‫ت‬‫ِي‬‫ل‬ ‫ة‬‫ِف‬‫ئ‬‫آ‬‫ط‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ن‬ِ‫م‬ ‫ة‬‫ق‬ ْ‫ِر‬‫ف‬ ِ‫ل‬ُ‫ك‬ ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ر‬‫ف‬‫ن‬ ‫ّل‬ ْ‫و‬‫ل‬‫ف‬ ‫ة‬‫آف‬‫ك‬ ‫وا‬ُ‫ِر‬‫ف‬ْ‫ن‬‫ِي‬‫ل‬ ‫ون‬ُ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ‫ان‬‫اك‬‫م‬‫و‬
‫ون‬ُ‫ر‬‫ذ‬ْ‫ح‬‫ي‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ع‬‫ل‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬‫ل‬ِ‫إ‬ ‫وا‬ُ‫ع‬‫ج‬‫ر‬
“Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mu’min itu pergi semuanya (ke medan
perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa
orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk
memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya,
supaya mereka itu dapat menjaga dirinya“. [At-Taubah : 122] Hukum tafaquh
fiddin (memperdalam ilmu agama) adalah fardhu kifayah. Karena Allah
Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan sekelompok kaum mukminin dan tidak
semuanya untuk menuntut ilmu. Oleh karena itu orang yang belajar dan
26
menuntut ilmu tersebut yang bertanggung jawab memberi peringatan, bukan
seluruh kaum muslimin. Demikian juga jihad, hukumnya fardhu kifayah. Syeikh
Abdurrahman As Sa’diy menyatakan,”Sepatutnya kaum muslimin
mempersiapkan orang yang menegakkan setiap kemaslahatan umum mereka.
Orang yang meluangkan seluruh waktunya dan bersungguh-sungguh serta tidak
bercabang, untuk mewujudkan kemaslahatan dan kemanfatan mereka.
Hendaklah arah dan tujuan mereka semuanya satu, yaitu menegakkan
kemaslahatan agama dan dunianya”
3. Tidak semua orang dapat menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar. Karena orang
yang menegakkannya harus memiliki syarat-syarat tertentu. Seperti mengetahui
hukum-hukum syari’at, tingkatan amar makruf nahi mungkar, cara
menegakkannya, kemampuan melaksanakannya. Demikian juga dikhawatirkan
bagi orang yang beramar ma’ruf nahi mungkar bila tanpa ilmu akan berbuat
salah. Mereka memerintahkan kemungkaran dan mencegah kema’rufan atau
berbuat keras pada saat harus lembut dan sebaliknya.
4. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala
ِ ِ
‫ّلِل‬‫و‬ ِ
‫ر‬‫ك‬ْ‫ن‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ِ‫ن‬‫ع‬ ‫ا‬ ْ‫و‬‫ه‬‫ن‬‫و‬ ِ‫ف‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ْ‫ع‬‫م‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬‫م‬‫أ‬‫و‬ ‫اة‬‫ك‬َّ‫الز‬ ‫ا‬ ُ‫و‬‫ات‬‫ء‬‫و‬ ‫ة‬‫ل‬َّ‫ص‬‫ال‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫م‬‫ا‬‫ق‬‫أ‬ ِ
‫ض‬ ْ‫ر‬‫أل‬ْ‫ا‬ ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ا‬َّ‫ن‬َّ‫ك‬‫م‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫ْن‬‫ي‬ِ‫الذ‬
ِ
‫ر‬ ْ‫و‬ُ‫م‬ُ‫أل‬ْ‫ا‬ ُ‫ة‬‫ِب‬‫ق‬‫ا‬‫ع‬
“(yaitu)orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi,
niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang
ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allahlah
kembali segala urusan“. [QS. 22:41] Imam Al Qurthubiy berkata,”Tidak semua
orang diteguhkan kedudukannya dimuka bumi, sehingga hal tersebut diwajibkan
secara kifayah kepada mereka yang diberi kemampuan untuknya” Oleh karena
itu Syeikh Islam Ibnu Taimiyah menyatakan,”Demikian kewajiban amar ma’ruf
nahi mungkar. Hal ini tidak diwajibkan kepada setiap orang, akan tetapi
merupakan fardhu kifayah” Akan tetapi hukum ini bukan berarti menunjukkan
bolehnya seseorang untuk tidak berdakwah, atau beramar makruf nahi mungkar.
Karena terlaksananya fardhu kifayah ini dengan terwujudnya pelaksanaan
kewajiban tersebut. Sehingga apabila kewajiban tersebut belum terwujud
27
pelaksanaannya oleh sebagian orang, maka seluruh kaum muslimin terbebani
kewajiban tersebut. Pelaku amar makruf nahi mungkar adalah orang yang
menunaikan dan melaksanakan fardhu kifayah. Mereka memiliki keistimewaan
lebih dari orang yang melaksanakan fardhu ‘ain. Karena pelaku fardhu ‘ain
hanya menghilangkan dosa dari dirinya sendiri, sedangkan pelaku fardhu
kifayah menghilangkan dosa dari dirinya dan kaum muslimin seluruhnya.
Demikian juga fardhu ‘ain jika ditinggalkan, maka hanya dia saja yang berdosa,
sedangkan fardhu kifayah jika ditinggalkan akan berdosa seluruhnya.
Amar makruf nahi mungkar dapat menjadi fardhu ‘ain, menurut kedua pendapat
diatas, apabila :
1. Ditugaskan oleh pemerintah. Al Mawardi menyatakan,”Sesungguhnya
hukum amar makruf nahi mungkar fardhu ‘ain dengan perintah penguasa”.
2. Hanya dia yang mengetahui kema’rufan dan kemungkaran yang terjadi. An
Nawawiy berkata,”Sesungguhnya amar makruf nahi mungkar fardhu
kifayah. Kemudian menjadi fardhu ‘ain, jika dia berada ditempat yang tidak
mengetahuinya kecuali dia”.
3. Kemampuan amar makruf nahi mungkar hanya dimiliki orang tertentu. Jika
kemampuan menegakkan amar makruf nahi mungkar terbatas pada sejumlah
orang tertentu saja, maka amar makruf nahi mungkar menjadi fardhu ‘ain
bagi mereka. An Nawawi berkata,”Terkadang amar makruf nahi mungkar
menjadi fardhu ‘ain, jika berada di tempat yang tidak mungkin
menghilangkannya kecuali dia. Seperti seorang yang melihat istri atau anak
atau budaknya berbuat kemungkaran atau tidak berbuat kema’rufan”.
4. Perubahan keadaan dan kondisi. Syeikh Abdul Aziz bin Baaz memandang
amar makruf nahi mungkar menjadi fardhu ‘ain dengan sebab perubahan
kondisi dan keadaan, ketika beliau berkata, “Ketika sedikitnya para da’i.
Banyaknya kemungkaran dan kebodohan yang merata, seperti keadaan kita
sekarang ini, maka dakwah menjadi fardhu ‘ain atas setiap orang sesuai
dengan kemampuannya”.
28
DAFTAR PUSTAKA
https://www.idntimes.com/life/inspiration/dian-arthasalina/arti-istidraj-
dan-tanda tandanya#:~:text=Pengertian%20istidraj,-
IDN%20Times%2FRizka&text=Namun%20secara%20istilah%2C%20
istidraj%2 0memiliki,tanda%20istidraj%20dari%20Allah%20SWT
https://kumparan.com/berita-hari-ini/pengertian-istidraj-lengkap-
dengan-ciri cirinya-1vBe1EkNH6F
10 Macam Bahaya Dosa Riba Di Dunia Dan Akhirat, Diakses pada 31 Juli 2018
https://shariagreenland.co.id/blog/10-macam-bahaya-dosa-riba/
Keutamaan Sedekah dan Manfaatnya dalam Al Quran & Hadits, diakses pada 2021
https://islamkita.co/keutamaan-sedekah/
Sifat – Sifat Kematian, Diakses pada 22 April 2016 https://muslimah.or.id/8548-sifat-
sifat-kematian.html
Amar Ma’ruf Nahi Mungkar Menurut Hukum Islam, https://almanhaj.or.id/2708-
amar-maruf-nahi-mungkar-menurut-hukum-islam.html

More Related Content

What's hot

Mengajarkan anak tauhid
Mengajarkan anak tauhidMengajarkan anak tauhid
Mengajarkan anak tauhidnajimi tan
 
Agama Kelompok Moenica
Agama Kelompok MoenicaAgama Kelompok Moenica
Agama Kelompok MoenicaMoenica
 
Fenomena lemahnya iman - Syeikh Solah al Munajjid
Fenomena lemahnya iman - Syeikh Solah al MunajjidFenomena lemahnya iman - Syeikh Solah al Munajjid
Fenomena lemahnya iman - Syeikh Solah al MunajjidImran
 
(Silaturahmi) صِلَة الرَّحِم
 (Silaturahmi) صِلَة الرَّحِم (Silaturahmi) صِلَة الرَّحِم
(Silaturahmi) صِلَة الرَّحِمYudi Wahyudin
 
Semangat Mengamalkan Amalan Sunnah
Semangat Mengamalkan Amalan SunnahSemangat Mengamalkan Amalan Sunnah
Semangat Mengamalkan Amalan SunnahIdrus Abidin
 
Sabar akhlaq terhadap diri sendiri
Sabar akhlaq terhadap diri sendiriSabar akhlaq terhadap diri sendiri
Sabar akhlaq terhadap diri sendiriamaliarosilawati1
 
Ciri beriman kepada qadha dan qadar
Ciri beriman kepada qadha dan qadarCiri beriman kepada qadha dan qadar
Ciri beriman kepada qadha dan qadarnajikha
 
Kiat2 agar selalu berlapang_dada
Kiat2 agar selalu berlapang_dadaKiat2 agar selalu berlapang_dada
Kiat2 agar selalu berlapang_dadaHelmon Chan
 
Genap xi 1.-hidup-damai-dengan-toleransi-dan-menghindari-dari-tindak-kekerasan
Genap xi 1.-hidup-damai-dengan-toleransi-dan-menghindari-dari-tindak-kekerasanGenap xi 1.-hidup-damai-dengan-toleransi-dan-menghindari-dari-tindak-kekerasan
Genap xi 1.-hidup-damai-dengan-toleransi-dan-menghindari-dari-tindak-kekerasanWahyu Mulyana
 
Allah swt. melaknat mereka yang menyakiti kaum mukmin
Allah swt. melaknat mereka yang menyakiti kaum mukminAllah swt. melaknat mereka yang menyakiti kaum mukmin
Allah swt. melaknat mereka yang menyakiti kaum mukminFlamencoRizky
 
Rpp qh amar print
Rpp qh amar printRpp qh amar print
Rpp qh amar printiwan Alit
 
161323607 allah-mencukupi-orang-yang-bertawakal
161323607 allah-mencukupi-orang-yang-bertawakal161323607 allah-mencukupi-orang-yang-bertawakal
161323607 allah-mencukupi-orang-yang-bertawakalOperator Warnet Vast Raha
 
Khutbah ust khoirul anshori, ma
Khutbah ust khoirul anshori, maKhutbah ust khoirul anshori, ma
Khutbah ust khoirul anshori, maMuchammad Dimyati
 
Presentasi Fiqh 6 ( Kisi)
Presentasi Fiqh 6 ( Kisi)Presentasi Fiqh 6 ( Kisi)
Presentasi Fiqh 6 ( Kisi)Marhamah Saleh
 
Ciri beriman kepada qadha dan qadar
Ciri beriman kepada qadha dan qadarCiri beriman kepada qadha dan qadar
Ciri beriman kepada qadha dan qadarsalamahumi16
 

What's hot (20)

Menjadi muslim sejati
Menjadi muslim sejatiMenjadi muslim sejati
Menjadi muslim sejati
 
Mengajarkan anak tauhid
Mengajarkan anak tauhidMengajarkan anak tauhid
Mengajarkan anak tauhid
 
Pembagian kafir
Pembagian kafirPembagian kafir
Pembagian kafir
 
Agama Kelompok Moenica
Agama Kelompok MoenicaAgama Kelompok Moenica
Agama Kelompok Moenica
 
tafsir surah al hujurat
tafsir surah al hujurattafsir surah al hujurat
tafsir surah al hujurat
 
Silaturrahim
SilaturrahimSilaturrahim
Silaturrahim
 
Fenomena lemahnya iman - Syeikh Solah al Munajjid
Fenomena lemahnya iman - Syeikh Solah al MunajjidFenomena lemahnya iman - Syeikh Solah al Munajjid
Fenomena lemahnya iman - Syeikh Solah al Munajjid
 
(Silaturahmi) صِلَة الرَّحِم
 (Silaturahmi) صِلَة الرَّحِم (Silaturahmi) صِلَة الرَّحِم
(Silaturahmi) صِلَة الرَّحِم
 
Semangat Mengamalkan Amalan Sunnah
Semangat Mengamalkan Amalan SunnahSemangat Mengamalkan Amalan Sunnah
Semangat Mengamalkan Amalan Sunnah
 
Sabar akhlaq terhadap diri sendiri
Sabar akhlaq terhadap diri sendiriSabar akhlaq terhadap diri sendiri
Sabar akhlaq terhadap diri sendiri
 
Ciri beriman kepada qadha dan qadar
Ciri beriman kepada qadha dan qadarCiri beriman kepada qadha dan qadar
Ciri beriman kepada qadha dan qadar
 
Kiat2 agar selalu berlapang_dada
Kiat2 agar selalu berlapang_dadaKiat2 agar selalu berlapang_dada
Kiat2 agar selalu berlapang_dada
 
Genap xi 1.-hidup-damai-dengan-toleransi-dan-menghindari-dari-tindak-kekerasan
Genap xi 1.-hidup-damai-dengan-toleransi-dan-menghindari-dari-tindak-kekerasanGenap xi 1.-hidup-damai-dengan-toleransi-dan-menghindari-dari-tindak-kekerasan
Genap xi 1.-hidup-damai-dengan-toleransi-dan-menghindari-dari-tindak-kekerasan
 
Allah swt. melaknat mereka yang menyakiti kaum mukmin
Allah swt. melaknat mereka yang menyakiti kaum mukminAllah swt. melaknat mereka yang menyakiti kaum mukmin
Allah swt. melaknat mereka yang menyakiti kaum mukmin
 
Rpp qh amar print
Rpp qh amar printRpp qh amar print
Rpp qh amar print
 
Doa
DoaDoa
Doa
 
161323607 allah-mencukupi-orang-yang-bertawakal
161323607 allah-mencukupi-orang-yang-bertawakal161323607 allah-mencukupi-orang-yang-bertawakal
161323607 allah-mencukupi-orang-yang-bertawakal
 
Khutbah ust khoirul anshori, ma
Khutbah ust khoirul anshori, maKhutbah ust khoirul anshori, ma
Khutbah ust khoirul anshori, ma
 
Presentasi Fiqh 6 ( Kisi)
Presentasi Fiqh 6 ( Kisi)Presentasi Fiqh 6 ( Kisi)
Presentasi Fiqh 6 ( Kisi)
 
Ciri beriman kepada qadha dan qadar
Ciri beriman kepada qadha dan qadarCiri beriman kepada qadha dan qadar
Ciri beriman kepada qadha dan qadar
 

Similar to Uas pai

Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....dinda396631
 
Yanuar rizki,agama islam, ilmu komunikasi, dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Yanuar rizki,agama islam, ilmu komunikasi, dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosYanuar rizki,agama islam, ilmu komunikasi, dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Yanuar rizki,agama islam, ilmu komunikasi, dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosYanuarRizki4
 
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosAllif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosAllifNasri
 
Fatima zahara, agama islam, pendidikan bahasa inggris, dr. taufiq ramdani, s....
Fatima zahara, agama islam, pendidikan bahasa inggris, dr. taufiq ramdani, s....Fatima zahara, agama islam, pendidikan bahasa inggris, dr. taufiq ramdani, s....
Fatima zahara, agama islam, pendidikan bahasa inggris, dr. taufiq ramdani, s....FatimaZahara5
 
Nurin Handayani, Agama Islam, Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos.
Nurin Handayani, Agama Islam, Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos.Nurin Handayani, Agama Islam, Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos.
Nurin Handayani, Agama Islam, Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos.NurinHandayani
 
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)amri30
 
Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...
Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...
Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...AMILIADAMAYANTIPURBA
 
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....dinda396631
 
Risca Nur Afriani, Agama Islam, Ilmu Kommunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I....
Risca Nur Afriani, Agama Islam, Ilmu Kommunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I....Risca Nur Afriani, Agama Islam, Ilmu Kommunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I....
Risca Nur Afriani, Agama Islam, Ilmu Kommunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I....afrianiicha
 
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_pai
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_paiLale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_pai
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_paiLalesekarIdamanperti
 
Mochamad Iqbal Ramanda, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th...
Mochamad Iqbal Ramanda, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th...Mochamad Iqbal Ramanda, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th...
Mochamad Iqbal Ramanda, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th...personal person
 
Mahendra Ananda Putra_L1C020053_UAS PAI
Mahendra Ananda Putra_L1C020053_UAS PAIMahendra Ananda Putra_L1C020053_UAS PAI
Mahendra Ananda Putra_L1C020053_UAS PAIMahendraAnandaPutra
 
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...Putrybq
 
Kumpulan Artikel-UTS agama Islam
Kumpulan Artikel-UTS agama IslamKumpulan Artikel-UTS agama Islam
Kumpulan Artikel-UTS agama IslamShoofiAssaudah
 
4 golongan manusia yang dirindukan syurga
4 golongan manusia yang dirindukan syurga4 golongan manusia yang dirindukan syurga
4 golongan manusia yang dirindukan syurgaJajat Sudrajat
 
Noversa mas wilananda, agama islam, teknik elektro, dr. taufiq ramdani, s.th....
Noversa mas wilananda, agama islam, teknik elektro, dr. taufiq ramdani, s.th....Noversa mas wilananda, agama islam, teknik elektro, dr. taufiq ramdani, s.th....
Noversa mas wilananda, agama islam, teknik elektro, dr. taufiq ramdani, s.th....NoversaWila1
 

Similar to Uas pai (20)

Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
 
Tugas uts agama islam 2021
Tugas uts agama islam 2021Tugas uts agama islam 2021
Tugas uts agama islam 2021
 
Tugas uas agama islam 2021
Tugas uas agama islam 2021Tugas uas agama islam 2021
Tugas uas agama islam 2021
 
Yanuar rizki,agama islam, ilmu komunikasi, dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Yanuar rizki,agama islam, ilmu komunikasi, dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosYanuar rizki,agama islam, ilmu komunikasi, dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Yanuar rizki,agama islam, ilmu komunikasi, dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
 
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosAllif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
 
Fatima zahara, agama islam, pendidikan bahasa inggris, dr. taufiq ramdani, s....
Fatima zahara, agama islam, pendidikan bahasa inggris, dr. taufiq ramdani, s....Fatima zahara, agama islam, pendidikan bahasa inggris, dr. taufiq ramdani, s....
Fatima zahara, agama islam, pendidikan bahasa inggris, dr. taufiq ramdani, s....
 
M Alfandiansyah kumpulan artikel
M Alfandiansyah kumpulan artikelM Alfandiansyah kumpulan artikel
M Alfandiansyah kumpulan artikel
 
Nurin Handayani, Agama Islam, Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos.
Nurin Handayani, Agama Islam, Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos.Nurin Handayani, Agama Islam, Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos.
Nurin Handayani, Agama Islam, Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos.
 
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)
 
Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...
Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...
Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...
 
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
 
Risca Nur Afriani, Agama Islam, Ilmu Kommunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I....
Risca Nur Afriani, Agama Islam, Ilmu Kommunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I....Risca Nur Afriani, Agama Islam, Ilmu Kommunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I....
Risca Nur Afriani, Agama Islam, Ilmu Kommunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I....
 
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_pai
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_paiLale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_pai
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_pai
 
Mochamad Iqbal Ramanda, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th...
Mochamad Iqbal Ramanda, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th...Mochamad Iqbal Ramanda, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th...
Mochamad Iqbal Ramanda, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th...
 
Mahendra Ananda Putra_L1C020053_UAS PAI
Mahendra Ananda Putra_L1C020053_UAS PAIMahendra Ananda Putra_L1C020053_UAS PAI
Mahendra Ananda Putra_L1C020053_UAS PAI
 
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...
 
Kumpulan Artikel-UTS agama Islam
Kumpulan Artikel-UTS agama IslamKumpulan Artikel-UTS agama Islam
Kumpulan Artikel-UTS agama Islam
 
4 golongan manusia yang dirindukan syurga
4 golongan manusia yang dirindukan syurga4 golongan manusia yang dirindukan syurga
4 golongan manusia yang dirindukan syurga
 
Noversa mas wilananda, agama islam, teknik elektro, dr. taufiq ramdani, s.th....
Noversa mas wilananda, agama islam, teknik elektro, dr. taufiq ramdani, s.th....Noversa mas wilananda, agama islam, teknik elektro, dr. taufiq ramdani, s.th....
Noversa mas wilananda, agama islam, teknik elektro, dr. taufiq ramdani, s.th....
 
Ikhlas dan sabar
Ikhlas dan sabarIkhlas dan sabar
Ikhlas dan sabar
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 

Uas pai

  • 1. 1 KUMPULAN ARTIKEL 1. PENGERTIAN, KONSEP, SERTA DALIL-DALIL TENTANG ISTIDROJ 2. DALIL-DALIL HADITS QUDSI TENTANG HUKUMAN YANG DISEGERAKAN SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH TERHADAP HAMBANYA., (DALIL, TERJEMAHAN, PENJELASAN, SERTA CONTOH KASUS). 3. DOSA DAN KRITERIA RIBA BESERTA DALIL-DALILNYA 4. KEUTAMAAN SHODAQOH BERSERTA DALIL-DALILNYA 5. SIFAT TAKDIR KEMATIAN BESERTA DALIL-DALILNYA 6. KEWAJIBAN AMAR MAKRUF – NAHI MUNKAR BESERTA DALIL- DALILNYA Disusun sebagai tugas terstruktur Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Pendidikan Agama Islam Dosen Pengampu: Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos Disusun Oleh: Nama : Baiq Wanda Tika Muslihah NIM : L1B021092 Prodi/Kelas : Ilmu Komunikasi / 1 B PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MATARAM 2021
  • 2. 2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI…………………………………………………………………….…..2 BAB I…………………………………………………………………………….…..3 a. Pengertian Istidraj…………………………………………………………....3 b. Konsep Istidraj……………………………………………………… ……....4 c. Dalil – Dalil Tentang Istidraj………………………………………………...5 BAB II……………………………………………………………………………….9 a. Dalil -Dalil Hadits Qudsi Tentang Hukuman Yang Di Segerakan Sebagai Bentuk Kasih Sayang Allah Terhadap Hambanya…………………………...9 BAB III……………………………………………………………………………...12 a. Dosa Dan Kriteria Riba……………………………………………………...12 b. Dalil Riba…………………………………………………………………....15 BAB IV…………………………………………………………………………..….17 a. Keutamaan Shodaqoh Beserta Dalilnya……………………………….....….17 BAB V……………………………………………………………………………….21 a. Sifat Takdir Kematian Beserta Dalilnya…………………………………..…21 BAB VI………………………………………………………………………….…..24 a. Kewajiban Amar Makruf – Nahi Munkar Beserta Dalil -Dalilnya…….……24 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………....28
  • 3. 3 BAB 1 ISTIDRAJ A. PENGERTIAN ISTIDRAJ Allah memerintahkan setiap Muslim untuk senantiasa taat kepada-Nya. Bentuk ketaatan ini bisa dibuktikan dengan selalu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Segala bentuk ketidakpatuhan seorang hamba kepada Allah SWT disebut sebagai maksiat. Dan segala bentuk kemasiatan akan mendapatkan hukumannya di sisi Allah. Salah satu hukuman bagi seorang Muslim yang melakukan maksiat adalah istidraj. Istidraj adalah berasal dari kata 'daraja' dalam bahasa Arab yang berarti naik satu tingkatan ke tingkatan berikutnya. Namun, Istidraj lebih dikenal sebagai istilah azab yang berupa kenikmatan yang sengaja diberikan pada seseorang. Jadi, Allah SWT menguji hamba-hambanya yang lalai dalam beribadah dengan melimpahkan mereka kenikmatan dunia. Padahal, segala hal yang dinikmati tersebut adalah suatu jebakan. Berdasarkan sumber lain, dikutip dari jurnal berjudul Istidraj dalam Alquran Perspektif Imam Al-Qurthubi karya Diana Fitri Febriani, Istidraj adalah nikmat yang diberikan Allah kepada orang-orang yang membangkang terhadap-Nya. Ini merupakan hukuman dari Allah agar orang tersebut terus terjerumus dalam kesesatan. Nikmat yang diberikan bukanlah bentuk kasih sayang Allah, melainkan murka Allah terhadap mereka. Nikmat tersebut hanyalah alat untuk menghukum mereka, baik di dunia maupun di akhirat kelak.
  • 4. 4 Umumnya, Istidraj terjadi pada umat Islam yang lalai dalam beribadah. Namun, mereka selalu dapat merasakan banyak kenikmatan di dunia. Misalnya, seorang umat yang tidak pernah menunaikan salat dan mengerjakan amalan lain, tetapi dilimpahkan rezeki begitu banyak. Padahal, kenikmatan yang membuat mereka terlena adalah sebuah jebakan atau azab dari Allah SWT. B. KONSEP ISTIDRAJ Ada beberapa konsep istidraj yang biasa kita ketahui, konsepnya adalah sebagai berikut: • Ibadah Kita Semakin Turun, namun kesenangan makin melimpah. Yang paling sering dijumpai adalah perilaku malas beribadah, namun terasa begitu nikmat menjalani hidup. Misalnya, seorang muslim jarang atau bahkan tidak pernah menunaikan salat wajib, namun pekerjaannya berjalan lancar. Dia juga berkecukupan dari segi materi, serta menjalani hidup yang layak. Sesungguhnya, kelancaran rezeki yang diterima adalah ujian dari Allah SWT, apakah dia akan terus terjebak atau mulai berpikir dari mana datangnya semua nikmat dalam hidup. Ibnu Athaillah berkata : “Hendaklah engkau takut jika selalu mendapatkan karunia allah, sementara engkau tetap dalam perbuatan maksiat kepada-Nya, jangan sampai karunia itu semata-mata istidraj oleh Allah.” • Kita Melakukan Maksiat, Tapi malah makin banyak kesenangan. Ali Bin Abi Thalib r.a berkata : “Hai anak adam ingat dan waspadalah bila kau lihat tuhanmu terus menerus melimpahkan nikmat atas dirimu, sementara
  • 5. 5 engkau terus-menerus mmelakukan maksiat kepada-Nya (Mutiara Nahjul Balagih Hal 121) • Semakin Kikir, Namun harta semakin banyak sebagaiman kita ketahui bahwa sebetulnya sodaqoh dapat membuat harta kita semakin banyak. Ketika kita dihinggapi sifat kikir, tak pernah zakat, infak, shadaqah ataupun mengulurkan bantuan kepada orang lain. Namun justru harta semakin melimpah ruah. Itulah menjadi salah satu ciri pengertian istidraj dalam islam • Jarang Sakit. Sakit adalah bentuk rasa sayang Allah SWT kepada hamba-Nya. Orang yang sakit akan diuji kesabaran dan keimanannya. Kepada siapa mereka akan meminta kesembuhan, apakah Allah SWT atau sosok lainnya. Imam syafi‟i pernah mengatakan bahwa setiap orang pasti pernah mengalami sakit suatu ketika dalalam hidupnya. jika engkau tidak pernah sakit maka tengoklah kebelakang mungkin ada yang dengan dirimu. C. DALIL –DALIL ISTIDRAJ 1. Surah Al – Anam ayat 44 Allah SWT berfirman : ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫س‬ِ‫ل‬ْ‫ب‬ُّ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ ‫ا‬‫ِذ‬‫ا‬‫ف‬ ‫ة‬‫ت‬ْ‫غ‬‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ٰ‫ن‬ْ‫ذ‬‫خ‬‫ا‬ ‫ا‬ ْْٓ‫و‬ُ‫ت‬ ْ‫و‬ُ‫ا‬ ْٓ‫ا‬‫م‬ِ‫ب‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ح‬ ِ ‫ر‬‫ف‬ ‫ا‬‫ِذ‬‫ا‬ ‫ى‬ْٓ‫ت‬‫ح‬ ‫ء‬ْ‫ي‬‫ش‬ ِ‫ل‬ُ‫ك‬ ‫اب‬‫ْو‬‫ب‬‫ا‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬‫ل‬‫ع‬ ‫ا‬‫ْن‬‫ح‬‫ت‬‫ف‬ ‫ه‬ِ‫ب‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ِر‬‫ك‬ُ‫ذ‬ ‫ا‬‫م‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫س‬‫ن‬ ‫ا‬َّ‫م‬‫ل‬‫ف‬ Artinya : "Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa."
  • 6. 6 2. Surah Ali Imran ayat 178 Allah SWT berfirman : ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ه‬ُّ‫م‬ ‫اب‬‫ذ‬‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ل‬‫و‬ ۚ ‫ا‬‫م‬ْ‫ث‬ِ‫ا‬ ‫ا‬ ْْٓ‫ُو‬‫د‬‫ا‬‫د‬ ْ‫ز‬‫ِي‬‫ل‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ل‬ ْ‫ي‬ِ‫ل‬ْ‫م‬ُ‫ن‬ ‫ا‬‫م‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬ ِ ‫ّل‬ ‫ْر‬‫ي‬‫خ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ل‬ ْ‫ي‬ِ‫ل‬ْ‫م‬ُ‫ن‬ ‫ا‬‫م‬َّ‫ن‬‫ا‬ ‫ا‬ ْْٓ‫و‬ُ‫ر‬‫ف‬‫ك‬ ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َّ‫ن‬‫ب‬‫حْس‬‫ي‬ ‫ّل‬‫و‬ Artinya : "Dan jangan sekali-kali orang-orang kafir itu mengira bahwa tenggang waktu yang Kami berikan kepada mereka lebih baik baginya. Sesungguhnya tenggang waktu yang Kami berikan kepada mereka hanyalah agar dosa mereka semakin bertambah; dan mereka akan mendapat azab yang menghinakan." 3. Al – Qalam ayat 44 Allah SWT berfirman ‫ون‬ُ‫م‬‫ل‬ْ‫ع‬‫ي‬ ‫ّل‬ ُ‫ْث‬‫ي‬‫ح‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ج‬ ِ ‫ْر‬‫د‬‫ْت‬‫س‬‫ن‬‫س‬ ۖ ِ‫ث‬‫ِي‬‫د‬‫ح‬ْ‫ٱل‬ ‫ا‬‫ذ‬ ٰ‫ه‬ِ‫ب‬ ُ‫ِب‬‫ذ‬‫ُك‬‫ي‬ ‫ن‬‫م‬‫و‬ ‫ِى‬‫ن‬ ْ‫ر‬‫ذ‬‫ف‬ Artinya : “Nanti Kami akan menghukum mereka dengan berangsurangsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui.” 4. Al – Mu‟minun ayat 55-56 ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ن‬‫ب‬ َّ‫و‬ ‫ال‬َّ‫م‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ه‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُّ‫د‬ِ‫م‬ُ‫ن‬ ‫ا‬‫م‬َّ‫ن‬‫ا‬ ‫ن‬ ْ‫ُو‬‫ب‬‫ْس‬‫ح‬‫ي‬‫ا‬ ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ُ‫ع‬ْ‫ش‬‫ي‬ َّ ‫ّل‬ ْ‫ل‬‫ب‬ ِ‫ت‬ ٰ ‫ْر‬‫ي‬‫خ‬ْ‫ال‬ ‫ِى‬‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ل‬ ُ‫ع‬ ِ ‫ار‬‫س‬ُ‫ن‬ Artinya : “Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (berarti bahwa), Kami bersegera memberikan kebaikankebaikan kepada mereka tidak, sebenarnya mereka tidak sadar.” 5. Al – A‟raf ayat 95-96 ْٓ‫ا‬َّ‫َّر‬‫س‬‫ال‬‫و‬ ُ‫ء‬ْٓ‫ا‬َّ‫َّر‬‫ض‬‫ال‬ ‫ا‬‫ن‬‫ء‬ْٓ‫ا‬‫ب‬ٰ‫ا‬ َّ‫س‬‫م‬ ۡ‫د‬‫ق‬ ‫ا‬ ۡ ‫و‬ُ‫ل‬‫ا‬‫ق‬ َّ‫و‬ ‫ا‬ ْ‫و‬‫ف‬‫ع‬ ‫ى‬‫ت‬‫ح‬ ‫ة‬‫ن‬‫س‬‫ح‬ۡ‫ال‬ ِ‫ة‬‫ئ‬ِ‫َّي‬‫س‬‫ال‬ ‫ان‬‫ك‬‫م‬ ‫ا‬‫ـن‬ۡ‫َّل‬‫د‬‫ب‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ‫ن‬ ۡ ‫و‬ُ‫ر‬ُ‫ع‬ۡ‫ش‬‫ي‬ ‫ّل‬ ۡ‫ُم‬‫ه‬ َّ‫و‬ ‫ة‬‫ت‬ۡ‫غ‬‫ب‬ ۡ‫م‬ُ‫ه‬ٰ‫ن‬ۡ‫ذ‬‫خ‬‫ا‬‫ف‬ ُ‫ء‬ ‫ن‬ ْ‫ُو‬‫ب‬ِ‫س‬ْ‫ك‬‫ي‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬‫ا‬‫ك‬ ‫ا‬‫م‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ٰ‫ن‬ْ‫ذ‬‫خ‬‫ا‬‫ف‬ ‫ا‬ ْ‫ُو‬‫ب‬َّ‫ذ‬‫ك‬ ْ‫ِن‬‫ك‬ٰ‫ل‬‫و‬ ِ ‫ض‬ ْ‫ر‬ ْ ‫اّل‬‫و‬ ِ‫ء‬ۤ‫ا‬‫َّم‬‫س‬‫ال‬ ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ت‬ٰ‫ك‬‫ر‬‫ب‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬‫ل‬‫ع‬ ‫ا‬‫ْن‬‫ح‬‫ت‬‫ف‬‫ل‬ ‫ا‬ ْ‫و‬‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬‫و‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬‫م‬ٰ‫ا‬ ‫ى‬ ْٰٓ ‫ر‬ُ‫ق‬ْ‫ال‬ ‫ل‬ْ‫ه‬‫ا‬ َّ‫ن‬‫ا‬ ْ‫و‬‫ل‬‫و‬
  • 7. 7 Artinya : “Kemudian Kami ganti kesusahan itu dengan kesenangan hingga keturunan dan harta mereka bertambah banyak, dan mereka berkata: “Sesungguhnya nenek moyang kamipun telah merasai penderitaan dan kesenangan“, maka Kami timpakan siksaan atas mereka dengan sekonyong-konyong sedang mereka tidak menyadarinya.” “Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.” 6. Az - Zumar ayat 49 ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫م‬‫ل‬ْ‫ع‬‫ي‬ ‫ّل‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ر‬‫ث‬ْ‫ك‬‫ا‬ َّ‫ِن‬‫ك‬ٰ‫ل‬ َّ‫و‬ ‫ة‬‫ن‬ْ‫ت‬ِ‫ف‬ ‫ِي‬‫ه‬ ْ‫ل‬‫ب‬ ‫م‬ْ‫ِل‬‫ع‬ ‫ى‬ٰ‫ل‬‫ع‬ ‫ه‬ُ‫ت‬ْ‫ي‬ِ‫ت‬ ْ‫و‬ُ‫ا‬ ْٓ‫ا‬‫م‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬ ‫ال‬‫ق‬ ‫ا‬َّ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ة‬‫م‬ْ‫ع‬ِ‫ن‬ ُ‫ه‬ٰ‫ن‬ْ‫ل‬ َّ‫و‬‫خ‬ ‫ا‬‫ِذ‬‫ا‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ۖ‫ا‬‫ان‬‫ع‬‫د‬ ‫ر‬ُ‫ض‬ ‫ان‬‫س‬ْ‫ن‬ِ ْ ‫اّل‬ َّ‫س‬‫م‬ ‫ا‬‫ِذ‬‫ا‬‫ف‬ Artinya : “Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan kepadanya nikmat dari Kami ia berkata, “Sesungguhnya aku diberi nikmat itu hanyalah karena kepintaranku”. Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka itu tidak mengetahui.” 7. Al – Anfal ayat 48 ‫ى‬ٰ‫ل‬‫ع‬ ‫ص‬‫ك‬‫ن‬ ِ‫ن‬ٰ‫ت‬‫ِئ‬‫ف‬ْ‫ال‬ ِ‫ت‬‫ء‬ۤ‫ا‬‫ر‬‫ت‬ ‫ا‬َّ‫م‬‫ل‬‫ف‬ ْۚ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬ ‫ار‬‫ج‬ ْ‫ي‬ِ‫ِن‬‫ا‬‫و‬ ِ ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ن‬ِ‫م‬ ‫م‬ ْ‫و‬‫ي‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬‫ل‬ ‫ِب‬‫ل‬‫ا‬‫غ‬ ‫ّل‬ ‫ال‬‫ق‬‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ال‬‫ْم‬‫ع‬‫ا‬ ُ‫ن‬ٰ‫ْط‬‫ي‬َّ‫ش‬‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬‫ل‬ ‫َّن‬‫ي‬‫ز‬ ْ‫ذ‬ِ‫ا‬‫و‬ ِ‫ب‬‫ا‬‫ِق‬‫ع‬ْ‫ال‬ ُ‫د‬ْ‫ي‬ِ‫د‬‫ش‬ ُ‫ّللا‬‫و‬ ‫ّللا‬ ُ‫اف‬‫خ‬‫ا‬ ْْٓ‫ي‬ِ‫ِن‬‫ا‬ ‫ن‬ ْ‫و‬‫ر‬‫ت‬ ‫ّل‬ ‫ا‬‫م‬ ‫ى‬ ٰ ‫ر‬‫ا‬ ْْٓ‫ي‬ِ‫ِن‬‫ا‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ء‬ْۤ ‫ي‬ ِ ‫ر‬‫ب‬ ْ‫ي‬ِ‫ِن‬‫ا‬ ‫ال‬‫ق‬‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬‫ِب‬‫ق‬‫ع‬ ࣖ Artinya :
  • 8. 8 “Dan ketika setan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka dan mengatakan: “Tidak ada seorang manusia pun yang dapat menang terhadapmu pada hari ini, dan sesungguhnya saya ini adalah pelindungmu“. Maka tatkala kedua pasukan itu telah dapat saling melihat (berhadapan), setan itu balik ke belakang seraya berkata: “Sesungguhnya saya berlepas diri daripada kamu, sesungguhnya saya dapat melihat apa yang kamu sekalian tidak dapat melihat; sesungguhnya saya takut kepada Allah“. Dan Allah sangat keras siksa-Nya.” 8. An Naml ayat 4 ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ه‬‫م‬ْ‫ع‬‫ي‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ال‬‫ْم‬‫ع‬‫ا‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ل‬ ‫ا‬َّ‫ن‬َّ‫ي‬‫ز‬ ِ‫ة‬‫ر‬ ِ‫خ‬ٰ ْ ‫اّل‬ِ‫ب‬ ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ُؤ‬‫ي‬ ‫ّل‬ ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َّ‫ِن‬‫ا‬ Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat, Kami jadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka, maka mereka bergelimang (dalam kesesatan).”
  • 9. 9 BAB II DALIL-DALIL HADITS QUDSI TENTANG HUKUMAN YANG DISEGERAKAN SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH TERHADAP HAMBANYA., (DALIL, TERJEMAHAN, PENJELASAN, SERTA CONTOH KASUS). Hukuman Yang Disegerakan Oleh Allah Sebagai Bentuk Kasih Sayang Allah Terhadap Hambanya Sebagai Berikut : a. Pertama, dosa orang yang berbuat zalim balasannya akan disegerakan. zalim perbuatan melampaui batas dalam melakukan keburukan. Perbuatan zalim dapat mengotori hati, seperti sombong, dengki, ghibah, fitnah, dusta, dan lain sebagainya. Karena itu zalim termasuk dari dosa besar. Manusia yang zalim akan mendapatkan balasan di dunia dan siksa pedih di akhirat. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Alquran : ‫ْم‬‫ي‬ِ‫ل‬‫ا‬ ‫اب‬‫ذ‬‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ل‬ ‫ك‬ِٕ‫ى‬ ٰۤ‫ول‬ُ‫ا‬ ِ‫ق‬‫ح‬ْ‫ال‬ ِ ‫ْر‬‫ي‬‫غ‬ِ‫ب‬ ِ ‫ض‬ ْ‫ر‬ ْ ‫اّل‬ ‫ِى‬‫ف‬ ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫غ‬ْ‫ب‬‫ي‬‫و‬ ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫ظ‬‫ي‬ ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ ‫ى‬‫ل‬‫ع‬ ُ‫ل‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫س‬‫ال‬ ‫ا‬‫م‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬ “Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih.” (QS Asy-Syura: 42) • Contoh kasus : Rani merupakan seorang ketua kelas di dalam kelasnya. Karena merasa berkuasa dan di kenal oleh banyak orang di sekolahnya, ia melakukan tindakan yang semena mena kepada teman – temannya. Ia sering memfitnah,
  • 10. 10 dan sering merundung teman – teman sekelasnya yang tidak memiliki kesalahan apapun. Teman yang dirundung olehnya mengalami traumatis dan kekurangan percaya diri. Akhirnya salah satu temannya melaporkan kasus tersebut kepada pihak sekolah, sehingga Rani keluarkan dari sekolah. Hal tersebut termasuk kedalam perbuatan zalim terhadap sesama manusia. b. Kedua, orang yang durhaka kepada orang tua. Sikap buruk dan tidak menghormati serta tidak menyayangi kedua orang tua, adalah sikap yang sangat tercela, karena merekalah penyebab keberadaan kita di dunia ini. Seperti yang dijelaskan dalam firman Allah SWT: ‫ف‬ُ‫ا‬ ْٓ‫ا‬‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬‫ت‬ ‫ل‬‫ف‬ ‫ا‬‫م‬ُ‫ه‬ٰ‫ِل‬‫ك‬ ْ‫و‬‫ا‬ ْٓ‫ا‬‫ُم‬‫ه‬ُ‫د‬‫ح‬‫ا‬ ‫ر‬‫ِب‬‫ك‬ْ‫ال‬ ‫ك‬‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ َّ‫ن‬‫غ‬ُ‫ل‬ْ‫ب‬‫ي‬ ‫ا‬َّ‫م‬ِ‫ا‬ ‫ا‬‫ن‬ٰ‫س‬ْ‫ح‬ِ‫ا‬ ِ‫ْن‬‫ي‬‫ِد‬‫ل‬‫ا‬‫و‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬‫و‬ ُ‫ه‬‫َّا‬‫ي‬ِ‫ا‬ ْٓ َّ ‫ِّل‬‫ا‬ ‫ا‬ ْْٓ‫ُو‬‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬‫ت‬ َّ ‫ّل‬‫ا‬ ‫ُّك‬‫ب‬‫ر‬ ‫ى‬ ٰ‫ض‬‫ق‬‫و‬ ‫ا‬‫ْم‬‫ي‬ ِ ‫ر‬‫ك‬ ‫ّل‬ ْ‫و‬‫ق‬ ‫ا‬‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬‫و‬ ‫ا‬‫ُم‬‫ه‬ ْ‫ر‬‫ه‬ْ‫ن‬‫ت‬ ‫ّل‬ َّ‫و‬ “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu-bapakmu dengan sebaik- baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka ucapan yang mulia.” (QS Al-Isra: 23). • Contoh Kasus : Nani bersekolah di SMA Nusa Bangsa yang dimana kebanyakan dari siswanya hidupnya lebih dari cukup. Namun, Nani hanyalah anak seorang petani. Nani sangat iri kepada teman temannya yang selalu menggunakan barang
  • 11. 11 mewah. Nani sangat ingin mengganti HP seperti teman temannya yang lain. Suatu hari Nani meminta dibelikan HP oleh ayahnya, namun karna hidup mereka sangat sederhana dan masi banyak keperluan yang harus dipenuhi, ayahnya tidak menuruti permintaan Nani. Nani sangat marah kepada ayahnya. Ia membentak ayahnya dengan sangat keras lalu menggerutu sembari jalan menuju kamarnya. Hal tersebut termasuk perbuatan zalim kepada orang tua. c. Ketiga, dosa orang yang memutuskan silaturahim. Islam tidak menyukai orang- orang yang memutuskan tali persaudaraan. Islam mengancam dan mengecam secara tegas orang-orang yang memutuskan tali persaudaraan. Dalam hal ini, Rasulullah SAW bersabda dari Abu Muhammad Jubiar bin Muth‟im RA : ‫ِي‬‫ن‬ْ‫ع‬‫ي‬ ‫ع‬ِ‫اط‬‫ق‬ ‫ة‬َّ‫ن‬‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫د‬‫ي‬ ‫ّل‬: ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ِ َّ ‫ّللا‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬‫ر‬ ‫ال‬‫ق‬: ‫ال‬‫ق‬ ‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ‫ِم‬‫ع‬ْ‫ط‬ُ‫م‬ ِ‫ْن‬‫ب‬ ِ ‫ْر‬‫ي‬‫ب‬ُ‫ج‬ ْ‫ن‬‫ع‬‫و‬: ِ‫ه‬ْ‫ي‬‫ل‬‫ع‬ ‫ق‬‫ف‬َّ‫ت‬ُ‫م‬. ‫م‬ ِ‫ح‬‫ر‬ ‫ع‬ِ‫اط‬‫ق‬ Artinya : “Tidak akan masuk surga orang yang memutus (silaturahim)." (HR Bukhari dan Muslim). • Contoh kasus : Setiap hari Minggu selalu diadakan musyawarah antar warga di kantor desa. Saat itu tono diminta untuk mengemukakan pendapatnya mengenai perbaikan jembatan. Namun ada salah satu dari warga tersebut yang tidak setuju dengan pendapat tono. Mereka cekcok lumayan lama disana, namun pada akhirnya kepala desa menyetujui pendapat tono. Salah satu warga disana sangat geram dan marah, sehingga ia memutuskan silaturahmi dengan Tono. Hal ini termasuk perbuatan zalim kepada sesama manusia.
  • 12. 12 BAB III DOSA DAN KRITERIA RIBA PESERTA DALIL – DALILNYA A. DOSA DAN KRITERIA RIBA Riba secara bahasa bermakna ziyadah (tambahan). Beberapa ahli ulama banyak berbeda pendapat untuk mengartikan riba. Pengertian riba secara teknis adalah, pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal secara bathil. Hukumnya adalah haram. Jelas, karena ini merugikan orang lain. Islam selalu mengharamkan sesuatu yang tidak baik atau merugikan. Berikut terdapat beberapa contoh terkait dosa dan bahaya dari riba sebagai berikut : 1. Mendapatkan dosa besar Pemakan harta riba akan mendapat dosa yang besar. Dari Abu Hurairah Radliallahu‘anhu, dari Nabi Shalallahu’alaihi wassalam bersabda; “Satu dirham uang riba yang dimakan oleh seseorang dalam keadaan mengetahui bahwa itu adalah uang riba dosanya lebih besar dari pada berzina sebanyak 36 kali.” (HR. Ahmad dari Abdulloh bin Hanzholah). Betapa besar dosa riba sampai Rasulullah SAW menyuruh kita untuk menjauhi perkara tersebut. Dan beliau juga mengatakan bahwa riba termasuk perkara yang akan membinasakan. 2. Dibangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan gila Pada hari kiamat nanti seluruh umat manusia dari zaman Nabi Adam sampai akhir zaman akan dibangkitkan kembali. Tentu saja dengan keadaan yang berbeda-beda menurut amal ibadah semasa di dunia. Di hari kiamat, pemakan harta riba akan dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan gila. Allah SWT menghinakannya di hari pembangkitan dengan keadaan seperti berdirinya orang yang kerasukan dan dikuasai setan. Na’udzubillahimin dzalik. 3. Disiksa didalam api neraka Neraka adalah tempat peristirahatan terburuk yang pernah ada. Ia akan disiksa oleh para Malaikat Allah SWT yang selalu patuh terhadap Perintah-Nya.
  • 13. 13 Terkecuali ketika telah bertaubat dan memohon ampun kepada Allah SWT. Dan sesungguhnya Dia adalah Dzat Yang Maha Pengampun. Allah SWT Berfirman; “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah SWT supaya kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Ali Imran: 130) 4. Doa tidak dikabulkan Selain adzab di akhirat, Allah SWT juga memberikan adzab di dunia bagi pemakan harta riba. Salah satunya adalah do’a pelaku riba tidak akan dikabulkan oleh Allah SWT. Betapa merugi ketika setiap hari sholat menjalankan Perintah- Nya justru do’a tidak akan diterima dan dikabulkan Allah SWT. 5. Hilangnya keberkahan pada harta Tidak akan berkah harta yang diperoleh dari jalan riba. Itulah kenapa Rasul mengingatkan kita untuk mencari rezeki dari cara yang baik. Bayangkan ketika harta hasil riba dibelikan makanan, pakaian,beli rumah dan keperluan lainnya dan semua itu tiada keberkahan. Allah SWT Berfirman; “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah.” (QS. Al Baqarah: 276). Ini jelas larangan Allah SWT untuk melakukan riba dan harus memperbanyak sedekah. 6. Allah SWT menutup hati pemakan harta riba Hal ini diterangkan oleh Allah SWT melalui Firman-Nya; “Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.” (QS. Al Muthaffifin: 14). Hati akan tertutup sehingga pelaku riba tidak lagi memikirkan mana yang baik dan mana yang tidak. 7. Sedekah, Infaq, dan Zakat dari harta riba tidak diterima oleh Allah SWT Tidak akan diterima di Sisi Allah SWT harta yang disedekahkan yang didapatkan dari hasil riba. Nabi kita Muhammad SAW bersabda; “Wahai manusia, sesungguhnya Allah itu Maha Baik dan tidak akan menerima sesuatu kecuali yang baik.” (HR. Muslim II/703 nomor 1015, dari Abu Hurairah Radliallahu’anhu). Hadist tersebut menjelaskan bahwa kita disuruh untuk bersedekah dengan harta
  • 14. 14 yang kita dapat dari jalan yang baik dan diridhoi Allah SWT. Dan menjauhi cara yang haram agar sedekah, infaq dan zakat kita diterima. Hal ini akan sangat ironi lagi ketika kita membangun sesuatu yang bertujuan untuk amal jariah seperti pondok pesantren, masjid, atau rumah untuk muslim lainnya. Begitu banyaknya amal yang terbuang sia-sia karena tidak diterima oleh Allah SWT. 8. Riba dapat menyebabkan krisis ekonomi Juga akan menjadi penyebab krisis ekonomi dikarenakan merugikan pihak-pihak korban riba. Seperti contoh seorang rentenir yang meminjamkan uang dan memberikan bunga yang sangat tinggi untuk dikembalikan. Ini akan merugikan peminjam. Karena ketika uang yang dihasilkan dari jerih payah untuk keperluan sehari-hari justru harus dibayarkan bunga pinjaman. Karena banyak sekali rentenir yang meminjamkan uang dengan syarat mengembalikan dengan bunga tinggi. Apalagi jika melakukan pinjaman untuk beli rumah mewah dan mahal. Berapa banyak bunga yang akan kita bayar? Alangkah baiknya kita kondisikan dengan ekonomi yang ada. Seperti halnya beli rumah murah dan properti sederhana sesuai kebutuhan. 9. Karena riba hubungan persaudaraan menjadi retak Jika riba marak dilakukan, hubungan persaudaraan antar manusia menjadi retak. Hubungan menjadi renggang dikarenakan ada pihak yang dirugikan. Bukankah baiknya jika hubungan persaudaraan dilandasi dengan sifat saling tolong- menolong? Alangkah mulianya jika sebuah negeri tertentu membudayakan sesuatu dengan cara syariah. Ini akan menjadi salah satu negeri yang damai dan tenteram. Dikarenakan hubungan antar manusia yang erat persaudaraannya. Saling tolong-menolong dan bergotong-royong demi membangun negeri yang harmonis. 10. Tidak termasuk golongan orang yang beriman Allah SWT Berfirman didalam kitab suci Al-Qur’an bahwa orang-orang pelaku riba dianggap orang-oang yang tidak beriman. Dalil tersebut menerangkan sampai-sampai pelaku riba diperangi oleh Allah SWT dan Rasul-Nya. Tentu saja
  • 15. 15 terkecuali bagi Hamba-Nya yang bertaubat nasuha dan bersungguh-sungguh tidak akan mengulanginya lagi. B. DALIL RIBA 1. Al – Baqarah ayat 278 – 279 ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُّ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬ ْ‫ِن‬‫ا‬ ‫ا‬ ْٓ‫و‬ٰ‫ب‬ ِ ‫الر‬ ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ِي‬‫ق‬‫ب‬ ‫ا‬‫م‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬‫ذ‬‫و‬ ‫ّللا‬ ‫وا‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬ ‫وا‬ُ‫ن‬‫م‬ٰ‫ا‬ ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬‫ُّه‬‫ي‬‫ا‬ْٰٓ‫ي‬ ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫م‬‫ل‬ْ‫ظ‬ُ‫ت‬ ‫ّل‬‫و‬ ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫ظ‬‫ت‬ ‫ّل‬ ْۚ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬‫ا‬‫و‬ْ‫م‬‫ا‬ ُ‫س‬ ْ‫و‬ُ‫ء‬ُ‫ر‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ل‬‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ب‬ُ‫ت‬ ْ‫ِن‬‫ا‬‫و‬ ۚ‫ِه‬‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬‫ر‬‫و‬ ِ‫ّللا‬ ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ب‬ ْ‫ر‬‫ح‬ِ‫ب‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬‫ذ‬ْ‫أ‬‫ف‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬‫ع‬ْ‫ف‬‫ت‬ ْ‫م‬َّ‫ل‬ ْ‫ِن‬‫ا‬‫ف‬ Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang benar benar beriman. Jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak Menganiaya dan tidak (pula) dianiaya. 2. Al – Baqarah ayat 275 ُ‫ع‬ْ‫ي‬‫ب‬ْ‫ال‬ ‫ا‬‫م‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬ ‫ا‬ ْْٓ‫و‬ُ‫ل‬‫ا‬‫ق‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ن‬‫ا‬ِ‫ب‬ ‫ِك‬‫ل‬ٰ‫ذ‬ ِ ‫س‬‫م‬ْ‫ال‬ ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ن‬ٰ‫ْط‬‫ي‬َّ‫ش‬‫ال‬ ُ‫ه‬ُ‫ط‬َّ‫ب‬‫خ‬‫ت‬‫ي‬ ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ ْ‫و‬ُ‫ق‬‫ي‬ ‫ا‬‫م‬‫ك‬ َّ ‫ِّل‬‫ا‬ ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫م‬ ْ‫و‬ُ‫ق‬‫ي‬ ‫ّل‬ ‫وا‬ٰ‫ب‬ ِ ‫الر‬ ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬ْ‫أ‬‫ي‬ ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ّللا‬ ‫ى‬‫ِل‬‫ا‬ ْٓ‫ه‬ُ‫ر‬ْ‫م‬‫ا‬‫و‬ ‫ف‬‫ل‬‫س‬ ‫ا‬‫م‬ ‫ه‬‫ل‬‫ف‬ ‫ى‬ ٰ‫ه‬‫ت‬ْ‫ن‬‫ا‬‫ف‬ ‫ه‬ِ‫ب‬َّ‫ر‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ة‬‫ِظ‬‫ع‬ ْ‫و‬‫م‬ ‫ه‬‫ء‬ۤ‫ا‬‫ج‬ ْ‫ن‬‫م‬‫ف‬ ‫وا‬ٰ‫ب‬ ِ ‫الر‬ ‫م‬ َّ‫ر‬‫ح‬‫و‬ ‫ْع‬‫ي‬‫ب‬ْ‫ال‬ ُ‫ّللا‬ َّ‫ل‬‫ح‬‫ا‬‫و‬ ‫وا‬ٰ‫ب‬ ِ ‫الر‬ ُ‫ل‬ْ‫ث‬ِ‫م‬ ‫ن‬ ْ‫ُو‬‫د‬ِ‫ل‬ ٰ‫خ‬ ‫ا‬‫ْه‬‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ ۚ ِ ‫ار‬َّ‫ن‬‫ال‬ ُ‫ب‬ ٰ‫ح‬ْ‫ص‬‫ا‬ ‫ك‬ِٕ‫ى‬ ٰۤ‫ول‬ُ‫ا‬‫ف‬ ‫اد‬‫ع‬ ْ‫ن‬‫م‬‫و‬ Artinya : “ Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barangsiapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barangsiapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” 3. Dosa riba setara dengan perbuatan dosa seseorang menzinahi ibundanya. Diriwayatkan dari Baraa' bin 'Azib RA bersabda:
  • 16. 16 ‫ه‬َّ‫م‬‫أ‬ ِ‫ل‬‫ج‬َّ‫الر‬ ِ‫إتيان‬ ُ‫ل‬‫مث‬ ‫أدناها‬ ‫ا‬‫باب‬ ‫وسبعون‬ ‫اثنان‬ ‫با‬ ِ ‫الر‬ "Dosa riba terdiri dari 72 pintu. Dosa riba yang paling ringan adalah bagaikan seorang Iaki-Iaki yang menzinai ibu kandungnya." (HR Thabrani). 4. Lebih besar dari zina. Diriwayatkan dari Anas bin Malik RA bahwa Nabi bersabda : ‫أ‬ ‫الربا‬ ‫من‬ ‫الرجل‬ ‫يصيبه‬ ‫الدرهم‬ ‫إن‬ ‫الرجل‬ ‫يزنيها‬ ‫زنية‬ ‫وثلثين‬ ‫ست‬ ‫من‬ ‫الخطيئة‬ ‫اللهفي‬ ‫عند‬ ‫عظم‬ Artinya : "Sesungguhnya satu dirham yang didapatkan seorang Iaki-laki dari hasil riba Iebih besar dosanya di sisi Allah daripada berzina 36 kali." (HR Ibnu Abi Dunya). 5. Laknat untuk para pelaku riba. Begitu besarnya dosa riba, pantas Rasulullah melaknat pelakunya sebagaimana diriwayatkan Jabir RA ‫اء‬‫و‬‫س‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ ‫ال‬‫ق‬‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬‫ِد‬‫ه‬‫ا‬‫ش‬‫و‬ ُ‫ه‬‫ِب‬‫ت‬‫ا‬‫ك‬‫و‬ ُ‫ه‬‫ِل‬‫ك‬‫و‬ُ‫م‬‫و‬ ‫ا‬‫ب‬ ِ ‫الر‬ ‫ِل‬‫ك‬‫آ‬ ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ِ َّ ‫ّللا‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬‫ر‬ ‫ن‬‫ع‬‫ل‬ Artinya : "Rasulullah mengutuk orang yang makan harta riba, yang memberikan riba, penulis transaksi riba dan kedua saksi transaksi riba. Mereka semuanya sama (berdosa)." (HR Muslim).
  • 17. 17 BAB IV KEUTAMAAN SHODAQOH BESERTA DALIL – DALILNYA Kata sedekah berasal dari bahasa Arab “shadaqoh” yang artinya suatu pemberian dari seorang muslim ke orang lain secara sukarela tanpa ada batasan waktu dan jumlah harta yang disedekahkan. Sedekah sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad karena nilai pahalanya besar. Berikut terdapat beberapa contoh dari keutamaan shodaqoh sebagai berikut : 1. Sedekah dapat Menghapus Dosa Keutamaan sedekah yang pertama adalah dapat menghapus dosa. Setiap manusia pasti tidak bisa lepas dari dosa. Sedekah adalah cara termudah yang Allah berikan untuk menghapus dosa-dosa kita. Akan tetapi, sedekah yang kita berikan menurut sebagian ulama hanya dapat menghapus dosa kecil. Sedangkan untuk menghapus dosa besar harus diikuti dengan taubat. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda : ‫ال‬ ‫تطفىء‬ ‫كما‬ ‫الخطيئة‬ ‫تطفىء‬ ‫والصدقة‬ ‫النار‬ ‫ماء‬ Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api. (HR. Tirmidzi) 2. Sedekah Tidak Mengurangi Harta Berbeda dengan konsep keuangan manusia, di mana semakin banyak uang keluar semakin berkurang harta kita. Justru dalam konsep islam, barangsiapa yang sering mengeluarkan uang untuk sedekah maka ia akan semakin kaya. Allah berjanji akan melipat gandakan harta orang yang gemar bersedekah dengan niat tulus.
  • 18. 18 ‫ت‬‫ب‬ْ‫ن‬‫أ‬ ‫َّة‬‫ب‬‫ح‬ ِ‫ل‬‫ث‬‫م‬‫ك‬ ِ َّ ‫ّللا‬ ِ‫ل‬‫ي‬ِ‫ب‬‫س‬ ‫ِي‬‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ال‬‫و‬ْ‫م‬‫أ‬ ‫ون‬ُ‫ق‬ِ‫ف‬ْ‫ن‬ُ‫ي‬ ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ل‬‫ث‬‫م‬ ْ‫ن‬‫ِم‬‫ل‬ ُ‫ِف‬‫ع‬‫ا‬‫ُض‬‫ي‬ ُ َّ ‫ّللا‬‫و‬ ‫َّة‬‫ب‬‫ح‬ ُ‫ة‬‫ائ‬ِ‫م‬ ‫ة‬‫ُل‬‫ب‬ْ‫ن‬ُ‫س‬ ِ‫ل‬ُ‫ك‬ ‫ِي‬‫ف‬ ‫ل‬ِ‫ب‬‫ا‬‫ن‬‫س‬ ‫ْع‬‫ب‬‫س‬ ْ‫ت‬ ‫ِيم‬‫ل‬‫ع‬ ‫ِع‬‫س‬‫ا‬‫و‬ ُ َّ ‫ّللا‬‫و‬ ُ‫ء‬‫ا‬‫ش‬‫ي‬ Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 261) Dalam haditsnya, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam juga bersabda mengenai keutamaan sedekah adalah tidak akan mengurangi harta, yaitu: ‫ف‬‫ر‬ َّ ‫ّل‬ِ‫إ‬ ِ َّ ِ ‫ّلِل‬ ‫د‬‫ح‬‫أ‬ ‫ع‬‫اض‬‫و‬‫ت‬ ‫ا‬‫م‬‫و‬ ‫ا‬ًّ‫ِز‬‫ع‬ َّ ‫ّل‬ِ‫إ‬ ‫و‬ْ‫ف‬‫ع‬ِ‫ب‬ ‫ا‬‫ْد‬‫ب‬‫ع‬ ُ َّ ‫ّللا‬ ‫اد‬‫ز‬ ‫ا‬‫م‬‫و‬ ‫ال‬‫م‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ة‬‫ق‬‫د‬‫ص‬ ْ‫ت‬‫ص‬‫ق‬‫ن‬ ‫ا‬‫م‬ ُ َّ ‫ّللا‬ ُ‫ه‬‫ع‬ Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah akan menambah kemuliaannya. Dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya. (HR. Muslim) 3. Mendapat Naungan di Hari Akhir Manfaat besar sedekah selain pahala adalah diberi naungan di hari akhir. Nabi Muhammad menjelaskan bahwa salah satu golongan yang mendapat naungan di hari kiamat adalah orang-orang yang gemar bersedekah. Orang yang diberi naungan adalah orang yang bersedekah dengan tangan kanan, namun tangan kirinya tidak tahu. Artinya, orang tersebut bersedekah secara diam-diam tanpa diketahui orang lain (tidak riya). 4. Keutamaan Sedekah untuk Membuat Hati Tenang Ketika bersedekah, hati akan tenang karena mengetahui hartanya sudah bersih. Hak-hak orang lain yang ada di dalam harta kita sudah diberikan, oleh karena itu
  • 19. 19 terbebaslah tanggung jawab kita kepada harta di depan Allah kelak. Selain itu, keutamaan sedekah adalah bisa membuat hati senang karena bisa membantu orang yang membutuhkan. 5. Sedekah untuk Menyembuhkan Orang Sakit Sedekah adalah penyembuh untuk orang sakit. Tidak hanya bisa menyembuhkan penyakit orang lain, namun juga bisa menyembungkan sakit kita. Rasullah bersabda bahwa barang siapa yang memelihara harta bendanya dengan cara mengeluarkan zakat, obatilah penyakitmu dengan sedekah. Saat membantu orang yang sedang sakit dengan cara memberinya uang untuk membeli obat, juga akan membantu mereka sembuh dan kita terbebas dari penyakit berbahaya. Rasulullah bersabda: ‫بالصدقة‬ ‫مرضاكم‬ ‫داووا‬ Sembuhkanlah orang-orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah. (HR. Al-Dailami) 6. Memadamkan Murka Allah Nabi Muhammad bersabda bahwa barang siapa yang suka bersedekah, maka akan memadamkan murka Allah Ta’ala. Selain itu, sedekah juga akan menghindari seseorang dari kematian yang buruk. Untuk itu, keutamaan dan manfaat sedekah adalah bisa memadamkan amarah Allah sehingga akan aman di dunia dan akhirat. ‫السوء‬ ‫ميتة‬ ‫وتدفع‬ ‫الرب‬ ‫غضب‬ ‫تطفئ‬ ‫الصدقة‬ Sesungguhnya sedekah itu memadamkan murka Allah dan menolak mati jelek (su’ul khotimah). (HR. Tirmidzi) 7. Terhindar dari Keburukan
  • 20. 20 Keutamaan sedekah yang besar untuk kehidupan kita adalah bisa melindungi dari musibah. Sedekah yang diberikan akan melindungi kita dari musibah yang akan datang kepada kita. Keburukan yang ditimpa bisa berupa penyakit, kehilangan barang berharga, kesulitan dalam bekerja, dan lainnya. Oleh karena itu, seringkali sedekah disarankan untuk dilakukan orang yang sedang berikhtiar atau mengusahakan sesuatu hal dalam hidup. ‫السوء‬ ‫من‬ ‫بابا‬ ‫سبعين‬ ُّ‫د‬ُ‫س‬‫ت‬ ‫الصدقة‬ Sedekah menutup 70 pintu keburukan. (HR. Thabrani) 8. Keutamaan Sedekah untuk Memperpanjang Umur Keutamaan dan manfaat sedekah lainnya adalah dapat mempanjang umur. Dalam sebuah riwayat Rasulullah bersabda sedekah akan mengilangkan bala’ (musibah) dan menambah umur. Oleh karena itu, buat kamu yang ingin panjang umur, kuncinya bukan hanya menjaga kesehatan dan pola makan, namun juga rajin bersedekah.
  • 21. 21 BAB V SIFAT TAKDIR KEMATIAN BESERTA DALIL – DALILNYA 1. Pasti Kematian adalah akhir dari kehidupan dunia seorang makhluk hidup. Dan setiap yang bernyawa maka akan merasakan mati. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya ayat 35. ِ‫ت‬ ْ‫و‬‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫ة‬‫ِق‬‫ئ‬‫آ‬‫ذ‬ ‫س‬ْ‫ف‬‫ن‬ ُّ‫ل‬ُ‫ك‬ Artinya, “ Setiap yang bernyawa akan merasakan mati.” (QS. Al-Anbiya: 35) 2. Tiba – tiba Tidak ada seorangpun yang mengetahui kapan dan dimana dia akan mati. Kematian datang secara tiba-tiba dan tidak ada yang dapat menduganya. Kematian itu pasti tetapi tidak banyak diantara kita yang benar-benar siap dalam meghadapinya. 3. Memaksa Kematian itu bersifat memaksa sehingga apabila telah datang kepada seseorang maka tidak akan ada yang mampu menolaknya. Dalam Al-Qur’an disebutkan ُ َّ ‫ّللا‬ ‫ِي‬‫ل‬‫ْت‬‫ب‬‫ِي‬‫ل‬‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ع‬ ِ‫اج‬‫ض‬‫م‬ ‫ى‬‫ل‬ِ‫إ‬ ُ‫ل‬ْ‫ت‬‫ق‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬‫ل‬‫ع‬ ‫ِب‬‫ت‬ُ‫ك‬ ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ز‬‫ر‬‫ب‬‫ل‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ت‬‫ُو‬‫ي‬ُ‫ب‬ ‫ِي‬‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬ ْ‫و‬‫ل‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ ِ‫ُور‬‫د‬ُ‫ص‬ ‫ِي‬‫ف‬ ‫ا‬‫م‬ ِ‫ُور‬‫د‬ُّ‫ص‬‫ال‬ ِ‫ت‬‫ا‬‫ذ‬ِ‫ب‬ ‫ِيم‬‫ل‬‫ع‬ ُ َّ‫ّللا‬‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬ ‫ِي‬‫ف‬ ‫ا‬‫م‬ ‫ص‬ ِ‫ح‬‫ُم‬‫ي‬ِ‫ل‬‫و‬ Artinya, “Katakanlah, sekiranya kalian dalam rumah kalian, niscaya orang- orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh. Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada pada hati kalian dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hati kalian. Allah Maha Mengetahui isi hati.” (QS. Ali Imran:154) 4. Mengejar Kematian akan mengejar siapapun meskipun berlindung di balik benteng yang kokoh atau teknologi kedokteran yang canggih. Allah Ta’ala berfirman,
  • 22. 22 ْ‫م‬ُ‫ت‬‫ن‬ُ‫ك‬ ‫ا‬‫م‬ِ‫ب‬ ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ئ‬ِ‫ب‬‫ُن‬‫ي‬‫ف‬ ِ‫ة‬‫اد‬‫ه‬َّ‫ش‬‫ال‬‫و‬ ِ‫ب‬ْ‫ي‬‫غ‬ْ‫ال‬ ِ‫ِم‬‫ل‬‫ا‬‫ع‬ ‫ى‬‫ل‬ِ‫إ‬ ‫ُّون‬‫د‬‫ر‬ُ‫ت‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ِي‬‫ق‬‫ل‬ُ‫م‬ ُ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬‫ف‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ون‬ُّ‫ِر‬‫ف‬‫ت‬ ‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ت‬ ْ‫و‬‫م‬ْ‫ال‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬ ‫ون‬ُ‫ل‬‫م‬ْ‫ع‬‫ت‬ Artinya: “Katakanlah, sesungguhnya kematian yang kalian lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kalian, kemudian kalian kan kembali kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan.” (QS. Al-Jumu’ah: 8) 5. Ghaib Kematian adalah kenyataan yang tidak bisa dihindari. Waktu terjadinya adalah perkara yang ghaib, namun kejadiaannya adalah kenyataan yang bisa dilihat. Allah ta’ala berfirman, ‫ي‬ ِ‫ْر‬‫د‬‫ت‬ ‫ا‬‫م‬‫و‬ ‫ا‬‫د‬‫غ‬ ُ‫ِب‬‫س‬ْ‫ك‬‫ت‬ ‫ا‬‫اذ‬‫م‬ ‫س‬ْ‫ف‬‫ن‬ ‫ي‬ ِ‫ْر‬‫د‬‫ت‬ ‫ا‬‫م‬‫و‬ ِ‫ام‬‫ح‬ ْ‫األر‬ ‫ِي‬‫ف‬ ‫ا‬‫م‬ ُ‫م‬‫ل‬ْ‫ع‬‫ي‬‫و‬ ‫ْث‬‫ي‬‫غ‬ْ‫ال‬ ُ‫ل‬‫ُنز‬‫ي‬‫و‬ ِ‫ة‬‫َّاع‬‫س‬‫ال‬ ُ‫م‬ْ‫ِل‬‫ع‬ ُ‫ه‬‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ َّ‫ّللا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫ير‬ِ‫ب‬‫خ‬ ‫ِيم‬‫ل‬‫ع‬ َّ‫ّللا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ُ‫وت‬ُ‫م‬‫ت‬ ‫ض‬ ْ‫ر‬‫أ‬ ِ‫ي‬‫أ‬ِ‫ب‬ ‫س‬ْ‫ف‬‫ن‬ Artinya, “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat, dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui secara pasti apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Luqman: 34) 6. Tidak dapat ditunda atau dipercepat Kematian telah ditentukan waktunya. Ia tidak dapat ditunda atau dipercepat. Allah Ta’ala berfirman ‫ون‬ُ‫ل‬‫م‬ْ‫ع‬‫ت‬ ‫ا‬‫م‬ِ‫ب‬ ‫ير‬ِ‫ب‬‫خ‬ ُ‫هللا‬‫و‬ ‫ا‬‫ه‬ُ‫ل‬‫ج‬‫أ‬ ‫آء‬‫ج‬ ‫ا‬‫ذ‬ِ‫إ‬ ‫ا‬‫س‬ْ‫ف‬‫ن‬ ُ‫هللا‬ ‫ر‬ ِ‫خ‬‫ُؤ‬‫ي‬ ‫ن‬‫ل‬‫و‬ Artinya, “Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan. (QS.Al-Munafiqun:11) ‫ون‬ُ‫م‬ِ‫د‬ْ‫ق‬‫ْت‬‫س‬‫ي‬ ‫ّل‬‫و‬ ‫ة‬‫اع‬‫س‬ ‫ون‬ُ‫ر‬ ِ‫خ‬ْ‫أ‬‫ْت‬‫س‬‫ي‬ ‫ّل‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ل‬‫ج‬‫أ‬ ‫اء‬‫ج‬ ‫ا‬‫ذ‬ِ‫إ‬‫ف‬ ‫ل‬‫ج‬‫أ‬ ‫ة‬َّ‫م‬ُ‫أ‬ ِ‫ل‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬‫و‬
  • 23. 23 Artinya, “Apabila sampai ajal maut mereka itu, mereka tidak dapat menunda atau mempercepat(nya) walau sesaat pun.” (QS. Al-A’raf: 34)
  • 24. 24 BAB VI KEWAJIBAN AMAR MAKRUF – NAHI MUNKAR BESERTA DALIL – DALILNYA Pendapat pertama memandang kewajiban tersebut adalah fardhu ‘Ain. Ini merupakan pendapat sejumlah ulama, diantaranya Ibnu Katsir, Az Zujaaj, Ibnu Hazm .Mereka berhujjah dengan dalil-dalil syar’i, diantaranya : 1. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala ‫ون‬ُ‫ح‬ِ‫ل‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ ‫ِك‬‫ئ‬‫ّل‬ ْ‫و‬ُ‫أ‬‫و‬ ِ ‫ر‬‫نك‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ِ‫ن‬‫ع‬ ‫ن‬ ْ‫و‬‫ه‬ْ‫ن‬‫ي‬‫و‬ ِ‫وف‬ُ‫ر‬ْ‫ع‬‫م‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ‫ون‬ُ‫ر‬ُ‫م‬ْ‫أ‬‫ي‬‫و‬ ِ ‫ْر‬‫ي‬‫خ‬ْ‫ال‬ ‫ى‬‫ل‬ِ‫إ‬ ‫ُون‬‫ع‬ْ‫د‬‫ي‬ ُُُ‫ة‬َّ‫م‬ُ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ن‬ِ‫م‬ ‫ن‬ُ‫ك‬‫ت‬ْ‫ل‬‫و‬ “Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung“. [Ali Imran:104] Mereka mengatakan bahwa kata ْ‫ن‬ِ‫م‬ dalam ayat ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ untuk penjelas dan bukan untuk menunjukkan sebagian. Sehingga makna ayat, jadilah kalian semua umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Demikian juga akhir ayat yaitu: ‫ون‬ُ‫ح‬ِ‫ل‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ ‫ِك‬‫ئ‬‫ّل‬ ْ‫و‬ُ‫أ‬‫و‬ Menegaskan bahwa keberuntungan khusus bagi mereka yang melakukan amalan tersebut. Sedangkan mencapai keberuntungan tersebut hukumnya fardhu ‘ain. Oleh karena itu memiliki sifat-sifat tersebut hukumnya wajib ‘ain juga. Karena dalam kaedah disebutkan: ‫ّل‬ ‫ا‬‫م‬ ‫ب‬ ِ‫اج‬‫و‬ ‫و‬ُ‫ه‬‫ف‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ َّ‫ّل‬ِ‫إ‬ ُ‫ب‬ ِ‫اج‬‫و‬ْ‫ال‬ ُُُ‫ِم‬‫ت‬‫ي‬ Satu kewajiban yang tidak sempurna kecuali dengan sesuatu, maka sesuatu itu hukumnya wajib. 2. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala ِ‫ب‬‫ا‬‫ِت‬‫ك‬ْ‫ال‬ ُ‫ل‬ْ‫ه‬‫أ‬ ‫ن‬‫ام‬‫ء‬ ْ‫و‬‫ل‬‫و‬ ِ‫لل‬‫ا‬ِ‫ب‬ ‫ون‬ُ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ت‬‫و‬ ِ ‫ر‬‫نك‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ِ‫ن‬‫ع‬ ‫ن‬ ْ‫و‬‫ه‬ْ‫ن‬‫ت‬‫و‬ ِ‫وف‬ُ‫ر‬ْ‫ع‬‫م‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ‫ون‬ُ‫ر‬ُ‫م‬ْ‫أ‬‫ت‬ ِ ‫اس‬َّ‫ن‬‫ِل‬‫ل‬ ْ‫ت‬‫ج‬ ِ ‫ر‬ْ‫خ‬ُ‫أ‬ ‫ة‬َّ‫م‬ُ‫أ‬ ‫ْر‬‫ي‬‫خ‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬‫ن‬ُ‫ك‬ ‫ون‬ُ‫ق‬ِ‫س‬‫ا‬‫ف‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬‫ر‬‫ث‬ْ‫ك‬‫أ‬‫و‬ ‫ون‬ُ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬ ‫ا‬‫ْر‬‫ي‬‫خ‬ ‫ان‬‫ك‬‫ل‬ “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik“. [Ali Imran :110] Dalam ayat ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan syarat bergabung dengan umat Islam yang terbaik, yaitu dengan amar ma’ruf nahi
  • 25. 25 mungkar dan iman. Padahal bergabung kepada umat ini, hukumnya fardu ‘ain. Sebagaimana firman-Nya : ‫ين‬ِ‫ِم‬‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ِى‬‫ن‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫ال‬‫ق‬‫و‬ ‫ا‬‫ِح‬‫ل‬‫ا‬‫ص‬ ‫ل‬ِ‫م‬‫ع‬‫و‬ ِ‫هللا‬ ‫ى‬‫ل‬ِ‫إ‬ ‫آ‬‫ع‬‫د‬ ‫ن‬َّ‫م‬ِ‫م‬ ‫ّل‬ ْ‫و‬‫ق‬ ُ‫ن‬‫ْس‬‫ح‬‫أ‬ ْ‫ن‬‫م‬‫و‬ “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang shaleh dan berkata, “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” [Fushilat :33] Mereka berhujjah dengan dalil-dalil berikut ini : 1. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala ‫ون‬ُ‫ح‬ِ‫ل‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ ‫ِك‬‫ئ‬‫ّل‬ ْ‫و‬ُ‫أ‬‫و‬ ِ ‫ر‬‫نك‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ِ‫ن‬‫ع‬ ‫ن‬ ْ‫و‬‫ه‬ْ‫ن‬‫ي‬‫و‬ ِ‫وف‬ُ‫ر‬ْ‫ع‬‫م‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ‫ون‬ُ‫ر‬ُ‫م‬ْ‫أ‬‫ي‬‫و‬ ِ ‫ْر‬‫ي‬‫خ‬ْ‫ال‬ ‫ى‬‫ل‬ِ‫إ‬ ‫ُون‬‫ع‬ْ‫د‬‫ي‬ ُُُ‫ة‬َّ‫م‬ُ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ن‬ِ‫م‬ ‫ن‬ُ‫ك‬‫ت‬ْ‫ل‬‫و‬ “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung“. [Ali Imran:104] Mereka mengatakan bahwa kata ْ‫ن‬ِ‫م‬ dalam ayat ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ untuk menunjukkan sebagian. Sehingga menunjukkan hukumnya fardhu kifayah. Imam Al Jashash menyatakan,”Ayat ini mengandung dua makna. Pertama, kewajiban amar ma’ruf nahi mungkar. Kedua, yaitu fardu kifayah. Jika telah dilaksanakan oleh sebagian, maka yang lain tidak terkena kewajiban”. Ibnu Qudamah berkata,”Dalam ayat ini terdapat penjelasan hukum amar ma’ruf nahi mungkar yaitu fardhu kifayah, bukan fardhu ‘ain”. 2. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala ‫ا‬‫ذ‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫م‬ ْ‫و‬‫ق‬ ‫وا‬ُ‫ِر‬‫ذ‬‫ُن‬‫ي‬ِ‫ل‬‫و‬ ِ‫ِين‬‫الد‬ ‫ِي‬‫ف‬ ‫وا‬ُ‫ه‬َّ‫ق‬‫ف‬‫ت‬‫ِي‬‫ل‬ ‫ة‬‫ِف‬‫ئ‬‫آ‬‫ط‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ن‬ِ‫م‬ ‫ة‬‫ق‬ ْ‫ِر‬‫ف‬ ِ‫ل‬ُ‫ك‬ ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ر‬‫ف‬‫ن‬ ‫ّل‬ ْ‫و‬‫ل‬‫ف‬ ‫ة‬‫آف‬‫ك‬ ‫وا‬ُ‫ِر‬‫ف‬ْ‫ن‬‫ِي‬‫ل‬ ‫ون‬ُ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ‫ان‬‫اك‬‫م‬‫و‬ ‫ون‬ُ‫ر‬‫ذ‬ْ‫ح‬‫ي‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ع‬‫ل‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬‫ل‬ِ‫إ‬ ‫وا‬ُ‫ع‬‫ج‬‫ر‬ “Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mu’min itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya“. [At-Taubah : 122] Hukum tafaquh fiddin (memperdalam ilmu agama) adalah fardhu kifayah. Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan sekelompok kaum mukminin dan tidak semuanya untuk menuntut ilmu. Oleh karena itu orang yang belajar dan
  • 26. 26 menuntut ilmu tersebut yang bertanggung jawab memberi peringatan, bukan seluruh kaum muslimin. Demikian juga jihad, hukumnya fardhu kifayah. Syeikh Abdurrahman As Sa’diy menyatakan,”Sepatutnya kaum muslimin mempersiapkan orang yang menegakkan setiap kemaslahatan umum mereka. Orang yang meluangkan seluruh waktunya dan bersungguh-sungguh serta tidak bercabang, untuk mewujudkan kemaslahatan dan kemanfatan mereka. Hendaklah arah dan tujuan mereka semuanya satu, yaitu menegakkan kemaslahatan agama dan dunianya” 3. Tidak semua orang dapat menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar. Karena orang yang menegakkannya harus memiliki syarat-syarat tertentu. Seperti mengetahui hukum-hukum syari’at, tingkatan amar makruf nahi mungkar, cara menegakkannya, kemampuan melaksanakannya. Demikian juga dikhawatirkan bagi orang yang beramar ma’ruf nahi mungkar bila tanpa ilmu akan berbuat salah. Mereka memerintahkan kemungkaran dan mencegah kema’rufan atau berbuat keras pada saat harus lembut dan sebaliknya. 4. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala ِ ِ ‫ّلِل‬‫و‬ ِ ‫ر‬‫ك‬ْ‫ن‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ِ‫ن‬‫ع‬ ‫ا‬ ْ‫و‬‫ه‬‫ن‬‫و‬ ِ‫ف‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ْ‫ع‬‫م‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬‫م‬‫أ‬‫و‬ ‫اة‬‫ك‬َّ‫الز‬ ‫ا‬ ُ‫و‬‫ات‬‫ء‬‫و‬ ‫ة‬‫ل‬َّ‫ص‬‫ال‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫م‬‫ا‬‫ق‬‫أ‬ ِ ‫ض‬ ْ‫ر‬‫أل‬ْ‫ا‬ ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ا‬َّ‫ن‬َّ‫ك‬‫م‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫ْن‬‫ي‬ِ‫الذ‬ ِ ‫ر‬ ْ‫و‬ُ‫م‬ُ‫أل‬ْ‫ا‬ ُ‫ة‬‫ِب‬‫ق‬‫ا‬‫ع‬ “(yaitu)orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allahlah kembali segala urusan“. [QS. 22:41] Imam Al Qurthubiy berkata,”Tidak semua orang diteguhkan kedudukannya dimuka bumi, sehingga hal tersebut diwajibkan secara kifayah kepada mereka yang diberi kemampuan untuknya” Oleh karena itu Syeikh Islam Ibnu Taimiyah menyatakan,”Demikian kewajiban amar ma’ruf nahi mungkar. Hal ini tidak diwajibkan kepada setiap orang, akan tetapi merupakan fardhu kifayah” Akan tetapi hukum ini bukan berarti menunjukkan bolehnya seseorang untuk tidak berdakwah, atau beramar makruf nahi mungkar. Karena terlaksananya fardhu kifayah ini dengan terwujudnya pelaksanaan kewajiban tersebut. Sehingga apabila kewajiban tersebut belum terwujud
  • 27. 27 pelaksanaannya oleh sebagian orang, maka seluruh kaum muslimin terbebani kewajiban tersebut. Pelaku amar makruf nahi mungkar adalah orang yang menunaikan dan melaksanakan fardhu kifayah. Mereka memiliki keistimewaan lebih dari orang yang melaksanakan fardhu ‘ain. Karena pelaku fardhu ‘ain hanya menghilangkan dosa dari dirinya sendiri, sedangkan pelaku fardhu kifayah menghilangkan dosa dari dirinya dan kaum muslimin seluruhnya. Demikian juga fardhu ‘ain jika ditinggalkan, maka hanya dia saja yang berdosa, sedangkan fardhu kifayah jika ditinggalkan akan berdosa seluruhnya. Amar makruf nahi mungkar dapat menjadi fardhu ‘ain, menurut kedua pendapat diatas, apabila : 1. Ditugaskan oleh pemerintah. Al Mawardi menyatakan,”Sesungguhnya hukum amar makruf nahi mungkar fardhu ‘ain dengan perintah penguasa”. 2. Hanya dia yang mengetahui kema’rufan dan kemungkaran yang terjadi. An Nawawiy berkata,”Sesungguhnya amar makruf nahi mungkar fardhu kifayah. Kemudian menjadi fardhu ‘ain, jika dia berada ditempat yang tidak mengetahuinya kecuali dia”. 3. Kemampuan amar makruf nahi mungkar hanya dimiliki orang tertentu. Jika kemampuan menegakkan amar makruf nahi mungkar terbatas pada sejumlah orang tertentu saja, maka amar makruf nahi mungkar menjadi fardhu ‘ain bagi mereka. An Nawawi berkata,”Terkadang amar makruf nahi mungkar menjadi fardhu ‘ain, jika berada di tempat yang tidak mungkin menghilangkannya kecuali dia. Seperti seorang yang melihat istri atau anak atau budaknya berbuat kemungkaran atau tidak berbuat kema’rufan”. 4. Perubahan keadaan dan kondisi. Syeikh Abdul Aziz bin Baaz memandang amar makruf nahi mungkar menjadi fardhu ‘ain dengan sebab perubahan kondisi dan keadaan, ketika beliau berkata, “Ketika sedikitnya para da’i. Banyaknya kemungkaran dan kebodohan yang merata, seperti keadaan kita sekarang ini, maka dakwah menjadi fardhu ‘ain atas setiap orang sesuai dengan kemampuannya”.
  • 28. 28 DAFTAR PUSTAKA https://www.idntimes.com/life/inspiration/dian-arthasalina/arti-istidraj- dan-tanda tandanya#:~:text=Pengertian%20istidraj,- IDN%20Times%2FRizka&text=Namun%20secara%20istilah%2C%20 istidraj%2 0memiliki,tanda%20istidraj%20dari%20Allah%20SWT https://kumparan.com/berita-hari-ini/pengertian-istidraj-lengkap- dengan-ciri cirinya-1vBe1EkNH6F 10 Macam Bahaya Dosa Riba Di Dunia Dan Akhirat, Diakses pada 31 Juli 2018 https://shariagreenland.co.id/blog/10-macam-bahaya-dosa-riba/ Keutamaan Sedekah dan Manfaatnya dalam Al Quran & Hadits, diakses pada 2021 https://islamkita.co/keutamaan-sedekah/ Sifat – Sifat Kematian, Diakses pada 22 April 2016 https://muslimah.or.id/8548-sifat- sifat-kematian.html Amar Ma’ruf Nahi Mungkar Menurut Hukum Islam, https://almanhaj.or.id/2708- amar-maruf-nahi-mungkar-menurut-hukum-islam.html