- Terdapat aliran energi antarorganisme dalam ekosistem melalui rantai makanan dimana produsen seperti tumbuhan memberikan energi kepada konsumen primer, konsumen primer ke konsumen sekunder, dan seterusnya hingga dekomposer.
- Rantai makanan dapat bergabung membentuk jaring-jaring makanan yang menggambarkan interaksi antarspesies dalam suatu ekosistem.
2. INTERAKSI ANTAR
KOMPONEN DALAM
EKOSISTEM
Aliran energi merupakan terjadinya perpindahan energi dari satu makhluk
hidup ke makhluk hidup lain.
Proses aliran energi antarorganisme dapat terjadi karena adanya proses
makan dan di makan.
Gambar 1 Diagram Aliran Energi
ALIRAN ENERGI
Produsen
(tumbuhan
berklorofil)
Matahari
Konsumen
primer
(herbivora)
Konsumen
primer
(karnivora)
Dekomposer
(organime pengurai)
3. INTERAKSI ANTAR
KOMPONEN DALAM
EKOSISTEM
Keterangan:
1. Energi cahaya matahari masuk ke dalam lingkungan ekosistem.
2. Selanjutnya, hanya setengah dari rata- rata energi cahaya yang digunakan
oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Setelah fotosintesis maka akan
dihasilkan energi kimia yang diperoleh dari energi cahaya. Energi tersebut
kemudian tersimpan di dalam tumbuhan sebagai produsen.
3. Berikutnya, tumbuhan dimakan oleh organisme herbivora sehingga energi
berpindah dari produsen ke konsumen primer. Energi yang disimpan konsumen
primer hanya berkisar 10 persen dari energi produsen.
4. Organisme herbivora kemudian dimangsa oleh organisme karnivora sehingga
energi berpindah dari konsumen primer ke tubuh konsumen sekunder. Energi
yang disimpan juga hanya 10 persen dari energi konsumen primer.
5. Jika produsen tidak dimakan oleh konsumen primer (atau bila komsumen
primer dan komsumen sekunder mati), maka energi akan diteruskan ke
dekomposer atau dikeluarkan dari ekosistem sebagai materi organik.
Aliran energi di dapat dalam bentuk rantai makanan, jaring-jaring makanan
dan piramida ekologi yang didalamnya terjadi proses pertukaran energi dari satu
organisme ke organisme lainnya.
4. Dalam ekosistem
terjadi proses makan
dan dimakan secara
berurutan yang
disebut dengan rantai
makanan.
Proses inilah yang
menentukan
bagaimana energi
mengalir dari satu
organisme ke
organisme yang lain
dalam satu sistem.
Tiap tingkatan dari
rantai makanan
disebut taraf trofik/
tingkat trofik. Tingkat
trofik dimulai dari
produsen, konsumen,
dan sebagai
dekomposer
(pengurai).
A.Rantai Makanan
1. Produsen (organisme autotrof)
Produsen merupakan makhluk hidup yang
dapat memproduksi makanan sendiri.
proses dalam pembuatan makanan dikenal
dengan sebutan proses fotosintesis.
Contohnya pada tumbuhan hijau. Produsen
sebagai sumber energi untuk konsumen.
Sebagai penyedia, maka produsen tidak
akan memakan makhluk hidup lain, tetapi di
makan.
Produsen maka ekosistem darat merupakan
tumbuhan hijau.
Produsen pada ekosistem perairan danau
atau laut ialah ganggang hijau biru, dan
juga bakteri berklorofil.
Kedua kelompok organisme itu akan
membentuk fitoplankton. Selain fitoplankon,
produsen dalam ekosistem air dapat berupa
ganggang atau tumbuhan hijau.
5. INTERAKSI ANTAR
KOMPONEN DALAM
EKOSISTEM
2. Konsumen
Konsumen merupakan makhluk hidup yang tidak
dapat membuat makanan sendiri. Oleh sebab itu,
untuk memperoleh energi, konsumen akan
bergantung pada produsen atau makhluk lainnya.
Konsumen ini dibagi menjadi 3 (tiga) tingkatan yaitu:
i. Konsumen primer (konsumen tingakat I) yaitu
konsumen pertama di mana ia memperoleh
energi langsung dari produsen. Contoh: makhluk
hidup yang termasuk herbivora seperti sapi,
kerbau, kelinci dan yang lainnya.
ii. Konsumen sekunder (konsumen tingakat
II) yaitu konsumen kedua yang memperoleh
sumber energi atau makanan dari konsumen
pertama. Contoh: hewan pemakan daging
(karnivora) seperti kucing, anjing, ular dan yang
lainnya.
iii. Konsumen tersier (konsumen tingakat III) yaitu
konsumen yang memperoleh sumber energi
dengan memakan konsumen kedua. Contoh
hewan pemakan daging dan tumbuhan
(omnivora) adalah burung elang, harimau, singa
dan yang lainnya.
3. Dekomposer
Dekomposer merupakan
organisme yang memiliki
tugas dalam mengurai
bangkai- bangkai
makhluk hidup.
Dekomposer ini akan
memakan seluruh
makhlup hidup di
seluruh trofik.
Organisme ini memiliki
tugas untuk mengubah
zat organik menjadi zat
anorganik.
7. Keterangan:
1. Pada tingkat trofik pertama adalah organisme yang mampu menghasilkan zat makanan
sendiri yaitu tumbuhan hijau atau organisme autotrof yang sering disebut produsen.
Terlihat pada gambar bahwa rumput dimakan belalang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
rumput bertindak sebagai produsen.
2. Organisme yang menduduki tingkat tropik kedua disebut konsumen primer (konsumen I).
Konsumen I biasanya diduduki oleh hewan herbivora. Terlihat pada gambar bahwa belalang
dimakan katak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa belalang sebagai konsumen I
(Herbivora).
3. Organisme yang menduduki tingkat tropik ketiga disebut konsumen sekunder (Konsumen
II), diduduki oleh hewan pemakan daging (karnivora). Terlihat pada gambar bahwa katak
dimakan ular. Sehingga dapat disimpulkan bahwa katak sebagai konsumen II (karnivora).
4. Organisme yang menduduki tingkat tropik tertinggi disebut konsumen puncak. Terlihat
pada gambar bahwa ular sebagai konsumen III/konsumen puncak (karnivora).
5. Jika ular mati, maka akan diuraikan oleh jamur yang berperan sebagai dekomposer yang
mengubah ular yang mati itu menjadi zat hara yang akan dimanfaatkan oleh tumbuhan
untuk tumbuh dan berkembang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jamur berperan
sebagai dekomposer.
8. Produser (tumbuhan)
menyediakan makanan bagi
makhluk hidup lainnya.
Tumbuhan tersebut dimakan
oleh konsumen I, konsumen I
dimakan oleh konsumen II,
konsumer II dimakan oleh
konsumen III, dan seterusnya
hingga karnivor puncak.
Selanjut bila konsumen mati,
maka bangkainya akan
diurai/decomposer.
Rantai makanan biasanya diawali dari
produsen. Namun, ada juga di mulai dari
detritus.
Detritus merupakan partikel – partikel
organik yang merupakan hasil penguraian
dari berbagai organisme mati dan sisa
organisme.
Sisa organisme seperti runtuhan ranting
ataupun dedaunan yang diuraikan oleh
dekomposer, kotoran hewan.
Detritus ini adalah makanan untuk
berbeagai organisme seperti cacing,
rayap, keluwing, dan juga kecoa.
Detritus dapat membentuk rantai
makanan yang disebut sebagai detritivor.
Contoh : hancurnya kotoran hewan →
nematoda → kutu acarina →
kalajengking.
Contoh lain : daun yang sudah diuraikan
→ cacing tanah → ayam → manusia.
9. Jaring-jaring makanan adalah
gabungan dari rantai makanan yang
saling berhubungan dikombinasikan,
tumpang tindih dalam suatu
ekosistem.
Kegunaannya adalah untuk
menggambarkan interaksi langsung
antar spesies yang terdapat pada
ekosistem itu sendiri.
Keterangan:
Pada gambar diatas, terdapat 17 rantai
makanan yang bergabung menjadi suatu
ekosistem yaitu menjadi sebuah jaring-jaring
makanan. Adapun rantai makanan itu
diantaranya adalah :
Gambar 3. Jaring-Jaring Makanan
1. pohon--ulat--ayam--elang
2. pohon--ulat--ayam--ular
3. pohon--ulat--katak--elang
4. pohon--ulat--katak--ular
5. pohon--belalang--ayam--ular
6. pohon--belalang--ayam--elang
7.pohon--belalang--katak--elang
8. rumput--ulat--ayam--elang
9. rumput--ulat--ayam--ular
10.rumput--ulat--katak--elang
11.rumput--ulat--katak--ular
12.rumput--belalang--ayam--ular
13.rumput--belalang--ayam--elang
14.rumput--belalang--katak--elang
15.rumput--belalang--katak--ular
16.rumput--tikus--ular
17.rumput--tikus--elang
B. Jaring-jaring Makanan
10. 1. Pada tingkat trofik pertama adalah organisme yang mampu menghasilkan zat makanan sendiri
yaitu tumbuhan hijau atau organisme autotrof yang sering disebut produsen. Terlihat pada
gambar bahwa yang bertindak sebagai produsen adalah pohon dan rumput.
2. Organisme yang menduduki tingkat tropik kedua disebut konsumen primer (konsumen I).
Konsumen I biasanya diduduki oleh hewan herbivora. Terlihat pada gambar bahwa yang
berperan sebagai konsumen I (Herbivora) adalah ulat, belalang, dan tikus.
3. Organisme yang menduduki tingkat tropik ketiga disebut konsumen sekunder (Konsumen II),
diduduki oleh hewan pemakan daging (karnivora). Terlihat pada gambar bahwa yang
bertindak sebagai konsumen II (karnivora) adalah ayam dan katak.
4. Organisme yang menduduki tingkat tropik tertinggi disebut konsumen puncak. Terlihat pada
gambar bahwa burung elang dan ular bertindak sebagai konsumen III/konsumen puncak
(karnivora).