SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
Disusun Oleh :
MUTAHARA
12010103007
Tugas
Modul
media
Pembela
jaran
R
BIOLOGI
ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah......
Puji syukur atas kehadirat Allah swt. Yang maka pengasih lagi maha penyayang,
karna atas berkat hidayahnyalah modul ini dapat terselesaikan dengan penuh semangat
dan harapan. Tak lupa pula mengirimkan syalawat dan salam kepada junjungan Nabi
Besar Muhammad saw.karena atas berkat perjuangan beliaulah manusia bisa terlepas
dari alam kebodohan menuju alam kepintaran sebagaimana yang telah dirasakan.
Modul ini tersusun atas satu pokok pembahasan yaitu “Rantai Makanan”. Yang
didalamnya membahas sedikit tentang jaring-jaring makanan.
Penuh harapan dalam menyusun modul ini, sekiranya bisa menambah wawasan
tentang ilmu pengetahuan MEDIA PEMBELAJARAN, semoga apa yang dibahas
didalamnya sesuai dengan materi pelajaran yang diajarkan di sekolah menegah pertama.
Manusia tak lupuk dari kesalahan, maka dari itu mohon maaf apabila didalamnya
bayak terdapat kekurangan dan jauh dari keempurnaan. Sehingga, kritik dan saran yang
selalu diharapkan demi kesempurnaan makalah ini...TERIMA KASIH
Kendari, 25 April 2015
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................
KATA PENGANTAR ................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
PENDAHULUAN
A. Deskriktif Modul Pembelajaran...................................................................... 1
B. Tujuan Akhir................................................................................................... 1
PEMBAHASAN
A. Pengertian rantai makanan.............................................................................. 2
B. Rantai makanan dan analisisnya..................................................................... 2
C. Jaring-jaring makanan dan analisisnya ........................................................... 4
D. Macam-macam rantai makanan ...................................................................... 7
E. Jaring-jaring makanan..................................................................................... 9
F. Hubungan antara rantai makanan dan jaring-jaring makanan ....................... 10
G. Perbedaaan antara rantai makanan dan jaring-jaring makanan...................... 11
H. Akumulasi Bahan Pencemar Dalam Rantai Makanan................................... 12
SOAL LATIHAN
A. Pilihan ganda.................................................................................................. 14
B. Essay .............................................................................................................. 15
PENUTUP
A. Kunci Jawaban............................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 17
1
`
A. DESKRIPTIF MODUL PEMBELAJARAN
Modul : Rantai Makanan
Mata Pelajaran : Sains Biologi
Waktu : 2 x 45 menit
Kelas : VII (tujuh)
B. TUJUAN AKHIR
Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan mampu :
1. Menguasai materi tentang rantai makanan
2. Mampu menganalisis rantai makanan dan jaring makanan
3. Dapat memahami macam-macam dari rantai makanan
4. Dapat menghubungkan rantai makanan dengan jaring-jaring makanan.
PENDAHULUAN
2
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN RANTAI MAKANAN
Setiap makhluk hidup membutuhkan energi untuk hidup. Setiap hewan
melakukan sesuatu (berlari, melompat) mereka menggunakan energi untuk
melakukannya. Hewan mendapatkan energi dari makanan yang mereka makan, dan
semua makhluk hidup mendapatkan energi dari makanan. Tanaman menggunakan
sinar matahari, air dan nutrisi untuk mendapatkan energi (dalam proses yang disebut
fotosintesis). Energi diperlukan untuk makhluk hidup untuk tumbuh.
Rantai makanan adalah perpindahan energi dari organisme pada suatu tingkat
tropik ke tingkat tropik berikutnya dalam peristiwa makan dan dimakan dengan
urutan tertentu. Rantai makanan secara konseptual terstruktur dalam tingkatan tropik.
Sebuah tingkatan tropik mencakup semua organisme atau spesies dengan posisi yang
sama dalam rantai makanan. Tingkatan tropik terendah adalah produsen yang tidak
memakan organisme lain, tetapi dia bisa berfungsi sendiri sebagai makanan, misalkan
tanaman hijau. Semua organisme yang bukan produsen dapat diringkas sebagai
konsumen yang membutuhkan organisme lain untuk makan. Sebagian besar
konsumen adalah herbivora. Puncak tertinggi dalam tingkatan tropik ditepati oleh
predator yang hampir tidak mungkin dimakan oleh organisme lain. Posisi konsumen
yang berada diantara herbivora dan predator, ia memakan organisme lain tetapi juga
mempersiapkan diri sebagai makanan dari para predator diatasnya. Panjang tingkatan
tropik dalam rantai makanan ditentukan oleh kompleksitas suatu ekosistem, namun
umumnya banyaknya tingkatan tropik tidak jauh berbeda tiap ekosistem.
B. RANTAI MAKANAN DAN ANALISISNYA
Contoh 1:
Keterangan :
PEMBAHASAN
3
1. Tumbuhan menggunakan sinar matahari untuk menghasilkan makanan dalam
bentuk gula, dan disimpan dalam biji, batang, buah, dan bagian lainnya.
2. Tikus sebagai konsumen tingkat I (hewan herbivora/ pemakan tumbuhan)
memakan tumbuhan kemudian tubuh tikus mengubah sejumlah makanan
menjadi energi untuk lari, makan, dan bereproduksi.
3. Ular sebagai konsumen tingkat II ( hewan karnivora/ pemakan daging )
memakan tikus. Tikus merupakan sumber energi untuk ular agar tetap hidup.
4. Burung elang sebagai konsumen III/ konsumen puncak (karnivora) memakan
ular. Tubuh elang menggunakan energi yang tersedia dari ular untuk
melangsungkan proses kehidupan.
5. Jika elang mati, maka akan diuraikan oleh bakteri, cacing, dan lainnya yang
berperan sebagai dekomposer untuk diubah menjadi zat hara yang akan
dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang.
Contoh 2 :
Keterangan:
1. Pada tingkat trofik pertama adalah organisme yang mampu neghasilkan zat
makanan sendiri yaitu tumbuhan hijau atau organisme autotrof yang sering
disebut produsen. Terlihat pada gambar bahwa rumput dimakan belalang.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa rumput bertindak sebagai produsen.
2. Organisme yang menduduki tingkat tropik kedua disebut konsumen primer
(konsumen I). Konsumen I biasanya diduduki oleh hewan herbivora. Terlihat
pada gamabar bahwa belalang dimakan katak. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa belalang sebagai konsumen I (herbivora).
4
3. Organisme yang menduduki tingkat tropik ketiga disebut konsumen sekunder
(konsumen II), diduduki oleh hewan pemakan daging (karnivora). Terlihat pada
gambar bahwa katak dimakan ular. Sehingga dapat disimpulkan bahwa katak
sebagai konsumenII (karnivora).
4. Organisme yang menduduki tingkat tropik tertinggi disebut konsumen puncak.
Terlihat pada gambar bahwa ular sebagai konsumen III/ konsumen puncak
(karnivora).
5. Jika ular mati, maka akan diuraikan oleh jamur yang berperan sebagai
dekomposer yang mengubah ular yang mati itu menjadi zat hara yang akan
dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa jamur berperan sebagai dekomposer.
C. JARING-JARING MAKANAN DAN ANALISISNYA
Contoh 1:
Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai-rantai makanan yang
berhubungan dan dikombinasikan atau digabung, yang tumpang tindih dalam
ekosistem. Pada contoh diatas terdapat 5 rantai makanan yang bergabung menjadi
suatu ekosistem yaitu menjadi sebuah jaring-jaring makanan. Rantai makanan itu
diantaranya:
1. Bunga – ulat – burung pipit – elang
2. Sawi – ulat – burung pipit – elang
3. Sawi – belalang – burung pipit – elang
4. Sawi – belalang – katak – elang
5
5. Sawi – tikus – elang
Keterangan :
Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai-rantai makanan yang
berhubungan, dikombinasikan atau digabung, yang tumpang tindih dalam ekosistem.
Pada contoh diatas terdapat 5 rantai makanan yang bergabung menjadi suatu
ekosistem yaitu menjadi sebuah jaring-jaring makanan. Pada tingkat trofik pertama
adalah organisme yang mampu menghasilkan zat makanan sendiri yaitu tumbuhan
hijau atau organisme autotrof yang sering disebut produsen. Terlihat pada gambar
bahwa yang bertindak sebagai produsen adalah bunga dan sawi. Organisme yang
menduduki tingkat tropik kedua disebut konsumen primer (konsumen I). Konsumen I
biasanya diduduki oleh hewan herbivora. Terlihat pada gambar bahwa yang berperan
sebagai konsumen I (herbivora) adalah ulat, belalang, dan tikus. Organisme yang
menduduki tingkat tropik ketiga disebut konsumen sekunder (konsumen II), diduduki
oleh hewan pemakan daging (karnivora). Terlihat pada gambar bahwa yang bertindak
sebagai konsumen II (karnivora) adalah burung pipit dan katak. Organisme yang
menduduki tingkat tropik tertinggi disebut konsumen puncak. Terlihat pada gambar
bahwa burung elang bertindak sebagai konsumen III/ konsumen puncak (karnivora).
Pada tingkat tropik pertama adalah organisme yang mampu menghasilkan
zat makanan sendiri yaitu tumbuhan hijau atau organisme autotrof yang
sering disebut produsen. Terlihat pada gambar bahwa yang bertindak
sebagai produsen adalah bunga dan sawi.
Organisme yang menduduki tingkat tropik kedua disebut konsumen primer
(konsumen I). Konsumen I biasanya diduduki oleh hewan herbivora.
Terlihat pada gambar bahwa yang berperan sebagai konsumen I(herbivora)
adalah ulat, belalang, dan tikus.
Organisme yang menduduki tingkat tropik ketiga disebut konsumen
sekunder (konsumen II), diduduki oleh hewan pemakan daging (karnivora).
Terlihat pada gambar bahwa yang bertindak sebagai konsumen II
(karnivora) adalah burung pipit dan katak.
Organisme yang menduduki tingkat tropik tertinggi disebut konsumen
puncak. Terlihat pada gambar bahwa burung elang bertindak sebagai
konsumen III/ konsumen puncak (karnivora).
Contoh 2:
6
Pada contoh diatas terdapat 17 rantai makanan yang bergabung menjadi
suatu ekosistem yaitu menjadi sebuah jaring-jaring makanan. Rantai makanan itu
diantaranya adalah:
1. Pohon – ulat – ayam – elang
2. Pohon – ulat – ayam – ular
3. Pohon – ulat – katak – elang
4. Pohon – ulat – katak – ular
5. Pohon – belalang – ayam – ular
6. Pohon – belalang – ayam – elang
7. Pohon – belalang – katak – elang
8. Rumput – ulat – ayam – elang
9. Rumput – ulat – ayam – ular
10. Rumput – ulat – katak – elang
11. Rumput – ulat – katak – ular
12. Rumput – belalang – ayam – ular
13. Rumput – belalang – ayam – elang
14. Rumput – belalang – katak – elang
15. Rumput – belalang – katak – ular
16. Rumput – tikus – ular
17. Rumput – tikus – elang
Keterangan :
Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai-rantai makanan yang
berhubungan, dikombinasikan atau digabung, yang tumpang tindih dalam
ekosistem. Pada contoh diatas terdapat 17 rantai makanan yang bergabung menjadi
7
suatu ekosistem yaitu menjadi sebuah jaring-jaring makanan. Kenyataan dalam satu
ekosistem tidak hanya terdapat satu rantai makanan, karena satu produsen tidak
selalu menjadi sumber makanan bagi satu jenis herbivora, sebaliknya satu jenis
herbivora tidak selal memakan satu jenis produsen. Dengan demikian, didalamm
ekosistem terdaapat rantai makanan yang saling berhubungan membentuk suatu
jaring –jaring makanan. Pada tingkat tropik pertama adalah organisme yang mampu
menghasilkan zat makanan sendiri yaitu tumbuhan hijau atau organisme autotrof
yang sering disebut produsen. Terlihat pada gambar bahwa yang bertindak sebagai
produsen adalah pohon dan rumput. Organisme yang menduduki tingkat tropik
kedua disebut konsumen primer (konsumen I). Konsumen I biasanya diduduki oleh
hewan herbivora. Terlihat pada gambar bahwa yang berperan sebagai konsumen I
(herbivora) adalah ulat, belalang dan tikus. Organisme yang menduduki tingkat
tropik tertinggi disebut konsumen puncak. Terlihat pada gambar bahwa burung
elang dan ular bertindak sebagai konsumen III/ konsumen puncak (karnivora).
D. MACAM-MACAM RANTAI MAKANAN
1. Rantai Makanan Perumput
Rantai makanan perumput dimulai dengan fiksasi fotosintesis cahaya, karbon
dioksida, dan air oleh tanaman (produsen primer) yang memproduksi gula dan
molekul organik lainnya. Setelah diproduksi, senyawa ini dapat digunakan untuk
membuat berbagai jenis jaringan tanaman. Konsumen primer atau herbivora
membentuk link kedua dalam rantai makanan perumput. Mereka mendapatkan energi
mereka denga mengkonsumsi produsen primer. Konsumen sekunder atau karnivora
primer, link ketiga dalam rantai tersebut,mendapatkan energi mereka dengan
mengkonsumsi herbivora. Konsumen tersier atau karnivora sekunder adalah hewan
yang menerima energi organik mereka dengan mengkonsumsi karnivora primer.
2. Rantai Makanan Detritus
Rantai makanan detritus berbeda dari rantai makanan perumput dalam
beberapa cara:
a. Organisme membuat itu umumnya lebih kecil (seperti ganggang, bakteri,
jamur, serangga, dan lipan)
b. Peran fungsional dari organisme yang berbeda tidak jauh rapi ke dalam
kategori seperti tingkat trofik makanan rantai perumput.
8
c. Detrivora hidup dalam lingkungan (seperti tanah) yang kaya akan partikel
makanan tersebar. Akibatnya, pengurai kurang motil dibanding herbivora
atau karnivora.
d. Dekomposer memproses sejumlah besar bahan organik, mengubahnya
kembali ke bentukunsur hara organik.
Organisme dalam rantai makanan di kelompokkan kedalam kategori yang
disebut tingkat trofik. Secara kasar, tingkat ini dibagi menjadi produsen ( tingkat
trofik pertama), konsumen (kedua, ketiga, dan tingkat trofik ke empat), dan
pengurai. Produsen juga dikenal sebagai autotrof, membuat makanan mereka
sendiri.mereka membuat tingkat pertama setiap rantai makanan. Autotrof biasanya
tanaman atau organisme bersel satu. Hampir semua autotrof menggunakan proses
yang disebut fotosintesis untuk membuat “makanan” (nutrisi yang disebut glukosa)
dari sinar matahari, karbon dioksida, dan air.
Tanaman adalah jenis yang paling akrab autotrof, tetapi ada jenis lain.
Ganggang, yang bentuk yang lebih besar dikenal sebagi rumput laut, merupakan
autrofil. Fitoplankton, organisme kecil yang hidup dilsut, juga autotrof. Beberapa
jenis bakteri autotrof. Misalnya, bakteri yang hidup di gunung berapi aktif
menggunakan senyawa sulfur dengan menghasilkan makanan mereka sendiri.
Proses ini disebut kemosintesis. Tingkat trofik kedua terdiri dari organisme yang
memakan produsen. Ini disebut konsumen primer, atau herbivora. Rusa, kura-
kura,dan berbagai jenis burung adalah herbivora. Konsumen sekunder makan
herbivora. Konsumen tersier makan konsumen sekunder. Mungkin ada lebih banyak
tingkat konsumen sebelum rantai akhirnya mencapai puncak predator. Predator
tertinggi, juga disebut predator puncak, makan konsumen lain.
Konsumen bisa karnivora (hewan yang memakan hewan lain) atau omnivora
(hewan yang memakan tumbuhan dan hewan). Omnivora seperti manusia,
mengkonsumsi banyak jenis makanan. Orang makan tanaman, seperti sayuran dan
buah-buahan. Kita juga makan hewan dan produk hewan, seperti daging, susu, dan
telur. Kita makan fungsi, seperti jamur. Kita juga makan ganggang, rumput laut
dalam yang dapat dimakan seperti nori (digunakan untuk membungkus gulungan
sushi) dan selada laut (digunakan dalam salad).
Detritivora dan dekomposer adalah bagian akhr dari rantai makanan.
Detritivora adalah organisme yang memakan sisa tumbuhan dan hewan tak hidup.
9
Sebagai contoh, pemakan bangkai memakan hewan mati. Kumbang kotoran
memakan kotoran hewan.
Dekomposer seperti jamur dan bakteri melengkapi rantai makanan. Mereka
mengubah limbah organik, seperti pembusukan tanaman, menjadi bahan anorganik,
sehingga tanah yang kaya nutrisi. Dekomposer melengkapi siklus hidup,
mengembalikan nutrisi ketanah atau lautan untuk digunakan oleh autotrof. Ini
memulai rantai makanan baru.
3. Rantai Makanan Parasit
Rantai makanan parasit dimulai dari organisme besar hingga organisme yang
hidup sebagai parasit. Contoh organisme parasit antara lain cacing, bakteri, dan
benalu.
4. Rantai Makanan Saprofit
Rantai saprofit dimulai dari organisme mati ke jasad pengurai. Misalnya
jamur dan bakteri. Rata-rata diatas tidak berdiri sendiri tapi saling berkaitan satu
dengan lainnya sehingga membentuk faring-faring makanan.
5. Rantai Makanan Pemangsa
Rantai pemangsa dimulai dari hewan yang bersifat herbivora sebagai
konsumen 1 yang memakan landasannya yaitu tumbuhan hijau, yang kemudian
dilanjutkan dengan hewan karnivora yang memangsa herbivora sebagai konsumen
ke-2 dan terakhir pada hewan pemangsa karnivora maupun herbivora sebagai
konsumen ke-3
E. JARING-JARING MAKANAN
Jaring makanan merupakan bagian tak terpisahkan dari ekosistem, jaring
makanan ini memungkinkan organisme untuk memperoleh makanan lebih dari satu
jenis organisme tingkat trofik yang lebih rendah. Setiap makhluk hidup bertanggung
jawab dan merupakan bagian dari beberapa rantai makanan dalam ekosistem
tertentu. Hal ini juga disebut sebagai sistem sumber daya konsumen.
10
Jaring makanan pada ekosistem darat
Seorang pelapor ekologi hewan Charles Elton (1927) memperkenalkan
konsep jaring makanan yang ia sebut sebagai siklus makanan. Charles Elton
menjelaskan konsep jaring makanan:
Hewan-hewan karnivora memangsa herbivora. Herbivora ini mendapatkan
energi dari cahaya matahari. Karnivora kemudian juga dapat dimangsa oleh karnivora
lain. Sampai jangkauan dimana binatang tidak memiliki musuh itu membentuk ujung
siklus makanan ini. Ada rantai hewan yang dihubungkan oleh makanan, dan semua
tergantung pada tanaman dalam jangka panjang. Hal ini disebut sebagai rantai
makanan dan semua rantai dalam suatu komunitas yang dikenal sebagai siklus
makanan.
F. HUBUNGAN RANTAI MAKANAN DAN JARING MAKANAN
Pola-pola interaksi terjadi dalam berbagai tingkatan, mulai dari individu,
populasi, komunitas, sampai tingkatan ekosistem.
Interaksi antara faktor-faktor biotik dan abiotik secara garis besar dapat dilihat
pada pola rantai makanan, aliran energi, jaring-jaring makanan, dan sistem
biogeokimia.
Dalam suatu interaksi, terjadi proses pengaliran energi. Aliran energi terjadi
karena adanya peristiwa makan-memakan. Peristiwa makan-memakan membentuk
suatu rantai makanan.
Rantai makanan saling terkait membentuk jaring-jaring makanan. Rantai
makanan adalah perpindahan energi dari makhluk yang satu ke makhluk yang lainnya
melalui sederetan organisme yang makan dan yang dimakan.
11
Rantai makanan adalah peristiwa makan- dimakan, dengan urutan dari
produsen sampai dekomposer. Disebut rantai makanan jika tidak ada cabang dalam
peristiwa makan-dimakan.
Contohnya:
padi – tikus – ular – elang – pengurai ( dari pengurai, hasil
metabolismenya bisa sebagai pupuk untuk tanaman yaitu padi).
Jaring makanan adalah lebih dari satu rantai makanan yang saling
berhubungan (jika terdapat cabang dalam peristiwa makan-dimakan)
Contohnya:
Belalang – burung – pengurai – padi
Padi – ulat – ayam – manusia – pengurai
Tikus – ular – elang – pengurai – padi
Keterangan:
 Padi dimakan belalang
 Padi dimakan tikus
 Burung dimakan manusia
 Elang dimakan manusia
Pada setiap rantai makanan dan jaring makanan terdapat aliran energi.
Contohnya:
Matahari memberi energi pada produsen untuk fotosintesis, hasilnya
yaitu cadangan makanan (zat tepung). Energi berpindah kekonsumen I
saat dia memakan produsen . dari konsumen I, energi pindah ke
konsumen II. saat konsumen II memakan konsumen I, demikian
seterusnya energi berpindah saat pada dekomposer/pengurai. Dari
pengurai energi kembali pada produsen. Demikian seterusnya.
G. PERBEDAAN RANTAI MAKANAN DAN JARING MAKANAN
Sebuah jaring makanan adalah lebih banyak dari jaringan rantai makanan dan
lebih kompleks.
1. Jumlah Organisme
12
Dalam setiap jaring makanan, energi akan hilang setiap kali memakan satu
organisme lain. Karena itu, harus ada lebih banyak tanaman dari ada pemakan
tumbuhan. Harus ada lebih banyak atutotrof dibanding heterottrof, dan lebih banyak
pemakan tumbuhan dari pada pemakan danging. Meskipun ada persaingan ketat
antara hewan, ada juga saling ketergantungan. Ketika salah satu spesies punah, hal itu
dapat mempengaruhi seluruh rantai spesies lain dan memiliki konsekuensi tak
terduga.
2. Kesetimbangan
Karena jumlah karnivora dala komunitas terus meningkat, mereka akan
makan lebih banyak dan lebih banyak lagi herbivora, ini akan menyebabkan
penurunan populasi herbivora. Hal ini kemudian menjadi semakin sulit untuk
karnivora untuk menemukan herbivora untuk makan, dan karena itu populasi
karnivora akan menurun. Dengan cara ini, karnivora dan herbivora berada pada
ekuilibrium yang relatif stabil, masing-masing membatasi populasi lain. Sebuah
keseimbangan yang sama ada anatara pemakan tanaman dan tumbuhan.
H. AKUMULASI BAHAN PENCEMAR DALAM RANTAI MAKANAN
Bahan pencemar yang sulit atau tidak dapat terurai dilingkungan dapa masuk
kedalam tubuh organisme dan berpindah dari satu organisme ke organisme lain
melalui ran tai makanan atau jaring-jaring makanan. Contohnya bahan pencemar
DDT (diklorodifenitnikloroetana) yang digunakan oleh petani sebagai intektisida.
DDT sulit terurai, maka residunya tetap berada di air atau tanah, yang kemudian
terserap oleh ganggang atau tumbuh-tumbuhan. DDT juga tidak dapat terurai oleh
reaksi di dalam tubuh makhluk hidup. Bila ganggang atau tumbuhan tersebut
dimakan oleh herbivor , maka DDT akan berpindah ketubuh herbivor, karnivor, dan
seterusnya hingga kekonsumen pada tingkat trofik tertinggi. Pada setiap tingkatan
akumulasi DDT. Akumulasi terbanyak terdapat pada tingkatan trofik paling tinggi.
Proses peningkatan akumulasi bahan pencemar pada tingkatan trofik melalui rantai
makanan disebut biomagnifikasi. Akumulasi DDT didalam tubuh organisme dapat
menyebabkan terjadinya gangguan fisiologis tubuh dan mutasi genetik (gen atau
kromosom).
Konsentrasi bahan pencemar dinyatakan dalam satuan ppm (part per milion)
yaitu perbandingan bagian dalam satu juta bagian yang lain. Sebagian contoh, bila
13
konsentrasi DDT didalam tubuh ikan besar 2 ppm, berarti terdapat 2 mg DDT dalam 1
kg massa tubuh ikan besar.
14
A. Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang tepat!
1. Disuatu kebun terdapat ular sawah, belalang, rumput dan kadal. Sebagai produsen
adalah...
a. Ular sawah
b. Belalang
c. Rumput
d. Kadal
2. Disuatu kebun hidup cacing dan rumput. Cacing dibutuhkan rumput untuk...
a. Menggemburkan tanah
b. Membersihkan sampah
c. Membantu penyerbukan
d. Melindungi dari gangguan hilang
3. Bakteri dan jamur bertugas untuk ....pada rantai makanan.
a. Produsen
b. Konsumen tingkat 1
c. Konsumen tingkat 2
d. Pengurai
4. Makhluk hidup yang berkedudukan sebagai penghasil makanan adalah....
a. Produsen
b. Konsumen
c. Komunitas
d. Populasi
5. Populasi burung hantu yang meningkat akan menguntungkan para petani karena
burung hantu pemakan....
a. Tikus
b. Padi
c. Ular
d. Daun
Soal Latihan
15
B. jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar !
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan rantai makanan ?
2. Berikan contoh analisis rantai makanan !
16
A. Kunci Jawaban
Latihan I
1. C
2. A
3. D
4. A
5. A
Latihan II
1. Rantai makanan adalah perpindahan energi dari organisme pada suatu tingkat
tropik ke tingkat tropik berikutnya dalam peristiwa makan dan dimakan
dengan urutan tertentu.
2. Tumbuhan – tikus – ular – elang – pengurai
PENUTUP
i
DAFTAR PUSTAKA
http://Suri.com/Pengertian Rantai Makanan. Diunduh 24 april 2015
http://Dhya.com/Macam-macam rantai makanan. Diunduh 24 april 2015

More Related Content

What's hot

Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhanMakalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhanSeptian Muna Barakati
 
Kajian bioaktif-spons-laut-forifera-demospongiae
Kajian bioaktif-spons-laut-forifera-demospongiaeKajian bioaktif-spons-laut-forifera-demospongiae
Kajian bioaktif-spons-laut-forifera-demospongiaeYuga Rahmat S
 
Makalah Kajian Biologi
Makalah Kajian BiologiMakalah Kajian Biologi
Makalah Kajian Biologiayangbela11
 
Makalah Kajian Biologi
Makalah Kajian BiologiMakalah Kajian Biologi
Makalah Kajian Biologiayangbela11
 
Metabolit sekunder hewan laut.
Metabolit sekunder hewan laut.Metabolit sekunder hewan laut.
Metabolit sekunder hewan laut.awarisusanti
 
Keaneka Ragaman Mahluk Hidup
Keaneka Ragaman Mahluk HidupKeaneka Ragaman Mahluk Hidup
Keaneka Ragaman Mahluk HidupRia Astariyan
 
Tugas kimia bahan alam bahari
Tugas kimia bahan alam bahariTugas kimia bahan alam bahari
Tugas kimia bahan alam baharinisha althaf
 
Ciri Ciri Mahkluk Hidup
Ciri Ciri Mahkluk HidupCiri Ciri Mahkluk Hidup
Ciri Ciri Mahkluk HidupQuratul Aini
 
Media pertumbuhan mikroba
Media pertumbuhan mikrobaMedia pertumbuhan mikroba
Media pertumbuhan mikrobaEla Afellay
 
Diktat ipa biologi sd pra osn 2016
Diktat ipa biologi sd pra osn 2016Diktat ipa biologi sd pra osn 2016
Diktat ipa biologi sd pra osn 2016Yayu Sri Rahayu
 
Nutrisi dan medium kultur mikroba
Nutrisi dan medium kultur mikrobaNutrisi dan medium kultur mikroba
Nutrisi dan medium kultur mikrobaYusuf Ahmad
 
Biologi Bagi Kehidupan
Biologi Bagi KehidupanBiologi Bagi Kehidupan
Biologi Bagi Kehidupan1000 guru
 
Laporan Praktikum Objek, Fenomena dan Persoalan Biologi
Laporan Praktikum Objek, Fenomena dan Persoalan BiologiLaporan Praktikum Objek, Fenomena dan Persoalan Biologi
Laporan Praktikum Objek, Fenomena dan Persoalan Biologinurwiji
 
2. asal usul kehidupan 1
2. asal usul kehidupan 12. asal usul kehidupan 1
2. asal usul kehidupan 1istrikyungso
 
Potensi laut sebagai sumber obattan
Potensi laut sebagai sumber obattanPotensi laut sebagai sumber obattan
Potensi laut sebagai sumber obattanRahmi Soleha
 
Ruang lingkup biologi
Ruang lingkup biologiRuang lingkup biologi
Ruang lingkup biologiYunika Putri
 

What's hot (20)

Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhanMakalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
 
Kelomok 1 leidoptera
Kelomok 1 leidopteraKelomok 1 leidoptera
Kelomok 1 leidoptera
 
Kajian bioaktif-spons-laut-forifera-demospongiae
Kajian bioaktif-spons-laut-forifera-demospongiaeKajian bioaktif-spons-laut-forifera-demospongiae
Kajian bioaktif-spons-laut-forifera-demospongiae
 
Makalah Kajian Biologi
Makalah Kajian BiologiMakalah Kajian Biologi
Makalah Kajian Biologi
 
Makalah Kajian Biologi
Makalah Kajian BiologiMakalah Kajian Biologi
Makalah Kajian Biologi
 
Metabolit sekunder hewan laut.
Metabolit sekunder hewan laut.Metabolit sekunder hewan laut.
Metabolit sekunder hewan laut.
 
Keaneka Ragaman Mahluk Hidup
Keaneka Ragaman Mahluk HidupKeaneka Ragaman Mahluk Hidup
Keaneka Ragaman Mahluk Hidup
 
Tugas kimia bahan alam bahari
Tugas kimia bahan alam bahariTugas kimia bahan alam bahari
Tugas kimia bahan alam bahari
 
Ciri Ciri Mahkluk Hidup
Ciri Ciri Mahkluk HidupCiri Ciri Mahkluk Hidup
Ciri Ciri Mahkluk Hidup
 
Media pertumbuhan mikroba
Media pertumbuhan mikrobaMedia pertumbuhan mikroba
Media pertumbuhan mikroba
 
Diktat ipa biologi sd pra osn 2016
Diktat ipa biologi sd pra osn 2016Diktat ipa biologi sd pra osn 2016
Diktat ipa biologi sd pra osn 2016
 
Nutrisi heteretropik
Nutrisi heteretropikNutrisi heteretropik
Nutrisi heteretropik
 
Nutrisi dan medium kultur mikroba
Nutrisi dan medium kultur mikrobaNutrisi dan medium kultur mikroba
Nutrisi dan medium kultur mikroba
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Biologi Bagi Kehidupan
Biologi Bagi KehidupanBiologi Bagi Kehidupan
Biologi Bagi Kehidupan
 
Laporan Praktikum Objek, Fenomena dan Persoalan Biologi
Laporan Praktikum Objek, Fenomena dan Persoalan BiologiLaporan Praktikum Objek, Fenomena dan Persoalan Biologi
Laporan Praktikum Objek, Fenomena dan Persoalan Biologi
 
Iad
IadIad
Iad
 
2. asal usul kehidupan 1
2. asal usul kehidupan 12. asal usul kehidupan 1
2. asal usul kehidupan 1
 
Potensi laut sebagai sumber obattan
Potensi laut sebagai sumber obattanPotensi laut sebagai sumber obattan
Potensi laut sebagai sumber obattan
 
Ruang lingkup biologi
Ruang lingkup biologiRuang lingkup biologi
Ruang lingkup biologi
 

Similar to Modul Media Pembelajaran

fdokumen.com_rantai-makanan-dan-jaring-jaring-makanan.pdf
fdokumen.com_rantai-makanan-dan-jaring-jaring-makanan.pdffdokumen.com_rantai-makanan-dan-jaring-jaring-makanan.pdf
fdokumen.com_rantai-makanan-dan-jaring-jaring-makanan.pdfAniKhanifatun1
 
Aliran_Energi_Dalam_Ekosistem.pptx
Aliran_Energi_Dalam_Ekosistem.pptxAliran_Energi_Dalam_Ekosistem.pptx
Aliran_Energi_Dalam_Ekosistem.pptxrilwan9
 
Interaksi makh hidup pertemuan 4
Interaksi makh hidup pertemuan 4Interaksi makh hidup pertemuan 4
Interaksi makh hidup pertemuan 4Meli Fitriani
 
Media Pembelajaran IPA
Media  Pembelajaran IPAMedia  Pembelajaran IPA
Media Pembelajaran IPAKakanda Ruben
 
Makalah energi dalam ekosistem
Makalah energi dalam ekosistemMakalah energi dalam ekosistem
Makalah energi dalam ekosistemPoetra Chebhungsu
 
Ppt Rantai Makanan Dan Jaring – Jaring Makanan
Ppt Rantai Makanan Dan Jaring – Jaring MakananPpt Rantai Makanan Dan Jaring – Jaring Makanan
Ppt Rantai Makanan Dan Jaring – Jaring MakananSatria Nurtirta
 
Tugas Microteaching Pertemuan 9_Indah Rizka Apriliani_4201141009_PSPB 20 B.pptx
Tugas Microteaching Pertemuan 9_Indah Rizka Apriliani_4201141009_PSPB 20 B.pptxTugas Microteaching Pertemuan 9_Indah Rizka Apriliani_4201141009_PSPB 20 B.pptx
Tugas Microteaching Pertemuan 9_Indah Rizka Apriliani_4201141009_PSPB 20 B.pptxIndahRizkaApriliani
 
Piramida dan jaring jaring makanan
Piramida dan jaring jaring makananPiramida dan jaring jaring makanan
Piramida dan jaring jaring makanantonorusman
 
Bahan ajar ekosistem
Bahan ajar ekosistemBahan ajar ekosistem
Bahan ajar ekosistemchie chie
 
Makalah yayah IPA SMK Pariwisata Baitul Hamdi
Makalah yayah  IPA SMK Pariwisata Baitul HamdiMakalah yayah  IPA SMK Pariwisata Baitul Hamdi
Makalah yayah IPA SMK Pariwisata Baitul HamdiSmkbaitulhamdi Banten
 
1 saling ketergantungan dalam ekosistem
1 saling ketergantungan dalam ekosistem1 saling ketergantungan dalam ekosistem
1 saling ketergantungan dalam ekosistemPoetra Chebhungsu
 

Similar to Modul Media Pembelajaran (20)

03 ekologi 3
03 ekologi 303 ekologi 3
03 ekologi 3
 
fdokumen.com_rantai-makanan-dan-jaring-jaring-makanan.pdf
fdokumen.com_rantai-makanan-dan-jaring-jaring-makanan.pdffdokumen.com_rantai-makanan-dan-jaring-jaring-makanan.pdf
fdokumen.com_rantai-makanan-dan-jaring-jaring-makanan.pdf
 
Media Pembelajaran IPA kls IV SD
Media Pembelajaran IPA kls IV SDMedia Pembelajaran IPA kls IV SD
Media Pembelajaran IPA kls IV SD
 
Rantai makanan
Rantai makananRantai makanan
Rantai makanan
 
Aliran_Energi_Dalam_Ekosistem.pptx
Aliran_Energi_Dalam_Ekosistem.pptxAliran_Energi_Dalam_Ekosistem.pptx
Aliran_Energi_Dalam_Ekosistem.pptx
 
Hubungan makan memakan
Hubungan makan memakanHubungan makan memakan
Hubungan makan memakan
 
M.Ardiansyah
M.ArdiansyahM.Ardiansyah
M.Ardiansyah
 
Interaksi makh hidup pertemuan 4
Interaksi makh hidup pertemuan 4Interaksi makh hidup pertemuan 4
Interaksi makh hidup pertemuan 4
 
Media Pembelajaran IPA
Media  Pembelajaran IPAMedia  Pembelajaran IPA
Media Pembelajaran IPA
 
Makalah energi dalam ekosistem
Makalah energi dalam ekosistemMakalah energi dalam ekosistem
Makalah energi dalam ekosistem
 
Ppt Rantai Makanan Dan Jaring – Jaring Makanan
Ppt Rantai Makanan Dan Jaring – Jaring MakananPpt Rantai Makanan Dan Jaring – Jaring Makanan
Ppt Rantai Makanan Dan Jaring – Jaring Makanan
 
Tugas Microteaching Pertemuan 9_Indah Rizka Apriliani_4201141009_PSPB 20 B.pptx
Tugas Microteaching Pertemuan 9_Indah Rizka Apriliani_4201141009_PSPB 20 B.pptxTugas Microteaching Pertemuan 9_Indah Rizka Apriliani_4201141009_PSPB 20 B.pptx
Tugas Microteaching Pertemuan 9_Indah Rizka Apriliani_4201141009_PSPB 20 B.pptx
 
Tugas 3
Tugas 3Tugas 3
Tugas 3
 
Piramida dan jaring jaring makanan
Piramida dan jaring jaring makananPiramida dan jaring jaring makanan
Piramida dan jaring jaring makanan
 
Biologi - Ekosistem
Biologi - EkosistemBiologi - Ekosistem
Biologi - Ekosistem
 
Bahan ajar ekosistem
Bahan ajar ekosistemBahan ajar ekosistem
Bahan ajar ekosistem
 
Makalah yayah IPA SMK Pariwisata Baitul Hamdi
Makalah yayah  IPA SMK Pariwisata Baitul HamdiMakalah yayah  IPA SMK Pariwisata Baitul Hamdi
Makalah yayah IPA SMK Pariwisata Baitul Hamdi
 
Bab ii rantai makanan
Bab ii rantai makananBab ii rantai makanan
Bab ii rantai makanan
 
1 saling ketergantungan dalam ekosistem
1 saling ketergantungan dalam ekosistem1 saling ketergantungan dalam ekosistem
1 saling ketergantungan dalam ekosistem
 
P4.pdf
P4.pdfP4.pdf
P4.pdf
 

Recently uploaded

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 

Recently uploaded (20)

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 

Modul Media Pembelajaran

  • 2. ii KATA PENGANTAR  Alhamdulillah...... Puji syukur atas kehadirat Allah swt. Yang maka pengasih lagi maha penyayang, karna atas berkat hidayahnyalah modul ini dapat terselesaikan dengan penuh semangat dan harapan. Tak lupa pula mengirimkan syalawat dan salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad saw.karena atas berkat perjuangan beliaulah manusia bisa terlepas dari alam kebodohan menuju alam kepintaran sebagaimana yang telah dirasakan. Modul ini tersusun atas satu pokok pembahasan yaitu “Rantai Makanan”. Yang didalamnya membahas sedikit tentang jaring-jaring makanan. Penuh harapan dalam menyusun modul ini, sekiranya bisa menambah wawasan tentang ilmu pengetahuan MEDIA PEMBELAJARAN, semoga apa yang dibahas didalamnya sesuai dengan materi pelajaran yang diajarkan di sekolah menegah pertama. Manusia tak lupuk dari kesalahan, maka dari itu mohon maaf apabila didalamnya bayak terdapat kekurangan dan jauh dari keempurnaan. Sehingga, kritik dan saran yang selalu diharapkan demi kesempurnaan makalah ini...TERIMA KASIH Kendari, 25 April 2015 Penyusun
  • 3. iii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................................... KATA PENGANTAR ................................................................................................ii DAFTAR ISI...............................................................................................................iii PENDAHULUAN A. Deskriktif Modul Pembelajaran...................................................................... 1 B. Tujuan Akhir................................................................................................... 1 PEMBAHASAN A. Pengertian rantai makanan.............................................................................. 2 B. Rantai makanan dan analisisnya..................................................................... 2 C. Jaring-jaring makanan dan analisisnya ........................................................... 4 D. Macam-macam rantai makanan ...................................................................... 7 E. Jaring-jaring makanan..................................................................................... 9 F. Hubungan antara rantai makanan dan jaring-jaring makanan ....................... 10 G. Perbedaaan antara rantai makanan dan jaring-jaring makanan...................... 11 H. Akumulasi Bahan Pencemar Dalam Rantai Makanan................................... 12 SOAL LATIHAN A. Pilihan ganda.................................................................................................. 14 B. Essay .............................................................................................................. 15 PENUTUP A. Kunci Jawaban............................................................................................... 16 DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 17
  • 4. 1 ` A. DESKRIPTIF MODUL PEMBELAJARAN Modul : Rantai Makanan Mata Pelajaran : Sains Biologi Waktu : 2 x 45 menit Kelas : VII (tujuh) B. TUJUAN AKHIR Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan mampu : 1. Menguasai materi tentang rantai makanan 2. Mampu menganalisis rantai makanan dan jaring makanan 3. Dapat memahami macam-macam dari rantai makanan 4. Dapat menghubungkan rantai makanan dengan jaring-jaring makanan. PENDAHULUAN
  • 5. 2 PEMBAHASAN A. PENGERTIAN RANTAI MAKANAN Setiap makhluk hidup membutuhkan energi untuk hidup. Setiap hewan melakukan sesuatu (berlari, melompat) mereka menggunakan energi untuk melakukannya. Hewan mendapatkan energi dari makanan yang mereka makan, dan semua makhluk hidup mendapatkan energi dari makanan. Tanaman menggunakan sinar matahari, air dan nutrisi untuk mendapatkan energi (dalam proses yang disebut fotosintesis). Energi diperlukan untuk makhluk hidup untuk tumbuh. Rantai makanan adalah perpindahan energi dari organisme pada suatu tingkat tropik ke tingkat tropik berikutnya dalam peristiwa makan dan dimakan dengan urutan tertentu. Rantai makanan secara konseptual terstruktur dalam tingkatan tropik. Sebuah tingkatan tropik mencakup semua organisme atau spesies dengan posisi yang sama dalam rantai makanan. Tingkatan tropik terendah adalah produsen yang tidak memakan organisme lain, tetapi dia bisa berfungsi sendiri sebagai makanan, misalkan tanaman hijau. Semua organisme yang bukan produsen dapat diringkas sebagai konsumen yang membutuhkan organisme lain untuk makan. Sebagian besar konsumen adalah herbivora. Puncak tertinggi dalam tingkatan tropik ditepati oleh predator yang hampir tidak mungkin dimakan oleh organisme lain. Posisi konsumen yang berada diantara herbivora dan predator, ia memakan organisme lain tetapi juga mempersiapkan diri sebagai makanan dari para predator diatasnya. Panjang tingkatan tropik dalam rantai makanan ditentukan oleh kompleksitas suatu ekosistem, namun umumnya banyaknya tingkatan tropik tidak jauh berbeda tiap ekosistem. B. RANTAI MAKANAN DAN ANALISISNYA Contoh 1: Keterangan : PEMBAHASAN
  • 6. 3 1. Tumbuhan menggunakan sinar matahari untuk menghasilkan makanan dalam bentuk gula, dan disimpan dalam biji, batang, buah, dan bagian lainnya. 2. Tikus sebagai konsumen tingkat I (hewan herbivora/ pemakan tumbuhan) memakan tumbuhan kemudian tubuh tikus mengubah sejumlah makanan menjadi energi untuk lari, makan, dan bereproduksi. 3. Ular sebagai konsumen tingkat II ( hewan karnivora/ pemakan daging ) memakan tikus. Tikus merupakan sumber energi untuk ular agar tetap hidup. 4. Burung elang sebagai konsumen III/ konsumen puncak (karnivora) memakan ular. Tubuh elang menggunakan energi yang tersedia dari ular untuk melangsungkan proses kehidupan. 5. Jika elang mati, maka akan diuraikan oleh bakteri, cacing, dan lainnya yang berperan sebagai dekomposer untuk diubah menjadi zat hara yang akan dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang. Contoh 2 : Keterangan: 1. Pada tingkat trofik pertama adalah organisme yang mampu neghasilkan zat makanan sendiri yaitu tumbuhan hijau atau organisme autotrof yang sering disebut produsen. Terlihat pada gambar bahwa rumput dimakan belalang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rumput bertindak sebagai produsen. 2. Organisme yang menduduki tingkat tropik kedua disebut konsumen primer (konsumen I). Konsumen I biasanya diduduki oleh hewan herbivora. Terlihat pada gamabar bahwa belalang dimakan katak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa belalang sebagai konsumen I (herbivora).
  • 7. 4 3. Organisme yang menduduki tingkat tropik ketiga disebut konsumen sekunder (konsumen II), diduduki oleh hewan pemakan daging (karnivora). Terlihat pada gambar bahwa katak dimakan ular. Sehingga dapat disimpulkan bahwa katak sebagai konsumenII (karnivora). 4. Organisme yang menduduki tingkat tropik tertinggi disebut konsumen puncak. Terlihat pada gambar bahwa ular sebagai konsumen III/ konsumen puncak (karnivora). 5. Jika ular mati, maka akan diuraikan oleh jamur yang berperan sebagai dekomposer yang mengubah ular yang mati itu menjadi zat hara yang akan dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jamur berperan sebagai dekomposer. C. JARING-JARING MAKANAN DAN ANALISISNYA Contoh 1: Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai-rantai makanan yang berhubungan dan dikombinasikan atau digabung, yang tumpang tindih dalam ekosistem. Pada contoh diatas terdapat 5 rantai makanan yang bergabung menjadi suatu ekosistem yaitu menjadi sebuah jaring-jaring makanan. Rantai makanan itu diantaranya: 1. Bunga – ulat – burung pipit – elang 2. Sawi – ulat – burung pipit – elang 3. Sawi – belalang – burung pipit – elang 4. Sawi – belalang – katak – elang
  • 8. 5 5. Sawi – tikus – elang Keterangan : Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai-rantai makanan yang berhubungan, dikombinasikan atau digabung, yang tumpang tindih dalam ekosistem. Pada contoh diatas terdapat 5 rantai makanan yang bergabung menjadi suatu ekosistem yaitu menjadi sebuah jaring-jaring makanan. Pada tingkat trofik pertama adalah organisme yang mampu menghasilkan zat makanan sendiri yaitu tumbuhan hijau atau organisme autotrof yang sering disebut produsen. Terlihat pada gambar bahwa yang bertindak sebagai produsen adalah bunga dan sawi. Organisme yang menduduki tingkat tropik kedua disebut konsumen primer (konsumen I). Konsumen I biasanya diduduki oleh hewan herbivora. Terlihat pada gambar bahwa yang berperan sebagai konsumen I (herbivora) adalah ulat, belalang, dan tikus. Organisme yang menduduki tingkat tropik ketiga disebut konsumen sekunder (konsumen II), diduduki oleh hewan pemakan daging (karnivora). Terlihat pada gambar bahwa yang bertindak sebagai konsumen II (karnivora) adalah burung pipit dan katak. Organisme yang menduduki tingkat tropik tertinggi disebut konsumen puncak. Terlihat pada gambar bahwa burung elang bertindak sebagai konsumen III/ konsumen puncak (karnivora). Pada tingkat tropik pertama adalah organisme yang mampu menghasilkan zat makanan sendiri yaitu tumbuhan hijau atau organisme autotrof yang sering disebut produsen. Terlihat pada gambar bahwa yang bertindak sebagai produsen adalah bunga dan sawi. Organisme yang menduduki tingkat tropik kedua disebut konsumen primer (konsumen I). Konsumen I biasanya diduduki oleh hewan herbivora. Terlihat pada gambar bahwa yang berperan sebagai konsumen I(herbivora) adalah ulat, belalang, dan tikus. Organisme yang menduduki tingkat tropik ketiga disebut konsumen sekunder (konsumen II), diduduki oleh hewan pemakan daging (karnivora). Terlihat pada gambar bahwa yang bertindak sebagai konsumen II (karnivora) adalah burung pipit dan katak. Organisme yang menduduki tingkat tropik tertinggi disebut konsumen puncak. Terlihat pada gambar bahwa burung elang bertindak sebagai konsumen III/ konsumen puncak (karnivora). Contoh 2:
  • 9. 6 Pada contoh diatas terdapat 17 rantai makanan yang bergabung menjadi suatu ekosistem yaitu menjadi sebuah jaring-jaring makanan. Rantai makanan itu diantaranya adalah: 1. Pohon – ulat – ayam – elang 2. Pohon – ulat – ayam – ular 3. Pohon – ulat – katak – elang 4. Pohon – ulat – katak – ular 5. Pohon – belalang – ayam – ular 6. Pohon – belalang – ayam – elang 7. Pohon – belalang – katak – elang 8. Rumput – ulat – ayam – elang 9. Rumput – ulat – ayam – ular 10. Rumput – ulat – katak – elang 11. Rumput – ulat – katak – ular 12. Rumput – belalang – ayam – ular 13. Rumput – belalang – ayam – elang 14. Rumput – belalang – katak – elang 15. Rumput – belalang – katak – ular 16. Rumput – tikus – ular 17. Rumput – tikus – elang Keterangan : Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai-rantai makanan yang berhubungan, dikombinasikan atau digabung, yang tumpang tindih dalam ekosistem. Pada contoh diatas terdapat 17 rantai makanan yang bergabung menjadi
  • 10. 7 suatu ekosistem yaitu menjadi sebuah jaring-jaring makanan. Kenyataan dalam satu ekosistem tidak hanya terdapat satu rantai makanan, karena satu produsen tidak selalu menjadi sumber makanan bagi satu jenis herbivora, sebaliknya satu jenis herbivora tidak selal memakan satu jenis produsen. Dengan demikian, didalamm ekosistem terdaapat rantai makanan yang saling berhubungan membentuk suatu jaring –jaring makanan. Pada tingkat tropik pertama adalah organisme yang mampu menghasilkan zat makanan sendiri yaitu tumbuhan hijau atau organisme autotrof yang sering disebut produsen. Terlihat pada gambar bahwa yang bertindak sebagai produsen adalah pohon dan rumput. Organisme yang menduduki tingkat tropik kedua disebut konsumen primer (konsumen I). Konsumen I biasanya diduduki oleh hewan herbivora. Terlihat pada gambar bahwa yang berperan sebagai konsumen I (herbivora) adalah ulat, belalang dan tikus. Organisme yang menduduki tingkat tropik tertinggi disebut konsumen puncak. Terlihat pada gambar bahwa burung elang dan ular bertindak sebagai konsumen III/ konsumen puncak (karnivora). D. MACAM-MACAM RANTAI MAKANAN 1. Rantai Makanan Perumput Rantai makanan perumput dimulai dengan fiksasi fotosintesis cahaya, karbon dioksida, dan air oleh tanaman (produsen primer) yang memproduksi gula dan molekul organik lainnya. Setelah diproduksi, senyawa ini dapat digunakan untuk membuat berbagai jenis jaringan tanaman. Konsumen primer atau herbivora membentuk link kedua dalam rantai makanan perumput. Mereka mendapatkan energi mereka denga mengkonsumsi produsen primer. Konsumen sekunder atau karnivora primer, link ketiga dalam rantai tersebut,mendapatkan energi mereka dengan mengkonsumsi herbivora. Konsumen tersier atau karnivora sekunder adalah hewan yang menerima energi organik mereka dengan mengkonsumsi karnivora primer. 2. Rantai Makanan Detritus Rantai makanan detritus berbeda dari rantai makanan perumput dalam beberapa cara: a. Organisme membuat itu umumnya lebih kecil (seperti ganggang, bakteri, jamur, serangga, dan lipan) b. Peran fungsional dari organisme yang berbeda tidak jauh rapi ke dalam kategori seperti tingkat trofik makanan rantai perumput.
  • 11. 8 c. Detrivora hidup dalam lingkungan (seperti tanah) yang kaya akan partikel makanan tersebar. Akibatnya, pengurai kurang motil dibanding herbivora atau karnivora. d. Dekomposer memproses sejumlah besar bahan organik, mengubahnya kembali ke bentukunsur hara organik. Organisme dalam rantai makanan di kelompokkan kedalam kategori yang disebut tingkat trofik. Secara kasar, tingkat ini dibagi menjadi produsen ( tingkat trofik pertama), konsumen (kedua, ketiga, dan tingkat trofik ke empat), dan pengurai. Produsen juga dikenal sebagai autotrof, membuat makanan mereka sendiri.mereka membuat tingkat pertama setiap rantai makanan. Autotrof biasanya tanaman atau organisme bersel satu. Hampir semua autotrof menggunakan proses yang disebut fotosintesis untuk membuat “makanan” (nutrisi yang disebut glukosa) dari sinar matahari, karbon dioksida, dan air. Tanaman adalah jenis yang paling akrab autotrof, tetapi ada jenis lain. Ganggang, yang bentuk yang lebih besar dikenal sebagi rumput laut, merupakan autrofil. Fitoplankton, organisme kecil yang hidup dilsut, juga autotrof. Beberapa jenis bakteri autotrof. Misalnya, bakteri yang hidup di gunung berapi aktif menggunakan senyawa sulfur dengan menghasilkan makanan mereka sendiri. Proses ini disebut kemosintesis. Tingkat trofik kedua terdiri dari organisme yang memakan produsen. Ini disebut konsumen primer, atau herbivora. Rusa, kura- kura,dan berbagai jenis burung adalah herbivora. Konsumen sekunder makan herbivora. Konsumen tersier makan konsumen sekunder. Mungkin ada lebih banyak tingkat konsumen sebelum rantai akhirnya mencapai puncak predator. Predator tertinggi, juga disebut predator puncak, makan konsumen lain. Konsumen bisa karnivora (hewan yang memakan hewan lain) atau omnivora (hewan yang memakan tumbuhan dan hewan). Omnivora seperti manusia, mengkonsumsi banyak jenis makanan. Orang makan tanaman, seperti sayuran dan buah-buahan. Kita juga makan hewan dan produk hewan, seperti daging, susu, dan telur. Kita makan fungsi, seperti jamur. Kita juga makan ganggang, rumput laut dalam yang dapat dimakan seperti nori (digunakan untuk membungkus gulungan sushi) dan selada laut (digunakan dalam salad). Detritivora dan dekomposer adalah bagian akhr dari rantai makanan. Detritivora adalah organisme yang memakan sisa tumbuhan dan hewan tak hidup.
  • 12. 9 Sebagai contoh, pemakan bangkai memakan hewan mati. Kumbang kotoran memakan kotoran hewan. Dekomposer seperti jamur dan bakteri melengkapi rantai makanan. Mereka mengubah limbah organik, seperti pembusukan tanaman, menjadi bahan anorganik, sehingga tanah yang kaya nutrisi. Dekomposer melengkapi siklus hidup, mengembalikan nutrisi ketanah atau lautan untuk digunakan oleh autotrof. Ini memulai rantai makanan baru. 3. Rantai Makanan Parasit Rantai makanan parasit dimulai dari organisme besar hingga organisme yang hidup sebagai parasit. Contoh organisme parasit antara lain cacing, bakteri, dan benalu. 4. Rantai Makanan Saprofit Rantai saprofit dimulai dari organisme mati ke jasad pengurai. Misalnya jamur dan bakteri. Rata-rata diatas tidak berdiri sendiri tapi saling berkaitan satu dengan lainnya sehingga membentuk faring-faring makanan. 5. Rantai Makanan Pemangsa Rantai pemangsa dimulai dari hewan yang bersifat herbivora sebagai konsumen 1 yang memakan landasannya yaitu tumbuhan hijau, yang kemudian dilanjutkan dengan hewan karnivora yang memangsa herbivora sebagai konsumen ke-2 dan terakhir pada hewan pemangsa karnivora maupun herbivora sebagai konsumen ke-3 E. JARING-JARING MAKANAN Jaring makanan merupakan bagian tak terpisahkan dari ekosistem, jaring makanan ini memungkinkan organisme untuk memperoleh makanan lebih dari satu jenis organisme tingkat trofik yang lebih rendah. Setiap makhluk hidup bertanggung jawab dan merupakan bagian dari beberapa rantai makanan dalam ekosistem tertentu. Hal ini juga disebut sebagai sistem sumber daya konsumen.
  • 13. 10 Jaring makanan pada ekosistem darat Seorang pelapor ekologi hewan Charles Elton (1927) memperkenalkan konsep jaring makanan yang ia sebut sebagai siklus makanan. Charles Elton menjelaskan konsep jaring makanan: Hewan-hewan karnivora memangsa herbivora. Herbivora ini mendapatkan energi dari cahaya matahari. Karnivora kemudian juga dapat dimangsa oleh karnivora lain. Sampai jangkauan dimana binatang tidak memiliki musuh itu membentuk ujung siklus makanan ini. Ada rantai hewan yang dihubungkan oleh makanan, dan semua tergantung pada tanaman dalam jangka panjang. Hal ini disebut sebagai rantai makanan dan semua rantai dalam suatu komunitas yang dikenal sebagai siklus makanan. F. HUBUNGAN RANTAI MAKANAN DAN JARING MAKANAN Pola-pola interaksi terjadi dalam berbagai tingkatan, mulai dari individu, populasi, komunitas, sampai tingkatan ekosistem. Interaksi antara faktor-faktor biotik dan abiotik secara garis besar dapat dilihat pada pola rantai makanan, aliran energi, jaring-jaring makanan, dan sistem biogeokimia. Dalam suatu interaksi, terjadi proses pengaliran energi. Aliran energi terjadi karena adanya peristiwa makan-memakan. Peristiwa makan-memakan membentuk suatu rantai makanan. Rantai makanan saling terkait membentuk jaring-jaring makanan. Rantai makanan adalah perpindahan energi dari makhluk yang satu ke makhluk yang lainnya melalui sederetan organisme yang makan dan yang dimakan.
  • 14. 11 Rantai makanan adalah peristiwa makan- dimakan, dengan urutan dari produsen sampai dekomposer. Disebut rantai makanan jika tidak ada cabang dalam peristiwa makan-dimakan. Contohnya: padi – tikus – ular – elang – pengurai ( dari pengurai, hasil metabolismenya bisa sebagai pupuk untuk tanaman yaitu padi). Jaring makanan adalah lebih dari satu rantai makanan yang saling berhubungan (jika terdapat cabang dalam peristiwa makan-dimakan) Contohnya: Belalang – burung – pengurai – padi Padi – ulat – ayam – manusia – pengurai Tikus – ular – elang – pengurai – padi Keterangan:  Padi dimakan belalang  Padi dimakan tikus  Burung dimakan manusia  Elang dimakan manusia Pada setiap rantai makanan dan jaring makanan terdapat aliran energi. Contohnya: Matahari memberi energi pada produsen untuk fotosintesis, hasilnya yaitu cadangan makanan (zat tepung). Energi berpindah kekonsumen I saat dia memakan produsen . dari konsumen I, energi pindah ke konsumen II. saat konsumen II memakan konsumen I, demikian seterusnya energi berpindah saat pada dekomposer/pengurai. Dari pengurai energi kembali pada produsen. Demikian seterusnya. G. PERBEDAAN RANTAI MAKANAN DAN JARING MAKANAN Sebuah jaring makanan adalah lebih banyak dari jaringan rantai makanan dan lebih kompleks. 1. Jumlah Organisme
  • 15. 12 Dalam setiap jaring makanan, energi akan hilang setiap kali memakan satu organisme lain. Karena itu, harus ada lebih banyak tanaman dari ada pemakan tumbuhan. Harus ada lebih banyak atutotrof dibanding heterottrof, dan lebih banyak pemakan tumbuhan dari pada pemakan danging. Meskipun ada persaingan ketat antara hewan, ada juga saling ketergantungan. Ketika salah satu spesies punah, hal itu dapat mempengaruhi seluruh rantai spesies lain dan memiliki konsekuensi tak terduga. 2. Kesetimbangan Karena jumlah karnivora dala komunitas terus meningkat, mereka akan makan lebih banyak dan lebih banyak lagi herbivora, ini akan menyebabkan penurunan populasi herbivora. Hal ini kemudian menjadi semakin sulit untuk karnivora untuk menemukan herbivora untuk makan, dan karena itu populasi karnivora akan menurun. Dengan cara ini, karnivora dan herbivora berada pada ekuilibrium yang relatif stabil, masing-masing membatasi populasi lain. Sebuah keseimbangan yang sama ada anatara pemakan tanaman dan tumbuhan. H. AKUMULASI BAHAN PENCEMAR DALAM RANTAI MAKANAN Bahan pencemar yang sulit atau tidak dapat terurai dilingkungan dapa masuk kedalam tubuh organisme dan berpindah dari satu organisme ke organisme lain melalui ran tai makanan atau jaring-jaring makanan. Contohnya bahan pencemar DDT (diklorodifenitnikloroetana) yang digunakan oleh petani sebagai intektisida. DDT sulit terurai, maka residunya tetap berada di air atau tanah, yang kemudian terserap oleh ganggang atau tumbuh-tumbuhan. DDT juga tidak dapat terurai oleh reaksi di dalam tubuh makhluk hidup. Bila ganggang atau tumbuhan tersebut dimakan oleh herbivor , maka DDT akan berpindah ketubuh herbivor, karnivor, dan seterusnya hingga kekonsumen pada tingkat trofik tertinggi. Pada setiap tingkatan akumulasi DDT. Akumulasi terbanyak terdapat pada tingkatan trofik paling tinggi. Proses peningkatan akumulasi bahan pencemar pada tingkatan trofik melalui rantai makanan disebut biomagnifikasi. Akumulasi DDT didalam tubuh organisme dapat menyebabkan terjadinya gangguan fisiologis tubuh dan mutasi genetik (gen atau kromosom). Konsentrasi bahan pencemar dinyatakan dalam satuan ppm (part per milion) yaitu perbandingan bagian dalam satu juta bagian yang lain. Sebagian contoh, bila
  • 16. 13 konsentrasi DDT didalam tubuh ikan besar 2 ppm, berarti terdapat 2 mg DDT dalam 1 kg massa tubuh ikan besar.
  • 17. 14 A. Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang tepat! 1. Disuatu kebun terdapat ular sawah, belalang, rumput dan kadal. Sebagai produsen adalah... a. Ular sawah b. Belalang c. Rumput d. Kadal 2. Disuatu kebun hidup cacing dan rumput. Cacing dibutuhkan rumput untuk... a. Menggemburkan tanah b. Membersihkan sampah c. Membantu penyerbukan d. Melindungi dari gangguan hilang 3. Bakteri dan jamur bertugas untuk ....pada rantai makanan. a. Produsen b. Konsumen tingkat 1 c. Konsumen tingkat 2 d. Pengurai 4. Makhluk hidup yang berkedudukan sebagai penghasil makanan adalah.... a. Produsen b. Konsumen c. Komunitas d. Populasi 5. Populasi burung hantu yang meningkat akan menguntungkan para petani karena burung hantu pemakan.... a. Tikus b. Padi c. Ular d. Daun Soal Latihan
  • 18. 15 B. jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar ! 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan rantai makanan ? 2. Berikan contoh analisis rantai makanan !
  • 19. 16 A. Kunci Jawaban Latihan I 1. C 2. A 3. D 4. A 5. A Latihan II 1. Rantai makanan adalah perpindahan energi dari organisme pada suatu tingkat tropik ke tingkat tropik berikutnya dalam peristiwa makan dan dimakan dengan urutan tertentu. 2. Tumbuhan – tikus – ular – elang – pengurai PENUTUP
  • 20. i DAFTAR PUSTAKA http://Suri.com/Pengertian Rantai Makanan. Diunduh 24 april 2015 http://Dhya.com/Macam-macam rantai makanan. Diunduh 24 april 2015