Monera dibagi menjadi dua yaitu Bacteria dan Cyanophyta atau alga hijau-biru.
Pengelompokan ini sekarang tidak digunakan lagi, setelah berbagai temuan menunjukkan bahwa Cyanophyta sekarang ini lebih tepat dianggap sebagai bakteria dan dinamakan sebagai Cyanobacteria.
Menurut system klasifikasi Carl Woose 1977 dikelompokan menjadi dua sub kingdom,yaitu Eubacteria dan Archaebacteria.
Cyanobacteria termasuk anggota subkingdom Eubacteria.
Adapun yang kita bahas itu:
Pengertian Monera,
Ciri-ciri monera,
Klasifikasi monera,
Eubacteria,
Archaebacteria
perbedaan eubacteria dan Archaebacteria,
macam-macam bentuk bakteri,
klasifikasi bakteri,
reproduksi bakteri,
struktur tubuh & fungsi organel pada bakteri,
peranan bakteri dalam kehidupan manusia,
pembiakan bakteri,
usaha manusia dalam penanggulangan terhadap bakteri,
cyanobacteria (bakteri Hijau-abiru):
- ciri-ciri cyanobacteria,
- sistem reproduksi cyanobacteria,
- klasifikasi cyanobacteria,
- peran/manfaat cyanobacteria,
-dampak negatif cyanobacteria,
PPT paku universitas, menjelaskan paku dari segi Divisio Pteridophyta, dibedakan menjadi paku purba (Psilophytinae) dengan ordo psilophytales "Rhynia elegans" dan psilotales "Psilotum nudum", Paku kawat (Lycopodiinae) dengan ordo isoetales "Isoetes sp.", lycopodiales "Lycopodium sp.", dan selaginellales "Selaginella sp.", Paku ekor kuda (equisetinae) dengan ordo equisetinales "Equisetum sp.", Sphenophyllales
"Sphenophyllum sp." dan Protoarticulatales "Hyenia elegans", dan paku sejati (Pteridopsida) dengan ordo Cyatheales "Cyathea sp.", Glecheniales "Gleichenia sp.", Hymenophyllales"Hymenophyllum sp.", Osmundales "osmunda sp.", Polypodiales "Polypodium sp.", Salviniales "Salvinia sp., Marsilea sp., dan Azolla sp." dan Schizaeales "Schiazae sp." dengan tampilan minimalis dan simpel.
Powerpoint berikut ini akan membantu menjelaskan mengenai Kingdom Monera yang terdiri dari kelompok Eubacteria Archaebacteria dan Cyanobacteria. Masing-masing kelompok ini akan dijelaskan mulai dari pengertian, bentuk, cara reproduksi, jenis, serta peranannya dalam kehidupan.
PPT paku universitas, menjelaskan paku dari segi Divisio Pteridophyta, dibedakan menjadi paku purba (Psilophytinae) dengan ordo psilophytales "Rhynia elegans" dan psilotales "Psilotum nudum", Paku kawat (Lycopodiinae) dengan ordo isoetales "Isoetes sp.", lycopodiales "Lycopodium sp.", dan selaginellales "Selaginella sp.", Paku ekor kuda (equisetinae) dengan ordo equisetinales "Equisetum sp.", Sphenophyllales
"Sphenophyllum sp." dan Protoarticulatales "Hyenia elegans", dan paku sejati (Pteridopsida) dengan ordo Cyatheales "Cyathea sp.", Glecheniales "Gleichenia sp.", Hymenophyllales"Hymenophyllum sp.", Osmundales "osmunda sp.", Polypodiales "Polypodium sp.", Salviniales "Salvinia sp., Marsilea sp., dan Azolla sp." dan Schizaeales "Schiazae sp." dengan tampilan minimalis dan simpel.
Powerpoint berikut ini akan membantu menjelaskan mengenai Kingdom Monera yang terdiri dari kelompok Eubacteria Archaebacteria dan Cyanobacteria. Masing-masing kelompok ini akan dijelaskan mulai dari pengertian, bentuk, cara reproduksi, jenis, serta peranannya dalam kehidupan.
DOWNLOAD MATERI BIOLOGI KELAS X IPA GRATIS
JANGAN LUPA LIKE SHARE DAN KOMENTAR YA
DAPATKAN JUGA MATERI SBMPTN LAINNYA DENGAN JOIN KE BLOG KAMI ZONA-SBMPTN.BLOGSPOT.COM UNTUK UPDATE MATERI LAINNYA
SELAMAT BELAJAR DAN SEMANGAT !!!!
DOWNLOAD MATERI BIOLOGI KELAS X IPA GRATIS
JANGAN LUPA LIKE SHARE DAN KOMENTAR YA
DAPATKAN JUGA MATERI SBMPTN LAINNYA DENGAN JOIN KE BLOG KAMI ZONA-SBMPTN.BLOGSPOT.COM UNTUK UPDATE MATERI LAINNYA
SELAMAT BELAJAR DAN SEMANGAT !!!!
pada hari ini kita melanjutkan pelajaran biologi pada materi ekologi 4, yang akan kita bahas adalah
Daur Biogeokimia,
Daur Karbon (C),
Nitrogen (N),
Daur Air/H20,
Daur Fosfor/Phosphorus (P),
Daur Belerang/Sulfur (S)
pada saat ini, kita kembali belajar mata pelajaran biologi pada materi ekologi 3, adapun yang akan dibahas yaitu tentang:
Aliran energi,
Rantai Makanan,
Jaring-jaring Makanan
Mata pelajaran Sejarah Indonesia dengan materi bab 3 : Pergerakan Nasional.
Adapun yang di bahas tentang:
Politik Etis: 1901,
Karakteristik Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Kolonialisme setelah Tahun 1980,
Faktor Pendorong Lahirnya Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia,
Perkembangan Pergerakan Nasional Indonesia
Bab 3 penelitian sejarah dan historiografi Irma Suryani
mata pelajaran Sejarah Peminatan pada bab 3 dengan materi Penelitian Sejarah dan Historiogafi, adapun yang akan dibahas adalah:
Pengertian dan Jenis-jenis Sumber Sejarah,
Langkah-langkah Sejarah,
Perkembangan Histologi
Mata pelajaran Sejarah Peminatan dengan materi bab 2 : Sejarah sebagai Ilmu.
Adapun yang di bahas tentang:
Sejarah sebagai Ilmu, kisah, Peristiwa dan seni,
Sifat Ilmu Sejarah,
Cara Berfikir Sejarah.
Bab 2 perlawan bangsa indonesia terhadap penjajahIrma Suryani
Mata pelajaran Sejarah Indonesia dengan materi bab 2 :Perlawahan Bangsa Indonesia Terhadap Penjajahan Eropa Hingga Awal Abad XX. Adapun yang di bahas tentang:
Berbagai Kebijakan Pemerintah Kolonial yang Memicu Perlawan Lokal,
Strategi Perlawanan Terhadap Penjajahan Bangsa Eropa Sampai Awal Abad XX,
Dampak Penjajah Bangsa Eropa.
Pada virus bagian 1 ini, akan membahas tentang:
Pengertian virus,
Sejarah virus,
Ciri-ciri virus,
Struktur Tubuh Virus,
Cara Hidup & Reproduksi Virus,
Klasifikasi Virus.
pada materi Klasifikasi mahluk hidup, akan membahas tentang:
Pengertian klasifikasi makhluk hidup,
Tujuan & Manfaatklasifikasi,
makhluk hidup,
Macam-Macam Klasifikasi,
Makhluk Hidup,
Urutan Tingkat Takson,
Tata Nama Makhluk Hidup,
Alternatif Sistem Klasifikasi,
Determinasi (Indentifikasi).
Pada materi keanekaragaman hayati ini, maka akan kita bahas tentang:
Pengertian Keanekaragaman Hayati,
Penyebab terjadinya Keanekaragaman Hayati,
Tingkat Keanekaragaman Hayati,
Sebaran Keanekaragaman Hayati di Permukaan Bumi,
Keanekaragaman Hayati Indonesia,
Manfaat Keanekaragaman Hayati di Indonesia,
Ancaman dan Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati
Bahan Ajar Biologi ini, akan membahas tentang:
Tata tertib penggunaan laboratorium,
Keselamatan kerja di laboratorium,
Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) di laboratorium
Simbol- simbol keselamatan kerja dan maknanya
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. PENGERTIAN MONERA
Monera adalah salah satu kingdom
dalam klasifikasi biologi sistem lima-
kingdom, yang sekarang sudah tidak
dipakai lagi.
kingdom monera adalah kerajaan dari
makhluk hidup bersel tunggal yang
prokariotik.
Istilah monera berasal dari kata “moneres” (yunani) yang
berarti tunggal
Kingdom ini juga kita kenal dengan nama bakteri.
Bakteri berasal dari kata “bakterion” yang bermakna batang
yang sangat kecil.
Monera dibagi menjadi dua yaitu Bacteria (atau
Schizomycetes) dan Cyanophyta atau alga hijau-biru.
Pengelompokan ini sekarang tidak digunakan lagi, setelah
berbagai temuan menunjukkan bahwa Cyanophyta sekarang
ini lebih tepat dianggap sebagai bakteria dan dinamakan
sebagai Cyanobacteria.
Menurut system klasifikasi Carl Woose 1977 dikelompokan
menjadi dua sub
kingdom,yaitu Eubacteria dan Archaebacteria.
Cyanobacteria termasuk anggota subkingdom Eubacteria.
Struktur makhluk hidup ini
sederhana, terdiri hanya dari
satu sel hidup, inti selnya
belum memiliki membran inti
(kariotek) sehingga disebut
prokariotik.
3. CIRI-CIRI MONERA
Tersusun atas satu sel ( uniseluler)
Bentuk sel bervariasi ( Basilus, Kokus dan Spiral)
Tipe sel prokariotik
Memiliki dinding sel :
Eubacteria (dinding sel mengandung peptidoglikan)
Archaebacteria ( dinding sel tidak mengandung peptidoglikan)
Tidak memiliki organel bermembran
5. EUBACTERIA
Karakteristik dan Ciri-ciri Eubachteria
• kuran tubuh bakteri berkisar 0,5 – 3 mikron dengan diameter 0,1 – 0,2 micron
• Bakteri termasuk salah satu organisme prokariotik. Prokariotik tidak memiliki
membran inti dan tubuhnya bersel satu.
• Sel tubuh bakteri dapat melakukan sekresi lendir ke permukaan dinding selnya.
• Uniseluler
• Tidak memiliki klorofil
• Reproduksi dengan pembelahan amitosis
• Mengandung Peptidoglikan
• Bergerak secara flagel
• Ribosom mengandung satu jenis RNA-Polimerase
• Bereaksi terhadap antibiotik streptomisin dan kloramfenikol serta tidak terhambat
pertumbuhannya.
• Hidup Secara berkoloni
Eubacteria
• Eu: sejati, dan bacteria: bakteri,
• Eubacteria (bakteri sejati).
• Bakteri ditemukan pertama kali
oleh Anthony van Leeuwenhoek
dan sekaligus penemu dari
mikroskop lensa tunggal, bakteri
ditemukannya pada tahun 1674,
dia adalah seorang ilmuwan
belanda, istilah bakteri sendiri
dikenalkan oleh ilmuwan yang
bernama Ehrenberg tahun 1828.
• Ilmu yang mempelajari bakteri
adalah bakteriologi.
6. ARCHAEBACTERIA
Archaebacteria
• Archaebacteria pada tahun 1977
oleh carl woessedan george fox.
• Istilah archaebacteria berasal dari
bahasa yunani yaitu archaio yang
artinya kuno.
• Para ahli berpendapatbahwa
archaebacteria merupakan sel-sel
paling kuno yang memiliki
kekerabatan dekat dengan
organisme eukariotik(memiliki
membran inti sel).
• Archaebacteria hidup
dilingkungan yang ekstrim, mirip
dengan lingkungan awal dibumi.
• Karakteristik dan Ciri-ciri Arhaebacteria
• Struktur tubuh sederhana dan diduga sebagai makhluk yang
pertama ada di dunia.
• Ukuran tubuh 0,1-200 µm.
• Organisme prokariotik
• Dinding sel tidak memiliki peptidoglikan (peptidoglikan =
polimer karbohidrat dan protein).
• Membran plasmanya mengandung lipid dengan rantai
hidrokarbon bercabang yang tertanam pada gliserol dengan
ikatan eter
• Hidup soliter (sendiri) atau berkelompok.
• Bentuk bervariasi (bulat, batang, spiral atau persegi panjang).
Hidup dilingkungan yang ekstrem (air panas, larva, dasar laut,
laut dengan kadar garam tinggi, lingkungan asam).
8. MACAM-MACAM BENTUK DARI BAKTERI
Secara umum terdapat 3 bentuk :
bentuk lurus seperti batang yang
disebut basil,
bentuk lonjong atau bola
disebut kokus,
dan bentuk panjang dan lengkung
seperti spiral yang disebut spirilum.
a. Bacillus (basil/batang)
• Monobacillus,berbentuk satu batang
tunggal. Contohnya Escherichia coli,
Salmonella typhosa (penyebab
penyakit tifus), dan Lactobacillus.
• Diplobacillus,berbentuk batang yang
bergandengan dua-dua. Contohnya
Reribacterium salmoninarum
• Streptobacillus, berbentuk batang
yang bergandengan seperti rantai.
Contohnya
Streptobacillus moniliformis, Bacillus
anthracis, dan Azobacter sp
9. • b. Coccus(kokus/bola)
• Monococcus, berbentuk bulat tunggal.
Contohnya Monococcus gonorrhoeae.
• Diplococcus, berbentuk bulat bergandengan
dua-dua. Contohnya Diplococcus pneumonia
• Staphylococcus, berbentuk bulat yang
bergerombol seperti buah anggur. Contohnya
Staphylococcus aureus.
• Tetracoccus, berbentuk bulat terdiri dari 4
bakteri yang tersusun dalam bentuk bujur
sangkar.
• Streptococcus, berbentuk bulat yang
berkelompok memanjang seperti rantai.
Streptococcus pyogenes.
• Sarcina, berbentuk bulat yang berkelompok
yang setiap kelompok terdiri dari 8 bakteri yang
membentuk susunan seperti kubus. Contohnya
Sarcina sp.
c. Sprilium(spiral/pegas)
• Spirilium, berbentuk lengkung lebih dari
setengah lingkaran. Contohnya Spirilium minor
• Spirocheata, berbentuk spiral halus dan lentur.
Contoh: Treponema pallidum dan Spirocheata
palida
• Comma, berbentuk koma yang dianggap spiral
tak sempurna. Contohnya Vibrio coma
10. KLASIFIKASI BAKTERI
a. Berdasarkan dinding sel
• Terdapat 3 pembagian dalam klasifikasi
dinding sel dari eubacteria.
Bakteri Gram Negatif
• Bakteri Gram Positif
• Bakteri Tidak berdinding Sel
• b. Berdasarkan jumlah dan letak Flagel
• Atrik, tidak mempunyai flagel
• Monotrik, mempunyai satu flagel di
salah satu ujung bakteri
• Lopotrik, banyak flagel di salah satu
ujung bakteri
• Amfitrik, memiliki flagel yang terletak
dan melekat pada ujung bakteri
• Petritik, memiliki flagel yang tersebut
seluruh permukaan sel bakteri
11. c. Jenis-Jenis Bakteri Berdasarkan Cara Hidup.
• Bakteri Heterotrof, memperoleh energi dari bahan
organik yang berada disekitar mereka. Misalnya Bacillus
antracis
• Bakteri Autotrof, mengubah suatu bahan anorganik
menjadi bahan organik sebagai bahan makanannya
d. Jenis-jenis Bakteri berdasarkan kebutuhan Oksigen
• Aerob / Obligat Aerob, perlu oksigen yang bebas
untuk memecah zat dan memperoleh suatu energi, ia
hidup senang pada lingkungan lembab dan cukup
udara disekitarnya. Contohnya Mycobacterium
tubercolusis, Nitrococcus, Nitrobacter, Nitrosomonas.
• Anaerob / Obligat anaerob. Merupakan kebalikan dari
aerob yang memerlukan oksigen, yakni anaerob.
Anaerob tidak memerlukan oksigen bebas untuk
memecahkan suatu zat, energi yang dihasilkan dari
suatu fermentasi karena sebagian besar menghasilkan
zat fermentasi. Contoh Clostridium tetani, Micrococcus
denitrificans, Lactobacillus bulgaricus.
• Fakultatif aerob / anaerob, adalah suatu bakteri yang
menggunakan energi tetapi juga dapat menghasilkan
energi secara anaerob. Sehingga bagian ini sendiri
terdapat dua cara untuk menghasilkan suatu
kebutuhan oksigen.
e. Jenis-Jenis Bakteri Berdasarkan pengecatan gram
Bakteri.
Pengecatan gram (gram stain) memisahkan bakteri ke
dalam dua kelompok, yaitu bakteri gram-positif dan
bakteri gram-negatif.
• Bakteri gram positif
Bakteri gram-positif memiliki dinding sel yang
sederhana, dengan jumlah peptidoglikan yang banyak
sehingga bereaksi positif terhadap pengecatan gram.
Contoh : Enterobakteria( bakteri pengurai yang hidup di
tumbuhan yang membusuk serta bakteri yang hidup di
tubuh manusia seperti Escherichia coli dan Salmonella
• Bakteri gram negative
Bakteri gram-negatif peptidoglikannya lebih sedikit dan
struktur dinding selnya lebih kompleks, membran
luarnya mengandung lipopolisakarida. Sehingga tidak
terwarnai oleh pengecatan gram. Contoh :
Klamidia (Chlamydia trachomatis penyebab penyakit
kebutaan).
12. Pengelompokan Menurut Campbell
Menurut Campbell (1998:510) Eubacteria dibagi menjadi lima
kelompok yaitu Proteobacteria, Bakteri Gram positif, Cyanobacteria,
Spirochetes, dan Chlamydias
Proteobacteria
Proteobakteria merupakan kelompok bakteri pengikat Nitrogen (N-
Fixing Bacteria). Kelompok ini merupakan kelompok bakteri yang
paling beragam, dibedakan menjadi tiga subkelompok utama, yaitu
bakteri ungu, proteobakteri kemoautotrof, dan proteobakteri
kemoheterotrof.
Bakteri ungu adalah kelompok bakteri yang bersifat fotoautotrof atau
fotoheterotrof. Bakteri ini mempunyai klorofil yang terbentuk di
kantung membran plasma.
Bakteri ungu mengekstrasi elektron dari molekul selain H2O, misalnya
H2S, sehingga bakteri ini tidak membebaskan oksigen. Sebagian
spesiesnya adalah bakteri anaerob obligat, ditemukan dalam
kolam, danau, dan lapisan lumpur. Banyak spesies yang mempunyai
flagela. Contoh bakteri ungu adalah bakteri Chromatium sp.
Proteobakteri kemoautotrof merupakan
kelompok bakteri yang hidup bebas dan
ada juga yang bersimbiosis dengan
organisme lain. Bakteri ini memegang
peranan penting dalam siklus kimiawi
ekosistem, misalnya berperan dalam fi
ksasi nitrogen (perubahan gas nitogen
N2 di atmosfer menjadi mineral
bernitrogen yang dapat digunakan oleh
tumbuhan).
Contohnya adalah Rhizobium sp. yang
hidup bersimbiosis dengan
membentuk bintil akar pada tanaman
kacang-kacangan. Dengan simbiosis
ini, tanaman tersebut mendapatkan nutrisi
dari Rhizobium sp.
Adapun Proteobakteri kemoheterotrof
adalah kelompok bakteri enterik yang hidup
di usus hewan. Bakteri ini berbentuk batang
dan bersifat anaerob fakultatif. Contoh yang
tidak berbahaya adalah Escherichia coli.
Sedangkan jenis lainnya ada yang bersifat
13. Pengelompokkan Archaebacteria
Archaebacteria dikelompokkan menjadi :
Archaebacteria Metanogen
Merupakan mikroorganisme anaerob
dan heterotrof yang dapat
menghasilkan methane (CH4).
Hidup di Lumpur, rawa, dan saluran
pencernaan sapi, manusia, rayap dan
hewan lain.
Tumbuh dan berkembang dengan
baik pada suhu 980C dan tidak
mampu bertahan hidup di bawah
suhu 840C.
Contoh archaebacteria metanogen beserta
peranannya:
– Methanobacterium ruminantium
(membantu mencerna selulosa dari
rumput dan menghasilkan 400 liter
gas metana dalam sehari)
– Lachnospira multipara
pektin).
– Ruminococcus albus (menghidrolisis
glukosa)
– Methanococcus janascii hidup di
lumpur dan rawa (mengeluarkan gas
metana atau gas rawa)
Archaebacteria Ekstrem Termofil/Thermoasidofil (suka panas dan asam)
Merupakan mikroorganisme anaerob kemoautotrof yang menggunakan
belerang (sulfur) sebagai akseptor hidrogen untuk respirasi, menggantikan
oksigen Anggota kelompok ini dapat ditemukan di lingkungan yang sangat
asam dan bersuhu sangat tinggi.
Mereka dapat hidup di lingkungan yang bersuhu 60 – 800C dengan pH 2 – 4
misalnya di bawah gunung berapi dan lubang hidrotermal di dasar samudra.
Contohnya adalah Sulfolobus solfataricus, Geogemma, Pyrodictium, Thermoprotheus
dan Sulfolobus acidorcaldarius. Sulfolobos ditemukan dalam sumber air panas.
Archaebacteria Ekstrem Halofil ( suka garam)
Sebagian besar merupakan mikroorganisme aerob dan heterotrof, walaupun
beberapa di antaranya bersifat anaerob dan fotosintetik dengan pigmen
berupa bakteriorhodopsin.
Hidup di lingkungan dengan konsentrasi garam yang tinggi(10 kali salinitas air
laut), misalnya di Laut Mati dan di Danau Great Salt (USA), serta di makanan
yang diasinkan.
Organisme ini menggunakan garam untuk membentuk ATP.
Contoh anggota kelompok ini adalah Halobacterium halobium.
Di dalam membran plasma Halobacterium halobium, terdapat pigmen rodopsin yang
disebut bakteriorodopsin. Bakteriorodopsin bertanggung jawab terhadap proses
pembentukan ATP pada spesies tersebut. Contoh lainnya adalah Halobacteroides
holobius.
14. Bakteri gram positif
Sebagian besar bakteri gram-positif bersifat kemoheterotrof,
walaupun beberapa di antaranya bersifat fotosintetik. Ketika
berada pada kondisi yang sulit, bakteri ini akan membentuk
endospora.
Contoh bakteri gram-positif adalah Clostridium sp. dan Bacillus sp.
Sedangkan yang yang tidak membentuk endospora,
contohnya adalah Mycoplasma sp. Ukurannya sangat kecil, bahkan
dari semua sel yang diketahui saat ini, diameternya 0,10 – 0,25 μm.
Bakteri ini ditemukan dalam tanah, dan beberapa di antaranya
bersifat patogen pada hewan.
Contohnya adalah Mycoplasma pneumoniayang menyebabkan
walking pneumonia pada manusia. Selain itu, yang termasuk bakteri
gram-positif adalah Actinomycetes, yaitu bakteri tanah yung
membentuk koloni menyerupai jamur. Contohnya adalah
Streptomyces sp. yang merupakan sumber antibiotic yang penting.
Chlamydias
Bakteri ini merupakan patogen beberapa penyakit. Energi untuk
beraktivitas diperoleh dari inangnya. Dinding selnya gram-negatif,
tetapi sifat tersebut tidak umum di antara bakteri karena tidak
memiliki peptidoglikan.
Contoh klamidia adalah Chlamydia trachomatis. Bakteri ini
merupakan penyebab kebutaan paling umum di dunia dan juga
penyebab penyakit yang ditularkan secara seksual (nongonococcal
Cyanobacteria
Cyanobacteria dahulu dikenal dengan nama ganggang
hijau-biru (bluegreen algae) serta dimasukkan dalam
kelompok alga eukariotik. Akan tetapi,belakangan diketahui
bahwa alga ini termasuk prokariotik. Oleh karenaitulah,
ganggang hijau-biru sekarang disebut Cyanobacteria dan
dikelompokkan ke dalam Eubacteria.
Cyanobacteria ada yang bersel satu dan ada yang bersel
banyak.Cyanobacteria memiliki klorofil yang tersebar di
dalam plasma sel danberpigmen fikobilin, yaitu fikosianin
(pigmen biru) dan fikoeritrin (pigmenmerah). Akan tetapi,
fikosianin lebih dominan sehingga Cyanobacteriadahulu
disebut ganggang hijau-biru.
Cyanobacteria hidup di berbagai habitat. Ada yang hidup di
air tawardan air laut. Bahkan suhunya pun berbeda-beda,
dari yang bersuhu dingin,tropis, bahkan ada yang tahan
hidup di air panas. Cyanobacteria berkembangbiak dengan
membelah, fragmentasi, atau dengan spora. Contoh
dariCyanobacteria adalah Nostoc, Chlorococcus, Oscillatoria,
dan Anabaena.
Spirochetes
Spirokaeta merupakan bakteri kemoheterotrof yang
berbentuk heliks. Panjangnya mencapai 0,25 mm, tetapi
karena terlalu tipis ia tidak dapat dilihat tanpa bantuan
mikroskop. Perputaran fi lameninternal mirip fl agela, meng
hasilkan gerakan seperti pem buka sumbat botol. Anggota
Spirokaeta ada yang hidup bebas dan ada yang bersifat
patogen. Contohnya adalah Treponema pallidum (penyebab
penyakit sifi lis), dan Borrelia burgdorferi
15. REPRODUKSI BAKTERI
• Reproduksi dilakukan melalui dua cara
yaitu aseksual dan seksual.
• Reproduksi aseksual dilakukan
dengan pembelahan biner
atau membelah diri.
• Adapun reproduksi seksual dengan
paraseksual atau rekombinasi genetic.
• Sebagian besar bakteri melakukan
reproduksi aseksual melalui proses
pembelahan sederhana yang disebut
pembelahan biner. Proses ini mampu
mereproduksi salinan genetik dari sel
induk secara tepat.Pada kondisi yang
ideal, bakteri dapat membelah satu kali
setiap 20 menit atau sekitar 1 x 1021
anakna baru setiap harinya. Reproduksi
yang cepat ini memungkinkan bakteri
dapat berkembang biak menjadi sangat
16. • Reproduksi Seksual
• Reproduksi seksual bakteri tidak
melibatkan gamet dan peleburan sel,
tetapi berupa pertukaran materi
genetic (DNA).
• Proses perpindahan materi genetik
semacam ini disebut juga paraseksual
atau rekombinasi genetik.
• Rekomendasi genetic menghasilkan
dua sel bakteri yang mempunyai
materi genetik kombinasi dari
keduanya.
• Proses rekomendasi genetik dapat
terjadi melalui tiga cara(Transformasi,
Transduksi, Konjungsi)
• Transformasi, adalah pemindahan
potongan materi genetik atau DNA dari
luar ke sel bakteri penerima. Dalam
proses ini, tidak terjadi kontak langsung
antara bakteri pemberi DNA dan
penerima. Contoh : Streptococcus
pneumonia, Bacillus, Haemopphilus,
Neisseria dan Pseudomonas.
17. • Konjugasi, yaitu pertukaran materi
genetik dengan cara membentuk
bangunan/ jembatan/selubung untuk
menyalurkan materi genetiknya, atau
reproduksi bakteri yang belum
diketahui jenis kelaminnya.
• Transduksi, adalah pemindahan DNA
dari sel pemberi ke sel penerima
dengan perantaraan virus. Dalam hal
ini, protein virus yang berfungsi
sebagai cangkang digunakan untuk
pembungkus dan membawa DNA
bakteri pemberi menuju sel penerima.
18. STRUKTUR TUBUH DAN FUNGSI ORGANEL PADA BAKTERI
Kapsul terbuat dari karbohidrat, nitrogen, atau fosfor. Kapsul dan lapisan lendir
berfungsi untuk pelindung sel terhadap dehidrasi, cadangan makanan,
perlindungan terhadap fagositosis dan pertahanan diri. Pada umumnya kapsul
dimiliki oleh bakteri virulen. Pada bakteri parasite, kapsul dilengkapi pelindung
terhadap system pertahanan sel inang.
Flagela dimiliki oleh beberapa prokariota sebagai alat bergerak.
Phili atau fimbriae merupakan rambut halus yang muncul dari dinding sel berfungsi
untuk melekatkan diri ke suatu permukaan benda dan sebagai saluran untuk
menyalurkan materi genetika dalam peristiwa konjugasi.
Dinding sel tersusun dari peptidoglikan berfungsi untuk memberi bentuk, sebagai
bahan pelindung, mengatur keluar masuknya zat, dan perperan dalam pembelahan
sel.
Membran sel (membrane plasma) bakteri tersusun dari protein dan lemak berfungsi
untuk mengatur transportasi zat dari luar ke dalam sel. Membrane sel pada
sianobakteri berperan dalam fotosintesis. Didalamnya terdapat tilakoid
(kromatofor) yang mengandung pigmen fotosintesis.
Mesosom untuk pabrik energi .
Lembar fotosintetik untuk berfotosintesis.
Sitoplasma tempat berlangsungnya reaksi metabolik.
DNA untuk mengontrol sintetis protein dan pembawa sifat.
Plasmid pembawa gen tertentu dapat di transformasikan ke sel lain.
Ribosom untuk tempat sintesis protein.
• Endospora untuk mempertahankan diri dari kondisi buruk pada salah satu ujung
sel.
19. PERANAN BAKTERI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
Bakteri yang menguntungkan
Eubacteria :
Pembusukan sisa-sisa makhluk hidup. Co : E.
Coli
Pembuatan makanan dan minuman hasil
fermentasi. Co : Acetobacter : Pembuatan
asam cuka, Lactobacillus bulgaricus :
Pembuatan yogurt
Berperan dalam siklus nitrogen sebagai
bakteri pengikat nitrogen. Co : Rhizobium
leguminosarum
Penyubur tanah. Co : Nitrosococcus
Penghasil antibiotik. Co : Bacillus polymixa :
Polimiksin B
Penelitian rekayasa genetika
Pembuatan zat kimia. Co : Clostridium
acetobutylicum.
Archaebacteria :
Berperan dalam proses pembusukan sampah
dan kotoran hewan sehingga menghasilkan
energi alternatif metana berupa biogas. Co
Bakteri yang merugikan
Eubacteria :
Pembusukan makanan. Co : Clostridium
botulinum
Penyebab penyakit pada manusia. Co
: Mycobacterium tuberculosis (TBC), Vibrio
chloerae (kolera/muntaber), Clostridium
tetani (tetanus
Penyebab penyakit pada hewan. Co : Bacillus
anthracis (antraks pada sapi)
Penyebab penyakit pada tanaman budidaya.
Co : Pseudomonas solanacearum
Archaebacteria :
Penyebab kerusakan makanan yang
diawetkan dengan garam
20. PEMBIAKAN BAKTERI
• Pembiakan bakteri di lakukan untuk
tujuan penelitian, mempelajari sifat
dan aktifitas bakteri spesies tertentu,
atau persedian.
• Hasil pembiakan satu spesies bakteri
dalam suatu medium disebut biakan
murni.
• Pembiakan dapat dilakukan pada
medium cair (misalnya, kaldu rebusan
daging), medium padat (misalnya,
kentang), atau medium kental (agar-
agar yang dicampur gelatin, gelatin
dapat diperoleh dari rebusan tulang).
• Sebelum pembiakan dilakukan,
alat dan wadah yang digunakan
harus disterilisasi untuk
mencegah tumbuhnyan
mikroorganisme lain yang tidak
diinginkan.
• Alat berupa kawat tusuk untuk
memindahkan bakteri, harus
dipanaskan dalam api.
• Setelah bibit bakteri ditanam,
wadah ditutup hingga tumbuh
koloni-koloni bakteri.
21. USAHA MANUSIA DALAM PENANGGULANGAN
TERHADAP BAKTERI
Pengawetan dan pengolahan makanan
Pemanisan
Pengeringan
Pengasapan
Pengasinan
Pendinginan
Pasteurisasi : Pemanasan dengan suhu
63-72 derajat Celsius selama 15-30
menit. Dilakukan pada susu untuk
mematikan bakteri patogen dan
mempertahankan rasa dan aroma khas
susu
Sterilisasi : Pemanasan dengan
menggunakan udara panas/uap air
panas bertekanan tinggi. Menggunakan
oven dengan temperatur 170-180
Celsius. Untuk mensterilkan peralatan
Kebersihan dan kesehatan diri serta
lingkungan
Menjaga kebersihan lingkungan
Menjaga kebersihan badan
Makan makanan sehat
Cukup istirahat
Melakukan olah raga
Imunisasi
Vaksin kolera : Kolera
Vaksin tifus : Tifus
Vaksin BCG : TBC
Vaksin DPT : Difteri, tetanus, batuk
22. CYANOBACTERIA (BAKTERI HIJAU-BIRU
Alga atau Ganggang Hijau Biru
(Cynobacteria): kelompok dari
Eubacteria (bakteri).
Anggota Cyanobacteria tersebar dalam
berbagai tempat misalnya di perairan,
tanah, batu-batuan serta bongkahan
batu.
Pada umumnya Alga Hijau Biru
melimpah di perairan yang mempunyai
pH Netral atau perairan yang
mempunyai sedikit sifat basa.
Sangat jarang dijumpai di perairan
dengan pH kurang dari 4-5.
Selain itu ada juga Cyanobacteria yang
mampu bersimbiosis dengan organisme
lain seperti Gloeocapsa dan Nostoc yang
bersimbiosis dengan alga yang
membentuk lumut kerak (liche),
Anabaena bersimbiosis dengan lumut
hati, paku air dan palem-paleman untuk
memfiksasi nitrogen.
Cynobacteria mengandung sejenis
klorofil, dan berbagai karotenoid juga
fikosianin dan fikoeritrin.
Dengan adanya fikosianin Cyanobacteria
kemudian memilik warna yang khas
yakni hijau kebiru-biruan.
Cynobacteria berperan sebagai
tumbuhan perintis yang membentuk
permukaan tanah gundul juga berperan
penting dalam menambah materi
organik ke dalam tanah.
23. CIRI-CIRI CYANOBACTERIA (BAKTERI HIJAU-BIRU)
• Inti tidak diselubungi dengan membrane.
• Umumnya Alga hijau biru Habitat di perairan dengan pH
Netral dan juga sedikit basa.
• Cyanobacteria hidup berbagai tempat seperti tanah,
perairan, batu-batuan serta bongkahan batu.
• Memiliki klorofil dan karatenoid, fikosianinm dan
terkadang fikoeritrin.
• Dinding sel yang terletak antara plasmalema dan
selubung lendir.
• Sebagian dari Cyanobacteria yang dapat berkoloni
dengan bentuk filament memiliki heterosista
dengan spora yang istirahat atau disebut dengan
resting spore. Heterosista ialah sel yang lebih tebal
dan tidak mempunyai inti. Spora istirahat ialah
spora yang dindingnya sangat tebal dan
didalamnya berisi sel.
• Bentuk organism dapat uniseluler seperti
Chroococcus, Analytis sedangkan yang berkoloni
seperti Merismopedia, Nostoc, Microcytis atau
filament seperti Oscillatoria, Mircocoleus,
Anabaena. Sel yang membentuk koloni ialah
serupa, sedangkan bentuk filamen tersusun dari
sekumpulan sel yang membentuk rantai, trikoma (
seperti tabung ) atrau selubung.
• Dapat bergerak dengan pergerakan meluncur.
• Tidak berflagel.
24. SISTEM REPRODUKSI CYANOBACTERIA
Ganggang biru sering kita jumpai di danau, sungai, laut,
rawa, batu, tanah, di air dengan suhu yang tinggi, maupun
di air dengan tingkat keasaman tinggi(ph=4). Berikut ini
terdapat beberapa system reproduksi pada cyanobacteria,
diantaranya:
Pembelahan Biner:
Pembelahan biner dapat terjadi pada Cyanobacteria
uniseluler maupun multiseluler yang berbentuk filamen
(benang). Pada Cyanobacteria uniseluler, sel-sel hasil
pembelahan ada yang langsung memisah, dan ada pula
yang tetap bergabung sehingga membentuk koloni
(misalnya Gloeocapsa). Sel-sel hasil pembelahan pada
Cyanobacteria yang berbentuk filamen menyebabkan
filamen menjadi bertambah panjang.
Fragmentasi:
pemutusan sebagian tubuh organisme. Bagian tubuh yang
terlepas akan tumbuh menjadi individu baru. Fragmentasi
terjadi pada Cyanobacteria yang berbentuk filamen.
Pemutusan bagian tubuh dapat terjadi di bagian-bagian
tertentu pada sel-sel yang mati. Filamen hasil pemutusan
disebut hormogonium. Hormogonium ini memiliki panjang
filamen yang berbeda-beda, dan bila terlepas dan filamen
induk maka akan tumbuh menjadi Cyanobacteria baru.
Contoh Cyanobacteria yang mengalami fragmentasi antara
lain Oscillatoria sp. dan Plectonema boryanum.
Pembentukan Endospora:
Pembentukan endospora terjadi bila kondisi lingkungan
kurang menguntungkan, misalnya pada kondisi kekeringan.
Sel yang mengandung endospora ini disebut akinet. Akinet
berasal dari sel vegetatif, berukuran lebih besar dari sel-sel
tubuh lainnya karena mengandung cadangan makanan, dan
berdinding tebal. Bila kondisi lingkungan membaik, maka
endospora akan tumbuh menjadi Cyanobacteria baru,
contohnya Nostoc sp.
25. KLASIFIKASI CYANOBACTERIA
Cyanobacteria termasuk dalam kingdom Monera,
divisi cyanophyta.
Cyanophyceae dibedakan dalam 3 ordo
berdasarkan bisa tidaknya membentuk spora
yaitu : ordo Chroococcales, Chamaesiphonales,
dan Hormogonales.
Ordo Choococcales
Ordo ini berbentuk tunggal atau kelompok tanpa
spora, dengan warna biru kehijau – hijauan.
Umumnya alga ini membentuk selaput lendir
pada cadas atau tembok yang basah. Setelah
proses pembelahan sel – sel tetap saling
menempel dengan perantaraan lendir sehingga
kemudian terbentuklah kelompok – kelompok
atau koloni contoh spesies dari ordo
chroococcales, diantaranya Chrococcus,
Gleocapsa, Anacystis, Merismopedia, Eucapsis,
Coelosphaerium, dan Mycrocystis.
Ordo Chamaesiphonales
Alga bersel tunggal atau merupakan koloni berbentuk benang yang
mempunyai spora. Benang– benang ini merupakan hormogonium yang
dapat merayap dan membentuk koloni baru. Spora sendiri terbentuk
dari isi sel (endospora), setelah keluar dari sel induknya spora dapat
menjadi tumbuhan baru. Ordo Chamaesiphonales dibagi menjadi 3
famili yaitu :
Famili Dermocarpaceae: Pembelahan sel vegetatif menjadi 2 bagian
sel yang sama mungkin terjadi dalam anggota famili ini. Contoh
spesiesnya antara lain: Dermocarpa. Selnya berbentuk bulat hingga
ramping atau pyriform dan tumbuh terikat pada substrat dalam
kelompok. Reproduksi diselesaikan sendiri oleh endospora yang
mungkin berkembang dalam jumlah besar dengan sel vegetative
Famili Chamoesiphonaceae, Contoh spesies ini adalah:
Chamaesiphon. Persebarannya luas dan umumnya epifit. Berada pada
tanaman angiospermae aquatik, lumut dan ganggang khususnya
Chladophora dan pada tanaman dewasa, protoplast pada kutub distal
membentuk sebuah rantai spora yang disebut exospora.
Famili Pleurocapcaceae:
– Xenococcus: Bulatan sel dari Xenococcus menempel pada filamen alga,
mereka mengalami pembelahan anticlinal untuk meningkatkan ukuran
dari koloni. Setiap sel dapat memproduksi banyak endospora dan disebut
baeocyt yang membedakan mereka dari spora bakteri. Endospora dari
beberapa ganggang hijau – biru mungkin bersifat motil untuk periode
yang singkat.
– Hyella: Cabang trikom dari Hyella tumbuh dari desmoschsis yang hidup
dalam cangkang kalkareus atau bersama ganggang lainnya. Filamen besal
mungkin menjadi pluriseriata. Banyak sel mungkin terbagi dalam bentuk
26. Ordo Hormogonales
Sel – selnya merupakan koloni berbentuk benang atau
diselubungi suatu membran. Benang–benang tersebut
melekat pada substratnya, tidak bercabang, dan jarang
mempunyai percabangan sejati, atau lebih sering memiliki
percabangan semu. Benang – benang ini selalu dapat
membentuk hormogonium. Ordo Hormogonales sendiri
dibagi menjadi 5 famili yaitu:
Famili Oscillatoriaceae: Hidup dalam air atau di atas tanah
yang basah, sel–selnya berbentuk bulat, merupakan
benang – benang dan akhirnya membentuk koloni yang
berlendir. Contoh spesiesnya yaitu :
Oscillatoria: Trikom dari Oscillatoria berbentuk silindris dan
tidak bercabang. Mereka hanya mempunyai satu membran.
Trikom sering berada di massa pelampung atau bagian
mengkilap pada tanah lembab.
Spirullina: Ganggang ini mengandung kadar protein yang
tinggi sehingga dijadikan sumber makanan. Spirullina
mampu menghasilkan karbohidrat dan senyawa organik
lain yang sangat diperlukan oleh tubuh, juga menghasilkan
protein yang cukup tinggi.
Mycrocaleus: Trikom kadang – kadang saling menggulung
satu sama lain, dan berada pada membran yang sama.
Beberapa spesies Mycrocaleus hidup pada air tawar, laut
dan juga pada pasir yang lembab.
Famili Nostocaceae: Trikom tidak bercabang, heterokist
dan akinet terdapat pada organisme dewasa. Contoh
spesies ini adalah Nostoc, Anabaena dan
Cylindrospermum.
Famili Stigonemataceae: Trikom dari beberapa genera
adalah pluriseriata. Trikomnya berbeda dari cyanophyta
lainnya dalam percabangannya yaitu dimulai oleh
pembelahan sel pada bagian yang baru. Contoh spesies ini
yaitu Hapalosiphon, dan Stigonema.
Famili Rivullariaceae: Dengan ciri trikom yang meruncing
dari dasar sampai apeks atau dari tengah ke arah 2 ujung.
Contoh spesies ini yaitu :
Calothrix: Hidup di air tawar, air laut dan melapisi batu –
batuan atau menempel pada ganggang dan tanaman
aquatik lainnya
Rivularia: Rivularia tidak memiliki akinet. Beberapa spesies
dari Rivularia bersifat sub areal dan hidup pada karang
yang lembab.
27. PERANAN CYANOBACTERIA
Cyanobacteria (Ganggang Biru) memiliki klorofil sehingga
mampu berfotosintesis dan menghasilkan oksigen. Ganggang
biru memiliki macam-macam jenis, seperti ganggang biru
bersel satu, ganggang biru berkoloni, dan ganggang biru yang
berbentuk benang.
Berikut ini terdapat beberapa manfaat cyanophyta,
diantaranya:
• Nostoc: Perendaman sawah selama musim hujan
mengakibatkan Nostoc tumbuh subur dan memfiksasi N2
dari udara sehingga dapat membantu penyediaan nitrogen
yang digunakan untuk pertumbuhan padi.
• Anabaena azollae : Hidup bersimbiosis dengan Azolla pinata
(paku air). Paku ini dapat memfiksasi nitrogen (N2) di udara
dan mengubah menjadi amoniak (NH3) yang tersedia bagi
tanaman.
• Spirullina: Ganggang ini mengandung protein yang tinggi
yang lebih dikenal dengan sebutan protein sel tunggal ( PST
) sehingga dijadikan sebagai sumber makanan.
• Cyanobacteria yakni mengikat nitrogen yang utama di alam,
nitrogen sendiri sangat diperlukan oleh tanaman sehingga
Cyanobacteria menguntungkan untuk tanaman contohnya
ialah Nostoc Commune, Anabaena Cycadae dan Anabaena
azollae. Cyanobacteria juga berperan sangat penting untuk
menambah materi-materi organik ke dalam tanah.
• Sebagai vegetasi peintis yakni dengan cara membentuk lapisan
pada permukaan tanah gundul sehingga mampu hidup pada
lingkungan yang kurang menguntungkan dimana tumbuhan lain
tidak dapat hidup di daerah itu.
• Spiriluna mampu menghasilkan senyawa karbohidrat yang
lumayan dan senyawa organik lain sangat tinggi yang diperlukan
oleh manusia sebagai sumber pangan yang mengandung banyak
sekali protein didalamnya. Oleh karena itu spiriluna dapat
digunakan untuk dikembangkannya sumber pangan di masa
datang karena spiriluna ini dalam bentul pil.
• Cyanobacteria yaitu sebagai pengikat nitrogen bebas artinya
Peran Cyanobacteria yaitu mengikat nitrogen yang utama di
alam, nitrogen sendiri sangat diperlukan oleh tanaman sehingga
cyanobacteria menguntungkan untuk tanaman contohnya adalah
: Nostoc Commune, Anabaena Cycadae dan Anabaena azollae.
• Sebagai vegetasi peintis, yaitu dengan cara membentuk lapisan
pada permukaan tanah gundul sehingga mampu hidup pada
lingkungan yang kurang menguntungkan dimana tumbuhan lain
tidak dapat hidup di daerah itu.
• Spiriluna mampu menghasilkan senyawa karbohidrat ang
lumayan dan senyawa organic lain sangat tinggi yang diperlukan
oleh manusia sebagai sumber pangan yang mengandung banyak
sekali protein di dalamnya. Oleh karena itu Spiriluna bisa
digunakan untuk dikembangkannya sumber pangan di masa
datang karena Spiriluna ini dalam bentuk pil.
28. DAMPAK NEGATIF CYANOBACTERIA
• Beberapa Spesies dari Cyanobacteria memproduksi racun syaraf
(neurotoksin), biasanya racun ini menyerang hati (hepatotoksin) dan
sel (sitotoksin), kemudian membentuk endotoksin yang sangat
berbahaya bagi hewan maupun manusia.
• Jika terlalu banyak Cyanobacteria yang menempel pada tembok
bangunan maka lama-kelamaan tembok rumah tersebut akan
mengalami keretakan.
• Akibat ulah manusia yaitu Cyanobacteria dapat hidup di lingkungan
yang mengandung kadar fosfat dan nitrogen yang tinggi. Kadar
tersebut pada suatu lingkungan perairan sering diakibatkan oleh
pencemaran limbah industri dan pertanian. Kondisi ini dapat
mengakibatkan tumbuhnya Cyanobacteria secara berlimpah.
Limpahan tersebut dapat menutupi permukaan perairan sehingga
matahari dan oksigen yang dibutuhkan organisme lain dalam
perairan berkurang.