Berbagai kebijakan kolonial Portugis dan Belanda di Indonesia memicu perlawanan rakyat, terutama dalam bentuk perang gerilya yang dipimpin tokoh-tokoh lokal. Perlawanan awal bersifat lokal dan bergantung pada pemimpin tetapi secara bertahap menjadi lebih terorganisir. Penjajahan juga meninggalkan pengaruh yang masih terasa hingga kini dalam bidang sosial, ekonomi, dan politik.

1. MANUSIA DAN SEJARAH
PERLAWAHAN BANGSA INDONESIA TERHADAP
PENJAJAHAN EROPA HINGGA AWAL ABAD XX
Sejarah Indonesia Kelas XI

3. Ⓐ
1. kebijakan Portugis
Berbagai Kebijakan Pemerintah Kolonial yang Memicu Perlawan Lokal
• Sejak menguasai Malaka pada tahun
1511, kehadiran Portugis membawa
pengaruh serius dalam bidang ekonomi
dan politik pada kerajaan-kerajaan di
Nusantara.
• Ada dua pengaruh besar yaitu dalam
bentuk monopoli perdagangan rempah-
rempah dan penyebaran agama Kristen.
Kedua hal ini, dalam perkembangannya,
menjadi pemicu perlawanan bersenjata
dari kerajaan-kerajaan Islam terhadap
Portugis.

4. Ⓐ
2. kebijakan VOC & Pemerintah Kolonial Belanda
Berbagai Kebijakan Pemerintah Kolonial yang Memicu Perlawan Lokal
Belanda datang ke Indonesia untuk
mengeksploitasi sumber daya manusia
Indonesia.
Tujuannya satu: menumpuk kekayaan
serta menciptakan kemakmuran bagi
rakyat negara Belanda.
Hal ini memicu berbagai perlawanan
bersenjata terhadap pemerintah kolonial
Hindia belanda.
Sikap dan kebijakan belanda yang memicu perlawanan
itu dapat diringkas dalam enam hal pokok:
monopoli perdagangan, intervensi terhadap urusan
internal kerajaan pribumi, ekspansi wilayah demi
melancarkan kebijakan pintu terbuka, arogansi dan
kesewenang-wenangan terhadap para bangsawan dan
raja pribumi, diskriminasi terhadap pendudukan
pribumi, serta penderitaan rakyat akibat sistem tanam
paksa, kebijakan pintu terSikap buka, serta politik etis.
Dalam banyak kasus, tiap-tiap faktor itu tidak berdiri
sendiri, tetapi terkait dengan satu atau lebih faktor
lainnya.

5. Strategi Perlawanan Terhadap Penjajahan Bangsa
Eropa Sampai Awal Abad XXⒷ
Sumber:wikimedia.org
Perlawanan-perlawanan itu umumnya memiliki
karakteristik yang sama. Karakteristik-karakteristik
itu sekaligus menandai perlawanan rakyat
Indonesia sebelum lahirnya kesedaran nasional
(sebelum bedirinya organisasi pergerakan nasional
pertama yang bernama Budiutomo).
Karakteristik perlawanan terhadap penjajahan
asing sebelum lahirnya kesadaran nasional adalah:
• Bersifat lokal
• Bergantung pada seseorang pemimpin
kharismatik
• Perlawanan mengandalkan kekuatan bersenjata
• Mudah dipecah belah
Berikut perlawanan-perlawanan terhadap penjajah Portugis:
(i) perlawanan Kesultanan Ternate di bawah pimpinan
Sultan Harun & Sultan Baabullah. Di bawah Baabullah,
Portugis berhasil diusir dari Maluku (1575). Portugis lalu
menyingkir ke pulau Timor dan berkuasa di Timor Timur
sampai akhir abad ke-20.
(ii) Perlawanan Kesultanan Demak: pertama menyerang
Portugis di Malaka (1511) di bawah pimpinan Raden
Patah; kedua: pertama menyerang Portugis di Sunda
Kelapa (1526 & 1527).
(iii) perlawanan Kesultanan Aceh di bawah pimpinan Sultan
Iskandar Muda (1629). Meskipun tidak berhasil mengusir
Portugis dari Malaka, rakyat Aceh berhasil
mempertahankan wilayahnya dari ekspansi Portugis.

6. Strategi Perlawanan Terhadap Penjajahan Bangsa
Eropa Sampai Awal Abad XXⒷ
Sumber:wikimedia.org
Perjuangan menentang Belanda (VOC ataupun
pemerintah kolonial Belanda) menggunakan
kekerasan senjata dimulai sejak awal abad XVII
sampai awal abad XX. Perlawanan pada abad XVII
dilakukan oleh:
• Sultan Agung dari Mataram (1613 – 1645)
• Sultan Iskandar Muda dari Aceh (1635)
• Sultan Hasanuddin dari kerajaan Gowa atau
Makassar (Sulawesi Selatan)(1667)
• Untung Suropati & Trunojoyo dari Jawa (1670)
• Sultan Ageng Tirtayasa dari Banten (1684)
Sementara itu, perlawanan yang dilakukan terhadap
pemerintah kolonial Belanda (abad XIX sampai awal abad XX
atau pasca – VOC) dilakukan oleh:
• Pattimura dari Maluku (1817)
• Sultan Badaruddin dari Palembang (1817)
• Tuanku Imam Bonjol dari Tanah Minang (1822-1837)
• Pangeran Diponegoro dari Jawa (1825-1830)
• I Gusti Ketut Jelantik dari Bali (1850)
• Pangeran Antasari dari Kalimantan (1860)
• Teuku Umur, Teuku Cik Di Tiro, Cut Nyak Dien dari
Aceh(1873-1904)
• Anak Agung Made dari Lombok (1895)
• Raja Sisingamangaraja XII dari Tapanuli (sekitar tahun
1900).

7. Dampak Penjajah Bangsa EropaⒸ
• Penjajahan Portugis dan Belanda
meninggalkan pengaruh terhadap masyrakat
Indonesia sampai sekarang. Pengaruh yang
paling kuat tampak dalam bidang sosial-
budaya. Penjajahan Portugis mengenalkan
agama Katolik, musik keroncong (fado), serta
memperkaya kosa kata bahasa Indonesia
Selain dalam bidang sosial-budaya,
pengaruh belanda yang membekas
dalam kehidupan masyarakat
Indonesia sekarang ini tampak dalam
bidang ekonomi, politik, hukum dan
teknologi.

8. Cara Berfikir diakronis dan sinkronis dalam sejarahⒸ
• Kronologi berasal dari kata
yunani, khronos yang berarti
“waktu” dan logos yang berarti
“ilmu”. Kronologi adalah ilmu
yang mempelajari peristiwa
sejarah sesuai dengan urutan
waktu terjadinya dari awal
hingga akhir.
• Contohnya: dapat kita lihat dalam detik detik
peristiwa menjelang proklamasi kemerdekaan
indonesia:
 Pada 6 Agustus 1945 kota hiroshima dibom
atom.
 Pada 7 Agustus 1945 PPKI dibentuk.
 Pada 9 Agustus 1945 kota nagasaki dibom
atom.
 Pada 15 Agustus 1945 jepang menyerah pada
sekutu.
 Pada 16 Agustus 1945 peristiwa
rengasdengklok.
 Pada 17 Agustus 1945 proklamasi
kemerdekaan indonesia.

9. Cara Berfikir diakronis dan sinkronis dalam sejarahⒸ
• Periodisasi berasal dari bahasa Yunani periode, yang
berarti “babak”/“masa”/”zaman”.
• Periodasasi adalah bagian dari sejarah yang
pengolompokan peristiwa-peristiwa sejarah kedalam
suatu babak, masa, zaman, atau periode tertentu
berdasarkan ciri-ciri atau kriteria tertentu.
• Contoh periodidasi dalam masa, yaitu masa praaksara
dan masa aksara yang dasar pembagiannya adalah
mulai dikenalnya tulisan oleh manusia.
• Selain itu, pembagian masa Hindu-Buddha dan masa
Islam dibagi berdasarkan pengaruh kebudayaan.
• Kronik berupa
catatan perjalanan
yang ditulis oleh
para musafir,
pendeta, dan
pujangga pada masa
lalu.

10. Cara Berfikir diakronis dan sinkronis dalam sejarah
Ⓒ
• Diakronis berasal dari bahasa Yunani yaitu
syn yang berarti “dengan” dan chronoos
berarti “waktu”.
• Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), sinkronik diartikan sebagai segala
sesuatu yang bersangkutan dengan
peristiwa yang terjadi pada suatu masa.
• Kajian sejarah secara sinkronik, artinya
mempelajari peristiwa sejarah dengan segala
aspeknya pada masa atau waktu dengan
lebih mendalam.
• Sinkronik dalam sejarah adalah kajian yang
lebih menitikberatkan untuk meneliti gejala-
gejala yang meluas dari sebuah peristiwa
tetapi dengan waktu yang terbatas.
2. Cara Berpikir Sinkronik

11. Sumber
Hapsari, Ratna dan Adil, M. 2016. Sejarah
Untuk SMA/MA Kelas XI: Kelompok
Kelompok wajib. Jakarta: Erlangga.