SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
MODUL PEMBELAJARAN
“RANTAI MAKANAN”
OLEH:
MIRNAWATI
FAKULTAS TARBIYAH/KI. VI. A
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SULTAN QAIMUDDIN
KENDARI
2015
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di alam ini banyak berbagai macam makhluk hidup. Setiap makhluk hidup satu
dengan lainnya tidak dapat hidup masing-masing, melainkan saling membutuhkan antara satu
dengan yang lainnya. Hubungan saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya dapat
berupa hubungan merugikan saling menguntungkan.
Di dalam suatu ekosistem, terjadi interaksi antara komunitas dan komunitas lainnya
serta lingkungan abiotiknya. Interaksi ini dapat menyebabkan aliran energi melalui peristiwa
makan dan dimakan (predasi). Pada peristiwa aliran energi ini, komponen ekosistem,
khususnya komponen biotik, memiliki tiga peran dasar, yaitu sebagai produsen, konsumen
dan dekomposer. Penyusun utama produsen dalam suatu ekosistem, khususnya di daratan
adalah tumbuhan. Organisme ini mampu membuat makanannya sendiri dengan bantuan sinar
matahari. Peristiwa ini disebut fotosintesis.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar belakang
BAB II: PENDAHULUAN
A. Pengertian rantai makanan
B. Jenis rantai makanan
C. Perbedaan rantai makanan dan jaring makanan
D. Mekanisme Rantai Makanan dan Jaringan Makanan.
E. Komponen Rantai Makanan Dilaut
F. Proses Alur Rantai Makanan Dilaut
BAB II: PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Soal latihan
1
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
A. Pengertian Rantai Makanan
Setiap makhluk hidup membutuhkan energi untuk hidup. Setiap hewan melakukan
sesuatu (berlari, melompat) mereka menggunakan energi untuk melakukannya. Hewan
mendapatkan energi dari makanan yang mereka makan, dan semua makhluk hidup
mendapatkan energi dari makanan. Tanaman menggunakan sinar matahari, air dan nutrisi
untuk mendapatkan energi (dalam proses yang disebut fotosintesis). Energi diperlukan untuk
makhluk hidup untuk tumbuh.
Rantai makanan adalah perpindahan energi dari organisme pada suatu tingkat tropik
ke tingkat tropik berikutnya dalam peristiwa makan dan dimakan dengan urutan tertentu.
Rantai makanan secara konseptual terstruktur dalam tingkatan tropik. Sebuah tingkatan tropik
mencakup semua organisme atau spesies dengan posisi yang sama dalam rantai makanan.
Tingkatan tropik terendah adalah produsen yang tidak memakan organisme lain, tetapi dia
bisa berfungsi sendiri sebagai makanan, misalkan tanaman hijau. Semua organisme yang
bukan produsen dapat diringkas sebagai konsumen yang membutuhkan organisme lain untuk
makan. Sebagian besar konsumen adalah herbivora. Puncak tertinggi dalam tingkatan tropik
ditepati oleh predator yang hampir tidak mungkin dimakan oleh organisme lain. Posisi
konsumen yang berada diantara herbivora dan predator, dia memakan organisme lain tetapi
juga mempersiapkan diri sebagai makanan dari para predator diatasnya. Panjang tingkatan
tropik dalam rantai makanan ditentukan oleh kompleksitas suatu ekosistem, namum
umumnya banyaknya tingkatan tropik tidak jauh berbeda tiap ekosistem.
Posisi herbivora urutannya relatif tetap berada paling bawah dalam tingkatan tropik.
Sedangkan posisi konsumen pemakan herbivora sering berubah tergantung pada panjang
2
rantai makanan. sebagai contoh rantai makanan, elang bisa memakan merpati, sedangkan
merpati adalah pemakan biji (herbivora). Maka rantai makanan yang terjadi adalah tiga
tingkatan yakni, elang, merpati dan tumbuhan biji. Tetapi bisa juga tumbuhan biji dimakan
oleh serangga, dan serangga dimakan oleh merpati sehingga urutan rantai makanan berubah
menjadi empat tingkatan.
Semua makhluk hidup perlu makan untuk mendapatkan energi untuk tumbuh,
bergerak dan bereproduksi. Tapi apa hal-hal yang hidup memakan? Kecil serangga memakan
tanaman hijau, dan hewan yang lebih besar memakan yang lebih kecil dan sebagainya.
Hubungan makan dalam suatu ekosistem disebut rantai makanan. Rantai makanan biasanya
secara berurutan, dengan panah digunakan untuk menunjukkan aliran energi.
Sebuah rantai makanan tidak sama dengan jaring makanan.
Sebuah jaring makanan adalah lebih banyak dari jaringan rantai makanan dan lebih
kompleks. Lihat ilustrasi jaringan makanan di bawah-Anda dapat memilih sebuah rantai
makanan dasar dari jaring makanan : tanaman Hijau- Belalang- katak- Burung -Elang
Jumlah Organisme
Dalam setiap jaring makanan, energi akan hilang setiap kali memakan satu organisme
lain. Karena itu, harus ada lebih banyak tanaman dari ada pemakan tumbuhan. Harus ada
lebih banyak autotrof dibanding heterotrof, dan lebih banyak pemakan tumbuhan daripada
pemakan daging. Meskipun ada persaingan yang ketat antara hewan, ada juga saling
ketergantungan. Ketika salah satu spesies punah, hal itu dapat mempengaruhi seluruh rantai
spesies lain dan memiliki konsekuensi tak terduga.
Kesetimbangan
Karena jumlah karnivora dalam komunitas terus meningkat, mereka akan makan lebih
banyak dan lebih banyak lagi herbivora, ini akan menyebabkan penurunan populasi
herbivora. Hal ini kemudian menjadi semakin sulit untuk karnivora untuk menemukan
3
herbivora untuk makan, dan karena itu populasi karnivora akan menurun. Dengan cara ini,
karnivora dan herbivora berada pada ekuilibrium yang relatif stabil, masing-masing
membatasi populasi lain. Sebuah keseimbangan yang sama ada antara pemakan tanaman dan
tumbuhan.
B. Jenis Rantai Makanan
Rantai makanan perumput– Rantai makanan perumput dimulai dengan fiksasi
fotosintesis cahaya, karbon dioksida, dan air oleh tanaman (produsen primer) yang
memproduksi gula dan molekul organik lainnya. Setelah diproduksi, senyawa ini dapat
digunakan untuk membuat berbagai jenis jaringan tanaman. Konsumen primer atau herbivora
membentuk link kedua dalam rantai makanan perumput. Mereka mendapatkan energi mereka
dengan mengkonsumsi produsen primer. Konsumen sekunder atau karnivora primer, link
ketiga dalam rantai tersebut, mendapatkan energi mereka dengan mengkonsumsi herbivora.
Konsumen tersier atau karnivora sekunder adalah hewan yang menerima energi organik
mereka dengan mengkonsumsi karnivora primer.
Rantai makanan detritus – Rantai makanan detritus berbeda dari rantai makanan
perumput dalam beberapa cara:
 organisme membuat itu umumnya lebih kecil (seperti ganggang, bakteri, jamur,
serangga, & lipan)
 peran fungsional dari organisme yang berbeda tidak jatuh rapi ke dalam kategori
seperti tingkat trofik makanan rantai perumput.
 detritivore hidup dalam lingkungan (seperti tanah) yang kaya akan partikel makanan
tersebar. Akibatnya, pengurai kurang motil dibanding herbivora atau karnivora.
 Dekomposer memproses sejumlah besar bahan organik, mengubahnya kembali ke
bentuk unsur hara anorganik.
Tingkat trofik
4
Organisme dalam rantai makanan dikelompokkan ke dalam kategori yang disebut
tingkat trofik. Secara kasar, tingkat ini dibagi menjadi produsen (tingkat trofik pertama),
konsumen (kedua, ketiga, dan tingkat trofik keempat), dan pengurai.
Produsen, juga dikenal sebagai autotrof, membuat makanan mereka sendiri. Mereka
membuat tingkat pertama setiap rantai makanan. Autotrof biasanya tanaman atau organisme
bersel satu. Hampir semua autotrof menggunakan proses yang disebut fotosintesis untuk
membuat “makanan” (nutrisi yang disebut glukosa) dari sinar matahari, karbon dioksida, dan
air.
Tanaman adalah jenis yang paling akrab autotrof, tetapi ada banyak jenis lain.
Ganggang, yang bentuk yang lebih besar dikenal sebagai rumput laut, merupakan autotrofik.
Fitoplankton, organisme kecil yang hidup di laut, juga autotrof. Beberapa jenis bakteri
autotrof. Misalnya, bakteri yang hidup di gunung berapi aktif menggunakan senyawa sulfur
dengan menghasilkan makanan mereka sendiri. Proses ini disebut kemosintesis.
Tingkat trofik kedua terdiri dari organisme yang memakan produsen. Ini disebut
konsumen primer, atau herbivora. Rusa, kura-kura, dan berbagai jenis burung adalah
herbivora. Konsumen sekunder makan herbivora. Konsumen tersier makan konsumen
sekunder. Mungkin ada lebih banyak tingkat konsumen sebelum rantai akhirnya mencapai
puncaknya predator. predator Tertinggi, juga disebut predator puncak, makan konsumen lain.
Konsumen bisa karnivora (hewan yang memakan hewan lain) atau omnivora (hewan yang
memakan tumbuhan dan hewan). Omnivora, seperti manusia, mengkonsumsi banyak jenis
makanan. Orang makan tanaman, seperti sayuran dan buah-buahan. Kita juga makan hewan
dan produk hewan, seperti daging, susu, dan telur. Kita makan fungi, seperti jamur. Kita juga
makan ganggang, rumput laut dalam yang dapat dimakan seperti nori (digunakan untuk
membungkus gulungan sushi) dan selada laut (digunakan dalam salad).
5
Detritivore dan dekomposer adalah bagian akhir dari rantai makanan. Detritivore
adalah organisme yang memakan sisa tumbuhan dan hewan tak hidup. Sebagai contoh,
pemakan bangkai seperti burung bangkai memakan hewan mati. Kumbang kotoran memakan
kotoran hewan.
Dekomposer seperti jamur dan bakteri melengkapi rantai makanan. Mereka mengubah
limbah organik, seperti pembusukan tanaman, menjadi bahan anorganik, sehingga tanah yang
kaya nutrisi. Dekomposer melengkapi siklus hidup, mengembalikan nutrisi ke tanah atau
lautan untuk digunakan oleh autotrof. Ini memulai rantai makanan baru.
Akumulasi Bahan Pencemar dalam Rantai Makanan
Bahan pencemar yang sulit atau tidak dapat terurai di lingkungan dapat masuk ke
dalam tubuh organisme dan berpindah dari satu organisme ke organisme lain melalui rantai
makanan atau jaring-jaring makanan. Contohnya bahan pencemar DDT
(diklorodifeniltnikloroetana) yang digunakan oleh petani sebagai insektisida. DDT sulit
terurai, maka residunya tetap berada di air atau tanah, yang kemudian terserap oleh ganggang
atau tumbuh tumbuhan. DDT juga tidak dapat terurai oleh reaksi di dalam tubuh makhluk
hidup. Bila ganggang atau tumbuhan tersebut dimakan oleh herbivor, maka DDT akan
berpindah ke tubuh herbivor, karnivor, dan seterusnya hingga ke konsumen pada tingkat
trofik tertinggi. Pada setiap tingkatan trofik akan terjadi peningkatan akumulasi DDT.
Akumulasi terbanyak terdapat pada tingkatan trofik paling tinggi. Proses peningkatan
akumulasi bahan pencemar pada tingkatan trofik melalui rantai makanan disebut
biomagnifikasi. Akumulasi DDT di dalam tubuh organisme dapat menyebabkan terjadinya
gangguan fisiologi tubuh dan mutasi genetik (gen atau kromosom).
Konsentrasi bahan pencemar dinyatakan dalam satuan ppm (part per million) yaitu
perbandingan bagian dalam satu juta bagian yang lain. Sebagai contoh, bila konsentrasi DDT
6
di dalam tubuh ikan besar 2 ppm, berarti terdapat 2 mg DDT dalam 1 kg massa tubuh ikan
besar.
C. Perbedaan Rantai Makanan dan Jaringan Makanan.
Rantai makanan adalah peristiwa makan-memakan yang digambarkan dalam bentuk
linear. Rantai makanan dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Rantai makanan perumput. Contoh: Daun --> Ulat --> Burung--> Elang
2. Rantai makanan detritus. Contoh: Detritus (fragmen bangkai hewan/tumbuhan)-->
Belatung--> Katak--> Ular tanah.
Jaring-jaring makanan adalah peristiwa makan-memakan dimana organisme
heterotrof tidak hanya memakan satu jenis organisme saja.
Baik dalam rantai makanan maupun jaring-jaring makanan, terdapat beberapa istilah
yang harus kita kita ketahui yakni :
 Produsen
Merupakan kelompok pertama dari rantai makanan yang biasanya terdiri atas tumbuh-
tumbuhan hijau, yang mengkonversi sebagian energi dari matahari (melalui
fotosintesis) melalui molekul-molekul organik yang digunakan dan disimpan dalam
jaringannya. Pada ekosistem air, produsen utamanya adalah alga, sering dalam bentuk
uniseluler yang membentuk fitoplankton.
 Konsumen
Merupakan hewan-hewan yang memakan tumbuhan hijau dan juga yang memakan
satu sama lain. Konsumen primer adalah herbivora yang memakan tumbuh-tumbuhan
produsen primer. Konsumen sekunder memakan konsumen primer, dan diikuti oleh
konsumen tersier, kuartener, dan seterusnya dalam rantai makanan.
 Dekomposer (pengurai)
7
Terdiri atas bakteri, jamur (fungi), tumbuhan atau hewan yang memakan organisme
mati dan melepaskan zat-zat organik yang dihasilkan dari organisme itu ke rantai
makanan.
Pada uraian sebelumnya tentang rantai makanan, dijelaskan bahwa setiap organisme
seakan-akan hanya memakan atau dimakan oleh satu organisme lain saja. Hal yang
sebenarnya terjadi adalah dalam suatu ekosistem tidaklah demikian. Tiap organisme mungkin
memakan atau dimakan lebih dari satu organisme dalam satu rantai makanan yang sama atau
makan dari rantai makanan lain. Ini biasanya terjadi pada hewan karnivora taraf trofi tinggi.
Dalam ekosistem rantai makanan–rantai makanan itu saling berkaitan. Kebanyakan
sejenis hewan memakan beragam, dan makhluk tersebut pada gilirannya juga menyediakan
makanan untuk berbagai makhluk yang memakannya, maka terjadi yang dinamakan jaring –
jaring makanan (food web). Jaring- jaring makanan merupakan rantai-rantai makanan yang
saling berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring.
Jaring-jaring makanan terjadi karena setiap jenis makhluk hidup tidak hanya memakan atau
dimakan oleh satu jenis makhluk hidup lainnya.
Menurut Prawirohartono (2004: 126), dalam ekosistem terdapat banyak rantai
makanan yang saling bertautan sehin ga membentuk suatu jaring-jaring makanan. Lebih
lanjut dijelaskan bahwa jaring-jaring makanan adalah sekumpulan rantai makanan yang
saling berhubungaan.
Menurut Kurniawan dkk, jaring-jaring makanan adalah bentukan dari banyak rantai
makanan yang saling berhubungan (2008: 226). Ekosistem yang terdiri atas banyak rantai
makanan akan membentuk jaring-jaring makanan.
Berdasarkan beberapa penjelasan dan pengertian di atas maka dapat disimpulkan
bahwa jaring-jaring makanan adalah kumpulan antara berbagai rantai makanan yang saling
berhubungan dalam suatu ekosistem. Dalam suatu ekosistem terdapat dua faktor yaitu faktor
8
biotik dan abiotik. Pada suatu ekosistem faktor-faktor biotik ada yang disebut dengan
produsen, konsumen tingkat satu, konsumen tingkat dua, konsumen tingkat tiga, dan
seterusnya sampai dengan konsumen tingkat puncak. Yang termasuk produsen yaitu semua
jenis tumbuhan yang mempunyai klorofil baik pada tingkat monoseluler (fitoplankton)
maupun yang polyseluler (tumbuhan tinggi). jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian
produsen yaitu tumbuhan yang mampu membuat zat-zat organik dari bahan-bahan anorganik
dari hasil fotosintesis (bantuan energi cahaya matahari).
Konsumen tingkat satu biasa disebut herbivora (pemakan tumbuhan) yaitu yang
langsung memakan produsen . pada konsumen tingkat ini, benar-benar menggunakan energi
kimia dari hasil fotosintesis. Macam-macam hewan konsumen tingkat satu yaitu diantaranya
kambing, marmut,sapi,kelinci, belalang,ulat, dan sebagainya.
Konsumen tingkat dua yang disebut dengan karnivora (pemakan daging) yaitu konsumen
yang memakan konsumen tingkat satu. Energi kimia yang ada pada konsumen pertama ada
pada otot/daging berupa protein ataupun lemak. Demikian seperti itu sampai dengan
konsumen tingkat puncak.
Apabila kita amati disini terjadi suatu peralihan energi sesuai dengan hukum
kekekalan energi, bahwa energi tidak dapat dimusnahkan tetapi akan berubah bentuknya.
Energi mataharipun dirubah menjadi energi kimia (amilum/zat tepung) oleh tumbuhan dalam
proses fotosintesis amilum dirubah oleh konsumen tingkat satu menjadi protein dan lemak
dalam optot/daging. Begitupun seterusnya sampai pada konsumen puncak.
Produsen => konsumen I => konsumen II => Konsumen III (Tumbhan hijau)
Aliran energi ini biasanya juga dibuat dalam suatu bentuk rantai/aliran makan dalam
suatu bentuk rantai/aliran makan memakan dalam dalam satu garis yang dikenal dengan
rantai makanan, dan ingat dalam menentukan rantai makanan pun tanda penahnya harus
benar. Contoh rantai makanan.
9
Rumput => belalang => ayam => musang => ular
Dalam rantai makanan ini konsumen puncaknya adalah ular, jadi kita tidak dapat menentukan
jenis konsumen puncak tanpa menunjukan rantai makanannya, sebab konsumen puncak bisa
berbeda-beda. Demikian pula untuk konsumen tingkat satu, dua, tiga dan seterusnya tidak
dapat ditentukan tanpa melihat dari rantai makanan yang terjadinya.
D. Mekanisme Rantai Makanan dan Jaringan Makanan.
Pada rantai makanan terdapat tingkatan/urutan organisme. Tiap tingkat dari rantai
makanan disebut tingkat trofi atau taraf trofi. Karena organisme pertama yang mampu
menghasilkan zat makanan (autotrof) adalah tumbuhan maka tingkat trofi pertama selalu
diduduki tumbuhan hijau sebagai produsen. Tingkat selanjutnya adalah tingkat trofi kedua,
terdiri atas hewan pemakan tumbuhan yang biasa disebut konsumen primer. Hewan pemakan
konsumen primer merupakan tingkat trofi ketiga, yang terdiri atas hewan-hewan karnivora
dan seterusnya sampai organisme mati dan diurai oleh dekomposer. Hasil rombakan dari
dekomposer dapat dipergunakan kembali oleh organisme autotrof.
Berdasarkan jenis mata rantai pertamanya maka rantai makanan dapat dibedakan atas
dua yakni tipe rantai makanan perumput dan tipe makanan detritus. Dua jenis rantai makanan
ini bisa terdapat dalam satu populasi atau beberapa populasi dalam suatu ekosistem.
Siklus Energi
1. Siklus oksigen
Energi kimia dari konsumen tingkat satu, konsumen tingkat dua,tingkat tiga, dan
seterusnya. Sisa-sisanya digunakan oleh mikroorganisme yang disebut bakteri dan jamur
dalam proses pembusukan. Zat-zat dibumi ini ada yang berupa gas, berupa air ataupun
berbentuk padat, semua zat-zat tersebut mengalami suatu siklus sehingga tidak ada yang
hilang, melainkan berubah bentuk.
10
Oksigen di atmosfer bumi kurang lebih 20% ini duganakan untuk kebutuhan seluruh
makhluk hidup yang ada di darat maupun yang hidup di air. Dalam proses pernafasan oksigen
berfungsi sebagai penerima terakhir untuk elektron yang dilepaskan dari atom-atom karbon
pada makanan pada saat tumbuhan berfotosintesis, tumbuhan menghasilkan oksigen. Oksigen
yang dihasilkan ini dilepaskan ke udara dan ada juga yang larut dengan air. Oksigen ini
digunakan oleh tumbuhan, hewan dan manusia untuk bernapas. Penggunaan oksigen ini baik
di tumbuhan maupun pada hewan dan manusia terjadi pada sel tubuh tepatnya pada
mitokondria untuk proses penghasilan energi.
Zat sampah dari proses pembakaran berupa karbon dioksida dikeluarkan lagi
kelingkungan. CO2 di alam bergabung dengan CO2 dari aktifitas lain dan karbondioksida ini
digunakan lagi oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis kembali. Demikianlah terus
berulang-ulang siklus tersebut selama ada tumbuhan berklorofil CO2 terus diubah menjadi
oksigen.
Untuk setiap molekul oksigen yang digunakan dalam respirasi seluler dilepaskan satu
molekul karbondioksida. Sebaliknya untuk setiap karbondioksida yang diambil dalam
peristiwa fotosintesis, dibebaskan satu molekul oksigen.
2. Siklus nitrogen
Unsur nitrogen di udara paling banyak mencapai 79%. Nitrogen dibutuhkan makhluk
hidup untuk pembentukan protein tetapi nitrogen yang diperlukan makhluk hidup bukan
dalam unsur tapi harus dalam bentuk senyawa.
3. Siklus sulfur
Di udara banyak mengandung sulfur dari hasil pembakaran /aktivitas individu. Sulfur
di atmosfer ini terbawa hujan ke tanah dan air. Sulfur yang ada di tanah ini diserap oleh
tumbuhan, tumbuhan dimakan oleh hewan, sehingga menjadi protein dalam otot. Protein ini
mengalami pembusukan oleh bakteri, sehingga senyawa H2S dan SO4 kembali lagi ke
11
tanah.2 daur ini disebut daur dalam. Tapi apabila SO2 dan SO4 yang ada di atmosfer ini
terbawa hujan dan menguap lagi ke atmosfer maka itu yang disebut daur luar.
4. Siklus posfor
Posfor diperoleh dari hasil pengikisan batuan di tanah. Posfor dibutuhkan makhluk
hidup dalam jumlah sedikit tetapi bersifat mutlak. Posfor diperlukan dalam DNA sebagai
bahan genetik. Dalam daur kecil posfor yang terdapat pada bahan organik (misal; sisa
tumbuhan dan kotoran hewan) membusuk lalu diambil oleh tumbuhan melalui akar dan
terbentuk kembali menjadi bahan anorganik. Hal ini terjadi pada rantai makanan. Posfor tidak
dapat menguap, tapi posfor yang ada dilautan masuk kedalam tubuh siput, atau ikan kecil,
ikan kecil ini dimakan burung laut dan burung laut ini membuang kotorannya di darat lalu
kotoran ini diserap tumbuhan dan masuk pada rantai makanan darat.
E. Komponen Rantai Makanan Dilaut
Fitoplankton adalah penyedia makanan didalam rantai makan di laut atau juga di
sebut Produsen. Ia merupakan makhluk hidup bersel satu yang sangat kecil, tidak bias dilihat
oleh mata telanjang ( bias dilihat oleh micrososft dan hidupnya melayang-layang dilaut.
Fitoplankton disebut produsen karena memliliki klorofil untuk membuat makanan sendiri
melalui bantuan cahaya matahari. Proses ini disebut dengan fotosintesis. Contoh Fitoplankton
adalah dinoflagellata dan diatomae.
Hewan kecil seperti ikan sarden , ikan hering, kepiting dan lobster memakan
Zooplankton, dalamrantai makanan di laut zooplankton memakan fitoplankton disebut
Konsumen I, zooplankton memakan zooplankton yang lebih kecil disebut konsumen II,
selanjutnya hewan kecil pemakan zooplankton (konsumen II) disebut Konsumen III.
Baik dalam rantai makanan maupun jaring-jaring makanan, terdapat beberapa istilah yang
harus kita kita ketahui yakni :
a. Produsen
12
Merupakan kelompok pertama dari rantai makanan yang biasanya terdiri atas tumbuh-
tumbuhan hijau, yang mengkonversi sebagian energi dari matahari (melalui fotosintesis)
melalui molekul-molekul organik yang digunakan dan disimpan dalam jaringannya. Pada
ekosistem air, produsen utamanya adalah alga, sering dalam bentuk uniseluler yang
membentuk fitoplankton.
b. Konsumen
Merupakan hewan-hewan yang memakan tumbuhan hijau dan juga yang memakan
satu sama lain. Konsumen primer adalah herbivora yang memakan tumbuh-tumbuhan
produsen primer. Konsumen sekunder memakan konsumen primer, dan diikuti oleh
konsumen tersier, kuartener, dan seterusnya dalam rantai makanan.
c. Dekomposer (pengurai)
Terdiri atas bakteri, jamur (fungi), tumbuhan atau hewan yang memakan organisme
mati dan melepaskan zat-zat organik yang dihasilkan dari organisme itu ke rantai makanan.
Contohnya seekor rusa yang mati di padang rumput mungkin akan digerogoti oleh
spesiespesies pemakan bangkai seperti burung bangkai dan gagak. Zat-zat yang tidak
dimakan mengalami penguraian oleh bakteri dan jamur, sehingga bagian-bagian bangkai
yang tidak dimakan oleh burung gagak, menjadi tersedia bagi organisme-organisme lain.
F. Proses Alur Rantai Makanan Dilaut
Begitulah proses rantai makanan dilaut. Bisakaha dibayangkan ketika salah satu
trantai makanan itu terputus atau punah? Yang terjadi adalah ketidak seimbangan biota laut,
ketika biota laut tidak seimbang, alam akan tidak seimbang lagi, pasti ada kelebihan mahkluk
hidup yang akan mengancam kehidupan manusia
Jaring-Jaring Makanan
13
Sebagai konsumen, hewan ada yang memakan produsen secara langsung, tetapi ada
pula yang mendapat makanan secara tidak langsung dari produsen dengan memakan
konsumen lainnya. Karenanya konsumen dibedakan menjadi beberapa macam yaitu
konsumen I, konsumen II, dan seterusnya hingga konsumen puncak. Konsumen II, III, dan
seterusnya tidak memakan produsen secara langsung tetapi tetap tergantung pada produsen,
karena sumber makanan konsumen I adalah produsen. Peranan makan dan dimakan di dalam
ekosistem akan membentuk rantai makanan bahkan jaring-jaring makanan. Perhatikan contoh
sebuah rantai makanan ini: daun berwarna tanaman air (Produsen) -->detritus (Konsumen I) -
-> amfipoda (Konsumen II) --> ikan gurame (Konsumen III) --> manusia (Konsumen
IV/Puncak).
Tiap organisme mungkin memakan atau dimakan lebih dari satu organisme dalam
satu rantai makanan yang sama atau makan dari rantai makanan lain. Ini biasanya terjadi pada
hewan karnivora taraf trofi tinggi.
Dalam ekosistem rantai makanan–rantai makanan itu saling berkaitan. Kebanyakan
sejenis hewan memakan beragam, dan makhluk tersebut pada gilirannya juga menyediakan
makanan untuk berbagai makhluk yang memakannya, maka terjadi yang dinamakan jaring –
jaring makanan (food web). Jaring- jaring makanan merupakan rantai-rantai makanan yang
saling berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring.
Jaring-jaring makanan terjadi karena setiap jenis makhluk hidup tidak hanya memakan atau
dimakan oleh satu jenis makhluk hidup lainnya.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebuah rantai makanan menunjukkan bagaimana setiap makhluk hidup mendapat
makanan, dan bagaimana nutrisi dan energi yang dilewatkan dari makhluk ke makhluk.
Rantai makanan mulai dengan tanaman hidup, dan diakhiri dengan hewan hidup. Beberapa
hewan makan tanaman, sebagian hewan memakan hewan lainnya
B. Soal latihan
Jawablah pertanyaan berikut ini:
1. Apa yang dimaksud dengan rantai makanan?
2. Berikan satu contoh rantai makanan yang ada dilingkungan sekitarmu!
3. Apa perbedaan antara rantai makanan dengan jaringan makanan?
4. Bagaimanakah mekanisme rantai makanan di darat?
5. Bagaimanakah mekanisme rantai makanan di laut

More Related Content

What's hot

LK 1.1 Identifikasi Masalah pemahaman pemanfaatan model-model pembelajaran in...
LK 1.1 Identifikasi Masalah pemahaman pemanfaatan model-model pembelajaran in...LK 1.1 Identifikasi Masalah pemahaman pemanfaatan model-model pembelajaran in...
LK 1.1 Identifikasi Masalah pemahaman pemanfaatan model-model pembelajaran in...RizkyYanurianto2
 
Lembar penilaian afektif
Lembar penilaian afektifLembar penilaian afektif
Lembar penilaian afektifRisou Kun
 
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMPRPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMPAjeng Rizki Rahmawati
 
Sintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranSintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranrestya21
 
Materi kelas x Modul Pembelajaran Ekosistem
Materi kelas x Modul Pembelajaran EkosistemMateri kelas x Modul Pembelajaran Ekosistem
Materi kelas x Modul Pembelajaran EkosistemFatikah Rahma Dewi
 
LK Bedah LMS.docx
LK Bedah LMS.docxLK Bedah LMS.docx
LK Bedah LMS.docxuud efendi
 
CONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docx
CONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docxCONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docx
CONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docxFriscaDwiSeptianaPut
 
LK 1 identivikasi maslah siklus 2.docx
LK 1 identivikasi maslah siklus 2.docxLK 1 identivikasi maslah siklus 2.docx
LK 1 identivikasi maslah siklus 2.docxrimaazhar21
 
LK. 1.1. Identifikasi Masalah HELMI NYUSWANDANA.docx
LK. 1.1. Identifikasi Masalah HELMI NYUSWANDANA.docxLK. 1.1. Identifikasi Masalah HELMI NYUSWANDANA.docx
LK. 1.1. Identifikasi Masalah HELMI NYUSWANDANA.docxAliyahya_john
 
Laporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNG
Laporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNGLaporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNG
Laporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNGMuhamad Yogi
 
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdf
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdfLK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdf
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdfadenurosita
 
Angket model-arcs-untuk-mengukur-motivasi-belajar-dan-minat-belajar-siswa1
Angket model-arcs-untuk-mengukur-motivasi-belajar-dan-minat-belajar-siswa1Angket model-arcs-untuk-mengukur-motivasi-belajar-dan-minat-belajar-siswa1
Angket model-arcs-untuk-mengukur-motivasi-belajar-dan-minat-belajar-siswa1Kim Mustakim
 
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docxDiskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docxUlfahWulandari2
 
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rpp
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rppPembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rpp
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rppAndi Saputro
 
9.rpp intraksi makhluk hidup dengan lingkunganya ok
9.rpp intraksi makhluk hidup dengan lingkunganya ok9.rpp intraksi makhluk hidup dengan lingkunganya ok
9.rpp intraksi makhluk hidup dengan lingkunganya okkana rozi
 

What's hot (20)

LK 1.1 Identifikasi Masalah pemahaman pemanfaatan model-model pembelajaran in...
LK 1.1 Identifikasi Masalah pemahaman pemanfaatan model-model pembelajaran in...LK 1.1 Identifikasi Masalah pemahaman pemanfaatan model-model pembelajaran in...
LK 1.1 Identifikasi Masalah pemahaman pemanfaatan model-model pembelajaran in...
 
Lembar penilaian afektif
Lembar penilaian afektifLembar penilaian afektif
Lembar penilaian afektif
 
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMPRPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
 
PPT Biologi Bab Pencemaran Lingkungan
PPT Biologi Bab Pencemaran LingkunganPPT Biologi Bab Pencemaran Lingkungan
PPT Biologi Bab Pencemaran Lingkungan
 
Sintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranSintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaran
 
Klasifikasi dan Adaptasi Mahluk Hidup
Klasifikasi dan Adaptasi Mahluk HidupKlasifikasi dan Adaptasi Mahluk Hidup
Klasifikasi dan Adaptasi Mahluk Hidup
 
Materi kelas x Modul Pembelajaran Ekosistem
Materi kelas x Modul Pembelajaran EkosistemMateri kelas x Modul Pembelajaran Ekosistem
Materi kelas x Modul Pembelajaran Ekosistem
 
LK Bedah LMS.docx
LK Bedah LMS.docxLK Bedah LMS.docx
LK Bedah LMS.docx
 
CONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docx
CONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docxCONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docx
CONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docx
 
LK 1 identivikasi maslah siklus 2.docx
LK 1 identivikasi maslah siklus 2.docxLK 1 identivikasi maslah siklus 2.docx
LK 1 identivikasi maslah siklus 2.docx
 
LK. 1.1. Identifikasi Masalah HELMI NYUSWANDANA.docx
LK. 1.1. Identifikasi Masalah HELMI NYUSWANDANA.docxLK. 1.1. Identifikasi Masalah HELMI NYUSWANDANA.docx
LK. 1.1. Identifikasi Masalah HELMI NYUSWANDANA.docx
 
Laporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNG
Laporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNGLaporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNG
Laporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNG
 
1 lembar-observasi-ptk
1 lembar-observasi-ptk1 lembar-observasi-ptk
1 lembar-observasi-ptk
 
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdf
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdfLK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdf
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdf
 
Angket model-arcs-untuk-mengukur-motivasi-belajar-dan-minat-belajar-siswa1
Angket model-arcs-untuk-mengukur-motivasi-belajar-dan-minat-belajar-siswa1Angket model-arcs-untuk-mengukur-motivasi-belajar-dan-minat-belajar-siswa1
Angket model-arcs-untuk-mengukur-motivasi-belajar-dan-minat-belajar-siswa1
 
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docxDiskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
 
Powerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaranPowerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaran
 
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rpp
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rppPembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rpp
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rpp
 
MAKALAH EKOSISTEM
MAKALAH EKOSISTEMMAKALAH EKOSISTEM
MAKALAH EKOSISTEM
 
9.rpp intraksi makhluk hidup dengan lingkunganya ok
9.rpp intraksi makhluk hidup dengan lingkunganya ok9.rpp intraksi makhluk hidup dengan lingkunganya ok
9.rpp intraksi makhluk hidup dengan lingkunganya ok
 

Viewers also liked

BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Cnidaria
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA CnidariaBIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Cnidaria
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA CnidariaFauzan Ardana
 
Jaring dan piramida makanan di daerah Estuaria
Jaring dan piramida makanan di daerah EstuariaJaring dan piramida makanan di daerah Estuaria
Jaring dan piramida makanan di daerah Estuariakhusnoelkhatimah
 
Makalah biologi
Makalah biologiMakalah biologi
Makalah biologinurineza
 
Bab 3 sintesis protein
Bab 3 sintesis proteinBab 3 sintesis protein
Bab 3 sintesis proteinRibka Sepatia
 
Powerpoint tentang Ekosistem
Powerpoint tentang EkosistemPowerpoint tentang Ekosistem
Powerpoint tentang EkosistemTitoSelaluEnjoy
 
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaMakalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAlyaraisa Alpasha
 
Bases concurso logo, fachada, pagina web
Bases concurso logo, fachada, pagina webBases concurso logo, fachada, pagina web
Bases concurso logo, fachada, pagina webMarcelo Fernandez
 
MZ24-simple (dragged)
MZ24-simple (dragged)MZ24-simple (dragged)
MZ24-simple (dragged)AnneBellego
 
Tramonex_Corporate Brochure (3)
Tramonex_Corporate Brochure (3)Tramonex_Corporate Brochure (3)
Tramonex_Corporate Brochure (3)Khalid Talukder
 
Daftar isi fix revisi
Daftar isi fix  revisiDaftar isi fix  revisi
Daftar isi fix revisianomwiradana
 
Bản tin tuần trường anh ngữ CIP 23 tháng11
Bản tin tuần trường anh ngữ CIP 23 tháng11Bản tin tuần trường anh ngữ CIP 23 tháng11
Bản tin tuần trường anh ngữ CIP 23 tháng11Phil English Vietnam
 
Top100 Brands Single
Top100 Brands SingleTop100 Brands Single
Top100 Brands Singledgamache
 
OpenStack Summit 2015 Tokyo Heat-Translator and TOSCA vbrownbag
OpenStack Summit 2015 Tokyo Heat-Translator and TOSCA vbrownbagOpenStack Summit 2015 Tokyo Heat-Translator and TOSCA vbrownbag
OpenStack Summit 2015 Tokyo Heat-Translator and TOSCA vbrownbagme_slideshare_2
 

Viewers also liked (20)

Rantai makanan
Rantai makananRantai makanan
Rantai makanan
 
Modul rara
Modul raraModul rara
Modul rara
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Cnidaria
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA CnidariaBIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Cnidaria
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Cnidaria
 
Jaring dan piramida makanan di daerah Estuaria
Jaring dan piramida makanan di daerah EstuariaJaring dan piramida makanan di daerah Estuaria
Jaring dan piramida makanan di daerah Estuaria
 
Makalah biologi
Makalah biologiMakalah biologi
Makalah biologi
 
Rantai makanan
Rantai makananRantai makanan
Rantai makanan
 
Bab 3 sintesis protein
Bab 3 sintesis proteinBab 3 sintesis protein
Bab 3 sintesis protein
 
Powerpoint tentang Ekosistem
Powerpoint tentang EkosistemPowerpoint tentang Ekosistem
Powerpoint tentang Ekosistem
 
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaMakalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Roshe Run Noir Gris
Roshe Run Noir Gris Roshe Run Noir Gris
Roshe Run Noir Gris
 
Bases concurso logo, fachada, pagina web
Bases concurso logo, fachada, pagina webBases concurso logo, fachada, pagina web
Bases concurso logo, fachada, pagina web
 
MZ24-simple (dragged)
MZ24-simple (dragged)MZ24-simple (dragged)
MZ24-simple (dragged)
 
Tramonex_Corporate Brochure (3)
Tramonex_Corporate Brochure (3)Tramonex_Corporate Brochure (3)
Tramonex_Corporate Brochure (3)
 
Daftar isi fix revisi
Daftar isi fix  revisiDaftar isi fix  revisi
Daftar isi fix revisi
 
Bản tin tuần trường anh ngữ CIP 23 tháng11
Bản tin tuần trường anh ngữ CIP 23 tháng11Bản tin tuần trường anh ngữ CIP 23 tháng11
Bản tin tuần trường anh ngữ CIP 23 tháng11
 
Student c
Student cStudent c
Student c
 
Top100 Brands Single
Top100 Brands SingleTop100 Brands Single
Top100 Brands Single
 
OpenStack Summit 2015 Tokyo Heat-Translator and TOSCA vbrownbag
OpenStack Summit 2015 Tokyo Heat-Translator and TOSCA vbrownbagOpenStack Summit 2015 Tokyo Heat-Translator and TOSCA vbrownbag
OpenStack Summit 2015 Tokyo Heat-Translator and TOSCA vbrownbag
 
Database connectivity with data reader by varun tiwari
Database connectivity with data reader by varun tiwariDatabase connectivity with data reader by varun tiwari
Database connectivity with data reader by varun tiwari
 

Similar to Modul tentang rantai makanan (mirnawati)

Bahan ajar ekosistem
Bahan ajar ekosistemBahan ajar ekosistem
Bahan ajar ekosistemchie chie
 
Aliran_Energi_Dalam_Ekosistem.pptx
Aliran_Energi_Dalam_Ekosistem.pptxAliran_Energi_Dalam_Ekosistem.pptx
Aliran_Energi_Dalam_Ekosistem.pptxrilwan9
 
Rantai makanan dan jaring jaring makanan
Rantai makanan dan jaring jaring makananRantai makanan dan jaring jaring makanan
Rantai makanan dan jaring jaring makananPutri Aisyah
 
fdokumen.com_rantai-makanan-dan-jaring-jaring-makanan.pdf
fdokumen.com_rantai-makanan-dan-jaring-jaring-makanan.pdffdokumen.com_rantai-makanan-dan-jaring-jaring-makanan.pdf
fdokumen.com_rantai-makanan-dan-jaring-jaring-makanan.pdfAniKhanifatun1
 
1 saling ketergantungan dalam ekosistem
1 saling ketergantungan dalam ekosistem1 saling ketergantungan dalam ekosistem
1 saling ketergantungan dalam ekosistemPoetra Chebhungsu
 
Interaksi makh hidup pertemuan 4
Interaksi makh hidup pertemuan 4Interaksi makh hidup pertemuan 4
Interaksi makh hidup pertemuan 4Meli Fitriani
 
PPT-UEU-Biologi-Dasar-Pertemuannnnn-5.ppt
PPT-UEU-Biologi-Dasar-Pertemuannnnn-5.pptPPT-UEU-Biologi-Dasar-Pertemuannnnn-5.ppt
PPT-UEU-Biologi-Dasar-Pertemuannnnn-5.pptriodarputra
 
IIPA TERPADU EKOSISTEMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
IIPA TERPADU EKOSISTEMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMIIPA TERPADU EKOSISTEMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
IIPA TERPADU EKOSISTEMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMAndiFajriah
 
Makhluk Hidup dan Lingkungannya (Materi PPG Daljab IPA)
Makhluk Hidup dan Lingkungannya (Materi PPG Daljab IPA)Makhluk Hidup dan Lingkungannya (Materi PPG Daljab IPA)
Makhluk Hidup dan Lingkungannya (Materi PPG Daljab IPA)Widada Winata Atmaja
 

Similar to Modul tentang rantai makanan (mirnawati) (20)

Bahan ajar ekosistem
Bahan ajar ekosistemBahan ajar ekosistem
Bahan ajar ekosistem
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
EKOSISTEM
EKOSISTEMEKOSISTEM
EKOSISTEM
 
4 ekosistem
4 ekosistem4 ekosistem
4 ekosistem
 
4 ekosistem
4 ekosistem4 ekosistem
4 ekosistem
 
Rantai makanan
Rantai makananRantai makanan
Rantai makanan
 
4 ekosistem
4 ekosistem4 ekosistem
4 ekosistem
 
Aliran_Energi_Dalam_Ekosistem.pptx
Aliran_Energi_Dalam_Ekosistem.pptxAliran_Energi_Dalam_Ekosistem.pptx
Aliran_Energi_Dalam_Ekosistem.pptx
 
Rantai makanan dan jaring jaring makanan
Rantai makanan dan jaring jaring makananRantai makanan dan jaring jaring makanan
Rantai makanan dan jaring jaring makanan
 
fdokumen.com_rantai-makanan-dan-jaring-jaring-makanan.pdf
fdokumen.com_rantai-makanan-dan-jaring-jaring-makanan.pdffdokumen.com_rantai-makanan-dan-jaring-jaring-makanan.pdf
fdokumen.com_rantai-makanan-dan-jaring-jaring-makanan.pdf
 
Biologi - Ekosistem
Biologi - EkosistemBiologi - Ekosistem
Biologi - Ekosistem
 
1 saling ketergantungan dalam ekosistem
1 saling ketergantungan dalam ekosistem1 saling ketergantungan dalam ekosistem
1 saling ketergantungan dalam ekosistem
 
Interaksi makh hidup pertemuan 4
Interaksi makh hidup pertemuan 4Interaksi makh hidup pertemuan 4
Interaksi makh hidup pertemuan 4
 
03 ekologi 3
03 ekologi 303 ekologi 3
03 ekologi 3
 
Presentase biologi
Presentase biologiPresentase biologi
Presentase biologi
 
PPT-UEU-Biologi-Dasar-Pertemuannnnn-5.ppt
PPT-UEU-Biologi-Dasar-Pertemuannnnn-5.pptPPT-UEU-Biologi-Dasar-Pertemuannnnn-5.ppt
PPT-UEU-Biologi-Dasar-Pertemuannnnn-5.ppt
 
IIPA TERPADU EKOSISTEMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
IIPA TERPADU EKOSISTEMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMIIPA TERPADU EKOSISTEMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
IIPA TERPADU EKOSISTEMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
Makhluk Hidup dan Lingkungannya (Materi PPG Daljab IPA)
Makhluk Hidup dan Lingkungannya (Materi PPG Daljab IPA)Makhluk Hidup dan Lingkungannya (Materi PPG Daljab IPA)
Makhluk Hidup dan Lingkungannya (Materi PPG Daljab IPA)
 
Media Pembelajaran IPA kls IV SD
Media Pembelajaran IPA kls IV SDMedia Pembelajaran IPA kls IV SD
Media Pembelajaran IPA kls IV SD
 

Recently uploaded

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 

Modul tentang rantai makanan (mirnawati)

  • 1. MODUL PEMBELAJARAN “RANTAI MAKANAN” OLEH: MIRNAWATI FAKULTAS TARBIYAH/KI. VI. A INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SULTAN QAIMUDDIN KENDARI 2015
  • 2. ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di alam ini banyak berbagai macam makhluk hidup. Setiap makhluk hidup satu dengan lainnya tidak dapat hidup masing-masing, melainkan saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya. Hubungan saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya dapat berupa hubungan merugikan saling menguntungkan. Di dalam suatu ekosistem, terjadi interaksi antara komunitas dan komunitas lainnya serta lingkungan abiotiknya. Interaksi ini dapat menyebabkan aliran energi melalui peristiwa makan dan dimakan (predasi). Pada peristiwa aliran energi ini, komponen ekosistem, khususnya komponen biotik, memiliki tiga peran dasar, yaitu sebagai produsen, konsumen dan dekomposer. Penyusun utama produsen dalam suatu ekosistem, khususnya di daratan adalah tumbuhan. Organisme ini mampu membuat makanannya sendiri dengan bantuan sinar matahari. Peristiwa ini disebut fotosintesis.
  • 3. iii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL BAB I: PENDAHULUAN A. Latar belakang BAB II: PENDAHULUAN A. Pengertian rantai makanan B. Jenis rantai makanan C. Perbedaan rantai makanan dan jaring makanan D. Mekanisme Rantai Makanan dan Jaringan Makanan. E. Komponen Rantai Makanan Dilaut F. Proses Alur Rantai Makanan Dilaut BAB II: PENUTUP A. Kesimpulan B. Soal latihan
  • 4. 1 BAB II PEMBAHASAN MATERI A. Pengertian Rantai Makanan Setiap makhluk hidup membutuhkan energi untuk hidup. Setiap hewan melakukan sesuatu (berlari, melompat) mereka menggunakan energi untuk melakukannya. Hewan mendapatkan energi dari makanan yang mereka makan, dan semua makhluk hidup mendapatkan energi dari makanan. Tanaman menggunakan sinar matahari, air dan nutrisi untuk mendapatkan energi (dalam proses yang disebut fotosintesis). Energi diperlukan untuk makhluk hidup untuk tumbuh. Rantai makanan adalah perpindahan energi dari organisme pada suatu tingkat tropik ke tingkat tropik berikutnya dalam peristiwa makan dan dimakan dengan urutan tertentu. Rantai makanan secara konseptual terstruktur dalam tingkatan tropik. Sebuah tingkatan tropik mencakup semua organisme atau spesies dengan posisi yang sama dalam rantai makanan. Tingkatan tropik terendah adalah produsen yang tidak memakan organisme lain, tetapi dia bisa berfungsi sendiri sebagai makanan, misalkan tanaman hijau. Semua organisme yang bukan produsen dapat diringkas sebagai konsumen yang membutuhkan organisme lain untuk makan. Sebagian besar konsumen adalah herbivora. Puncak tertinggi dalam tingkatan tropik ditepati oleh predator yang hampir tidak mungkin dimakan oleh organisme lain. Posisi konsumen yang berada diantara herbivora dan predator, dia memakan organisme lain tetapi juga mempersiapkan diri sebagai makanan dari para predator diatasnya. Panjang tingkatan tropik dalam rantai makanan ditentukan oleh kompleksitas suatu ekosistem, namum umumnya banyaknya tingkatan tropik tidak jauh berbeda tiap ekosistem. Posisi herbivora urutannya relatif tetap berada paling bawah dalam tingkatan tropik. Sedangkan posisi konsumen pemakan herbivora sering berubah tergantung pada panjang
  • 5. 2 rantai makanan. sebagai contoh rantai makanan, elang bisa memakan merpati, sedangkan merpati adalah pemakan biji (herbivora). Maka rantai makanan yang terjadi adalah tiga tingkatan yakni, elang, merpati dan tumbuhan biji. Tetapi bisa juga tumbuhan biji dimakan oleh serangga, dan serangga dimakan oleh merpati sehingga urutan rantai makanan berubah menjadi empat tingkatan. Semua makhluk hidup perlu makan untuk mendapatkan energi untuk tumbuh, bergerak dan bereproduksi. Tapi apa hal-hal yang hidup memakan? Kecil serangga memakan tanaman hijau, dan hewan yang lebih besar memakan yang lebih kecil dan sebagainya. Hubungan makan dalam suatu ekosistem disebut rantai makanan. Rantai makanan biasanya secara berurutan, dengan panah digunakan untuk menunjukkan aliran energi. Sebuah rantai makanan tidak sama dengan jaring makanan. Sebuah jaring makanan adalah lebih banyak dari jaringan rantai makanan dan lebih kompleks. Lihat ilustrasi jaringan makanan di bawah-Anda dapat memilih sebuah rantai makanan dasar dari jaring makanan : tanaman Hijau- Belalang- katak- Burung -Elang Jumlah Organisme Dalam setiap jaring makanan, energi akan hilang setiap kali memakan satu organisme lain. Karena itu, harus ada lebih banyak tanaman dari ada pemakan tumbuhan. Harus ada lebih banyak autotrof dibanding heterotrof, dan lebih banyak pemakan tumbuhan daripada pemakan daging. Meskipun ada persaingan yang ketat antara hewan, ada juga saling ketergantungan. Ketika salah satu spesies punah, hal itu dapat mempengaruhi seluruh rantai spesies lain dan memiliki konsekuensi tak terduga. Kesetimbangan Karena jumlah karnivora dalam komunitas terus meningkat, mereka akan makan lebih banyak dan lebih banyak lagi herbivora, ini akan menyebabkan penurunan populasi herbivora. Hal ini kemudian menjadi semakin sulit untuk karnivora untuk menemukan
  • 6. 3 herbivora untuk makan, dan karena itu populasi karnivora akan menurun. Dengan cara ini, karnivora dan herbivora berada pada ekuilibrium yang relatif stabil, masing-masing membatasi populasi lain. Sebuah keseimbangan yang sama ada antara pemakan tanaman dan tumbuhan. B. Jenis Rantai Makanan Rantai makanan perumput– Rantai makanan perumput dimulai dengan fiksasi fotosintesis cahaya, karbon dioksida, dan air oleh tanaman (produsen primer) yang memproduksi gula dan molekul organik lainnya. Setelah diproduksi, senyawa ini dapat digunakan untuk membuat berbagai jenis jaringan tanaman. Konsumen primer atau herbivora membentuk link kedua dalam rantai makanan perumput. Mereka mendapatkan energi mereka dengan mengkonsumsi produsen primer. Konsumen sekunder atau karnivora primer, link ketiga dalam rantai tersebut, mendapatkan energi mereka dengan mengkonsumsi herbivora. Konsumen tersier atau karnivora sekunder adalah hewan yang menerima energi organik mereka dengan mengkonsumsi karnivora primer. Rantai makanan detritus – Rantai makanan detritus berbeda dari rantai makanan perumput dalam beberapa cara:  organisme membuat itu umumnya lebih kecil (seperti ganggang, bakteri, jamur, serangga, & lipan)  peran fungsional dari organisme yang berbeda tidak jatuh rapi ke dalam kategori seperti tingkat trofik makanan rantai perumput.  detritivore hidup dalam lingkungan (seperti tanah) yang kaya akan partikel makanan tersebar. Akibatnya, pengurai kurang motil dibanding herbivora atau karnivora.  Dekomposer memproses sejumlah besar bahan organik, mengubahnya kembali ke bentuk unsur hara anorganik. Tingkat trofik
  • 7. 4 Organisme dalam rantai makanan dikelompokkan ke dalam kategori yang disebut tingkat trofik. Secara kasar, tingkat ini dibagi menjadi produsen (tingkat trofik pertama), konsumen (kedua, ketiga, dan tingkat trofik keempat), dan pengurai. Produsen, juga dikenal sebagai autotrof, membuat makanan mereka sendiri. Mereka membuat tingkat pertama setiap rantai makanan. Autotrof biasanya tanaman atau organisme bersel satu. Hampir semua autotrof menggunakan proses yang disebut fotosintesis untuk membuat “makanan” (nutrisi yang disebut glukosa) dari sinar matahari, karbon dioksida, dan air. Tanaman adalah jenis yang paling akrab autotrof, tetapi ada banyak jenis lain. Ganggang, yang bentuk yang lebih besar dikenal sebagai rumput laut, merupakan autotrofik. Fitoplankton, organisme kecil yang hidup di laut, juga autotrof. Beberapa jenis bakteri autotrof. Misalnya, bakteri yang hidup di gunung berapi aktif menggunakan senyawa sulfur dengan menghasilkan makanan mereka sendiri. Proses ini disebut kemosintesis. Tingkat trofik kedua terdiri dari organisme yang memakan produsen. Ini disebut konsumen primer, atau herbivora. Rusa, kura-kura, dan berbagai jenis burung adalah herbivora. Konsumen sekunder makan herbivora. Konsumen tersier makan konsumen sekunder. Mungkin ada lebih banyak tingkat konsumen sebelum rantai akhirnya mencapai puncaknya predator. predator Tertinggi, juga disebut predator puncak, makan konsumen lain. Konsumen bisa karnivora (hewan yang memakan hewan lain) atau omnivora (hewan yang memakan tumbuhan dan hewan). Omnivora, seperti manusia, mengkonsumsi banyak jenis makanan. Orang makan tanaman, seperti sayuran dan buah-buahan. Kita juga makan hewan dan produk hewan, seperti daging, susu, dan telur. Kita makan fungi, seperti jamur. Kita juga makan ganggang, rumput laut dalam yang dapat dimakan seperti nori (digunakan untuk membungkus gulungan sushi) dan selada laut (digunakan dalam salad).
  • 8. 5 Detritivore dan dekomposer adalah bagian akhir dari rantai makanan. Detritivore adalah organisme yang memakan sisa tumbuhan dan hewan tak hidup. Sebagai contoh, pemakan bangkai seperti burung bangkai memakan hewan mati. Kumbang kotoran memakan kotoran hewan. Dekomposer seperti jamur dan bakteri melengkapi rantai makanan. Mereka mengubah limbah organik, seperti pembusukan tanaman, menjadi bahan anorganik, sehingga tanah yang kaya nutrisi. Dekomposer melengkapi siklus hidup, mengembalikan nutrisi ke tanah atau lautan untuk digunakan oleh autotrof. Ini memulai rantai makanan baru. Akumulasi Bahan Pencemar dalam Rantai Makanan Bahan pencemar yang sulit atau tidak dapat terurai di lingkungan dapat masuk ke dalam tubuh organisme dan berpindah dari satu organisme ke organisme lain melalui rantai makanan atau jaring-jaring makanan. Contohnya bahan pencemar DDT (diklorodifeniltnikloroetana) yang digunakan oleh petani sebagai insektisida. DDT sulit terurai, maka residunya tetap berada di air atau tanah, yang kemudian terserap oleh ganggang atau tumbuh tumbuhan. DDT juga tidak dapat terurai oleh reaksi di dalam tubuh makhluk hidup. Bila ganggang atau tumbuhan tersebut dimakan oleh herbivor, maka DDT akan berpindah ke tubuh herbivor, karnivor, dan seterusnya hingga ke konsumen pada tingkat trofik tertinggi. Pada setiap tingkatan trofik akan terjadi peningkatan akumulasi DDT. Akumulasi terbanyak terdapat pada tingkatan trofik paling tinggi. Proses peningkatan akumulasi bahan pencemar pada tingkatan trofik melalui rantai makanan disebut biomagnifikasi. Akumulasi DDT di dalam tubuh organisme dapat menyebabkan terjadinya gangguan fisiologi tubuh dan mutasi genetik (gen atau kromosom). Konsentrasi bahan pencemar dinyatakan dalam satuan ppm (part per million) yaitu perbandingan bagian dalam satu juta bagian yang lain. Sebagai contoh, bila konsentrasi DDT
  • 9. 6 di dalam tubuh ikan besar 2 ppm, berarti terdapat 2 mg DDT dalam 1 kg massa tubuh ikan besar. C. Perbedaan Rantai Makanan dan Jaringan Makanan. Rantai makanan adalah peristiwa makan-memakan yang digambarkan dalam bentuk linear. Rantai makanan dibedakan menjadi 2, yaitu: 1. Rantai makanan perumput. Contoh: Daun --> Ulat --> Burung--> Elang 2. Rantai makanan detritus. Contoh: Detritus (fragmen bangkai hewan/tumbuhan)--> Belatung--> Katak--> Ular tanah. Jaring-jaring makanan adalah peristiwa makan-memakan dimana organisme heterotrof tidak hanya memakan satu jenis organisme saja. Baik dalam rantai makanan maupun jaring-jaring makanan, terdapat beberapa istilah yang harus kita kita ketahui yakni :  Produsen Merupakan kelompok pertama dari rantai makanan yang biasanya terdiri atas tumbuh- tumbuhan hijau, yang mengkonversi sebagian energi dari matahari (melalui fotosintesis) melalui molekul-molekul organik yang digunakan dan disimpan dalam jaringannya. Pada ekosistem air, produsen utamanya adalah alga, sering dalam bentuk uniseluler yang membentuk fitoplankton.  Konsumen Merupakan hewan-hewan yang memakan tumbuhan hijau dan juga yang memakan satu sama lain. Konsumen primer adalah herbivora yang memakan tumbuh-tumbuhan produsen primer. Konsumen sekunder memakan konsumen primer, dan diikuti oleh konsumen tersier, kuartener, dan seterusnya dalam rantai makanan.  Dekomposer (pengurai)
  • 10. 7 Terdiri atas bakteri, jamur (fungi), tumbuhan atau hewan yang memakan organisme mati dan melepaskan zat-zat organik yang dihasilkan dari organisme itu ke rantai makanan. Pada uraian sebelumnya tentang rantai makanan, dijelaskan bahwa setiap organisme seakan-akan hanya memakan atau dimakan oleh satu organisme lain saja. Hal yang sebenarnya terjadi adalah dalam suatu ekosistem tidaklah demikian. Tiap organisme mungkin memakan atau dimakan lebih dari satu organisme dalam satu rantai makanan yang sama atau makan dari rantai makanan lain. Ini biasanya terjadi pada hewan karnivora taraf trofi tinggi. Dalam ekosistem rantai makanan–rantai makanan itu saling berkaitan. Kebanyakan sejenis hewan memakan beragam, dan makhluk tersebut pada gilirannya juga menyediakan makanan untuk berbagai makhluk yang memakannya, maka terjadi yang dinamakan jaring – jaring makanan (food web). Jaring- jaring makanan merupakan rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring. Jaring-jaring makanan terjadi karena setiap jenis makhluk hidup tidak hanya memakan atau dimakan oleh satu jenis makhluk hidup lainnya. Menurut Prawirohartono (2004: 126), dalam ekosistem terdapat banyak rantai makanan yang saling bertautan sehin ga membentuk suatu jaring-jaring makanan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa jaring-jaring makanan adalah sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungaan. Menurut Kurniawan dkk, jaring-jaring makanan adalah bentukan dari banyak rantai makanan yang saling berhubungan (2008: 226). Ekosistem yang terdiri atas banyak rantai makanan akan membentuk jaring-jaring makanan. Berdasarkan beberapa penjelasan dan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa jaring-jaring makanan adalah kumpulan antara berbagai rantai makanan yang saling berhubungan dalam suatu ekosistem. Dalam suatu ekosistem terdapat dua faktor yaitu faktor
  • 11. 8 biotik dan abiotik. Pada suatu ekosistem faktor-faktor biotik ada yang disebut dengan produsen, konsumen tingkat satu, konsumen tingkat dua, konsumen tingkat tiga, dan seterusnya sampai dengan konsumen tingkat puncak. Yang termasuk produsen yaitu semua jenis tumbuhan yang mempunyai klorofil baik pada tingkat monoseluler (fitoplankton) maupun yang polyseluler (tumbuhan tinggi). jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian produsen yaitu tumbuhan yang mampu membuat zat-zat organik dari bahan-bahan anorganik dari hasil fotosintesis (bantuan energi cahaya matahari). Konsumen tingkat satu biasa disebut herbivora (pemakan tumbuhan) yaitu yang langsung memakan produsen . pada konsumen tingkat ini, benar-benar menggunakan energi kimia dari hasil fotosintesis. Macam-macam hewan konsumen tingkat satu yaitu diantaranya kambing, marmut,sapi,kelinci, belalang,ulat, dan sebagainya. Konsumen tingkat dua yang disebut dengan karnivora (pemakan daging) yaitu konsumen yang memakan konsumen tingkat satu. Energi kimia yang ada pada konsumen pertama ada pada otot/daging berupa protein ataupun lemak. Demikian seperti itu sampai dengan konsumen tingkat puncak. Apabila kita amati disini terjadi suatu peralihan energi sesuai dengan hukum kekekalan energi, bahwa energi tidak dapat dimusnahkan tetapi akan berubah bentuknya. Energi mataharipun dirubah menjadi energi kimia (amilum/zat tepung) oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis amilum dirubah oleh konsumen tingkat satu menjadi protein dan lemak dalam optot/daging. Begitupun seterusnya sampai pada konsumen puncak. Produsen => konsumen I => konsumen II => Konsumen III (Tumbhan hijau) Aliran energi ini biasanya juga dibuat dalam suatu bentuk rantai/aliran makan dalam suatu bentuk rantai/aliran makan memakan dalam dalam satu garis yang dikenal dengan rantai makanan, dan ingat dalam menentukan rantai makanan pun tanda penahnya harus benar. Contoh rantai makanan.
  • 12. 9 Rumput => belalang => ayam => musang => ular Dalam rantai makanan ini konsumen puncaknya adalah ular, jadi kita tidak dapat menentukan jenis konsumen puncak tanpa menunjukan rantai makanannya, sebab konsumen puncak bisa berbeda-beda. Demikian pula untuk konsumen tingkat satu, dua, tiga dan seterusnya tidak dapat ditentukan tanpa melihat dari rantai makanan yang terjadinya. D. Mekanisme Rantai Makanan dan Jaringan Makanan. Pada rantai makanan terdapat tingkatan/urutan organisme. Tiap tingkat dari rantai makanan disebut tingkat trofi atau taraf trofi. Karena organisme pertama yang mampu menghasilkan zat makanan (autotrof) adalah tumbuhan maka tingkat trofi pertama selalu diduduki tumbuhan hijau sebagai produsen. Tingkat selanjutnya adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas hewan pemakan tumbuhan yang biasa disebut konsumen primer. Hewan pemakan konsumen primer merupakan tingkat trofi ketiga, yang terdiri atas hewan-hewan karnivora dan seterusnya sampai organisme mati dan diurai oleh dekomposer. Hasil rombakan dari dekomposer dapat dipergunakan kembali oleh organisme autotrof. Berdasarkan jenis mata rantai pertamanya maka rantai makanan dapat dibedakan atas dua yakni tipe rantai makanan perumput dan tipe makanan detritus. Dua jenis rantai makanan ini bisa terdapat dalam satu populasi atau beberapa populasi dalam suatu ekosistem. Siklus Energi 1. Siklus oksigen Energi kimia dari konsumen tingkat satu, konsumen tingkat dua,tingkat tiga, dan seterusnya. Sisa-sisanya digunakan oleh mikroorganisme yang disebut bakteri dan jamur dalam proses pembusukan. Zat-zat dibumi ini ada yang berupa gas, berupa air ataupun berbentuk padat, semua zat-zat tersebut mengalami suatu siklus sehingga tidak ada yang hilang, melainkan berubah bentuk.
  • 13. 10 Oksigen di atmosfer bumi kurang lebih 20% ini duganakan untuk kebutuhan seluruh makhluk hidup yang ada di darat maupun yang hidup di air. Dalam proses pernafasan oksigen berfungsi sebagai penerima terakhir untuk elektron yang dilepaskan dari atom-atom karbon pada makanan pada saat tumbuhan berfotosintesis, tumbuhan menghasilkan oksigen. Oksigen yang dihasilkan ini dilepaskan ke udara dan ada juga yang larut dengan air. Oksigen ini digunakan oleh tumbuhan, hewan dan manusia untuk bernapas. Penggunaan oksigen ini baik di tumbuhan maupun pada hewan dan manusia terjadi pada sel tubuh tepatnya pada mitokondria untuk proses penghasilan energi. Zat sampah dari proses pembakaran berupa karbon dioksida dikeluarkan lagi kelingkungan. CO2 di alam bergabung dengan CO2 dari aktifitas lain dan karbondioksida ini digunakan lagi oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis kembali. Demikianlah terus berulang-ulang siklus tersebut selama ada tumbuhan berklorofil CO2 terus diubah menjadi oksigen. Untuk setiap molekul oksigen yang digunakan dalam respirasi seluler dilepaskan satu molekul karbondioksida. Sebaliknya untuk setiap karbondioksida yang diambil dalam peristiwa fotosintesis, dibebaskan satu molekul oksigen. 2. Siklus nitrogen Unsur nitrogen di udara paling banyak mencapai 79%. Nitrogen dibutuhkan makhluk hidup untuk pembentukan protein tetapi nitrogen yang diperlukan makhluk hidup bukan dalam unsur tapi harus dalam bentuk senyawa. 3. Siklus sulfur Di udara banyak mengandung sulfur dari hasil pembakaran /aktivitas individu. Sulfur di atmosfer ini terbawa hujan ke tanah dan air. Sulfur yang ada di tanah ini diserap oleh tumbuhan, tumbuhan dimakan oleh hewan, sehingga menjadi protein dalam otot. Protein ini mengalami pembusukan oleh bakteri, sehingga senyawa H2S dan SO4 kembali lagi ke
  • 14. 11 tanah.2 daur ini disebut daur dalam. Tapi apabila SO2 dan SO4 yang ada di atmosfer ini terbawa hujan dan menguap lagi ke atmosfer maka itu yang disebut daur luar. 4. Siklus posfor Posfor diperoleh dari hasil pengikisan batuan di tanah. Posfor dibutuhkan makhluk hidup dalam jumlah sedikit tetapi bersifat mutlak. Posfor diperlukan dalam DNA sebagai bahan genetik. Dalam daur kecil posfor yang terdapat pada bahan organik (misal; sisa tumbuhan dan kotoran hewan) membusuk lalu diambil oleh tumbuhan melalui akar dan terbentuk kembali menjadi bahan anorganik. Hal ini terjadi pada rantai makanan. Posfor tidak dapat menguap, tapi posfor yang ada dilautan masuk kedalam tubuh siput, atau ikan kecil, ikan kecil ini dimakan burung laut dan burung laut ini membuang kotorannya di darat lalu kotoran ini diserap tumbuhan dan masuk pada rantai makanan darat. E. Komponen Rantai Makanan Dilaut Fitoplankton adalah penyedia makanan didalam rantai makan di laut atau juga di sebut Produsen. Ia merupakan makhluk hidup bersel satu yang sangat kecil, tidak bias dilihat oleh mata telanjang ( bias dilihat oleh micrososft dan hidupnya melayang-layang dilaut. Fitoplankton disebut produsen karena memliliki klorofil untuk membuat makanan sendiri melalui bantuan cahaya matahari. Proses ini disebut dengan fotosintesis. Contoh Fitoplankton adalah dinoflagellata dan diatomae. Hewan kecil seperti ikan sarden , ikan hering, kepiting dan lobster memakan Zooplankton, dalamrantai makanan di laut zooplankton memakan fitoplankton disebut Konsumen I, zooplankton memakan zooplankton yang lebih kecil disebut konsumen II, selanjutnya hewan kecil pemakan zooplankton (konsumen II) disebut Konsumen III. Baik dalam rantai makanan maupun jaring-jaring makanan, terdapat beberapa istilah yang harus kita kita ketahui yakni : a. Produsen
  • 15. 12 Merupakan kelompok pertama dari rantai makanan yang biasanya terdiri atas tumbuh- tumbuhan hijau, yang mengkonversi sebagian energi dari matahari (melalui fotosintesis) melalui molekul-molekul organik yang digunakan dan disimpan dalam jaringannya. Pada ekosistem air, produsen utamanya adalah alga, sering dalam bentuk uniseluler yang membentuk fitoplankton. b. Konsumen Merupakan hewan-hewan yang memakan tumbuhan hijau dan juga yang memakan satu sama lain. Konsumen primer adalah herbivora yang memakan tumbuh-tumbuhan produsen primer. Konsumen sekunder memakan konsumen primer, dan diikuti oleh konsumen tersier, kuartener, dan seterusnya dalam rantai makanan. c. Dekomposer (pengurai) Terdiri atas bakteri, jamur (fungi), tumbuhan atau hewan yang memakan organisme mati dan melepaskan zat-zat organik yang dihasilkan dari organisme itu ke rantai makanan. Contohnya seekor rusa yang mati di padang rumput mungkin akan digerogoti oleh spesiespesies pemakan bangkai seperti burung bangkai dan gagak. Zat-zat yang tidak dimakan mengalami penguraian oleh bakteri dan jamur, sehingga bagian-bagian bangkai yang tidak dimakan oleh burung gagak, menjadi tersedia bagi organisme-organisme lain. F. Proses Alur Rantai Makanan Dilaut Begitulah proses rantai makanan dilaut. Bisakaha dibayangkan ketika salah satu trantai makanan itu terputus atau punah? Yang terjadi adalah ketidak seimbangan biota laut, ketika biota laut tidak seimbang, alam akan tidak seimbang lagi, pasti ada kelebihan mahkluk hidup yang akan mengancam kehidupan manusia Jaring-Jaring Makanan
  • 16. 13 Sebagai konsumen, hewan ada yang memakan produsen secara langsung, tetapi ada pula yang mendapat makanan secara tidak langsung dari produsen dengan memakan konsumen lainnya. Karenanya konsumen dibedakan menjadi beberapa macam yaitu konsumen I, konsumen II, dan seterusnya hingga konsumen puncak. Konsumen II, III, dan seterusnya tidak memakan produsen secara langsung tetapi tetap tergantung pada produsen, karena sumber makanan konsumen I adalah produsen. Peranan makan dan dimakan di dalam ekosistem akan membentuk rantai makanan bahkan jaring-jaring makanan. Perhatikan contoh sebuah rantai makanan ini: daun berwarna tanaman air (Produsen) -->detritus (Konsumen I) - -> amfipoda (Konsumen II) --> ikan gurame (Konsumen III) --> manusia (Konsumen IV/Puncak). Tiap organisme mungkin memakan atau dimakan lebih dari satu organisme dalam satu rantai makanan yang sama atau makan dari rantai makanan lain. Ini biasanya terjadi pada hewan karnivora taraf trofi tinggi. Dalam ekosistem rantai makanan–rantai makanan itu saling berkaitan. Kebanyakan sejenis hewan memakan beragam, dan makhluk tersebut pada gilirannya juga menyediakan makanan untuk berbagai makhluk yang memakannya, maka terjadi yang dinamakan jaring – jaring makanan (food web). Jaring- jaring makanan merupakan rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring. Jaring-jaring makanan terjadi karena setiap jenis makhluk hidup tidak hanya memakan atau dimakan oleh satu jenis makhluk hidup lainnya.
  • 17. 14 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Sebuah rantai makanan menunjukkan bagaimana setiap makhluk hidup mendapat makanan, dan bagaimana nutrisi dan energi yang dilewatkan dari makhluk ke makhluk. Rantai makanan mulai dengan tanaman hidup, dan diakhiri dengan hewan hidup. Beberapa hewan makan tanaman, sebagian hewan memakan hewan lainnya B. Soal latihan Jawablah pertanyaan berikut ini: 1. Apa yang dimaksud dengan rantai makanan? 2. Berikan satu contoh rantai makanan yang ada dilingkungan sekitarmu! 3. Apa perbedaan antara rantai makanan dengan jaringan makanan? 4. Bagaimanakah mekanisme rantai makanan di darat? 5. Bagaimanakah mekanisme rantai makanan di laut